1. KETENTUAN UMUM
a. Penyedia harus melindungi Pengguna jasa dari tuntutan atas hak paten, lisensi, serta
hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau
disediakan oleh penyedia dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh penyedia, penyedia harus menjelaskan secara tertulis kepada
penanggung jawab pekerjaan.
c. Dalam hal penanggung jawab pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan
penyedia tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar
yang disyaratkan, maka penyedia harus tetap memenuhi ketentuan standar yang
disyaratkan dalam Dokumen kontrak.
d. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi
calon penawar untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan kompetitif,
sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa tanpa catatan atau persyaratan lain dalam
penawaran mereka.
e. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa
semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan baru, belum
digunakan dari tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan dan termasuk
semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.
f. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional Indonesia
(SNI, SII, SKSN, dsb) untuk barang. Bahan dan jasa/pekerjaan/fabrikasi dari edisi
atau revisi terakhir, atau standar internasional (ISO, dsb) atau standar negara asing
(ASTM, dsb) yang padanannya (equivalen) yang secara substantif sama atau lebih
tinggi dari Standar Nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk
barang, bahan dan pengerjaan/jasa/fabrikasi terntentu belum ada, dapat digunakan
standar internasional atau standar negara asing.
g. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan ukuran lain dapat digunakan sepanjang hal tersebut
tidak dapat dielakan.
h. Spesifikasi dapat terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
Lingkungan pekerjaan
j. Timbunan Kembali
Yang di maksud timbunan kembali adalah penimbunan tanah di tempat-
tempat bekas galian ini sekitar bangunan yang harus selesai di buat atau
penutup bekas galian pipa atau kabel.
Semua persyaratan mengenai mutu tanah timbunan dan pemadatan pada
pasal 7.8 (pekerjaan timbuna tanah) dan pasal 7.9 (pemadatan penimbunan
kembali) berlaku untuk pekerjaan yang di sebut pada pasal 7.10.1 ini.
Pekerjaan timbunan kembali harus dilaksanakan sedemikian rupa agar
kerusakan terhadap yang terjadi akibat dari kelalaian pemborong
merupakan beban pemborong.
Semua biaya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi akibat dari
kelalaian pemborong merupakan beban pemborong.
Pekerjaan timbunan kembali terhadap bangunan atau jalan yang di perkeras
harus mencakup perbaikan bangunan dan jalan tersebut termasuk
konstruksi perkerasan dan lapisan aspalnya.
Perencanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2020 8
5. PERSYARATAN UMUM PEMASANGAN PIPA
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
a. Rekanan harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang di sediakan
sesuai dengan yang diteyapkan dalam dokumen kontrak, pengecualian untuk
pemasangan switch gear tegangan tinggi harus di sesuaikan dengan persyaratan
yang lain.
b. Pondasi dan atau peletakkan dari semua peralatan dan material seprti pompa, katup
pengontrol switch gear tegangan tinggi maupun tegangan rendah, termasuk
pekerjaan-pekerjaan sipil seperti plat pondasi dan sebagainya harus di laksanakan
oleh rekanan.
c. Jika ditentukan lain bahwa untuk pemasangan baut angker dan sebagainya harus di
grout maka rekanan harus bertanggung jawab terhadap ketetapan pemasangan dan
harus di teliti kembali letak ketinggiannya. Dalam hal pekerjaan lain dan sebagainya
harus dilakukan pemotongan, untuk mempersiapkan baut-baut pondasi seperti
yang di sediakan oleh rekanan, maka harus di setujui terlebih dahulu oleh direksi.
d. Pengeboran untuk alat-alat yang akan di pasang harus betul-betul sesuai dengan
keterampilan rekanan yang bertanggung jawab terhadap ketetapan atau ketelitian
yang ditentukan.l ubang-lubang lebih baik dilaksanakan dengan rotary drilling dan
bukan dari jenis tumbuk. Tidak satupun konstruksi baja atau kayu di bor tanpa
sepengatahuan direksi. Semua kerusakan yang di sebabkan oleh rekanan selama
pemasangan harus di perbaiki kembali, seperti yang di kehendaki oleh direksi.
d. Pemasangan Pipa
Penurunan Pipa Kedalaman Galian.
Untuk mendapatkan keamanan dn keberhasilan pekerjaan, rekanan harus
menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah di setujui direksi. Semua
pipa-pipa sambungan dan katup di turunkan kedalam galian dengan hati-hati
menggunakan Derek, tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan
pipa dan lapisan pipa.
Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.
Semua pipa dan sambungan harus di periksa dengan teliti terhadap retak-retak
dan kerusakan lainnya pada waktu pipa berada di atas galian sebelum
pemasangannya. Ujung spigot harus di periksa dengan saksama.
Pembersihan Pipa dan Peralatan.
Seluruh kotoran dan sisa lapisan harus di hilangkan dari akhiran bell dan spigot
tiap pipa.
Peletakan Pipa
Harus di jaga agar bahan-bahan lain tidak masu kedalam pipa ketika pipa di
letakkan pada waktu peralatan pipa berada dalam galian, letak akhiran spigot
harus tepat dengan bell dan di pasang dengan lintasan dan sudut yang benar.
Pemotongan Pipa.
Pemotongan pipa untuk mendapatkan Tee atau katup haru di kerjakan dengan
rapih dan teliti.
Arah Ujung Bell pada Pemasangan.
g. Penimbunan Kembali.
Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah debu atau bahan-
bahan lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan.
Jika jenis bahan tidak di cantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar,
maka rekanan dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahaan-bahan
yang mengandung lempung, pasir, kerikil atau bahan lainnya yang dapat di pakai
sebagai bahan timbunan.
Penimbunan Pasir dan Kerikil.
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak di tunjukan dalam gambar menurut
rencana direksi harus direncanakan pada sebagian dari pekerjaan lapangan
harus menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan
petunjuk direksi.
Penimbunan dibawah Pipa
Semua galian harus di timbun dengan tangan mulai dari yang besar sampai
pertengahan pipa dengan pasir, kerikil atau bahan lain yang di setujui.
penimbunan dilakukan dengan ketebalan 15 cm dan dipadatkan dengan
pemadat.
Penimbunan diatas Pipa
Penimbunan diatas pipa dimulai dari garis tengah pipa serta perlengkapannya
sampai ± 30 cm diatas pipa, galian harus ditimbun dengan tangan atau dengan
metode teknis yang di setujui oleh direksi.
Penimbunan s/d Permukaan Tanah.
Penimbunan dari kedalaman 30 cm diatas permukaan pipa hingga ke
permukaan galian harus di timbun dengan tangan atau metode teknis yang di
setujui oleh direksi.
Pasir Timbunan
h. Pembersihan pipa
Rekanan harus membersihkan seluruh pipa yang terpasang dengan penggolongan
yang sesuai dengan petunjuk direksi.
Pekerjaan beton, besi bertulang, tiang penyangga (pile), jembatan pipa sesuai
dengan syarat-syarat umum maupun khusus pada pekerjaan sipil.
Pekerjaan Bak Gate, valve, Fire Hydrant dan Bak-bak peralatan lainnya sesuai
dengan gambar-gambar perencanaan.
Kewajiban dan Tanggung Jawab Rekanan/kontraktor
Melakukan perbaikan kembali sesuai dengan keadaan konstruksi semula dengan
kualitas minimal harus sama, untuk semua bangunan yang rusak oleh rekanan
akibat pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pipa antara lain: Jalan aspal harus
kembali bersatu, Trotoar harus kembali berbeton, Bidang berumput/tanaman
yang rusak harus seperti semula.Seluruh biaya perbaikan kembali tersebut,
adalah tanggung jawab dari rekanan.
Pipa Isap
Pipa ini memerlukan penanganan tertentu untuk memberikan performasi yang
baik pada instalasi pompa.