Anda di halaman 1dari 8

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN MASJID USAHA JAYA

(LANJUTAN)

KABUPATEN RAJA AMPAT

TAHUH ANGGARAN 2023


SPESIFIKASIUMUM DAN

SPESIFIKASIKHUSUS

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Persiapan

B. SPESIFIKASI KHUSUS
1. Pekerjaan Awal
2. Pekerjaan Lantai Keramik
3. Pekerjaan akhir
A. PESIFIKASI UMUM
PASAL1

LINGKUP PEKERJAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID USAHA JAYA (LANJUTAN)

LOKASI : DISTRIK MISOOL TIMUR, KABUPATEN RAJA AMPAT

SUMBER DANA : APBD

T. A : 2023

Perincian bagian pekerjaan yang di laksanakan di dasarkan pada gambar rencana, RAB dan
spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

PASAL2

PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukanlain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut di bawah ini termasuk segala perubahandan tambahannya.

2.1 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI1971) NI.2

2.2 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI03-3976-1995

2.3 Peraturan Muatan Indonesia NI.8

2.4 Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI)NI.5

2.5 Mutu Kayu Bangunan SNI03-3527-1994

2.6 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja

2.7 Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun1972

2.8 Peraturan dan ketentuan yang di keluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan
dengan permasalahan bangunan.

Apabila penjelasan dalam spesifikasi teknis tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana
ketentuan dan syarat dalam peraturan di atas, maka PENYEDIA wajib mengikuti ketentuan
peraturan- peraturan yang di sebutkan di atas.
PASAL 3

PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi:

3.1.1. Pembersihan lokasi sekeliling Bangunan

3.1.2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

3.1.3. Foto Dokumentasi dan Laporan

3.1.4. Pemasangan Papan Nama Proyek

3.1.5. Pembuatan BaseCamp

3.1.6. RK3K

3.1.7. Pembongkaran Beton

3.2. Persyaratan Bahan

3.2.1. Untuk Direksi Keet di sewa bangunan di sekitar lokasi kerja.

3.2.2. Untuk penampungan air kerja di siapkan drum penampung, air harus memenuhi
kualitas yang di tentukan dalam PBI 1971.

3.2.3. Untuk papan nama proyek di gunakan tiang dari kayu dan triplek dicat putih.

3.2.4. Bahan bouwplank dipakaitiangkayu klasII5/7 dan papanukuran 2/20 cm.

3.2.5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan lain-

lain di gunakan bahan kayu setempat

3.3. Pedoman Pelaksanaan

3.3.1. Pembersihan lokasi

Meliputi pembersihan semua tanam tumbuhan termasuk pembongkaran akar-akar


pohon yang terkena bangunan termasuk perataan tanah/pembuatan terasa sering jika
di perlukan. Hasil bongkaran tersebut di atas di buang keluar lokasi pekerjaan.

3.3.2. Pemasangan BouwPlank

Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan di ketam halus dan lurus pada sisi
atasnya dan di pasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
3.3.3. Foto dan Dokumentasi.

Pengambilan Visual Dokumentasi selama proses berjalannya pekerjaan sampai


dengan akhir pekerjaan, serta harus mengambilan dokumentasi pekerjaan dengan
presentasi 30%, 50% dan 100%.

3.3.4. Pembuatan papan nama proyek

Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan
tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Di letakkan pada tempat yang mudah di
lihat umum.Papan nama proyek memuat :

 Nama proyek
 Pemilik proyek
 Lokasi proyek
 Jumlah biaya (kontrak)
 Nama Pelaksana Penyedia
 Proyek dimulai tanggal,bulan, tahun
3.3.5. Pembuatan BaseCamp.
Untuk persiapan BaseCamp di sewa bangunan atau Membangun Barak Kerja dan
bahan yang dapat melindungi bahan material dari panas dan hujan serta melengkapai
fasilitas sanitasi dan penerangan

3.3.6. RK3K.
K3 ditentukan berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja:

 UU No.1 tahun 1970


 UU No.21 tahun 2003
 UU No.13 tahun 2003
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-5/MEN/1996
 Terlampir

3.3.7. Pembongkaran Beton

Sebelum mengerjakan pekerjaan Lainnya terlebih dahulu pekerjaan pembongkaran


beton di lakukan dengan cara membongkar beton lama yang sudah tidak di pake
dalam rencana kerja serta membersikan pekerjaan hasil pembongkaran agar
memudahkan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan pembongkaran.
B. SPESIFIKASI KHUSUS

PASAL 4

PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

4.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah
lapisan finishing lantai pada lantai bawah/dasar serta pada seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
4.2 Persyaratan Bahan
 Semen Portland harus memenuhi Syarat dan Ketentuan yang ada.
 Pasir beton yang digunakan harus memenuhi Syarat yang berlaku.
 Kerikil/split harus memenuhi Syarat yang berlaku
 Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.
 Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-225 dan pengendalian seluruh bahan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
4.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
 Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada
Direksi/pengawas.
 Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi
ketebalannya), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
 Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil
dengan perbandingan 1 : 3 : 5 .
 Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan
lain atau sesuai yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
 Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
4.4 Pekerjaan Lantai Keramik
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan lantai ubin/tegel keramik dilakukan sebagai finishing seluruh lantai sesuai
detail yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
4.5 Persyaratan Bahan
 Bahan yang digunakan adalah jenis tegel keramik buatan dalam negeri yang bermutu
baik dan Disetujui oleh Direksi/Pengawas.
 Warna untuk lantai tegel yang dipasang pada lantai ruangan tergantung dari apa yang
telah di setujui.
 Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna jenis yang disetujui
Direksi/Pengawas.
4.6 Ukuran-ukuran bahan :
 Tegel Keramik Warna / polos 60x60 cm digunakan pada lantai utama dalam gedung.
4.7 Syarat-syarat Pelaksanaan
 Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk diminta persetujuan.
 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
 Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan
 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata. Jarak antara unit-
unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar) harus sama lebar maksimum
4 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai gambar serta petunjuk
Direksi/Pengawas yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan
sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan
saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Siar-siar diisi dengan bahan pengisi grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
 Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
 Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan hingga betul-betul bersih.
 Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1x24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
PASAL 5

PEKERJAAN AKHIR

5.1 Setelah pekerjaan pembangunan selesai, Penyedia harus melaksanakan pembersihan


dan pemeliharaan areal pekerjaan dari segala kotoran, bekas sisa bahan pekerjaan,
saat penyerahan pekerjaan akhir.

5.2 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan pekerjaan
walaupun tidak tersebut dalam uraian dokumen ini, adalah merupakan tugas bagi
pihak Penyedia untuk melaksanakan pekerjaan finishing.

5.3 Pihak Penyedia diharuskan melakukan opname photo untuk dokumentasi proyek,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali pengambilan yaitu, sebelum pekerjaan dimuiai
(prestasi 0%) Pekerjaan yang sedang di kerjakan (prestasi 55%) dan setelah pekerjaan
selesai di kerjakan (prestos 100%) dengan pandangan yang sama dari 1 (satu) arah.

5.4 Apabila terdapat suatu ketentuan yang belum tercantum dalam rencana kerja dan
syarat-syarat ini, apabila di anggap perlu penambahan lebih lanjut, akan di sampaikan
dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan sebagai lampiran Kontrak serta akan
berlaku mengikat.

5.5 Hasil pelaksanaan pekerjaan harus di serahkan oleh pihak Penyedia kepada
Direksi/Pengawas lapangan, adalah dalam keadaan selesai sama sekali, sehingga
memuaskan dan mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pengawas lapangan.

Waisai, 15 Mei 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG

ABDULLAH HASAN, SE
NIP. 19640815 198702 1 001

Anda mungkin juga menyukai