Anda di halaman 1dari 5

14 Pasang Talang galvalum

15 Pasang ornamen kuku bima


16 Pasang ornamen mahkota tembaga

VI PEKERJAAN ORNAMEN & RAILING


1 Ornamen dinding ACP 4 mm ukir motif batik
2 Ornamen besi konsul kecil
3 Ornamen besi konsul besar
4 Ornamen GRC diatas jendela
5 Railing tangga
6 Railing ramp diffabel
7 Handrail stainless 2" kamar mandi diffabel
8 Tangga maintenance atap (besi pipa 2") finish cat
9 Railing Balkon finish cat

VII PEKERJAAN PENANGKAL PETIR


1 Pasang penangkal petir

PASAL 4
KETENTUAN UKURAN

1. Pelaksanaan Kegiatan berdasarkan gambar kerja dan syarat-syarat yang


diuraikan dalam RKS / Spesifikasi Teknis ini, serta perubahan-perubahan
dalam Berita Acara Aanwijzing, sesuai pengarahan Pengguna Anggaran pada
waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan. Termasuk hal ini adalah
pekerjaan-pekerjaan tambahan / kurang yang timbul dalam pelaksanaan.
2. Perbedaan Ukuran
a. Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara gambar
rencana dan detail, maka yang mengikat adalah gambar yang skalanya
lebih besar.
b. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan spesifikasi teknis harus
dilaporkan kepada Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum / selama dan
sesudah kegiatan dilaksanakan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
sepenuhnya.
PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Sebelum pelaksanaan kegiatan, Penyedia Jasa harus berkonsultasi dengan


Direksi / Pengawas Lapangan, Manajer Proyek dan Pejabat yang berwenang
atau Pengguna Anggaran, dan mendata bersama-sama / mengidentifikasi
kondisi di lapangan, barang - barang bongkaran diserahkan ke Pengguna
Jasa.
2. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas penyediaan pengangkutan, peralatan-
peralatan, kendaraan-kendaraan / alat - alat besar yang menunjang
pelaksanaan kegiatan baik yang menyewa maupun milik perusahaan.
3. Penyedia Jasa diharuskan membuat papan nama proyek dengan redaksi
sesuai dengan normalisasi dari proyek, Papan nama proyek dibuat dari rangka
kayu kalimantan. Ukuran akan ditentukan kemudian sesuai petunjuk direksi /
Pengawas Lapangan.
4. Penyedia Jasa harus memperhitungkan sarana kegiatan berupa fasilitas
penerangan dan penyediaan air bersih yang cukup pada saat pelaksanaan
pekerjaan, serta membuat jalan masuk kedalam lokasi dimana kekuatan
struktur jalan tersebut mampu menerima beban masuknya angkutan -
angkutan material.
5. Dalam lokasi kegiatan, Penyedia Jasa harus menyiapkan sebuah kantor untuk
Direksi (direksi keet) dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan dan peralatan
yang cukup seperti meja, kursi, white board, file direksi, untuk digunakan
sebagai tempat kerja. Dalam ruangan tersebut disediakan contoh - contoh
material yang akan digunakan.
6. Penyedia Jasa harus menyediakan dan mendirikan semua bangunan
sementara untuk digunakan sebagai gudang penyimpan dan perlindungan
bahan bangunan. Setelah berakhirnya pekerjaan Penyedia Jasa wajib
membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut dari lokasi.
7. Penyedia Jasa selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat-obatan
untuk P.P.P.K.
8. Penyedia Jasa harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga
keamanan kegiatan, baik barang-barang milik perusahaan maupun direksi.
9. Penyedia Jasa harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan,
bersih dari alat- alat, mesin, bahan bangunan dan sebagainya serta
memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan umum maupun pejalan
kaki, selama pekerjaan berlangsung.
10. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap
segala kerusakan, utilitas, jalan, saluran pembuangan dan sebagainya di
tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena
kegiatan Penyedia Jasa dalam arti kata yang luas.
11. Sebelum dibouwplank terlebih dahulu tanah dibuat siap bangun, dibersihkan
dari humus, kotoran tanaman besarta akar – akarnya dan diratakan.
12. Bouwplank dipasang keliling bangunan dan tidak boleh terputus – putus
(menyesuaikan lapangan) dibuat dari papan kayu tahun yang kering dan tebal
3 cm lebar 15 cm yang bagian atasnya diketam rata.
13. Profil – profil dipasang sesuai dengan bentuk kontruksi bangunan (sesuai
dengan gambar), dibuat dari bambu – bambu tua dan kering, untuk
pemasangan batu bata merah dengan kayu kering.
PASAL 6
RENCANA KERJA

1. Penyedia Jasa wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis, termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing ).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - syarat ( RKS ),
maka yang rnengikat adalah RKS, bila suatu gambar tidak cocok dengan
gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang
berlaku, begitupula apabila dalam RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar
ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Apabila gambar dan RKS sama-sama tidak menyebutkan, sedangkan hal yang
dimaksud adalah vital / perlu, maka Penyedia Jasa wajib melaksanakan hal
tersebut dan sebelumnya dikonsultasikan dengan pihak - pihak yang
berkompeten.
4. Bila perbedaan–perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Penyedia Jasa wajib berkonsultasi
kepada Pengawas lapangan & Perencana.
5. Penyedia Jasa wajib membuat/menyediakan gambar kerja (shop drawing)
merujuk pada gambar Tender dengan memperhatikan RKS / Spesifikasi
Teknis, BQ/RAB dan disetujui oleh PPK dan Konsultan yang terkait.
6. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) Penyedia Jasa harus membuat rencana kerja yang terdiri dari :
a. Bagan dari bobot masing-masing pekerjaan terhadap harga kontrak
disesuaikan dengan rencana kerja.
b. Time Schedule yang dilengkapi Curva S, Schedule bahan dan Schedule
tenaga dan peralatan.
7. Penyedia Jasa sebelum melaksanakan kegiatan/tahapan-tahapan kegiatan
diharuskan membuat Request sebagai permohonan ijin Kegiatan yang diajukan
kepada Pengawas Lapangan / Koordinator Pengawas dan mengetahui
Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen.
8. Apabila Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan
supaya memberitahukan kepada pengawas lapangan atau Pengguna Jasa
untuk diadakan pemeriksaan.
PASAL 7
BAHAN DAN CONTOH BAHAN

1. Sebelum mendatangkan bahan-bahan di lapangan Penyedia Jasa terlebih


dahulu mengajukan 3 (tiga) contoh bahan-bahan/brosur kepada Pengawas dan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan dengan mengetahui Pemimpin
Kegiatan yang akan disesuaikan dengan syarat- syarat teknis.
2. Contoh bahan - bahan yang telah disetujui harus selalu ada di lapangan (brak
kerja). Semua bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai dengan contoh
bahan yang disetujui, harus segera dikeluarkan dari lapangan atas biaya
Penyedia Jasa dalam waktu 2x24 jam.
3. Apabila pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, pengawas
berhak mengirimkan bahan tersebut ke Laboratorium Konstruksi/Bahan
Bangunan dengan disesuaikan kebutuhan pekerjaan, biaya yang timbul
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Jika Penyedia Barang / Jasa tidak mentaati yang tersebut pada ayat 2 pasal
ini, maka bahan–bahan yang ditolak akan diangkut keluar oleh Direksi atas
biaya Penyedia Barang / Jasa. Sedangkan jika bahan / barang tersebut ada
yang rusak atau hilang, menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa
sepenuhnya.
5. Pemeriksaan bahan–bahan didasarkan atas pemeriksaan umum untuk
pemeriksaan bahan–bahan bangunan pada penyelenggaraan lain dalam
bestek.
6. Semua bahan yang telah ada dalam pekerjaan dan telah diterima baik oleh
Direksi, tidak boleh dipindah–pindah, ditukar atau diangkut ke tempat lain tanpa
ijin tertulis dari Direksi.
PASAL 8
PENENTUAN TINGGI PEIL (LEVEL) DAN UKURAN

1. Sebagai patokan tinggi peil (level) atau titik duga ( 0,00 ) permukaan lantai
bangunan adalah peil diambil rata-rata sesuai petunjuk sewaktu penjelasan
pekerjaan/menyesuaikan bangunan yang sudah ada.
2. Penyedia Jasa diharuskan menggunakan alat-alat yang teliti untuk
mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat
dipertanggung jawabkan, untuk itu dihindari cara-cara pengukuran dengan
perasaan, penglihatan dan kira- kira.
3. Penentuan hasil uitzet di lapangan harus dituangkan dengan Berita Acara yang
ditandatangani oleh Penyedia Jasa, Pengawas Lapangan dan Perencana.

PASAL 9
PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN PONDASI

1. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai gambar lereng galian harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak mudah longsor.
b. Penyedia Barang / Jasa diharuskan melapor kepada Direksi dan dimintakan
persetujuannya / keputusannya sebelum memulai dengan pekerjaan
pondasi.
c. Tanah galian pondasi dan dinding saluran harus dibuang (ditimbun) di luar
bouwplank dan diratakan sedemikian rupa sehingga air hujan dengan cepat
dapat mengalir ke saluran pembuangan. Tanah antara tepi galian dan
bouwplank harus selalu rata, dan bersih dari timbunan.
d. Bekas parit-parit, lubang – lubang tanah galian di dalam bangunan harus
ditimbun dengan pasir urug sampai padat sehingga menutup lubang galian
sampai permukaan atas pondasi.

BAB II
PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 10
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI BELAH

1. Syarat-syarat bahan
a. Dipergunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau Type menurut ASTM C
150 dan memenuhi .S 4000 menurut standart Portland yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia (N.I.8-172), yaitu Holcim, Tiga roda atau Gresik .
b. Pasir pasang
Pasir pasang yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata harus
memenuhi persyaratan;
- Berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batu-batuan.
- Pasir yang digunakan harus berbutir tajam dan keras, bersih dari
campuran kotoran dengan kadar lumpur maksimum 5%.
- Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai pasir pasang.
- Pasir untuk pasangan dari Klaten ex Pandansimping atau Kaliworo yang
memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut diatas.
c. Batu belah yang dipergunakan berasal dari daerah setempat yang
memenuhi syarat kadar kekerasannya.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang jika parit – parit tergenang air maka air tersebut
harus dikuras / dipompa keluar dahulu sehingga kering. Sebelum pekerjaan
pondasi dilaksanakan, terlebih dahulu dasar galian harus diberi pasir
setebal 10 cm dan dibasahi serta ditumbuk sampai padat , dan terlebih
dahulu harus dibuat profil-profil dari kayu / bambu setinggi patok galian
yang bentuk dan ukurannya sesuai gambar.
b. Pondasi dibuat dari batu kali belah maksimum 20 cm dengan adukan speci
1 pc : 6 Ps dan diberaben dengan adukan yang sama, adukan harus
membungkus batu belah sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang
keropos.
PASAL 11
PEKERJAAN BETON

1. Syarat-syarat bahan :
a. Semen portland (PC)
1) Dipergunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau Type menurut ASTM
C 150 dan memenuhi .S 4000 menurut standart Portland yang

Anda mungkin juga menyukai