Anda di halaman 1dari 11

SPESIKASI TEKNIS

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN RUANG PERPUSTAKAAN
BESERTA PERABOTNYA (DAK REGULER SD)

TAHUN ANGGARAN
2020
SPESIFIKASI TEKNIK

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah :
Pekerjaan “Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya (DAK Reguler SD) Tahun Anggaran 2020 “
1.1 . Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Tanah dan Pasir
- Pekerjaan Pondasi
- Pekerjaan Pasangan Bata
- Pekerjaan Beton
- Pekerjaan Plasteran
- Pekerjaan Pasangan Lantai/Keramik
- Pekerjaan Kusen Jendela/Kaca
- Pekerjaan Kuda-Kuda dan Atap
- Pekerjaan Rangka dan Plafond
- Pekerjaan Penggantung/Pengunci
- Pekerjaan Instalasi Listrik
- Pekerjaan Pengecetan
- Pekerjaan Mobiler
- Pekerjaan Akhir
1.2 . Sarana Bekerja
- Tenaga Kerja / Tenaga Ahli yang cukup memadai untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Alat- dan Peralatan yang diperlukan
- Bahan Bangunan dalam jumlah yang cukup untuk Setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat
pada waktunya
1.3 . Cara Pelaksanaan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan, Gambar
Kerja, Rencana Anggaran Biaya serta mengikuti Petunjuk dan keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Pasal 2
SITUASI
2.1. Lokasi Bangunan yang akan dilaksanakan terletak di :
Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotnya (DAK Reguler SD) Tahun Anggaran 2020 Kab.
Muna. Tersebar Se Kabupaten Muna.
2.2. Kelalaian dan kekurangan ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan claim di
kemudian hari.

Pasal 3
UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK
3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam centi meter dan meter
3.2. Ukuran tinggi lantai bangunan 50 cm diatas permukaan tanah jalan dianggap sebagai titik duga ± 0.00 dan
atau tinggi lantai disesuaikan dengan kondisi/keadaan medan dilapangan dengan ketepatan posisi lantai
tersebut harus disetujui Oleh masing-masing pihak.
3.3. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah Pengawasan masing-masing pihak dengan patok- patok yang
dipancang dan disambung dengan papan bouwplank yang ditanam pada sisinya.
Pasal 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1 Lingkup Pekerjaan meliputi :
a. Penyediaan Air Kerja
Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organic, asam alkali atau bahan kimia
b. Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek di pasang menggunakan kayu kelas III 5/7
c. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
- Semua bouplank menggunakan kayu klas III.
- Setelah pekerjaan bowplank selesai, Panitia Pembangunan Sekolah wajib meminta pemeriksaan dan
persetujuan dari pihak terkait..

Pasal 5
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
5.1. Penggalian tanah untuk pondasi
5.2. Urugan kembali bekas galian/timbunan

5.3. Urugan kembali bekas galian / penimbunan


a. Tanah yang dipergunakan untuk urugan harus tanah yang baik dan memenuhi syarat tekhnis, bebas dari
akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan pihak terkait.
b. Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan atas persetujuan pihak terkait.
c. pihak terkait dapat memerintahkan Panitia Pembangunan Sekolah untuk melakukan pengurugan melebihi
ukuran bila sudah diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsulidasi tanah asli.
5.5. Galian Tanah untuk Pondasi Bangunan
a. Galian tanah untuk pondasi bangunan harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai mencapai
kedalaman tanah keras.
b. Apabila diperlukan untuk mendapat daya dukung yang baik maka dasar galian harus dipadatkan atau
ditumbuk.
c. JIka terjadi kelebihan galian yang telah ditetapkan tidak diadakan biaya tambahan dan apabila galian
tesebut dianggap membahayakan konstruksi, maka Panitia Pembangunan Sekolah wajib memperbaiki
atas biaya sendiri.

Pasal 6
PEKERJAAN PONDASI
6.1. Pondasi bangunan yang dipergunakan adalah pondasi/batu gunung/batu belah yang terdiri dari :
a. Pasangan batu kosong pada pondasi batu gunung dengan ketebalan sesuai dengan Gambar.
b. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan pondasi adalah :
- 1 pc : 5 ps untuk pondasi batu gunung .
- Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organic, asam alkali atau bahan
kimia yang dapat merusak pondasi.
- Pasir pasang yang dipergunakan disyaratkan mempergunakan pasir yang tidak mengandung air laut
dan tanah atau kadar lumpurnya kurang dari 5%, butirannya halus dan keras atau yang dapat melalui
ayakan #3 mm, tidak dapat dihancurkan dengan jari.
6.2. Sebelum dilaksanakan pemasangan pondasi jalur, dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan layout, titik
as pondasi yang ditentukan oleh para pihak.
6.3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan dengan sebenarnya seperti penempatan kedalaman, besaran,
letak dan kondisi dasar galian. Dan sebelum pemasangan pondasi dimulai, harus mendapat persetujuan dari
pihak terkait.
6.4. Panitia Pembangunan Sekolah harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke sloof dan
spring pipa plumbing yang menembus pondasi.
Pasal 7
PEKERJAAN BETON BERTULANG
DAN BETON TAK BERTULANG
7.1. Persyaratan
7.1.1. Persyaratan utama dalam pekerjaan beton adalah bahwa setelah semua pekerjaan pembesian dirakit dan
siap untuk dicor, maka pelaksana Panitia Pembangunan Sekolah terlebih dahulu meminta keterangan
secara tertulis kepada pihak terkait untuk diadakan pemeriksaan dalam hal kebenarannya dan
kesesuaiannya dengan gambar pelaksanaan untuk itu harus disertai dengan berita acara.
7.1.2. pekerjaan yang sudah diperiksa kebenarannya harus mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten muna dalam hal ini Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) baru kemudian pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan.
7.2. Lingkup pekerjaan
7.2.1. Pekerjaan beton bertulang yang terdiri dari sloof, ring balk, kolom utama, kolom praktis dan balok
latey.
7.2.2. Pekerjaan beton tak bertulang terdiri dari rabat lantai tempat lain sesuai dengan gambar kerja.
7.3. Bahan dan Material.
7.3.1. Pasir yang dipergunakan disyaratkan mempergunakan pasir yang tidak mengandung air laut dan tanah
atau kadar lumpurnya kurang dari 5%, tidak dapat dihancurkan dengan jari dan selain itu pula pasir
yang dipergunakan adalah pasir kasar untuk beton.
7.3.2. Kerikil/Suplit beton yang dipergunakan disyaratkan kerikil yang butirannya yang mempunyai gradasi
merata 2-3 cm.
7.3.3. Air yang digunakan harus tawar dan bersih yang bebas dari garam atau zat kimia lainnya yang dapat
merusak beton
7.3.4. Besi tulangan yang digunakan minimal besi mutu U-24 dan harus bebas dari minyak, karat, kotoran
dan bahan perusak lainnya
7.3.5. Tulangan beton menggunakan besi diameter 12 mm untuk tulangan utama sloof, kolom utama, ring
balk, kolom praktis maupun balok latey sedang untuk tulangan sengkang atau begel besi diameter 8
mm dengan jarak sengkang adalah 15 cm.
7.3.6. Toleransi besi yang dipergunakan adalah 0.3 mm misalnya:
- Besi beton ukuran 12 mm, dipergunakan ukuran 11,7 mm
- Besi beton ukuran 8 mm, dipergunakan ukuran 7,7 mm
7.3.7. Untuk semua bahan sement dipergunakan sement jenis Portland sement.
7.4. Bekisting
7.4.1. Bahan bekisting dipakai dari papan kelas III dengan ketebalan 2 cm merata serta cukup kering dan
keras.
7.4.2. Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan tanpa merubah
bentuk.
7.4.3. Ketelitian, kerapihan serta keseragaman ketebalan papan harus diperhatikan agar setelah bekisting
dibongkar dapat memberikan permukaan yang rata.
7.4.4. Celah celah antara papan harus rapat agar setelah bekisting dibongkar dapat memberikan permukaan
yang rata.
7.4.5. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran.
7.5. Adukan.
7.5.1. Adukan untuk pasangan sloof, kolom, ring balk dan balok latey, meja beton dan penutup bak kontrol
dan segala sesuatu yang termasuk pekerjaan beton bertulang dipergunakan adukan 1 PC : 2 Pasir : 3
Kerikil.
7.5.2. Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling bangunan dipergunakan adukan 1 PC : 3
Pasir : 5 Kerikil, dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja.
7.6. Pelaksanaan pekerjaan
7.6.1. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan
Semua tulangan dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak berubah atau bergeser pada waktu
digetarkan, dan bila mana diperlukan maka perlu diberitahu kepada pihak terkait untuk memberi
petunjuk mengenai ketepatan ukuran yang ditentukan.
7.6.2. Hubungan pada setiap bagian konstruksi harus dipasang stek besi beton pada setiap jarak 75 cm
digunakan sebagai pengikat antara sloof, pondasi, kolom yang tertanam pada pondasi dan stek antara
kolom kusen atau batu bata antara ring balk. Semua hal - hal tersebut diatas untuk lebih jelasnya dapat
meminta dari pihak terkait.

7.6.3. Pengecoran
- Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai Panitia Pembangunan Sekolah harus meminta kepada
pihak terkait untuk mengadakan pemeriksaan.
- Sebelum mengadakan pengecoran bekisting hartus dicek terhadap kelurusan baik secara fertikal
maupun secara horizontal
- Bila mana pengecoran tidak menggunakan mesin penggetar yang dapat dipergunakan pada waktu
pengecoran secara manual adalah bambu. Kayu bulat dan potongan besi dan pemadatan secara
perlahan pada campuran beton.
- Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali pembuatan adukan sisa adukan yang
mengeras tidak diperkenankan untuk dipakai.
- Pembongkaran bekisting baru dapat diperbolehkan setelah beton mengalami periode pengerasan
sesuai dengan PBI 1971 atau izin dengan pihak terkait.
- Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini harus dibongkar atau diperbaiki atas biaya
Panitia Pembangunan Sekolah.
- Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi bagian dalam bekisting harus bebas dari kotoran atau harus
disiram dengan air sampai merata.
- Sebelum melaksanakan pengecoran, maka Panitia Pembangunan Sekolah harus meminta
persetujuan pihak terkait dibuktikan dengan berita acara persetujuan pengecoran.
7.6.4. Pemeliharaan pekerjaan beton.
7.6.4.1. Untuk menjamin umur kekuatan beton bertulang maka papan bekisting pada balok dan plat
lantai baru dapat dilepas setelah beton berumur minimal 21 ( dua puluh satu hari ).
7.6.4.2. Selama 14 ( empat belas hari ) setelah pengecoran dilaksanakan maka permukaan beton
tersebut harus senantiasa dibasahi.
7.6.4.3. Perbaikan permukaan beton yang kasar dan berlubang harus diperbaiki atau diplester dengan
adukan 1 PC : 3 Pasir dengan perhitungan tetap menggunakan analisa pekerjan beton dan tidak
boleh menambah besaran diameter diluar ketentuan pada gambar kerja.
7.6.4.4. Jika terjadi kesalahan pekerjaan beton misalnya kelalaian karena terjadi pergeseran pada saat
pengecoran sehingga mengakibatkan hasilnya tidak sesuai dengan gambar kerja maka beton
harus segera dibongkar pada saat masih basah atau belum kering dan kemudian harus dicor
kembali sesuai dengan ketentuan atau sesuai dengan gambar kerja dan segala kerugian yang
terjadi akibat kesalahan ini menjadi tanggung jawab Panitia Pembangunan Sekolah.

Pasal 8
PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
8.1. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pasangan dinding bata ½ batu.
b. Plesteran dinding bata.
c. Plesteran / efwekring permukaan beton.
d. Pasangan bata pada bagian pekerjaan yang nyata termasuk kedalaman pekerjaan ini.
e. Pada saluran air hujan keliling bangunan digunakan pasangan batu bata.
8.2. Bahan yang dipergunakan :
a. Bata merah bermutu baik dengan pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan keretakan minimum belah
menjadi 2 bagian yang diproduksi secara lokal.
b. Pasir pasang yang dipergunakan disyaratkan mempergunakan pasir yang tidak mengandung air laut dan
tanah atau kadar lumpurnya kurang dari 5%, butirannya halus dank eras atau yang dapat melalui ayakan
#3 mm, tidak dapat dihancurkan dengan jari. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan
bebas dari kotoran organic yang dapat merusak pasangan.
c. Semen yang dipergunakan dari jenis Portland Coment.
8.3. Adukan / campuran:
Adukan 1 pc : 5 ps dipergunakan untuk :
- Pasangan batu.
- Plesteran pasangan batu.
- Plesteran pondasi.
- Ketebalan plesteran 15 mm.
8.4. Cara pelaksanaan
a. Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya harus dikontrol baik ke arah horizontal dan ketinggian pasangan
bata untuk setiap jarak kerja tidak boleh lebih dari 1 meter.
b. Sebelum diplester, maka perlu dilaksanakan pengerokan siaran pasangan sehingga plesteran harus
mendapat hasil yang baik
c. Kelembapan plesteran harus tetap di jaga dan dengan kondisi pengeringan plesteran 80 % bidang
plesteran sudah dapat di Aci.
d. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar dan
diperbaiki atas biaya Panitia Pembangunan Sekolah.

Pasal 9
PEKERJAAN PASANGAN LANTAI/KERAMIK
9.1. Lingkup pekerjaan
Uraian untuk pekerjan ini baik bahan maupun ukuran disesuaikan dengan gambar Kerja. Dan adapun yang
termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pasangan tegel keramik ukuran 30x30 cm, 40x40 cm dipasang pada lantai ruangan termasuk teras, untuk
lantai dan dinding KM/WC digunakan keramik ukuran 20x20 cm, Warna sesuai petunjuk pihak terkait.
b. Tegel Pinggir ukuran 10x40 cm, 10x30 cm dipasang pada tembok ruangan dalam gedung dan sisi luar
dinding pada slasar atau dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk pihak terkait.
c. Lantai rabat beton dengan ketebalan 3 cm - 7 cm , dipasang pada bagian keliling bangunan antara saluran
air hujan dan pondasi.
9.2. Adukan
Adukan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Adukan 1 Pe : 5 Pasir untuk pemasangan lantai keramik pada seluruh ruangan dan selasar dengan
ketebalan 3 cm.
b. Adukan 1 Pc : 3 pasir : 5 kerikil dipergunakan untuk adukan beton bertulang
9.3. Pelaksanaan pekerjaan
a. Pasangan tegel.
- Sebelum pemasangan tegel harus dibersihkan dari debu bagian bawahnya.
- Kerataan dan penyikuan pasangan tegel harus benar benar terjaga sehingga hasil pekerjaan dapat
maksimal.
b.Pasangan tegel pinggir.
- Sebelum melaksanakan pasangan tegel pinggir, maka siar pasangan dinding harus terlebih dahulu
dikorek dan dibersihkan.
- Tegel pinggir yang terpasang harus benar benar vertical.
c. Pasangan rabat beton.
Rabat beton keliling bangunan dipasang dengan kemiringan 1% sampai dengan 3 % terhadap saluran air
hujan.

Pasal 10
PEKERJAAN KAYU
10.1. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan kontruksi atap yang tediri dari kuda – kuda, gording, ikatan angin, balok pengaku, papan list
plank dan balok konsol atau pekerjaan lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan rangka langit-langit dan rangka penggantung lainnya yang tertera dalam gambar.
c. Pekerjaan kusen pintu, kusen jendela rangka daun pintu dan jendela serta segala sesuatu yang termasuk
dalam pekerjaan ini.
10.2. Persyaratan, jenis dan ukuran bahan.
a. Semua kayu yang terpakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok serta
mempunyai derajat kelembapan kurang dari 15% .
b. Semua jenis kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pihak
terkait
.
c. Jenis kayu yang digunakan terdiri dari:
- Pekerjaan kusen
- List plafond (List Kayu Profil)
- Kayu Jati (Kelas I), Kayu Kelas II dan Kayu Kelas III
10.3. Peleksanaan pekerjaan
a. Pekerjaan kusen
- Semua pekerjaan kusen harus dilaksanakan sesuai gambar kerja dan detail.
- Sebelum dilaksanakan pemotongan kayu, Panitia Pemabangunan Sekolah terlebih dahulu meneliti
kebenaran ukuran dan bila mana terdapat keragu-raguan dalam menentukan ukuran, maka harus
dikosultasikan dulu dengan pihak terkait.
- Untuk memperkuat hubunganh kusen dengan bidang pasangan, maka pada tiap kusen dalam
hubungan dengan tembok / kolom diperkuat dengan angker diameter 10 mm.
- Kusen – kusen yang akan dipasang harus betul - betul siku dan setelah dipasang dan distel dengan
benar harus disetujui oleh pihak terkait.
b.Pekerjaan Kap/ kuda-kuda/listplank
- Sebelum melaksanakan pemotongan kayu, maka Panitia Pembangunan Sekolah harus terlebih dahulu
mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk tiap masing- masing fungsi
- Pekerjaan kap dan kuda – kuda harus mengikuti gambar dan detail yang tercantum dalam bestek.
- Kuda – kuda hanya dapat dipasang mati setelah sebagian besar struktur kuda – kuda terpasang dan
ketepatan garis horizontal dan vertical telah disetujui oleh pihak terkait.
- Pemasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin bahwa kedudukan penutup atap
mempunyai landasan yang bagus.
- Penyambungan Papan lisplank secara horizontal dan harus benar-benar rapat.
c. Pekerjaan rangka plafon dan plafond.
- Pemasangan rangka plafond disesuaikan dengan gambar kerja, yaitu dipasang menggunan rangka
60 X 60 cm
- Semua rangka plafond menggantung pada kuda-kuda yang dipasang pada sisi tembok dan diatas
kuda-kuda atau sesuai gambar kerja, sehingga rangka plafond benar-benar kaku.
- Tidak dibenarkan menggantung rangka plafond langsung pada gording
- Pelaksanaan pemasangan rangka plafon ini harus diperhitungkan adanya pekerjaan elektrikal yang
sudah terpasang sebelum penutup plafond
- Permukaan rangka plafond bagian bawah harus diserut rata, sehingga permukaan rangka secara
keseluruhan dalam keadaan sejajar.
- Plafond yang di pasang pada bagian dalam bangunan terdiri dari bahan tripleks dengan ketebalan 3
mm, ukuran 120x240 cm, sedangkan untuk bagian luar bangunan dengan ukuran 120x240 cm atau
sesuai dengan gambar kerja.
- List plafond kayu profil dipasang pada semua pertemuan antara plafond dengan tembok bangunan
dan pertemuan antara plafond dengan papan listplank.
e. Pekerjaan pintu dan daun jendela
- Rangka pintu dan jendela harus benar-benar kaku, kokoh dan rata agar dapat dengan mudah dibuka
dan ditutup.
- Semua pintu masuk, dibuat dengan model panil, ukuran harus sesuai dengan gambar kerja
- Penyambung panil pintu harus menggunakan pasak dan lem kayu
- Pekerjaan yang tidak rapi, kasar, bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah ditentukan, harus
dibongkar dan diganti dengan atas biaya Panitia Pembangunan Sekolah.

Pasal 11
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
11.1. Bahan penutup atap digunakan adalah Atap Metal yang berkualitas baik.
11.2. Untuk seluruh bagian penutup bagian atap ini harus berasal dari satu pabrik sehingga keseragaman dan
kekuatan serta mutu dari bahan tersebut dapat terjamin.
11.3. Pasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap, atau sesuai dengan gambar kerja.
11.4. Apa bila terdapat bagian yang tidak rata dari pasangan gording, Kasau, reng-reng dan rangka atap, maka
penutup atap tersebut belum dapat diperkenankan dipasang.
11.5. Bumbungan/nok atap dari bahan yang sejenis dengan atapnya dan dipasang dengan rata.
11.6. Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Panitia
Pembangunan Sekolah.

Pasal 12
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
12.1. Semua kunci tanam yang di pergunakan adalah kunci tanam 2 kali putaran, finis stailess dan tiap kunci
mempunyai minimal 2 anak kunci.
12.2. Engsel pintu dan jendela
- Semua engsel yang dipasang baik pada daun pintu maupun daun jendela mempergunakan kualitas baik.
- Pemasangan untuk tiap daun pintu adalah 2 buah dan untuk tiap daun jendela 2 buah.
- Pekerjaan yang tidak rapi, kasar, bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah ditentukan, harus
dibongkar dan diganti dengan atas biaya Panitia Pembangunan Sekolah.
12.3. Grendel dan Kait Angin
- Untuk setiap pintu masuk ruang kelas atau pintu masuk yang terdiri dari dua daun pintu dilengkapi
dengan grendel pintu sebanyak 2 buah dipasang pada bagian atas dan bawah.
- Ukuran grendel yang terpasang dipintu adalah panjang 30 cm.
- Untuk setiap daun jendela kaca dipasang sebuah grendel.
- Kualitas grendel pintu dan jendela adalah terbuat dari besi.
- Kait angin dipasang 1 buah pada setiap jendela kaca
- Jenis kait angin yang dipasang adalah jenis logam dilapis tembaga an dapat berfungsi sebagai pengunci.

Pasal 13
PEKERJAAN KACA
13.1. Kaca- kaca yang dipasang baik untuk pasangan kaca mati, jendela kaca, dari kaca bening sedangkan
ukuran ketebalan 5 mm atau mengikuti gambar kerja.
13.2. Pemasangan kaca harus rata dan tidak rapat mengingat kemungkinan menggelembung/ mengembang dan
menyusut akibat perubahan temperatur.
13.3. Semua pemasangan kaca dilengkapi dengan list kaca ukuran 1x 1,5 cm.

Pasal 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14.1. Lingkup pekerjan
Seperti dalam gambar rencana, pekerjaan instalasi listrik meleputi penyediaan dan pemasangan semua bahan
yang diperlukan dalam pekerjaan ini.
Adapun lingkup pekerjaan meliputi :
a. Instalasi penerangan, stop kontrak.
b. Uji coba berfungsinya aliran listrik setelah pemasangan instalasi.
14.2. Ketentuan Umum
Semua pemasangan instalasi listrik dipasang dengan kondisi siap nyala
14.3. Material dan Pemasangan
a. Kualitas Peralatan
Semua peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan baru dan termasuk dalam standart industri
Indonesia ( SII ) dan disetujui oleh Panitia Pembangunan Sekolah.
b. Kabel instalasi listrik
- Kabel instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA< NYM, NYY dengan diameter
1;5 mm.
-
c. Saklar dan stop kontak
- Ketinggian pemasangan stop kontak dan saklar adalah 150 cm diatas permukaan lantai.
- Merk stop kontak dan saklar setara dengan broco.

Pasal 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1. Semua bisang kayu yang Nampak, sebelum dilakukan cat kilap harus terlebih dahulu didempul dan
diamplas sehingga mempunyai permukaan halus.
15.2. Bidang permukaan pintu panail harus diplitur berulang-ulang sampai halus minimal 3 (tiga) kali
pengecatan.
15.3. Bidang kayu yang sudah dicat dasar dicat kilap sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga didapatkan permukaan
hasil pengecatan yang rata dan menkilap.
15.4. Cat kilap untuk bidang kayu yang Nampak harus dari pabrik yang sama dengan warna yang ditentukan
kemudian.
15.5. Untuk bidang tembok sebelum dicat terlebih dahulu harus diaci untuk mendapatkan permukaan yang halus
dan rata.
15.6. Dinding tembok yang telah diaci bila belum mendapat persetujuan dari pihak terkait atau dianggap belum
rata maka Panitia Pembangunan Sekolah harus melakukan plamir ulang pada bagian yang belum rata lalu
diamplas kembali baru pekerjaan pengecatan dapat dilanjutkan.
15.7. Dinding Tembok dicat dengan menggunakan cat dasar tembok, kemudian dilapisi dengan cat penutup
menggunakan cat anti lumut.
15.8. Plafond dicat dengan menggunakan cat dasar yang sama dengan cat dasar tembok.
15.9. Merek cat kayu yang digunakan adalah merek Glotex atau yang sejenis dan warnanya akan ditentukan
kemudian.
15.10. Merk cat plafond adalah aries atau sejenisnya Sedang warna cat ditentukan kemudian.
15.11. Merk cat dasar dinding tembok adalah aries atau sejenisnya Sedang warna cat ditentukan kemudian.
15.12. Merk cat penutup dinding tembok adalah nippon atau yang setara Sedang warna cat ditentukan kemudian.

Pasal 16
PEKERJAAN AKHIR
16.1. Melakukan Pemasangan Plakat pada Gedung yang di kerjakan.
Contoh plakat (ukuran minimal 10 cm X 25 cm)

16.1. Meberikan pelaporan administrasi dan dokumentasi hasil pekerjaan


16.2. Pembayaran Pajak
Pajak di bayarkan oleh Panitia Pembangunan Sekolah sesaui dengan hitungan Rincian Anggaran Biaya atau
di sesuaikan dengan jumlah pembalanjaan yang telah dikeluarkan oleh pihak penyedia selama pekerjaan dan
disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.

Pasal 17
PEKERJAAN LAIN – LAIN
17.1. Sebelum penyerahan pekerjaan Panitia Pembangunan Sekolah wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki
17.2. Meskipun ada pengontrol dari pihak fasilitator dan unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan
Riancian Anggaran Biaya dan gambar menjadi tanggung jawab Panitia Pembangunan Sekolah, untuk itu
Panitia Pembangunan Sekolah harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin
Pasal 18
PEKERJAAN MEUBILER

NO NAMA MEBEL SPESIFIKASI


Ukuran Tinggi : 75 cm
: Lebar : 120 cm
Panjang : 70 cm
1 Meja ½ Biro
Rangka kayu jati
Bahan :
Daun meja papan kayu jati tebal 2 cm
Finising : Politer / Cat minyak
: Tinggi : 44 cm
Ukuran Lebar : 43 cm
Panjang : 49 cm
2 Kursi Guru
Rangka kayu jati
Bahan :
Dudukan dan sandaran memakai busa
Finising : Politer / Cat minyak
: Lebar : 120 cm
Ukuran
Tinggi : 120 cm
3 Papan Statistik Rangka kayu jati
Bahan :
Tripleks Melamin
Finising : Politer / Cat minyak
: Lebar : 120 cm
Ukuran
Tinggi : 120 cm
Papan
4 Rangka kayu jati
Pengumuman Bahan :
Tripleks Melamin
Finising : Politer / Cat minyak

Catatan :
 Standar /Spesifikasi Teknis Minimal Mobiler untuk Rehabilitasi Gedung Sekolah dan Pembangunan Ruang
Kelas Baru

Pasal 19
PENUTUP

Semua jenis pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam
rencana kerja dan syarat-syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan dengan
pelasanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh Panitia Pembangunan Sekolah dan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dengan rencana kerja dan syarat-syarat lainya.

Anda mungkin juga menyukai