Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pengecatan Eksterior dan Interior Berkaitan dengan


Pekerjaan Restorasi Bangunan Cagar Budaya Gedung Badan Penelitian dan Penegmbangan Perhubungan

TAHAPAN KERJA

Secara garis besar pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dibagi menjadi 7 sub Pekerjaan yaitu :

A PEKERJAAN PERSIAPAN
B PEKERJAAN BONGKARAN
C PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
D PEKERJAAN PENGECATAN
E PEKERJAAN KANOPI PARKIR
F PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA TAMPAK DEPAN
G PEKERJAAN PIPA TEGAK

Dalam Pelaksanaannya pekerjaan ini dilakukan secara bertahap dalam satu system kerja dengan bagan dibut seperti ini
:
PERSIAPAN BONGKARAN PLESTERAN ACIAN
PERSIAPAN PASANGAN ARSITEKTUR PENGECATAN

PENGECATAN KANOPI KUSEN INSTALASI PIPA


PENGADAAN PENDUKUNG

1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN

Uraian yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah mencakup sebagai berikut :

1. Mobilisasi dan demobilisasi


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mendatangkan peralatan yang dibutuhkan hingga lokasipekerjaan dan
mengembalikannya setelah seluruh pekerjaan selesai. Selain itu jugamendatangkan personil sesuai dengan
kebutuhan dan persetujuan Direksi Pekerjaan agarpekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
rencana yang telah disepakati.Mobilisasi peralatan terkadang juga dilakukan sebelum Direksi Keet dan Gudang
terbangun.Peralatan yang dimobilisasi disini hanyalah peralatan berat yang disyaratkan pada
dokumenpengadaan. Peralatan-peralatan lain yang didatangkan ke proyek yang akan dipakaiKontraktor pada
proyek ini diajukan pada Konsultan MK / Pengawas termasuk surat ujiperalatan dan perizinan serta kelaikan
peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya. Semua alatukur yang berkaitan dengan testing pada sistim harus
disertai surat uji kelaikan dari informasiberwenang. Untuk alat berat operator yang didatangkan haruslah yang
memiliki sertifikat atau SIO (Surat Ijin Operasi). SIO dan Uji kelayakan berguna untuk memastikan bahwa
peralatan yang digunakan layak, telah tersertifikasi dan terkalibrasi. SIO guna memastikan bahwa orangtersebut
memang memiliki keahlian di bidang operator alat tersebut.

2. Pembuatan papan nama proyek


Setelah mendapat perintah dan SPK / Dokumen Kontrak yang telah ditandatangani dan disepakait maka
dilakukan Persiapan dan mobilisasi serta Koordinasi dengan semua Pihak. Koordinasi dengan pihak lain berupa
Pemberitahuan kepada pihak Keamanan, lingkungan.Kegiatan pekerjaan persiapan ini dilaksanakan dalam
waktu sesegera mungkin setelah terimanya SPMK. didalam persiapan ini lokasi pekerjaan dipastikan sudah
lengkap dari segi persiapan lingkungan, untuk dimulainya aktifitas ini diharapkan tidak ada lagipermasalahan
ekternal yang nantinya akan menghambat transportasi alat maupun matrial dalam pekerjaan. Demikian juga

Page 1
seperti membuat parasarana-prasarana yang diperlukan, menyangkut kebersihan lingkungan, jalan kerja dan
lain – lain.
Yang dibuat papan nama ini mencakup informasi informasi yang diberikan kepada masyarakat sebagai
informasi bahwa sedang terjadi pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud. Papan nama dibuat dengan cetaqk
digital printing dengan lebar dan panjang yang sdah sesuai aruran dan ketentuan yang berlaku.

3. Pembuatan Bedeng Pekerja/gudang material


Sebelum proyek jalan dilaksanakan, suatu tempat kamp perlu dibuat untuk mendukungtempat penginapan
pengawas, tempat menaruh bahan, perkakas dan peralatan. Tempatpenginapan untuk menyediakan tempat staf
yang nyaman, dan gudang yang cukup luasdan juga keamanan bagi peralatan dan bahan-bahan.

4. Foto dokumentasi Pekerjaan dengan Camera digital Tanpa Film


Persiapan dokumentasi awal ( foto 0% dan laporan lain yang diperlukan ). Persiapan dokumentasi ini mencakup
dokumentasi foto, dokumentasi tehnik dan dokumentasi laporan, seperti membuat sechedule kerja mingguan
dan bulanan, yang mengikuti terhadap schedule induk dan lain-lainnya yang mencakup dalam proses
pembangunan, dokumentasi ini diperuntukan untuk laporan pemberitahuan mengenai perkembangan dan
permasalahan selama proses pelaksanaan, laporan ini pulai diperuntukan kepada pihak-pihak yang
perkepentingan pada pembangunan ini.

5. Pembersihan lokasi Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi membersihkan Lokasi pekerjaan dari rumput, semak belukar, tanam-tanaman serta puing
puing bangunan lama dan lain-lain pada lokasi pekerjaan. Dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi

6. Pekerjaan Pemindahan tiang listrik/telephon


Pekerjaan Pemindahan dan relokasi tiang lampu dilaksanakan dengan persetujuan antara Instansi Setempat
dengan Direksi Pekerjaan, harus menurut pemerik-saan dan penerimaan dengan kedua-duanya.

7. Penentuan Bahan bahan dan meterial serta personil


Bahan yang digunakan
Kualitas bahan yang digunakan dalam satu pekerjaan akan berpengaruh sekali terhadap mutu / kwalitas
pekerjaan itu dari segi kekuatannya. Oleh karena selektifitas dalam penggunaan bahan harus sangat
diperhatikan.
Pengawasan secara berkala akan dilakukan terhadap material yang tiba di lapangan untuk menjamin agar tidak
terjadi kerusakan atau penurunan mutu material seperti ukuran maupun berat material. Penanganan material
meliputi penyimpanan, pemuatan dan transportasi dari gudang ke area pekerjaan.

SDM / Tenaga yang menangani


Seorang Logistik yang menangani penerimaan dan pembelian bahan harus betul betul paham terhadap
karakteristik suatu bahan yang akan digunakan, juga harus punya tanggung jawab dan disiplin yang tinggi
terhadap tugasnya, dengan demikian ia tidak akan menggunakan barang yang tidak memenuhi syarat hanya
karena faktor lain. Atau suatu bahan yang sekalipun berkualitas dan mahal, Jika ditangani oleh seorang tukang
yang kurang pengalaman, maka akan sangat berpengaruh terhadap kwalitas pekerjaan dari segi estetikanya.

METODE TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN KUPASAN DINDING YANG RUSAK DAN KEROK UNTUK CAT DINDING EXTERIOR

Uraian Pekerjaan disampaikan sebagai berikut :


- Gunakan pelindung tubuh, seperti masker penutup hidung dan mulut, kaca mata, serta pakaian panjang. Ini
dilakukan untuk menghindari bahaya efek bahan kimia yang keluar saat proses pengelupasan cat.
- Buka jendela atau pintu ruangan agar sirkulasi udara lancar dan partikel kimia cat tidak menumpuk di
ruangan.
- Amplas seluruh permukaan dinding yang akan dicat ulang.

Page 2
- Gunakan cairan penghilang cat untuk membantu mengelupaskan cat lama pada dinding. Aplikasikan cairan
penghilang cat dengan menggunakan kuas lalu tunggu sekitar 5 menit. Semakin lama cairan dibiarkan
bereaksi, maka akan semakin mudah cat dikelupas.
- Sikat dinding untuk membantu cat lama terkelupas.
- Setelah cat lama mulai terkelupas Anda bisa mengikis cat lama di dinding dengan alat kape hingga dinding
bersih dari cat lama.
- Jika dinding sudah bersih, maka dinding sudah siap untuk di cat ulang.
- Untuk dinding exterior menggunakan scafolding terpasang yang kan dipakai sampai pekerjaan pengecatan
selesai dan memenihi spesifikasi dan ketentuan dari pengawas bangunan

B. PEKERJAAN ACIAN DAN PLESTERAN

Pengerjaan Plesteran
1. Pengerjaan plesteran sebaiknya dilakukan setelah konstruksi dinding terpasang rapi dan kering (sekitar
2-3 hari) atau setelah beton benar-benar matang. Selain itu, instalasi (listrik dan air) yang akan ditanam
juga sudah terpasang.
2. Sebelum mengaplikasikan plesteran, bersihkan permukaan dinding dari kotoran, lalu siram atau perciki
dengan air secukupnya. Pembasahan berguna untuk membuat plesteran terikat lebih kuat pada dinding
dan mencegahnya kering terlalu cepat.
3. Selanjutnya pasang papan pembatas bidang kerja (untuk tepi dinding) dan garis panduan ketebalan
dengan memasang paku hingga menonjol ±1,5 sampai 2 cm (sesuai tebal plesteran yang diinginkan)
dan digantungi unting-unting.
4. Dengan panduan ketebalan dibuat kepala plesteran berupa lajur-lajur berjarak ±1 meter. Bagi pekerja
yang menggunakan tangan kanan, gunakan waterpass untuk memeriksa kesamaan tebal kepala
plesteran.

Pengerjaan Acian
1. sebelum mengerjakan acian, pastikan plesteran rata, tidak ada lagi lubang serta sudah benar-benar
kering. Pekerjaan acian paling baik dilakukan setelah plesteran berumur sekitar 2-3 minggu, di mana
tidak lagi terjadi penyusutan.
2. Acian yang dilakukan saat plesteran masih basah berpotensi menimbulkan kerusakan, sepertiretak
rambut. Meski begitu, sebelum acian diterapkan, permukaan plesteran harus dibasahi. Agar plesteran
tidak menyerap air dari acian dan membuatnya kering terlalu cepat sehingga daya rekatnya berkurang.
3. Ketebalan acian idealnya sekitar 1-3 mm. Pelapisan acian dengan ketebalan 3 mm sebaiknya dilakukan
dua kali. Lapisan kedua diterapkan beberapa hari setelah lapisan pertama mengering.
4. Gunakan roskam khusus acian untuk mengaplikasikan pasta semen. Lakukan dengan gerakan searah.
Setelah selesai, haluskan dengan cara menyapukan kuas basah dan menggosoknya dengan kertas
semen

C. PEKERJAAN PENGECATAN TEMBOK LAMA DENGAN CAT BARU

1. Pekerjaan Pengecatan Exterior Tembok


baru
2. Pembagian personl dan pekerja cat
serta scafolding untuk lokasi lokasi
masing masing yang terbagi menjadi
beberapa lokasi yaitu
di AREA LUAR untuk = Lantai Dasar,
Lantai 2, Lantai 3, Lantai Atap
Di AREA DALAM untuk = Area Dalam
Lantai Dasar Lantai 2 Lantai 3
DI AREA KANOPI = Pekerjaan
pengecatan
3. Uraian Teknis Kerja sebagai berikut :

Page 3
1) Cat yang dipakai seperti merek, jenis dan warna yang sudah mendapat persetujuan dari Direksi
antara lain :
2) Cat yang akan digunakan adalah emulsion paint ( setara Vinilex ),Catylac ) khusus bagian luar yang
tidak terlindung atap dipakai jenis weathershields.
 sebelum pekerjaan pengecatan terlebih dahulu kami melakukan pengecekan pada
dinding dan detail lainnya dari hasil pekerjaan plesteran, apabila dinding ada retak
rambut, berlubang dan tidak rata maka kami akan memperbaiki sampai rata dengan
cara memakai plamir dinding, setelah dinding tembok sudah bagus dan rata maka
dilakukan pengecatan dengan merk dan warna yang telah ditentukan.
 Pengecatan harus bebas dari debu,lemak,minyak dan kotoran lain-lain yang dapat
merusak dan mengurangi mutu pengecatan, seluruh bidang yang akan dicat diplamur
terlebih dahulu, sebelum dilapis cat dasar dengan memakai bahan plamur dan cat
dasar dari produk yang sama dengan cat yang dipergunakan, agar bahan dasar dan
bahan pelapis menyatu, pekerjaan plamur tembok dikerjakan dengan hati-hati dan rata
tidak bergelombang, apabila pekerjaan plamur tidak rata akan menghasilkan
pengecatan dinding yang tidak rata.
 Pengecatan pada dinding tembok baru dan lisplank dilakukan tiga kali pengecatan,
setelah dinding diamplas halus dengan menggunakan dinding cat yang telah
ditentukan. Pekerjaan pengecatan dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman
pada bidangnya, warna dan pola tesktur harus merata dan tidak terdapat noda-noda
pada permukaan dan apabila warna dan pola tekstur tidak merata maka dilakukan
pengecatan ulang pada bidang yang tidak merata.
 Pengecatan kayu yang dicat adalah semua kayu yang tidak dipertahankan corak
naturalnya, termasuk semua kusen kayu dan lisplank atap dari kayu, semua bagian
kayu yang tertanam dalam konstruksi dan yang berfungsi sebagai rangka langit-langit
akan dicat meni dan ter. Bagian yang akan dicat adalah bagian yang benar-benar
sudah kering , apabila ada keretakan atau celah kayu akan didempul sampai rata
kemudian akan dilakukan pengecatan berulang ulang sampai rata dan mengkilap

D. PEKERJAAN PEMBUATAN KANOPI

Uraian :
- Pembongkaran kanopi lama dengan alat dan tenaga manul serta eks bongkaran kanopi
dipisahkan dan dibuang / dipindahkan keluar lokaisi pekerjaan
- Kemudian dilanjutan dengan pengukuran kembali uitzet yang baru untuk mendapatkan
kepastian ukuran dan peil peil yang akan dilaksanakan
- Pekerjaan Pasang Rangka dan Atap Metal
- Pekerjaan pasang atap metal zincalum
- Pasang rangka atap besi kembali termasuk perkuatan dan pengecatan

E. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA TAMPAK DEPAN

Pekerjaan termasuk :
1. Pekerjaan perbaikan kusen dan daun jendela
2. Pekerjaan pengecatan kusen dan daun jendela
3. Pekerjaan perbaikan kusen dan daun jendela tampak depan

F. PEKERJAAN PIPA TEGAK


1 Pekerjaan perbaikan talang tegak metal termasuk aksesoris, perkuatan dan pengecatan
2 Pekerjaan perapihan / re instalasi jalur pipa buangan air AC keliling bangunan

Page 4
PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA / SMKK3

MANAGEMEN MUTU & PELAKSANAAN K3

URAIAN PELAKSANAAN MANAGEMEN MUTU


Manajemen / Pengendalian Mutu adalah suatu system yang dijalankan dalam pelaksanaan pekerjaan mencakup
kegiatan-kegiatan koordinasi, pengawasan, pemeriksaan, perhitungan, pertimbangan, dan pembahasan yang
dilaksanakan secara bersama-sama pihak kontraktor, konsultan pengawas, pengelola teknis, dan perwakilan
pemberi tugas (owner) terhadap tahapan pelaksanaan sub-sub pekerjaan yang mencakup :
a) Peneriksaan bahan dan material
b) Pengawasan standar langkah pembuatan konstruksi
c) Pemeriksaan ketepatan penempatan sub-sub konstruksi
d) Pemeriksaan standar hasil akhir pemasangan setiap konstruksi
e) Menjaga kebersihan dan keparihan loksai pekerjaan
f) Menjaga keamanan
g) Pelaksanaan K3
h) Ketepatan waktu pelaksanaan baik kualitas dan kuantitas
i) Solusi percepatan pekerjaan
j) Pemecahan hambatan pekerjaan dan efek pekerjaan terhadap lingkungan

Tujuan mendasar dari pelaksanaan managemen mutu untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang tepat waktu,
sesuai kualitas dan kuantitas yang tercantum dalam RAB & RKS.
Manajemen / Pengendalian Mutu adalah merupakan system untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai
kualitas dan kuantitas yang tercantum dalam RAB & RKS.
Sebagai uraian singkat akan kami gambarkan sebagai berikut :

Sistem Pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan, sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan dimulai. Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
pengendalian, dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian ( formulir-formulir) pengendalian yang
mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan induk yang berupa Time Schedulle. Dari jadwal induk ini kemudian
di jabarkan lagi menjadi jadwal bulanan dan mingguan yang dilengkapi dengan jadwal penyedian peralatan,
bahan dan tenaga kerja.
Program utama yang telah dijabarkan dalam program mingguan, realisasinya dipantau dengan daftar – daftar
isian (formulir-formulir) pelaporan kegiatan pekerjaan dan laporan bobot prestasi pekerjaan dilapangan, dibuat
metode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings).
Pemilihan Alat Dari pengalaman – pengalaman sebelum ini, untuk proyek sejenis ini dibutuhkan suatu peralatan
berat sesuai dengan kegiatannya, guna menunjang metode kerja yang dibutuhkan.

Material
Untuk kedatangan material mengacu pada schedule material yang telah disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
induk untuk menjamin kontinuitas pelaksanaan proyek maka untuk beberapa jenis material dilakukan penutupan
order terlebih dahulu untuk material-material tertentu, untuk menghindari kemungkinan kelangkaan material, atau
fluktuasinya harga-harga dipasara, yang
mana semua jenis material terlebih dahulu diajukan persetujuan materialnya kepada Direksi Pengawas.

Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penangan proyek ini terdiri atas :
 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek
 Tenaga operasional lapangan yaitu para :
Pelaksana( Supervisor ) mekanik dan operator
 Pekerja
 Tenaga-tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek – proyek
besar dan pekerjaan – pekerjaan sejenis

Page 5
Koordinasi Antar Disiplin
Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek ini nanti, banyak pekerjaan – pekerjaan lain yang kegiatannya
akan saling berkaitan dengan pekerjaan dalam paket ini.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya
bentrokan dan kesimpang siuran pelaksanaan yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan yang
tidak diinginkan.
Dengan koordinasi yang baik masing-masing pekerjaan akan dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan yang
telah ditentukan. Pada jadwal pelaksanaan pekerjaan, hal ini ditandai dengan key date, dimana itrem pekerjaan
yang lain dapat memulai pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, agar item
pekerjaan yang lain dapat memulai pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pula.
Dengan demikian, maka penyelesaian proyek secara keseluruhan akan dapat dicapai sesuai dengan Master
Shedule yang telah ditentukan.

Pengendalian Mutu
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan, perlu dilakukan
pengendalian mutu dengan cara melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri.
Dengan sendirinya untuk yang terakhir ini perlu pula dilakukan pemilihan / seleksi terhadap tenaga kerja serta
pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat dan perlengkapan lain yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Peralatan, setiap selesai digunakan, bagian-bagian yang perlu secara berkala dilumasi, setiap bagian diperiksa
mungkin ada suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti, agar peralatan tersebut dapat beroperasi
dengan baik selama digunakan dan tidak mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah - tengah pelaksanaan
pekerjaan.

Para pekerja diamati cara kerjanya, betul atau salah, dan kalau salah dibetulkan.
Dilihat dari hasil kerjanya, kalau kurang baik diminta memperbaiki, dan kalau memang tidak mampu menghasilkan
pekerjaan dengan mutu yang distandarkan, diganti dengan pekerja yang lain yang lebih baik.
Meskipun untuk hal-hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya.

METODA DAN PELAKSANAAN K3

A. Pengendalian Awal.
Pengendalian awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara meningkatkan pengetian
dan pemahaman secara luas terhadap resiko potensi bahaya yang mungkin terjadi / timbul dari suatu
pekerjaan.
Hal ini dilakukan dengan mulai membuat program K3, Prosedur / Petunjuk Kerja mengenai K3 secara
tertulis.
Pengendalian awal merupakan langkah awal dari suatu pengendalian yang paling dapat dikembangkan dan
dibandingkan dengan langkah-langkah yang lainnya karena merupakan langkah pengendalian yang
paling efektif dan effisien karena menumbuhkan pengendalian diri sendiri dari masing-masing
pekerja.

Pengendalian awal yang dilakukan pada Proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Jadual Pelaksanaan program K3 yang meliputi rencana kegiatan pelaksanaan K3 dari awal proyek
sampai dengan akhir proyek.
2. Rencana pembuatan pedoman / Prosedur / Petunjuk Kerja pelaksanaan K3 atau tindakan
pencegahan kecelakaan di Proyek, seperti :
Pertolongan pertama pada kecelakaan.
Penanganan korban kecelakaan yang meninggal.
Penanganan korban kecelakaan yang tidak meninggal.
Petunjuk K3 untuk semua masing-masing jenis pekerjaan.
Penggunanaan Alat Pelindung Diri.
3. Pembinaan dan Pengarahan.

Page 6
Melalui Rapat Harian / mingguan K3, serta merencanakan pembinaan, penyuluhan dan implementasi
hal-hal yang berkaitan dengan K3 untuk mengembangkan kerjasama dan partisipasi efektif dalam
topik permasalahan sebagai berikut :
Penggunaan tandu kecelakaan dan obat-obatan K3 (PPPK).
Penanganan dan proses pelaporan untuk korrban kecelakaan.
Penggunaan Alat Pelindung Diri.
Penerangan (instalasi kabel-kabel dan panel-panel listrik)
Prosedur koordinasi dan diagram alur K3.
Sosialisasi pemasangan rambu-rambu K3.
Inspeksi harian dan rapat K3.
Penggunaan jalan kerja sementara dan tangga sementara.
Rencana K3 untuk berbagai pekerjaan :
Galian kabel dan timbunan.
Pekerjaan instalasi dan pemipaan dengan menggunakan scafolding.
Pekerjaan pemasangan sparing dan opening.
4. Pembinaan dan Pengarahan.
Divisi Rekayasa.
Topik : Pelaksanaan K3 di proyek secara umum.
Konsultan.
Topik : Tahapan Langkah Pengendalian Pelaksanaan K3 di Proyek.
Depnaker setempat.
Topik : Pedoman dan Peraturan Pemerintah tentang K3.
1. Penyedian Sarana Pendukung K3.
a. Rambu-rambu K3.
b. Bendera dan Baleho Jamsostek.
c. Papan untuk menempel peraturan K3.
d. Papan peringatan terhadap bahaya-bahaya tertentu.
e. Koordinasi Pelaksanaan Sistem manajemen K3 dengan Instansi terkait.
f. Penyediaan satuan Pengaman Proyek.

B. Pengendalian Saat Kontak dengan Pekerja.


Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan bila tidak dapat dihindari lagi
kemungkinan kontak / berhubungan dengan Potensi Bahaya dari suatu pekerjaan.
Selain itu pengendalian ini dapat mencegah terjadinya suatu kecelakaan tetapi hasilnya kurang maksimal
dan konsekuensi / akibatnya besar.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk pengendalian saat kontak dengan pekerjaan antara lain :
1. Penyediaan Alat Pelindung Diri.
Sepatu Boot : 20 pasang
Helm : 20 buah
Sarung Tangan : 10 pasang
Sabuk Pengaman : 5 pasang
Kaca Mata Las : 5 pasang
Masker : 5 pasang
Penutup Telinga : 3 pasang
Perkiraan penggantian selama proyek berlangsung sebanyak 25% dari volume diatas.
2. Pemasangan Pelindung pada setiap mesin yang menggunakan roda gigi, seperti :
Disc Cutter.
Genset.
Pompa Air.
3. Pemasangan Barikade / penghalang pada lokasi pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh,
antara lain seperti :
Galian tanah.
Scafolding / tangga sementara.

Page 7
Page 8
Page 9
Page 10
G. PEKERJAAN PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN

Cara Pelaksanaan Pekerjaan


1. Mengajukan rencana monitoring pekerjaan penanganan masa pemeliharaan jumlah
pekerja dan keahliannya, maka setelah persetujuan dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas atau Pemberi Kerja.
2. pengamanan dan pemeriksaan secara berkala kondisi konstruksi yang maupun
pendukungnya,
3. membuat cek list terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dan kondisi selama masa
pemeliharaan sehingga diperoleh laporan kondisi riil lapangan yang akan digunakan
untuk perbaikan konstruksi maupun penanganan antisipatif agar kerusakan atau
ketidak sempurnaan dapat dicegah.
4. Kontraktor melakukan perbaikan pekerjaan yang rusak atau kurang sempurna pada
seluruh bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan.

H. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN

Setelah itu membuat Surat Pemberitahuan Selesai Pekerjaan yang diserahkan kepada Instansi Pemberi
Pekerjaan.

Demikian Metode ini dibuat dan kami sampaikan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas bila perusahaan
kami ditunjuk sebagai pemenang pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.

Jakarta, 09 September 2019


CV. MUSTIKA SENTOSA ABADI

HERMAN
Direktur

Page 11

Anda mungkin juga menyukai