Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : RENOVASI TERMINAL PENUMPANG VOLUME 1(SATU) PAKET

LOKASI : UPBU SULTAN BABULLAH TERNATE

TAHUN ANGGARAN : 2017

A. UMUM
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode
yang tepat, praktis,cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan
pada suatu proyek konstrksi. Sehngga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana
dItetapkan dapat tercapai.
Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan
pekerjaan. Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan
konsep rekayasa yang berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen
pelelangan, keadaan teknis dan ekonomis di lapangan, dan seluruh sumber daya
termasuk pengalaman kontraktor. Metode pelaksanaan proyek untuk setiap jenis
bangunan berbeda-beda. Garis besar metode pelaksanaan konstruksi bangunan,
meliputi:
 Pekerjaan persiapan dan Pembongkaran
 Pekerjaan perbaikan atap bangunan
 Pekerjaan perbaikan tolitet ruang kedatangan
 Pekerjaan penataan ruang interior
- Pekerjaan penambahan ruang VIP dan VVIP
- Pekerjaan penataan Ruang Konsesi lantai 0.00
- Pekerjaan penataan Ruang keberangkatan lantai – 4.00
 Pekerjaan poles lantai
 Pekerjaan penataan check in area
 Pekerjaan pengecetan bangunan terminal
 Pekerjaan pembangunan ruang AMC dan kantor handling
 Pekerjaan renovasi toilet dan sanitair eksisting
 Pekerjaan furniture/utilitas ruang VIP/VVIP
 Pekerjaan instalasi listrik
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) Pekerjaan Pengukuran
 Pengukuran kembali site pekerjaan meliputi batas areal maupun terhadap
bangunan existing, untuk memastikan kesesuaian antara gambar rencana dan
site yang ada. Apabila Kontraktor mendapatkan hasil pengukuran yang berbeda
dengan site dalam gambar rencana, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk
dilakukan penyesuaian.
 Pelaksana mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar
jarak ukuran ruangan dan bagian-bagian yang lain. Tanda tetap itu dibuat dari
cat menie yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan (akan ditentukan oleh
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas) dan penempatannya akan ditentukan
kemudian oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan harus dijaga serta
dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk
penyerahan pekerjaan yang pertama.
 Untuk dasar sumbu-sumbu ruangan harus dibuat pada lantai.
 Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan
pekerjaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap
perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.
2) Pekerjaan Barak Kerja / Gudang
Untuk Barak kerja dibuat bangunan sementara/ semi permanen disesuaikan dengan
kebutuhan dan dilengkapi dengan tempat duduk, meja kerja dan tempat untuk
menempel gambar kerja. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai
dilaksanakan.
Gudang harus dibangun sedemikian rupa sehingga pada siang hari dapat
menyediakan cahaya yang cukup di dalam bangunan. Lantai gudang harus memiliki
kualitas yang baik sehingga bisa menjaga agar tetap kering dan kuat. Rak-rak dibuat
untuk menempatkan material lainnya.
3) Penyediaan Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air, baik untuk keperluan pekerja maupun keperluan air
kerja Kontraktor dapat berkoordinasi dengan Pengelola Gedung Setempat Bagian
Tekniknya. Tapi apabila tidak diperkenankan Pengelola Gedung, maka Kontraktor
harus mendatangkan sendiri dari luar air untuk keperluan proyek dengan biaya
ditanggung Kontraktor.
4) Penyediaan Listrik Penerangan
Untuk kebutuhan daya listrik, baik untuk penerangan sementara maupun listrik untuk
alat-alat kerja Kontraktor dapat berkoordinasi dengan Bagian Teknik Gedung,
sebaiknya pasang meteran untuk mengetahui pemakaian daya listrik yang
dipergunakan kontraktor dan beban biayanya ditanggung Kontraktor. Sedangkan
untuk keperluan pakerjan las, Kontraktor harus mendatangkan sendiri genset yang
kapasitasnya sesuai untuk keperluan proyek tsb, dengan biaya sewa dan operasionil
ditanggung Kontraktor.
5) Mobilisasi/ Demobilisasi
Mobilisasi merupakan pekerjaan yang menyangkut tentang distribusi tenaga/
personil, material dan sebagainya, sistematika pekerjaan mobilisasi/ demobilisasi
sebagai berikut :
a. Mobilisasi personil yang meliputi mobilisasi tenaga kerja dan staf pelaksanaan
lapangan.
b. Mobilisasi peralatan meliputi alat kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan sesuai kebutuhan dilapangan.
c. Jadwal mobilisasi tenaga kerja serta jumlah peralatan yang dibutuhkan sesuai
dengen time Schedule.
d. Mobilisasi berupa pembongkaran bagunan sementara yaitu direksi, gudang dan
bangsal kerja saat akhir kontrak dan pengembalian tenaga kerja serta perlatan
kerjamenjadi kondisi seperti semula.
e. Demobilisasi dilakukan setelah semua item pekerjaan dilapangan sudah selesai
dilakukan yang dibuktikan dengan Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
6) Pembongkaran dan Pembersihan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran (kalau ada), atas daerah
pembangunan seperti yang tertera pada gambar rencana. Termasuk dalam pekerja-
an ini adalah pembongkaran dan lain-lain yang ditunjuk Direksi, serta pengamanan
atas jaringan-jaringan listrik, air, telepon dan lain-lain yang ada.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan perlu dilakukan pembersihan lapangan dengan
memindahkan barang-barang yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan
dengan seijin dan persetujuan pihak pengguna gedung, sekaligus pembersihan
bekas bongkaran pada pekerjaan pembongkaran.
C. PEKERJAAN TANAH
 Pekerjaan penggalian, perataan, pengukuran dan lain-lain (kalau ada) bagian dari
pekerjaan tanah
 Untuk galian pondasi-pondasi disesuaikan dengan gambar kecuali ditentukan lain,
menurut keputusan Direksi.
 Lobang galian pondasi harus cukup lebar sehingga waktu mengerjakan pasangan
pondasi atau pengecoran beton tidak terganggu, untuk itu dasar galian harus rata
dan bersih dari akarakar pohon dan lain-lain.
 Apabila kondisi tanah tidak memungkinkan dilaksanakan pondasi sesuai gambar
rencana, maka pemborong wajib melaporkan hal ini kepada pengawas Direksi dan
pihak Direksi akan memberitahukan keputusan apa yang akan diambil.
 Apabila pada dasar galian terdapat akar-akar atau tanah masih lunak, maka harus
digali sampai memenuhi syarat tanah yang cukup baik sesuai dengan pertimbangan
Direksi.
 Pemborong wajib membuat parit-parit pembuangan air dari galian pondasi, agar
pada saat hujan atau air tanah / tinggi tidak menggenangi lubang galian pondasi.
 Setiap kali galian selesai dikerjakan, Kontraktor / Pemborong harus memberitahu
Konsultan Pengawas mengenai hal itu dan pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja
atau penempatan material apapun tidak boleh dilakukan sebelum Konsultan
Pengawas menyetujui kedalaman pondasi dan karakter tanah dasar pondasi.
D. PEKERJAAN PASANGAN
1) Pekerjaan Pasangan Batu
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan :
 Pekerjaan resapan septiktank
b. Pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan Pasangan Batu dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pasangan batu, bentuk dan ukurannya
sesuai dengan Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
 Galian pondasi harus telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan
Pengawas, kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug tebal 10
cm. disiram sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar
padat. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong yang
dipasang
 Pasangan batu kosong menggunakan adukan dengan campuran 1pc : 4ps
 Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian
tengah.
1) sesuai dengan Gambar Kerja.Pekerjaan Pasangan Bata
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
 Pekerjaan bak kontrol
 Pekerjaan Dindung Bata
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Mempersiapkan Bahan-bahan yang digunakan dan peralatan yang
dibutuhkan beserta kelengkapannya.
 Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus
 Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air
 Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai spesinya sesuai
persyaratannya.
2) Pekerjaan Plesteran dan Acian
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan plasteran merupakan pembungkus dari pekerjaan batu kosong dan
pekerjaan beton . Ketebalan dalam plasteran perlu diperhatikan, terkadang ada
beberapa area batu kali yang cekung sehingga pemasangan menjadi tebal.
Ketebalan rata-rata 1,5 cm - 3 cm dengan adukan sesuai bestek. Sistem
pelaksanaan plasteran dari atas ke bawah dengan dibuat kepalan untuk
mendapatkan kelurusan bidang yang akan diplester.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Pekerjaan plesteran dipakai perekat semen Portland sesuai pekerjaan
pasangan / beton tersebut di atas dan pengisi pasir pasang dengan
campuran 1 Pc : 4 Ps.
 Dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan bata yang ada baik terlihat
maupun tidak terlihat termasuk plesteran untuk pekerjaan beton.
 Pelaksanaan segera setelah pasangan bata mengering, tebal lapisan
maksimal 1,5 cm, selalu menggunakan pedoman tegak dan datar (straight
dan level), sehingga didapat permukaan yang rata lurus dan tegak tidak
bergelombang, dan pengadukan harus dilaksanakan secara homogen.
 Pekerjaan Benangan/Acian dipakai perekat Portland Cement (PC) sesuai
tersebut di atas dan pasir pasang diayak halus, untuk seluruh bagian dengan
campuran 1Pc : 2Ps. Dilaksanakan pada setiap sudut luar dan dalam, sudut
sudutdinding dan beton dan di tempat lainnya sesuai yang tertera dalam
Gambar Rencana.
 Pelaksanaan segera setelah pekerjaan plesteran selesai dilaksanakan,
dikerjakan oleh tukang yang khusus untuk pekerjaan ini, dengan pedoman
tegak dan datar sedemikian rupa sehingga didapat hasil yang lurus, rata
halus, sudut sikunya tajam.
E. PEKERJAAN BETON
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang
benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja
yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan beton meliputi yang dimaksud adalah:
 Pekerjaan atap dek beton
 Slope beton
b. Pelaksanaan pekerjaan
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
a) Pengecoran Beton
 Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC
: 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai
kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan
dengan gambar.
 Pekerjaan konstruksi pada bangunan slope beton dikerjakan dengan mutu
beton K -275. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-
syarat PBI 1971
 Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan
Ready Mix pada K-275.
 Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual.
 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian
disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan,
perlatan serta tenaga kerja.
b) Pekerjaan Besi beton
 Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter
besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan
perubahan diameter tulangan harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas.
Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan.
 Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai
dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain
lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat
beton dengan diameter minimum 1mm.
 Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari
laboratorium.
c) Berkesting dan Acuan
 Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting
atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
 Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
 Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
 Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah
berumur minimal 14 (empat belas) hari.
F. PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan lantai kramik
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan lantai keramik meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak,
gelombang-gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung.
Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih
besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
 Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada jenis
keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
 Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-
benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang
lurus. Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang
warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad
dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta
celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu
dari kotoran yang menghambat masuknya cairan bahan pengisi. Segera
setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai harus segera
dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.
 Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti
sehingga memuaskan Direksi.
2. Pekerjaan Dinding Keramik
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan dinding keramik meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME
sudah terpasang.
 Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24
jam.
 Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
 Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata
dan garis siar/nat yang lurus.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal
pemasangan dengan perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan dinding keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan
keramik yang telah dibuat.
 Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan yang rata.
 Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
 Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
 Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.
3. Pekerjaan lantai karpet
a. Lingkup pekerjaan
 Pekerjaan lantai karpet meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam detail gambar.
b. Syarat bahan dan pelaksanaan
 Bahan yang digunakan berkwalitas baik. Warna, ukuran dan jenis ditentukan
sesuai gambar.
 Bahan harus disimpan dalan tempat yang terlindung dan tertutup / kering
tidak lembab, mempunyai lantai yang bersih dan tidak berdebu.
Penyimpanan dalam keadaan terbungkus.
 Agar persyaratan-persyaratan untuk pemasangan dipenuhi, konstruksi dasar
lantai dan keadaan permukaan yang akan menjadi peletakan karpet harus
diperiksa sebelum pemasangan dimulai.
 Dasar lantai dapat beton atau beton tumbuk. Sebelum pemasangan
permukaan dasar lantai harus halus, kering, bebas debu, lemak/cat/plesteran
atau noda-noda lain yang diisaratkan oleh pabrik.
4.
G. PEKERJAAN PEMASANGAN
1. Pekerjaan Pemasangan Plafon
a) Lingkup pekerjaan
 Pekerjaan plafond gypsum
 Pekerjaan plafond alumunium
b) Pelaksanaan pekerjaan
 Pekerjaan plafond dilaksanakan pada seluruh rangka langit-langit baru
dengan teknis pemasangan Pada pekerjaan pemasangan lapis plafon perlu
diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan langit – langit.
 Sebelum dilaksanakan pemasangan lapis plafon, pekerjaan lain yang terletak
di atas langit – langit harus sudah terpasang antara lain pekerjaan Elektrikal,
Sound System, dan lain–lain.
 Bila ada pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam gambar rencana
plafond harus diteliti dahulu pada gambar – gambar instalasi yang lain untuk
detail pemasangan harus konsultasi dengan konsultan pengawas dan owner.
 Rangka penggantung langit – langit sesuai pola dalam gambar rencana dan
diperhatikan benar peilnya.
 Lapis plafon harus dipilih yang padat dan tidak retak.
 Lubang – lubang atau tonjokan bekas sekrup, paku pada permukaan lapis
plafon harus ditiadakan.
 Rangka – rangka datar harus waterpas dan yang miring harus sesuai dengan
gambar detail arsitektur
 Bahan–bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhannya pemasangan
rangka harus mengikuti gambar dan standard pabrik pembuatnya.
 Pekerjaan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
dan petunjuk konsultan pengawas
 Pekerjaan pemasangan dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli serta
memiliki ketrampilan yang sesuai dengan bidangnya dan disetujui oleh
konsultan pengawas.
2. Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela alumunium + kaca tempered +asesories
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pemasangan pintu dan jendela seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Pintu dan jendela alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi
lapangan siap. Sistem pemasangan dengan di screw fisher menggunakan
fisher S8.
 Sebelum pintu dan jendela dimatikan ke kusen, harus dicek dahulu elevasi
dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting.
Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga
lebih kuat dan tahan lama.
 Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan
dinding di isi silicone sealant.
 Setelah terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen
dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
 Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar
aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan
alumunium dan daunnya.
3. Pekerjaan pemasangan listplank alumunium
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan yang dimaksud adalah pemasangan listplank
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar
kerja.
 Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite
panel.
 Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt.
 Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
 Cek kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
 Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan
perkuatan sekrup.
 Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
 Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
 Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium
composite panel.
4. Pekerjaan pemasangan dinding kaca tampered
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan yang dimaksud adalah pemasangan dinding kaca tampered,kaca
polos
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini.
 Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
 Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.
 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan
dan diberi tanda untuk diketahui.
 Tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.
 Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang dilekatkan dengan
menggunakan lem aci atau menggunakan selo tape kertas yang berwarna.
 Pemotongan kaca harus rapi dan lurus dan diharuskan menggunakan alat-
alat pemotong kaca.
 Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca produksi WINDEX atau yang
setara.
 Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
kosen, harus diisi dengan lem silikon merk SILICONE Sealant produk DOW
CORNING – atau yang setara. Warna transparan.
 Cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
 kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bebas
goresan.
5. Pemasangan kaca film
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan kaca film meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Ukur kaca yang akan ditempel, potong sticker kaca/kaca film sesuai ukuran
(L x T) dilebihkan 3 cm dari L maupun T.
 Semprotkan air netral detergent ( air yang sudah diberi shampoo ) ke kaca
yang ingin dipasang sticker/kaca film lalu air tersebut dibuang memakai alat
karet pembersih kaca, diulang sampai kaca bersih dari debu-debu dan
kotoran yang menempel di kaca tersebut, lalu kaca dibasahkan kembali
untuk proses pasang kaca film.
 Semprotkan permukaan kaca dengan netral detergent ( air shampoo ) lalu
lepaskan sticker kaca/kaca film dari plastik perekat sedikit demi sedikit sambil
disemprot air netral detergent hingga plastik perekat lepas semua, kemudian
di tempel ke kaca dan diatur hingga rapih.
 Sticker kaca/Kaca film yg sudah menempel di kaca di semprot air lagi supaya
permukaannya licin sehingga mudah untuk membuang air dengan memakai
alat karet pembersih kaca.
 Potong sisa sticker kaca/kaca film dengan cutter dan penggaris hingga rata
dan rapih, dan terakhir air dikeluarkan sampai habis menggunakan alat karet
pembersih kaca ( alat bantu pemasangan ) dari sisi kiri ke kanan, gunakan
jarum bila ada gelembung udara.
6. Pemasangan walpaper dinding
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan walpaper dinding meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Sebelum memulai pemasangan walpaper, diukur terlebih dahulu tinggi
dinding yang akan dipasang wallpaper.
 Tahap pemotongan. Sebelum melakukan tahap ini anda harus terlebih
dahulu memahami kriteria wallpaper. wallpaper umum nya diproduksi per roll,
untuk 1 roll wallpaper dapat digunakan untuk luas 5m persegi karena ukuran
1 roll wallpaper umum nya adalah 0,6 x 9,5 meter. Oleh karena itu apabila
tinggi ruangan anda berkisar 3m, 1 roll wallpaper dapat dipotong menjadi 3
bagian. Untuk cara pemotongannya menggunakan pisau cutter, untuk
potongan pertama ukuran nya dilebihkan sedikit dari tinggi dinding. Misalkan
tinggi dinding 3m maka ukuran untuk panjang wallpaper yang dipotong
adalah 3,1m. Potongan pertama ini akan menjadi acuan untuk potongan
kedua dan seterusnya, mengenai ukuran potongan kedua dan seterusnya
biasanya tidak pasti disesuaikan dengan motif pada ukuran potongan
pertama. Untuk potongan kedua dan seterusnya samakan terlebih dahulu
motif dengan potongan wallpaper pertama, ingat untuk ukuran panjangnya
tidak boleh lebih pendek dari potongn pertama, harus lebih panjang.
 setelah wallpaper dipotong, baluti bagian belakang wallpaper dengan lem
wallpaper. lem wallpaper ini berupa serbuk seperti terigu, untuk
pengencerannya menggunakan air (cara penggunaan lem tertera pada
kemasan). Untuk menghasilkan lem yang lebih kuat berikan tambahan lem
kayu putih biasanya digunakan merk fox. untuk cara pelumasannya agar
lebih cepat gunakan roll kuas untuk cat. pastikan seluruh bagian wallpaper
terbalut lem, jika tidak akan mengakibatkan gelembung pada saat
pemasangan.
 Setelah proses pengeleman selesai wallpaper siap dipasang. pemasangan
dimulai dari bagian sudut dinding, pada langkah pemasangan pertama lot
terlebih dahulu, marking dengan menggunakan pulpen agar wallpaper
terpasang lurus. selanjutnya tinggal mengikuti motif pada wallpaper yang
terpasang. Pada saat pemasangan pastikan tidak ada gelembung pada
bagian tengah wallpaper, Gelembung dapat diratakan dengan menggunakan
kape plastik. Untuk pasangan selanjutnya samakan alur dan motif pada
wallpaper yang telah terpasang sebelumnya, ingat!! pastikan benar" rapat
dan tidak ada celah pada tiap sambungan wallpaper. Jangan lupa untuk
memotong wallpaper yang lebih pada bagian atas dan bawah dinding. Setiap
lembar proses pemasangan lakukan pembersihan dengan mengusap
wallpaper menggunakan spoon atau busa yang di basahi dengan air bersih.
ulangi proses tersebut hingga semua bidang yang dinginkan tertutup
wallpaper.
7. Pemasangan karpet tile heavy duty
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan walpaper dinding meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Tandai Pusat Setiap Dinding Untuk menentukan pola (sehingga ubin tunggal
akan berada di tengah ruangan), tentukanlah bagian tengah ruangan Anda
dengan mencari pusat setiap dinding.
 Ukurlah panjang setiap dinding dan membagi panjang dengan dua. Tandai
titik tengah ini dengan pensil.
 Susun semua karpet hingga memenuhi ruangan. Cek apakah sudah pas
sudutnya atau belum. Jika sudah tinggal lakukan pengeleman. Bila belum,
pastikan ukuran karpet pas dengan ruangan, bisa dengan dipotong
menggunakan pisau atau cutter. Pastikan jarak antar karpet benar-benar
rapat.
 Saat memotong karpet yang kelebihan, jangan lupa untuk membelik
permukaan karpetnya terlebih dahulu. Letakkan bagian karetnya diatas.
8. Pemasangan vinil tile
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan vinil tile meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Pememasangan lantai vinyl meliputi tahap persiapan, pemasangan dan
pemotongan. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaiamana cara
memasang vinyl lantai dengan baik, sesuai dengan tahapan tersebut.
 Persiapan, lantai harus kokoh rata, halus dan kering. Bersihkan dan
keringkan lantai sebelum memasang vinyl lantai. Tentukan titik tengah dari
keempat sisi dinding dan tarik dari titik tengah dinding yang satu ke titik
tengah dinding yang di seberangnya. Dengan cara yang sama tarik satu
garis lagi diantara dua sisi dinding lainnya. Anda akan mendapatkan dua
garis yang menyilang yang akan digunakan sebagai pedoman pemasangan
vinyl lantai.
 Pemasangan, siapkan lem kuning (solvent base adhesive) sebagai bahan
perekat. Oleskan lem secukupnya di permuakaan lantai dan dasar vinyl
lantai. Tempelkan vinyl ke lantai segera setelah lem kering dengan
mengikuti garis pedoman yang telah dibuat sebelumnya.
 Pemotongan, untuk mendapatkan hasil pemasangan yang maksimal,
mungkin diperlukan pemotongan vinyl lantai, terutama untuk pemasangan
pada bagian lantai dekat dinding. Caranya : letakkan lembar vinyl yang
belum terpasang diatas lembar vinyl yang sudah terpasang (overlap),
rapatkan ke dinding dan tandai bagian yang overlap. Potonglah sepanjang
garis overlap dengan pisau cutter dan penggaris dari logam.
H. PEKERJAAN SANITASI AIR
1. Pekerjaan Instalasi Air Kotor
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan instalasi air kotor dan limbah meliputi seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
 Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent cement dari
kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
 Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting logam,maka
menggunakan sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain faucet
elbow valve socket faufet socket dan lain –lain dan sambungan tersebut
diberi lem khusus.
 Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus
ditutup doop atau plug dengan bahan material yang sama.
 Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu terhadap kebocoran hal
ini dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
 Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah pada
saat jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl,
pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan
belokan.
 Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.
 Pengadaan dan pemasangan perlengkapan yang diperlukan dalam sistem
pembuangan air kotor dan air buangan
 Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary : Floor Drain dan Clean Out,
 Mengadakan Testng dan Comisioning system dan instalasi Plumbing yang
telah terpasang agar diperoleh system yang baik
2. Pekerjaan Instalasi air bersih
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
 Pekerjaan meliputi pemasangan kran air, instalasi air meliputi seluruh detail
yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat.
 Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan
diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.
I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Lingkup pekerjaan
 Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik
sehingga dapat beropersai secara sempurna.
 Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh
instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi
PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku.
Seluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang
berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.
 Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua
komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan
lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara.
Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti
yang ditujukkan dalam gambar..
 Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk MK
atau.
 Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M, legrand
atau yang sekualitas.
 Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang
sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan
jenis konduitnya.
 Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara
penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih
layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/Pengawas.
 Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material
Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang.
Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang harus
diajukan contohnya antara lain :
- Kabel NYM 3 x 2,5
- Stop kontak,
- Saklar
J. PEKERJAAN PENGECETAN
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
 Pekerjaan pengecetan meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam detail gambar dan volume pekerjaan.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Pengecatan dilaksanakan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali bila
disyaratkan lain. Urutan pengecatan penggunaan lapisan dasar dan ketebalan
minimal sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
 Pengecatan harus rata, tidak bercucuran atau ada bekas–bekas yang
menunjukan tanda–tanda sapuan, semprotan dan roller.
 Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia maka kontraktor harus menyediakan
peralatan perlindungan misalnya masker, sarung tangan dan sebagainya yang
harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
 Pekerjaan pengecatan tidak diperkenankan dilaksanakan dalam keadaan cuaca
lembab, hujan, angin yang disertai debu.
 Pada pelaksanaan pengecatan di dalam ruangan dengan cat yang bahan
dasarnya beracun atau membahayakan manusia maka ruangan tersebut harus
mempunyai ventilasi yang cukup agar pergantian udara dapat berlangsung
lancar.
 Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, pompa udara, vacum cleaner,
semprotan dan sebagainya, harus tersedia dari kualitas mutu terbaik dan
jumlahnya cukup untuk melaksanakan pekerjaan ini.
 Khusus untuk semua cat dasar, pengerjaannya harus disapukan dengan kuas,
penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui oleh Direksi Proyek /
Konsultan.
 Pemakaian amplas, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain
kering, terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek /
Konsultan kecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
 Hasil akhir pengecatan harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi.
 Hasil akhir pengecatan harus membentuk bidang cat yang utuh rata tidak ada
bintik–bintik atau gelembung udara dan hasilnya harus dijaga terhadap kotoran
yang mungkin melekat. Bila hasil pekerjaan harus diulangi dan diganti,
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finis
yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukan oleh Direksi Proyek /
Konsultan biaya untuk hal ini ditanggung oleh kontraktor dan tidak dapat
dilakukan sebagai pekerjaan tambah.
 Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus di bersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat, dan dalam kondisi kering.
K. PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Lingkup pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
 Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
 Pekerjaan ini meliputi:
- Pembuatan meja pantry
- Pembuatan meja bufet
- Penggantian urinoir
- Penggantian Closet duduk + asesories
- Penggantian Closet jongkok
- Penggantian westafel + asesories
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada, kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mem- pelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku / sudut untuk rangka kayu dan
penguat lain yang diperlukan sehingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya dan dilapangan harus dalam keadaan siap untuk penyetelan /
pemasangan.
 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan
dan pembuatan kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan
/pemasangan.

Demikian metode pelaksanaan ini kami buat dan ajukan sebagai lampiran dari penawaran kami.
Dan dengan ini juga kami siap dan bersedia untuk diminta klarifikasi menjelaskan atas
pengajuan metode pelaksanaan ini.

Dibuat oleh pelaksana :


Ternate, 15 September 2017
PT. KAWERUAN PUTRA MANDIRI

Hi. ABD. CHOLIL CONORAS


Direktur

Anda mungkin juga menyukai