Anda di halaman 1dari 28

METODE TEKNIS PELAKSANAAN

A. PENDAHULUAN

Pekerjaan INTERIOR RESTORAN ANAYA 2LANTAI PT. PERINUS, ini direncanakan meliputi
Pekerjaan Persiapan/Bongkaran, Pekerjaan Finishing Interior, Pekerjaan Furnishing Interior dan
Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor keindahan,
kebersihan, keamanan serta faktor sirkulasi/lalu-lintas yang akan mempengaruhi kondisi
lingkungan Kantor.

B. GAMBARAN UMUM
Metode Pelaksanaan ini kami susun sebagai gambaran langkah-langkah yang akan kami
lakukan untuk Pekerjaan INTERIOR RESTORAN ANAYA 2LANTAI PT. PERINUS. Sebagai
Perusahaan yang selalu berusaha memuaskan pelanggan dan memberikan pelayanan yang
terbaik, tepat mutu, tepat guna dan tepat waktu. Untuk mencapai hal tersebut dalam melakukan
kegiatan/proyek tidak terlepas dari 3 unsur pokok yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan (Pre Construction, During Construction, Pasca Construction)
3. Pengawasan.

1. PERENCANAAN
Sebelum melakukan kegiatan di lapangan, terlebih dahulu Koordinator Lapangan
menyusun suatu perencanaan menyangkut pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain:
a. Menyusun Rencana Kerja (Master Schedule), data terlampir
b. Menyusun Metode Pelaksanaan pekerjaan di lapangan secara detail berupa Flow
Chart maupun uraian langkah-langkah kerja termasuk instruksi kerja serta rencana
percepatan pelaksanaan dengan mempertimbangkan biaya dan kekuatan konstruksi
mengingat waktu pelaksanaan yang relatif pendek.
c. Menyusun dan membuat Stuktur Organisasi, Struktur organisasi proyek yang
direncanakan untuk melaksanakan pekerjaan, disesuaikan dengan syarat-syarat
yang tercantum dalam RKS. Dimana semua personil yang terlibat telah mempunyai
pengalaman yang cukup dan kompeten dalam melaksanakan pekerjaannya, dan
seluruh tenaga kerja di lokasi pekerjaan menggunakan seragam dan ID Card
sehingga mudah untuk dikenali.
d. Membuat Schedule Material, tenaga dan alat yang nanti akan dijabarkan dalam
penyusunan rencana kerja rinci mingguan. Hal ini juga berkaitan dengan pengaturan
site area penempatan direksi keet, gudang material, los kerja, lokasi stock material
dan alur lalu lintas karyawan dan pekerja di lokasi proyek.
e. Membuat Material Approval, seluruh material akan diajukan persetujuan kepada
pengawas proyek atau konsultan pengawas sebelum dilakukan pekerjaan.
f. Membuat Shop Drawing atau Gambar kerja, shop drawing merupakan acuan bagi
pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dengan adanya gambar kerja maka
pelaksanaan pekerjaan akan lebih mudah dan terkendali secara teknis, baik dari sisi
waktu maupun mutu pekerjaan. Gambar kerja harus dipersiapkan dari awal dan
mendapat pengesahan dari pengawas proyek atau konsultan perencana sebelum
pelaksanaan pekerjaan, supaya sesuai dengan dokumen lelang dan penjelasan
Aanwijzing.
g. Rencana pelaksanaan K3 termasuk mengurus Asuransi Kecelakaan Kerja serta
pengamanan di lokasi proyek memproteksi aset exsisting seperti lift barang, lantai,
dinding dan plafond existing serta membuat peraturan khusus di lapangan yang
harus diperhatikan seluruh pekerja seperti larangan merokok dan lain-lain yang akan
diterapkan oleh petugas K3.
h. Melakukan ceklist bersama dan serah serima lokasi pekerjaan, Berkoordinasi dan
mengurus semua perijinan ke pada instansi/badan/kantor dinas terkait (seperti
Security/keamanan dan Pengelola Gedung).

2. PELAKSANAAN
Selama pelaksanaan semua pekerja harus selalu mengindahkan peraturan-peraturan
yang telah ditentukan. Koordinasi antar personil harus berjalan baik agar proses
pelaksanaan berjalan maksimal. Rencana personil yang akan ditugaskan di dalam
melaksanakanpekerjaan ini dapat dilihat di bagan Struktur Organisasi terlampir.
3. PEMERIKSAAN
Agar dicapai hasil yang optimal sesuai gambar dan RKS, pemeriksaan / controling
sangat perlu dilakukan secara kontinu. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan maksud
agar segala kendala yang terjadi bisa diselesaikan sedini mungkin sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak akan mengalami keterlambatan dan diupayakan agar
proses bisa selalu mendahului dari rencana. Oleh karena itu pemeriksaan secara rutin
harus selalu dilaksanakan bersamaan dengan penyusunan rencana kerja mingguan
maupun harian. Adapun langkah-langkah pekerjaan yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Pekerjaan Persiapan
Pemborong berkewajiban melakukan pembersihan, pemeliharaan dan memindahkan
Kantor Direksi dan Ruang Rapat ke lokasi lain apabila lokasi lama sudah akan
dikerjakan , serta membongkar setelah pekerjaan selesai , serta
memperbaiki/merapikan bekasnya.
b. Keamanan Proyek, Perlindungan pekerjaan
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan, penerangan dan perlindungan
terhadap pekerjaan baik sebelum dan sesudah dikerjakan terutama pekerjaan yang
1. PEKERJAAN GLASS TREATMENT
 PENDAHULUAN
Kaca tanpa bingkai banyak digunakan pada desain interior modern dan minimalis.
Dinding kaca memudahkan sinar matahari masuk kedalam ruangan. Selain itu, dinding
kaca juga memberikan kesan clean dan terbuka pada ruangan tersebut.

 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Dalam proses pemasangan dinding kaca, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:
- Cerukan dibuat pada sisi kaca yang lebih panjang

- Pastikan kaca lurus, tidak bengkok dan dengan siku yang benar

 METODE PEKERJAAN
Adapun cara pemasangan Kaca diantaranya:
- Siapkan bidang-bidang yang akan ditempatkan kaca
- Buat cerukan pada dinding atas dan bawah kaca dengan kedalaman dan kelebaran
1,5 cm
- Tuangkan adukan semen pada dasar cerukan sebagai pegangan lis U, atau dengan
memaku lis U ke dalam cerukan agar lis terpegang kuat
- Tempatkan lis aluminium berbentuk U dengan ukuran 1 cm pada kedua cerukan
- Berikan sealant sepanjang bagian atas dan bawah cerukan lis aluminium

- Masukan kaca dengan posisi miring


- Berikan sealant pada sisi kaca bagian atas dan bawah yang tertanam pada cerukan
agar kaca tertanam rapat
- Tutup celah di bagian ujung kiri dan kanan dengan sealant

- Bersihkan kaca
 ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan dinding kaca adalah:
‫־‬ Semen
‫־‬ Pegangan lis U
‫־‬ Sealant
‫־‬ Dll

 ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
 Pelaksana a. Sarung tangan
 Logistik b. Helm Proyek
 Mandor c. Sepatu Safe
 Pekerja harian, dll d. masker
e. Safety Hardness

 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

 METODE PEKERJAAN
Potong Rangka Hollow dengan ukuran sesuai gambar kerja. Pasang rangka hollow
pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak rangak 60 x 60 cm..
Pastikan dan cek rangka hollow sudah terpasang tegak lurus (siku). Pasang perkuatan
rangka partisi ke slab atau dak beton interval minimal per 120cm. Pasang lembaran
gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan menggunakan sekrup gypsum.
Lembaran gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan
instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan elektrikal terpasang
baru lembaran gypsum board sisi berikutnya dipasang. Cek kerataan permukaan
pasangan dinding partisi gypsum board. Sambungan antar gypsum board diberi textile
tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan
permukaan yang rata/flat. Tutup semua kepala sekrup dengan compound  lalu gosok
dengan ampelas agar permukaan rata. Pekerjaan terakhir adalah finishing cat atau wall
paper permukaan gypsum.

 ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan gypsum board adalah :
- Bor mesin

- Meteran digital dan manual


- Gunting seng

- Bak Cat
- Roll Cat/Kuas, dll

 ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
 Pelaksana a. Sarung tangan
 Logistik b. Helm Proyek
 Mandor c. Sepatu Safe
 Pekerja harian, dll d. masker
e. Safety Hardness

 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PEKERJAAN PENGECATAN
 PENDAHULUAN
Pekerjaan pengecatan merupakan finising yang paling menentukan dari segiarsitektur
suatu bangunan, yang tampak pertama kali dari kejauhan adalah hasil pengecetan. Jadi
pekerjaan pengecatan harus mengikuti tahapan pekerjaan yang telah ditentukan oleh
fabrikan.

 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Dalam proses pemasangan pengecatan, ada beberapahal yang mendapatkan
perhatian lebih, antara lain sebagai berikut :
- Dinding partisi dan Kompon pada dinding partisi
- Kebersian dari dinding yang akan dicat

 METODE PEKERJAAN
- Pembersihan
Semua bidang yang akan di cat di bersihkan dari kotoran dengan kain lap atau
ampelaskhusus untuk adukan yang keras di ratakan dengan gurinda tangan.
- Cat Dinding
Tahap pekerjaan pengecatan dinding, baik baru maupun cat ulang adalah
sebagai berikut :
 Pembersihan dinding dengan kain /ampelas / gurinda
 Pelapis plamur
 Perapihan plamur dengan ampelas
 Pelapis cat dasar
 Perapihan cat dasar dengan ampelas
 Pelapisan cat finish sampai permukaan dinding tertutup seluruhnya dan tidak
ada bayangan acian dinding

 ALAT BANTU
Alat Bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan adalah :
- Kuas
- Gurinda Tangan

- Roll cat + penampangan cat


- Scaffolding

- Kape
- Alat penerangan, Meteran digital dan manual
 ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3
Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
 Pelaksana a. Sarung tangan
 Logistik b. Helm Proyek
 Mandor c. Sepatu Safe
 Pekerja harian, dll d. masker
e. Safety Hardness

2. PEKERJAAN FURNITURE

 PENDAHULUAN
Untuk tahap pelaksanaan barang produksi di pabrik ini kita memprosesnya
langsung dari bahan baku menjadi barang yang siap pakai ini. Furniture yang
banyak digunakan adalah furniture dimana menggunakan lapis akhir berupa plastic
laminated yang sering juga di sebut dengan finishing high pressure laminated (HPL).
Adapun penggunaan fin HPL yang paling sering dikarenakan dari metode kerja yang
cepat dan penanganan terhadap kerusakan juga lebih mudah dibandingkan dengan
finishing melamik atau semprot. Selain keunggulan dalam penanganan penggunaan
Furniture finishing HPL juga memiliki beragam macam motif dan bisa di
kombinasikan dengan konsep yang akan dibuat.

 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan Furniture
adalah :
- Memastikan kembali ukuran dilapangan dengan ukuran yang dituangkan dalam
bentuk gambar kerja. Karena itu perlu dilakukan survey ulang dan ukur ulang
- Pemilihan warna yang tetap sesuai dengan konsep dari perencanaan

 METODE PEKERJAAN
Adapun tahap proses pekerjaannya adalah :
- Persiapan bahan baku
Untuk setiap item furniture yang akan dikerjakan, baik itu yang
menyangkut pekerjaan kayu atau metal, kami sudah terlebih dahulu
menyeleksi bahan baku yang kami stok pada caat pembelian dari
supplier. Dengan demikian harapan hasil yang baik dari furniture kami
buat bisa tercapai.

- Proses Pemotongan
Dengan adanya rincian bahan baku yang akan digunakan maka proses
berikutnya adalah persiapan pemotongan material tersebut. Untuk
pekerjaan pemotongan ini, kami mengatur terlebih dahulu mesin potong
yang akan digunakan, baik secara manual maupun komputerisasi,
tergantung dari mesin yang digunakan. Dengan demikian keakuratan
hasil pemotongannya.

- Proses Penempelan
Proses penempelan/pengeleman ini dilakukan setelah hasil pemotongan
bahan baku/media yang akan ditempelkan dicek terlebih dahalu. Kami
menggunakan 2 (dua) jenis bahan lem, yaitu Oil Base dan Water Base,
dimana penggunaannya tergantung dari item atu media/bahan yang
akan dilem.

- Proses pengepressan
Bila material sudah ditempellkan maka proses selanjutnya adalah proses
pengepresan. Proses ini menggunakan mesin dengan metode tekanan
hawa panas (Hot press) atau tekanan hawa dingin (Cold Press). Mesin
yang kami gunakan untuk pekerjaan ini adalah pengepresan dengan
metode tekanan hawa panas (Hot press). Dengan proses ini, maka 2
(dua) material yang dtempelkan tersebut menjadi melekat lebih
sempurna, sehingga tdak mudah terkupas.
- Proses Edging
Setelah material dipress, proses selanjutnya adalah penutupan setiap
sisinya (tepi) yang biasa disebut proses Edging. Proses edging ini
menggunakan mesin dengan tekanan hawa panas yang tinggi. Adapun
bahan edging yang digunakan tergantung dari permintaan customer,
yaitu menggunakan PVC 2 mm.Dengan dilakukannya proses ini (dengan
mesin) maka bahan edging yang digunakan akan melekat kuat disetiap
sisi materialnya, sehingga tidak mudah terkupas atau terlepas. Hasil
seperti ini yang tidak mungkin tercapai/didapat bila dilakukan secara
manual. Bila sudah diedging dengan menggunakan mesin, sudah tidak
perlu dilakukan proses penghalusan/ pembentukan dengan
menggunakan mesin ampelas atau manual lagi, karena hasil yang
didapatkan sudah baik.

- Proses Boring
Proses boring ini dilakukan dengan menggunakan mesin untuk
penempatan fitting ataupun accessories lain disesuaikan jenis/ item
furniturenya.

- Assembling dan finishing


Setelah semua proses diatas dilakukan, maka akan dilakukan proses
assembling untuk mendapatkan keakuratnya dari keseluruhan proses
kerja yang dilakukan. Apabila hasil dari keseluruhan proses ini sudah
baik dan sesuai dengan yang diharapkan, maka proses berikutnya
adalah pemasangan accessories yang dibutuhkan setiap item
furniturenya, seperti Handle, Engsel, Rel dll.

 ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan Furniture adalah :
‫־‬ Bor mesin
‫־‬ Meteran digital dan manual
‫־‬ Gunting seng
‫־‬ Dll

 ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :

 Pelaksana a. Sarung tangan

 Logistik b. Helm Proyek

 Mandor c. Sepatu Safe

 Pekerja harian, dll d. masker

3. PEKERJAAN KURSI
 PENDAHULUAN
Kursi adalah salah satu furniture yang biasa juga disebut dengan tempat duduk.
Kursi digunakan untuk menyangga tubuh ketika bekerja di depan meja. Selain itu
kursi berfungsi sebagai tempat beristirahat. Oleh sebab itu kursi untuk kantor yang
tepat adalah yang memiliki bagian punggung atau alas bagian belakang agar
pegawai bisa meluruskan punggungnya setelah seharian berada di depan meja.

 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan kursi dan
sofa adalah :
- Memastikan kembali ukuran kursi sesuai tidaknya dengan estetika.
- Pemilihan warna yang tetap sesuai dengan konsep dari perencanaan

 METODE PEKERJAAN
Adapun tahap pengerjaan kursi sbb :
- Pembentukan kayu sandaran punggung dan dudukan kursi dengan mesin press
- Cetak busa kursi
Mencetak busa kursi dari cairan liquid menjadi bahan busa yang diinginkan,
sesuai dengan tipe kursi yang dibuat. Dan membuat sofa serta persiapan
busanya.
- Proses pengeleman
Mencetak busa kursi dari cairan liquid menjadi bahan busa yang diinginkan,
sesuai dengan tipe kursi yang dibuat. Dan membuat rangka sofa serta
persiapan busanya.
- Pemotongan kain
Pemotongan bahan kain untuk pembuatan kursi yang diinginkan. Jadi harus
membuat pola terlebih dahulu agar bisa mendapatkan bentuk yang
diinginkan
- Pekerjaan Penjahitan
Penjahitan bahan kain yang sudah dipola/ dipotong berdasarkan tipe kursi
yang akan dibuat dengan menggunakan jenis benang yang khusus sehingga
hasil yang didapat bisa bagus dan kuat
- Pemasangan kain
Pemasangan/ pengcoveran bahan kain yang sudah dijahit ke busa kursi dan
atau sofa yang sudah ditempelkan ke media kayu untuk sandaran punggung
dan dudukan. Setelah proses diatas dilakukan, maka dilanjutkan dengan
proses pemakuan atau memfixedkan bahan kain terhadap kayu dengan
menggunakan alat steppler dan paku yang mempergunakan kompresor
tekanan tinggi, sehingga hasil pemakuannya lebih maksimal.
Setelah bahan kursi sudah terpasang dengan baik maka dilakukan
pemasangan tangannya (armrest) yang sesuai dengan pemesanan.
Langkah terakhir adalah memasangkan kaki dari kursi dan sofa ke media
kayu yang sudah dilapis busa dan ditutup kain serata sudah dipasangkan
tangan, dimana model kaki kursi yang dipasang disesuaikan dengan
pemesanan.
Sebelum dilakukan pengecekan kualitas (Quality Control), kursi yang sudah
jadi dipasangkan merk terlebih dahulu.

- Quality control
Proses akhir sebelum barang jadi furniture dikirim atau dipasang adalah
proses pengecekan (Quality Control). Apabila ditemukan defect pada
furniture tersebut harus diperbaiki dahulu. Tetapi bila tidak ditemukan defect
pada furniture/barang jadi tersebut, maka proses berikutnya adalah packing
untuk persiapan pengiriman atau pemasangan. Pihak QC tidak hanya
bertanggung Jawab melakukan pengecekan pada akhir proses produksi ini,
tetapi disetiap proses kerja yang ada pada barang jadi.

- Packing
Setelah semua pekerjaan selesai kita melakukan pekerjaan pengepakan /
packing supaya barang yang kita kirim nanti tidak mengalami kerusakan
sampai tempat lokasi

- Pengiriman
Setelah barang yang kita buat selesai di packing kita masuk ke tahap
pengiriman, dimana untuk proses pengriman dilakukan secara bertahap
dengan jadwal yang telah ditentukan.

- Setting lapangan
Setelah selesai untuk proses pengiriman kita melakukan pekerjaan instalasi
atau penyetelan barang. Dimana untuk pekerjaan ini kami memakai tenaga –
tenaga ahli teknis dengan pengetesan atau uji coba terlebih dahulu sehingga
pekerjaan yang kami kerjakan dapat diterima baik dan siap pakai.

 ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan Furniture adalah :
‫־‬ Bor mesin
‫־‬ Meteran digital dan manual
‫־‬ Gunting
‫־‬ Dll

 ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
 Pelaksana a. Sarung tangan

 Logistik b. Helm Proyek

 Mandor c. Sepatu Safe

 Pekerja harian, dll d. masker


e. Safety Hardness

 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembuatan rangka kursi

PEMASANGAN PINTU KACA TEMPRED


Pintu kaca frameless merupakan jenis pintu kaca tempered yang tidak menggunakan
bingkai atau frame dari aluminium maupun kayu untuk daun pintunya. Daun pintu kaca
ini bisa terdiri dari satu daun atau dua daun dengan menggunakan material kaca
tempered ketebalan 12 mm. Jenis dan ketebalan ini untuk menjamin kekuatan pintu dan
menjaga keamanannya, mengingat daun pintu bersifat sangat dinamis dimana akan
terus menerus mengalami proses buka dan tutup dalam pengoperasiannya.

Jenis kaca yang digunakan umumnya adalah kaca bening atau clear glass tempered.
Jika ingin ada motif pada kaca, bisa menggunakan stiker sandblast yang dibentuk
sesuai motif yang diinginkan misalnya garis-garis vertikal, garis-garis horisontal, atau
motif pola tertentu.

Pemasangan pintu kaca frameless tidak terlepas dari yang namanya Floor hinge atau
engsel tanam, yang merupakan salah satu aksesories atau perlengkapan yang sangat
penting dalam pemasangan pintu kaca. Floor hinge itu sendiri adalah sebuah komponen
yang kegunaan nya adalah sebagai pegangan dari pintu itu sendiri yang bertujuan agar
pintu dapat membuka dan menutup dengan baik dan sempurna.

Kita dapat melihat komponen ini dalam pintu kaca, posisi dari floor hinge itu sendiri berada
pada bagian bawah pintu dan tertanam di lantai. Dalam satu set floor hinge atau engsel
tanam terdapat 2 komponen yang memegang pintu itu sendiri, satu berada di bawah atau
di tanam dilantai dan satu lagi di bagian atas sebagai penyeimbang yang di tanam pada
pasangan bata diatas pintu.

Berikut langkah pemasangan floor hinge :

 Langkah pertama dalam memasang floor hinge ini adalah membobok lantai sesuai
dengan ukuran floor hing dan bentuknya harus sejajar dengan permukaan lantai.

 Untuk jarak yang disarankan dari floor hinge menuju tiang dinding adalah kira – kira 1
cm hingga 1,5 cm. hal ini bertujuan agar pintu dapat dibuka dan ditutup dengan
sempurna
 Langkah selanjutnya adalah memasang dudukan engsel pada bagian engsel atas yang
ukuran serta posisinya mengikuti ukuran floor hinge serta posisinya tegak lurus dengan
floor hinge bawah
 Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka posisi floorhinge harus tegak lurus dengan
engsel bagian atas sehingga dalam menciptakan gerakan membuka dan menutup
menjadi lebih lancar. Setelah floor hinge terpasang, maka langkah selanjutnya adalah
memasang kaca kepada floor hinge tersebut
 Sebelum kaca terpang pada floring engsel atas pt 24 /pt 30/pt40
MURAL
Langkah langkah untuk melakukan pekerjaan mural adalah dimulai dengan:
Amplas Dinding
Pengamplasan Dinding Sangat Membantu Karna Membuat Pori-Pori Kecil Yang Bisa Membuat
Cap Menyerap.
Saat Melakukan Pengamplasan , Gunakan Masker Anti Debu
-Gunakan tiang sander dengan ampelas 120-grit. Pindahkan tiang sandar dari sisi satu ke sisi
yang lain. Kerjakan di mulai dari atas dan turun ke bawah
-Seimbangkan Tiang Sander.Lalu Tekan, Jangan menekan terlalu keras atau terlalu lembut,
tekan secara normal adalah yang terbaik
-Ganti kertas amplas setiap kali sudah sangat berlapis debu dan mulai kehilangan sebagian
besar fungsi mengampelasnya.
-Pukul cetakan pertama dengan kasar, basahkan spons ampelas, Ambil ember yang berisikan
air hangat dan celupkan spons kedalamnya sesering mungkin. Setelah selesai, akhiri dengan
halus, spons amplas lembab anda lumasi sesering mungkin
Pembersihan dinding bekas amplas
Dengan vacuum, bersihkan dinding dari debu dan puing-puing yang terlepas oleh proses
pengampelasan. Dinding yang bersih akan lebih mudah untuk dilukis dan akan memberikan
hasil yang memuaskan.
Dengan air hangat dan sedikit deterjen, cuci dinding dengan ringan menggunakan spons,
kenakan pada bintik-bintik berminyak terutama pada bagian yang kotor dengan tenaga ekstra.
Tambal Setiap Lubang Atau Retakan Pada Dinding
Selanjutnya Lihatlah Kondisi Dinding , Apakah Terdapat Retakan Atau Lubang.
Jika Terdapat Retakan Atau Lubang Pada Dinding , Anda Mungkin Membutuhkan Sedikit
Bahan Campuran Dari Dempul untuk Menutupi Retakan Atau Lubang Tersebut.
Gunakan Jari Untuk Menekan Dempul Ke Dalam Retakan Atau Lubang Pada Dinding , Lalu
Ratakan
Gunakan pisau tumpul, tambal setiap lubang pada dinding, tergantung pada dinding, gunakan
bahan yang sama untuk mengeringkan dinding, dan menambal bahan yang sama untuk plester
Lalu Haluskan dengan ampelas sekali lagi setelah bahan telah kering.
Putuskan Apakah Anda Menggunakan Pita Lukis Atau Sikat Miring
Kedua Nya Memiliki Kelebihan Dan Kekurangan Masing-Masing
PitaLukis membutuhkan banyak pengaturan tapi tidak membutuhkan tangan yang stabil. Anda
harus meratakan Pita dengan rapih Agar Tidak Ada Kebocoran
Sikat Miring Mudah Digunakan , tetapi dapat menyebabkan kesalahan jika Anda tidak memiliki
tangan seimbang.
 Tutup dinding dengan lapisan cat dasar.
Cat dasar adalah mantel cat ringan yang menyerap warna dengan baik. Mungkin Anda harus
mengecat Dasar dinding anda , jika :
1. Anda sedang berhadapan dengan dinding baru yang belum pernah dicat
2. Anda menambal setiap lubang, lecet, dan lainnya di dinding
3. Dinding yang berkilap
4. Warna lukisan Anda lebih gelap

TAHAP MELUKIS MURAL


1. Tekan tepi pertama dengan cat
Celupkan Alat Lukis Anda Ke Warna yang Anda Inginkan, celupkan hanya 1/3 dari menurunkan
kuas, menekan warna dengan kuas jangan menyikatnya.
2. Celupkan roller kedalam cat.
untuk mengisi area tengah, serta area yang belum dicat, Di Sarankan menggunakan roller.
Contoh Sebagai Berikut:
1. Basahkan roller sebelum dicelupkan ke dalam cat, basahkan dengan air untuk cat dasar
lateks.
2. Basahkan dengan tinner untuk cat dasar minyak.
3. Isi ember dengan cukup cat sampai hampir naik ke atas. Kelebihan tentu saja tidak baik.
4. Celupkan roller kedalam Ember, dan angkat kembali ke atas, peras cat yang berlebihan
sambil meratakan lapisan roller.
5.biarkan cat beberapa jam sampai cat mengering.
6.Lapisi Dinding Dengan Cat Kedua Agar Mendapatkan Hasil Yang Memuaskan.

14. PEKERJAAN LANTAI SERVER RAISED FLOOR


 PENDAHULUAN
Server Room adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan server
(aplikasidan database), perangkat jaringan (router, hub, dll) dan perangkat lainnya
yang terkait dengan operasional system sehari-hari seperti UPS, AC dan lain-lain.
Lantai ruang server harus menggunakan raised floor yang tahan api (dengan
ketinggian tertentu) untuk menyalurkan udara dingin dari bawah. Selain itu raised
floor dapat digunakan untuk mendistribusikan kabel power dan network.

 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum instalasi raised floor dikerjakan,
yaitu:
- Tinggi lantai yang ideal yang dipengar uji oleh factor ukuran dan bentuk
lingkungan server, jumlah peralatan yang akan ditampung, berapa banyak udara
dingin yang ingin dilewatkan, dan berapa banyak infrastruktur yang akan
dilewatkan dibawah lantai. Makin tinggi lantai, makin besar sirkulasi udara yang
bias ditampung. Sehingga semakin banyak udara dingin yang dialirkan
kepermukaan lantai. Tinggi minimalnya adalah 2,6 m dari lantai kehalangan
seperti lampu atau kamera
- Kemampuan lantai menahan beban, lebih banyak berat yang dapat ditahan oleh
lantai data center. Penentuan jarak tanah hingga keubin memperhitungkan
jumlah kabel dan aliran udara yang melewati raised floor.

 METODE PEKERJAAN
- Ruangan sudah tertutup atau dalam tahap selesai finishing dari pekerjaan
flafond, dinding serta lantai sudah halus / keramik.
- Lantai pastikan harus bersih.dan bebas dari debu.
- Tentukan posisi Starting awal pola pemasangan raised floor, ini sangat penting
agar nantinya jika ada kabel tray posisinya sejalan dengan pola pemasangan
raised floor.
- Setelah ditentukan pola startnya, maka dimulailah pemasangan meletakan 
pedestal pada posisi yang sudah ditentukan mengikuti ukuran 60cm x 60cm.
- Lalu dilanjutkan dengan pemasangan stringer padas etiap top parts (kepala)
pedestal  sambil discrew, pada tahap ini sudah terbentuk rangka yang terdari
pedestal dan stringer.
- Rangka  pedestal dan stringer yang sudah terbentuk pola sekarang sudah bisa
dipasang panel raised floor di atasnya , pada tahap ini lem epoxy bisa langsung
direkatkan antara lantai dan pedestal.
- Setelah semua panel utuh sudah terpasang maka yang berikutnya adalah
pemotongan panel raised floor yang dibutuhkan mengikuti pola ruangan.
- Levelling / perataan permukaan raised floor dengan waterpass.
 ALAT BANTU
- Meteran
- Waterpass
- Screw
- Bor
- Alatpotong

 ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
 Pelaksana a. Sarungtangan
 Logistik b. Helm Proyek
 Mandor c. Sepatu Safe

 Pekerjaharian, dll d. masker


e. Safety Hardness

 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


C. PEMBERSIHAN & DEMOBILISASI

 PENDAHULUAN
Setelah semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka diadakan serah terima
proyek untuk pertama kalinya kepada pemberi tugas. Selanjutnya pelaksana tugas
berkewajiban membersihkan area proyek agar dapat dipergunakan oleh pemberi
tugas.
 PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Adapun pekerjaan pembersihan yang harus dilakukan setelah proses serah terima
pertama kali adalah sebagai berikut :
- Sisa material proyek & peralatan yang masih ada diproyek
- Sampah / kotoran yang tertinggal & Pembongkaran dan pembersihan direksi
keet / gudang
- Menarik semua personil lapangan kembali ke kantor
 SISA MATERIAL PROYEK
Semua material proyek yang sudah tidak terpakai dikeluarkan, sedangkan material
yang masih diperlukan untuk masa pemeliharaan disisakan sebagian dan diletakkan
pada tempat yang tidak mengganggu.
 PERALATAN PROYEK
Peralatan utama dan peralatan bantu dikeluarkan dari proyek, bila ada perbaikan
pada pekerjaan utama, peralatan yang diperlukan dapat didatangkan kembali ke
proyek, hal ini untuk menghindari pemandangan yang kurang enak di proyek pada
saat dipergunakan oleh pemberi tugas.
 SAMPAH / KOTORAN YANG TERTINGGAL
Semua sampah / kotoran yang tertinggal dibersihkan dan dikeluarkan dari proyek,
termasuk bak sampahnya.
 PEMBONGKARAN & PEMBERSIHAN DIREKSI KEET / GUDANG
Direksi keet / gudang dan bangunan sementara lainnya dibongkar dan area tersebut
dibersihkan / dirapihkan dengan mengeluarkan semua material bekas bongkar dari
proyek.

 DEMOBILISASI PERSONIL LAPANGAN


Semua personil lapangan ditarik kembali ke kantor, kecuali petugas yang masih
harus merapihkan pekerjaan yang masih kurang sepurna.

D. KEAMANAN & KESELAMATAN KERJA ( K3 )


 PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi yang diutamakan adalah pencapaian
target waktu, biaya dan mutu pekerjaan. Selain target tersebut diatas, perlu juga
diperhatikan aspek keselamatan dan keamanan dalam bekerja, karena bila para
pekerja dapat melaksankan tugasnya dengan perasaan aman dan nyaman, maka
target suatu pekerjaan konstruksi pasti akan tercapai. Keamanan dan keselamatan
para pelaksana pekerjaan harus diatur oleh suatu metode yang baik, efektif dan
sesuai struktur, metode yang dipakai adalah SMK3 ( Syste Manajemen Keamanan
& Keselamatan Kerja ).
Metode kerja yang diterapkan pada proyek ini dibagi menjadi 3 ( tiga ) bagian yang
saling berhubungan dan saling melengkapi, yaitu :
- Identifikasi bahaya yang mungkin terjadi dilapangan
- Pengetahuan alat pencegah bahaya
- Cara mengatasi bahaya yang terjadi

 IDENTIFIKASI BAHAYA
Sebelum proyek dimulai, sudah dibuatkan semua aspek yang mungkin akan terjadi
dan dapat menimbulkan bahaya pada pekerjaan konstruksi, Contoh : Kebakaran,
Kematian, Jatuh dan lainnya.
DAFTAR KECELAKAAN YANG MUNGKIN TERJADI
KECELAKAAN YANG
No. PENYEBAB
MUNGKIN TERJADI
1. Api (Rokok, Arus Pendek Listrik) Kebakaran
2. Runtuhan
3. Kejatuhan Material (kayu, Batu bata, Besi) Patah tulang, luka memar
Air
- kebocoran instalasi air bersih/kotor Jatuh, tersengat listrik
- kebocoran pada instalasi springkler &
Hydran

 PENGETAHUAN ALAT PENCEGAH BAHAYA


Setelah tahu aspek penyebab bahaya, harus diketahui alat apa yang dapat
dipergunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, Contoh : Helm, Sepatu, Jaring
pengaman dan lainnya
ALAT BANTU YANG
No. PENYEBAB CARA PENCEGAHAN
DIPERLUKAN
1. Api - Mengadakan Area Alat pemadam api ringan
khusus untuk merokok ( APAR )
- Instalasi listrik sering Alat test merger
diperiksa sambungannya
Sarung Tangan dan Masker
2. Mekanik - Memakai sarung Tangan Jaring Pengaman
- Memakai Masker Helm
Sepatu Safety / Boat
Safety belt
3. Air Memeriksa dan memastikan
instalasi air berfungsi dengan senter
baik secara berkala

 CARA MENGATASI BAHAYA YANG TERJADI


Bila terjadi bahaya, langkah apa saja yang harus diambil, sehingga kecelakaan
dapat cepat diatasi, antara lain :
- Rujukan ke klinik / RS terdekat
- Mengasuransikan para pekerja proyek ( ASTEK )
- Mengasuransikan Proyek Sendiri ( CAR )
- Penyediaan sarana dan prasarana alat pencegah kecelakaan

No. KATEGORI URAIAN TINDAKAN

1. Ringan Tertimpa Alat Sendiri Urut – Obat gosok


Keseleo Sendiri Urut – Obat gosok
Tersandung, Jatuh, Luka Sendiri Urut – Obat Luka
Teriris Sendiri Urut – Obat Luka
2. Sedang Kena Paku Klinik Anti Tetanus
Kena Arus Pendek Sendiri Istirahat
Mata Merah kena debu Sendiri Obat Tetes
Diare Sendiri Obat Diare
Flu kena hujan Sendiri Obat Flu
3. Agak Berat Tertimpa Material, Luka Klinik / Rumah Sakit
Jatuh, patah tulang Klinik / Rumah Sakit
Kena percikan api las Klinik / Rumah Sakit
Tertimpa Alat Berat Klinik / Rumah Sakit
Jari Terpotong Klinik / Rumah Sakit
Pingsan Klinik / Rumah Sakit
4. Berat Jatuh, Meninggal Klinik/ RS / Polisi/ Asuransi
Cacat Permanen Klinik/RS/Asuransi

 PENGETAHUAN ALAT PENCEGAH BAHAYA


Setelah semua aspek yang menyebabkan bahaya dapat di identifikasi, maka cara
pencegahan bahaya tersebut dapat dibuat, antara lain:

ALAT BANTU YANG DIPERLUKAN DALAM PROYEK INI

No. KATEGORI URAIAN ALAT BANTU

1. Ringan Tertimpa Alat Helm


Kebentur Helm
Kejatuhan Material Helm

2. Sedang Kena Paku Sepatu Pengaman


Kena Arus Pendek Sarung Tangan
Flu kena hujan Jas Hujan
Pengamanan secara
keseluruhan, tenaga kerja wajib
memakai sepatu dan sarung
Tangan
3. Agak Berat Jatuh, patah tulang Safety Belt
Pagar Pengaman
Kena percikan api las Masker Pengaman mata
Pengamanan secara
keseluruhan, bila bekerja pada
tempat yang tinggi tenaga kerja
diwajibkan memakai Safety Belt

E. RENCANA PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN


Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa Pelaksana/
Kontraktor wajib melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan minimal 90 (sembilan
puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Serah Terima pekerjaan pelaksaaan. Tugas
utama Pelaksana / Kontraktor dalam masa pemeliharaan konstruksi adalah
melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi. Adapun kegiatan-kegiatan
pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam waktu pemeliharaan konstruksi adalah
sebagai berikut:
 Menugaskan Pelaksana Lapangan di lokasi proyek secara berkala (1 kali dalam
seminggu) untuk melakukan monitoring (control) terhadap semuajenis pekerjaan,
utamanya yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan antara lain :
 Instalasi listrik dan lampu
 Kerusakan interior furniture atau interior dan
 Semua kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan
 Melaksanakan segera semua perbaikan-perbaikan pekerjaan apabila terjadi hal-hal
seperti tersebut di atas.
 Melaksanakan koordinasi dan laporan-laporan selama waktu masa pemeliharaan
tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Unsur Pengelola Teknik
 Melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan instasi yang terkait dengan pekerjaan
ini, bilamana diperlukan.
PENUTUP

Demikian penjelasan Metode Pelaksaan Pekerjaan Pembangunan interior Anaya


resto 2Lantai dengan lancar serta sesuai dengan yang diharapkan owner. Apabila
perusahaan kami dapat lulus sebagai pemenang kami berusaha semaksimal
mungkin untuk dapat mewujudkan pelaskanaan Pekerjaan sebaik mungkin. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai