Anda di halaman 1dari 21

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pekerjaan : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CAMAT BUBON

Lokasi : Jl. Layung – Gnng. Mas, Kec. Bubon, Kab. Aceh Barat
Tahun Anggaran : 2020

A. SPESIFIKASI UMUM

1. PETUNJUK DAN URAIAN UMUM

1.1 Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan,
peralatan , peraturan dan tata cara kerja serta lain- lain yang dianggap perlu.
1.2 Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
1.3 Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan kondisi
lapangan pekerjaan.
1.4 Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar rencana, bestek
dengan lapangan, maka kontraktor diwajibkan untuk melapor dan mengkonsultasi dengan
pengawas atau Direksi.
1.5 Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan
lampiran.

B. RUANG LINGKUP GEDUNG

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan :
1.1. Pekerjaan Persiapan
1.2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
1.3. Pekerjaan Beton Bertulang
1.4. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran
1.5. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
1.6. Pekerjaan Rangka, Atap dan Plafon
1.7 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
1.8 Pekerjaan Sanitasi dan Plumbing
1.9 Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
1.10 Pekerjaan Finishing / Cat
1.11 Pekerjaan Lain-Lain

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 1
2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN.
Kecuali ditentukan lain dalam syarat teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
2.1. Perpres No. 70 tahun 2012 beserta penjelasannya.
2.2. Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.295/KPTS/CK/1997
tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2.3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15. 1919.03.
2.4. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.
2.5. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-
1.2.53.1987).
2.6. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972.
2.7. Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI 10.
2.8. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI-03-2410-1991.
2.9. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Apabila penjelasan dalam Syarat-syarat Teknis tidak sempurna atau belum lengkap
sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib mengikuti
ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan di atas.

3. PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan :
3.1.1 Pembersihan lapangan sekeliling bangunan.
3.1.2 Pembongkaran gedung lama bila ada.
3.1.3 Pengukuran dan Pemasangan bouwplank.
3.1.4 Papan Nama Proyek
3.1.5 Pondok Kerja (Sewa).
3.1.6 Pengadaan air dan listrik untuk pelaksanaan pekerjaan.

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1 Untuk Pengukuran bahan-bahan dan peralatan : meteran, water pass serta peralatan dan
patok-patok yang kuat yang diperlukan untuk pengukuran. Semua peralatan ini harus
dimiliki Pemborong dan harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan
pemeriksaan.
3.2.1 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu 5/7 cm dan papan ukuran 2/20 cm.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 2
3.2.2 Papan Nama Proyek dipasang harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintah setempat,
sepenuhnya menjadi beban Pelaksana.
3.2.3 Untuk menampung air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas
yang ditentukan dalam SK SNI T- 15.1991.03.

3.3. Tata Cata Kerja Pelaksanaan


3.3.1 Pembersihan Lapangan
Pembersihan sekeliling bangunan dan pembongkaran gedung lama meliputi pembersihan
semua tanaman yang tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang diseluruh
luas site (lokasi pekerjaan), peralatan tanah /pembuatan terasering jika diperlukan. Untuk
pembongkaran gedung ditujukan khusus ruangan yang terkena bongkaran sesuai dengan
gambar bestek, Hasil bongkaran termasuk diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan.
3.3.2 Pengukuran
Penentuan lokasi bangunan atau penentuan duga/patok, bangunan, jalan, land scaping
dan lain-lain
3.3.3 Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, Papan ditekan lurus dan pada sisi atasnya
dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
3.3.4 Pondok Kerja.
Untuk gudang dan bangsal kerja disewa sekitar lokasi pekerjaan. Pengadaan air untuk
melaksanakan pekerjaan.
3.3.5 Pengadaan air dan listrik kerja untuk melaksanakan pekerjaan diambil dari sumber
terdekat, Kebutuhan air dan listrik ini harus disediakan dalam jumlah cukup selama
melaksanakan pekerjaan.

C. SPESIFIKASI TEKNIS

1. PEKERJAAN TANAH GALIAN / URUGAN


1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan sudah harus diperhatikan jenis
tanah yang dijumpai di lapangan seperti : tanah pasir, tanah gambut, tanah keras (batuan),
tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
1.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi batu gunung dan pondasi tapak)
1.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi
1.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi termasuk pemadatannya.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 3
1.1.4 Perataan tanah sekeliling bangunan
1.1.5 Urugan tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan.

1.2 Persyaratan Bahan


1.2.1 Dasar galian tanah sesuai dengan gambar atau sampai mencapai tanah keras.
1.2.2 Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
1.2.3 Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
1.2.4 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar kayu,
serta sampah lainnya.
1.2.5 Pengurugan dengan tanah timbun dilaksanakan lapis demi lapis supaya padat.

1.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1.3.1 Sebelum digali pondasi buat tanda sesuai dengan petunjuk gambar.
1.3.2 Kemudian gali tanah dengan menggunakan alat atau sekop dan cangkul hingga mencapai
kedalaman yang telah ditentukan.
1.3.3 Bila keluar air pada lobang galian pondasi harus dipompa keluar dengan menggunakan
mesin pompa air.
1.3.4 Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Vibrator Stempler.
1.3.5 Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah tersebut
harus diratakan.

2. PEKERJAAN PONDASI
2.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
2.1.1 Pondasi pasangan batu kali/belah.
2.1.2 Pondasi rollag/ batu bata transram
2.1.3 Pondasi Tapak.

2.2 Persyaratan Bahan


2.2.1 Peraturan yang dipedomani adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK
SNI T-15. 1919.03.
2.2.2 Untuk Pekerjaan Pondasi Tapak,Sloof dan Balok dilakukan dengan beton bertulang Mutu
K-200 kg /cm2.
2.2.3 Untuk pasangan batu kali/belah digunakan batu kali/ belah yang berukuran maksimum 10
cm –15 cm, berwarna abu – abu hitam dan tidak berpori.
2.2.4 Untuk pondasi rollag bata/transram digunakan jenis bata merah setempat yang berkualitas
baik.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 4
2.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
2.3.1 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengkuran dari as ke as
pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang
kesempurnaan galian.
2.3.2 Di dasar pondasi diurug dengan pasir pasang setebal 5-10 c, sebagai lantai kerja. Di atas
pasir, dipasang aanstamping, untuk pondasi batu kali/batu belah. Lapisan ini juga harus
dipadatkan, dengan menyiram air di atasnya, sehingga pasir-pasir akan mengisi rongga-
rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
2.3.3 Beton cor lantai kerja dibuat dengan perbandingan 1 PC : 3 PS : 5 KR dengan tebal 5 –
10 cm. (atau sesuai gambar bestek)
2.3.4 Untuk tanah berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, dibawah pondasi dipasangcerucuk
kayu gelam bakau atau sejenisnya yang ditumbuk hingga mencapai kedalam tanah keras.
2.3.5 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail.
Campuran yang digunakan: Pondasi beton cyclopen dibuat dengan campuran 1 Pc : 3 Ps :
5 Kr yang diisi 30 % batu kali. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 3
Ps, Pondasi tapak dibuat sesuai mix design atau mutu beton K-225 kg/ cm2. pondasi batu
bata dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar dengan
campuran 1 Pc : 3 Ps.
2.3.6 Angker harus dipasang Ø 12 mm sejauh 0,75 m pada permukaan pasangan batu gunung.
.2.3.7 Sebelum dilakukan pengecoran beton K200 dibuat job mix design dengan material
yang disetujui direksi. Material-material yang dipakai harus memenuhi standar sesuai
dengan spesifikasi yang disyratkan. Pengecoran menggunakan molen (mixer on site).
Untuk memperoleh hasil yang moonolit saat pengecoran digunkaan `penggetaran
menggunakan vibrator. Pengecoran K200 dilakukan setelah pekerjaan `pembesian dan
bekesting sudah terpasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi dan telah disetujui oleh
konsultan pengawas dan direksi.

3. PEKERJAAN BETON BERTULANG


3.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan beton bertulang antara lain:
3.1.1 Pondasi tapak dan Stik Kolom
3.1.2 Sloof
3.1.3 Kolom Utama
3.1.4 Ring Balok / Balok Latai
3.1.5 Tempat-tempat yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 5
3.2 Bahan
3.2.1 Semen
Digunakan Portland Cement Type I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-400
menurut standar Cement Portland
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
Semen yang sudah mengeras sebagian dan seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat semen yang
lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus
ditinggikan 30 cm dan tumpukan yang paling tinggi 2 m. Setiap semen yang baru
masuk harus dipisahkan dengan semen yang telah ada (dengan menerapkan sistim
FIFO) agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengirim.

3.2.2 Pasir Beton


Pasir beton harus berupa butir –butir tajam dan keras, bebasdari bahan-bahan organik,
lumpur dan sejenisnya sertamemenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai
dengansyarat–syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15. 1991.03.

3.2.3 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, sertamempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang disyaratkanoleh SK SNI T-15.1991.03
Timbunan kerikil dan pasir harus dipisahkan agar kedua jensmaterial tersebut tidak
tercampur untuk menjamin adukanbeton dengan komposisi material yang akurat.

3.2.4 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,asam alkali, garam, bahan
–bahan organik atau bahan –bahanlain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
Dalam halini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

3.2.5 Besi Beton


Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu f’c17,5 Mpa. Daya lekat baja
tulangan harus dijaga dari kotoran,lemak, minyak, karet lepas dan bahan lainnya. Besi
harus disimpan dengan baik, tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan pada
ruangan terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkokkan dan meluruskan tulangan
harus dilakukandalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika
pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 6
dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan
cacatan : harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi
ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yangdimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran
diameter besi menjadi tanggungjawab pemborong.

3.2.6 Cetakan dan Acuan


a. Peraturan yang dipedomani adalah peraturan Konstruksi kayu Indonesia (PKK I 61)
NI-5, dan pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan
didalam SK SNI T-15.1991.03.
b. Kayu yang digunakan digunakan adalah kayu kelas II asalkan cukup kuat dan lurus.
c. Peil Bekesting harus datar, rata dan tidak berlubang-lubang. Bahan yang digunakan
untuk cetakan dan acuan harus bermutubaik sehingga hasil akhir konstruksi
mempunyai bentuk, ukurandan batas –batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan
oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.

3.2.7 Mutu Beton


a. Mutu beton dibuat dengan adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr atau sesuai yang tertuang dalam
rencana anggaran biaya.
b. Mutu beton untuk pekerjaan yang digunakan adalah berdasar pada Mix Design

3.2.8 Beton Tulangan Ulir/Polos


Pengajuan bar bending schedule ke direksi / pengawas. Perakitan pembesian
dilakukan di lokasi setelah perakitan ini harus diperiksa dan sisetujui oleh konsultan
atau pemilik proyek, sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran.

3.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


3.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.

3.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang
didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

3.3.3 Adukan Beton.


Pengakuan adukan beton dari tempat pengadukan dan pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui olehDireksi, yaitu :
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 7
Tidak terjadi perbedaan waktu yang menyolok antarapengikatan beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor,dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton
harusmemenuhi SK SNI T – 15.1991.03.

3.3.4 Persiapan Pengecoran


Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama
pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan
atau bekisting. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai, harus digunakan
papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan dan dapat mempengaruhinya.

3.3.5 Pengecoran Beton


Memberitahuan Direksi Lapangan selambat-lambatnya 24 jam sebelum suatu
pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan Direksi Lapangan untuk mengecor beton
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta bukti
bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.
Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan
agregat telah mencapai 1 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Direksi
Lapangan menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindari terjadinya pemisahan
material (segregagation) dan perubahan letak tulangan.
Semua pengecoran bagian dasar kontruksi beton menyentuh tanah harus diberi lantai
kerja setebal 5 cm agar menjadi duduknya tulangan dengan baik dan untuk
menghindari penyerapan air semen oleh tanah.

3.3.6 Pemeliharaan Mutu Beton


Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut harus ditempatkan cara sebagai
berikut :
Dipergunakan karung –karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton pada
saat proses curing.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terjadi keropos, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya besi tulangan pada permukaan beton,
yang lain-lain tidak memenuhi syarat, harus dibongkar lagi sebagian atau seluruhnya
menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko
pemborong.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 8
3.3.7 Benda-benda yang Tertanam dalam Beton
Semua anker, baut-baut, pipa, dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam beton
harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton di cor.
Benda-benda tersebut di atas harus dalam keadaan bersih dari karat dan kotoran lain
pada waktu beton di cor.
Baut-baut anker harus dipasang dalam posisi yang akurat dan diikat pada tempat
dengan menggunakan template.

3.3.8 Pembukaan Bekesting


Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan atau
jika umur beton melampaui waktu sebagai berikut:
- Bagian sisi Tapak 24 jam.
- Bagian Balok 48 Jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
Dengan persetujuan Direksi Lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal
benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai
kekuatan 90 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh
Direksi Lapangan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan
beton harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam
dan tidak pecah.

Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah
harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya tidak
boleh dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75 % dari kekuatan
umur 28 hari dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan umur
28 hari.

Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam dan
harus di bidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih relatif
segar semua bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta lubang-lubang

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 9
harus diisi dengan adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum pelaksanaan pekerjaan
tersebut di atas harus dibasahi secara menyeluruh. Semua bagian-bagian atau
permukaan yang kasar harus digosok dengan batu karburandum dengan air dan
ditinggalkan dalam warna yang merata. Penggosokan hanya diperlukan pada
permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air semen.
Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan
halus. Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap
kelebihan air tidak dibenarkan sama sekali.

3.3.9 Beton Ready Mix (Beton Siap Curah)


Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi/owners.
Kontraktor Pelaksana tetap diwajibkan untuk menyerahkan Job Mix Disain kepada
Konsultan Supervisi terhadap semua mutu beton structural yang menggunakan Beton
Ready Mix.
Job Mix Disain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum digunakan.
Kualitas beton yang dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.

4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN


4.1 Lingkup Pekerjaan
4.1.1 Pasangan batu bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan pada seluruh dinding
bangunan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

4.2 Persyaratan Bahan


4.2.1 Batu Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan bentuk standar batu
bata adalah prisma empat persegi panjang bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya
rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari
tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi
hingga tidak hancur bila terendam air.

4.2.2 Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat masif, artinya
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar
lumpur tidak boleh melebihi 3 % berat pasir.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 10
4.2.3 Semen
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan
pada pasal beton bertulang. Semen Portland (PC) Tipe I seperti yang disyaratkan (SNI)
No. 5-2049-1994 dan ASTM C.150-84.

4.2.4 Air
Air bersih, bebas dari minyak-minyak, asam alkali dan barang-barang organik lainnya
(PUBI-1982).

4.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


4.3.1 Mengacu pada ketentuan PT T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan
Plesteran Dinding

4.3.2 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :


Pasang kedap air (1 Pc : 2 Ps)
Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai.
. Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut.

4.3.3 Persyaratan Adukan


Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering
akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang
baru.

4.3.4 Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar,
dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran arus dilakukan
dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara, satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi
30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.

4.3.5 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatas harus berbeda setengah tebal bata.
Potongan bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata kecuali
pasangan bata sudut.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 11
4.3.6 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu
sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal
dinding.

4.3.7 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah
dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plester yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

4.3.8 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus
diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup
yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan/curing dengan
cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran/acian dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang.

5.2 Persyaratan Bahan


Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal
beton bertulang.

5.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


5.3.1 Mengacu pada ketentuan PT T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan
Plesteran Dinding )
5.3.2 Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat
dengan baik.
5.3.3 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps, sedangkan
plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.

5.3.4 Ketebalan plesteran pada suatu bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 12
berkisar antara 1 cm sampai 1,5 cm. Untuk mencapai tebal plester yang rata sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang
digerakkan secara horizontal dan vertikal.

5.3.5 Bila mana terdapat bidang plesteran yang bergelombang/tidak rata harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan, bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya
dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru
harus rata dengan sekitarnya.

5.3.6 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran (proses curing).

5.3.7 Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai
dipasang dan setelah pipa –pipa listrik selesai dipasang.

6. PEKERJAAN PLESTERAN
6.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pasangan Penutup Lantai dasn Dinding.

6.2 Persyaratan Bahan


Bahan Keramik sesuai yang tertuang dalam rencana anggaran biaya, pasir, semen dan air
mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal sebelumnya

6.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


6.3.1 Mengacu pada ketentuan PT T-03-2000-C (Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Dinding )

6.3.2 Sebelum pemasangan lantai keramik dilakukan terlebih dahulu antara lain :
Pemadatan tanah yang sempurna.
Lantai beton cor yang merata dan padat.
Semua lantai harus kena bai sudut-sudutnya..
Permukaan beton yang akan dibuat kasar agar bahan plesteran lantai keramik dapat
meresap merekat dengan baik.

6.3.3 Keramik yang akan dipasang harus rata dan bernat yang telah ditentukan agar mendapat
hasil yang baik.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 13
6.3.4 Setipa siku ujung keramik harus lah sama agar tidak menimbulkan rongga yang terlalu
jauh baik secara horizontal dan vertikal.

6.3.5 Benang dipasang atau menggunakan waterpass agar keadaan lantai keramik benar benar
rata sesuai dengan yang diharapkan.

6.3.6 Untuk pemasangan keramik dinding diharapkan penggunakan air semen yang sedikit
banyak untuk merekatkan keramik dan dinding batu bata atau bahan lainnya.

6.3.7 Setipa siku ujung keramik dinding haruslah sama agar tidak menimbulkan rongga yang
terlalu jauh baik secara horizontal dan vertikal.

6.3.8 Diharapkan alur pada lantai sama dengan alur pada dinding keramik agar kelihatan lebih
indah.

7. PEKERJAAN RANGKA, ATAP DAN PLAFOND


7.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pasangan Rangka pipa jls, gording baja canal, siku pengikat gording, plat besi,
Atap seng spndek lengkung, dan Rangka Plafond, Plafond PVC serta lisplank grc.

7.2 Persyaratan Bahan


Bahan Rangka pipa jls, gording baja canal, siku pengikat gording, plat besi, Atap seng
spndek lengkung, dan Rangka Plafond, Plafond PVC serta lisplank grc tanpa cacat buatan
pabrikan.

7.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


7.3.1 Mengacu pada ketentuan pemasangan gording baja canal, siku pengikat gording, plat
besi, Atap seng spndek lengkung, dan Rangka Plafond, Plafond PVC serta lisplank grc
7.3.2 Sebelum pemasangan dilakukan terlebih dahulu antara lain :
 Dipastikan bahan material dengan spesifikasi yang sesuai.
 Bahan material tidak ada cacat pabrikan..
 Semua bahan telah tersedia dilapangan.

7.3.3 Rangka baja serta PIPA jls dipotong sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar
kerja.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 14
7.3.4 Setiap sambungan dipastikan telah terbaut/terlas dengan baik dan sempurna jika tidak
akan berkibat fatal.

7.3.5 Pada pemasangan atap paku baut yang ditancapkan diusahakan sekali saja untuk
menghindari lubang pada atap onduline, untuk tidak terjadi kebocoran pada musin hujan.

7.3.6 Jika terjadi pemotongan pada atap diwajibkan rata permukaannya agar kelihatan rapi dan
lebih baik.

7.3.7 Agar rata diusahakan memakai benang/lot atau alat laiannya terlihat sempurna.

7.3.8 Diharapkan alur pada atap sama dengan alur horizontal dan vertikal.

7.3.9 Pada pemasanga rangka furing untuk plafond harus kuat bautnya karena memikul beban
plafond.

7.3.10 Diusahakan sambungan tidak terjadi pada tengah bentang agar tidak terjadi lendutan.

7.3.11 Pada pemasangan plafond harus sesuai pada alurnya agar tidak terjadi pecah atau rertak
dengan satu garis yang sama..

7.3.12 Jika terjadi pemotongan pada plafond diusahakan semaksimal mungkin jangan melawan
alur yang ada agar mendapatkan hasil yang baik.

8. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL.


8.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pasangan Instalsi, stop kontak, saklar, box MCB, KWH meter

8.2 Persyaratan Bahan


Semua bahan material harus sesuai dengan pabrikan dan spesifikasi persetujuan
konsultan pengawas dan owner..

8.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


8.3.1 Mengacu pada ketentuan pemasangan instalasi listrik dan ketentuan-ketentuan dari PLN,
atau instansi berwenang lainnya.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 15
8.3.2 Sebelum pemasangan dilakukan terlebih dahulu antara lain :
 Dipastikan bahan material dengan spesifikasi yang sesuai.
 Bahan material tidak ada cacat pabrikan..
 Semua bahan telah tersedia dilapangan.

8.3.3 Instalsi dikerjakan/dipasang sesuai dengan kebutuhan baik dari rencana anggaran biaya
maupun yang tertera pada gambar kerja.

8.3.4 Setiap sambungan dipastikan telah terpasang dengan baik dan dilakban sesuai standart
atau ketentuan yang berlaku agar tidak pemicu arus pendek.

8.3.5 Jumlah saklar atau stop kontak jumlah yang akan dipasang harus sesuai dengan rencana
anggaran biaya atau gamber kerja.

8.3.6 Pemasanga stop kontak atau saklar dipasatikan sudah benar penyambungannya agar tidak
terjadi konsleting pada saat hendak dipergunakan.

8.3.7 Box MCB dan KWH meter dipasang penempatannya sesuai dengan petunjuk
pengawas/owner dengan tetap mengidahkan ketentuan yang berlaku.

8.3.7 Instalasi pada box mcb sudah benar dengan memakai diagram arus pada box
tersebut.sesuai dengan petunjuk pengawas/owner dengan tetap mengidahkan ketentuan
yang berlaku.

9. PEKERJAAN SANITASI AIR DAN PLUMBING.


9.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pasangan pemipaan, instalasi air bersih dan air kotor, floor drain dll.

9.2 Persyaratan Bahan


Semua bahan material harus sesuai dengan pabrikan dan spesifikasi persetujuan
konsultan pengawas dan owner..

9.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


9.3.1 Mengacu pada ketentuan pemasangan instalasi pemipaan serta jaringan air bersih dan air
kotor.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 16
9.3.2 Sebelum pemasangan dilakukan terlebih dahulu antara lain :
 Dipastikan bahan material dengan spesifikasi yang sesuai.
 Bahan material tidak ada cacat pabrikan..
 Semua bahan telah tersedia dilapangan.

9.3.3 Instalsi dikerjakan/dipasang sesuai dengan kebutuhan baik dari rencana anggaran biaya
maupun yang tertera pada gambar kerja.

9.3.4 Setiap sambungan dipastikan telah terpasang dengan baik dan rekatkan/dilem sesuai
standart atau ketentuan yang berlaku agar tidak terjadi kebocoran pada pertengahan.

9.3.5 Jumlah panjang pada instalasi air bersih dan air kotot yang akan dipasang harus sesuai
dengan rencana anggaran biaya atau gamber kerja.

9.3.6 Pemasanga floor drain pada kamar mandi disesuaikan kemiringan nya agar tidak ada
genangan air..

9.3.7 Kran air yang akan dipasang dibalut dengan solatif untuk standart air.

9.3.8 Seluruh pekerjaan sanitasi air serta plumbing harus sudah sesuai jika perlu dites
pemakaiannya agar pada saat dipergunakan tidak lagi terjadi permasalahan.

10. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

10.1 Lingkup Pekerjaan


10.1.1 Pemasangan pintu rolling door.
10.1.2 Ventilasi serta kisi-kisi conwood.

10.2 Bahan – bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti


10.2.1 Pada pemasangan pintu rollling door tempahan sesuai dengan spesifikasi pada gambar
kerja yang telah mendapat persetujuan konsultan pengawas/owner
10.2.2 Residu dengan kualitas baik dan tidak luntur.
10.2.3 Bahan ventilasi tempahan serta kisi-kisi conwood.

10.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


10.3.1 Pemasangan pintu rollling door dibur/dibaut pada dinding dinding penyangga pintu,
baik pada posisi kiri dan kanan serta bagian atas, harus dilakukan menurut proses
sebagai berikut :

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 17
Dipastikan pintu rollling door dapat terbuka pada bagian kiri dan kanan.
Pekerjaan cat harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-
belang atau noda-noda pengelupas.

10.3.2 Pada pekerjaan ventilasi harus ditengah atau sesuai dengan gambar kerja atau juga
ditentukan oleh Pemberi Tugas/owner.

10.3.3 Pada pekerjaan ventilasi ini dengan motif yang telah diiziknan boleh konsultan
pengawas atau oleh Pemberi Tugas/owner

10.3.4 Pada pekerjaan kisi-kisi dengan motif yang telah diiziknan oleh konsultan pengawas
atau oleh Pemberi Tugas/owner

10.3.5 Kisi-kisi terpasang dengan diapit oleh tembok atau telah direkatkan penyangga padanya.

11. PEKERJAAN PENGECATAN


11.1 Lingkup Pekerjaan
11.1.1 Cat tembok untuk dinding yang diplester.
10.1.2 Cat tembok untuk bidang –bidang beton.

11.2 Bahan – bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti


11.2.1 Cat tembok merk Vinylex atau setara atau yang mendapat persetujuan konsultan
pengawas/owner
11.2.2 Residu dengan kualitas baik dan tidak luntur.
11.2.3 Plamur dinding sekualitas RJ.

11.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


11.3.1 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda pengelupas.

Pekerjaan cat tembok harus terlebih dahulu dicat dasar dengan silier merata sama
dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda pengelupas.

11.3.2 Warna yang digunakanDitentukan oleh Pemberi Tugas/owner.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 18
12. PEKERJAAN RELIEF.
12.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan relief dilakukan pada bidang arsitektural pasangan bata dan acian /relief pada
sinding atau bidang yang tertera pada gambar kerja.
12.1.1 Pekerjaan relief dipastikan pekerjaan yang mempunyai keahlian tersendiri agar terlihat
hasil yang sempurna.

12.2 Bahan yang digunakan


12.2.1 Semen portland kelas I.
12.2.2 Air yang bersih dan jernih.
12.2.3 Wadah yang bersih tidak bencampur dari kotoran apapun dipastikan dengan jumlah yang
sesuai dengan gambar kerja/bastek, kerusakan-kerusakan atau cacat yang terjadi karena
tidak mengindahkan spefisikasi ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

Tata Cara Kerja Pelaksanaan


12.3.1 Campurkan semen kelas I dengan air yang bersih dan jernih secukupnya pada wadah
yang telah tersedia.
12.3.2 Setelah bercampur dengan baik dan sempurna dengan waktu yang sesuai maka oleskan
pada bidang-bidang yang dikenhendaki.sesuai dengan gambar kerja.
12.3.3 Bidang yang akan direlief harus bersih tidak boleh bercampur dari kotoran apapun agar
dapat lengket dan meresap pada bidangnya, agar dapat bertahan sesuai yang diinginkan.

13. PEKERJAAN LAIN-LAIN.


Pada pekerjaan ini diharapkan kontraktor harus membuat job mix design dan hasil
pengujian beton bertulang, agar kwalitas dari pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan yang
diharapkan yang tertuang pada rencana syarat-syarat kerja dan atau rencana anggaran
biaya.

13.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal-
bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada
dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan bangunan dalam
keadaan bersih dan rapi.

a. Untuk lain-lain pekerjaan maupun persyaratan yang belum dan tidak tercantum dalam
Syarat-Syarat Teknis ini serta tidak dijelaskan dalam rapat Penjelasan Pekerjaan,

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 19
maka bagian-bagian tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek
atauinstruksi.

b. Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat


belum dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada
pandangan yang sama 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping
kanan. Selain itu laporan harian serta semua Berita acara yang diperlukan.

c. Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan


harus dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari
Direksi

Konsultan Perencana
CV. TARGET CONSULTANT

IKHWAN,ST
Direktur

7. PEKERJAAN RELIEF.
7.1 Lingkup Pekerjaan

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 20
Pekerjaan relief dilakukan pada bidang arsitektural pasangan bata dan acian /relief pada
sinding atau bidang yang tertera pada gambar kerja.
7.1.1 Pekerjaan relief dipastikan pekerjaan yang mempunyai keahlian tersendiri agar terlihat
hasil yang sempurna.

7.2 Bahan yang digunakan


7.2.1 Semen portland kelas I.
7.2.2 Air yang bersih dan jernih.
7.2.3 Wadah yang bersih tidak bencampur dari kotoran apapun dipastikan dengan jumlah yang
sesuai dengan gambar kerja/bastek, kerusakan-kerusakan atau cacat yang terjadi karena
tidak mengindahkan spefisikasi ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

Tata Cara Kerja Pelaksanaan


7.3.1 Campurkan semen kelas I dengan air yang bersih dan jernih secukupnya pada wadah
yang telah tersedia.
7.3.2 Setelah bercampur dengan baik dan sempurna dengan waktu yang sesuai maka oleskan
pada bidang-bidang yang dikenhendaki.sesuai dengan gambar kerja.
7.3.3 Bidang yang akan direlief harus bersih tidak boleh bercampur dari kotoran apapun agar
dapat lengket dan meresap pada bidangnya, agar dapat bertahan sesuai yang diinginkan.

PT. JOINT UTAMA KARYA MANDIRI Consultant


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pembangunan Gedung Kantor Camat Bubon – Kab. Aceh Barat 21

Anda mungkin juga menyukai