LINGKUPPEKERJAAN
I .UMUM
Papan Nama Proyek dipasang dilokasi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai, mudah
dilihat dan aman dari ganguan sehingga awet selama pekerjaan berlangsung sampai
pekerjaan dinyatakan selesai. Bentuk, isi dan ukuran papan nama ditentukan Direksi dan
disetujui
Pemberi Tugas. Pemasangan dimulai sejak kegiatan akan
dilaksanakan dan dilepas kembali setelah disetujui Pemberi Tugas.
II .PEKERJAAN PONDASI
3) Jadwal Kerja
a) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan dengan
pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang mulus (sound), dengan
mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat hujan dan gangguan
dari operasi pekerjaan berikutnya.
III.PEKERJAAN BETON
. Beton yang digunakan adalan Campuran Beton Normal dimana berat beton 2200 kg –
2500 kg / m³ .Bila Beton yang digunakan mengunakan Admixer maka terlebih dahulu
penyedia jasa harus mendapat persetujuan dari Direksi Tenis sebelum beton dikerjakan
Lantai kerja adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
setara,agregat halus,agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang
membentuk masa padat.Mutu beton pada pekerjaaan lantai kerja digunakan beton
mutu K 125,dimana pada pekerjaan selanjutnya akan dilaksanakan pekerjaan beton
kembali.
Speksifikasi Bahan
a. Semen.
Semen yang digunakan adalah jenis semen type 1 baik semen semen portland atau
semen hidraulik dengan berat jenis 3,15 dan berat isi semen 1,25 kg/liter dengan
kehalusan semen portland diuji dengan menggunakan saringan No. 100 dan No.
200.Kehalusan merupakan suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan
reaksi antara partikel semen dengan air.
Spesifikasi Semen
b. Pasir Beton
Pasir atau agregat halus yang digunakan adalah agregat alami,bersih dari bahan –
bahan dan organik dengan pengujian organik impuritis,gradasi,berat jenis,berat
isi,kadar lempung,lolos no. 200.
Spesifikasi Pasir
Pengujian Nilai Maks.
Kadar Organik / Organik Impuritis Nomor 3
Kadar Lempung 3%
Lolos no. 200 5%
Jika pasir yang akan dipakai tidak bisa memenuhi syarat kadar organik dan kadar
lempung seperti yang tertera pada spesifikasi di atas,maka pasir tidak boleh
digunakan dan harus diganti degan pasir yang sesuai.Sedangkan untuk Lolos no. 200
bila tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dari Spesifikasi Pasir diatas dapat
digunakan dengan syarat pasir harus disiram terlebih dahulu sebelum digunakan
dalam campuran beton sampai lolos no. 200 ≤ 5%.
c. Batu Pecah
Batu Pecah yang digunakan adalah batu Pecah mesin (Stone Crusher),atau pecah
buatan dengan ukuran Maksimum agregat 40 mm. Batu Pecah harus keras,tidak
berpori,bebas adri bahan-bahan yang dapat merusak beton.
d. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih,jernih tidak mengandung
minyak,asam garam atau bahan lain yang dapat merusak beton.Secara umum air
yang digunakan dalam campuran beton adalah air yang layak untuk
diminum.Pengunaan air dalam pencampuran beton sesuai dengan Design Mix
Formula setiap penakaran dalam campuran.Air yang berlebihan akan
mengakibatkan bleding pada beton yang bisa menyebabkan terjadinya segregasi
pada agregat dalam campuran,sehingga kekuatan beton menjadi tidak
seragam.Begitu juga sebaliknya jika beton terlalu kering campuran beton cndrung
mnjadi tidak seragam,dan bisa menyebabkan retak pada beton karena beton terlalu
cepat mengeras karena panas hidrasi.Penggunaaan air dapat diuji dengan uji slump
yag dijinkan dalam Design Mix Formula.
e. Penakaran Dalam Campuran Beton.
1. Takaran/ukuranperbandinganmaterialbetontidakdiperbolehkanhanya
menggunakanskop/diperkirakansaja.Takaranyangdiperbolehkanadalahukurand
anbahanyangsama,antaralainsepertikotak dari bahan kayu dan
kakudenganstandaryangtelahditentukanyaknidenganukuranK.125danK.225.
2. Untuk Campuran Beton sampai dengan K 250,perbandingan campuran
diperbolehkan berdasarkan volume dan untuk mutu beton diatasnya
perbandingan campuran sudah harus berdsarkan berat.
3. Pengujiandilakukansesuaidengans t a n d a r y a n g d i t e n t u k a n S N I b a i k i t u
pengujian beton segar maupun pengujian beton
k e r a s .Bilamanabetontidakmemenuhislumptest yang syaratkan dalam J o b
mixeddesignmakaseluruh adukantidakbolehdigunakandanharus
dibuangkeluarsiteoleh Kontraktor.
4. Apabilatidakmemenuhicompressionstreng
testmakauntukperbaikanbetonyangharusdilakukan.MutubetonharusK.225.
5. PelaksanaharusmembuatJ o b mixeddesign untuk beton terlebih
dahuluuntukditujukandandisetujuiDireksisebelumm e mulaipengecorandanpadati
apperubahansumber pengambilanagregat.
Tata Cara Campuran Beton meliputi persyaratan umum dan persyaratan teknis
perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan
bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran
beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai
dengan rencana.
Acuan Normatif
- SNI-03-2816-1992,Kotoran Organik
- SNI-03-4141-1996,Gumpalan Lempung
Pembesianataurakitanbesibetondilaksanakansesuaidengangambarkerjadan
diukurdenganmm(melimeter)untukbesarandiameternyaditetapkanberdasarkan
alatukur.
IkatanBesiBetonharusmenjadipembesianhinggatidakberubahtempatselama
pengecorandanselimutbetonnyaharussesuaidengansyaratyangditentukandala
m PBI1971.
Besibetonyangdipasanglebihdarisatulapisharusdiberiantaradenganpotongan
besiminimalsamadengandiameter besitersebut.
Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan
standarPBI1971adalahminimal2,5CManatarabesi.
Ketentuan-ketentuan lainadalahmengikutisyaratyangtercantumdalamPBI1971
Besibetonyangtidakmemenuhisyaratharussegeradikeluarkandarilokasipekerjaan
dalamwaktu1x24jamsetelahadanyaperintahtertulisdari Direksi Teknis.
1. JenisdanMutuBeton
b. Mutubetonyangdigunakanadalahsesuaidipersyaratkandenganstandarkom
2. PengecorandanPerawatanBeton
b. Angker
Semuasambunganvertikalanatarakolombetondengantembokharusdilengk
api denganbatang-
batangbajaditekukpadasatuujungnyadandimasukkankedalambeton,yan
glainnyadibiarkanberupastokpanjang25CM
untukpenyambungandenganbeton lain.
c. Toleransi
1) Toleransiuntukbeton
Bagian-
bagianpekerjaanbetonharustepatdengantoleransihanya1CMdengan
syarattoleransiinitidakbolehkomulatif.Ukuran-
ukuranbagianharusdalambatasketelitian–0,3dan +0,5CM
2) Toleransiuntukbetondenganpermukaanra
ta.
Toleransiuntukbetonadalah0,6CMuntukpenempatanbagian-
bagiandanantara0,00dan0,2CM untukukuran-ukuranbagian.
Pergeseranbekestingpadasambungan-
sambungantidakbolehmelebihi0,1CM
penyimpanganterhadapkelurusanbagianharusdalambatas1%tetapitolera
nsi initidakbolehkomulatif.
d. Pemberitahuansebelumpenegcoran
Sebelumpengecoranbetonuntukbagian-
bagianyangpentingKontraktordiwajibkan
memberitahukanDireksisertamendapatkanpersetujuan.Apabilahalinidilalaik
anataupekerjaanpersiapanuntukpengecorantidakdisetujui oleh Direksi,
maka Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah
dicordenganbiayasendiri.
Betonharusdipadatkanbenar-benardenganc o n c r e t e
fibratoryangsudahdisetujuidanmempunyaifrekuensiminimum3000putaranper
menit.Takadabagianbetonyangbolehdipadatkan lebihdari15detik,untuk
menghindari terjadinya
segregasi,kecualidisarankanolehDireksi.Bagianbetonyangtelahmengerastid
akbolehdigetarkanbaiklangsungmaupunmelalui
penulangan.Pemadatanbetonharusmemenuhiperaturan-
peraturandalamPBI1971.
4. ProsesPengerasan
Kontraktorwajibmelindungibetonyangbarudicorterhadapmatahari,anginda
nhujan
sampaibetontersebutmengerassecarawajardanmenghidarkanpengeringan
yangterlalucepatdengancarasebagaiberikut:
a. Semuabekestingyangmengandungbetonyangbarudicorharusdibasahise
carater- atursampaidibongkar.
b. Semuapermukaanbetontidakterlindungiharusdibasahi selama 2
(dua)minggu setelahpengecoran.
c. Semuapermukaanlantaibetonharusdilindungiterhadappengeringandeng
anmem- beripenutupyangbasah.
d. Tidakdibenarkan untukmenimbunbarangataumengangkutbarangdiatas
beton
yangmenurutDireksibelumcukupmengeras.
5. PembongkaranBekisting
a. Tidakdibenarkanuntukmembongkarbekistingsebelummencapaikekuatans
endapat
tekananmelebihiperhitungan,makatidakdibenarkanuntukmembongkarbe
kistingnya untukjangkawaktuselamakeadaan ituberlangsung.
Harusditekankanbahwatanggungjawabterhadapkeamananbetonsepenuh
nyapada
Kontraktorsertaharusmemenuhiperaturanmengenaipembongkaranbekisti
ngpada PBI1971.
c. KontraktorwajibmemberitahukanDireksipadawaktuakanmembongkarbekis
ting ba- gian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan
persetujuan Direksi,
tetapihalinitidakmengurangitanggungjawabatashaltersebut.
d. Pembongkaranbekisting/mallbetondapatdibongkarsetelahberumur3(tiga)
minggu,
kecualibetonpraktis,biladianggapperludapatdibongkarsetelahberumur3–
7hari denganpersetujuanDireksi.
PENGIKAT-PENGIKAT :
Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :
Untuk sambungan bukan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370
dan harus digalvanis.
Untuk sambungan baja ke baja :
Pengikat-pengikat harus baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325
dan atau : ASTM A490 dan harus terlapis Cadmium.
Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-pengikat harus baja
tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau type lainnya dari
baja tahan korosi.Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type
A.
BAHAN-BAHAN LAS :
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society"
(AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).Baut angkur dan sekrup-
sekrup/mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.Lapisan seng :
baja terlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng untuk produksi uliran
sekrup harus memenuhi ASTM A153.Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished)
harus memenuhi ASTM A307 dan harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt
type).Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu
bahan yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan
harus disertai sertifikat dari pabrik.
PERATURAN-PERATURAN DAN STANDAR ATAU PUBLIKASI YANG DIPAKAI :
Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai
harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.Dalam hal ini ada
pertentangan,spesifikasi ini menentukan Peraturan Perencanaan Bangunan Baja
Indonesia (PPBBI) Mei 1983.American Institute of Steel Construction (AISC) "Manual of
Steel Construction-7th Edition".American National Standards Institute (ANSI) : B27.265
Plain Washers".American Society for Testing and Materials (ASTM) specifications :
CONTOH BAHAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus memberikan contoh-
contoh material, besi hollo,atap spandek, atap Polycarbonat, kawat las, cat
dasar,cat akhir untuk finishing,spesifikasi bahan yang akan digunakan dan lain-lain
untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Contoh-contoh yang telah
disetujui olehDireksi Pekerjaan akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk
pemeriksaan/penerimaan material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.Kontraktor
diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material yang telah
disetujui di bengkel Direksi Pekerjaan.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya
yang masih bersegel dan berlebel pabriknya.Bahan harus disimpan ditempat yang
terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan
pabrik.Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai jenisnya.Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan
selama pengiriman dan penyimpanan.Bila ada kerusakan Kontraktor wajib
mengganti atas beban Kontraktor.
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
a. Gambar kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen,
panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail
lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.
b. Ukuran-ukuran.
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
c. Kelurusan.
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
B. PELAKSANAAN
1. Pengelasan
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki
persiapan teknis untuk pekerjaan tersebut.
Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus dilakukan dengan las listrik
serta tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah yang
menetapkan kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.
Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat,
karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Pengelasan konstruksi baja, hanya boleh dilakukan setelah dipersiksa bahwa
hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku untuk konstruksi itu.
Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak
atau retak harus dibuang sama sekali.
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.
2. Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan
alat bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full
penetration butt weld.
Galvalume (AZ100)
Pelapisan Zinc-Aluminium
Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
Kelas AZ100
katebalan pelapisan 100 gr/m2
komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
Galvabond Z275
Yield Strength 250 MPa
Design Tensile Strength 150 MPa
Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk
sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam
(Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal
0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.
Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar
elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw
sebagai berikut:
Persyaratan Pra-Konstruksi
Persyaratan Pelaksanaan
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan,
meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New
Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead
and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan
ketentuan “Screws-self drilling-for the building and
Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan
cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong
air pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan
oleh para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman
yang berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").Setiap komponen diberi kode/marking
sesuai dengan gambar pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemasangan.Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati
tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh
setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah
pelat harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui Direksi
Pekerjaan.
Toleransi
Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi
vertikal kolom.
(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja
seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara
"Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya
tambahan biaya pada Pemberi Tugas.
Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus
diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan "Radiographic" dari daerah
yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang dipakai
harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic contact
Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of Langitudinal and Spiral
Welds or welded Pipe and Tubing (1974)
(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.
Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum Direksi Pekerjaan membuat
pemeriksaannya.
V.PEKERJAAN PENGECATAN
Semua bahan konstruksi baja dan pekerjaan lain harus harus di cat.Cat dasar maupun
finishing, dan pengecatan dilakukan pada kondisi cuaca memungkinkan untuk
pengecatan di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di
cat.Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh
di cat.Cat akhir adalah cat yang sesuai dengan rencana kerja ataupun yang setara
dan pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam
gambar atau spesifikasi arsitektur.Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti
yang tertera pada gambar harus di grout dengan bahan setara "Master Flow 713
Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm. Cara pemakaian harus sesuai.
Lingkup Pekerjaan
Dibuat,
Konsultan Perencana
CV. TRI WASTU
BAMBANG SURYANTO, ST
Team Leader