Anda di halaman 1dari 10

SYARAT - SYARAT TEKNIK

PENGADAAN TANGKI SEPTIK DAN PIPA SERTA ACCESSORIS PIPA

1. U M U M

1.1. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan semua tangki septik pabrikasi baik ukuran maupun


jenisnya yang ditentukan dalam daftar material termasuk semua
bahan-bahan pengisi, Bioball, pipa, assesoris pipa dan sebagainya yang
ditentukan dalam pekerjaan tersebut.
Kegiatan pekerjaan yang dimaksud adalah “Pembangunan Tangki
Septik Skala Individual, Lokasi Desa Puasana, Kecamatan Meluhu”

1.2. Material Yang Dapat Diterima.

1.2.1 Pemasok yang dibutuhkan adalah yang dapat menyediakan


Tangki Septik dan pipa serta assesoris pipa sesuai dengan bahan
atau material khusus tersebut. Penawaran yang dimasukkan
harus menyebutkan spesifikasi, bahan atau material yang
ditawarkan harus disebutkan :
- Standard yang digunakan
- Data teknis

1.2.2 BOQ yang terdapat dalam spesifikasi ini tidak mengikat,


pemasok diharuskan menghitung semua bahan yang dipasok
termasuk perlengkapannya. Jika terdapat perbedaan material
atau standard pemasok diharuskan memberi garansi kualitas
bahan tersebut. Susunan detail, bahan dan desain sebelum
diperbaharui harus mendapat persetujuan dari Direksi.
2. TANGKI SEPTIK

2.1. Bahan/Material

2.1.1 Tangki septik skala individual adalah bahan pabrikasi


menggunakan kelas memadai, Tangki tersebut harus higienis tidak
mencemari lingkungan khususnya pencemaran air tanah.
2.1.2 Volume efektip adalah 700 liter atau 07 M3

2.2.1 Pipa jenis AW yang tebal menggunakan kelas pipa memadai atau
bila tidak ada ketentuan lain dapat menggunakan kelas pipa
yang sesuai dengan Standard SNI
2.2.2 Panjang efektip adalah 4 meter

2.2. Assesoris Pipa

a. Tee dan elbow dia 3” menggunakan standar SNI atau Standard


lain yang sama.
b. Penyambung instalasi pipa harus press dan harus bebas dari
kebocoran dan bau.

5. PENGEMASAN DAN PENGIRIMAN

5.1. Pengemasan dan Pengiriman

a. Seluruh jenis material harus diatur dengan baik dan dilindungi


secara aman, tidak rusak akibat pengangkutan, sampai
pengiriman kegudang pemberi tugas dalam kondisi tetap baik
serta terjaga dari keadaan panas dari cuaca dan tersusun rapih
juga ditutup.
b. Selama pengiriman Tangki septik belum selesai, Tangki septik harus
dilindungi dari kerusakan.
c. Pada salah satu bagian yang rusak pada waktu datang di tempat
penyimpanan akibat penyimpanan sementara atau pengiriman
maka harus diperbaharui dan diganti dengan jenis barang yang
sama dan baru.
5.2. Pemeriksaan terakhir dan penyerahan
Setiap Tangki Septik dan pipa serta assesoris pipa harus dilakukan
pemeriksaan dan disetujui oleh Direksi pada setiap akhir pengiriman di
gudang baik bentuk, jumlah, bagian-bagian yang cacat atau material
yang rusak baik lapisannya maupun pengecatannya.

6. TEMPAT PENYIMPANAN

6.1. Pedoman Utama


Seluruh tangki septik dan pipa, peralatan serta perlengkapan yang telah
didapat harus disimpan ditempat dengan pedoman utama
spesifikasi/rekomendasi dari pabrik asal.
6.2. Struktur tempat penyimpanan
Pengiriman barang memungkinkan tempat penyimpanan yang relatif
kecil dari pada pengiriman langsung sejumlah bahan yang dipesan.
Pada dasarnya penyimpanan dalam arah mendatar lebih utama dan
harus dikerjakan lebih utama dari penyimpanan bersusun.
Dalam segala hal susunan penumpukan bahan tangki septik dan pipa
tidak boleh lebih tinggi dari 1,5 m, sedangkan penumpukan
perlengkapan maksimum 1,0 m. Sebelum penumpukan dilakukan
lahan tempat penyimpanan atau gudang harus dibuat datar, rata dan
tak satupun didapat tonjolan-tonjolan dari rumput atau batuan.

SYARAT-SYARAT TEKNIK
PEMASANGAN TANGKI SEPTIK INDIVIDUAL

1. PEKERJAAN GALIAN

1.1. Galian tanah yang diperlukan untuk pemasangan Tangki septik,


digali ditempat yang sesuai dengan titik Tangki septik yang telah
ditentukan.

1.2. Ukuran profil galian (lebar dan dalam) harus dibuat sesuai
dengan standard propil galian yang berlaku untuk Tangki septik,
sebagaimana terdapat dalam gambar bestek.

1.3. Apabila ternyata didalam pelaksanaan penggalian terjadi


langsoran terus menerus, yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, haruslah diadakan konstruksi penguat (dari turap kayu
atau lainnya) agar terjamin keamanan dan effisiensi kerja.
1.4. Bila pada waktu penggalian timbul genangan air akibat hujan
atau mata air tersebut harus dipompa keluar dari parit galian,
untuk itu Pemborong harus menyediakan pompa air yang dapat
bekerja dengan baik serta dengan kapasitas yang mencukupi.

1.5. Jika karena sesuatu hal terjadi diluar perkiraan, dalam kesempatan
pertama Pemborong harus segera menghentikan pekerjaan di
lokasi tersebut dan segera memberitahu Pengawas untuk
memperoleh petunjuk penyelesaiannya. Sejauh hal tersebut bukan
disebabkan oleh kesalahan/kelalaian pemborong, pemborong
tidak diwajibkan, menanggung resiko sepenuhnya.

1.6. galian harus bersih dan dapat dijamin bahwa bagian dalam dari
Tangki septik tidak akan kotor oleh tanah serta bahan organik
lainnya, termasuk air tanah/air kotor.

1.7. Khusus untuk titik-titik lokasi rawa atau berair, sebelum dilakukan
penggalian terlebih dahulu agar meminta persetujuan dan
petunjuk pengawas.

2. Rabat Lantai Bawah/Lantai Kerja

2.1 Sebelum pemasangan tangki septik maka akan dilakukan


pekerjaan rabat beton agar lantai kerja tersebut tidak ada
gelombang dan memiliki kekuatan dudukan rata rata

2.2 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan urugan pasir dan rabat lantai
bawah galian yang telah ditentukan.

3. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

3.1. Pipa dan accessories pipa yang akan dipasang harus sesuai
dengan gambar bestek dan serta petunjuk dari Pengawas.

3.2. Pipa dan accessories pipa harus diperlakukan dengan baik


dengan penanganan yang ditentukan, tidak diperkenanakan
untuk melemparkan atau menghempaskan material untuk
mencegah kerusakan dan retak-retak.

3.3. Pemasangan pipa harus dilakukan dengan cermat sehingga


dapat dijamin kemiringan pipa, agar benda padat dapat lancar
menuju tangki septik.
3.4. Penyambungan antara satu batang pipa terhadap batang pipa
selanjutnya harus dilakukan sesuai dengan diameter sambungan
yang telah ditentukan untuk jenis pipa.

3.5. Setiap sambungan pipa, harus dilaksanakan dengan cara


sebaik-baiknya serta sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga
diperoleh hasil yang memuaskan, terutama terhadap
kemungkinan kebocoran.

4. PEKERJAAN BAK KONTROL

4.1. Bak kontrol yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar
bestek dan serta petunjuk dari Pengawas.

4.2. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan bak kontrol dibuat sedemikian


rupa sehingga mudah di operasikan.

5. PEKERJAAN PEMASANGAN TANGKI SEPTIK

5.1. Setelah dilakukan penggalian dan rabat lantai bawah galian dan
penyetelan instalasi pipa maka Tangki Septik tersebut diturunkan
kedalam galian, sebelum dilakukan urugan tanah terlebih dahulu
tangki septik di isikan air dengan tujuan agar tangki tersebut lebih
kokoh dan tidak terjadi pergeseran yang nantinya akan
menimbulkan ketidak stabilan tangki setelah di urug, oleh
karenanya sebelum diurug kembali terlebih dahulu harus diadakan
pemeriksaan bersama Pengawas lapangan.

6. PEKERJAAN URUGAN TANAH

6.1. Penimbunan kembali dengan tanah urugan secara penuh, hanya


dapat dilakukan setelah ada ijin dari Pengawas.

6.2. Bahan/material yang digunakan dalam pengurugan harus sesuai


dengan ketentuan/bestek yang telah ditetapkan, untuk itu
Pemborong harus mendapat persetujuan atas bahan/material
yang digunakan dari Pengawas sebelum melakukan pengurugan.

6.3. Pengurugan kembali dengan material urugan harus disertai


pemadatan secara bertahap, sehingga diperoleh urugan padat
dan merata.
6.4. Sisa tanah/material bekas galian setelah pengurugan selesai harus
dirapihkan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga lokasi
pekerjaan bersih dan rapi dimana hal ini merupakan tanggung
jawab Pemborong.

7. PEKERJAAN RABAT BETON BERTULANG ATAS TANGKI SEPTIK

7.1. U m u m

Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus,


agregat kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian
sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen yang
terdapat di dalamnya minimum sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang
baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat
lain sebagaimana disyaratkan.

Perbandingan antara agregat halus dengan agregat kasar


tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agregat halus
selalu minimum dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan
semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi
ruang-ruang/rongga-rongga diantara agregat kasar dan
terdapat sedikit sisa untuk finishing.

7.2. S e m e n

Semen harus berupa Semen Portland (PC) biasa yang sesuai


dengan dinyatakan dalam PBI-71 atau standar lain yang setara.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang
tidak tembus air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat
pemakaian.
Kontraktor harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang
ditempat yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen.

7.3. Pengadukan Beton

Beton harus diaduk di tempat yang sedekat mungkin dengan


tempat pengecoran. Pengadukan harus memakai mixer yang
digerakkan dengan daya yang tidak kontinyu serta mempunyai
kapasitas minimum 1m3. Pengadukan dengan cara lainnya
dapat dilakukan atas persetujuan Direksi.
Pengaturan, pengangkutan, pengukuran dan pengadukan
bahan beton harus mendapat persetujuan dari Direksi dan bila
mungkin, harus diatur sedemikan sehingga seluruh operasi dapat
dilihat dari satu titik dan diawasi serta dicek oleh seorang
pengawas.

Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika


sudah disetujui oleh direksi untuk mutu beton kelas III.

Pengadukan harus sedemikian sehingga bahan beton tersebar


merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan
mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa
adanya air yang berlebihan.

7.4. Pengangkutan dan Pengecoran Beton

Pengecoran beton dibagian manapun tidak boleh dimulai


sebelum Direksi memeriksa dan menyetujui bekisting penulanan,
angker-anker dan lain-lain dimana beton akan dicorkan.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus
air atau gerobak dorong/arco.
Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mencor beton
harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah selesai bekerja.

7.5. Lantai Kerja

Beton bertulang tidak beleh diletakkan langsung di atas


permukaan tanah. Kecuali jika ditetapkan lain, maka harus dibuat
lantai kerja setebal 50mm minimum, beton kelas III, di atas tanah
sebelum tulangan beton ditempatkan.

7.6. Spesi Semen (Cement Mortar)

Spesi harus terdiri dari satu bagian semen berbanding sejumlah


bagian agregat halus yang sudah ditetapkan dan ditambah air
bersih. Spesi harus diaduk pada suatu landasan kayu atau logam
dalam jumlah kecil menurut keperluan dan setiap spesi yang
sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu lebih
dari 30 menit tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang
sudah mengeras sebagian tidak boleh diolah lagi untuk dipakai.
7.7. Perlindungan dan Pengeringan Beton

Semua permukaan yang terbuka harus dilindungi dari matahari


dan semua beton harus dijaga agar tetap lembab dengan cara
dibasahi selama tujuh hari sekurang-kurangnya setelah
pengecoran. Perlindungan diberikan dengan cara menutupi
dengan pasir basah atau dengan kantong-kantong goni basah.
Permukaan-permukaan yang baru saja dicor harus dilindungi dari
hujan maupun dari pengaruh-pengaruh lain yang dapat merusak
permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan.

7.8. Bekisting

Semua bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok kecil dan
harus yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar
tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan
mengeras. Semua sambungan harus cukup kencang agar tidak
terjadi kebocoran.
Agar beton tidak menempel pada bekisting, bagian permukaan
dalam bekisting diberi selapis minyak yang jenisnya sudah
disetujui, sebelum beton dicorkan. Harus diperhatikan agar besi
tulangan tidak terkena bahan pelapis semacam ini.

7.9. Pembukaan Bekisting

Pembukaan bekisting harus dikerjakan sedemikian sehingga tidak


timbul kerusakan pada beton. Bekisting tidak boleh dibuka
sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan
tegangan-tegangan yang timbul akibat pemukaan.
Jangka waktu minimum antara pengecoran dan pemadatan
beton dengan pengangkatan bekisting adalah 3 hari, namun
demikian hal ini tidak membebaskan Pemborong dari
kewajibannya untuk menunda pengangkatan bekisting sampai
beton mencapai kekuatan yang memadai. Pemborong harus
bertanggung jawab dan wajib memperbaiki semua kerusakan
yang timbul akibat pengangkatan bekisting.
Jika setelah pengangkatan bekisting ternyata terdapat "sarang
lebah" pada beton atau cacat lainnya, harus segera ada
perbaikan, pembongkaran tidak boleh dikerjakan tanpa adanya
persetujuan dari Direksi.

7.10. Penulangan

Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas,


minyak, gemuk, cat, debu dan zat lainnya yang dapat
mengganggu perlekatan yang sempurna antara tulangan dan
beton. Jika di instruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau
dibersihkan sebelum dipakai.

7.11. Penekukan

Semua baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk


dan dimensi yang diperlihatkan dalam gambar serta dipasang
pada posisi yang tepat seperti diperlihatkan pada gambar
sehingga beton deking yang ditetapkan dapat dipenuhi disemua
tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang sudah disetujui.
Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang
dapat menimbulkan kerusakan, tulangan yang mempunyai
lengkungan atau tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak
boleh dipakai.
Harus diperhatikan agar panjang keseluruhan dari tulangan yang
mempunyai banyak tekukan, tepat dan sesudah penekukan atau
pasangan batang baja tetap tanpa timbul lengkungan atau
puntiran.

7.12. Cacat Pada Beton

Beton yang dinyatakan cacat memiliki salah satu atau lebih dari
cacat berikut :
- Beton tidak sesuai bentuk atau posisinya dengan yang
diperlihatkan pada gambar.
- Beton tidak tegak lurus atau datar menurut ketentuan.
- Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya.
Direksi harus memeriksa semua permukaan beton setelah bekisting
dilepas dan sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya pada
permukaan beton.
Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima
oleh Direksi harus diisi dengan bahan grouting yang tidak susut
yang disetujui oleh Direksi dan harus dikerjakan hingga mencapai
permukaan yang baik.

7.13. Sistematika pengecoran beton

Setelah dilakukan urugan dan pemadatan atas tanah tersebut


maka akan dilakukan pemasangan bekisting dengan tujuan pada
saat pengecoran agar campuran tidak keluar jalur yang sudah
ditentukan, kemudian dilakukan urugan pasir setelah itu besi
diameter 10 yang sudah di rakit diletakkan diatas urugan pasir
sebelum di lakukan cor beton.
7.14. Sebelum dilaksanakan pengecoran terlebih dahulu pipa hawa
agar dipasang.

8. PEKERJAAN AKHIR DAN PERAPIHAN

Jika seluruh pekerjaan Tangki Septik, bak kontrol dan pemasangan


pipa telah selesai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan, maka akan dilakukan pengecetan beton atas tangki
septik serta Pemborong berkewajiban untuk membersihkan serta
merapihkan kembali lingkungan pekerjaan seperti kondisi semula.

Penutup

Apabila di dalam RKS ini tidak tercantum uraian, pengaturan dan


ketentuan, yang sebenarnya termasuk dalam pekerjaan
PEMBANGUNAN TANGKI SEPTIK SKALA INDIVIDUAL maka semua
pekerjaan dan peraturan itu harus dilaksanakan agar tercapai
penyelesaian pekerjaan yang diharapkan serta memuaskan semua
pihak.

Unaaha, Juli 2022

Kepala Dinas PUPRP dan KP Kab.Konawe


Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

NOOR JANNAH,ST.,M.Si
Nip. 19770604 200801 2 020

Anda mungkin juga menyukai