SPESIFIKASI
4.1. SPESIFIKASI
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Kusen
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan Arsitektur
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Kusen
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Tanah
e. Pemagaran
Pekerjaan Pagar
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
I. SITUASI
bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh
2.2. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan
dilaksanakan.
dalam cm dan m, kecuali ukuran baja/ besi yang dinyatakan dalam Inc
atau MM.
3.2. Permukaan atas lantai ubin (Peil 0,00) adalah 120 cm dari muka
3.3. Ukuran penduga dibuat dari papan/ kayu terentang 5/7 x 3 M yang
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
4.3. Harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam penawaran harus sudah
5.1. Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II/ terentang diserut rata
5/7 cm.
5.2. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar
V. PEKERJAAN PONDASI
6.1. Pondasi yang dipakai adalah : Pondasi plat setempat, dan pondasi
1. Pondasi Plat
Pondasi plat seperti yang ditunjukan pada gambar kerja dipasang pada
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
c) Mortal beton menggunakan mutu beton, dan K-225, untuk agregat, air
Pondasi batu kali terdiri dari pondasi lajur batu kali dan batu kali
d) Material batu kali/belah yang keras bermutu baik tidak cacat dan tidak
retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan
e) Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1Pc : 3 Psr dan
1 Pc : 5 Psr.
f) Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik lainnya.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
out titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar
menembus pondasi.
6.5. Antara Tie Beam dan pondasi batu kali menerus dipasang stek-stek
f) Kanopi Beton
7.2. Bahan-bahan
1. Agregat Beton
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
a) Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu
ASTM-C 33.
2. Agregat Kasar
a) Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar,
b) Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampui 20%
Gradasi :
Sarin
gan
1” 25,00 100
mm
3/4“ 20,00 90 -
mm 100
3/8” 95,00 20 - 25
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
mm
mm
3. Agregat Halus
a) Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir
Galunggung Tasikmalaya.
b) Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali dan substansi-
c) Pasir laut tidak boleh dipergunakan. Untuk beton, pasir harus terdiri
Gradasi :
Sarin Ukur %
gan an Lew
at
Sarin
gan
mm
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
No. 4,76 90 -
4 0 100
mm
No. 2,38 90 -
8 0 100
mm
No. 0,19 90 -
16 0 100
mm
No. 0,59 90 -
30 5 100
mm
No. 0,29 90 -
50 7 100
mm
N 0,14 90 -
o. 9 100
100 mm
No 0,07 90 - 100
. 4
200 mm
4. PC (Portland Cement)
Semen ini harus disimpan pada tempat kering dengan lantai terangkat,
agar terhindar dari air dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen
yang rusak
atau tercampur apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari
lapangan.
5. Pembesian/ Penulangan
maupun basah.
dalam gambar.
c) Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan
gambar konstruksi.
f) Tulangan beton harus diikat kuat dengan kawat beton untuk menjamin
agar besi tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton/
6. Besi Beton
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
tulangan yang ada ditempat tersebut, meski tidak tertera dalam gambar
7. Kawat Pengikat
dalam
NI-2.
8. A i r
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2.
9. Additive
7.3. Pelaksanaan
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Pengecoran Beton.
air pada semen dan agregat atau semen pada agregat telah melampaui
3 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Pengelola Teknis/
tertentu.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
mengalami “Initial Set” atau yang telah mengeras dalam batas dimana
dan tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari lapisan air semen
2. Pemadatan Beton
berlebihan.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
3. Lantai Kerja
Jenis Slu Mi
Konstruk mp/ n
si Max (C
(Cm m)
- Plat, 15 7,5
Kolom
dan
Balok
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
Telapak
tinggi, harga tersebut diatas dapat dinaikan sebesar 50%, tetapi dalam
e) Bila pada sambungan beton/ coran timbul retak atau bocor perbaikan
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
beton harus dibuat 1 benda uji. Benda uji harus diperiksa kekuatan
adalah K-225.
7. Pemeriksaan Lanjutan
PBI-1971.
1. Standard
dibawah ini :
- NI - 2 - 1971
- NI - 3 - 1970
2. Bahan-bahan
b) Cetakan untuk beton cor ditempat, biasa bahan cetakan harus dibuat
dari kayu terentang kelas II yang cukup kering, tebal dan keras dengan
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
Pengawas.
sepenuhnya.
Untuk itu dapat digunakan cetakan dari multiplex, plat besi atau papan
Direksi atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji yang kondisi
pecah.
a) Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa
cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
menyatakan persetujuannya.
1. Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan
2. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang
sekualitas Mulia.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
pada semua dinding yang berhubungan dengan air setinggi 160 cm.
b) Pasangan bata kedua sisi saluran dan bata sebagai pondasi serta
acian semen.
hari
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Semua Kusen (Pintu, Jendela) terbuat dan kayu awet kelas I dengan
ukuran jadi
3. Pada setiap kaki kusen pintu dibuat neut-neut beton tumbuk yang
dilengkapi
Type Kusen yang harus dibuat, dapat dilihat pada gambar kerja.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
udara yang baik dengan alas yang cukup tinggi tidak bersentuhan
cara pemasangan dan detail yang sesuai dengan gambar rencana dan
dan daun jendela harus menyudut rapih dan halus, serta sesuai dengan
gambar rencana
dynabolt, sekrup, paku dan lem perekat harus rapi dan sempuna.
kering.
sesuai
keperluannya agar permukaan kayu halus dan rapi, serta pori kayu
tertutupi dempul terutama pada bagian kayu halus seperti kusen, daun
5. Seluruh kayu yang digunakan harus Iurus dan tanpa cacat/ mata
kayu/retakan.
X. PEKERJAAN ATAP
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
seluruh rangka atap baja ringan sampai siap dipasangi bahan penutup
reng, sekur overhang (jika ada), dan batang pengaku / bracing. Yang
1. Bahan baja yang dipakai untuk kuda-kuda baja ringan adalah baja
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
08 (tebal 0,8 mm) atau 74x33 Z 08 (tebal 0,8 mm) atau 95x33 Z 10
(tebal 1 mm)
mm) atau 65x26 C 10 (tebal 1 mm) atau 75x40 W 08 (tebal 0,8 mm)
2. Bahan baja ringan lain selain kuda-kuda (reng, pengaku dan balok
mm)
Balok tembok / murplat / top plate memakai salah satu dari profil hot–
3. Alat sambung utama untuk rangka atap baja ringan adalah sekrup
khusus yaitu sekrup menakik sendiri (self drilling screw) yang sesuai
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
kerja.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi agar tidak terjadi
aus / overtighten.
penutup atap, agar dapat memasang reng dengan jarak yang setepat
lokasi proyek.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
PUBB 1971.
c) Pemasangan penutup atap yang tidak rapih, tidak rata dan berombak
d) Seluruh talang jurai memakai seng BJLS 28, serta plashing atap
tertentu yang berat dan dapat diterima, harus diajukan dan diusulkan
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
X.8. Untuk seluruh bahan bangunan harus menggunakan penutup atap dari
persetujuan.
rata.
berlaku.
rata tidak bergelombang, tidak ada tonjolan atau lekukan; dan bebas
a. Umum
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Bahan untuk semua list plafond yang dipakai adalah Gypsum yang
memenuhi persyaratan.
c. Rangka Plafond
antar panel satu dengan yang lainnya atau sesuai gambar kerja
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang
3. Keramik/ porselen warna dan Granit , buatan dalam negeri, mutu yang
2. Cat kayu yang dipakai adalah setaraf SEIV, contoh bagian cat yang
dilaksanakan.
5. Pekerjaan yang ternyata retak, belang dan tidak rata harus diulangi
dan diperbaiki.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
permukaan beton yang tidak dilindungi bahan lain, ring balk dan
langit-langit.
2. Cat tembok yang digunakan adalah setaraf Sanlex, semua contoh cat
didempul dari jenis yang sama dari cat tembok, dihaluskan dengan
6. Semua pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah-pecah serta masih
satu kali putar. Tiap kunci harus mempunyai tiga anak kunci..
XIV.2. Untuk pintu dua daun pada sisi salah satu daun pintunya dipasang
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
buah,tarikan jendela dan hak angin type kait sebanyak satu buah yang
dipasang pada bagian tengah daun jendela. Sloot dan hak angin yang
buah untuk setiap daun jendela. Seluruh engsel yang digunakan adalah
agar berfungsi baik dan semua contoh barang tersebut harus mendapat
pemborong.
dari laboratorium.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
5. Pekerjaan pipa Van dan pengetesan instalasi dan fixture dan lainnya
Indonesia diantaranya :
tidak diijinkan untuk dipasang dan harus diganti dengan yang baru.
1. Pipa-pipa :
(Heavy Duty) seri S 12,5 memenuhi standar SII, berasal dari pabrik
c) Pipa/ buis beton, bahan harus keras padat tidak berongga, mutu
d) Katup dan strainer, katup penutup harus jenis gate valve dipasang
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
gambar kerja, floor drain harus dilengkapi dengan penutup bau , floor
4. Kran dan stop kran yang digunakan adalah kran logam merk setara
dilengkapi rembesan.
8. Penampungan air dengan menggunakan water torn dengan isi 500 liter
kesaluran pembuangan.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
kemiringan saluran harus cukup rendah tapi air harus tetap lancar
mengalir.
14. Untuk pembuangan air kotor dari WC dan air cuci disalurkan
dilengkapi rembesan.
Yang diartikan didalam lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
bangunan bengkel.
1. Power Supply
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
2. Instalasi Penerangan
tersebut.
3. Instalasi di Udara
4. Panel Board
a) Konstruksi
punch dan rapi, untuk bagian depan panel harus dilengkapi dengan
pintu, handle dan kunci panel. Seluruh rangka panel dan pintu harus
dibuat dengan
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
b)Accecoris Panel
urutan
phase dan dipegang oleh bahan isolator kerangka panel. Untuk semua
satu buah sepatu kabel. Rel utama RST Netral dan pentanahan harus
c) Pentanahan/Grounding
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
5. Kabel
a) Instalasi Umum
b) Sepatu Kabel
c) Klem Kabel
Setiap kabel di klem pada rak kabel tray setiap jarak 1 m, kecuali
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
d) Sambungan Kabel
e) Peralatan Listrik
- Rated fuse, untuk fuse lebih kecil dari 63 amp menggunakan diazed
- Untuk arus besar mulai 63 amp menggunakan HRC fuse (NH fuse)
220 Volt.
f) Jalan Kabel
incoming maupun out going itu arahnya dari atas, namun arah dari
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
6. Fixtures Lampu
a) Flourescent Lamp
I. Armatur harus dari bahan plat minimal 0,7 mm, semua komponen
rumahan harus dilapisi car dasar serta diberi lapisan cat akhir
dudukan/gantungan.
dengan counection terminal dan rugi/ losses balast tidak lebih dari
power faktor harus mencapai paling kurang 0,85 s/d 0,95 untuk itu
Rating lock lamp holder/ fitting, dengan atau tanpa stater socket yang
b) Armature Mercury
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
high pressure mercury, rumah dari armature tersebut dari bahan last
alumunium ratting voltage 220 volt housing frame untuk 220 watt.
7. Instalasi
a) Instalasi Umum
konduit/ pipa.
Konduit kabel harus diklem dengan rapih pada jaeak 1 meter kecuali
yang dipasang pada besi baja C . Rangka kap atau pada cable tray
kemudian di klem yang rapih sehingga tidak akan terlihat dari bawah.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
ini sehingga fixtures instalasi dapat terpasang baik dan rapih, canal
sambungan kanal C.
mengurangi kemungkinan
kokoh.
dan kokoh maka perlu dilapisi lagi dengan tape PVC/ Isolasi.
yang baik.
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Syarat Bahan
tugas harus dijamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru serta
dalam jangka waktu tertentu dinyatakan masih ada stok dengan jelas
dealer/agen/pabrik.
dll.
NYFGBY.
2. Material
BANGUNAN PUSKESWAN
METODE TEKNIS DAN SPESIFIKASI
1. Pembuatan Izin Bangunan (IMB) dari Pemda setempat. Surat IMB ini
ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan semua
sebaik mungkin.
pekerjaan ke II.
XVII.6. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan
BANGUNAN PUSKESWAN