Anda di halaman 1dari 33

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN DED INTERIOR GRAHA PELAYANAN TERPADU


DI KOMPLEK PERKANTORAN RACI

BAB I

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu di Komplek Perkantoran


Raci , sebagaimana ditunjukan dalam gambar-gambar dan diuraikan dalam syarat-
syarat teknik serta dalam rencana anggaran biaya (RAB)

Pasal 2
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%) , jika diperlukan pihak Kontraktor


membuat persentase atau Kick Off Meeting (Jika diperlukan)dengan Pihak
Pemberi kerja/Pengawas tentang pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan
(Organisasi proyek, Time schedule, Tenaga personil, cara pengaturan pekerjaan
dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. Kontraktor harus mengerjakan semua jenis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
yang telah disiapkan oleh Pengawas.
3. Segala penyimpangan dari spesifikasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan
pihak pemberi kerja,maka seluruh resiko dan biaya yang timbul menjadi beban
dan tanggung jawab pihak Kontraktor.
4. Kontraktor harus menempatkan wakil/Tenaga Teknis yang selalu berada di
lokasi pekerjaan pada waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sehingga
dapat memutuskan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 3
PERATURAN TEKNIS

1. Pelaksanaan pekerjaan ini digunakan peraturan-peraturan seperti tercantum di


bawah ini :
a. Persyaratan Umum Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
b. Peraturan Departemen Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
c. Peraturan-peraturan Pemerintah Pusat/ Daerah setempat
d. Peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai syarat-syarat umum
konstruksi.
e. Standarisasi-standarisasi lain, yang berhubungan dengan pekerjaan di atas.

2. Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini terdapat perbedaan
terhadap peraturan-peraturan sebagaimana dinyatakan didalam ayat (1) di atas,
maka Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini yang mengikat.

Pasal 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


a) Untuk pelaksanaan pekerjaan ini jangka waktu yang diberikan adalah
……… (…………………) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat
Perjanjian sampai dengan pekerjaan harus selesai 100% (serah terima
pertama).
b) Untuk keperluan pelaksanaan pengawasan / monitoring maka sebelum
pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal
waktu yang terinci dan jelas, dan tergantung keperluannya apakah harus
dengan network planning atau cukup barchart atau sesuai permintaan
Pemberi Tugas.
c) Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 60 (enam puluh) hari
kalender, terhitung dari tanggal pernyerahan pertama. Kontraktor harus
memperbaiki hingga memuaskan segala
kekurangan atau kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan karena
ketidak sempurnaan bahan atau pelaksanaan.
d) Apabila Kontraktor dalam jangka waktu yang ditetapkan belum melakukan
perbaikan yang diperlukan, maka pemberi tugas berhak melakukan
perbaikan pekerjaan tersebut atas biaya yang dibebankan kepada
Kontraktor.
e) Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir, pekerjaan diserahkan untuk
kedua kalinya, yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Ke II.
f) Masa pemeliharaan otomatis akan bertambah, jika masa perbaikan
melampaui masa pemeiharaan pekerjaan.
g) Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan Jadual Pelaksaan
Pekerjaan (kurva S dan Bar Chart) dengan detail, yang diperlihatkan urutan
pelaksanaan kegiatan beserta waktu yang dibutuhkan dan diserahkan
kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Selanjutnya Jadwal ini akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan
pekerjaan dan penetapan kemajuan (progress) fisik pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
h) Secara berkala Kontraktor harus membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
mingguan/bulanan yang akan digunakan sebagai acuan kerja.

2. Jadwal Kedatangan Bahan/Material


Jadwal kedatangan bahan/material harus disesuaikan dengan jadual
pelaksanaan pekerjaan dan dibuat secara terpisah. Dalam jadual harus sudah
termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, jadual rencana pengiriman,
pengambilan sampel, dan pengujian bahan. Jadual ini harus diserahkan kepada
Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

Pasal 5
LOKASI, DAERAH KERJA DAN LALU LINTAS PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Lokasi yang disediakan untuk areal kerja akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan, dimana Kontraktor harus menyiapkan,
menempatkan, mengatur penggunaan lapangan kerja yang tersedia untuk
menempatkan peralatan, tempat penyimpanan bahan-bahan serta tempat lain
yang dibutuhkan kemudian.
2. Sebelum menggunakan lapangan kerja, Kontraktor harus mengajukan
gambar/layout untuk areal kerja, selanjutnya dikonsultasikan dengan Pemberi
Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dan
petunjuk lebih lanjut.
3. Pada akhir pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas
Lapangan, Kontraktor harus segera membongkar/memindahkan material sisa,
alat-alat konstruksi penolong atau bentuk lain yang sudah tidak digunakan
sehingga bekas tempat kerja tersebut bersih kembali.
4. Daerah Kerja Kontraktor adalah diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh
yang berwenang/Pemberi Pekerjaan.
5. Bila Kontraktor memerlukan tambahan daerah kerja adalah tanggung jawab
Kontraktor sendiri untuk mencari lahan yang sesuai dan membayar semua biaya
sehubungan dengan hal itu bila diperlukan .
6. Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan
secara tertulis lokasi daerah kerja yang diusulkan dan bertanggung jawab atas
pengeluaran tambahan yang terjadi sehubungan dengan hasil inspeksinya di
daerah kerja tersebut yang berlokasi di luar lokasi pekerjaan.

7. Kontraktor harus mematuhi peraturan LALU LINTAS jalan dalam area pekerjaan
maupun jalan-jalan operasional pelayanan dalam lokasi pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
8. Harus selalu diperhatikan dalam membebaskan jalan ke lapangan pekerjaan dan
dalam melaksanakan hal itu harus menghindarkan perusakan lingkungan. Bila
terjadi perusakan, kontraktor berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti.

PASAL 6
KONDISI LAPANGAN

1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus benar-benar


memahami kondisi keadaan lapangan pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin
akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan
segala akibatnya.
2. Kontraktor Pelaksana harus memperhatikan secara khusus mengenai
pengaturan lokasi tempat bekerja, penempatan material, pengamanan dan
kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.
3. Penentuan lokasi akses gudang kerja,akses bongkaran material lama dan
material baru harus diperhatikan karena lokasi kerja berada dalam Area aktif
yang sedang beroperasi.
4. Kontraktor Pelaksana harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian
Gambar Kerja, RKS dan dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi
lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
5. Kontraktor Pelaksana wajib membuat skema pola kerja dan teknis yang sesuai
rencana kerja atau yang lebih efisien dan lebih aman serta tidak menggangu
aktifitas gedung secara total.
6. Kontraktor Pelaksana harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan, yang ahli dan berpengalaman, dan selalu berada di lapangan yang
bertindak sebagai wakil Kontraktor Pelaksana di lapangan dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggung
jawab penuh di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Pemberi
Pekerjaan.
7. Penanggung jawab harus terus menerus berada di tempat/lokasi proyek selama
jam-jam kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat
yang dikehendaki Pemberi Pekerjaan.
8. Petunjuk dan perintah Pemberi Pekerjaan dalam pelaksanaan disampaikan
langsung kepada Kontraktor Pelaksana melalui Penanggung jawab tersebut
sebagai penanggung jawab lapangan.
9. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menjalankan peraturan dan tata tertib yang
ketat terhadap semua buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan-bahan yang
berada di bawahnya. Siapapun di antara mereka yang tidak berwenang
melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
ketertiban, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah
Konsultan Pengawas.
10. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang
timbul di lapangan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana, yang
disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai atau cara
pengerjaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS,
menjadi tanggungjawab penuh Kontraktor Pelaksana untuk mengadakan
perbaikan sampai dianggap cukup oleh Pemberi Pekerjaan atas biaya Kontraktor
Pelaksana.
11. Pemberi Pekerjaan juga berhak untuk setiap saat meminta kepada Kontraktor
Pelaksana untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor
Pelaksana atas semua pekerjaan yang cacat yang timbul selama masa
pemeliharaan tersebut.

PASAL 7
PENYEDIAAN,PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN/MATERIAL

1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama dan pabrik
pembuatan dari suatu material/bahan ataupun Barang yang bersifat pengadaan,
maka dalam hal ini dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut
yang digunakan dalam konstruksi dan untuk mempermudah Kontraktor
Pelaksana mencari material barang tersebut.
2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik pembuat
dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas yang telah
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Konsultan Perencana dan bila tidak
ditentukan dalam RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan barang tersebut
harus diusahakan dan disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, yang harus
mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui Konsultan
Pengawas dan Pemberi Pekerjaan .

3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera disediakan
atas biaya Kontraktor Pelaksana, setelah disetujui Konsultan Pengawas/Pemberi
Pekerjaan, harus dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi syarat spesifikasi teknis
perencanaan.
4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi
Pekerjaan untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang
dipakai tidak sesuai kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
5. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus sudah
memasukan harga penawaran biaya untuk pengujian berbagai material.
Kontraktor Pelaksana juga tetap bertanggung jawab atas biaya pengujian
material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah Pemberi Pekerjaan
/Konsultan Pengawas.
6. Material dan bahan diutamakan harus bermerek lokal berstandar SNI.
a. Bahan-bahan yangakan digunakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu
melalui pengujian oleh pihak ketiga yang ditunjuk dan disepakati oleh kedua
belah pihak.
b. Pengujian dan hasil pengujian akan menjamin kualitas,ukuran serta
rekomendasi merek material atau bahan yang akan digunakan dimana
standar pengujian mengacu pada pengujian beton dan baja.
c. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan
Pengawas dan ternyata masih dipergunakan oleh Kontraktor Pelaksana, maka
Konsultan Pengawas wajib memerintahkan pembongkaran kembali kepada
Kontraktor Pelaksana, dimana segala kerugian yang disebabkan oleh
pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana
sepenuhnya.
d. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas
dari bahan-bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada
Kontraktor Pelaksana untuk mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan
tersebut dan memeriksakannya ke Laboratorium yang disetujui oleh Pemberi
Pekerjaan, dan segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan
Kontraktor Pelaksana.
e. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas
bahan-bahan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan
melanjutkan pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut.
7. Bahan-bahan yang tidak sesuai, tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas
jelek yang dinyatakan afkir atau ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera
dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo 2x24
jam dan tidak boleh dipergunakan :
a. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
KonsultanPengawas dan ternyata masih dipergunakan oleh Kontraktor
Pelaksana, maka Konsultan Pengawas wajib memerintahkan pembongkaran
kembali kepada Kontraktor Pelaksana, dimana segala kerugian yang
disebabkan oleh pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana sepenuhnya.
b. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas
dari bahan-bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada
Kontraktor Pelaksana untuk mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
tersebut dan memeriksakannya ke Laboratorium yang disetujui oleh Pemberi
Pekerjaan, dan segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan
Kontraktor Pelaksana.
c. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas
bahan-bahan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan
melanjutkan pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut.

PASAL 8
GAMBAR DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)

1. Gambar Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh Konsultan Perencana
adalah gambar rencana atau gambar kerja, yang artinya adalah gambar yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor Pelaksana dan
menjadi acuan bagi Konsultan Pengawas untuk memberikan approval shop
drawing yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana sebelum pelaksanaan
pekerjaan.

2. Gambar shop drawing dan gambar as built drawing, dikerjakan oleh Kontraktor
Pelaksana, bedanya shop drawing dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan,
karena menjadi panduan pelaksanaan pekerjaan itu

sendiri. Sedangkan gambar as built drawing dibuat setelah selesai pekerjaan dan
menggambarkan apa yang terlaksana di lapangan, termasuk penyesuaian atau
perubahan yang mungkin terjadi di lapangan.
3. Gambar shop drawing dibuat setiap ada tahap pekerjaan yang akan
dilaksanakan, dengan meminta approval dari Konsultan Pengawas.
4. Gambar asbuilt drawing dibuat setelah selesai pekerjaan dan menggambarkan
apa yang terlaksana di lapangan dan diserahkan kepada Konsultan Pengawas
paling lambat dalam tempo 6 (enam) hari kerja.
5. Pelaksanaan diharapkan sesuai gambar rencana, namun atas dasar
pertimbangan kekuatan dan keamanan struktur bangunan, gambar rencana
dapat berubah atas persetujuan Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan
Pemberi Pekerjaan.
6. Gambar rencana hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh
Pemberi Pekerjaan, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
7. Perubahan gambar rencana(gambar CCO) ini harus dibuat gambarnya oleh
Kontraktor Pelaksana yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pemberi

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
Pekerjaan danKonsultan Pengawas, dengan memperhatikan perbedaan antara
gambar awal rencana dan gambar perubahan rencana

PASAL 9
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK

1. Jika terdapat perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat ini, maka Kontraktor Pelaksana harus mananyakannya secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas / Pemberi Pekerjaan.
2. Jika didalam gambar kerja DED terdapat perbedaan antara gambar skala dan
notasi/dimensi maka yang menjadi acuan adalah notasi/dimensi yang tertera
dan harus mendapat persetujuan dari pemberi pekerjaan.
3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja, RKS atau dokumen
yang berlainan dan atau bertentangan,maka yang diambil sebagai patokan
adalah yang mempunyai bobot teknis yang lebih tinggi dan harus mendapat
persetujuan dari pemberi pekerjaan.

PASAL 10
PENGUKURAN DAN ELEVASI

1. Kontraktor Pelaksana diwajibakan melakukan pengukuran dan penggambaran


kembali lokasi pekerjaan yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan
secara mendetail
2. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.
3. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaaan lapangan
harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan
untuk dimintakan keputusannya.
4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, dalam hal apapun
menjadi tanggungjawab Kontraktor Pelaksana, karenanya Kontraktor Pelaksana
diwajibkan mengadakan pemeriksaan secara komprehensif terhadap gambar-
gambar dan dokumen yang ada.
5. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dapat dilakukan dengan alat
waterpass / theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
6. Kontraktor harus memberitahukan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan
sekurang-kurangnya dalam waktu 24 jam, bila akan mengadakan levelling pada
semua bagian dari pada pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
7. Kontraktor harus menyediakan atas biaya Kontraktor semua bantuan yang
diperlukan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan dalam mengadakan
penelitian levelling tersebut.
8. Pekerjaan akan diberhentikan beberapa saat bila perlu untuk mengadakan
penelitian kelurusan maupun level dari bagian-bagian pekerjaan.
9. Kontraktor harus membuat peil / titik-titik tanda (bench mark) permanen di
tiap-tiap bagian pekerjaan dan peil ukur ini harus diberi pelindung dan dirawat
selama berlangsungnya pekerjaan agar tidak berubah.

.
PASAL 11
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

1. Kontraktor Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan


persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang
diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan berupa asuransi keselamatan (BPJS
Ketenagakerjaan).
2. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas biaya, kerugian tuntutan ganti
rugi (claim) yang diakibatkan oleh adanya kecelakaan atau peristiwa
meninggalnya seseorang dalam melaksanakan pekerjaan pelaksanaan tersebut,
bilamana hal itu disebabkan oleh kelalaian Kontraktor Pelaksana.
3. Kontraktor Pelaksana wajib memenuhi peraturan-peraturan hukum mengenai
perawatan dan tunjangan / ganti rugi bagi korban dan keluarganya.
4. Didalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (PPPK).
5. Papan dan patok papan info harus jelas untuk menjamin keselamatan para
pekerja dan pengguna gedung.
6. Pelaksanaan harus memperhatikan K3 dalam setiap pelaksanaan berupa
pengecekan asuransi keselamatan kerja dan kelengkapan alat kerja

PASAL 12
IJIN-IJIN

Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan


pekerjaan, antara lain : ijin pengambilan material, ijin pembuangan, ijin trayek dan
pemakaian jalan, ijin penggunaan bangunan serta ijin- ijin lain yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat, harus cepat diselesaikan dan
tembusannya disampaikan kepada Konsultan Pengawas

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
Pasal 13
GANTI RUGI

Kontraktor bertanggung jawab atas segala ganti rugi, jika akibat kelalaian
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor menimbulkan kerugian-
kerugian kepada pihak lain. Tidak diadakan mata pembayaran untuk ganti rugi
tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam biaya yang diajukan di dalam
Dokumen Kontrak.

Pasal 14
PERSETUJUAN PEMBERI TUGAS/PENGAWAS LAPANGAN

1. Semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan/material


dan lain-lain yang memerlukan persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan
harus diserahkan dalam waktu 3 (tiga) rangkap dan apabila disetujui, 1 (satu)
rangkap daripadanya akan dikembalikan kepada Kontraktor dan lainnya akan
disimpan oleh Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.
2. Apabila bahan-bahan/material dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka Pemberi
Tugas/Pengawas Lapangan berhak untuk menolak bahan/material atau hasil
pekerjaan tersebut. Kontraktor harus mengadakan/memperbaiki kembali
bahan/material atau hasil pekerjaan tersebut tanpa perpanjangan waktu dan
segala biaya yang Panitiabul menjadi tanggungan dari Kontraktor.

Pasal 15
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

1. Kontraktor diharuskan untuk memberi penjelasan, apabila Pemberi


Tugas/Pengawas Lapangan memerlukan data/keterangan tentang material yang
digunakan dan tempat asal material yang didatangkan untuk suatu tahap
pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.
2. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.
Pemberitahuan Permohonan Kerja (request) secara tertulis lengkap dan jelas
harus terlebih dahulu disampaikan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan
dan dalam jangka waktu yang cukup sebelum dimulainya pelaksanaan bagian
pekerjaan tersebut agar Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan mempunyai waktu
untuk melakukan pemeriksaan kesiapan pekerjaan tersebut.
3. Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan harus disertai
kelengkapan sebagai berikut :

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
a. Jadual/waktu pelaksanaan
b. Metode kerja (cara kerja, tata urutan kerja, jenis alat, bahan yang
digunakan, tenaga kerja dan lain-lain)
c. Gambar kerja (shop drawing) untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan
yang memerlukan penjelasan dalam bentuk gambar.

Pasal 16
MATERIAL DAN BAHAN

1. Kontraktor harus mengajukan daftar bahan-bahan/material yang akan


digunakan, tempat asal/sumber serta contoh material yang akan digunakan.
Daftar tertulis ini sebelum digunakan harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Pengawas Lapangan.
2. Bahan bangunan harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi
berkurang maupun mengalami kerusakan selama penyimpanan. Penyimpanan
hendaknya dilandasi dengan lantai yang keras, bersih dan terlindungi atap.

Pasal 17
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

1. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat penetapan


pemenang, Kontraktor harus memasukkan Rencana Prosedur Mobilisasi beserta
Daftar Terinci Peralatan yang digunakan kepada Pemberi Tugas/pengawas
Lapangan.
2. Kontraktor harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi diatas dalam waktu 10
(sepuluh) hari setelah Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan memberikan
persetujuan dimulainya pekerjaan. Peralatan yang diajukan tersebut harus
sudah berada di lokasi pekerjaan sesuai dengan jadual kebutuhan alat dan tidak
boleh dipindahkan ke lokasi lain selama pekerjaan ini berlangsung.
3. Penyediaan lokasi penyimpanan/parkir peralatan di areal pekerjaan terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.
4. Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut
yang bisa mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti.

Pasal 18
SARANA & PRASARANA KERJA

1. Kontraktor harus menyediakan kendaraan/mobil proyek untuk kebutuhan


Pemberi pekerjaan dan pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
2. Setelah pekerjaan selesai seluruh sarana & prasarana harus dipindahkan dan
Kontraktor berkewajiban untuk membongkar, dengan biaya ditanggung
Kontraktor.

Pasal 19
DOKUMENTASI & PELAPORAN

1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana,


perubahan - perubahan yang mungkin terjadi harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari pemberi Tugas.
2. Setiap akhir pekan, kontraktor harus menyampaikan laporan mingguan kepada
pemberi tugas tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan,
meliputi pengadaan bahan di tempat proyek , penambahan, pengurangan atau
perubahan pekerjaan, jumlah/macam dan harga satuan bahan-bahan yang
masuk, kejadiam-kejadian penting lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan
proyek.
3. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah, daftar pekerja ini
setiap waktu dapat diperiksa oleh pengawas/Pemberi Tugas, dan ia berhak
mengadakan penelitian penelitian tentang produktivitas pekerja tersebut.
4. Didalam laporan harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk,
pekerja, pegawai/karya-wan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari
pengawas/Pemberi Tugas dan lain-lainnya yang dipandang perlu.
5. Setiap akhir bulan dan paling lambat tanggal 31, Kontraktor harus melaporkan
kemajuan pekerjaan terperinci dan prosentase terhadap keseluruhan / bagian.
6. Dokumentasi pekerjaan berupa foto atau video (bila diperlukan) wajib dibuatkan
sebelum dimulai pekerjaan pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), tahap pelaksanaan
pekerjaan dan setelah selesainya pekerjaan (fisik 100%) dan Kurva S meliputi
rencana dan realisasi pekerjaan pada bulan tersebut. Pada setiap hasil
dokumentasi tersebut agar diberi penjelasan. Jumlah foto dokumentasi tsb
dibuat 2 (set). Dokumentasi yang berupa foto berwarna ukuran post card yang
menunjukkan kemajuan pekerjaan beserta peralatan yang dipakai dan lain-lain
foto tentang kejadian-kejadian penting. Semua foto-foto tersebut dijilid lengkap
dengan keterangan keterangan dan tanggal pengambilan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
Pasal 20
GAMBAR REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN (AS BUILT DRAWING)

1. Pihak rekanan wajib membuatkan gambar realisasi pelaksanaan pekerjaan (as


bulit drawing) pada saat pekerjaan selesai 100 %.
2. Pihak rekanan yang belum menyerahkan gambar realisasi pelaksanaan pekerjaan
(as built drawing) tersebut di atas tidak dapat dibayarkan angsuran pembayaran
terakhirnya.

Pasal 21
BAHAN DAN PERALATAN

1. Semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini, harus
yang disetujui oleh Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan.
2. Bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas pekerjaan karena tidak sesuai
dengan contoh yang telah disetujui, harus segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan, selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam, bila
Kontraktor tidak mengindahkan, maka bahan tersebut menjadi milik
Pemberi Tugas.
3. Apabila bahan-bahan yang telah ditolak ternyata masih digunakan juga,
maka Pengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan kepada Kontraktor
untuk membongkarnya atau oleh pengawas dikeluarkan dari lapangan dan
segala kerugian akibatnya, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

4. Apabila bahan/material yang telah ditolak ternyata masih digunakan juga,


maka Pengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan kepada Kontraktor
untuk membongkarnya atau oleh Pengawas dikeluarkan dari lapangan dan
segala kerugian akibatnya, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor

5. Kontraktor harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan ini sedemikian rupa sehingga pelaksanaan
pekerjaan berjalan lancar, baik dan sesuai dengan rencana seperti yang
disyaratkan dalan RKS ini. Perubahan-perubahan struktural tidak dapat
diperkenankan
karena ketidakmampuan peralatan yang disediakan Kontraktor, kecuali bila
ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/Pengawas.

6. Pengawas / Pemberi Tugas berhak memerintahkan Kontraktor untuk


mengganti / menambah peralatan yang disediakan Kontraktor bilamana
dipandang bahwa peralatan tersebut tidak mampu memenuhi persyaratan
mutu, kelancaran dan waktu yang telah ditetapkan . Segala biaya

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
penggantian/penambahan peralatan ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

BAB II

SYARAT-SYARAT TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN

Pasal 22
M A T E R I A L & PERSYARATANNYA

1. Material yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi


persyaratan teknis ini .
2. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, ia harus
memberikan keterangan selengkap-lengkapnya dalam Dokumen Tender.
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pemesanan bahan. Hal yang harus
diberitahukan pada Pengawas meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan yang
dipesan.
3. Semua material yang digunakan harus dilakukan pengecekan/pemeriksaan oleh
Konsultan pengawas dan Pemberi pekerjaan sebelum dilakukan pengiriman
kelokasi pekerjaan. Segala biaya yang muncul menjadi beban pihak Pelaksana.
4. Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barang atau bahan-
bahan yang harus dipakai,maka dapat digunakan ASTM, AASHO, BRITISH
STANDARD atau peraturan-peraturan yang ada yang relevan.
5. Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untuk memenuhi salah satu
dari standard atau peraturan di atas, maka bahan-bahan, barang-barang atau
kemasannya harus mencantumkan merk serta spesifikasinya dari sertifikat
dagang yang terdaftar.
6. Kontraktor harus menyerahkan hasil test dari bahan-bahan yang dilaksanakan
pemasok atau pabrik sesuai dengan standard atau peraturan-peraturan yang
relevan sebelum pekerjaan yang bersangkutan mulai dikerjakan.

Pasal 23
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

23.1. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
Bahan, biaya, peralatan dan alat-

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh Kusen pintu, jendela dan louvre aluminiu
m, seperti yang dinyatakan/ ditunjuk dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan Kusen, Pintu
dan Jendela),

b. Persyaratan Bahan
1. Terbuat dari bahan Aluminium Framing System, berwarna powder coating
yang memenuhi Aluminium extrusi sesuai SNI 07-0734-1989.
2. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih
dahulu dibuatkan
gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Direksi / Pengawas.
3. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna
profil -
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi un
ti-unit jendela,pintu, partisi dan lain-
lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama.
4. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebi
h dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan Direksi.
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja da
n Syarat-syarat
Dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
6. Konstruksi Kusen & louvre aluminium yang dikerjakan seperti yang d
itunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
7. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap tekanan angin 12
0 kg/m2, untuk setiap type dan harus disertai hasil test.
8.Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap air/ kebocoran air, t
idak terlihatkebocoran signifikasi (air masuk ke dalam interior bangu
nan sampai tekanan 137 Pa/positif) dengan waktu 15 menit, dengan ju
mlah air minimum 3,4 L/m2 min.
9. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.
10. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-
lain harus sedemikian rupasehingga diperoleh hasil rakitan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi yang
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
a. untuk tinggi dan lebar 1 mm.
b. untuk diagonal 2 mm.

11. Accessories.

a. Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,


pengikat alatpenggantung yang dihubungkan dengan aluminium har
us ditutup caulking dansealant.
b.Sealant yang dipergunakan adalah ex. Dow Corning type 795 atau setara.
c. Angkur-
ankur untuk rangka/ Kusen aluminium terbuat dari steel plate teb
al 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehin
gga tidak dapat
bergerak/ bergeser.

12. Bahan finishing.

Treatment untuk permukaan Kusen jendela dan pintu yang bersent


uhan dengan bahan
alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus
diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar
-gambar dan
kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dind
ing. Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-
up) untuk semua detail sambungan dan profil
aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain
dan dimintakan persetujuan dari Direksi / Pengawas.
2. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum peke
rjaan lapangandimulai. Proses ini harus didahului dengan pembuatan
shop drawing atas petunjuk
manajemen Konstruksi, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, b
entuk, ukuran.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-
perhitungan yang mendasari
sistem dan dimensi profil aluminium terpasang, sehingga memenuhi persya
ratan yang
diminta/ berlaku. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerja
an ini.
3. Semua frame/ Kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerja
kan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar ha
silnya dapat dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk men
ghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerj
akan pada tempat yang aman dengan hati-
hati tanpamenyebabkan kerusakan padapermukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-
ctivated gas (argon) dari arah bagian dalam
agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Pengelasan harus rapi untuk mem
peroleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
6. Akhir bagian Kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekru
p, rivet, stap dan harus cocok.
7. Angkur-
angkur untuk rangka / Kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2
-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat,
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan me
menuhi
syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca d
an sistemKusen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana Kusen al
uminium akan
bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersa
ngkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari timbulnya korosi.
10. Toleransi pemasangan Kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-
25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/ grout.
11. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium, kehorizontalan rel mutlak dip
erhatikan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
sebelum rangka Kusen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal y
ang melekat
pada ambang bawah dan atas harus waterpass (pelubangan dinding).
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada r
uang yang
dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat diguna
kan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini dilakukan pada s
wing door dan double door.
13. Sekeliling tepi Kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealan
t supaya kedap air dan suara.
14. Tepi bawah ambang Kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air h
ujan.
15. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
16. Profil aluminium yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk
memperoleh persetujuan Direksi/ Pengawas.

23.2. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA KACA


1. Lingkup Pekerjaan
a.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan d
an alat bantu untuk
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik/se
mpurna.
b. Pekerjaan pembuatan daun jendela dan pintu kaca dipasang
diseluruh detail yangdinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.
C
.Pekerjaan ini dilakukan terpadu dengan pekerjaan Penggantung & Kunci dan
Kaca

2. Persyaratan Bahan
a.
Rangka Aluminium Framing System, yang mutu/persyaratan bahannya s
ama dengan yang
digunakan untuk kosen, type YC1N warna. Finishing yang gunakan powdwer
coating
b.
Ukuran daun pintu dan jendela aluminium sesuai detail gambar. Lebar
profil minimal 100
mm, sehingga seluruh persyaratan bahan dapat terpenuhi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
c.
Untuk panel jendela digunakan bahan kaca, dengan tebal sesuai perhitu
ngan, mutu AA, yang memenuhi SNI 15-6353-
000. Warna kaca akan ditentukan kemudian.
d.
Dipakai sealant elastis mutu tinggi dari Dow Corning type 793/setara.
Jangan memakaikaret/ gaskets karena sulit mengatur kerataan permukaan
dan menghindari distorsi.
e.
Pergunakan foam yang lembut untuk backup material seperti polyurethane f
oam.

2. Lebar : (tebal kaca + 5) mm.


3. Tebal : 6 sampai dengan 12 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a.
Sebelum melaksanakan Kontraktor wajib untuk meneliti gambar dan
kondisi lapangan, termasuk bentuk, pola, lay-
out, cara pemasangan, mekanisme dan sesuai gambar detail.
b.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan yang di
pakai kepada
Direksi/ Pengawas minimal 3 (tiga) produk setara dari berbagai merk/ p
abrik dilengkapi brosur/ spesifikasi masing-masing pabrik bersangkutan.
c.
Kontraktor wajib membuat shop drawing yang mencantumkan semua data
produk, ukuran
dan cara pemasangan pekerjaan tersebut. Shop drawing harus disetujui Direksi
/ Pengawas.
d.
Penimbunan bahan pintu dilokasi pekerjaan harus berada pada ruang dengan si
rkulasi udarayang baik, tidak kena cuaca langsung, terlindung dari kerusakan d
an kelembaban.
e.
Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu/ jendela
dan penguat lain
serta pemasangan kaca, agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhati
kan/ menjagakerapihan, tidak boleh terjadi noda-
noda atau cacat bekas penyetelan.
f. Bentuk/ pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
g.
Jika harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi/
Pengawas, tanpa
meninggalkan bekas/ cacat pada permukaan rangka pintu/ jendela kaca yang t
ampak.
h.
Untuk daun pintu / jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak berg
elombang, tidakmelincang dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik

24
PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM

a. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan h
asil yang baik dan rapi.
2. Pekerjaan meliputi seluruh detail seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam g
ambar.
b. Persyaratan Bahan
Pekerjaan ini meliputi :
1. Rangka Dinding :
Rangka yang digunakan adalah jenis Galvanized Steel Frame (Metal St
ud), dari
produk lokal yang bermutu baik, dengan ukuran 70 x 35 mm dan tebal
minimum 0,5 mm.
2. Pengisi Partisi / Panel :
-
Tidak retak atau pecah/ melengkung mempunyai lapisan luar Paper C
oved dipasang sesuai gambar rencana.
-
Digunakan Calcium Silicate Board, type fire stop berfungsi sebagai bahan sou
nd
proof, memenuhi standart American Standart Spesification untk Gypsum W
all Board dengan tebal = 9 mm.
3. Accessories :
3.a. Angker, sekrup, pelat, baut jika ada harus digalvanis.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
3.b.
Pelat Penyiku dan Penyambung antar rangka (Connecting Plate),
dipakai galvanis steel plate tebal 2 mm.
3.c. Bahan pengisi sambungan (Jointing Compound), jika diperlukan, harus
menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh pabrik bersangkutan.
3.d. Kelengkapan lain mengikuti persyaratan pabrik, sehingga sesuai
dengan
ukuran, bentuk dan jenis material rangka / panel yng telah terpasang.
4. Bahan finishing :
4.a.
Setelah Panel terpasang dilakukan pengecatan sebagai finishing akh
ir. Cat
yang digunakan adalah dengan Jenis dan proses pengecatan seperti d
iatur dalam (Pekerjaan pengecatan).
4.b. Tipe dan warna yang dipakai akan ditentukan kemudian.

6. Bahan untuk naad :

Digunakan Sealant produk Dow Corning, dan diatasnya diberi Compound


Cement, warna ditentukan kemudian dan sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.

7. Damond Lath harus dipasang pada setiap pertemuan 2 (dua) bahan yang
berbeda,
misalkan pertemuan kolom beton dengan dinding partisi Calcium Silicate, p
lat beton
dengan dinding partisi Calcium Silicate, atau kolom baja yang difinish plas
ter board
dan sebagainya, untuk menghindari retak pada permukaannya. Pemasangan
Lath
haruslah dimulai dari as pertemuan bahan dan dikencangkan ke arah luar
sampaimenutup 100 mm kearah kiri / kanan dari as tersebut.
8.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar- gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay-
out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.
2. Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran, b
entuk, dan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi
, dan yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
3. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-
up sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
4. Sebelum pemasangan, penimbunan Rangka Metal Stud, Calcium Silicate Boar
dan
material yang lain di tempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat
dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerus
akan dan kelembaban.
5. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan kios-
kios, baut, angker-
angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatan serta kerapian
nya, terutama untuk bidang-
idang tampak, tidak diperkenankan terdapat lubang-lubang
atau cacat bekas penyetelan.
6. Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan d
ari Direksi sesuai gambar.
7. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan pemasanga
n yang dikeluarkan oleh pabrik.
8. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dari pabrik pembuatnya.
9. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan l
urus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
10. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut
sudut pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan
dalam gambar, Kontraktor wajib
menanyakan hal ini kepada Direksi. Semua ukuran modul yang dianut
berkaitan dengan modul lantai dan langit-langit.
11. Semua partisi yang terpasang harus sesuai dengan gambar, baik type ma
upun lay-
out nya. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan
terhadap benturan-benturan, benda-
benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan.
Semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor sampai p
ekerjaan selesai.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
25
PEKERJAAN PENGGANTUNG, PENGUNCI, KACA & CERMIN

a. Lingkup Pekerjaan
a.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, biaya, peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dap
at tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
a.2.Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluru
h alat-alat
yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta selur
uh detail yang disebutkan/ ditentukan dalam gambar.
a.3.
Pekerjaan dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jende
la).
b. Persyaratan Bahan
b.1.Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, se
ragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-
bahan yang telah disetujui Direksi/ Pengawas
b.2.Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gamba
r.
b.3. Semua anak
kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari pelat
aluminium yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan denga
n anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-
anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci
dengan „backed enamel finish‟ dilengkapi kaitan-
kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-
nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta
dilengkapi denah.
b.4. Perlengkapan daun pintu :
1. Pintu Frame Less
Floor hing
Top pivot
Kunci
Handle
2. Pintu Kaca Aluminium
Handle
Lock Case
Engsel
Cylinder

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
3. Pintu kayu
Handle
Lock Case
Engsel
Cylinder

4. Pintu Toilet:
Handle
Lock Case
Engsel

26
PEKERJAAN KACA

26.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, biaya, peralatan dan alat-
lat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b.
Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati/ dinding
kaca.
c. Pekerjaan ini berkaitan dengan (Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela).

26.2. Persyaratan Bahan


a. Umum
Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass pipih pada umumnya
mempunyaiketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya,
diperoleh dari proses
pengambangan (Float Glass). Kedua permukaannya rata, licin dan bening.
b. Khusus
1. Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass) . Kaca tebal minimum
6 mm,
atau sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan dinding
kaca pada
daerah Interior dan seluruh pintu kaca Frame, kecuali hal khusus la
in seperti dinyatakan dalam gambar.
2. Untuk pintu kaca Frameless, baik pintu swing maupun pintu s
liding dengan
ketebalan minimum 10 mm, atau sesuai perhitungan, dan telah mel
alui proses
tempered sesuai standard SINAR RASA (clear float tempered glass).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
c. Toleransi
1. Panjang-
Lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi sepe
rti
yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar ± 2 m
m.
2. Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mem
punyai sudut
siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maks
imum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter panjang.
3. Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak bo
leh melampaui
toleransi yang ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.

d.
Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitu
ngan dari pabrik
bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya pa
da bangunan,
luas/ ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif d
an negatif yang
akan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui Direksi/
Pengawas.
e. Cacat-
cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik :
1. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-
ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
2. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
3. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-
garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
4. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan
lebar kearah luar/masuk).

5. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benan

g adalah cacat

garis timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah

permukaan kaca yang berobah dan mengganggu pandangan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
6. Harus bebas dari bintik-
bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
7. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan).
8. Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca).
9. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
f. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality).
g.
Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendap
at persetujuan Direksi / Pengawas
h. Sisi-
sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemoton
gan, harus digerinda/ dihaluskan.

26.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Semua pekerjaan dilaksanakan mengikuti gambar, uraian dan syarat-syarat
pekerjaan ini serta ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik bersangkutan.
b. Pekerjaan ini memerlukan keakhlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Direksi/Pengawas.
d.
Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, da
n diberi tanda agar mudah diketahui.
e. Pemotongan harus rapi, lurus, dan harus menggunakan alat-
alat pemotong kaca
khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size).
f. Pemasangan kaca-
kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu panil sesuai denganpersyarata
n, digunakan lis-lis kayu. Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca rangka
aluminium harus sesuai dengan persyaratan.
g.
Tepi kaca pada sambungan dan antara dengan kayu diberi sealant unt
uk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah
sesuai dengan
persyaratan pabrik. Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang l
ebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca.
h.
Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperk
enankan retak
dan pecah pada sealant/ tepinya, bebas segala noda dan bekas goresan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
27
PEKERJAAN PLAFOND & ORNAMEN

27.1. PEKERJAAN PLAFOND & LIST PLAFOND GYPSUM BOARD


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapa
t dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pemasangan plafond & list plafond Gypsum Board area sesuai
dengan yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi/ Pengaw
asi,

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan Rangka :
Sebagai rangka langit-
langit gypsum digunakan rangka besi hollow atau.bahan dari type
furring channel RG3, C channel RG1, channel clamp K 26, U clamp
K4-TB. C, rod M5, wall angle LG 2222.
2. Penutup langit-langit :
Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik, tebal : 9 mm dan kal
siboard tebal 6 mm
yang telah disetujui ketebalannya, mutu, jenis dan produk dari bahan ters
ebut. Jenis yang digunakan adalah type water resistant.
3. List penutup langit-langit :
Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik, dari produk yang sam
a dengan plafond
dan yang telah disetujui oleh Direksi/ Pengawas, dalam arti ketebala
n, mutu, jenis dan
produk dari bahan tersebut. Jenis yang dipergunakan adalah type water re
sistant.
4. Bahan finishing penutup plafond :
4.a. Finishing penutup langit-
langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang
bermutu baik produk yang telah disetujui Direksi.Sebelum
pengecatan semua
sambungan/pertemuan harus rata dan halus (ditreatment).Plafon
d & list plafond gypsum ini difinish dengan cat emulsi.
4.b. Warna dan corak sesuai gambar/ ditentukan kemudian.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Kontraktor yang berpengalaman dan dengan
tenaga-tenaga ahli.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk mem
buat shop drawing dan meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay-
out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.
3. Rangka langit-
langit dari besi dengan penggantung besi bulat diameter 6 mm
yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung-
penggantung terikat kuat pada beton,
dinding atau rangka baja yang ada.

28
PEKERJAAN PENGECATAN

28.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND


a. Lingkup Pekerjaan
1.
Perjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan da
n alat bantu dalampekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
2.
Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada bagian luar dan dalam sert
a pada seluruh detail yang disebut/ ditunjuk dalam gambar.

b. Syarat-syarat Bahan
1. Semua bahan cat, dengan proses sebagai berikut :
Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer, interval 2 jam.
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.

Cat akhir dinding dan plafond


luar / exterior
: 2 lapis Weathershiel tebal 2 x 30 µ, interval 2 jam, sehingga
dicapai permukaan yang rata dan sama tebal.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
Cat akhir dinding dan plafond
dalam / interior: 3 lapis Emulsion 3 x 30 untuk micron, dengan interval 2 jam
, sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal.
2.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat pabrik
bersangkutan dan syarat PUBI 1982 pasal 54 dan NI
4. Tipe dan warna ditentukan kemudian.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
Semua bidang pengecatan harus rata, tidak cacat (retak, lubang dan pec
ah-pecah).
2.
Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih ada perbaikan bidang p
engecatan.
3.
Bidang pengecatan harus kering dan bebas debu, lemak, minyak
dan kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
4.
Seluruh bidang pengecatan diplamur menggunakan “Skin Cost” Mill
Putih campuaran 7
bagian mill putih : 2 bagian semen atau menggunakan plamur produk
yang sama (Dulux,
Mowilex, Jotun) sebelum dilapis cat dasar, dan cat yang akan digunakan
.
5.
Pengecatan dilakukan setelah pekerjaan instalasi didalamnya telah seles
ai sempurna.
6.
Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Kontraktor harus meny
erahkan/ mengirimkan
contoh cat kepada Direksi/ Pengawas dan akan diputuskan Direksi
jenis dan warna yang
digunakan tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh diterim
a.
7.
Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pemb
uatnya.
8.
Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard
untuk pemeriksaan/
penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
9.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor harus melakukan percoba
an bahan & warna (mock-
up) untuk mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas..
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak ada
rnoda permukaan.
Harus dihindari terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan lain.
11. Kontraktor bertanggung jawab atas pekerjaan ini sampai peny
erahan pekerjaan. Jika terjadi ketidak-
empurnaan pekerjaan, Kontraktor harus memperbaiki atas biaya sendir
i
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja terampil/ berpengalaman
dalam pelaksanaan
pengecatan, sehingga tercapainya mutu pekerjaan yang baik/ sempurn
a.

Pasal 29
PEKERJAAN PABRIKASI

1. Semua item pekerjaan pabrikasi harus dilaksanakan setelah mendapat konfirmasi


mengenai bentuk, ukuran, dan spesifikasi dari pengawas/direksi. Kontraktor
wajib memberitahukan lokasi workshop dimana pekerjaan pabrikasi tersebut
dilaksanakan.
2. Pekerjaan pabrikasi wajib dikerjakan atau ditangani oleh tenaga ahli atau
spesialis dibidang pabrikasi furniture dimana sebelumnya telah
direkomendasikan kepada pihak pengawas dan mendapat persetujuan untuk
melaksanakan pekerjaan.
3. Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telah atau
sedang dalam proses pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk,
ukuran, dan kualitas pekerjaan ataupun hal-hal yang bersifat teknis dan
estetis. Segala bentuk biaya dari pekerjaan yang ditolak menjadi tanggungan
kontraktor.
4. Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan
kontraktor.

Pasal 30
PEKERJAAN PENGADAAN

1. Semua barang pengadaan harus mendapat persetujuan dari pengawas


menyangkut no. Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran, dan jumlah yang
dibutuhkan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
2. Pengawas berhak menolak barang yang diusulkan ataupun yang telah tiba
dilokasi apabila tidak sesuai dengan no. Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran,
ataupun hal-hal teknis dan estetis lainnya.
3. Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan
kontraktor.
4. Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telah atau
sedang dalam proses pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk,
ukuran, dan kualitas pekerjaan ataupun hal-hal yang bersifat teknis dan
estetis. Segala bentuk biaya dari pekerjaan yang ditolak menjadi tanggungan
kontraktor

Pasal 31
PEKERJAAN MEBELAIR

Material yang dipakai adalah :


a. Artificial board
Jenis artificial board yang digunakan adalah plywood / multiplek, MDF, trimin,
dengan berbagai macam ketebalan yang digunakan sesuai kebutuhan. 4mm –
15mm, ketebalan 4mm digunakan untuk penutup bagian belakang furniture,
sedangkan ketebalan 15mm digunakan untuk bagian rangka, body, dan daun
pintu.
b. Besi
Material besi yang digunakan berupa hollow dan galvalume, material yang
digunakan memilik ukuran dan ketebalan yang layak dan sesuai untuk digunakan.
Sebagai rangka dan kaki furniture, besi yang digunakan adalah ukuran 2x2 – 4x4
dengan ketebalan
12mm,. perakitan atau pada bagian sambungan antar besi dilakukan pengelasan
dengan kualitas baik sehingga besi dapat dibentuk sesuai gambar desain dan
kuat. Besi yang telah dirangkai juga harus melalui proses finishing pengecatan
besi yang berkualitas sehingga tampak rapih dan terhindar dari karat.

Finishing yang di pakai adalah :


a. HPL (High Pressure Laminate)
Furniture atau perabot yang telah dibuat haruslah di finishing / dilapisi agar
tampak bagus, pemilihan jenis/tipe dan warna sesuai dengan gambar desain
yang telah di setujui oleh Pengawas / Pemberi pekerjaan. HPL di pilih sebagai
pelapis akhir pada bagian furniture karena system pengerjaan yang praktis,
pilihan motif, warna, dan tekstur lebih beragam, perwatan mudah, resistence atau
anti gores.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
b. Duco paint
Alternatif finishing atau pelapis yang lain adalah dengan pengecatan, proses
pengecatan haruslah memiliki standar dan kualitas pengecatan yang baik, mulai
dari proses menutup pori pori permukaan, hingga pelapisan cat akhir. Alternatif
cat duco yang diaplikasikan dengan cara di semprot memiliki keunggulan yatu
bias digunakan melapisi permukaan media yang tidak rata, tampilan mewah dan
banyak pilihan warna. Pemilihan warna pada furniture sesuai gambar desain yang
telah disetujui oleh pengawas lapangan / pemberi pekerjaan.

c. Sheet
Pelapis sheet yang digunakan adalah merk TACO, diaplikasikan pada bagian
dalam furniture sperti bagian dalam laci dan kabinet. Proses perekatan pada
permukaan menggunkan lem putih, proses tersebut haruslah dilakukan dengan
teliti agar terlihat rapih. Material sheet dapat diaplikasikan pada media
lpermukaan lengkung.

Pasal 32
PEKERJAAN ELEKTRIKAL MEBELAIR

Material yang dipakai adalah :


a. Spotlight
Spotlight merupakan jenis pencahayaan dengan intensitas yang cukup tinggi, dan
arah pencahayaannya terpusat pada area tertentu dengan batasan yang jelas.
Tujuan pencahayaan ini untuk memberikan aksen pada suatu obyek dengan cara
menyorotinya. Fungsi lainnya adalah untuk memberikan efek aerial beam jika
ditembakkan ke langit-langit dalam kondisi ketika banyak partikel beterbangan di
udara. Spotlight yang digunakan yaitu jenis lampu spotlight warm white dan
natural light. Penggunaan Spotlight warm white biasanya digunakan pada
ruangan resepsionis dan ruangan tidur. Spotlight dengan natural white pada
kamar tidur dan dapur.
b. LED Strip
LED strip berfungsi sebagai dekorasi, penerangan, modifikasi dengan
penggunaan listrik DC 12 Volt. LED strip yang digunakan berupa LED strip warm
white. LED biasa digunakan di ruangan dapur sabagai penerangan, pada ruang
makan dan ruangan resepsionis sebagai dekorasi.
c. Downlight
Downlight merupakan jenis pencahayaan yang digunakan agara ruangan tampak
lebih luas. Setiap ruangan kecil akan tampak lebih lapang jika mendapatkan
pencahayaan yang terang. Baik secara alami maupun buatan, cahaya yang terang

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .
akan memberikan kesan terbuka yang tentu saja membuat ruangan lebih
lapang. Downlight digunakan pada ruangan resepsionis, ruang tamu, ruang
tunggu, serta ruang musholah putra dan putri.

Pasal 33
PENUTUP

1. Semua bahan/material harus diajukan terlebih dahulu oleh Kontraktor Pelaksana


sebelum dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Bila ada hal-hal yang tidak tercantum dalam gambar dan RKS sehingga
meragukan Kontraktor Pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan, maka
Kontraktor Pelaksana harus menanyakan kepada Konsultan Pengawas / Pemberi
Pekerjaan segera untuk mendapatkan penjelasan dan keputusan.
3. Apabila terdapat perbedaan spesifikasi bahan/material, maka yang dipakai
adalah spesifikasi bahan material yang tinggi/terbaik menurut perencanaan.
Oleh karena itu Kontraktor Pelaksana diharuskan menginformasikan perbedaan
ini kepada Konsultan Pengawas.
4. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti semua
bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman di
sekitar bangunan harus ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari pekerjaan.
5. Dalam pelaksanaan seluruh sistem harus berjalan dengan sebaik mungkin,
kelalaian Kontraktor yang mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana
6. Semua sisa-sisa pekerjaan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak
boleh ada kotoran yang tersisa disekitar lokasi pekerjaan. Semua biaya angkutan
pembuangan sisa-sisa pekerjaan menjadi tanggungan Pelaksana
7. Syarat-syarat yang belum tercantum dalam RKS ini namum ada pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan bangunan tersebut maka pihak
pelaksana wajib mengerjakan sebagai penyempurnaan bangunan tersebut atas
petunjuk pengawas lapangan. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam
syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan di lokasi
pekerjaan dan apabila terdapat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan tidak
terdapat dalam RAB, maka pelaksana wajib melaporkan dan akan dibuatkan
addendum kontrak.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Pekerjaan DED Interior Graha Pelayanan Terpadu .

Anda mungkin juga menyukai