BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM DAN TEKNIS
Pasal 1
URAIAN UMUM
Page 1
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
4. Bila terjadi ketidak sesuaian antara gambar rencana dan keadaan lapangan, maka
Pemborong diharuskan berkonsultasi dengan Pengawas Lapangan atau Direksi Lapangan.
5. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan untuk pekerjaan guna mendapat persetujuan
Pengawas Lapangan atau Direksi
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi Rehabilitasi, Pembangunan dan bahan material sesuai dengan jenis
pekerjaannya yaitu :
Renovasi dan Pembangunan Bangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Lanning, Tembok
Talud, Paving Block dan Sumur Bor termasuk dalam pekerjaan ini :
• Pekerjaan Persiapan.
• Pekerjaan Bongkaran.
• Pekerjaan Pondasi, Sloof, Kolom Utama, Kolom Praktis, Ringk Balk.
• Bekisting dan Pembesian.
• Pekerjaan Dinding Bata
• Pekerjaan Plesteran
• Pekerjaan Pengecatan.
• Pekerjaan pagar
• Pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen yang antara lain terdiri dari :
Rencana Gambar dan Syarat – syarat (RKS), Gambar – gambar bestek, detail dan gambar
konstruksi berikut Keputusan Direksi Lapangan. Dan Risalah Rapat Aanwijzing.
Pasal 3
MEMULAI KERJA
Page 2
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Paling lambat 1 ( satu ) minggu setelah menerima Surat Perjanjian Pemborongan ( SPP),
pelaksana harus sudah memasukan rencana kerja yang terdiri dari:
1. Rencana kerja terinci dan dibuat sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan.
2. Bagan pengerahan tenaga dan pengadaan bahan-bahan dari alat-alat yang urutannya
disesuaikan dengan bagan rencana dan bagan pengadaan bahan-bahan yang urutan atau
disesuikan dengan bagan rencana kerja. Kelalaian dalam memasukan hal-hal tersebut
diatas berakibat penundaan waktu pelaksanan pekerjaan menjadi tanggung jawab
pelaksana tidak ada perpanjangan waktu itu.
3. Pelaksana sebelum melaksanakan pekerjaan harus membuat time schedule. Selambat –
lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal penunjukan dari Surat Perintah Kerja (SPK)
pelaksanaan pekerjaan, pihak Kontraktor / Pemborong harus sudah memulai
melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan. Apabila setelah 1 (satu)
minggu Kontraktor / Pemborong yang ditetapkan belum melaksanakan pembangunan fisik
secara nyata di lapangan, maka akan diberitahukan ketentuan yang telah dibuat oleh
Pemberi Tugas (Bouwheer).
Pasal 4
MOBILISASI
2. Pembuatan kantor Kontraktor / Pemborong, gudang dan lain – lain di lokasi proyek untuk
keperluan pekerjaan ini.
3. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Kontraktor / Pemborong dapat membuat
berbagai perubahan, pengurangan dan atau penambahan terhadap alat – alat konstruksi dan
instalasinya.
Page 3
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja, Kontraktor /
Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui.
Pasal 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
2. Dengan adanya “Pelaksana” tidak berarti bahwa Kontraktor / Pemborong lepas tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
4. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pemimpin / Ketua Proyek dan Konsultan
Pengawas bahwa “Pelaksana” dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor / Pemborong secara tertulis untuk
mengganti “Pelaksana”.
Pasal 6
RENCANA KERJA
Page 4
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan lebih dahulu dari Konsultan
Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari kalender setelah Surat Keputusan
Penunjukan (SPK) diterima oleh Kontraktor / Pemborong. Rencana Kerja yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh Pemberi Tugas / Pimpinan / Ketua
Proyek.
3. Kontraktor / Pemborong wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2 (dua) kepada
konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan Perencana. 1 (satu)
salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding direksi keet Kontraktor / Pemborong
di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan / prestasi kerja.
Pasal 7
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
Page 5
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
4. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
/ Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan
peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan kepada Pemberi Tugas.
9. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 30/KPTS/1984 dan Kep‐07/Men1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi tenaga kerja borongan
Harian Lepas pada Kontraktor maupun Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan
proyek‐proyek Departemen Pekerjaan Umum, Pihak Kontraktor /Pemborong yang sedang
melaksanakan pembangunan / pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan
memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.
10. Tim pelaksana harus menjaga kertiban dan keamanan di dalam di lingkungan sekitar
pekerjaan dari hal-hal serta kejadian kejadian yang dapat merugikan.
PASAL 8
TENAGA DAN SARANA KERJA
Page 6
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Kontraktor / Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan – bahan,
peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian – bagian pekerjaan serta
mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan – bahan, alat –
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah terimakannya pekerjaan
tersebut kepada Pemberi Tugas.
1. TENAGA KERJA
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. PERALATAN KERJA
Menyediakan alat – alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat – alat pengangkat dan
pengangkut serta peralatan – peralatan lain yang benar – benar diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 9
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN
1. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Untuk menghindari klaim dari ‘User’ / Proyek dikemudian hari, maka Kontraktor /
Pemborong harus betul – betul memperhatikan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan
memperhitungkan “ukuran jadi (finished)” sesuai dengan persyaratan ukuran pada gambar
kerja dan penjelasan RKS. Kontraktor / Pemborong wajib melaksanakan semua pekerjaan
dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan
Page 7
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat – syarat teknis dan
atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. Untuk jaminan mutu dan
kelancaran pekerjaan, pemborong harus menyediakan :
1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli di bidangnya selama pelaksaan
pekerjaan dan selama masa pemeliharaan bangunan memenuhi kewajiban menurut
kontrak.
2. Buku komunikasi untuk kunjungan tamu – tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
3. Mencatat semua petunjuk – petunjuk, keputusan – keputusan dan detail dari pekerjaan.
4. Alat – alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
‐ 1 (satu) kamera.
‐ 1 (satu) alat ukur schuifmat.
-1 (unit) komputer dan printer
‐ 1 (satu) alat ukur panjang 5m & 50 m.
‐ 1 (satu) mistar water pass panjang 120 cm.
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Standar Normalisasi Indonesia,
Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, antara lain :
• PUBI – 1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia
• NI – 3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
• NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
• NI – 10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan
• PPI – 1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
• PUIL – 1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik
• PPBI – 1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia
• SII : Standar Industri Indonesia
• SK SNI – T – 15 – 1991 – 03 (PBI – 1991) :Peraturan Beton Bertulang Indonesia
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
• AVWI : Peratutan Umum Instalasi Air
Serta :
• Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981.
• Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Tentang Keselamatan Tenaga Kerja
yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia..Jika tidak
terdapat di dalam Peraturan / Standar / Normalisasi tersebut di atas, maka
Page 8
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 10
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
1. Pelaksana lapangan setiap hari membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
Bulaan mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan /
pekerjaan, baik bersifat teknis maupun administrative.
2. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor / Pemborong harus memberikan data
– data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
3. Laporan mingguan dan laporan bulanan secara rutin dibuat oleh Pengawas Lapangan dari
Konsultan Pengawas.
4. Laporan – laporan tersebut diatas setiap minggu dan bulannya, harus diserahkan kepada
Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.
Pasal 11
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Bila gambar yang menyangkut spesifikasi teknis tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat – syarat (RKS), maka yang mengikat / berlaku adalah RKS.
Page 9
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
2. Harus juga disadari bahwa revisi – revisi pada alignemen, lokasi (bagian) dan detail
gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor /
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan
spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam
gambar atau ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap karakter yang tidak
dijelaskan dalam gambar dan spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh
keadaan darurat konstruksi atau lain – lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas
dan disahkan secara tertulis.
4. UKURAN
a. Pada dasarnya semua unsuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar
Pelengkap meliputi :
• As – as
• Luar – luar
• Dalam – dalam
• Luar – dalam
b. Ukuran – ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam Centimeter (cm),
untuk pekerjaan Arsitektur Engineering. Ukuran – ukuran yang digunakan dinyatakan
dalam M’, M2, M3, Unit, Set, Kg, Bh dan Ls, untuk Engineering Estimation , dan
Elektrikal Engineering.
c. Khusus ukuran – ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada dasarnya adalah jadi
seperti dalam keadaan jadi / selesai (“finished”)
d. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor / Pemborong wajib melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya memberikan keputusan mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
Page 10
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
e. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka pengukuran skala
tidak boleh dipergunakan kecuali sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Setiap
deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis. Kontraktor / Pemborong tidak
dibenarkan merubah atau mengganti ukuran – ukuran yang tercantum di dalam Gambar
Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas / Direksi, dan segala akibat
yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong baik dari segi biaya
maupun waktu.
5. PERBEDAAN GAMBAR
1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam suatu disiplin kerja,
maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat (berlaku)
2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil / Struktur, maka
Kontraktor / Pemborong wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas yang akan
memutuskan setelah berkonsultasi dengan Konsultan Perencana.
3. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian didalam pelaksanaan satu bagian
pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal
terdapat ketidak‐jelasan, kesimpang‐siuran, perbedaan – perbedaan dan atupun
ketidak‐sesuaian dan keragu‐raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor
/Pemborong diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas secara tertulis dan
selanjutnya diadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas / Direksi dan Konsultan
Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
3. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alas an oleh Kontaktor / Pemborong
untuk memperpanjang / meng – “klaim” biaya maupun waktu pelaksanaan.
Page 11
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
6. SHOP DRAWING
Istilah yang digunakan pada masing – masing disiplin adalah sebagai berikut :
a. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan lapangan yang harus dibuat oleh
Kontraktor / Pemborong berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
b. Kontraktor / Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun yang diminta
oleh Konsultan Pengawas.
c. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara
pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik
yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak
maupun di dalam buku ini.
e. Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor / Pemborong dan diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan harus sesuai dengan format standar dari
proyek dan harus digambar pada kertas kalkir yang dapat di reproduksi.
Page 12
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 12
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG
1. Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai
dengan ketentuan – ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi,
mengatur, atau memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab tersebut di atas.
3. Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor / Pemborong berkewajiban memperbaiki kerusakan
tersebut dengan biaya Kontraktor / Pemborong Sendiri.
6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor / Pemborong dalam melaksanakan
pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.
Page 13
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong dan tidak
akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah.
8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas akibatnya,
baik yang berupa barang – barang maupun keselamatan jiwa.
9. Apabila pekerjaan dan sisa – sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi
keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor /
Pemborong.
Pasal 13
BERITA ACARA KEMAJUAN PEKERJAAN, PEMERIKSAAN PEKERJAAN DAN
PENYERAHAN PEKERJAAN
Pasal 14
FOTO-FOTO KEMAJUAN PEKERJAAN
Kotraktor wajib membuat foto-foto kemajuan pekerjaan dari 0% , 25%, 50%, 100% dan hal-
hal penting, yang dianggap perlu atau dikehendaki oleh pemberi tugas, sebagai foto
Page 14
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
dokumentasi. Masing-masing foto dicetak berwarna dalam ukuran kartu pos dan ditambah
foto tampak keseluruhan gedung ukuran 10 R diserahkan lengkap dengan albumnya.
Pemotretan tiap objek diambil dalam tiga keadaan dan dijelaskan pada album, arah
pemotretan, dan bobot prestasi pekerjaan.
Pasal 15
KEWAJIBAN –KEWAJIBAN PEMBERI TUGAS DAN PELAKSANA
1. Pelaksanaan harus taat pada syarat-syarat ini dalam melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan yang tertera pada gambar –gambar dan yang di uraikan dalam spesifikasi
pekerjaan dan di dalam lingkup syarat- syarat ini, hingga dalam segala hal pemberi tugas
merasa puas.
Pasal 16
KEWAJIBAN MEMENUHI UNDANG- UNDANG, PERATURAN,
PEMBERITAHUAN- PEMBERITAHUAN, UPAH, ONGKOS- ONGKOS, SERTA
PERIJINAN
2. Pelaksanaan ini harus memenuhi dan memberikan segala keterangan yang dekehendaki
pemerintah dan mentaati peraturan- peraturan apapun yang dikeluarkan pemerintah
Page 15
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
setempat atau penegak hukum yang mempunyai wewenang mengenai pekerjaan yang ada
atau akan ada hubungannya dengan mereka.
3. Pelaksana harus membayar dan membebasakan pemberi tugas dari tanggung jawab
membayar upah atau ongkos ( termasuk segala pungutan atau pajak ) yang resmi, menurut
undang- undang yang berlaku.
4. Pelaksana wajib nenaganggung segala perijinan yang diperlukan untuk poekerjaan ini
dengan instansi terkait bila di perlukan.
Pasal 17
PERUBAHAN –PERUBAHAN/ PEKERJAAN
1. Pemberi tugas dapat mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan
pekerjaan tambah dan pekerjaan yang keurang layak dan tidak mengubah nilai.
2. Yang dimaksud dengan perubahan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan kurang adalah
yang terjadi karena pengubahan bahan atau pengatian atas rencana, kualitas atau kuantitas
dari pekerjaan yang tercantum dalam gambar-gambar kontrak dan terurai dalam
spesifikasi, serta penambahan, pembatalan atau pengatian macam standar setiap bahan
barang yang digunakan dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah-peritah tertulis
dari pemberi tugas.
3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar atau spesifikasi pekerjaan yang
diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebut di atas pelaksana harus
memberitahukan pada pemberi tugas secara tertulis dengan menerangkan dan
memberikan alas an perubahan-perubahan tersebut dan pemberi tugas akan
mengeluarkan petunjuk atau instruksi.
4. Nilai dari perubahan pekerjaan yang dimaksud harus diikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. Harga-harga dalam daftar rincian harga harus dipakai sebagai dasar dalam menentukan
harga satuan pekerjaan yang bersifat sama dan syarat-syarat yang dilaksanakan dengan
syarat-syarat serupa.
Page 16
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Harga-harga dalm daftar rincian harga dimana pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan
dengan syarat- syarat yang serupa .
c. Harga satuan tidak tercantum dalam daftar rincian harga ditentukan bersama oleh
pelaksana dan pemberi tugas.
Pasal 18
PERATURAN DAN STANDAR
1. Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan debgan peraturan yang
sah berlaku di Republik Indonesia selama pelaksanaan kontrak ini harus betul-betul ditaati
kecuali dibatalkan oleh rencana kerja dan syarat-syarat.
2. Bila mana dalam rencana kerja dan syarat-syarat telah ditentukan patokan kualitas bahan-
bahan bangunan, maka ketentuan yang berasal dari standar-standar atau peratuarn tersebut
bersifat melengakapi sejauh tidak bertentangan.
Pasal 19
PENGUTAMAAN JASA DAN PRODUKSI DALAM NEGERI
Kecuali ditentukan lain dalam kontrak untuk pelaksanaan penyelesaian dan pemeliharaan
pekerjaan, pelaksana harus mengutamakan jasa produksi dalam negeri meskipun tetap harus
memperhatikan syarat-syarat mutu bahan dan jasa yang berdasarkan persetujuan pemberi
tugas.
Pasal 20
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN – BAHAN
1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat‐syarat (RKS) ini
maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan – bahan yang akan dipergunakan
maupun syarat – syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat – syarat yang tercantum
dalam A.V. 1941 dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI tahun 1982),
Page 17
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan – ketentuan dan
syarat bahan – bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
2. Seluruh bahan material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan seperti material,
peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk
tujuan dimaksudkan.
3. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan
dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
4. Penempatan bahan – bahan material diatur dengan pertimbangan yang matang agar tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan serta sirkulasi / akses pekerja.
5. Bahan material disusun dengan metoda yang baik dengan cara FIFO (First in First Out),
sehingga tidak ada bahan material yang tersimpan terlalu lama dalam gudang / stock
material.
6. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan kesesuaian untuk
pekerjaan. Material harus diletakan di atas permukaan yang bersih, keras, dan bila diminta
harus ditutupi. Material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan pemeriksaan.
Benda – benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan tanpa ijin
tertulis dari pemiliknya.
7. Tempat penympanan barang harus dibersihkan (clearing) dan diratakan (leveling) menurut
petunjuk Konsultan Pengawas.
8. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan miring kesamping sesuai
dengan ketentuan sehingga memberikan drainase / pemasukan dari kandungan air / cairan
yang berlebihan. Material harus disusun rapi sehingga tidak menyebabkan pemisahan
bahan (segregation), agar timbunan tidak berbentuk kerucut dan menjaga gradasi serta
mengatur kadar air. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun dan diangkat / dibongkar
lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari 1 (satu) meter. Tinggi tempat
penyimpanan tidak lebih dari 5 (lima) meter.
Page 18
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 21
PEMERIKSAAN BAHAN – BAHAN
1. Bahan – bahan didatangkan / dipakai harus sesuai dengan contoh – contoh yang telah
disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam pasal 14 di atas.
2. Bahan – bahan yang tidak memenuhi syarat – syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan
afkir / ditolak Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lokasi bangunan /
proyek selambat – lambatnya dalam tempo 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
3. Apabila sesudah bahan – bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas /
Konsultan Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Konsultan
Pengawas / Konsultan Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada
Kontraktor / Pemborong, yang mana segala kerugian akibat oleh bongkarang tersebut
menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong sepenuhnya. Disamping itu pihak
Kontraktor / Pemborong tetap dikenakan denda sebesar 1 % (satu permil) dari harga
borongan.
4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan –
bahan tersebut, maka Kontraktor / Pemborong harus menguji dan memeriksanya ke
Laboratorium Balai Penelitian Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut
disampaikan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas / Direksi / Konsultan Perencana.
Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor / Pemborong.
5. Sebelum ada kepastian dari Laboratorium diatas tentang baik atau tidaknya kualitas dari
bahan – bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan – pekerjaan
yang menggunakan bahan – bahan tersebut diatas.
Pasal 22
SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR
Page 19
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 23
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
2. Konsultan Pengawas akan menetapkan batas – batas pekerjaan, dan menentukan pohon,
semak, tumbuhan dan benda – benda lain yang harus tetap berada di tempatnya.
Kontraktor / Pemborong harus menjaga semua jenis benda yang telah ditentukan harus
tetap di tempatnya.
Page 20
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
4. Segala objek yang ada dimuka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk, tunggul,
akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan – rintangan lainnya yang
muncul, yang tidak diperuntukan berada di sana, harus dibersihkan dan atau
dibongkar serta dibuang bila perlu.
Pasal 24
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
1. IJIN MEMASUKI TEMPAT KERJA.
b. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat sebelum
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, dan Kontaktor / Pemborong harus
memberikan kesempatan sepenuhnya kepada Petugas / Ahli dari Konsultan Pengawas
untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
d. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari waktu
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung libur/hari raya) tidak
dipenuhi / ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor / Pemborong dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
Page 21
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
2. KEMAJUAN PEKERJAAN
a. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh
Kontraktor / Pemborong demikian pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus
diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
b. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut
penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada
waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka Konsultan
Pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah – langkah yang perlu
diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
Bila Kontraktor / Pemborong atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja
dimana Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk atau perintah, maka
petunjuk atau perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana
atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor / Pemborong untuk menangani pekerjaan itu.
4. TOLERANSI
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan
toleransi yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada
bagian lain.
Page 22
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS I.
Pasal 1
UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu dan tidak terbatas
pada :
• Pekerjaan pembongkaran bangunan existing dan pembersihan sebelum pelaksanaan.
• Pekerjaan perlindungan instalasi “existing”
• Pekerjaan Site Marking / Pengukuran Kembali
2. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pasal 2
PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
Page 23
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 3
PERLINDUNGAN INSTALASI EKSISTING
1. Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk semua instalasi eksisting yang berada di dalam
tapak / site konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas
masih berfungsi dan akan digunakan lagi.
2. Kabel instalasi dan pipa eksisting yang masih berfungsi harus dilindungi, khusus pada
bagian yang diperkirakan akan mendapat perubahan, apabila karena satu dan lain sebab
sehingga jalur instalasi eksisting yang masih berfungsi harus dipindah, maka Kontraktor /
Pemborong harus melakukan pekerjaan itu sesuai dengan petunjuk dari Konsultan
PengawaS
Pasal 4
PENGUKURAN
Page 24
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
2. Hasil pekerjaan Seetting Out tidak boleh berbeda dengan Lay Out bangunan yang
ada dalam Gambar Bestek kecuali ditentukan lain oleh Perencana.
3. Perubahan-perubahan posisi bangunan karena alasan keterbatasan lahan atau
berubahanya kondisi existing lahan harus disetujui oleh Perencana dan Owner.
4. Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar hasil pekerjaan Seeting Out dan
disetujui oleh Perencana dan Konsultan Supervisi.
Pasal 5
PEMATOKAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
Page 25
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 2
GALIAN PONDASI
Page 26
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
11. Dimensi, ukuran, dan kedalaman galian harus tetap dan tidak berubah sebelum
pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan.
12. Kontraktor Pelaksana harus membuat dinding penahan tanah sementara jika tanah
disekitar galian adalah tanah agresif, labil, dan mudah runtuh sehingga membahayakan
pekerjaan pengalian.
13. Pengalian dengan alat berat dibenarkan selama tidak merusak struktur tanah disekitar
galian.
14. Hasil pekerjaan galian pondasi harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.
Pasal 3
URUGAN TANAH PONDASI
Pasal 4
URUGAN TANAH BAWAH LANTAI
Page 27
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
6. Kepadatan timbunan pada lapisan terbawah harus mencapai 95% dari standar proctor
laboratorium pada kadar air optimum dengan pemeriksaan kepadatan standar.
7. Hasil pemadatan tanah harus disetujui oleh Konsultan Supervisi
.
Pasal 5
URUGAN PASIR
1. Pasir Urug hanya dipergunakan untuk urugan dan timbunan serta alas pekerjaan Lantai
Kerja Beton (Line Concrete).
2. Pasir Urug tidak untuk digunakan pada pekerjaan beton struktural dan beton non
struktural.
3. Pasir Urug terdiri dari butiran-butiran yang keras dan bersifat kekal.
4. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 10 % dari berat keringnya.
Page 28
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 2
PEKERJAAN PONDASI
2. Bahan dan Peralatan
Page 29
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Page 30
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 2
BETON BERTULANG
1. Beton Bertulang
Seluruh pekerjaan beton bertulang harus mengikuti petunjuk dalam PBI (1971) Standar
Mutu Beton K175 dan K225
2. Penulangan
Seluruh besi untuk pekerjaan beton bertulang harus dipasang dengan ukuran sesuai
seperti pada gambar bestek.
3. Semen ( PC )
a. Semen kecuali tercantum lain dalam spesifikasi harus digunakan semen portland
dengan persyaratan Standar Indonesia Nasional Indonesia (SNI) No. 15-2049-1994
dan ASTM C-150-84
b. Cara pengaturan dan cara penyimpanan semen harus sedemikian rupa pada tempat-
tempat yang baik untuk memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen terlindung dari
kelembaman hujan. Untuk seluruh proyek ini hanya dipilih 1 (satu) merek semen.
Pemakaian semen menurut urutan kedatangannya untuk menghindari mengerasnya
semen yang datang lebih awal.
4. Aggregat Beton
a. Batu alam hasil disintegasi alami batuan atau batu pecah yang diperoleh dari
mesin pemecah batu (stone crusher).
b. Agregat yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi menurut PBI-1971.
Page 31
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
c. Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm. Agregat kasar adalah agregat dengan
ukuran butir lebih besar dari 5 mm (PBI-1971).
d. Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan dan sebaiknya
dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak bercampur dengan tanah.
5. Aggregat Kasar
a. Aggregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras, tidak
berpori dan bersudut. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh
melebihi 20 % dari jumlah berat seluruhnya.
b. Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50 % kehilangan
berat menurut test.
6. Aggregat Halus
a. Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin
pemecah batu.
b. Pasir harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan subtansi-subtansi
yang merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung segala jenis subtansi tersebut
lebih dari 5 % (PBI-1971).
c. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
d. Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar.
e. Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan
pelaksanaan pekerjaan dan menjamin agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang
tidak diinginkan, sebaiknya dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak
bercampur dengan tanah.
7. Air
Air pembuatan beton dan perawatan beton harus bersih, tidak mengandung minyak,
garam, asam, dan zat-zat kimia yang dapat merusak beton dan baja.
8. Bekesting digunakan kayu jenis kelas III (sembarang) baik untuk papan lantai maupun
sokongan.
9. Peraturan
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah-istilah teknik serta syarat-syarat
pelaksanaan beton secara umum menjadi suatu kesatuan dalam bagian dokumen ini.
Page 32
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton harus
sesuai dengan standar di bawah ini :
- Tata Cara Penghitungan Struktur untuk Bangunan Gedung
SKSNI T-15-1991-03.
- Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan.
- Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971).
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982)
Page 33
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
e. Semua pengecoran bagian dasar kontruksi beton menyentuh tanah harus diberi lantai
kerja setebal 5 cm agar menjadi duduknya tulangan dengan baik dan untuk
menghindari penyerapan air semen oleh tanah.
a. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan atau
jika umur beton melampaui waktu sebagai berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
- Plat lantai/atap 21 hari
Dengan persetujuan Direksi Lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal
benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai
kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh
Direksi Lapangan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan
beton harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam
dan tidak pecah.
Page 34
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah
harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.
c. Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya tidak
boleh dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75 % dari kekuatan
umur 28 hari dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan umur
28 hari.
d. Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam dan
harus di bidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih relatif
segar semua bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta lubang-lubang
harus diisi dengan adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum pelaksanaan pekerjaan
tersebut di atas harus dibasahi secara menyeluruh. Semua bagian-bagian atau
permukaan yang kasar harus digosok dengan batu karburandum dengan air dan
ditinggalkan dalam warna yang merata. Penggosokan hanya diperlukan pada
permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air semen.
e. Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan
halus. Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap
kelebihan air tidak dibenarkan sama sekali.
Pasal 3
BEKISTING BETON BERTULANG
1. Bahan-bahan dan Peralatan.
a. Bahan yang digunakan adalah :
Page 35
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
a. Peraturan yang dipedomani adalah peraturan Konstruksi kayu Indonesia (PKK I 61)
NI-5.
b. 6.3.2 Kayu yang digunakan digunakan adalah kayu kelas III asalkan cukup kuat dan
lurus.
c. Peil Bekesting harus datar, rata dan tidak berlubang-lubang.
d. Pembukaan Bekesting harus diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
o Beton menahan beban selama 24 hari
a. Pilih kayu yang keras dan sesuai dengan ukuran yang telah diperhitungkan mampu
menahan beban pengecoran.
b. Ukur Peil Bekesting yang telah ditemukan dengan selang air dan Water pass.
c. Dinding dan alas Bekisting harus dilapisi dengan triplek agar permukaan beton
menjadi rata.
d. Setelah Bekisting siap dipasang semua perhatikan daerah tertentu yang harus
diperkuat dengan lat seng.
e. Apabila pengecoran sudah selesai dan beton sudah mengeras sesuai waktu yang
disyaratkan baru dilakukan pembuka Bekisting secara hati-hati agar beton tidak
keropos.
f. Kayu Bekisting yang sudah dibongkar disusun pada suatu tempat sehingga tidak
meganggu pekerjaan lain.
SPESIFIKASI TENIS V.
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN
Pasal 1
UMUM
Page 36
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan adalah :
a. Pasangan Batu
c. Pasangan Batu Angin
b. Plasteran Batu bata
c. Plasteran Beton / Aci Beton
Pasal 2
PEKERJAAN PASANGAN
Page 37
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 3
PEKERJAAN PLASTERAN
1. Sebelum memulai pekerjaan ini perhatikan permukaan pasangan batu bata, apabila ada
yang menonjol melebihi ± 2 cm sebaiknya dibobok dan diratakan dahulu.
Page 38
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
2. Untuk mal plasteran dipasang benang dalam arah horizontal, vertical serta diagonal.
3. Aduk campuran semen sesuai keperluan dengan mesin molen.
4. Untuk plasteran yang tinggi dari lantai ± 1,5 m harus dibuat perancah atau bangku.
5. Siram dengan air terlebih dahulu pasangan batu bata sebelum diplaster.
6. Untuk memudahkan merekat plasteran, dinding pasangan batu bata dikerik / dibuat
kasar.
7. Permukaan plasteran yang baru harus dijaga tetap basah selama 48 jam dengan cara terus
disiram.
8. Setelah siap diplaster dilakukan penambahan dan pelaburan yang dibutuhkan.
SPESIFIKASI TEKNIS X.
PEKERJAAN BESI PAGAR
Pasal 1
UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Besi adalah :
a. Pemasangan Pagar Besi Bulat Polos Ø12mm Lengkap Tercat Sesuai Gambar
Rencana
b. Pemasangan Pintu Gerbang pagar Besi Bulat Polos Ø14mm Frame Besi Pipa
Page 39
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
f. baut Angker
Pasal 2
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI PAGAR
2. Pekerjaan Pemasangan Pagar Dengan bahan BRC ini harus dikerjakan oleh tenaga ahli
yang dikirim dari pabrik yang mengeluarkan merek dagang, atau tukang besi yang
berpengalaman yang telah mengerjakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik.
3. Bahan material yang digunakan harus sesuai dengan design dan mutu yang diminta oleh
pihak direksi.
5. Penggunaan peralatan kerja yang memiliki resiko harus diperhatikan secara baik, jangan
sampai ada kelalaian pada saat bekerja.
6. Pemasangan Besi harus baik dan rapi dengan catatan pantauan, jika posisi Vertikal harus
tegak lurus, dan jika posisi Horizontal harus lurus rata.
7. hasil Pengelasan harus rapi dan tidak meninggalkan kerak – kerak sisa pengelasan,
menggosok dengan menggrinda permukaan pengelasan.
8. Pada bagian sambungan pada pekerjaan ini harus sangat diperhatikan secara teliti, hasil
sambungan harus rapi dan rata, jangan sampai menggupal atau menggelembung.
9. Pemasangan dan perakitan pekerjaan ini harus kuat, sesuai dengan instruksi dan
konsultan supervisi.
Page 40
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
c. Pengecatan Besi
Pasal 2
PEKERJAAN CAT
Page 41
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
g. Pengecatan dilakukan sampai 3 kali ulang atau sampai seluruh pengecatan mendapat
hasil yang baik tidak kelihatan lagi bercak – bercak semua Permukaan kayu.
h. Dinding yang masih ada cat lama harus dibersihkan terlebih dahulu dengan
menggunakan kertas pasir (Amplas) sampai bersih dan nampak permukaan dinding
kembali.
i. Jenis harus tahan terhadap cuaca
j. Urutan Pengecatan adalah sbb :
• Dinding : cat dasar 1 kali dan cat warna tambah 1 kali
• Besi : cat dasar 1 kali dan cat warna 2 kali
b. Seluruh permukaan dinding digosok seluruhnya sampai bersih dengan kertas Amplas.
c. Kemudian didempul atau diplamin Pada tempat yang diperlukan selanjutnya digosok
dengan Amplas sampai rata.
e. Bahan Cat sebelum digunakan harus dicairkan dengan menggunakan air bersih atau
tihner tergantung jenis cat.
f. Untuk pengecatan yang tingginya melebihi 1,5 m harus dibuat bangku atau perancah.
Page 42
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
3. Pekerjaan lain – lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat gambar
As build drawing serta diajukan addendum (perubahan
Pasal 2
PENUTUP
1. Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum
dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang
sama 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain itu laporan
harian serta semua Berita acara yang diperlukan.
2. Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan
harus dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari
Direksi.
Medan,.............. Agustus
2017
Dibuat Oleh
Konsultan Perencana
CV. KARYA VITALOKA
AHMAD RIZAL
Direktur
Page 43
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Page 44
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Rehabilitasi Pagar FIB
TAHUN ANGGARAN 2017
Page 45