Daftar Isi
SYARAT - SYARAT UMUM PEKERJAAN
Pasal 1 Lingkup Pekerjaan
Pasal 2 Memulai Kerja
Pasal 3 Mobilisasi
Pasal 4 Papan Nama Proyek
Pasal 5 Kuasa Kontraktor dilapangan
Pasal 6 Rencana Kerja
Pasal 7 Los Pengawas, Los Kerja, Gudang Bahan & lain-lain
Pasal 8 Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja
Pasal 9 Tenaga dan Sarana Kerja
Pasal 10 Persyaratan dan Standarisasi
Pasal 11 Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
Pasal 12 Penjelasan RKS dan Gambar
Pasal 13 Tanggung Jawab Kontraktor
Pasal 14 Ketentuan dan Syarat - Syarat Bahan
Pasal 15 Pemeriksaan Bahan - Bahan
Pasal 16 Supplier dan Sub Kontraktor
Pasal 17Pembersihan Tempat Kerja
Pasal 18 Drainase / Saluran
Pasal 19 Pengukuran Kondisi Tapak dan Penentuan Peil
Pasal 20 Pemasangan patok ukur dan papan bangunan ( bouwplank)
1|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
PERSIAPAN PELAKSANAAN
- Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh
seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis seperti yang akan
diuraikan dalam Buku ini.
Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau kesimpangsiuran
informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan
Konsultan Pengawas dan Direksi untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.
- Pada Prinsipnya pedoman teknis ini di sesuaikan dengan kebutuhan/persyaratan teknis
yang akan dibangun pada lokasi Kabupaten/Kota masing-masing sesuai dengan RAB &BoQ
yang akan disesuaikan,dan dituangkan dalam Risalah Aanwitzing.
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagian pekerjaan yang
dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam gambar dokumen
pelelangan dan gambar kerja, antara lain :
• PekerjaanPersiapan
• Pekerjaan Galian,Urugan & Lantai Kerja
• Pekerjaan Pondasi
• Pekerjaan Beton
• Pekerjaan Pasangan Bata,Plesteran dan Lantai Granite
• Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Aluminium
• Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap
• Pekerjaan Plafond
• Pekerjaan Plumbing
• Pekerjaan Elektrikal
• Pekerjaan Sanitair air bersih & air kotor
• Pekerjaan Pengecatan
• Pekerjaan Lain-Lain
Pekerjaan yang tidak tercantum dalam Lingkup diatas sudah termasuk dalam jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan sesuai gambar rencana kerja.
2|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 2
MEMULAI KERJA
Pasal 3 MOBILISASI
3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat konstruksi yang
diajukan bersama penawaran, dari tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu
akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
3.2. Pembuatan kantor Kontraktor, gudang dan lain-lain di lokasi proyek untuk keperluan
pekerjaan.
3.3. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Kontraktor/Pemborong dapat membuat
berbagai perubahan, pengurangan dan/atau penambahan terhadap alat-alat konstruksi
dan instalasinya.
3.4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja,
Kontraktor/Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui.
Pasal 4
PAPAN NAMA KEGIATAN
3|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
5.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor/Pemborong lepas tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
5.3. Kontraktor/Pemborong wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen dan Konsultan Pengawas, nama dan jabatan ‘Pelaksana’untuk mendapat
persetujuan.
5.4. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan
Pengawas bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidakcukup cakap
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor/Pemborong secara
tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana’.
Pasal 6
RENCANA KERJA
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari kalender setelah Surat Keputusan
Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/Pemborong. Rencana Kerja yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
4|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 7
LOS PENGAWAS, LOS KERJA, GUDANG BAHAN, DAN LAIN-LAIN
7.4. Kantor Kontraktor, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat dan dibiayai
oleh Kontraktor/Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunan/pekerjaan
tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan oleh pihak Kontraktor, dan bahan-bahan
bekasnya menjadi milik Kontraktor.
Pasal 8
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA
8.1. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan
cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja.
8.3. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor
bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis
serta konstruksi yang diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen, Apabila terjadi kerusakan-
kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
5|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
8.6. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri
Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja
Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang
melaksanakan Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum, pi ha k Ko nt r
a kt or / P e m bor ong ya ng s e da ng m e l a ks a na
ka n pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan Jamsostek
memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Pasal 9
TENAGA DAN SARANA KERJA
9.4.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa
di area pekerjaan atau disuplay dari luar.
9.4.2. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan dari Konsultan Pengawas/Direksi.
9.4.3. Kontraktor harus membuat bak penampung air untuk bekerja yang senantiasa terisi
penuh dengan kapasitas 3,5 M3.
9.4.4. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan Diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
petunjuk pengawas.
6|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 10
PERSYARATAN DAN STANDARISASI
7|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Serta :
• Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981
• Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan tentang keselamatan tenaga kerja yang
dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang penanggulangan
bahaya kebakaran.
Jika tidak terdapat di dalam Peraturan/Standard/Normalisasi tersebut di atas, maka berlaku
Peraturan/Standard/Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal produsen
bahan/material/komponen yang bersangkutan.
Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :
• Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (Gambar
Kerja, RKS, BQ, Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak).
• Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor dan sudah disetujui/disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.
Pasal 11
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun
Administrasi.
11.3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan bulanan
secara rutin.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran
untuk bahan monitoring.
Pasal 12
PENJELASAN RKS & GAMBAR
12.1. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang
mengikat/berlaku adalah RKS.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, loksasi, seksi (bagian) dan
detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor
harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan
tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau
8|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
dari ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter
yang tidak dijelaskan dalam gambar dan spesifikasi atau gambar kerja yang
mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan
oleh Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.
12.3. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang
semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.
12.4. Ukuran
12.4.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi ukuran dari :
As – as Luar – luar
Dalam – dalam Luar – dalam
12.4.2. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm,mm.
12.4.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai (“finished”)~
12.4.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
12.4.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka pengukuran
skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui Konsultan
Pengawas.
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan
ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disyahkan secara tertulis.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuranukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa
sepengetahuan konsultan pengawas/Direksi teknis, dan apabila terjadi
kesalahan akibat kelalaian kontraktor dalam berkoordinasi dengan konsultan
pengawas/Direksi teknis maka menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari
segi biaya maupun waktu.
12.5. Perbedaan gambar
12.5.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin
kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang
mengikat/berlaku.
12.5.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/Struktur,
maka Kontraktor wajib melaporkannya kepada Konsultan Pengawas yang
akan memutuskannya setelah berkonsultasi dengan Perencana.
12.5.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi, Elektrikal/
Listrik dan Mekanikal, maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran
fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.
12.5.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian di dalam pelaksanaan
satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya,
9|Page
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
12.6. Istilah - Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin adalah
sebagai berikut.
STR : Struktur, Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan Perhitungan
Konstruksi, Bahan Konstruksi Utama dan Spesifikasinya,
Dimensionering kolom, Balok dan tebal Lantai.
ARS : Arsitektur,Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan bangunan secara menyeluruh dari semua
disiplin- disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika.
10 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
12.8.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan
pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
Pasal 13
TANGGUNG - JAWAB KONTRAKTOR
13.1. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
13.2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pejabat Pembuat Komitmen untuk melihat,
mengawasi, menegur, atau memberi instruksi tidak mengurangi tanggung jawab
penuh tersebut di atas.
13.3. Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut
dengan biaya Kontraktor sendiri.
13.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanan pekerjaan, maka
Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen melalui Konsultan Pengawas.
Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan yang
timbul.
13.5. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
13.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan menjadi tangung-jawab Kontraktor.
13.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/material, barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan milik Pihak Ketiga
yang ada di lapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah
dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan
diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
13.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik yang
berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.
13.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran
dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi
pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.
11 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 14
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan
dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th.
1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-
ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang
material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan
dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk
tujuan yang dimaksudkan.
14.2. Merk pembuatan bahan/material & komponen jadi.
14.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk pembuatan
atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini dimaksudkan
sebagai dasar perbandingan kualitas/setara dan tidak diartikan sebagai suatu yang
mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses, dalam
bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap sebagai
penentu standard atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya
membatasi persaingan; dan Kontraktor harus dengan sendirinya menggunakan
peralatan, material, barang atau proses, yang atas penilaian Konsultan Pengawas
dan Perencana, sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material patent itu harus
dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang membuatnya.
14.2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan
yang tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi standard spesifikasi
bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang
berlaku.
14.2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga ahli
yang ditunjuk oleh pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut
sebagai pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan
tambah.
14.2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan
ini.
14.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal/dalam negeri baik
kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan Perencana.
Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut
harus ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya
tambah.
12 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender
setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
Pasal 15
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
15.1. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai dengan contoh- contoh yang
telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam Pasal 14 di atas.
15.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan
afkir/ditolak oleh Konsultan Pengawas harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan
selambat-lambatnya dalam tempo 3 X 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
15.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
Pengawas/Direksi/Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka
Konsultan Pengawas/Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada
kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut
menjadi tanggungan Kontraktor sepenuhnya disamping pihak kontraktor tetap dikenakan
denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari harga borongan.
13 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
15.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-
bahan tersebut, maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai
Penelitian Bahan-Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan
kepada Pengawas/Direksi/Perencana secara tertulis.Segala biaya pemeriksaan ditanggung
oleh Kontraktor.
15.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik atau tidaknya
kualitas dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-
pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
15.6. Bila diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus memberikan penjelasan lengkap
tertulis mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Pasal 16
SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR
16.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub- Kontraktor)
didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor ‘wajib’
memberitahukan terlebih dahulu kepada KonsultanPengawas dan Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
16.2. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di Lapangan untuk pekerjaan
khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus
sesuai instruksi pabrik.
Pasal 17
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
Pasal 18
14 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
DRAINASE / SALURAN
18.1. Pembuatan drainase / saluran tapak sementara.
Dengan mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di tapak,
Kontraktor wajib membuat saluran air sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
yang ada untuk menjaga agar lahan konstruksi tetap kering. Arah aliran ditujukan ke
daerah permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke saluran yang sudah ada di
lingkungan daerah pembangunan. Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada
pembayaran tambahan.
18.2. Pemeliharaan drainase yang sudah ada
Kontraktor harus memelihara drainase yang memasuki, melintasi atau mempengaruhi
tempat kerja.
Kewajiban ini mencakup, bila diminta oleh Konsultan Pengawas pembersihan saluran-
saluran, parit dan pipa-pipa menuju hulu dan hilir sampai sejauh 100 meter di luar batas
daerah konstruksi dan daerah milik jalan (right-of way). Ketentuan tersebut harus
dilaksanakan tanpa ada pembayaran tambahan.
18.3. Lokasi dan perlindungan utilitas.
18.3.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, Kontraktor/Pemborong harus melakukan
survey untuk mengetahui detail lokasi segala utilitas yang akan kena pengaruh oleh
pekerjaan. Hasil survey harus dicatat dalam format rencana sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas, dan patok permukaan (surface pegs) pada tempat kerja yang
menunjukkan lokasi seluruh utilitas yang berada di bawah tanah, harus sudah
ditancapkan.Patok-patok itu harus tetap terpancang selama berlakunya kontrak.
18.3.2. Bila Kontraktor akan melaksanakan pekerjaan sementara atau permanen pada
daerah sekitar utilitas itu, Kontraktor harus mempergunakan metoda konstruksi
yang memadai, menyediakan peralatan perlindungan yang semestinya, tanpa ada
pembayaran tambahan, dalam rangka mencegah kerusakan pada utilitas itu. Segala
kerusakan pada utilitas yang disebabkan langsung atau tidak langsung oleh
pekerjaan Kontraktor dianggap sebagai tanggung jawab dari Kontraktor.
Pasal 19
PENGUKURAN KONDISI TAPAK DAN PENENTUAN PEIL
19.1. Pekerjaan pengukuran kondisi tapak
19.1.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan melakukan pengukuran
kondisi “existing” tapak terhadap posisi rencanabangunan. Hasil pengukuran harus
diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
19.1.2. Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan yang sebenarnya
di lapangan, harus segera dilaporkan ke Konsultan Pengawas dan Perencana untuk
diminta keputusannya.
19.1.3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolit.
19.1.4. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan Perencana.
19.1.5. Personil dan peralatan survey harus meliputi dan tidak hanya terbatas pada :
a. Personil :
- 1 orang surveyor ahli
- 1 orang pekerja surveyor
15 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 20
PEMASANGAN PATOK UKUR
DAN PAPAN BANGUNAN (‘BOUWPLANK’)
20.1. Patok ukur
20.1.1. Kontraktor harus membuat patok-patok untuk membentuk garisgaris sesuai dengan
gambar, dan harus memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum
memulai pekerjaan. Bila dianggap perlu Konsultan Pengawas dapat merevisi garis-
garis/kemiringan dan meminta Kontraktor untuk membetulkan patok-patok.
16 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 21
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
21.1. Ijin memasuki tempat kerja
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap
waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana
pekerjaan sedang dikerjakan/dipersiapkan atau dimana bahan/barang dibuat.
21.2. Pemeriksaan Pekerjaan
21.2.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena
bahan/material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak
oleh Konsultan Pengawas/Direksi harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
21.2.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum
mendapatkan persetujuan pengawas dan Kontraktor harus memberikan kesempatan
sepenuhnya kepada pengawas ahli untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang
akan ditutup dan tidak terlihat.
21.2.3. Kontraktor harus melaporkan kepada pengawas kapan setiap
17 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
18 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Daftar Isi
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pasal 1 Umum
Pasal 2 Uji Beton
Pasal 3 Persiapan Permukaan Lahan
Pasal 4 Pembongkaran
Pasal 5 Pembersihan Lahan
Pasal 6 Pekerjaan Galian, Urugan Kembali Dan Pemadatan
Pasal 7 Pekerjaan Timbunan
Pasal 8 Persiapan Tanah Dasar
Pasal 9 Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak
Pasal 10 Pekerjaan Beton Struktur
Pasal 11 Pekerjaan Beton Non Struktural
Pasal 12 Adukan Encer (Grout)
Pasal 13 Pekerjaan Pasangan
Pasal 14 Pekerjaan Adukan Dan Campuran
Pasal 15 Pekerjaan Plesteran
Pasal 16 Pekerjaan Baja Struktur
Pasal 17 Pekerjaan Berbagai Jenis Metal
Pasal 18 Pekerjaan Lapisan Kedap Air (Waterproofing)
Pasal 19 Pekerjaan Pasangan Granite
Pasal 20 Pekerjaan Kusen Pintu Dan Jendela
Pasal 21 Pekerjaan Daun Pintu, Daun Jendela Dan Bovenlight Alumunium.
Pasal 22 Pekerjaan Perlengkapan Pintu & Jendela (Alat Penggantung & Pengunci)
19 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
20 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 1 UM U M
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan Tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan yang
meliputi:
Semua penjelasan mengenai Pekerjaan tersebut diatas akan dijelaskan dalam point - point
penjelasan termasuk segala jenis peralatan, bahan dan teknis pekerjaan .
Semua pekerjaan yang termasuk dalam ruang lingkup Pekerjaan yang tidak
dijelaskan dalam RKS akan dijelaskan kemudian dalam Risalah aanwitzing dan
pihak Kontraktor harus melaksanakannya sesuai gambar kerja. Penjelasan
mengenai Pekerjaan tersebut diatas akan dijelaskan dalam point - point
penjelasan termasuk segala jenis peralatan , bahan dan teknis pekerjaan .
21 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 2
PEKERJAAN UJI BETON
2.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup prosedur yang harus dilakukan guna pengambilan contoh beton
selama pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton.
Pekerjaan ini mencakup penyedian peralatan seperti:
- Alat-alat laboratorium dan peralatan yang dibutuhkan.
- Perlengkapan penyimpanan.
- Landasan pencampur dekat lokasi gudang.
- Cetakan kedap air dengan alas, dengan dimensi 150mm x tinggi 300mm untuk
bentuk silinder dan 150mm x 150mm x 150mm untuk bentuk kubus.
- Batang besi untuk memadatkan contoh adukan beton dengan panjang 600mm.
- Kerucut slump.
- Sekop dan sendok tangan.
- Kotak-kotak untuk pengangkutan silinder 16 mm (5/8”)
22 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
23 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
perawatan dan pengujian. Tempatkan benda uji pada kotak yang kuat untuk
pengiriman. Jarak antara benda uji dan kotak harus diisi dengan pasir basah atau
serbuk gergaji. Setiap kelompok benda uji harus dilengkapi dengan catatan
waktu/tanggal pembuatan benda uji.
- Bila memungkinkan mengirim benda uji yang baru berumur 1 (satu) hari, benda
uji harus dilembabkan terus menerus dengan pasir basah sampai akhir
periode 24 jam, dan harus tetap lembab pada temperatur 21 C-24,5C sampai
saat pengiriman. Benda uji harus dikirim secepat mungkin dan paling lambat
beberapa hari sebelum periode 7 (tujuh) hari tercapai, karena laboratorium
harus menerima benda uji-benda uji tersebut sehari atau lebih sebelum
pengujian 7 (tujuh) hari.
- Kontraktor harus menyediakan tempat terlindung dan kotak berisolasi yang
dapat dikunci dalam ukuran yang memadai, untuk menyimpan peralatan dan
merawat benda uji di lokasi pekerjaan dan menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan untuk mempersiapkan contoh benda uji.
24 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
• 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium dan lapangan untuk
kekuatan 3 (tiga) hari dan kekuatan pada hari yang ditentukan di mana kuat
tekan telah mencapai kekuatan yang ditentukan, bila menggunakan bahan
tambahan percepatan pengerasan.
- Penimbangan semua contoh benda uji.
Pengujian inti pada beton yang telah keras harus dilakukan sebagai berikut:
- Pengujian inti beton harus dilakukan bila uji kuat beton laboratorium tidak
memuaskan atau bila diketahui adanya kesalahan pengecoran beton.
- Konsultan Pengawas berhak meminta/menentukan bahwa contoh diambil dari
bagian pekerjaan untuk tujuan pemeriksaan dan pengujian. Peralatan
pemotong dan metode pengambilan inti harus disetujui Konsultan Pengawas.
Contoh inti beton harus diambil dan diuji sesuai ketentuan ASTM C42.
25 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pengambilan inti beton dari suatu pekerjaan harus dibuat dengan baik dan
disetuji Konsultan Pengawas.
- Biaya pengujian inti beton yang dibutuhkan karena kesalahan pengujian
benda uji, atau karena kegagalan pengujian inti beton, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Bila pengujian dan laporan mengindikasikan bahwa beton yang dibuat tidak sesuai
kuat tekannya, Konsultan Pengawas akan memberi peringatan tertulis kepada
Kontraktor. Konsultan Pengawas boleh meminta perawatan tambahan dan
modifikasi campuran desain beton untuk sisa pekerjaan beton yang belum
terlaksana; atau meminta pembuangan dan penggantian beton; dan semua biaya
yang ditimbulkannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 3
PERSIAPAN PERMUKAAN LAHAN
26 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
27 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Tanah lapisan atas harus terdiri dari tanah yang bebas dari campuran tanah lapisan
bawah, sampah, bonggol, akar-akar, batuan, belukar, rerumputan atau
pertumbuhan tanaman.
Pengupasan tanah lapisan atas harus meliputi penggalian bahan yang sesuai yang
berasal dari lapisan penutup tanah asli pada daerah yang ditentukan atau sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
Tanah lapisan atas harus dipisahkan dan ditumpuk di lokasi yang ditentukan untuk
digunakan dalam pekerjaan lansekap dan/atau reklamasi.
28 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Batas pembersihan dan pembongkaran harus sesuai petunjuk Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Umumnya pembersihan dan pembongkaran
berada pada lahan yang akan dibangun, lokasi penyimpanan bahan, dan lahan lain
seperti ditentukan dalam Gambar Kerja.
3.3.3. Pengupasan dan Penumpukan Lapisan Tanah
Kontraktor harus membuang tanah lapisan atas dan bahan permukaan yang tidak
sesuai dari bagian daerah pelaksanaan yang elevasi permukaannya akan diubah,
minimal pada kedalaman 300mm atau lebih, sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menggali tanah lembek yang ditemukan selama pengupasan
kecuali bila tanah lembek ini berada pada lahan yang membutuhkan penggalian
dalam untuk konstruksi.
Tanah lapisan atas harus dipisahkan dan ditumpuk untuk digunakan dalam
pekerjaan lansekap dan/atau reklamasi.
Pengupasan dibutuhkan pada lokasi rawa. Tanah harus dikupas sampai dasar tanah
organik dan akar sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Tanah lapisan atas yang akan digunakan kembali harus diseleksi dan ditumpuk
sesuai jenisnya dengan kemiringan tidak lebih dari 3 : 1 pada lokasi yang
ditentukan sedemikian rupa untuk memudahkan pengukuran volume.
Pasal 4 PEMBOGKARAN
4.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pembongkaran dan pembuangan atau penyelamatan, seluruhnya
atau sebagian, dari semua struktur yang ada dengan cara yang memuaskan, seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini meliputi:
– Pembongkaran, seluruh atau sebagian, atau pembuangan dinding, tiang, balok dan
objek atau struktur yang ada seperti ditentukan oleh Konsultan Pengawas, yang
3
jumlahnya tidak kurang dari 0,5m , kecuali pembongkaran objek lain yang disediakan
dalam Spesifikasi Teknis lainnya.
– Penanganan, pembuangan dan penyimpanan bahan hasil pembongkaran, yang harus
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
– Perlindungan utilitas, jalur dan layanan yang ada yang ditemukan selama konstruksi
dan memutus dan atau menghentikan utilitas, jalur dan layanan ini ke struktur yang
dibongkar. Kontraktor harus memberitahu Pemilik dan wakil utilitas umum sebelum
memutus layanan.
– Mempertahankan utilitas dan jalur yang ada yang dipindahkan ke tempat lain yang
ditunjuk, sehingga utilitas dan jalur tersebut akan bekerja secara normal seperti
sebelumnya.
– Penanganan, peyelamatkan dan penyimpanan bahan dan peralatan yang diperoleh dari
29 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
– Dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan keadaan lokasi dan sesuai Gambar Kerja,
dan seperti diarahkan oleh Konsultan Pengawas.
30 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
- Membuat baik sesuai kondisi semula/asli, kerusakan pada struktur yang akan
dipertahankan dan properti yang berdekatan yang dihasilkan dari pelaksanaan
pembongkaran.
- Melakukan pekerjaan restorasi tanpa biaya ke Pemilik.
31 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
lokal untuk segala kemungkinan bahaya terhadap kondisi yang tidak sehat, dan
mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah gangguan pada
lingkungan sekitar lokasi proyek.
6. Kontraktor harus meratakan permukaan di area pekerjaan pembongkaran dan
menjadikan area tersebut dalam keadaan rapi dan dengan cara yang baik.
7. Kontraktor juga harus menjaga dan merawat pohon-pohon yang ada yang dibiarkan
di tempat aslinya
8. Kontraktor harus segera memperbaiki setiap barang, bahan atau bagian pekerjaan
yang rusak selama pekerjaan pembongkaran berlangsung, termasuk setiap kerusakan
pada perkerasan, lantai atau bagian bangunan di sekitarnya yang diakibatkan oleh
pengangkutan bahan-bahan atau peralatan.
9. Kontraktor harus menyediakan penangkal debu untuk mencegah menyebarnya
debu pada seluruh daerah pekerjaan.
10. Kontraktor harus melindungi utilitas, jalur dan pelayanan yang ada yang ditemukan
selama pelaksanaan pekerjaan dan harus menutup dan/atau memutus utilitas, jalur
dan pelayanan ini pada struktur yang akan dibongkar. Pemilik Proyek dan agen
utilitas umum harus diberitahu oleh Kontraktor sebelum memutus jalur layanan
tersebut.
11. Menjadi tanggung-jawab Kontraktor untuk menjaga/memelihara utilitas dan jalur
yang ada yang dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan, agar semuanya tetap
berjalan dengan normal seperti sebelumnya.
12. Kontraktor harus membuat dan memelihara jalan masuk sementara ke bangunan
yang diperlukan untuk lalu lintas normal kendaraan dan pejalan kaki.
13. Kontraktor harus membuat dan memelihara jalan sementara di seluruh daerah kerja
sesuai permintaan Konsultan Pengawas.
Pasal 5
PEMBERSIHAN LAHAN
32 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
33 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
e. Sebelum menghentikan pekerjaan, semua lubang dan tanah lepas harus diisi atau
ditutup, digilas dan diratakan dengan elevasi permukaan. Perataan sementara dan
drainase yang diperlukan harus dibuat dan dirawat oleh Kontraktor untuk menjaga
lokasi pekerjaan dari genangan air.
f. Tempat penumpukan tanah lapisan atas harus dilengkapi dengan pencegahan erosi
dan harus dibuat sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pasal 6
PEKERJAAN GALIAN, URUGAN KEMBALI DAN PEMADATAN
Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja dan
Konsultan Pengawas dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap
perlu.
Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya kepada
Konsultan Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas dari
bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas sebelum menempatkan bahan urugan.
Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana, Kontraktor
harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas,
sampai kedalaman di mana daya dukung yang sesuai tercapai.
Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelum
pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaan
34 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
35 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
6.3.1. Galian
Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah mencapai elevasi
yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah disetujui Konsultan Pengawas.
Semua bahan galian harus dikumpulkan dan/atau ditumpuk pada tempat tertentu
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Bila disetujui Konsultan Pengawas, bahan
galian tersebut dapat digunakan untuk bahan urugan atau dibuang dari lokasi
proyek.
Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas, yang disebabkan karena
kesalahan Kontraktor, kelebihan penggalian tersebut tidak dapat dibayar dan
Kontraktor harus memperbaiki daerah tersebut sesuai Gambar Kerja atas biaya
Kontraktor.
Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak
patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua kerusakan
yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung- jawab
Kontraktor dan harus diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan atau waktu.
Kontraktor harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan pada daerah
elevasi akhir pada kedalaman minimal 150mm di bawah elevasi akhir rencana.
Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar asli, dan batu
3
besar dengan volume lebih dari 0,5cm atau berukuran lebih besar dari 100cm,
yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan/atau diledakkan.
6.3.2. Urugan dan Timbunan
a. Bahan Urugan
- Bahan urugan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu, bahan-
bahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari 100mm dan
memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan lancar.
- Ketentuan bahan yang baik yang dapat digunakan sebagai bahan urugan adalah
sebagai berikut:
• Tidak ekspansif
• Tidak menyebar
• Nilai CBR minimal 5%
2
• Mencapai nilai kohesi minimal 0,5kg/cm untuk tanah liat yang dipadatkan
36 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
6.3.3. Pemadatan
a. Umum
- Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar air
yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai
kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang seragam pada
seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan.
37 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
rollers, grid rollers, three-wheeled power rollers, vibratory, sheep foot atau
tamping rollers atau alat pemadatan lain yang disetujui.
- Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan dan
biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan cara
sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan yang sama.
- Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan secara terus-menerus untuk
3
setiap 600m , atau penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa timbunan
kecil berada di beberapa tempat sehingga sebuah mesin gilas
tidak dapat memadatkan dengan baik, harus disediakan mesin gilas
tambahan.
- Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar setiap lapisan sedemikian
rupa agar efisien.
b. Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air Optimal
Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus ditentukan
berdasarkan metoda ASTM D1557 atau AASHTO T180 yang umum dikenal
sebagai Modified Proctor Test.
c. Pengawasan Kelembaban
Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai kepadatan tinggi, bahan urugan
dan permukaan yang akan menerima bahan urugan harus memiliki kadar air
yang disyaratkan. Kontraktor tidak diijinkan melakukan pemadatan sampai
dicapai kadar air sesuai dengan yang disyaratkan. Kontraktor harus
melembabkan bahan urugan atau permukaan yang akan diuruk bila kondisinya
terlalu kering. Bahan urugan yang terlalu basah harus dikeringkan sampai
dicapai kadar air yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan mekanis.
d. Penggilasan
- Kontraktor harus melakukan pekerjaan penggilasan daerah yang dikupas
atau dipotong sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, untuk memastikan
adanya tanah lunak yang ada di lokasi tersebut. Kontraktor harus
menggunakan truk bermuatan, mesin gilas atau peralatan pemadatan
lainnya yang disetujui. Jenis ukuran dan berat peralatan harus sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
- Kontraktor harus menempatkan dan memadatkan bahan urugan pada
tempat rendah. Bila ditemui tempat basah, Kontraktor harus
memberitahukannya kepada Konsultan Pengawas agar dapat ditentukan
perbaikannya. Lokasi yang mendukung struktur/konstruksi harus diawasi
selama pelaksanaan penggilasan dan harus disetujui Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan dilanjutkan.
e. Kepadatan Tanah Kohesif
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 atau AASHTO T180, dan dinyatakan dalam persentase
kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus
memenuhi ketentuan di halaman berikut.
38 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
% %*
Pemadatan Umum 90 -3 Wo +3
Jalan Utama dan Daerah Parkir Kendaraan Berat 95 -4 Wo +2
(100cm lapisan atas)
Jalan Penghubung dan Daerah Parkir 95 -4 Wo +3
Kendaraan Ringan (50cm lapisan atas)
Lantai Gudang dan Bengkel (50cm lapisan 95 -4 Wo +2
Pemadatan Saluran (kecuali ditentukan lain) 90 -3 Wo +3
* Wo = Kadar Air Optimal
Pasal 7
PEKERJAAN TIMBUNAN
39 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Setiap hasil pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak disetujui
Konsultan Pengawas harus diperbaiki dengan cara yang disetujui Konsultan
Pengawas, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
7.2.2. Timbunan
Daerah timbunan dan/atau urugan harus menggunakan bahan-bahan yang disetujui
Konsultan Pengawas.
Bahan-bahan untuk timbunan dan/atau urugan harus bebas dari bahan organik,
lumpur dan batu-batuan lebih besar dari 150mm dan harus dalam keadaan kering.
7.2.3. Pemadatan
Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.
Pemadatan dengan air yang berlebihan tidak diijinkan sama sekali.
7.2.4. Pemeriksaan
a. Semua bahan dan setiap bagian atau detail pekerjaan harus diperiksa dan
disetujui Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas harus diberi kemudahan untuk memeriksa setiap
pekerjaan dan Kontraktor wajib menyediakan informasi dan detail yang
dibutuhkan untuk melengkapi pemeriksaan.
c. Pekerjaan tanah dan pemadatan harus dibatasi pada daerah tertentu selama
berlangsungnya pengujian, sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
d. Konsultan Pengawas dapat menginstruksikan Kontraktor untuk membongkar
atau membuka suatu bagian pekerjaan yang dinilai tidak memenuhi ketentuan.
Setelah pemeriksaan, Kontraktor harus mengembalikan bagian pekerjaan tadi
40 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
41 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
memastikan ikatan yang baik antara timbunan dengan pondasi timbunan yang
telah ada.
Bahan yang telah dilonggarkan tersebut harus digunakan berbarengan dengan
lapisan pertama bahan timbunan yang akan ditempatkan.
Bila timbunan yang telah ada akan dilebarkan atau disertakan ke dalam timbunan
yang baru, lereng-lereng timbunan yang ada harus dilonggarkan dengan bajak
sampai kedalaman 100mm, atau bila tidak memungkinkan, tangga-tangga pada
sisi-sisi horisontal dan vertikal harus diselangkan pada lereng yang ada sampai
kedalaman tidak lebih dari 200mm dan timbunan dibentuk lapis demi lapis seperti
ditentukan/disyaratkan sampai mencapai elevasi landasan pondasi lama sebelum
ketinggiannya bertambah.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, dimana permukaan tanah akan
ditutup/ditimbun dengan bahan tidak kurang dari 300mm, permukaan tanah lama
harus dipadatkan untuk lapisan timbunan baru.
Kedalaman total keseluruhan tidak boleh melebihi kedalaman lapisan yang
diijinkan, dan dipadatkan sampai minimal 95% dari kepadatan kering maksimal
seperti ditentukan oleh ASTM D 1557, dengan nilai CBR minimal 6%.
7.4.3. Penempatan Timbunan
Kecuali ditentukan lain, semua timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis kira-
kira sejajar dengan permukaan tanah yang telah disiapkan atau landasan jalan.
Selama pengerjaan timbunan, permukaan yang rata yang memiliki puncak yang
memadai harus senantiasa dijaga untuk memungkinkan pengeringan. Timbunan
harus dikerjakan sesuai dengan tingkat dan bentuk potongan yang ditunjukkan
dalam Gambar Kerja. Setelah pekerjaan timbunan selesai, bentuk timbunan harus
tetap terjaga sampai disetujui.
7.4.4. Timbunan Tanah
Timbunan tanah harus dibuat dari bahan-bahan yang disetujui yang berasal dari
tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Kecuali untuk timbunan di rawa-rawa, timbunan tanah harus dibuat dalam lapisan
yang berurutan selebar penampang dan sepanjang yang diijinkan untuk metoda
pemadatan.
Sebelum pemadatan, semua lapisan tidak boleh melebihi dari 150mm pada tempat-
tempat yang akan dilalui pneumatic tire roller dan tidak melebihi dari 200mm
untuk tempat-tempat yang akan dilalui roller tipe lainnya yang disetujui
7.4.5. Timbunan di Air Dangkal
Timbunan di sawah-sawah atau kubangan air harus dilaksanakan sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja atau sesuai ketentuan yang diberikan kemudian.
42 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 8
PEKERJAAN PERSIAPAN TANAH DASAR
43 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 9
TIANG PANCANG BETON PRATEKAN PRACETAK
44 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, alat-alat, peralatan, pengangkutan dan
pemancangan tiang pancang beton pratekan pracetak dan menyelesaikannya sesuai dengan
Spesifikasi Teknis ini dan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
9.2. PROSEDUR UMUM
- Dimensi
- Nomor produksi
- Nama pabrik pembuat.
Setiap tiang pancang harus dilengkapi dengan kait pengangkat untuk memudahkan
pengangkatan.
Penyimpanan
Semua bahan harus disimpan dan diperlakukan dengan semestinya agar terhindar dari
kerusakan.
Bahan tiang pancang disimpan di ruang terbuka dan diletakkan melintang di atas
balok-balok kayu atau bantalan kayu yang dipasang setiap jarak maksimal 400cm
sekitar panjang tiang pancang.
Tiang pancang tidak boleh ditumpuk lebih dari 3 (tiga) susun.
Peralatan Pancang
45 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Tiang pancang beton pratekan pracetak harus diproduksi dan dikonstruksi sesuai detail
dalam Gambar Kerja dan persyaratan lainnya, sepanjang dapat diaplikasikan, seperti
ditentukan dalam butir 2.0 dalam Spesifikasi Teknis ini.
Panjang tiang pancang beton pratekan untuk pemasangan permanen yang difabrikasi
dan dipancang, harus ditentukan berdasarkan hasil uji beban yang dilaksanakan jauh
hari sebelum pekerjaan pemancangan permanen dimulai, sesuai dengan spesifikasi
yang ditetapkan dan atau hasil penyelidikan tanah.
Tiang Pancang
Tipe Tiang Pancang
– Tiang pancang beton pratekan pracetak tipe mini dengan diameter sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja, memenuhi ketentuan JIS A 5335, seperti
dari Wika Beton, PPI, Hume Concrete Indonesia atau yang setara yang
disetujui.
– Ukuran dan panjang tiang pancang harus sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
– Tiang pancang beton pratekan pracetak harus dibuat dari beton dengan kuat
2
tekan minimal 600kg/cm .
– Standar penulangan spiral harus memenuhi ketentuan JIS A 3532 – SWMP
dengan diameter nominal sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja atau standar
pabrik pembuat.
– Kawat pratekan standar harus memenuhi ketentuan SNI 07-1154-1989 atau
ASTM A416 atau JIS G 3536.
– Baja pratekan memanjang harus berada di dalam spiral baja dengan pitch
maksimal 150mm dan spasi lebih dekat pada setiap titik pengangkatan dan
minimal 20 putaran pada 50mm di ujung dan pangkal tiang pancang.
- Dimensi penampang tiang pancang harus dalam batas toleransi ± 5mm.
- Kapasitas bending moment (cracking and ultimate) harus sesuai dengan
ketentuan dalam Gambar Kerja.
46 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Selimut Beton
Standar selimut beton adalah sebagai berikut:
- lingkungan normal minimal 50mm.
- lingkungan laut minimal 65mm.
Sambungan
Sambungan tiang pancang harus diadakan bila tiang pancang terdiri dari beberapa
segmen.
Sambungan harus dibuat dari baja pelat dengan tegangan tarik minimal 37kgf/mm²
sesuai persyaratan SNI 07-0722-2002 atau ASTM A36/A36M, dan harus dibentuk
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Sambungan tiang pancang harus dirancang untuk mampu menahan setiap beban
yang mungkin akan diaplikasikan pada bagian tiang pancang untuk memastikan
keutuhan tiang pancang.
Bahan pengelasan yang digunakan harus memenuhi ketentuan AWS E 6013 atau
yang setara.
47 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Posisi tiang pancang yang akan diuji akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas bila
tiba waktunya.
Peralatan Pengukuran Beban
Peralatan pengukuran beban yang sesuai dengan standar yang berlaku, harus disediakan
oleh Kontraktor.
Prosedur Pengujian
- Besar beban pengujian adalah dua kali beban kerja yang direncanakan.
- Setiap kali penambahan beban, beban harus ditahan tidak kurang dari waktu seperti
ditunjukkan dalam tabel pada halaman berikut atau sampai angka penurunan kurang
dari 0,25mm setiap jam. Laju penurunan harus dihitung dari sudut yang diperoleh
dari grafik lengkung nilai penurunan terhadap waktu.
- Setiap tahapan pengurangan beban dapat dilanjutkan setelah batasan waktu tertentu
seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah, dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
Laporan dan Pengukuran
Pemeriksaan dan pengukuran harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan pengawasan
Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan laporan lengkap yang mencakup grafik pembebanan,
waktu, penurunan dan kapasitas dukung tiang pancang dan lain- lain, kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui.
Pembersihan
Setelah pelaksanaan pengujian selesai, Kontraktor harus menyingkirkan semua barang-
barang bekas pengujian tersebut, kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
Fabrikasi Tiang Pancang
Kontraktor harus mengadakan/memesan tiang pancang dengan dimensi, panjang, jenis
dan mutu bahan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
Pemancangan
Kontraktor harus melaksanakan persiapan dengan sebaik-baiknya yang antara lain meliputi
penyetelan, penandaan tiang pancang, penopang sementara dan pekerjaan lain yang terkait,
sebelum memulai pekerjaan pemancangan.
Panjang pipa tiang pancang yang harus difabrikasi dan dipancangkan ditentu- kan oleh
besar beban yang akan diterima yang berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
hasil penyelidikan tanah.
Semua peralatan untuk pemancangan seperti alat pemancang, palu, bantalan tiang pancang,
dan alat-alat lainnya serta tenaga kerja kelas satu yang sesuai untuk pekerjaan
pemancangan di lokasi yang telah ditentukan, harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor wajib pula menyediakan peralatan pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan dan melancarkan pekerjaan.
48 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Bila beberapa tiang pancang yang akan diperiksa harus diangkat, maka tiang pancang
tersebut harus didorong kembali sampai nilai penetrasi yang disyaratkan tercapai.
Setiap tiang pancang yang cacat/rusak ketika pemancangan maupun pengangkutan dan
akan mempengaruhi kekuatan strukturnya, harus diganti dengan yang baru, atau bagian
yang cacat/rusak dibuang dan bagian sisanya disambung atau diperbaiki sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan laporan lengkap pemancangan setiap tiang pancang
yang meliputi tetapi tidak terbatas pada nomor tiang pancang, lokasi, posisi, tanggal
fabrikasi dan pemancangan, detail palu, elevasi, hitungan pukulan, dalam bentuk sudah
dijilid.
Penyambungan
Bila panjang yang diperlukan lebih dari panjang tiang pancang yang ada, pertambahan
panjang harus dilaksanakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat tiang pancang.
Kedua bagian yang akan disambungkan harus bersih dari karat, cat, oli, kelembaban dan
kotoran lainnya.
Kedua bagian yang akan disambungkan harus tepat bertemu.
Toleransi
Tiang pancang harus dipasang pada tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja dan dalam
batas toleransi 100mm terhadap posisi seharusnya dan 1 : 100 dari sumbu vertikal tiang
pancang.
Bila pemasangan tiang pancang menyimpang dari toleransi yang diijinkan, tiang
pancang tersebut harus diganti dengan tiang pancang baru atau struktur bagian atas dari
kepala tiang pancang dan balok harus dimodifikasi, yang sepenuhnya menjadi
kebijaksanaan Konsultan Pengawas dan tanpa ada biaya tambahan untuk Kontraktor.
Kepala Tiang Pancang
Setelah pemancangan selesai dilaksanakan, kepala tiang pancang harus dipotong sampai
pada elevasi yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Panjang baja tulangan beton di atas
elevasi tersebut harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.
Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah keretakan atau
49 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
kerusakan pada sisa tiang pancang. Setiap beton yang retak atau rusak harus
dipotong/dibuang dan diperbaiki dengan beton baru yang direkatkan ke beton lama atas
biaya Kontraktor. Prosedur ini harus disetujui Konsultan Pengawas.
Potongan tiang pancang menjadi milik Kontraktor, dan harus dipindahkan pada lokasi
yang disetujui Konsultan Pengawas.
Setiap celah antara tiang pancang dan tanah harus diisi dengan bahan pasir yang
disetujui Konsultan Pengawas.
Kepala tiang pancang harus dibuat dari bahan beton yang memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis dengan mutu beton dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Pasal 10
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
50 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
51 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
b. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang
pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk
memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas untuk
pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima sesuai
pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus tidak dipergunakan atau diafkir.
Jika semen yang dinyatakan tidak memenuhi syarat tersebut telah dipergunakan
untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk
membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah
disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan semua semen-
semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya kontraktor.
c. Tempat Penyimpanan
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen,
dan setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara.
10.2.2. Bahan Pasir
a. Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan beton ini adalah Pasir alam yaitu pasir
yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan
persetujuan konsultan Pengawas/Direksi teknis.
b. Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak
dari tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan substansi yang merusak,
jumlah prosentase dari segala macam substansi yang merugikan, beratnya tidak
boleh lebih dari 5% berat pasir.
c. Pasir harus mempunyai ‘modulus kehalusan butir’ antara 2 sampai 3 ataujika
diselidiki dengan saringan standard harus sesuai dengan standard Indonesia
untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut :
52 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain
dengan perbandingan berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.
10.2.4. Bahan Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan spesi injeksi
harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran-
kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuanketentuan yang ada
dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.
10.2.5. Bahan Tambahan
Bahan tambahan untuk menahan gelembung udara untuk semua beton ekspos
harus memenuhi ketentuan ASTM C 260.
Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan beton, bila
dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe B dan D.
Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton, bila diperlukan, harus
memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe C.
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air pada beton, jika dibutuhkan
dan diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas, harus memenuhi BS1881: Part 122
untuk penyerapan air atau ASTM C 494 tipe A.
Superplasticiser harus dari tipe-tipe berikut:
- Tipe non-retarding harus sesuai ASTM C494 tipe F,
53 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
54 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
55 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
- Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsi yang diakibatkan oleh
tekanan alat penggetar dan beban beton atau lainnya.
- Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kemampuan konstruksinya
sebelum pengecoran.
- Semua sudut sambungan/pertemuan harus kaku untuk mencegah terbukanya
acuan selama pekerjaan pengecoran berlangsung. Kontraktor bertanggung
jawab untuk acuan dan penopangnya yang memadai.
- Ikatan metal, penunjang, baut dan batang harus disusun sedemikian rupa
sehingga ketika acuan dibuka, semua metal harus berada tidak kurang dari
50mm dari permukaan beton ekspos.
- Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus
disingkirkan sampai kedalaman minimal 25mm dari permukaan beton tanpa
merusak.
- Kerucut yang sesuai harus disediakan. Cekungan-cekungan harus diisi dengan
adukan dan permukaan harus tetap halus, rata dan seragam dalam warna.
Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan harus dibiarkan
terbuka, atau perlengkapan lain harus disediakan sehingga bahan-bahan asing dapat
disingkirkan dari acuan dengan mudah sebelum penempatan beton.
Semua dinding acuan harus diberi lapisan oli yang disetujui sebelum penempatan
baja tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan air sebelum penempatan
beton.
Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna asli beton tidak boleh
digunakan.
10.3.2. Toleransi
Kontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan, setelah
pembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada bagian beton
yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar Kerja. Variasi ketinggian
lantai harus diukur sebelum pembongkaran pelindung dan penumpu.
Toleransi harus memenuhi ketentuan ACI 347 dan/atau disetujui Konsultan
Pengawas.
10.3.3. Penempatan Pipa Konduit dalam Beton
Pipa konduit kabel listrik dan/atau telekomunikasi yang akan ditanam dalam beton
harus dipasang sebelum pengecoran, dengan tanpa mengurangi kekuatan beton.
Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehingga tidak akan terisi adukan beton sewaktu
pengecoran.
Pipa konduit harus dari bahan pipa PVC yang mempunyai tekanan kerja 10kg/cm²
yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-2002, seperti buatan Wavin, Vinilon,
Pralon. Diameter pipa PVC harus sesuai ketentuan Gambar Kerja.
10.3.4. Sambungan Konstruksi
56 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
57 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus sesuai
dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.
Slump yang diijinkan minimal 65mm dan maksimal 75mm. Pencampuran beton
tidak boleh dimulai tanpa memastikan persediaan bahan yang memadai, dalam batas
yang aman, agar pengecoran beton dapat dilaksanakan.
Bila pengecoran tidak dapat dihentikan, Kontraktor harus menyediakan peralatan
tambahan yang memadai yang disetujui Konsultan Pengawas.
Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuai ketentuan ASTM C 685.
10.3.9. Penempatan Beton
Beton tidak boleh ditempatkan sampai semua acuan, penulangan, sisipan,
block out dan lainnya telah disetujui Konsultan Pengawas.
Acuan harus dibersihkan, bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran dan
bengkokan sebelum pengecoran.
Metode dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan
petunjuk Gambar Kerja.
Bagian yang dipersiapkan dan disetujui untuk dicor tidak boleh lebih luas dari
16,83m² setiap bloknya, kecuali bila ditentukan lain oleh Mannajer Proyek.
Pada setiap pelaksanaan, pengecoran harus dilakukan blok demi blok.
Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selama pengecoran.
Penggetaran terus-menerus pada jarak 380-500mm harus tetap terjaga untuk
mencegah kropos dan untuk mendapatkan permukaan yang halus.
Selama penggetaran beton, tangkai penggetar harus dipegang tegak lurus terhadap
permukaan horisontal beton segar.
10.3.10.Corong dan Saluran
Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah terpisahnya bahan-
bahan dan bergesernya baja tulangan.
Bila dibutuhkan kemiringan yang tajam, corong harus dilengkapi dengan papan-
papan berukuran pendek yang mengubah arah gerakan. Semua corong, saluran dan
pipa harus dijaga agar bebas dari beton yang mengeras dengan cara menyiram air
setiap kali setelah penuangan. Siraman air harus jauh dari beton yang baru saja
selesai ditempatkan.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1500mm kecuali melalui
corong tertutup atau pipa. Setelah ikatan awal beton, acuan tidak boleh digetarkan
dan tekanan tidak boleh dilakukan pada ujung pelindung tulangan. Beton harus
diangkat dari mesin pengaduk dan diangkut dalam waktu 1 jam ke lokasi akhir yang
disetujui Konsultan Pengawas.
Hal ini untuk memastikan bahwa beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan pada
waktu penempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan beton yang
menerus/tidak terputus-putus.
Semua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini harus
bersih, dan bekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuah unit pengganti atau
58 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.
Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau beton
yang akan dicat dengan:
- Semprotan pasir ringan.
- Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang diaplikasikan
59 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut, kemudian disiram dengan
air.
Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid, biarkan
sejenak, dan sikat dengan kikir yang disetujui.
- Pembersihan dengan larutan asam muriatik yang mengandung tidak kurang dari
2% dan tidak lebih dari 5% asam dalam volume, yang diaplikasikan pada
permukaan yang sebelumnya telah dilembabkan dengan air bersih.
- Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak karena
asam.
- Tambalan kapur.
- Mengikir dan menggerinda.
10.3.13.Penyelesaian Beton
Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah
pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
Floor hardener harus diaplikasikan pada permukaan beton yang masih segar secara
merata, dengan cara pelaksanaan dan dalam jumlah sesuai rekomendasi dari pabrik
pembuatnya, atau sebanyak 5kg/m², kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas.
Permukaan floor hardener harus dirawat dengan cairan khusus sesuai rekomendasi
dari pabrik pembuat floor hardener.
Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah
pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
10.3.14.Pengurugan
Bahan urugan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 200mm dan
dipadatkan secara menerus segera setelah uji beton menunjukkan kekuatan 28 hari.
Semua bahan urugan harus disetujui Konsultan Pengawas sebelum memulai
pekerjaan pengurugan, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis yang ada.
10.3.15.Perawatan dan Perlindungan
Ketentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untuk melindungi beton segar yang
baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton mengeras dengan baik,
dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat:
- Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai saat
pembongkaran.
- Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus-menerus
selama 14 hari setelah pengecoran.
- Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan lantai atap yang akan
ditutup dengan karung lembab atau dilindungi terhadap kekeringan dengan
bahan lain yang sesuai.
60 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 11
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
c. Pekerjaan Acuan/Bekisting
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dalam Gambar Kerja.Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya
licin, bebas dari kotoran tahi gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur, dan sebagainya.
d. Pengecoran Beton.
61 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
- di tepi atas/akhir dari dinding pasangan batu bata yang bebas sebagai ringbalok.
- setiap luas 9 m2 pasangan dinding bata yang tinggi
- dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
h. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai gambar kerja dan atau
seperti terurai dalam pekerjaan beton di pasal lain dalam buku ini.
i. Pemasangan kolom praktis dan balok praktis/lintel seperti tercantum dalam
butir 6.3.1.5 dan 6.3.1.6. di atas, terlepas adalah pekerjaan tersebut
tergambar atau tidak dalam Gambar Kerja.
j. Pada setiap pertemuan dinding pasangan bata dengan kolom, kolom praktis,
sloof, ring balok beton maupun beton lainnya seperti tercantum dalam
Gambar Kerja harus diperkuat angker diameter 8 mm tiap jarak 50 cm,
yang terlebih dahulu telah ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
kolom, kolom praktis, sloof dan balok dan ring balok.
Pasal 12
ADUKAN ENCER (GROUT)
62 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Adukan encer harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki karakteristik
minimal sebagai berikut:
12.3.1. Merupakan campuran siap pakai,
12.3.2. Tahan terhadap pukulan dan getaran,
12.3.3. Jenis non-shrinkage, non-metallic, dan tidak beracun,
12.3.4. Memenuhi standar ASTM C-1107,
12.3.5. Memiliki kuat tekan minimal 610kg/cm² pada umur 7 hari, sesuai ASTM C-109
atau 650kg/cm² sesuai BS 1881 part 116,
seperti Sika Grout 214-11, Conbextra GPXtra dari Fosroc, Masterflow 830 dari BASF atau
yang setara yang disetujui Konsultan Pengawas.
Air
Air sebagai bahan pencampur/pengencer harus air yang bersih seperti disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis.
Cetakan/Acuan
Bahan cetakan/acuan dibuat dari bahan besi pelat atau kayu lapis dengan ketebalan yang
sesuai, yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ditunjukan
dalam Gambar Kerja.
Cetakan/acuan harus sama pada semua tempat yang menghendaki ukuran dan bentuk yang
sama.
12.4.1 Persiapan
63 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Cetakan/acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga adukan encer dapat dialirkan
seluruhnya selama pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus disediakan.
Cetakan/acuan harus sudah disiapkan dan bagian yang akan menerima adukan encer
harus dibersihkan dari minyak, gemuk dan segala kotoran lainnya yang akan
mengurangi daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari cetakan.
Angkur-angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus sudah tepat elevasinya
sebelum penuangan adukan encer.
12.4.2. Cuaca
Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dari
pabrik pembuat adukan encer bersangkutan.
12.4.3. Campuran Adukan Encer
Perbandingan campuran antara bahan adukan encer dengan air sesuai petunjuk dari
pabrik pembuat.
Pencampuran harus dilakukan dengan cara mekanis, dengan alat pencampur bertenaga
atau tangkai pengaduk yang sesuai yang dipasang pada mesin bor kecepatan rendah.
12.4.4. Pelaksanaan
Adukan encer dapat dituangkan atau dipompakan ke dalam cetakan/acuan atau sesuai
petunjuk pabrik pembuat.
Penggetaran halus akan memperlancar aliran.
Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada bagian yang berjarak lebih
dari 100cm (gerakan menggergaji dari tali atau rantai melancarkan aliran adukan encer
- cara ini harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak terbentuk ruang kosong).
Aliran adukan encer harus tetap terjaga sampai adukan encer mengisi rongga cetakan
dan telah memenuhi seluruh panjang cetakan pada sisi lainnya. Penempatan adukan
encer harus dilakukan dari salah satu sisi saja.
Pasal 13
PEKERJAAN PASANGAN
64 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh disertai data teknis dari batu bata yang
akan dipakai kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
13.2.2. Bata Ringan
Bata ringan yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai
sudut siku dan ukuran 10 x 20 x 60 cm atau sesuai persetujuan. Sebelum pengadaan
bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh disertai data teknis dari batu
bata yang akan dipakai kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
13.2.3. Batu kali
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150mm, dan memiliki minimal 3
bidang kontak.
Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak.
65 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
a. Semua peralatan seperti alat pencampur beton harus disetujui Konsultan Pengawas
sebelum pelaksanaan pekerjaan. Alat harus dalam keadaan baru, dengan mesin
cadangan atau suku cadang yang mudah diperoleh.
b. Semua peralatan pengoperasian, alat-alat dan lainnya, harus dalam keadaan baru
dan berkualitas baik. Semuanya harus disetujui Konsultan Pengawas.
c. Bila pasangan batu kali akan ditempatkan di atas pondasi yang telah disediakan,
pondasi tersebut harus kokoh dan padat, normal terhadap dinding, dan harus
disetujui Konsultan Pengawas. Perhatian khusus harus diberikan untuk mencegah
rangkaian yang terdiri dari batu-batu kecil atau batu-batu berukuran sama. Batu-
batu besar digunakan untuk pasangan pada bagian daar dan batu- batu besar yang
terpilih digunakan pada bagian sudut.
d. Semua batu harus dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi sebelum dipasang
dan bagian yang akan menerima batu-batu tersebut harus dibersihkan, bebas dari
bahan-bahan anorganik, dan harus dilembabkan terlebih dahulu sebelum diberi
adukan. Batu-batu harus diletakkan dengan bagian terpanjang menghadap arah
horisontal dengan adukan penuh, dan sambungan-sambungan harus ditutup dengan
adukan.
e. Permukaan ekspos batu-batu individual harus dipasang paralel dengan permukaan
dinding di mana batu tersebut dipasang.
f. Selama konstruksi, batu-batu harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu atau merusak batu-batu yang telah terpasang. Peralatan yang sesuai
harus disediakan untuk memasang batu-batu berukuran lebih besar dari 2
pasangan. Tidak diijinkan menggulingkan atau memutar batu-batu yang telah
terpasang. Bila sebuah batu terlepas setelah adukan mengeras, maka harus segera
disingkirkan, adukannya dibersihkan dan diganti dengan adukan baru.
g. Toleransi elevasi akhir saluran harus bervariasi tidak lebih dari 10mm di atas atau
di bawah elevasi desain pada setiap titik.
h. Tebal alas/landasan untuk permukaan batu harus bervariasi dari 20mm sampai
50mm dan tidak boleh lebih dari lima batu pada garis lurus.
i. Tebal sambungan dapat bervariasi dari 20mm sampai 50mm dan tidak boleh lebih
dari 2 batu pada garis lurus.
j. Semua harus membentuk sudut dengan bidang vertikal dari 0 sampai 45.
Permukaan batu harus mengikat minimal 150mm pada arah longitudinal dan 50mm
pada arah vertikal. Tidak boleh terjadi sudut dari 4 buah batu saling bersebelahan
satu sama lain.
k. Alas melintang untuk permukaan vertikal harus rata, dan untuk dinding miring,
alas bisa bervariasi dari rata sampai tegak lurus terhadap permukaan.
l. Backing atau penumpu harus dibuat dari batu-batu berukuran besar dan harus
dipasang dengan cara yang rapi. Batu-batu yang membentuk dinding penumpu
harus terikat baik dengan batu-batu yang membentuk permukaan dinding. Semua
celah atau bukaan kecil harus diisi dengan adukan. Batu-batu berupa pecahan kecil
harus digabungkan dan dikelilingi dengan adukan, dipadatkan ke dalam celah.
66 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
m. Sambungan alas dan vertikal harus diisi dengan adukan dan penyelesaian harus rata
dengan permukaan batu ekspos.
n. Semua pasangan batu harus dilindungi terhadap cuaca pada bagian atasnya dengan
menambahkan lapisan adukan setebal 20mm sehingga diperoleh permukaan yang
rata seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan diselesaikan dengan tepi
berbentuk miring.
o. Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kali yang
terli- hat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan dan harus
dijaga sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai.
p. Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara terus-menerus
harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama 3 (tiga) hari setelah pekerjaan
selesai.
Pasal 14
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
b. Semen.
Sesuai dengan Pasal 10 Butir 2.1.
c. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 10 Butir 2.2.
67 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
d. Air.
Sesuai dengan Pasal 10 Butir 2.3.
14.3.2. Dalam pekerjaan pasangan dinding bata Sebelum dilaksanakan pemasangan, batu
bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh air. Pada saat diletakkan,
tidak boleh ada genangan air di atas permukaan batu bata tersebut.
Pasal 15
68 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
PEKERJAAN PLESTERAN
69 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
pasangan.
15.3.3 Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih
dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm.
Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya harus
dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian dikasarkan (“scratched”)
Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm dan maximal 2,5 cm.Jika ketebalan
melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang
diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang bersangkutan, untuk
memperkuat daya lekat plesteran.
15.3.4 Pemeliharaan.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar.
Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut
adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai.
Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
sehari sampai jenuh.
Pasal 16
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
70 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
71 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
16.2.4. Cuaca
Pekerjaan tidak diijinkan dilanjutkan , bila menurut pendapat Konsultan
Pengawas, cuaca tidak akan membantu menghasilkan pekerjaan yang baik, atau
kondisi tidak memung- kinkan dilakukannya pemeriksaan.
16.2.5. Pengiriman dan Penyimpanan
Semua bahan baja yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik
72 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
asli.
Semua bahan baja harus diangkut dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan goresan atau tekukan, seperti ditentukan Konsultan
Pengawas.
Bahan-bahan harus disimpan tanpa bersentuhan dengan tanah dan pada lokasi
yang mencegah timbulnya karat.
16.3.1. Umum
Semua bahan baja harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi
Teknis ini, kecuali bila ditentukan lain.
16.3.2. Baja Struktur
Semua bahan baja untuk struktur harus baru dan bebas dari cacat yang
mempengaruhi kekuatan, keawetan atau penampilan dan harus dari kualitas terbaik,
dan harus memenuhi standar yang berlaku.
Bahan baja profil, baja pelat setrip atau lembaran, tali atau kawat dan lainnya harus
dari baja mutu Bj.37 dengan kekuatan leleh minimal 2400 kg/cm², dan memenuhi
ketentuan SNI 03-1729-2002 atau baja mutu SS 400 dengan kekuatan leleh
minimal 24kg/mm² dan kekuatan tarik 41kg/mm²sesuai JIS G 3101.
Baja yang akan digunakan tidak boleh memiliki cacat structural dan tidak berkarat.
Bentuk dan dimensi termasuk toleransi dimensi baja profil dan yang terkait harus
sesuai ketentuan SNI, JIS dan ASTM terkait.
16.3.3. Baut Angkur, Baut dan Mur
Baut angkur, baut dan mur standar lengkap dengan cincin harus sesuai ketentuan
ASTM A 307 seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis.
Baut dan mur tegangan tinggi dan cincin dengan lapisan seng celup panas harus dari
mutu ASTM A-325 atau ISO 8.8.
Lapis seng celup panas harus memenuhi ketentuan ASTM A-123.
Diameter dan panjang baut harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
Baut angkur yang dibuat dari baja bulat lapis seng celup panas dan memiliki
kekuatan leleh minimal 6470kg/cm² harus memenuhi ketentuan ASTM A-325,
lengkap dengan mur dan cincin lapis seng celup panas yang memenuhi ASTM A-
325. Lapis seng celup panas harus memenuhi ketentuan ASTM A-123. Diameter
dan panjang baut angkur harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
16.3.4. Kawat Las
Semua bahan pekerjaan pengelasan harus memenuhi standar AWS D1.1, dan kawat
las harus memenuhi ketentuan berikut:
73 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Metal pengisi
Kekuatan Leleh
Jenis las Bahan pengisi dengan hydrogen
bahan dasar
rendah
Fillet weld dan
Sama atau kurang
penetrasi penuh groove E 70XX -
dari 25,4kg/mm²
weld
Bila bahan dasar metal dari kekuatan leleh yang berbeda dilas bersama, metal
pengisi harus dipilih berdasarkan bahan dasar metal yang memiliki kekuatan leleh
lebih tinggi.
16.3.5. Adukan Encer
Adukan encer untuk pengisi lubang angker, landasan pelat dasar dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
16.3.6. Cat Dasar dan Cat Akhir
Cat dasar dan cat akhir untuk seluruh permukaan baja struktur harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis.
Umum
- Kontraktor harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas 1 (satu) minggu
sebelum memulai pekerjaan fabrikasi.
- Bahan baja harus dari ukuran, bentuk dan konstruksi seperti ditunjukkan atau
ditentukan.
- Sebelum fabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus dilakukan dan diperiksa
sesuai prosedur pengedalian kualitas yang ditetapkan AISC.
- Kecuali ditentukan lain, bahan-bahan harus difabrikasi sesuai metoda yang efisien.
- Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan dan kelalaian dalam
pembuatan detail, tata letak dan fabrikasi atas biaya Kontraktor.
Lokasi Fabrikasi
Baja struktur harus difabrikasi dan dirakit di bengkel Kontraktor atau di lokasi yang
disetujui Konsultan Pengawas.
Pengelasan
- Pengelasan harus dilaksanakan oleh yang ahli las yang ditetapkan dalam AWS D1.1
edisi terakhir. Catatan hasil pengujian dan serifikat ahli las harus diberikan kepada
Konsultan Pengawas atas permintaannya.
- Keahlian khusus diperlukan untuk pengelasan satu sisi dari las tabung penetrasi
sambungan penuh tanpa alas bagian belakang.
- Setiap ahli las dan operator pengelasan harus dilengkapi dengan kapur warna atau
74 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
nomor untuk menandai hasil kerjanya pada setiap jarak tidak lebih dari 100cm.
- Semua bagian yang tidak diberi tanda dengan jelas akan ditolak oleh Konsultan
Pengawas.
- Sebelum memulai pekerjaan pengelasan, Kontraktor harus membuat prosedur
pengelasan barbagai bagian struktur dengan jelas seperti detail sambungan dalam
Gambar Kerja, sesuai dengan standar AWS D1.1 edisi terakhir.
- Spesifikasi prosedur pengelasan harus diserahkan Kontraktor kepada Konsultan
Pengawas untuk diperiksa dan disetujui sebelum memulai pekerjaan pengelasan setiap
sambungan yang akan digunakan.
- Prosedur pengelasan termasuk pemanasan pendahuluan dan metoda pengawasan lainnya
yang direncanakan.
- Hanya prosedur yang disetujui yang boleh digunakan.
- Konsultan Pengawas berhak meminta dilakukannya radiography test/x-ray test
pada bagian-bagian tetentu dari baja struktur.
- Semua biaya radiography test/x-ray test menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Sambungan Baut
16.4.1. Diameter Lubang
Semua lubang untuk sambungan baut harus memiliki diameter 1,5875 mm lebih
besar dari diameter baut yang akan digunakan, kecuali bila ditentukan lain.
16.4.2. Baut
Lubang baut harus rata sehingga baut dapat dipasang tanpa merusak ulir. Kepala
baut dan mur harus berada tepat terhadap baja.
Baut tak berulir yang akan meneruskan gaya harus diberi ulir sampai panjang
sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu ulir masih berada dalam batang
struktur.
Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga ujung baut muncul tidak lebih dari
6,35mm di luar mur. Kepala baut dan mur harus diputar kuat terhadap permukaan
bidang dengan alat pengencang tidak kurang dari 38,1mm.
Kepala baut harus dipukul dengan palu ketika mur dikencangkan. Setelah
pengencangan, mur harus disikat dan dicat.
16.4.3. Pembuatan Lubang
Semua lubang harus dibor pada sudut tegak lurus dengan permukaan baja dan tidak
boleh dilebarkan dengan pembakaran. Pelebaran lubang dilakukan dengan kikir
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
Lubang harus dibersihkan tanpa mengkasarkan pinggiran. Sisa-sisa pengeboran
harus disingkirkan dengan alat pembuat kemiringan sebesar 1,5875mm. Semua
lubang harus dibor dan dikikir seperlunya sebelum pemberian lapisan pelindung.
16.4.4. Perkuatan Lubang
Bila lubang disediakan untuk sambungan dengan peralatan atau untuk kabel dan
pemipaan, dan akan mempengaruhi batang struktur, batang dimaksud harus diberi
75 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
76 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 17
PEKERJAAN BERBAGAI JENIS METAL
77 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
78 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
17.3.6. Baut angkur, perakitan baut angkur dan baut kait harus disediakan dan
dipasang sesuai dengan Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas. Semua angkur baja yang ditanam dalam beton harus benar-benar
bersih dari karat, kerak-kerak lepas, oli dan bahan lain yang mengganggu
agar diperoleh ikatan yang kuat ke beton.
17.3.7. Sediakan angkur yang sesuai dengan tipe yang ditentukan dengan struktur
penumpu. Fabrikasi dan berikan jarak perlengkapan angkur agar diperoleh
penumpu yang memadai untuk pekerjaan dimaksud.
17.3.8. Hubungan ekspos dengan sambungan rapat yang rata harus dibentuk
menggunakan pengencang terbenam bila memungkinkan. Gunakan
pengencang ekspos dari tipe yang ditentukan atau, bila tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja, gunakan sekrup atau baut countersunk.
17.3.9. Atur susuran tangan dan tangga sebelum memasang di tempatnya untuk
memastikan posisi yang tepat pada sambungan dan atur kerataan sepanjang
susuran.
17.3.10. Tiang susuran harus tegak lurus pada setiap arah. Pasang tiang dan akhir
susuran tangan dan tangga pada konstruksi bangunan.
17.3.11. Tiang penumpu susuran tangan dan tangga harus dilas ke pelat dasar dengan
flensa, tipe siku atau tipe lantai, sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan atau
sesuai petunjuk Gambar Kerja. Kemudian tiang berikut alasnya harus dibaut
ke bagian penumpu seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
17.3.12. Semua bahan metal harus diberi cat anti karat dan cat akhir dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diberikan terpisah, kecuali permukaan metal
yang sudah memiliki lapisan pelindung dari pabrik pembuatnya dan bila
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
17.3.13. Lapisan seng celup panas yang rusak karena penanganan, transportasi,
pemotongan, pengelasan atau pemasangan baut harus diperbaiki dengan cat
perbaikan khusus untuk lapisan seng. Tidak diijinkan memanaskan
permukaan yang baru saja diperbaiki dengan cat perbaikan
17.3.14. Prosedur perbaikan lapisan seng celup panas harus memenuhi ketentuan
ASTM A780/A780M
Pasal 18
PEKERJAAN LAPISAN KEDAP AIR (WATERPROOFING)
79 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
- Penyelesaian penembusan lapisan kedap air oleh struktur dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Mastic
Bahan mastic harus dipasang pada semua titik kritis seperti terminasi, lubang
pembuangan, penembusan pipa, dan harus berasal dari pabrik pembuat yang sama
dengan lapisan kedap air.
Lapisan Kedap Air Berbahan Dasar Semen
Lapisan kedap air berbahan dasar semen harus terdiri dari dua komponen, yang sudah
ditakar di pabrik pembuat sehingga siap digunakan, dan memiliki karasteristik sebagai
berikut:
- Berupa takaran siap pakai,
- Mudah dicampur dan digunakan,
80 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Semua pekerjaan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai rekomendasi dan petunjuk
pemasangan pabrik pembuat dan di bawah pengawasan ahli yang ditunjuk oleh pabrik
pembuat.
Untuk permukaan dengan lubang buangan, permukaan harus dibuat dengan kemiringan ±
1% ke arah lubang buangan.
Sebelum pemasangan lapisan kedap air, lubang buangan harus sudah terpasang dengan
baik.
Pemasangan lapisan kedap air harus dimulai dari titik terendah.
Persiapan Permukaan
- Permukaan yang halus dan padat diperlukan untuk pelekatan lapisan kedap air yang
baik/sempurna.
- Permukaan harus bebas dari celah, lubang-lubang, kropos, batuan lepas dan benda-
benda tajam.
- Bersihkan permukaan dari debu, oli dan kotoran dengan menggunakan sapu, pengisap
debu atau kompresor udara.
- Permukaan harus bebas dari bagian-bagian yang basah.
- Beton harus sudah matang dan kering sebelum pemasangan lapisan kedap air.
81 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
82 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
- Lembaran lapisan kedap air harus dilindungi untuk mencegah kerusakan karena
pekerjaan lain, bahan-bahan konstruksi atau tanah uruk.
- Perlindungan harus diberikan pada dinding pondasi dan permukaan horisontal
dengan lalu lintas ringan.
- Lindungi dek horisontal dengan lalu lintas konstruksi berat dengan papan partikel
berkandungan aspal tebal 3mm, atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat lapisan
kedap air.
- Lapisan kedap air yang akan berada di bawah lantai beton bertulang harus
ditempatkan di atas lapisan pasir tebal 25mm dan adukan tebal minimal 300mm,
atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat lapisan kedap air.
- Bahan adukan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
- Perlindungan harus diberikan pada hari yang sama dengan pemasangan lembaran
lapisan kedap air atau segera setelah pengujian 24 jam tanpa kebocoran.
Pemasangan Lapisan Kedap Air Berbahan Dasar Semen Pencampuran
Pencampuran 2 komponen bahan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.
Pengaplikasian
- Aplikasikan lapisan kedap air hanya pada cuaca cerah ketika udara dan temperatur
sekitar di atas 5C dan dibawah 45C.
- Aplikasikan lapisan kedap air dengan kuas berbulu sintetis pada permukaan
vertikal. Gunakan rubber slide atau push-broom untuk permukaan horisontal.
- Bila menggunakan sekop, untuk lapisan pertama gunakan sekop bergigi 3mm, dan
untuk lapisan kedua gunakan sekop biasa.
- Jumlah lapisan minimal harus 2 lapis, lapisan pertama diaplikasikan pada saat
permukaan masih basah, lapisan kedua diaplikasikan setelah lapisan pertama mulai
mengeras dan mampu menopang lapisan berikutnya, biasanya setelah 2 – 6 jam,
tergantung pada cuaca.
- Penyelesaian dilakukan dengan menyikat permukaan dengan menggunakan busa
kering pada saat lapisan kedua mulai mengeras.
- Permukaan yang telah diberi lapisan kedap air harus dilindungi terhadap cahaya
matahari langsung dan angin yang kuat. Gunakan karung goni basah atau lembaran
plastik. Lindungi lapisan kedap air dari hujan dan cipratan air sampai benar-benar
mengeras (± 6 jam).
- Jumlah penggunaan lapisan kedap air maksimal 2kg/m² untuk setiap lapis, atau
sesuai rekomendasi pabrik pembuat yang disetujui untuk diaplikasikan.
- Untuk atap atau bagian struktur lainnya yang berhubungan langsung dengan
matahari, lapisan kedap air harus dilindungi dengan 20 - 30mm adukan.
Adukan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
Instalasi Lain
83 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Bila daerah yang akan dilapisi kedap air memiliki penembusan utilitas (pipa, k abel dan
lain-lain) atau saluran buangan, maka pelapisan kedap air dilakukan setelah lembar
pelindung/flashing di sekeliling peralatan tadi selesai dipasang. Lembar pelindung ini
harus dilewatkan dan dilipatkan pada lapisan kedap air sehingga dapat dijamin suatu
sambungan yang kedap air pula.
Lembaran pelindung yang akan digunakan harus disetujui Konsultan Pengawas.
Perbaikan
Semua permukaan yang rusak harus diperbaiki kembali menurut rekomendasi pabrik
pembuat bahan sehingga menghasilkan permukaan yang rata dan tidak akan mengganggu
pemasangan lapisan permukaan akhir/finishing.
Pengujian dan Jaminan
Kontraktor harus melakukan percobaan dengan cara memberi air di atas permukaan yang
diberi lapisan kedap air minimal selama 24jam, dan percobaan tersebut harus dilakukan
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas hasil pekerjaannya
terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya selama masa pemeliharaan, dan
memperbaiki serta mengganti segala jenis kerusakan yang terjadi.
Pasal 19
PEKERJAAN PASANGAN GRANITE
84 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Ketebalan : 20 mm.
Warna : starwhite (teras)
Ukuran : granite 80 x 80 cm (unpolish)
Kualitas : ISO dan SNI 03-4061-1996.
Produk : setara Indogress
85 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
19.3.7. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan
pipa sudah harus terpasang pada tempatnya.
Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan berkoordinasi dengan pekerjaan
Plumbing dan Mekanikal di bawah pengarahan Konsultan Pengawas/Direksi.
Pasal 20
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pelaksanaan sambungan
seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung, angker, dynabolt, sekrup, paku & lem
86 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
perekat harus rapi dan sempurna serta tidak diperkenankan mengotori bidang-bidang
tampak.
Khusus untuk bahan sambungan/pengikat dari besi seperti angker, sengkang, pelat dan
sebagainya; sebelum terpasang harus sudah diberi lapisan anti karat yang memenuhi
persyaratan dalam Pasal Pekerjaan Pengecatan di buku ini.
Khusus pada permukaan bidang tampak/exposed tidak diperkenankan pemasangan
paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
Apabila pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar dianggap kurang kuat oleh
Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor untuk
menambahkannya setelah disetujui Konsultan Pengawas.
Pasal 21
PEKERJAAN DAUN PINTU, DAUN JENDELA dan BOVENLIGHT ALUMUNIUM.
87 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
21.2.5. Kaca
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam pasal Pekerjaan Kaca.
88 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 22
PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU & JENDELA (ALAT PENGGANTUNG &
PENGUNCI)
89 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
90 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 23
PEKERJAAN KACA
91 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Direksi/Konsultan Pengawas.
mm mm mm
5 5 + 0,3
6 6 + 0,3
12 12 + 0,3
23.2.3. Kesikuan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi
potongan yang rata dan lurus.
Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
23.2.4. Cacat-cacat.
Kaca lembaran yang dipakai harus bebas dari cacat dan noda apapun.
Lapisan perak (“Chemical Deposited Silver”) pada kaca cermin yang dipakaiharus
terlihat merata. Apabila terjadi bercak-bercak hitam, maka kaca cermin harus diganti
atas biaya Kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai biaya pekerjaan tambah.
Pasal 24
PEKERJAAN SANITER
92 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
93 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 25
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
94 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
95 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pasal 26
PEKERJAAN PENGECATAN
96 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
e. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2.
Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat,
jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir
f. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas, untuk
kemudian akan diteruskan ke Pejabat Pembuat Komitmen, minimal 5 Galon tiap
warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas
identitas cat yang ada di dalamnya.Cat ini akan dipakai sebagai cadangan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen untuk Perawatan.
97 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Ketebalan lapisan adalah 25 – 150 micron atau daya sebar per liter
adalah 10 m2.
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
Lapisan kedua dan Ketiga :
Cat jenis Vynil Acrylic Emulsion.
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.Ketebalan lapisan adalah 25–40
micron atau daya sebar per liter adalah 11–17 m2. Tenggang waktu antara
pelapisan minimum 12 jam. Warna ditentukan kemudian.
- Permukaan Exterior.
Lapisan Pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler. Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25 – 150 micron atau daya sebar per liter
adalah 10 m2.
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
Lapisan kedua dan Ketiga :
Cat jenis Watershield.
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan adalah 25–40 micron atau daya sebar per liter
adalah 11–
17 m2. Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam. Warna
ditentukan kemudian.
Pasal 27
PEKERJAAN RANGKA ATAP
98 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Desain sistem rangka atap yang terdiri dari rangka, sambungan, ikatan angin harus dilaksanakan
oleh perusahaan terdaftar yang berpengalaman dalam perancangan sistem rangka baja ringan.
Desain, fabrikasi dan pemasangan rangka harus dilakukan sedemikian rupa agar rangka baja
ringan mampu menerima beban rencana yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Desain sistem rangka untuk rangka atap dan balok atap harus mampu menahan beban mati
rencana tanpa lendutan yang lebih besar dari 1/300 bentangan untuk lendutan vertikal.
Desain sistem rangka atap harus dibuat sedemikian rupa agar dapat mengakomodasi gerakan
bagian rangka tanpa kerusakan atau tekanan berlebih, kegagalan pelapis, kegagalan sambungan,
ketegangan yang tak semestinya pada alat pengencang dan angkur, atau akibat lainnya yang
merusak ketika mengalami perubahan temperatur sekitar yang maksimal sekitar 20°C.
Sistem rangka atap harus didesain untuk mengakomodasi pengiriman dan penanganan, untuk
memudahkan dan mempercepat perakitan.
Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan data-data berikut:
- Data produk untuk setiap tipe rangka baja ringan dan aksesori.
- Data analisa struktur yang tertutup dan ditanda-tangani enjinir profesional yang dipilih
yang bertanggung jawab untuk mempersiapkannya.
- Sertifikat pabrik yang ditanda-tangani oleh pabrik pembuat rangka baja ringan yang
menyatakan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan, termasuk ketebalan baja tanpa
lapisan, tegangan leleh, tegangan tarik, elongasi total, dan ketebalan lapisan pelapis metal.
Sebagai pengganti sertifikat pabrik, serahkan laporan pengujian dari agensi pengujian yang
terdaftar yang membuktikan kesesuaiannya dengan persyaratan-persyaratan.
- Sertifikat tukang las yang ditanda-tangani Kontraktor yang menyatakan bahwa tukang las
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam butir Jaminan Mutu.
Jaminan Mutu
Pekerjakan fabrikator dan pemasang yang telah berpengalaman dengan bahan, desain rangka
baja ringan yang sejenis, dan dengan catatan pengalaman proyek yang berhasil.
Standar pengelasan harus memenuhi ketentuan AWS D1.1 edisi terakhir.
Pengiriman, Penyimpanan, dan Penanganan
Rangka baja ringan harus dilindungi terhadap karat, deformasi, dan kerusakan lainnya selama
pengiriman, penyimpanan, dan penanganan.
Rangka baja ringan harus disimpan di ruang yang memiliki ventilasi cukup untuk mencegah
kondensasi dan dilindungi dengan penutup tahan air.
99 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Lembaran Metal
Lembaran metal lapis seng (galvanized) harus memenuhi ketentuan SNI 07- 2053-
2
2006 dengan tebal lapisan seng minimal 220g/m , seperti Lokfom, Sarana, atau yang
setara yang disetujui.
Lembaran metal lapis campuran seng dan aluminium harus memenuhi ketentuan AS
1397, dengan mutu baja 5500kg/cm², seperti Zincalume buatan BlueScope Steel
Indonesia.
Profil Rangka
Profil rangka yang akan digunakan harus sesuai dengan standar profil rangka yang dibuat
oleh pabrik pembuat rangka baja ringan yang disetujui untuk digunakan.
Manufaktur/Fabrikator
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan, manufaktur/fabrikator rangka baja ringan yang
dapat memenuhi, antara lain, tetapi tidak terbatas pada yang tersebut berikut:
- PT NS BlueScope Lysaght Indonesia dengan produk Smartruss.
- PT Cahaya Benteng Mas dengan produk CahayaSteel.
- PT Tatalogam Lestari dengan produk Sakura Atap Baja Ringan.
- PT Jaindo Metal Industries dengan produk JSteel.
- PT Berkat Baja Pratama dengan produk Pryda.
Aksesori Rangka
Aksesori rangka baja ringan harus dibuat dari bahan dan penyelesaian yang sama dengan yang
digunakan untuk bagian-bagian rangka baja ringan dan sesuai dengan persyaratan enjinir dari
pabrik pembuat rangka baja ringan, termasuk:
27.3.1. Angkur, klip dan alat pengencang:
27.3.1.1. Baja profil dan klip harus dilapisi seng dengan proses celup panas.
27.3.1.2. Baut angkur pasang di tempat dan tiang harus dari baut kepala segi enam
dan tiang berbahan baja karbon, mur berbahan baja karbon, dan cincin
pelat. Semuanya harus berlapis seng dengan proses celup panas.
27.3.1.3. Angkur ekspansi harus difabrikasi dari bahan tahan karat, yang memiliki
kemampuan menumpu, tanpa kegagalan, sebuah beban yang besarnya 5
kali lipat beban rencana.
27.3.1.4. Angkur tipe powder-actuated harus merupakan sistem alat pengencang
yang sesuai untuk aplikasi yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja,
difabrikasi dari bahan anti karat, dengan kemampuan menumpu, tanpa
kegagalan, sebuah beban yang besarnya 10 kali lipat beban rencana.
27.3.1.5. Alat pengencang mekanikal harus berupa sekrup tipe self-drilling, self-
threading steel drill yang memiliki lapisan anti karat.
27.3.1.6. Kawat las harus memeuhi ketentuan AWS A5.1-E70xx atau AS 1554.
27.3.2. Bahan-bahan lainnya.
100 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
27.3.2.1. Cat untuk perbaikan lapisan seng harus memenuhi ketentuan SSPC-
Paint20 atau DOD-P-21035.
27.3.2.2.Adukan encer harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
101 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Persiapkan dan perbaiki lapisan seng yang rusak pada rangka baja ringan yang telah
difabrikasi dan dipasang dengan cat perbaikan lapisan seng yang sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuat rangka baja ringan.
Pasal 28
PEKERJAAN PENUTUP ATAP METAL
Pasal 29
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING
102 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
29.2. SISTEM
29.2.1 Air Bersih
1 . Untuk memenuhi kebutuhan ini, air disupplai dari PDAM dan Deep Well
2. Distribusi air bersih dari roof tank ke fixture unit tiap lantai menggunakan
pompa booster.
29.2.2. Air Buangan
1 . Air buangan mencakup air bekas dan air kotor.
Air bekas adalah air buangan tidak tercemar dari bak cuci tangan, kamar
mandi, pengering lantai dan kitchen sink.
Air kotor adalah untuk jenis air buangan dari urinal dan water closet Pada
proyek ini sistem untuk pengelolaan air buangan ini adalah :
Air bekas dan air kotor disalurkan secara gravitasi dengan pipa menuju Bio
Septic Tank kemudian di overflow ke saluran kota.
29.2.3. Air Hujan
103 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Air Hujan yang jatuh diatap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak PVC
kelas AW menuju ke dalam saluran air hujan halaman / drainase site secara
gravitasi menuju sumur resapan dan dioverflow ke saluran kota.
104 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Head : 20 M
Power : 2 kW
Tekanan Kerja : sesuai dengan gambar perencanaan Lengkap
dengan Panel Control Automatic
105 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
106 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Proses Pengolahan
Sistem yang dipergunakan adalah proses biologi yang dikenal dengan dan
air limbah yang akan diolah harus melalui proses pendahuluan
(Preliminary Treatment)
Sistem Penangkap Lemak yang dilengkapi dengan Absorbent Ceramics
Material untuk jenis air limbah yang tercemar minyak / grease.
1. Untuk jaringan air bersih digunakan pipa PPR PN.10 dan pipa PPR PN-
20, pada penyambungan antar pipa dan fitting harus memakai
electrofusion socket dengan memakai Heating element socket welding,
sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus sesuai rekomendasi dari pabrik pipa
agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa. Cara
penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari
pabrik pipa.
2. Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan pipa PVC klas AW (10
kg/cm²) dengan sambungan Solvent Cement (perekat) yang sesuai untuk
jenis pipa PVC.
3. Untuk pipa-pipa Vent digunakan pipa PVC kelas D (5 kg/cm²).
4. Sambungan antara pipa yang berlainan jenis dilakukan dengan
menggunakan adaptor atau coupling.
5. Sebelum pemasangan / penyambungan dilakukan, pipa-pipa harus dalam
keadaan bersih dari kotoran baik pada bagian yang akan disambung
ataupun didalam pipa itu sendiri.
6. Semua jenis sambungan, pemasangannya tidak diperbolehkan berada
dalam beton / dinding.
107 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
108 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Pada pipa hisap dilengkapi dengan gate valve, strainer dan flexible
joint, Pada pipa tekan dilengkapi dengan gate valve, check valve,
flexible joint dan pressure gauge serta dilengkapi dengan panel
109 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
110 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
1 ≤ 50 0.6 0.9
2 ≤ 80 0.9 1.2
111 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Sambung Lem
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC mempergunakan lem yang
sesuai dengan jenis pipa dan rekomendasi dari pabrik pembuat.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, untuk itu harus
mempergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
mempergunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi
dari pabrik pipa.
Sambungan yang Mudah Dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sebagai berikut :
Antara Lavatory Faucet dan supply Valve.
Pada waste fitting dan siphon. Pada sambungan ini kerapatan
diperoleh dengan adanya packing dan bukan seal threat.
f. Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.
112 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
Untuk yang kedap air harus digunakan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis “
flushing sleeves”
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan
rubber sealed atau “caulk”
g. Katup Label (Valve Tag)
1. Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna
operasi dan pemeliharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti “normally open” atau "normally close” harus
ditunjukkan di tags katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan
rantai atau kawat.
h. Pembersihan
1. Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian
dilaksanakan, pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan
seksama, menggunakan cara-cara /metoda-metoda yang disetujui
sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
2. Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200
mg/l chlor selama 1 jam setelah itu dibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam
dan setelah itu dibilas.
i. Pekerjaan Listrik
a. Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan dan pemasangan panel
listrik termasuk panel kontrol untuk peralatan pompa air bersih, kabel
kontrol berikut peralatan control seperti yang ditunjukkan pada gambar
perencanaan.
b. Kabel feeder untuk setiap panel daya termasuk dalam skope pekerjaan
listrik.
j. Ketentuan-ketentuan Yang Diikuti
Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000 Ketentuan-ketentuan yang
dianjurkan oleh pabrik.
k. Material dan Teknis
1. Semua komponen-komponen yang digunakan untuk power, panel dan
control panel harus sesuai dengan daftar material.
2. Panel-panel harus dibuat dari plat tebal 2 mm dan dilengkapi dengan
kunci dan dibuat oleh panel maker yang disetujui.
113 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
29.4. PENGUJIAN
29.4.1. Umum
- Semua biaya dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengujian
disediakan oleh pelaksana Kontraktor.
- Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi paling lambat 3 (tiga)
hari kerja sebelum mulai pelaksanaan pengujian.
- Dalam masih ada kebocoran atau belum berfungsinya suatu sistim dengan
baik, maka pelaksana harus memperbaiki peralatan tersebut & mengulangi
pengujian lagi.
- Alat-alat bantu untuk pengujian antara lain: manometer, pompa-pompa
dan lain-lain, harus dalam keadaan baik dan ditera secara resmi.
29.4.2. Pipa dan Jaringan Pipa
29.4.2.1. Untuk pipa air bersih, pengujian dilakukan dengan ketentuan 2 (dua)
kali tekanan kerja selama 8 jam tanpa ada penurunan tekanan uji.
Dalam hal ini tekanan uji saluran air bersih = 12 atm. Selanjutnya
sebelum pipa dan jaringan pipa siap untuk pertama kalinya
dioperasikan, maka pelaksana wajib melakukan “desinfektansi”
terlebih dahulu (dengan desinfektansi yang disetujui). Pada prinsipnya
pengetesan dilakukan dengan cara bagian perbagian atau panjang pipa
max. 100 meter.
29.4.2.2. Untuk pipa air kotor, air buangan dan ventilasi pengujian dilakukan
dengan test rendam dengan air selama 8 jam.
29.4.3. Pompa
Semua pompa harus diuji sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
Kontraktor harus menghitung kembali besarnya jumlah aliran air yang mengalir
dan total head berdasarkan peralatan mesin (sesuai dengan penawaran) yang
dipasangnya atau mencoba sisa tekanan pada fixture unit yang paling jauh.
29.4.4. Reservoir
Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan
114 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
tinggi air.
Semua peralatan harus dapat berfungsi dengan baik.
Pasal 30
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
115 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran
conduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang
ditunjuk atau dipersyaratkan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type).
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini harus dari tipe
yang diberi gasket tahan cuaca :
tempat-tempat yang kena matahari.
tempat-tempat yang kena hujan.
tempat-tempat yang kena minyak.
tempat-tempat yang kena udara lembab.
tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.
d. Outlet Pada Permukaan Khusus.
Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada
partisi, blok beton, marmer, frame besi, bata atau dinding kayu harus
berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak.
116 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
saklar dinding dan receptacles otlet harus dari bahan galvanized steel dan
tidak boleh berukuran lebih dari 10,1 cm x 10,1 cm untuk peralatan
tunggal dan 11,9 cm x 11,9 cm untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi
gang untuk lebih dari dua peralatan.
b. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanism dengan rating minimum
10 A/250 V. Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan
tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian
140 cm di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut harus dipasang pada doos (kotak) yang sesuai.
Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan.
Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan
ketinggian 110 cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai
atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas. Saklar dan Stop Kontak
ex BERKER atau setara.
c. Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan
pentanahan) dengan rating minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan
harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
d. Pendukung dan Pengikat.
Kotak-kotak pelat baja harus didukung atau diikat dengan cukup supaya
mempunyai bentuk yang tetap.
3. Kabel-kabel.
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi
kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan
dan barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan
menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistem dan
peralatan.
a. Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V).
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan
PUIL, IEC, VDE , SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel
instalasi dan peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti
disyaratkan atau dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat
banyak dan dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang
diijinkan adalah 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistem
remote control yang kurang dari 30 meter panjangnya bisa menggunakan
kabel dengan ukuran 1,5 mm2.
Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus dari jenis NYFGbY dan kabel
instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk
kabel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam konduit
atau dipasang di atas rangka plafon atau menempel pada pelat lantai di
atas ruang sesuai dengan kebutuhannya.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di
117 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
118 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
119 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
120 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
121 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
122 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
123 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
124 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
berada pada posisi off, dan pada posisi ini trafo arus harus dalam keadaan
terhubung-singkat.
Meter-meter harus dari type besi putar (moving iron) khusus untuk dipasang
secara tegak lurus di pintu panel.
Kelas alat ukur yang paling tinggi 1,5 dengan penunjukan melingkar
(minimum 90o), skala
linier, dipasang secara flush dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144
mm x 144 mm. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter dan amperemeter
harus ditandai dengan jelas.
a) Amperemeter (A-m)
Semua amperemeter harus mempunyai kemampuan beban lebih sebesar
120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan dilengkapi
dengan penunjuk berwarna merah (index pointer) untuk menandai
besarnya arus beban penuh.
Amperemeter harus mampu untuk menahan pergerakan yang timbul
akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang rapat
(compressed) untuk keperluan pembacaan arus start tersebut.
Pada amperemeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan nol
(zero adjusment) berupa sekrup pemutar di bagian depan.
b) Voltmeter (V-m)
Voltmeter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan mempunyai skala
penunjukan yang lebar. Voltmeter dipasang di sisi daya masuk melalui
sikring pengaman jenis HRC dengan arus nominal 3 A. Pada voltmeter
harus terdapat mekanisme pengatur penunjukan nol (zero adjustment)
berupa sekrup pemutar di bagian depan.
8) Trafo Arus.
Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan (indoor
type), jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang sesuai dengan
standar-standar VDE untuk keperluan pengukuran.
Pemasangan harus dilakukan secara kuat agar mampu menahan gaya-gaya
mekanis yang timbul pada waktu terjadinya hubung-singkat 3 fasa simetris.
Trafo arus untuk amperemeter juga boleh digunakan bersamaan dengan
kWh-meter dengan syarat tidak mengurangi ketelitiannya (kapasitas burden
mencukupi).
Bila ternyata ketelitian terganggu, harus digunakan trafo arus khusus
(terpisah).
9) Kabel-Kabel Kontrol
Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel harus sudah dipasang di
pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap
kerusakan mekanis.
Ukuran kabel kontrol minimum 2,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan
tegangan nominal 600 volt. Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun
pengukuran harus dipasangkan sepatu kabel dengan ukuran kabelnya dan
dikencangkan dengan alat penekan (press-tang / kerf tang) secara baik,
sehingga dapat dicegah terjadinya hubung longgar (loose contact).
Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada terminal
peralatan harus cukup kencang dan kokoh.
125 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
126 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
6. Peralatan Penerangan.
a. U m u m
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan serta
alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari
semua peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk
pada gambar-gambar.
b. Kualitas dan Pengerjaan.
Semua material dan accessories, baik yang disebut secara umum maupun khusus
harus dari kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan standar
komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau
seperti yang disyaratkan di sini. Armatur ex PHILIPS atau setara.
c. Jenis Armature.
1) Lampu Pendant
Rumah lampu terbuat dari plat Aluminium tebal minimal 0.5 mm
dengan cat powder coating Request Color by owner.
Tali penggantung kawat seling.
Louver dibuat dari sheet steel.
Daya yang dipakai adalah sesuai dengan gambar perencanaan.
Type dari ballast yang digunakan adalah electromagnetic.
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) atau
sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas.
2) Lampu TL LED
Type Recessed Mounted
TL-LED yang sesuai dengan gambar perencana dan jenis lampu
harus melalui persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
3) Lampu Tabung ( Down Light )
127 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
128 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
129 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
d. Pemborong harus membuat gambar detil pemasangan dan Shop Drawing mengenai
pemasangan detil Splitzen tembaga pada atap Zincalumn dan harus mendapat
persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.
Pasal 31
PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM
130 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
131 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
31.2.1. Sistem fire alarm yang digunakan adalah Semi Addressable Alarm
System.
31.2.2. Perencanaan pemasangan detector sudah berdasarkan :
a. Tinggi Ruang
b. Area Pencakupan
Detector (m) 2
Area (m ) pada tinggi 3 m
Heat 25 – 46
Smoke detector 50 – 92
132 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
31.2.3. Type detector yang dapat dipilih berdasarkan kecanggihan sistem yang ada
pada detector tersebut :
- Conventional detector adalah detector yang dapat mendeteksi sinyal
kebakaran berdasarkan daerah atau zone area, detector conventional
tidak dapat membedakan alarm palsu atau benar-benar alarm.
31.2.3. Detector Panas tipe Temperature Konstan (Fixed Temperature)
31.2.3.1. Conventional electronic. Kriteria Penggunaan
31.2.3.2. Sesuai untuk ruangan dengan ketinggian ruang tidak melebihi 6
m.
31.2.3.3. Sesuai dipakai pada tempat yang sering berasap dan berdebu
serta temperature sekelilingnya sering berubah.
2
31.2.3.4. Luas daerah yang dapat dideteksi sebesar 25 - 46 m .
31.2.3.5. Jarak antara detector tidak melebihi 6 m.
31.2.3.6. Jarak antara detector dan dinding tidak melebihi 3 m.
31.2.3.7. Kepekaan : pada aliran udara 1 m/sec dan diatas temperature
maximum 57 - 60 C, bereaksi dalam 25 - 50 detik.
31.2.4. Detector Panas (Rate of Rise / ROR)
31.2.4.1. Conventional electronic. Kriteria Penggunaan
31.2.4.2. Sesuai untuk ruangan dengan ketinggian ruang tidak melebihi 6
m.
31.2.4.3. Sesuai dipakai pada ruang yang temperature sekelilingnya
relative konstan.
31.2.4.4. Dilengkapi dengan sensor suhu maximum pada 57 C.
2
31.2.4.5. Luas daerah yang dapat dideteksi sebesar 25 – 46 m .
31.2.4.6. Jarak pemasangan antara detektor tidak melebihi 6 m.
31.2.4.7. Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 3 m.
31.2.4.8. Kepekaan : pada aliran udara 0.85 m/sec dan 30 C
diatas temperature sekeliling, bereaksi dalam 30 detik.
31.2.5. Detector Asap Photoelectric (Photoelectric Smoke Detector)
31.2.5.1. Conventional type. Kriteria Penggunaan
133 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
134 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
135 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
136 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
c. Alarm Bell
- Operating voltage tange : 19.2 to 26.4 Vdc (24 Vdc
- Average current draw : 0.03 A
- Diameter : 6"
- Sound output (dB) : 85
- Finish : Red
- Approvals : UL, CFSM, MEA
d. Flasher Lamp
- Type : Surface mounting
- Rated voltage : 19.2 – 28.8 Vdc
- Average current draw : 35 mA – 80 mA
- Candela : 60 – 100 per minute
- Colour : Red
137 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
138 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
139 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
31.2.14. Kabel yang dipakai untuk instalasi dari modul ke modul harus dari jenis
FRC twisted shielded AWG 16, 1 pair dan dipasang dalam PVC conduit
3/4". Kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector adalah jenis
2
NYA dengan ukuran 2 x (1 x 1.5 mm ) dipasang dalam PVC conduit
3/4" dengan saddle klem. Kabel untuk outlet fire intercom menggunakan
FRC 3 x 1.5 mm2 yang dipasang dalam PVC conduit Ø 3/4". Kabel power
untuk masing-masing modul menggunakan kabel FRC dengan ukuran 2 x 2.5
2
mm dipasang dalam PVC conduit 3/4". Kabel yang dipakai untuk
instalasi manual push button, alarm bell, flasher lamp, flow switch, tamper
switch, pressurize fan, panel AC dan kontrol lainnya menggunakan
2
kabel FRC 2 x 1.5 mm yang dipasang dalam PVC conduit 3/4". Kabel
yang dipakai untuk instalasi grounding ke setiap terminal box yang ada
2
disetiap lantai menggunakan kabel NYA 4 mm . Kabel yang dipakai untuk
instalasi annunciator menggunakan FRC STP 16 AWG, 2 pair dan kabel
FRC 3 x 1.5 mm2 untuk jack intercom yang ada diannunciator di ruang
security di lantai dasar menggunakan kabel RS 232 dalam PVC conduit
3/4". Kabel yang dipakai untuk ke sentral tata suara adalah FRC 2 x 1.5 mm
dalam PVC conduit 3/4".
31.3.2. Panel kontrol ini harus addressable yang terdiri dari micro processor CPU
dan power modul, control modul, alarm signal modul, continuous
& internittent, loop modul, panel kontrol harus mempunyai pintu dengan
jendela penyekat. Panel kontrol harus dilengkapi dengan fasilitas general
alarm yang dioperasikan secara manual. Selain itu panel kontrol harus
memiliki kemampuan untuk merelease sistem peralatan pemadam kebakaran
secara otomatis seperti CO2 system, FM 200 system dan lain-lain.
31.3.3. Panel kontrol harus mempunyai fasilitas minimum 3 loops yang dilengkapi
dengan perlengkapan lainnya :
31.3.3.1. Lampu-lampu
31.3.3.1.1. Lampu alarm (merah) dan lampu trouble (kuning)
untuk disetiap address pada address module. Lampu
power ON yang menyatakan sistem mendapat supply
140 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
141 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
142 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
143 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
144 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
145 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
31.5. CONSUIT
Conduit yang dipakai adalah conduit PVC dengan diameter dalam minimal 1½ kali
diameter kabel.
31.6. PEMASANGAN
31.6.1Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual push button
dan indicator lamp dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada
yang berada diluar hydrant box maka dipasang pada
ketinggian 1.5 m dari lantai. Alarm bell dipasang 0.5 m dibawah plafond
atau disesuaikan dengan keadaan lapangan. Peralatan sistem fire alarm ini harus
ditanahkan (grounding) dengan hambatan maximum 0.5 ohm. Supply listrik
untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok emergency load dari genset.
Jarak grounding antar peralatan elektronika minimum 6 m, sedangkan jarak
grounding dengan peralatan elektrikal minimum 20 m.
146 | P a g e
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BAPPEDA INDRAMAYU
31.7.8. Kabel yang dipasang diatas trunking pada cable ladder harus diklem (diikat)
dengan klem-klem kabel (pengikat / kabel tie).
31.7.9. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan instalasi lainnya (AC dan Listrik).
31.7.10. Jarak minimum antara kabel tray elektrikal & elektronik adalah 300 mm.
31.7.11. Trunking kabel digantung dilantai bangunan dengan dynabolt berukuran
½" x 2".
31.8. PENGUJIAN
Pengujian terhadap sistem kerja peralatan haruss dilakukan oleh pihak agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang.
Pengujian terhadap tahanan isolasi kabel kontrol harus dilakukan sesuai dengan
PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Pasal 32
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH
PEMBANGUNAN
Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
Lingkup Pekerjaan yang tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam RKS ini dari
semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai.
Semua bekas bongkaran bangunan existing dan sebagainya harus dikeluarkan dari
tapak konstruksi.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.
147 | P a g e