Anda di halaman 1dari 34

1Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS

Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh Panitia Pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :

1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan


digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. jadual waktu pelaksanan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

A. UMUM

Kegiatan : PEMBINAAN KELOMPOK EKONOMI MASYARAKAT


PESISIR
Pekerjaan : PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE
Lokasi Pekerjaan : DESA MORONGE KECAMATAN MORONGE KABUPATEN
KEPULAUAN TALAUD
1. Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak
cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Kontraktor untuk pelaksanaan Pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada
Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan
menetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan kontraktor
tidak menjamin secara subtansial sama atau lebih tinggi dari standar yang
disyaratkan, maka kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan standar yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi
Calon Penawar untuk dapat menyusun Penawaran yang realistis dan kompetitif,
sesuai dengan kebutuhan Pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam
Penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kotrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa
semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan dalah baru,
belum digunakan, dri tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan temasuk
semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional
Indonesia (SNI, SII, SKSNI, dsb) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/
fabrikasi dari edisi atau revisi terakhir, atau standar internasional (ISO, dsb) atau
standar negara asing (ASTM, dsb) yang padanannya (equivalen) yang secara
subtantive sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional yang disyaratkan. Apabila
Standar Nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan/jasa/fabrikasi tertentu
belum ada, dapat digunakan standar internasional atau standar negara asing.
7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan ukuran lain dapat digunakan sepanjang hal tersebut
tidak dapat dielakkan.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


2Spesifikasi Teknis

8. Spesifikasi dapat terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :


8.1. Lingkup Pekerjaan, termasuk ketentuan angka 8 diatas
8.2. Pekerjaan yang tidak termasuk kontrak
8.3. Spesifikasi Umum :
a. Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya :
UU tetang Lingkungan
UU tentang Keselamatan Kerja
UU/PP/SK bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja
UU/PP tentang Galian C
Perda terkait, dsb.
b. Dokumen Acuan (berupa standar-standar) dengan meperhatikan
ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas.
c. Alinyemen dan Survey
d. Hari kerja dan jam kerja
e. Gangguan dan keadaan darurat
f. Penyingkiran material.
8.4. Spesifikasi Khusus :
a. Lapangan
b. Bangunan/Desain/Pengerjaan Spesifik
c. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik
d. Perancah
e. Pengaturan lalu lintas
f. Pengedalian Lingkungan

B. SPESIFIKASI UNTUK MASING-MASING MATA PEKERJAAN


1. Pekerjaan Persiapan, Pembersihan dan Pekerjaan Sementara
1.1. Pekerjaan persiapan meliputi pengukuran, investigasi sebelum dimulainya
pekerjaan pemasangan profil. Pembuatan bangunan sementara
pembersihan dan pekerjaan sementara termasuk pembuatan jalan masuk,
pekerjaan konstruksi kayu sementara dan kits-dam. Konstruksi bangunan
sementara haruslah direncanakan secara rasional.

1.2. Pekerjaan persiapan.


a. Penetapan patok-patok pembebasan tanah dan patok-patok pengukuran.
Sebelum pekerjaan dimulai, patok-patok trase pekerjaan dan patok-patok
pengukuran yang terpasang haruslah dicek lagi. Lebih-lebih apabila
jangka waktu antara pembebasan tanah dan saat dimulainya
pelaksanaan pekerjaan cukup lama dan antara patok-patok semacam ini
haruslah diganti atau dikembalikan pada posisi semula.

b. Pemasangan Patok-patok pengganti


Apabila pada pelaksanaan pekerjaan penggalian atau pembuatan
tangguk akan dimulai beberapa patok pengukuran yang telah terpasang
maka untuk patok-patok tersebut haruslah dipasang patok-patok
pengganti pada lokasi yang aman yang tidak terganggu oleh pelaksanaan
pengganti tersebut. Tetapi penempatan patok-patok pengganti tersebut
haruslah dipasang sedemikian, sehingga tempat kedudukan patok-patok
asli dutemukan, walaupun akibat pelaksanaan pekerjaan terakhir sudah
berubah.

c. Pemasangan Patok-Patok Benc-March sementara


Patok-patok yang terdekat, pondasi bangunan atau batu alam yang besar
dan tidak bergerak dapat untuk menempatkan titik tinggi (benc-march)
sementara. Akan tetapi apabila hal tersebut sukar didapat, maka dapat
digunakan lokasi yang aman dangan tanah yang stabil serta tidak
terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan.
Guna menceha kerusakan patok-patok tersebut selama pelaksanaan
pekerjaan, seyognya kepala aptok dicat merah, agar mudah terlihat oleh
para pekerja dan dipagar dengan papan. Apabila trase pekerjaan tanah

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


3Spesifikasi Teknis

sangat panjang, untuk lebih memudahkan supaya patok-patok tetap


dipasang pada beberapa benc march atau dengan elevasi bangunan
yang berdekatan.

Patok-patok benc march sementara dipasang dengan menarik-narik dari


patok-patok benc march sementara ini sangat menentukan ketetapan
lokasi dan posisi pekerjaan, maka patok-patok tersebut haruslah dicek
sebelumnya secara amat teliti dengan beberapa benc march atau dengan
elevasi bangunan yang berdekatan.
Apabila beberapa patok benc march sementara dibangun pada beberapa
tempat. Adalam sangat penting untuk mengecek elevasi relatif dari
masing-masing patok tersebut. Selain itu selama pekerjaan berlangsung,
patok-patok tersebut haruslah dicek secara periodik.

d. Pengecekan adanya rintangan


Sebelum pekerjaan dimulai, supaya diketahui sebelum adanya rintangan
atau halangan pada jalan-jalan masuk, yaitu bentuk rintangan, lokasinya
dan tingginya antara lain adanya talangan-talangan irigasi atau pipa-pipa
yang terpendam didalam tanah yang dapat menghalangi masuknya alat-
alat berat. Selanjutnya harus diperkirakan cara-cara untuk
menghilangkan rintangan-rintangan tersebut atau melindungi pipa-pipa
tersebut dari kerusakan.

e. Penyingkiran hal-hal yang tidak diperlukan.


Selanjutnya segera setelah pekerjaan akan dimulai, baik untuk pekerjaan
penggalian, maupun pembuatan panggung, maka rumput-rumput,
tanggul-tanggul pohon, akan bambu yang dapat menurunkan kualitas
pekerjaan supaya disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

f. Pemasangan papan-papan profil.


Profil-profil yang dipasang dengan papan dan tali yang digunakan untuk
dasar pelaksanaan pekerjaan haruslah dijaga agar tidak bergeser.
Karenanya profil-profil haruslah merupakan konstruksi yang kaku,
terutama untuk menunjukkan lereng atau elevasi dasar penggalian. Pada
umumnya jarak antara masing-masing profil adalah 10m untuk ruas yang
lurus dan 5m untuk ruas yang berbelok-belok, tetapi dengan
mempertimbangkan keluasan operasi alat-alat berat yang digunakan.
Pada pekerjaan-pekerjan penggalian atau urugan yang volumenya besar
dan dilakukan pemasangan profil secara betahap, maka pertama-tama
pemasangan profil cukup dengan papan dan jarak antaranya agak jarang,
sehingga pekerjaan utama dapat dipasang profil dari papan dengan jarak
antara yang lebih dekat dan dilengkapi dengan tali-tali.

g. Pemasangan Papan Nama Proyek.


Kontraktor diharuskan memasang Papan Nama Proyek pada lokasi
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 2 (dua) buah pada titik awal dan titik
akhir.

2. Pekerjaan Tanah

2.1. Persiapan Medan


a. Kontraktor harus melakukan pekerjaan pendahuluan dalam bentuk
penyiapan medan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Persiapan medan
dikerjakan dengan membersihkan dan mengupas permukaan tanah,
membongkar dan menyingkirkan semua halangan dan rintangan yang
dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai dengan perintah direksi.
b. Pembersiahan dilakukan terhadap semak belukar, tumbuhan rumput liar
lainnya, akar-akar dan tunggul kayu, sampah, puing dan benda-benda tak

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


4Spesifikasi Teknis

terpakai lannya. Termasuk menyingkirkan, mengangkut dan membuang


keluar dari lokasi proyek ke tempat yang ditentukan direksi. Penebangan
pohon lindung atau pohon-pohon besar lainnya, pembongkaran
bangunan atau bagian-bagiannya dengan izin dan persetujuan direksi.

c. Apabila pembersihan dilakukan pada tebing atau lereng yang curam dan
pencabutan tumbuhan dan akarnya dapat membahayakan kestabilan
lereng tersebut, maka kontraktor harus melandaikan kecuraman lereng
atau membuat konstruksi bronjong sesuai dengan rencana atau petunjuk
direksi.

d. Apabila sisa-sisa pembersihan akan dibakar di tempat, maka


pembakaran harus dilaksanakan tanpa membahayakan lingkungan
setempat dibawah pengawasan langsung dari kontraktor. Kelalaian yang
menimbulkan kerugian materi pihak ketiga menjadi tanggung jawab
kontraktor sepenuhnya.

f. Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan medan pekerjaan seperti


pacul, sekop, dll.

2.2. Elevasi Permukaan Tanah Asli


Setelah pekerjaan seperti yang tercantum dalam pasal diatas dilaksanakan,
kontraktor wajib mengukur elevasi permukaan tanah asli dibeberapa tempat
sesuai petunjuk direksi. Hasil-hasil pengukuran harus direkam untuk
dipergunakan sebagai dasar perhitungan kontraktor dalam pekerjaan tanah.
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Theodolite, Waterpass
dan meteran.

2.3. Pekerjaan Galian Tanah


a. Galian tanah yang sifatnya sementara seperti pekerjaan sodetan
dikerjakan sesuai pedoman direksi. Penimbunan kembali pada saat
pekerjaan dinyatakan selesai harus dengan petunjuk pada pasal
pekerjaan timbunan tanah.
b. Galian tanah yang sifatnya tetap atau permanen harus dilakukan sesuai
dengan garis kemiringan yang tercantum dalam gambar rencana atau
sesuai dengan petunjuk direksi.
c. Pekerjaan galian tanah harus dilakukan sedemikian rupa agar keamanan
disekitarnya terjamin.
d. Kelebihan galian tanah yang menyimpang dari gambar rencana akibat
kelalaian dan cara kerja yang salah harus ditimbun kembali dengan batu
sehingga padat dan biaya pekerjaan tersebut menjadi beban kontraktor.
e. Apabila direksi memandang perlu, selama pekerjaan berlangsung
kontraktor dapat diperintahkan untuk merubah bentuk, kemiringan lereng,
kedalaman maupun perintah lainnya atas izin atau persetujuan tertulis
dari direksi, kontraktor tidak dibenarkan melaksanakan galian tanah yang
tidak sesuai atau menyimpang dari gambar rencana.
f. Apabila direksi memerintahkan untuk mengubah jalur galian dari rencana
semula, maka pekerjaan pembersihan untuk jalur baru tetap berpedoman
pada pasal 1.1 (Persiapan Medan).
g. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di lapangan seperti : Scovel, backhoe,
dragline, trackdoser, clam shell, pacul, sekop, pakuan, linggis atau sesuai
petunjuk direksi.

2.4. Tanah Hasil Galian


a. Sisa tanah hasil galian yang tidak dipakai harus disingkirkan dan dibuang
ke lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan pasal berikut ini.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


5Spesifikasi Teknis

Pembuangan tanah ini harus segera dilakukan setelah pekerjaan galian


agar tidak terjadi penumpukan tanah disekitar lokasi pekerjaan.
b. Tanah hasil galian akan dipergunakan kembali, untuk pekerjaan
selanjutnya harus diletakkan dan ditempatkan sedemikian rupa agar
memudahkan penggunaan selanjutnya dan tidak mengganggu pekerjaan
lainnya.

2.5. Lokasi Buangan Tanah


Pemborong harus menyediakan lokasi buangan akhir untuk sisa tanah hasil
galian yang tidak dipakai, atau sisa tanah harus dibuang ke lokasi yang telah
ditunjuk direksi. Pembuangan tanah kerawa-rawa atau tanah rendah lainnya
harus dengan persetujuan direksi.

2.6. Galian Tanah untuk Pipa dan Kabel


Galian tanah untuk pemindahan pipa dan kabel harus dikerjakan sesuai
pedoman yang dikeluarkan oleh instansi yang mengelolah pipa dan kabel
yang bersangkutan.

2.7. Galian Tanah untuk Pondasi


a. Galian tanah untuk pondasi saluran harus mencapai kedalaman sesuai
dengan tercantum di dalam gamabar rencana. Apabila ternya lunak,
maka atas perintah direksi, kontraktor harus menggali sampai kelapisan
tanah yang keras (pasir beku). Kelebihan galian akan diperhitungkan
sesuai dengan syarat-syarat pekerjaan tambah kurang dengan harga
satuan yang tercantum di dalam perjanjian kontrak.
b. Semua sisa-sisa humus tanah, bahan organik dan kotoran lainnya harus
dikeluarkan dan disingkirkan dari lokasi pekerjaa.
c. Sebelum pekerjaan konstruksi saluran dimulai, permukaan tanah pondasi
harus ditinjau direksi untuk dimintakan persetujuan.
e. Permukaan tanah pondasi harus kering.

2.8. Pekerjaan Timbunan Tanah


a. Tanah untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari semua kotoran,
sampah dan bahan organik lainnya. Apabila kontraktor akan
mempergunakan tanah bekas galian, harus ada persetujuan direksi
sebelumnya. Apabila mutu dari tanah bekas galian diragukan, maka
bahan timbunan dengan mutu yang memenuhi persyaratan direksi
didatangkan dari tempat lain.
b. Garis permukaan timbunan yang diajukan dalam gambar rencana adalah
garis permukaan timbunan dalam keadaan padat.
c. Dasar permukaan tanah untuk pembuatan tanggal harus bersih sesuai
pasal 2.7a.

2.9. Pemadatan Penimbunan Tanah


a. Timbunan tanah yang menurut derajat kepadatan tertentu harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada point a - f berikut ini :
b. Bahan timbunan harus dihamparkan merata lapis demi lapis sampai
tercapai berdasarkan ketentuan dalam gamabr rencana, kadar air harus
tetap dijaga agar pemadatan berlangsung optimal. Apabila kadar air dari
tanah timbun terlalu tinggi, maka proses penghamparan lapis berikutnya
harus ditunda untuk menurunkan kadar air lapisan timbunan yang
bersangkutan. Pemadatan baru dapat dilakukan apabila kadar air telah
mencapai derajat yang memadai.
c. Penghamparan lapisan baru boleh dilakukan setelah mendapat
persetujuan direksi.
d. Direksi berhak untuk memeriksa dan menguji derajat kepadatan timbunan
tanah untuk setiap lapisan timbunan. Apabila kepadatan lapisan yang
diperiksa belum memenuhi persyaratan, maka pekerjaan timbunan
berikut harus ditunda sampai kepadatan lapisan yang bersangkutan
mencapai ketentuan yang berlaku.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


6Spesifikasi Teknis

e. Kontraktor harus meperhatikan dan memperhitungkan tehadap


penyusutan dan penurunan yang terjadi terhadap timbunan yang
dikerjakan, sehingga hasil akhir dari pekerjaan timbunan sesuai dengan
garis dan elevasi yang tercantum dalam gambar rencana.
f. Kontraktor wajib meratakan semua permukaan timbunan sehingga
mempunyai bentuk akhir sesuai dengan gambar rencana.

2.10. Timbunan Kembali


a. Yang dimaksud dengan timbunan kembali adalah penimbunan tanah
ditempat-tempat bekas galian di sekitar bangunan yang baru selesai
dibuat atau menutup bekas galian pipa atau kabel.
b. Semua persyaratan mengenai mutu tanah timbun dan pemadatan pada
pasal 2.8 (pekerjaan timbunan tanah) dan pasal 2.9. (pemadatan
penimbunan kembali) berlaku untuk pekerjaan yang disebut pada pasal
2.10. point 1 ini.
c. Pekerjaan timbunan kembali harus dilaksanakan sedemikian rupa agar
dapat terhindar dari kerusakan bangunan yang baru dibuat. Kerusakan
terjadi akibat dari kelalaian kontraktor merupakan tanggung jawab
kontraktor.
d. Semua biaya perbaikan yang terjadi akibat dari kelalaian kontraktor
merupakan tanggung jawab kontraktor.
e. Pekerjaan timbunan kembali terhadap bangunan atau jalan yang
diperkeras harus mencakup perbaikan bangunan dan jalan tersebut
termasuk konstruksi perkerasan dan lapisan aspalnya dikerjakan oleh
kontraktor.

3. Pekerjaan Jalan Lingkungan Cor Beton dan Jalan Setapak


3.1. Persyaratan Material dan Alat

a. Material
Semen PC produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru,
tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, serta
memenuhi syarat SII 0013-81 dan SKSNI T-28-1991-0.3.
Pasir Urug harus tajam, kasar, bebas dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur.
Pasir Beton/Pasang harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil,
tidak mengandung lumpur dan kotoran serta menenuhi SNI-1968-
1990 F dan SKSNI S-04-1989. Tidak diperkenankan menggunakan
pasir laut.
Kerikil harus keras tidak mudah hancur, bebas dari tanah, kotoran
dan bahan organik lainnya.
Aspal sebagai penutup lapisan atas.
Air kerja harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
merusak struktur seperti minyak, lumpur, bahan kimia dan unsur
organik lainnya.
Kayu atau tripleks untuk bekisting atau cetakan.
Wadah Utk mencairkan dan menyiram aspal dalam proses
pemanasan aspal dan penyiraman aspal
Kayu Bakar untuk pembakaran aspal
b. Peralatan
Alat Gali biasa (cangkul, sekop)
Beton molen (concret mixer) untuk membuat adukan beton
Keranjang dan peralatan lainnya
c. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum dilakukan penggalian tanah pengawas lapangan diwajibkan
memeriksa gambar kerja, kondisi lapangan dan diadakan
pengukuran.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


7Spesifikasi Teknis

Hasil galian harus rapih, dimensi, kemiringan dan kedalaman harus


sesuai dengan gambar rencana. Galian harus dijaga agar tidak
tergenang air akibat air tanah atau air hujan. Apabila perlu kontraktor
harus menurap dan menyokong agar galian tidak longsor.
Timbunan atau urugan kembali harus dipadatkan lapis demi lapis dan
diberi air secukupnya, pemadatan dimungkinkan dengan
menggunakan stamper. Sisa galian yang tidak terpakai untuk
timbunan harus dibuang ketempat lain yang ditentukan bersama-
sama pengawas dan direksi.
Sebelum diberi pasangan harus dilaksanakan urug pasir uang
dipadatkan dengan trimbisan seberat 5 kg dan disiram air sehingga
padat. Tebal lapisan pasir urug 5 cm, permukaan galian yang akan
diberi pasir urug harus bersih dari segala kotoran dan benda organik
lainnya.
Bekisting/cetakan harus kuat dan tidak terutama pada saat
pengecoran beton.
Adukan beton dibuat dengan perbandingan 1pc : 3ps : 5kr.
Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak hujan.
Sebelum pengecoran kontraktor diwajibkan meminta ijin pengawas
dan direksi untuk diperiksa.
Setelah selesai pengecoran beton dibiarkan mengering dan selama
proses pengeringan beton selalu dibasahi atau digenangi dengan air.
Pada bagian permukaan diplester setebal 15 mm dengan campuran
1pc : 4ps
Pelaburan aspal cair dilakukan pada saat permukaan yang diplester
belum kering benar, dengan konsentrasi 0,5 kg/m2.
Bagian terakhir setelah selesai pelaburan aspal, permukaan yang
dilaburi aspal ditutupi dengan pasir setebal 1,5 cm.

4. Pekerjaan Saluran Lingkungan


4.1. Persyaratan Material dan Alat
a. Material
Semen PC produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru,
tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, serta
memenuhi syarat SII 0013-81 dan SKSNI T-28-1991-0.3.
Pasir Urug harus tajam, kasar, bebas dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur.
Pasir Beton/Pasang harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil,
tidak mengandung lumpur dan kotoran serta menenuhi SNI-1968-
1990 F dan SKSNI S-04-1989. Tidak diperkenankan menggunakan
pasir laut.
Kerikil harus keras tidak mudah hancur, bebas dari tanah, kotoran
dan bahan organik lainnya.
Batu kali/Batu Pecah untuk pasangan harus keras tidak keropos dam
harus bersih dari lumpur, kotoran dan bahan organik lainnya sesuai
dengan PBI 1971/1983 SNI 03-2816-1992.
Air kerja harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
merusak struktur seperti minyak, lumpur, bahan kimia dan unsur
organik lainnya.
b. Peralatan
Alat Gali biasa (cangkul, sekop)
Beton molen (concret mixer) untuk membuat adukan beton
Alat-alat pengaduk spesi
Keranjang dan peralatan lainnya
c. Pelaksanaan Pekerjaan

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


8Spesifikasi Teknis

Sebelum dilakukan penggalian tanah pengawas lapangan diwajibkan


memeriksa gambar kerja, kondisi lapangan dan diadakan
pengukuran.
Hasil galian harus rapih, dimensi, kemiringan dan kedalaman harus
sesuai dengan gambar rencana. Galian harus dijaga agar tidak
tergenang air akibat air tanah atau air hujan. Apabila perlu kontraktor
harus menurap dan menyokong agar galian tidak longsor.
Timbunan atau urugan kembali harus dipadatkan lapis demi lapis dan
diberi air secukupnya, pemadatan dimungkinkan dengan
menggunakan stamper. Sisa galian yang tidak terpakai untuk
timbunan harus dibuang ketempat lain yang ditentukan bersama-
sama pengawas dan direksi.
Sebelum diberi pasangan harus dilaksanakan urug pasir yang
dipadatkan dengan trimbisan seberat 5 kg dan disiram air sehingga
padat. Tebal lapisan pasir urug 5 cm, permukaan galian yang akan
diberi pasir urug harus bersih dari segala kotoran dan benda organik
lainnya.
Pasangan dinding batu kali/batu belah dibuat sesuai dengan type
seperti gambar rencana. Pasangan batu kali/batu belah dipasang
dengan campuran 1pc : 4ps dengan ketebalan sesuai dengan gambar
rencana. Bahan-bahan yang dipergunakan harus baru dan memenuhi
syarat.
Adukan beton untuk lantai saluran dibuat dengan perbandingan 1pc :
3ps : 5kr. Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak
hujan. Sebelum pengecoran kontraktor diwajibkan meminta ijin
pengawas dan direksi untuk diperiksa.
Pasangan dinding batu kali/batu belah dan lantai cor beton diplester
tebal 1,5 cm dengan campuran 1pc : 4ps dan diaci sesuai dengan
gambar rencana.

5. Pekerjaan Duicker

5.1. Persyaratan Material dan Alat


a. Material
Semen PC produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru,
tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, serta
memenuhi syarat SII 0013-81 dan SKSNI T-28-1991-0.3.
Besi Beton dengan ukuran standard
Pasir Urug harus tajam, kasar, bebas dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur.
Pasir Beton/Pasang harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil,
tidak mengandung lumpur dan kotoran serta menenuhi SNI-1968-
1990 F dan SKSNI S-04-1989. Tidak diperkenankan menggunakan
pasir laut.
Kerikil harus keras tidak mudah hancur, bebas dari tanah, kotoran
dan bahan organik lainnya.
Batu kali/Batu Pecah untuk pasangan harus keras tidak keropos dam
harus bersih dari lumpur, kotoran dan bahan organik lainnya sesuai
dengan PBI 1971/1983 SNI 03-2816-1992.
Air kerja harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
merusak struktur seperti minyak, lumpur, bahan kimia dan unsur
organik lainnya.

b. Peralatan
Alat Gali biasa (cangkul, sekop)
Beton molen (concret mixer) untuk membuat adukan beton

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


9Spesifikasi Teknis

Alat-alat pengaduk spesi


Keranjang dan peralatan lainnya

c. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum dilakukan penggalian tanah pengawas lapangan diwajibkan
memeriksa gambar kerja, kondisi lapangan dan diadakan pengukuran
untuk menentukan kemiringan duicker, as duicker dan kedalaman
galian sesuai gambar rencana.
Hasil galian harus rapih, dimensi, kemiringan dan kedalaman harus
sesuai dengan gambar rencana. Galian harus dijaga agar tidak
tergenang air akibat air tanah atau air hujan. Apabila perlu kontraktor
harus menurap dan menyokong agar galian tidak longsor.
Timbunan atau urugan kembali harus dipadatkan lapis demi lapis dan
diberi air secukupnya, pemadatan dimungkinkan dengan
menggunakan stamper. Sisa galian yang tidak terpakai untuk
timbunan harus dibuang ketempat lain yang ditentukan bersama-
sama pengawas dan direksi.
Sebelum diberi pasangan harus dilaksanakan urug pasir yang
dipadatkan dengan trimbisan seberat 5 kg dan disiram air sehingga
padat. Tebal lapisan pasir urug 5 cm, permukaan galian yang akan
diberi pasir urug harus bersih dari segala kotoran dan benda organik
lainnya.
Pasangan dinding batu kali/batu belah dibuat sesuai dengan type
seperti gambar rencana. Pasangan batu kali/batu belah dipasang
dengan campuran 1pc : 4ps dengan ketebalan sesuai dengan gambar
rencana. Bahan-bahan yang dipergunakan harus baru dan memenuhi
syarat.
Adukan beton untuk lantai saluran dibuat dengan perbandingan 1pc :
3ps : 5kr. Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak
hujan. Sebelum pengecoran kontraktor diwajibkan meminta ijin
pengawas dan direksi untuk diperiksa.
Pasangan dinding batu kali/batu belah dan lantai cor beton diplester
tebal 1,5 cm dengan campuran 1pc : 4ps dan diaci sesuai dengan
gambar rencana.
Sebelum memulai pekerjaan beton kontraktor harus memperlihatkan
contoh material yang dipakai dan atas biaya kontraktor harus dibuat
pengetesan mutu beton pada laboratorium yang ditunjuk terhadap
material dan perbandingan campuran adukan (trial mix). Hasil tes
tersebut dibuat tertulis dan disetujui oleh pengawas dan direksi.
Bekisting/cetakan harus kuat dan tidak bocor terutama pada saat
pengecoran beton.
Pembesian harus dengan jumlah, mutu dan diameter tulangan yang
benar sesuai dengan gambar, diikat kuat dengan kawat dan beri
ganjal dengan beton deecking (2,5 cm).
Adukan beton dibuat dengan perbandingan 1pc : 2ps : 3 kr (K225).
Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak hujan dan
dibantu dengan vibrator. Sebelum dilakukan pengecoran kontraktor
diwajibkan meminta ijin kepada pengawas dan direksi untuk diperiksa
kesesuaian tulangan dan dimensi beton.
Setelah selesai pengecoran beton dibiarkan mengering selama 28
hari dan selama proses pengeringan beton selalau dibasahi atau
digenangi dengan air. Bekisting baru dapat dibongkar setelah
mendapat persetujuan dari pengawas dan direksi.

6. As Built Drawing
6.1. Pihak kontraktor dengan petunjuk direksi diharuskan membuat As Built
Drawing.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


10Spesifikasi Teknis

6.2. Pembuatan As Built Drawing tersebut berdasarkan bentuk/keadaan


pelaksanaan oleh kontraktor dan disetujui secara tertulis oleh direksi pekerjaan
dari pihak direksi terhadap pekerjaan terpasang (ukuran, bentuk, peil dan
sebagainya).
6.3. Penyerahan As Built Drawing kepada Kepala Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Penataan Bangunan dan Lingkungan Sulawesi Utara Sulawesi Utara
sebelum pekerjaan 100% (penyerahan pertama dan diserahkan dalam 3
rangkap (asli + copy).

7. Foto Dokumentasi
7.1. Kontraktor sebelum memulai pekerjaan harus mengambil foto dokumentasi 0%
atau foto sebelum ada kegiatan.
7.2. Dalam pengambilan foto dengan kemajuan fisik dianjurkan dengan dasar pada
titik bidik, foto dalam pelaksanaan pekerjaan sebanyak 4 kali (0%,25%,
50%,100%).

8. Lain-Lain
8.1. Kontraktor harus melapor kepada Kepala Desa/Lurah setempat sebelum mulai
pelaksanaan pekerjaan.
8.2. Kontraktor harus menghormati hari libur, upacara keagamaan dan perayaan
resmi. Bila keadaan mendesak sehingga pekerjaa harus tetap berlangsung,
kontraktor harus melaporkan pada aparat pemda setempat dan direksi. Untuk
pekerjaan pada malam atau hari minggu, harus ada ijin tertulis dari direksi.
8.3. Kerusakan-kerusakan dilingkungan sekitar pekerjaan yang disebabkan oleh
pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor dan harus
diperbaiki kembali.

C. Apabila ketentuan untuk salah satu bagian pekerjaan menggunakan dasar standar
pengerjaan atau standar fabrikasi tertentu, dengan beberapa perubahan, maka pertama-
tama harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut :

Melonguane, April 2013


Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Dinas Kelautan dan Perikanan
Ketua

JOSEP ABAST, ST
NIP. 19720805 200212 1 007

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


11Spesifikasi Teknis

BAB VII

GAMBAR - GAMBAR

Keterangan :

Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh Panitia Pengadaan


secara terinci, lengkap dan jelas.

GAMBAR-GAMBAR RENCANA SEBAGAI BERIKUT :

1. JALAN LINGKUNGAN
a. Type I L=3M
b. Type II L = 3 M
c. Type III L = 3 M
d. Jalan Linkungan Cor Beton L = 3 M

2. SALURAN
a. Type I (80.80.60 cm)
b. Type II (60.60.40 cm)
c. Type III (40.40.20 cm)

3. JALAN SETAPAK
a. Jalan Setapak L = 1,40 M
b. Jalan Setapak L = 1,20 M

4. DUICKER
a. Duicker (80.80.60 cm) P = 6 M
b. Duicker (60.60.40 cm) P = 4 M

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


12Spesifikasi Teknis

5. TIMBUNAN SIRTU KELAS B T = 30 CM L = 3 M

6. MANDI CUCI KAKUS (MCK)

7. POS KEAMANAN LINGKUNGAN

(SEMUA GAMBAR TERDAPAT DALAM LAMPIRAN DOKUMEN PEMILIHAN LANGSUNG INI)

BAB VIII

DAFTAR KUANTITAS, ANALISA HARGA SATUAN DAN


METODA PELAKSANAAN

1. Pendahuluan.
Daftar kuantitas ini meliputi Mukadimah Rekapitulasi Daftar Kuantritas serta Bab-bab
dalam kuantitas yang harus diartikan sebagai satu kesatuan dengan instruksi kepada
peserta Pemilihan Langsung syarat-syarat kontrak spesifikasi dan gambar.

2. Kuantitas.
Kuantitas yang dicantumkan dalam daftar kuntitas merupakan perkiraan dan hanya
dipergunakan sebagai dasar perhitungan penawaran. Kuantitas yang pasti dari
pekerjaan ditentukan dari pengukuran hasil pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
yang disetujui oleh pengguna jasa.

3. Harga Satuan Jadi.


Kecuali ditetapkan lain dalam kontrak harga dalam daftar kuantitas harus mencakup
semua kewajiban kontraktor berdasarkan kontrak serta segala hal yang diperlukan
untuk pelaksanaan penyelesaian dan perbaikan pekerjaan sebagaimana ditetapkan
dalam syarat-syarat kontrak termasuk biaya umum dan keuntungan kontraktor.

4. Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran Utama.


Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan,
volume dan/atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
Kuantitas satuan dalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu
satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai
dan operator.
Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan
(tetapi tidak termasuk PPN yang dibayarkan dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta Pemilihan Langsung harus mencakup seluruh
tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan atau kerugian yang mungkin diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai spesifikasi dan gambar.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


13Spesifikasi Teknis

Untuk melengkapi apakah perhitungannya berdasarkan atas produksi harian atau


jam.
Biaya umum dan keuntungan ditentukan nominal maksimum 10%.

5. Komponen Pekerjaan yang tidak diukur secara terpisah.


Kecuali apabila dirinci lain dalam daftar kuantitas atau ditetapkan lain dalam kontrak
maka renaga kerja termasuk pengawasannya, bahan-bahan , peralatan kontrak
pekerjaan sementara.transportasi ke dan dari lapangan dan didalam sekitar pekerjaan
dan segala sesuatu yang lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan tidak akan diukur dan biayanya harus dianggap sudah termasuk
dalam harga-harga Daftar Kuantitas.

6. Mata Uang.
Mata uang yang digunakan dalam kontrak ini adalah mata uang Rupiah

7. Pajak Pertambahan Nilai


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) harus diperhitungkan oleh kontraktor atas biaya
keseluruhan Pekerjaan dan dimuat di dalam Rekapitulasi Daftar Kuantitas.

8. Uraian Pekerjaan dalam masing-masing Mata Pembayaran


Uraian pekerjaan dalam masing-masing jenis pekerjaan adalah untuk menjelaskan
lokasi dan sifat pekerjaan tetapi sifat lingkup pekerjaan yang sesungguhnya harus
dipastikan dari gambar, spesifikasi dan syarat-syarat Kontrak sebagaimana
keadaannya, dibaca berkaitan dengan cara pengukuran.
Apabila terdapat rujukan dalam daftar kuntitas yang menunjuk kepada suatu gambar
khusus atau bagian dari spesifikasi atau syarat-syarat kontrak maka rujukan tersebut
tidak akan membatasi persyaratan umum yang disebutkan dibagian lain dalam
kontrak, kecuali apabila disebutkan lain.

9. Daywork Schedule
Pekerjaan harian (daywork)hanya dimasukan apabila kemungkinan pekerjaan yang
tidak diketahui cukup banyak. Untuk dapat dilakukan kendali yang yang baik oleh
Direksi terhadap realita harga yang diajukan oleh penawar, pekerjaan utama disusun
sebagai berikut.
Daftar Upah, Matrial dan Alat yang mendasari pekerjaan harian perlu disampaikan
oleh penawar saat penawaran dengan disertai pernyataan bahwa kontraktor akan
dibayar untuk pekerjaan yang dilakukan berdasarkan daywork basis.
Kuatitas nominal setiap jenis daywork ditentukan harga satuannya dan dimasukan
sebagai penawaran didalam harga satuan tersebut sudah termasuk keuntungan
overheads dan harga-harga lainnya.

10. Pedoman Mata Pembayaran dalam Daftar Kuantitas


Masing-masing Bab pada Daftar Kuantitas dinomori sesuai dengan bab yang terkait
dalam spesifikasi. Demikian juga setiap Mata Pembayaran dalam tiap bab pada
Daftar Kuantitas harus dibaca berkaitan dengan pasal-pasal cara pengukuran dan
cara pembayaran dalam bab spesifikasi yang terkait.

11. Singkatan-Singkatan
Singkatan-singkatan yang dipergunakan dalam Daftar Kuantitas adalah :

m3 .. meter kubik
m2 .. meter persegi
m1 . meter panjang
m . meter
cm . senti meter
mm . mili meter
ha . hektar (hekto
are)

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


14Spesifikasi Teknis

kg . kilo gram
ltr . liter
t . ton
bh . buah
lbr . lembar
Rp . Rupiah
Ls . Lupmsum
Dihit . Dihitung

LAMPIRAN 1

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


Satuan Kerja Sementara :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Nomor
Jumlah Harga
Jenis Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
(Rp.)
I. Jalan Lingkungan

II. Jalan Setapak

III. Jalan Lingkungan Cor Beton

IV. Saluran

V. Duicker

VI. Timbunan Sirtu

VII. Lain-Lain

Jumlah Harga (termasuk biaya umum dan keuntungan)

PPN 10%

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


15Spesifikasi Teknis

Harga Penawaran

Dibulatkan

Terbilang :

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 2

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


Satuan Kerja Sementara :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Harga Jumlah
No. Uraian Jenis Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 = (5x4)

I. Jalan Lingkungan Jumlah I


a. Type I L = 3 m
b. Type II L = 3 m
c. Type III L = 3 m
d. Cor Beton L = 3 m
e. Timunan Sirtu T. 30 cm L = 3 m

II. Jalan Setapak Jumlah II


a. Jalan Setapak L = 1,40 m
b. Jalan Setapak L = 1,20 m

III. Saluran Jumlah III


a. Type I (80.80.60 cm)

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


16Spesifikasi Teknis

b. Type II (60.60.40 cm)


c. Type III (40.40.20 cm)

IV. Duicker Jumlah IV


a. Type (80.80.60 cm) P = 6 m
b. Type (60.60.40 cm) P = 4 m

V. MANDI CUCI KAKUS (MCK) Jumlah V

VI. POS KAMLING Jumlah VI

Jumlah dipindahkan ke Rekapitulasi

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 3

DAFTAR HARGA SATUAN JADI PEKERJAAN


Satuan Kerja Sementara :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Harga Jumlah
No. Uraian Jenis Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 = (5x4)

I. Jalan Lingkungan
a. Type I L = 3 m Jumlah
1.
2.
b.
dst.

II. Jalan Setapak


a. Jalan Setapak L = 1,40 m Jumlah
1.
2.
b.
dst.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


17Spesifikasi Teknis

III. Saluran
a. Type I (80.80.60 cm) Jumlah
1.
2.
b.
dst.

IV. Saluran Jumlah VI


a. Type (80.80.60 cm) P = 6 m
1.
2.
b.
dst.

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 4

DAFTAR HARGA SATUAN JADI PEKERJAAN


Satuan Kerja Sementara :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Nomor Jenis Pekerjaan :


Kuantitas Pekerjaa :
Produksi Harian/Jam :

Harga
Jumlah
No Uraian Satuan Kuantitas Satuan
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6
A. Upah
1.
2.
3.
4.
B. Bahan
1.
2.
3.
4.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


18Spesifikasi Teknis

C. Alat
1.
2.
3.
Sub Jumlah (A+B+C)
D. Biaya Umum dan Keuntungan
E. Jumlah Harga Satuan
F. Harga Satuan (dibulatkan)

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 5

DAFTAR HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Harga Satuan
No. Uraian Satuan Keterangan
(Rp.)
I. UPAH
1.
2.
3.
dst.
II. BAHAN
1.
2.
3.
dst.

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


19Spesifikasi Teknis

III. ALAT
1.
2.
3.
dst.

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 6

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Uraian Jenis Bulan I Bulan II dst


No. Ket.
Pekerjaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


20Spesifikasi Teknis

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 7

SKEMA PENGGUNAAN TENAGA

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Bulan I Bulan II dst


No. Tenaga Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


21Spesifikasi Teknis

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 7

SKEMA PENGGUNAAN BAHAN

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Uraian Jenis Bulan I Bulan II dst


No. Ket.
Bahan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


22Spesifikasi Teknis

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 9

DAFTAR PERSONIL INTI UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


23Spesifikasi Teknis

Pengalaman
Posisi di Umur Pendidikan
No. Nama Kerja
Proyek ini (Tahun) Terakhir
(Tahun)

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 10

DAFTAR PERALATAN UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


24Spesifikasi Teknis

Jumlah Merk/ Tahun Ukuran/ Daya Milik Lokasi Alat


No. Nama Alat Sewa
Alat Type Pembuatan Kapasitas (KW) Sendiri Sekarang

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

LAMPIRAN 11

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Satuan Kerja Sementara :


Pekerjaan :
Lokasi :

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


25Spesifikasi Teknis

Tahun Anggaran :

I. Umum
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini mengacu pada Dokumen Kontrak dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak serta mengikuti petunjuk-petunjuk dari Direksi Teknis dan Pengawas
Lapangan. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai Gambar yang ada.

II. Spesifikasi Teknis


1. Jalan Lingkungan
Uraikan cara pelaksanaan pekerjaan dengan jelas.

2. Jalan Setapak
Uraikan cara pelaksanaan pekerjaan dengan jelas.

3. dst.

, 200

Penawar,
PT/CV.


Direktur

BAB IX

BENTUK BENTUK JAMINAN


1. BENTUK JAMINAN PENAWARAN
(JAMINAN BANK)

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


26Spesifikasi Teknis

1. Oleh karena .. (nama pengguna jasa)


selanjutnya disebut Pengguna Jasa telah mengundang :
(nama peserta pemilihan
langsung)
selanjutnya disebut Peserta Pemilihan langsung mengajukan Penawaran untuk
.. (uraian singkat mengenai Pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu peserta pemilihan langsung terkait pada Instruksi kepada Peserta
Pemilihan langsung mengenai pekerjaan tersebut diatas yang mewajibkan peserta
pemilihan langsung memberikan kepada pengguna jasa suatu jaminan penawaran
sebesar Rp. (jumlah jamiman dalam rupiah)
(terbilang .)
3. Maka kami Penjamin yang bertanggung jawab dan mewakili . (nama
Bank) berkantor resmi di : .. (alamat bank)
selanjutnya disebut Bank berwenang penuh untuk menandatangani dan
melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini menyatakan bahwa Bank
menjamin Pennguna Jasa atas seluruh nilai uang sebesar tersebut diatas sebagai
jaminan penawaran dari Peserta pemilihan langsung yang mengajukan Penawaran
untuk pekerjaan tersebut diatas tertanggal . (tanggal penawaran).
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :
a. Apabila peserta pemilihan langsung menarik kembali penawarannya sebelum
berakhirnya masa laku penawaran ; atau
b. Apabila penawaran dimenangkan dalam masa laku penawaran dan peserta
pemilihan langsung gagal atau menolak :
1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau
2). Untuk menandatangani kontrak ; atau
3). Menyetujui koreksi terhadap penawarannya sebagaimana tersebut pada pasal
28. Instruksi Kepada Peserta Pemilihan langsung.
Maka Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut diatas kepada
Pengguna Jasa dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan pertama dari
Pengguna Jasa, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dari Peserta
Pemilihan langsung.
5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu . (...) (jumlah
hari dalam angka dan huruf yang sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari lebih
lama dari jangka waktu berlakunya penawaran yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan langsung) hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.
6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal terakhir berlakunyaa jaminan
Bank sebagaimana disebutkan dalam butir 5 diatas.
7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Bank
mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik Peserta Pemilihan
langsung yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk
melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan dalam pasal 1831 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata.
Dengan itikad baik, kami penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini
membubuhkan tanda tangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal
, .
B A N K
Tanda tangan,
Cap dan
Materai
----------------------------- -----------------------------
Saksi Penjamin
2. BENTUK JAMINAN PENAWARAN
(SURETY BOND)

Nomor Bond : . Nilai : Rp. ()


(jumlah nilai jaminan)

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


27Spesifikasi Teknis

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : .. (nama dan alamat peserta pemilihan
langsung)
sebagai peserta pemilihan langsung, selanjutnya disebut PRINCIPAL, dan
.
(nama dan alamat Perusahan Asuransi atau Penjamin),
sebagai Penjamin, selanjutnya disini disebut SURETY, bertanggung jawab dan
dengan tegas terikat pada (nama pengguna jasa)
sebagai Pengguna jasa,selanjutnya disini disebut OBLIGEE atas uang sejumlah Rp.
() (jumlah nilai jaminan angka dan huruf).

2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut diatas dengan baik dan benar bilamana PRICIPAL tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Instruksi Kepada Peserta
Pemilihan langsung untuk Pekerjaan . (uraian singkat pekerjaan) yang
diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggal ... di
. (tanggal dan tempat Pepemilihan langsungan).
3. Adapun ketentuan dari Surat Jaminan ini adalah jika :
a. PRINCIPAL menarik kembali Penawarannya sebelum berakhirnya masa laku
penawaran yang dinyatakan dalam Penawarannya, dan
b. Apabila Penawaran PRINCIPAL disetujui oleh OBLIGEE dalam masa laku
penawaran, dan PRINCIPAL telah :
1). Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan yang diperlukan;
2). Menandatangani Kontrak; dan
3). Menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam
Dokumen Pemilihan langsung.
maka jaminan ini berakhir jika PRINCIPAL tidak dapat memenuhinya, Surat Jaminan
ini tetap berlaku dari tanggal .. sampai dengan
tanggal ..
4. Tuntutan penagihan (klaim) atas Surat Jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara
tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh
Pihak PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Pemilihan
langsung.
SURETY akan membayar kepada OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari Pihak OBLIGEE
berdasar Keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji
oleh Pihak PRINCIPAL.
5. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini
ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut
supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi
hutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa
laku Jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di .. pada
tanggal

PESERTA PEMILIHAN LANGSUNG (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)

( .... ) (.... )
nama jelas nama jelas

3. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN


(JAMINAN BANK)

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


28Spesifikasi Teknis

1. Oleh karena (nama pengguna jasa)


Selanjutnya disebut PENGGUNA JASA telah mengundang :
(nama Penyedia jasa)
(alamat Penyedia jasa)
selanjutnya disebut PENYEDIA JASA untuk Pekerjaan ...........................
.(uraian singkat mengenai pekerjaan)

2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh Kontrak yang mewajibkan PENYEDIA JASA memberikan
Jaminan Pelaksanaan keada PENGGUNA JASA sebesar % (. Persen).

3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili . (nama Bank) berkantor resmi
di : ... (alamat bank)
selanjutnya disebut BANK, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas
nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin PENGGUNA JASA atas seluruh nilai uang
sebesar Rp..
(jumlah Jaminan dalam Rupiah) (terbilang .) senilai dengan %
( persen) (besarnya Jaminan dalam Persentase) dari Harga Kontrak, sebagaimana disebutkan
diatas.

4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :


a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani Kontrak tersebut diatas dengan PENGGUNA JASA maka
BANK wajib membayar sejumlah uang kepada PENGGUNA JASA sampai dengan sebesar nilai yang
yang disebutkan diatas, setelah mendapat perintah tertulis dari PENGGUNA JASA untuk membayar
ganti rugi kepada PENGGUNA JASA atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun kekurangan
atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam
Kontrak tersebut diatas.

b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh PENGGUNA JASA dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender setelah ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa perlu ada pemberitahuan
sebelumnya mengenai proses hukum dan administratif dan tanpa perlu pembuktian kepada BANK
mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan pelaksanaan pada Pihak PENYEDIA JASA.

5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah
tanggal Masa Pemeliharaan berakhir berdasarkan Kontrak atau sampai PENGGUNA JASA mengeluarkan
suatu instruksi kepada BANK yang menyatakan bahwa Jaminan ini boleh diakhiri.

6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan Jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya Jaminan Bank ini yang dinyatakan pada
butir 5 diatas.

7. BANK menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya Jaminan berdasarkan syarat-syarat yang
sama sebagaimana disebutkan diatas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu Kontrak
sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai ketentuan-ketentuan Kontrak.

8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak
preferensinya atas harta benda milik peserta pemilihan langsung yang berkenaan dengan penyitaan dan
penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagamana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan tanda tangan
serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal .

B A N K

Tanda tangan,
Cap dan
Materai

----------------------------- -----------------------------
Saksi Penjamin

4. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


29Spesifikasi Teknis

(SURETY BOND)

Nomor Bond : . Nilai : Rp. . (..


.) (jumlah nilai jaminan)

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : .


..
.. (nama dan alamat Penyedia jasa)
sebagai PENYEDIA JASA, selanjutnya disebut PRINCIPAL, dan
(nama dan alamat Perusahan Asuransi atau Perusahaan
Penjamin) sebagai PENJAMIN, selanjutnya disini disebut SURETY, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada (nama pengguna jasa) sebagai PENGGUNA JASA, selanjutnya
disini disebut OBLIGEE atas uang sejumlah uang Rp (terbilang
.)

2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah
tersebut diatas dengan baik dan benar bilamana Principal tidak memenuhi kewajibannya dalam
melaksanakan Pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Penyedia Jasa
dari OBLIGEE No. .. tanggal .. (nomor dan tanggal Surat Penunjukan
Penyedia Jasa) yang selanjutnya dikukuhkan dalam Kontrak .
.. (uraian singkat Pekerjaan) antara pihak PRINCIPAL dan OBLIGEE, dan jaminan
ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak tersebut.

3. Adapun ketentuan dari surat jaminan ini adalah jika PRINCIPAL :


a. Menyelesaikan Pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar sesuai degnan ketentuan
dalam Kontrak ; atau
b. Membayar, memperbaiki dan mengganti pada OBLIGEE semua kerugian dan kerusakan yang mungkin
diderita OBLIGEE oleh sebab kegagalan atau kelalaian dari pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan
Kontrak;
maka Jaminan ini tidak berlaku lagi ; jika tidak, maka Jaminan ini tetap berlaku dari tanggal
. sampai dengan tanggal ... dan dapat dimintakan perpanjangannya
oleh PRINCIPAL sampai 14 (empat belas) hari setelah masa jaminan berakhir.

4. Tuntutan pengihan (klaim) atas Jaminan ini dilaksanakan oleh Obligee secara tertulis kepada SURETY
segera setelah timbul cedera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan
Kontrak dan bukan karena resiko-resiko PENGGUNA JASA.
SURETY harus membayar kepada OBLIGEE sejumlah jaminan tersebut diatas selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE berdasar Keputusan
OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cedera janji oleh pihak PRINCIPAL.

5. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin
lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.

6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-
lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku Jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di .. pada tanggal


PENYEDIA JASA (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)


.

( ... ) (....)
nama jelas nama jelas

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


30Spesifikasi Teknis

5. BENTUK JAMINAN UANG MUKA


(JAMINAN BANK)

1. Oleh karena .. (nama pengguna jasa)


Selanjutnya disebut PENGGUNA JASA telah menandatangani kontrak dengan :
.. (nama Penyedia jasa)
(alamat Penyedia jasa)
selanjutnya disebut PENYEDIA JASA untuk Pekerjaan ............ ....
.. (uraian singkat mengenai pekerjaan) pada kontrak tanggal
... (tanggal kontrak) nomor (nomor kontrak).

2. Dan oleh karena sesuai dengan kontrak tersebut, PENGGUNA JASA dapat membayar uang
muka kepada PENYEDIA JASA sebesar tidak lebih dari . % (. Persen)
(persentase yang ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak) harga kontrak.

3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili . (nama Bank)
berkantor resmi di .. (alamat bank)
selanjutnya disebut BANK, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan
kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin PENGGUNA
JASA atas seluruh nilai uang sebesar Rp.. (...)
(jumlah nilai jaminan)
(jumlah Jaminan dalam Rupiah) (terbilang .) senilai dengan
% (.. persen) (besarnya Jaminan dalam
Persentase) dari Harga Kontrak, sebagaimana disebutkan diatas.

4. Ketentuan kewajiban ini adalah :

a. BANK terikat mengembalikan uang muka atau sisa uang muka, apabila setelah PENYEDIA
JASA menerima uang muka PENYEDIA JASA gagal memulai atau melanjutkan pekerjaan,
apapun alasannya dan BANK harus segera mengembalikan nilai keseluruhan atau nilai
pembayaran kembali uang muka yang masih tersisa.
b. BANK harus menyerahkan uang yang diminta oleh PENGGUNA JASA segera setelah
ada permintaan pertama tanpa tertunda dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender dan tanpa perlu
adanya pemberitahuan sebelumnya mengenai proses hukum dan administrasi dan tanpa
perlu membuktikan kepada BANK mengenai kegagalan PENGGUNA JASA.

5. Jaminan ini berlaku selama masa berlakunya kontrak atau sampai pada tanggal uang muka telah
dibayar kembali seluruhnya.

6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya Jaminan BANK ini
yang dinyatakan pada butir 5 diatas.

7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan
hak preferensinya atas harta benda milik peserta pemilihan langsung yang berkenaan dengan
penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagamana
ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan
tanda tangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal .

B A N K

Tanda tangan,
Cap dan
Materai

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


31Spesifikasi Teknis

----------------------------- -----------------------------
Saksi Penjamin
6. BENTUK JAMINAN UANG MUKA
(SURETY BOND)

Nomor Bond : . Nilai : Rp. () (jumlah nilai


jaminan).

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ..


(nama dan alamat penyedia jasa) sebagai Penyedia jasa, selanjutnya disebut PRINCIPAL, dan
...
(nama dan alamat perusahan asuransi atau perusahaan penjamin) sebagai PENJAMIN,
selanjutnya disini disebut SURETY, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
(nama pengguna jasa) sebagai PENGGUNA JASA, selanjutnya
disini disebut OBLIGEE atas sejumlah uang Rp. .. (..)
(jumlah nilai jaminan dalam angka dan huruf).

2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran
jumlah tersebut diatas dengan baik dan benar.
3. Bahwa PRINCIPAL dengan suatu perjanjian tertulis Nomor .. tanggal
.. (nomor dan tanggal Kontrak) telah mengadakan Kontrak dengan OBLIGEE
untuk pekerjaan . (uraian singkat mengenai pekerjaan) dengan
Harga Kontrak yang telah disetujui sebesar Rp. (..)
(harga kontrak) dan jaminan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kontrak tersebut.
4. Bahwa untuk Kontrak tersebut diatas, OBLIGEE setuju membayar kepada PRINCIPAL uang
sebesar Rp. (...) (jumlah nilai jaminan) sebagai
pembayaran uang muka sebelum pekerjaan menurut kontrak diatas dimulai. Sebagai jaminan
terhadap pembayaran uang muka itu maka SURETY memberikan jaminan dengan ketentuan
tersebut dibawah ini.
5. Jika PRINCIPAL telah melakukan pembayaran kembali kepada OBLIGEE seluruh jumlah uang
muka dimaksud (yang dinyatakan dalam surat tanda bukti penerimaan olehnya), atau sisa uang
muka yang wajib dibayar menurut kontrak tersebut, maka surat jaminan ini menjadi batal dan
tidak berlaku lagi; jika tidak, surat jaminan tetap berlaku dari tanggal .. sampai
dengan tanggal .. (selama berlakunya kontrak atau sampai pada tanggal
uang muka telah dibayar kembali seluruhnya).
6. Tuntutan ganti rugi atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada
SURETY segera setelah timbul cedera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL karena
tidak dapat membayar kembali uang muka atau sisa uang muka tersebut sesuai dengan syarat
kontrak.
7. SURETY akan membayar kepada OBLIGEE uang muka atau sisa uang muka yang berdasarkan
Kontrak belum dikembalikan oleh PRINCIPAL, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah menerima tuntutan penagihan (klaim) dari OBLIGEE.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan
kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta-benda
pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutang sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
9. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini, harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di .. pada tanggal


..

PENYEDIA JASA (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)


PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


32Spesifikasi Teknis

( .... ) (.... )
nama jelas nama jelas

7. BENTUK JAMINAN PEMELIHARAAN


(JAMINAN BANK)

1. Oleh karena .. (nama pengguna jasa)


Selanjutnya disebut PENGGUNA JASA telah menandatangani kontrak dengan :
.. (nama penyedia jasa)
(alamat penyedia jasa)
selanjutnya disebut PENYEDIA JASA untuk pekerjaan ............ ...... (uraian
singkat mengenai pekerjaan) pada kontrak tanggal ... (tanggal kontrak) nomor
(nomor kontrak).

2. Dan oleh karena itu, PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA JASA
memberikan jaminan pemeliharaan kepada PENGGUNA JASA sebesar . % (.
Persen).
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili . (nama bank) berkantor resmi
di .. (alamat bank)
selanjutnya disebut BANK, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas
nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin PENGGUNA JASA atas seluruh nilai uang
sebesar Rp.. (jumlah jaminan dalam Rupiah) (terbilang ) senilai dengan
% (. persen) (besarnya jaminan dalam persentase) dari harga kontrak,
sebagaimana disebutkan diatas.
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :
a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut diatas dengan PENGGUNA JASA, maka
BANK wajib membayar sejumlah uang kepada PENGGUNA JASA sampai dengan sebesar nilai uang
yang disebutkan diatas, setelah mendapat perintah tertulis dari PENGGUNA JASA untuk membayar
ganti rugi kepada PENGGUNA JASA atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun kekurangan
atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pemeliharaan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan
dalam kontrak tersebut diatas;
b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh PENGGUNA JASA dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender setelah ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa perlu ada pemberitahuan
sebelumnya mengenai proses hukum dan administratif dan tanpa perlu pembuktian kepada BANK
mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan pemeliharaan pekerjaan pada pihak
PENYEDIA JASA.

5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan 14 (empat belas) hari
setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan berdasarkan kontrak atau sampai PENGGUNA JASA
mengeluarkan suatu instruksi kepada BANK yang menyatakan bahwa jaminan ini boleh diakhiri.
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya jaminan bank ini yang dinyatakan pada
butir 5 diatas.
7. BANK menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan syarat-syarat yang
sama sebagaimana disebutkan diatas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu kontrak
sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai ketentuan-ketentuan kontrak.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak
preferensinya atas harta benda milik peserta pemilihan langsung yang berkenaan dengan penyitaan dan
penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagamana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan tanda tangan
serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal .

B A N K

Tanda tangan,
Cap dan
Materai

----------------------------- -----------------------------
Saksi Penjamin

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


33Spesifikasi Teknis

8. BENTUK JAMINAN PEMELIHARAAN


(SURETY BOND)

Nomor Bond : . Nilai : Rp. () (jumlah


nilai jaminan).

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ..


(nama dan alamat penyedia jasa) sebagai Penyedia jasa, selanjutnya disebut
PRINCIPAL, dan ...
(nama dan alamat perusahan asuransi atau penjamin) sebagai PENJAMIN, selanjutnya
disini disebut SURETY, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
(nama pengguna jasa) sebagai PENGGUNA JASA,
selanjutnya disini disebut OBLIGEE atas uang sejumlah Rp. ..
(terbilang ...).
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut diatas dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak
memenuhi kewajibannya dalam pemeliharaan pekerjaan yang telah dipercayakan
kepadanya atas dasar kontrak pekerjaan dari OBLIGEE Nomor . ..
tanggal .. (nomor dan tanggal kontrak) antara pihak PRINCIPAL dan
OBLIGEE, dan jaminan pemeliharaan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak tersebut.
3. Adapun ketentuan dari jaminan ini adalah jika PRINCIPAL :
a. Memelihara pekerjaan tersebut dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak ; atau
b. Membayar, memperbaiki, dan mengganti pada OBLIGEE semua kerugian dan
kerusakan yang mungkin diderita sOBLIGEE oleh sebab kegagalan atau kelalaian
dari pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak.
maka jaminan ini tidak berlaku lagi; jika tidak, maka jaminan ini tetap berlaku dari
tanggal sampai dengan tanggal .. dan dapat
dimintakan perpanjangannya oleh PRINCIPAL sampai 14 (empat belas) hari setelah
masa jaminan berakhir.
4. Tuntutan penagihan (klaim) atas jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis
kepada SURETY segera setelah timbul cedera janji (wanprestasi/default) oleh pihak
PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena resiko-resiko PENGGNA
JASA.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini
ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut
supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi
hutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini, harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa
laku jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di .. pada


tanggal ..

PENYEDIA JASA (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)


PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE


34Spesifikasi Teknis

( .... ) (.... )
nama jelas nama jelas

Demikian uraian Dokumen Pemilihan langsung Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Penataan Bangunan dan Lingkungan Sulawesi Utara Tahun Anggaran 2006.

Manado, April 2006

Kepala Satker NVT PBK Panitia Pemilihan Langsung


Sulawesi Utara

Ir. WILLIAM WALINTUKAN RONNY LONDA


NIP. 010 251 814 NIP. 010 228 414

Mengetahui :
Kepala Sub Dinas Perencanaan Dan Pengendalian
Dinas Prasarana dan Permukiman
Propinsi Sulawesi Utara,

Ir. BI. L. MASINAMBOUW


NIP. 110 037 389

PEMBUATAN JALAN KAMPUNG DESA MORONGE

Anda mungkin juga menyukai