Anda di halaman 1dari 10

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


XII .1 PENJELASAN UMUM
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor / pemborong adalah
Pembangunan aula serba guna (sesuai gambar), yang meliputi pekerjaan :
 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Tanah
 Pekerjaan besi
 Pekerjaan Plesteran
 Pekerjaan Lantai
 Pekerjaan Penutup Atap
 Pekerjaan listrik

2. Sarana Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan dilapangan Kontraktor harus
menyediakan :
a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada dilapangan, tenaga kerja yang
terampil dan cukup jumlahnya.
b. Penyedia alat-alat Bantu :
Alat pengangkut, Alat Pemadat serta peralatan lainnya yang
digunakan harus selalu tersedia dilapangan sesuai kebutuhan.
c. Bahan-bahan bangunan harus tersedia dilapangan dengan jumlah yang
cukup.
d. Perlengkapan keselamatan proyek
e. Barak-barak kerja ( Direksi keet )
3. Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta
mengikuti petunjuk pemimpin Kegiatan / Direksi dan Pengawas.
XII.2 LOKASI PEKERJAAN
1. Lokasi pekerjaan : Kecamatan Petarukan selanjutnya mengenai detail
lokasi pekerjaan ini akan ditunjukkan oleh Pengguna Anggaran.

XII.3 JENIS DAN MUTU BAHAN


1. Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia

XII.4 PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


1. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
A. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
beserta Petunjuk Teknisnya.
b. Peraturan umum tentang pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwaarden voor de Uitvouring bijaaneming van
openbare werken (AV) 1941.
c. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik
dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
d. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja.
e. Peraturan Beton bertulang Indonesia NI – 2 PBI 1971.
f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI 5 PKKI.
g. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PPBI 1984.
h. Peraturan Muatan Indonesia PMI.
i. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI - PUBI 1970.
j. Peraturan Umum Listrik Indonesia PUIL 1979 dan Peraturan PLN
setempat.
k. SK SNI No. T - 15 - 1991 - 03.
l. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia PUIPP.
m.Pedoman Plumbing Indonesia PPI 1979.
n. Persyaratan Cat Indonesia NI - 4.
o. Peraturan Kapur Indonesia NI - 7.
p. Peraturan Semen Portland Indonesia NI - 8.
q. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI - 10.
A. PEKERJAAN TANAH

Lingkup Pekerjaan meliputi :


1. Galian Tanah
2. Urugan Tanah Kembali

Persyaratan Pekerjaan:

1. Galian Tanah Keras

1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunan , foot
plat dan saluran serta pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar
kerja.

1. Pelaksanaan :
a. Dimensi galian tanah pondasi minimal sama dengan gambar kerja dan
disetujui, Direksi/Pengawas.
b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal
1 meter dari tepi lubang galian
c. Jika pada galian terdapat air tergenang, harus dipompa keluar. Untuk
ini Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap pakai.
d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkut keluar lokasi
pekerjaan.
e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi
sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan
dalam gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali dengan
pasir, dan dipadatkan biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban
Kontraktor.

2. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali.


a. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi selesai
terpasang dan kontruksi pondasi telah mencapai kematangan tertentu, dengan
persetujuan dari konsultan pengawas
b. Tanah yang digunakan untuk mengurug kembali adalah tanah bekas galian
yangbersih dari segala kotoran.
c. Bekas galian yang ditimbun harus rapat dan tidak terdapat rongga, kemudian
dipadatkan sampai ketinggian peil tertentu.
5. Urugan Pasir Bawah Pondasi
aLapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir padat
telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.

A. PEKERJAAN PASANGAN

Lingkup Pekerjaan meliputi :


1. Pas. Batu bata 1:5
2. Acian

a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pekerjaan pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi batu belah
serta seluruh detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas
persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan
Harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air
dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan
semen.
2. Pasir Pasangan
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBBI 1984. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur
tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.
4. Air
Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-pasal 10. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari
bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus se izin dari Direksi/pengawas
2. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom dan stek tulangan ke
sloof yang menembus pondasi.
3. Pemborong harus memperhatikan Ketinggian pondasi terhadap dasar lantai
bangunan.
4. Adukan yang digunakan adalah 1 Pc : 5 Ps sesuai dengan PUBB. Pemasangan
sesuai dengan ukuran di dalam gambar atau atas petunjuk pengawas. Batu harus
dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan selapis demi selapis
sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang
kuat.

1. Plesteran 1:6 dan Acian


a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian dalam
bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk
Direksi/ Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI
yang berlaku.
2. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
3. Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku
4. Campuran pasir untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari
segala kotoran, harus diayak melalui ayakan dengan diameter lubang 1,6-2,0 mm.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 6 Pasir, kecuali
pada dinding batu bata semen raam/kedap air.
2. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan
utuh dan tidak cacat.
3. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar.
4. Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.

B. PEKERJAAN BETON

Lingkup Pekerjaan meliputi :

1. Foot Plat 75 x 75 cm
2. Sloof 15x20 cm
3. Kolom 15/15 cm

1. Persyaratan umum :

a. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.

Mutu beton K.175 yang digunakan untuk, Foot Plat 75 x 75 cm, Sloof, Kolom, menggunakan
beton manual, selanjutnya diberikan test beton untuk mengetahui mutu beton tersebut dan
job mix formula diberikan kepada konsultan pengawas.

Metode pelaksanaan pekerjaan :


 Sebelum dilakukan pengecoran, kontraktor wajib menyerahkan job mix formula
dari pesanan beton ready mix yang akan dikerjakan sesuai mutu yang
dipersyaratkan kepada konsultan pengawas. Pekerjaan pengecoran dikerjakan
setelah memperoleh persetujuan konsultan pengawas. Pada saat pelaksanaan,.

b. Tulangan
Sebelum besi beton terpasang rekana menyertakan uji tarik besi beton
Ukuran tulangan yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana, dan telah
mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas
Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus dilakukan dalam
keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan dibengkokan sesuai dengan gambar.
Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya
rekat
Jumlah luas penampang beton harus sama seperti yang tercampur dalam gambar dan
perhitunganya.Bila dipakai besi beton lurus, maka jumlah besi batang-batang harus ditambah
sehingga jumlah yang ditentukan ter penuhi/dalam hal ini harus dimintakan persetujuan
secara tertulis terlebih dahulu.
Tulangan sengkang/ begel tidak boleh menempel pada papan cetakan atau tumpukan.
Melampirkan Dukungan dari Distributor/Suplier Besi Beton yang akan digunakan di
lapangan (Dengan ukuran besi Ulir Diameter 19, besi Ulir Diameter 16 dan besi Polos
Diameter 10 dan Besi Polos Diameter 8), dilampiri SIUP dan Keterangan Domisili
Distributor/Suplier Serta melampirkan Uji Tarik Besi dari Laboratorium Independent
(Perguruan Tinggi/ Balai PU) atau dari Pabrikan yang Terakreditasi.
2. Bahan – Bahan :
a. Semen
Semen yang dipakai harus Portland dari segala merk yang diperdagangkandan yang segala hal
memenuhi persyaratan beton tersebut diatas (kualitas semen nusantara)
b. Agregat halus (butiran pasir )
Agregat , halus keras, bebas Lumpur,bersih/tidak boleh tercampur tumbuh-tumbuhan, biji-
bijian,akar-akaran yang nantinya akan merusak bentuk dan kualitas geton hinngga mempengaruhi
enggunaan bahan mataterial lembar akhir bestek ini.
c. Air
Air untuk adukan dan perawatan beto harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang bersifat
mmerusak beton dan baja tulangan atau campuran yang mmempengaruhi daya rekat
semen .sebaiknya air yang dipakai untuk mengaduk beton adalah air yang bersih dapat diminum.
3. Persiapan Pengecoran.
a. mulai mengecor harus sepengetahuan dan seijin Direksi Proyek dan Konsultan Pengawas.
b. Sebelum mengadakan penngecoran semua cetakan/ begesting harus dibersihkan dari segala
macam kotoran.
c. Cetakan/begesting harus datar dan tegak lurus, tidak ada yang bocor dan harus kokoh sehingga
posisi dan kedudukanya tidak berubah, tidak bergetar maupun bergeser pada waktu dan setelah
pengecoran, tetapi mudah dibongkar.
d. Perubahan/penambahan penulangan ukuran beton atau perbedaan pelaksanaan dengan gambar
kerja harus sepengetahuan dan persetujuan Direksi.
4. Pengecoran
a. untuk pengecoran beton harus seijin Direksi.
b. Perbandingan adukan harus sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
c. Takaran harus baik dan kuat, sebelum dipakai harus dimintakan persetujuan seperti ukuran yang
telah tercantum diatas.
d. Pembongkaran semua cetakan beton harus sesuai peraturan yang berlaku, minimal setelah beton
mencapai umur 28 hari setelah pengecoran.

C. PEKERJAAN BESI

Lingkup Pekerjaan meliputi :


1. Kolom baja IWF 200x100x4,5x7 mm
2. Pengikat antar Kolom baja hollow 50x50x2.3 mm
3. Plat Besi Dudukan IWF tebal 10mm
4. Gording baja C 60x30x2.3 mm
5. Perakitan Konstruksi Besi
6. Pengelasan Dengan Las Listrik
7. Angkur/baut
8. Perancah/Scaffolding

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kolom dan Rangka Atap
Sebelum besi baja terpasang rekanan menyertakan uji mutu besi baja dan kuat tarik
besi baja. Bentuk kolom dengan dimensi Kolom baja IWF 200x100x4,5x7 mm, Pengikat
antar Kolom baja hollow 50x50x2.3 mm, Plat Besi Dudukan IWF dan Besi Pipa dengan tebal
10mm, rangka atap baik bentang, tinggi dan kemiringanya sesuai dengan Gambar Bestek,
Kuda-kuda dirakit/dipasang menurut bentuknya semua lubang baut atau lubang yang dibuat
untuk alat sambung lainnya harus dicocokan sehingga dapat dibaut dengan mudah. Pengunaan
drip untuk penyetelan lubang harus dilakukan dengan baik sehingga tidak merusak baja atau
memperbesar lubang Setiap bagian struktur harus disetel sesegera mungkin setelah struktur
didirikan. Sambungan tidak boleh dikencangkan sebelum struktur dijajarkan, diratakan,
ditegakkan, dan dibaut sambungan sementara, untuk menjamin tidak terjadinya perpindahan
posisi pada saat mendirikan atau menyetel bagian struktur berikutnya. Hasil pemasangan
rangka kuda-kuda harus disetujui oleh Konsultan

b. Gording
Gording dibuat dari profil C 60x30x2.3 mm atau sesuai dengan Gambar Bestek. Titik-titik
sambungan pada gording tidak boleh dibuat pada posisi satu garis lurus melainkan secara
selang-seling atau zig-zag. Gording harus dijangkarkan dengan sempurna kekaki kuda-kuda
dengan bantuan profil siku 100x100x50 mm dan alat sambung las

c. Angkur/baut
Semua pekerjaan angkur dan baut dengan ukuran sesuai dengan gambar detail dan
petunjuk pengawas.
d. Perancah/Scaffolding
Scaffolding sesuai dengan SNI dengan memenuhi standar keamanan.
e. Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat
dilaksanakan dengan seijin Konsultan pengawas dan direksi, dan menggunakan mesin las
listrik/genset. Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja ber tingkat. Permukaan bagian
yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang
kasar. Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat. Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
timbul distorsi pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana terjadi
banyak lapisan las ( pengelasan lebihdari satu kali ), maka sebelum dilakukan pengelasan
berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak- kerak las / slag danpercikan-
percikan logam yang ada. Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm.

f. Baud Pengikat
Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya. Kontraktor
tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa seijin Konsultan pengawas
dan direksi. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis,
maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali
tidak diperkenankan.
Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru. Diameter baut, panjang ulir harus
sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut yang digunakan adalah Baut Hitam HTB, kecuali
ditentukan lain dalam gambar. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm. lebih besar dari diameter
baut. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi kekuatan baut
itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut yang khusus dengan momen
torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk pengencangan masing-masing baut. Panjang
baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir
yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Baut
harus dilengkapi dengan 2 ring,
masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Untuk menjamin pengencangan baut yang
dikehendaki, maka baut-baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna
menghindari adanya baut yang tidak dapat dikencangkan.
g. Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya boleh
dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sekali-kali tidak
diperkenankan.

D. PEKERJAAN ATAP

Lingkup Pekerjaan meliputi :


1. Pasang Atap Galvalum tebal 0,3 mm
2. Pasang Talang Galvalum tebal 0,3 mm

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan:

1. Atap Galvalum
Atap Galvalum yang digunakan adalah Atap Galvalum dengan ketebalan 0.3 mm kualitas
baik dengan warna natural. Jarak pemasangan Atap Galvalum dipasang sedemikian rupa
dengan ukuran tertentu sehingga tidak tempias yang mengakibatkan cepat rusak dan terjadi
kebocoran. Tampak luar susunan Atap Galvalum harus rapih.
2. Pasang Talang, galvalum
Talang dan lisplank yang digunakan adalah Galvalum dengan ketebalan 0.3 mm kualitas
baik dengan warna natural. Jarak pemasangan talang dan lisplank Galvalum dipasang
sedemikian rupa dengan ukuran tertentu sehingga tidak tempias yang mengakibatkan cepat
rusak dan terjadi kebocoran. Tampak luar susunan talang dan lisplnak Galvalum harus rapih.

E. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


Lingkup Pekerjaan meliputi :
1. Lantai Keramik 40x40 cm
2. Lantai Keramik tangga 30x30 cm

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Lantai Kerja Beton Tebal 5 cm K.100
Lantai kerja sebagai dasar pemasangan keramik menggunakan beton k.100 site mix dengan
ketebalan 5 cm, pengerjaan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk pengawas.
2. Lantai Keramik 40x40 cm
Keramik yang digunakan adalah keramik ex.roman ukuran 40x40 cm dengan warna putih
atau ditentukan lain. Area pekerjaan sesuai dengan gambar rencana atau sesuai petunjuk
pengawas.

F. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Lingkup Pekerjaan meliputi :


1. Titik Lampu
2. Pasang Stop Kontak
3. Pasang Saklar Tunggal
4. Pasang Saklar Ganda
5. Pasang Lampu LHE 18 watt
6. Pasang Lampu LHE 5 watt

Syarat- syarat pelaksanaan:


1. U m u m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan, baik dalam
spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar kerja dimana bahan -bahan
danperalatan yang dipergunakan harus sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi ini.Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka merupakan kewajiban pemborong
untukmengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa ada ketentuan tambahan biaya

2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
b. Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah :
 MCB serta kelengkapannya.
 Pentanahan / Grounding
 Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel serta instalasi yang tertanam dalam
tembok, plat beton, plafond dan lain -lain.
 Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar
c. Pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyala.
3. Jenis Bahan
a. Panel tegangan rendah
1) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti per a-
turan IEC dan PUIL.
2) Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 MM dan seluruhnya harus di
Zinchromat di duco 2 kali dengan cat bakar, warna abu -abu, pintu dari Panel
tersebut harus dilengkapi dengan Master Key.
3) Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen -komponen harus diatur
sedemikian rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan dan pe n-
yambungan komponen-komponen yang dimaksud dapat dengan mudah di l-
aksanakan tanpa mengganggu komponen yang lainnya.
4) Setiap Panel harus mempunyai 5 (lima) Busbar Copper yang terdiri dari 3 (tiga)
Busbar Phase K-S-T 1 (satu) Busbar Netral dan 1 (satu) Busbar Grounding.
Besarnya Busbar harus diperhitungkan besar arus yang akan mengalir dalam
Busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu lebih dari 65 derajat Celcius. Setiap
Busbar Copper harus diberi warna sesuai peraturan dari pihak PLN.
5) Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperl u-
an dan komponen-komponen pengaman yang digunakan harus sesuai dengan
gambar.
b. Kabel - kabel
6) Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6
KA dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standar yang
diizinkan.
7) Pada perinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM dan
NYA untuk kabel penerangan.
8) Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.
9) Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 MM.

c. Sakelar dan Stop kontak


 Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok adalah t ype
pemasangan masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding
sesuai gambar.
 Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti
Standar VDE sedangkan Stop Kontak khusus 1 (satu) Phase (inbow), mempunyai
rating 15 A.
 Stop kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating minimal 15A.
 Stop kontak dinding dan Sakelar dipasang setinggi 150 CM dari permukaan la n-
tai.
4. Persyaratan Teknis Pemasangan
a. Panel-panel
 Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik pembuatannya
dan rata secara horizontal.
 Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
 Panel harus di-tanahkan.
b. Kabel-kabel
 Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang
jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban.
 Setiap Kabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengide n-
tifikasi phasenya dengan PUIL.
 Kabel Daya yang dipasang harus di Klem dan disusun dengan rapih
 Setiap tarikan kabel tidak diperkenangkan adanya penyambungan, kecauli pada
kabel penerangan.
 Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus dibua t-
kan sleeve dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
c. Lampu-lampu penerangan
Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond dan
artistik serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
 Lampu tidak diperkenangkan memberikan beban kepada rang ka plafond.
 Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.

KESELURUHAN

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang termasuk lingkup dalam pelaksanaan ini
kontraktor harus menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk, perintah Direksi,baik sesudah atau selama berjalanya
pekerjaan, serta perubahan-perubahan didalam berita acara anwijizing.

Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur
oleh konsultan pengawas dengan dibuat berita acara yang disahkan oleh pengelola kegiatan/ Direksi

Pemalang, 2019

Pejabat Pembuat Komitmen

RM.SLAMET AGUS PURNOMO,SH


NIP.19630803 199010 1 001

Anda mungkin juga menyukai