Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI TEKNIS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN


SPESIFIKASI UMUM

A. LINGKUP PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN :

Pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya adalah kegiatan Program Peningkatan Pendidikan
Wajib Belajar Sembilan (9) Tahun Sumber Dana APBD Tahun Anggaran 2023, PEMBANGUNAN
PAGAR SDN 012 Naumbai Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar.

Berupa :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Dinding Pagar
Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan Plesteran (Bata dan Beton)
Pekerjaan Pagar BRC
Pekerjaan Pagar Minimalis
Pekerjaan Gerbang Besi
Pekerjaan Plat beton
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Lain-lain/Finishing

B. PENJELASAN UMUM :

Syarat-syarat Umum yang mengikat adalah sebagai berikut :

B.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, jika tidak ada ketentuan lain maka yang berlaku dan mengikat
adalah ketentuan di bawah ini :

Spesifikasi :
a. AV.41 atau SU. 41 : Algamene voor doutvering bijaaneming van aphenbareken in Indonesia 28 Mei 1941
b. SNI. 03-0349-1989 : Bata
c. SNI. 03-1750-1990 : Agregat beton.
d. SNI. 03-1756-1990 : Pasir adukan untuk beton
e. SNI 03-2461-1991 : Agregat ringan untuk beton struktur

1 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

f. SNI. 03-2914-1992 : Beton bertulang kedap air.


Tata Cara :
a. SNI.03-3449-1994 : Beton ringan, tata cara pembuatan campuran dengan agregat ringan. :
b. SNI. 03-1728-1991 Pedoman Mendirikan bangunan gedung.
c. SNI. 03-1734-1992 : Pedoman perencanaan beton bertulang dan struktur untuk bangunan gedung
d. SNI. 03-2404-1991 : Tata cara Pencegahan rayap pada rumah dan gedung. :
e. SNI. 03-2408-1991 Tata cara pengecatan besi/logam
f. SNI. 03-2834-1992 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal :
g. SNI. 03-3976-1992 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton.

B.2. Untuk bahan-bahan yang belum mempunyai peraturan seperti tersebut diatas maka berlaku
syarat-syarat dan spesifikasi dari pabrik yang memproduksinya.

B.3. Seluruh bahan-bahan yang dipergunakan harus produksi dalam negeri, kecuali bahan-bahan
tersebut tidak diproduksi di dalam negeri.

C. PENJELASAN TEKNIS

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan Persiapan meliputi : Pembersihan lapangan, uit-set/pengukuran, penyediaan air kerja


serta pengambilan foto proyek.

2. Bouwplank harus dipasang pada patok-patok yang kuat tertanam dalam tanah dan tidak bisa
bergerak (berubah-ubah). Bouwplank dibuat dari kayu setara meranti yang baik ukuran 2/18 cm,
di sebelah atas diserut halus dan rata. Titik Bouwplank menunjukkan tinggi titik peil lantai 0,00 M
diambil dari tanah yang tertinggi (sesuai gambar rencana). Piket-piket guna penunjuk As, titik
duga dan lainnya menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 cm dan dicat menie.

3. Untuk kepentingan pelaksanaan proyek, pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya yang


antara lain :
- Pembuatan Pondok kerja/Gudang, Direksi keet dan Papan nama proyek
- Biaya penyediaan air bersih untuk air kerja, air minum para pekerja, air untuk KM/ WC
selama berlangsungnya proyek.
- Biaya Keamanan Proyek dan jaga malam.
- Biaya P3K untuk pekerja selama dalam pelaksana

2 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

- Dan biaya lain-lain sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan yang diperlukan.
4. Pemborong harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi/foto proyek serta biaya
pengirimannya ke kantor pemberi pekerjaan serta pihak-pihak lain yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.
5. Yang dimaksud dengan perencanaan dokumentasi ialah :
- Laporan-laporan perkembangan proyek, dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
- Foto-foto proyek, minimal satu persatuan kemajuan pekerjaan, berwarna, minimal ukuran
kartu pos dalam rangkap 2 (dua).
- Surat-surat dan dokumen-dokumen lainnya.
6. Pemborong harus menyediakan biaya untuk keperluan foto copy laporan-laporan selama
proyek berlangsung.
7. Dokumentasi foto-foto perkembangan proyek dapat dilaksanakan oleh pengawas atas beban
biaya pemborong.
8. Pada saat dilakukan penyerahan I (pertama) pekerjaan, pemborong diwajibkan menyerahkan 5
(lima) copy album yang berisi foto-foto pelaksanaan proyek secara lengkap, yaitu pada saat
dimulai pekerjaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan dengan arah
pandangan yang sama.
9. Buku harian dipersiapkan oleh pemborong, setiap hari diisi dan ditandatangani oleh pelaksana
pemborong dan pengawas lapangan serta pejabat lain yang berwenang.
10. Dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan, kontraktor diharuskan menunjuk/ menempatkan
seorang tenaga ahli/teknis (Site Engineer) sebagai wakilnya di lapangan yang dapat menerima
petunjuk-petunjuk atau segala instruksi yang diberikan oleh Pengawas Lapangan.

3 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

2. PEKERJAAN TANAH

1. Galian Tanah

a. Galian tanah untuk pondasi, dan lain-lain harus dilaksanakan sesuai dengan yang
ditentukan dalam gambar. Dalamnya semua galian harus mendapat persetujuan dari
pengawas dan sesuai dengan gambar rencana. Dasarnya galian harus bebas air dan
lumpur serta padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug dan pasangan batu kosong serta
beton cor.
b. Dalam keadaan tanah yang dapat longsor, kontraktor harus memasang turap, yang telah
diperhitungkan kekuatannya.
c. Pemborong akan melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai pada pengawas dan
menurut pendapatnya sudah dapat dimulai dengan pemasangan.
d. Semua pekerjaan galian yang dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan.

2. Urugan :

a. Tanah bekas galian dapat dipergunakan apabila penilaian dari pengawas layak
dipergunakan kembali.
b. Urugan tersebut dikerjakan secara hati-hati dengan cara dipadatkan memakai alat
pemadatan.
c. Kelebihan tanah yang mungkin didapat dari galian, apabila tidak diperlukan di dalam proyek
harus secepatnya diangkut keluar dari komplek pekerjaan.
d. Pengurugan tanah dan pasir urug di bawah lantai dilakukan lapis demi lapis dan disiram
sambil ditumbuk hingga jenuh dan padat sampai pada batas pemasangan lantai.
e. Tanah dan pasir urug yang dipergunakan harus bebas dari kotoran-kotoran dan akar-akar
kayu serta memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

4 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

3. PEKERJAAN PONDASI

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya, menyiapkan tempat
yang akan dipasang pondasi, satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah serta potongan.
2. Jenis pondasi yang dipergunakan adalah pondasi batu gunung/batu kali campuran adukan
semen pasir yaitu 1 Pc : 4Ps.
3. Bahan yang harus disediakan antara lain :
a. Batu gunung/ batu kali, ukuran rata-rata sama antara diameter 20 - 25 cm, satu dan lain hal
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Semen yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan. Satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan konstruksi
beton.
c. Pasir dan kerikil yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir/ kerikil yang memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan. Satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk
pekerjaan konstruksi beton.
d. Air untuk mengaduk semen pasir tersebut di atas harus bersih, satu dan lain hal sesuai
dengan air yang dipergunakan untuk konstruksi beton.
4. Tempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti (ketebalan, kedalaman, lebar serta
panjang dan bentuknya), bersih dari segala macam kotoran (bekas tumbuh-tumbuhan dan akarakar
kayu), lumpur dan sebagainya. Sebelum memulai pemasangan seyogianya kontraktor
memberitahukan dulu kepada pengawas akan niatnya.
5. Pelaksanaan pasangan pondasi ini seperti lazimnya :
a. Kontraktor harus terlebih dahulu melakukan pengukuran (uit-set) secara teliti (seperti sudah
dijelaskan di atas) dan sesuai petunjuk gambar.
b. Bahan-bahan yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran yang dapat mengurangi
kekuatan konstruksi. Adukan yang tidak habis tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan
harinya.
c. Segala sesuatu dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar diikuti gambar rencana.

5 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

4. PEKERJAAN BETON BERTULANG

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, tempat dimana akan dilaksanakan
pekerjaan pengecoran dan lain-lain dalam arti yang seluas-luasnya, Jenis pekerjaan beton bertulang
yang dilaksanakan antara lain untuk sloof, tiang, balok, pondasi tapak dan lain-lain sesuai gambar
rencana.

1. Bahan-bahan :
a. A i r
• Air harus bersih dan bebas dari segala macam campuran/larutan minyak, asam, basa,
garam dan bahan-bahan organik.
• Boleh dipergunakan air sumur/artesis asal ada certificate laboratorium yang membuktikan
bahwa air tersebut bermutu baik dan memenuhi syarat.
• Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium adalah
menjadi tanggungan kontraktor.

b. Semen
• Sedapat mungkin harus dipergunakan semen dengan satu merk dan harus disetujui dahulu
oleh pengawas.
• Semen dalam kantong-kantong yang rusak jahitannya dan koyak/robek, tidak
diperkenankan dipergunakan.
• Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak diperkenankan
untuk dipergunakan.
• Selanjutnya standard semen yang dapat dipergunakan adalah Portland Semen Type-1
atau yang setara.

c. Pasir dan kerikil


• Pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organik
maupun lumpur, tanah, kerang, garam dan sebagainya.
• Kekasaran dan gradasinya harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam
peraturan beton Indonesia.

d. Besi Beton dan Kawat Pengikat


• Besi beton yang dipergunakan adalah mutu fy 320 MPa (ulir) apabila penggunaannya
sudah ≥ Ø 12 mm dan mutu fy 24 MPa (polos) apabila ≤ dari Ø 12 mm.
• Besi beton yang dipergunakan tidak boleh mempunyai cacat seperti serpih, retak,
gelembung, lipatan atau bagian-bagian yang tidak sempurna, kalau dibengkokkan tidak
mudah retak atau patah.

6 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

• Besi beton yang dipergunakan tidak boleh mempunyai cacat seperti serpih, retak,
gelembung, lipatan atau bagian-bagian yang tidak sempurna, kalau dibengkokkan tidak
mudah retak atau patah.
• Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut harus segera disingkirkan dan
dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah dari
pengawas.
• Kawat pengikat harus berkualitas besi lunak dengan tebal ± 1 mm.
• Besi beton yang dipergunakan adalah yang berbentuk penampang bulat dan berupa
batang polos dan ulir (sesuai peraturan yang berlaku).
• Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak dan karat yang lepas.
• Apabila dianggap perlu, pengawas dapat meminta kepada kontraktor supaya besi beton
diperiksa kekuatannya di laboratorium yang ditentukan kemudian.

2. Mutu Beton yang dikehendaki :


a. Mutu beton yang dikehendaki seluruhnya harus bermutu K-175.
b. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan cara membuat contoh-contoh campuran beton sesuai
dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia yang berlaku.
c. Segala biaya untuk percobaan tersebut ditanggung sendiri oleh kontraktor.

3. Pekerjaan Kayu Acuan (Bekisting) :


a. Kayu acuan/ bekisting harus kayu yang bermutu baik sehingga dapat dipasang setepat-
tepatnya, sesuai dengan sifat pekerjaannya dan tidak boleh kelihatan bergetar atau melentur
selama melaksanakan pekerjaan serta mudah dibongkar tanpa merusak konstruksi.
b. Kayu yang dipasang harus terdiri dari kayu yang bermutu baik sehingga dapat memberi
jaminan kekuatan dan kekakuannya.

4. Pekerjaan Besi Beton :


a. Pelaksana harus membuat buigstaat tulangan baja untuk setiap pekerjaan beton dan harus
sesuai dengan gambar rencananya.
b. Tulangan besi dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah bergeser ketika dicor.
c. Tulangan harus betul-betul bebas dari acuan/bekisting dengan memberi lapisan potongan-
potongan beton Pc : 2 Ps ukuran 2 x 2 cm yang ditempatkan di antara acuan dengan besi
tulangan.

5. Susunan Adukan Beton :


a. Susunan adukan beton yang dikehendaki/dilaksanakan seluruhnya campuran semen, pasir
dan kerikil dan air secukupnya mutu K-175.

7 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

b. Banyak air yang dipergunakan untuk setiap susunan campuran beton tersebut harus
disesuaikan dengan kebutuhan yang ditetapkan sehingga didapatkan konstruksi beton yang
cocok dengan fungsinya.
c. Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump.
d. Jika dianggap perlu pengawas bisa meminta kepada kontraktor untuk membuat mix design
silinder atau kubus untuk suatu pekerjaan beton bertulang yang dilaksanakan.
e. Dalam pembuatan campuran beton tidak diizinkan memakai aditive yang bersifat accelerates
(misal : rapidard), hanya pengecoran balok-balok dan kolom pemakaian accelerator
diperbolehkan maximum 1 % dari jumlah semen yang digunakan.

6. Pekerjaan Pengecoran dan Pembongkaran Acuan :


a. Sebelum adukan beton dicor ke dalam acuan, acuan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran
seperti serbuk gergaji, tanah dan lain-lain serta dibasahi secukupnya.
b. Sebelum dilakukan pengecoran lanjutan, pada penghentian/penundaan-penundaan
pengecoran, maka di atas permukaan yang akan dilakukan pengecoran tersebut harus diberi
plastik atau bulding paper untuk mencegah pengaliran air.
c. Baik di dalam beton maupun pada acuan harus dihindari terjadinya kantong-kantong
gelembung, adukan beton setelah dituang dalam acuan harus digetarkan dengan alat
penggetar sehingga beton tidak keropos. Dalam pemakaian alat-alat penggetar haruslah alat-
alat penggetar yang mempunyai posisi vertikal.

7. Lain-lain :
a. Ukuran-ukuran penampang seluruh beton bertulang merupakan ukuran bersih dan tidak
dibenarkan menguranginya.
b. Beton selama seminggu sesudah dituang harus senantiasa dibasahi setiap pagi dan sore
secara teratur.

5. PEKERJAAN DINDING

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan pasangan dinding bata,
penyiapan tempat yang akan didirikan dinding dan melaksanakan pekerjaan pasangan bata
untuk pembuatan dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah dan potongan. Kontraktor wajib meneliti/melengkapi sendiri lingkup pekerjaan ini.

2. Bahan-bahan yang harus disediakan antara lain :


a. Batu Bata
Harus matang pembakarannya. Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran
bata dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam gambar. Karena itu
Kontraktor wajib memberikan contoh kepada Pengawas sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya.
Apabila bahan-bahan yang datang oleh Pengawas dianggap tidak memenuhi syarat, maka Pengawas
berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib mengangkutnya keluar kompleks pekerjaan.

8 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

b. Semen
Sama dengan Semen yang digunakan untuk konstruksi beton. Semen yang datang dilokasi
pekerjaan dan menunggu pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya
kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Bilamana pada setiap
pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus
disingkirkan keluar kompleks pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier/pedagang
yang mengirim semen ke pekerjaan, hendaknya dapat menunjukkan sertifikat dari pabriknya.
c. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus
bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia. Bilamana
pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas dapat
memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya, sampai didapat persetujuan
pemakaian.

3. Macam pasangan batu bata terdiri dari :


a. Pasangan Bata 1 Pc : 4 Ps
Untuk dinding pasangan bata dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir (1 Pc : 4 Ps), dan lainlain,
satu dan lain hal sesuai gambar denah dan potongan.

4. Adukan untuk Dinding Bata


a. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati diaduk dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat. Mencampur semen dan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang sudah mengeras/kering tidak
dicampur dengan adukan yang baru.
b. Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbat
memakai batang pisang untuk diameter besar atau bambu untuk diameter lebih kecil.

5. Pelaksanaan Membuat Dinding Bata :


a. Kontraktor akan mengerjakan pengukuran (uit-set) secara teliti dan sesuai dengan gambar,
sebelah mana dinding-dindingnya dipasang. Dalam satu hari pasangan batu bata tidak boleh
lebih tinggi dari satu meter dan pengakhiran pasangan pada satu hari itu harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retaknya dinding di kemudian
hari. Semua pasangan harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur rata dengan lantai
dengan menggunakan benang, pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm di atas
pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu satu sama lain harus
terdapat pengikatan yang sempurna, tidak dibenarkan menggunakan/memakai batu bata
pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut), lapisan yang satu dengan
lapisan yang di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan satu batu dan pasangan lebih
tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk/ peraturan yang berlaku.

9 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

b. Sebelum dimulai pemasangan, batu batanya harus direndam lebih dahulu dalam air selama
setengah jam dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah. Tebalnya siar batu bata
tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm) dan siarnya harus benar-benar padat adukannya.
c. Semua pasangan bata, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan kontraktor
berkewajiban menyediakan karung-karung basah yang digunakan untuk menutup pasangan
tersebut.
d. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus dikorek sedalam 0,5 cm sehingga
adukan plesteran yang dipasang akan cukup mengikat.
e. Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak sempurna,
maka ini harus diganti dengan yang baik atas biaya kontraktor.

6. PEKERJAAN PLESTERAN (DINDING BATA DAN BETON)

1. Lingkup pekerjaan ini adalah meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding tempat
yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pemelesteran itu sendiri pada dinding-dinding
yang akan diselesaikan dengan cat, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar
denah dan notasi penyelesaian dinding.

2. Bahan yang harus disediakan antara lain :


a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan. Merk/hasil produksi pabrik dari semen untuk pekerjaan ini ditentukan Portland
Semen Type-1 atau setara.
b. Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan warna asli dan mendapat
persetujuan dari Pengawas.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas harus bebas dari segala macam zat yang
dapat mengurangi kekuatan konstruksi.

3. Persiapan dinding yang akan diplester


a. Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam ± 0,5 cm sebelum
diplester.
b. Permukaan dinding beton yang akan diplester harus diketrik (dibuat kasar) agar bahan
plesternya dapat merekat.
c. Semua permukaan yang akan diplester harus bersih dan disiram air sebelum bahan
plesternya ditempelkan (permukaan dindingnya harus basah pada waktu diplester). Semua
bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak penempelan
plesterannya.

10 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

4. Pelaksanaan pekerjaan antara lain harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. Sudut-sudut plesteran
Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam pekerjaan plesteran
harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. Sudut luar hendaknya dibuat agak
bulat.
b. Perbaikan bidang plesteran.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus diusahakan memperbaikinya
secara sempurna. Bagian-bagian yang harus diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur
(dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan
sekitarnya.
c. Adukan plesteran
• Semua bahan plesteran harus diaduk di dalam bak kayu dengan tangan. Kontraktor akan
mendapatkan kesempatan untuk penggunaan bahan kimia tambahan yang diperlukan asal
tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan.
• Plesteran biasa dilaksanakan dengan adukan bahan semen, pasir perbandingan 1 Pc : 4
Ps.
• Adukan kedap air (1 semen : 2 pasir)
Plesteran yang dimaksud ialah terdiri dari semen satu bagian volume dan pasir dua bagian
volume. Pelaksanaannya dikerjakan sama seperti plesteran biasa.
d. Untuk dapat mencapai tebal yang rata dari suatu plesteran, sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara silang. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh yang mengerjakannya
sendiri dengan menggunakan garis benang panjang yang digerakkan secara vertikal (silang).
Tebal plesteran yang dibutuhkan sesuai petunjuk gambar rencana atau peraturan yang
berlaku.
e. Seluruh plesteran untuk pekerjaan Relief diaduk dengan campuran 1 Pc : 2 Ps, bentuk motif,
ukuran dan tempat yang akan dilaksanakan pekerjaan Relief diikuti gambar rencana.

11 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI


SPESIFIKASI TEKNIS

7. PEKERJAAN PAGAR MINIMALIS, PAGAR BRC DAN PINTU PAGAR MINIMALIS

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan pemasangan serta finishing.
Adapun type serta penempatan-penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera
dalam gambar denah serta rencana penempatannya.

2. Bahan yang digunakan :


a. Pagar Minimalis yang digunakan besi Hollow Ø 2 dan Ø 4 dengan ketebalan T = 2 mm,
corak dan bentuk seperti terdapat dalam gambar kerja.
b. Pagar besi BRC digunakan type KW-1 dengan kualitas yang baik dan ukuran sesuai
dengan gambar bestek, tidak dalam keadaan bengkok dan bukan barang bekas.
c. Antara tiang beton dengan tiang beton dipasang pipa bulat ukuran standar dari pagar BRC
tidak cacat dan yang berkualitas baik.
d. Tiang beton dan dinding pagar atas dan bawah di RELIEF.
e. Tiang beton dibuat topi dan di RELIEF.

3. Pasangan Pintu Pagar :


a. Pasangan pintu pagar reel pendorong harus benar-benar di watter pass dan rata .
Bahan-bahan yang dipergunakan adalah produksi dalam negeri, bahan harus mempunyai
ukuran-ukuran yang sama, sesuai dengan gambar bestek salah satu bidangnya harus
bebas dari cacat-cacat permukaan, pecah-pecah atau retak-retak.
b. Apabila ukuran-ukuran yang ada dipasaran tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, maka
pemborong wajib memotongnya dengan gergaji.
c. Sebelum kontraktor menyediakan stock untuk dipasang, seyogianya contoh bahan ini
diperlihatkan dulu kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

8. PEKERJAAN PLAT BETON

1. Pekerjaan Plat Beton meliputi : pondasi batu gunung campuran 1 Pc : 4 Ps dan lantai cor plat
tebal 12 cm dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dengan tulangan Ø 12 jarak 10 cm yang diberi
kanstin di sisi kiri dan kanan, pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan yang tertera di
gambar dan persetujuan pengawas lapangan.

12 PEMBANGUNAN PAGAR SDN 012 NAUMBAI

Anda mungkin juga menyukai