SPESIFIKASI UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan 3 RKB SD Negeri 3 Ranto Peureulak (Pertamina) Kecamatan Ranto Peureulak. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana dan BQ yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
2.1 Keppres No. 18 tahun 2003 beserta lampiran dan juknisnya 2.2 Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di
Indonesia atau Algemene voor warden de uitvoering bij aaneming van openbare werken (AV) 1941
2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia , SK SNI T-15. 1919.03 2.4 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995 2.5 Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987
(SKBI-1.2.53.1987)
2.6 Ubin semen polos SNI 03-0028-1987 2.7 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5 2.8 Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984 2.9 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987 2.10 Tata Cara Perencanaan Tanki Septick SNI 03-2398-1991 2.11 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja 2.12 Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972 2.13 Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI. 10 2.14 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991 2.15 Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-24101991
Page 1
3.1.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan 3.1.2 Bangsal kerja dan direksi keet/sewa 3.1.3 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan 3.1.4 Pembuatan papan nama proyek 3.1.5 Pemasangan bouwplank 3.1.6 Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan 3.2 Persyaratan Bahan 3.2.1 Untuk gudang dan bangsal kerja; digunakan rangka kayu, dinding
papan dan atap seng
3.2.2 Untuk Direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan,
atap seng BJLS 020.
3.2.3 Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung air, air
harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T15.1919.03
3.2.4 Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan
triplek dicat putih
RKS Pembangunan RKB Page 2
3.2.5 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 dan papan
meranti ukuran 2/20 cm
3.2.6 Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak
dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat Pedoman Pelaksanaan
Page 3
4.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi 4.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran
termasuk pemadatannya
4.1.4 Peralatan tanah sekeliling bangunan 4.1.5 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
disyaratkan
4.2 Persyaratan Bahan 4.2.1 Untuk timbuanan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas
galian pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik
4.2.2 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotorankotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya
Page 4
4.3 Pedoman Pelaksanaan 4.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui direksi. Bentuk galian dilaksanakan sasuai ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih berfungsi,maka kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang terjadi diakibatkan pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka kontraktor wajib melaporkannya pada Pemda setempat
10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
4.3.7 Dibawah pondasi, dan dibawah saluran air diurug dengan pasir
pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan
5.1.1 Pondasi plat tapak beton bertulang 5.1.2 Pondasi cyclopen beton 5.2. Persyaratan Bahan 5.2.1 Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang
memenuhi persyaratan bahan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
5.3 Pedoman Pelaksanaan 5.3.1 Sebuah pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian
RKS Pembangunan RKB Page 6
6.1.1 Sloof 6.1.2 Kolom-kolom induk 6.1.3 Kolom-kolom praktis 6.1.4 Ring balok dan balok lantai 6.1.5 Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai
dengan gambar rencana
RKS Pembangunan RKB Page 7
6.2.3 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK. SNI T-15.1919.03 Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untyuk menjamin mutu adukan dengan komposisi material yang tepat
6.2.4 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum
RKS Pembangunan RKB Page 8
Page 9
6.3 Pedoman Pelaksanaan 6.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, maka sebagai pedoman tetap
dipakai SK SNI T-15.1919.03
6.3.4 Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dicabut pada saat beton di cor Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat
penghentiannya harus disetujui oleh Direksi untuk melanjutkan bagian yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m
Page 10
Page 11
7.2.2 Pasir
Harus terdiri dari butir-butir tajam dan keras,butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat
7.3 Pedoman Pelaksanaan 7.3.1 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan yaitu :
Pasangan kedap air (1Pc : 2 Ps) semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut
7.3.3 Pengukuran (uit-zet) harus dilkukan oleh kontraktor secara teliti dan
sesuai gambar dengan syarat : semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran harus dilakukan dengan benang Pengukuran pasanganbenang atara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai
Page 12
7.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus
berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan sudut
7.3.6 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
dinding, harus dibuat pahatan secucupnya pada pasangan bata (sebelum diplaster). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa alat. Harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok
7.3.7 dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan suatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi prawatan dengan cara membasahinya secara terus-menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Page 13
8.3.4 Bilamana
terdapat
bidang
plasteran
yang
berombak
harus
diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plasteran baru harus rata dengan sekitarnya
Page 14
9.1.1 Lantai keramik 40 x 40 untuk semua ruangan 9.2 Bahan yang digunakan
Keramik yang berkualitas baik ( Merek Ikat )
9.3.2 Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai
9.3.3 Adukan
Adukan untuk keramik 1 PC : 3 PS Untuk lantai beton 1 PC : 3 PS : 5 KR
9.3.4 Pemasangan
Lantai beton dipasang dengan ketebalan 5 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dan spesi beton tebal 3 cm 1 : 3 sebelum pemasangan keramik pada semua ruangan Perekatan antara perekat dengan keramik setelah selesai pemasangan harus dibersihkan dengan menggunakan kain lap basah
RKS Pembangunan RKB Page 15
Adukan perekat untuk lantai harus betul betul padat/penuh agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah keramik yang dapat melemahkan konstruksi. Sambungan antara keramik dengan keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak,noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya
10.1.1 Pekerjaan kozen pintu dan jendela 10.1.2 Daun pintu/jendela dan ventilasi 10.1.3 Lesplank, papan talang dan riuter 10.2 Persyaratan Bahan 10.2.1 Untuk rangka kuda-kuda baja Zingkalum C 75 10.2.2 Untuk semua kozen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela,
lesplank papan dan talang dan papan ruiter digunakan klas II kulitas terbaik
Page 17
10.3.6 Untuk semua daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas
II kualitas terbaik
10.3.7 Untuk papan lesplank digunakan papan klas II kualitas terbaik 11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 11.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit pada seluruh bangunan, dan emperan keliling bangunan. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit dan lis langitlangit ukuran 1/3 cm penggantung tiang galang plafond asbes.
11.2 Persyaratan bahan 11.2.1 Rangka langit-langit induk dipakai kayu klas II ukuran 5/7 cm
kualitas baik. Rangka pembagi digunakankayu klas II ukuran 5/7 cm.
RKS Pembangunan RKB Page 18
11.3 Pedoman Pelaksanaan 11.3.1 Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang
dipakukan pada kuda-kuda. Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas terbaik ke gapit penggantung. setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari kayu meranti ukuran 5/7
11.3.2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan water pass. Pelaksana
bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini
11.3.3 Asbes
dipasang
pada
rangka
ini,
dengan
memakukannya
11.3.4 Sambungan antar asbes dipasang lat kayu klas II dengan ukuran
1/3 cm, pada bagian pinggir yang berhubungan dengan dinding dipasang profil
12.2 Bahan Yang Digunakan 12.2.1 Untuk atap digunakan bahan seng genteng metal 0,30 12.2.2 Bubungan seng genteng metal 0,30 12.2.3 Dengan warna merah hati
Page 19
12.3 Penyimpanan Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap (ruangan yang tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang terbuka/tidak tertutup, maka konsekwensinya adalah atap tersebut akan menjadi flat-flat water stain (cacat air)
12.4 Pembersihan
Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap,paku, rivet dan kotoran lain harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan kerusakan pada lapisan zinc dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar tembaga dibiarkan tinggal dan tetap berhubungan dengan galvalume pada keadaan lembab Korosi tidak hanya akan menimbulkan noda buruk tetapi juga akan melemahkan daya tahan zinc karena daya pelindung normalnya rusak
berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi gelombang yang mempunyai kaki atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang tepi gelombang yang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaran-lembaran yang berikutnya.
12.5.2 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih
tata peletakan/penyusunan atap selalu harus dipasang mulai dengan pemasangan pada lajur bawah sehingga selesai baru dilanjutkan kelajur atas.
12.5.3 Pelubang atap untuk penguncian Hook Bolt, Pakun ulir, hexagon
head (skrup-skrup) yang baik harus dibor dengan mesin bor atau bor tangan dan tidak diperkenankan mempergunakan drip, pahat,paku dan sejenisnya.
RKS Pembangunan RKB Page 20
12.5.4 Pemasangan hook bolt (paku pancing) paku ulir maupun skrupskrup pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan dikunci hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.
13.2.3 Kunci pintu dipasang sekualitas merek yalee 2 (dua) slaag (dua
kali putar)
13.2.5 tarikan jendela dan hak angin produksi dalam negeri berkualitas
terbaik 13.3 Pedoman Pelaksanaan
13.3.1 Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag balzano,
yang berkualitas baik (Setara)
13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Engsel jendela dipasang 2 (dua) buah setiap daun jendela. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel kepintu dan kekosen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat kekayu yang dipasang
13.3.5 Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun
jendela. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut kedaun jendela harus menggunakan mur seperti tersebut pada ayat 13.3.2 pasal ini
dilokasi tersebut penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut 14.2 Bahan Yang Digunakan 14.2.1 Kabel NYWGBY Kabel dengan 4 inti Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti Lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan earting conductor 14.2.2 Kabel NYM Kabel dengan 3 inti untuk 1 pass inti coper dibungkus dengan isolasi PVS Isolasi 2 Lapis menyelubungi inti 14.2.3 Kabel NYA Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5 mm, kawat BC, kawat tembaga yang telanjang 14.2.4 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik 14.2.5 Bola lampu pijar, SL dan armaturnya adalah produksi nasional merk Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan syarat-syarat berikut Fitting duduk merek brocco 14.2.6 Panel Box yang dilengkapi fuse,switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, produksi dalam negeri (nasional) atau sekualitas, dengan arde (penatahan) dari kabel B.C Macam-macam switch/outlet yang digunakan untuk tegangan 220 volt adalah Outlet/stop kontak merek brocco (general purpose Outlet) Pole
RKS Pembangunan RKB
: 220 VOLT, 3 Pass : 63 KVA : Pemasangan sistem tanam : ebonit warna putih
Plug dan socket 3 phase untuk power Pole Tegangan Rating arus Proteksi Type bahan 14.3 Penggunaan : phase + neutral + earth : 220 VOLT, 3 Pass : 63 KVA : soket dengan tutup plug locking : Pemasangan diluar diberi landasan kayu : ebonit warna putih
14.3.3 Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan 14.3.4 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = bare Copper Conductore) Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2 Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis minimum berdiameter 1 dijung pipa tersebut diberi/dipasang
RKS Pembangunan RKB Page 24
copper road sepanjang 0,5 m. elektroda pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air tanah Nilai grounding sistem untuk panel-panel adalah maksimal 2 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturutturut. 14.4 Pedoman Pelaksanaan
14.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titk lampu/stop kontak
serta jenis lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam dan penarikan kabel diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.
Page 25
15. PENGECATAN
15.1 Lingkup Pekerjaan
15.1.1 Meni kayu untuk bidang kosen yang melekat ketembok dan
sambungan
15.1.2 Cat kayu untuk bidang kayu kosen yang nampak, daun pintu
panel dan ventilasi kayu, lesplank dan list profil keliling
15.1.3 Cat tembok untuk dinding yang diplaster, bidang beton dan
plafond 15.2 Bahan Yang Digunakan
15.2.1 Meni kayu dan besi sekualitas kuda terbang, platon atau ftalit 15.2.2 Cat kayu sekualitas kuda terbang,platon atau alvian 15.2.3 Cat tembok sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon 15.2.4 Plamur dinding sekualitas kuda terbang, polymix, vinilex, platon
15.3 Pedoman Pelaksanaan
15.3.1 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond 15.3.2 Pekerjaan meni,
harus betul-betul rata, berwarna sama,
15.3.3 Pengecatan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan urutan pekerjaan sebagai berikut
RKS Pembangunan RKB
2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu Penghalusan dengan amplas Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali
Page 26
15.3.4 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus kemudian dilap hingga bersih Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering Pengecatan dengan cat tembok harus menghasilkan warna yang sama rata tidak belang-belang 15.3.5 Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut Membersihkan bidang plafon yang akan dicat mengecat plafon 2 kali merata dan tidak belang-belang
Page 27
keamanan jaga malam, P3K. penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan ADM proyek berupa Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yangtelah dilaksankan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan sewaktu-waktu diserahkan Dokumen foto KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapi dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK Syarat-syarat foto dokumentasi
(i)
(ii)
(iii)
a) tiap unit bangunan diambil dari empat arah b) gambar menyeluruh pandangan dari empat arah c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada
sudut pengambilan tersebut pada butir (a) Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui DIREKSI PEKERJAAN rangkap lima Biaya dokumen merupakan tanggung jawab kontraktor, foto-foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan pembayaran angsuran. 17.2 KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada PEMILIK as built drawing As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk pertama kali.
Page 28
17.4 Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang
ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapat hasil akhir yang sempurna maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran
17.5 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati
oleh kontraktor dan Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan pekerjaan ini
Menyetujui, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur
ABDUL MUNIR, SE. M.Ap Pembina Utama Muda /Nip. 19620301 198603 1 002
Page 29