A. PENDAHULUAN
Pekerjaan INTERIOR RESTORAN ANAYA 2LANTAI PT. PERINUS, ini direncanakan meliputi
Pekerjaan Persiapan/Bongkaran, Pekerjaan Finishing Interior, Pekerjaan Furnishing Interior dan
Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor keindahan,
kebersihan, keamanan serta faktor sirkulasi/lalu-lintas yang akan mempengaruhi kondisi
lingkungan Kantor.
B. GAMBARAN UMUM
Metode Pelaksanaan ini kami susun sebagai gambaran langkah-langkah yang akan kami
lakukan untuk Pekerjaan INTERIOR RESTORAN ANAYA 2LANTAI PT. PERINUS. Sebagai
Perusahaan yang selalu berusaha memuaskan pelanggan dan memberikan pelayanan yang
terbaik, tepat mutu, tepat guna dan tepat waktu. Untuk mencapai hal tersebut dalam melakukan
kegiatan/proyek tidak terlepas dari 3 unsur pokok yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan (Pre Construction, During Construction, Pasca Construction)
3. Pengawasan.
1. PERENCANAAN
Sebelum melakukan kegiatan di lapangan, terlebih dahulu Koordinator Lapangan
menyusun suatu perencanaan menyangkut pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain:
a. Menyusun Rencana Kerja (Master Schedule), data terlampir
b. Menyusun Metode Pelaksanaan pekerjaan di lapangan secara detail berupa Flow
Chart maupun uraian langkah-langkah kerja termasuk instruksi kerja serta rencana
percepatan pelaksanaan dengan mempertimbangkan biaya dan kekuatan konstruksi
mengingat waktu pelaksanaan yang relatif pendek.
c. Menyusun dan membuat Stuktur Organisasi, Struktur organisasi proyek yang
direncanakan untuk melaksanakan pekerjaan, disesuaikan dengan syarat-syarat
yang tercantum dalam RKS. Dimana semua personil yang terlibat telah mempunyai
pengalaman yang cukup dan kompeten dalam melaksanakan pekerjaannya, dan
seluruh tenaga kerja di lokasi pekerjaan menggunakan seragam dan ID Card
sehingga mudah untuk dikenali.
d. Membuat Schedule Material, tenaga dan alat yang nanti akan dijabarkan dalam
penyusunan rencana kerja rinci mingguan. Hal ini juga berkaitan dengan pengaturan
site area penempatan direksi keet, gudang material, los kerja, lokasi stock material
dan alur lalu lintas karyawan dan pekerja di lokasi proyek.
e. Membuat Material Approval, seluruh material akan diajukan persetujuan kepada
pengawas proyek atau konsultan pengawas sebelum dilakukan pekerjaan.
f. Membuat Shop Drawing atau Gambar kerja, shop drawing merupakan acuan bagi
pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dengan adanya gambar kerja maka
pelaksanaan pekerjaan akan lebih mudah dan terkendali secara teknis, baik dari sisi
waktu maupun mutu pekerjaan. Gambar kerja harus dipersiapkan dari awal dan
mendapat pengesahan dari pengawas proyek atau konsultan perencana sebelum
pelaksanaan pekerjaan, supaya sesuai dengan dokumen lelang dan penjelasan
Aanwijzing.
g. Rencana pelaksanaan K3 termasuk mengurus Asuransi Kecelakaan Kerja serta
pengamanan di lokasi proyek memproteksi aset exsisting seperti lift barang, lantai,
dinding dan plafond existing serta membuat peraturan khusus di lapangan yang
harus diperhatikan seluruh pekerja seperti larangan merokok dan lain-lain yang akan
diterapkan oleh petugas K3.
h. Melakukan ceklist bersama dan serah serima lokasi pekerjaan, Berkoordinasi dan
mengurus semua perijinan ke pada instansi/badan/kantor dinas terkait (seperti
Security/keamanan dan Pengelola Gedung).
2. PELAKSANAAN
Selama pelaksanaan semua pekerja harus selalu mengindahkan peraturan-peraturan
yang telah ditentukan. Koordinasi antar personil harus berjalan baik agar proses
pelaksanaan berjalan maksimal. Rencana personil yang akan ditugaskan di dalam
melaksanakanpekerjaan ini dapat dilihat di bagan Struktur Organisasi terlampir.
3. PEMERIKSAAN
Agar dicapai hasil yang optimal sesuai gambar dan RKS, pemeriksaan / controling
sangat perlu dilakukan secara kontinu. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan maksud
agar segala kendala yang terjadi bisa diselesaikan sedini mungkin sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak akan mengalami keterlambatan dan diupayakan agar
proses bisa selalu mendahului dari rencana. Oleh karena itu pemeriksaan secara rutin
harus selalu dilaksanakan bersamaan dengan penyusunan rencana kerja mingguan
maupun harian. Adapun langkah-langkah pekerjaan yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Pekerjaan Persiapan
Pemborong berkewajiban melakukan pembersihan, pemeliharaan dan memindahkan
Kantor Direksi dan Ruang Rapat ke lokasi lain apabila lokasi lama sudah akan
dikerjakan , serta membongkar setelah pekerjaan selesai , serta
memperbaiki/merapikan bekasnya.
b. Keamanan Proyek, Perlindungan pekerjaan
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan, penerangan dan perlindungan
terhadap pekerjaan baik sebelum dan sesudah dikerjakan terutama pekerjaan yang
1. PEKERJAAN GLASS TREATMENT
PENDAHULUAN
Kaca tanpa bingkai banyak digunakan pada desain interior modern dan minimalis.
Dinding kaca memudahkan sinar matahari masuk kedalam ruangan. Selain itu, dinding
kaca juga memberikan kesan clean dan terbuka pada ruangan tersebut.
- Pastikan kaca lurus, tidak bengkok dan dengan siku yang benar
METODE PEKERJAAN
Adapun cara pemasangan Kaca diantaranya:
- Siapkan bidang-bidang yang akan ditempatkan kaca
- Buat cerukan pada dinding atas dan bawah kaca dengan kedalaman dan kelebaran
1,5 cm
- Tuangkan adukan semen pada dasar cerukan sebagai pegangan lis U, atau dengan
memaku lis U ke dalam cerukan agar lis terpegang kuat
- Tempatkan lis aluminium berbentuk U dengan ukuran 1 cm pada kedua cerukan
- Berikan sealant sepanjang bagian atas dan bawah cerukan lis aluminium
- Bersihkan kaca
ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan dinding kaca adalah:
־ Semen
־ Pegangan lis U
־ Sealant
־ Dll
METODE PEKERJAAN
Potong Rangka Hollow dengan ukuran sesuai gambar kerja. Pasang rangka hollow
pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak rangak 60 x 60 cm..
Pastikan dan cek rangka hollow sudah terpasang tegak lurus (siku). Pasang perkuatan
rangka partisi ke slab atau dak beton interval minimal per 120cm. Pasang lembaran
gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan menggunakan sekrup gypsum.
Lembaran gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan
instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan elektrikal terpasang
baru lembaran gypsum board sisi berikutnya dipasang. Cek kerataan permukaan
pasangan dinding partisi gypsum board. Sambungan antar gypsum board diberi textile
tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan
permukaan yang rata/flat. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok
dengan ampelas agar permukaan rata. Pekerjaan terakhir adalah finishing cat atau wall
paper permukaan gypsum.
ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan gypsum board adalah :
- Bor mesin
- Bak Cat
- Roll Cat/Kuas, dll
1. PEKERJAAN PENGECATAN
PENDAHULUAN
Pekerjaan pengecatan merupakan finising yang paling menentukan dari segiarsitektur
suatu bangunan, yang tampak pertama kali dari kejauhan adalah hasil pengecetan. Jadi
pekerjaan pengecatan harus mengikuti tahapan pekerjaan yang telah ditentukan oleh
fabrikan.
METODE PEKERJAAN
- Pembersihan
Semua bidang yang akan di cat di bersihkan dari kotoran dengan kain lap atau
ampelaskhusus untuk adukan yang keras di ratakan dengan gurinda tangan.
- Cat Dinding
Tahap pekerjaan pengecatan dinding, baik baru maupun cat ulang adalah
sebagai berikut :
Pembersihan dinding dengan kain /ampelas / gurinda
Pelapis plamur
Perapihan plamur dengan ampelas
Pelapis cat dasar
Perapihan cat dasar dengan ampelas
Pelapisan cat finish sampai permukaan dinding tertutup seluruhnya dan tidak
ada bayangan acian dinding
ALAT BANTU
Alat Bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan adalah :
- Kuas
- Gurinda Tangan
- Kape
- Alat penerangan, Meteran digital dan manual
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3
Personil yang dikerahkan : Aspek K3 :
Pelaksana a. Sarung tangan
Logistik b. Helm Proyek
Mandor c. Sepatu Safe
Pekerja harian, dll d. masker
e. Safety Hardness
2. PEKERJAAN FURNITURE
PENDAHULUAN
Untuk tahap pelaksanaan barang produksi di pabrik ini kita memprosesnya
langsung dari bahan baku menjadi barang yang siap pakai ini. Furniture yang
banyak digunakan adalah furniture dimana menggunakan lapis akhir berupa plastic
laminated yang sering juga di sebut dengan finishing high pressure laminated (HPL).
Adapun penggunaan fin HPL yang paling sering dikarenakan dari metode kerja yang
cepat dan penanganan terhadap kerusakan juga lebih mudah dibandingkan dengan
finishing melamik atau semprot. Selain keunggulan dalam penanganan penggunaan
Furniture finishing HPL juga memiliki beragam macam motif dan bisa di
kombinasikan dengan konsep yang akan dibuat.
METODE PEKERJAAN
Adapun tahap proses pekerjaannya adalah :
- Persiapan bahan baku
Untuk setiap item furniture yang akan dikerjakan, baik itu yang
menyangkut pekerjaan kayu atau metal, kami sudah terlebih dahulu
menyeleksi bahan baku yang kami stok pada caat pembelian dari
supplier. Dengan demikian harapan hasil yang baik dari furniture kami
buat bisa tercapai.
- Proses Pemotongan
Dengan adanya rincian bahan baku yang akan digunakan maka proses
berikutnya adalah persiapan pemotongan material tersebut. Untuk
pekerjaan pemotongan ini, kami mengatur terlebih dahulu mesin potong
yang akan digunakan, baik secara manual maupun komputerisasi,
tergantung dari mesin yang digunakan. Dengan demikian keakuratan
hasil pemotongannya.
- Proses Penempelan
Proses penempelan/pengeleman ini dilakukan setelah hasil pemotongan
bahan baku/media yang akan ditempelkan dicek terlebih dahalu. Kami
menggunakan 2 (dua) jenis bahan lem, yaitu Oil Base dan Water Base,
dimana penggunaannya tergantung dari item atu media/bahan yang
akan dilem.
- Proses pengepressan
Bila material sudah ditempellkan maka proses selanjutnya adalah proses
pengepresan. Proses ini menggunakan mesin dengan metode tekanan
hawa panas (Hot press) atau tekanan hawa dingin (Cold Press). Mesin
yang kami gunakan untuk pekerjaan ini adalah pengepresan dengan
metode tekanan hawa panas (Hot press). Dengan proses ini, maka 2
(dua) material yang dtempelkan tersebut menjadi melekat lebih
sempurna, sehingga tdak mudah terkupas.
- Proses Edging
Setelah material dipress, proses selanjutnya adalah penutupan setiap
sisinya (tepi) yang biasa disebut proses Edging. Proses edging ini
menggunakan mesin dengan tekanan hawa panas yang tinggi. Adapun
bahan edging yang digunakan tergantung dari permintaan customer,
yaitu menggunakan PVC 2 mm.Dengan dilakukannya proses ini (dengan
mesin) maka bahan edging yang digunakan akan melekat kuat disetiap
sisi materialnya, sehingga tidak mudah terkupas atau terlepas. Hasil
seperti ini yang tidak mungkin tercapai/didapat bila dilakukan secara
manual. Bila sudah diedging dengan menggunakan mesin, sudah tidak
perlu dilakukan proses penghalusan/ pembentukan dengan
menggunakan mesin ampelas atau manual lagi, karena hasil yang
didapatkan sudah baik.
- Proses Boring
Proses boring ini dilakukan dengan menggunakan mesin untuk
penempatan fitting ataupun accessories lain disesuaikan jenis/ item
furniturenya.
ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan Furniture adalah :
־ Bor mesin
־ Meteran digital dan manual
־ Gunting seng
־ Dll
3. PEKERJAAN KURSI
PENDAHULUAN
Kursi adalah salah satu furniture yang biasa juga disebut dengan tempat duduk.
Kursi digunakan untuk menyangga tubuh ketika bekerja di depan meja. Selain itu
kursi berfungsi sebagai tempat beristirahat. Oleh sebab itu kursi untuk kantor yang
tepat adalah yang memiliki bagian punggung atau alas bagian belakang agar
pegawai bisa meluruskan punggungnya setelah seharian berada di depan meja.
METODE PEKERJAAN
Adapun tahap pengerjaan kursi sbb :
- Pembentukan kayu sandaran punggung dan dudukan kursi dengan mesin press
- Cetak busa kursi
Mencetak busa kursi dari cairan liquid menjadi bahan busa yang diinginkan,
sesuai dengan tipe kursi yang dibuat. Dan membuat sofa serta persiapan
busanya.
- Proses pengeleman
Mencetak busa kursi dari cairan liquid menjadi bahan busa yang diinginkan,
sesuai dengan tipe kursi yang dibuat. Dan membuat rangka sofa serta
persiapan busanya.
- Pemotongan kain
Pemotongan bahan kain untuk pembuatan kursi yang diinginkan. Jadi harus
membuat pola terlebih dahulu agar bisa mendapatkan bentuk yang
diinginkan
- Pekerjaan Penjahitan
Penjahitan bahan kain yang sudah dipola/ dipotong berdasarkan tipe kursi
yang akan dibuat dengan menggunakan jenis benang yang khusus sehingga
hasil yang didapat bisa bagus dan kuat
- Pemasangan kain
Pemasangan/ pengcoveran bahan kain yang sudah dijahit ke busa kursi dan
atau sofa yang sudah ditempelkan ke media kayu untuk sandaran punggung
dan dudukan. Setelah proses diatas dilakukan, maka dilanjutkan dengan
proses pemakuan atau memfixedkan bahan kain terhadap kayu dengan
menggunakan alat steppler dan paku yang mempergunakan kompresor
tekanan tinggi, sehingga hasil pemakuannya lebih maksimal.
Setelah bahan kursi sudah terpasang dengan baik maka dilakukan
pemasangan tangannya (armrest) yang sesuai dengan pemesanan.
Langkah terakhir adalah memasangkan kaki dari kursi dan sofa ke media
kayu yang sudah dilapis busa dan ditutup kain serata sudah dipasangkan
tangan, dimana model kaki kursi yang dipasang disesuaikan dengan
pemesanan.
Sebelum dilakukan pengecekan kualitas (Quality Control), kursi yang sudah
jadi dipasangkan merk terlebih dahulu.
- Quality control
Proses akhir sebelum barang jadi furniture dikirim atau dipasang adalah
proses pengecekan (Quality Control). Apabila ditemukan defect pada
furniture tersebut harus diperbaiki dahulu. Tetapi bila tidak ditemukan defect
pada furniture/barang jadi tersebut, maka proses berikutnya adalah packing
untuk persiapan pengiriman atau pemasangan. Pihak QC tidak hanya
bertanggung Jawab melakukan pengecekan pada akhir proses produksi ini,
tetapi disetiap proses kerja yang ada pada barang jadi.
- Packing
Setelah semua pekerjaan selesai kita melakukan pekerjaan pengepakan /
packing supaya barang yang kita kirim nanti tidak mengalami kerusakan
sampai tempat lokasi
- Pengiriman
Setelah barang yang kita buat selesai di packing kita masuk ke tahap
pengiriman, dimana untuk proses pengriman dilakukan secara bertahap
dengan jadwal yang telah ditentukan.
- Setting lapangan
Setelah selesai untuk proses pengiriman kita melakukan pekerjaan instalasi
atau penyetelan barang. Dimana untuk pekerjaan ini kami memakai tenaga –
tenaga ahli teknis dengan pengetesan atau uji coba terlebih dahulu sehingga
pekerjaan yang kami kerjakan dapat diterima baik dan siap pakai.
ALAT BANTU
Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan Furniture adalah :
־ Bor mesin
־ Meteran digital dan manual
־ Gunting
־ Dll
Jenis kaca yang digunakan umumnya adalah kaca bening atau clear glass tempered.
Jika ingin ada motif pada kaca, bisa menggunakan stiker sandblast yang dibentuk
sesuai motif yang diinginkan misalnya garis-garis vertikal, garis-garis horisontal, atau
motif pola tertentu.
Pemasangan pintu kaca frameless tidak terlepas dari yang namanya Floor hinge atau
engsel tanam, yang merupakan salah satu aksesories atau perlengkapan yang sangat
penting dalam pemasangan pintu kaca. Floor hinge itu sendiri adalah sebuah komponen
yang kegunaan nya adalah sebagai pegangan dari pintu itu sendiri yang bertujuan agar
pintu dapat membuka dan menutup dengan baik dan sempurna.
Kita dapat melihat komponen ini dalam pintu kaca, posisi dari floor hinge itu sendiri berada
pada bagian bawah pintu dan tertanam di lantai. Dalam satu set floor hinge atau engsel
tanam terdapat 2 komponen yang memegang pintu itu sendiri, satu berada di bawah atau
di tanam dilantai dan satu lagi di bagian atas sebagai penyeimbang yang di tanam pada
pasangan bata diatas pintu.
Langkah pertama dalam memasang floor hinge ini adalah membobok lantai sesuai
dengan ukuran floor hing dan bentuknya harus sejajar dengan permukaan lantai.
Untuk jarak yang disarankan dari floor hinge menuju tiang dinding adalah kira – kira 1
cm hingga 1,5 cm. hal ini bertujuan agar pintu dapat dibuka dan ditutup dengan
sempurna
Langkah selanjutnya adalah memasang dudukan engsel pada bagian engsel atas yang
ukuran serta posisinya mengikuti ukuran floor hinge serta posisinya tegak lurus dengan
floor hinge bawah
Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka posisi floorhinge harus tegak lurus dengan
engsel bagian atas sehingga dalam menciptakan gerakan membuka dan menutup
menjadi lebih lancar. Setelah floor hinge terpasang, maka langkah selanjutnya adalah
memasang kaca kepada floor hinge tersebut
Sebelum kaca terpang pada floring engsel atas pt 24 /pt 30/pt40
MURAL
Langkah langkah untuk melakukan pekerjaan mural adalah dimulai dengan:
Amplas Dinding
Pengamplasan Dinding Sangat Membantu Karna Membuat Pori-Pori Kecil Yang Bisa Membuat
Cap Menyerap.
Saat Melakukan Pengamplasan , Gunakan Masker Anti Debu
-Gunakan tiang sander dengan ampelas 120-grit. Pindahkan tiang sandar dari sisi satu ke sisi
yang lain. Kerjakan di mulai dari atas dan turun ke bawah
-Seimbangkan Tiang Sander.Lalu Tekan, Jangan menekan terlalu keras atau terlalu lembut,
tekan secara normal adalah yang terbaik
-Ganti kertas amplas setiap kali sudah sangat berlapis debu dan mulai kehilangan sebagian
besar fungsi mengampelasnya.
-Pukul cetakan pertama dengan kasar, basahkan spons ampelas, Ambil ember yang berisikan
air hangat dan celupkan spons kedalamnya sesering mungkin. Setelah selesai, akhiri dengan
halus, spons amplas lembab anda lumasi sesering mungkin
Pembersihan dinding bekas amplas
Dengan vacuum, bersihkan dinding dari debu dan puing-puing yang terlepas oleh proses
pengampelasan. Dinding yang bersih akan lebih mudah untuk dilukis dan akan memberikan
hasil yang memuaskan.
Dengan air hangat dan sedikit deterjen, cuci dinding dengan ringan menggunakan spons,
kenakan pada bintik-bintik berminyak terutama pada bagian yang kotor dengan tenaga ekstra.
Tambal Setiap Lubang Atau Retakan Pada Dinding
Selanjutnya Lihatlah Kondisi Dinding , Apakah Terdapat Retakan Atau Lubang.
Jika Terdapat Retakan Atau Lubang Pada Dinding , Anda Mungkin Membutuhkan Sedikit
Bahan Campuran Dari Dempul untuk Menutupi Retakan Atau Lubang Tersebut.
Gunakan Jari Untuk Menekan Dempul Ke Dalam Retakan Atau Lubang Pada Dinding , Lalu
Ratakan
Gunakan pisau tumpul, tambal setiap lubang pada dinding, tergantung pada dinding, gunakan
bahan yang sama untuk mengeringkan dinding, dan menambal bahan yang sama untuk plester
Lalu Haluskan dengan ampelas sekali lagi setelah bahan telah kering.
Putuskan Apakah Anda Menggunakan Pita Lukis Atau Sikat Miring
Kedua Nya Memiliki Kelebihan Dan Kekurangan Masing-Masing
PitaLukis membutuhkan banyak pengaturan tapi tidak membutuhkan tangan yang stabil. Anda
harus meratakan Pita dengan rapih Agar Tidak Ada Kebocoran
Sikat Miring Mudah Digunakan , tetapi dapat menyebabkan kesalahan jika Anda tidak memiliki
tangan seimbang.
Tutup dinding dengan lapisan cat dasar.
Cat dasar adalah mantel cat ringan yang menyerap warna dengan baik. Mungkin Anda harus
mengecat Dasar dinding anda , jika :
1. Anda sedang berhadapan dengan dinding baru yang belum pernah dicat
2. Anda menambal setiap lubang, lecet, dan lainnya di dinding
3. Dinding yang berkilap
4. Warna lukisan Anda lebih gelap
METODE PEKERJAAN
- Ruangan sudah tertutup atau dalam tahap selesai finishing dari pekerjaan
flafond, dinding serta lantai sudah halus / keramik.
- Lantai pastikan harus bersih.dan bebas dari debu.
- Tentukan posisi Starting awal pola pemasangan raised floor, ini sangat penting
agar nantinya jika ada kabel tray posisinya sejalan dengan pola pemasangan
raised floor.
- Setelah ditentukan pola startnya, maka dimulailah pemasangan meletakan
pedestal pada posisi yang sudah ditentukan mengikuti ukuran 60cm x 60cm.
- Lalu dilanjutkan dengan pemasangan stringer padas etiap top parts (kepala)
pedestal sambil discrew, pada tahap ini sudah terbentuk rangka yang terdari
pedestal dan stringer.
- Rangka pedestal dan stringer yang sudah terbentuk pola sekarang sudah bisa
dipasang panel raised floor di atasnya , pada tahap ini lem epoxy bisa langsung
direkatkan antara lantai dan pedestal.
- Setelah semua panel utuh sudah terpasang maka yang berikutnya adalah
pemotongan panel raised floor yang dibutuhkan mengikuti pola ruangan.
- Levelling / perataan permukaan raised floor dengan waterpass.
ALAT BANTU
- Meteran
- Waterpass
- Screw
- Bor
- Alatpotong
PENDAHULUAN
Setelah semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka diadakan serah terima
proyek untuk pertama kalinya kepada pemberi tugas. Selanjutnya pelaksana tugas
berkewajiban membersihkan area proyek agar dapat dipergunakan oleh pemberi
tugas.
PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Adapun pekerjaan pembersihan yang harus dilakukan setelah proses serah terima
pertama kali adalah sebagai berikut :
- Sisa material proyek & peralatan yang masih ada diproyek
- Sampah / kotoran yang tertinggal & Pembongkaran dan pembersihan direksi
keet / gudang
- Menarik semua personil lapangan kembali ke kantor
SISA MATERIAL PROYEK
Semua material proyek yang sudah tidak terpakai dikeluarkan, sedangkan material
yang masih diperlukan untuk masa pemeliharaan disisakan sebagian dan diletakkan
pada tempat yang tidak mengganggu.
PERALATAN PROYEK
Peralatan utama dan peralatan bantu dikeluarkan dari proyek, bila ada perbaikan
pada pekerjaan utama, peralatan yang diperlukan dapat didatangkan kembali ke
proyek, hal ini untuk menghindari pemandangan yang kurang enak di proyek pada
saat dipergunakan oleh pemberi tugas.
SAMPAH / KOTORAN YANG TERTINGGAL
Semua sampah / kotoran yang tertinggal dibersihkan dan dikeluarkan dari proyek,
termasuk bak sampahnya.
PEMBONGKARAN & PEMBERSIHAN DIREKSI KEET / GUDANG
Direksi keet / gudang dan bangunan sementara lainnya dibongkar dan area tersebut
dibersihkan / dirapihkan dengan mengeluarkan semua material bekas bongkar dari
proyek.
IDENTIFIKASI BAHAYA
Sebelum proyek dimulai, sudah dibuatkan semua aspek yang mungkin akan terjadi
dan dapat menimbulkan bahaya pada pekerjaan konstruksi, Contoh : Kebakaran,
Kematian, Jatuh dan lainnya.
DAFTAR KECELAKAAN YANG MUNGKIN TERJADI
KECELAKAAN YANG
No. PENYEBAB
MUNGKIN TERJADI
1. Api (Rokok, Arus Pendek Listrik) Kebakaran
2. Runtuhan
3. Kejatuhan Material (kayu, Batu bata, Besi) Patah tulang, luka memar
Air
- kebocoran instalasi air bersih/kotor Jatuh, tersengat listrik
- kebocoran pada instalasi springkler &
Hydran