SPESIFIKASI TEKNIS
A. PRELIMINARIES
1. Air Kerja.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan peralatan
serta perlengkapan yang dibutuhkan pengadaan air kerja / bersih selama dan
setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan berikut instalasi dan pengujiannya.
Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
Kontraktor harus menyediakan / mengusahakan peralatan penunjang
misalnya, ground tank, menara air, dan mesin pompa untuk pengadaan air
bersih tersebut, karena air yang akan dipakai untuk pengecoran harus bersih
sesuai dengan persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa
pada Laboratorium Penelitian Masalah Air.
2. Listrik Kerja.
Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan listrik dan
kelengkapannya yang akan dipergunakan selama pelaksanaan pekerjaan.
3. Pengukuran Kembali
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan pengukuran
kembali dengan teliti mengenai elevasi permukaan tanah, jalan, tembok
penahan atau elevasi lainnya sesuai dengan permintaan Pemberi Tugas.
Semua hasil pengukuran kembali harus dikaitkan terhadap bench mark yang
terdekat.
Alat-alat ukur yang dipergunakan harus dalam keadaan dapat berfungsi
dengan baik dan sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan
dipakai harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas, baik dari jenis maupun
kondisinya.
Alat-alat ukur yang dipergunakan antara lain waterpass / theodolite lengkap
dengan statif dan rambu-rambunya.
Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar
dengan hasil pengukuran kembali, maka Pemberi Tugas berkewajiban
memutuskan hal tersebut. Tetapi apabila terdapat kesalahan dalam
pengukuran kembali (taking out), maka kontraktor harus mengadakan
pengukuran kembali dan semua menjadi tanggung jawab kontraktor.
4. Bangsal Kerja
Kontraktor harus membangun Bangsal Kerja untuk menyimpan bahan dan
peralatan, yang lokasinya akan ditentukan Pemberi Tugas. Besar dan luas
Bangsal Kerja harus memenuhi persyaratan umum sesuai kebutuhannya.
1
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
B. SITE WORK
2. Drainase.
Kontraktor harus mengatur pekerjaan Drainase sedemikian sehingga aliran air
hujan, air bekas dari lavatory, floor drain atau dari sumber-sumber lain ,
selama dan sesudah pekerjaan selesai, berjalan baik dan lancar.
Untuk menghindari kerusakan pekerjaan, kontraktor harus mengusahakan
alat-alat untuk melindungi pekerjaan tersebut, misalnya pompa air, saluran
pembuangan atau saluran-saluran penyimpanan air dan sebagainya.
2
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
3. Penimbunan Tanah.
Umum
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penimbunan pada daerah bangunan
yang tertera pada gambar.Termasuk pekerjaan yang menurut petunjuk
Pemberi TugasDireksi.
Referensi : AASHO T 99
Pelaksanaan
Seluruh bagian site yang direncanakan untuk perletakan bangunan dan
daerah pertamanan harus ditimbun sampai mencapai ketinggian yang
ditentukan, tanah timbunan harus cukup baik, bebas dari sisa-sisa (rumput,
akar-akar dan lain-lainnya).Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk
Direksi.
Penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis setebal maksimal 30 cm
hamparan setiap lapisan. Kadar air haruis dijaga , agar pemadatan dapat
berlangsung optimal. Apabila kadar air tanah timbunan terlalu tinggi maka
proses penghamparan pada lapis berikutnya harus ditunda untuk menurunkan
kadar air lapisan timbunan yang bersangkutan, pemadatan baru dapat
dilakukan apabila kadar air telah mencapai derajat yang memadai.
Penghamparan lapisan selanjutnya baru boleh dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.Pemberi Tugas berhak untuk
memeriksa dan menguji derajat kepadatan timbunan setiap lapisan.Apabila
kepadatan lapisan yang diperiksa memenuhi persayaratan, maka pekerjaan
timbunan berikutnya harus ditunda sampai diperoleh kepadatan lapisan yang
bersangkutan.
Kontraktor harus memperhatikan dan memperhitungkan terhadap penyusutan
dan penurunan yang terjadi terhadap timbunan yang dikerjakan, sehingga
hasil kahir dari pekerjaan ini sesuai dengan garis dan elevasi yang tercantum
dalam gambar.
Penggilingan lapisan harus mencapai kepadatan yang mencukupi sesuai
standard proctor laboratorium pada kadar air yang optimum dengan
pemeriksaan kepadatan standard PB.0111.76 Manual pemeriksaan bahan
jalan No. 01/MN/BM/1976.
Sisa tanah hasil galian yang tidak dipergunakan harus disingkirkan
secepatnya dan dibuang kelokasi yang telah ditentukan. Tanah hasil galian
yang akan dipergunakan kembali untuk pekerjaan selanjutnya harus
diletakkan dan ditempatkan sedemikian rupa hingga memudahkan
penggunaan selanjutnya dan tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
3
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
4. Septik Tank.
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua
pekerjaan pembuatan septik tank seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Ketentuan Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas Lapangan / Direksi
untuk memperoleh persetujuannya mengenai :
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada
P.U.B.I., NI – 3 1970 dan NI – 10 1973
Gambar pelaksanaan (shop-drawing)
Bahan.
Bahan-bahan yang dipergunakan seperti yang diuraikan dalam gambar
rencana.
Perekat bahan pasangan yang digunakan adalah spesi (adukan) dan sesuai
dengan ketentuan yang dicantumkan atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
Bata harus baru, terbakar keras dan dipasang dengan adukan sesuai dalam
gambar rencana.
Ukuran bata ringan/hebel adalah L.10 cm x T.20 cm x P.40 cm dengan
toleransi ukuran 0,5 cm.
Pemasangan Batu Bata Ringan/Hebel
Spesi.
Spesi kedap air dengan campuran 1 : 2 sesuai dengan ketebalan, ketinggian
dan ukuran yang tercantum didalam gambar rencana.
Buis Beton &Pemasangan Batu Ringan/Hebel.
Buis beton yang digunakan adalah buis beton dengan diameter 100 cm
dengan ketebalan 10 cm atau sesuai yang tertera dalam gambar rencana.
Pemborong tidak diperkenankan untuk memulai pemasangan sebelum
pengukuran serta pemeriksaan ketepatan kesikuan diperiksa.
Pemasangan batu bata menggunakan campuran 1 : 2. Batu bata yang akan
dipergunakan harus padat, keras , tanpa retak / pecah. Batu bata harus tepat
ukuran, ketebalan, dinding batu bata setelah diplester tidak boleh melebih 150
mm. Sekurang-kurangnya 6 jam sebelum digunakan, batu bata harus
direndam hingga buihnya habis, dan dibasahkan lagi sampai menjadi jenuh
sebelum pemasangan dilakukan.
Setiap lapis batu bata harus terpasang tegak lurus dengan bantuan bentangan
benang yang sipat datar.
Pembuatan lubang pada pasangan batu bata untuk duduknya perancah sama
sekali tidak diperkenankan.
Siar.
Siar tegak pasangan tidak diperkenankan membentuk satu garis lurus antara
dua lapisan pasangan.
4
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
C. STRUKTUR
1. PONDASI
Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
semua pekerjaan pondasi batu gunung, dan pondasi lainnya yang
ukurannya sesuai dengan gambar, kecuali jika ditentukan lain oleh
Direksi.
Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI – 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI – 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI – 8 (1972) Peraturan semen portland indonesia
Material
1). Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus
sesuai dengan P.U.B.I., NI – 3 1970 dan cara pengerjaannya harus
dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal dalam pelaksanaan.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau
retak.
2). Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 3 pasir.
Pelaksanaan
Untuk jenis pondasi poer, dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang ditunjuk dalam gambar rencana dan pada pelaksanaan
pekerjaan harus menggunakan peralatan yang sesuai dan mencapai
kedalaman tanah dasar yang mampu memikul beban bangunan tersebut.
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai dengan
ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua
hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.
2. BETON
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam
beton biasa, beton bertulang dengan penulangannya, bekisting,
finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar-gambar
dan persyaratan.
b. Referensi
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuan-ketentuan seperti yang tertera dalam :
NI – 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI – 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
5
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
NI – 5 (1961)
NI – 8 (1972) Peraturan semen portland Indonesia
c. Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar
dan harus sesuai dengan persyaratan di dalam NI – 2 Bab 3.3, Bab
3.4 dan Bab 3.5.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kontaminasi oleh bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat halus
(pasir) dan agregat kasar (koral atau split) harus disimpan dalam
tempat-tempat yang terpisah.
Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu terbaik seperti disyaratkan dalam
NI – 8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang
dipakai untuk seluruh pekerjaan beton.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup
oleh pabrik dan terlindung.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat yang tidak
terkena air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk dalam urutan
pengiriman.
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 m. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai.
Pembesian
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian
rupa, sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah, aspal, oli/minyak gemuk (fat).
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan
ukuran masing-masing.
Besi penulangan harus sesuai dengan persyaratan dalam NI – 2 Bab
3.7 yang dinyatakan sebagai U – 32, untuk diameter diatas 13 mm
sedangkan untuk dibawah 13 mm adalah U-24, sesuai dengan
keterangan pada gambar perencanaan.
Kawat pengikat harus berukuran minimal garis tengah 1 mm seperti
yang disyaratkan dalam NI – 2 Bab 3.7.
Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan
persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu
diperiksa pada Laboratorium Penelitian Masalah Air.
d. Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali disebutkan lain, maka campuran beton harus sedemikian
rupa sehingga mencapai kekuatan beton karakteristik K
175.kecuali disebutkan lain pada gambar.
6
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
7
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
8
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
9
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
5. Contoh-contoh
Sebelum pelaksanaan pemasangan, lebih dahulu Kontraktor
harus memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai
guna mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas Pengawas.
6. Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah
mengkoordinasikan pemasangan letak-letak instalasi listrik,
plumbing dan lain-lain.
D. FINISHING ARSITEKTUR.
1. Lantai
Lingkup Pekerjaan.
Kontraktor akan menyediakan tenaga kerja, perlengkapan dan alat-alat
lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan lantai, yang
mencakup :
Pemasangan Lantai
Ketentuan Umum.
Syarat mutu bahan serta pekerjaan lantai harus mengikuti ketentuan yang
tersebut pada pekerjaan dasar / pekerjaan spesi.
Bahan.
Pasir, semen, kerikil untuk beton ; diuraikan pada item pekerjaan beton,
pasir urug. Untuk penyelesaian akhir dari lantai dipergunakan antara lain
jenis :
- Granito60x60 cm
- Keramik 60x60 cm
- Keramik 30x60 cm.
Pemasangan Lantai Bawah.
Lapis pertama ; lapisan pasir setebal 7 cm ; dipadatkan dengan alat
pemadat / disiram dengan air hingga padat / meresap.
Lapis diatas pasir ; Lembaran penahan kelembaban seperti yang
disyaratkan di bagian pekerjaan kedap air.
Diatas lapisan penahan kelembaban ; lantai kerja beton mutu K100
dengan ketebalan sekurang-kurangnya 5 cm.
Ketinggian permukaan akhir lantai beton rabat harus diperhitungkan
dengan ketebalan lapisan penyelesaian lantai, keramik dan lain-lain.
Pemasangan Lantai Atas.
Pemasangan lantai atas, beton bertulang, harus dilaksanakan seperti
yang diuraikan dalam gambar rencana, dan di”pekerjaan beton” diatas
sebelum pemasangan lapisan penyelesaian.
Penyelesaian Lantai.
Pemasangan Pelapis Lantai.
Permukaan lantai kerja harus rata waterpass, dibersihkan dari kotoran dan
disiram dengan air semen.
Ruangan harus diukur dan dibagi sehingga pola pelapis terbagi dengan
baik dan arah siar diantara pelapis lantai sejajar dan tegak lurus dinding
yang mengelilingi ruangan tersebut.
10
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Bila mana siar tidak dapat disejajarkan dengan dinding, Kontraktor harus
memberitahukan Pemberi Tugas Pengawas / Pemimpin Proyek untuk
menentukan metode pemasangan.
Sebelum pelapis lantai dipasang, permukaan harus dilapisi dengan pasir
urug setebal 5 cm atau sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar
rencana.
Pada awalnya beberapa buah keramik atau bahan pelapis lainnya
dipasang dibeberapa tempat sebagai patok ukur ketinggian permukaan.
Pelapis lantai lantai hanya boleh dipotong dengan mesin pemotong dan
bekas pemotongan harus dihaluskan. Pelapis lantai yang cacat
pinggirnya atau retak tidak boleh dipasang. Setelah pemasangan, siar
dicor dengan bahan yang dijelaskan untuk setiap jenis bahan pelapis.
Kotoran dan sisa-sisa spesi dan cor harus segera dibersihkan.
Lantai tidak diperkenankan untuk dibebani atau di injak sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari setelah pemasangan dilakukan.
Jenis lantai yang harus dipoles, pemolesan lantai baru boleh dikatakan
sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari setelah pemasangan lantai
dilakukan.
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua
pekerjaan pasangan bata seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat pada gambar-gambar dan
seperti yang dipersyaratkan dalam Spesifikasi ini.
Kontraktor akan menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan
batu bata, binding partisi.
Penyelesaian dinding
Ketentuan Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas Lapangan/ Direksi
untuk memperoleh persetujuannya mengenai antara lain :
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada
P.U.B.I., NI – 3 1970 dan NI – 10 1973
Contoh bahan / material untuk peenyelesaian yang mencermikan mutu,
ukuran, kerataan permukaan / texture, warna dan kekuatannya.
11
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
12
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
bersihkan batu bata dari spesi dan pasanglah dengan spesi yang baru.
Penggunaan spesi bekas tidak akan pernah diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan batu bata untuk duduknya perancah
sama sekali tidak diperkenankan.
Batu bata yang terbelah dua yang akan digunakan tidak boleh melebih 5
% dari jumlahnya yang dipergunakan. Batu bata yang terpecah lebih dari
2 bagian tidak boleh dipakai.
Siar.
Siar tegak pasangan tidak diperkenankan membentuk satu garis lurus
antara dua lapisan pasangan. Siar pasangan batu bata harus dibersihkan
dari adukan sedalam 1 cm pada waktu adukan masih basah. Alur yang
terbentuk adalah untuk penguat ikatan plesteran.
Pengkaku Dinding.
Dinding ½ batu yang berdiri bebas dan melebihi panjang 6 m atau
ketinggian 3 m, harus diberi kolom atau balok penguat. Dinding 1 batu
yang berdiri bebas dan melebihi panjang 8 m atau ketinggian 4,5 m juga
harus diberi penguat.
Kolom dan balok penguat harus memenuhi ketentuan seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.
Angker 8 mm dengan panjang minimal 30 (tiga puluh) cm ditanam
kedalam dinding dengan jarak setiap 60 (enam puluh) cm.
Pengakhiran Dinding.
Semua dinding batu bata harus diakhiri dengan balok / kolom penguat
seperti yang disyaratkan diatas (pengkaku dinding) terkecuali
pemasangan yang berakhir pada balok struktur.
Pada pertemuan dengan kolom beton / baja, harus diikat dengan angker
besi beton dengan panjang minimal 30 (tiga puluh) cm, ditanam dalam
dinding dengan jarak setiap 60 (enam puluh) cm.
Selain ketentuan yang telah disebutkan mengenai pemasangan dinding
batu bata, pemasangan batu bata polos (exposed) harus mengikuti
ketentuan dibawah ini.
Susunan ikatan pemasangan batu bata polos harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar, bilamana susunan ikatan tidak ditentukan, kontraktor
harus mengajukannya kepada Pemberi Tugas pengawas untuk disetujui.
Pemasangan batu bata polos harus dilakukan dengan meratakan sisi
bagian yang polos.
Bilamana kedua sisi dinding dibuat polos, maka pemasangan batu bata
harus dipasang pada as dinding.
13
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Batu bata yang harus dipasang sebagian (tidak utuh) harus dipotong
dengan menggunakan mesin pemotong.
Siar harus rata dan dibersihkan dari adukan pada saat adukan masih
basah.
Lebar siar adalah selebar 1 (satu) cm.
Permukaan siar harus diratakan dengan permukaan batu bata.
Plesteran
Angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain yang akan ditanam dalam
dinding, harus dipasang pada saat pekerjaan pemasangan dinding batu
bata dipasang. Permukaan yang akan diplester yang licin harus dibuat
kasar dan diberi perekat calbon atau yang setara.
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan dari kotoran sertaa
bagian yang terlepas, dan kemudian dibasahi. Pekerjaan plesteran pada
suatu bagian dinding harus dilakukan dengan memperhitungkan kesikuan
dinding yang diplester dengan dinding yang berbatasan.
Ketebalan plesteran pada bidang dinding tidak boleh melebih 25 mm jika
tidak ditentukan lain oleh pemberi tugas / pengawas. Permukaan harus
diberi ”kepala” sebagai patokan / acuan ketebalan plesteran. Kelurusan
permukaan setelah diplester harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Mencembung atau mencekungnya permukaan tidak boleh melebihi 2 mm
dari sebuah garis sepanjang 1 m pada permukaan plesteran.
Pada bidang vertikal maupun horizontal tidak boleh terdapat lebih dari
1 (satu) kali pencembungan dan pecekungan permukaan sepanjang 3 m.
2 (dua) kali pencembungan atau pecekungan permukaan sepanjang 5 m.
Proyeksi bidang vertikal harus diukur dengan ”Lot” (Plimb) dan tidak boleh
melebihi :
10 mm untuk bidang sampai ketinggian 4 mm
12 mm untuk bidang sampai ketinggian 6 mm
15 mm untuk bidang lebih tinggi dari 6 m
Pengacian
Bidang-bidang yang tidak akan dilapisi dengan bahan lain harus dibuat
licin dengan pasta semen yang dicampur dengan bahan yang mengurangi
penyusutan untuk batu.
Permukaan plesteran harus terlebih dahulu dibasahi sebelum proses
pengacian dimulai.
Pekerjaan pembobokan untuk pemasangan saluran-saluran, pipa dan
lain-lain harus diselesaikan sebelum pengacian dimulai.
14
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
3. Plafond
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini menguraikan mutu pekerjaan serta cara pelaksanaan
penyelesaian langit-langit yang mencakup ;
Pemasangan Rangka langit-langit / plafond.
Pemasangan Penutup Langit-langit / Plafond.
Ketentuan Umum
Bilamana tidak ditentukan lain, pekerjaan penyelesaian langit-langit harus
sesuai dengan ketentuan :
- NI – 2 1971
- NI – 3 1970
- Standard Industri Indonesia.
- Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan petunjuk dalam
gambar perencanaan, pedoman dari pabrik pembuat dan petunjuk-
petunjuk Direksi / Pemimpin Proyek.
Bahan / material
Untuk rangka besi ”Hollow Galvanised”, berbentuk pipa empat segi.
Sedangkan untuk penggantung menggunakan baja, besi beton dan mild
steel serta skrup dan plug.
Bahan penutup plafond / langit-langit terbagi atas dua jenis, antara lain :
- Plafond flat dan variatif gypsumboard9mm, rangka ”hollow galvanised”.
- Plafond flat kalsiboard 3,5 mm, rangka ”hollow galvanised”.
Pemasangan Rangka
Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar rencana, semua yang harus
berada di dalam langit-langit harus sudah terpasang dengan baik.
15
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
16
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Pemasangan
Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen pada tepi
samping (engsel), atas dan bawah antara 1,5 – 2,00 mm, dan 3 mm pada
sisi berkunci (pintu tunggal) dan 1,50 – 2,00 mm (pintu ganda).
5. Atap
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan struktur
dan material penutup atap.
Struktur atap atap menggunakan konstruksi baja ringan dengan material
penutup atap metal setara surya roof dan dilapisi karet pelindung.
Sebelum pemasangan struktur konstruksi ringbalk harus ditimbang sebaik-
baiknya. Untuk pekerjaan konstruksi baja menggunakan material
Spaceframe. Hal ini sangat berkaitan dengan perhitungan beban yang
akan dilaksanakan oleh vendor konstruksi baja.
6. Pengecatan
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan
perlengkapan yang dibuthkan untuk melaksanakan :
Pengecatan dinding, plafond, kayu, besi, dan aluminium.
Galvanisasi ; permukaan baja dan besi dengan lapisan zinc untuk
mencegah proses korosi.
Ketentuan Umum.
Bila mana tidak ditentukan lain, pekerjaan pengecatan harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan :
17
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
NI – 3 tahun 1970
NI – 4 tahun 1972
BS 729
ASTM A 123 atau ASTM A 153 atau,
JIS H 8641
Standar Industri Indonesia
Standard dari pabrik pembuat.
Bahan dan Peralatan.
Bahan yang diperlukan adalah cat dasar, filler dan permukaan sesuai
dengan yang tertera dalam gambar.
Jenis cat yang digunakan adalah untuk :
Dinding, plafond ; cat jenis emulsi vynil acrilic untuk bagian yang
terlindung dari cuaca (tembok dalam) dan jenis emulsi vynil acrilic
wheathershield untuk bagian dinding yang tak terlindung terhadap cuaca
(tembok luar).
Kayu ; cat jenis emulsi enamel sintetis atau melamic coating.
Besi dan baja ; cat dengan bahan dasar epoxy resin atau cat emulsi
enamel sintetis.
Cat epoxy yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut ini :
Kekuatan tekan 700 kg/cm2, serta kekuatan lentur (tarik) 250 kg/cm2.
Daya modulus elastisitas 100.000 kg/cm2
Ketebalan minimum 500 mikron.
Warna transparant untuk beton, berwarna untuk bidang lainnya.
18
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Permukaan akhir setelah cat kering harus tampak rata dan licin, tidak
menunjukkan garis-garis kwas serta tidak menunjukkan adanya debu yang
menempel. Sebelum pengecatan lapisan akhir dimulai, contoh
kesesuaian warna harus dibuat untuk dimintakan persetujuan Pemberi
Tugas pengawas / pemberi tugas.
19
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Permukaan baja atau besi harus dibersihkan dari karat, kerak-kerak karat
dan kotoran lain dengan penyikatan kawat secara mekanis (mechanical
wire brushing) atau listrik atau dengan proses penyemprotan dengan pasir
(sand blasting) sesuai dengan ketentuan yang diberikan sampai
permukaan baja atau besi asli terlihat. Permukaan baja ataua besi harus
dibersihkan dari lapisan minyak atau gemuk dengan menggunakan
degreaser. Permukaan baja atau besi yang tidak rata, sisa pengelasan
yang kasar diratakan dengan menggunakan gurinda. Penghalusan
permukaan dengan gurinda tidak boleh menimbulkan cacat pada
permukaan baja atau besi.
Permukaan baja atau besi yang telah dibersihkan harus segera dilapis
dengan cat dasar. Bilamana lapisan dasar tertunda leebih dari 8
(delapan) jam, maka permukaan harus dibersihkan kembali dengan cara
yang tersebut diatas. Pekerjaan pengecatan yang sudah dimulai dengan
lapisan cat dasar tidak boleh ditinggalkan tanpa diselesaikan tersebit
dahulu. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kwas tangan yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas pengawas. Pengecatan sendiri tidak
boleh dilakukan pada keadaan cuaca lembab dan tidak boleh berdebu.
Permukaan akhir setelah cat kering harus tampak rata dan licin, tidak
menunjukkan adanya debu yang menempel.
Galvanisasi.
Proses galvanisasi yang diutamakan adalah proses pencelupan ; hot dip
galvanizing. Proses dengan listrik (elektrolisa) hanya dilakukan bilamana
proses pencelupan tidak memungkinkan dan untuk ini harus dimintakan
persetujuan Pemberi Tugas pengawas dan pemimpin proyek.
Peng-galvanisasian harus dilakukan dengan mencelup komponen yang
akan digalvanisasikan dalam zinc cair bersuhu tinggi. Pencelupan
potongan baja atau besi harus dilakukan sampai terjadi perpaduan antara
lapisan permukaan baja atau besi dengan seng yang merupakan lapisan
pertama.
Lapisan kedua merupakan lapisan seng. Bila suatu komponen harus
digalvanisasi, harus diusahakan agar pada komponen tersebut tidak
terdapat celah-celah yang sempit. Celah ini harus ditutup terlebih dahulu
dengan pengelasan.
Untuk lubang baut harus diperhitungkan diameter lubang yang akan
mengecil setelah proses galvanisasi. Ketentuan detail untuk pelaksanaan
20
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
2 – 5 mm 460 64
Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan listrik dalam proyek ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan baik di dalam
bangunan maupun di luar bangunan, termasuk perkawatan, titik nyala,
armature sampai ke panel-panel penerangan.
2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatannya
sampai ke panel-panel.
3. Pengujian dan pengesahan seluruh instansi listrik
4. Penyerahan Surat Jaminan oleh instalatur/Kontraktor beserta gambar
instalasi yang terpasang rangkap 3 (tiga).
Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dan penyesuaian dengan keadaan lapangan/lokasi
pemakaian disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas, Kontraktor masih
harus menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan
persetujuan Pemberi Tugas Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture,
dimensi-dimensi, data performance nama badan usaha yang
menyediakan spare parts dan after sales service untuk material-material
tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-
alat/peralatan-peralatan di dalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasa perlu adanya perubahan-perubahan atau penyimpangan-
penyimpangan dari sistem yang direncanakan sehubungan dengan
daftar bahan yang diajukan tanpa perubahan fungsi sistem, serta
maksud sistem semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi
alasan-alasan yang tepat. Perubahan di atas haruslah mendapat
persetujuan dari Konsultan Perencana dan tidak membawa akibat
tambahan biaya.
21
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Pengecatan
Peralatan-peralatan yang memakai cat akhir dengan sistem bakar, jika
dalam masa pekerjaan mengalami “cacat”, maka kontraktor wajib
mengganti dan atau mengembalikan ke pabrik untuk dicat bakar ulang.
Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan di
sini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang
disaksikan oleh Pemberi Tugas Pengawas. Semua tenaga, bahan dan
perlengkapannya yang perlu untuk percobaan tersebut merupakan
tanggung jawab kontraktor. Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak
baik harus diganti.
22
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Contoh :
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan/material yang akan
dipasang di sini untuk dimintakan persetujuan Pemberi Tugas
Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contoh ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua
perlengkapan bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya
diganti serta diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
23
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
3. Semua kabel type NYY dan NYM tidak boleh ditanam langsung dalam
tembok, apabila melewati tembok harus dilindungi dengan pipa PVC
type AW dengan ukuran yang cukup.
Panel Board
Semua panel/kabinet harus dibuat dari pelat baja yang mempunyai
ketebalan 2 mm, dan dicat anti karat dan diberi cat finish yang rata
dengaan sistem bakar. Panel board harus mempunyai ukuran seperti
dipersyaratkan, yang besarnya menurut kebutuhan, sehingga untuk
jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak penuh sesak.
Frame/rangka panel harus ditanahkan/di-grounding-kan dan lengkap
dengan bracket untuk dapat ditutup rapat-rapat.
Pada kabinet harus ada cara yang baik untuk memasang, mendukung
dan menyetel Panel Board secukupnya. Kabinet dengan kawat-kawat
Through Feeder harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan
lebar tidak kurang dari 10 cm.
Kunci
Setiap kabinet/panel harus dilengkapi dengan kombinasi “Catch dan Flat
Key Lock” untuk setiap kabinet/panel, kuncinya adalah sama (Master
Key), 1 (satu) kabinet/panel harus disediakan dua anak kunci.
Sistem Iluminasi
Pada semua kabinet, tempat kontrol, panel board circuit breaker, tombol-
tombol dan barang-barang perlengkapan lain, kecuali tercatat lain, harus
dipasang plat nama yang menerangkan penggunaannya.
Pemasangan lampu-lampu
1. Sistem fixture penerangan dan perlengkapan harus dipasang dengan
cara yang disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas Harus disediakan
“Strap”, “Support”, penggantung bahan-bahan lain yang perlu untuk
pemasangan yang baik seperti dipersyaratkan dalam gambar rencana.
Body lampu harus mendapat pentanahan.
2. Pada waktu diselesaikannya pemasangan fixture-fixture penerangan
dan outlets (receptacle), harus bebas cacat dan baik. Bagian-bagian
yang rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
3. Merk lampu dan komponen-komponen lampu Fluorescent/Tube Lamp.
a) Ballast :
Dipakai high power factor, yaitu yang mempunyai power factor
sebesar 0,90 – 0,95 dengan low loss power. Atau dapat dipakai
type ballast low power factor, yang mempunyai power factor lebih
kurang 0,50, tetapi harus ditambah condensator sehingga
mempunyai power factor 0,90 – 0,95.
b) Condensator :
Disesuaikan dengan daya lampu dan power factor yang ditentukan
butir 1.diatas.
Merk :Ex Philips atau yang setara.
Jenis : Tabung
24
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
Pentanahan/Grounding
“Grounding rod” harus dipasang untuk pentanahan seperti gambar
rencana. “Grounding rod” harus terbuat dari tembaga atau copper rod
yang dilindungi dengan pipa galvanish jenis medium, dengan diameter
tidak kurang dari 2 cm dan panjangnya tak terhingga; sehingga tahanan
tanah maksimum 2 (dua) Ohm ditanam ke dalam tanah secara vertikal.
Pentanahan netral dari mesin harus dipisahkan dengan pentanahan
untuk sistem/body.
Pengamanan bagian-bagian body/metal, harus disambungkan dengan
baik pada sistem pentanahan, digunakan kawat BC yang mempunyai
penampang : 50 mm, sambungan pada peralatan digunakan sekrup-
sekrup. Sistem hubungan pentanahan sesuai dengan gambar-gambar
rencana.
Panel-panel
1. Medium Voltage Cubicle (Panel Tegangan Menengah)
MV Cubicle mempergunakan gas SF6 sebagai pemadam
percikan api yang timbul pada saat switch “on” dan “off”
dengan karakteristik sesuai dengan gambar.
2. Panel Distribusi Utama
Adalah panel utama tegangan rendah yang menerima
tenaga listrik dan mendistribusikan tenaga listrik
25
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
26
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
27
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
28
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
29
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
30
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
31
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
32
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
33
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep
34