Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

1. URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup pekerjaan dan lokasi pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan :
- Pembangunan Jalan Lingkungan ( Paket 3 )
b. Lokasi Pekerjaan :
Tersebar – Kota Ambon.

2. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan :

- Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan


jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
- Alat-alat bantu seperti : Linggis, Pikawel, Sekop, Hamer, alat-alat
pengangkut dan peralaatan lain yang diperlukan selama masa
pelaksanaan.
- Bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan agar tepat waktu.

3. Cara Pelaksanaan.
Pekerjaan harus dilakukan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan–ketentuan dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syaratnya(RKS), berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwizjing) dan
mengikuti petunjuk serta keputusan konsultan pengawas dan direksi
Proyek.

2. SITUASI DAN UKURAN

1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah
bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan claim.

2. Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan dinyatakan dalam satuan m/cm
kecuali untuk baja dinyatakan dalam inchi atau mm.
b. Lantai permukaan atas lantai jalan ditentukan kira – kira 0,00 diambil
+20 cm dari permukaan tanah awal/dasar yang ada dan selanjutnya
akan diadakan penjelasan di lapangan.
c. Pemasangan papan bangunan ( bouwplank):
- Ketetapan letak ukuran di bawah pengwasan konsultan pengawas
dengan piket/patok yang dipancang kuat – kuat dan papan
terentang dengan ketebalan 2 cm yang diketam rata pada sisi
atasnya.
d. Kontraktor harus menyediakan paling sedikit 3 (tiga ) orang
pembantu yang ahli dalam cara mengukur, alat penyipat datar
(Theodolite,waterpass) prisma silang dan lain – lain peralatan yang
diperlukan dalam pengukuran menurutn situasi dan kondisi tanah
bangunan.

3. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lokasi.
Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

2. Mobilisasi dan demobilisasi tenaga, bahan, peralatan dll.


Atas harus mengadakan mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan ke
lokasi pekerjaan dan demobilisasi pada saat pekerjaan selesai..

3. Pekerjaan Pemasangan bouplank


Kontraktor harus melaksanakan pemasangan bouplank untuk pekerjaan
Pengecoran Beton Tumbuk Lantai Jalan, Kayu yang digunakan adalah
kayu kls. II 3 meter dan dipasangan sesuai ukuran pada gambar kerja
atau instruksi dari direksi.

4. Papan Nama Proyek


Kontraktor diharuskan Papan nama Proyek. Papan nama proyek dengan
ukuran dan besar menurut standart yang berlaku.

5. K3 Standar
Kontraktor diharuskan Menyediakan K3 Standar seperti ;
- Rompi
- Sarung tangan
- Kotak P3K

4. PEKERJAAN TANAH

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah yaitu :


1. Galian tanah
2. Urugan tanah kembali
3. Urugan pasir
4. Timbunan tanah

Penggalian harus dikerjakan sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam


gambar kerja baik panjang, lebar, kemiringan maupun kedalamannya. Urugan
tanah bekas galian harus bersih dari humus atau sisa – sisa bahan yang tidak
dipergunakan lagi sebelum dipakai kembali sebagai bahan urugan
5. PEKERJAAN PASANGAN, BETON DAN PLESTERAN.

a. Pekerjaan timbrisan batu kosong ( anstamping )


Pemasangan batu kosong/ anstamping, menggunankan batu kali/ batu
mangga uk.5/7 dan sela sela batu di isi dengan pasir urug, ketebalan
anstamping mengikuti ukuran pada gambar rencana

b. Pekerjaan pondasi
Pasangan pondasi batu kali menggunakan camp. 1 pc : 4 ps digunakan
untuk pondasi Setapak, bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar
kerja.
b. Pekerjaan Beton
1. Untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang berlaku peraturan
sebagai berikut :
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 N. I. 2)
- Peraturan Umum untuk Pemeriksan Bahan Bangunan.

2. Gambar – gambar konstruksi


- Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar konstruksi
- Apabila ternyata ada yang bertentangan antara gambar konstruksi
dengan gambar detail maka yang berlaku adalah pada dasarnya
gambar konstuksi, namun terlebih dahulu dibicarakan dengan direksi
pekerjaan.
- Pihak pemborong waib memberi laporan mengenai hal –hal di atas
kepada direksi sebelum melaksanakan.

3. Beton
- Mutu beton
Mutu beton yang digunakan adalah beton dengan adukan 1 Pc : 2
Pasir : 3 kerikil untuk pekerjaan plat dan beton dengan adukan 1 Pc : 3
ps : 4 kr untuk beton rabat.

4. Cara pngadukan harus menggunakan beton molen,ketentuan –


ketentuan lain mengikuti PBI 1971.

5. Bahan – Bahan Adukan Beton


a. Semen
- Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu
yang baik dan atas persetujuan direksi.
- Semen yang telah mengeras sebagian /seluruhnya tidak
diperkenankan untuk digunakan.
b. Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan
bebas dari bahan bahan organis, lumpur dan sebagainya dan
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam
PBI 1971.
c. Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik mempunyai
gradasi serta kekerasan sesuai dengan syarat –syarat yang
dicantumkan dalam PBI 1971.
d. Tempat penyimpanan /timbunan pasir dan kerikil harus dipisahkan
satu dengan lainnya sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut
tidak bercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan yang
tepat.
- Air yang digunakan harus air tawar yang bersih , tidak berbau dan
tidak mengandung minyak,asam, garam alkalis, dan bahan –
bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
- Ketentuan – ketentuan yang lain akan ditentukan oleh direksi.
c. Pekerjaan Plesteran
Plesteran, digunakan adukan 1 Pc : 3 Ps. Dengan ketebalan plesteran 1.5
cm Pasangan dinding sebelum diplester, harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu hingga jenuh air.

d. Adukan dan Campuran


1. Perbandingan dari berbagai adukan ,diberikan dalam daftar dibawah
ini, angaka angka yang tertera menyatakan perbandingan jumlah isi
yang ditakar dalam keadaan kering.
2. Kotak – kotak ukuran dibuat dengan ukuran yang sama sesuai dengan
volume 1 zak PC, diselenggarakan atas petunjuk dan persetujuan
direksi pengawas.
3. Daftar Adukan
PC Ps Krl
Pasangan batu 1 4 -
Plesteran tahan air 1 3 -
Plesteran pasangan batu 1 3 -
Plesteran beton 1 4 -
Pasangan beton secara umum 1 2 3
Pasangan beton lantai Setapak 1 3 4

6. PEKERJAAN PELENGKAP.

Laporan – Laporan.
Kontraktor diharuskan membuat/mempersiapkan dan menandatangani
laporan-laporan, berupa :
1. Laporan Harian.

Laporan harian yang disiapkan Kontraktor sesuai lembaran laporan, meliputi:


a. Jumlah dan macam bahan/ barang yang didatangkan kelokasi
pekerjaan, jumlah yang ditolak dan yang diterima.
b. Jumlah Tenaga Kerja untuk setiap macam tugas dan atau ketrampilan.
c. Jumlah dan jenis peralatan yang dipergunakan.
d. Jenis/ bagian pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Perhitungan volume pekerjaan yang dikerjakan.
f. Keadaan cuaca seperti : hujan, panas, angin, banjir dan peristiwa-
peristiwa alam lainya yang dapat mempengaruhi kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan.
g. Catatan lain yang berkenan dengan pekerjaan, perubahan design dan
lain-lain.
Laporan harian tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa
dan disahkan. Laporan harian yang merupakan rekaman kejadian dan
kenyataan disekitar pelaksanaan pekerjaan setiap hari, setelah disahkan
harus disimpan secara baik oleh Direksi dan Kontraktor untuk digunakan
sebagai kelengkapan administrasi pelaporan proyek.
2. Laporan Mingguan, Bulanan Dan Buku Harian.

a. Laporan mingguan/ bulanan yang di buat Kontraktor, meliputi :


Laporan mingguan mengenai kemajuan pekerjaan setiap minggu atau
disebut Laporan Mingguan Kemajuan Pekerjaan.
b. Laporan bulanan mengenai kemajuan pekerjaan setiap bulan yang
merupakan gabungan kemajuan pekerjaan 4 (empat) minggu atau
disebut Laporan Kemajuan Bulanan Pekerjaan.

Kontraktor selain membuat laporan, harus menyediakan buku harian pada


setiap hari kerja yang dapat digunakan oleh Direksi untuk menyampaikan
perintah atau catatan-catatan penting lainya sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.

7. PEKERJAAN AKHIR / PENYELESAIAN PEKERJAAN.

Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Kontraktor harus meneliti semua


bagian pekerjaan dan dapat menyelesaikan bagian pekerjaan yang dinilai
belum sempurna sesuai spesifikasi.
Pada waktu penyerahan pekerjaan, maka ruangan maupun halaman harus
benar – benar telah dibersihkan dari segala macam kotoran / sampah.
Kontraktor tetap bertanggung jawab selama masa pemeliharaan pekerjaan
dalam memperbaiki segala kekurangan yang terjadi.
Setelah penyerahan kedua pekerjaan, maka semua barang dan peralatan
milik Kontraktor sudah harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

8. KELUARAN AKHIR
Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Bangunan Gedung Negara yang sesuai dengan dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi.
b. Dokumen pelaksanaan pembangunan yang meliputi :
1. Gambar –gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings)
2. Semua berkas perijinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik termasuk surat ijin mendirikan bangunan (IMB)
3. Kontak pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik ,pekerjaan pengawasan
besertasegala perubahan/adendumnya
4. laporan harian ,mingguan,bulanan yang dibuat selama pelakasanan
konstruksi fisik,laporan akhir manajemen konstruksi /pengawasan, dan
laporan akhir pengawasan berkala
5. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah /kurang ,serah
terima I dan II pemeriksaan pekerjaan ,dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik
6. Foto – foto dokumentasi yang ambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik
7. Dokumen Pendaftaran Bangunan Gedung Negara.

9. PERATURAN PENUTUP
1. Sebagai penutup perlu diingatkan bahwa uraian Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dengan Gambar Kerja serta Risalah Penjelasan Pekerjaan.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada petunjuk
pelaksanaan ternyata diperlukan, maka akan dicantumkan pada Berita
Acara Penunjukan atau Berita Acara Rapat Evaluasi.
3. Walaupun dalam uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini tidak
dinyatakan bahwa harus disediakan/dikerjakan oleh Kontraktor, namun
penyediaan/pekerjaan tersebut merupakan bagian pelengkap dari
keseluruhan pekerjaan dimaksud, maka hal tersebut dianggap sudah
dimuat dalam uraian ini dan harus dikerjakan/ diselesaikan oleh Kontraktor
untuk menuju suatu penyelesaian pekerjaan yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai