Anda di halaman 1dari 89

PEKERJAAN :

PENGADAAN KONSULTAN PERENCANA


RENOVASI GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG
CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA

BUKU KE - 4
PAKET PKERJAAN

ARSITEKTUR

MEKANIKAL

ELEKTRIKAL

KONSULTAN PERENCANA

TAHUN ANGGARAN 2023


BAB 2 KONSEP ARSITEKTUR
II. RENCANA KERJA DAN SYARAT
PERSYARATAN TEKNIS
Standard-standard yang berlaku
Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang
tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
• PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
• NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
• PPI – 1983 : Peraturan pembebanan Indonesia
• ASTM : American Society for Testing & Materials
• NI – 10 : Bata Merah Sebagai bahan bangunan
• PBI – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia
• SII : Standar Industri Indonesia
• PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
• AV 1941 : Algemene Voorwarden
• AISC : American Institute of Steel Construcion
• AWS : American Welding Society
• Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia
• Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961).
• Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan
Kesehatan Kerja.
• Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980.
• Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum.
• Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang tersebut diatas, maupun standard Nasional
lainnya maka diberlakukan standard Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak tidaknya
berlaku standard-standard persyaratan teknis dari Negara-negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan.
Sebelum setiap memulai pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan/material dimulai, Pemborong wajib dan harus
menyerahkan :
a. Time Schedule
b. Spesifikasi bahan/material dari pabrik pembuatan untuk bahan material tertentu sesuai dengan perintah Direksi
Pengawas dan Konsultan Perencana.
c. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing).
d. Contoh bahan, warna termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan permintaan Direksi, Pengawas, dan
Konsultan Perencana.
e. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertensu sesuai permintaan
Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
f. Izin Pelaksanaan dari Direksi Pengawas diperlukan untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi Pengawas jika tidak memenuhi
syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi syarat yang diminta atas tanggung jawab dan biaya Pemborong.
Data data Umum
Seluruh titik ukuran sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukuran yang ada di
lapangan.
Penyerahan Pekerjaan
Pekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong sampai selesai sama sekali hingga memuaskan, sisa pembongkaran dan lain-
lain yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pengukuran dan Marking :
1. Kontraktor harus memulai pekerjaan dari garis-garis yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung
jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya Kontraktor harus menyediakan semua bahan peralatan dan
tenaga kerja, termasuk juru ukur yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap pekerjaan yang
memerlukannya.
2. Kontraktor diwajibkan melakukan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-
keterangan mengenai peil ketinggian tanah, lantai, letak batas-batas dengan alat-alat yang sudah diterapkan
kebenarannya.
3. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
4. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
5. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab Kontraktor, dengan biaya sesuai kontrak.

Alat dan perlengkapan pekerjaan dan Tenaga Lapangan


1. Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan dalam proyek ini, harus menyeidakan
alat-alat dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing, seperti:
• Alat-alat ukur
• Alat pemotong, penduga, dan alat bantu
• Topi pengaman dan sepatu lapangan
a) Disamping itu juga harus menyediakan buku-buku laporan (harian, mingguan), buku petunjuk alat-alat yang akan dipakai,
rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab penuh untuk memutuskan segala
sesuatunya di lapangan dan bertindak atas nama kontraktor.

Kantor Kontraktor, Gudang, dan Los Kerja


1. Kontraktor diwajibkan membuat bangunan sementara guna kepentingan kontraktor sendiri (sebagai kantor Proyek
lengkap dengan perabotnya, dan los/barak Pekerja), yang lokasinya akan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
2. Bentuk dan ukuran disesuaiakan Kantor Proyek, Gudang dan Los Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya,
dilengkapi ruang toilet dan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan
lokasi yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
3. Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan saja) menjadi milik kontraktor, dan kontraktor wajib
membongkar serta memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut setelah mendapat instruksi dari Konsultan
Pengawas.
4. Kontraktor diwajibkan merawat peralatan seperti Pompa dan lain sebagainya milik Pemilik Proyek serta menanggung
biaya perawatan peralatan selama berlangsungnya pekerjaan.
Penyimpanan barang-barang dan material (Gudang material)
1. Kontraktor wajib membuat gudang sementara tempat penimbunan material seperti pasir, koral, besi beton dan lain-
lain. Material harus terlindung dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta kunci secukupnya. Gudang
semen, lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara minimal 30 cm diatas permukaan lantai plesteran. Gudang
dibongkar setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
2. Kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan baik diluar (terbuka) ataupun
didalam gudang-gudang sesuai dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan persetujuan Konsultan
Pengawas, sehingga akan menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara
penyimpanan yang salah.
3. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan dengan pagar dari papan,
sehingga masing-masing bahan tidak tercampur dengan lainnya.
4. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan
tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.

Pembersihan dan Keleluasaan Halaman


Kontraktor diwajibkan menjaga keleluasaan halaman dengan menempatkan barang-barang dan material sedemikian rupa
sehingga :
• Memudahkan pekerjaan
• Menjaga kebersihan sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing), air yang menggenang
Fasilitas-fasilitas lapangan
• Listrik penerangan dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan serta air kerja menggunakan milik pemberi pekerjaan.
• Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan menggunakan milik pemberi tugas.
Disediakan oleh kontraktor :
• Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-
petugas yang ada di Proyek .
• Alat-alat pemadam kebakaran ringan
• Alat-alat PPPK
Persiapan Lokasi
Kontraktor diwajibkan membersihkan / memindahkan perabot atau loose furniture dari lokasi yang ditetapkan untuk di renovasi
dengan ketentuan :
• Memindahkan semua perabot yang ada ( curtain, loose furniture dll )
• Mendata seluruh barang yang dipindahkan dalam sebuah daftar dan diketahui oleh pengawas dan owner
• Menyimpan di tempat terpisah dan melindungi dari kotoran/debu sesuai dengan persetujuan dari direksi pengawas
• Memindahkan kembali ke lokasi semula setelah adanya persetujuan dari direksi pengawas
Direksi keet (Ruang Kerja Konsultan):

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Kantor Direksi Lapangan merupakan bangunan sementara harus disediakan saat dimulai pekerjaan yaitu setelah adanya
Serah Terima Lapangan.
Direksi Keet dibuat dengan menyesuaikan lokasi yang ada :
a. Luasan sesuai kondisi site, dan dilengkapi dengan toilet.
b. Peralatan yang harus disediakan:
• 1 buah meja rapat ukuran 1,20 x 2,40 m dengan 10 buah kursi lipat.
• 4 buah meja tulis ½ biro ukuran 0.80 x 1.20 m dengan 8 buah kursi lipat.
• 2 unit AC split masing-masing 0.75 PK.
• 1 unit White board ukuran 1,20 x 2,40 m
• 1 unit computer dan printer.
• 10 buah topi lapangan.
c. Peralatan pemadam kebakaran, dry chemical dengan isi 3,5 kg
d. Peralatan P3K
Kantor Direksi bersifat bangunan sementara, sedangkan perlengkapannya bersifat sewa, digunakan sampai dengan
selesainya pembangunan. Seluruh biaya perawatan dan operasionalnya menjadi tanggungan Kontraktor sampai dengan
Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Segera setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan, fasilitas ini harus dibongkar dan diangkut keluar.

PEKERJAAN PENGUKURAN
Syarat-syarat-Pelaksanaan Pelaksanaan secara umum.
• Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi renovasi dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian bangunan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
• Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
• Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
• Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawab Kontraktor dengan biaya sesuai kontrak.

PEKERJAAN BONGKARAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
bongkaran seperti yang disyaratkan serta sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Meliputi bongkaran lantai, dinding
partisi gypsum, batu bata/plesteran, beton, dan langit-langit, pembersihan dari bongkaran dan angkutan keluar site untuk
seluruh material bekas bongkaran.
Pekerjaan bongkaran instalasi :
a. Pekerjaan bongkaran instalasi meliputi instalasi plumbing, elektrikal dan armature serta grill diffuser AC,
yang tak akan digunakan lagi, diganti dengan instalasi baru.
b. Semua bahan hasil bongkaran tak boleh digunakan lagi, harus diangkut keluar

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Syarat-syarat-Pelaksanaan secara umum.
• Pelaksanaan dari seluruh pekerjaan bongkaran yang ditentukan dalam uraian dan syarat-syarat ini, harus
dilakukan secermat-cermatnya sehingga tidak mengganggu kepentingan dan keamanan umum yang ada
disekelilingnya.
• Tidak diperkenankan pada waktu pelaksanaan bongkaran, terjadi kegaduhan yang dapat mengganggu
ketertiban dan keamanan umum.
• Kontraktor harus melokalisir areal penimbunan sementara dari seluruh material bongkaran dan sampai
pembuangan agar tidak mengganggu kepentingan umum.
• Kontraktor wajib mengambil langkah-langkah demi pengamanan terhadap material bongkaran yang menurut
petunjuk Direksi Pengawas harus dibongkar dengan baik/tanpa cacat/utuh, serta setelah dibongkar harus dijaga
keamanannya bila dikehendaki/sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
• Puing-puing bekas bongkaran harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan
pembuangannya harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kepentingan umum.
• Semua daerah bongkaran harus dipelajari, dilihat/dikontrol secara seksama, pengaruh dan segala kemungkinan
dari akibat pekerjaan bongkaran, harus diperhatikan agar tidak mengganggu aktifitas umum dan tidak
mengganggu peralatan yang ada. Kontraktor harus melakukan secara baik, benar dan tepat dalam melakukan
pekerjaan bongkaran.
• Kontraktor wajib melakukan pengukuran dan peninjauan kondisi existing untuk penyesuaian dengan perencanaan.
• Kontraktor dapat mengajukan usulan-usulan teknis penyelesaian, termasuk pelaksanaan pembongkaran bagian
yang ditentukan, berdasarkan hasil termuan di lapangan.
• Wajib untuk membuat shop drawing untuk pekerjaan pembongkaran yang memperlihatkan bagian yang akan
dibongkar serta rencana support untuk menjaga kestabilan bagian disekitarnya.
• Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan untuk bongkaran dan pengadaan bahan dari mutu terbaik yang
sesuai jenisnya untuk perbaikan dan finishing.
• Segala resiko pekerjaan diluar kontrak yang terjadi selama melakukan pekerjaan bongkaran, pembersihan dan
pembuangan ke luar lokasi pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Konsultan Perencana tidak bertanggung jawab atas:
• Performance bentuk kontrak,
• Hasil pekerjaan konstruksi (kecuali telah dilakukan test terlebih dahulu),
• Kelalaian atau akibat pekerjaan Kontraktor, sub kontraktor, manufaktur, supplier, fabricator, ataupun pihak
Ketiga (atau anggotanya) yang bekerja untuk pemilik.
• Lokasi / area renovasi harus dalam keadaan siap kerja, dimana terbebas dari seluruh barang-barang termasuk
furniture
• Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup pembongkaran / pembersihan / pemindahan konstruksi
keluar dari dalam tapak / site terhadap semua hal yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas / Perencana dan
Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan diantaranya :
- Pembongkaran dan pembersihan bangunan existing.
- Pembersihan material yang ada di lokasi.
• Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat dilaksanakan pemasangan baru
sesuai dengan Gambar Kerja.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
• Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak / site konstruksi dan dikumpulkan di tempat
/ lokasi tertentu yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
Pada dasarnya, barang-barang bongkaran tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila
dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas.

PEKERJAAN DINDING BATA


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal 1/2 (setengah) batu pada seluruh detail
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

Persyaratan Bahan
• Bata harus memenuhi NI-10.
• Semen Portland harus memenuhi NI-8.
• Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
• Air harus memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.
Syarat-syarat Pelaksanaan
• Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
• Seluruh dinding dari pasangan bata/bata merah, dengan campuran 1 PC : 5 pasir pasang, kecuali pasangan
bata/bata merah semen raam.
• Untuk semua dinding semen raam/rapat air dengan campuran 1 PC : 3 pasir pasang, yakni pada dinding dari
permukaan sloof/balok sampai minimum 20 cm diatas permukaan lantai setempat, dinding ruang-ruang basah
(dapur) setinggi minimum 150 cm dari permukaan lantai setempat, atau seperti yang tertera pada gambar.
• Bata merah yang digunakan bata merah press ukuran 5x10x20 cm ex lokal, dengan kualitas terbaik, siku dan
sama ukuran, sama warna dan tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua atau lebih, tanpa
persetujuan Direksi Pengawas.
• Setelah bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
• Pasangan dinding bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.
• Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan
cor kolom praktis.
• Bidang dinding bata yang luasnya lebih dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan
kolom ukuran 12 x 12 cm dan 12 x 24 cm dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm
jarak 20 cm, jarak antara kolom maksimum 3 meter.
• Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak diperkenankan.
• Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-
stek besi beton diameter 8 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali
ditentukan lain.
• Pasangan dinding bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk tebal 1 batu
dengan tebal finish 30 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan
bidang rata.

• Pasangan bata harus dilaksanakan dengan toleransi deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2
tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).

• Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum diaci/diplester).

• Khusus untuk pertemuan antara pasangan bata dan beton guna menghindarkan retak-retak setelah diplester,
maka dipasang kawat kasa dengan ukuran lubang-lubangnya 1 x 1 cm pada pertemuan itu sebelum diplester

PEKERJAAN PLESTERAN
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang
diperlukan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Lingkup pekerjaan plesteran beton ini meliputi seluruh plesteran kolom, balok plat kanopi serta pada seluruh detail
yang ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
• Semen harus memenuhi NI-8.
• Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14, PUBI 1982.
• Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10.
Campuran (Agregate) : Untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam
kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih dahulu diayak.
Syarat syarat Pelaksanaan
• Seluruh plesteran beton dengan adukan campuran 1 PC : 2 pasir pasang.
• Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang
dipersyaratkan.
• Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian
pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi Pengawas.
• Bahan semen yang dikirim ke lokasi harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel
dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
• Bahan harus diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya, sesuai
dengan persyaratan pabrik.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
• Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui
harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan yang disyaratkan tanpa biaya tambahan.
• Bidang permukaan beton sebelum diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting.
Permukaan beton harus terlebih dahulu diketrek (scrath) serta semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting
atau form tie harus tertutup aduk plester.
• Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa lokasi apakah sudah sesuai dengan syarat-
syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
• Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus segera
melaporkan kepada Direksi Pengawas dan tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat
dalam hal kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
• Pekerjaan plesteran beton dapat dilaksanakan bilamana telah disetujui oleh Direksi Pengawas.
• Tebal plesteran sesuai yang di tunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 1,5 cm
harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran.
• Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian
dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering).
• Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan tidak terlalu cepat, dengan membasahi permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik matahari langsung dengan penutup yang bisa
mencegah penyerapan air secara cepat.
Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan
masa garansi, atas biaya sendiri selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi tugas / Pemakai.

PEKERJAAN KAYU
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan kayu meliputi :
• Pekerjaan kayu dipergunakan untuk : rangka panggung, furniture dan atau sesuai dalam gambar pelaksanaan.
• Pekerjaan multiplex dipergunakan untuk : partisi dinding, furniture dan atau sesuai dalam gambar pelaksanaan.

• Persyaratan bahan
• Semua kayu yang dipakai harus tua, benar benar kering, warna sama, lurus, tanpa cacat mata kayu, putih kayu dan
retak. Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti yang tercantum dalam gambar pelaksanaan.
• Lembaran kayu plywood / Formika / Multiplex.Ukuran lebar dan ketebalan sesuai gambar pelaksanaan, mutu terbaik
dari kelasnya, produk lokal. Persyaratan Plywood yang dipakai memenuhi standard yang berlaku umum dipergunakan.

Persyaratan Teknis
a. Kelembaban.
• Untuk ketebalan kayu < 3 cm, disyaratkan kelembaban kayu tidak lebih dari 14 % terpasang.
• Untuk ketebalan kayu > 7 cm, diijinkan kelembaban kayu 25 % maksimum.
• Untuk ketebalan kayu dari 3 sampai 7 cm diijinkan kelembaban kayu 18 % maksimum.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
b. Semua kayu terkecuali lembaran plywood/multipleks yang dipergunakan harus sudah melalui proses pengeringan / dry
clean, diberi bahan anti rayap sebelum pelaksanaan finishing.
c. Penimbunan / penyimpanan kayu di tempat pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai, harus diletakkan /
disimpan di dalam ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus
dilindungi dari kerusakan. Timbunan kayu harus diberi alas sehingga tidak. langsung menyentuh lantai / tanah.
d. Bahan dempul yang dipakai tipe B dengan referensi SII 0282/80.
e. Bahan meni kayu adalah wood filler, sesuai spesifikasi pabrik.
f. Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu, produk FOX/setara.
g. Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, dynabolt, kawat dan lain lain harus digalvanisasi sesuai NI 5 Bab VI Pasal
14, 15 dan 17.

Persyaratan Pelaksanaan
a. Selama pelaksanaan pekerjaan kayu, Kontraktor interior harus selalu berkoordinasi dengan Pelaksana paket pekerjaan
Struktur, Mekanikal, dan Elektrikal atau disiplin yang lain. Kontraktor tidak boleh merusak hasil dari pekerjaan kontraktor
disiplin lain yang bersinggungan baik secara langsung maupun tidak langsung disekitar area pekerjaan kontraktor
interior.
b. Bentuk, ukuran, profil, pola, nat dan peil yang tercantum dalam gambar pelaksanaan adalah hasil jadi. Bila ada
penyimpangan tanpa persetujuan Direksi/Pengawas, maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki kembali
tanpa mengurangi mutu yang dipersyaratkan.
c. Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat, penggantung, anker, dynabolt, sekrup, paku dan lem
perekat harus rapi serta sempurna, tidak diperkenankan mengotori bidang bidang tampak.
d. Khusus pada permukaan bidang tampak / exposed tidak diperkenankan pemasangan paku tetapi harus disekrup atau
cara lain yang disetujui Direksi/Pengawas.
e. Bilamana pada sistem perkuatan yang tertera. dalam gambar dianggap kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi
kewajiban dan tanggungan Kontraktor untuk menambahkannya setelah disetujui Direksi/Pengawas. Dalam hal ini
Kontraktor tidak dapat mengklaim sebagai pekerjaan tambah.
f. Semua pekerjaan pendempulan harus rapih, rata dan halus. Setelah dempul kering harus digosok ampelas halus.
g. Semua logam yang melekat pada kayu, sebelum pemasangan harus sudah diberi lapisan pelindung/lapisan cat kecuali
dalam bila menggunakan rangka dari bahan aluminium atau seperti yang disyaratkan lainnya.
h. Semua permukaan kayu yang tidak diperlihatkan harus diberi meni kayu atau cat dasar. Pekerjaan ini dilaksanakan
sesudah penyerutan sesuai persyaratan.
i. Pekerjaan Kayu Halus.
• Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan kayu yang akan diperlihatkan dan permukaan kayu yang akan
dilapis dengan bahan finishing harus diserut halus dan rata
• Proses pengerjaan semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus menggunakan mesin tanpa kecuali (setelah
penyerutan mesin baru kemudian diperkenankan dengan penyerutan tangan) dan tidak diperkenankan
mengerjakan di tempat pemasangan. Persyaratan ini berlaku pula untuk : Sambungan tenon, ekor burung, dowel
dan sambungan sambungan lain yang harus dikerjakan dengan ketelitian yang tepat terutama untuk bagian yang
diperlihatkan / exposed.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
• Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan baik berupa benturan, pecah, retak, noda
dan cacat cacat lain. Apabila hal tersebut di atas ditemui, maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti tanpa
mengurangi mutu. Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai
pekerjaan tambahan.

PEKERJAAN METAL
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan metal meliputi pekerjan rangka partisi dinding yang bertumpu pada dinding eksisting bata dan atau
lainnya yang pemasangannya sesuai dengan yang disyaratkan dalam panduan teknis.
Persyaratan Bahan
a. Semua bahan / material metal yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik, lurus, rata permukaan,
bebas karat, bebas cacat akibat benturan ataupun cacat dari pabrik dan bebas dari noda noda lainnya yang dapat
mengganggu kualitas maupun penampilan / appearence, serta keluaran dari pabrik yang disetujui Direksi/Pengawas.
b. Jenis, ukuran, warna, bentuk profil sesuai yang tercantum dalam gambar pelaksanaan maupun Buku Uraian dan Syarat-
syarat Pelaksanaan Pekerjaan ini serta petunjuk Direksi/Pengawas.
c. Kontraktor harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung / pengaku seperti anker, klem, baut, ramset,
dynabolt, plat strip dan sebagainya. Semua ukuran, bentuk sesuai dengan gambar pelaksanaan dan/atau sesuai
petunjuk Direksi/Pengawas.
d. Bahan produk jadi seperti baut, ramset, dynabolt adalah produk HILTI atau setara.
e. Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi Indonesia dan sebelum digunakan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.
f. Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik dan kering.
g. Bahan bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt, ramset, pengait dan metal fitting lainnya yang berhubungan
dengan udara luar harus dibuat dari besi yang digalvanisasi.
Persyaratan Teknis
a. Pada prinsipnya, ukuran pada Gambar pelaksanaan adalah ukuran jadi / finish. Harus diperhatikan pula sambungan
/ hubungan dengan material lain dan harus sesuai dengan gambar pelaksanaan.
b. Pemotongan metal harus dengan mesin pemotong mekanik (Mechanical Cutting Machine) kecuali ditunjukkan lain
dalam gambar pelaksanaan.
c. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan gambar pelaksanaan dan sudah dibersihkan dari karat, harus
diperiksa dan dalam keadaan tidak cacat sebelum pemasangan.
d. Semua pengelasan menerus dengan las busur listrik dan untuk pengelasan stainless steel digunakan las argon
atau sesuai dengan cara pengelasan stainless steel.
e. Tambatan, anker, stek, dynabolt & ramset untuk beton dan pemasangan batu bata dimana diperlukan harus
digunakan walaupun tidak ditunjukkan dalam gambar, sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Penempatan plat baja penyambung harus rapi, tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm dari asnya.
b. Anker, stek ataupun elemen vertikal lainnya harus tegak lurus terhadap permukaan bidang tempatnya tertanam.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Semua bagian pekerjaan yang berbentuk unit harus dirakit / asembling sebelum pemasangan. Kontraktor
bertanggungjawab atas semua kesalahan detail, pabrikasi maupun ketidak tepatan penyetelan / pemasangan.
d. Semua permukaan metal, terutama yang melekat dengan bahan / material lain sebelum pemasangan harus sudah
diberi lapisan perlindungan atau cat dasar seperti diuraikan di bab lain dalam buku ini. Pekerjaan ini tidak berlaku untuk
stainless steel dan/atau seperti ditunjukkan oleh Direksi/Pengawas.
e. Mur dan Baut,
• Baut yang dipergunakan adalah baut jenis anti karat (dengan proses), ukuran baut sesuai dengan yang tercantum
dalam gambar pelaksanaan
• Pemasangan mur dan baut harus benar benar kokoh serta mempunyai kekokohan yang merata antara satu
dengan lainnya.
f. Memotong dan Menyelesaikan Pinggiran Bekas Irisan.
• Bagian bekas irisan harus benar benar datar, lurus dan bersih. Sama sekali tidak diperkenankan ada bekas jalur
dan lain lain.
• Bila bekas pemotongan/pembakaran dengan mesin menghasilkan pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut
harus dibuang sekurang kurangnya selebar 2,5 mm, terkecuali kalau keadaan sebelum dibuang setebal 2,5 mm
sudah tidak tampak lagi jalur jalur tersebut di atas.
g. Meluruskan, Mendatarkan dan Melengkungkan.
• Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian non structural
• Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung. Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut
suatu jari jari tidak boleh lebih kecil dari tiga kali tebal plat. Ini berlaku pula untuk batang batang di bidang plat
badannya.
• Melengkungkan batang menurut jari jari yang kecil harus dilakukan dalam keadaan panas segera setelah bahan
yang dipanaskan tersebut menjadi merah tua. Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil
bila bahan tersebut tidak dalam kondisi menyala merah tua lagi.
h. Selisih besaran diameter lubang baut dengan diameter baut maksimal 1 (satu) mm.
i. Semua lubang harus dibor.
• Pembuatan lubang pada bagian konstruksi yang disambung dan yang harus dijadikan satu dengan alat /
komponen penyambung, harus dibor sekaligus dengan diameter sesuai yang dikehendaki sampai tembus
sepenuhnya
• Semua lubang harus bulat sempurna, berdiri siku pada bidang dan bagian konstruksi yang akan disambung.
• Semua lubang harus dibersihkan sebelum pemasangan. Pembersihan tersebut tidak diperkenankan memakai
besi penggaruk.
j. Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan kepada Direksi/Pengawas untuk mendapat persetujuan
secara tertulis.

PEKERJAAN SEALANT
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan sealant terdiri dari semua pekerjaan penutup celah yang terjadi pada sambungan / sudut yang bersifat struktural
maupun tidak, antara material sejenis maupun yang berbeda untuk menghindari terjadinya celah / rembesan / kebocoran air

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
maupun udara, diantaranya adalah pemasangan Fixture di daerah basah dan/atau seperti tercantum dalam gambar
pelaksanaan.

Persyaratan Bahan
a. Bahan sealant sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari bahan / material, tahan cuaca, kedap air, tahan terhadap garam
dan alkali, bersifat elastis untuk menghadapi perubahan temperatur, tahan benturan, berdaya lekat tinggi.
b. Bahan sealant terdiri darl Silicone Paltox Thiokol & Paltox Silicone, produk BARRA – MEYNADER atau DOW CORNING

Persyaratan pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua bahan / material yang termasuk dalam pekejaan ini harus bersih dan
bebas dari debu, minyak, air dan noda maupun kotoran lainnya, peil atau elevasi permukaan tersebut harus disetujui
Direksi/Pengawas.
b. Apabila dari bahan/material yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar yang beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan dan
sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
c. Persiapan permukaan
• Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering betul, bersih dan bebas dari debu, minyak, lemak,
pecahan atau bubuk adukan, partikel bahan / material yang terlepas maupun noda dan kotoraa lainnya.
• Permukaan harus sudah difinish.
d. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara pemasangan dan jenis sealant yang dibedakan
berdasarkan macam / jenis material.

PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengecatan meliputi:
a. Pekerjaan pengecatan Metal yang terdiri dari : besi, besi galvanis dan metal lain non baja seperti yang tercautum dalam
gambar pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut :
• Semua bagian/permukaan yang tampak/exposed dicat sampai dengan cat finish.
• Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/un exposed, menempel pada material lain, tertutup oleh material
lain, dicat hanya sampai dengan cat anti karat atau cat dasar/primer.
• Pekerjaan ini tidak berlaku untuk Baja Stainless Steel
b. Pekerjaan pengecatan dinding (permukaan pasangan batu bata, gypsum dan multipleks), permukaan beton yang
tampak (exposed) dan plafond seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.
c. Pekerjaan pengecatan kayu.
a. Semua kayu yang terpasang baik yang termasuk pekerjaan kayu halus maupun kasar seperti tercantum dalam
gambar kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
b. Semua, bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat finish dengan ketentuan cat finish
warna untuk permukaan yang tidak ditonjolkan serat kayunya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
• Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / un exposed dicat hanya sampai dengan cat dasar.

Persyaratan Umum
a. Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar dan/atau sesuai dengan spesifikasi pabrik.
b. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima tahun terhitung dari waktu penyerahan atas semua
pekerjaan ini, terhadap kemungkinan cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya

Persyaratan Umum
a. Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar dan/atau sesuai dengan spesifikasi pabrik.
b. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima tahun terhitung dari waktu penyerahan atas semua
pekerjaan ini, terhadap kemungkinan cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya
Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas yang baik, tahan terhadap udara dan garam, denagn ketentuan :
• Standard cat dinding : ex ICI / DANAPAINT / setara
• Standard cat duco : ex DANAPAINT / AUTOLUX / setara
• •Standard cat melamic : ex PROPAN / DANAPAINT / setara
• Standard cat metal : ex DANAPAINT / NIPPON / setara
b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Lokasi Proyek harus masih tersegel baik dalam kemasannnya dan tidak
cacat.
c. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut diatas mengenai kemurnian cat yang akan
dipergunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, tes BD, tes laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk
pembuktian ini dibebankan pada kontraktor. Hasil tes kemurnian harus mendapat rekomendasi tertulis dari Produsen
dan diserahkan ke Direksi/Pengawas untuk persetujuan pelaksanaan.
Persyaratan Umum Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib melakukan percobaan yang akan dilaksanakan. Biaya percobaan ini
ditanggung Kontraktor. Hasil percobaan tersebut harus diserahkan kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda tanda sapuan,
roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (finished) minimum sama dengan syarat yang telah
ditentukan Pabrik.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan keselamatan manusia,
maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan, dan sebagainya yang harus
dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam cuaca lembab / hujan atau angin berdebu, bertiup. Terutama
untuk pelaksanaan didalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka
ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
e. Dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus memakai kipas angin (fan) untuk
memperlancar pergantian / aliran udara.
f. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan / vacuum cleaner, semprotan dan sebagainya
harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik.
g. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui
Direksi.
h. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering, terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas terkecuali disyaratkan lain dalam sepesifikasi ini.
i. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan / material metal, harus dilakukan
sebelum komponen. tersebut terpasang.
j. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Direksi/Pengawas harus diulang dan diganti. Kontraktor harus melakukan
pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh
Direksi/Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
k. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh tenaga ahli / Supervisi dari pabrik pembuat.

Gambar Detail Pelaksanaan


Bila diperlukan, Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan (untuk bagian-bagian yang
dianggap perlu).

Cara Pelaksanaan :
Lakukan pengecatan dengan data terbaik yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain. Urutan
pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama dengan syarat yang
dikeluarkan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas-bekas yang
menunjukan tanda-tanda sapuan,semprotan dan roller. Sapukan semua dasar dengan cat dasar dan kuas,
penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila disetujui Direksi/Pengawas.
Pengecatan Kembali :
Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan
sebagaimana ditunjukan oleh Direksi/Pengawas, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan
pabrik yang bersangkutan.
Pembersihan permukaan, pekerjaan termasuk penggunaan biaya, pengupasan cat teksture, pencucian dengan air,
maupun pembersihan dengan kain kering, harus mendapat persetujuan. Kerapihan pekerjaan cat ini dituntut untuk
tidak mengotori dan mengganggu pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah
terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.
Syarat Pengamanan Pekerjaan
Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari pekerjaan-pekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan
juga daerah tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat daerah tersebut kering.
Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-
fitting, kosen-kosen dan sebagainya dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan
pengecatan berlangsung. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti material yang rusak akibat
pekerjaan pengecatan tersebut.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
PEKERJAAN HPL ( High Pressure Laminated )
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan HPL meliputi pekerjaan finishing atau pelapisan Permukaan Daun Pintu seperti ditunjukkan dalam gambar
pelaksanaan.
Persyaratan Bahan
Tebal : 0.8 mm
Lapisan : - Lapisan Pelindung
- Lapisan Dekoratif
- Lapisan Multi Layer Kraft Core
Ukuran : 1220 x 2440 mm
Warna : Ditentukan kemudian
Motif : Ditentukan kemudian.
Merk : Arborite, Artec, TACO
a. Bahan didatangkan langsung dari pabrik tiba di tempat pembangunan konstruksi harus masih tersegel baik dalam
kemasannya dan tidak cacat.
b. Bahan Lapisan Median dimana HPL akan ditempelkan memiliki koefisien muai dan susut yang relatif sama seperti
Particelboard, HDF. Plywood/triplek biasa juga digunakan.
c. Bahan perekat merupakan jenis yang direkomendasikan oleh pabrik.

Persyaratan Pelaksanaan
a. Prosedur pergudangan yang sederhana akan meminimalisir kerusakan pada permukaan HPL selama proses
pemasangan dan pabrikasi.
b. Pindahkan lembaran HPL dengan cara diangkat bukan di geser satu per satu.
c. Jagalah supaya permukaan HPL yang bermotif agar tetap bersih. Gunakan udara yang dihembuskan atau sikat halus
untuk menghapus kotoran jangan pernah menggunakan tangan, kain atau sikat yang kasar.
d. Lindungi bagian HPL yang bermotif dengan kain atau material yang karton tebal yang bergelombang jika lembaran
tersebut dalam kondisi terbalik karena proses pemasangan.
e. Gunakan lapisan pelindung jika di bagian permukaan HPL yang bermotif tersebut diletakkan alat atau benda-benda
lainnya.
f. Tekanan yang merata terhadap permukaan HPL adalah merupakan hal yang sangat penting dalam penempelan
lapisanHPL terhadap permukaan lapisan median.
g. Perekat harus digunakan secukupnya, direkatkan dengan cara penekanan dan atau didiamkan sesuai rekomendasi
pabrik.
h. Penekanan pada proses pelapisan HPL terhadap Triplek harus dilakukan sehalus mungkin kecuali jika jenis perekat
menghendaki penekanan yang kuat.
i. Penekanan yang belebihan pada PL akan menyebabkan cacat/kerusakan pada lapisan tengah HPl.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
j. Lapisan Median dimana HPL akan direkatkan harus benar-benar dalam kondisi bersih, kering dan bebas dari debu,
minyak dan benda-benda lainnya.
k. Adanya partikel/butiran yang menonjol pada permukaaan Lapisan Median/tempat direkatkan HPL akan mempengaruhi
tampilan permukaan HPL, sehingga perlu dipilih Lapisan Median yang bermutu baik disamping ketrampilan
pemasangnya, jenis perekat dan jenis atau ketebalan HPL yang dipilih.

PEKERJAAN KACA DAN CERMIN


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kaca dan cermin meliputi :
a. Pekerjaan Kaca.
b. Pekejaan Cermin.
c. Dan/atau seperti yang tercantum dalam Gambar pelaksanaan.
Persyaratan Bahan
a. Kaca yang dipakai dari standar produk SII 0189/78, semua cermin harus sesuai NI 3, tebal kaca dan cermin adalah 5, 8
dan 10 mm (sesuai dalam gambar pelaksanaan) produk ASAHI GLASS.
b. Jenis kaca untuk pintu exterior bangunan utama menggunakan jenis tempered glass dengan ketebalan 12 mm.
c. Jenis kaca untuk jendela dan pintu interior menggunakan ketebalan 5 mm, dari jenis Clear Glass dan Pattern Glass tipe
sesuai dalam gambar pelaksanaan.
d. Cermin jenis Clear Glass Float Type dengan salah satu permukaan dilapisi perak (Chemical Deposital jenis Miralux.
Semua kaca, dan cermin harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak bercak lain.

Persyaratan Teknis (Syarat Mutu)


a. Ketebalan kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal, untuk kaca 8 mm dan 10 mm adalah 0,3 mm.
b. Ukuran lebar dan panjang kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi, untuk kaca 8 mm adalah 1,5 mm
sedangkan kaca 10 mm adalah 2 mm.
c. Kaca dan cermin lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyal sudut siku ( atau mempunyai potongan
sudutan ¼ lingkaran untuk meja) serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm / m, kecuali disyaratkan lain oleh Direksi/Pengawas.
d. Kaca dan cermin lembaran yang dipakai harus bebas dari cacat dan noda apapun.
e. Lapisan perak / chemical deposited silver pada cermin yang dipakai harus terlihat merata. Apabila terjadi bercak bercak
hitam, maka cermin harus diganti atas biaya Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambahan
Persyaratan Pelaksanaan
a. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca / cermin yang khusus.
b. Sisi sisi kaca / cermin yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan sampai
berbentuk tembereng.
c. Pekerjaan pemasangan cermin.
• Pemasangan cermin di atas rangka kayu dengan memakai sekrup. Jarak pemasangan sekrup maksimal 60 cm.
Kepala sekrup yang timbul dipermukaan kaca ditutup dengan penutup yang diverchroom. Saat pemasangan sekrup
tidak boleh ada keretakan pada cermin.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
• Pemasangan list kayu / Iist lain harus sesuai gambar pelaksanaan, benar benar lurus, telah memenuhi persyaratan
pekerjaan kayu halus dan telah difinish sesuai Persyaratan Pengecatan Kayu Halus.
d. Kualitas pekejaan.
• Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca dan cermin akibat pemasangan list maupun sekrup. Pekejaan tersebut
harus sesuai Gambar pelaksanaan.
• Semua kaca dan cermin pada saat terpasang tidak boleh bergelombang.

Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan terhadap kemungkinan cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya
minimal selama lima (5) tahun terhitung dari waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini.

PEKERJAAN PLAFOND
Lingkup Pekerjaan
Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan ini
dilakukan meliputi pemasangan plafond pada ruang-ruang sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
Persyaratan Bahan
• Sebagai rangka langit-langit gypsum board rata digunakan Hollow galvalum dengan pola plafond 600mm x
1200mm atau sesuai dengan gambar detail, yang digantungkan pada dak beton lantai.
• Penutup langit-langit Kalsiboard/GRC :
Digunakan Kalsiboard yang bermutu baik, merk Kalsiboard, Jaya board, Cipta Papan atau setara yang disetujui
Direksi Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah disetujui dalam arti
ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Alat-alat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran
disesuaikan dengan ukuran bahan yang digunakan
• Penutup langit-langit Gypsum Tile :
Digunakan Gypsum Tile yang bermutu baik, merk Elephant, Knauf, Aplus yang disetujui Direksi
Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah disetujui dalam arti ketebalan,
mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Alat-alat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran disesuaikan dengan
ukuran bahan yang digunakan
• Bahan finishing :
Finishing penutup langit-langit menggunakan cat yang bermutu baik (lihat spek. Cat) dan yang telah disetujui
Direksi Pengawas. Warna dan corak akan ditentukan kemudian.
• Peng-akhiran plafon pada dinding diberikan list shadow line, yang memberikan jarak antara plafond dengan
dinding/partisi

Syarat-syarat Pelaksanaan
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/ penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
• Kontraktor wajib membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang disesuaikan gambar
rencana dan telah disesuaikan keadaan dilapangan, shop drawing harus mendapat persetujuan Direksi
Pengawas.
• Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, gypsum board dan material yang lain ditempat pekerjaan
harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
• Disain dan produksi dari sistem harus mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas dan sesuai gambar
rencana.
• Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari persyaratan.
• Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan sesuai peil dalam gambar dan
datar (tidak melebihi batas toleransi kemiringin yang diizinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).
• Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan bidang lain.
Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada Direksi
Pengawas.
• Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-
benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab
Kontraktor.
• Semua panil (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat sesuai petunjuk-petunjuk gambar.
• Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapihan dan kekuatannya. Lubang-
lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua penguat harus terpasang baik dan
dapat menjamin kekuatannya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL

2.1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian
perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat
beroperasi dengan baik.

2.2. Lingkup Pekerjaan


a. Pengadaan Panel Tegangan Menengah, Trafo dan Genset termasuk panel kontrolnya. Selanjutnya, untuk
pemasangan Panel Tegangan Menengah, Trafo dan Genset, serta Penyambungan Kabel dari PLN ke Panel
TM dilanjutkan ke Trafo dan panel TR, Kontraktor elektrikal bekerja sama dengan user dan PLN.
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan rendah 380V/220V (SDP).
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah lengkap dengan kabel fitting
lainnya :
1) Dari Panel TR disambung ke SDP menggunakan kabel jenis NYFGbY.
2) Dari SDP menuju ke Panel Sub Sub Distribusi, menggunakan kabel NYY.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai tipe dan ukuran kabel tegangan rendah sesuai dengan
gambar rencana.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan rendah.
f. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak, meliputi :
1) Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu dan jenis lampu sesuai gambar rencana.
2) Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa.
3) Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch dan saklar tukar.
4) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel serta berbagai aksesoris
lainnya seperti : box untuk saklar dan stop kontak, junction box, fleksibel conduit, bends/elbows, socket
dan lain-lain.
5) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop kontak.
g. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan lengkap dengan box kontrol, elektroda
pentanahan dan aksesoris lainnya.
h. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal petir lengkap dengan aksesoris lainnya.
i. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik
(seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rack, kabel ladder, kabel tranking, support equipment dan aksesoris
lainnya.

2.3. Panel Tegangan Rendah


2.3.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, izin-izin, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini
maupun tambahan-tambahan lainnya.

2.3.2. Tipe dan Macam Panel

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat,
50 Hz dan Solidly Grounded dan harus dibuat mengikuti standar IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), free standing untuk pasangan
dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :
a. SDP
b. Panel Power (PP)
c. Panel AC
d. Panel Hydrant
a. Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), wall mounting untuk
pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :
1) Panel-panel penerangan
2) Individual panel
b. Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed) untuk pasangan luar
(outdoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada : LP-OL (semua yang
tercantum dalam gambar rencana).
c. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum dalam gambar
rencana.
Karakteristik Panel :
1) Tegangan kerja : 400 V
2) Tegangan uji : 3.000 V
3) Tegangan uji impulse : 20.000 V
4) Frekuensi : 50Hz
5) Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y – D :
Kerja starter motor Y-D adalah automatic starter motor Y-D dan harus dapat dihidupkan
secara manual atau remote. Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
a) 3 buah kontaktor daya
b) 1 thermal overload relay
c) 1 motor timer
d) 1 tombol start stop
e) 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
f) 3 indicator lamp :
- Merah : Fault
- Hijau : Stop
- Orange : Start
6) Khusus untuk hydrant harus dilengkapi dengan alat starting automatic. Hydrant harus dapat
start secara automatic, bila panel hydrant mendapat signal dari Master Control Fire Alarm.
Konstruksi Panel Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya seperti pengoperasian sakelar daya (ACB/MCCB), pemutus tenaga (CB),

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan
sebagainya.
d. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan
peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan. Setiap lemari hanya dapat dibuka bila
semua peralatan bertegangan dalam lemari tersebut telah off/mati.
e. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh
petugas.
f. Panel/ kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku
atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah
dan masing-masing terpisah satu sama lain dengan alat pemisah.
g. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
Ruangan busbar di sebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan baut
setelah switchgear dimatikan.
h. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan dengan sebuah
handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam
ruangan tersebut telah off/mati. Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan
ketinggiannya.
i. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
1) Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium.
2) Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan, kemudian
secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau Chromium Plating
atau dengan Zinc Chromate Primer. Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven

warna abu-abu atau warna lain yang disetujui Direksi.
j. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker (MCB) dengan
kapasitas minirnal 2 - 10 A. Circuit Breaker lainnya harus dari tipe Moulded Case Circuits Breaker
(MCCB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity seperti
ditunjukkan dalam gambar rencana. Circuit Breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi
thermal dan instantaneous magnetic unit. Main CB dari setiap panel harus dilengkapi dengan shunt
trip terminals dan kabel control harus tahan api.
k. Panel/Cubicle harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan hubungan ke tanah
(Earth/Ground Fault Relay), dan kelengkapan Relay pengaman lainnya (Over Current Relay, Over
Voltage Relay, dan lain-lain) seperti terdapat pada gambar. Main busbar dalam panel harus
dipasang horizontal dibagian bawah/ atas dan mempunyai kemampuan hantar arus kontinu
minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame main pemutus dayanya. Busbar
dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99%. Busbars harus dicat sesuai kode
warna dalam PUlL 2000.
1) Phasa : Merah, kuning, hitam
2) Netral : Biru
3) Ground : Kuning - Hijau

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
l. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan kontaktor harus
sesuai untuk tegangan 220 V, 50 Hz dan tahan bekerja kontinu pada 10% tegangan lebih dan harus
pula dapat menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal. Magnetic Contactor harus dari
Telemekanik dan yang setaraf.
1) Trafo Arus
a) Insulation rating : 600 Volt
b) Class : 1,5
c) Therm : 60 x In
d) Rated secondry surrent : 5A
e) Rated burden cap : 10 VA
2) Rotary Switch (On-Off cam switch)
a) Rated tegangan : 500 Volt
b) Rated arus max : 63 Amp
c) Pemasangan pada "base plate"
d) Jumlah pole : 4 pole
3) Ampere meter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0-2500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ±1,5% untuk pengukuran AC
4) Voltmeter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0- 500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ± 1,5% untuk pengukuran AC
5) KWH Meter
a) Rated voltage : 3 x 300 Volt
b) Rated current output transformer : 30 (120) Amp
c) Acuracy class :2
d) Base plate of moulded plastic
e) The Subcontractor register : 6 (six) cipher rollers single
pengukuran tarif
6) Lampu indicator
a) Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
b) Warna : merah, kuning, biru
7) Push button

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Panel mounting, double on -1, off - 0 semua push-button dilengkapi dengan lampu indikator
untuk menyatakan sistem dalam on atau off.
8) Relay-relay
Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN, dilengkapi dengan relay proteksi OL
(Over Load), SC (Short Circuit) dan UV (Under Voltage). Sedangkan untuk generator,
dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (Earth Fault) dan RP (Reverse Power).
9) Selector Switch
m. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
1) Fungsi peralatan dalam panel
2) Posisi terbuka atau tertutup
3) Arah putaran dari handel pengontrol dari switch, dan lain-lain
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
n. Sistem Pembumian
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus dihubungkan dengan
baik secara elektris kepada Rel Pentanahan. Hubungan antara bagian yang tetap dan yang
bergerak dilakukan dengan pita tembaga fleksibel yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
o. Dokumen-dokumen lain yang harus diserahkan oleh pabrik adalah sebagai berikut :
Gambar-gambar kubikel, susunan peralatan switchgear, layout peralatan (equipment), detail-detail
pemasangan dan detail-detail pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pemasangan.
p. Garansi
Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan mengalami kegagalan
pengujian-pengujian yang disyaratkan di atas, maka pabrik bertanggung jawab terhadap peralatan
yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami pengujian
ulang, dan sertifikat pengujian telah diterima dan disetujui oleh direksi.
q. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh SNI
:
1) Test kekuatan tegangan impuls
2) Test kenaikan temperature
3) Test kekuatan hubung singkat
4) Test untuk alat-alat pengaman
5) Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud
6) Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
7) Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
8) Pemeriksaan kontinuitas rangkaian
r. Pendidikan dan Latihan
Kepada 5 (lima) orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas tentang operasi dan perawatan lengkap
dengan 5 Copy Operating/Mainterance dan repair manual, segala sesuatunya atas biaya
Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
s. Pembuatan Panel
Bahwa panel yang disebut di bawah ini harus dibuat oleh Panel Maker yang bersertifikat.

2.4. Kabel Daya Tegangan Rendah


2.4.1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan tipe yang sesuai dengan
gambar rencana (NYY, NYFGbY, FRC, NYM, NYA, 0,6/1 KV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai
dengan standard SII atau S.P.L.N.

2.4.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel


a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan PUlL 2000 dan SNI
04-0255-2000. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2 ke atas haruslah
terbuat secara disiplin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih
kecil dari 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor
yang dipakai ialah dari tipe :
1) Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit PVC High Impact.
2) Untuk kabel distribusi menggunakan kabel NYY, FRC dan NYFGbY.
3) Untuk kabel-kabel dari SDP menuju ke panel hydrant menggunakan kabel jenis FRC. Semua
kabel NYY yang ditanam di dalam perkerasan (tembok, jalan, beton, dan lain-lain) harus berada
di dalam conduit galvanis yang disesuaikan dengan ukurannya.
b. “Splice”I Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder, dalam tanah
(tertanam) maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa
dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara elektrik,
dengan cara-cara solderless connector. Jenis kabel tekanan, jenis compression atau soldered. Dalam
membuat splice, konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, sehingga
semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas
oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tiang lampu harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau Bakelite
ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape sintetis,
resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi
voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut Peraturan dan
Code/Standard berlaku atau Manufacturer.
d. Ketentuan Penyambungan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang khusus
untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
2) Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang
dinyatakan oleh pabrik kepada MK/Pengawas.
3) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna fasa atau nomor kabel masing-
masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh MK/Pengawas.
4) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus dari
ukuran yang sesuai.
5) Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/protolen yang
khusus untuk listrik.
6) Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
7) Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa
galvanis dengan tebal minimal 2,5 mm.
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
1) Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung, saluran penghantar
(conduit) dipasang menempel pada plat beton.
2) Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung saluran penghantar
(conduit) dipasang di atas kabel trunking dan diletakkan di atas ceiling dengan tidak membebani
ceiling.
3) Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton, kecuali untuk
penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized dengan diameter sesuai standarisasi.
Saluran beton dilengkapi dengan hand hole untuk belokan-belokan.
4) Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8" diameternya.
Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang
sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction
box. Junction box yang terlihat dipakai junction box dengan tutup blank plate galvanized.
5) Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan
"Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain,
maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus
dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
1) Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2) Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan batas merah, dan diberi
pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.
3) Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan diberi pelindung pipa galvanis.
4) Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa galvanis atau pipa beton
yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW, kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa
gas, air dan lain-lain.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
5) Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari bahan-bahan
yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia dan lain sebagainya.
Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm. Kemudian kabel diletakkan, di
atasnya diberi bata dan akhimya ditutup dengan tanah urug.
6) Penanaman kabel harus diberikan marking yang jelas pada jalur-jalur penanaman kabelnya.
Agar memudahkan di dalam pengoperasian, pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan
akibat tergali/tercangkul.
g. Pengujian & Testing
1) Factory Test
2) Pengetesan Individual
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari pengetesan sebagai berikut.
a) Pengetesan ukuran tahanan hantaran
b) Pengetesan dielektrik
c) Pengukuran loss factor
3) Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai. Pengetesan tersebut
terdiri dari test sebagai berikut :
a) Test tegangan impuls
b) Mekanikal test
c) Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature
d) Pengetesan dielektrik
e) Pengetesan perambatan (Creep Test)
4) Site Test
Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan- penyambungan
dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan dielektrik/insulation test. Marking
kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak dapat dihapus.
h. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus disertakan pada penyerahan kabel. Bila kabel
yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam pengetesan, maka pabrik pembuat kabel dan
Kontraktor bertanggung jawab atas kabel tersebut, sampai kabel tersebut dapat berhasil dalam
pengetesan ulang dan diterima baik oleh MK/ Pengawas.

2.5. Penerangan Dan Stop Kontak


2.5.1. Lampu dan Armaturnya
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang digambarkan dalam gambar-
gambar elektrikal.
a. Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pentanahan (grounding).
b. Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan power factor
correction dan kapasitor yang cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan beban mekanis dari
diffuser itu sendiri.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat
pemantulan yang sangat tinggi.
d. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan dibuat
sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur
teknis komponen lampu itu sendiri.
e. Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran
atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
f. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar tahan karat, kemudian difinish dengan
cat akhir dengan oven warna putih.
g. Box terbuat dari glass-fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap bahan kimia,
maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun
gas kimia.
h. Pelat sisi dari armatur lampu tipe TKI atau TKO harus mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.
i. Ballast harus dari jenis "Low Loss Ballast" dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu
ballast untuk satu lampu fluorescent).
j. Tabung Fluorescent harus dari tipe TL-D, tipe Daylite w/54.
k. Armatur Downlight terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus dari bahan aluminium
silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan gelas susu atau satin etached opal
plastic. Armatur downlight tersebut harus tahan terhadap bahan kimia maupun gas kimia. Konstruksi
armatur downlight harus kuat untuk dipasang dengan lampu PLC-18 W disesuaikan dengan gambar
rencana. Lubang-lubang ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk mencegah
masuknya serangga. Diffuser terpasang pada dudukan ulir, tidak boleh dengan memakai paku sekrup.
l. Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain Arsitek.

2.5.2. Stop Kontak Biasa


a. Stop kontak dinding yang dipakai adalah stop kontak satu fasa, rating 250 V,13 Ampere, untuk
pemasangan di dinding.
b. Stop kontak 1 (satu) fasa dilengkapi dengan saklar dan pilot lamp untuk pemasangan rata dengan
dinding dengan rating 250 V, 13 Ampere.
c. Bahan dari Polyvinyl Cloride (PVC).
d. Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu fasa untuk pemasangan rata dinding dengan
ketinggian 30 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal fasa, netral dan pentanahan. Harus
dipasang mengikuti item e.

2.5.3. Saklar Dinding


a. Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe rocker, dengan rating 250 V, 10 Ampere dari
tipe single gang, double gangs atau multiple gangs (grid switches), saklar hotel single gang atau
double gangs dipasang dengan ketinggian 1,20 m atau ditentukan lain.
b. Saklar harus dipasang pada box mengikuti item f dan khusus ruang pemeliharaan harus digunakan
tipe Industrial, Class IP-65.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
2.5.4. Isolating Switches
a. Isolating switches harus dipasang pada dinding dan dilengkapi dengan indicating lamp. Rating
isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB/MCCB pada feeder di panelnya. Rating tegangan
adalah untuk 1 fasa 250 V dan untuk 3 fasa 415 V.
b. Switches harus dipasang pada box mengikuti item g.

2.5.5. Box untuk Saklar dan Stop Kontak


Box harus dari bahan moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35mm. Kotak dari metal harus
mempunyai terminal pentanahan saklar atau stop kontak dinding terpasang pada box harus menggunakan
baut, pemasangan dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan.

2.5.6. Kabel Instalasi


Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti tembaga dengan
insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYA).
Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan
PUlL 2000 dan SNI 04.0255-2000 sebagai berikut.
a. Fasa R : merah
b. Fasa S : kuning
c. Fasa T : hitam
d. Netral : biru
e. Grounding : kuning-hijau

2.5.7. Pipa Instalasi Pelindung Kabel


a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC kelas AW atau GIP. Pipa, elbow,
socket, junction box, clamp dan aksesoris lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak
kurang dari diameter 19-25 mm.
b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung junction box yang
menempel pada plat beton dan armatur lampu.
c. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan pipa PVC, khusus untuk power
high impact conduit-heavy gauge, minimum diameter 19-25 mm.
d. Seluruh instalasi PVC conduit dilengkapi dengan coupling spacer bar saddle, adaptor female and
male thread, male and female bushe, locknut dan perlengkapan lainnya.

2.5.8. Testing/ Pengujian


Testing dilakukan dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan yang disahkan oleh lembaga yang
berwenang pengujian meliputi :
a. Test ketahanan isolasi
b. Test kekuatan tegangan impuls
c. Test kenaikan temperature
d. Continuity test

2.6. Rak Kabel dan Cable Trunking

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Rak kabel/kabel ladder yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis kabel ladder yang terbuat dari Plat
Hot Rolled Steel Sheet SPHC dengan ketebalan minimum 2,0 mm dan standar panjang 3,0 meter dengan finishing
Hot Dip Galvanis dengan ketebalan coating minimum 80 micron.
Cable Trunking dengan ukuran lebar dan tinggi sesuai pada gambar dan standar panjang 3,0 meter digunakan untuk
kabel penerangan, kabel stop kontak dan kabel daya atau lainnya, terbuat dari Steel Sheet SPCC dengan tebal
minimum 1,2 mm dan difinish secara Hot Dipped Galvanized, dan diberi penutup. Seluruh Cable Ladder dan Cable
Trunking harus dilengkapi dengan peralatan aksesoris dan penggantung.

2.7. Sistem Pembumian


Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing peralatan, cable rack, pintu-pintu
besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda pembumian baik secara terpadu.
Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 50 mm2 dan harus ditanam minimal sedalam 6 m,
sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm. Untuk peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas,
dapat dibuat hubungan pembumian terpadu, yaitu dengan mengikuti standar-standar yang berlaku dalam PUlL 2000
dan SNI 04-0255-2000.
Ketentuan-ketentuan yang harus diikuti antara lain sebagai berikut :
Penampang Konduktor daya yang Penampang Konduktor pembumian
digunakan (mm2) (mm2)
< = 10mm2 6mm2
16mm2 10mm2
35mm2 16mm2
70mm2 50mm2
120mm2 70mm2
150mm2 95mm2

2.8. Persyaratan Teknis Pemasangan


2.8.1. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk mendapatkan
persetujuan perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik permbuat dan harus rata (horizontal).
c. Letak panel seperti yang ditunjukkan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel harus dilindungi pipa
PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel
yang dipasang menempel tembok (outbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel harus melalui tangga
kabel.
e. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel (cablelug) yang sesuai.
f. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall mounted) =1600 mm dari lantai terhadap as panel.
g. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup
yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
h. Semua panel harus ditanahkan (grounding).
2.8.2. Kabel-kabel

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah
lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan fasanya
sesuai dengan ketentuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal/vertikal harus dipasang pada tangga kabel, diklem, dan disusun
rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada T-doos untuk instalasi
penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat press
hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
g. Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih
dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali
penampang kabel.
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari pipa
galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kontak-kontak harus di dalam konrak terminal yang
terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya
dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di setiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji dari PLN yang
terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan.
o. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi minimum 500 kilo
ohm.
p. Instalasi kabel bawah tanah
1) Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana sebelum kabel
ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya diamankan dengan batu bata
press sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan
jumlah kabel.
2) Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam
lebih dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali
penampang kabel. Pada route kabel setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.
3) Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukkan
dalam gambar / RKS.
4) Kabel tidak boleh terpuntir dan diberi label yang menunjukkan arah di setiap jarak 1 meter.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
5) Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum Konsultan Pengawas memeriksa dan
menyetujui perletakan kabel tersebut.
6) Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus dipasang patok beton 20 x 20 x 60 cm dan
bertuliskan “KABEL TANAH”. Patok-patok ini dicat kuning dan bertulisan merah.
7) Kabel-kabel yang menembus dinding atau lantai harus menggunakan pipa sleeve, pipa ini
minimal dari metal (Pipa GIP).
8) Penyambungan kabel feeder tidak diperbolehkan.
9) Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.
10) Kabel tidak boleh dibelokkan dengan radius kurang dari 15 kali diameternya. Di atas belokan
tersebut diletakkan patok bertuliskan “KABEL TANAH” dan arah belok.
11) Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.
q. Instalasi kabel tenaga
1) Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin disesuaikan dengan gambar dan kondisi setempat
apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak tersebut dapat meminta petunjuk Konsultan
Pengawas.
2) Pelaksana Pekerjaan wajib memasang kabel sampai dengan peralatan tersebut, kecuali
dinyatakan lain dalam gambar.
3) Tarikan kabel yang melalui trench harus diatur dengan baik/rapi sehingga tidak saling tindih dan
membelit.
4) Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui trench atau yang menelusuri dinding
(outbow) harus dilindungi dengan pipa pelindung.
5) Agar diusahakan pipa pelindung tidak bergoyang maka harus dilengkapi dengan klem-klem dan
perlengkapan penahan lainnya, sehingga nampak rapi.
6) Pada setiap sambungan ke peralatan harus menggunakan pipa fleksibel.
7) Pada setiap belokan pipa pelinfung yang lebih dari 1 inchi harus menggunakan pipa fleksibel,
belokan harus dengan radius minimal 15 kali diameter kabel.
8) Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak kabel dan warna kabel harus disesuaikan
dengan fasanya.
9) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak
mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
10) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan
fasanya sesuai dengan PUIL.
11) Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel (cable ladder), diklem,
dan disusun rapi.
12) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
13) Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya.
14) Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat press
hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
15) Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan kabel support
minimum setiap 50 cm.
16) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di setiap ujungnya.

2.8.3. Kontak-kontak dan Sakelar


a. Kontak-kontak dan sakelar yang akan dipakai adalah tipe pemasangan masuk dan dipasang pada
ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kontak-kontak dan 1500 mm untuk sakelar atau sesuai
dengan gambar.
b. Kontak-kontak dan sakelar yang dipasang pada tempat yang lembab/basah harus dari tipe water dicht
(bila ada).
c. Kontak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu dipersiapkan sparing
untuk pengkabelannya di samping metal doos tang harus terpasang pada saat pengecoran kolom
tersebut.

2.8.4. Pentanahan (Grounding)


a. Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukkan dalam
gambar / RKS.
b. Seluruh panel dan peralatan harus ditanahkan. Penghantar pentanahan pada panel-panel
menggunakan SC dengan ukuran minimal 6 mm2 dan maksimal 95 mm2, penyambungan ke panel
harus menggunakan sepatu kabel (cable lug).
c. Dalamnya pentanahan minimal 12 meter dan ujung elektroda pentanahan harus mencapai
permukaan air tanah, agar dicapai harga tanahan tanah (ground resistance) di bawah 2 (dua) ohm,
yang diukur setelah tidak hujan selama 2 (tiga) hari berturut-turut.
d. Pengukuran pentanahan dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan setelah mendapat persetujuan dari
MK/Pengawas. Pengukuran ini harus disaksikan MK/Pengawas.

2.9. Pengujian
a. Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasangm harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan
tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan
LMMK/PLN serta instansi lainnya yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus
diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistem untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik.
Semua biaya yang timbul dari pelaksanan pengujian menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
b. Test meliputi tes beban kosong (no load test) dan test beban penuh (full load test).

2.9.1. No Load Test


Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan ditest satu per satu seperti misal pengujian instalasi 0,6/1
kV (kabel tegangan rendah) :
a. Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 1000 V.
b. Pengukuran tahanan instalasi dengan megger 1000 V.
c. Pengukuran tanahan pentanahan.
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan Pengetesan/hasil pengujian pemeriksaan. Apabila hasil
pengujian dinyatakan baik, maka test berikutnya harus dilaksanakan secara keseluruhan (full load test).

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
2.9.2. Full Load Test (Test Beban Penuh)
Test beban penuh ini harusdilaksanakan Pelaksana Pekerjaan sebelum penyerahan pertama pekerjaan.
Test ini meliputi :
a. Test nyala lampu-lampu dengan nyala semuanya.
b. Test pompa-pompa seluruhnya, yang dilaksanakan bersama-sama sub pekerjaan pompa-pompa.
c. Test peralatan (beban) lainnya).
Lama test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non stop dengan beban penuh, dan semua biaya dan tanggung
jawab teknik sepenuhnya menjadi beban pelaksana Pelaksana Pekerjaan, dengan skedul / pengaturan
waktu oleh MK/Pengawas.
Hasil test harus mendapat pengesahan dari Perencana dan MK/Pengawas. Selesai test 3 x 24 jam harus
dibuatkan Berita Acara test jam untuk lampiran penyerahan pertama pekerjaan.

2.10. Persyaratan Bahan dan Material


2.10.1. Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut harus cocok
untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan dari
produksi yang terbaru. Untuk material-material yang disebut di bawah ini, maka Kontraktor harus menjamin
bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
a. Peralatan panel : switch, circuit breaker, meter meter dan kontaktor serta
relay protection.
b. Peralatan lampu : armatur, bola lampu, ballast, dan kapasitor.
c. Peralatan instalasi : stop kontak, saklar, junction box, dan lain-lain.
d. Kabel

2.10.2. Daftar Material


Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi daftar material yang menyebutkan
merk, tipe, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material
ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi.

2.10.3. Penyebutan Merk/Produk Pabrik


Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu
(quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material-material listrik utama,
maka Kontraktor wajib melakukan di dalam penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang
disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada tabel material tidak
dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik,
Direksi Lapangan dan Perencana, maka dapat dipikirkan penggantian merk/ tipe dengan suatu sanksi
tertentu kepada Kontraktor.

2.10.4. Daftar Produk Instalasi Listrik Arus Kuat

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Panel TR Gathergates, Indopanel Perkasa,
Total Inpro Multi Tech
2. Kabel TR Kabelindo, Kabel Metal, Extrana
3. Panel Tegangan Rendah ACB, MCCB, MCCB Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Diazed Fuse Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Trafo Arus Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Voltmeter Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Amperemeter Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Cos Q Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Frequency Meter Schneider, Merin Gerin, Siemens,
ABB, AEG
Relay Pengaman Schneider, Omron, Siemens,
Telemecanique
Peralatan Aksesoris Ex. Eropa
Surge Arrester Schneider, OBO Betterman, Meiden
6. Lampu Elektra Fluorescent TL-D Osram, Philips
Tube Phillips, General Electric (GE), Osram
Capacitor Phillips, Bosch
Ballast Tipe Low Loss Phillips, ATCO (Low Loss) Swabe
Fitting Phillips, BJB, Vossloh (Jerman)
Starter Philips
Condensor Philips
Armatur Artolite, Philips, Scarto
7. Freza Lampu, Ballast, Fitting Osram, Philips
Armatur Artolite, SAKA, Scarto
8. RM Louvre Fluorescent TL-D Osram, Philips
Ballast Tipe Low Loss ATCO, Philips
Fitting Artolite, SAKA, Scarto
Starter Philips
Condensor Philips
Armatur Artolite, Philips, Scarto
11. Stop Kontak, Sakelar Clipsal, Broco, Panasonic, ABB,
Berker
12. Conduit Instalasi EGA, Clipsal
13. Rak Kabel Nobi, Ammetek, Trimulia, SAKA
14. Grounding System Poly Phase, Term oweld, Ex-Local,
Cald Well dengan conductivity Cu >
99,9%

PERSYARATAN TEKNIS SISTEM TELEPON

5.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan :
a. Pengadaan dan pemasangan 24 unit outlet dan hand set telepon.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor) dan instalasi dalam bangunan (indoor) dari MDF
hingga ke outlet telepon.
c. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi telepon dan sistem PABX oleh perusahaan
telekomunikasi setempat.
d. Pengadaan sertifikat/surat izin persetujuan pemakaian peralatan sistem PABX yang akan dipasang dari
perusahaan telekomunikasi setempat.
e. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan tersebut di atas seperti bak kontrol, kabel rak, marking
cable (outdoor dan indoor) dan pekerjaan penunjang lain agar sistem telepon dapat bekerja dengan baik yang
disetujui MK/Pengawas.
f. Mengadakan training bagi Personel yang akan menggunakan atau mengoperasikan sistem telepon.

5.2. Kabel Instalasi Telepon


a. Kabel instalasi telepon dari terminal box ke seluruh extension seperti tertera dalam gambar menggunakan kabel
jenis ITC 2 x 2 Pairs x 0,6 mm (indoor telephone cable), dan Jelly Armored (Outdoor telepon cable) dengan
ukuran sesuai dengan gambar rencana, atau yang sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat.
b. Instalasi kabel pimer dari MDF ke setiap terminal box harus memakai pelindung pipa PVC kelas D dengan
ukuran yang sesuai, sedangkan dari terminal box ke setiap extension ditarik melalui rak kabel atau pelindung
pipa PVC sesuai dalam gambar rencana, atau yang sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat.
c. Untuk kabel instalasi telepon yang berada di luar gedung harus memakai kabel tanah dari jenis yang sesuai
tercantum dalam gambar, yaitu Outdoor Jelly Armoured telephone cable dengan cross section diameter 0,8
mm2.
d. Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut harus memakai pipa PVC kelas AW dengan ukuran yang sesuai.
Pada perlintasan/crossing dengan jalan atau melewati tempat perkerasan, maka kabel tersebut harus dilidungi
memakai pipa baja galvanis dengan ukuran yang sesuai atau seperti yang tercantum dalam gambar.
e. Dari MDF di ruang PABX ditarik kabel ke setiap terminal box (CTB) yang jumlahnya sama dengan kapasitas
terminal box tersebut.
f. Pekerjaan Sambungan Kabel :
1) Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun di terminal box, harus memakai terminal strips
tanpa solder.
2) Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam atau pada sambungan pipa instalasi, semua
sambungan harus berada di terminal box tanpa solder.
g. Pelindung Kabel
1) Kontraktor harus memberikan pelindung kabel berupa pipa-pipa PVC, pipa baja galvanis pada tempat-
tempat tercantum pada gambar.
2) Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan atau pada ujung dan pangkal
suatu persimpangan/crossing dengan jalan harus disediakan bak kontrol dari pasangan batu bata,
penutup dari beton bertulang yang mudah dibuka dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti
tercantum dalam gambar.

5.3. Pengujian Pekerjaan


a. Kontraktor harus melakukan uji coba untuk memastikan seluruh sistem berfungsi dengan sempurna.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
b. Seluruh pekerjaan tersebut baru dapat dianggap selesai dan diterima, bila telah diperiksa dan diuji oleh
perusahaan telekomunikasi setempat dan mendapatkan "sertifikat lulus uji".
c. Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang akan diselenggarakannya dan
cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut selambat- lambatnya 14 hari sebelum waktu pengujian, kepada
Pemberi Tugas dan MK/Pengawas .
d. Seluruh biaya dan pelaksanaan pengujian yang dilakukan sehubungan dengan pekerjaan ini, menjadi beban
dan tanggung jawab kontraktor.
e. Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian kontraktor harus melaksanakan penggantian-penggantian bahan
dan pekerjaan atau memperbaikinya menurut pendapat MK/Pengawas dengan tanpa adanya tambahan untuk
penggantian atau perbaikan pekerjaan yang gagal tersebut.
f. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap bidang-bidang dinding atau bagian-bagian lain
yang cacat/rusak akibat pelaksanaan instalasi pekerjaan ini, dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

5.4. Daftar Material/Bahan


No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
1. Key Telepon Panasonic, Toshiba, Siemens
2. Kabel Indoor/Outdoor Jenis ITC/UTC – pair Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal, Tranka, Belden
3. Outlet Telepon Tipe : Flush & jack Clipsal, Broco, Berker, National
4. Conduit PVC High Impact dia. 20 mm EGA, Clipsal
5. Cable Marking 3 M, Legrand
6. Terminal Box Ex. Lokal, SAKA.

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN CCTV

8.1. Penjelasan Umum


Sistem Closes Circuit System dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi
suatu gedung melalui video camera. Hasil gambar dapat diamati melalui TV monitor.
Sistem CCTV ini terdiri dari kamera, monitor. Sistem CCTV yang direncanakan adalah berwarna (colour).

8.2. Lingkup Pekerjaan


Yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah pengadaan, pemasangan, penyetelan, dan pengujian serta
menyerahkan dalam keadaan beroperasi dengan baik dan siap pakai, tanpa ada gangguan atau cacat instalasi.
Termasuk di dalam peralatan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Colour camera
b. Colour monitor
c. Digital video recorder
Pelaksana Pekerjaan harus melengkapi dan merakit peralatan tersebut dan bila perlu harus melengkapi dengan
peralatan tambahan sesuai persyaratan pabrik pembuatnya.
8.3. Ketentuan Bahan dan Peralatan
a. Kamera

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Adalah merupakan alat pengamat dari sistem CCTV yang sudah dilengkapi dengan lensa. Ini hanya berfungsi
untuk memberikan gambar dari lokasi yang diamati ke monitor melalui kabel video. Kamera yang digunakan
adalah tipe fixed colour camera.
b. Monitor
Adalah merupakan alat yang mentransfer isyarat elektronik yang dikirim oleh kamera menjadi gambar pada
sebuah layar televisi.
c. Switcher
Alat yang dipakai untuk menghubungkan 2 (dua) atau lebih kamera ke monitor tunggal, sehingga pengamat
dapat memilih hasil gambar mana yang akan ditampilkan pada layar monitor.
Posisi kamera yang tidak diamati dapat dibypass tanpa mengubah urutan pengamatan maupun waktu interval.

8.4. Pemasangan
a. Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar. Pelaksana Pekerjaan dapat mengajukan usulan
lain untuk penempatan colour camera ini.
b. Cara pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafon dengan rangka penguat/hanger
yang diperkuat pada dak beton.
c. Peralatan utama seperti camera drive unit, sequential switcher, colour monitor dan time lapse VTR, diletakkan
pada ruang kontrol lantai satu, seperti ditunjuk dalam gambar rencana.
d. Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat video dan untuk keperluan kontrol menggunakan UTP Cat 6e,
kabel power menggunakan NYM 3 x 2,5 mm2 yang semuanya dalam pelaksanaan harus dimasukkan dalam
pipa PVC high impact dia. 20 mm.

8.5. Testing dan Commisioning


Setelah pekerjaan CCTV ini diselesaikan, harus dilakukan testing dan commisioning yang disaksikan oleh
MK/Pengawas. Biaya testing menjadi beban Pelaksana Pekerjaan.

8.6. Daftar Produk Sistem CCTV


Peralatan, bahan, dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan
untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada
persetujuan resmi dan tertulis dari MK/Pengawas. Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut.

No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk


1. Kabel UTP Cat 6e Belden, Juri, Supreme
NYM Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal, Extrana
2. Conduit PVC high impact dia. 20 mm Ega, Clipsal, Double H
3. Kabel Rack SAKA, ONI Metosu, Three
Stars
4. Kamera Indoor Hikvision
Outdoor Panasonic
Samsung

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN LAN

9.1. Umum
a. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak
dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berperngaruh pada pekerjaan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

9.2. Lingkup Pekerjaan


a. Komunikasi data intern di dalam gedung.
b. Komunikasi antar lantai menggunakan switch/hub.
c. Server.

9.3. Ketentuan Bahan dan Peralatan


9.3.1. Peralatan dan Bahan
a. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang
menjadmin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam
keadaan operasional maupun gangguan berupa undervoltage, overcurrent, overthermis, short circuit,
dan lain-lainnya serta merger antara fasa, fasa netral, fasa nol.
b. Untuk kabel UTP dan fiber optik, sertifikat lulus pengujian harus dari principal atau distributor yang
ditunjuk untuk dapat mengerluarkan sertifikat Kelaikan Barang.
c. Semua titik data harus diberi nomor agar mudah perawatannya termasuk juga kabel backbone/fiber
optik.
d. Penomoran harus dilakukan serapi mungkin dan penomoran harus berurutan sesuai dengan kondisi
ruang.
e. Semua pentanahan dari sistem harus dilakukan pengukuran tahanan dengan maksimum 2 ohm pada
masing-masing pentanahan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3
hari berturut-turut.
f. Semua sambungan kabel harus terhindari dan gesekan langsung dengan kabel arus kuat atau listrik.
9.3.2. Material dan Peralatan Utama
a. Wireless
Standard : IEEE 802.11a, 802.11b, and 802.11g
Type : AIR-LAP1131AG-x-K9 (Cisco IOS Software)
Antennas : 2.4 GHz
Dimensions : 7.5 in x 7.5 in x 1.3 in (19.1 x 19.1 x 3.3cm)
Weight : 1.5 lb (0.67 kg)
System Memory : 32 MB RAM
Input Power : 100-240 VAC; 50-60Hz (power supply)

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Wi-Fi Certification : Wi-Fi Certification
b. Hub Switch
Standard : IEEE 802.1s 1000BASE-X (SFP)
Type : 24/48 Ethernet 10/100/1000 ports & 4 SFP-based
Gigabit Ethernet ports
Rack : 1RU fixed-configuration, multilayer switch
IP Base : IP Base Software feature set (IPB)
Support : 24/48 users
Performance : 32 Gbps forwading bandwidth
Connectors & Cablings : 1000BASE-T; RJ-45 connectors, four-pair Cat.5
UTP
Power Connectors : Internal-Power-Supply Connector
Indicators : System-status LEDs: System, RPS, link status, link
duplex, link speed, PoE indicators
Modul Tambahan : GLC-SX-MM, 1000BASE-SX SFP transceiver
module for MMF, 850-nm wavelength
c. Server
Form factor/height : Rack/2U
Processor : Intel® Dual Core
Hard disk : 500GB 15K 3.5in HS SAS
RAID : Raid-5
Network Interface : Integrated dual Gigabit Ethernet
Warranty : 3 Years
OS : Windows 7 Standard
d. Rack Mount
Type : Close Rack 19” 45U & Wall mount 15U
Dimension : 1100 mm & 470 mm
Accessories : Fan, Power Outlet 12 hole
e. Cabling
Standard : EIA 568
Type : UTP Category 5e
f. Backbone
Standard : 2000nm
Type : Fiber Optic Multimode
Technology : OM3
g. Backbone
Type : 19” Rack 2U
Capacity : 2KVA
Connection : Support Ethernet 10/100

9.4. Persyaratan Teknis Pemasangan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
a. Rack Mount 42U dan Wallmount Rack harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata (horizontal).
b. Kabel yang masuk / keluar dari rack mount harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang rapat
tanpa adanya permukaan yang tajam.
c. 3. Kabel UTP dan kabel bacbone fiber optik harus di tarik dari rack mount ke semua titik di setiap ruangan di
setiap lantai.
d. Kabel backbone fiber optik harus di tarik dari rack mount ke rack mount di setiap ruangan ME di setiap lantai.
e. Semua kabel harus terlindungi oleh pipa atau kanal guna menghindari gesekan atau pertemuan dengan kabel
listrik yang mempunyai arus lebih kuat.
f. Terminasi kabel UTP dilakukan di semua titik di dalam rack mount dengan menggunakan punch tools yang telah
disesuaikan dengan standarisasi Installasi Structure Cabling System.
g. Terminasi kabel fiber optik untuk backbone dilakukan di semua titik di dalam rack mount.
h. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
i. Semua kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan
diameter minimal 2,5 kali penampang kabel.
j. Label pada patch panel harus disusun berurutan demikian pula dengan yang di sisi user harus pula disesuaikan
dengan nomor yang terpadat pada patch panel.
k. Setiap pemasangan kabel-kabel data harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m setiap ujungnya.
l. Penyusunan pipa conduit kabel diatas kabel tray harus rapih dan tidak boleh saling menyilang.
m. Penyambungan pipa conduit kabel menggunakan sock yang ukurannya sesuai dengan besaran pipa conduit.
n. Besaran pipa conduit adalah 20mm.
o. Rack mount harus dilengkapi dengan grounding untuk menghindari adanya gelombang elektromagnetik yang
mempengaruhi arus kabel data.
p. Pemasangan Wall mount rack harus rapi dan tidak boleh miring, juga harus kuat. Untuk memperkuat wall mount
rack digunakan dynabolt ukuran S8.
q. Tahanan pentanahan yang dipasang pada rack mount maksimum 2 ohm.
r. Pemasangan kabel ledder ditempel pada tembok di bawah rack mount yang menghubungkan antar rack mount
dengan titik.
s. Kabel yang dipasang diatas trunking dan kabel ladder harus diklem dengan klem-klem kabel anti ultra violet.
t. Setelah semua instalasi terpasang maka harus dilakukan mergering pada setiap titik instalasi, agar kita dapat
mengetahui instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik.

9.5. Prosedur Kerja Pekerjaan Kabel Data


a. Tujuan
1) Memastikan kebenaran pekerjaan instalasi kabel data pada sebuah ini gedung.
2) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan instalasi kabel data .
b. Alat-alat
1) Tang potong
2) Tang Kombinasi
3) Obeng -/+
4) Pisau kater

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
5) Magger test
6) Tester
7) Dan lain-lain
c. Urutan kerja
1) Pelajari gambar
a) Pelajari gambar kerja dan pastikan gambar tidak ada perubahan dan sudah dikoordinasi dengan
pekerjaan lain
b) Hitung jumlah material yang digunakan
c) Pastikan persediaan material cukup sesuai gambar
2) Pemilihan alat dan bahan
a) Periksa alat yang akan digunakan dan pastikan alat tersebut layak digunakan
b) Pilih material yang sesuai dengan spek dan sudah disetujui
c) Hindari pemakaian bahan material yang rusak/bekas
3) Pemipaan
a) Beri tanda dilapangan (marking)
b) Lakukan pembentukan pipa (bending) pada daerah yang diperlukan
c) Lakukan pengeboran tempat untuk klem
d) Pemberian warna sesuai warna instalasi kabel data.
e) Pastikan klem pada instalasi kencang (pipa tidak bergerak)
4) Pengonekan
a) Tarik kabel ke dalam pipa yang sudah dipasang
b) Lakukan penarikan dengan kawat pancing
c) Pilih kawat pancing yang kuat dan lentur
d) Pastikan jumlah kabel untuk pipa pada jumlah yang benar
e) Pemakaian box untuk tempat kabel
f) Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
g) Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
h) Pastikan installasi tidak ada yang tertinggal
5) Testing
a) Lakukan magger test dan test instalasi
b) Pastikan instalasi benar
6) Rekaman-Rekaman
a) Berita acara test commisioning
b) Chek list pekerjaan

9.6. Testing dan Commisioning


9.6.1. Tahap-tahap Pengetesan Kabel dan Unit LAN
Setelah instalasi seleuruh kabel dan komponen LAN telah diselesaikan dan siap untuk dioperasikan, harus
diadakan pengetesan yang dilaksanakan oleh Kontraktor disaksikan bersama-sama pihak BSG dan
perencana. Testing dan commisioning jaringan kabel dilakukan tahap demi tahap dari tiap outlet ke patch
panel pada satu lantai (horizontal testing) dan dari masing-masing lantai ke main patch panel (vertical

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
testing), sedangkan testing dan commisioning untuk komponen LAN akan dilakukan di setiap lantai dan di
keseluruhan sistem sampai sistem tersebut berjalan dengan baik dan disetujui oleh pihak MK atau Owner.
a. Pengetesan Kabel Serat Optik
Alat–alat yang dibutuhkan untuk pengetesan kabel serat Optik :
1) Optical Loss Test Set ( OLTS )
2) Kabel jumper 4 core
Digunakan untuk koneksi equipment dan kabel serat optik
3) Infrared viewing device
Digunakan untuk menentukan adanya sinyal optis
b. Pengetesan Loss Kabel Serat Optik
Pada saat melakukan pengetesan harus dihindari melihat secara langsung pada keluaran sumber
optik, pada ujung kabel serat optik, atau pada ujung kabel yang terhubung ke alat pengukur loss.
1) Set OLTS sesuai dengan instalasi pada buku panduan pemakaian test set.
2) Atur OLTS ke nilai nol, dengan tujuan untuk menghilangkan tegangan offset yang bisa
menyebabkan error pada saat pengukuran cahaya yang rendah levelnya. Pengesetan ke nilai
nol juga menghilangkan losses pada kabel jumper. Untuk mengeset OLTS ke nilai nol, pasang
sebuah jumper antara outlet sumber dan outlet detector OLTS pada lokasi A. Lakukan hal yang
sama pada ujung kabel di lokasi B. Pada kedua lokasi OLTS harus diset ke nilai nol.
3) Tekan tombol zero Set terus menerus selama 1 detik atau lebih, lakukan kurang lebih dari 20
detik untuk menyelesaikan pengaturan ini.
4) Ukur loss pada satu arah. Pada lokasi A, lepas jumper dari outlet detector OLTS dan hubungkan
ke kabel serat optik. Pada lokasi B, lepas jumper dari lokasi detektor. Hubungkan test jumper
antara ujung kabel serat optic dan outlet detector pada lokasi B. Los pada arah A ke B diukur
pada lokasi B.
5) Ukur loss dari arah yang lain. Lepaskan jumper D2 dari jalur kabel fiber pada lokasi B.
Hubungkan jumper S2 ke jalur kabel fiber . Lepaskan jumper S1 dari jalur fiber pada lokasi A.
Jumper D1 dihubungkan dari outlet detector pada OLTS di lokasi A ke jalur fiber. Loss dalam
arah B ke A diukur pada lokasi A.
6) Transmission loss adalah rata-rata dari loss pada kedua arah tersebut.
7) Catat semua data.
8) Ulangi procedure diatas. Jika data hasil pengukuran menunjukan nilai yang lebih tinggi dari
pengukuran pertama, maka semua konektor harus dibersihkan dan pengetesan diulang kembali.
Juga dilakukan pengecekan pada peralatan dan kondisi konektor pada jumper.
9) Hasil pengukuran tidak boleh melewati nilai seperti yang tercantum pada technical specification.
c. Pengetesan Kabel UTP
Pengukuran NEXT dan atenuasi dilakukan pada satu sistem koneksi dari panel terminasi kabel sampai
ke outlet.
1) Pengukuran panjang kabel dilakukan untuk mengecek apakah ada kabel yang terputus atau
tidak.
2) Pengukuran koneksi harus dilakukan untuk mengecek apakah ada kabel yang salah koneksinya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
3) Semua hasil pengukuran dicatat dan hasilnya tidak boleh melebihi nilai yang tercantum pada
spesifikasi teknis.

9.6.2. Tahap-tahap Pengetesan Sistem


Dalam sistem networking, pengujian dilakukan per bagian sistem karena cara kerja dari masing-masing part
terkait satu sama lain.
a. Local Network Hub & Fiber Optic Installation
Seluruh PC (Personal Computer) workstation yang ada disetiap lantai dihubungkan dengan Intelligent
hub tersebut dihubungkan dengan Network Center Hub untuk kemudian dengan Netware File Server.
Pengetesan fungsi Intelligent Local Network Hub & Fiber Optic Installation harus dilaksanakan dengan
melakukan testing hubungan secara system antara PC workstation di tiap lantai dengan Netware File
Server di Network Center.
Tahap–tahap pengetesan :
1) Dengan menggunakan PC workstation yang ada di lantai 1, dilakukan Login ke Netware File
Server yang dihubungkan dengan segmen LAN PC workstation tersebut.
2) Setelah login selesai, panggil salah satu aplikasi yang ada dilantai tersebut.
3) Bila aplikasi tersebut bisa berjalan dengan baik berarti Intelligent Local Network Hub & Fiber
Optic Installation telah bekerja dengan sempurna.
b. Network Center Hub dan Network Management Softwar
1) Network Management Software harus dapat menampilkan status panel dari Network Center
hub.
2) Network Management Software harus dapat mengubah segmentasi Local Area Network (LAN).
3) Network Management Software harus dapat menampilkan aktifitas dari tiap segment.
4) Network Management Sofware dapat meng-disable atau enable port dari Network hub pada tiap
lantai.
c. Router
Router harus berfungsi sebagai pengatur Interworking traffic dan Router tersebut dapat dikatakan
bekerja dengan baik bila PC workstation dilantai 1 dapat melakukan hubungan dengan Netware File
Server yang tiadk berada dalam satu segment dan berada dilantai lain.
Tahap-tahap pengetesan :
1) Dengan menggunakan PC workstation yang ada dilantai 1 dilakukan login ke Netware File
Server yang tidak ada dalam segment yang sama. Contoh : User dari Accounting melakukan
login ke file Server untuk Aplikasi Kredit.
2) Langkah diatas diulangi untuk PC workstation pada lantai lain dan File Server yang berbeda.
d. Serah Terima Pekerjaan LAN/Office Automation
Setelah semua jaringan terpasang, testing harus dilakukan 24-hour burn in test, end-to end. Ini harus
dilakukan sebelum penandatanganan uji searah terima. Hal ini untuk menjamin konektivitas dan
performance dari jaringan secara keseluruhan.
Paling sedikit harus dilakukan 50% random test untuk tiap lantai. Setelah penandatanganan uji serah
terima. BGS net akan masuk dalam periode garansi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
9.7. Training Pemeliharaan dan Garansi
9.7.1. Training
Kontarktor harus menyediakan fasilitas training meliputi :
a. Introduction to Network
b. Ethernet Donnectifity Certification
c. Local/Remote Router Certifation

9.7.2. Maintenance
Selama masa garansi, Kontraktor harus menyediakan Support and Maintenance Service “Free of Charge”
untuk spare parts dan tenaga kerjanya. Setelah habis masa garansi, Kontraktor harus menawarkan pilihan
kepada Owner untuk masuk kepada Critical Care Program dan harus menjamin tersedianya sparepart untuk
seluruh produk jaringan yang terpasang.

9.7.3. Garansi
Garansi diberikan selama satu tahun untuk seluruh hardware produk (Hub, Router, Cabling, dan lain-lain)
dan selama 90 hari untuk produk software.

9.8. Dokumentasi
Kontraktor harus menyediakan dokumentasi dari keseluruhan jaringan komputer yang telah diinstall yang terdiri dari :
a. Instalasi checklist
b. Problem dan event log
c. Daftar inventaris peralatan
d. Daftar lokasi peralatan
e. Hasil kabel testing (dB loss, next reading, dan lain-lain)
f. Gambar jaringan secara lengkap (physical dan logical)
g. Serial numbers
h. Quick reference sheets
i. Manual

9.9. Daftar Produk Sistem LAN


Peralatan, bahan, dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan
untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada
persetujuan resmi dan tertulis dari MK/Pengawas. Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut.
No. Uraian Merk/Produk
1. Structure Cabling AT&T, Northern Telecom, Belden, Comscope
2. Network Hubs Cisco, HP, Nortel
3. Router Bridge Cisco, HP, Nortel

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
RENCANA KERJA DAN SYARAT
PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN PLAMBING

1.1. Umum
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plambing, sebagaimana yang ditunjukkan pada
gambar rencana yang terdiri dari :
a. Pengadaan dan pemasangan pompa distribusi dalam.
b. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih dan air kotor, dan air bekas sesuai gambar rencana
dan spesifikasi, termasuk penyambungan pipa saluran air dari meter air ke ground water reservoir.
c. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan plambing.
d. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang termasuk sanitary.
e. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas.
f. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as built drawing bagi instalasi yang
telah terpasang.

1.2. Kualifikasi Pekerja


a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-pekerja dan
supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman. Tukang las harus mempunyai Sertifikat.
b. MK/Pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila dinilai bahwa pelaksana
tersebut tidak terampil/tidak berpengalaman.

1.3. Pengajuan-pengajuan
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/pemasangan peralatan dan perpipaan,
penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan ataupun
perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik jika ada dari peralatan-peralatan yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari material/peralatan yang akan
dipasang.

1.4. Review
MK/Pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari kontraktor dan memberi komentar atas hal
tersebut. Kontraktor harus merevisi pengajuannya sampai memperoleh persetujuan MK/Pengawas.

1.5. Standard and Code


Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-peraturan sebagai berikut
:
a. Peraturan Jawatan Pemda (Dinas Pemadam Kebakaran) Indonesia.
b. Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung (Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008).
c. National Fire Protection Association (NFPA) 13, 14, dan 20 untuk Peralatan Pompa dan Kontrol Pompa
Kebakaran.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
d. Pedoman Plambing Indonesia.

1.6. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi


a. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan telah dilakukan serah terima pertama, Kontraktor wajib
menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set cetak biru dan 1 set transparan.
b. Kontraktor juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan pemeliharaan sistem yang
dipasang.

1.7. Bagian yang Berhubungan


Bagian yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah :
a. Perpipaan
b. lsolasi dan Pengecatan
c. Pompa

1.8. Garansi
a. Kontraktor Plambing bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan untuk instalasi ini dari pencurian
atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
b. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat
memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa tertutup (oleh dinding, langit-langit, dan lain-lain)
harus diuji dan disetujui oleh MK/Pengawas atau wakil yang ditunjuk.
c. Kontraktor pekerjaan ini harus memberikan garansi tertulis kepada MK/ Pengawas, bahwa seluruh instalasi
penyediaan dan distribusi air bersih, instalasi pemadam kebakaran, instalasi pembuangan air kotor bekerja
dengan memuaskan, dan kontraktor menanggung semua biaya atas kerusakan-kerusakan penggantian yang
perlu selama jangka waktu pemeliharaan.
d. Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh barang yang akan dipasang dan atau brosur-brosur sebelum
pemasangan instalasi plambing, fixture-fixture dan peralatan lain, untuk mendapat persetujuan dari
MK/Pengawas.

1.9. Training
Kontraktor harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang akan mengoperasikan dan
memelihara sistem air bersih, air kotor dan air hujan. Latihan dapat dimulai sejak pelaksanaan pemasangan
instalasinya, atas petunjuk dan persetujuan MK/Pengawas.

1.10. Buku Petunjuk


Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan buku petunjuk (manual) yang meliputi cara pengoperasian maupun cara
pemeliharaan kepada MK/Pengawas. Buku petunjuk (manual) tersebut dibuat sebanyak 4 (empat) buku.

PASAL 2

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN PERPIPAAN

2.1. Umum
2.1.1. Ruang Lingkup

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Spesifikasi ini merupakan persyaratan minimal untuk seluruh pekerjaan perpipaan pada pekerjaan
mekanikal.

2.1.2. Standar dan Kode


Standar dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara lain :
a. ASTM: American Society of Testing Material
b. ANSI : American National Standard Institute
c. BS : Birmingham Standard
d. JIS : Japan Industrial Standard
e. SII : Standard Industri Indonesia

2.1.3. Bagian yang Berhubungan


Referensi yang harus diperhatikan adalah pekerjaan-pekerjaan yang terkait yaitu :
a. Plambing
b. Tata Udara dan Ventilasi
c. Pemadam Kebakaran
d. lsolasi dan Pengecatan

2.2. Spesifikasi Perpipaan


a. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah dari masing-masing
sistem pipa.
b. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan
dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.
c. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress sebelum, selama dan
sesudah pemasangan. Untuk pipa baja di bawah tanah diberi lapisan anti karat densotape dengan ketebalan
2-3 mm.
d. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut di atas harus juga terlindung dari cahaya
matagari.
e. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.

2.3. Spesifikasi Bahan Perpipaan


2.3.1. Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan
Tek. Tek. Std. Spesifikasi
SISTEM Kode Sistem Tek. Uji
Kerja Bahan Pipa Isolasi
Air Dingin dalam
AB 10 12.50 15 PN-10 IA
Gedung
Air Dingin di Luar
AB 10 12.50 15 PN-10 IA
Gedung
Air Panas dalam
AP 20 PN-20 IA
Gedung
Hidran di Luar
IH/OH 10 15 20 BS-40 IA
Gedung
Air Limbah
ABK 5 10 15 PVC-10 IA
Pengaliran Gravitasi
Air Hujan AH 5 10 15 PVC-10 IA

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Air Limbah Gravitasi
AK 5 10 15 PVC-10 IA
Toilet
Vent VT - - Rendam PVC-5 IA
Pipa Header Pompa
dan Pipa Air Limbah HD/ABK/AK 10 10 15 GIP IA
Luar
Keterangan :
IA = Tidak diisolasi
IB = Diisolasi
GRV = Gravitasi
Tekanan uji tidak terbatas pada tabel ini namun juga harus mengacu pada tekanan aktual pompa.
2.3.2. Spesifikasi Pipa PPR PN-10
Penggunaan : Air dingin di dalam gedung. Tekanan standar 12.5 bar.
Uraian Keterangan
- Polypropelene Random Copolymer
Pipa - Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
- Temp : 95 - 100° L-PN.10
- Electric Welding
- Polypropeeme Random Copolymer
Sambungan/Fitting
- Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
- PN-10
- Dia. 40 mm ke bawah black malleable cast iron, RF class 150 lb,
Flange screwed
- Dia. 50 mm ke atas forged steel, RF class 150 lb, welding joint.
- Dia. 40 mm ke bawah, bronze atau strainer A - metal body class
150 lb dengan sambungan ulir, BS 21/ ANSI B 2.1
Valve & Strainer
- Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 lb dengan
sambungan flanges

2.3.3. Spesifikasi Pipa PPR PN-10


Penggunaan : Air dingin di luar gedung. Tekanan standar 12.5 bar.
Uraian Keterangan
- Polypropelene Random Copolymer
Pipa - Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
- Temp : 95 - 100° L-PN.10
- Electric Welding
- Polypropeeme Random Copolymer
Sambungan/Fitting
- Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174
- PN-10
- Dia. 40 mm ke bawah black malleable cast iron, RF class 150 lb,
Flange screwed
- Dia. 50 mm ke atas forged steel, RF class 150 lb, welding joint.
- Dia. 40 mm ke bawah, bronze atau strainer A - metal body class
150 lb dengan sambungan ulir, BS 21/ ANSI B 2.1
Valve & Strainer
- Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 lb dengan
sambungan flanges

2.3.4. Spesifikasi Pipa Black Steel Sch. 40


Penggunaan : Hydrant. Tekanan standar 15 bar.
Uraian Keterangan
Pipa - Black Steel Pipe ERW, Sch. 40, ASTM A53

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
- Dia. 40 mm ke bawah screwed end
- Dia. 50 mm ke atas plain end
- Dia. 40 mm ke bawah malleable iron ANSI B 16.3 class 300 lb,
screwed end
Sambungan/Fitting
- Dia. 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting
- ANSI B 16.9, Sch 40
- Dia. 40 mm ke bawah black malleable cast iron, RF class 300 lb,
Flange screwed
- Dia. 50 mm ke atas forged steel, RF class 300 lb, welding joint.
- Dia. 40 mm ke bawah, bronze atau strainer A - metal body class
300 lb dengan sambungan ulir, BS 21/ ANSI B 2.1
Valve & Strainer
- Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 300 lb dengan sambungan
flanges

2.3.5. Spesifikasi Pipa PVC 10


Penggunaan : Air limbah pengaliran gravitasi. Tekanan standar 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
PVC injection moulded sanitary fitting large radius, solvent cement
Elbow dan Junction
joint type
PVC injection moulded sanitary fitting concentric, solvent cement
Reducer
joint type
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

2.3.6. Spesifikasi Pipa PVC 10


Penggunaan : Air hujan. Tekanan standar 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
PVC injection moulded sanitary fitting large radius atau made
Elbow dan Junction
fabricated fitting, solvent cement joint atau rubber ring type
Reducer Seperti diatas, model concentric
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

2.3.7. Spesifikasi Pipa PVC 10


Penggunaan : Air limbah gravitasi toilet. Tekanan standar 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
PVC injection moulded sanitary fitting large radius atau made
Elbow dan Junction
fabricated fitting, solvent cement joint atau rubber ring type
Reducer Seperti diatas, model concentric
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

2.3.8. Spesifikasi Pipa PVC 10


Penggunaan : Pipa Vent. Tekanan standar 5 bar (klas AW).
Uraian Keterangan
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 5 bar
Fitting PVC injection moulded pressure fitting, solvent joint type
Reducer Seperti diatas, model concentric
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
2.3.9. Spesifikasi Pipa GIP
Penggunaan : Header pada pompa dan pipa air limbah. Tekanan standar 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa Galvanized Steel pipe BS 1387/1967 class medium
- Dia. 40 mm ke bawah malleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb,
screwed end
Sambungan/Fitting
- Dia. 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting
- ANSI B 16.9, Sch 40
- Dia. 40 mm ke bawah galvanized malleable cast iron RF class
Flange 150 lb, screwed
- Dia. 50 mm ke atas Forged steel, RF class 150 lb, welding joint.
- Dia. 40 mm ke bawah, bronze atau A - metal body class 150 lb
dengan sambungan ulir, BS 21/ ANSI B 2.1
Valve & Strainer
- Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 lb dengan
sambungan flanges

2.3.10. Schedule Katup


Katup Isolasi Katup Pengatur Katup Searah
Pemakaian Dia. < 40 Dia. 50 mm Dia. < 40 Dia. 50 mm Dia. 50 mm
Dia. < 40 mm
mm ke atas mm ke atas ke atas
Air bersih di dalam Guided
Gate Butterfly Globe Butterfly Swing
gedung Membrane
Air bersih di luar Guided
Gate Butterfly Globe Butterfly Swing
gedung Membrane
Air panas di dalam Guided
Gate Butterfly Globe Butterfly Swing
gedung Membrane
Guided
Hydrant Gate Gate Globe Gate Swing
Membrane
Drain Gate Butterfly Globe Butterfly Swing Double Disc

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
2.3.11. Persyaratan Jenis Peralatan
Jenis peralatan yang boleh dipergunakan di sini adalah sebagai berikut :
Fungsi Peralatan Ukuran dan Joint W.O. & G Steam
Ball
Butterfly
s/d 40 mm screwed Globe
Katup Penutup Gate
(Stop Valve) Diaphargm
Butterfly
50 mm ke atas flanged Globe
Gate
Globe
s/d 40 mm screwed Butterfly Globe
Katup Pengatur
Diaphargm
(Regulating Valve)
Butterfly
50 mm ke atas flanged Globe
Globe
Swing Check
s/d 40 mm screwed
Globe Check
Non Return Valve Double Swing
50 mm ke atas flanged Check
Disk Check
“Y” type
Strainer
“Bucket” type
Pressure Reducer Die and Flow type
Pressure Indicator Dial Dia.
Dial type
100 mm
Note : W = water, O = Oil, G = Gas

2.4. Persyaratan Pemasangan


2.4.1. Umum
a. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapian,
ketinggian yang benar minimum 250 mm dari lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
b. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm di antara pipa-
pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
c. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan
semua kotoran, benda-benda tajam/ runcing serta penghalang lainnya.
d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain katup
penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan
dalam gambar.
e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan water mur atau
flens.
f. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan
perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
g. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut, kecuali seperti
diperlihatkan dalam gambar.
1) Di bagian dalam toilet
Garis tengah 50 mm - 100 mm atau lebih kecil : 1 % - 2 %
2) Di bagian dalam bangunan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %
3) Di bagian luar bangunan
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %
Garis tengah 200 mm atau lebih besar : 1 %
h. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan. Pipa
pembuangan dan vent harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan. Untuk
pembuatan vent pembuangan hendaknya dicari titik terendah dan dibuat cekung.
i. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian.
Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.
j. Sambungan-sambungan fleksibel pada sistem pemipaan harus dipasang sedemikian rupa dan angkur
pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang
dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah memanjang.
k. Pekerjaan pipa ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi yang
tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan fitting pada pemipaan demikian harus
ukuran jalur penuh.
l. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah-pengarah pipa harus
secukupnya disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai
dengan permintaan dan persyaratan pabrik.
m. Selubung pipa harus disediakan dimana pipa-pipa menembus dinding, lantai, balok, kolom atau langit-
langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, celah kosong di antara selubung dan pipa-pipa
harus dipakai dengan bahan rock-wool atau bahan tahan api yang lain, kemudian harus ditambahkan
sealant agar kedap air.
n. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang
tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs untuk
mencegah masuknya benda-benda lain.
o. Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus menggunakan pipa fleksibel untuk melindungi dari
vibrasi akibat terjadinya penurunan struktur gedung.
p. Semua galian, harus juga termasuk pengurugan serta pemadatan kembali sehingga kembali seperti
kondisi semula.
1) Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan tanah.
2) Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setelah 15-30 cm untuk bagian atas dan
bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan atau benda keras yang
lain.
3) Untuk pipa di dalam tanah dan tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton pada jarak 2-2,5
m dan pada belokan-belokan atau fitting-fitting.
q. Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur bangunan.
r. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
s. Setiap perubahan arah aliran untuk perpipaan air kotor membentuk sudut 90°, harus digunakan 2
buah elbow 45° dan dilengkapi dengan clean out serta arah dan jalur aliran agar diberi tanda.
2.4.2. Penggantung dan Penumpu Pipa

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
a. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat dan
sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau perenggangan pada jarak yang tidak
boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :
Batas Maksimum Ruang
Jenis Pipa Ukuran Pipa (mm) Interval Interval Tegak
Mendatar (m) (m)
Sampai 20 1,8 2
25 s.d. 40 2,0 3
Pipa GIP 50 s.d. 80 3,0 4
100 s.d. 150 4,0 4
200 atau lebih 5,0 4
50 0,6 0,9
80 0,9 1,2
Pipa PVC
100 1,2 1.5
150 1,8 2,1
Catatan :
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak interval yang
dipergunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.
b. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
1) Perubahan perubahan arah Titik percabangan.
2) Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
1) Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s.d. 50 mm 9 mm
65 mm s.d. 150 mm 13 mm
200 mm s.d. 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar Dihitung dengan faktor keamanan 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel di atas
Penunjang pipa lebih dari 2 Dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak
2) Bentuk gantungan.
Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
d. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
e. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar zinchromat dan
pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
No. Jenis Cairan Warna Pipa
1. Air Bersih Biru
2. Air Kotor Hitam
3. Air Bekas Coklat
4. Air Pemadam Kebakaran Merah
5. Pipa Gas Kuning

2.4.3. Cara Pemasangan Pipa dalam Tanah


a. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
b. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.
c. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan adukan semen.
d. Urugan pasir sekeliling dasar pipa dan dipadatkan.
e. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.
f. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
g. Pipa yang melintasi jalan kendaraan, pada urugan pipa bagian atas harus dilindungi plat beton
bertulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat beton tidak bertumpu pada
pipa dan tidak menganggu konstruksi jalan, kemudian baru ditimbun dengan baik sampai padat.

2.4.4. Pemasangan Katup-katup


Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk bagian-bagian
berikut ini :
a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.
b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.
1) Di ruang mesin
Ukuran Pipa Ukuran Katup
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s.d. 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm
2) Katup by pass

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
2.4.5. Pemasangan Katup-katup Pengaman
Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber tekanan.

2.4.6. Pemasangan Sambungan Fleksibel


Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dan menghindari terjadinya
retak/patah pipa akibat penurunan tanah dan struktur bangunan.

2.4.7. Pemasangan Pengukur Tekanan


Pengukur tekanan harus disediakan dan di tempatkan pada lokasi dimana tekanan yang ada perlu diketahui
:
a. Katup-katup pengurang tekanan
b. Katup-katup pengontrol
c. Setiap pompa
d. Setiap bejana tekan
Diameter pengukur tekanan minimum diameter 75 mm dengan pembagian skala ukur maksimum 2 kali
tekanan kerja.

2.4.8. Sambungan Ulir


a. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai
dengan 40 mm.
b. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan
sebanyak 3 ulir.
c. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zink white dengan campuran minyak.
d. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
e. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
f. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

2.4.9. Sambungan Las


a. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
b. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fittinglas. Kawat las atau elektrode yang dipakai harus
sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
c. Sebelum pekerjaan las dimulai pemborong harus mengajukan kepada Direksi contoh hasil las untuk
mendapat persetujuan tertulis.
d. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai surat izin tertulis
dari Direksi.
e. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
f. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut penilaian Direksi.

2.4.10. Sambungan Lem


a. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa,
sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
b. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
c. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.

2.4.11. Sambungan yang Mudah Dibuka


Sambungan ini dipergunakan pada alat- alat saniter sebagai berikut :
a. Antara lavatory faucet dan supply valve.
b. Pada waste fitting dan siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh dengan adanya paking dan bukan seal threat.

2.4.12. Pemasangan Katup-katup Pelepasan Tekanan


Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan di tempat-tempat yang mungkin timbul kelebihan
tekanan.

2.4.13. Pemasangan Vent Udara Otomatis


Vent udara otomatis harus disediakan di tempat- tempat tertinggi dan kantong udara, serta ditempatkan
yang bebas untuk melepaskan udara dari dalam.

2.4.14. Pemasangan Sambungan Ekspansi


Sambungan ekspansi harus disediakan pada penyambungan antara pipa dari luar bangunan dengan pipa
dari dalam bangunan untuk menghindari terjadinya patah ataupun bengkok akibat terjadinya penurunan
tanah ataupun struktur bangunan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
2.4.15. Selubung Pipa
a. Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi
beton.
b. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar pipa ataupun
isolasi.
c. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang mempunyai kedap air
harus digunakan sayap.
d. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air
(water proofing) harus dari jenis "Flushing Sleeves".
e. Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau "Caulk".

2.4.16. Katup Label (Valve Tag)


a. Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna operasi dan pemeliharaan.
b. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan di tags katup.
c. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.

2.4.17. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di service harus
dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara- cara/ metoda-metoda yang disetujui sampai semua
benda- benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama 1 jam setelah itu dibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam dan setelah itu dibilas.

2.5. Pengujian/ Pengetesan


a. Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu :
1) Pemeriksaan sebagian- sebagian.
2) Pemeriksaan setelah pemasangan.
b. Tujuannya untuk mengetahui apa konstruksi dan fungsinya serta sistem sudah memenuhi dan sesuai dengan
rencana.
1) Pemborong harus melakukan pengujian terhadap setiap jenis alat.
2) Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar dites terlebih dahulu sebelum diurug, dengan bagian per
bagian, dengan tekanan 1 ½ x tekanan kerja selama 1 jam tanpa ada penurunan tekanan (antara 10
kg/cm2) dan dilanjutkan pengujian per sistem.
3) Setelah alat plambing dipasang, dites selama ± 2 menit tanpa penurunan tekanan, berlaku untuk umum
kecuali untuk monoblock dan faucet dan ditentukan oleh pengawas.
4) Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan tinggi air.
5) Setelah pipa dan tangki diuji, dibersihkan dan dilakukan desinfeksi sesuai PPI dengan sisa kadar chloor
0,2 ppm atau lebih baik, baik yang dipa atau di tangki.
6) Setelah itu dibersihkan (dibilas) dengan air bersih.
7) Pengisian pipa dengan air dilakukan sedikit demi sedikit dengan pompa untuk pengetesan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
8) Untuk mengetahui setiap alat berfungsi sesuai perencanaan, dilakukan pengujian sistem aliran sampai
tercapai pengukuran yang diminta dalam perencanan seperti kapasitas pompa, kebisingan pompa (± 60
dB), tekanan air keluar kran dia. 0,3 kg/cm2) dan lain-lain.
9) Semua pengetesan disaksikan oleh Pemberi Tugas dan akan dikeluarkan sertifikat oleh Pemberi Tugas.

2.6. Testing dan Commisioning


a. Kontraktor pekerjaan instalasi akan melakukan semua testing pengukuran secara parsial dan secara sistem,
untuk mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
b. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan tanggung jawab Kontraktor, sehingga
semua persyaratan test yang dianjurkan oleh pabrik hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai
persyaratan yang ditentukan.

PASAL 3

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN SISTEM AIR BERSIH

3.1. Lingkup Pekerjaan


Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem air bersih adalah sebagai berikut :
a. Tangki persediaan air bersih,
b. Pompa suplai,
c. Perpipaan,
d. Pengkabelan,
e. Panel listrik,
f. Peralatan instrumen dan pengendalian,
g. Penyambungan ke peralatan penunjang, dan
h. Penyambungan ke peralatan plambing.

3.2. Peraturan dan Referensi


Peraturan dan referensi yang dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini antara lain adalah :
a. Pedoman Plambing Indonesia tahun 1975.
b. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing (Soufyan dan Moimura).
c. National Plumbing Code Handbook, 1975.
d. PU.
e. Depnaker.
f. Depkes.

3.3. Peralatan Utama


3.3.1. Tangki Persediaan Air Bersih
a. Tangki persediaan air bersih terletak di area service basement (ground water tank). Tangki air bawah
berfungsi untuk menyediakan air untuk kebutuhan cadangan selama 2 (dua) hari, dengan kualitas
sesuai standar Depkes RI tahun 1990.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
b. Tangki harus dibuat dari konstruksi higienis dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Membuat kemiringan pada lantai, sehingga terjadi aliran minimum selama 20 menit.
2) Tanpa sudut tajam.
3) Mempunyai bak pengurasan pada dasar tangki.
4) Permukaan dinding licin dan bersih.
c. Sumur hisap, untuk memperkecil volume air mati pada pipa isap pompa, maka harus dibuat sumur
hisap pada tangki air.
d. Tangki air bawah dapat dibuat dari Fiberglass Reinforced Plastic berbentuk kubikel (siap pakai).
e. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :
1) Manhole
2) Tangga
3) Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar
4) Pipa peluap dan pipa penguras
5) Indikator muka air
6) Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras, kabel, dan sebagainya

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
f. Sistem Pengendalian
1) Muka air dalam tangki atas mengendalikan pompa pemindah.
2) Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu.
3) Pompa akan mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap.

3.3.2. Pompa Transfer


a. Pompa pemindah berfungsi untuk memindahkan air dari tangki air bawah ke tangki air atas.
b. Sistem pompa pemindah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) pompa.
c. Pompa pemindah akan bekerja otomatis oleh level switch yang dipasang di tangki bawah maupun
tangki atas.
d. Setiap pompa pemindah antara lain terdiri dari :
1) Pompa centrifugal end suction lengkap dengan motor.
2) Inlet dan outlet headers.
3) Katup-katup inlet dan outlet.
4) Check valve anti pukulan air.
5) Inlet strainers.
6) Panel daya dan pengendalian.
7) Level switch untuk ON/OFF,
8) Level switch untuk proteksi pompa.
9) Pengkabelan.
10) Penunjuk tekanan pada inlet dan outlet pompa.
11) Dudukan pompa.
e. Pengaturan pompa adalah sebagai berikut.
1) Pompa akan bekerja apabila muka air di tangki atas turun mencapai level L dan akan stop
apabila muka air naik sampai level H.
2) Semua pompa akan tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki bawah turun sampai level LL.

3.3.3. Pompa Booster/Distribusi


a. Pompa Booster berfungsi untuk mengalirkan air ke alat- alat plambing pada lantai-lantai yang
membutuhkan, dan harus mampu menjaga tekanan air di dalam pipa pada setiap lantai merata.
b. Pompa Booster harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi laju aliran pada
setiap saat secara otomatis.
c. Setiap boster pump harus mempunyai sekurang-kurangnya terdiri dari 2 pompa dan paling banyak 4
pompa yang bekerja pararel sedangkan laju aliran masing-masing pompa dalam berdasarkan
standard pabrik perakit booster pump.
d. Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 40 m3/jam boleh mempergunakan Pressure
Control System.
e. Setiap booster pump antara lain terdiri dari peralatan sebagai berikut.
1) Pompa centrifugal end suction lengkap dengan motor.
2) Tangki tekan dengan tipe membran.
3) Inlet dan outlet header.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
4) Katup-katup inlet dan outlet.
5) Check valve anti pukulan air.
6) Inlet strainers per pompa.
7) Panel daya dan pengendalian.
8) Pressure switch/flow monitor switch.
9) Pressure gauges pada inlet dan oulet pompa.
10) Pengkabelan.
11) Dudukan pompa.
f. Pengaturan pompa pada sistem pressure control.
1) Pompa pertama bekerja apabila tekanan air di jaringan turun sampai ambang batas L pada
pressure switch (PS 1).
2) Pompa kedua bekerja apabila tekanan air di jaringan masih turun sampai ambang batas L pada
pressure switch (PS 2) dan seterusnya.
3) Pompa pertama, kedua, dan seterusnya berhenti apabila tekanan air di jaringan pemakai naik
sampai ambang batas H di PS1, PS2, dan seterusnya.
4) Penentuan daerah kerja pompa juga ditentukan oleh kurva pemilihan pompa yang akan dipakai.
5) Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki hisap turun
sampai batas LL, dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas “L”.

3.4. Pompa Suplai


3.4.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan sumur bor adalah sebagai berikut.
a. Mengurus semua izin terkait yang diperlukan.
b. Pembuatan sumur dalam dan pengujiannya.
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian pompa sumur dalam.
d. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian pengkabelan.
e. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian panel listrik.
f. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian peralatan instrumen dan kontrol.
g. Penyambungan ke semua peralatan penunjang.
h. Penyambungan ke semua peralatan pemakai.
i. Pembuatan shop drawings.
j. Pembuatan as built drawings.

3.4.2. Peraturan dan Referensi


Peraturan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini antara lain :
a. Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh PAM maupun Direktorat Geologi.
b. Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja.
c. Peraturan dan persyaratan teknis yang terkait sebagaimana ditentukan di RKS untuk Pekerjaan
Sistem Plambing.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
3.4.3. Perizinan
a. Izin Usaha
Kontraktor sumur bor harus mempunyai surat izin perusahaan pengeboran air tanah yang dikeluarkan
oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi, SIPP di wilayah
setempat dan izin-izin lainnya yang diwajibkan.
b. Izin Pengeboran
Kontraktor harus mengurus semua perizinan pengeboran air tanah. Biaya pengurusan dan biaya
perizinan dibebankan kepada Kontraktor.

3.4.4. Peralatan Utama


a. Peralatan Pengeboran
Peralatan pengeboran yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pengeboran harus
mempergunakan mesin bor yang memadahi dan sesuai dengan rekayasa, konstruksi, dan keadaan
tanah.
b. Sumur Dalam
1) Sebelum memulai pengeboran, pemborong harus menyampaikan gambar kerja kepada
pengawas untuk mendapat persetujuan yang menunjukkan letak sumur maupun konstruksi
pengeboran.
2) Setiap sumur harus mampu mengeluarkan air sebanyak 12 m3/jam dan 240 m3/hari.
3) Kedalaman sumur diperkirakan 150 meter.
4) Konstruksi sumur dibuat sekurang-kurangnya sebagai berikut.
a) Pipa jambang 150 mm sedalam 60 meter, 10 meter bagian luar atas dicor beton, agar air
kedalaman ini tidak masuk ke sumur.
b) Pipa naik 100 mm sedalam 90 meter dari ujung jambang, di sebelah luarnya diisi
koral/pasir cuci.
5) Bahan pipa dan saringan sebagai berikut.
a) Pipa jambang dan pipa naik menggunakan galvanized steel pipe (GSP) BS 1387 class
medium.
b) Jumlah pipa saringan yang menggunakan stainless steel 304, ukuran pipa 100 mm,
ditetapkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan (minimal 3 buah).
6) Batu karang
a) Bila pengeboran menembus batu karang di daerah pipa naik maka di luar pipa naik setebal
batu karang harus dicor beton agar sumber air yang melalui batu karang tidak diambil.
b) Bila pengeboran menembus batu karang pada bagian ujung sumur, maka lubang pada
batu karang harus ditutup kembali dengan beton cor, dan ujung sumur akan berhenti di
atas batu karang.

3.4.5. Testing dan Commisioning


a. Kontraktor harus melakukan pengujian lengkap antara lain :
1) Pengujian debit dan penurunan muka air (drawdown test).
2) Pengujian pemulihan kedalaman muka air (recovery test).

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
3) Pengujian terus menerus 3 kali dalam 24 jam.
4) Pengujian kualitas air oleh laboratorium.
5) Pengujian yang diwajibkan oleh instansi Pemerintah yang berwenang.
Selain pengujian di atas, Kontraktor harus melakukan pengujian yang diwajibkan oleh instansi
Pemerintah yang berwenang. Semua peralatan uji, sumber daya dan biaya uji dibebankan kepada
Kontraktor.
b. Peralatan Uji
Peralatan uji yang digunakan harus dapat diandalkan, sudah ditera dan mudah dibaca secara terus
menerus, peralatan uji tersebut antara lain :
1) Pengukur debit, dengan meter air putar dan meter air Venturi/
2) Penduga permukaan air, dengan membran tekan atau sistem elektroda lampu listrik arus lemah.
c. Rekayasa
Serah terima pekerjaan harus disertai rekayasa sebagai berikut.
1) Gambar sumur terpasang secara detail.
2) Seluruh laporan hasil pengujian.
d. Perlengkapan Sumur Dalam
Sumur dalam harus mempunyai kelengkapan antara lain :
1) Vent sumur
2) Katup pengatur
3) Katup penahan aliran balik
4) Manometer
5) Katup pelepas udara otomatis

3.5. Spesifikasi Perpipaan


Lihat “Spesifikasi Perpipaan”

3.6. Sand Filter


a. Sand filter berfungsi meningkatkan mutu air.
b. Backwash (pencucian filter) harus dilakukan setiap hari selama 5 menit sampai 10 menit, pada saat beban
pemakaian air surut.
c. Filter yang dipergunakan adalah dari jenis pressure tyoe, multi media automatic/manual backwash.
d. Laju aliran maksimum adalah 10 m2/m2/jam.
e. Bahan tangki terbuat dari wound polyester sedangkan screen terbuat dari bronze atau stainless steel.
f. Filter terdiri dari :
1) Tangki termasuk screen
2) Filter media
3) Valves
4) Interconnecting piping
5) Instruments
6) Life indicator
g. Kapasitas sand filter 0,3 m3/menit.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
h. Perpipaan

3.7. Carbon Filter


a. Carbon filter berfungsi menghilangkan bau yang terdapat di dalam air.
b. Backwash (pencucian filter) harus dilakukan setiap hari selama 5 – 10 menit, pada saat beban pemakaian air
surut.
c. Filter yang dipergunakan adalah dari jenis pressure type, multi media automatic/manual backwash.
d. Laju aliran maksimum adalah 10 m2/m2/jam.
e. Bahan tangki terbuat dari wound polyester sedangkan screen terbuat dari bronze atau stainless steel.
f. Filter terdiri dari :
1) Tangki termasuk screen
2) Filter media
3) Valves
4) Interconnecting piping
5) Instruments
6) Life indicator
g. Kapasitas sand filter 0,3 m3/menit.
h. Perpipaan

3.8. Skedul Peralatan Air Bersih


a. Pompa Transfer
Tipe : Horizontal multistage centrifugal pump
Kapasitas : 300 liter/menit
Tekanan : 12.5
Motor Rated : 0.4 kW / 3 x 380-415 V / 3 fasa / 50 Hz
Shaft Seal : Mechanical
Casing : Cast iron/standard manufacturer
Speed : 3000 rpm
Base Frame : Cast iron or steel
Efisiensi : Minimum 80%
Impeler : Bronze/stainless steel
b. Pompa Booster
Tipe : Horizontal multistage centrifugal pump
Kapasitas : 400 lietr/menit
Tekanan : 90 m
Motor Rated : 0.6 kW / 3 x 220-240 V/380-415 V / 50 Hz
Shaft Seal : Mechanical
Casing : Cast iron/standard manufacturer
Speed : 3000 rpm
Base Frame : Cast iron or steel
Efisiensi : Minimum 80%

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Pompa Sirkulasi
Tipe : Centrifugal inline pump
Kapasitas : 62,5 liter/menit
Tekanan : 12 m
Motor Rated :235 W / 230 V / 1 fasa / 50 Hz
Shaft Seal : Mechanical
Casing : Cast iron/standard manufacturer
Base Frame : Cast iron or steel
Efisiensi : Minimum 80%
d. Sand Filter
Tipe : Vertical cylinder tank
Kapasitas : 0,4m3/menit
Tekanan : 37 m
Material : FRP
e. Carbon Filter
Tipe : Vertical cylinder tank
Kapasitas : 0,4m3/menit
Tekanan : 37 m
Material : FRP
f. Roof Tank
Tipe : Cubicle tank
Kapasitas : 4 m3
Tekanan :-
Material : FRP

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
3.9. Daftar Produk Instalasi Plambing Air Bersih
No. Uraian Merk
1. Pompa transfer Wilo, Grundfos, Noochi
2. Pompa booster (paket) Wilo, Grundfos, Noochi
3. Pompa sirkulasi Wilo, Grundfos, Noochi
CV. Mitra Utama Sentosa, PT. Dwi Prima
4. Filter air bersih
Engineering
5. Pipa Galvanized GIP Bakrie, PPI, Krakatau Stell
6. Pipa PPR PN-10, PN-20 ATP Toro, Agrusan, Fusiotherm
7. Safety valve Yoshitake, Fushiman, Socla
8. Flow switch PENN, Potter
9. Gate Valve Class 10K, 20K Kitz, Toyo, Honeywell
10. Globe Valve Class 10K, 20K Kitz, Toyo, Honeywell
11. Flexible joint class 10K Kitz, Proco, Tosen
12. Strainer class 10K Kitz, Proco, Tosen
13. Level switch Fanal
14. Pressure gauge Nagano
15. Water meter Kimco, Slumberger, weistinghouse
16. Roof tank CV. Global Imti Fibertech

PASAL 4

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN SISTEM AIR LIMBAH

4.1. Lingkup Pekerjaan


Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air limbah disini antara lain adalah sebagai berikut.
a. Perpipaan
b. Penyambungan dengan peralatan plambing
c. Floor drain
d. Clean out
e. Roof drain

4.2. Perpipaan
a. Umum
1) Macam perpipaan air limbah adalah air hujan, air limbah saniter, dan limbah dapur.
2) Jenis pipa lihat “Spesifikasi Perpipaan”.
b. Limbah Saniter
Perpipaan limbah saniter mulai dari alat saniter antara lain kloset, urinal, lavatory, dan floor drain, sampai
saluran halaman melalui septictank.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dari kanopi drain di atap dialirkan ke dalam sumur resapan sebelum
dialirkan ke saluran kota. Khusus fitting air hujan mempergunakan cast iron.

4.3. Sumur Periksa (Control Box)


a. Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun setiap jarak maksimum 20 meter pada
pipa air limbah utama dalam tanah.
b. Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton.
c. Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta harus dibuay beralur sesuai fungsi saliran
yaitu lurus, cabang, atau belokan.
d. Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole, dan pipa vent.
e. Tutup sumur periksa dapat terbuat dari stainless steel atau baja yang dilapisi anti karat.

4.4. Manhole
a. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
b. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan terbentuk penahan bau.
c. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan peralatan harus sesuai
dengan besaran peralatan tersebut.
d. Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
e. Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.

4.5. Sumur Resapan


a. Rembesan yang dimaksud disini adalah untuk memasukkan air hujan yang berasal dari pipa reser sebelum
dialirkan over flownya ke selokan kota.
b. Air yang akan dimasukkan dalam rembesan adalah air hujan.
c. Jenis rembesan yang dimaksud disini adalah sumur rembesan, pekerjaan sumur rembesan akan merupakan
pekerjaan divisi sipil/konstruksi.
d. Konstruksi sumur rembesan antara lain sebagai berikut.
1) Dasar sumur berupa batu kerikil.
2) Dinding sumur berupa dinding berlubang yang dibuat dari beton atau beton blok berlubang.
3) Tutup dibuat dari plat beton/plat baja.
4) Di antara tanah dan dinding luar harus diisi koral dan ijuk sesuai gambar.
e. Rembesan hanya dapat berfungsi dengan baik di daerah yang mempunyai lapisan pasir kasar, maka bidang
rembesan harus berada di lapisan pasir kasar.

4.6. Perangkap Lemak (Grease Interceptor)


a. Grease interceptor harus berfungsi untuk mengumpulkan serta mengeluarkan kandungan padat dan lemak
maupun kandungan ringan yang terbawa dalam limbah dapur.
b. Endapan padat harus dapat berkumpul dalam basket, selanjutnya secara berkala akan diangkat oleh petugas
pembersihan.
c. Lemak harus dapat berkumpul dalam bak lemak dan selanjutnya secara berkala akan dikeluarkan oleh petugas
pembersihan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
d. Grease interceptor dapat dibuat dari stainless steel atau fiber glass dengan kapasitas 15 liter.
e. Grease interceptor harus dibuat dengan konstruksi higienis dengan standar DIN 4040 jenis kombinasi.

4.7. Floor Drain


a. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis bucket trap, water prooved type dengan 50 mm water seal dan
dilengkapi dengan U trap.
b. Floor drain terdiri dari :
1) Chromium plated bronze cover and ring.
2) PVC neck.
3) Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water proofing
c. Floor drain harus mempunyai ukuran utama sebagai berikut.
Outlet Diameter Cover Diameter
2” 4”
3” 6”
4” 8”

4.8. Floor Clean Out


a. Floor clean out yang dipergunakan disini adalah surface opening waterproofed type.
b. Floor clean out terdiri dari :
1) Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type.
2) PVC neck.
3) Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for waterproofing.
c. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga mudah dibuka dan ditutup.

4.9. Roof Drain


a. Roof drain yang dipergunakan harus dibuat dari cast iron dengan konstruksi waterproof.
b. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang pipa bangunan.
c. Roof drain harus terdiri dari atas 3 bagian sebagai berikut.
1) Bitumen coated cast iron body dengan water proofed flange.
2) Bitumen coated neck for adjustable fixing.
3) Bitumen coated cover dome type.

4.10. Canopy Drain


Canopy drain yang dipergunakan adalah floor drain bucket trap type (lihat skematik foor drain).

4.11. P” Trap
P” Trap yang digunakan disini harus jenis single inlet. Tinggi air minimum pada trap 8 cm. P” Trap yang digunakan
disini harus dibuat dari PVC class 5 kg/cm2. Pemasangan P” Trap pada setiap FD kamar mandi dan pada jalur utama
pipa buangan air limbah yang menuju bak sewage.

4.12. Sewage Treatment Plant


a. Septictank menggunakan sistem pengolahan dengan menggunakan bakteri pengurai.
b. Bahan septictank dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton concrete.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Sistem kerja septictank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai dengan menggunakan bakteri pengurai
sehingga air yang dihasilkan dari dalam septictank tersebut layak untuk dibuang ke saluran kota (tidak berbau).

4.13. Daftar Produk Instalasi Plambing Air Limbah


No. Uraian Merk
1. Pipa Acoustic Magna Plast Ultra DB, Poloplast, Valsir
2. Air vent valve Yoshitake, Fushiman, Sam Yang
3. Roof drain SPI, TOTO
4. “P” Trap Rucika, Austindo

PASAL 5

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA

5.1. Ketentuan Umum yang Berhubungan dengan Sistem Tata Udara


5.1.1. Umum
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan- ketentuan yang perlu diikuti untuk semua
bagian- bagian yang dalam pelaksanaannya berhubungan dengan instalasi tata udara. Gambar-gambar
dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

5.1.2. Publikasi, Kode dan Standar


Publikasi, kode dan standar yang berlaku di Indonesia wajib dijadikan pedoman untuk instalasi maupun
peralatan. Untuk publikasi, kode atau standar yang belum ada di Indonesia, Kontraktor wajib mengikuti
standar, kode atau publikasi international yang berlaku dan merupakan edisi terakhir antara lain seperti :
a. SMACNA – 85
b. ASHRAE – Guide and Data Book
c. NFPA – 90A
d. ARI
e. AMCA
f. CTI
g. Dan standar-standar lain yang berlaku untuk bagian-bagian peralatan yang belum tercantum di atas

5.1.3. Kondisi Perancangan


a. Kondisi udara luar
- Temperature : 35°C
- Relative Humidity : 65%
b. Kondisi dalam ruangan yang dikondisikan
- Temperature : 20°C ± 2°C
- Relative Humidity : 55% ± 5% RH
c. Noise Criteria
- Ruang Rapat : 30-40 NC
- Ruang Kerja : 30-45 NC
5.1.4. Perlindungan Kebakaran

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Semua peralatan maupun instalasi yang mengharuskan diperlukan tahan terhadap api dalam jangka waktu
tertentu, maupun terhadap penyebaran api disebabkan adanya celah-celah antara pipa atau duct dengan
dinding atau lantai harus menggunakan material yang sesuai untuk tujuan tersebut.

5.1.5. Instalasi
a. Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara pemasangan yang
secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan petunjuk dan
instruksi pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun alat-alat bantu
tersebut.
b. Landasan Peralatan
Semua landasan untuk peralatan dan motor, ukurannya sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian-
bagian peralatan maupun motor yang berada di luar landasan. Berat peralatan diartikan berat dalam
operasinya.
c. Platforms
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk pada suatu platform, maka
platform harus diperkuat dengan suatu frame besi kanal (siku) yang dilas atau dibautkan atau dikeling
ke frame shingga cukup kuat, kaku dan tidak bergetar dalam operasinya.

5.1.6. Penetrasi Atap


Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus dilengkapi dengan pinggiran
beton (curb) sekeliling bagian-bagian instalasi tersebut sehingga konstuksinya betul-betul kedap air.

5.1.7. Pencapaian Peralatan untuk Service


Semua peralatan ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah untuk bisa diamati,
diservis dan mudah dicapai dalam perbaikan, termasuk juha aksesoris duct, seperti damper, filter, dan lain-
lain. Untuk itu Kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari peralatan
dari aksesoris tersebut, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai.
Di samping itu Kontraktor harus mengusulkan kepada Direksi (bila belum ditunjukkan pada gambar) pintu-
pintu service (access panel), untuk setiap peralatan dan skesoris yang berada dalamm shaft atau ceiling
yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat. Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan
ada access panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang tepat dari access panel tersebut
sehubungan dengan letak peralatan/aksesoris dan kaitannya dengan arsitek/interior perlu dibicarakan
dengan Direksi untuk disetujui.

5.1.8. Perlindungan Peralatan dan Bahan


Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi Kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan, bahan-
bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat ataupun mengganggu
situasi sekitarnya ataupun oleh alam (hujan, debu, pasir, lembab) ataupun oleh bahan-bahan kimia
sekitarnya.
Sebelum penyerahan, instalasi dibsersihkan atau ditest dan diajust kembali untuk membuktikan bahwa
peralatan dan bahan beroperasi dengan baik. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena tidak

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima (serah
terima belum 100%).

5.1.9. Anti Karat


a. Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak diperlakukan untuk anti
karat (semacak pengantung, dudukan, landasan, flens, dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat
anti karat, yaitu zinchromate dan selanjutnya cat finish dengan warna yang ditentukan.
b. Semua baut, mur, dan washer haruslah zinc electroplated.
c. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dari bebas las-lasan, dicat
dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.

5.1.10. Sleeve, Peralatan yang Tertanan Dinding


Peralatan bantu, sleeve, dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus concrete atau tembok
harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk
keperluan tersebut harus dikonsultasikan dengan Direksi dan disertai gambar detail.
Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan cleareance 20 mm jika duct
atau pipa berisolasi, clearance tetap dibutuhkan 20 mm antara isolasi dan sleeve menembus atap harus
diperpanjang ± 200 mm di atas atap lantai.

5.1.11. Penomoran, Nama Peralatan/Aksesoris


Semua peralatan terpasang dan aksesorisnya harus diberi kode nama peralatan dan nomor, sesuai seperti
yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum pada gambar rencana.
Bila ada peralatan atau aksesoris yang belum mempunyai kode nama dan nomor, Kontraktor wajib
mengusulkan kepada Direksi dan semua ini sudah tercantum dalam as built drawing.

5.2. Persyaratan Teknis Peralatan dan Instalasi


5.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan Instalasi Udara (Air
Conditioning), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation) secara lengkap termasuk semua perlengkapan
dan sarana penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta diuji dengan
seksama dan siap untuk dipergunakan. Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah
sebagai berikut :
a. AC dengan sistem VRV
b. Perpipaan Refrigerant
c. Perpipaan Condensate lengkap dengan peralatannya
d. Sistem Kontrol
e. Exhaust Fan
f. Pondasi Mesin-mesin
g. Testing dan Balancing
h. Pemeliharaan

5.2.2. Pengadaan dan Pemasangan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
a. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian semua peralatan tata udara (air conditioning.
b. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian peralatan ventilasi mekanikal (mechanical
ventilation) seperti : centrifugal fan, axial fan, propeller fan, filter, attenuator, dan lain-lain.
c. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi ducting lengkap dengan fire
damper, volume control damper, spliter damper, back drap damper (non return damper) supply air
diffuser/register/grille/slot/integrated, return air grille, access panel, filter, gauge, isolasi panas/suara,
dan lain-lain.
d. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi pemipaan air, pengembunan
(drainage) sampai ke saluran air terdekat lengkap dengan fitting, isolasi panas, dan lain-lain.
e. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi kontrol sistem indoor unit dan
outdoor unit dan kontrol komponen seperti katup, damper, sensor, thermostat ruangan, humidistat,
dan lain-lain.
f. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti
kabel dan panel tata udara.
g. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat instalasi ini seperti tercantum
dalam dokumen ini.
h. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.
i. Mendidik petugas dari pemilik gedung, yang ditunjuk mengenai cara-cara menjalankan dan
memelihara instalasi ini.
j. Mendidik petugas dari pemilik gedung, yang ditunjuk mengenai cara-cara menjalankan dan
memelihara instalasi ini.
k. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data teknis
lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
l. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
m. Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan yang terpasang.
n. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta addendumnya.

5.3. VAC System VRV


Jenis AC adalah VRV system, air cooled type, memakai inverer, terdiri dari satu outdoor unit dengan sejumlah indoor
unit, dimana setiap indoor unit mempunyai kemampuan untuk mendinginkan ruangan secara independen.
Outdoor dan indoor harus mempunyai fleksibilitas design dan sampai ke 64 unit indoor bisa tersambung kepada 1
refrigeration circuit dan dikontrol secara independen. Condensing unit harus dilengkapi dengan inverter dan sistem
bisa beroperasi pada minimum koneksi beban pendinginan 2,2 kW dan mempunyai kemampuan untuk mengubah
putaran motor kompresor sesuai dengan beban pendinginan.
Outdoor unit harus bisa terkoneksi dengan berbagai model indoor sebagai berikut.
a. Ceiling mounted cassette type (double type)
b. Ceiling mounted cassette type (multi flow)
c. Ceiling mounted casstte corner type
d. Slim celiling mounted duct type
e. Ceiling mounted built-in type
f. Ceiling mounted duct type

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
g. Ceiling suspended type
h. Wall mounted type
i. Floor standing type
j. Concealed floor standing type
k. Ceiling suspended casstte type (connection unit series)

Nilai COP system pada beban 50% harus = 4.0* atau lebih tinggi.
*) Pada saat temperatur outdoor 35°C dan suhu indoor 27°C DB/19°C WB

Sistem yang ditawarkan harus bisa melakukan automatic test operation system. Untuk melakukan pengecekan
sistem secara otomatis yang meliputi pengecekan : control wirings, shut off valves, sensors, dan refrigerant volume.

5.3.1. Condensing Unit


Sistem ini harus bisa terkoneksi dengan pipa refrigerant harus bisa sepanjang 165 meter dengan beda
ketinggian 90 m tanpa oil trap baik indoor maupun outdoor harus diirakit dan ditest di pabrik. Outdoor unit
harus terisi R410A dari pabrik, instalasi harus sesuai dengan standar BS EN378 : 2999 bagian 1-4.
Casing outdoor haruslah weatherproof, terbuat dari baja anti karat dilapisi dengan baked enamel.
- Outdoor unit harus memiliki 2 atau 3 compressor SCROLL dan tetap bisa beroperasi jika 1 compressor
rusak.
- Outdoor dengan ukuran 5 HP dan 8 HP memiliki 1 compressor SCROLL.
- Indoor yang terkoneksi ke outdoor mempunyai kapasitas dari 0.8 HP sampai 10 HP.
- Noise level outdoor tidak boleh melebihi 68 dB (A) pada saat operasi normal, terukur 1 meter secara
horizontal dan 1,5 meter di atas pondasi. Outdoor harusnya model modular dan bisa dipasang secara
berderet di setiap sisinya.

a. Compressor
Compressor haruslah tipe hermetic dengan efisiensi tinggi dan dilengkapi dengan inverter control
yang berfungsi untuk mengubah kecepatan putaran yang menyesuaikan dengan cooling load yang
dibutuhkan.
Magnet Neodymium harus dipakai di rotor compressor untuk menambah torsi compressor pada
konfigurasi sistem dengan outdoor lebih dari 1 unit, secara otomatis compressoe inverter dengan jam
operasi terendah yang akan start lebih dulu pada setiap kali operasi. Sistem ini haruslah dipasang di
pabrik.
b. Heat Exchanger
Heat exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang terpasang secara mekanis ke Fin alumunium
yang dilapisi resin film anti korosi dengan ketebalan antara 2 sampai 3 micron.
c. Refrigerant Circuit
Terdiri atas liquid dan gas shut off valve dan solenoid valve dan komponen lain untuk keperluan safety.
d. Fan Motor
Motor outdoor unit harslah multispeed operastion dengan inverter DC, dengan kemampuan maximum
static pressure = 78 Ps.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Condensing unit harus mempunyai kemampuan untuk beroperasi dengan noise lebih rendah pada
saat malam hari baik secara otomatis maupun dengan manual setting.
e. Safety Devices
Outdoor unit haruslah mempunyai peralatan safety sebagai berikut. High pressure switch, control
circuit fuses, crank case heaters, fusible plug, thermal protectors for compressor dan fan motors, over
current protection for the inverter and anti-recycling timers.
Untuk memastikan liquid refrigerant tidak menguap saat menuju indoor unit, unit harus dilengkapi
dengan sub cooling.
Oil recovery cycle akan secara otomatis beroperasi setelah 1 jam sejak start up dan seterusnya setiap
6 jam operasi.

5.3.2. Pressure Testing


Setelah pekerjaan pemipaan dilakukan, sebelum disambungkan ke outdoor unit, sebelum pembungkusan
pipa dengan insulasi dan sebelum VRV system dinyalakan, pekerjaan pemipaan harus ditest tekanan
dengan memakai dry nitrogen sesuai tabel di bawah ini dan dicek ulang untuk mendeteksi kebocoran yang
mungki terjadi.
Pressurize to 10.3 Bar (149
Step 1 3 minutes or longer
psi)
Allows discovery of major leaks
Pressurize to 21.5 Bar (312
Step 2 5 minute or longer
psi)
Pressurize to 38 Bar (551 Approx. 24 Hours
Step 3 Allows discovery of minor leaks
psi) minimum

Outdoor unit haruslah harus dipasangkan ke sistem pemipaan dengan memakai torque wrench dengan torsi
pemasangan yang sesuai dengan tabel di bawah ini.
Flare Nut Standard Tightening Torque
Size Kgf.cm N.cm
¼ 144~176 1420~1720
3/8 333~407 3270~3990
½ 504~616 4950~6030
5/8 630~770 6180~7540
¾ 990~1210 9270~11860

Sistem pemipaan kemudian harus divakum sampai 2 torr (-755 mmHg) dan ditahan pada kondisi ini selama
1 jam minimal sampai pada 4 jam tergantung dari panjang pipa dengan memakai 2 stage vacuum pump.
Pengerjaan ini harus dilakukan sebelum indoor unit disambungkan pada koneksi listrik.
Jumlah tambahan refrigerant (HFC R410A) harus dihitung berdasarkan standar dari pabrik dan ditimbang
dengan mempertimbangkan panjang pipa aktual yang terpasang dengan merefer ke installation manual dari
pabrik.
Jumlah tambahan dari refrigerant ini harus disuplai oleh Kontraktor pemasang dan diawasi oleh perwakilan
dari pabrik.
Pressure test harus dilakukan oleh Kontraktor pemasang dan diawasi oleh perwakilan pabrik.
Proses vacuum sistem pemipaan harus dilakukan oleh Kontraktor pemasang dan diawasi oleh perwakilan
pabrik.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
5.3.3. Pipe Material
Pipa refrigerant haruslah de-oxidized phosphorous seamless copper pipe sesuai dengan standar JIS
H300 – C122OT. Baik bagian suction maupun gas haruslah diinsulasi dengan insulasi yang sesuai dengan
rekomendasi pabrik sehingga tidak terjadi kondensasi.
Seluruh koneksi shut off valve di dalam outdoor unit haruslah di-brazed untuk mencegah kebocoran
refrigerant.
Peralatan kerja untuk instalasi refrigerasi system haruslah dipakai. Dry Nitrogen (OFN) harus dialirkan ke
dalmam sistem pemipaan selama dilakukan brazing sehingga tidak terbentuk karbon di dalam pipa yang
nantinya bisa merusak compressor.
Insulasi pipa refrigerant yang dipakai adalah tipe close cell XLPE dengan fire rated class “O” dengan
ketebalan minimal 10 mm untuk suction lines dan 10 mm untuk liquid lines dan harus dilindungi dengan
penutup dada pada bagian yang terekspos dengan sinar matagari, lebih disukai insulasi yang 1 merk
dengan pipa refrigerant yang disuplai.
Pekerjaan brazing harus dilakukan oleh Kontraktor pemasang dengan diawasi oleh perwakilan dari pabrik.

5.3.4. Fan Coil Units


Indoor unit haruslah dari jenis dan kapasitas yang sesuai dengan yang ada di dalam BQ sesuai dengan
design condition. Terdiri dari komponen dasar : Fan, Evaporator coil dan electronic proportional expansion
valve.
Electronic proportional expansion valve harus bisa mengontrol aliran refrigerant ke dalam unit indoor sesuai
dengan beban pendinginan yang dibutuhkan oleh ruangan. Control response harus memakai tipe
Proportional Integral Derivative (PID).
Fan haruslah direct drive centrifugal. Dengan tegangan operasi 22-240 volt AC, 1 fasa dan 50 Hz.
Indoor type ucted haruslah mempunyai static pressure eksternal yang sesuai dengan spesifikasi di gambar
dan di BQ.
Filter udara untuk tipe ducted haruslah disuplai oleh Kontraktor pemsang. Filter udara untuk model ductless
harus disuplai dari pabrik.
Koil evaporator haruslah tipe DX yang terbuat dari icopper tubes yang dipasangkan ke alumunium fin secara
mekanis.
Fasilitas auto swing tipe wall, cassette dan under ceiling haruslah standar dari pabrik.
Pipa 25 mm yang terinsulasi haruslah dipasangkan sebagai pipa drain dari setiap indoor unit menuju ke
daerah pembuangan air drain.

5.3.5. Control
Sistem kontrol harus memakai 2 kabel dengan diameter inti 0,75 mm2-2,25 mm2 tipe PVC non screened CY
flexible control cabling dari indoor unit ke outdoor unit. Sistem kontrol juga harus dilengkapi dengan
automatic address setting function yang merupakan standar.
Remote control untuk indoor unit haruslah bisa melakukan fungsi : on/off switching, fan speed selector,
thermostat setting dan merupakan tipe liquid crystal display yang menampilkan temperature setting,
operational mode, malfunction code and filter cleaning timing. Juga bisa menampilkan malfunction code
untuk keperluan maintenance.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Kontraktor pemasang haruslah sudah pernah mengikuti training pemasangan yang dilakukan oleh
perwakilan pabrik dan mendapatkan sertifikat tanda keberhasilan dalam training yang diikutinya.

5.3.6. Equipment Compliant with RoHS Directive


Material yang dipakai untuk membuat unit outdoor haruslah memenuhi the RoHS Directive (Restriction of
Harzardous Substances) pada komponen elektrik dan elektroniknya.

5.3.7. Equipment Maintenance & Warranty


Supplier harus memberikan garansi 12 months warranty unit (tidak termasuk consumable materials seperti
: refrigerant,oil, air filter, fuses) and labour dari tanggal startup atau 18 bulan setelah unit dikapalkan dari
pabrik terhitung yang mana yang lebih dahulu. Tiga kali warranty visit harus dilakukan selama masa
warranty untuk memeriksa kondisi unit (tidak termasuk pekerjaan pembersihan). Laporan tertulis harus
diberikan kepada pemilik paling lambat 1 minggu setelah setiap visit dilakukan.
Kontraktor pemasang harus memberikan garansi pemasangan selama 12 bulan terhitung dari tanggal hand
over.

5.3.8. Building Centralized Control System – (Optional)


Sebuah screen touch operated system centralized controller dengan merk yang sama dengan unit AC
haruslah mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Monitoring operasional dari sistem AC.
b. Start/Stop untuk semua indoor unit.
c. Kontrol setting : temperatur, operation mode, fan speed dari seluruh indoor unit.
d. 1 tahun schedule dari operational system.
e. Bisa menggunakan fire alarm signal untuk mematikan seluruh AC.

5.3.9. Call Center


Supplier AC haruslah memiliki sebuah call center yang beroperasi selama 24 jam seharu, 7 hari seminggu
dan 365 hari setahun untuk mensupport pelayanan purna jual dan memberikan jaminan sepenuhnya
sepenuhnya kepada Kontraktor pemasang.

5.3.10. Kontraktor Pemasang


Haruslah sudah berpengalaman dalam melakukan pemasangan AC VRV minimal selama 5 tahun dengan
melakukan minimal 10 proyek dengan hasil yang memuaskan.
Kontraktor dapat memperlihatkan proyek-proyek yang sudah menggunakan VRV atau siap melakukan
survey ke proyek-proyek tersebut dilakukan jika diperlukan.

5.4. Fan
5.4.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang ditunjukkan dalam
gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

5.4.2. Umum

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Spesifikasi teknis yang diuraikan di bawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik seperti tipe, kemampuan (performance) peralatan, kelengkapan
dan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana “Daftar Peralatan” ataupun data sheet bila
dilampirkan.
a. Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standar yang berlaku di negara dimana fan tersebut
dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai contoh AMCA standard 210 – 74 di
Amerika.
b. Sound presssure level harus dilengkapi dalam dB dengan Re – 10 E 12 Watt pada octave band mid
freq. 60-4000 Hz.
c. Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya, dan dalam batas-
batas yang normal. Bilamana ternyata noise levelnya tinggi harus diberi tambahan noise silencer
(sound attenuator) tanpa adanya tambahan biaya sehingga sound pressure level (SPL) yang
dihasilkan tidak lebih dari 60 dB(A) dari jarak 3 m.
d. Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan pilot lamp.
e. Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar, di daerah outletnya harus diberi kawat nyamuk
Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.

5.4.3. Spesifikasi Teknis


a. Axial Fan
1) Impeller fan dari tipe airfoil blade, adjustable pitch dan harus digerakkan langsung.
2) Material fan :
- Casing
- Impeller
- Shaft
- Pelumasan
- Mild steel hot dipped galvanized
- Alluminium die-cast
- Carbon steel
- Grease ball bearing

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
3) Bisa dilakukan speed kontrol motor fan.
4) Motor dari jenis TEFC, IP 54, isolasi kelas F.
5) Untuk fan diameter 500 ke atas, casing fan harus dilengkapi dengan access
panel.
6) Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.
7) Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak
disambungkan ke duct.
b. Propeller Fan (Wall atau Ceiling Fan)
1) Fan dari tipe propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan
ceiling fan dari tipe centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet.
2) Fan harus digerakkan langsung.
3) Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar, lengkap dengan automatic
shutter dari jenis alluminium.
4) Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high
pressure fan), rangka fan dari baja yang dicat anti karat dengan impeller dari
alluminium die-cast.
c. In-line Centrifugal Fan
1) Blade fan harus dirancang aerodinamis, backward curve dari plate alluminium
dan digerakkan langsung.
2) Casing terbuat dari heavy gayge (1,4 mm minimum) mild steel lengkap dengan
flange di kedua sisinya untuk menyambung ke ducting dan dicat akhir dengan
epoxy powder.
3) Fan harus statis dan dinamis balance dari pabriknya.
4) Motor harus tahan beroperasi sampai temperatur 40°C dan 95% RH.
5) Fan harus dilengkap dengan speed kontrol.

5.5. Filter / Saringan Udara


5.5.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan filter/saringan udara yang masuk/inlet ke fan, indoor unit dan
fan coil unit yang ditunjukkan dalam spesifikasi teknik ini.

5.5.2. Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi.

5.5.3. Spesfikasi Teknis


a. Pre filter untuk indoor unit, fresh air, fan harus dari bahan tipe metallic, harus fire
resistant dan washable tebal 50 mm dengan efisiensi 30-35% dan arrestance 94-96%
dalam keadaan low velocity (ASHRAE test Std. 52-76).

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
b. Filter harus dipasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap frame. Tidak
dibolehkan adanya celah yang ditutup dengan plat disebabkan kurangnya ukuran filter.
c. Filter yang akan dipasang harus dapat dibuktikan dari brosur merk filter tersebut
tersebut terhadap tipe dan efisiensinya.
d. Tahanan aliran udara mula-mula pada kecepatan 1,52 m/2 (300 fpm) tidak boleh lebih
dari 20 Ps (0,08” WG) dan tahanan udara pada akhirnya maksimum 125 Pa (0,5” WG).
Filter harus dapat dioperasikan pada kecepatan aliran udara sampai 500 fpm tanpa
mengalami kerusakan. Semua filter harus underwriter laboratory class 1 atau setara.
Instalasi filter harus sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat. Akses harus
disediakan untuk tujuan inspeksi atau pembersihan.

5.6. Peredam Getaran


5.6.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan alat peredam getaran (vibration isolation/eliminator) untuk
semua mesin yang bergetar seperti indoor unit, outdoor unit, split system unit, fan, dan kalau
dirasa perlu juga untuk duct, dan lain-lain.

5.6.2. Spesifikasi Teknis


Alat peredam getaran (vibration isolator) ini harus dapat meredam getaran mesin dengan
efisiensi 90%. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan
mesin/unit yang akan diredam getarannya. Peredam getaran yang terpasang haruslah
sesuai dengan persyaratan/rekomendasi pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran
dapat berupa Neoprene Pas, Neoprene Mounts, Spring Isolator, Restrain Isolators, Pipe
Hanger, dan lain-lain.

5.7. Pekerjaan Pemipaan


5.7.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat
bantu, aksesoris dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada
gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

5.7.2. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah
gambar dasar yang menunjukkan rute dan ukuran pipa. Kontraktor wajib menyesuaikan
dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut
detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan mendapat persetujuan dari Pihak
Pemberi Tugas dan MK sebelum dilaksanakan.

5.7.3. Material
a. Pipa Condensate : Pipa PVC klas AW.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
b. Pipa Refrigerant : Pipa tembaga (copper) ASTM B280 type L/M

5.7.4. Konstruksi Pemipaan Refrigerant dan Drain untuk Split System


a. Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh sistem AC (refrigerant
dan drain/kondensasi) termasuk fitting-fitting dan alat-alat bantu).
b. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik
mungkin, sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas dari
debu dan kotoran dan hendaknya dipasang spendek mungkin.
c. Kontraktor sudah harus memperhitungkan adanya perbedaan tinggi antara
kondensing dan evaporator terhadap adanya panjang pipa yang melebihi dari standar.
d. Sambungan pipa jenis “hard drawn tubing” harus disambung dengan perantaraan
wrought copper fitting atau non porbus brass fittings, dan dianjurkan dipakai solder
perak dengan meniupkan gas mulia seperti nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang
disambung untuk menghindatkan terbentuknya keras oksida di dalam pipa.
e. Solder lunak “tintead 50-50” tidak boleh dipergunakan, solder tintead 95-5” dapat
dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.
f. Pipa jenis “soft drawn tubing” dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya
yang sesuai untuk pipa refrigerant. Pada pipa “precharged refrigerant lines” yang
disediakan oleh pabriknya maka harus dipasang sesuai dengan persyaratan pabrik.
g. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah melentur
dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
h. Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan persyaratan “ashrae Guide Book” dan
atau persyaratan pabrik.
i. Fitting untuk flare points hendaknya jenis standar SAE forged brass flare menurut Ari
standard 720 dengan unit short shank flare.
j. Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigerant sebelum masuk ke
thermostatic expansion valve.

5.8. Pekerjaan Listrik / Kontrol


5.8.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik), pengkabelan,
panel-panel dan instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar
rencana/diagram yang melengkapi dokumen ini.

5.8.2. Umum
Sepeti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan peletakkan panel dan
motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan rute, lokasi panel
dan peletakkan instrumen kontrol.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
Kontaktor AC harus menyiapkan kabel kontrol dari termostat menuju outdoor unit dan indoor
unit dan melakukan penyambungan kabel power dari panel ke outdoor/indoor unit.
Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-
jalur instalasi lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Kontraktor wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh
:
a. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
b. Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)
c. Dinas Pemadam Kebakaran
d. Lembaga Pengujian Bahan
e. Dinas Keselamatan Kerja
f. Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya

5.8.3. Spesifikasi Teknis


a. Peralatan Listrik
1) Motor Listrik
a) Motor untuk FCU (IU)
- Jenis induction motor (motor satu permanent split capacitor packaged
dengan thermal overload FCU) protector.
- 1 phase / 220 V / 50 Hz
- 3 tingkat kecepatan
- Insulation class E
b) Motor Fan
Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah fasa tergantung kapasitas
fan.
Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power faktor
minimum 0,8. Putaran motor maksimum 1450 rpm (untuk motor-motor tersebut,
di atas).
Motor-motor yang digunakan disini harus sudah memenuhi standard NEMA
(Amerika), B.S (Inggris), DIN (Jerman), dan JIS (Jepang).
2) Panel Starter
a) Star delta starter : bila motor kapasitas 7,5 HP ke atas.
b) Direct on line : bila motor kapasitas di bawah 7,5 HP.
c) Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green, red, white),
voltmeter serta amperemeter dengan selector switch untuk 3 fasa, plat
nama untuk peralatan yang dilayani serta push button ON, OFF, dan
disconnecting switch bila memakai remote starstop.
b. Peralatan Kontrol
1) Temperature Controller (TC)

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
- Fungsi kontrol : PI
- Temp. set point scale : °C pada range °C to 32°C
- Supply voltage / current : 16 V DC / 10 mA
- Ambient temp. / RH : Max. 50°C 90% RH
- Control output (output voltage) : 2-10 V
- Control input : 0-16 V DC / Max. 0,1 mA
- Input voltage / current
2) Temperature Sensor (TS)
- Temperatur detektor dari tipe thermistar.
- Max. Temp 100°C.
Catatan : Temperature Controller (TC) dan Temperature Sensor (TS) atau gabungan
dari TC dan TS (Thermostat) adalah dari merk yang sama dan dari jenis yang sesuai
untuk kebutuhannya.
3) Wiring
a) Wiring untuk instalasi listrik dan kontrol harus dipasang dalam PVC conduit
JIS standard.
b) Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC
yang bersangkutan.
c) Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGbY harus dipasang
sekurang-kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan
pelindung, kemudian dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug
kembali.
d) Pada rute kabel, tiap-tiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel.
e) Untuk kabel yang menyebrangi selokan, jalan raya atau instalasi lainnya,
harus dilindungi oleh pipa galvanis kelas medium.
f) Di tiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
g) Jari-jari pembelokan kabel, hendaknya minimum 1 kali diameter kabel.
h) Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel schoen”
harus kabel 25 mm ke atas pemasangan “kabel schoen” harus
menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
i) Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
j) Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai
metal flexible conduit.
k) Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan
diklem rapi ke dinding memakai klem pipa.
l) Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem
penggantung dan wire rod yang diramset ke beton.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
m) Kabel yang dapat digunakan adalah buatan kabel met
n) al, supreme, atau kabelindo.
o) Semua panel star delta dilengkapi dengan :
- Pilot lamp - red, green, white.
- Amperemeter - untuk 3 fasa dengan selector phase
switch.

- Voltmeter - untuk 3 fasa dengan selector phase switch.


- Pilot lamp - R-S-T

5.9. Pekerjaan Lain-lain


5.9.1. Pondasi
a. Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin condensing unit (outdoor
unit) tidak termasuk dalam pekerjaan Kontraktor AC.
b. Kontraktor AC harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran pondasi untuk
masing-masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pihak lain kepada Direksi untuk
diperiksa dan disetujui.
c. Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk/pedoman
pabrik pembuat peralatan-peralatan tersebut.
d. Kontraktor AC harus menyediakan dan memasang peredam getaran (vibration
eliminators) untuk melindungi bangunan dari suara berisik dan getaran yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin.
e. Kontraktor AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana
atau gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung
(hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa yang diperlukan.
f. Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-dudukan atau
penggantung-penggantung tersebut harus dibuat dari konstruksi pipa, profil, batang
(rod) atau strip sesuai dengan gambar rencana atau kerja yang disetujui. Semua
dudukan harus mempunyai plat-plat (flanges) yang cukup dan dibuat pada lantai.
g. Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus
berkonsultasi dengan Direksi dan Kontraktor Sipil.
h. Pembebanan pada balok atau plat struktur yang ditimbulkan oleh dudukan-dudukan
atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya dijaga agar dapat terbagi cukup
merata sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan yang tidak wajar.
i. Kontraktor AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan
menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) ke dalam
ruangan-ruangan yang dihuni.
j. Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
k. Kontraktor harus bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk
memenuhi syarat tersebut.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
5.10. Testing, Adjusting dan Balancing
5.10.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting, dan balancing untuk seluruh
sistem tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran
yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar-gamabr rencana sehingga sistem betul-betul
dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.

5.10.2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing, adjusting, dan balancing) secara mendasar maksimal harus
mengikuti standar atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti standar NEBB,
ASHRAE, dan SMACNA dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi
untuk pelaksanaan TAB tersebut.

5.10.3. Peralatan Ukur


Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus dimiliki oleh Kontraktor yang bersangkutan
antara lain :
a. Pengukuran laju aliran udara
1) Pitot tube dengan inclined manometer, anemometer, dan sejenisnya.
2) Hood untuk mengukur udaradi diffuser.
b. Pengukuran temperatur udara
1) Sling psychrometric.
2) Thermometer.
c. Pengukuran putaran (rpm)
1) Tachometer atau sejenisnya.
d. Pengukuran listrik
1) Voltmeter.
2) Amperemeter / ampertang
e. Pengukuran tekanan – Barometer / pressure gauge
f. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam mengubah setting/kedudukan dari
peralatan balancing.

5.10.4. Pelaksanaan TAB


a. Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan bagian-bagiannya,
sehingga didapatkan besar-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati
besaran-besaran yang ditentukan dalam rencana.
b. Dalam pelaksanaan TAB, di samping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-
besaran yang ditentukan dalam desain, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran
terhadap besaran-besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tetapi
besaran ini sangat diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan
juga sebagai data-data yang diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
c. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-
besaran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam
suatu laporan yang bentuknya (formnya) sudah disetujui oleh pengawas.
d. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah
berpengalaman dalam pelaksanaan TAB ini.
e. Dalam pelaksaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil-
hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas
tersebut dan dalam laporannya ikut menandatangani.
f. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja,
mengenai prosedur pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan
prosedur ini agar dibicarakan dengan pihak Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
g. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk
formulir yang berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing-masing sistem yang
akan dilakukan pengetesan.

5.10.5. Balancing System Distribusi Udara


Prosedur, Testing, and Adjusting
a. Test dan sesuaikan putaran blower sesuai kebutuhan desain.
b. Test dan catat motor full load amper.
c. Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan cfm dan
fan sesuai desain.
d. Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan.
e. Test dan sesuaikan cfm atau l/s untuk sirkulasi udara.
f. Test dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing-masing FCU / Fan.
g. Test dan catat temp, dB, dan WB dari udara masuk dan keluar dari coil.
h. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang-cabang utama.
i. Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone.
j. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille terhadap kapasitas dalam batas %
yang dibolehkan.
k. Identifikasi ukuran, tipe, masing-masing diffuser dan lakukan recheck terhadap
performance dari jenis diffuser.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA
5.11. Daftar Produk Instalasi Tata Udara
No. Uraian Merk

1. AC sistem VRV Daikin, LG, Panasonic

2. Motor AEG (GAE), NUG, Siemens


3. Fan Sistem Air, Nikotra, Kruger
4. Isolasi ducting Paramount, Parawoll, Infoil, ACI
5. Komponen panel listrik Schneider, Merin Gerin, ABB.
6. Isolasi pipa Armaflex, Thermaflex, Insulflex
7. Pipa tembaga Kembla, Crame
8. Pipa PVC Pralon, Rucika, Wavin, Pipamas
Supreme, Kabel Metal, Voksel, Extrana
9. Kabel listrik ‘

10. Filter AAF atau setara


11. Peredam getaran Kinetek, Mason, National

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI BANGUNAN
GEDUNG KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS BESERTA SARANA DAN PRASARANA

Anda mungkin juga menyukai