PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN WISATA PANTAI KUALA TRIPA TAHUN 2023
LOKASI :
KEC. TRIPA MAKMUR
KAB. NAGAN RAYA
2.3. Selama jam kerja pada seyiap harinya, tenaga ahli pelaksanan dan
prapelaksana kontraktor haru berada dilokasi pekerjaan. Bila
berhalangan atau sakit, maka kontraktor harus segera menunjukan /
menempatkan penggantinya atas sepengetahuan Pemberi Tugas.
6.1. Lokasi daerah pekerjaan harus bersih dari kotoran. Apabila belum
bersih, maka Kontraktor wajib untuk membersihkan kotoran-kotoran
yang ada pada lokasi tersebut sebelum pekerjaan dimulai.
7.1. Apabila Kontraktor akan berkerja diluar jam kerja (lembur) maka
diharuskan membuat Surat Pemberitahuan kepada Tim Teknis /
Konsultan Pengawas maksimum 1 (satu) hari sebelum pekerjaan
lembur dilaksanakan.
9.1. Bila terdapat perbedaan dalam gambar kerja, maka ditentukan sebagai
berikut :
Perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka yang
harus diikuti gambar detail.
Perbedaan Skala dan ukuran yang tertulis dalam gambar, maka
yang harus diikuti ukuran dalam gambar.
9.4. Apabila Kontraktor merasa ada keraguan atas gambar dan RKS, maka
Kontraktor dapat meminta penjelasan secara tertulis kepada Tim
Teknis / Konsultan Pengawas.
9.7. Untuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja/RKS, baik
karena penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas / Tim
Teknis / Konsultan Pengawas / maupun sebab-sebab lain, maka
Kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan yang
dilaksanakan (asbulit drawings) yang jelas memperlihatkan perbedaan
antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.
Gambar-gambar tersebut dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, disetujui oleh
Tim Teknis / Konsultan Pengawas, diketahui oleh Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagan Raya, dibuat atas
biaya Kontraktor.
10.3.Pengambilan Peil
c. Kelaleian atau kekurangan teliti Kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan apapun.
a. Lingkup Pekerjaan :
1. Meliputi pekerja, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk menyelesaiakan semua pekerjaan pengukuran
sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.
b. Syarat – syarat :
1. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli
dalam bidangnya dari pengalaman.
g. Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi
dapat menunjuk menguasakan wakilnya secara tertulis dan
mempunyai hak yang sama dengan Direksi. Pelaksanaan
pengukuran dan opname dianggap benar dan setelah dibuat berita
acara serta ditanda tangani oleh kedua belah Pihak dan disetujui
oleh Pihak Pelaksana Kegiatan.
h. Tanah urug yang dipakai untuk pekerjaan ini harus diambil dari
luar tapak.
a. Agregat Beton
1. Agregat beton berupa batu alam yaitu : hasil desintegrasi
alam atau batu pecah yang diperoleh dari mesin
pemecah batu (Stone Crusher).
2. Agregat yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi
menurut PBI-1971.
3. Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir lebih
besar dari 5 mm menurut PBI-1971.
4. Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar
memudahkan pekerjaan dan sebaiknya dialas dengan
tapas (terpal) agar agregat tersebut tidak tercampur
dengan tanah.
b. Agregat Kasar
1. Agregat kasar untuk beton harus terdiri butir-butir yang
kasar, keras, tidak berpori dan bersudut. Bila ada butir
yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh melebihi
20% dari jumlah berat seluruhnya.
2. Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan
hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut test.
c. Agregat Halus
1. Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir
yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
2. Pasir harus bersih dari bahan organic, Lumpur, zat-zat
alkali dan subtansi-subtansi yang merusak beton. Pasir
tidak boleh mengandung segala jenis subtansi tersebut
lebih dari 5% (PBI-1971).
3. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
4. Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan
kasar.
5. Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar
menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan
sebaiknya dialas dengan tepas agar tidak tercampur
dengan tanah.
14.1.5. Air
a. Beton
Beton harus dibentuk dari campuran semen, agregat, air
dalam suatu perbandingan yang tepat sehingga didapat
kekuatan tekan karekteristik K = 225 kg/cm².
b. Perlengkapan Mengaduk
1. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan
perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk
menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing
bahan pembentuk beton. Perlengkapan-perlengkapan
tersebut dan cara pengerjaanya selalu harus
mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.
4. Pengangkutan Adukan
Pengangkutan adukan dengan truck pengadukan ( truck
mixer ) dari tempat pengadukan (batching plant) ke
tempat pengecoran harus diatur sedemikian rupa
sehingga waktu antara pengadukan dan pengecoran
tidak lebih dari 1 jam dan tidak terjadi perbedaan waktu
pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dengan yang akan dicor.
a. Material
Semua material harus memenuhi persyaratan-persyaratan
standar material yang sesuai dengan disyaratkan SNI 03-
1729-2002, begitu pula cacat permuan pada baja harus
dihilangkan.
b. Prosedur
Semua komponen harus diluruskan atau bentuk menjadi
konfigurasi yang direncanakan dengan cara-cara yang
tidakkan mengurangi mutu material menjadi lebih kecil dari
pada nilia-nilai yang digunakan pada perencanaan.
d. Pemotongan
pemotongan dapat dilakukan dengan cara yang dipandang
paling sesuai seperti gergaji, menggunting, cropping, mesin
potong, api las atau plasma, yang dipandang paling sesuai.
Catatan :
1. Nilai kekasaran dapat diperkirakan dengan
membandingkan dengan permukaan replica.
2. Teknik pemotongan dengan api dilakukan dengan
mengacu pada standar yang berikut.
3. CLA : Centre Line Average Method.
e. Pelubangan
Suatau lubang bulat untuk baut harus dipotong dengan mesin
pemotong dengan api, atau dibor ukuran penuh, atau dipons 3
mm lebih kecil dan kemudian diperbesar, atau dipons ukuran
penuh.
f. Ukuran Lubang
Diameter minimal dari suatau lubang yang sudah jadi, harus 2
mm lebih besar dari diameter nominal baut untuk suatu baut
yang diameternya tidak melebih 24 mm, dan maksimum 3 mm
lebih besar untuk baut dengan diameter lebih besar, kecuali
untuk lubang pada pelat kandas.
g. Pembautan
Semua baut, mur dan cincinnya harus memenuhi standar
mutu yang disyaratkan SNI 03-1792-2002 BUTIR 5.3.1.
Semua material kompresibel tidak diperkenankan berada
diantara jepitan baut harus terbaut dari baja dan material
kompresibel tidak diperkenankan berada diantara jepitan
tersebut.
Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga paling sedikit
satu ulir baut penuh tampak diatas mur dan paling sedikit satu
ulir ditambah dengan sisa ulir yang bersangkutan tampak
penuh dibawah mur sesudah pengencangan.
h. Sambungan Pen.
Pen dan lubang yang harus diselesaikan sedemikian rupa
sehingga gaya-gaya terdistribusi secara merata pada seluruh
lapisan dari sambungan
h. Perawatan :
Sebelum diplaster pasangan bata harus dibasahi terlebih
dahulu dengan air.
i. Contoh :
Kontraktor harus memberikan contoh bahan batu bata, batako
yang digunakan guna mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
15.2.Pekerjaan Plasteran
b. Agregat :
- Spesifikasi pasir yang digunakan seperti yang tercantum
dalam pasar 4 kecuali apabila ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas.
- Pasir untuk lapisan terakhir harus bersih dari jenis silikat
putih.
b. Mencampur Plasteran
d. Penggunaan Plesteran :
e. Perawatan :
f. Penambahan :
17.1.Cat Kayu
1. Persyaratan Bahan
a. Dempul Kayu
Dempul harus suatu massa yang serba sama seperti adonan
terigu, cukup tegar, tidak lengket, dan bila di kerjakan pada kayu
dengan pisu dempul/kape harus mudah dan dapat dan diberi
lapisan lain dengan baik.
b. Cat Kayu
Tipe cat kayu memakai pengencer organic antara lain cat alkyd,
epoxi, cat minyak, polyurrethan, acrylic.
Cat kayu yang harus memenuhi persyaratan sbb :
- Gel tidak boleh ada
- Endapan keras kering tidak boleh ada
- Waktu pengeringan (kering permukaan) max 4 jam
- Berada dalam kaleng yang masih tersegel dan tidak
pecah/bocor, kualitas kilap sempurna.
c. Plamur Kayu
Plamur kayu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Plamur harus melekat dengan baik pada permukaan yang
harus di cat.
- Jika disapukan tipis-tipis harus mongering dalam waktu 2 x
24 jam tanpa mengerut atau merekah dan harus cukup
keras untuk digosok.
- Plamur yang dipakai harus untuk kayu, sedangan kan merek
ditentukan kemudian.
2. Peralatan
3. Pelaksanaan
a. Semua kayu yang akan dicat harus diberi dasar cat meni
terlebih dahulu, kemudian di plamur dan digosok dengan
amplas sampai halus dan bebas debu.
16.1 Lantai
1. Persyaratan Bahan :
1. Persyaratan Bahan
Bahan plafond terdiri antara lain Tripleks tebal 4 mm. Bahan plafond
tersebut harus dari produk/merk yang akan ditentukan kemudian sesuai
standart SII, kualitas baik, ukuran sesuai dengan gambar detail, tidak
lengkung, tidak cacat/pecah/retak pada sudutnya dan sisi-sisinya saling
tegak lurus. Dan ada juga dalam pekerjaan menggunakan bahan triplek
kayu dengan ketebalan 4mm.
2. Pelaksanaan
e. Semua list profil yang dipakai adalah kayu profil atau kayu, dengan
tipe dan ukuran sesuai dengan gambar detail.
1. Kaca
Kaca pintu / jendela ketebalannya 5 mm, tidak cacat serta tidak
bergelombang.
19.2 Pelaksanaan
1. Jaminan
Kontraktor harus memberikan surat pernyataan dari supplier bahwa
alumunium dan kaca adalah sesuai dengan persyaratan. Apabila
dikemudian hari terbukti tidak sesuai, maka Kontraktor wajib
menggantinya dengan biaya sendiri.
2. Ketentuan Khusus
Kontraktor harus membuat shop drawing mengenai detail
pemasangan yang disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
3. Pelaksana Pekerjaan
4. Daun Jendela
a. Daun jendela terbuat dari panel kaca, rapi dan tidak ada
celah, ukuran sesuai gambar, aluminium yang di pakai harus
berkwalitas baik, lurus, sudah terfabrikasi. Apabila memakai
kayu, maka haurs digunakan kayu kwalitas baik dan kering,
lurus, ketealan kaca 5 mm.
20.2. Pelaksanaan
21.2. Pelaksanaan
22.1 Ketentuan
1. Ketentuan Umum
2. Ketentuan Khusus
1. Panel
2. Pengahantar
c. Pipa kabel dari bahan PVC, klas AW dan ukuran sesuai dengan
gambara. Persilangan pipa disambung dengan T-dos dari bahan
PVC lengkap dengan tutupnya dan sambungan kabel pada
persilang terbuka ditutup dengan las-dop dari bahan keramik
dengan sistem sambungan ekor babi.
3. Fixture
Stop kontak dan saklar Alpine White, rating arus 10 ampere, 1 phasa,
tegangan 500 volt 50 Hz, kualitas baik dan tahan panas. Sistem
pemasangan tertanam ( inbow ).
4. Pengaman Pentahanan
22.4. Pelaksanaan
b. Semua kabel instalasi harus sesuai dengan jenis dan ukuran dalam
gambar dan dimasukkan dalam pipa kabel yang menuju kesaklar dan
stop kontak harus tertanam dalam dinding dan tidak diperbolehkan
adanya sambungan pipa didalan dinding, sedang pipa kabel menuju
armeter lampu menggunakan pipa fleksibel dari bahan yang sama.
c. Stop kontak dan saklar dipasang didalam dinding (inbow) dengan
menggunakan roset-roset dari bahan galvanis (tidak berkart). Jarak
dari lantai jadi adalah 150 cm (untuk saklar) dan 30 cm (untuk stop
kontak).