Anda di halaman 1dari 8

BAB.

VIl
SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal. 1. URAIAN UMUM


1.1. PEKERJAAN
a. Lingkup pekerjaan secara umum adalah Pembangunan Gedung Sekolah Baru .
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh dan lainnya), bahan
bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar Rencana, Bill of Quantity
(BQ) dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan.

1.2. BATASAN/PERATURAN
Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c. Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Presiden RI No 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
d. Keputusan Presiden RI No. 70 Tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Presiden RI No 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tanggal 3 Nopember 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
g. Peraturan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada
Bangunan Umum dan Lingkungan
j. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
k. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
l. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)

1.3. DOKUMEN KONTRAK


a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
 Surat Perjanjian Pekerjaan
 Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran
 Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
 Addenda yang disampaikan oleh Pengawas Lapangan selama masa pelaksanaan

b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS, BQ dan dokumen kontrak lainnya yang berhubungan.
Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau antara
gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk memberitahukan /melaporkannya kepada Pengawas
Lapangan.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
 Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka gambar detail yang diikuti.
 Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti, kecuali bila
terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan
/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
 Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi
karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus
mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas.
 RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap sedang RKS tidak, maka
gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
 Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah mendapatkan
perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksanan pekerjaan, terjadi
ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan
memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi
apapun dari pihak-pihak lain.
Pasal. 2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1 PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Baru SMK Negeri 1 Windusari Kabupaten Magelang Tahun Anggaran
2010 mencakup keseluruhan proses pembangunan dari persiapan sampai dengan pembersihan/ pemberesan
halaman, dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan dengan jenis pekerjaan secara umum adalah:
- Pondasi : Batu belah
- Kerangka bangunan : Beton Bertulang
- Dinding : Bata merah diplester
- Lantai : Keramik 30 x 30 cm polos
- Kosen : Kayu bangkirai
- Daun pintu, Daun Jendela : Rangka kayu Bangkirai
- Langit-langit : Menggunakan Etemit Saflex
- Atap : Genteng Pres ex. Kebumen
- Lisplank : Kayu bangkirai
- Nok / Jurai / Usuk / Reng : Kayu Bangkirai
- Kuda-kuda/Gording/Murplat : Kayu Kruing
- Konsol tritis : Beton bertulang
- Adukan Spesi pasangan : Menggunakan mesin molen

Bangunan tersebut dilengkapi dengan


- Pemasangan instalasi listrik untuk tegangan 220 Volt (siap menyala).
- Ijin Mendirikan Bangunan (1MB),

Pasal.3. PEKERJAAN PERSIAPAN.


3.1. PERSIAPAN
1. Gambar pekerjaan diserahkan kepada Penyedia Jasa Pemborongan Fisik dalam keadaan seperti pada waktu
penjelasan lapangan.
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan
ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa, untuk itu diharapkan Penyedia Jasa minta ijin kepada pemilik yang
bersangkutan untuk mendapatkan dispensasi memakai jalan menuju lokasi.
3. Pembersihan dan perataan / keprasan tanah pada daerah yang direncanakan pekerjaan keprasan / urugan
pembabatan semak, penutupan lubang, penimbunan daerah rendah, pembuangan humus dan tanah yang
mengandung bahan organik.
4. Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat bangunan sementara untuk Direksi Keet, Brak Kerja dan Gudang
untuk menyiapkan bahan - bahan yang akan dipakai.
5. Papan Nama Kegiatan.
6. Penyedia Jasa diharuskan untuk membuat Papan Nama Kegiatan dengan redaksi sesuai normalisasi dari
Kegiatan.

3.2. UKURAN.
1. Ukuran satuan yang digunakan didalam pekerjaan ini semua dinyatakan dengan Cm , kecuali untuk bahan -
bahan besi / baja dinyatakan dalam mm
2. Duga lantai (permukaan lantai) bangunan akan ditetapkan saat peninjauan lokasi.
3. Dibawah pengawasan Direksi dan Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa diwajibkan membuat titik duga di atas
tanah bangunan dengan tiang kayu ukuran 10 x 10 Cm , setinggi peil lantai bangunan didekatnya yang akan
dipakai sebagai patokan kurang lebih 0,00 pada lantai bangunan . Titik duga harus dijaga kedudukannya serta
tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelun mendapat ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas.
4. Memasang papan bangunan (bouwplank / papan piket).
a. Ketetapan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Konsultan Pengawas Untuk papan-papan piket
menggunakan kayu kalimantan.
b. Semua papan piket (bouwplank) harus dipasang kuat dengan patok kayu 5/7 Cm atau dolken dan tidak
mudah berubah kedudukannya.
c. Penetapan ukuran - ukuran dan sudut siku - siku harus diperhatikan ketelitiannya dan hal ini menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa sepenuhnya.

Pasal.4. PEKERJAAN TANAH.


4.1. PEKERJAAN GALIAN.
a. Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah papan patok (bouwplank) terpasang dan
disetujui oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
b. Dalamnya galian untuk lubang podasi harus sesuai dengan gambar kerja . Untuk hal ini diadakan pemeriksaan
setempat oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja dan dibersihkan dari segala
kotoran.
4.2. PEKERJAAN URUGAN.
a. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki digunakan tanah urug.
b. Urugan kembali lubang pondasi dikerjakan setelah dilakukan pemeriksaan fondasi
c. Setiap tanah urug harus dibersihkan dari tunas tumbuh - tumbuhan dan segala macam sampah serta kotoran.
d. Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (stamper) dan tidak dibenarkan hanya menggunakan
timbris kecuali pada bagian - bagian tertentu.

4.3. PEMADATAN.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemadatan kembali tanah yang selesai diurug dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan peninggian untuk pembentukan tanah.

4.4. PEMBENTUKAN MUKA TANAH.


Pekerjaan ini meliputi pembentukan tanah dimana bangunan akan didinkan sesuai dengan ketinggian menurut
gambar rencana.

Pasal.5. PEKERJAAN PASANGAN.


5.1. PONDASI DAN BATU BELAH (UNTUK PONDASI KERJA BETON)
a. Galian tanah pondasi yang telah mencapai peil yang direncanakan diurug dengan pasir setebal 10 Cm,
kemudian selanjutnya dilapis dengan aanstamping batu belah dan pasir.
b. Untuk pondasi keseluruhan bangunan dipakai pondasi lanjur batu belah. Batu belah yang dipakai adalah batu
belah dengan tiga muka pecahan, dengan spesi 1 PC : 3 KP :10 PS. Pondasi batu belah setelah selesai, pada
sisa lubang bagian dalam diisi dengan sirtu hingga peil yang direncanakan.
c. Sebelum alur pondasi diurug, supaya ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas terlebih dahulu untuk
mendapatkan pengesahan peil.
d. Alur pondasi diurug dengan pasir urug untuk dibagikan dalam bangunan dan untuk bagian luar bangunan diurug
dengan tanah urug.

5.2. PONDASI BATU BELAH.


a. Lantai kerja dari pasir urug, dipadatkan sampai mencapai peil yang ditentukan
b. Adukan untuk pondasi batu bata yang digunakan adalah 1PC: 3 KP: 10 Ps.
c. Khusus untuk pondasi talud dipakai adukan 1 PC : 4 Ps.
d. Batu belah harus menggunakan yang berkwalitas baik dan utuh.
e. Konstruksi pelaksanaan sesuai gambar.

5.3. DINDING BATU BATA.


a. Pasangan batu bata dengan campuran 1 PC : 3 Ps untuk trasram.
b. Pasangan batu bata dengan campuran 1 PC: 3 Kp: 10 Ps untuk dinding.
c. Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam air teriebih dahulu sampai jenuh.
d. Pasangan batu bata dilakukan bertahap , setiap tahap ditunggu sampai kuat betul minimal satu hari untuk
pasangan berikutnya.
e. Batu bata yang kurang dari 1/2 (setengah) tidak boleh dipasang kecuali pada bagian - bagian yang dibutuhkan.
f. Siar harus dikorek sebelum diplester dan pasangan batu bata yang menempel dengan beton tidak boleh tembus
pandang.
g. Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama 7 (tujuh) hari, setiap hari pada
pagi hari.

5.4. PLESTERAN.
a. Pada dasamya spesi untuk plesteran sama dengan campuran spesi untuk pekerjaan pasangannya.
b. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang - bidang yang akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu,
kemudian dibasahi dengan air agar plesteran tidak cepat kering dan retak - retak.
c. Semua permukaan beton yang diplester permukaannya harus dikasarkan lebih dahulu.
d. Adukan untuk plesteran harus benar - benar halus sehingga plesteran tidak pecah - pecah.
e. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 Cm dan tidak boleh kurang dari 1 Cm, kecuali plesteran beton tebal
maksimum 1 Cm.
f. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC sehingga tidak terjadi retak - retak
atau pecah dengan hasil halus dan rata.
g. Pekerjaan plesteran terakhir harus halus, rata, vertikal dan tegak lurus dengan bidang lainnya.
h. Pekerjaan beton yang tampak, diplester dengan campuran 1 PC: 3 PC.
i. Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang yang tegak lurus, halus, tidak bergelombang, sedang
sponengan / tali air halus dan baik.

5.5. RABAT KELILING BANGUNAN.


a. Untuk finishing seluruh keliling bangunan dipakai rabat beton + kansten dengan tebal rabat 5 cm dengan
campuran 1Pc: 3 Ps: 5 Split.
b. Lapisan / penyebaran rabat beton dilakukan mulai tepi dinding luar bangunan hingga kanstin saluran U-20
keliling bangunan.
Pasal.6. PEKERJAAN BETON.
6.1. PERSYARATAN UMUM
a. Beton tak bertulang dengan spesi 1 PC : 3 Ps : 5 Split,
b. Beton bertulang spesi 1 PC : 2 Ps : 3 Split,
c. Pembuatan cetakan beton dari kayu tahun.
d. Konstruksi harus menggunakan peralatan - peralatan / normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI,
PKKI dan lain - lain.
Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Adukan beton terdiri dari 2 (dua) jenis antara lain :
1) Adukan beton spesi 1 PC : 3 Ps : 5 Split untuk beton tak bertulang.
2) Adukan beton bertulang dengan spesi 1 PC : 2 Ps : 3 Split untuk struktur dan praktis, untuk rangka seluruh
bangunan.
b. Semua perbandingan takaran di atas adalah dalam keadaan kering.

6.2. TULANGAN.
a. Membengkok dan melumskan tulangan untuk beton bertulang harus dilakukan dalam keadaan dingin, beton
tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar.
b. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan - bahan lain yang mengurangi daya rekat.
c. Jumlah luas penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar dan perhitungan. Bila dipakai
besi beton lums, maka jumlah batang - batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan terpenuhi /
dalam hal ini harus dimintakan persetujuan secara tertulis tertebih dahulu.
d. Tulangan harus dipasang sedemikian mpa sebelum dan selama pengecoran tidak berubah kedudukannya.
e. Tulangan sengkang / beugel tidak boleh menempel pada papan cetakan atau tumpuan.
f. Ukuran besi beton harus asli dan disesuaikan dengan ukuran yang ada di-perdagangan.

6.3. BAHAN-BAHAN
a. Semen
Semen yang dipakai harus Portland Cement dari segala merek yang ada diperdagangan (Sekwalitas Semen
Nusantara) dan yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton tersebut diatas.
b. Agregat halus (butiran pasir).
Agregat halus keras, bebas lumpur, bersih dari / tidak boleh tercampur tumbuh - tumbuhan, biji-bijian, akar-
akaran yang nantinya akan merusak bentuk / kwalitas beton sehingga mempengaruhi penggunaan bahan
material lembar akhir Bestek ini.
c. A i r.
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari bahan - bahan yang bersifat merusak beton
dan baja tulangan atau campuran, yang mempengaruhi daya lekat semen. Sebaiknya air yang dipakai untuk
mengaduk beton adalah air bersih dapat diminum.

6.5. PERSIAPAN PENGECORAN.


a. Setiap mulai pengecoran beton harus sepengetahuan dan seijin Direksi dan Konsultan Pengawas.
b. Sebelum mengadakan pengecoran semua cetakan dibersihkan dari segala macam kotoran.
c. Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak ada yang bocor dan harus kokoh sehingga kedudukan dan
bentuknya tetap, tidak bergetar maupun bergeser pada waktu dan setelah pengecoran, tetapi mudah dibongkar.
d. Sebelum pengecoran, penulangan diteliti kembali dan disesuaikan dengan gambar. Kalau ada yang bengkok /
berubah posisinya harus segerah dibetulkan,
e. Perubahan / penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan pelaksanaan dengan gambar kerja
harus sepengetahuan dan persetujuan Konsultan Pengawas.

6.6. PENGECORAN.
a. Untuk pengecoran beton harus mendapatkan ijin dari Pengawas Lapangan.
b. Perbandingan adukan harus sesuai dengan ukuran yang diminta.
b. Takaran harus dibuat baik dan kuat, sebelum dipakai haruss dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas
seperti ukuran yang telah tercantum di atas.

6.7. PEMBONGKARAN.
Pembongkaran semua cetakan beton harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal.7. PEKERJAAN PINTU / JENDELA.


7.1. Lingkup pekerjaan kozen meliputi.
1. Pembuatan kozen pintu, jendeta dengan kayu bangkirai 5,5 x 11,5 cm ukuran jadi kwalitas baik.
2. Pembuatan daun pintu rangka kayu bangkirai 3,2 X 10 Cm ukuran jadi dengan panil kayu bangkiraitebal 3 cm
(rangkabawah 3,2 X 18 Cm),
3. Pembuatan daun jendela rangka kayu bangkirai 2,8 / 8 Cm kwalitas baik.
4. Pemasangan alat - alat gantung seperti engsel pintu 10 cm, kunci tanam, 2 x putar, engsel jendela
7Cm,kaitangin 20Cm dan handel jendela :
- Setiap daun pintu dipasang engsel 3 buah.
- Setiap daun jendela dipasang 2 engsel, 2 hak angin, 2 grendel dan 1 handel jendela.
- Pintu dobte dilengkapi dengan grendel panjang 2 buah atas dan bawah.
5. Pemasangan kaca bening tebal 0,5 mm untuk bidang lebih dari 0,80 m2 dan kaca bening 3 mm untuk bidang
kurang dari 0,80 m2.

7.2. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan meliputi :


1. Pekerjaan Kozen.
a. Untuk semua pekerjaan kozen menggunakan kayu bangkirai.
b. Penyetelan kozen dijaga agar permukaannya tidak cacat, kayu penyokong tidak boleh dipasang pada
bidang luar dan dipasang sedemikian rupa sehingga kayu penyokong mudah ditepas setelah kozen
dipasang kokoh.
c. Bagian-bagian tertanam atau berhubungan langsung dengan pasangan bahan lain, seperti misalnya
tembok, beton serta bagian lain sebelumnya harus dimeni sampai rata.
d. Setiap kozen yang berhubungan dengan dinding harus diberi angkur sebanyak 6 buah untuk kozen pintu
dan 4 buah untuk kozen jendela / bouvenlight dicor dengan spesi 1 PC :2 Ps :3Kr.
e. Kozen-kozen dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama waktu penyetelan sampai pengecatan.
f. Semua kozen pintu/jendela, bouvenlight sebelum dan sudah terpasang harus waterpas.
g. Semua sambungan kayu dibuat secara teknis, rapi, rapat dan kuat. Pada sambungan harus dilem rakol
sampai rapat.
h. Di atas kozen dengan bentangan 100 Cm atau lebih harus dipasang balok latai beton bertulang dengan
pembesian praktis 4 Ø 12 mm, begel 06-15 Cm, dengan spesi beton 1PC:2Ps:3Kr.
i. Dibawah kosen jendela dipasang rolag dengan campuran 1:3:10.
j. Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus di ketam sampai halus dan rata.
k. Semua ukuran kayu yang tersebut dalam gambar setelah mengalami proses pembuatan menjadi:
- Kozen 5,50 cm x 11,50 Cm (kayu bangkirai).
- Daun pintu 3,20 x 10 Cm dan 3,20 x 18 Cm (kayu bangkirai ).
- Daun jendela 2,80 x 8 Cm (kayu bangkirai).
2. Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela.
a. Semua kerangka daun pintu / jendela, menggunakan kayu bangkirai kwalitas baik. Ukuran kayu pintu 3,2 x
10 Cm , kecuali ambang bawah 3,20 x 18 Cm dan untuk daun jendela ukuran 2,80 x 8 Cm.
b. Pemasangan daun pintu / jendela harus tepat pertemuannya dengan kozen.
c. Untuk daun pintu panil menggunakan papan kayu bangkirai kwalitas baik dengan ketebalan cm. Kontruksi
pelaksanaan sesuai gambar.
d. Kaca yang dipakai kaca bening setebal sesuai gambar yaitu untuk bouven 3 mm, daun jendela 5 mm dan
daun pintu 8 mm bening khusus untuk daun pintu utama, semua kaca harus benar - benar datar dan tidak
boleh menggelombang.
e. Rouster menggunakan kayu bangkirai kualitas profil, tebal dan konstruksi pelaksanaannya sesuai gambar.
f. Semua kunci tanam yang berkualitas baik mengunci 2 x putar. Kunci harus terpasang sedemikian rupa
sehingga kuat, kokoh dan berfungsi dengan baik.

Pasal.8. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PLAFOND.


8.1. Lingkup Pekerjaan Atap meliputi :
1. Pembuatan rangka atap dipakai kayu kalimantan jenis kruing kwalitas baik. Kayu Kalimantan kruing yang
didatangkan harus sejenis. Pemakaian untuk gording, skoor - skoor, penggapit, ikatan angin dan lain - lain
dengan sistem sambungan dan ukuran kayu seperti gambar rencana.
2. Pemasangan nok, jurai kayu bangkirai.
3. Pemasangan usuk kruing, reng, papan aiiter menggunakan kayu koiing
4. Pemasangan penutup atap menggunakan Agenteng pres ex. kebumen.
5. Pemasangan rangka induk plafond dengan kayu kruing , ukuran balok induk klos 6x12 Cm , rangka plafond
kayu kruing ukuran 5 x 7 Cm dan kayu kruing 4 x 6 Cm dilengkapi klos 2 x 3 Cm serta penutup plafond bahan
asbes plat ukuran 100 x 100 Cm .
6. Pemasangan listplank dengan kayu bangkirai 3 x 25 cm dengan bentuk dan ukuran kayu seperti gambar.

8.2. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan .


1. Rangka atap kayu :
a. Rangka atap (kuda-kuda, gording, murplat, penggapit, ikatan angin, skoor nok, skoor jurai dan lain - lain)
menggunakan kayu kalimantan jenis kruing kwalitas baik dan kwalitas ter.
b. Ukuran dan cara penyambungan sesuai gambar, untuk kayu jurai dan nok dipergunakan kayu bangkirai
kwalitas cat.
c. Bagian - bagian kayu yang teriihat harus rapi, permukaan rata dan bersudut siku sesuai gambar
kerja.Semua kayu yang terpasang harus diawetkan dahulu dengan tersampai rata.
d. Termasuk kelengkapan konstruksi rangka atap ini adalah :
- Baut-baut begel sesuai gambar.
- Ikatan angin dipasang klos + baut.
2. P I a f o n d
a. Rangka langit - langit untuk balok induk plafond dengan kayu kruing ukuran 6 x 12 Cm, 3 (tiga) lajur setiap
ruang sedang untuk balok anak dipakai kayu kruing ukuran 5 x 7 Cm dan 4 x 6 Cm.
b. Rangka langit - langit dibuat dengan bentuk sedemikian rupa sehingga tidak melentur. Pada bagian tertentu
dari tiap ruangan yang bagian atas berbatasan dengan dinding tembok dipasang lubang kontrol dengan
lebar 50 x 100 Cm. Untuk semua kayu diserut sampai halus dan rata.
c. Rangka langit-langit menggunakan kayu kruing kwalitas baik, dan sejenis Kayu cacat kropos , kayu yang
dimakan bubuk dan kayu yang cacat tentur pada bagian ujung maupun tengahnya akan ditolak.
d. Balok anak dipasang dengan sistim klos yang dibuat dari kayu kruing ukuran 2 x 3 Cm dengan perkuatan
paku sedemikian rupa sehingga kuat dan kokoh
e. Hubungan klos pengikat harus rapi dan lurus, sudut pertemuan harus siku, sambungan - sambungan tidak
boleh melentur.
f. Penutup langit - langit seluruhnya menggunakan asbes plat saflex 100 x 100 Cm yang dipasang dengan
dibuat nat selebar 0,3 Cm . Pemakuan menggunakan paku yang panjangnya 2 Cm.
g. Untuk list - list penutup antara langit - langit dan tepi dinding, menggunakan kayu Kalimantan sejenis kayu
kruing ukuran 1 x 4 Cm kwalitas cat yang diserut halus dipasang sesuai gambar.
h. Garis sambungan / nat harus sama lebamya dan lurus satu sama lain. Paku tidak boleh kelihatan setelah
pengecatan.
i. Kayu bekas begesting tidak boleh digunakan lagi untuk bakok anak pada rangka plafond.

Pasal. 9. PEKERJAAN LANTAI UBIN


9.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi :
1. Urugan pasir dasar lantai dengan ketebalan sesuai gambar
2. Pemasangan ubinlantai dengan ubin keramik ukuran 30 x 30 cm

9.2. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan :


1. Secara keseluruhan ubin pada lantai digunakan ubin keramik ukuran 30 x 30 cm warna polos untuk selasar dan
gudang dan keramik km / wc ukuran 20 x 25 cm warna motif kwalitas baik (KW 1) serta telah mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Anggaran.
2. Sebelum lantai ubin dipasang, urugan pasir dikocor dipadatkan dengan mesin pemadat sehingga menghasilkan
permukaan yang rata, kemudian dilanjutkan dengan penghamparan rabat beton dengan campuran 1 Pc : 3 Ps :
5 Split dan diratakan.
3. Setelah ubin terpasang dengan baik dan telah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi dan Pengawas
Lapangan dinyatakan baik, baru dapat dimulai pekerjaan pengolotan (corn at-nat ubin dengan PC) sehingga
menghasilakn nat-nat yang sama lebarnya dan rata. Sebelum pekerjaan pembersihan kolotan harus tetap
diteruskan hingga betul—betul bersih walaupun jam kerja telah usai. Penundaan pembersihan sisa kotoran
akan mengakibatkan sulitnya pembersihan sisa semen tersebut.
4. Setiap bidang permukaan ubin satu dengan lainnya setelah terpasang harus datar nat-natnya merupakan garis
lurus vertical/horizontal.
5. Pemasangan ubin dapat dilaksankan setelah pemasangan atap dan plafond selesai.
6. Ubin yang akan digunakan harus telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi.
7. Ubin yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warnanya,, tidak boleh dipasang, jika sudah terpasang
harus dibongkar dan diganti.

Pasal. 10. PEKERJAAN LISTRIK


10.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi :
1. Mengajukan permohonan ijin menaikan daya ke PLN
2. Pemasangan jaringan instalasi listrik di setiap bangunan dipasang 1 (satu) unit Box MCB, dipasang MCB 6
Ampere dn 10 Ampere sekwalitas Merlin, instalasi lampu beserta lampu, stop kontak dengan dilengkapi lampu
siap menyala.

10.2. Syarat-syarat Pelaksanaan :


1. Pemasangan instalasi listrik yang harus dikerjakan adalah memasanga instalasi listrik di setiap bangunan
dengan lengkap dengan 1 (satu) unit Box MCB dan MCB siap menyala.
2. Semua komponen harus memenuhi persyaratan dari AVE, PUIL 77 standart PLN dan persyaratan keselamatan
kerja serta peraturan lain dari instansi yang berwenang
3. Semua pekerjaan instalsi listrik pelaksanaanya dapat diserahkan kepada instalatur listrik yang berbadan hokum
dan telah mendapatkan pengesahan PLN serta disetujui oleh Pengendali Kegiatan.
4. Tepat titik penerangan, stop kontak, jenis titik lampu dan lain-lain sesuai dengan gambar perencanaan.
5. Instalasi listrik dipasang dengan diperhitungkan untuk dipergunakan pada tegangan 220 Volt
6. Semua komponen harus dalam keadaan baru dan baik menurut penilaian Pengawas. Komponen tersebut
sekwalitas merk broco.
7. Pada prinsipnya instalasi bersifat tertanam seperti pipa listrik, sakelar, stop kontak dan sebagainya . Dalam hal
ini termasuk pemasangan / pengadaan lampu - iampu dengan jenis lampu SL 18 Watt dan lampu TL1 x 20 Watt
pemasangan serta jumlah sesuai gambar.
a. Sakelar dan stop kontak.
- Sakelar dipasang inbow ketinggian 150 Cm dari permukaan lantai. Bingkai harus rata dengan tembok.
- Stop kontak harus berkekuatan 10 s/d 15 ampere 500 volt. Stop kontak dipasang pada ketingian 150 Cm
dari permukaan lantai.
b. Semua fitting harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Harus lurus betul bentuknya dan dibuat dari bahan yang tahan karat.
- Semua filing yang sejenis harus diperoleh dari 1 (satu) pabrik dan bentuk persegi dengan wamanya
sama.
c. Kabel :
Kabel yang digunakan type NYA harus baru dan dikirim ke tempat pekerjaan dalam bungkus asli, jenis
isolasi, nomor dan jenis pintar serta merek dagangannya Penampang kabel minimum 2,5 mm dan semua
kawat harus dalam keadaan baru.
8. Pengujian :
Semua instalasi setelah selesai harus diadakan uji coba selama 1 x 24 jam untuk menentukan apakah kerjanya
sempuma dalam segala hal memenuhi syarat - syarat dan peraturan -peraturan yang ditentukan. Pengujian
dilakukan dan dibiayai oleh Penyedia Jasa Pemborongan yang disaksikan oleh Unsur Kegiatan dan Pengguna
Anggaran.

Pasal.11. PEKERJAAN CAT TEMBOK, PLAFOND, CAT KAYU.


11.1. Lingkup pekerjaan meliputi :
3. Cat tembok untuk semua bidang tembok luar dan dalam.
a. Pada permukaan tembok baru yang akan dicat teriebih dahulu harus dilakukan penghalusan permukaan
dengan amplas duce dan plamur tembok dari merek yang sama dengan merek cat temboknya , sehingga
mendapatkan permukaan yang rata dan halus serta siap dilakukan untuk pengecatan.
b. Pengecatan dilakukan sedemikian rupa sehingga sampai mendapatkan wama yang rata.
b. Cat tembok yang digunakan sekwalitas merek decolite, wama akan ditentukan oleh Direksi atau Pengguna
Anggaran.
4. Cat kayu untuk semua permukaan kayu yang kelihatan.
a. Meni kayu dilakukan untuk semua permukaan kayu yang kelihatan termasuk yang tertanam /dilekatkan.
b. Penghalusan dengan plamur dan amplas dilakukan hingga mendapatkan permukaan yang rata dan halus
serta sjap dilakukan pengecatan.
c. Pengecatan dilakukan berulang - ulang hingga mengisi pori - pori / lubang - lubang yang ada pada
permukaan kayu dan mendapatkan wama yang rata.
d. Cat kayu digunakan semutu bie brand warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
e. Pekerjaan cat tembok yang dilaksanakan untuk semua plafond etemit bangunan ini.
f. Untuk alur tembok yang merupakan lajur kozen dicat dengan cat yang sama dengan cat kozen,
pelaksanaannya sesuai gambar.

Pasal.12. PEKERJAAN SANITASI AIR.


12.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan sanitair adalah :
1. Saluran buis beton U - 20 cm dan 0 - 20 cm keliling bangunan serta pembuatan bak kontrol dan pasangan bata
merah kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Ps.
2. Jaringan pembuangan air hujan.
a. Pekerjaan pembuangan saluran air hujan dilaksanakan dengan buis beton U - 20 cm terbuka dilengkapi
kansten pasangan bata merah 1 PC : 3 Kp : 10 Ps dengan kedalaman (ukuran) minimal 15cm.
b. Kemiringan dan saluran tersebut minimal 0,5 %.
c. Hasil pekerjaan harus rapi halus sehingga melancarkan aliran air.
d. Kemiringan harus merata sehingga tidak menimbulkan genangan-genangan air.
e. Setiap sambungan buis beton harus rapat dan kokoh.
f. Saluran pembuangan air hujan diaanjurkan dialirkan kearah saluran air yang sudah ada di lingkungan.
g. Bak kontrol dibuat dari pasangan bata merah 1 PC : 3 Ps dan difinish plesteran dengan adukan spesi yang
sama dan dibuat pada setiap sudut pertemuan saluran.

Pasal.13. PEKERJAAN BAHAN - BAHAN / ALAT BANGUNAN.


13.1. Ketentuan umum :
a. Semua bahan yang diperiukan harus dengan ketentuan-ketentuan PUBI - 1971 atau ketentuan yang sudah ada
ukurannya dalam bidang pembangunan pada umumnya.
b. Semua bahan - bahan ataupun perlengkapan yang dipakai, dipasang ataupun dikerjakan dalam pembangunan
ini harus seijin dengan Direksi.
c. Bahan alat - alat dan perlengkapan yang telah dibeli oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan ini, diletakkan
ditempat yang mudah diperiksa oleh Direksi. Untuk itu Penyedia Jasa Pemborongan wajib mempersiapkan
segalanya agar pemeriksaan tersebut terlaksana.
13.2. Bahan – bahan :
1. Air untuk pembangunan :
Untuk pembangunan, air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih dan bebas dari material , zat organik,
bebas lumpur, larutan air kali dan lain-lain.
2. Cement Portland:
Untuk beton struktur dipakai sekwalitas semen Nusantara yang memenuhi persyaratan Nl - 8.
3. Pasir, split dan begesteng :
a. Pasir harus bersih, bebas kotoran.
b. Split harus pecahan dan bebas dari kotoran.
c. Kayu begesting dari kayu sedemikian rupa harus sesuai dengan PB11971, kuat dan cukup tebal sehinngga
gejala melengkung tidak terjadi.
4. Kayu :
Kayu untuk semua pekerjaan harus digunakan kwalitas baik, kering, tua serta lurus, kayu kalimantan harus
diawetkan dengan ter atau residu dan kayu yang digunakan memenuhi persyaratan HI. 5 PKKI -1971.
5. Batubata :
Menggunakan batu bata dengan kualitas baik atau telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas
dan Direksi.
6. Kapur:
Kapur yang dipergunakan dari kapur yang berkwalitas baik dan harus memenuhi syarat yang tercantum dalam
Nl. 7.
7. Ubin .
Ubin yang digunakan ubin keramik wama polos, mutu sekualitas merek Mulia. Untuk itu Penyedia Jasa
Pemborongan mengajukan contoh - contoh ubin keramik tersebut di atas.
8. Etemit :
Etemit yang digunakan Etrnit plat Saflex ukuran 100 x 100 Cm untuk langit - langit kualitas baik. TO. Untuk
pekerjaan kayu, semua ukuran yang tertera pada gambar, RKS ini adalah ukuran yang ada dipasaran /
perdagangan umum.
9. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat pabrikasi yang dimaksudkan adalah sekwalitas
semua bahan - bahan yang bersifat pabrikasi : besi / baja , PVC dimensi yang dipakai sesuai yang ada dan
beredar diperdagangan umum.
10. Lain-lain :
a. Semua bahan dan alat periengkapan yang akan diperlukan atau dipasang pada bangunan ini sebelum
dipergunakan harus diperiksakan dan diluluskan oleh Direksi.
b. Pemasangan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan syarat - syarat alat tersebut akan ditolak atau
dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segala resiko ditanggung oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
c. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan, maka biaya pe-meriksaan ditanggung Penyedia
Jasa Pemborongan.

Magelang, Mei 2010


Penyedia Barang / Jasa Panitia Pengadaan Jasa Pemborongan
Konsultan Perencana Pembangunan Gedung Sekolah Baru
CV. REKALAKSANA TRITAMA SMK N I Windusari
CONSULTANT Kabupaten Magelang

IR. SUPRATMAN MARTININGSIH,S.AP


Direktur NIP.1965 0315 199003 2 007

Mengetahui / Mengesahkan :
Pejabat Pembuat Komitmen
Pembangunan Gedung Sekolah Baru

PRIYATMADI,S.Pd.M.Pd
NIP. 1969 0317 199403 1 005

Anda mungkin juga menyukai