A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Persiapan
B. SPESIFIKASI TEKNIK
1. Pekerjaan Tanah/Urugan
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Beton Bertulang
4. Pekerjaan Dinding
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik
7. Pekerjaan Kayu
8. Pekerjaan Plafond Kalsyboard
9. Pekerjaan Penutup Atap
10. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
13. Pekerjaan Pengecatan
14. Pekerjaan Instalasi Plumbing dan Sanitasi
15 Pekerjaan Lain-Lain
1
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB
dan spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan
syarat-syarat ini.
PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Nama proyek
Pemilik proyek
Lokasi proyek
Jumlah biaya (kontrak)
Nama Pelaksana (KSM)
Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
3.3.5. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus
pada sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-
sudutnya harus siku.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH/URUGAN
4.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut,
tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
4.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran pipa air bersih
dan air kotor).
4.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi.
4.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk
pemadatannya.
4.1.4. Perataan tanah sekeliling bangunan.
4.1.5. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
disyaratkan
4.2. Persyaratan Bahan
4
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
Tanah Timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-
akar kayu, serta sampah lainnya.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi.
Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel
listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka KSM secepatnya
memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang
untuk mendapat petunjuk seperlunya. KSM bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian
tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda
purbakala maka KSM wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah
setempat. Galian-galian untuk septicktank, saluran air hujan, saluran air
kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam
gambar kerja dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yang modah longsor
KSM harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap
didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.
4.3.2. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan
dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kontur tanah yang disyaratkan dalam Site Plan.
4.3.3. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka KSM harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir
urug.
4.3.4. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septicktank, pipa saluran air
bersih dan pipa saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk
lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan
pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan
kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua
lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.
4.3.5. Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai dilakukan lapis demi
lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat.
5
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI
5.1. Lingkup Pekerjaan
5.1.1. Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
5.1.2. Pondasi plat tapak beton bertulang
5.1.3. Pondasi cyclopen beton
5.1.4. Pondasi batu bata
5.2. Persyaratan Bahan
5.2.1. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran yang
digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
5.2.2. Untuk pekerjaan cyclopen beton, batu kali/belah digunakan batu kali/belah
yang berukuran maksimum 10 cm - 15 cm, berwarna abu-abu hitam dan
tidak berpori.
5.2.3. Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang berkualitas
baik.
5.2.4. Untuk pasangan cerucuk digunakan kayu gelam/kayu kelukup/bakau
berdiameter 10 cm.
5.3. Pedoman Pelaksanaan
5.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
5.3.2. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm dan
dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping,
untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi
6
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu
kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air
diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut.
Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
5.3.3. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2 dibawah pondasi
dipasang cerucuk kayu, gelam/kelukup/bakau yang ditumbuk hingga
mencapai kedalaman tanah keras.
5.3.4. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan
gambar detail. Campuran yang digunakan : Plat tapak beton adukan 1
Pc:2 Ps:3 Kr. Pondasi beton cyclopen dibuat dengan adukan 1 Pc:2 Ps:3
Kr yang diisikan 40 % batu kali. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan
aperekat 1 Pc : 4 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Pc : 4
Ps dan pada bagian sisi diplester kasar adukan 1 Pc : 4 Ps.
5.3.5. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan, adukan
dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.
PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG
6.1. Lingkup Pekerjaan
6.1.1. Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat
untuk
6.1.2. S l o o f
6.1.3. Kolom-kolom induk
6.1.4. Kolom-kolom praktis
6.1.5. Ring balok dan balok-balok latai
6.1.6. Plat dag beton tangki air dan kanopi
6.1.7. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.
6.2. Bahan
6.2.1. S e m e n
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI.8 Tahun 1972 dan
memenuhi S - 400 menurut standar Cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI.8 Tahun 1972).
7
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
8
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Jika KSM tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan
diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan Direksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut
tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibat-
kan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab KSM.
6.2.6. Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-
batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan
uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan
didalam pasal 5.1 PBI 1991.
6.2.7. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc:2 Ps:3 Kr.
6.3. Pedoman Pelaksanaan
6.3.1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka
sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971.
6.3.2. KSM wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada
perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
6.3.3. Adukan beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat penge-
coran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisah dan kehilangan bahan-bahan
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antar
beton yang sudah dicoor dan yang akan dicoor, dan nilai slump
untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI
1971.
6.3.4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerjan dilarang berdiri dan
berjalan-jalan diatas penulangan.
9
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 7
PEKERJAAN DINDING
7.1. Lingkup Pekerjaan
7.1.1. Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan, bagian tangga selasar bangunan dan septicktank,
seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
7.2. Persyaratan Bahan
7.2.1. B a t a
Mutu bahan yang digunakan dari jenis klas I menurut NI.10 dengan
bentuk standart batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut
siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya
retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan
10
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi
hingga tidak hancur bila direndam air.
7.2.2. P a s i r
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat.
7.2.3. Semen dan Air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang
telah digariskan pada pasal beton bertulang.
7.2.4. P a p a n
Digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat dan untuk triplek digunak
produksi dalam negeri.
7.3. Pedoman Pelaksanaan
7.3.1. Pekerjaan dinding bata mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
Pasangan Kedap air ( 1 Pc:2 Ps )
- Semua Pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm
diatas lantai
- Pasangan dinding saluran keliling bangunan
Pasangan adukan 1 Pc:4 Ps berada diatas pasangan kedap air
tersebut
7.3.2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
7.3.3. Pengukuran
Pengukuran (Uit-Zet) harus dilakukan oleh KSM secara teliti dan sesuai
gambar, dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (Harizontal), dan pengukuran
harus dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
11
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
7.3.4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan bata sudut.
7.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis
yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
7.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester).
7.3.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan
adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
7.3.8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara
terus menerus paling sedikit 7 (tujuh ) hari setelah pemasangannya.
PASAL 8
PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang,
saluran keliling bangunan.
8.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.
8.3. Pedoman Pelaksanaan
8.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0.5 cm
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan
plesteran dapat merekat dengan baik.
12
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
9.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dan dinding keramik dibuat untuk semua bagian lantai
ruangan, selasar bangunan dan sekeliling dinding ruang basah. Pekerjaan lantai
dan dinding keramik terdiri dari :
9.1.1. Lantai pada ruangan, kamar mandi dan WC, tempat cuci serta selasar
gedung.
9.1.2. Dinding pada ruangan, kamar mandi dan WC serta tempat cuci.
9.2. Bahan yang dipergunakan
9.2.1 Bahan yang digunakan adalah :
Keramik Standard ex Roman/Mulia atau produk yang setara dengan
ukuran 30/30 cm polished untuk ruangan dan selasar serta 20/20 cm
unpolished untuk kamar mandi, WC dan tempat wudhuk, 20/25 cm
polished untuk dinding ruangan ,kamar mandi, WC, dan tempat mencuci
yang disetujui Direksi Pengawas.
9.2.2 Wama akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing wama harus
seragam, wama yang tidak seragam akan ditolak.
13
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
9.2.3 Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazur, kekuatan lentur 250
kglcm2 dan mutu tingkat 1 (satu).
9.2.4 Bahan pengisi siar dari semen wama kental.
9.2.5 Bahan perekat adalah adukan 1 PC : 3 Ps
9.2.6 Ukuran dan lokasi pemasangan finishing lantai : Ukuran 30 x 30 cm type
I mutu standard digunakan sebagai finishing seluruh lantai ruangan-
ruangan yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
9.2.7 Untuk dinding dipasang sesuai dengan gambar.
9.2.8 Toleransi terhadap panjang = 1%, toleransi terhadap tebal = 6%.
9.2.9 Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SlI-0023-81.
9.2.10 Semua portland harus memenuhi N1-8, pasir harus memenuhi PUBI
1982 Pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PUBI 1982 Pasal 9.
9.3. Pedoman Pelaksanaan
9.3.1 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contohnya (minimal 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang
berlainan) kepada Direksi Pengawas.
9.3.2 Sebelum pekerjaan dimulai KSM diwajibkan membuat shop drawing dan
pola pemasangan bahan yang disetujui Direksi Pengawas dan
Perencana
9.3.3 Pemasangan lantai keramik dilakukan setelah alas dari lantai keramik
sudah selesai dengan baik dan sempuma serta disetujui Direksi
Pengawas (antara lain screed lantai, waterproofing dan lain-lain) baru
pemasangan keramik dilaksanakan.
9.3.4 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bemoda.
9.3.5 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
9.3.6 Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar maksimum 6 mm dan kedalaman maksimum
2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi Pengawas, yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar clan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk siku dan
saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
14
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 10
PEKERJAAN KAYU
10.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu
yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian
Pekerjaannya adalah
10.1.1. Pekerjaan Kozen pintu dan ventilasi
10.1.2. Daun pintu dan ventilasi
10.1.3. Lesplang
10.2. Pesyaratan Bahan
10.2.1. Untuk semua kozen pintu dan ventilasi, daun pintu dan lesplang
digunakan kayu klas II kualitas terbaik.
10.2.2. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang.
Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
10.3. Pedoman Pelaksanaan
10.3.1. Kozen pintu dan ventilasi
Ukuran kayu untuk kozen pintu dan ventilasi adalah 5/13 cm
(ukuran setelah jadi dibuat).
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan
perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya
bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar
sambungannya dapat melekat dengan baik.
Setiap kozen pintu dan ventilasi harus dilengkapi angker minimal 3
(tiga) buah untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Khusus
untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan dork yang
diangker kedalam neut beton.
Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding/ beton
dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan
cat minie 2 (dua) kali.
10.3.2. Daun pintu dan ventilasi
Daun pintu panil dibuat dengan kayu kelas II petak 6 (enam), dan
disyaratkan agar KSM memesan langsung pada tempat khusus
pembuat pintu atau pada toko. Tidak dibenarkan KSM membuat
sendiri dilapangan pekerjaan.
15
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
16
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
17
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. Lingkup Pekerjaan
12.1.1 Kuda – kuda dan gording menggunakan dari bahan Baja ringan C.75.
12.1.2 Memasang atap seng genteng metal 0.25 mm.
12.1.3 Memasang rabung atap seng genteng metal tebal 0.25 mm.
18
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
12.3.3. Bubungan ditutup dengan bahan atap seng metal 0.25 mm. Tindisan
antara satu lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya
harus sesuai dengan persyaratan pabrik.
12.3.5. Pasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan
dipasang baru.
PASAL 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu kayu dan
daun pintu alumanium, selanjutnya pada daun pintu alumanium dipasang grendel,
kunci pintu dan pegangan.
13.2. Persyaratan Bahan
13.2.1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon ukuran 4"
atau yang setaraf.
13.2.2. Kunci pintu dipasang sekualitas merek Yalee 2 (dua) slaag (dua kali
putar) atau yang setaraf.
13.2.3. Grendel (sloot), kunci dan pegangan pintu alumanium berkualitas baik.
13.3. Pedoman Pelaksanaan
13.3.1. Daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag setara merk yalee,
yang berkualitas baik.
13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak
dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kozen dengan
menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan
memutarkan dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan
menempelkan kuat ke kayu yang dipasang.
13.3.3. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang KSM wajib
memperlihatkan contoh tersebih dahulu untuk diminta persetujuan
Direksi atau Pemberi Tugas.
19
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
13.3.4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan
yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar
kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya KSM.
13.3.5 Grendel, kunci dan pegangan pintu alumanium dipasang 1 (satu) buah
untuk setiap daun pintu. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan
baik.
Untuk melengketkan alat tersebut ke daun pintu harus menggunakan
mur.
PASAL 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14.1. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik
sebagai suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera
pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pekerjaan ini
adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing / pengujian, pengesahan
terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya oleh badan resmi
PLN, LMK dan atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima dan
pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak
tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi
perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang
bekerjanya sistim / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat
Khusus Teknis atau gambar dokumen. Pekerjaan ini meliputi :
1) Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet
untuk saklar dinding dan receptables outlet harus galvanized steel
dan tidak boleh berukuran lebih dari 10,1 x 10,1 cm. untuk peralatan
tunggal dan 11,9 x 11,9 cm. untuk dua peralatan dan kotak-kotak
multi gang untuk lebih dari dua peralatan.
2) Saklar.
21
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
22
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
konduit atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan di-klem /
diikat dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi
di dalam bangunan harus diadakan secara lengkap. Faktor pengisian
konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40%. Kabel merk
SUPREME / KABELINDO atau setara.
7) Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap
dinding atau langit-langit.
14.3.3. Pengaman / Pemutus Daya.
1) Miniatur Circuit Breaker (MCB).
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752 Part 1
1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk
tegangan sampai 220 VAC .
MCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed”, baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak - kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. Handle toggle MCB
24
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
25
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
14.4.4. Pengujian instalasi harus dilakukan KSM pada beban penuh selama 1 x
24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat
pengujian ini menjadi tanggung jawab KSM.
PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1. Lingkup pekerjaan
15.1.1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ketembok, sambungan-
sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
15.1.2. Menie besi untuk baut-baut dan besi strip.
15.1.3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu
panel, ventilasi kayu dan lesplang.
15.1.4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan
plafond.
15.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
15.2.1. Menie kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.2. Cat kayu sekualitas-sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.3. Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,Platon.
15.2.4. Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,
Platon.
15.3. Pedoman pelaksanaan
15.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
15.3.2. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali.
15.3.3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
2 (dua) kali pekerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisian dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
15.3.4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,
setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
26
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL I6
1) P i p a
Pipa dengan diameter 3/4”, baik pipa utama maupun pipa cabang,
termasuk yang menuju sumber air dan pipa dari tangki air
28
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
2) Accessories.
Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
dengan cara injection moulding.
Floor drain dan clean out dari bahan alumanium.
3) Bak Kontrol
Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem
distribusi air bersih, terbuat dari dinding bata pas 1 Pc : 4 Ps yang
diplaster luar dalam lengkap dengan tutup beton yang dapat dengan
mudah dibuka / diangkat.
29
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
2) Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger).
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
3) Penyambung Pipa.
Seluruh penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan
lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat
dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa harus tegak
lurus terhadap pipa.
Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton
agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti
keadaan semula.
31
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar
perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir
(screw) dan membentuk sudut 45° dengan pipa utamanya.
16.3.2.3 Pengujian.
1) Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
32
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
16.4.1 Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum 70%
pada sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
16.4.2 Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
16.4.3 Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
16.4.4 Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang
khusus untuk air minum.
16.4.5 Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau
sejenisnya yang khusus untuk air minum.
16.4.6 Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces
terbuat dari tungsteen carbide.
16.4.7 Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain
air.
16.4.8 Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
16.4.9 Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan baja
tunggal (base plate).
33
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
PASAL 18
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
34
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. Mitra Karya Consultant
18.3 Pihak KSM diharuskan melakukan opname photo untuk dokumentasi proyek,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali pengambilan yaitu, sebelum pekerjaan
dimuiai (prestasi 0 %) Pekerjaan yang sedang dikerjakan (prestasi 50 %)
dan setelah pekerjaan selesai dikerjakan (prestos 100 %) dengan
pandangan yang sama dari 1 (satu) arah.
18.4 Apabila terdapat suatu ketentuan yang belum tercantum dalam rencana
kerja dan syarat-syarat ini, apabila dianggap perlu penambahan lebih lanjut,
akan disampaikan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan sebagai
lampiran Kontrak serta akan berlaku mengikat.
18.5 Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan oleh pihak KSM kepada
Direksi/Pengawas lapangan, adalah dalam keadaan selesai sama sekali,
sehingga memuaskan dan mendapat persetujuan dari pihak Direksi
Pengawas lapangan.
35