BAB VI
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Uitzet/Bouwplank
a. Pemasangan bouwplank sekeliling bangunan yang akan dikerjakan,
dengan jarak 2.00 terhadap as bangunan. ( jika tanah sekitar
mencukupi)
b. Bahan bauwplank dari kayu meranti merah dengan ukuran 2/20
dengan sisi atas diketam lurus, patok bouwplank dipasang dengan
jarak 2.00 terpancang kuat ditanam hingga tidak mudah tergesar
sampai selesai pelaksanaan bangunan.
c. Papan bouwplank tidak boleh tertimbun tanah galian.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-1
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 2
PEKERJAAN GALIAN
2.2. Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua
pasangan lainnya dibawah tanah seperti : pondasi poer plat, septictank
dan rembesan dan lain-lain yang menyatakan harus dilakukan sesuai
dengan Rencana Gambar.
2.3. Urutan kerja penggalian harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan, tapak ataupun menyebabkan
timbulnya genangan-genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam.
2.4. Urugan pasir dilakukan dibawah pasangan batu gunung setebal sesuai
gambar.
Sebelum pemasangan pondasi ataupun pemasangan lantai pasir harus
mendapat siraman air yang cukup supaya padat.
PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI / PANCANG ULIN
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-2
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 4
PEKERJAAN BETON BERTULANG
PASAL 5
KETENTUAN – KETENTUAN BETON
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-3
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
5.2. Referansi
a. Semua pekerjaan beton ini harus dengan apa yang diminta dari
spesifikasi dan peraturan–peraturan berikut ini :
NI – 2 (1971) Peraturan Beton Indonesia.
NI – 3 (1970) Peraturan Umum untuk bahan
Bangunan Indonesia.
NI – 8 Peraturan Semen Portland Indonesia.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-4
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
5.5. Bahan–bahan
a. Seluruh bahan yang dipergunakan dalam melaksanakan
pekerjaan tersebut harus dari sumber–sumber yang diijinkan oleh
Pengawas Lapangan dan harus memenuhi standar yang pantas.
5.6. Agregat
a. Agregat kasar harus bergradasi dari halus sampai dengan kasar
dan secara umum sesuai dengan NI – 2.
b. Agregat halus harus disimpan bersih dari lumpur, tanah liat atau
bahan–bahan organis lainnya.
Agregat halus dan kasar harus disimpan terpisah, penggunaan
bak–bak bahan yang berlantai sangat dianjurkan untuk mencegah
terbawanya tanah bawah pada waktu pengambilan tanah.
5.7. Semen
a. Semen yang dipakai harus Potland Cement (PC) yang telah
disyahkan/disetujui oleh yang berwenang dan memenuhi syarat
sebagaimana PBI – 1971. / SNI
b. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan harus
diterimakan dalam kantong asli dari pabriknya dalam keadaan
utuh/tertutup rapat.
c. Kantong–kantong semen yang rusak jahitannya dan robek–robek
tidak diperkenankan/digunakan, kecuali bukan pekerjaan beton.
d. Semen yang sebagian yang sudah membatu dalam kantong,
sama sekali tidak dapat dipergunakan untuk pekerjaan ini.
e. Harus disimpan didalam gedung yang mempunyai ventilasi, cukup
tidak terkena air, diletakan pada tempat ketinggian paling sedikit
30 Cm dari lantai.
f. Tidak boleh ditumpuk sampai setinggi melampaui 200 Cm, setiap
penerimaan baru harus dipisahkan dan diberi tanda dengan
maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
5.8. Pasir
a. Pasir harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik
bahan organik maupun lumpur, tanah karang, garam dan
sebagainya, sesuai dengan syarat PBI 1971.
b. Pasir laut sama sekali tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.
c. Bahan pengisi harus disimpan ditempat yang bersih dan keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran
satu sama lainnya.
d. Hanya pasir beton yang dapat dipergunakan untuk pekerjaan
beton.
e. Pekerjaan pasangan (ex pasir Tenggarong)
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-5
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
5.9. K o r a l.
a. Koral harus bersih dari segala tanah, lumpur dan kotoran–kotoran
organis..
b. Butir–butir harus keras dan tidak berporus.
c. Gradasi material ini adalah :
1” 100
3/4" 90 – 100
3/8” 25 – 55
No. 4 5 – 15
5.10. A i r
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam–garam, bahan–bahan yang
merusak beton atau baja tulangan. Air harus bersih, jernih, dan tawar.
5.11. P e m b e s i a n
a. Besi penulangan yang dipakai adalah besi dengan kwalitas U-24
sesuai dengan NI – 2 untuk seluruh bagian–bagian bangunan.
b. Batang–batang tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh
tanah, batang–batang tulangan dari berbagai–bagai jenis baja
harus diberi tanda–tanda yang jelas dan ditimbun terpisah jenis
yang satu dari jenis yang lainnya, sehingga tidak mungkin saling
tertukar.
c. Penimbunan batang–batang tulangan di udara terbuka untuk
jangka waktu yang panjang harus dicegah.
d. Kawat pengikat.
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang dipersyaratkan
dalam NI – 2.
PASAL 6
PELAKSANAAN
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-6
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
Pengukuran :
- Semen : Diukur dalam berat, bila semen kantongan yang
dipakai, pengadukan harus dalam perbandingan
berat.
- Agregat : Diukur dalam berat
Agregat kasar dipakai dalam jumlah yang terbesar,
sesuai dengan yang diminta.
- Bahan campuran (additive) yang korektip untuk mengisi kekurangan–
kekurangan dalam gradasi agregat, hanya dipakai atas persetujuan
tertulis, bahan hendaknya diukur terpisah untuk setiap adukan beton.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-7
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
6.8. Pengerasan
Selama proses pengeringan/pengerasan beton, dalam jangka waktu
kurang lebih 14 hari. Permukaan beton harus terus dibasahi, dan tidak
boleh ditindih barang – barang apapun.
PASAL 7
BEKISTING
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-8
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
7.2. Referensi
Seluruh bekisting harus mengikuti persyaratan–persyaratan dalam
normalisasi di bawah ini :
NI – 2
NI – 3.
7.3. Bahan–bahan
Bahan Bekisting harus terbuat dari kayu jenis “Meranti” atau jenis lain
yang setaraf yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
7.4. Pemasangan
Pemborong baru diperbolehkan mulai dengan pelaksanaan setelah
mendapat persetujuan atas rencana bekisting yang dibuatnya.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-9
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 8
PASANGAN BATU BATA
8.2. Bata
Bata harus baru, terbakar matang / keras, terbuat dari tanah liat yang
terpilih sesuai dengan persyaratan–persyaratan dalam NI – Bata.
Bata–bata ini harus dipasang dengan adukan spesi bata yang ditentukan
dalam persyaratan adukan / ditentukan dalam gambar rencana
/mendapat persetujuan dari pengawas
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-10
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
8.5. Pemasangan
Pasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan
lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot dan kecuali bilamana
tidak diperlihatkan dalam gambar–gambar, maka setiap lajur naik, bata
harus putus sambungannya dengan lajur dibawahnya.
Pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan, sebelum dipasang
bata harus direndam menurut petunjuk ahli. Pada setiap sudut–sudut,
perpotongan dinding–dinding, dan setiap / minimal12 M 2 untuk pasangan
satu bata harus diberi pembesian sesuai dengan bagian 3 “beton”.
8.6. Contoh–contoh
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kapada
ahli dan persetujuan atas bahan – bahan tersebut harus sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dapat dibawa ke lapangan kerja.
Pengambilan contoh–contoh atas bahan yang telah berada dilapangan
akan dilakukan sewaktu–waktu sesuai dengan keperluan ahli guna
kepentingan pengujian.
- Batu merah yang dipergunakan harus yang berkualitet baik. Ukuran–
ukuran harus memenuhi syarat/seragam dengan ketebalan rata, dan
harus sama rata masaknya serta tidak boleh mengandung tras
kapur/bahan–bahan lainnya yang dapat mengurangi mutu/kwalitet
batu merah tersebut.
- Untuk pekerjaan ini harus seluruhnya memakai batu merah kwalitet
baik dan satu ukuran.
PASAL 9
PEKERJAAN PLESTERAN
9.2. Plesteran PC
Plesteran PC dengan adukan 1 Pc : 3 Ps dimaksudkan untuk :
a. Plesteran ujung–ujung/sudut–sudut tembok dan bagian sisi
kosen/lubang ventilasi baik luar maupun dalam.
b. Plesteran dinding/atap/balok beton dengan tebal 1 Cm.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-11
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 10
PEKERJAAN KAYU (KASAR)
10.2 Bahan–bahan
Kayu yang dipakai adalah kayu lokal mutu baik sesuai dengan NI – 5.
- Rangka langit–langit memakai kayu bangkirai dan meranti merah
atau seteraf / yang disetujui Direksi.
- Semua konstruksi kayu harus disusun dan dilaksanakan menurut
ukuran–ukuran pada gambar bestek/detail.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-12
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 11
PEKERJAAN KAYU (HALUS)
a. Rangka Plafond
- Bahan dari kayu meranti merah (sesuai dengan yang
disyaratkan dalam NI) dengan ukuran disesuaikan dengan
gambar kerja.
- Rangka plafond maksimum 60 x 120 Cm.
- Semua rangka plafond pada satu sisi harus diserut/diketam
guna mendapatkan kerataan untuk bidang plafon.
- Pemasangannya harus rapi, datar.
- Untuk bentang panjang harus ditambah balok pengaku / balok
induk 6/12 dan perkuatan yang cukup yang pemasangannya di
tempatkan pada arah melintang (yang mempunyai bentang
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-13
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 12
PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-14
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 13
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-15
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
- Handle
- Engsel (Butt Hinges)
b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci.
c. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada
rangka daun pintu dipasang setinggi 90 Cm dari lantai, atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
.
2. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan
engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang
dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah
engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban
berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 Kg.
b. Untuk jendela digunakan engsel.
c. Untuk pintu-pintu besi menggunakan engsel.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-16
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 14
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI KERAMIK 30/30
14.2. Seluruh permukaan lantai maupun dinding porselin / keramik harus lurus
nat–natnya supaya kelihatan rapi.
14.3. Bahan–bahan
Dari kwalitas terbaik, ukuran dan bentuk harus sama dan produksi dari
satu pabrik serta memenuhi syarat – syaratnya.
Pemasangan :
Sebelum pekerjaan pemasangan dimulai, kontraktor harus menyerahkan
beberapa contoh dari keramik yang akan dipasang tersebut untuk
disetujui, baik bentuk maupun ukuran yang akan ditentukan kemudian.
PASAL 15
PEKERJAAN SANITASI
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-17
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
.
15.2. Semua alat–alat sanitasi sebelum dipasang harus diperiksa oleh
pangawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
PASAL 16
INSTALASI AIR KOTOR
16.1. Sanitasi air kotor dari pipa PVC 4” yang dihubungkan dari bak kontrol
dan dengan yang lainnya, dengan kemiringan 2 %.
16.2. Septictank bentuk dan ukuran dan bahan disesuaikan dengan gambar
kerja, tangki air kotor ini dibuat dari pasangan bata merah ukuran satu
bata dengan pasangan trasram dan diplester halus.
Penutup tangki dari beton yang bisa dibuka, menggunakan pipa udara
1” dan dipasang tidak mudah lepas.
PASAL 17
INSTALASI AIR BERSIH
17.1. Air bersih harus disuplai oleh instalasi air setempat. (PDAM)
17.2. Air bersih ini dialirkan melalui pipa–pipa 3/4” dan 1/2”
pemasangannya disesuaikan dengan gambar kerja.
17.3. Untuk pembuangan kotoran dari Bak cuci ke Bak Penampungan air
limbah dipakai pipa PVC 2”.
17.4. Setiap jarak–jarak tertentu pada saluran pembuangan ini harus dibuat
bak–bak kontrol sehingga akan mudah pemeriksaan/pembersihan setiap
saluran ditempat manapun juga harus mendapat persetujuan dari
pengawas lapangan.
17.5. Saluran air hujan dari pasangan batu bata diplester ukuran disesuaikan
gambar kerja.
17.7. Pemasangan kran–kran air dan stop kran pada Bak Cuci dan washtefal
menggunakan kran air 1/2”.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-18
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 18
INSTALASI LISTRIK
18.4. Z e k e r i n g
a. Dipasang yang terlindung dari air dan mudah dicapai.
b. Pemakaian Box MCB : 8(delapan) Group.
: 4(empat) buah panel.
18.5. Pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh instalatur yang terdaftar
dalam DRM Pemda Tingkat I Kalimantan Timur.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-19
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
PASAL 19
PEKERJAAN FINISHING
PASAL 21
PEKERJAAN RELLING
20.1 Membuat pagar / relling pada bagian samping kiri dan kanan tangga dan
teras depan dengan bentuk / ukuran ketinggian sesuai gambar kerja.
20.2 Relling menggunakan material Hollow yang disesuakan dengan gambar /
bestek.
20.3 Finising dengan cat menggunakan sistem deco / semprot.
PASAL 22
PENUTUP
22.1. Apabila dalam bestek (syarat–syarat pekerjaan) ini untuk uraian dan
bahan–bahan serta pekerjaan tidak disebut dalam perkataan atau
kalimat “diselenggarakan oleh Pemborong” maka hal ini harus dianggap
seperti disebutkan.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-20
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh
Spesifikasi Teknis
22.2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian–bagian
yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tapi tidak dimasukan kata demi
kata dalam bestek ini maka harus dilaksanakan oleh Pemborong dan
diterima sebagai hal yang disebutkan.
22.3. Hal–hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat–syarat
ini akan diatur kemudian secara musyawarah berdasarkan peraturan–
peraturan lain yang lazim dipergunakan dalam suatu pekerjaan
pemborongan bangunan sepanjang tidak bertentangan dengan rencana
– rencana kerja dan syarat–syarat ini.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo BAB VI-21
Pekerjaan Pembangunan Wisma / Arama Anak Asuh