Anda di halaman 1dari 10

Rencana Kerja & Syarat - syarat

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


1. TEMPAT DAN URAIAN PEKERJAAN.
1.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
 Pekerjaan pembangunan IPAL komunal
 Pekerjaan pembangunan saluran drainasi
 Pekerjaan pembangunan sumur resapan
 Pekerjaan paving block
 Pekerjaan pembangunan gedung & gudang RT06
 Pekerjaan perbaikan tangga jalan
 Pengadaan taman & penghijauan lingkungan

1.2. Lokasi Pekerjaan.


RT06 RW26, Dusun Nglempongsari, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman.

1.3. Tenaga dan Sarana Bekerja :


a. Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup
memadai disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Daftar personil inti yang akan dilibatkan menangani pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan, dilengkapi dengan curiculume vitae, soft
copy ijazah, KTP, dan SKA/SKT serta untuk petugas K3 dilengkapi sertifikat
K3. Kecuali untuk tenaga administrasi tidak perlu Curiculume Vitae. Personil
Inti yang dilibatkan menangani pekerjaan harus memenuhi syarat :
Pengalaman
Jabatan Kualifikasi Jumlah
No Pendidikan minimal
Personil
(thn) (org)

S1 – T.Sipil SKA Sumber Daya Air (211) 3 tahun


1 Site Manager 1
/ D3 T.Sipil 5 tahun
Pelaksanan D3 – T.Sipil SKT Bangunan Irigasi (TS 032) 3 tahun
2 1
Lapangan 1 / STM 5 tahun
Pelaksana D3 – T.Sipil SKT Bangunan Gedung (TS051) 3 tahun
3 1
Lapangan 2 / STM 5 tahun
D3 – T.Sipil SKT Juru Ukur (TS 004) 3 tahun
4 Surveyor 1
/ STM 5 tahun
D3 – T.Sipil SKT Juru Gambar (TS 003) 3 tahun
5 Drafter 1
/ STM 5 tahun
6 Petugas K3 SMU Memiliki Sertifikat Pelatihan K3 7 tahun 1
7 Administrasi SMU 2 tahun 1

c. Seluruh tenaga yang disediakan harus berkonsentrasi penuh pada


pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini saja sampai selesainya seluruh

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

pekerjaan.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas pertolongan pertama dalam
kecelakaan dan beberapa staf harus mampu melakukan tugas pertolongan
pertama, sesuai dengan keinginan Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas.
e. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat
pada waktunya.

1.4. Peralatan.

No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Status


1 Truck/Dump Truck 8 m3 1 unit Sewa/milik sendiri
2 Pick Up 1,0 m3 2 unit Sewa/milik sendiri
3 Concrete Mixer 0,25 m3 3 unit Sewa/milik sendiri
4 Theodolit - 3 Unit Sewa/milik sendiri
5 Excavator 1 unit Sewa/milik sendiri
Gerobak Dorong / Sewa/milik
6 0,1 m3 10 unit
Celeng sendiri
7 Komputer Dual-Core 2 set Sewa/milik sendiri

1.5. Cara pelaksanaan.


Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis, Gambar rencana, Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan serta mengikuti petunjuk Tim Pengelola Teknis Kegiatan
(TPTK).

1.6. Ukuran Pokok


Ukuran dapat dilihat dalam gambar rencana, sedang ukuran lainya yang belum
ada akan ditentukan kemudian.

1.7. Pada akhir kerja Penyedia Barang/Jasa diharuskan membersihkan area


Kegiatan dari segala kotoran akibat kegiatan pembangunan, termasuk sisa-sisa
material bangunan serta gundukan tanah, bekas galian dan lain sebagainya.

2. JENIS DAN MUTU BAHAN.


Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan
SNI (Standar Nasional Indonesia). Semua bahan-bahan yang dipakai harus
mendapatkan ijin/persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas dengan memperlihatkan masing-masing contoh :
2.1. Pasir
a. Pasir harus tajam, tidak terlalu halus, keras, dan harus bersih dari
kotoran/humus,

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

b. Kadar lumpur 5%,


c. Untuk pasir beton sesuai dengan ketentuan pasal 11 PUBI 1982,
d. Pasir untuk plesteran harus diayak (maksimal 3 mm x 3 mm).

2.2. Batu Kali


Batu belah yang dipakai adalah batu sungai atau batu gunung yang dibelah,
keras, tidak poreus, bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm. Tidak
diperkenankan memakai batu yang berbentuk bulat atau batu endapan, minimal
mempunyai 3 bidang pecah.

2.3. Air
a. Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak, benda
terapung yang bisa dilihat secara visual, zat organik dan sebagainya,
b. Sesuai Ketentuan PUBI 1983.

2.4. Urug
Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir
urug. Pasir pantai tidak boleh digunakan sebagai pasir urug,

2.5. PC (Portland Cement)


a. Semen PC yang digunakan adalah semen jenis I dengan standar mutu SII
0013-18, dan memenuhi persyaratan kimia dan fisik sesuai tabel 1-1 dan 1-2
PUBI 1982,
b. PC yang sudah ditimbun lebih dari 3 bulan tidak boleh dipergunakan,
c. Semen yang telah mengeras di tempat penyimpanan tidak diperbolehkan
untuk dipakai dalam pekerjaan ini.

2.6. Kerikil / Split


a. Kerikil untuk beton harus menggunakan kerikil dari batu kali hitam pecah,
bersih, bermutu baik dan tidak berpori.
b. Kerikil / split yang direkomendasikan adalah kerikil hasil pecah mesin dengan
ukuran maksimal 3/4.

2.7. Beton bertulang


a. Besi Beton yang dipakai adalah besi beton polos Mutu U-24 dengan
tegangan leleh (fy) 2400 kg/cm2 (240 Mpa),
b. Besi tulangan harus merupakan besi yang baru atau belum pernah digunakan
sebelumnya,
c. Mutu beton yang dipergunakan dalam pekerjaan struktur adalah K 250,

2.8. Kayu
a. Untuk bowplank kayu kelas II
b. Untuk begisting kayu Kalimantan kelas III atau kayu tahun lokal yang kedap
air, dan papan multiplek 12mm.

2.9. Pipa baja untuk struktur atap


a. Pipa baja yang dipakai adalah pipa baja schedule 40, tebal 0,4-0,5cm

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

2.10. Atap baja zincalum tebal 0,45mm

3. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


3.1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
a. Kep Men PU No. 441/KPTS/1998 tanggal 10 Nopember 1998, tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
b. Kep Meneg PU No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
terhadap Bahan Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
c. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
d. Kep Meneg PU No. 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
e. Kep Men PU No. 061/KPTS/1981 tentang Produser Pokok Pengadaan
Bangunan Gedung Negara;
f. AV 1941 Persyaratan Pembangunan di Indonesia yang disahkan oleh
Pemerintah Belanda (khususnya pasalpasal yang masih berlaku);
g. Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang
dikeluarkan oleh Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
332/KPTS/M/2002, tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
h. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBB) 1982;
i. Peraturan Konstruksi Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1991/SNI 15-1991-03;
j. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-N.1.5/1961);
k. Peraturan Instalasi Khusus Air Bersih dan Listrik (AVW dan AVG-PUIL-N-16-
1978);
l. Peraturan yang dikeluarkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PUIL 1987), SNI
0255.1987.D;
m. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Tenaga Kerja Harian, Mingguan
dan Bulanan/ Borongan);
n. Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/M/2006, tanggal 1 Desember 2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
o. Peraturan Pembangunan Indonesia 1981;
p. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Tahun 1981;
q. Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T 15
1991 03) dan Perhitungan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971;
r. Peraturan dan standart-standart yang berkaitan dengan penilaian bahan
bangunan di Indonesia;
s. Menurut aturan/petunjuk dan uraian-uraian serta penjelasan yang mungkin
diberikan Pengelola Kegiatan;
t. Menurut peraturan-peraturan setempat yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pembangunan dari instansi yang berwenang;
u. Menurut lampiran gambar bestek dan gambar detail yang telah disyahkan
oleh atasan langsung.

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

3.2. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas berlaku dan mengikat pula:
a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan
oleh Pemberi Tugas dan Unsur Teknis termasuk juga gambar-gambar detail
pelaksanaan (shop drawing) yang telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa
dan sudah disahkan/disetujui Tim Pengelola Teknis Kegiatan (TPTK);
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/Spesifikasi Teknis;
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan;
d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
e. Jadual Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui Pengawas
Lapangan/ Tim Pengelola Teknis Kegiatan (TPTK) dan Pejabat Pembuat
Komitmen.

4. PELAKSANAAN
4.1. Pekerjaan Persiapan
a. Penyedia Jasa bersama Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas melakukan
pengukuran dan pematokan bersama,
b. Sosialisasi kepada warga sekitar agar saat pekerjaan berjalan tidak
mengganggu aktivitas warga,
c. Membuat Skedul Pelaksanaan Pekerjaan, minimal dengan Kurva S atau Bar
Chart,
d. Penyedia Barang/Jasa harus membuat bangsal kerja dan perlengkapannya
termasuk meja kursi untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-
barang yang dapat dikunci,
e. Menggandakan RKS dan Gambar Rencana untuk pedoman pelaksanaan
dan disiapkan di lapangan
f. Penyedia Jasa harus membuat papan nama proyek terbuat dari bahan
kayu/papan kls II dengan ukuran 100 x 120cm bingkai kayu ukuran 2x3 cm
dan tiang kayu ukuran 5x7 cm dengan isi/tulisan sesuai format yang telah
ditentukan sesuai petunjuk Direksi, dipasang pada lokasi yang mudah terlihat
oleh masyarakat,
g. Penyedia Jasa harus memasang rambu-rambu dan pengaturan lalu lintas
jalan, karena lokasi proyek berada di tepi jalan raya, selama pembangunan
berlangsung penyedia Jasa Konstruksi wajib memasang rambu-rambu
petunjuk maupun peringatan, seperti rambu peringatan berhati-hati karena
lokasi akses keluar masuk kendaraan proyek dan lain-lain rambu–rambu lalu
lintas minimal dipasang 50 meter sebelum lokasi yang dikerjakan.
h. Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan Peralatan P3K, helm
pengaman, masker, sepatu lapangan dan alat-alat keselamatan kerja lainnya
yang dipandang perlu selama proses pekerjaan.

4.2. Pekerjaan Bongkaran dan Tanah


a. Pekerjaan bongkaran dalam pekerjaan ini meliputi pekerjaan bongkaran
tutup saluran lama, bongkaran pada permukaan aspal lama, sisa material
bongkaran segera di buang keluar lokasi agar tidak mengganggu pekerjaan
selanjutnya,
b. Galian dilaksanakan dengan kedalaman dan bentuk sesuai gambar rencana,
pada tempat-tempat yang berkaitan dengan gambar rencana,

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

c. Lubang galian harus dibuat cukup guna memperoleh ruang kerja yang
memadai dan kemiringan sisi-sisinya tidak mudah longsor,
d. Penggalian yang berada didalam atau didekat suatu bangunan/konstruksi
yang sudah ada harus dipasang penyangga/pengaman pada pinggiran galian,
e. Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang
(barikade) yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke
dalamnya, dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun
lokasi bahu jalan harus diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum
yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna
menjamin keselamatan para pengguna jalan, sesuai dengan yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan.
f. Tanah bekas galian harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan atau
ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu jalannya pekerjaan
selanjutnya dan tidak mengganggu lalu lintas, lokasi pembuangan harus telah
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi Teknis, Konsultan Pengawas
dan disetujui PPK.

4.3. Pekerjaan Urug


a. Material yang boleh dipakai sebagai pasir urug adalah pasir dengan butiran
halus atau boleh menggunakan pasir pasang tetapi pasir pantai tidak
diperkenankan sebagai pasir urug.
b. Ketebalan urugan pasir harus sesuai dengan gambar rencana.
c. Pemadatan urugan pasir dapat dilakukan dengan penyiraman air sampai
kondisi keadaan jenuh air.
d. Pekerjaan urugan tanah kembali dapat dilaksanakan setelah pekerjaan
badan dan tutup saluran selesai dan umur cor atau pasangan memenuhi
syarat.
e. Tanah bekas galian yang dapat digunakan untuk tanah urug kembali harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas.
f. Urugan tanah kembali harus dipadatkan sesuai dengan petunjuk dari Direksi
Teknis dan Konsultan Pengawas.

4.4. Pekerjaan Plesteran


a. Plesteran
 Adukan harus mengikuti persyaratan dan sifat – sifat seperti disebutkan
dalam PUBI NI-3 1956,
 Pencampuran dianjurkan menggunakan concrete mixer kapasitas 0,25 m3
dengan lama pengadukan 3-5 menit, semen dan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis,
 Adukan 1Pc : 4Psr digunakan untuk semua bidang yang telah ditentukan
dalam gambar dan sponengan,
 Seluruh bidang yang akan di plester harus dibasahi secara merata,
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan harus
berlangsung wajar, Jika terjadi keretakan akibat pengeringan yang tidak
baik, plesteran tersebut harus dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Direksi Teknis.
Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)
RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

b. Acian
 Seluruh bidang yang akan di Aci harus dibasahi secara merata,
 Pekerjaan acian dilakukan dengan PC setipis mungkin, rata dan rapi,
 Pekerjaan acian dilakukan dengan raskam kayu sehingga permukaan rata
dan halus,

4.5. Pekerjaan Beton


Pekerjaan beton yang dimaksud meliputi beton bertulang badan bak kontrol,
beton bertulang tutup bak control, beton bertulang badan tangkapan air, inlet
beton.
a. Bekisting
 Papan untuk begesting harus bersih dari kotoran,
 Pemasangan begisting harus kuat sehingga dimensi dan peil sesuai yang
dimaksud,
 Pemasangan begisting harus rapi untuk menjamin kesikuan dan
penutupan celah.
b. Pembesian
 Pekerjaan besi beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan gambar bestek
dan peraturan yang berlaku,
 Pembengkokan tulangan harus dilaksanakan pada kondisi dingin, dengan
panjang kait dan panjang penyaluran tegangan sesuai ketentuan,
 Perkuatan antar besi tulangan, menggunakan kawat beton (bendrat),
ikatan harus kuat dan kokoh,
c. Pengecoran Beton
 Sebelum melakukan kegiatan pengecoran Kontraktor harus meminta
persetujuan kepada Direksi Teknis dan Konsultan pengawas. Setiap
kegiatan pengecoran harus diketahui dan disetujui oleh Direksi Teknis
secara tertulis,
 Pengadukan semua beton harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk
beton (Beton Molen) dan Site Mix,
 Pengecoran tidak diperkenankan pada waktu hujan kecuali Kontraktor
mengambil tindakan pengamanan/pencegahan kerusakan atau pelindung
yang telah disetujui oleh Direksi Teknis,
 Selama pekerjaan pengecoran Penyedia Jasa harus melaksanakan
pemadatan beton dengan cara manual dengan ditusuk-tusuk atau dengan
mekanik menggunakan vibrator,
 Adukan beton dengan mutu sekelas K-225
d. Pemeliharaan Beton
 Untuk melindungi beton beton yang baru dicor dari cahaya matahari, angin
dan hujan sampai beton itu mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan terlalu cepat maka setelah pengecoran beton harus dibasahi
secara terus – menerus selam 14 hari berturut –turut,
 Dilarang untuk menaruh bahan – bahan diatas lantai atau
mempergunakan sebagai jalan untuk mengangkut bahan – bahan yang
menurut Direksi Teknis belum cukup mengeras.

4.6. Pekerjaan grill tangkapan air


a. grill tangkapan air yang dipakai adalah jeruji besi beton ulir d16 0,6 cm
Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)
RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

dengan jarak antar jeruji sebesar 5cm, rangka besi siku 0,6cm x 5cm x 5 cm
sambungan las. berbentuk empat persegi panjang ukuran sesuai gambar.
Jarak antar rangka besi siku 20 s/d 25cm sesuai gambar.
b. Pemasangan grill tangkapan air harus rata dengan conblock dan dicor
disamping-sampingnya sedemikian rupa sehingga tidak mudah untuk dicuri.

4.7. Pekerjaan Sumur Resapan


a. Sumur resapan yang dibuat adalah sumur resapan dengan menggunakan
buis beton D 80 cm,
b. Pemasangan sumur resapan sudah ditentukan pada gambar rencana,
c. Buis beton yang digunakan adalah buis beton dengan diameter dalam 80
cm,
d. Buis beton yang mengalami retak atau cacat lain yang akan mengakibatkan
ketidaksempurnaan konstruksi tidak boleh dipakai dan harus segera
dipisahkan dari buis beton yang baik,
e. Rongga antara buis beton dan galian harus diisi dengan urugan tanah.
Pengisian urugan tanah dilakukan secara bertahap tiap satu buis beton dan
tidak diperkenankan melakukan pengisian sekaligus setelah pemasangan
buis selesai,
f. Sambungan antar buis beton tidak perlu untuk ditutup atau diplester karena
sebagai ruang untuk tempat air meresap ke samping.

4.8. Pekerjaan Atap dan Rangka Atap


a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan atap gedung serbaguna
2) Memasang rangka atap seperti yang tercantum dalam gambar
3) Rangka atap menggunakan rangka pipa baja Sch40 sesuai dengan kelas
yang disyaratkan dan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
 Penyambungan dilakukan dengan mengikuti ketentuan pabrik
 Pipa yang ditawarkan harus baru dan dijamin keutuhannya
4) Penutup atap menggunakan atap lengkung Spandek, galvalum atau atap
lengkung zincalum ketebalan 0,45mm.
b. Pelaksanaan pekerjaan
 Atap dipasang dengan menggunakan pengencang screw atau baut
yang memiliki lapisan karet. Lubang-lubang harus dibor dengan jarak 2
mm dari diameter pengencang untuk pemuaian terhadap suhu saat
siang hari dan pengerutan pada malam hari. Jumlah penggunaan
pengencang harus disesuaikan dengan spesifikasi dari profil yang
dipakai.
 Untuk lembaran yang dipasah di jepit, posisi horizontal, (atap, atap
jendela), direkomendasikan minimum lereng sekitar 5%. Lereng yang
curam direkomendasikan untuk saluran air dan kebersihan, dan
mengurangi resiko air dan kotoran tertampung di dalam.
 Penyedia Jasa Konstruksi harus memakai tenaga tukang yang
berpengalaman untuk pemasangan rangka atap sehingga rapi dan

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

tidak lendut/melengkung.

4.9. Pekerjaan Pengecatan


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengecetan meliputi pengecetan tembok, kayu, besi dan tiang
sesuai dengan gambar rencana.
b. Persyaratan umum
 Cat besi yang digunakan sekualitas Avian, Brillo, atau Dulux dan menie
besi sekualitas Altex atau Meiji dengan warna ditentukan kemudian.
 Cat tembok yang digunakan sekualitas Catylac, dengan warna ditentukan
kemudian.
 Cat kayu yang digunakan sekualitas Emco dengan warna ditentukan
kemudian.
c. Pelaksanaan pekerjaan
 Pengecatan
 Pengecatan dilakukan untuk seluruh permukaan yang terlihat.
 Penghalusan permukaan besi dan kayu dengan cara diamplas
sehingga mendapatkan permukaan yang rata dan halus serta siap
untuk dilakukan pengecatan.

4.10. Pekerjaan Paving block dan kansteen


a. Paving blok type segi empat/kotak, dan kansteen (40x20x15x13 cm) yang
akan digunakan/dipasang dilapangan harus memenuhi standar mutu yang
dipersyaratkan yaitu K 200, Pemasangan Kansteen (40x20x15x13 cm)
dilakukan diawal pekerjaan agar bisa menjadi batas / area yang akan
dikerja, sedangkan posisi kansteen disesuaikan dengan gambar bestek.
b. Sebelum pemasangan paving blok type segi empat/kotak (T : 6 CM, K : 200)
terlebih dahulu tanah dibawah Paving block dipadatkan dengan cara
penyiraman sampai kondisi keadaan jenuh air dan di stemper agar menjadi
padat betul, selanjutnya ditimbun dengan pasir urug (sesuai
gambar/bestek),
c. Untuk pemasangan pada jalan yang memiliki lebar lebih dari 2,5m,
ketebalan urugan pasir urug setebal 10cm.
d. Untuk pemasangan paving blok type segi empat/kotak (T : 6 CM, K : 200)
dan dan kansteen (40x20x15x13 cm) harus sesuai gambar kerja dan
petunjuk teknis dari direksi.

4.11. Pekerjaan Finishing


a. As Built Drawing / Gambar sesuai pelaksanaan
 Sebelum Penyerahan Pekerjaan ke I, Penyedia Jasa sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
1) Gambar Rancangan Pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan
dalam pelaksanaannya dan atau Gambar Rancangan Pelaksanaan
sesuai dengan kondisi di lapangan.
2) Shop Drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar
- gambar perubahan.
 Penyelesaian yang dimaksud di atas harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Direksi Teknis, Konsultan Pengawas dan PPKom setelah

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017
Rencana Kerja & Syarat - syarat

dilakukan pemeriksaan secara teliti,


 Gambar sesuai pelaksanaan merupakan bagian pekerjaan yang harus
diserahkan pada saat Penyerahan ke I. Kekurangan dalam hal ini akan
berakibat Penyerahan Pekerjaan ke I tidak dapat dilakukan.
b. Pembersihan Lokasi dan Pembuangan sisa material
 Membersihkan, merapikan dan meratakan halaman pada area pekerjaan,
 Pembersihan lokasi dan pembuangan bahan-bahan sisa pelaksanaan
harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir
 Lokasi pekerjaan harus benar-benar bersih dan tertata kembali dengan
baik. Bekas-bekas adukan mortar dan adukan beton yang mengotori
badan jalan dan atau yang mengotori tempat lain harus dibersihkan
sebelum masa kontrak berakhir,
 Semua kerusakan bangunan dan lingkungan yang ada yang diakibatkan
oleh pelaksanaan bangunan baru, maka Penyedia Jasa Pemborongan
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

5. PENUTUP

Syarat-syarat lain yang belum tercantum dalam pasal Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak Kerja)
yang akan dibuat kemudian.

Diperiksa Oleh, Konsultan Perencana


Pejabat Pembuat Komitmen CV. WIDHA PRIMA

Suwarsono S. ST. RB. Bambang Sudjarwanto, S.T.


NIP. 19680401 199303 1 014 Direktur Utama

Mengetahui, Menyetujui,
KEPALA DINAS PUP KEPALA BIDANG PERUMAHAN

Ir. R. Sapto Winarno, MT. Ir. Setyantono, M.Sc.


NIP. 19600401 199103 1 003 NIP. 19620420 198903 1 012

Spesifikasi Teknis Pekerjan Penyusunan Dokumen Teknis Penataan Lingkungan (DTPL)


RT06 RW26 Nglempongsari. Tahun Anggaran 2017

Anda mungkin juga menyukai