Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Drainase Yang Terhubung


Langsung Dengan Sungai Dalam Daerah Kabupaten/ Kota
Sub. Kegiatan : Pembangunan Sistem Drainase Lingkungan
Pekerjaan : Drainase Jalan Dari Simpang Kubang Jorong Kampung IV Sampai
Batu Sanggul Jorong Tigo Surau, Nagari Kotobaru, Kec. Baso, Kab.
Agam
Lokasi : Kecamatan Baso

Di dalam peleksanaan suatu pekerjaan konstruksi diperlukan sekali rencana rencana kerja
yang akan dilakukan , karena hal ini akan mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu
pekerjaan dilaksanaan . Untuk itulah didalam Drainase Jalan Dari Simpang Kubang Jorong
Kampung IV Sampai Batu Sanggul Jorong Tigo Surau, Nagari Kotobaru, Kec. Baso,
Kab. Agam ini kami menyusun suatu metode peleksanaan pekerjaan yang akan di laksanakan
nantinya dilapangan.
Sebelum Pekerjaan ini dilaksanakan, maka kami mempersiapkan segala sesuatunya antara lain
:
1. Mengajukan Persetujuan Penunjukan Personalia / Tenaga Inti di lapangan kepada
Direksi Teknis atau Pengawas Lapangan, kemudian melakukan Pengukuran Ulang
(Stake Out), pembuatan Shop Drawing, Membuat dokumentasi awal (Kondisi 0 % ) dan
mengajukan permohonan pelaksanaan pekerjaan ( Request form ) yang disetujui oleh
Direksi dilapangan.
2. Menyiapkan Draft Laporan – laporan harian, mingguan serta laporan bulanan sesuai
dengan standard atau sesuai instruksi Direksi Teknis maupun Pengawas Lapangan.
3. Menyiapkan dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (SMKK) serta menyediakan
personil petugas K3 Konstruksi dan segala Alat Pelindung Kerja (APK)) dan Alat
Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan.
4. Sebagaimana langkah awal setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
kami melakukan koordinasi dengan masyarakat dilokasi pekerjaan, pihak Direksi dan
instansi terkait.
5. Tahap selanjutnya kami akan mengajukan permohonan kepada Direksi untuk dapat
melakukan pengukuran ulang, sekaligus pengambilan/pembuatan photo-photo 0%
Kegiatan
6. Kami akan memesan / memboking bahan - bahan pipa dan asosesories perpipaan pada
penyedia dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan melevaransir kelokasi pekerjaan
setelah diperiksa oleh penerima barang.
7. Menyiapkan fasilitas pelaksanaan pekerjaan, seperti Direksi Keet, barak kerja dan lain-
lain kami lakukan setelah mendapat persetujuan pihak Direksi.

Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan serta menjelaskan langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang terdiri dari:
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Saluran
- Pekerjaan Plat Duiker
- Pekerjaan Saluran Beton Bertulang
yang mana tenaga kerja, Bahan material, dan perlatan, serta teknis pelaksanaan pembangunan
dalam jangka waktu pelaksanaan selama 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender.
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Awal Pekerjaah Dilaksanakan atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan


pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan
melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan
plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi,
potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar
konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%,
juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang
jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan
material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan
ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek
Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur. Terakhir apabila
pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih
penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti dengan
final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan
kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan
pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik, /
posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian,
mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja,
peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa
pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak
proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat / perangkat nagari), guna
dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai,
baik menyangkut teknis maupun non teknis.

1.1. Transportasi Material Ke Lokasi Pekerjaan.


semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi Material yang akan
dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk
mendatangkan Material dan peralatan.
Cara Pelaksanaan
a. Penyediaan Material, Personil, Peralatan
Penyedia Jasa harus menyediakan Material, peralatan dan personil sesuai
dengan kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera melaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu,
direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun personil atas tanggungan
penyedia jasa.

b. Program dan Pemberitahuan


Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi Material, peralatan dan
personil yang dilengkapi dengan keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan
yang akan didatangkan.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal
kedatangan maupun pengangkutan kembali peralatan dan personil.
Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap perubahan jadwal
Material, peralatan dan penyediaan personil.

1.2. Pekerjaan Bongkaran


- Semua pasangan batu lama yang akan dibongkar terlebih dulu diukur dan diberi
tanda bagian mana yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan
dari Direksi pekerjaan dapat dimulai.
- Pembongkaran pasangan dilakukan dengan hati-hati menggunakan palu/bodem.
- Semua materal bongkaran yang tidak dapat digunakan harus dibuang dari lokasi
pekerjaan.

1.3. Pekerjaan Bouplank


Pekerjaan pemasangan papan bowplank untuk Saluran, dilaksanakan setelah
pekerjaan galian selesai dikerjakan, papan bowplank guna untuk menentukan ukuran
bangunan yang akan dibangun serta untuk menentukan titik nol lantai atau peil
lantai Pemasangan papan bowplank dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan As-
As saluran yang akurat. Sisi atas papan bowplank harus diserut rata dan lurus, pada
titik As-As papan bowplank ditandai dengan cat warna merah guna memudahkan
pengontrol perletakannya.

2. PEKERJAAN SALURAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa, pembuangan tanah bekas galian, dan
pekeraan pasangan saluran, Pekerjaan Hasil galian dapat digunakan untuk penimbunan
kembali dan bila tidak diperlukan dapat dibuang ketempat yang disetujui pengawas.

1). Galian Tanah


Galian tanah dilakukan secara manual dengan mengacu pada gambar kerja, spek
teknis dan arahan direksi lapangan, terutama terhadap lebar dan dalam kedalaman
yang disesuaikan dengan gambar rencana yang akan dipasang. Material bekas yang
mengandung humus tanah atau kotoran yang bisa merusak konstruksi timbunan
terhadap material bekas yang dipergunakan tidak dipergunakan untuk timbunan
kembali dan tanah bekas galian dibuang dari lokasi kegiatan ketempet yang telah
ditentukan dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Pekerjaan galian disesuaikan
dengan kemampuan pemasangan saluran, dan membuang material dalam satu
hari, agar tidak ada timbunan yang bisa menyebabkan kecelakaan dan bahan
galian tidak masuk kembali kelubang galian yang ada. Dalam melaksanakan
pekerjaan galian akan diberi tanda atau rambu-rambu lalu lintas dan material.

2). Urugan Kembali Galian


Urugan tanah dilaksanakan setelah pemasangan batu saluran selesai dan telah di
setujui oleh direksi teknis, urugan tanah dilaksanakan dari dasar galian sampai rata
dengan permukaan tanah dan diratakan dengan memakai alat bantu cangkul
dengan menggunakan material bekas galian yang tidak mengandung humus tanah
dan kotoran yang bisa merusak konstruksi dan tidak dilaksanakan diwaktu hari
hujan atau galian tergenang air. Pemadatan urugan dilaksanakan lapis per lapis
sampai permukaan yang direncakan sesuai spek teknis yang telah ditentukan.

3). Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4


Pekerjaan pasangan batu kali meliputi pekerjaan pasangan tembok/ dinding
saluran, pekerjaan dilakukan degan spesi 1:4 dengan bahan Semen PC, Pasir, Batu
kali dan air secukupnya.
Pasangan batu kali dilakukan dengan cara :
a. Sebelum pemasangan dimulai kisdam harus dibuat kuat yang mampu
menghambat aliran air sehingga keadaan lokasi benar benar kering kemudian
dipasang profil, tanah digali sesuai kedalaman yang diperlukan.jika air masih
mengenang pada lokasi pemasangan maka dilakukan peyedotan dengan pompa
air.
b. Bahan material sudah berada dilokasi pekerjaan dan sudah mendapat
persetujuan Direksi dan bahan semen, pasir pasang diaduk sesuai spesi 1:4.
c. Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan sebelum meletakkan
batu pada lapisan pertama
d. Setiap rongga atau celah antar batu diisi adukan sampai rata baru diletakkan
batu lapisan kedua dan begitu seterusnya sampai mendapatkan ketinggian yang
direncanakan
e. Batu yang dipasang adalah batu kali/ Batu Pecah dengan ukuran 15 – 30 cm
dan bersih dari Lumpur dan humus dan dapat disetujui Direksi untuk
dipergunakan. Dalam hal ini ada Batu kali yang berada di sekitar lokasi
pekerjaan dan apa bila ditak mencukupi Batu Kali didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan
f. Batu tidak boleh dipasang pada waktu hujan karena dapat mengikis adukan
pasangan batu. Adukan yang encer setelah dipasang karena hujan harus
dibongkar dan diganti.
g. Batu yang dipakai untuk pasangan batu kali harus dibasahi dengan air antara
3-4jam sebelum dipakai, dengan cara yang dapat menjamin bahwa tiap batu
telah menjadi basah secara merata.
h. Peralatan yang digunakan berupa alat Bantu seperti sendok semen, cangkul
scop, keranjang, gerobak dan ember.

4). Plesteran 1:4 dan acian


a. Persyaratan Komposisi Adukan
- Pencampuran antara semen dan pasir, dilakukan dengan menggunakan
kotak takaran yang telah didesain ukurannya. Kotak takaran ini sengaja
dibuat untuk mengukur komposisi adukan, sehingga harus selalu dijaga
kebersihan dan keutuhannya.
- Pengadukan campuran semen, pasirdan air harus dilakukan didalam bak
kayu yang dindingnya tertutup rapat sehingga dapat mencegah terjadinya
rembesan air semen pada saat pengadukan
- Pencampuran antara semen dan pasir harus dilakukan dalam keadaan
kering, yang kemudian diberi air sedikit demi sedikit sampai diperoleh
campuran plastis. Tingkat plastisitas adukan harus selalu dijaga sampai
adukan tersebut selesai diplesterkan
- Adukan yang telah mongering akibat tidak habis pakai, tidak boleh dipakai
lagi atau mencampurnya dengan adukan baru karena mudah menimbulkan
keretakan
- Pada saat pencampuran adukan (semen, pasirdan air) dilakukan, maka air
yang telah dituangkan untuk mengaduk semen dan pasir diusahakan untuk
tidak keluar (keluarnya air semen) dari bak pengaduk karena menyebabkan
berkurangnya daya rekat semen pada pasir.

b. Hal-hal yang perlu dilakukan, sebelum pelaksanaan plesteran adalah:


- Bagian yang akan diplester, harus dibersihkan dari kotoran yang melekat
- Bagian yang akan diplester, harus dibasahi dengan siraman air secara
merata
- Permukaan yang akan diplester dibuat kasar agar plesteran mudah merekat
- Apabila terdapat permukaan yang melengkung kedalam, maka plesteran
harus lebih ditebalkan pada bagian tersebut. Dan demikian pula sebaliknya
hingga permukaan plesteran yang dihasilkan tetap rata secara keseluruhan.
- Ketebalan pemasangan plesteran pada semua bidang permukaan dinding
harus sama. Demikian juga dengan ketebalan dan kerataan plesteran pada
satu bidang permukaan dinding. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata
sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar
kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertical
- Apabila terdapat bidang plesteran yang tidak rata atau berombak, maka
harus diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang
harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran
berbentuk segiempat) dan plesteran baru harus rata disekitarnya
- Semua bidang yang baru selesai dikerjakan harus selalu dipelihara
kelembabannya selama 1(satu) minggu berturut-turut sejak permulaan
plesteran dipasang

3. PEKERJAAN PLAT DUIKER


1). Pekerjaan Bekisting
Pertama kali kita membuat cetakan beton dari kayu, bekesting dipasang sesuai dengan
ukuran rencana dan dilumuri dengan minyak bekisting. Pada bagian dalam bekesting
diberi triplek atau multiplek agar nantinya menghasilkan permukaan beton yang rata,
sebelum dilaksanakan perletakan pembesian kekuatan bekisting harus diperiksa
terlebih dahulu kekuatan maupun elevasinya.

2). Pekerjaan Pembesian


Setelah pemasangan bekisting diyakini telah benar-benar kuat lalu diletakkan
didalamnya besi tulangan beton yang dirakit terlebih dahulu.Diameter dan jarak
tulangan sesuai dengan gambar kerja.Pada ujung-ujung besi tulangan harus
dibengkokan ± sepanjang 5 x dimeter tulangan.Sebelum dikukan pengecoran,
pekerjaan pembesian harus diberi decking beton dan diperiksa terlebih dahulu oleh
pengawas lapangan.

3). Pekerjaan Beton


Setelah pekerjaanpembesian diperiksa dan disetujui oleh pengawas/ direksi
Selajutnya adukan beton dimasukkan kedalam bekisting yang telah siap dan
diratakan oleh tenaga kerja. Perbandingan takaran material harus mengacu kepada
hasil JMF yang telah dibuat dan pengadukan menggunakan beton molen. Segera setelah
pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini, dari temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar kehilangan kadar air
yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam
waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada
material dan pengerasan beton. Beton akan dirawat dengan menyelimutinya
menggunakan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini yang
harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau
lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah untuk mencegah
permukaan yang terekspos dari aliran udara

4. PEKERJAAN SALURAN BETON BERTULANG


1). Pekerjaan Bekisting
Pertama kali kita membuat cetakan beton dari kayu, bekesting dipasang sesuai dengan
ukuran rencana dan dilumuri dengan minyak bekisting. Pada bagian dalam bekesting
diberi triplek atau multiplek agar nantinya menghasilkan permukaan beton yang rata,
sebelum dilaksanakan perletakan pembesian kekuatan bekisting harus diperiksa
terlebih dahulu kekuatan maupun elevasinya.

2). Pekerjaan Pembesian


Setelah pemasangan bekisting diyakini telah benar-benar kuat lalu diletakkan
didalamnya besi tulangan beton yang dirakit terlebih dahulu. Diameter dan jarak
tulangan sesuai dengan gambar kerja. Pada ujung-ujung besi tulangan harus
dibengkokan ± sepanjang 5 x dimeter tulangan. Sebelum dikukan pengecoran,
pekerjaan pembesian harus diberi decking beton dan diperiksa terlebih dahulu oleh
pengawas lapangan.
3). Pekerjaan Beton
Setelah pekerjaan pembesian diperiksa dan disetujui oleh pengawas/ direksi
Selajutnya adukan beton dimasukkan kedalam bekisting yang telah siap dan
diratakan oleh tenaga kerja. Perbandingan takaran material harus mengacu kepada
hasil JMF yang telah dibuat dan pengadukan menggunakan beton molen. Segera setelah
pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini, dari temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar kehilangan kadar air
yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam
waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada
material dan pengerasan beton. Beton akan dirawat dengan menyelimutinya
menggunakan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini yang
harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau
lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah untuk mencegah
permukaan yang terekspos dari aliran udara

5. ADMINISTRASI DAN PELAPORAN.


Pada setiap akan melaksanakan pekerjaan harus mengajukan izin kepada Direksi
begitu juga pada pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan dan Back Up Data di
usahakan tepat pada waktunya, Minggu Terakhir yang ke 30 semua pekerjaan sudah
selesai dikerjakan dan dilanjutkan dengan serah terima pertama pekerjaan dengan
Pimpinan Kegiatan, dan penyerahan asbuit drawing, actual chek dan foto pelaksanaan
pekerjaan dari kondisi bobot 0% sampai 100%. Demikian Metoda Pelaksanaan yang akan
di laksanakan dilapangan nantinya.
.

Lubuk Basung, Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

WIDODO BUDIYANTO, ST
NIP. 19750313 200901 1 004

Anda mungkin juga menyukai