PEKERJAAN PASANGAN
Pasal 1 Pekerjaan Pasang Batako
1.1 Bahan
Semua batako yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata merah
yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas dan Direksi.
Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton
3.1.1. Penyiapan alat, bahan dan lokasi untuk melaksanakan pekerjaan acian
Dalam rangka melaksanakan pekerjaan acian diperlukan suatu persiapan
yang matang yaitu menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan penyiapan alat, bahan, dan lokasi kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan acian, terlebih dahulu harus menyiapkan
peralatan, bahan, dan tempat kerja yang dibutuhkan, sesuai dengan jenis dan
fungsi alat, bahan yang diperlukan maupun lokasi/tempat kerja, dengan tujuan
agar proses pelaksanaannya sesuai dengan persyaratan, baik metode kerja,
spesifikasi teknis maupun gambar kerja yang ditetapkan.
2. Prosedur penyiapan alat, bahan, dan lokasi kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyiapkan alat, bahan, dan
tempat kerja adalah sebagai berikut :
a. Baca/lihat gambar kerja
b. Lihat denah/situasi tempat dan letak dari pekerjaan acian
c. Pastikan bahan/material yang dibutuhkan, sesuai dengan acian yang akan
dibuat.
d. Pelajari spesifikasi teknisnya.
3. Jenis dan fungsi alat
Jenis alat yang digunakan untuk pekerjaan acian meliputi :
Sendok spesi, berfungsi mengambil dan menempatkan bahan acian dari tempat
pembuatan ke permukaan plesteran.
Roskam baja, berfungsi untuk menghaluskan bahan acian di permukaan
plesteran.
4. Jenis dan fungsi bahan
Semen aci putih, berfungsi sebagai bahan utama acian.
Air bersih, berfungsi untuk menyiram permukaan plesteran sebelum diaci, juga
sebagai bahan dasar pembuatan acian.
5. Penyiapan alat, bahan, dan lokasi kerja
Pilih alat, bahan, dan lokasi/tempat kerja yang sesuai, dengan
memperhatikan langkah 1 – 4 tersebut di atas.
4.1.2 Bahan-bahan
1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai
dengan spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.
2. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-
hal menunjukkan kemurnian cat yang digunakan, antara lain :
Segel kaleng
Test laboratorium
Hasil akhir pengecatan
3. Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen
untuk diketahui Pengawas. Biaya test tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan 1 contoh bahan
yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan yang telah dicatkan pada permukaan
plywood ukuran 40 x 40 cm dengan teknik duco lengkap PVC edging di sudut –
sudut sisi, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.
4.1.3 Pelaksanaan
4.1.3.1 Umum
1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas beserta
ketentuan/persyaratan jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan
yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan pengganti harus
disetujui oleh Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan cuaca
lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas
pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.
4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan untuk
pengecatan, sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang bersangkutan.
Permukaan yang akan dicat harus benar-benar kering, bersih dari debu,
lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat
persetujuan dari Pengawas. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib
melakukan percobaan untuk disetujui Pengawas.
6. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan di suatu tempat bila
ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
7. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Pengawas .
8. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
9. Dan atau sesuai teknis pelaksanaan dari pabrik Jotun.
4.1.3.2 Teknis
1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang sesuai dengan prosedur dan
teknik pengecatan Jotun. Dilakukan kecuali spesifikasi lain. Jadi urutan
pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas - bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan atau
semprotan dan roller.
2. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus didasarkan pada evaluasi pabrik cat
yang dipilih atau ditunjuk.
3. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai kuas. Penyemprotan hanya
diijinkan dilakukan bila disetujui Pengawas .
4. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang
menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana
ditunjukkan oleh Pengawas, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang
dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
5. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan. Pekerjaan termasuk
penggunaan ongkos, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain
kering.
6. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan menggangu
pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan yang
tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.
4.2.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
· Primer : Jotashield Primer 07
· Second Coat : Jotashield
· Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Eco Health) :
· Primer : Majestic Primer
· Second Coat : Ecohealth Optima
· Finish Coat : Ecohealth Optima
3. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
· Primer : Basecoat Interior Sealer
· Second Coat : Strax Matt
· Finish Coat : Strax Matt
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior, dengan warna-
warna yang akan ditentukan kemudian.
4.2.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit harus diperhatikan
mengenai:
· Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-
peil yang ditentukan.
· Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah
ditentukan.
· Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau cacat lain.
· Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda atau kotoran/debu.
· Tekstur hasil penyemprotan cat harus merata.
Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat, dilakukan pengecatan
dengan lapisan - lapisan sebagai berikut :
1 lapis Jotashield Primer 07/ Majestic Primer/ Basecoat Interior Sealer
3 lapis Jotashield/ Ecohealth Optima/ Strax Matt
4.3.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
· Primer : Jotashield Primer 07
· Second Coat : Jotashield
· Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Eco Health) :
· Primer : Majestic Primer
· Second Coat : Ecohealth Optima
· Finish Coat : Ecohealth Optima
3. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
· Primer : Basecoat Interior Sealer
· Second Coat : Strax Matt
· Finish Coat : Strax Matt
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior, dengan warna-
warna yang akan ditentukan kemudian.
4.3.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit harus diperhatikan
mengenai:
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-
peil yang ditentukan.
2. Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang
telah ditentukan.
3. Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau cacat lain.
4. Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat, terlebih dahulu
harus diplamur dengan bahan plamur yang sudah disetujui Pengawas .
5. Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna, tidak terdapat retak
- retak dan dilakukan setelah ada persetujuan Pengawas.
6. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller, dimana
penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya.
7. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya
sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
8. Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit selama 2 (dua)
jam kemudian.
4.4.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
· Primer : Jotashield Primer 07
· Second Coat : Jotashield
· Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Eco Health) :
· Primer : Majestic Primer
· Second Coat : Ecohealth Optima
· Finish Coat : Ecohealth Optima
3. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
· Primer : Basecoat Interior Sealer
· Second Coat : Strax Matt
· Finish Coat : Strax Matt
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior, dengan warna-
warna yang akan ditentukan kemudian.
4.4.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut, maka harus
diperhatikan permukaan plesterannya dari :
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-
peil yang ditentukan.
2. Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah
ditentukan.
3. Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang rata dan halus.
4. Permukaan acian telah berumur 14 hari atau sesuai dengan ketentuan pabrik.
5. Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat ukur khusus yang
sesuai dengan ketentuan pabrik.
6. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda atau
kotoran/debu.
7. Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak diplester, maka
Kontraktor harus memeriksa apakah permukaan dinding sudah bersih dari noda,
seperti yang disyaratkan.
8. Setelah permukaan dinding siap untuk dicat, dilakukan pengecatan dengan
lapisan-lapisan sebagai berikut:
1 lapis Jotashield Primer 07/ Majestic Primer/ Basecoat Interior Sealer
3 lapis Jotashield/ Ecohealth Optima/ Strax Matt
9. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller, dimana
penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya dengan mutu
yang baik.
10. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya
sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam. Pengecatan akhir harus dilakukan
secara ulang paling sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.
4.5.2 Bahan-bahan
1. Untuk Cat Interior (Eco Health) :
· Primer : Majestic Primer
· Second Coat : Ecohealth Optima
· Finish Coat : Ecohealth Optima
2. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
· Primer : Basecoat Interior Sealer
· Second Coat : Strax Matt
· Finish Coat : Strax Matt
4.5.3 Pelaksanaan
1. Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding partisi tersebut, maka
harus diperhatikan permukaannya dari :
a. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-
peil yang ditentukan.
b. Permukaan partisi gypsum harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang
telah ditentukan.
c. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda atau
kotoran/debu.
2. Setelah permukaan dinding partisi gypsum siap untuk dicat, dilakukan
pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
1 lapis Jotashield Primer 07/ Majestic Primer/ Basecoat Interior Sealer
3 lapis Jotashield/ Ecohealth Optima/ Strax Matt
3. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller, dimana
penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya dengan mutu
yang baik.
4. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya
sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam. Pengecatan akhir harus dilakukan
secara ulang paling sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.
4.6.2.2 Peralatan
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini, pelaksana pekerjaan harus
menggunakan peralatan dan peraturan pelaksanaan menurut ketentuan atau
rekomendasi yang dikeluarkan oleh pabriknya.
2. Pengecatan harus menggunakan alat semprot yang dilengkapi dengan
kompresor
3. Tatacara pengecatan harus ramah lingkungan dan tidak boleh membahayakan
manusia.
4.6.2.3 Penyerahan
Sebelum mulai pelaksanaan, pelaksana pekerjan harus menyerahkan:
1. Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan bahan-bahan lain yang
diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan antara lain contoh bahan-bahan secara
lengkap, kartu warna, aturan, prosedur, peralatan yang harus dipakai serta data
teknis yang berisi keterangan sifat dan ketahanan bahan cat serta jaminan ramah
lingkungan dan ramah manusia.
2. Contoh pelaksanaan pekerjaan pengecatan dalam komposisi lengkap.
Keseluruhan ini diperlukan guna pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya.
3. Surat garansi kualitas cat dan kualitas hasil pengecatan.
4.6.3 Bahan-bahan
4.6.3.1 Bahan/jenis cat
Bahan cat duco yang dipakai adalah dari produk NIPPE dengan warna
yang akan ditentukan kemudian oleh konsultan perencana. Pemakaian jenis cat
disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum di masing-masing gambar rencana.
Cat tidak boleh mengandung bahan yang membahayakan manusia/lingkungan.
4.6.4 Pelaksanaan
4.6.4.1 Persiapan
1. Semua bahan, peralatan dan penunjukan pemakaian/pelaksanaan yang
dikeluarkan dan pabriknya harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan dimulai.
2. Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat harus dalam keadaan bersih,
kering serta rata dan datar.
1.3. Referensi
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
Ø PUBI
Ø SII-0739 -80 Marble
Ø ASTM A123-84 Zinc (Hot Dipped) galvanized coating on iron and steel
Product
Ø ASTM A- 307 Steel Anchor, bolt, dowels, nut
Ø ASTM C241 Stone abrasion resistance untuk granit dan marble import
b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan di sini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh MK dan Pemberi Tugas.
c. Kualifikasi Pekerja :
Ø Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
Ø Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
Ø Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, Pemberi Tugas, dan
Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill -nya.
1.6. Garansi
a. Kualifikasi Fabricator dan Installer :
Ø Minimum 10 tahun dengan pengalaman tertulis dalam bidang batu alam.
Ø Melaksanakan pekerjaan dengan skill mekanis dan pemasangan batu alam.
b. Fabricator harus mengirimkan jaminan dimana setiap tipe batu alam yang
diki rim ke site harus berasal dari satu sumber (Quarry).
2.0. PRODUK
2.1. Bahan / Jenis
a. Semua bahan Batu Alam merupakan produk ex. Padalarang (Ex Lokal)
dengan kualitas terbaik.
b. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada MK dan Pemberi Tugas dan
semua granit yang digunakan harus sesuai dengan sample yang disetujui dan
disuplai dalam kemasan asli dari pabrik.
c. Extra Stock :
1. Sediakan dan kirim jumlah extra stock minimum 5% dari setiap ukuran,
warna, dan finishing dari setiap bentuk tile untuk mengganti jumlah yang rusak
selama pengiriman dan pemasangan.
Dan kirimkan juga extra 5% untuk setiap tipe dan ukuran sesuai ukuran panel
terbesar yang dipasang setelah selesai pekerjaan pemasangan untuk digunakan
oleh Pemberi Tugas pada masa-masa yang akan datang.
2. Kirimkan extra stock tersebut ke site sesuai petunjuk MK., Pemberi Tugas,
dan pastikan dikemas dalam peti kayu untuk perlindungan dan identifikasi setiap
kemasan.
d. Type dari ukuran :
Ø Tipe dari ukuran sesuaikan dengan skedule material dan gambar.
Ø Jenis material batu alam ex. Lokal.
2.2. Aksesori
a. Anchor, Dowel, Ties, dan Cramps :
Ø Support angles, slotted cramps, straps, rods, clip dan soffit hangers, harus dari
steel heavily galvanized setelah fabrikasi / Hallen.
Ø Ukuran dan konfigurasi sesuai yang dibutuhkan untuk menyangga batu alam
dan beban-beban superimposed.
Ø Bolt dan nuts (mur) harus dari stainless steel, sesuai AlSl 304
b. Solusi pembersihan :
Tipe sesuai dengan joint batu alam, joint / hubungan antar material dari
permukaan yang berdekatan. Konsultasikan dengan supplier batu alam.
2.3. Pembuatan (Fabrication)
a. Toleransi pembuatan batu alam
Ø Toleransi untuk setiap ukuran : ± atau - 1,5 mm
Ø Toleransi ketebalan : ± atau - 1,5 mm
Ø Toleransi bentuk persegi : ± atau - 1,5 mm
Ø Toleransi kerataan : 1,2 mm bila diukur dengan
sisi lurus
Ø Deviasi diagonal : atau - 1,5 mm
Ø Toleransi seharusnya tidak boleh bertambah jumlahnya.
b. Ketepatan pemotongan untuk memastikan bentuk dan ukuran yang benar
dan pas.
c. Ketepatan hubungan pemasangan, sudut-sudut dan sisi-sisinya.
d. Potong bagian belakang paralel dengan bagian muka .
e. Potonglah untuk bagian sudut luar sesuai gambar, dan buatlah sisi bevel
pada sisi tersebut sesuai gambar.
f. Harus sudah tersedia lubang pemasangan anchor, dowels, dan perlengkapan
lain untuk sink, dan mortise.
g. Pasang penyangga batu alam dan blocking dengan stainless steel pin serta
adhesive epoxy.
h. Sediakan potongan dan drilling sesuai kebutuhan untuk menerima bagian
pekerjaan lain .
i. Dalam pemotongan dan pengepasan, dengan hati-hati potong dan haluskan
permukaan tanpa mengurangi kekuatan atau penampilan bahan.
j. Tambahan atau pengisian daerah berlubang untuk menutupi kesalahan tidak
diijinkan.
k. Hubungan batu alam dengan pekerjaan struktural harus di check lagi pada
gambar, Tonjolan batu alam pada pekerjaan struktural harus memiliki bentuk
yang sesuai dengan penyangga (support).
2.4. Finishing
a. Semua finish exposed, sisi bevel, dan permukaan-permukaan lain harus di
finish untuk memberikan sisi muka.
b. Batu Alam
Ø Kasar (flamed), honed (tidak dikilapkan) dan kilap (polished) atau sesuai
gambar.
Ø Finish dinding atau permukaan untuk menerima sesuai gambar.
c. Batu Alam ex. Padalarang dengan pengerjaan mesin serut.
3.0. PENERAPAN
3.1. Pemeriksaan
a. Periksa kondisi pemasangan dan proses dengan pekerjaan-pekerjaan terkait.
b. Perhitungkan bahwa item-item pekerjaan lain yang terkait dapat diukur dan
ditempatkan dengan baik.
3.2. Persiapan
a. Bersihkan batu alam sebelum pemasangan. Jangan gunakan sikat kawat atau
implemen yang dapat merusak permukaan yang diexpose.
b. Bersihkan permukaan yang akan dipasang batu alam Pastikan permukaan
tersebut sudah kuat, kering, bersih, dan bebas dari minyak atau bekas lemak,
adukan, tanah atau kotoran-kotoran asing.
c. Siapkan permukaan sesuai dengan instruksi pabrik yang memasang bahan
atau additive yang telah dipakai.
d. Bersihkan permukaan beton dengan grinda apabila diperlukan agar betul-
betul dapat menghilangkan kompon atau material lain yang mengganggu perekat
(bond) dalam setting material.
e. Pada lokasi dimana terdapat pola batu alam, pola-pola tersebut harus diberi
tanda untuk mempersiapkan sebelum pemasangan.
3.3. Pemasangan
a. Umum
1. Toleransi :
Ø Variasi Kerataan dan level : tidak melebihi 3 mm dalam
3000 mm
Ø Joint size : ± 25 %
Ø Step in face : 1,5 mm maximum
Ø Jog in aligment at edge : 1,5 mm maximum
Ø Toleransi tidak bertambah dalam jumlah
2. Material batu alam yang akan dipasang harus digelar terlebih dahulu dilantai
untuk mendapatkan persetujuan keseragaman corak / pola uratnya serta sortir
quality tile oleh MK dan Pemberi Tugas.
3. Bersihkan batu alam / batuan dengan membasahi dengan air bersih sebelum
diset dalam pe kerjaan; khusus untuk pemasangan basah.
4. Pasanglah tile dengan rata, level, lurus dan benar dengan hubungan
keseluruhan. Kelurusan permukaan tile harus pada sisi luarnya.
5. Jangan memasang tile yang rompat, retak.. atau pudar atau tidak baik, hal ini
akan ditolak.
6. Sediakan dan set anchor, dowel, ties dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk
memperkokoh pasangan. Setel angkur pada posisi yang baik dan tidak kurang dari
jarak yang diijinkan. Pasang tile untuk memungkinkan pergerakan bergeser.
Menciut / memuai, dan ekspansi termal dan kontraksi.
7. Jangan menggunakan aluminium, plastik atau penumpu dari kayu.
8. Berikan hubungan yang rata, dalam toleransi yang diijinkan / spesifikasi,
pada permukaan antara pasangan yang berdekatan untuk menghasilkan hubungan
baik dan maksimal.
9. Potong dengan tepat dan akurat, lubangi dan sesuaikan batu alam untuk
hardware, outlet, fixture, fitting dan pekerjaan-pekerjaan lain yang menempel
pada batu alam.
10. Dalam memotong dan mengepas, dengan hati-hati potong sisi-sisi dan
digrinda untuk ketepatan, pemotongan sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi kekuatan atau penampilan batu alam.
11. Pastikasn bahwa outlet sudah ditempatkan pada tengah-tengah pasangan batu
alam kecuali di tujukkan lain pada gambar. Bila outlet / lubang tidak ditujukkan
pada gambar, harus dibuatkan oleh kontraktor instruksi secara detail sesuai lokasi
yang ditunjukkan oleh arsitek.
12. Untuk pemasangan batu alam pada dinding dengan sistem bawah (adukan)
harus diperkuat dengan anchor, Posisi anchor harus tepat pada balok atau kolom
praktis sehingga kuat.
13. Untuk batu alam yang digunakan untuk eksterior bangunan, harus dilapisi
coating anti debu dan air di semua sisinya.
b. Sistem Basah
1. Tuangkan adukan yang tebal pada beton.
2. Periksa dengan menusuk-nusuk dan padatkan adukan untuk menghasilkan
density yang sama.
c. Control Joints
1. Lakukan control joint dimana pasangan batu alam tertahan / berakhir seperti
pada dinding perimeter, kansteen, kolom-kolom, pojok-pojok dinding, yang
secara langgsung joint terhenti dan tidak terkontrol, juga pada lokasi diatas balok
beton atau pada lokasi-lokasi lain sesuai yang ditunjukkan pada gambar.
2. Berilah control joint (naad-naad tegak lurus dan sama lebar) pada
permukaan horizontal maksimum 500 mm pada setiap arah.
3. Keroklah dan goretlah lantai beton atau bagian struktur lain untuk
memperkuat rekatan adukan.
1.1. STANDAR
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia - 1982 (NI-3).
b. ANSI : American National Standard Institute.
c. TCA : Tile Council of America, USA
TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for Ceramic Tile.
1.1. PERSETUJUAN
Contoh bahan
Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan
contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai; keramik, bahan-bahan additive
untuk adukan, dan bahan untuk tile grouts.
Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh
pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan
groutingnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk
pemasangan keramik.
Brosur
Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan
guna pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.
2.1 BAHAN/PRODUK
Stair Corner
Keramik kaolin glasur single firing.
Merk setara ROMAN
Keramik Tanah Liat glasur single firing :
Produk Roman, ukuran :
20 x 25 cm, untuk dinding toilet, dinding diatas meja pantry
20 x 20 cm, untuk lantai toilet, meja pantry
30 x 30 cm type polish, untuk lantai ruang gudang dan ruang-ruang penunjang;
30 x 30 cm, type rocky, untuk pedestrian.
Untuk dinding toilet dan meja pantry keramik tanah liat double firing KW 1.
Mortar Additive/Admixture : Laticrete 3701, produk Laticrete International, USA
atau AM 30/Mortar flex.
Pewarna tile grout : Laticrete Grout Admix AM 50 / Coloured Tile Grout, Sanded
and Unsanded grout, Classic & Designer, sesuai dengan kebutuhan pemasangan.
3.1 PEMASANGAN
Umum
Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama
lokasi pemasangan kramik, kualitas, bentuk dan ukuran ubinnya dan kondisi
pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metoda persiapan
permukaan, pemasangan ubin, joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi
Lapangan.
Pemborong harus menyiapkan ‘tiling menual’, yang berisi uraian tentang
bahan, cara instalasi, sistim pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing
dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.
Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan
finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna persetujuan Direksi/Perencana.
Naad pansangan interior l = 2 mm, naad pasangan eksterior l = 5 mm.
Pemilihan Tile, Tile yang masuk ke tapak harus diselekssi, agar berkesesuaian
dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
Potongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu.
Level
Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding dasar harus
diatur hingga memungkinkan pada files dengan ketebalan yang berbeda
permukaan finishnya terpasang rata.
Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar
maupun yang ditentukan mempunyaai kemiringan.
Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh
kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk area lain,
tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan harus lurus hingga
air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan genangan.
Jika ketebalan screed tidak memungkinkaan untuk mendapatkan
kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi
untuk mendapatkan jalan keluarnya.
Persiapan Permukaan
Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat yang
diperlukan, sebelum memasang ubin.
Secara tertulis, kontraktor harus memberikan laporan kepada Direksi
Lapangan tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan berpengaruh buruk pada
pelaksanaan pekerjaan.
Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan ubin, harus
dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lepas lainnya. Sebelum
dilaksanakan plesteran, permukaan ini harus dibebaskan.
Penyimpangan kerataan permukaan beton tidak boleh lebih dari 5 mm
untuk jarak 2 mm, pada semua arah. Tonjolan harus dibuang (chip off) tekukan
kedalaman diisi dengan mortar (1 : 2), sehingga plesteran dasar (setting bed)
mempunyai ketebalan yang sama.
Pemasangan ubin keramik dinding di bagian dalam (internal)
Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan ubin harus dibasahi.
Pakai benang untuk menentukan lay out ubin, yang telah ditentukan dan pasang
sebaris ubin guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin harus dimulai dari bawah dan
dilanjutkan ke bagian atas.
Pada pemasangan tile, tempelkan dibagian belakang tile adukan dan
ratakan, kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke plesteran
dasar. Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan hingga mortar perekat
menutupi penuh bagian belakang ubin dan sebagian adukan tertekan keluar dari
tepi ubin.
Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan
ketinggian lebih dari ketentuan berikut :
- 1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm,
- 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm,
- max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.
Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus dibuang
/ dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile.
Mortar yang mengotori permukaan tile harus dibuang dengan kain lap basah.
Pemasangan tile grant (pengisian naad) harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
Pemasangan Ubin Keramik Lantai
Tile dipasang pada permukaan yang telah di screed.
Komposisi adukan untuk screeding :
- area kering : 1 pc : 3 ps.
- area basah : 1 pc : 2 ps.
Pada pemasangan diarea yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu.
Dan harus disediakan ‘Kepalarn’ (guide line course) pada interval 2,0 m - 2,5 m.
Pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line ini.
Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika
prosess pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam
waktu 24 jam setelah pemasangan.
Naad-naad pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout
berwarnaa dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Pemeriksaan (Inspection)
Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang telah
terpasang, secara rondom, untuk memastikan bahwa adukan perekat telah merekat
dengan baik pada bagian belakang tile dan telah terpasang dengan baik.
Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan ubin di dinding; terutama di exterior.
Test harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test dilaksanakan tiap
hari kerja dan sampel diambil secara rondom jika umur pemasangan sample tidak
lebih dari 5 hari, kekuatan rekatan harus minimal 3 kg/cm2.
4.1 Perlindungan Dan Pembersihan
Perlindungan
Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan
perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi.
Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah
terpasang. jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batas lalu lintas
diatasnya; hanya untuk yang penting saja.
Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat,
kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan hanya
dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan hidrochloric acid,
perbandingan 30 : 1.
Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang
memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh asam.
Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, hingga
tidak ada campuran asam yang tersisa.