TAHAPAN KERJA
Secara garis besar pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dibagi menjadi 7 sub Pekerjaan yaitu :
A PEKERJAAN PERSIAPAN
B PEKERJAAN BONGKARAN
C PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
D PEKERJAAN PENGECATAN
E PEKERJAAN KANOPI PARKIR
F PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA TAMPAK DEPAN
G PEKERJAAN PIPA TEGAK
Dalam Pelaksanaannya pekerjaan ini dilakukan secara bertahap dalam satu system kerja dengan bagan dibut seperti ini
:
PERSIAPAN BONGKARAN PLESTERAN ACIAN
PERSIAPAN PASANGAN ARSITEKTUR PENGECATAN
Uraian yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah mencakup sebagai berikut :
Page 1
seperti membuat parasarana-prasarana yang diperlukan, menyangkut kebersihan lingkungan, jalan kerja dan
lain – lain.
Yang dibuat papan nama ini mencakup informasi informasi yang diberikan kepada masyarakat sebagai
informasi bahwa sedang terjadi pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud. Papan nama dibuat dengan cetaqk
digital printing dengan lebar dan panjang yang sdah sesuai aruran dan ketentuan yang berlaku.
A. PEKERJAAN KUPASAN DINDING YANG RUSAK DAN KEROK UNTUK CAT DINDING EXTERIOR
Page 2
- Gunakan cairan penghilang cat untuk membantu mengelupaskan cat lama pada dinding. Aplikasikan cairan
penghilang cat dengan menggunakan kuas lalu tunggu sekitar 5 menit. Semakin lama cairan dibiarkan
bereaksi, maka akan semakin mudah cat dikelupas.
- Sikat dinding untuk membantu cat lama terkelupas.
- Setelah cat lama mulai terkelupas Anda bisa mengikis cat lama di dinding dengan alat kape hingga dinding
bersih dari cat lama.
- Jika dinding sudah bersih, maka dinding sudah siap untuk di cat ulang.
- Untuk dinding exterior menggunakan scafolding terpasang yang kan dipakai sampai pekerjaan pengecatan
selesai dan memenihi spesifikasi dan ketentuan dari pengawas bangunan
Pengerjaan Plesteran
1. Pengerjaan plesteran sebaiknya dilakukan setelah konstruksi dinding terpasang rapi dan kering (sekitar
2-3 hari) atau setelah beton benar-benar matang. Selain itu, instalasi (listrik dan air) yang akan ditanam
juga sudah terpasang.
2. Sebelum mengaplikasikan plesteran, bersihkan permukaan dinding dari kotoran, lalu siram atau perciki
dengan air secukupnya. Pembasahan berguna untuk membuat plesteran terikat lebih kuat pada dinding
dan mencegahnya kering terlalu cepat.
3. Selanjutnya pasang papan pembatas bidang kerja (untuk tepi dinding) dan garis panduan ketebalan
dengan memasang paku hingga menonjol ±1,5 sampai 2 cm (sesuai tebal plesteran yang diinginkan)
dan digantungi unting-unting.
4. Dengan panduan ketebalan dibuat kepala plesteran berupa lajur-lajur berjarak ±1 meter. Bagi pekerja
yang menggunakan tangan kanan, gunakan waterpass untuk memeriksa kesamaan tebal kepala
plesteran.
Pengerjaan Acian
1. sebelum mengerjakan acian, pastikan plesteran rata, tidak ada lagi lubang serta sudah benar-benar
kering. Pekerjaan acian paling baik dilakukan setelah plesteran berumur sekitar 2-3 minggu, di mana
tidak lagi terjadi penyusutan.
2. Acian yang dilakukan saat plesteran masih basah berpotensi menimbulkan kerusakan, sepertiretak
rambut. Meski begitu, sebelum acian diterapkan, permukaan plesteran harus dibasahi. Agar plesteran
tidak menyerap air dari acian dan membuatnya kering terlalu cepat sehingga daya rekatnya berkurang.
3. Ketebalan acian idealnya sekitar 1-3 mm. Pelapisan acian dengan ketebalan 3 mm sebaiknya dilakukan
dua kali. Lapisan kedua diterapkan beberapa hari setelah lapisan pertama mengering.
4. Gunakan roskam khusus acian untuk mengaplikasikan pasta semen. Lakukan dengan gerakan searah.
Setelah selesai, haluskan dengan cara menyapukan kuas basah dan menggosoknya dengan kertas
semen
Page 3
1) Cat yang dipakai seperti merek, jenis dan warna yang sudah mendapat persetujuan dari Direksi
antara lain :
2) Cat yang akan digunakan adalah emulsion paint ( setara Vinilex ),Catylac ) khusus bagian luar yang
tidak terlindung atap dipakai jenis weathershields.
sebelum pekerjaan pengecatan terlebih dahulu kami melakukan pengecekan pada
dinding dan detail lainnya dari hasil pekerjaan plesteran, apabila dinding ada retak
rambut, berlubang dan tidak rata maka kami akan memperbaiki sampai rata dengan
cara memakai plamir dinding, setelah dinding tembok sudah bagus dan rata maka
dilakukan pengecatan dengan merk dan warna yang telah ditentukan.
Pengecatan harus bebas dari debu,lemak,minyak dan kotoran lain-lain yang dapat
merusak dan mengurangi mutu pengecatan, seluruh bidang yang akan dicat diplamur
terlebih dahulu, sebelum dilapis cat dasar dengan memakai bahan plamur dan cat
dasar dari produk yang sama dengan cat yang dipergunakan, agar bahan dasar dan
bahan pelapis menyatu, pekerjaan plamur tembok dikerjakan dengan hati-hati dan rata
tidak bergelombang, apabila pekerjaan plamur tidak rata akan menghasilkan
pengecatan dinding yang tidak rata.
Pengecatan pada dinding tembok baru dan lisplank dilakukan tiga kali pengecatan,
setelah dinding diamplas halus dengan menggunakan dinding cat yang telah
ditentukan. Pekerjaan pengecatan dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman
pada bidangnya, warna dan pola tesktur harus merata dan tidak terdapat noda-noda
pada permukaan dan apabila warna dan pola tekstur tidak merata maka dilakukan
pengecatan ulang pada bidang yang tidak merata.
Pengecatan kayu yang dicat adalah semua kayu yang tidak dipertahankan corak
naturalnya, termasuk semua kusen kayu dan lisplank atap dari kayu, semua bagian
kayu yang tertanam dalam konstruksi dan yang berfungsi sebagai rangka langit-langit
akan dicat meni dan ter. Bagian yang akan dicat adalah bagian yang benar-benar
sudah kering , apabila ada keretakan atau celah kayu akan didempul sampai rata
kemudian akan dilakukan pengecatan berulang ulang sampai rata dan mengkilap
Uraian :
- Pembongkaran kanopi lama dengan alat dan tenaga manul serta eks bongkaran kanopi
dipisahkan dan dibuang / dipindahkan keluar lokaisi pekerjaan
- Kemudian dilanjutan dengan pengukuran kembali uitzet yang baru untuk mendapatkan
kepastian ukuran dan peil peil yang akan dilaksanakan
- Pekerjaan Pasang Rangka dan Atap Metal
- Pekerjaan pasang atap metal zincalum
- Pasang rangka atap besi kembali termasuk perkuatan dan pengecatan
Pekerjaan termasuk :
1. Pekerjaan perbaikan kusen dan daun jendela
2. Pekerjaan pengecatan kusen dan daun jendela
3. Pekerjaan perbaikan kusen dan daun jendela tampak depan
Page 4
PENGENDALIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA / SMKK3
Tujuan mendasar dari pelaksanaan managemen mutu untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang tepat waktu,
sesuai kualitas dan kuantitas yang tercantum dalam RAB & RKS.
Manajemen / Pengendalian Mutu adalah merupakan system untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai
kualitas dan kuantitas yang tercantum dalam RAB & RKS.
Sebagai uraian singkat akan kami gambarkan sebagai berikut :
Material
Untuk kedatangan material mengacu pada schedule material yang telah disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
induk untuk menjamin kontinuitas pelaksanaan proyek maka untuk beberapa jenis material dilakukan penutupan
order terlebih dahulu untuk material-material tertentu, untuk menghindari kemungkinan kelangkaan material, atau
fluktuasinya harga-harga dipasara, yang
mana semua jenis material terlebih dahulu diajukan persetujuan materialnya kepada Direksi Pengawas.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penangan proyek ini terdiri atas :
Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek
Tenaga operasional lapangan yaitu para :
Pelaksana( Supervisor ) mekanik dan operator
Pekerja
Tenaga-tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek – proyek
besar dan pekerjaan – pekerjaan sejenis
Page 5
Koordinasi Antar Disiplin
Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek ini nanti, banyak pekerjaan – pekerjaan lain yang kegiatannya
akan saling berkaitan dengan pekerjaan dalam paket ini.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya
bentrokan dan kesimpang siuran pelaksanaan yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan yang
tidak diinginkan.
Dengan koordinasi yang baik masing-masing pekerjaan akan dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan yang
telah ditentukan. Pada jadwal pelaksanaan pekerjaan, hal ini ditandai dengan key date, dimana itrem pekerjaan
yang lain dapat memulai pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, agar item
pekerjaan yang lain dapat memulai pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pula.
Dengan demikian, maka penyelesaian proyek secara keseluruhan akan dapat dicapai sesuai dengan Master
Shedule yang telah ditentukan.
Pengendalian Mutu
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan, perlu dilakukan
pengendalian mutu dengan cara melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri.
Dengan sendirinya untuk yang terakhir ini perlu pula dilakukan pemilihan / seleksi terhadap tenaga kerja serta
pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat dan perlengkapan lain yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Peralatan, setiap selesai digunakan, bagian-bagian yang perlu secara berkala dilumasi, setiap bagian diperiksa
mungkin ada suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti, agar peralatan tersebut dapat beroperasi
dengan baik selama digunakan dan tidak mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah - tengah pelaksanaan
pekerjaan.
Para pekerja diamati cara kerjanya, betul atau salah, dan kalau salah dibetulkan.
Dilihat dari hasil kerjanya, kalau kurang baik diminta memperbaiki, dan kalau memang tidak mampu menghasilkan
pekerjaan dengan mutu yang distandarkan, diganti dengan pekerja yang lain yang lebih baik.
Meskipun untuk hal-hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya.
A. Pengendalian Awal.
Pengendalian awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara meningkatkan pengetian
dan pemahaman secara luas terhadap resiko potensi bahaya yang mungkin terjadi / timbul dari suatu
pekerjaan.
Hal ini dilakukan dengan mulai membuat program K3, Prosedur / Petunjuk Kerja mengenai K3 secara
tertulis.
Pengendalian awal merupakan langkah awal dari suatu pengendalian yang paling dapat dikembangkan dan
dibandingkan dengan langkah-langkah yang lainnya karena merupakan langkah pengendalian yang
paling efektif dan effisien karena menumbuhkan pengendalian diri sendiri dari masing-masing
pekerja.
Pengendalian awal yang dilakukan pada Proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Jadual Pelaksanaan program K3 yang meliputi rencana kegiatan pelaksanaan K3 dari awal proyek
sampai dengan akhir proyek.
2. Rencana pembuatan pedoman / Prosedur / Petunjuk Kerja pelaksanaan K3 atau tindakan
pencegahan kecelakaan di Proyek, seperti :
Pertolongan pertama pada kecelakaan.
Penanganan korban kecelakaan yang meninggal.
Penanganan korban kecelakaan yang tidak meninggal.
Petunjuk K3 untuk semua masing-masing jenis pekerjaan.
Penggunanaan Alat Pelindung Diri.
3. Pembinaan dan Pengarahan.
Page 6
Melalui Rapat Harian / mingguan K3, serta merencanakan pembinaan, penyuluhan dan implementasi
hal-hal yang berkaitan dengan K3 untuk mengembangkan kerjasama dan partisipasi efektif dalam
topik permasalahan sebagai berikut :
Penggunaan tandu kecelakaan dan obat-obatan K3 (PPPK).
Penanganan dan proses pelaporan untuk korrban kecelakaan.
Penggunaan Alat Pelindung Diri.
Penerangan (instalasi kabel-kabel dan panel-panel listrik)
Prosedur koordinasi dan diagram alur K3.
Sosialisasi pemasangan rambu-rambu K3.
Inspeksi harian dan rapat K3.
Penggunaan jalan kerja sementara dan tangga sementara.
Rencana K3 untuk berbagai pekerjaan :
Galian kabel dan timbunan.
Pekerjaan instalasi dan pemipaan dengan menggunakan scafolding.
Pekerjaan pemasangan sparing dan opening.
4. Pembinaan dan Pengarahan.
Divisi Rekayasa.
Topik : Pelaksanaan K3 di proyek secara umum.
Konsultan.
Topik : Tahapan Langkah Pengendalian Pelaksanaan K3 di Proyek.
Depnaker setempat.
Topik : Pedoman dan Peraturan Pemerintah tentang K3.
1. Penyedian Sarana Pendukung K3.
a. Rambu-rambu K3.
b. Bendera dan Baleho Jamsostek.
c. Papan untuk menempel peraturan K3.
d. Papan peringatan terhadap bahaya-bahaya tertentu.
e. Koordinasi Pelaksanaan Sistem manajemen K3 dengan Instansi terkait.
f. Penyediaan satuan Pengaman Proyek.
Page 7
Page 8
Page 9
Page 10
G. PEKERJAAN PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN
Setelah itu membuat Surat Pemberitahuan Selesai Pekerjaan yang diserahkan kepada Instansi Pemberi
Pekerjaan.
Demikian Metode ini dibuat dan kami sampaikan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas bila perusahaan
kami ditunjuk sebagai pemenang pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.
HERMAN
Direktur
Page 11