PASAL 1
STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri
Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan
yang bersangkutan antara lain :
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut diatas,
maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar Internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar
Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.
1
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
PASAL 2
MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan
dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal
mutu, model, bentuk, jenis dan spesifikasi yang ditawarkan harus sudah menyebutkan merk/type
tertentu.
PASAL 3
GAMBAR RENCANA
Gambar rencana terdiri atas; bestek, gambar detail dan gambar konstruksi.
PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. MOBILISASI PERALATAN
1. Mobilisasi peralatan ialah mendatangkan peralatan-peralatan yang akan digunakan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan sudah disetujui oleh Direksi untuk
dipergunakan pada pekerjaan dilapangan.
2. Kontraktor harus mengajukan dan memberitahukan jenis peralatan yang akan
dipergunakan.
3. Kontraktor harus menyerahkan pula rencana penggunaan alat-alat tersebut
(Equipment Scedule)
4. Segala kerusakan atau kehilangan alat atau bagian-bagiannya selama mendatangkan,
mempergunakan atau mengendalikannya adalah tanggung jawab kontraktor.
5. Memasukkan mengeluarkan alat-alat harus sepengetahuan Direksi.
6. Kontraktor harus menjaga dan bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut
jangan sampai merusak jalan, saluran, bangunan dan fasilitas lingkungan lain yang
ada dilokasi pekerjaan.
2
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
Pemborong harus membuat dan memasang 1 (satu) buah papan nama proyek berukuran minimal
80x120 cm dari papan dan tiang kayu cukup kuat sampai selesainya pekerjaan, dipasang
ditempat yang mudah terbaca/terlihat dari jalan. Dicat putih dengan tulisan warna hitam, yang
mencantumkan :
Nama proyek
Nama pekerjaan yang dilaksanakan
Nama instansi pemberi tugas/pekerjaan
Nama pemborong yang melaksanakan
Sumber dana pembiayaan
Pengelola Teknis DPU setempat
Nama konsultan pengawas
Jangka waktu pelaksanaan (tanggal mulai s/d selesainya pekerjaan)
Setiap pembangkit tenaga listrik sementara atau penerangan tambahan yang dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel, material, upah dari
tagihan serta pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai harus diadakan oleh
Kontraktor.
3
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
4. Apabila terjadi kecelakaan kontraktor harus mengambil tindakan yang perlu untuk
keselamatan korban kecelakaan itu.
5. Pihak Kontraktor harus ikut Serta dalam program ASTEK dan JAMSOSTEK dan
memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
PASAL 5
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
A. PEMASANGAN BOWPLANK
4
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
5
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
1. Pondasi batu bata dengan pasangan 1 (satu) bata digunakan untuk teras, sesuai
dengan gambar kerja.
2. Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan beton cor campuran 1 PC : 3
pasir : 6 kerikil dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
3. Campuran semen untuk mengisi speci batu bata adalah 1 PC : 3 pasir pasangan dalam
perbandingan volume.
4. Pemasangan speci batu bata tidak boleh berongga.
PASAL 6
PEKERJAAN BETON
A. LINGKUP PEKERJAAN
B. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
C. Pekerjaan beton bertulang meliputi seluruh pekerjaan beton bertulang seperti yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
Lapangan.
B. PERSYARATAN BAHAN
Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk yaitu Semen Gresik atas
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang
6
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang berisi dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971atau peraturan yang berlaku
Batu ciping/split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/ penimbunan pasir
koral beton harus dipisahkan satu dari yang lain hingga kedua bahan tersebut dijamin
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-3 Pasal 10.
Besi beton
Besi beton menggunakan besi beton polos yang terdiri dari, 16 mm, 12 dan
10 mm dengan penggunaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Besi
harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih.
Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila
dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu beton dilaboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
7
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
Khusus pembuatan begisting untuk permukaan beton yang tidak perlu dilapisi
plesteran (dinding graving dock), maka dapat dibuat cetakan harus dengan syarat
sebagai berikut :
Cetakan dapat digunakan secara berulang dengan catatan hanya cetakan yang
bermutu baik boleh dipakai yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Permukaan cetakan harus dibasahi dengan minyak (form oil/mould release agent)
yang bermaksud untuk menghasilkan permukaan beton yang bersih, halus dan bebas
kotoran dan kemudahan pada saat pembukaan/pembongkaran bidang-bidang
begisting.
Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor harus ditambal (diplester)
sedemikian rupa hingga sesuai warna/texture permukaan disekatnya.
2. Pengujian
8
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
hasil percobaan tersebut yang selanjutnya akan dipergunakan untuk menilai mutu
beton selama pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971 pasal 4.6 dan 4.7.
Pada pekerjaan beton strukturil untuk waktu permulaan pelaksanaan dibuat 1 (satu)
benda uji untuk setiap 3m3 beton dan dalam waktu sesingkat-singkatnya harus segera
terkumpul 20 benda uji, sedang setelah berjalan lancar diperlukan 1 (satu) benda uji
pada setiap 5 m3 beton dengan minimum 1 benda uji untuk setiap harinya.
Apabila hasil pemeriksaan pada padal 4.07 PBI 1971 masih meragukan, maka
pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menggunakan hammer test atau kalau perlu
dengan Corl Drilling untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton yang sudah
ada sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971.
Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda uji harus memenuhi ketentuan-ketentuan
dari Pasal 4.9 PBI 1971 dan semua biaya yang timbul akibat pengujian yang
tercantum pada ayat ini adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5-10 cm,
pemakaian slump harus teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk
daerah-daerah yang pembesiannya rapat dapat dipergunakan slump yang tinggi.
D. PEMBERITAHUAN TENTANG PELAKSANAAN PENGECORAN
Kecuali dinyatakan lain, maka campuran dari beton harus mencapai kekuatan tekan
beton karakteristik yang penggunaannya sebagai berikut.
1. Beton klas I dengan mutu Bo untuk pekerjaan non strukturil seperti lantai kerja (work
floor).
9
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
2. Beton klas II dengan mutu K-225 dan K-175 untuk pekerjaan kolom dan balok dan
kolom praktis
D. Pembesian
1. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai
PBI 1971atau peraturan yang berlaku
2. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar
konstruksi.
3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran, dan harus beban dari papan acuan atau lantai
kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan PBI 1971atau
peraturan lain yang berlaku.
4. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.
F. CARA PENGADUKAN
1. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2. Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
3. Selama pengadukan, kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa
slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump minimum 5 cm dan maksimum
10 cm.
F. Pengecoran beton
1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi/Pengawas
Lapangan.
3. Pengecoran harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya
cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat
memperlemah konstruksi.
4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
G. PEMADATAN BETON
Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai lata penggetar (Vibrator)
yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 300 putaran dalam 1 menit.
Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan ditaruhkan dan dilanjutkan dengan
adukan berikutnya.
10
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
Kecepatan menaruh adukan harus disesuaikan dengan kapasitas vibrator dan tidak
boleh ada adukan yang tergetarkan lebih dari 7,5 cm tebalnya karena terlalu banyak
yang harus dipadatkan.
PASAL 7
PEKERJAAN ATAP
11
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
2. Kualitas kayu untuk jenis yang ditentukan dalam gambar rencana harus berkualitas
baik, kering, tidak bergetah, tidak retak, tidak bermata kayu yang lepas, tidak ada
bekas dimakan bubuk dan cacat-cacat lainnya.
3. Semua ukuran kayu didalam gambar rencana adalah ukuran kayu setelah selesai
dikerjakan dan terpasang.
4. Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, untuk rangka kuda-kuda memakai
kayu besi ukuran 5/10 (ukuran bersih) sedang untuk gording , kaso, dan reng
menggunakan kayu matoa 5/10 (ukuran bersih).
5. Sistem pembuatan kuda-kuda seperti yang ditunjukkan dalam rencana, setiap
pertemuan/bahul maupun sambungan kayu diperkuat/diikat dengan mur baut 1/2”.
Jumlah dan letaknya sesuai dengan gambar.
6. Pada perletakan kuda-kuda dengan ringbalk/kolom diikat besi angker atau pengikat
lain agar kap tidak terangkat.
7. Kayu gording harus lurus, kering dengan perletakan pada kuda-kuda memakai klos
penahan dan tiap sambungan harus diklem.
8. Sebelum diatap, seluruh permukaan kayu ( kuda-kuda, gording, skor angin, ) harus
diawetkan dengan residu.
B. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pemasangan penutup atap seperti tampak pada gambar
rencana.
2. Penutup atap dari bahan Atap Metal Roof/genteng metal atau Sejenisnya dan bahan
penutup nok terbuat dari nok Metal Roof juga.
3. Sebelum mendatangkan bahan kelokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan
contoh bahan kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bahan Atap Metal Roof/Atau Sejenisnya harus sama ukurannya, tidak lubang, retak
dan cacat-cacat lainnya.
5. Atap Metal Roof yang tidak lolos seleksi harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
dalam tempo 1x24 jam.
6. Pemasangan Atap Metal Roof menggunakan paku ardeks yang diberi ring karet
dengan ovelaping sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik pembuatnya dan
pemasangan harus kuat dan tidak bocor.
7. Penutup nok terdiri dari papan kemudian ditutup dengan nok dari bahan seng dan
dipaku kuat dengan paku seng dengan ring karet dan tidak boleh bocor.
PASAL 8
12
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
B. PLESTERAN
1. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan
luar serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
2. Pekerjaan plesteran dapat dikerjakan setelah pekerjaan instalasi listrik dan plumbing
selesai dikerjakan untuk seluruh bangunan.
3. Semen portland yang digunakan memenuhi NI-8 dan telah disetujui Direksi/
Pengawas Lapangan.
4. Pasir yang dipergunakan harus berkadar lumpur maksimal 5%.
5. Plesteran biasa dengan campuran 1 PC : 4 Pasir digunakan untuk permukaan-
permukaan dinding pasangan batu tela atau permukaan-permukaan beton sesuai
gambar rencana.
13
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
PASAL 8
14
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
15
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
PASAL 9
PEKERJAAN PLAFOND
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja untuk
pelaksanaan pekerjaaan plafond seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Rangka plafon terbuat dari kayu matoa ukuran 5/10 cm untuk balok induk dan 5/5
untuk balok pembagi dengan tiap-tiap pertemuan rangka memakai kayu klos.
3. Penutup plafon terbuat dari gipsum tebal 9.00 mm atau sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
4. Sisi bawah rangka plafond harus disekap rata (waterpass) dan diberi lapisan meni
sebelum dilakukan pemasangan gypsum
5. Pada sisi tepi keliling ruangan dipasang list profil terbuat dari gipsum dan bagian
luarmenggunakan list kayu profil
6. Setelah gipsum terpasang, harus membentuk bidang yang datar dan tidak
bergelombang atau sesuai gambar rencana.
7. Penutup plafond diberi lapisan finishing cat tembok sebanyak 3 kali, yang terlebih
dahulu diberi lapisan plamur.
8. Untuk listprofil plafond bagian luar diberi lapisan meni dan cat kilap kayu warna
coklat tua atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan atau konsultan pengawas.
PASAL 10
Langkah pertama yang harus anda lakukan untuk memasang pintu folding gate ini
adalah dengan menentukan area pemasangan tersebut. Hal ini diperlukan karena
16
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
2. Pasang Tiang
Langkah selanjunya adalah dengan memasang tiang kanan dan kiri pada area
pemasangan. Dalam pemasangan tiang ini tentunya tidak miring. Karena dengan
pemasangan yang miring tentunya dapat berdampak kinerja pintu itu sendiri.
3. Pemasangan Rel
Pemasangan rel ini dapat dilakukan dengan menggunakan lengan swing, kemudian
pasanglah balok di bagian atas yang berfungsi untuk dudukan pintu folding gate.
4. Pasang Pintu
Jika rel sudah terpasang, langkah selanjutnya adalah dengan memasang pintu tersebut
melewati semua rel yang ada
5. Pengelasan
Untuk menyambungkan pintu ini di kusen, maka anda dapat melakukan pengelasan.
Pastikan sebelum dilakukan pengelasan teknik pemasangan benar serta nantinya
pintu dapat berfungsi dengan baik.
17
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
8. Seluruh daun jendela kaca ungkit diberi hak angin lipat masing-masing 2 (dua) buah
dan diberi grendel 1 (satu) buah.
PASAL 11
PEKERJAAN PENGECATAN
A. Lingkup pekerjaaan :
1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2. Melaksanakan pekerjaan pengecatan sehingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
3. Tahapan pekerjaan meliputi persiapan permukaan yang akan diberi cat, pengecatan
permukaan dengan bahan-bahan yang ditentukan, pengecatan semua permukaan dan
area yang ditentukan dalam gambar rencana, dengan warna bahan yang akan
ditentukan kemudian.
B. STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP)
1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang
yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Direksi.
2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi, bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai mock up, yang akan ditentukan oleh Direksi.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang berpengalaman.
C. CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN
1. Jenis cat yang digunakan adalah produksi ICI.
2. Kontraktor harus mempersiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 100x100 cm2.
3. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai lapisan akhir).
4. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Jika contoh tersebut telah disetujui secara tertulis barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up.
5. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi, minimal 5 galon tiap warna dan
jenis cat yang dipakai.
6. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas
identitas cat yang didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan.
18
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
19
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh pekerjaan pintu teak wood serta bagian-
bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
2. Semua permukaan multipleks harus diberi lapisan dempul agar tidak ada pori-pori
yang tampak, selanjutnya diamplas sampai menghasilkan permukaan yang halus dan
licin.
3. Finishing teak oil diberikan sebanyak 3 lapis sehingga menghasilkan bidang yang
halus, rata dan licin.
PASAL 12
PEKERJAAN MEKANIKAL
Pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini meliputi pemasangan jaringan (instalasi) dalam
bangunan dan pemasangan lampu.
PASAL 13
20
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan
standar dan spesifikasi dari pabrik
Bahan-bahan yang harus memenuhi standar-standar antara lain
- AA The Alumunium Association
- AAMA Architectural Alumunium Manufacts Associations
- ASTM E.84 American Standard for The Testing Materials
- DIN 4019 Isolasi Udara
- DIN 52212 Penyerapan suara
- DIN 53440 Pengurangan getaran
- DIN 17611 / BS 1651 Proses Anoda
- DIN 476 Panel Kerangka
- AS. 1530 Hasil Indikatif
3. Komponen bahan
Bracket/angkur dari materials besi fin galvanish atau material alumunium
ekstrussion
Rangka vertikal dan horizontal dari material alumunium ekstrussion
Rangka tepi panel alumunium composite da reinforce dari alumunium ekstrussion
Infill dari alumunium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan
kemudian
Sealant (antara panel alumunium dengan komponen lain)
4. Persyaratan bahan
Bahan : Alumunium Composite
Tebal : 3 mm terdiri dari 0,03 mm Aluminium, 2 mm Polyetylene
dan 0,03 mm alumunium
Berat : 5-6 Kg / 5 mm
Bending strengh : 45-50 Kg / 5 mm
Heat Deformation : 200 C
Sound insulation : 24-29 Db
Finished : Flourocarbond factory finished / PVdf Coating
Bahan composite panel harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan
kemudian.
Contoh-contoh harus diserahkan kontraktor kepada direksi lapangan untuk
mendapatkan persetujuan pemberi tugas.
Toleransi dimensi mill finish :
Lebar : - 0/+ 4 mm
21
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
5. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah
dilakukan kepada direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Alumunium composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus satu
macam saja.
Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasdil pemasangan
akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
Rangka-rangaka pemegang transom dan mullion harus dipersiapkan dengan
teliti , tegak lurus dan tepat pada posisinya.
Metode pemasangan antara lain : 1). Dijepit diantara bagian-bagian sungkup
puncak ganda. 2). Panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang
dengan sekrup. 3). Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, sistem ikatan
pinggir.
Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih yang
cocok sangat bergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan.
Pembersihan dapat dilaksanakan denagn air dan spons atau sikat lembut. Apa bila
pengotoran lebih berat bisa ditambahkan deterjen netral.
Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan
caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian bab
sealant dalam persyaratan ini.
Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan.
Hasil pemasangan pekerjaan aluminium composite panel harus merupakn hasil
pekerjaan yang rapi dan tidak bergelombang.
Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap
sinar matahari dan pabrik pembuatnya berupa serifikat jaminan.
Dibuat Oleh :
22
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
KONSULTAN PERENCANA
CV. YIK YAMARA KONSULTAN
MICKAEL HAMONG, ST
Direktur
23