Anda di halaman 1dari 25

SPESIPIKASI TEKNIS

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


(RKS)

LINGKUPPEKERJAAN
I .UMUM

I.1. Papan Nama Proyek

Papan Nama Proyek dipasang dilokasi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai, mudah
dilihat dan aman dari ganguan sehingga awet selama pekerjaan berlangsung sampai
pekerjaan dinyatakan selesai. Bentuk, isi dan ukuran papan nama ditentukan Direksi dan
disetujui
Pemberi Tugas. Pemasangan dimulai sejak kegiatan akan
dilaksanakan dan dilepas kembali setelah disetujui Pemberi Tugas.

I.2. Pembersihan Lahan (Site Clearing)

Sebelum Pekerjaan dilaksanakan, terlebihdahulu Pemborong harus membersihkan segala


macam benda, tumbuhan /pohon, sisa-sisa akar dan lain-lain pada tempat dimana
akandilaksanakan pekerjaan tersebut,kemudian disingkirkan pada lokasi yang telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hal ini dimaksudkan agar tidakmenyebabkan kerusakan
terhadap konstruksi.Jalan logistik harus disiapkan sebagai jalan penghubung
untuk,mobilisasi material sesuai dengan rencana kerja.Pemborong tidak diperkenankan
menebang pohon pagar hidup dilokasi kegiatan, kecuali dalam batas-batas sesuai
rencana dalam gambar yang diberi tanda jelas harus ditebang.Bila ada sesuatu halyang
mengharuskan pemborong menebang pohon,harus secara tertulis disetujui oleh
Direksi/Pemberi Tugas.Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dalam batas rencana terdapat
bangunan instalasi lainnya, pemborong tidak diperkenankan
membongkar/memindahkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.

I.3. Pengukuran dan Pemasangan Bawplank

Pengukuran bagian-bagian rencana bangunan (setting out).Pemasangan bouwplank


atau patok (tanda) titik-titik luar bangunan yang,dihasilkan setelah
pengukuran.Mendatangkan bahan dan alat bantu yang akan dipakai untuk,
pemasangan, fondasi.

II .PEKERJAAN PONDASI

II.1. Pekerjaan Galian Tanah.


Setelah pekerjaan galian selesai pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan
fondasi.Pekerjaan Pondasi memakan biaya antara 0,9% -1% dari total biaya
pembangunan,namun setelah selesai tidak terlihat karena tertimbun didalam,tanah.Jenis
fondasi bermacam-macam tergantung dari kondisi tanah dimana pondasi tersebut akan
dibuat.Jenis pondasi yang dipakai adalah fondasi setempat yang kondisi tanahnya
berlumpur atau berair. Detail-detail pekerjaan pondasi dapat dilihat dalam RKS.

1) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan


a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan, gambar detil penampang
melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum operasi pembersihan, memasang
patok – patok batas galian, dan penggalian yang akan dilaksanakan.
b) Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan metode kerja dan gambar
detil seluruh struktur sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk digunakan,
seperti penyokong (shoring), pengaku (bracing), cofferdam, dan dinding penahan
rembesan (cutoff wall), dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari
Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang akan dilindungi oleh
struktur sementara yang diusulkan.
c) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap galian untuk tanah dasar,
formasi atau pondasi yang telah selesai dikerjakan, dan bahan landasan atau bahan
lainnya tidak boleh dihampar sebelum kedalaman galian, sifat dan kekerasan bahan
pondasi disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.
d) Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis tentang
lokasi, kondisi dan kuantitas yang digali. Pencatatan pengukuran harus dilakukan setelah
seluruh bahan galian telah dikupas atau digali.

2) Pengamanan Pekerjaan Galian


a) Penyedia Jasa harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan
pekerja, yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di
sekitar lokasi galian.
b) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, kondisi dinding galian harus dijaga tetap stabil
sehingga mampu menahan beban yang berada di sekitarnya, harus dipertahankan
sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus
dipasang bilamana permukaan ldinding galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan,
Penyedia Jasa harus menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak
dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
c) Peralatan berat untuk pemindahan tanah, atau keperluan lainnya tidak diijinkan berada
atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian pondasi untuk struktur, terkecuali
bilamana struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah
ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
d) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut-off wall) atau cara lainnya untuk mengalihkan
air di daerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan cukup kuat untuk
menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapat membanjiri tempat kerja dengan
cepat, tidak akan terjadi.
e) Dalam setiap saat, bilamana pekerja berada dalam lokasi galian maka Penyedia Jasa
harus memastikan keamanan di lokasi kerja. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian
cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja
galian.
f) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang
cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian
terbuka pada lokasi harus diberi rambu sesuai dengan yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan.

3) Jadwal Kerja
a) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan dengan
pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang mulus (sound), dengan
mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat hujan dan gangguan
dari operasi pekerjaan berikutnya.

4) Kondisi Tempat Kerja


a) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus menyediakan
semua bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk pengeringan
(pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara, dinding
penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus
senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi gangguan
dalam pengeringan dengan pompa.

II.2. Dasar Pembayaran


Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan
pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan
pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan termasuk
cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian sebagaimana diuraikan.

Uraian Satuan Pengukuran

Pekerjaan Galian Biasa Meter Kubik

II.2. Pengurugan kembali

Pekerjaan penurugan kembali (untuk pemasangan fondasi) dilaksanakan setelahgalian


tanah,untuk pondasi tergantung struktur, kekerasan tanah. Pekerjaan galian
dan urugan tanah ini biasanya dilakukan dengan tenaga manusia dandilaksanakan
mengikuti tanda/bouwplank yang sudah dipasang. Detail pekerjaan pengurugan
kembali tanah dapat dilihat pada bagian Gambar Rencana Kerja.
Uraian Satuan Pengukuran

Pengurugan Kembali Meter Kubik

II.3. Pasir Urug tebal 10 cm


Pekerjaan urugan pasir pada galian pondasi dilakukan dengan menggunakan alat
bantu manual berupa cangkul,gerobak,skop dan alat bantu lain disesuaikan dengan
medan dilokasi pekerjaan.Semua urugan harus dilaksanakan menurut apa yang
disyaratkan yang tertera dalam gambar kerja. Mengenai panjang,lebar dan tebalnya
urugan pasir harus sesuai dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi. Selama
pelaksanaan pekerjaan gaurugan pasir sampahataupun material yang terkandung
dalam pasir harus disingkirkan.Pasir yang telah diurug kemudian diratakan dan dipadatkan
seperti yang tertera dalam gambar kerja.

Uraian Satuan Pengukuran

Pekerjaan Urugan Pasir Meter Kubik

5) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan


e) Untuk setiap pekerjaan urugan pasir yang dibayar, sebelum memulai pekerjaan, Penyedia
Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan,gambar detil penampang melintang
yang menunjukkan elevasi urugan pasir sebelum pengurugan dimulai.
f) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap urugan pasir, formasi atau
pondasi yang telah selesai dikerjakan, dan bahan landasan atau bahan lainnya tidak boleh
dihampar sebelum ketebalan pasir sesuai.
g) Bahan danrencana urugan pasiryang digunakan,harus menunjukkan lokasi serta jumlahnya,
harus disimpan oleh Penyedia Jasa untuk diperiksa Direksi Pekerjaan.

6) Kondisi Tempat Kerja


Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus menyediakan
semua bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk pengeringan
(pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara, dinding
penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus
senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi gangguan
dalam pengeringan dengan pompa.Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada
drainase lama atau tempat lain dimana air tanah rembesan (ground water seepage)
mungkin sudah tercemari, maka Penyedia Jasa harus senantiasa memelihara tempat kerja
dengan memasok air bersih yang akan digunakan oleh pekerja sebagai air cuci, bersama-
sama dengan sabun dan desinfektan yang memadai.

III.PEKERJAAN BETON
. Beton yang digunakan adalan Campuran Beton Normal dimana berat beton 2200 kg –
2500 kg / m³ .Bila Beton yang digunakan mengunakan Admixer maka terlebih dahulu
penyedia jasa harus mendapat persetujuan dari Direksi Tenis sebelum beton dikerjakan

Beton K-125 ( untuk Lantai Kerja )

Lantai kerja adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
setara,agregat halus,agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang
membentuk masa padat.Mutu beton pada pekerjaaan lantai kerja digunakan beton
mutu K 125,dimana pada pekerjaan selanjutnya akan dilaksanakan pekerjaan beton
kembali.

Pekerjaan Beton K-225

Speksifikasi Bahan

a. Semen.

Semen yang digunakan adalah jenis semen type 1 baik semen semen portland atau
semen hidraulik dengan berat jenis 3,15 dan berat isi semen 1,25 kg/liter dengan
kehalusan semen portland diuji dengan menggunakan saringan No. 100 dan No.
200.Kehalusan merupakan suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan
reaksi antara partikel semen dengan air.

Spesifikasi Semen

Ukuran Saringan Berat Kehalusan(% Spesifikasi(%)


Tertahan(gram) tertahahn)
No. 100 0 0 0
No.200 5 10 0
Pan 45 90 Maks.20

b. Pasir Beton
Pasir atau agregat halus yang digunakan adalah agregat alami,bersih dari bahan –
bahan dan organik dengan pengujian organik impuritis,gradasi,berat jenis,berat
isi,kadar lempung,lolos no. 200.

Spesifikasi Pasir
Pengujian Nilai Maks.
Kadar Organik / Organik Impuritis Nomor 3
Kadar Lempung 3%
Lolos no. 200 5%

Jika pasir yang akan dipakai tidak bisa memenuhi syarat kadar organik dan kadar
lempung seperti yang tertera pada spesifikasi di atas,maka pasir tidak boleh
digunakan dan harus diganti degan pasir yang sesuai.Sedangkan untuk Lolos no. 200
bila tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dari Spesifikasi Pasir diatas dapat
digunakan dengan syarat pasir harus disiram terlebih dahulu sebelum digunakan
dalam campuran beton sampai lolos no. 200 ≤ 5%.

c. Batu Pecah
Batu Pecah yang digunakan adalah batu Pecah mesin (Stone Crusher),atau pecah
buatan dengan ukuran Maksimum agregat 40 mm. Batu Pecah harus keras,tidak
berpori,bebas adri bahan-bahan yang dapat merusak beton.

Spesifikasi Batu Pecah


Pengujian Nilai
Abrasi Maks 40%
Crushing Value Maks 40%
Kadar Lempung Maks 1%
Kadar Lumpur Maks 1%
Berat Jenis Min 2,6
Ukuran Agregat Maks 40 mm

d. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih,jernih tidak mengandung
minyak,asam garam atau bahan lain yang dapat merusak beton.Secara umum air
yang digunakan dalam campuran beton adalah air yang layak untuk
diminum.Pengunaan air dalam pencampuran beton sesuai dengan Design Mix
Formula setiap penakaran dalam campuran.Air yang berlebihan akan
mengakibatkan bleding pada beton yang bisa menyebabkan terjadinya segregasi
pada agregat dalam campuran,sehingga kekuatan beton menjadi tidak
seragam.Begitu juga sebaliknya jika beton terlalu kering campuran beton cndrung
mnjadi tidak seragam,dan bisa menyebabkan retak pada beton karena beton terlalu
cepat mengeras karena panas hidrasi.Penggunaaan air dapat diuji dengan uji slump
yag dijinkan dalam Design Mix Formula.
e. Penakaran Dalam Campuran Beton.

1. Takaran/ukuranperbandinganmaterialbetontidakdiperbolehkanhanya
menggunakanskop/diperkirakansaja.Takaranyangdiperbolehkanadalahukurand
anbahanyangsama,antaralainsepertikotak dari bahan kayu dan
kakudenganstandaryangtelahditentukanyaknidenganukuranK.125danK.225.
2. Untuk Campuran Beton sampai dengan K 250,perbandingan campuran
diperbolehkan berdasarkan volume dan untuk mutu beton diatasnya
perbandingan campuran sudah harus berdsarkan berat.
3. Pengujiandilakukansesuaidengans t a n d a r y a n g d i t e n t u k a n S N I b a i k i t u
pengujian beton segar maupun pengujian beton
k e r a s .Bilamanabetontidakmemenuhislumptest yang syaratkan dalam J o b
mixeddesignmakaseluruh adukantidakbolehdigunakandanharus
dibuangkeluarsiteoleh Kontraktor.

4. Apabilatidakmemenuhicompressionstreng
testmakauntukperbaikanbetonyangharusdilakukan.MutubetonharusK.225.
5. PelaksanaharusmembuatJ o b mixeddesign untuk beton terlebih
dahuluuntukditujukandandisetujuiDireksisebelumm e mulaipengecorandanpadati
apperubahansumber pengambilanagregat.

Tata Cara Campuran Beton meliputi persyaratan umum dan persyaratan teknis
perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan
bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran
beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai
dengan rencana.

Acuan Normatif

- SNI-03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton

- SNI-15-2049-1994, Semen Portland

- SNI-03-2834-2000,Rancangan Beton Normal

- SNI-03-2816-1992,Kotoran Organik

- SNI-03-4141-1996,Gumpalan Lempung

- SNI-03-4804-1998,Bobot Isi Agregat

- SNI-07-2052-2002,Baja Tulangan Beton

- SNI-03-1969-2008,Berat Jenis dan Penyerapan Agrgat Kasar

- SNI-03-1970-2008,Berat Jenis dan Penyerapan Agrgat Halus

- SNI-03-1972-1990,Metode Pengujian Slump

- SNI-03-2417-2008,Kehausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles

Dalam perencanaan campuran beton harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) perhitungan perencanaan campuran beton harus didasarkan pada data sifat -


sifat bahan yang akan dipergunakan dalam produksi beton;

2) susunan campuran beton yang diperoleh dari perencanaan ini harusdibuktikan


melalui campuran coba yang menunjukkan bahwa proporsi tersebut dapat
memenuni kekuatan beton yang disyaratkan.

f. Besi Tulangan Beton


 Besi Tulangan Beton yang digunakan dalam pekerjaan beton adalah mutu yang
sesuai dengan spesifikasi dalam gambar kerja.
 Besi Tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak,korosi sperti yang disyaratkan
dan cacat seperti serpihan dan sebagainya,serta berpenampang bulat dan sesuai
syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
 Dimensi dan ukuran penampang,bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk
gambar kerja memenuhi batas toleransi minimal.
 Besi Tulangan Beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi Teknis
dan biaya menjadi tanggungan pelaksana.
 Batang Baja atau Besi Beton harus bebas dari perubahan bentuk,serta disimpan
terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu
yang panjang.

 Pembesianataurakitanbesibetondilaksanakansesuaidengangambarkerjadan
diukurdenganmm(melimeter)untukbesarandiameternyaditetapkanberdasarkan
alatukur.
 IkatanBesiBetonharusmenjadipembesianhinggatidakberubahtempatselama
pengecorandanselimutbetonnyaharussesuaidengansyaratyangditentukandala
m PBI1971.
 Besibetonyangdipasanglebihdarisatulapisharusdiberiantaradenganpotongan
besiminimalsamadengandiameter besitersebut.
 Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan
standarPBI1971adalahminimal2,5CManatarabesi.
 Ketentuan-ketentuan lainadalahmengikutisyaratyangtercantumdalamPBI1971
Besibetonyangtidakmemenuhisyaratharussegeradikeluarkandarilokasipekerjaan
dalamwaktu1x24jamsetelahadanyaperintahtertulisdari Direksi Teknis.

1. JenisdanMutuBeton

a. Betont i d a k bertulang K125, digunakanuntuk lantai

kerjadanBetonb e r t u l a n g K225, digunakanuntuk Pondasi.

b. Mutubetonyangdigunakanadalahsesuaidipersyaratkandenganstandarkom

posisi bahan dan tertuang dalam kontrak kerja.

2. PengecorandanPerawatanBeton

a. Semua beton harus diaduk dalam Concrete Mixer,dengan


Kapasitaspengadukan yang digunakanberdasarkanvolume,d e n g a n
d e m i ki a n Kontraktorharusmenghitung perbandingansemua mater ial
yang di gunakan dalam volume dengan membagi berat tiap bahan
oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.

b. Angker
Semuasambunganvertikalanatarakolombetondengantembokharusdilengk
api denganbatang-
batangbajaditekukpadasatuujungnyadandimasukkankedalambeton,yan
glainnyadibiarkanberupastokpanjang25CM
untukpenyambungandenganbeton lain.

Angker-angkertersebutdipasangpadajaraktertentu sesuai dengan gambar


kerja baik pondasi maupun pada plat.

c. Toleransi
1) Toleransiuntukbeton
Bagian-
bagianpekerjaanbetonharustepatdengantoleransihanya1CMdengan
syarattoleransiinitidakbolehkomulatif.Ukuran-
ukuranbagianharusdalambatasketelitian–0,3dan +0,5CM

2) Toleransiuntukbetondenganpermukaanra

ta.
Toleransiuntukbetonadalah0,6CMuntukpenempatanbagian-
bagiandanantara0,00dan0,2CM untukukuran-ukuranbagian.

Pergeseranbekestingpadasambungan-
sambungantidakbolehmelebihi0,1CM
penyimpanganterhadapkelurusanbagianharusdalambatas1%tetapitolera
nsi initidakbolehkomulatif.

d. Pemberitahuansebelumpenegcoran

Sebelumpengecoranbetonuntukbagian-
bagianyangpentingKontraktordiwajibkan
memberitahukanDireksisertamendapatkanpersetujuan.Apabilahalinidilalaik
anataupekerjaanpersiapanuntukpengecorantidakdisetujui oleh Direksi,
maka Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah
dicordenganbiayasendiri.

e. Pengangkutan dan pengecoran Beton

Betonharusdiangkut denganmenghindariterjadinya penguraiandari


komponen-
komponennyasertatidakdiperkenangkanuntukdicordariketinggianmelebihi2
M kecualidisetujuiDireksi.Padakolomyangpanjang,pengecorandilakukan
lewat
lubangpadabekestingdalammenghindarihaltersebut.Semuakotorandan
lain-
lainharusdibersihkansebelumpengecorandimulai.Permukaanbekestingyang
menghadapbetonharusdibasahidenganairbersihsegerasebelumpengecora
n.Semuaperalatanyangbersangkutanharusbersihsertabebasdaribetonkeras,
lunak
dansebagainya.PengecoraBetondalambekestingharusdiselesaikansebelum
betonmengeras,yaitu sebelum 30 menit padakeadaan normal.
Pengecoranharusdilakukansecarakontinyuuntuksatubagianpekerjaan,pem
berhentianpengecorantidakdibenarkantanpa
persetujuanDireksi.Sambungan-
sambunganpengecoranyangterjadiharusmemenuhipersyaratandidalamPBI
1997.Pengecorantidakbolehdilakukanpadawaktuhujankecualiapabila
Kontraktor telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui
oleh Direksi
3. Pemadatan Beton

Betonharusdipadatkanbenar-benardenganc o n c r e t e
fibratoryangsudahdisetujuidanmempunyaifrekuensiminimum3000putaranper
menit.Takadabagianbetonyangbolehdipadatkan lebihdari15detik,untuk
menghindari terjadinya
segregasi,kecualidisarankanolehDireksi.Bagianbetonyangtelahmengerastid
akbolehdigetarkanbaiklangsungmaupunmelalui
penulangan.Pemadatanbetonharusmemenuhiperaturan-
peraturandalamPBI1971.

4. ProsesPengerasan

Kontraktorwajibmelindungibetonyangbarudicorterhadapmatahari,anginda
nhujan
sampaibetontersebutmengerassecarawajardanmenghidarkanpengeringan
yangterlalucepatdengancarasebagaiberikut:

a. Semuabekestingyangmengandungbetonyangbarudicorharusdibasahise

carater- atursampaidibongkar.
b. Semuapermukaanbetontidakterlindungiharusdibasahi selama 2
(dua)minggu setelahpengecoran.
c. Semuapermukaanlantaibetonharusdilindungiterhadappengeringandeng
anmem- beripenutupyangbasah.
d. Tidakdibenarkan untukmenimbunbarangataumengangkutbarangdiatas

beton
yangmenurutDireksibelumcukupmengeras.

5. PembongkaranBekisting

a. Tidakdibenarkanuntukmembongkarbekistingsebelummencapaikekuatans

esuaiPBI 1977Bab5ayat8 (hal51).


b. Apabilapembongkaranbekistingmenyebabkansebagianpekerjaanbetonm

endapat
tekananmelebihiperhitungan,makatidakdibenarkanuntukmembongkarbe
kistingnya untukjangkawaktuselamakeadaan ituberlangsung.
Harusditekankanbahwatanggungjawabterhadapkeamananbetonsepenuh
nyapada

Kontraktorsertaharusmemenuhiperaturanmengenaipembongkaranbekisti
ngpada PBI1971.

c. KontraktorwajibmemberitahukanDireksipadawaktuakanmembongkarbekis
ting ba- gian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan
persetujuan Direksi,
tetapihalinitidakmengurangitanggungjawabatashaltersebut.

d. Pembongkaranbekisting/mallbetondapatdibongkarsetelahberumur3(tiga)
minggu,
kecualibetonpraktis,biladianggapperludapatdibongkarsetelahberumur3–
7hari denganpersetujuanDireksi.

Uraian Satuan Pengukuran


Pekerjaan Beton Meter Kubik
Pekerjaan Bekisting Meter Persegi
Pekerjaan tulangan Beton Kilogram
IV.PEKERJAAN CANOPY DAN TEBING LAYAR

Pekerjaan Rangka Canopy,rangka tebing layar,menggunakan bahan besi


hollo.Pekerjaan Tebing layar dengan polycarbonat sesuai dengan gambar
kerja.Pekerjaan Canopymenggunakan bahan atap jenis atap spandek sesuai
dengan gambar kerja.

Uraian Satuan Pengukuran


Rangka Canopy dan Tebing Layar Meter Panjang
Atap Canopy dan Tebing Layar Meter Persegi

PENGIKAT-PENGIKAT :
Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :
Untuk sambungan bukan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
dan harus digalvanis.
Untuk sambungan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325
dan atau : ASTM A490 dan harus terlapis Cadmium.
Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-pengikat harus baja
tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau type lainnya dari
baja tahan korosi.Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type
A.

BAHAN-BAHAN LAS :
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society"
(AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).Baut angkur dan sekrup-
sekrup/mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.Lapisan seng :
baja terlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng untuk produksi uliran
sekrup harus memenuhi ASTM A153.Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished)
harus memenuhi ASTM A307 dan harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt
type).Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu
bahan yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan
harus disertai sertifikat dari pabrik.
PERATURAN-PERATURAN DAN STANDAR ATAU PUBLIKASI YANG DIPAKAI :

Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai
harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.Dalam hal ini ada
pertentangan,spesifikasi ini menentukan Peraturan Perencanaan Bangunan Baja
Indonesia (PPBBI) Mei 1983.American Institute of Steel Construction (AISC) "Manual of
Steel Construction-7th Edition".American National Standards Institute (ANSI) : B27.265
Plain Washers".American Society for Testing and Materials (ASTM) specifications :

"A 36 - 70a Structural Steel"


"A 53 - 72a Welded and Seamless Steel Pipe"
"A153 - 71 Zink Coating (hot dip) on Iron and Steel Hardware".
"A307 - 68 Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners.
"A325 - 71a High Strength Bolts for/structural Steel Joint, Including
Sutiable Nuts and Palin Hardener Washers".
A490 - 71 Quenched and Tempered Alloy Steel Bolts for Structural
Steel Joints.

CONTOH BAHAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus memberikan contoh-
contoh material, besi hollo,atap spandek, atap Polycarbonat, kawat las, cat
dasar,cat akhir untuk finishing,spesifikasi bahan yang akan digunakan dan lain-lain
untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Contoh-contoh yang telah
disetujui olehDireksi Pekerjaan akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk
pemeriksaan/penerimaan material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.Kontraktor
diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material yang telah
disetujui di bengkel Direksi Pekerjaan.

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya
yang masih bersegel dan berlebel pabriknya.Bahan harus disimpan ditempat yang
terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan
pabrik.Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai jenisnya.Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan
selama pengiriman dan penyimpanan.Bila ada kerusakan Kontraktor wajib
mengganti atas beban Kontraktor.
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

a. Gambar kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen,
panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail
lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.

b. Ukuran-ukuran.
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.

c. Kelurusan.
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.

d. Pemeriksaan dan lain-lain.


Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas
sesuai dengan yang tertera dalam kontrak kerja, seluruh pekerjaan harus dilakukan
dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat dipasang
dengan tepat di lapangan. Direksi Pekerjaan mempunyai hak untuk memeriksa
pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang
boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui Direksi Pekerjaan.Setiap
pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini
akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.

B. PELAKSANAAN

1. Pengelasan
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki
persiapan teknis untuk pekerjaan tersebut.
Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus dilakukan dengan las listrik
serta tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah yang
menetapkan kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.
Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat,
karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Pengelasan konstruksi baja, hanya boleh dilakukan setelah dipersiksa bahwa
hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku untuk konstruksi itu.

Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak
atau retak harus dibuang sama sekali.
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.

2. Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan
alat bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full
penetration butt weld.

4. Pemasangan percobaan/Trial erection


Bila dipandang perlu oleh Direksi Pekerjaan, Kontraktor wajib melaksanakan
pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi.
Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi dapat ditolak oleh Direksi Pekerjaan dan pemasangan percobaan tidak
boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti
karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang
terdiri dari : Rangka utama atas (top chord)
1. Rangka utama bawah (bottom chord)
2. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
3. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan
jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:

1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi


2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan
angin dan bracing (ikatan pengaku)
6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:

1. Pemasangan penutup atap


2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap

Lapisan anti karat :


Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan
anti karat (coating):
Pelapisan Galvanised

 Jenis Hot-dip zinc


 Kelas Z22
 katebalan pelapisan 220 gr/m2
 komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran

Galvalume (AZ100)

 Pelapisan Zinc-Aluminium
 Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
 Kelas AZ100
 katebalan pelapisan 100 gr/m2
 komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.

Multigrip ( MG )

Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:

 Galvabond Z275
 Yield Strength 250 MPa
 Design Tensile Strength 150 MPa

Brace System (bracing)

 BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom


chord) pada kuda-kuda baja ringan.
 LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja
ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang
tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
 DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web
pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
 STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord
kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan
desain struktur.

 Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk
sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam
(Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal
0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.
 Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar
elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw
sebagai berikut:

 Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2


 Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
 Kepadatan Alur 16 alur/inci
 Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
 Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
Kekuatan Mekanikal

 Gaya geser satu baut 5,10 KN


 Gaya aksial 8,60 KN
 Gaya Torsi 6,90 KN

Persyaratan Pra-Konstruksi

1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan


pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang
dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen
dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil
perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan
penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan
akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

Persyaratan Pelaksanaan

1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus


dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus
perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada
standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan
mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang
dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi
rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem
rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan
kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang
akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan
dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan
genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural

 Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan,
meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.

Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New
Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead
and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan
ketentuan “Screws-self drilling-for the building and

6. Pemasangan akhir/final erection


Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang
atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi
atau perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus
segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan disertai usulan cara perbaikannya.
Cara perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
sebelum dimulainya pekerjaan tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan
Direksi Pekerjaan.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi
tanggungan kontraktor.

Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan
cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong
air pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan
oleh para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman
yang berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").Setiap komponen diberi kode/marking
sesuai dengan gambar pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemasangan.Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati
tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh
setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah
pelat harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui Direksi
Pekerjaan.

Toleransi
Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi
vertikal kolom.

7. Pengujian Mutu Pekerjaan


Sebelum dilaksanakan pabrikasi/pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan
pada MK "Certificate Test" bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat dari
produsen/pabrik.
Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas
baja profil, baut, kawat las di laboratorium.
Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type
dari bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak :
Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak
lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visuil, bila
ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan
standar AWS D 1.0.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh Direksi Pekerjaan / Konsultan harus
dilakukan test ultrasonic atau radiographic.

(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja
seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.

Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara
"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya
tambahan biaya pada Pemberi Tugas.

Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus
diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan "Radiographic" dari daerah
yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.

(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang dipakai
harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic contact
Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of Langitudinal and Spiral
Welds or welded Pipe and Tubing (1974)

(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM

(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.

(5) Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Direksi Pekerjaan.

Jumlah pengujian : jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor


harus seperti yang ditentukan di lapangan oleh Direksi Pekerjaan.

Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum Direksi Pekerjaan membuat
pemeriksaannya.

Konsultan/MK akan memberikan perhatian khusus pada permukaan yang pecah-


pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada permukaan,
potongan bawah, lewatan/everlap, kantong udara dan ukuran lasnya.
Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan AWS D 1.0.
Hasil pengujian dari laboratorium/lapangan diserahkan pada Direksi Pekerjaan
secepatnya.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya,
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan


Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain.
Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan.Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

V.PEKERJAAN PENGECATAN

Semua bahan konstruksi baja dan pekerjaan lain harus harus di cat.Cat dasar maupun
finishing, dan pengecatan dilakukan pada kondisi cuaca memungkinkan untuk
pengecatan di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di
cat.Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh
di cat.Cat akhir adalah cat yang sesuai dengan rencana kerja ataupun yang setara
dan pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam
gambar atau spesifikasi arsitektur.Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti
yang tertera pada gambar harus di grout dengan bahan setara "Master Flow 713
Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm. Cara pemakaian harus sesuai.

Uraian Satuan Pengukuran


Pekerjaan Pengecatan Meter Persegi

VI.PEKERJAAN LAIN LAIN

Lingkup Pekerjaan

 Pekerjaan Pembongkaran Atap Kursi.


Atap kursi yang akan dibongkar harus di hitung terlebih dahulu volume
pekerjaannya.Pekerjaan pembongkaran harus dengan hati-hati sehingga tidak
menimbulkn kerusakan sehingga nilai sisa dari sisa atap bongkaran masih bisa
dinilai ekonomisnya.Sisa bongkaran harus disimpan ditempat yang aman dan
terlindung dari hujan dan panas atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
 Pekerjaan Service septictank dan Pipa Pembuangan.
Pekerjaan ini meliputi pembongkaran sebagian daripada bagian septictank
dengan memeperhatikan atas perbaiakn yang akan dilakukan.Sisa hasil
bongkaran harus diamankan dan buang pada areal yang telah ditentukan yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.Setelah selesai Pekerjaan pembongkaran segera
untuk melaksanakan pekerjaan persiapan pengecoran kembali,terlebih dahulu
pengukuran,pemasangan acuan pekerjaan beton.Pekerjaan pembesian pada
pekerjaan septictank harus sesuai pada gambar kerja baik itu spesifikasi bahan
berupa ukuran baja tulangan maupun ukuran tulangan memanjang dan
melintang dengan memperhatikan bengkokan pada ujung-ujung tulangan,baik
itu pada sabungan tulangan maupun akhir pada panjang tulanagan.Baja
tulangan harus di ikat menggunakan kawat ikat tulangan pada setiap simpul
tulangan dan harus pada posisi kokoh.Baja tulangan arah memanjang taua arah
melintang harus dalam posisi tegak lurus.Pipa dengan dia.4" dipasang pada
tempat yang telah ditentukan sesuai gambar kerja dan harus dalam posisi yang
kokoh serta kemiringan yang sesuai.Seadngkan pipa hawa dia.1/2" dipasang
pada posisi yang telah ditentukan sesuai gambar kerja.
 Pekerjaan Atap
Pekerjaan Atap meliputi pekerjaan perancah dan dibantu alat lainnya sebagai
alat bantuan untuk pembongkaran atap yang telah rusak.Pembongkaran atap
yang telah rusak dan yang akan diganti harus dengan hati-hati sampai pada
penurunan atap sampai kebawah dan disimpan pada lokasi yang aman.Bagian
dari sisa pembongkaran atap harus dibersihkan.penggantian atap yang rusak
setelah di bongkar menggunakan jenis atap spandek dengan luas atap yang
akan diganti 160,17 m².Bahan atap yang akan dipasang sebagai aytap
pengganti yang telah rusak harus disimpan ditempat yang aman dan mudah
untuk jangkau pekerja.Pemasangan atap sesuai aturan dan spesifikasi dari bahan.

 Pekerjaan Renovasi Bangunan Pengelola Belakang Lapangan Tennis.


Pekerjaan Pengecatan dinding,plafond dan Pekerjaan plafond.
Terlebih dahulu pembongkaran plafond GRC yang telah rusak,penggantian
plafond dengan bahan yang sama pada gambar kerja.Permukaan dinding dan
plafond yang telah diganti kemudian dibersihkan permukaannya ,setelah
dianggap cukup bersih kemudian di cat.Pekerjaan Pengecatan dilaksanakan
dengan teliti sampai permukaan yang di cat sudah nampak rapi.Jenis cat yang
dipakai sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja baik itu spesifikasi
maupun warnanya.
Pekerjaan pintu Panel, Pintu panel yang rusak diganti dengan bahan yang sesuai
seperti yang tertera dalam kontrak pekerjaan ini meliputi pengukuran pintu panel,
pemasangan dan pengecatan.

Dibuat,
Konsultan Perencana
CV. TRI WASTU

BAMBANG SURYANTO, ST
Team Leader

Anda mungkin juga menyukai