Anda di halaman 1dari 34

Spesifikasi Teknis

Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

SPESIFIKASI TEKNIS
A. PRELIMINARIES

1. Air Kerja.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan peralatan
serta perlengkapan yang dibutuhkan pengadaan air kerja / bersih selama dan
setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan berikut instalasi dan pengujiannya.
Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
Kontraktor harus menyediakan / mengusahakan peralatan penunjang
misalnya, ground tank, menara air, dan mesin pompa untuk pengadaan air
bersih tersebut, karena air yang akan dipakai untuk pengecoran harus bersih
sesuai dengan persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa
pada Laboratorium Penelitian Masalah Air.

2. Listrik Kerja.
Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan listrik dan
kelengkapannya yang akan dipergunakan selama pelaksanaan pekerjaan.

3. Pengukuran Kembali
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan pengukuran
kembali dengan teliti mengenai elevasi permukaan tanah, jalan, tembok
penahan atau elevasi lainnya sesuai dengan permintaan Pemberi Tugas.
Semua hasil pengukuran kembali harus dikaitkan terhadap bench mark yang
terdekat.
Alat-alat ukur yang dipergunakan harus dalam keadaan dapat berfungsi
dengan baik dan sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan
dipakai harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas, baik dari jenis maupun
kondisinya.
Alat-alat ukur yang dipergunakan antara lain waterpass / theodolite lengkap
dengan statif dan rambu-rambunya.
Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar
dengan hasil pengukuran kembali, maka Pemberi Tugas berkewajiban
memutuskan hal tersebut. Tetapi apabila terdapat kesalahan dalam
pengukuran kembali (taking out), maka kontraktor harus mengadakan
pengukuran kembali dan semua menjadi tanggung jawab kontraktor.

4. Bangsal Kerja
Kontraktor harus membangun Bangsal Kerja untuk menyimpan bahan dan
peralatan, yang lokasinya akan ditentukan Pemberi Tugas. Besar dan luas
Bangsal Kerja harus memenuhi persyaratan umum sesuai kebutuhannya.

1
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

B. SITE WORK

1. Talud Penahan Tanah


Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
semua jenis tembok penahan tanah / turap dan lainnya yang ukurannya
sesuai dengan gambar, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi.
Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI – 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI – 8 Peraturan semen portland Indonesia
Material
1). Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai
dengan P.U.B.I., NI – 3 1970 dan cara pengerjaannya harus dilakukan
menurut cara terbaik yang dikenal umum dilokasi.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau retak.
2). Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 3 pasir.
Pelaksanaan
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai dengan ukuran
dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua
hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.

2. Drainase.
Kontraktor harus mengatur pekerjaan Drainase sedemikian sehingga aliran air
hujan, air bekas dari lavatory, floor drain atau dari sumber-sumber lain ,
selama dan sesudah pekerjaan selesai, berjalan baik dan lancar.
Untuk menghindari kerusakan pekerjaan, kontraktor harus mengusahakan
alat-alat untuk melindungi pekerjaan tersebut, misalnya pompa air, saluran
pembuangan atau saluran-saluran penyimpanan air dan sebagainya.

Macam pekerjaan drainase meliputi pelaksanaan pekerjaan saluran,


pemasangan bak kontrol, saluran penyambung dari jalan ke saluran dan
saluran air sesuai dengan spesifikasi lainnya tentang pekerjaan tersebut dan
dalam batas-batas kedudukan, kemiringan dan dimensi seperti yang
tercantum dalam gambar rencana dan atau petunjuk pemberi tugas / Direksi.

Pada tempat-tempat tertentu seperti yang tercantum dalam gambar rencana,


kontraktor harus membuat bak kontrol untuk mengontrol kecepatan aliran dan
mencegah adanya erosi ke saluran penampungan.

2
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Apabila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan site, kontraktor


harus menanyakan pada Pengawas dan kontraktor harus membuat gambar-
gambar revisi dengan persetujuan Pemimpin Proyek.

Kontraktor harus mengikuti gambar rencana mengenai ukuran, letak bak


kontrol, elevasi, arah aliran dan dimensi-dimensi lainnya dan apabila terdapat
ukuran-ukuran yang kurang jelas, kontraktor harus mengikuti semua petunjuk
Direksi / pemimpin proyek

3. Penimbunan Tanah.
Umum
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penimbunan pada daerah bangunan
yang tertera pada gambar.Termasuk pekerjaan yang menurut petunjuk
Pemberi TugasDireksi.
Referensi : AASHO T 99
Pelaksanaan
Seluruh bagian site yang direncanakan untuk perletakan bangunan dan
daerah pertamanan harus ditimbun sampai mencapai ketinggian yang
ditentukan, tanah timbunan harus cukup baik, bebas dari sisa-sisa (rumput,
akar-akar dan lain-lainnya).Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk
Direksi.
Penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis setebal maksimal 30 cm
hamparan setiap lapisan. Kadar air haruis dijaga , agar pemadatan dapat
berlangsung optimal. Apabila kadar air tanah timbunan terlalu tinggi maka
proses penghamparan pada lapis berikutnya harus ditunda untuk menurunkan
kadar air lapisan timbunan yang bersangkutan, pemadatan baru dapat
dilakukan apabila kadar air telah mencapai derajat yang memadai.
Penghamparan lapisan selanjutnya baru boleh dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.Pemberi Tugas berhak untuk
memeriksa dan menguji derajat kepadatan timbunan setiap lapisan.Apabila
kepadatan lapisan yang diperiksa memenuhi persayaratan, maka pekerjaan
timbunan berikutnya harus ditunda sampai diperoleh kepadatan lapisan yang
bersangkutan.
Kontraktor harus memperhatikan dan memperhitungkan terhadap penyusutan
dan penurunan yang terjadi terhadap timbunan yang dikerjakan, sehingga
hasil kahir dari pekerjaan ini sesuai dengan garis dan elevasi yang tercantum
dalam gambar.
Penggilingan lapisan harus mencapai kepadatan yang mencukupi sesuai
standard proctor laboratorium pada kadar air yang optimum dengan
pemeriksaan kepadatan standard PB.0111.76 Manual pemeriksaan bahan
jalan No. 01/MN/BM/1976.
Sisa tanah hasil galian yang tidak dipergunakan harus disingkirkan
secepatnya dan dibuang kelokasi yang telah ditentukan. Tanah hasil galian
yang akan dipergunakan kembali untuk pekerjaan selanjutnya harus
diletakkan dan ditempatkan sedemikian rupa hingga memudahkan
penggunaan selanjutnya dan tidak mengganggu pekerjaan lainnya.

3
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

4. Septik Tank.
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua
pekerjaan pembuatan septik tank seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Ketentuan Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas Lapangan / Direksi
untuk memperoleh persetujuannya mengenai :
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada
P.U.B.I., NI – 3 1970 dan NI – 10 1973
Gambar pelaksanaan (shop-drawing)
Bahan.
Bahan-bahan yang dipergunakan seperti yang diuraikan dalam gambar
rencana.
Perekat bahan pasangan yang digunakan adalah spesi (adukan) dan sesuai
dengan ketentuan yang dicantumkan atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
Bata harus baru, terbakar keras dan dipasang dengan adukan sesuai dalam
gambar rencana.
Ukuran bata ringan/hebel adalah L.10 cm x T.20 cm x P.40 cm dengan
toleransi ukuran 0,5 cm.
Pemasangan Batu Bata Ringan/Hebel
Spesi.
Spesi kedap air dengan campuran 1 : 2 sesuai dengan ketebalan, ketinggian
dan ukuran yang tercantum didalam gambar rencana.
Buis Beton &Pemasangan Batu Ringan/Hebel.
Buis beton yang digunakan adalah buis beton dengan diameter 100 cm
dengan ketebalan 10 cm atau sesuai yang tertera dalam gambar rencana.
Pemborong tidak diperkenankan untuk memulai pemasangan sebelum
pengukuran serta pemeriksaan ketepatan kesikuan diperiksa.
Pemasangan batu bata menggunakan campuran 1 : 2. Batu bata yang akan
dipergunakan harus padat, keras , tanpa retak / pecah. Batu bata harus tepat
ukuran, ketebalan, dinding batu bata setelah diplester tidak boleh melebih 150
mm. Sekurang-kurangnya 6 jam sebelum digunakan, batu bata harus
direndam hingga buihnya habis, dan dibasahkan lagi sampai menjadi jenuh
sebelum pemasangan dilakukan.
Setiap lapis batu bata harus terpasang tegak lurus dengan bantuan bentangan
benang yang sipat datar.
Pembuatan lubang pada pasangan batu bata untuk duduknya perancah sama
sekali tidak diperkenankan.
Siar.
Siar tegak pasangan tidak diperkenankan membentuk satu garis lurus antara
dua lapisan pasangan.

4
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

C. STRUKTUR

1. PONDASI
Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
semua pekerjaan pondasi batu gunung, dan pondasi lainnya yang
ukurannya sesuai dengan gambar, kecuali jika ditentukan lain oleh
Direksi.
Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI – 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI – 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI – 8 (1972) Peraturan semen portland indonesia
Material
1). Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus
sesuai dengan P.U.B.I., NI – 3 1970 dan cara pengerjaannya harus
dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal dalam pelaksanaan.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau
retak.
2). Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 3 pasir.
Pelaksanaan
Untuk jenis pondasi poer, dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang ditunjuk dalam gambar rencana dan pada pelaksanaan
pekerjaan harus menggunakan peralatan yang sesuai dan mencapai
kedalaman tanah dasar yang mampu memikul beban bangunan tersebut.
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai dengan
ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua
hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.

2. BETON
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam
beton biasa, beton bertulang dengan penulangannya, bekisting,
finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar-gambar
dan persyaratan.
b. Referensi
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuan-ketentuan seperti yang tertera dalam :
NI – 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI – 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia

5
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

NI – 5 (1961)
NI – 8 (1972) Peraturan semen portland Indonesia
c. Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar
dan harus sesuai dengan persyaratan di dalam NI – 2 Bab 3.3, Bab
3.4 dan Bab 3.5.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kontaminasi oleh bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat halus
(pasir) dan agregat kasar (koral atau split) harus disimpan dalam
tempat-tempat yang terpisah.
Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu terbaik seperti disyaratkan dalam
NI – 8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang
dipakai untuk seluruh pekerjaan beton.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup
oleh pabrik dan terlindung.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat yang tidak
terkena air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk dalam urutan
pengiriman.
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 m. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai.
Pembesian
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian
rupa, sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah, aspal, oli/minyak gemuk (fat).
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan
ukuran masing-masing.
Besi penulangan harus sesuai dengan persyaratan dalam NI – 2 Bab
3.7 yang dinyatakan sebagai U – 32, untuk diameter diatas 13 mm
sedangkan untuk dibawah 13 mm adalah U-24, sesuai dengan
keterangan pada gambar perencanaan.
Kawat pengikat harus berukuran minimal garis tengah 1 mm seperti
yang disyaratkan dalam NI – 2 Bab 3.7.
Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan
persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu
diperiksa pada Laboratorium Penelitian Masalah Air.

d. Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali disebutkan lain, maka campuran beton harus sedemikian
rupa sehingga mencapai kekuatan beton karakteristik K
175.kecuali disebutkan lain pada gambar.

6
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan


trial test yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang
disyaratkan dapat tercapai. Dari hasil trial test tersebut ditentukan
oleh Pemberi Tugas Pengawas “Deviasi Standard” yang akan
dipergunakan untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan,
sesuai dengan syarat-syarat PBI – 71 Pasal 4.6 dan 4.7.
2. Pengecoran Beton
Kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam
bekisting. Alat-alat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa
harus bersih.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya dan diperiksa
sebelum pengecoran dilakukan.
Pemberi Tugas Pengawas harus menerima pemberitahuan
minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan, agar
pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
Pelaksanaan Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan
dalam PBI 1971 kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter
dan segera sesudah pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus
dipadatkan dengan penggetar (internal concrete vibrator). Tidak
diperbolehkan melakukan pengetokan untuk hal ini. Kecepatan
vibrator dalam adukan harus tetap dan lebih besar dari 7000
impuls per menit. Penggunaan alat penggetar tidak boleh
mengenai besi penulangan. Pemadatan dengan penggetaran ini
harus dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab 6.4.
3. Penyambungan Beton
Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah
mengeras, permukaan yang lama dibersihkan dan dikasarkan,
bekisting harus dikencangkan kembali dan penyambungannya
dengan menggunakan air semen, jika umur beton lebih dari 3 hari
penyambungannya harus menggunakan Bonding Agent yang
disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas.
4. Slump
Slump yang diizinkan untuk beton dalam keadaan mix yang
normal adalah sesuai dengan PBI 1971 Bab 4.4.
Pemakaian nilai slump harus teratur dan disesuaikan dengan
kebutuhannya , misalnya : untuk daerah-daerah yang
pembesiannya rapat menggunakan slump yang tinggi.
5. Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya,
harus diberikan pasir 5 cm dan lantai kerja 5 cm, dengan mutu
beton K 100.
Sebelum pengecoran lantai kerja dilakukan, lapisan pasir tersebut
harus dipadatkan terlebih dahulu.
6. Kolom dan Balok Praktis

7
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Kontraktor harus memberikan/merencanakan kolom-kolom praktis


untuk pemasangan dinding seluas 12 m2 atau dimana dianggap
perlu harus dipasang kolom praktis.
7. Pemeliharaan Beton
Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiram dengan air secara rutin, sehingga beton berumur satu
minggu. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang deras,
air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.
8. Masa Pelaksanaan
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara
kontinyu dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit
setiap 5 m3 beton harus dibuat benda uji untuk ditest di
laboratorium.
Penyerahan dan pengambilan benda uji harus disertai Pemberi
Tugas Pengawas. Jumlah benda uji yang dibuat sesuai dengan
permintaan Pemberi Tugas Pengawas. Setelah berumur 7 (tujuh)
hari, benda uji harus diperiksa kekuatan tekannya di laboratorium.
Ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI 1971 Bab 4.7 harus
dipenuhi.
9. Pemeriksaan Lanjutan
Apabila hasil pemeriksaan pada Bab 4.7 PBI 1971 masih
meragukan, maka pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan
menggunakan concrete gun atau kalau perlu dengan core drilling
untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton yang sudah
ada, sesuai pasal 4.8 PBI 1971.
Biaya pekerjaan dalam pasal-pasal ini menjadi tanggungan
Kontraktor. Hal-hal yang bersangkutan dengan mutu beton
hendaknya mengikuti NI – 2 pasal yang bersangkutan.
e. Bahan Additive
Pemakaian bahan additive harus disertai percobaan laboratorium
guna mendapatkan hasil yang baik yang disetujui Pemberi Tugas
Pengawas.Bahan additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM
atau JIS.
f. Bekisting
1. Umum
Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan
sedemikian rupa agar pada waktu pengecoran dan pembongkaran
tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-
ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.Perencanaan
pelaksanaan, serta pembongkaran bekisting harus sesuai dengan
cara-cara yang disarankan dan kriteria di dalam NI – 2 Bab 5.8.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus
benar-benar bersih sebelum digunakan.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat
mencegah defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta

8
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

sambungan-sambungannya harus rapat sehingga dapat mencegah


kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memungkinkan pembersihan bekisting.
2. Referensi
Seluruh bekisting harus mengikuti persyaratan-persyaratan
dalam normalisasi NI – 2 dan NI – 3.
3. Material
Bekisting untuk Beton.
Seluruh bekisting untuk beton harus terbuat dari Multiplex 6 mm
dan balok ukuran 5/10 digunakan pada rangka utama dan kaso
5/7 untuk rangka pengisi, kecuali dipersyaratkan lain oleh
Pemberi Tugas Pengawas.
Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan
gambar perencanaan bekisting secara lengkap untuk disetujui
Pemberi Tugas Pengawas.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pemakaian bekisting
beton adalah sebagai berikut :
a. Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus
cukup tebal dan terikat kuat.
b. Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara
mekanis atau dengan bahan kimia.
c. Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam
bekisting.
d. Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing
agent yang disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas.
e. Ukuran jarak harus disesuaikan dengan rencana dalam
gambar.
4. Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin keselamatan penuh atas struktur-
struktur yang dicetak dengan memperhatikan persyaratan-
persyaratan minimum sebagai berikut : Bagian struktur beton
vertikal boleh dibongkar bekistingnya setelah 7 hari, dengan
syarat bahwa betonnya telah cukup keras dan tidak cacat karena
pembongkaran tersebut.
Bagian struktur beton yang disangga dengan penumpu tidak
boleh dibongkar, sebelum betonnya mencapai kekuatan yang
cukup untuk menyangga beratnya sendiri dan beban-beban
pelaksanaan atau beban-beban lain yang akan menimpa bagian
struktur beton tersebut.
Dalam hal apapun bekisting pada jenis struktur ini tidak boleh
dibongkar sebelum berumur 14 hari, demikian juga bekisting-
bekisting yang dipakai untuk mematangkan (curing) beton tidak
boleh dibongkar sebelum beton ditentukan matang.

9
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

5. Contoh-contoh
Sebelum pelaksanaan pemasangan, lebih dahulu Kontraktor
harus memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai
guna mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas Pengawas.
6. Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah
mengkoordinasikan pemasangan letak-letak instalasi listrik,
plumbing dan lain-lain.

D. FINISHING ARSITEKTUR.
1. Lantai
Lingkup Pekerjaan.
Kontraktor akan menyediakan tenaga kerja, perlengkapan dan alat-alat
lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan lantai, yang
mencakup :
Pemasangan Lantai
Ketentuan Umum.
Syarat mutu bahan serta pekerjaan lantai harus mengikuti ketentuan yang
tersebut pada pekerjaan dasar / pekerjaan spesi.
Bahan.
Pasir, semen, kerikil untuk beton ; diuraikan pada item pekerjaan beton,
pasir urug. Untuk penyelesaian akhir dari lantai dipergunakan antara lain
jenis :
- Granito60x60 cm
- Keramik 60x60 cm
- Keramik 30x60 cm.
Pemasangan Lantai Bawah.
Lapis pertama ; lapisan pasir setebal 7 cm ; dipadatkan dengan alat
pemadat / disiram dengan air hingga padat / meresap.
Lapis diatas pasir ; Lembaran penahan kelembaban seperti yang
disyaratkan di bagian pekerjaan kedap air.
Diatas lapisan penahan kelembaban ; lantai kerja beton mutu K100
dengan ketebalan sekurang-kurangnya 5 cm.
Ketinggian permukaan akhir lantai beton rabat harus diperhitungkan
dengan ketebalan lapisan penyelesaian lantai, keramik dan lain-lain.
Pemasangan Lantai Atas.
Pemasangan lantai atas, beton bertulang, harus dilaksanakan seperti
yang diuraikan dalam gambar rencana, dan di”pekerjaan beton” diatas
sebelum pemasangan lapisan penyelesaian.
Penyelesaian Lantai.
Pemasangan Pelapis Lantai.
Permukaan lantai kerja harus rata waterpass, dibersihkan dari kotoran dan
disiram dengan air semen.
Ruangan harus diukur dan dibagi sehingga pola pelapis terbagi dengan
baik dan arah siar diantara pelapis lantai sejajar dan tegak lurus dinding
yang mengelilingi ruangan tersebut.

10
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Bila mana siar tidak dapat disejajarkan dengan dinding, Kontraktor harus
memberitahukan Pemberi Tugas Pengawas / Pemimpin Proyek untuk
menentukan metode pemasangan.
Sebelum pelapis lantai dipasang, permukaan harus dilapisi dengan pasir
urug setebal 5 cm atau sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar
rencana.
Pada awalnya beberapa buah keramik atau bahan pelapis lainnya
dipasang dibeberapa tempat sebagai patok ukur ketinggian permukaan.
Pelapis lantai lantai hanya boleh dipotong dengan mesin pemotong dan
bekas pemotongan harus dihaluskan. Pelapis lantai yang cacat
pinggirnya atau retak tidak boleh dipasang. Setelah pemasangan, siar
dicor dengan bahan yang dijelaskan untuk setiap jenis bahan pelapis.
Kotoran dan sisa-sisa spesi dan cor harus segera dibersihkan.
Lantai tidak diperkenankan untuk dibebani atau di injak sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari setelah pemasangan dilakukan.
Jenis lantai yang harus dipoles, pemolesan lantai baru boleh dikatakan
sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari setelah pemasangan lantai
dilakukan.

Pemasangan Granit dan Keramik, dan lain-lain.


Ketentuan pelaksanaan pemasangan granit dan keramik dan jenis lainnya
untuk lantai pada umumnya adalah sama dengan ketentuan mengenai
”pasangan pada dinding”.
Pemasangan granit dan keramik harus rata dan pada ruang basah harus
diperhitungkan kemiringan 2 % menuju ke lubang pembuangan (floor
drain/strainer).

2. Dinding & Kolom

Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua
pekerjaan pasangan bata seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat pada gambar-gambar dan
seperti yang dipersyaratkan dalam Spesifikasi ini.
Kontraktor akan menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan
batu bata, binding partisi.

Penyelesaian dinding
Ketentuan Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas Lapangan/ Direksi
untuk memperoleh persetujuannya mengenai antara lain :
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada
P.U.B.I., NI – 3 1970 dan NI – 10 1973
Contoh bahan / material untuk peenyelesaian yang mencermikan mutu,
ukuran, kerataan permukaan / texture, warna dan kekuatannya.

11
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Gambar pelaksanaan (shop-drawing) yang menunjukkan pola


pemasangan dan kemiringan.
Pemasangan pelapis lantai hanya boleh dilakukan oleh pekerja yang telah
berpengalaman / ahli. Kontraktor akan diperintahkan untuk membongkar
dan mengulangi pemasangan pelapis dinding bila permukaannya tidak
rata atau terjadi rongga di bawah pemasangan pelapis akhir.
Bahan.
Bahan-bahan yang dipergunakan seperti yang diuraikan dalam gambar
rencana.
Perekat bahan pasangan yang digunakan adalah spesi (adukan) dan atau
tile adhesive sesuai dengan ketentuan yang dicantumkan atau sesuai
dengan petunjuk Direksi.
Bahan pelapis harus keramik mutu kelas I, tanpa retak / pecah dan tepat
ukurannya, berasal dari satu produsen dengan jenis yang telah ditentukan
dan disetujui pemberi tugas.
Anker-anker dan pengikat-pengikat harus dibuat berdasarkan
perencanaan yang disetujui Pemberi Tugas Pengawas dan kecuali tidak
disebutkan lain maka terbuat dari baja.
Bata harus baru, terbakar keras dan dipasang dengan adukan 1 pc : 3
pasir.

Ukuran bata adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi ukuran 0,5


cm.
Bahan-bahan untuk pengerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-
cara yang disetujui Pemberi Tugas Pengawas, untuk menghindarkan dari
segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan bahan tersebut.

Pemasangan Batu Bata


Spesi.
Spesi biasa (1 pc :3 pasir) untuk pemasangan dinding pada umumnya.
Pemasangan dinding harus dilaksanakan sesuai dengan ketebalan,
ketinggian dan ukuran yang tercantum didalam gambar rencana.

Pemasangan Batu Bata.


Pemborong tidak diperkenankan untuk memulai pemasangan sebelum
pengukuran serta pemeriksaan ketepatan kesikuan diperiksa.
Batu bata yang akan dipergunakan harus padat, keras , tanpa retak /
pecah. Batu bata harus tepat ukuran, ketebalan, dinding batu bata
setelah diplester tidak boleh melebih 150 mm untuk dinding ½ batu dan
240 mm untuk dinding 1 batu.
Sekurang-kurangnya 6 jam sebelum digunakan, batu bata harus direndam
hingga buihnya habis, dan dibasahkan lagi sampai menjadi jenuh sebelum
pemasangan dilakukan.
Setiap lapis batu bata harus terpasang tegak lurus dengan bantuan
bentangan benang yang sipat datar.
Pasangan dinding batu bata harus tegak lurus pada permukaan lantai.
Jika batu bata tidak terpasang dengan baik dalam spesi, lepaskan dan

12
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

bersihkan batu bata dari spesi dan pasanglah dengan spesi yang baru.
Penggunaan spesi bekas tidak akan pernah diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan batu bata untuk duduknya perancah
sama sekali tidak diperkenankan.
Batu bata yang terbelah dua yang akan digunakan tidak boleh melebih 5
% dari jumlahnya yang dipergunakan. Batu bata yang terpecah lebih dari
2 bagian tidak boleh dipakai.

Siar.
Siar tegak pasangan tidak diperkenankan membentuk satu garis lurus
antara dua lapisan pasangan. Siar pasangan batu bata harus dibersihkan
dari adukan sedalam 1 cm pada waktu adukan masih basah. Alur yang
terbentuk adalah untuk penguat ikatan plesteran.

Pengkaku Dinding.
Dinding ½ batu yang berdiri bebas dan melebihi panjang 6 m atau
ketinggian 3 m, harus diberi kolom atau balok penguat. Dinding 1 batu
yang berdiri bebas dan melebihi panjang 8 m atau ketinggian 4,5 m juga
harus diberi penguat.
Kolom dan balok penguat harus memenuhi ketentuan seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.
Angker 8 mm dengan panjang minimal 30 (tiga puluh) cm ditanam
kedalam dinding dengan jarak setiap 60 (enam puluh) cm.

Pemasangan batu bata harus dilakukan secara bertahap dengan tidak


melebihi 1 (satu) meter tinggi, setiap tahap harus segera diikuti dengan
pengecoran kolom penguat.Basahi pasangan sebelum pekerjaan
pemasangan selanjutnya dilakukan.

Pengakhiran Dinding.
Semua dinding batu bata harus diakhiri dengan balok / kolom penguat
seperti yang disyaratkan diatas (pengkaku dinding) terkecuali
pemasangan yang berakhir pada balok struktur.
Pada pertemuan dengan kolom beton / baja, harus diikat dengan angker
besi beton dengan panjang minimal 30 (tiga puluh) cm, ditanam dalam
dinding dengan jarak setiap 60 (enam puluh) cm.
Selain ketentuan yang telah disebutkan mengenai pemasangan dinding
batu bata, pemasangan batu bata polos (exposed) harus mengikuti
ketentuan dibawah ini.
Susunan ikatan pemasangan batu bata polos harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar, bilamana susunan ikatan tidak ditentukan, kontraktor
harus mengajukannya kepada Pemberi Tugas pengawas untuk disetujui.
Pemasangan batu bata polos harus dilakukan dengan meratakan sisi
bagian yang polos.
Bilamana kedua sisi dinding dibuat polos, maka pemasangan batu bata
harus dipasang pada as dinding.

13
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Batu bata yang harus dipasang sebagian (tidak utuh) harus dipotong
dengan menggunakan mesin pemotong.
Siar harus rata dan dibersihkan dari adukan pada saat adukan masih
basah.
Lebar siar adalah selebar 1 (satu) cm.
Permukaan siar harus diratakan dengan permukaan batu bata.

Plesteran
Angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain yang akan ditanam dalam
dinding, harus dipasang pada saat pekerjaan pemasangan dinding batu
bata dipasang. Permukaan yang akan diplester yang licin harus dibuat
kasar dan diberi perekat calbon atau yang setara.
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan dari kotoran sertaa
bagian yang terlepas, dan kemudian dibasahi. Pekerjaan plesteran pada
suatu bagian dinding harus dilakukan dengan memperhitungkan kesikuan
dinding yang diplester dengan dinding yang berbatasan.
Ketebalan plesteran pada bidang dinding tidak boleh melebih 25 mm jika
tidak ditentukan lain oleh pemberi tugas / pengawas. Permukaan harus
diberi ”kepala” sebagai patokan / acuan ketebalan plesteran. Kelurusan
permukaan setelah diplester harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Mencembung atau mencekungnya permukaan tidak boleh melebihi 2 mm
dari sebuah garis sepanjang 1 m pada permukaan plesteran.
Pada bidang vertikal maupun horizontal tidak boleh terdapat lebih dari
1 (satu) kali pencembungan dan pecekungan permukaan sepanjang 3 m.
2 (dua) kali pencembungan atau pecekungan permukaan sepanjang 5 m.
Proyeksi bidang vertikal harus diukur dengan ”Lot” (Plimb) dan tidak boleh
melebihi :
10 mm untuk bidang sampai ketinggian 4 mm
12 mm untuk bidang sampai ketinggian 6 mm
15 mm untuk bidang lebih tinggi dari 6 m

Pengacian
Bidang-bidang yang tidak akan dilapisi dengan bahan lain harus dibuat
licin dengan pasta semen yang dicampur dengan bahan yang mengurangi
penyusutan untuk batu.
Permukaan plesteran harus terlebih dahulu dibasahi sebelum proses
pengacian dimulai.
Pekerjaan pembobokan untuk pemasangan saluran-saluran, pipa dan
lain-lain harus diselesaikan sebelum pengacian dimulai.

Pemasangan Akhir (Keramik dan Batu Alam).


Keramik, batu alam dan bahan-bahan lainnya dipasang pada permukaan
dinding yang telah diplester rata dan tegak lurus pada permukaan dinding
atau bidang lainnya yang ditunjuk oleh gambar, antara lain :
Pemasangan dinding batu bata dengan akhiran cat polos warna,
dekorative, dan weathercoat.
Dinding dengan akhiran batu alam jenis andesit bakar 30x30 cm.

14
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Dinding dengan akhiran keramik 30x30 cm dan 20x25 cm, dll.


Permukaan bidang pasangan harus diukur dan dibagi sehingga pola
pelapis terbagi baik serta tegak lurus bidang lantai maupun dinding yang
berpotongan tegak lurus dengan bidang pasangan.
Bilamana tidak tersedia lembaran pelengkap untuk pengakhiran pada
sudut, pertemuan antara keramik yang terletak tegak lurus satu terhadap
lainnya harus dipasang beradu dingin, tegak lurus tanpa adu manis.
Pemotongan keramik harus dilakukan dengan mesin pemotong sesuai
dengan petunjuk pabrik pembuat. Sisi yang dipotong harus diratakan.
Bahan perekat digunakaan acian semen murni dengan tambahan perekat
(additive) atau tile adhesive yang disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas
/ Pemimpin Proyek.
Acian semen murni harus plastis tetapi tidak boleh mengandung air yang
berlebihan. Keramik yang akan dipergunakan / dipasang harus direndam
dalam air hingga jenuh.
Pemasangannya harus rata, siar yang bersilangan harus tegak lurus satu
terhadap lainnya. Lebar siar antara keramik / marmer harus sesuai
dengan yang ditunjuk / dicantumkan pada gambara. Siar diisi dengan
grouting semen biasa atau warna sesuai dengan ketentuan pada gambar
atau ditentukan oleh pengawas / pemimpin proyek.

3. Plafond

Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini menguraikan mutu pekerjaan serta cara pelaksanaan
penyelesaian langit-langit yang mencakup ;
Pemasangan Rangka langit-langit / plafond.
Pemasangan Penutup Langit-langit / Plafond.
Ketentuan Umum
Bilamana tidak ditentukan lain, pekerjaan penyelesaian langit-langit harus
sesuai dengan ketentuan :
- NI – 2 1971
- NI – 3 1970
- Standard Industri Indonesia.
- Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan petunjuk dalam
gambar perencanaan, pedoman dari pabrik pembuat dan petunjuk-
petunjuk Direksi / Pemimpin Proyek.
Bahan / material
Untuk rangka besi ”Hollow Galvanised”, berbentuk pipa empat segi.
Sedangkan untuk penggantung menggunakan baja, besi beton dan mild
steel serta skrup dan plug.
Bahan penutup plafond / langit-langit terbagi atas dua jenis, antara lain :
- Plafond flat dan variatif gypsumboard9mm, rangka ”hollow galvanised”.
- Plafond flat kalsiboard 3,5 mm, rangka ”hollow galvanised”.
Pemasangan Rangka
Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar rencana, semua yang harus
berada di dalam langit-langit harus sudah terpasang dengan baik.

15
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Ketinggian rangka harus diukur dengan waterpass, perbedaan ketinggian


yang diperbolehkan adalah maksimum 2 (dua) mm pada jarak 3 (tiga) m.
Rangka yang bersinggungan dengan dinding harus diskrup dan plug PVC,
dan tidak boleh dipaku.
Rangka di bagian tengah harus diberi penggantung yang dibagi secara
merata menurut bentangannya dengan jarak tidak lebih dari 120 cm.
Pengantung harus terbuat dari besi beton dengan diameter Sekurang-
kurangnya 8 (delapan) mm. Pengantung harus bersih dan dicat sekurang-
kurangnya dengan 2 lapis cat dasar redoxyde atau zinc chromate untuk
menghindari korosi.
Pemasangan Penutup Langit-langit / Plafond.
Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar, setiap lembaran penutup
dipasang rapat satu sama lainnya dan dipotong lurus kemudian dirapikan
dengan menggunakan kertas gosok.
Lubang yang diperlukan untuk kabel listrik harus dibor. Sekeliling dinding,
celah antara penutup langit-langit harus ditutup dengan plamur dan plester
kualitas baik yang dipasang sepanjang tepi dinding. Langit-langit setelah
terpasang harus datar / rata sempurna tanpa gelombang.

4. Pintu dan Jendela


Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan daun pintu dan jendela serta
ventilasi, yang pembuatan dan pemasangan.
Referensi
NI – 5
NI - 3
Standart industri indonesia
The Aluminium Association (AA)
Architectural Aluminium Manufacture Ass (AAMA)
ASTM
Standart dari pabrik pembuat
Spesifikasi teknis ini.
Material
Dari kayu bayam Kls. I dan kering (Kilndried) atau setara. Untuk semua
pintu yang berbahan dasar kayu dibuat dengan sistem panel kemudian
difinishing dengan cat kayu kualitas baik, perekat kayu tahan air
digunakan sepenuhnya mengikuti petunjuk produsen dan sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan.
Kaca-kaca untuk pintu dan jendela menggunakan kaca polos dengan
tebal 5 mm.

16
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Transportasi dan Penyimpanan


Sediakan penunjang-penunjang untuk kusen, daun pintu dan simpan di
tempat yang aman terhadap perubahan cuaca dan rayap.

Pemasangan
Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen pada tepi
samping (engsel), atas dan bawah antara 1,5 – 2,00 mm, dan 3 mm pada
sisi berkunci (pintu tunggal) dan 1,50 – 2,00 mm (pintu ganda).

Perlengkapan Pintu dan Jendela.


a. Umum
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat perlengkapan
pintu, jendela, seperti : engsel, kunci, handle dan sebagainya.
b. Referensi
Semua alat perlengkapan pintu dan jendela yang akan dipakai harus
sesuai dengan persyaratan : NI – 3 1970 Pasal 48, serta instruksi
pabrik/produsen.
c. Material
Semua model alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini
sedapat mungkin sesuai dalam gambar rencana.
d. Pemasangan
Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu. Engsel
bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai.
Engsel antara dipasang ditengah kedua engsel di atas.

5. Atap
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan struktur
dan material penutup atap.
Struktur atap atap menggunakan konstruksi baja ringan dengan material
penutup atap metal setara surya roof dan dilapisi karet pelindung.
Sebelum pemasangan struktur konstruksi ringbalk harus ditimbang sebaik-
baiknya. Untuk pekerjaan konstruksi baja menggunakan material
Spaceframe. Hal ini sangat berkaitan dengan perhitungan beban yang
akan dilaksanakan oleh vendor konstruksi baja.

6. Pengecatan
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan
perlengkapan yang dibuthkan untuk melaksanakan :
Pengecatan dinding, plafond, kayu, besi, dan aluminium.
Galvanisasi ; permukaan baja dan besi dengan lapisan zinc untuk
mencegah proses korosi.
Ketentuan Umum.
Bila mana tidak ditentukan lain, pekerjaan pengecatan harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan :

17
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

NI – 3 tahun 1970
NI – 4 tahun 1972
BS 729
ASTM A 123 atau ASTM A 153 atau,
JIS H 8641
Standar Industri Indonesia
Standard dari pabrik pembuat.
Bahan dan Peralatan.
Bahan yang diperlukan adalah cat dasar, filler dan permukaan sesuai
dengan yang tertera dalam gambar.
Jenis cat yang digunakan adalah untuk :
Dinding, plafond ; cat jenis emulsi vynil acrilic untuk bagian yang
terlindung dari cuaca (tembok dalam) dan jenis emulsi vynil acrilic
wheathershield untuk bagian dinding yang tak terlindung terhadap cuaca
(tembok luar).
Kayu ; cat jenis emulsi enamel sintetis atau melamic coating.
Besi dan baja ; cat dengan bahan dasar epoxy resin atau cat emulsi
enamel sintetis.
Cat epoxy yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut ini :
Kekuatan tekan 700 kg/cm2, serta kekuatan lentur (tarik) 250 kg/cm2.
Daya modulus elastisitas 100.000 kg/cm2
Ketebalan minimum 500 mikron.
Warna transparant untuk beton, berwarna untuk bidang lainnya.

Pengecatan dengan sistem semprot harus menggunakan peralatan


semprot udara (air sprayer) atau tanpa udara (airless sprayer) yang
memenuhi syarat.
Kwas, roller yang digunakan harus halus, tidak boleh menunjukkan serat-
serat atau garis-garis pada hasil pengecatan ; penggunaan jenis kwas
harus disetujui Pemberi Tugas pengawas.
Pelaksanaan Pengecatan.
Cara Pengecatan.
Semua benda yang melekat pada bidang yang akan dicat (seperti
schakelaar, stopkontak, fiiting, armatur lampu dan lain-lain) harus
dilepaskan dahulu sebelum pengecatan dilakukan dan dipasang kembali
setelah pengecatan selesai.
Pembungkus pelindung terhadap kotoran harus selalu tersedia untuk
melindungi pekerjaan yang dilaksanakan. Pelindung ini juga digunakan
untuk melindungi terhadap bagian lain yang tidak dicat.
Permukaan yang retak-retak atau bergelombang harus diratakan dengan
filler / plamiir. Pengecatan hanya boleh dilakukan jika permukaan bidang
yang akan dicat dalam keadaan bersih dan kering.
Pekerjaan pengecatan di bagian luar bangunan tidak diperkenankan untuk
dilaksanakan jika keadaan cuaca mendung / hujan. Cara pelaksanaan
pelapisan dengan cat harus mengikuti petunjuk pabrik pembuat.

18
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Semua cat hanya dipergunakan untuk diencerkan dengan bahan yang


dianjurkan oleh pabrik pembuat dan pengenceran harus disetujui oleh
Pemberi Tugas pengawas.
Pengecatan setiap lapisan hanya boleh dilaksanakan bilamana lapisan
sebelumnya telah kering dengan sempurna. Waktu kering sempurna
adalah sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
Sebelum pengecatan ulang dilakukan, bagian yang akan dicat harus
dicuci dengan air sabun, dibilas dengan air bersih dan diamplas dengan
amplas kedap air. Semua lubang-lubang bekas dempul dan kerak cat
yang mengelupas harus di isi dengan filler (plamuur).

Permukaan akhir setelah cat kering harus tampak rata dan licin, tidak
menunjukkan garis-garis kwas serta tidak menunjukkan adanya debu yang
menempel. Sebelum pengecatan lapisan akhir dimulai, contoh
kesesuaian warna harus dibuat untuk dimintakan persetujuan Pemberi
Tugas pengawas / pemberi tugas.

Pengecatan akhir hanya boleh dilakukan bilamana Pemberi Tugas


pengawas / pemberi tugas telah memeriksa lapisan-lapisan dasarnya.
Bilamana terdapat butiran debu yang menempel atau garis-garis kuas,
kontraktor akan mengulangi pengecatan lapisan akhir.

Pengecatan Dinding dan Langit-langit.


Pengecatan dinding hanya boleh dilaksanakan setelah pengacian dinding
sekurang-kurangnya berumur 14 (empat belas) hari.
Pengecatan permukaan dinding dengan cat emulsi vynil acrilic harus
dilaksanakan sebagai berikut :
Lapisan dasar menggunaan alkali resisting primer sebanyak 1 (satu)
lapisan.
Pengisiaan cacat dan celah-celah dan perataan permukaan dengan acrilic
wall filler.
Lapisan atas sebanyak 2 (dua) lapisan dengan acrilic emulsi untuk dinding
dalam, dan untuk dinding luar 2 (dua) lapisan dengan wheathershield
acrilic emulsi.

Pengecatan Baja dan Besi.


Pengecatan baja dan besi dengan menggunakan emulsi enamel sintetis
harus dilakukan dengan susunan lapisan sebagai berikut :
Permukaan dibersihkan dengan melakukan penyikatan (wire brushing).
Lapisan dasar dilakukan dengan 2 (dua) lapisan zinc-chromate primer
sekurang-kurangnya setebal 80 mikron dft (dry film thickness, ketebalan
kering).
Undercoat 1 (satu) lapis dengan ketebalan 40 mikron dft.
Lapisan akhir sebanyak 2 (dua) lapis cat sinthetic enamel dengan
ketebalan 50 mikron dft.

19
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Pengecatan baja dan besi dengan menggunakan cat epoxy harus


dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
Permukaan baja / besi harus dibersihkan dengan sand blasting sampai SA
2.
Lapisan cat dasar epoxy emine red lead.
Lapisan akhir cat epoxy 2 komponen setebal 40 mikron dft.

Permukaan baja atau besi harus dibersihkan dari karat, kerak-kerak karat
dan kotoran lain dengan penyikatan kawat secara mekanis (mechanical
wire brushing) atau listrik atau dengan proses penyemprotan dengan pasir
(sand blasting) sesuai dengan ketentuan yang diberikan sampai
permukaan baja atau besi asli terlihat. Permukaan baja ataua besi harus
dibersihkan dari lapisan minyak atau gemuk dengan menggunakan
degreaser. Permukaan baja atau besi yang tidak rata, sisa pengelasan
yang kasar diratakan dengan menggunakan gurinda. Penghalusan
permukaan dengan gurinda tidak boleh menimbulkan cacat pada
permukaan baja atau besi.

Permukaan baja atau besi yang telah dibersihkan harus segera dilapis
dengan cat dasar. Bilamana lapisan dasar tertunda leebih dari 8
(delapan) jam, maka permukaan harus dibersihkan kembali dengan cara
yang tersebut diatas. Pekerjaan pengecatan yang sudah dimulai dengan
lapisan cat dasar tidak boleh ditinggalkan tanpa diselesaikan tersebit
dahulu. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kwas tangan yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas pengawas. Pengecatan sendiri tidak
boleh dilakukan pada keadaan cuaca lembab dan tidak boleh berdebu.

Permukaan akhir setelah cat kering harus tampak rata dan licin, tidak
menunjukkan adanya debu yang menempel.

Galvanisasi.
Proses galvanisasi yang diutamakan adalah proses pencelupan ; hot dip
galvanizing. Proses dengan listrik (elektrolisa) hanya dilakukan bilamana
proses pencelupan tidak memungkinkan dan untuk ini harus dimintakan
persetujuan Pemberi Tugas pengawas dan pemimpin proyek.
Peng-galvanisasian harus dilakukan dengan mencelup komponen yang
akan digalvanisasikan dalam zinc cair bersuhu tinggi. Pencelupan
potongan baja atau besi harus dilakukan sampai terjadi perpaduan antara
lapisan permukaan baja atau besi dengan seng yang merupakan lapisan
pertama.
Lapisan kedua merupakan lapisan seng. Bila suatu komponen harus
digalvanisasi, harus diusahakan agar pada komponen tersebut tidak
terdapat celah-celah yang sempit. Celah ini harus ditutup terlebih dahulu
dengan pengelasan.
Untuk lubang baut harus diperhitungkan diameter lubang yang akan
mengecil setelah proses galvanisasi. Ketentuan detail untuk pelaksanaan

20
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

galvanisasi ini harus mengikuti ketentuan proses galvanisasi. Ketebalan


lapisan galvanisasi harus memenuhi ketebalan lapisan galvanisasi.

Ketebalan Massa Tebal


Lapisan Lapisan
(gr/mikron) (mikron)
Kurang dari 2 mm 355 50

2 – 5 mm 460 64

Lebih dari 5 mm 610 85

E. MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL.

Sistim Instalasi Listrik

Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan listrik dalam proyek ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan baik di dalam
bangunan maupun di luar bangunan, termasuk perkawatan, titik nyala,
armature sampai ke panel-panel penerangan.
2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatannya
sampai ke panel-panel.
3. Pengujian dan pengesahan seluruh instansi listrik
4. Penyerahan Surat Jaminan oleh instalatur/Kontraktor beserta gambar
instalasi yang terpasang rangkap 3 (tiga).

Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dan penyesuaian dengan keadaan lapangan/lokasi
pemakaian disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas, Kontraktor masih
harus menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan
persetujuan Pemberi Tugas Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture,
dimensi-dimensi, data performance nama badan usaha yang
menyediakan spare parts dan after sales service untuk material-material
tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-
alat/peralatan-peralatan di dalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasa perlu adanya perubahan-perubahan atau penyimpangan-
penyimpangan dari sistem yang direncanakan sehubungan dengan
daftar bahan yang diajukan tanpa perubahan fungsi sistem, serta
maksud sistem semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi
alasan-alasan yang tepat. Perubahan di atas haruslah mendapat
persetujuan dari Konsultan Perencana dan tidak membawa akibat
tambahan biaya.

21
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Ketentuan yang ditaati


Segala sesuatu masalah pekerjaan ini selalu berlaku hal-hal sebagai
berikut ini:
Spesifikasi Teknik dan Gambar Rencana
Gambar Kerja
Peraturan-peraturan Umum yang berlaku untuk pekerjaan ini.

Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya.


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang
disebutkan serta dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan
sesuai dengan peralatan yang disebut dalam gambar rencana dan
spesifikasi teknis.

Perlindungan Pemberi Tugas


Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi oleh
Kontraktor, proyek dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun
tuntutan yuridis lainnya oleh pihak lain.

Standar dan Referensi


Standar dan referensi yang digunakan di sini adalah sesuai dengan
standar sebagai berikut :
Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 1987 (PUIL)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.
023/PRT/1978 Tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.
024/PRT/1978 tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL)
AVE Belanda
VDE Jerman
British Standard Associates
USA Standard
JIS Japan Standard.

Pengecatan
Peralatan-peralatan yang memakai cat akhir dengan sistem bakar, jika
dalam masa pekerjaan mengalami “cacat”, maka kontraktor wajib
mengganti dan atau mengembalikan ke pabrik untuk dicat bakar ulang.

Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan di
sini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang
disaksikan oleh Pemberi Tugas Pengawas. Semua tenaga, bahan dan
perlengkapannya yang perlu untuk percobaan tersebut merupakan
tanggung jawab kontraktor. Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak
baik harus diganti.

22
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Contoh :
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan/material yang akan
dipasang di sini untuk dimintakan persetujuan Pemberi Tugas
Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contoh ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua
perlengkapan bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya
diganti serta diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.

Pemasangan kabel dan penghantar


1. Kabel yang tertanam dalam dinding, baik kabel penerangan dan kabel
untuk Stop Kontak harus dimasukkan ke dalam pipa Conduit, sesuai
dengan standard PUIL pasal 730 & 743 A8.
2. Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jari-jari
lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat PUIL pasal 730.
3. Kabel-kabel tenaga harus diklem dengan klem khusus atau dilindungi
dengan besi siku yang dicat anti karat.

Kabel dalam tanah


1. Kabel tanah tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2. Kabel yang ditanam langsung di dalam tanah harus dilindungi dengan
monoblock, dan diberi pasir, di bawah dan di atas kabel.
3. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan dilindungi dengan pipa
galvanized, yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW.

Penyambungan kabel penerangan NYM


1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambungan yang khusus untuk itu.
Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik.
2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau
nama-namanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan
tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan.
3. Tidak diperkenankan adanya penyambungan kabel di dalam beton.
4. Semua sambungan-sambungan kabel harus ditutup dengan las doop
3 meter.

Built Insert, Sleeve


1. Kontraktor harus menyediakan semua “insert”, “sleeve” dan lain-lain
peralatan yang dibutuhkan yang harus dipendam di dalam
beton/tembok, atau pekerjaan pemasangan lainnya di tempat-tempat
yang perlu.
2. Semua kabel/penghantar tidak boleh ditanam langsung di dalam
beton/tembok. Untuk kabel-kabel yang ditanam dalam beton/tembok
harus di dalam pipa conduit.

23
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

3. Semua kabel type NYY dan NYM tidak boleh ditanam langsung dalam
tembok, apabila melewati tembok harus dilindungi dengan pipa PVC
type AW dengan ukuran yang cukup.

Panel Board
Semua panel/kabinet harus dibuat dari pelat baja yang mempunyai
ketebalan 2 mm, dan dicat anti karat dan diberi cat finish yang rata
dengaan sistem bakar. Panel board harus mempunyai ukuran seperti
dipersyaratkan, yang besarnya menurut kebutuhan, sehingga untuk
jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak penuh sesak.
Frame/rangka panel harus ditanahkan/di-grounding-kan dan lengkap
dengan bracket untuk dapat ditutup rapat-rapat.
Pada kabinet harus ada cara yang baik untuk memasang, mendukung
dan menyetel Panel Board secukupnya. Kabinet dengan kawat-kawat
Through Feeder harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan
lebar tidak kurang dari 10 cm.

Kunci
Setiap kabinet/panel harus dilengkapi dengan kombinasi “Catch dan Flat
Key Lock” untuk setiap kabinet/panel, kuncinya adalah sama (Master
Key), 1 (satu) kabinet/panel harus disediakan dua anak kunci.

Sistem Iluminasi
Pada semua kabinet, tempat kontrol, panel board circuit breaker, tombol-
tombol dan barang-barang perlengkapan lain, kecuali tercatat lain, harus
dipasang plat nama yang menerangkan penggunaannya.
Pemasangan lampu-lampu
1. Sistem fixture penerangan dan perlengkapan harus dipasang dengan
cara yang disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas Harus disediakan
“Strap”, “Support”, penggantung bahan-bahan lain yang perlu untuk
pemasangan yang baik seperti dipersyaratkan dalam gambar rencana.
Body lampu harus mendapat pentanahan.
2. Pada waktu diselesaikannya pemasangan fixture-fixture penerangan
dan outlets (receptacle), harus bebas cacat dan baik. Bagian-bagian
yang rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
3. Merk lampu dan komponen-komponen lampu Fluorescent/Tube Lamp.
a) Ballast :
Dipakai high power factor, yaitu yang mempunyai power factor
sebesar 0,90 – 0,95 dengan low loss power. Atau dapat dipakai
type ballast low power factor, yang mempunyai power factor lebih
kurang 0,50, tetapi harus ditambah condensator sehingga
mempunyai power factor 0,90 – 0,95.
b) Condensator :
Disesuaikan dengan daya lampu dan power factor yang ditentukan
butir 1.diatas.
Merk :Ex Philips atau yang setara.
Jenis : Tabung

24
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Kabel yang digunakan


1. Kabel yang digunakan adalah Merk : Kabelmetal, Kabelindo, Tranka
atau IKI. Jenis dan ukuran kabel sesuai dengan gambar rencana.
2. Di dalam kabel feeder tidak diperkenankan adanya sambungan-
sambungan kabel.
3. Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah adalah dari jenis NYM,
NYY, NYFGBY dengan tegangan kerja minimum 0,6 – 1 KV (Kilo
Volt).
4. Warna Kabel :
Semua penyambungan kabel harus disesuaikan dengan warna-warna
yang telah ditentukan dari peraturan PLN atau PUIL.

Pemasangan Stop Kontak dan Saklar


1. Pemasangan stop kontak/receptacles, dipasang sesuai gambar dan
petunjuk Direksi.
2. Pemasangan saklar, dipasang inbow dengan pipa conduit, tinggi
pemasangan dari lantai 1,40 m.
3. Merk Saklar : type standard yang dicantumkan pada gambar.
4. Grounding Terminal :
Setiap kontak yang harus dipasang “fixture” penerangan atau
“receptable” harus diberi “grounding terminal”.
Pada “grounding terminal” tersebut harus dihubungkan “grounding
terminal”.

Pentanahan/Grounding
“Grounding rod” harus dipasang untuk pentanahan seperti gambar
rencana. “Grounding rod” harus terbuat dari tembaga atau copper rod
yang dilindungi dengan pipa galvanish jenis medium, dengan diameter
tidak kurang dari 2 cm dan panjangnya tak terhingga; sehingga tahanan
tanah maksimum 2 (dua) Ohm ditanam ke dalam tanah secara vertikal.
Pentanahan netral dari mesin harus dipisahkan dengan pentanahan
untuk sistem/body.
Pengamanan bagian-bagian body/metal, harus disambungkan dengan
baik pada sistem pentanahan, digunakan kawat BC yang mempunyai
penampang : 50 mm, sambungan pada peralatan digunakan sekrup-
sekrup. Sistem hubungan pentanahan sesuai dengan gambar-gambar
rencana.

Panel-panel
1. Medium Voltage Cubicle (Panel Tegangan Menengah)
MV Cubicle mempergunakan gas SF6 sebagai pemadam
percikan api yang timbul pada saat switch “on” dan “off”
dengan karakteristik sesuai dengan gambar.
2. Panel Distribusi Utama
Adalah panel utama tegangan rendah yang menerima
tenaga listrik dan mendistribusikan tenaga listrik

25
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

keseluruhan instalasi. Panel distribusi utama ini mempunyai


sistem tegangan 220/380 Volt, 3 phase, frekuensinya 50
Hz, dilengkapi dengan pentanahan netral.
Panel Utama ini dilengkapi dengan ATS (Automatic
Transfer System) untuk pengalihan satu daya dari PLN ke
Genset secara otomatis saat PLN padam. Dengan merk
acuan Genset adalah Caterpillar.
3. Panel Distribusi Cabang
Panel distribusi cabang adalah panel sesudah panel
distribusi utama, yang terletak pada masing-masing lantai
dan bangunan.
Material Panel Board :
Rangka : Besi Profil 50 mm x 50 mm
Cover : Besi Pelat 2 mm
Module : disesuaikan isi panel
Tinggi maksimum dari lantai 160 cm (dari lantai kerja)
Pemasangan harus kuat, tidak boleh ada yang bergetar.
Dilengkapi dengan kunci pada penutupnya dan pilot lamp.
Kualitas panel ex lokal
Merk Acuan : Merlin Gerin.
4. Perlengkapan
Bus Bar, terminal-terminal dan perlengkapannya harus
buatan pabrik dan berkualitas baik.
Komponen-komponen Panel Distribusi Utama dan Cabang :
Mini Circuit Breaker (MCB) dan Circuit Breaker (CB)
ketentuannya sama dengan panel utama.
Merk Acuan Komponen panel : BBC, Merlin Gerin,
Siemens, Kloener Mooler, AE 6, UNELEC, Contractor dan
semua panel pengontrolan merk Telemecanique.
Pemasangan :
- Panel dipasang pada dinding, sebagian terbenam.
- Penel tersebut mempunyai ventilasi yang cukup sesuai
dengan ketentuan.
- Panel tersebut ditanahkan.
Perlengkapan
1) Accessories
Bar-bar dengan arus kontinyu sesuai dengan
gambar rencana.
Terminal-terminal kabel yang dipergunakan adalah
bahan tembaga jenis press (pemasangan
dipress).
2) Amperemeter
Sistem moving iron, AC, dilengkapi dengan damper.
Ketelitian 1,5 %
Input 5 A, over capacity 100 %, daya yang
dipertahankan lebih kecil atau sama dengan 1 VA.
Module maksimum 100 x 100 mm.

26
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Skala disesuaikan dengan current transformer-nya.


Merk Acuan : AEG.
3) Voltmeter
Sistem moving iron, AC dengan damper.
Ketelitian 1,5 %
Skala 0 – 500 volt
Ukuran module maksimum 100 x 200 mm
Dilengkapi dengan selector switch dan fuse 20
Merk Acuan : AEG
4) Komponen-komponen Proteksi
Jenis-jenis proteksi yang digunakan secara detail
dapat dilihat pada gambar rencana.
5) Material Panel Board
Panel mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
Rangka : Besi profil 70 mm
Cover : Besi pelat 2 mm
Finish Cat : Satu lapis dengan cat finish dengan
oven/bakar.
Pemasangan : harus kuat dengan free standing,
tidak boleh ada bagian yang bergetar.
Indikator : Dilengkapi dengan instrumen
voltmeter, ampermeters serta Pilot lamp dan lain-
lain seperti tertera pada gambar.
6) Circuit Breaker
Rating harus disesuaikan sebagai berikut :
MCB, kutub tunggal IC 2,5 KA
MCB, kutub tiga IC 9 KA
NFB, kutub tiga IC 85 KA
Dilengkapi dengan thermal over current release,
short circuit release dan under voltage release.
Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 Phase, 3 Pole.
7) Isolasi Switch
Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 Phase, 3 Pole.
Rating arus disesuaikan dengan gambar rencana.
Pembuatan Gambar Diagram Satu Garis Instalasi Tenaga Listrik
Sebelum penyerahan pertama dilakukan Kontraktor harus
membuat dan menyerahkan gambar diagram satu garis
instalasi yang terpasang, dibuat pada papan kayu dengan cat
dasar hijau, tulisan putih. Dipasang/ditempelkan di ruang
operator, ukuran papan/gambar (2,00 x 1,50) meter.
Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini
sudah dikirim dan dipasang, dan telah memenuhi ketentuan-
ketentuan pengetesaan dengan baik, kontraktor harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-
peralatan yang terpasang.

27
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Persyaratan Kontraktor Listrik


Harus mempunyai pas Instalasi PLN golongan C.
Harus mempunyai Surat Izin Kontraktor (SIIP) golongan A.
Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan maka setiap Kontraktor harus
mengkoordinir atau menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan
dengan Kontraktor lainnya atas petunjuk pengawas.
Daftar Material
Dalam waktu tidak lebih dari 15 (lima belas) hari setelah
Kontraktor menerima pemberitahuan memulai pekerjaan
diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang
akan digunakan.
Daftar ini harus dilengkapi nama dan alamat pabrik, katalog
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh
Pengawas. Persetujuan oleh perencana & pengawas akan
diberikan atas data-data di atas.
Material
Semua material yang akan digunakan harus dalam keadaan
baru dan dalam kondisi yang baik. Material atau peralatan lain
yang disebut dengan nama pabrik dalam spesifikasi maka
Kontraktor harus menyediakan material atau peralatan
tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud.
Manual
Manual mengenai operasi dan pemeliharaan, mengenai
perlengkapan-perlengkapan harus disampaikan pada
pengawas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai
operasi.
Manual ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang
mendetail untuk pemeliharaan dan operasi dari perlengkapan-
perlengkapan serta sistem-sistem, dan harus lengkap meliputi
informasi yang perlu untuk jangka panjang, pembongkaran
dan pemasangan kembali dari unit-unit yang lengkap dan
komponen sub assamble.
Manual ini harus menjelaskan model yang tepat, style dan
ukuran dari perlengkapan, sistem yang dipakai.
Manual yang menjelaskan perlengkapan yang serupa, tapi
dari mode style dan ukuran yang lain tidak akan diterima.
Manual ini harus diserahkan dalam 4 (empat) rangkap.
Tanda Pengenal
Semua feeder conduit harus diberi tanda pengenal untuk
menjelaskan penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda
pengenal ini harus memakai kode nama, dan dipasang pada
setiap tempat masuk atau keluar dimana conduit ini
menembus dinding atau lantai. Disamping huruf-huruf
tersebut, pada tanda pengenal ini harus digambarkan anak-
anak panah yang menunjukkan arah-arah sedemikian rupa
sehingga mudah terbaca dari ketinggian lantai.

28
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Sistim Instalasi Plumbing


Umum
Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan bahan-bahan,
tenaga, peralatan-peralatan yang perlu agar seluruh instalasi
penyediaan air bersih, pembuangan air kotor dan pengaliran air
hujan dapat dipasang, diuji dan siap untuk digunakan.
Kualitas bahan dan kualitas pekerjaan pemasangan harus baik,
sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam perencanaan ini.
Lingkup Pekerjaan
 Sistem Pemipaan Air Bersih
Sistem pemipaan air bersih dimulai dari sumber air, yakni dari
tangki air yang sudah ada di lokasi proyek untuk melayani
kebutuhan air bersih seluruh Bangunan, didistribusikan ke
seluruh plumbing fixtures secara gravitasi dan sebagian dengan
pompa air.
 Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas.
Yaitu sistem pembuangan air kotor dari seluruh WC dan urinoir
sampai pada bak kontrol dan saluran limbah lingkungan
kawasan. Dan sistem pembuangan air bekas dari floor drain,
wastafel, kitchen sink, ke saluran air hujan.
 Sistem Pembuangan Air Hujan.
Untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di lokasi bangunan ke
badan air penerima, yaitu berupa saluran air.
 Perlengkapan-perlengkapan lain.
Penggantung talang harus dilapisi cat anti korosi.
Perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja
dengan baik dan sempurna, walaupun pada gambar tidak
dicantumkan secara jelas, Kontraktor wajib melengkapinya.
Misalnya : Fitting dan asesorisnya.
Peraturan-peraturan, izin & Standard
 Cara dan teknis pemasangan dalam instalasi plumbing harus
mengikuti persyaratan yang tercantum pada Pedoman
Plumbing Indonesia 1979, syarat-syarat dari PDAM setempat
dan syarat-syarat lain yang dikeluarkan oleh pabrik yang
memproduksi material yang dipasang.
 Kontraktor harus meminta izin-izin yang mungkin diperlukan
untuk menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi
ini atas tanggungan sendiri.
 Selama pekerjaan berlangsung, kontraktor harus menempatkan
petugas yang ahli untuk mempertanggung jawabkan
pekerjaannya di lapangan.
 Sebelum pemasangan dan pemesanan semua peralatan yang
akan dipasang, harus dibuat gambar kerja terlebih dahulu untuk
disetujui.
 Kontraktor harus melengkapi semua material pembantu untuk
kesempurnaan instalasi yang akan dipasang.

29
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

 Kontraktor harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur


dan alat-alat pengaman tambahan yang diwajibkan oleh
ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di
Indonesia.
Gambar-gambar dan Spesifikasi
 Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan, atau
peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja
dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi perencanaan baja, kontraktor
harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
Lokasi yang tepat dari peralatan-peralatan sanitair fixtures, floor
drain, pipa-pipa utama dan pipa-pipa cabang harus diperiksa
dalam gambar-gambar perencanaan mekanikal dan arsitektur
dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diberikan oleh
pabrik pembuat alat-alat tersebut.
Material
 Pipa Air Bersih
1). Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa PVC class AW.
2). Semua cabang dan elbow harus buatan pabrik.
 Pembuangan air bekas dan air kotor
1). Pipa-pipa air kotor digunakan dari pipa PVC class VU merk
“PRALON, WAVIN” atau setara.
2). Semua cabang harus dibuat dengan cabang “Y” dan
buatan pabrik.
3). Semua floor drain dan clean out, yang dipasang pada lantai
dengan lapisan “Water Proofing” harus dibuat dengan
konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
4). Semua lavatory, urinal, floor drain dan WC harus diberi
“Water Trap” yang dibuat, kecuali jika sudah ada “Water
Trap” (Build In).
5). Pipa-pipa dan fittings untuk vent dibuat dari pipa PVC class
VU merk “PRALON, WAVIN” atau setaraf.
 Fitting
1). Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa
dengan luas penampang yang berbeda harus digunakan
“reducing” atau “increasing”.
2). Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan
“long radius”.
Belokan-belokan dari jenis “short radius” hanya boleh
digunakan apabila kondisi tempat tidak memungkinkan
penggunaan jenis long radius, dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada PEMBERI TUGAS
PENGAWAS.

30
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

3). Fitting atau alat-alat yang akan menimbulkan tahanan


aliran-aliran yang tidak wajar, tidak boleh digunakan.
 Lavatory (Wastafel) untuk toilet harus dari jenis countertop,
setaraf dengan produksi TOTO (sesuai gambar), lengkap
dengan peralatannya.
 Closet duduk setara dengan produksi TOTO warna putih,
lengkap dengan peralatannya.
 Urinoir dan Divider (pembatas) setara dengan produksi TOTO
warna putih lengkap dengan peralatannya.
 Cermin produk Asahi Mas atau setara.
 Semua “floor drain” (FD) terbuat dari pelat berlubang-lubang
dan dilapisi dengan chrome, dilengkapi dengan water trap,
merk setara : San Ei, Kakudai.
 Semua “clean out” (CO) terbuat dari pelat yang dilapisi Chrome,
dilengkapi dengan “slot” , merk setara : San Ei, Kakudai.
 Kran-kran (FC) yang dipasang disamping water closet dengan
lapisan chrome.
 Kran-kran untuk KS di Kitchen dengan lapisan chrome.
 Kran-kran yang dipasang di luar bangunan (untuk penyiraman
taman) dengan lapisan chrome dari jenis kran kebun tanah (sill
cock W/hose couplin) merk setara TOTO .
Pelaksanaan dan Pemasangan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing,
kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja yang diperlukan
dan disetujui oleh Direksi.
Gambar-gambar tersebut antara lain :
Penembusan pipa/sleeves pada pondasi, pelat beton dan lain-
lain.
Detail pemasangan setiap sanitary fixtures.
Penggambaran jalur-jalur pipa air bersih dan pipa air kotor
lengkap dengan hanger/support.
 Pemasangan Pipa
Pipa-pipa yang dipasang di dalam tanah harus mempunyai
jarak dan kedalaman sesuai dengan gambar bestek.
Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka
pipa harus diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari pipa
besi tuang atau pipa baja.
Antara pipa dengan sleeves tersebut harus diisi dengan
flexible sealing material.
Pemasangan saringan-saringan bahan-bahan logam yang
tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan dan mendapat
persetujuan Pemberi Tugas Pengawas.
Pemadatan/penimbunan pipa harus dilakukan tanpa merusak
pipa.
Pemadatan dilakukan sebagai berikut :
Sekeliling pipa ditimbun dengan pasir setebal 30 cm.
Dipadatkan.

31
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

Kemudian ditimbun dengan tanah yang bebas dari batu


puing dan sampah-sampah.
Dipadatkan hati-hati setiap lapisan sampai mencapai
permukaan tanah semula.
Pemasangan pipa air kotor dan pipa vent.
Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang
memenuhi syarat, maka pemasangan pipa air kotor harus
mempunyai kemiringan minimal 2 derajat untuk pipa-pipa
yang mempunyai diameter 3 “ atau lebih kecil, dan untuk
pipa yang diameternya lebih besar dari 3 “ kemiringan
minimal 1 derajat.
Pipa vent harus dipasang sesuai dengan gambar, yang
mempunyai vent cap di atas atap bangunan untuk
memperoleh ventilasi seluruh sistem dengan sirkulasi
udara secara gravitasi.
Panasnya pipa vent harus sesuai dengan Pedoman
Plumbing Indonesia Tahun 1974.
 Penyambungan Pipa.
Penyambungan pipa di dalam instalasi plumbing ini harus rapat
air.
Untuk pipa ulir memakai seal tape tersebut hanya pada male
threads.
Untuk clean out dan drain-plug memakai graphite.
Untuk pipa air kotor, perubahan arah aliran harus memakai 45
derajat WYE, long sweep elbow dan lain-lain.
Single dan double sanitary tee hanya boleh digunakan pada
pipa drainage vertikal.
 Pemasangan Clean Out
Untuk pipa dengan diameter 3” atau lebih, dibutuhkan jarak
minimal 18” dari dinding, untuk pipa yang lebih kecil jaraknya
12”.
Pemasangan clean out pada lantai harus rata dengan lantai
finish.
 Pemasangan Floor Drain
Pemasangan Floor Drain harus lebih rendah 0,5 cm dari lantai
finish.
 Pemasangan Sanitary Fixtures dan kelengkapannya
Pemasangan secara lengkap sesuai dengan bestek harus
dilakukan menurut petunjuk dari pabrik.
Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk kesempurnaan
pemasangan sanitary fixtures menjadi tanggung jawab
kontraktor.
 Support untuk fixtures dan alat-alat
1). Semua fixtures dan alat-alat sanitair harus ditumpu dan
ditempatkan di tempatnya dengan baik dan kuat.
2). Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik
dalam dinding atau lantai dan rata dengan permukaan akhir

32
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

(finish) dari dinding atau lantai tersebut. Setelah alat-alat


tersebut terpasang, insert harus tidak kelihatan.
3). Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan harus dibuat
dengan lapisan chromium atau nikel, demikian pula
cincin/washer untuk pemasangannya.
Pembersihan dan Pengecatan
Semua bagian terlindung dinding harus bebas dari lemak dan
kotoran-kotoran lainnya.
Semua bagian yang dilapisi chromium atau nikel harus digosok
bersih/mengkilat setelah pemasangan instalasi.
Semua bagian pipa, katup-katup dan alat-alat lainnya harus
dibersihkan dahulu dari lemak, lumpur dan kotoran-kotoran
lainnya yang telah terbawa masuk.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau
finishing arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya yang
semuanya atas kelalaian kontraktor karena tidak membersihkan
sistem pemipaan dengan baik, maka semua perbaikan adalah
menjadi tanggung jawab kontraktor.
Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam
lainnya harus dilapisi dengan pencegah karat.
Pengujian dan Disinfeksi
Pengujian dan sistem pembuangan
1). Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-
lubang yang dapat diisi dengan air sampai lubang “vent”
tertinggi.
2). Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan
seperti tersebut di atas minimum selama 30 menit dan
penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
3). Apabila dan pada waktu Direksi menginginkan pengujian
lain disamping pengujian di atas, kontraktor harus
melakukannya tanpa tambahan biaya.
Pengujian sistem distribusi air
1). Setelah “roughing in” selesai dipasang dan sebelum
memasang “fixture”, seluruh sistem distribusi air harus diuji
dengan tekanan kerjanya (working pressure) dan tanpa
mengalami kebocoran selama satu jam.
2). Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh
tembok atau konstruksi bangunan lainnya, maka bagian dari
instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti
di atas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian
bangunan tersebut.
Kerusakan atas kegagalan uji
1). Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata
ada kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian instalasi
atau suatu bahan dari instalasi, maka kontraktor harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut dan

33
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (Lanjutan) Politeknik Pertanian Pangkep

pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan


Direksi.
2).Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang rusak/gagal
tersebut harus dengan pipa atau bahan baru.
Penambahan (caulking) dengan bahan apapun tidak
diperkenankan.
Disinfeksi
1). Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi
dari seluruh instalasi air sebelum diserahkan.
2). Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan
“Chlorine” ke dalam sistem pipa dengan cara/metode yang
disetujui Direksi.
Dosis Chlorine adalah sebesar 50 ppm (part per million).
3). Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas
dengan air bersih sehingga Chlorine menjadi tidak lebih dari
0,2 ppm.
4). Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami
proses disinfeksi harus dibuka dan ditutup beberapa kali
selama jangka waktu 16 jam tersebut di atas.
Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada
pengawas, bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih dan
instalasi pembuangan air kotor akan bekerja dengan
memuaskan dan bahwa kontraktor akan menanggung
semua biaya atas kerusakan penggantian yang perlu
selama jangka waktu 1 tahun.

34

Anda mungkin juga menyukai