Anda di halaman 1dari 29

A.

SPESIFIKASI UMUM

1. LINGKUP PEKERJAAN
Bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan 3 RKB SD Negeri 3 Ranto Peureulak (Pertamina) Kecamatan Ranto Peureulak. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana dan BQ yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.

2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN


Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuanketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya

2.1 Keppres No. 18 tahun 2003 beserta lampiran dan juknisnya 2.2 Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di
Indonesia atau Algemene voor warden de uitvoering bij aaneming van openbare werken (AV) 1941

2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia , SK SNI T-15. 1919.03 2.4 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995 2.5 Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987
(SKBI-1.2.53.1987)

2.6 Ubin semen polos SNI 03-0028-1987 2.7 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5 2.8 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984 2.9 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987 2.10 Tata Cara Perencanaan Tanki Septick SNI 03-2398-1991 2.11 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja 2.12 Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972 2.13 Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI. 10 2.14 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991 2.15 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-24101991

2.16 Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990

RKS Pembangunan RKB

Page 1

2.17 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemda setempat yang


bersangkutan dengan permasalahan bangunan Apabila penjelasan dalam RKS ini tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan dan syarat-syarat dalam peraturan diatas, maka kontraktor wajib mengikuti ketentuan perturan-peraturan tersebut diatas

3. PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1 Lingkup Pekerjaan


Meliputi pekerjaan

3.1.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan 3.1.2 Bangsal kerja dan direksi keet/sewa 3.1.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan 3.1.4 Pembuatan papan nama proyek 3.1.5 Pemasangan bouwplank 3.1.6 Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan 3.2 Persyaratan Bahan 3.2.1 Untuk gudang dan bangsal kerja; digunakan rangka kayu, dinding
papan dan atap seng

3.2.2 Untuk Direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan,
atap seng BJLS 020.

3.2.3 Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung air, air
harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T15.1919.03

3.2.4 Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan
triplek dicat putih
RKS Pembangunan RKB Page 2

3.2.5 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 dan papan
meranti ukuran 2/20 cm

3.2.6 Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak
dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat Pedoman Pelaksanaan

3.3.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan


Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang diseluruh luas site (lokasi pekerjaan), termasuk peralatan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan.

3.3.2 Bangsal Kerja dan Direksi Keet


Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan Untuk Direksi Keet dibuat dengan luas = 21 M2, dilengkapi mobiler sederhana 1 meja tulis, 2 buah kursi duduk, 1 stel kursi tamu dan 1 lembar triplek tempat menempel gambar

3.3.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.


Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971 NI. 2

3.3.4 Pemasangan Bouwplank


Tiang bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku

RKS Pembangunan RKB

Page 3

B. SPESIFIKASI TEKNIS 4. PEKERJAAN TANAH/URUGAN 4.1 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :

4.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling


bangunan)

4.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi 4.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran
termasuk pemadatannya

4.1.4 Peralatan tanah sekeliling bangunan 4.1.5 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
disyaratkan

4.2 Persyaratan Bahan 4.2.1 Untuk timbuanan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas
galian pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik

4.2.2 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotorankotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya

RKS Pembangunan RKB

Page 4

4.3 Pedoman Pelaksanaan 4.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui direksi. Bentuk galian dilaksanakan sasuai ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih berfungsi,maka kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang terjadi diakibatkan pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka kontraktor wajib melaporkannya pada Pemda setempat

4.3.2 Galian diluar bangunan untuk mendapat tinggi lantai yang


disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam site plan.

4.3.3 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan


dalam gambar, maka kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.

4.3.4 Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran


air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kebali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.

4.3.5 Pengurugan dengan tanah tiimbunan dibawah lantai dilakukan lapis


demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal
RKS Pembangunan RKB Page 5

10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.

4.3.6 Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.


Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan

4.3.7 Dibawah pondasi, dan dibawah saluran air diurug dengan pasir
pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan

5. PEKERJAAN PONDASI 5.1 Lingkup Pekerjaan


Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :

5.1.1 Pondasi plat tapak beton bertulang 5.1.2 Pondasi cyclopen beton 5.2. Persyaratan Bahan 5.2.1 Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang
memenuhi persyaratan bahan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

5.2.2 Untuk pekerjaan cyclopen beton, dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr


+ 30 % batu koral 15 cm.

5.3 Pedoman Pelaksanaan 5.3.1 Sebuah pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian
RKS Pembangunan RKB Page 6

5.3.2 Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm


dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut, tebal lapisan dibuat sesuai gambar detail pondasi

5.3.3 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja


dan gambar detail. Campuran yang digunakan : plat tapak beton adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Pondasi beton cyclopen dibuat dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr yang diisi 30 % batu kali

5.3.4 Untuk pondasi plat tapak beton bertulang pedoman pelaksanaan,


adukan dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang

6. PEKERJAAN BETON BERTULANG 6.1 Lingkup Pekerjaan


Beton bertulang Mutu K - 200 dibuat untuk :

6.1.1 Sloof 6.1.2 Kolom-kolom induk 6.1.3 Kolom-kolom praktis 6.1.4 Ring balok dan balok lantai 6.1.5 Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai
dengan gambar rencana
RKS Pembangunan RKB Page 7

6.2 Bahan 6.2.1 Semen


Digunakan portland cement menurut NI-8 tahun 1972 dan menurut standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972) Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat lembab agar semen tidak cepat mengeras . tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 meter. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

6.2.2 Pasir beton


Pasir beton harus berupa butir-butir tajam yang keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syrat-syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.

6.2.3 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK. SNI T-15.1919.03 Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untyuk menjamin mutu adukan dengan komposisi material yang tepat

6.2.4 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum
RKS Pembangunan RKB Page 8

6.2.5 Besi beton


Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2) Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepasa dan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan direksi terlebih dahulu Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, akan dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan : harus ada persetujuan dari direksi Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong

6.2.6 Cetakan dan acuan


Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03

6.2.7 Mutu beton


Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr

RKS Pembangunan RKB

Page 9

6.3 Pedoman Pelaksanaan 6.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, maka sebagai pedoman tetap
dipakai SK SNI T-15.1919.03

6.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada direksi apabila


ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur

6.3.3 Adukan beton


Pengangkutan adukan beton dari tempat pengangkutan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi, yaitu: Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor, dan yang akan dicor,dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi 15.1919.03 SK SNI T-

6.3.4 Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dicabut pada saat beton di cor Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat

penghentiannya harus disetujui oleh Direksi untuk melanjutkan bagian yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m

RKS Pembangunan RKB

Page 10

6.3.5 Perawatan Beton


Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut Dipergunakan Hasil karung-karung yang tidak goni baik yang senantiasa sarang basah kerikil, sebagai penutup beton pekerjaan seperti permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong

7. PEKERJAAN DINDING 7.1 Lingkup Pekerjaan


Dinding Bata Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan,bagian saluran keliling emperan bangunan, septictank, dan pagar, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

7.2 Persyaratan bahan 7.2.1 Bata


Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu yang cukup tiggi hingga tidak hancur bila terendam air

RKS Pembangunan RKB

Page 11

7.2.2 Pasir
Harus terdiri dari butir-butir tajam dan keras,butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat

7.2.3 Semen dan air


Untuk persyaratan kedua bahan tersebut mengikuti persyaratan yang digariskan pada beton bertulang

7.3 Pedoman Pelaksanaan 7.3.1 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan yaitu :
Pasangan kedap air (1Pc : 2 Ps) semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut

7.3.2 Persyaratan adukan


Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan baru

7.3.3 Pengukuran (uit-zet) harus dilkukan oleh kontraktor secara teliti dan
sesuai gambar dengan syarat : semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran harus dilakukan dengan benang Pengukuran pasanganbenang atara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai

RKS Pembangunan RKB

Page 12

7.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus
berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan sudut

7.3.5 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat


bertangga menurun dan tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding

7.3.6 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
dinding, harus dibuat pahatan secucupnya pada pasangan bata (sebelum diplaster). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa alat. Harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok

7.3.7 dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan suatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi prawatan dengan cara membasahinya secara terus-menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

8. PEKERJAAN PLASTERAN 8.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan plasteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang, saluran keliling bangunan.

8.2 Persyaratan Bahan


Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton bertulang

RKS Pembangunan RKB

Page 13

8.3. Pedoman Pelaksanaan 8.3.1 Sebelum plasteran dilakukan maka


Dinding dibersihkan dari semua kotoran dinding dibasahi dengan air Semua siar permukaan batu bata dikorek sedalam 0,5 cm Permukaan beton yang akan diplaster dibuat kasar agar bahan plasteran dapat merekat dengan baik

8.3.2 Adukan plasteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc :


2 Ps, sedangkan plasteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps

8.3.3 Ketebalan plasteran pada semua bidang permukaan harus sama


tebalnya dan tidak diperbolehkan plasteran terlalu tipis dan plasteran terlalu tebal. Ketebalan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plasteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu yang panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal

8.3.4 Bilamana

terdapat

bidang

plasteran

yang

berombak

harus

diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plasteran baru harus rata dengan sekitarnya

8.3.5 Semua bidang plasteran harus dipelihara kelembabannya selama


seminggu sejak permulaan plasteran

8.3.6 Pekerjaan plasteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan


penutup terpasang atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik

RKS Pembangunan RKB

Page 14

9. PEKERJAAN LANTAI 9.1 Lingkup Pekerjaan


Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, KM/WC. Pekerjaan lantai terdiri dari

9.1.1 Lantai keramik 40 x 40 untuk semua ruangan 9.2 Bahan yang digunakan
Keramik yang berkualitas baik ( Merek Ikat )

9.3 Pedoman Pelaksanaan 9.3.1 Dasar lantai


Untuk semua lantai dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan

9.3.2 Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai

9.3.3 Adukan
Adukan untuk keramik 1 PC : 3 PS Untuk lantai beton 1 PC : 3 PS : 5 KR

9.3.4 Pemasangan
Lantai beton dipasang dengan ketebalan 5 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dan spesi beton tebal 3 cm 1 : 3 sebelum pemasangan keramik pada semua ruangan Perekatan antara perekat dengan keramik setelah selesai pemasangan harus dibersihkan dengan menggunakan kain lap basah
RKS Pembangunan RKB Page 15

Adukan perekat untuk lantai harus betul betul padat/penuh agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah keramik yang dapat melemahkan konstruksi. Sambungan antara keramik dengan keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak,noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya

10. PEKERJAAN KAYU 10.1 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alatalat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah

10.1.1 Pekerjaan kozen pintu dan jendela 10.1.2 Daun pintu/jendela dan ventilasi 10.1.3 Lesplank, papan talang dan riuter 10.2 Persyaratan Bahan 10.2.1 Untuk rangka kuda-kuda baja Zingkalum C 75 10.2.2 Untuk semua kozen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela,
lesplank papan dan talang dan papan ruiter digunakan klas II kulitas terbaik

10.2.3 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran


terpasang. Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus dan tidak cacat/bermata
RKS Pembangunan RKB Page 16

10.3 Pedoman Pelaksanaan 10.3.1 Kuda-kuda Baja Ringan


Baja Ringan C 75 harus dibuat sesuai gambar detail, untuk ukuran maupun cara penyambunggannya Sambungan harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK-SNI-5-10-1990-F

10.3.2 Kuda-kuda Kayu


Kuda-kuda kayu dibuat sesuai gambar ukuran maupun cara penyambungannya Setiap sambungan harus memakai kayu klas yang ukurannya sama dengan kayu kuda-kuda, pada sambungan diperbuat dengan baut 10.3.3 Kozen pintu dan jendela Ukuran kayu untuk kozen pintu adalah 5/13 cm (ukuran setelah jadi dibuat) Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak langgar, ikatan perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik setiap kozen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Untuk kozen jendela 2 buah kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Khusus untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan dork yang diangker kedalam neut beton Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding/beton dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan cat meni 2 (dua) kali

RKS Pembangunan RKB

Page 17

10.3.4 Daun pintu/jendela dan ventilasi


Daun pintu panil petak 8 (delapan) atau sesuai gambar dibuat dengan kayu meranti batu kualitas baik, dan diisyaratkan agar kontraktor membeli langsung pada toko dengan kualitas rumah tinggal (bukan kualitas bangunan yang diborongkan). Tidak dibenarkan kontraktor membuat sendiri dilapangan pekerjaan Apabila menurut penilaian pengawas pemasangan tidak rapi, pengawas berhak menolak daun pintu tersebut Ventilasi jalusi

10.3.5 Lesplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya


dipakukan langsung gording. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban kontraktor

10.3.6 Untuk semua daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas
II kualitas terbaik

10.3.7 Untuk papan lesplank digunakan papan klas II kualitas terbaik 11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 11.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit pada seluruh bangunan, dan emperan keliling bangunan. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit dan lis langitlangit ukuran 1/3 cm penggantung tiang galang plafond asbes.

11.2 Persyaratan bahan 11.2.1 Rangka langit-langit induk dipakai kayu klas II ukuran 5/7 cm
kualitas baik. Rangka pembagi digunakankayu klas II ukuran 5/7 cm.
RKS Pembangunan RKB Page 18

11.2.2 Untuk langit-langit bagian dalam dan emperan keliling bangunan


digunakan plafond asbes Atrisco ukuran 1 m x 1 m produksi dalam negeri kualitas terbaik

11.3 Pedoman Pelaksanaan 11.3.1 Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang
dipakukan pada kuda-kuda. Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas terbaik ke gapit penggantung. setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari kayu meranti ukuran 5/7

11.3.2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan water pass. Pelaksana
bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini

11.3.3 Asbes

dipasang

pada

rangka

ini,

dengan

memakukannya

menggunakan paku eternit. Hasil akhir harus waterpass.

11.3.4 Sambungan antar asbes dipasang lat kayu klas II dengan ukuran
1/3 cm, pada bagian pinggir yang berhubungan dengan dinding dipasang profil

12. PEKERJAAN PENUTUP ATAP 12.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan

12.2 Bahan Yang Digunakan 12.2.1 Untuk atap digunakan bahan seng genteng metal 0,30 12.2.2 Bubungan seng genteng metal 0,30 12.2.3 Dengan warna merah hati

RKS Pembangunan RKB

Page 19

12.3 Penyimpanan Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap (ruangan yang tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang terbuka/tidak tertutup, maka konsekwensinya adalah atap tersebut akan menjadi flat-flat water stain (cacat air)

12.4 Pembersihan
Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap,paku, rivet dan kotoran lain harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan kerusakan pada lapisan zinc dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar tembaga dibiarkan tinggal dan tetap berhubungan dengan galvalume pada keadaan lembab Korosi tidak hanya akan menimbulkan noda buruk tetapi juga akan melemahkan daya tahan zinc karena daya pelindung normalnya rusak

12.5 Pedoman Pelaksanaan 12.5.1 Perletakan


lembaran atap yang pertama harus dipasang

berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi gelombang yang mempunyai kaki atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang tepi gelombang yang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaran-lembaran yang berikutnya.

12.5.2 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih
tata peletakan/penyusunan atap selalu harus dipasang mulai dengan pemasangan pada lajur bawah sehingga selesai baru dilanjutkan kelajur atas.

12.5.3 Pelubang atap untuk penguncian Hook Bolt, Pakun ulir, hexagon
head (skrup-skrup) yang baik harus dibor dengan mesin bor atau bor tangan dan tidak diperkenankan mempergunakan drip, pahat,paku dan sejenisnya.
RKS Pembangunan RKB Page 20

12.5.4 Pemasangan hook bolt (paku pancing) paku ulir maupun skrupskrup pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan dikunci hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.

12.5.5 Sewaktu pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang


bekerja harus beralaskan papan yang dibuat seperti anak tangga diletakkan diatas gording untuk menghindari atap diinjak langsung yang dapat mengakibatkan atap tersebut rusak.

12.5.6 Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran


bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik

12.5.7 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga


tidak mengakibatkan kebocoran, apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor tesebut harus dibongkar dan dipasang baru

13. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG


13.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pengunci dan pengantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin 13.2 Persyaratan bahan

13.2.1 Engsel-engsel pintu dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon


ukuran 4 inchi atau yang setara

13.2.2 Engsel-engsel jendela dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon


ukuran 3 inchi atau yang setara

13.2.3 Kunci pintu dipasang sekualitas merek yalee 2 (dua) slaag (dua
kali putar)

13.2.4 Grendel (sloot) merek hero atau sekualitas


RKS Pembangunan RKB Page 21

13.2.5 tarikan jendela dan hak angin produksi dalam negeri berkualitas
terbaik 13.3 Pedoman Pelaksanaan

13.3.1 Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag balzano,
yang berkualitas baik (Setara)

13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Engsel jendela dipasang 2 (dua) buah setiap daun jendela. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel kepintu dan kekosen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat kekayu yang dipasang

13.3.3 Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang kontraktor wajib


memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi atau Pemberi tugas

13.3.4 Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai


dengan yang disyaratkan, maka direksi berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya kontraktor

13.3.5 Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun
jendela. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut kedaun jendela harus menggunakan mur seperti tersebut pada ayat 13.3.2 pasal ini

14. PEKERJAAN LISTRIK


14.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan intlasi listrik meliputi pemasangan seluruh instalasi didalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari unit bangunan lainnya
RKS Pembangunan RKB Page 22

dilokasi tersebut penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut 14.2 Bahan Yang Digunakan 14.2.1 Kabel NYWGBY Kabel dengan 4 inti Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti Lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan earting conductor 14.2.2 Kabel NYM Kabel dengan 3 inti untuk 1 pass inti coper dibungkus dengan isolasi PVS Isolasi 2 Lapis menyelubungi inti 14.2.3 Kabel NYA Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5 mm, kawat BC, kawat tembaga yang telanjang 14.2.4 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik 14.2.5 Bola lampu pijar, SL dan armaturnya adalah produksi nasional merk Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan syarat-syarat berikut Fitting duduk merek brocco 14.2.6 Panel Box yang dilengkapi fuse,switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, produksi dalam negeri (nasional) atau sekualitas, dengan arde (penatahan) dari kabel B.C Macam-macam switch/outlet yang digunakan untuk tegangan 220 volt adalah Outlet/stop kontak merek brocco (general purpose Outlet) Pole
RKS Pembangunan RKB

: phase + neutral + earth


Page 23

Tegangan Rating arus Type bahan

: 220 VOLT, 3 Pass : 63 KVA : Pemasangan sistem tanam : ebonit warna putih

Plug dan socket 3 phase untuk power Pole Tegangan Rating arus Proteksi Type bahan 14.3 Penggunaan : phase + neutral + earth : 220 VOLT, 3 Pass : 63 KVA : soket dengan tutup plug locking : Pemasangan diluar diberi landasan kayu : ebonit warna putih

14.3.1 Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main


panel digardu induk kedistribution panel ditiap-tiap bangunan. Diluar bangunan dipasang sebagai kabel tanah dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku

14.3.2 Kabel NYM dipergunakan sebgai kabel instalasi penerangan


didalam dinding

14.3.3 Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan 14.3.4 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = bare Copper Conductore) Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2 Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis minimum berdiameter 1 dijung pipa tersebut diberi/dipasang
RKS Pembangunan RKB Page 24

copper road sepanjang 0,5 m. elektroda pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air tanah Nilai grounding sistem untuk panel-panel adalah maksimal 2 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturutturut. 14.4 Pedoman Pelaksanaan

14.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titk lampu/stop kontak
serta jenis lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam dan penarikan kabel diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.

14.4.2 Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau


komponen-komponennya seluruh ruangan harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 volt. Daya yang digunakan ampere untuk

14.4.3 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi,


pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari PLN. Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN

14.4.4 Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban


penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor

RKS Pembangunan RKB

Page 25

15. PENGECATAN
15.1 Lingkup Pekerjaan

15.1.1 Meni kayu untuk bidang kosen yang melekat ketembok dan
sambungan

15.1.2 Cat kayu untuk bidang kayu kosen yang nampak, daun pintu
panel dan ventilasi kayu, lesplank dan list profil keliling

15.1.3 Cat tembok untuk dinding yang diplaster, bidang beton dan
plafond 15.2 Bahan Yang Digunakan

15.2.1 Meni kayu dan besi sekualitas kuda terbang, platon atau ftalit 15.2.2 Cat kayu sekualitas kuda terbang,platon atau alvian 15.2.3 Cat tembok sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon 15.2.4 Plamur dinding sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon
15.3 Pedoman Pelaksanaan

15.3.1 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond 15.3.2 Pekerjaan meni,
harus betul-betul rata, berwarna sama,

pengecatan minimal 2 (dua) kali

15.3.3 Pengecatan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan urutan pekerjaan sebagai berikut
RKS Pembangunan RKB

2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu Penghalusan dengan amplas Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali
Page 26

15.3.4 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus kemudian dilap hingga bersih Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering Pengecatan dengan cat tembok harus menghasilkan warna yang sama rata tidak belang-belang 15.3.5 Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut Membersihkan bidang plafon yang akan dicat mengecat plafon 2 kali merata dan tidak belang-belang

15.3.6 Warna yang digunakan sesuai petunjuk direksi

16. PEKERJAAN FINISHING


16.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor wajib membongkar gudang, bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi 16.2 Pembayaran Pembayaran dilakukan berdasarkan lumpsum yang ditawar kontraktor untuk mengurus perizinan yang ditentukan pemerintah Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.

RKS Pembangunan RKB

Page 27

17. PEKERJAAN LAIN-LAIN


17.1 Lingkup pekerjaannya adalah pekerjaan ADM/Dokumentasi, biaya

keamanan jaga malam, P3K. penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan ADM proyek berupa Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yangtelah dilaksankan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan sewaktu-waktu diserahkan Dokumen foto KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapi dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK Syarat-syarat foto dokumentasi

(i)

(ii)

(iii)

a) tiap unit bangunan diambil dari empat arah b) gambar menyeluruh pandangan dari empat arah c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada
sudut pengambilan tersebut pada butir (a) Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui DIREKSI PEKERJAAN rangkap lima Biaya dokumen merupakan tanggung jawab kontraktor, foto-foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan pembayaran angsuran. 17.2 KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada PEMILIK as built drawing As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk pertama kali.

RKS Pembangunan RKB

Page 28

17.3 Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran


penawaran kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna

17.4 Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang
ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapat hasil akhir yang sempurna maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran

17.5 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati
oleh kontraktor dan Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan pekerjaan ini

Menyetujui, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur

Langsa, Februari 2013 Konsultan Perencana CV. Mitra Karya Consultant

BUSTAMI, Spd. M,Si Nip.19790505 200312 1 007

ISKANDAR, ST Kuasa Direktur

Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur

ABDUL MUNIR, SE. M.Ap Pembina Utama Muda /Nip. 19620301 198603 1 002

RKS Pembangunan RKB

Page 29

Anda mungkin juga menyukai