Anda di halaman 1dari 7

A.

PEKERJAAN PRA PELAKSANAAN :

Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor akan mempersiapkan diri, mengatur


strategi untuk melaksanakan pekerjaan, baik dari segi teknis maupun segi
financial. Langkah-langkah yang akan ditempuh oleh kontraktor antara lain :
− Membuat rencana waktu kerja : Time Schedule
− Mempersiapkan personil
− Mempersiapkan peralatan dan bahan
− Mempersiapkan Cash Flow
− dan lain-lain.
Time schedule dan Kurva “S” dibuat secara rasional antara pekerjaan yang satu
dengan yang lainnya. Dalam time schedule ini ditampilkan bobot pekerjaan
yang dibagi dengan kebutuhan waktu sehingga kita dapat memonitor setiap saat
pekerjaan tersebut melebihi atau terlambat dari waktu yang kita rencanakan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Pembersihan lokasi dimaksudkan untuk menyingkirkan berbagai macam
benda-benda (batang pohon, tumbuh-tumbuhan, gulma, sampah dan lain
sebagainya) yang tedapat pada lokasi pekerjaan sehingga tidak menimbulkan
gangguan atau hambatan pada saat pekerjaan berlangsung. Peralatan yang
akan digunakan pada pekerjaan ini adalah cangkul, sekop, sabit (parang),
linggis, gerobak pengangkut sampah dan peralatan pendukung lainnya.

b. Pembuatan Papan Nama Proyek.


Setelah penandatanganan kontrak, papan nama proyek dibuat dan dipasang
pada lokasi proyek dengan syarat papan nama proyek tersebut harus dapat
dibaca oleh masyarakat di lokasi pekerjaan. Papan nama proyek dibuat
dengan maksud sebagai pemberitahuan, agar dapat dilihat berapa besar nilai
kontrak pekerjaan yang ada, perusahaan yang mengerjakan, nama
pekerjaan, nama penyedia jasa, waktu pelaksanaan pekerjaan dan konsultan
yang mengawasi pekerjaan serta instansi terkait.

c. Penyiapan Air Kerja


Fasilitas penyediaan air kerja adalah faktor yang sangat penting dalam proses
pekerjaan, baik dari awal sampai akhir pekerjaan. Oleh karena itu kebutuhan
air selama proses pekerjaan harus dijaga kuntinuitasnya, kuantitas dan
kualitas dari air. Air dapat disuplai dari sumber air sungai setempat atau
tempat pengambilan setempat yang di izinkan oleh pihak Direksi/ Pengawas
pekerjaan. Jika tidak didapat, maka dapat dibuat sumur dangkal lengkap
dengan sistem pompa dan perpipaannya, atau diambil dengan menggunakan
angkutan dan ditampung pada drum-drum penampung.
Pengadaan Air bersih dimaksudkan untuk Air Kerja dan Kebutuhan Air Bersih
bagi para pekerja dan seluruh personil yang terlibat di dalam proyek.
Air bersih diperoleh dengan cara membuat sumur bor/sumur gali dilokasi
pekerjaan apabila memungkinkan atau mendatangkan dari luar lokasi dan
kemudian ditampung dalam tangki air (water tank) dan bak penampung air
kerja.

II. PEKERJAAN TALUD


a . Galian Tanah Biasa
b . Timbunan Tanah Biasa (Bekas Galian)
c . Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps
d . Plesteran Campuran 1 Pc : 4 Ps
Waktu yang direncanakan : On Schedule
Alat yang digunakan : Cangkul, Peralatan Tukang Batu, Ekrak dll.
Kebutuhan tenaga kerja : 10 Tenaga kerja
Bahan yang digunakan : Semen, Batu Kali/Batu Gunung, Pasir, Air Kerja, Tanah
Timbunan.

a. G a l i a n T a n a h B i a s a
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah
biasa dan galian batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya
upaya perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang (separator,
relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang diperlukan serta
pengangkutan material hasil galian kelokasi yang disepakati untuk
tempat pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling)sebelum
dimanfaatkan lebih lanjut.Kami akan menyerahkan hasil uji laboratorium tanah
yang akan digali, metoda kerjap e k e r j a a n g a l i a n t e r m a s u k p e r a l a t a n
y a n g d i g u n a k a n , p e n g a n g k u t a n k e l o k a s i pembuangan akhir atau
penampungan sementara sebelum pemanfaatan untuk bahantimbun, paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan
galian.Kami juga akan melaksanakan pekerjaan pengukuran dan
pematokan bersamaPengguna Jasa sesudah pekerjaan penebasan
dan pembersihan semak belukarselesai dikerjakan atau waktu yang lain
sesuai dengan perintah Pengguna Jasa yanghasilnya berupa gambar
hasil pengukuran yang menunjukkan elevasi muka tanah,tampang
memanjang dan melintang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
untukmendapatkan persetujuan.G a m b a r - g a m b a r hasil
pengukuran pra-konstruksi diatas untuk
s e l a n j u t n y a dipergunakan sebagai acuan dan dasar perhitungan
kuantitas pekerjaan galian.Sebisa mungkin kami juga akan
mencegah dari kerusakan dan melindungi tanahdibawah elevasi galian
pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalamkeadaan yang
baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkanoleh
kesalahan kami maka kami akan segera diperbaiki dengan biayanya
sendiri.Kami sesegera mungkin akan memberitahu Pengguna Jasa
bila pekerjaan galiantelah selesai dikerjakan untuk dilakukan
pemeriksaan guna persetujuan sebelump e k e r j a a n
lanjutan/bangunan irigasi atau pengecoran beton
d i l a k s a n a k a n . Penggunaan stockpiling dan pembuangan tanah
hasil galian harus sesuai denganspesifikasi teknis ini.
b. U r u g a n T a n a h B e k a s G a l i a n
Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan setelah pemasangan
pondasi batu belah.P e k e r j a a n i n i d i m a k s u d k a n u n t u k m e n u t u p
k e m b a l i b e k a s g a l i a n s e r t a b e r f u n g s i sebagai pengikat pondasi agar
tidak mudah bergeser.

c. U r u g a n T a n g g u l S a l u r a n
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : urugan tanah
dipadatkan disekeliling saluran dari bangunan konstruksi yang tanahnya
berasal dari pekerjaan galian atau borrow-area dan berdasarkan hasil uji
laboratorium memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat
persetujuan Pengguna Jasa sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan
dilaksanakan.

Kami akan menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan kepada


Pengguna Jasa termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan sebelum
dilaksanakan.

III. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


a. Pas. Batu Belah 1:4
b. Pek. Plesteran 1:4
c. Pek. Siaran 1:3

Waktu yang direncanakan : On Schedule


Alat yang digunakan : Peralatan tukang batu
Kebutuhan tenaga kerja : 15 Tenaga kerja
Bahan yang akan digunakan : Pasir pasang, Semen, Batu belah.

a. Pasang Batu Belah 1Pc : 4Ps


Batu yang digunakan berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat, padat,
bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan-kekurangan lain yang mempengaruhi
kualitas. Semua pasangan batu belah dilaksanakan dengan adukan 1 pc : 4 pasir.

Pada saat pelaksanaan pasangan batu belah harus dilakukan pengukuran di


lapangan dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan ketinggian seperti
tercantum pada gambar kerja.
Dalam pekerjaan Pas. batu belah harus diperhatikan hal-hal seperti di bawah ini :
1) Batu kali jangan blondos, tetapi harus pecah, sehingga lebih stabil. Karena
permukaan sentuh antar batu kali menjadi luas, dan lekatan antara spesi
dengan permukaan batu pecah menjadi kuat.
2) Batu belah harus bebas dari kotoran tanah, dan jangan batu yang porous atau
secara visual kelihatan berongga.
3) Pemasangan profil batu kali harus sesuai dengan ukuran/dimensi dan harus
stabil. Bahan profil memakai kayu 4/6 atau 5/7.
4) Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin
kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin
tercapainya mutu adukan yang baik dan terlindung.
5) Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konsrtruksi yang akan
dibangun. Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari
tanah sekitarnya ).
6) Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang memudahkan bagi
petugas pengaduk dan pengangkutan adukan ke lokasi bangunan.
7) Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk kotak – kotak takaran disiapkan
secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkutan
adukan dan ember disiapkan dekat kotak adukan kearah konstruksi yang akan
dibangun.

Pelaksanaan Pemasangan Batu belah 1 : 4


1) Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air
dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung
adukan, penampung air, plastik pelindung hujan, tukang batu dan buruh
pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan adukan.
2) Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design
bangunan.
Dalam kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai
lantai kerja.
3) Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta
persetujuan Direksi bila telah selesai gambar kontrak.
4) Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang
melekat serta basahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
5) Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan
setebal 3 - 5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2
– 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat
kuat dengan adukan.
6) Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
7) Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding
penahan, sayap bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang
dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam dipasang bersamaan dengan
pasangan batu.
8) Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya (diatasnya)
dipasang berselang-seling arah vertikal.
9) Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan
yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.

b. Pekerjaan Plesteran 1 : 4
a. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan
dihaluskan dengan air semen, dengan campuran 1Pc : 4Ps.
b. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah
selesai karena susut pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah
selesai harus dibasahi dengan air selama 7 hari berturut-turut.

Anda mungkin juga menyukai