Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN

NAMA PAKET : REHABILITASI JARINGAN IRIGASI

D.I. BUKO TUNTUNG(DAK PENUGASAN)

LOKASI PEKERJAAN : KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA

SATUAN KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DAERAH

PROVINSI SULAWESI UTARA

SUMBER DANA : APBD (DAK PENUGASAN)

TAHUN ANGGARAN : 2021


METODE PELAKSANAAN

NAMA PAKET : REHABILITASI JARINGAN IRIGASI

D.I. BUKO TUNTUNG (DAK PENUGASAN)

LOKASI : KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA

TAHUN ANGGARAN : 2021

• Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini mengacu pada SPESIFIKASI UMUM


SUMBER DAYA AIR (CEW-07 Pusbin KPK Dep. PU tahun 2005) dan PEDOMAN
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
(Peraturan Menteri PUPR No. 28/PRT/M/2016).

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa/Kontraktor harus mengadakan


persiapan dan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola kegiatan/penanggung jawab
kegiatan, pengawas pekerjaan dan pemerintah/kepala desa setempat. Dari gambar rencana
(dokumen kontrak), maka dapat diketahui lokasi pekerjaan, macam pekerjaan apa saja
yang akan dikerjakan & volume pekerjaan.

Pekerjaan persiapan meliputi sebagai berikut:

a. Penetapan Base Camp dan Sosialisasi Pekerjaan.


Rencana Waktu : minggu ke-1 s.d. minggu ke-2 sejak tanggal SPMK.

Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) maka Penyedia


Jasa/Kontraktor segera menindak-lanjuti dengan mengajukan surat permohonan
Mutual Chek Awal (MC-0) dan Pengukuran/Uitzet Trase Saluran bersama pihak
Pengguna Jasa (PPK/PPTK dan Pengawas Lapangan) serta pemerintah setempat
sekaligus menerima penyerahan lapangan yang dilegalisasi lewat Berita Acara
Penyerahan Lapangan oleh pengguna jasa. Di mana waktu untuk pemeriksaan
bersama akan disepakati kemudian tanpa melewati batas waktu yang disyaratkan.

Kemudian penentuan letak basecamp sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan.


Hendaknya di perhatikan juga lingkungan sosial yang ada. Untuk itu diperlukan
diadakannya sosialisasi ke pemerintah dan masyarakat di lokasi pekerjaan oleh
Pihak Pengguna Jasa bersama dengan Kontraktor.
b. Pemasangan Papan Nama Proyek
Rencana Waktu : minggu ke-1.

Pembuatan Papan Nama Proyek yang memuat keterangan tentang pekerjaan ini
sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan melakukan pemasangan ditempat
yang strategis dan mudah terlihat oleh masyarakat umum.

c. Mobilisasi dan Demobilisasi.


Rencana Waktu : minggu ke-1 s.d minggu ke-2 untuk mobilisasi dan minggu ke-
32/33/34 untuk demobilisasi.

Mobilisasi disini dapat dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu: Mobilisasi


personil tenaga inti pelaksana, Mobilisasi material, Mobilisasi tenaga kerja dan
Mobilisasi peralatan. Mobilisasi personil akan dilakukan sebelum pekerjaan
dimulai sampai masa persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu mengenal
lapangan dan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan yang
timbul nantinya selama waktu definitif pelaksanaan pekerjaan dimulai.

Demobilisasi dilakukan pada akhir pelaksanaan kontrak ketika seluruh pekerjaan


telah selesai.

d. Penyediaan Perlengkapan K3 Konstruksi


Rencana Waktu : minggu ke-1 s.d. minggu ke-2

Penyediaan Perlengkapan K3 Konstruksi dilaksanakan pada awal pelaksanaan


pekerjaan yaitu pada minggu ke-1 dan 2 dan sudah harus siap digunakan ketika
pekerjaan akan dimulai.

e. Uitset trase saluran (Pengukuran kembali)


Rencana Waktu : minggu ke-3 s.d. minggu ke-8

Pengukuran kembali dilakukan oleh tenaga profesional dengan waktu yang


disediakan maksimal selama 6 minggu termasuk penggambaran.
II. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dengan berdasarkan gambar rencana dan daftar kuantitas & harga yang tercantum dalam
kontrak maka data hasil pengukuran kembali / MC-0 diolah dengan melakukan
perhitungan untuk menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan
dan volume pekerjaan yang nantinya dilaksanakan. Jika ada perbedaan antara jenis
pekerjaan atau volume pekerjaan pada hasil perhitungan MC-0 dengan Kontrak maka
Penyedia Jasa dapat segera mengajukan permohonan peninjauan kembali volume
pekerjaan dan jenis pekerjaan (contract change order / cco) dengan kelengkapan dokumen
yang sesuai dengan ketentuan yang ada agar hasil perhitungan dapat disetujui dan
ditetapkan sebagai pekerjaan dan volume yang akan dilaksanakan di lapangan.

Secara umum kegiatan / pekerjaan dilapangan dapat dimulai setelah mendapatkan


persetujuan PPTK / pengawas lapangan di mana Penyedia Jasa mengorganisir kegiatan
secara urut – urutan pekerjaan di lapangan agar selama pelaksanaan dapat menjadi
bahan kontrol dalam pelaporan kemajuan/progress pekerjaan di lapangan.

➢ Galian tanah biasa sedalam s.d. 1 m secara manual.


▪ Rencana waktu : 13 (tiga belas) minggu, minggu ke-9 s.d. minggu ke-21
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
Bahan : -
Peralatan :
- Alat Bantu (Sekop, Cangkul)
▪ Metode kerja :
o Galian tanah biasa manual ini dilakukan untuk membentuk profil bagi
Pasangan Bronjong Pabrikasi dan Pasangan Batu Tanggul Embung.
o Sebelum dilaksanakan pekerjaan galian terlebih dahulu diadakan
pengukuran dan pemasangan patok-patok sesuai dengan bestek/gambar
rencana di bawah petunjuk atau disetujui oleh PPTK/Pengawas.
o Pekerjaan galian semi mekanis ini dikerjakan oleh sekelompok pekerja
dengan menggunakan Alat bantu (sekop dan/atau cangkul) untuk menggali
bagian yang akan dikerjakan/dipasang Pasangan. Sebelum dilakukan
penggalian terlebih dahulu air yang masih mengalir di lokasi pekerjaan
dilakukan pengeringan atau pengalihan.
o Galian dilaksanakan dengan menggali sesuai dengan gambar kerja sehingga
ukuran penampang sesuai dengan dimensi dan ukuran yang telah ditetapkan
dalam gambar kerja (shop drawing).
o Jika diperlukan untuk kondisi-kondisi tertentu, Kontraktor akan membuat
turap/penahan tanah supaya dinding galian tidak longsor ke dalam tempat
yang digali. Biaya untuk turap/penahan ini dianggap sudah termasuk dalam
biaya umum item pekerjaan galian ini.
o Jika disetujui oleh PPTK/Pengawas maka tanah hasil galian tanah ini dapat
dipergunakan kembali sebagai material timbunan atau urugan tanah kembali.
o Jika diperlukan dan disetujui oleh PPTK/Pengawas, pekerjaan dapat
dilakukan menggunakan Excavator.

➢ Pasangan Batu dengan mortar jenis PC-PP tipe N (setara dengan campuran 1 PC : 4
PP) secara manual
▪ Rencana waktu : 13 (tiga belas) minggu, minggu ke-10 s.d. minggu ke-22
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang
Bahan :
- Batu belah
- Pasir pasang
- PC/Semen
Peralatan :
- Alat Bantu Pertukangan
▪ Metode kerja :
Kegiatan ini dilaksanakan setelah galian tanah biasa telah selesai dilaksanakan
unutk kemudian dapat dilanjutkan dengan pembuatan pasangan batu sebagai
tanggul embung. Bahan yang akan digunakan untuk pasangan batu belah 1:4
terdiri dari batuan yang mempunyai kekuatan dan kekerasan yang solid. Sebelum
dipasang material batu harus dibersihkan dari unsur lumpur / tanah dan harus
dibasahi sebelum disusun menjadi bangunan saluran air. Bahan pasangan batu
terdiri dari semen, pasir, batu dan air. Persyaratan untuk kualitas air, semen, dan
pasir serta pemeriksaan visual sebagai berikut:
a. Semen,
Kantung semen dalam keadaan utuh, tertutup dengan baik. Waktu dibuka
untuk diaduk dalam keadaan baik tidak ada yang membatu.
b. Pasir,
Pasir harus bersih tidak menggandung lumpur atau bahan organik. Dapat
dilihat dari warna abu-abu tua kehitam hitaman. Pasir tidak terlalu halus dan
tidak bercampur kerikil, batu, dsb.
c. Batu
Batu tidak terdapat pecahan atau retakan, tidak berpori dan rapuh.
Dianjurkan menggunakan batu belah dari pada batu bulat. Berat jenis batu
tidak kurang dari 2,4 t/m3. Ukuran max batu adalah 2/3 tebal tembok dan <
30 cm. Jika lebih besar dari ukuran tersebut maka batu harus dipecahkan
menjadi bagian yang lebih kecil.
Komposisi campuran yang digunakan adalah 1 (satu) semen banding 4 (empat)
pasir kemudian dicampur oleh sekelompok pekerja dengan alat pertukangan
secara manual dengan dicampur air secukupnya. Batu dipasang dari bawah
keatas, mengikuti bouplank yang telah dipasang sebelumnya yang telah memberi
petunjuk lebar bawah / kaki pasangan. Sedangkan bouwplank untuk tinggi
bangunan khususnya sisi tegak pasangan batu harus dipasang dengan
menggunakan alat bantu unting-unting untuk mendapatkan posisi yang tegak
lurus sedangkan untuk sisi miring pasangan batu menggunakan mal/cetakan
sebagai acuan. Untuk campuran spesi 1 (satu) bagian semen dicampur dengan 4
(empat) bagian pasir dengan kekentalan campuran tidak terlalu cair dan harus
sesuai dengan spesifilkasi yang ditetapkan sehingga komposisi campuran sesuai
dengan komposisi campuran yang ditetapkan. Pasangan batu dipasang oleh
tukang dengan dibantu oleh sekelompok pekerja dimana batu disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk bangunan yang sesuai dengan gambar
kerja dimana celah antara batu diisi campuran spesi tersebut yang sesuai dengan
komposisi yang telah ditetapkan. Volume spesi harus sesuai dengan spesifikasi
atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan agar ke-rekatan sesuai dengan
ketentuan sehingga batu dapat menempel/melekat dengan baik. Tidak
diperkenankan memasang pasangan batu pada saat hujan karena dapat
mempengaruhi mutu / kualitas campuran dari spesi. Dan jika pekerjaan
sementara dikerjakan dan cuaca hujan maka pasangan batu harus ditutup dengan
terpal atau material yang kedap air agar air hujan tidak bercampur pada spesi
dalam pasangan batu yang terpasang. Begitupun sebaliknya dimana kami tidak
akan menggunakan spesi yang telah mengering atau telah mengeras karena dapat
mempengaruhi kerekatan pada pasangan batu. Pekerjaan dapat diterima apabila
volume yang terlaksana dilapangan telah mencapai volume dalam daftar
kuantitas sesuai kontrak dengan satuan pembayaran meter kubik.

➢ Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (setara dengan campuran 1 PC:2 PP).
▪ Rencana waktu : 13 (tiga belas) minggu, minggu ke-11 s.d. minggu ke-23
▪ Dapat dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan Plesteran.
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
Bahan :
- Pasir pasang
- PC/Semen
Peralatan :
- Alat Bantu Pertukangan
▪ Metode kerja :
Pekerjaan siar dapat dimulai setelah pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dan
direncanakan akan dilaksanakan dalam periode seperti tersebut di atas. Sebelum
disiar, celah antar batu yang diisi spesi harus digaruk dan dibersihkan dengan
sikat baja dan dibasahi dengan air agar spesi siaran dapat melekat dengan baik dan
merata pada permukaan batu. Bahan-bahan yang digunakan, sebaiknya harus
bersih dari kotoran dan bahan-bahan organik yang ada. Campuran spesi adalah 1
(satu) bagian semen : 2 (dua) bagian pasir dengan kekentalan campuran tidak
terlalu cair dan harus sesuai dengan spesifilkasi yang ditetapkan sehingga
komposisi campuran sesuai dengan komposisi campuran yang ditetapkan. Siaran
lebar antara 2-3 Cm dengan siaran timbul ±1 cm. Pekerjaan siaran ini dikerjakan
pada pasangan batu di sisi dalam saluran irigasi yang merupakan penampang
basah sehingga dalam pelaksanaannya para tukang harus rapih dalam menutup
celah antara susunan batu dengan lebar yang relatif seragam agar bangunan
menjadi kedap air. Pekerjaan dapat diterima apabila volume yang terlaksana
dilapangan telah mencapai volume dalam daftar kuantitas sesuai kontrak dengan
satuan pembayaran meter persegi.

➢ Plesteran tebal 1 cm dengan mortar jenis PC-PP tipe S (setara dengan campuran 1
PC:3 PP).
▪ Rencana waktu : 13 (tiga belas) minggu, minggu ke-12 s.d. minggu ke-24
▪ Dapat dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan Siaran.
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
Bahan :
- Pasir pasang
- PC/Semen
Peralatan :
- Alat Bantu Pertukangan
▪ Metode kerja :
Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada periode seperti disebutkan di atas setelah
pasangan batu selesai dikerjakan di mana plesteran dikerjakan pada bagian atas
(kepala) pasangan dan sisi bagian dalam /lantai saluran yang tidak menjadi bagian
yang disiar. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus
dibuat kasar dan bersih, bahan yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan-
bahan organik. Bagian yang akan diplester harus dibersihkan dan disiram dengan
air semen pada permukaan yang akan diplester. Campuran spesi adalah 1 (satu)
bagian semen banding 3 (tiga) bagian pasir dengan kekentalan campuran tidak
terlalu cair dan harus sesuai dengan spesifilkasi yang ditetapkan sehingga
komposisi campuran sesuai dengan komposisi campuran yang ditetapkan.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus dikerjakan menggunakan alat
bantu berupa tali/benang yang berfungsi sebagai acuan ukuran dan kerataan serta
ketebalan plesteran atau dengan menggunakan balok kayu yang biasa digunakan
oleh tukang yang memiliki keahlian. Tidak diperkenankan plesteran dikerjakan
pada saat hujan karena dapat mempengaruhi mutu/kualitas campuran dari spesi.
Dan jika pekerjaan sementara dikerjakan dan cuaca hujan maka pasangan batu
yang telah diplester harus ditutup dengan terpal atau material yang kedap air agar
air hujan tidak bercampur pada plestaran pada pasangan batu yang terpasang.
Begitupun sebaliknya dimana kami tidak akan menggunakan spesi yang telah
mengering atau telah mengeras. Pekerjaan plesteran dikerjakan sampai mencapai
ketebalan 1,0 cm sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan dapat diterima apabila
volume yang terlaksana dilapangan telah mencapai volume dalam daftar kuantitas
sesuai kontrak dengan satuan pembayaran meter persegi.

➢ Timbunan tanah atau urugan tanah kembali termasuk perataan dan perapihan.
▪ Rencana waktu : 15 (lima belas) minggu, minggu ke-10 s.d. minggu ke-24
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
Bahan : -
Peralatan :
- Alat Bantu (Sekop, Cangkul,Alat pemadat manual sederhana)
▪ Metode kerja :
Pekerjaan ini sesuai jadwal akan dikerjakan pada periode seperti disebut di atas
setelah pekerjaan Pasangan Bronjong dan Pasangan Batu/Siaran/Plesteran pada
segmen tersebut selesai dikerjakan. Timbunan tanah adalah pekerjaan akhir untuk
membentuk profil saluran tanah yang kurang sesuai gambar
perencanaan/pengukuran sehingga pekerjaan pasangan batu dapat dilaksanakan
dengan dimensi sesuai rencana. Timbunan tanah harus dipadatkan sampai
disetujui oleh PPTK/Pengawas Lapangan. Urugan tanah kembali adalah untuk
mengurug kembali lubang-lubang antara tanah dasar dan pasangan batu. Tanah
untuk bahan timbunan tanah atau urugan tanah kembali dapat menggunakan tanah
hasil galian jika disetujui oleh PPTK/Pengawas Lapangan. Jika dianggap perlu
PPTK dapat meminta Kontraktor untuk mendatangkan tanah pilihan sebagai
material timbunan.
Timbunan tanah diratakan kemudian dipadatkan dengan alat pemadat manual
sederhana kemudia dirapihkan.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan
galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh PPTK/Pengawas
Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan
permanen seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Teknis.

➢ Pembesian beton dengan besi polos atau ulir.


▪ Rencana waktu : 4 (empat) minggu, minggu ke-23 s.d. minggu ke-26
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
Bahan :
- Besi beton (polos atau ulir)
- Kawat ikat.
Peralatan :
- Alat Bantu Pertukangan
▪ Metode kerja :
o Pembesian dengan besi polos/ulir adalah untuk pekerjaan Beton Bertulang
K225 untuk Plat gorong-gorong atau Plat layanan atau Plat jembatan
sederhana di atas saluran air.
o Besi beton yang digunakan harus sesuai spesifikasi dan gambar kerja.
o Besi beton dipotong sesuai diameter, panjang dan jumlah di gambar kerja.
o Besi beton dibentuk dan dirangkai/diikat menggunakan kawat pengikat
sedemikian sehingga rangkaian besi beton tersebut tidak berubah bentuk
atau berpindah ketika dilakukan pekerjaan beton.
o Rangkaian besi beton harus diperiksa dan disetujui PPTK/Pengawas
Lapangan sebelum lanjut ke pekerjaan beton.

➢ Beton mutu, f’c = 16,9 MPa (K200), slump (12±2) cm, w/c = 0,61 secara manual.
▪ Rencana waktu : 5 (lima) minggu, minggu ke-27 s.d. minggu ke-31
Tenaga kerja :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
Bahan :
- PC/Semen
- Pasir
- Kerikil
Peralatan :
- Alat Bantu Pertukangan
▪ Metode kerja :
o Beton K225 ini adalah untuk Bangunan Pintu Air atau Plat gorong-gorong
atau Plat layanan atau Plat jembatan sederhana di atas saluran air.
o Sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran beton ini dilakukan pemeriksaan
terhadap pembesian dan bekistingnya untuk memastikan hasil pekerjaan
nantinya sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja.
o Untuk mencampur beton dilaksanakan secara Manual dan jika
memungkinkan sebaiknya digunakan Molen (Concrete Mixer, biaya
sewa/operasional/mobilisasi menjadi tanggung jawab Kontraktor).
o Lokasi pekerjaan harus bersih dari kotoran dan bebas dari air mengalir
maupun air tergenang.
o Jika diperlukan maka akan dilakukan dewatering atau pengeringan lokasi
pekerjaan dengan menggunakan pompa air supaya lokasi pekerjaan bebas
dari air mengali atau air tergenang.
o Jika terjadi hujan ketika pekerjaan sementara dilaksanakan maka pekerjaan
harus dihentikan dan beton yang telah dicorkan harus dilindungi dari air
hujan.
o Penghentian pekerjaan tidak diperbolehkan jika beton yang dikerjakan
adalah satu kesatuan struktur yang tidak boleh ada penyambungan.
o Untuk mengatasi hujan maka akan dipergunakan penutup lokasi pekerjaan
berupa terpal.
o Sebelum pekerjaan beton dilaksanakan maka harus mendapat persetujuan
PPTK/Pengawas Lapangan.

III. PEKERJAAN AKHIR

Setelah semua pekerjaan di atas telah selesai dilaksanakan diadakan MC Akhir (Mutual
Check – Pemeriksaan Bersama) antara Pengguna Jasa (PPK/PPTK/Pengawas Lapangan)
dengan Penyedia Jasa (Kontraktor) dan setelah dilakukan perhitungan harga dan kuantitas
telah tercapai 100 % Pekerjaan Selesai maka akan Kontraktor sudah dapat melakukan
Demobilisasi. Kemudian dilakukan Penyerahan Pekerjaan Tahap Pertama (PHO).

Rencana waktu : minggu ke-32 s.d. minggu ke-34 untuk Demobilisasi dan PHO.

Manado, Desember 2020


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

HENRY RONDONUWU, ST
NIP. 19741209 200902 1 001

Anda mungkin juga menyukai