I. Umum
1. Pekerjaan Pendahuluan
Papan Nama Kegiatan
Pembersihan lapangan
Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
Pemasangan Bowplank
b. Pembersihan Lokasi
2. Pekerjaan Tanah
Galian Tanah
Timbunan Tanah Sisa Galian
a. Galian Tanah
a. Timbunan Kembali
Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan kembali
adalah pekerjaan timbunan pada lokasi dengan material dari hasil
galian yang memenuhi syarat spesifikasi untuk tanah timbunan atas
persetujuan Direksi.
b. Timbunan Biasa
Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan tanah biasa
adalah pekerjaan timbunan yang pada areal tersebut ada tanah
asli
sebelum digali untuk keperluan bangunan sebagai ruang kerja
untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan bangunan tersebut. Volume untuk
dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price
dalam meter kubik (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
3. Pekerjaan Pasangan
Pasangan Batu dengan Mortar Tipe S (1 PC : 3 PP)
Plesteran Tipe S, 15 mm (1 PC : 3 PP)
1. Batu
Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu
harus mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu
yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran
maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus
memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas. Sebagai
3
contoh : sebuah batu berukuran 0.10 x 0.15 m akan mempunyai
berat kira-kira 15 kg.
2. Adukan
3. Siaran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang
ada maupun yang baru harus diplester dengan adukan Type S
dengan campuran 1 PC : 3 PP. Pekerjaan plasteran dikerjakan
secara 2 lapis sampai ketebalan 1,5 cm. Apabila tidak diperintahkan
lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-
ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m dibawah tepi atas atau
sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk
bangunan kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada
samping rangka
pintu sorong, diplester tegak selebar 10 cm. Plesteran juga
dilakukan pada
alur skot balk. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang
dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus
rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup
kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara
rutin.
a. Pembesian Polos
a.2. Pemasangan
Diameter (mm) 10 12 16 19 22 25
Berat Besi Polos 0.617 0.888 1.580 2.23 2.98 3.8
(kg/m) 5
Berat Besi Ulir 0.624 0.995 1.582 2.25 3.04 3.9
(kg/m) 8
Besi stagger, besi penstabil plastic cone, kawat pengikat, paku atau
bahan lainnya yang digunakan untuk menyambung pada
pelaksanaan pembesian yang merupakan bagian dari metode
pelaksanaan tidak diukur untuk dibayar, sesuai dengan gambar atau
petunjuk dari Direksi.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah
unit price dalam Kilogram (Kg) yang akan dimasukkan dalam
mata pembayaran pembesian atau tulangan berdasar kemajuan
pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi
Pekerjaan.
b. Beton K-175
b.1. BAHAN-BAHAN
1) Semen.
2.) Pasir
3) Air.
2“ 50.8 - 100 - - -
1“ 25.4 c.
- - 95-100 100 -
¾“ 19 - 35-70 - 90-100 100
4) Sifat-sifat Agregat
c. Bekisting
5. Pekerjaan Dewatering
Pintu Air pada pada bangunan irigasi dapat berupa pintu penguras atau
pintu intake. Pintu air terdiri dari Rangka Pintu, daun pintu dan Stang dan
Batang ulir. Pintu air harus kedap (tidak tembus air) terbuat dari Papan
kayu klas I ( Belian ) dengan ketebalan 3 cm (meneyesuaikan dengan
gambar kerja) yang dipasang sedemikian sehingga sambungan antar
papan tidak tembus air. Rangka pintu, Stang dan batang ulir terbuat
dari baja dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan Gambar kerja.
Kecuali diperintahkan lain semua bagian besi pintu air di cat untuk
mencegah korosi. Untuk daun pintu untuk mencegah kebocoran celah
sambungan antar papan diberi ter atau damar.
Mata Pembayaran pintu air /pintu ulir adalah unit/set.
Pintu sorong terdiri dari rangka pintu dan daun pintu. Rangka pintu terbuat
baja profil dengan ukuran sesuai dengan gambar. Daun Pintu sorong
menggunakan plat baja dengan ketebalan minimal 4 mm atau sesuai dengan
gambar.
RUMAH PINTU
Rumah pintu diletakan pada bangunan untuk melindungi pintu air agar tidak
berkarat. Rumah pintu terdiri dari kolom Penyangga, dengan atap dak beton. Tiang
penyangga terbuat dari kolom bertulang dengan cor beton k-175 begitu juga dengan
atap dak beton nya.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Papan Nama Proyek dibuat Dengan Mengunakan bahan banner, dipasang pada
tonggak kayu dan ditanam kuat kedalam tanah,disekitar lokasi pekerjaan, serta
tidak mengganggu lalu lintas.
Pembersihan Lokasi.
Membersihkan lokasi / lapangan kerja bangunan dan bangunan yang
akan dikerjakan dari kotoran-kotoran, rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak (sampai dengan kedalaman 1 m dari
permukaan tanah), dan semua rintangan permukaan kecuali bangunan-
bangunan sampai permukaan tanahnya kelihatan.
Hasil-hasil dari pembersihan (rerumputan, semak belukar, pepohonan,
tonggak-tonggak dan sampah lainnya) akan dibakar sampai habis pada
lokasi yang aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan
sekitarnya. Sisa pembakaran yang dipastikan tidak ada lagi api yang
menyala/membara ditanam dan diurug kembali secara rapi.
Pengukuran dan pemasangan bowplank .
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara peralatan peralatan
pengukuran beserta tenaga ukur yang baik dan handal untuk dipakai
sendiri oleh Direksi seperti terdaftar dalam spesifikasi Khusus. Alat dan
perlengkapan berserta tenaga yang digunakan di lapangan pengukuran
terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi. Semua alat dan
perlengkapan tetap menjadi milik Kontraktor.
Bouwplank pada pekerjaan Bendung berfungsi untuk menentukan tinggi
galian Bendung, dibuat sesuai ukuran yang akan dikerjakan. Tinggi papan
bouwplank menyesuaikan elevasi bangunan yang terdapat pada gambar
kerja serta sesuai arahan Direksi dan Konsultan Pengawas Lapangan.
Tiang bouwplank menggunakan kayu uk 5/7 kelas 3 atau kayu lain yang
disetujui oleh direksi, ditancapkan dikedua sisi dinding saluran. Papan
bouwplank menggunakan papan 3/15 kels 3 atau jenis lain yang destujui
oleh direksi dan konsultan pengawas, dipasang melintang diantara tiang
bouwplank dan dipaku dengan kuat.
Pemasangan bouwplank harus diawasi oleh direksi dan atau konsultan
pengawas lapangan. Ukuran tinggi tegak saluran dihitung dari bawah
papan bouwplank hingga hingga pasangan lantai saluran. Bouwplank
baru boleh dibuka/dibongkar setelah pekerjaan saluran selesai diperiksa
oleh direksi dan konsultan pengawas.
5. Pekerjaan Kisdam
Sebelum membuat kistdam, terlebih dahulu membuat saluran pengelak.
Pekerjaan Kisdam ini dilaksanakan dengan cara atau tahapan awal
dengan mengadakan kayu cerucuk diameter 8-10 cm panjang 4 m atau
menyesuaikan panjang kebutuhan lapangan Pekerjaan pemancangan
kayu cerucuk Kisdam.
Kayu cerucuk yang sudah dipotong sesuai kebutuhan lapangan
ditancapkan ketanah dasar sungai / parit dengan kedalaman batang
tanam minimal 50 cm daris tanah dasar sungai / parit dan pemancangan
kayu cerucuk dibuat dua baris dengan jarak sesuai gambar rencana dan
harus saling berhimpitan satu sama lain dengan diberi kayu pengikat /
pengunci.
Pekerjaan pengisian Kisdam Isi bagian tengah barau cerucuk dengan
tanah sebagai penyumbat atau pengisi sepadat mungkin, dan pastikan air
tidak merembes lagi bila perlu ditambahkan lapis rembesan ( terpal ).
6. Beton mutu f’c=19,3 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58
Mencampur dan Mengecor. Kontraktor harus menbuat akurat
perbandingan campuran beton berdasarkan ukuran volume, sesuai
dengan Mutu Beton
Bahan – bahan harus dicampur didalam kotak kayu yang rapat, air
harus ditambahkan dalam campuran, banyaknya harus menurut jumlah
paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Campuran beton harus dibalikan paling sedikit dua kali dalam keadaan
kering dan peling sedikit tiga kali sesudah air dicampurkan sehingga
cmpuran ceton mencapai warna dan kekentalan yang merata.
Selama melaksanakan pekerjaan beton harus mendapat persetujuan
dan dalam pengawasan direksi.
Beton harus dibawa sedemikian rupa sehingga sampai ketempat
penuangan tanpa ada terjadi penambahan atau pengurangan apapun
sejak meninggalkan tempat adukan.
Pengecoran tidak boleh dijatuhkan atau digelincirkan dari ketinggian
lebih dari 1,50 meter.
Untuk menghasilakan beton yang rapat dengan air dan kepadatan yang
baik, pengecoran kedalaman cetakan harus dibantu dengan ditusuk –
tusuk dan dipadatkan dengan mesin penggetar tanpa mengakibatkan
perubahan tulangan dan bekisting.
7. Pekerjaan Pembesian
8. Bekisting
Bahan yang dipakai adalah kayu kelas II atau kayu kelas III
Bekisting di buat dari Kayu kelas II atau Kelas III dengan terlebih
dahulu dilapisi bahan yang dapat meningkatkan ketahanan multiflek
terhadap air, dan sambungan harus kedap terhadap adukan serta
cukup kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
Semua bentuk harus dipasang dan dipertahankan sesuai dengan
gambar rencana hingga kekuatan beton tercapai.
Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dibersihkan, sebelum pengecoran beton , bekas bekas kawat
pengikat yang tidak terpakai, tanah, kotoran, dan semua bahan
bahan asing harus dikeluarkan dari bekisting.
Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga pada pada waktu
dibuka, permukaan beton tidak rusak.
2. Pintu Ulir
Stir terbuat dari besi, tidak licin dan gampang digunakan. Stir
berbentuk bulat dengan diameter tidak kurang dari 30 cm dan tidak
lebih dari 50 cm.
Tiang ulir harus kokoh terbuat dari besi berulir dengan diameter tidak
kurang dari 4cm. Pemasangan tiang ulir pada stir harus diberi pelumas
agar mudah digunakan.
Daun pintu harus terbuat dari bahan kayu belian. Ukuran serta tata
sambungan antara papan belian harus sesuai dengan acuan gambar
kerja serta disetujui oleh pengawas serta direksi.
3. Pintu Sorong
Pintu harus dibuat dengan kontrsuksi las sempurna. Daun pintu untuk
bagian (sisi) hulu harus dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan horizontal
harus di lem kuat pada permukaan plat sedemikian hingga pada waktu
selesai mengelas jarak antara plat dan batang tidak lebih dari 1 mm. Bagian
batang/palang yang dilas pada daun pintu, las harus menerus didua sisi,
sedemikian hingga tidak ada air yang bocor diantara bagian-bagian tersebut.
3) Waktu Pelaksanaan
- - -
4. Dasar Pembayaran
I. PERSONIL MANAJERIAL
N Kualifikas
Ijin Usaha Klasifikasi/ Sub Klasifikasi
o i
Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air,
Sertifikat Badan
1 Kecil Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber
Usaha ( SBU)
Daya Air Lainnya (SI001)
7) IDENTIFIKASI RISIKO K3
TINGKAT
URAIAN KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RISIKO K3
RISIKO
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Terluka akibat penggunaan alat gali seperti cangkul, linggis dll 1. Sarung Tangan
Sedang
Terluka akibat serpihan tanah atau batu saat menggali 2. Sepatu Pelindung (Safety Boot Karet)
Terjatuh dalam lubang galian 3. Rompi Pelindung (Safety Rompi)
4. Kotak P3K
2. Pekerjaan Bekisting Terluka oleh karena paku-paku saat merakit bekisting 1. Topi Pelindung (Safety Helmet)
Sedang
Tertimpa/ tergencet kayu/ bekisting saat membongkar atau menurunkan bahan 2. Sarung Tangan
Terluka akibat peralatan 3. Sepatu Pelindung (Safety Boot Karet)
4. Rompi Pelindung (Safety Rompi)
5. Kotak P3K
IV PEKERJAAN PASANGAN
1. Pasangan Batu
Tertimpa material pasangan batu 1. Topi Pelindung (Safety Helmet)
Sedang
terluka akibat penggunaan peralatan seperti pemecah batu dll 2. Sarung Tangan
3. Sepatu Pelindung (Safety Boot Karet)
4. Kotak P3K
5. Masker
2. Pasangan Plesteran Gangguan pada mata dan penapasan akibat debu saat membuat adukan 1. Masker
Rendah
Terluka Akibat Peralatan 2. Sepatu Pelindung (Safety Boot Karet)
3. Kotak P3K
2. Rumah Pintu Terluka akibat alat pemotong genteng 1. Topi Pelindung (Safety Helmet)
Terluka akibat material paku genteng 2. Sarung Tangan
terjatuh saat pemasangan atap 3. Sepatu Pelindung (Safety Boot Karet)
4. Rompi Pelindung (Safety Rompi)
5. Kotak P3K
8) GAMBAR KERJA
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini pada
penjelasan kerja dan ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita
Acara Penjelasan Kerja.
4. Segala kerusakan yang timbul akibat adanya pelaksanaan pekerjaan Pintu Air (
Bangunan Bagi dan Saluran Pasangan Batu ) ini, misalnya kerusakan Tanam
tumbuh akibat pembersihan lapangan maupun kerusakan yang lain yang
nyata- nyata akibat pelaksanaan pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa tidak
wajib mengadakan perbaikan atas beban biaya Penyedia Jasa dengan
catatan dari awal survey perencanaan sudah berkomunikasi dengan pemilik
lahan selama kerusakan tanam tumbuh tersebut tidak extreme.
Di buat Oleh :