Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN 3

SPESIFIKASI STRUKTUR BAJA

1. UMUM.

1.1 Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung
yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari spesifikasi lainnya.

1.2 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman
sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar.

1.3 Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan
yang menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama
pekerjaan berlangsung.

1.4 Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan
digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan
pekerjaan.

1.5 Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada
waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.

2. LINGKUP PEKERJAAN

2.1 Tenaga kerja, material dan peralatan.


Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan konstruksi baja termasuk penyediaan
tenaga kerja, pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar maupun bahan
penyambung, peralatan baja dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman.

2.2 Pengukuran lapangan.


Pekerjaan pengukuran yang mencakup kondisi lapangan yang ada, seperti hasil
pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan, maupun segala penyimpangan yang
terjadi, sehingga dalam gambar kerja diperlukan penyesuaian.

2.3 Tenaga ahli.


Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman di lokasi pekerjaan,
sehingga dapat menyelesaikan segala masalah yang timbul di lapangan secara
cepat dan benar.

49
2.4 Gambar kerja/ shop drawings.
Kontraktor harus membuat gambar kerja secara ditail, sebelum pekerjaan dimulai,
termasuk penyesuaian dengan kondisi lapangan sampai mendapatkan persetujuan
dari Konsultan/ Direksi.

2.5 Gambar terlaksana/ As built drawings.


Setelah pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor wajib membuat gambar terlaksana
sesuai dengan struktur yang dilaksanakan, dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
sesuai dengan kontrak.

3. DOKUMEN STANDART REFERENSI

3.1 Standar Referensi

Untuk pelaksanaan pekerjaan Struktur Baja, berlaku ketentuan-ketentuan,


peraturan, dan referensi seperti tercantum di bawah ini termasuk segala
perubahan-perubahannya, yaitu:
a. Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 1729:2015 : Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural

b. American Society for Testing Material (ASTM).

ASTM A325 : Specification for High-Strength Bolts for Structural Steel


Joints
ASTM A6 : Standard Specification for General Requirements for
Rolled
Structural Steel Bars, Plates, Shapes, and Sheet Piling
ASTM A276 : Standard Specification for Stainless Steel Bars and
shapes
ASTM A36 : Specification for Structural Steel
ASTM A53 : Standard Specification for Pipe, Steel, Black and Hot
Dipped, Zinc-Coated, welded and Seamless
ASTM A307 : Standard Specification for Carbon Steel Bolts and Studs,
60000 psi Tensile Strength
ASTM A449 : Standard Specification for Quenched and Tempered
Steel Bolts and Studs
ASTM A490 : Standard Specification for Heat-Treated Steel Structural
Bolts,150 ksi Minimum Tensile Strength
ASTM A502 : Standard Specification for Rivets, Steel, Structural
ASTM E119 : Standard Test Methods for Fire Tests of Building

50
Construction and Materials
ASTM F436 : Specification for Harden Steel Washers (Metric).

c. American Institute of Steel Construction (AISC).

AISC-ASD 9th : Specification for Design, Fabrication and Erection of


StructuralSteel for Building
AISC 360-05 : Specification for Structural Steel Buildings
AISC LRFD Load and Resistance Factor Design
3th1999

d. American Welding Society (AWS)

AWS Dl-1 : Structural Welding Code for Steel

Semua standar dan code di atas mengacu pada edisi terbaru

4. PEKERJAAN BAJA

4.1 Persyaratan Bahan

a. Baja Struktural

Mutu baja yang digunakan untuk seluruh konstruksi baja (frame struktur, base
plate, end plate, gusset plate, purlin dan stiffner) adalah baja SNI 1729:2015
atau ASTM A36 atau JIS, ST-37/ BJ-37.

Seluruh profil baja yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan
harus mendapat persetujuan dan dilampiri sertifikat dari pabrik pembuat profil
baja tersebut. Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus
memenuhi persyararatan harus memenuhi Standard ASTM A–36 dan SNI
1729:2015.

b. Elektroda Las

Elektroda las yang digunakan harus sesuai dengan bahan struktur yang dipakai
dan harus mendapat persetujuan, harus disimpan pada tempat terlindung yang
menjamin komposisi dan sifat-sifat lain dari bahan elektroda tersebut tidak
berubah. Bahan atau material harus memenuhi standar SNI 1729:2015, AWS
D1.1 atau E70xx sesuai AISC 9th edition (70 ksi) atau AWS E 6013 atau JIS
D4313.

c. Baja struktur
1) Struktur utama harus memenuhi persyaratan SNI 1729: 2015 atau JIS
G3131-SPHC atau JIS G3101-SS400 atau setara. Tegangan leleh

51
minimum adalah 2400 kg/cm2 (BJ37).
2) Struktur sekunder seperti Lip Channel (Cold rolled member) untuk purlin
dan girt harus memenuhi SNI 1729:2015, JIS G3131-SPHC atau setara Ft
=27,0 kN/cm2.
d. Pelat

Minimum tebal pelat untuk sambungan baja struktural 10 mm. Sambungan baja
struktur:

1) Baut

Baut harus dihitung berdasarkan sambungan Bearing Type.

Beban yang diperbolehkan harus berdasarkan thread bolt di bidang geser.


Untuk struktur utama harus memenuhi persyaratan ASTM A 325 atau
setara Baut koneksi untuk struktur lain (joist, purlin, girt, etc.) harus
memenuhi persyaratan SNI 1729:2015, ASTM A 307 atau setara. Minimum
diameter baut:

i. komponen struktur : 20 mm
ii. purlins, wall sheeting : 16 mm

Diameter Baut Torsi


(inci) (mm) (lbs.ft) (kg.m)
½ 12 90 12,454
5/8 16 180 24,908
¾ 19 320 44,287
7/8 22 470 65,038
1 25 710 98,249
1 1/8 28 960 132,844
1¼ 32 1.350 186,872
1½ 38 2.580 357,018

2) Las

Elektroda las harus mengikuti SNI 1729:2015, AWS D1.1 tegangan leleh
minimum 400 Mpa atau setara

3) Baut angkur

Bahan untuk baut angkur harus memenuhi persyaratan SNI 1729:2015,


ASTM A 307 atau setara. Baut angkur harus Hot-Dipped Galvanized.

e. Cat
1) Pembersihan permukaan material
a) Permukaan baja harus dibersihkan dari bahan-bahan yang

52
berbahaya seperti: karat, air, debu, kotoran, debu, dan percikan las
dibersihkan dari baja.
b) Surface preparation harus sesuai dengan Sa 2-1/2 atau setara.
c) Surface preparation tidak boleh dilakukan jika kelembaban nisbi lebih
besar dari 85%
2) Tebal dan jenis cat harus sesuai dengan tabel dibawah ini:

Sistem cat
Surface preparation

Tebal minimal DFT


Cat dasar cat intermediate cat final

(pm)
Material

lapisan cat
Jenis cat

Min DFT
Jumlah Jumlah Min

Jumlah

(nm)
Min DR
Jenis cat lapisan Jenis cat lapisan DFT
(unit)
cat cat (nm)

Steel Inorganic Epoxy 1atau 1 atau


Sa 2-1/2 1 50 100 Polyurethane 50 200
struktur Zinc HB MIO lebih lebih

Semua pekerjaan baja struktur harus dilindungi dengan bahan cat yang
cocok untuk tahan terhadap karat.

f. Baut, Mur dan Ring

Mutu bahan baut dan mur yang dipergunakan harus memenuhi syarat mutu
bahan Standard pabrik dan rencana.

Digunakan baut dan mur dari jenis HTB (High Strength Bolt) yang memenuhi
Standard ASTM A 325, tidak berkarat dan dilindungi terhadap karat baik
sebelum maupun setelah terpasang. Hanya digunakan baut dari satu product
dengan tanda dan kode yang jelas terdapat pada baut. Semua baut harus
dilengkapi dengan ring yang sesuai.

g. Baut Angkur

Baut angkur harus memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan, sesuai kode
dan standar SNI 1729:2015, ASTM A307. Baut angkur harus tetap pada posisi
arah vertikal. Baut angkur harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
Batasan posisi pemasangan sesuai dengan gambar kerja.

h. Grating Panel

Bar grating harus bergerigi, dilapisi dengan hot-dipped galvanized sesuai


dengan ASTM A 123 dan umumnya menggunakan ukuran 300x40x1000 mm
dan 150x40x1000 mm, kecuali ditunjukan lain pada gambar.

Semua bahan-bahan baja harus lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya.

Penampang-penampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan

53
detail-detail konstruksi yang ditunjukan pada gambar harus disediakan.

i. Platform (Pelat Bordes)

Pelat untuk bordes dapat digunakan grating panel atau Checkered Plate.
Checkered Plate yang digunakan harus mampu menahan beban minimal
sebesar 5 kN/m2, dengan ketebalan minimal 4,5 mm dan lendutan yang terjadi
tidak boleh melebihi 0,2 % dari Panjangnya.

j. Stairway dan Walkway

Minimum lebar stairway dan walkway sebesar 750 mm, lebar anak tangga
(Antride) 210 mm sampai 250 mm, tinggi anak tangga (Optride) 170 sampai
200 mm, dan lebar bordes tangga sebesar 900 mm. Lantai untuk stairway dan
walkway dapat menggunakan grating panel atau checkered plate.

Pegangan tangan (Handrail) harus disediakan sekitar platform, stairway, dan


walkway. Material yang digunakan untuk handrail menggunakan pipa Hot Dip
Galvanis 1,5".

4.2 Material dan Fabrikasi

a. Semua material baja harus baru dan disetujui Pemberi Kerja walaupun
Kontraktor telah menggunakan bahan yang telah disetujui, pasal berikut ini
tetap mengikat Kontraktor untuk tetap bertanggung jawab.
b. Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan bahan yang baru
dan merupakan Hot Rolled Structural Steel dan memenuhi mutu baja SNI
1729:2015, ASTM A36 atau SS41 (JIS.U 3101-1970).
c. Seluruh pekerjaan fabrikasi harus dilakukan di workshop, kecuali hal-hal yang
tidak dapat dilakukan di workshop dan dapat dikerjakan di lapangan setelah
mendapat persetujuan Pemberi Kerja.
d. Semua bagian baja sebelum dan setelah difabrikasi harus lurus dan tidak ada
tekukan dan ukuran disesuaikan dengan gambar. Sebelum semua pekerjaan
fabrikasi dimulai pelat-pelat baja harus rata dan tidak boleh tertekuk dan
bengkok.
e. Semua pekerjaan baja harus disimpan rapi dan ditaruh di atas alas papan.
Seluruh pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat
dengan sikat baja dan dicat. Perlu tabel untuk ketebalan cat dan surface
preparation.
f. Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus dibetulkan,
diperbaiki atau diganti dengan yang baru atas biaya Kontraktor.
g. Pemberi Kerja berhak meninjau bengkel dan memeriksa pekerjaan fabrikasi

54
Kontraktor dan baja harus dengan tegangan leleh minimum (fy = 3700 kg/cm2).
h. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan ketebalannya
serta bebas dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk dan puntir, dengan berat
sesuai gambar rencana.
i. Semua fabrikasi yang dilakukan Kontraktor harus mengajukan gambar kerja
(Shop Drawing) sesuai dengan gambar rencana untuk disetujui oleh Pemberi
Kerja, dan Kontraktor tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum gambar
kerja tersebut disetujui.

Gambar kerja harus menunjukkan detail pelaksanaan secara jelas, untuk hal-
hal berikut:

1) Dimensi Layout dalam metrik.


2) Tipe dan Lokasi sambungan.
3) Dimensi bagian-bagian konstruksi baik bentuk, detail dan berat setiap unit
konstruksi.
j. Sebelum dilakukan penyambungan, permukaan yang akan disambung harus
rata satu sama lain, tidak boleh bergeser selama penyambungan/ pengelasan
dilakukan. Harus dilakukan juga Wire Brush (Surface Preparation) dahulu
terhadap karat dan kotoran. Surface preparation harus sesuai dengan Sa 2-1/2
atau setara. Sisa-sisa atau material las yang berlebihan atau kerak-kerak las
harus dibersihkan dengan menggunakan gerinda.

4.3 Contoh Bahan

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh- contoh


material, baja profil, kawat las, cat dasar dan akhir dan lain-lain untuk mendapat
persetujuan Pemberi Kerja.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Kerja akan dipakai sebagai
standar atau pedoman untuk pemeriksaan atau penerimaan material yang
dikirim oleh Kontraktor ke Lapangan (Site).
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material
yang telah disetujui di bengkel Pemberi Kerja.

4.4 Penyimpanan dan Pengiriman Barang

a. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan atau balok-
balok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah,
sehingga tidak merusak material.
b. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok, kotor dan
berkarat.

55
c. Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman
dari pabrik ke lapangan, guna pengecekan Pemberi Kerja. Kontraktor harus
memberitahukan kepada Pemberi Kerja sebelum pengiriman konstruksi baja
dan menjamin bahwa setelah di lapangan konstruksi baja tersebut tetap tidak
rusak, kotor dan berkarat. Bilamana ternyata yang dikirim rusak dan bengkok,
Kontraktor harus mengganti dengan yang baru.
d. Sebelum Erection dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan
angkur- angkur baja dan memberitahukan kepada Pemberi Kerja metode dan
urutan pelaksanaan Erection.
e. Ketinggian dasar kolom yang telah ditentukan dan ketinggian daerah lainnya
diukur dengan Theodolite oleh Kontraktor dan disetujui Pemberi Kerja.
f. Perhatian khusus dalam pemasangan angkur-angkur untuk kolom di mana
jarak- jarak/ kedudukan angkur-angkur harus tetap dan akurat untuk mencegah
ketidakcocokan dalam Erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran
angkur-angkur tersebut tidak bergeser.
g. Dasar kolom dan bidang bawah pelat pemegang angkur harus dalam satu
bidang yang benar-benar rata.
h. Erection komponen-komponen baja harus menggunakan alat mekanik (Tower
Crane, TC) serta Operatornya harus memiliki surat kelayakan penggunaan
Tower Crane dan Surat ijin Operator Operating Lisance) yang dikeluarkan
Instansi/Badan resmi. Tali pengikat dan penarik yang dipakai pada waktu
Erection harus dari kabel baja yang juga sudah mendapat verifikasi
penggunaanya dari Instansi/Badan resmi.
i. Toleransi dari kelurusan batang maupun komponen batang tidak boleh lebih
dari 1/500 panjang batang/ komponen batang
j. Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom tempat
perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja ke arah
horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
k. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak
diperbolehkan dipakai untuk Erection.
l. Untuk pekerjaan Erection di lapangan, Kontraktor harus menyediakan tenaga
ahli. Tenaga ahli tersebut harus senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab
atas pekerjaan Erection. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan Erection
tersebut harus mendapat persetujuan Pemberi Kerja dan berpengalaman dalam
Erection struktur konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal- hal yang tidak
diinginkan dan menguntungkan bagi pekerjaan Erection struktur konstruksi baja
tersebut.

56
m. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di
lapangan, sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas keselamatan kerja dari
Departemen Tenaga Kerja. Untuk ini Kontraktor harus menyediakan ikat
pinggang pengaman, safety helmet, sarung tangan, sepatu keselamatan,rompi
dan alat pemadam api ringan (APAR).
n. Kegagalan dalam pekerjaan Erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya, oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus
pada masalah Erection ini.
o. Dalam pengiriman semua bahan yang didatangkan ke tempat pekerjaan dalam
keadaan utuh dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam
kotak atau kemasan aslinya yang masih bersegel dan berlabel pabriknya.

4.5 Tanda-tanda pada Konstruksi Baja

Semua konstruksi baja yang telah selesai dipabrikasi harus dibedakan dan diberi
kode dengan jelas sesuai bagian atau fungsi masing-masing agar dapat dengan
mudah dan cepat dipasang di lapangan (Site).

4.6 Pemotongan Besi

Semua bekas pemotongan besi harus rapi dan rata. Pemotongannya hanya boleh
dilaksanakan dengan gerinda atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las
sangat tidak diperkenankan.

4.7 Perencanaan, Gambar Kerja dan Metode Pelaksanaan

a. Gambar Kerja dan Metode Pelaksanaan

Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-


gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen,
panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-
detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi antara lain :

1) Sebelum pabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar


kerja yang diperlukan dan mengirim 3 (tiga) copy gambar kerja untuk
disetujui Pemberi Kerja. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan
dikembalikan kepada Kontraktor untuk dapat dimulai pekerjaan
fabrikasinya
2) Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh Pemberi Kerja, tidaklah
berarti mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana terdapat
kesalahan atau perubahan dalam gambar. Dan tanggung jawab atas
ketepatan ukuran-ukuran selama Erection tetap ada pada Kontraktor.
3) Pengukuran dengan tanpa skala dalam gambar tidak diperkenankan,

57
gambar harus di berikan dimensi.
4) Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memberikan metode
pelaksanaan.
b. Ukuran-ukuran dan dimensi Gambar Kerja
1) Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
2) Toleransi dimensi seperti yang disesuaikan dan tertuang pada bagian M
pasal 7 SNI 1729 2015
c. Toleransi Panjang
Toleransi panjang seperti yang disesuaikan dan tertuang pada SNI 1729 2015
d. Kelurusan Struktur

Toleransi kelurusan struktur secara keseluruhan tidak lebih dari L/500 untuk
semua komponen.

4.8 Pemeriksaan dan lain-lain

Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi,


seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan/presisi tinggi sehingga semua
komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan.

Pemberi Kerja mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat
yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan boleh dikirim ke lapangan sebelum
diperiksa dan disetujui Pemberi Kerja. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak
sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian,
harus diperbaiki dengan segera yang menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Kontraktor.

4.9 Korosi

a. Struktur baja harus dilindungi dari korosi


b. komponen struktural harus dirancang mampu menghadapi korosi atau
dilindungi terhadap korosi
c. Perlindungan korosi dilakukan dengan cat dengan rincian sebagaimana
tercantum pada Pasal 4.1 dan Pasal 5.5 Bagian 3 RKS ini.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

5.1 Pengelasan

a. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai SNI 1729:2015, AWS atau AISC


specification, baru dapat dilaksanakan dengan seijin Pemberi Kerja dan

58
menggunakan mesin las listrik.
b. Kawat las yang dipakai harus dengan mutu E60-xx atau E70-xx.
c. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman dan
bersertifikat. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat tenaga ahli dan
Curriculum Vitae (CV) dari pekerja yang dimaksud untuk mendapat persetujuan
Pemberi Kerja.
d. Semua pekerjaan pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada beban bajanya.
e. Elektrode las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat tetap
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari electrode selama masa penyimpanan.
f. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dan kontinyu dari electrode
tersebut.
g. Teknik atau Cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu
dan kualitas pekerjaan las yang dikerjakan.
h. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari kotoran yang
memberi pengaruh besar pada kawat las.
i. Permukaan yang akan dilas juga harus bersih dari aspal, cat, minyak, karat dan
bekas-bekas potongan api yang kasar, bekas potongan api harus digerinda
dengan rata. Kerak-kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
j. Pengelasan tidak boleh dilakukan jika temperatur dari Base Metal lebih rendah
dari 0°F. Pada temperatur 0°F permukaan las dari titik dimulainya pengelasan
sampai sejauh 7,5 m juga dijaga temperaturnya.
k. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan harus
dijamin tidak akan berputar/melintir atau berbengkok.
l. Pada pekerjaan las di mana terjadi banyak lapisan pengelasan (pekerjaan
pengelasan lebih dari satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan
berikutnya lapisan las terdahulu harus dibersihkan dari kerak-kerak las atau
slag dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori atau
retak atau rusak harus dibuang sama sekali.

5.2 Sambungan

a. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya yang


bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.
b. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu) bentang. Yang
dimaksud dengan 1 bentang adalah panjang komponen batang baja di mana
hanya ujung-ujungnya terdapat sambungan dengan menggunakan bolt.

59
5.3 Lubang-lubang Baut

a. Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.


Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan tanpa
seijin Pemberi Kerja.
b. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Membuat lubang baut dengan api
las sama sekali tidak diperkenankan.
c. Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru.
d. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut
yang digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar perencanaan.
e. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
f. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang
akan mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan
pengencang baut yang khusus dengan momen torsi yang sesuai dengan buku
petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih
terdapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa
menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut.
h. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya.
i. Untuk menjamin pengencangan baut sesuai yang dikehendaki, maka baut-baut
yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari
adanya baut yang tidak dapat dikencangkan.

5.4 Pemasangan percobaan atau Trial Erection

Bila dipandang perlu oleh Pemberi Kerja, Kontraktor wajib melaksanakan


pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi.
Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi
dapat ditolak oleh Pemberi Kerja dan pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar
tanpa persetujuan Pemberi Kerja.

5.5 Pengecatan

a. Semua bahan konstruksi baja harus dicat. Permukaan profil harus dibersihkan
dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya dengan cara
mencuci dengan Solvent yang benar dan sesuai peruntukkannya. Karat dan
kerak harus dihilangkan dengan cara menggosok dengan wire brush mekanik.
b. Sebelum mulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada Pemberi

60
Kerja untuk mendapatkan persetujuannya untuk aplikasi dari semua bahan cat
c. Paling lambat 2 jam setelah pembersihan ini, pengecatan dasar pertama sudah
harus dilakukan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh dicat.
d. Cat dasar (Primer) dengan tipe cat Epoxy Zinc Phosphate, applikasi
mengggunakan kuas (Brush) atau Airles Spary. Cat dasar (primer) ini setebal
(DFT) 50 mikron
e. Cat Kedua (Intermediate) dengan tipe cat Polymida Cured Epoxy Phospate,
applikasi mengggunakan kuas (Brush) atau Airles spary. Cat kedua ini
(Intermediate) ini setebal (DFT) 150 mikron.
f. Cat Akhir (Finished) dengan tipe cat Recoatable Polturethane, applikasi
mengggunakan kuas (Brush) atau Airles spary. Cat akhir ini (Finished) setebal
(DFT) 50 mikron.

5.6 Grouting

Untuk grouting di sekitar angkur dan di bagian bawah dari Base Plate dipakai yang
Non Shrink Grout setebal 2,5 cm. Pemasangan bagesting sementara untuk bagian
bawah Base Plate sangat diperlukan agar bahan Grouting merata. Bahan Grouting
harus tercampur merata sebelum diaplikasikan. Pekerjaan Grouting harus
menggunakan Injection Pump.

5.7 Pemasangan Akhir atau Final Erection

a. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat
dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari
kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk yang disebabkan penanganan,
maka keadaan itu harus segera dilaporkan kepada Pemberi Kerja disertai
dengan usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Kerja sebelum dimulainya pekerjaan tersebut.

Perbaikan harus dilakukan di hadapan Pemberi Kerja. Biaya tambahan yang


timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi tanggungan
sepenuhnya Kontraktor. Meluruskan pelat dan siku atas bentuk lainnya
dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering
sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak terlindungi dari
cuaca harus diisi dengan bahan Waterproofing yang disetujui.

Alat-alat pengaman diri seperti sabuk pengaman, Full Body Harness dan tali-tali
tambahan sebagai pengaman harus digunakan oleh para pekerja pada saat
bekerja di tempat yang tinggi, di samping pengaman yang berupa platform atau

61
jaring pengaman (net).

b. Setiap komponen diberi kode atau marking sesuai dengan gambar


pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
c. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara
harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan
izin.
d. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menahan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
e. Baut-baut, baut angkur, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail. Baut kekuatan
tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (Torque Wrench).
f. Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan
penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah
di bawah pelat harus diberi Non Shrink Grout dan disetujui oleh Pemberi Kerja.
g. Toleransi terhadap penyimpangan kolom dari sumbu vertical tidak boleh lebih
dari 1/500 dari tinggi vertikal kolom.

5.8 Pengujian Mutu Pekerjaan

a. Sebelum dilaksanakan fabrikasi atau pemasangan, Kontraktor diwajibkan


memberikan pada Pemberi Kerja Certificate Test bahan baja profil, baut-baut,
kawat las, cat dari produsen atau pabrik.
b. Bila tidak ada Certificate Test, maka Kontraktor harus melakukan pengujian
atas baja profil, baut, kawat las di laboratorium.
c. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap tipe dari pengelasan dan tiap tipe
dari bahan yang akan dilas. Pengujian bersifat merusak contoh dari produsen
dan kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM
A370.
d. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak.

Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas


tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visual,
bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji
dengan standar AWS.D.1.0.

1) Pengujian secara Radiographie harus sesuai dengan lampiran B dari


AWS.D.1.0.

62
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada
baja seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.

a) Fasilitas

Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan


pengujian secara Radiographie termasuk sumber tenaga dari utilitas
lainnya tanpa adanya tambahan biaya pada Pemberi Tugas.

b) Perbaikan bagian las yang rusak

Daerah las yang diketahui rusak melebihi standar yang ditentukan


pada AWS.D.1.0 dinyatakan oleh Radiographie harus diperbaiki oleh
Kontraktor dan tambahan Radiographie dari daerah yang diperbaiki
harus dibuat atas biaya Kontraktor.

2) Pemeriksaan dengan Ultrasonic untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWS.D.1.0 atau 75
(Ultrasonic Contact Examination or Weldments). E273-68 (Ultrasonic
Inspection of Longitudinal and Spiral Welds or Welded Pipe and Tubing)
(1974).
3) Cara pemeriksaan dengan Particel Magnetic harus sesuai dengan ASTM
E109
4) Cara pemeriksaan dengan Liquid Penetrant harus sesuai dengan E10
5) Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Pemberi Kerja.
e. Jumlah pengujian

Jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus seperti yang
ditentukan di lapangan oleh Pemberi Kerja.

f. Pemeriksaan visual pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las


dan setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus
disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum Pemberi Kerja
membuat pemeriksaannya. atau Pemberi Kerja akan memberikan perhatian
khusus pada permukaan yang pecah-pecah, permukaan yang porous,
masuknya kerak-kerak las pada permukaan, potongan bawah, lewatan atau
overlap, kantong udara dan ukuran lasnya. Pengelasan yang rusak harus
diperbaiki sesuai dengan persyaratan AWS.D.1.0.
g. Hasil pengujian dari laboratorium atau lapangan diserahkan pada Pemberi
Kerja secepatnya.
h. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan atau las dan
sebagainya, menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kontraktor.

63
5.9 Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan

a. Bahan-bahan baja profil dihindarkan atau dilindungi dari hujan dan pengaruh
yang merusak lainnya.
b. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau rusak yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab sepenuhnya Kontraktor.

5.10 Penggantian Profil/ Penampang

a. Pada prinsipnya dalam tahap perencanaan, profil yang digunakan adalah profil
yang diproduksi oleh pabrik. Apabila ternyata profil tersebut tidak tersedia,
maka Kontraktor dapat mengganti profil tersebut dengan profil lain yang
disetujui oleh Konsultan/ Direksi.
b. Usulan perubahan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan yang
menunjukkan bahwa profil pengganti tersebut minimal sama kuat dan kakunya
dengan profil yang digantikan. Juga harus diperhatikan bahwa tinggi profil
pengganti harus mempunyai tinggi maksimal sama dengan profil original,
sehingga tidak mengurangi ruang peralatan M/E. Walaupun perubahan profil
tersebut disetujui, Kontraktor tetap harus mengantisipasi perubahan tersebut,
agar tidak terjadi klaim terhadap waktu pelaksanaan maupun biaya.

64

Anda mungkin juga menyukai