PASAL 4
KETENTUAN UKURAN
1. Penyedia Jasa wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis, termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing ).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - syarat ( RKS ),
maka yang rnengikat adalah RKS, bila suatu gambar tidak cocok dengan
gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang
berlaku, begitupula apabila dalam RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar
ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Apabila gambar dan RKS sama-sama tidak menyebutkan, sedangkan hal yang
dimaksud adalah vital / perlu, maka Penyedia Jasa wajib melaksanakan hal
tersebut dan sebelumnya dikonsultasikan dengan pihak - pihak yang
berkompeten.
4. Bila perbedaan–perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Penyedia Jasa wajib berkonsultasi
kepada Pengawas lapangan & Perencana.
5. Penyedia Jasa wajib membuat/menyediakan gambar kerja (shop drawing)
merujuk pada gambar Tender dengan memperhatikan RKS / Spesifikasi
Teknis, BQ/RAB dan disetujui oleh PPK dan Konsultan yang terkait.
6. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) Penyedia Jasa harus membuat rencana kerja yang terdiri dari :
a. Bagan dari bobot masing-masing pekerjaan terhadap harga kontrak
disesuaikan dengan rencana kerja.
b. Time Schedule yang dilengkapi Curva S, Schedule bahan dan Schedule
tenaga dan peralatan.
7. Penyedia Jasa sebelum melaksanakan kegiatan/tahapan-tahapan kegiatan
diharuskan membuat Request sebagai permohonan ijin Kegiatan yang diajukan
kepada Pengawas Lapangan / Koordinator Pengawas dan mengetahui
Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen.
8. Apabila Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan
supaya memberitahukan kepada pengawas lapangan atau Pengguna Jasa
untuk diadakan pemeriksaan.
PASAL 7
BAHAN DAN CONTOH BAHAN
1. Sebagai patokan tinggi peil (level) atau titik duga ( 0,00 ) permukaan lantai
bangunan adalah peil diambil rata-rata sesuai petunjuk sewaktu penjelasan
pekerjaan/menyesuaikan bangunan yang sudah ada.
2. Penyedia Jasa diharuskan menggunakan alat-alat yang teliti untuk
mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat
dipertanggung jawabkan, untuk itu dihindari cara-cara pengukuran dengan
perasaan, penglihatan dan kira- kira.
3. Penentuan hasil uitzet di lapangan harus dituangkan dengan Berita Acara yang
ditandatangani oleh Penyedia Jasa, Pengawas Lapangan dan Perencana.
PASAL 9
PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN PONDASI
1. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai gambar lereng galian harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak mudah longsor.
b. Penyedia Barang / Jasa diharuskan melapor kepada Direksi dan dimintakan
persetujuannya / keputusannya sebelum memulai dengan pekerjaan
pondasi.
c. Tanah galian pondasi dan dinding saluran harus dibuang (ditimbun) di luar
bouwplank dan diratakan sedemikian rupa sehingga air hujan dengan cepat
dapat mengalir ke saluran pembuangan. Tanah antara tepi galian dan
bouwplank harus selalu rata, dan bersih dari timbunan.
d. Bekas parit-parit, lubang – lubang tanah galian di dalam bangunan harus
ditimbun dengan pasir urug sampai padat sehingga menutup lubang galian
sampai permukaan atas pondasi.
BAB II
PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 10
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI BELAH
1. Syarat-syarat bahan
a. Dipergunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau Type menurut ASTM C
150 dan memenuhi .S 4000 menurut standart Portland yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia (N.I.8-172), yaitu Holcim, Tiga roda atau Gresik .
b. Pasir pasang
Pasir pasang yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata harus
memenuhi persyaratan;
- Berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batu-batuan.
- Pasir yang digunakan harus berbutir tajam dan keras, bersih dari
campuran kotoran dengan kadar lumpur maksimum 5%.
- Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai pasir pasang.
- Pasir untuk pasangan dari Klaten ex Pandansimping atau Kaliworo yang
memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut diatas.
c. Batu belah yang dipergunakan berasal dari daerah setempat yang
memenuhi syarat kadar kekerasannya.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang jika parit – parit tergenang air maka air tersebut
harus dikuras / dipompa keluar dahulu sehingga kering. Sebelum pekerjaan
pondasi dilaksanakan, terlebih dahulu dasar galian harus diberi pasir
setebal 10 cm dan dibasahi serta ditumbuk sampai padat , dan terlebih
dahulu harus dibuat profil-profil dari kayu / bambu setinggi patok galian
yang bentuk dan ukurannya sesuai gambar.
b. Pondasi dibuat dari batu kali belah maksimum 20 cm dengan adukan speci
1 pc : 6 Ps dan diberaben dengan adukan yang sama, adukan harus
membungkus batu belah sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang
keropos.
PASAL 11
PEKERJAAN BETON
1. Syarat-syarat bahan :
a. Semen portland (PC)
1) Dipergunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau Type menurut ASTM
C 150 dan memenuhi .S 4000 menurut standart Portland yang