Anda di halaman 1dari 23

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)

“Syarat – Syarat Teknik”

SYARAT – SYARAT TEKNIK

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan yang tercantum
dalam :
a. Gambar-gambar rencana pelaksanaan
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan serta adenda-adenda.
Kekuranglengkapan salah satu tersebut di atas tidak dapat
mengakibatkan berkurangnya lingkup pekerjaan yang harus
dipenuhi oleh Kontraktor.

1.2. Uraian Pekerjaan


Pekerjaan adalah Rehabilitasi Pagar Kantor Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Bombana .

Pasal 2
SITUASI DAN LOKASI

Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Kantor


Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bombana.
2.1 Lokasi pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor
Pelaksana/Pemborong sebagaimana adanya pada waktu rapat
penjelasan (Aanwijzing), untuk itu para calon pemborong wajib
meneliti situasi medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat
dan luasnya serta pekerjaan lainnya yang berpengaruh
terhadap pembangunan tersebut.
2.2 Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan claim dikemudian hari.
2.3 Setelah rapat penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan
peninjauan lokasi sebagai patokan dasar untuk menghitung
anggaran/penawaran yang akan diajukan.

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan ini meliputi :


3.1.1. Pekerjaan pembersihan lokasi sebelum pelaksanaan
3.1.2. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank

Halaman: 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

3.1.3. Pekerjaan pembuatan Direksi Keet, Kantor Konsultan


Pengawas, Kantor Kontraktor, barak pekerja, gudang,
pagar pengaman proyek dan bangunan penunjang
sementara yang lain
3.1.4. Pekerjaan pembuatan Papan Nama Proyek
3.1.5. Pekerjaaan Penyediaan air, daya listrik untuk bekerja
dan Kotak P3K
3.1.6. Pekerjaan perlindungan Instalasi Existing
3.1.7. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

3.2. Pekerjaan Pembersihan Lokasi Sebelum Pelaksanaan

Pekerjaan pembersihan lokasi sebelum pelaksanaan


mencakup pembersihan/pemindahan tanah humus dan pohon-
pohon ke luar dari Tapak Proyek terhadap semua hal yang
dinyatakan oleh Direksi/Perencana tidak akan digunakan lagi
maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan.

3.3. Pekerjaan Pengukuran dan pemasangan Bouwplank

3.3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini


dinyatakan dalam cm dan meter
3.3.2. Ukuran tinggi peil lantai bangunan ditentukan 20 cm
diatas permukaan tanah jalan dianggap sebagai titik duga
0,00 cm dan ketepatan posisi lantai tersebut harus
disetujui oleh Direksi Lapangan
3.3.3. Penentuan peil lantai bangunan, berpatokan terhadap
ketinggian muka jalan yang ada atau ketinggian
permukaan urugan dan disesuaikan dengan gambar
rencana, dengan persetujuan direksi lapangan
3.3.4. Ukuran titik duga harus dipasang permanen, terbuat dari
balok kayu 6/12 yang diketam rata pada semua sisinya
kemudian ditanam ke tanah minimal 1 meter
3.3.5. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan
direksi dan patok-patok yang dipancang dan disambung
dengan papan bouwplank yang diketam pada sisinya
3.3.6. Pengukuran sudut siku sedapat mungkin dilakukan
dengan alat waterpass atau theodolite.

3.4. Pekerjaaan pembuatan Direksi Keet/Kantor Konsultan


Pengawas, Kantor Kontraktor, barak pekerja, gudang,
pagar pengaman proyek dan bangunan penunjang
sementara yang lain

3.4.1. Kantor Direksi/Kantor Konsultan Pengawas Lapangan


merupakan  bangunan dengan konstruksi rangka kayu,

Halaman: 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

dinding papan/multiplex dicat,  penutup  atap asbes/seng


gelombang, lantai papan, diberi pintu/jendela secukupnya
untuk penghawaan/pencahayaan.
3.4.2. Kantor Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan cukup
representatip untuk bekerja dan aman untuk
menyimpan dokumen-dokumen proyek selama
pelaksanaan proyek.
3.4.3. Luas dan peralatan yang harus disediakan untuk
Kantor Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan minimal
harus memenuhi persyaratan administrasi.
3.4.4. Di dalam Kantor Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan
harus disediakan WC lengkap dengan bak air bersih
secukupnya dan dirawat kebersihannya.
3.4.5. Ukuran luas Kantor Kontraktor, Barak Pekerja dan
Gudang serta tempat menyimpan bahan bakar,
disesuaikan kebutuhan Kontraktor dengan tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya
kebakaran, serta memperhatikan tempat yang
tersedia sehingga tidak menganggu kelancaran
pekerjaan.
3.4.6. Khusus untuk tempat menyimpan bahan-bahan seperti
pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan dipagar
dengan dinding papan, sehingga masing-masing
bahan tidak tercampur dengan lainnya.
3.4.7. Kontraktor tidak diperkenankan :
a. Menyimpan alat-alat, bahan bangunan di luar pagar
proyek walaupun untuk sementara.
b. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak Direksi
Lapangan karena tidak memenuhi syarat.

3.5. Pekerjaan pembuatan Papan Nama Proyek

3.5.1. Kontraktor  harus menyediakan Papan Nama  Proyek


yang mencantumkan nama Pemberi Tugas,   Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
3.5.2. Ukuran, layout dan peletakan papan nama harus
dipasang  sesuai dengan pengarahan Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan.

3.6. Pekerjaan Penyediaan air, daya listrik untuk bekerja


dan Kotak P3K

3.6.1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan


membuat sumur pompa di Tapak proyek atau
disuplai dari luar atas persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan.

Halaman: 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

3.6.2. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya yang merusak.
3.6.3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat
selama masa pembangunan
3.6.4. Jika tidak ada sambungan listrik dari PLN, Kontraktor
dapat menggunakan Mesin Diesel pembangkit tenaga
listrik atas persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan
3.6.5. Kontraktor harus menyediakan Kotak P3K beserta obat-
obatan dan kelengkapannya.
3.7. Pekerjaan perlindungan Instalasi Existing

3.7.1. Kontraktor harus menjaga dan memeliharanya


Instalasi Existing yang berada di dalam Tapak Proyek
dan dinyatakan oleh Direksi/Perencana masih
berfungsi dari gangguan/cacat.
3.7.2. Kabel dan pipa Existing yang masih berfungsi harus
dilindungi buis beton ½  30 cm.
3.7.3. Apabila jalur Instalasi Existing yang masih berfungsi
harus dipindahkan, maka Kontraktor harus melakukan
pekerjaan ini sesuai dengan putusan tertulis dari
Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.

Pasal 4
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

4.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini meliputi :
4.1.1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
4.1.2. Pekerjaan Urugan Kembali Galian Pondasi, Urugan Tanah
di dalam dan luar Bangunan
4.1.3. Pekerjaan Urugan Pasir di Bawah Pondasi dan di Bawah
Lantai
4.1.4. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.2. Persyaratan Bahan/Material


4.2.1. Tanah yang dipergunakan untuk pengurukan harus tanah
yang baik dan memenuhi syarat teknis, bebas dari akar,
bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.
4.2.2. Pasir yang dipergunakan untuk pengurukan harus pasir
yang baik dan memenuhi syarat teknis, bebas dari akar,

Halaman: 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus


mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.
4.2.3. Material timbunan/urugan harus didatangkan dari lokasi
lain yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.
4.2.4. Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan
dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.

4.3. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi


4.3.1. Galian  untuk pondasi harus dilakukan  menurut  ukuran
yang sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam
Gambar Kerja, Gambar  Rencana Pondasi dan Gambar
Detail Pondasi. Semua  bekas - bekas  pondasi bangunan
lama, jaringan jalan/aspal, akar dan  pohon-pohon
dibongkar dan dibuang.
4.3.2. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan,  kabel
listrik,  telepon dan lain-lain yang masih digunakan, maka
secepatnya memberitahukan kepada  Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan  atau kepada instansi yang
berwenang  untuk mendapatkan petunjuk seperlunya.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan-
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
4.3.3. Apabila ternyata penggalian  melebihi  kedalaman  yang
telah ditentukan, maka Kontraktor harus mengisi/
mengurug daerah galian tersebut dengan bahan-bahan
pengisian untuk pondasi yang sesuai dengan spesifikasi.
4.3.4. Kontraktor harus  menjaga  agar  lubang-lubang  galian
pondasi tersebut bebas dari longsoran-longsoran  tanah di
kiri dan kanannya, bila perlu dilindungi oleh alat-alat
penahan  tanah  dan bebas dari genangan  air sehingga
pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan spesifikasi.

4.4. Pekerjaan Urugan Kembali Galian Pondasi, Urugan


Tanah di dalam dan luar Bangunan
4.4.1. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur,
kotoran, sampah dan sebagainya yang merusak
konstruksi bangunan.
4.4.2. Pengisian/urugan kembali dengan tanah (batuan)
bekas galian, dilakukan selapis demi selapis dan
ditumbuk  sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini
hanya  boleh dilakukan  setelah diadakan pemeriksaan
dan  mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.

Halaman: 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

4.4.3. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan


ketebalan 25 cm material lepas, dipadatkan sampai
mencapai kepadatan maksimum dengan alat pemadat
dan mencapai peil permukaan yang direncanakan sesuai
Gambar Kerja.
4.4.4. Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat,
harus dipertahankan dan dijaga jangan sampai rusak,
akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor sampai dengan masa pemeliharaan.
4.4.5. Pekerjaan urugan tanah dan pemadatan dianggap cukup,
setelah mendapat persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan.

4.5. Pekerjaan Urugan Pasir di Bawah Pondasi dan di Bawah


Lantai
4.5.1. Pengurugan  pasir  harus dilakukan  menurut  ukuran
yang sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam
Gambar Kerja .
4.5.2. Setelah pengurugan pasir harus dilakukan penyiraman
dengan menggunakan air bersih, dipadatkan dan
diratakan.
4.5.3. Pekerjaan urugan pasir dan pemadatan dianggap cukup,
setelah mendapat persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan.

Pasal 5
PEKERJAAN PONDASI

5.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini meliputi :
5.1.1. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung belah 1 : 5

5.2. Spesifikasi Bahan/Material


5.2.1. Batu Gunung
Batu gunung yang dapat digunakan yaitu jenis batu
belah yang keras, padat, ukurannya rata sama, satu
dan lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 19.

5.2.2. Semen Portland (PC)


Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan
ini adalah jenis Semen Portland (PC) harus memenuhi
persyaratan yang tersebut dalam NI-8 satu dan lain

Halaman: 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

hal sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan


beton dengan pasangan bata.

5.2.3. Pasir Pasang


Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir
pasang, yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam NI-3 pasal 14 ayat 2. Harus bersih atau bebas
dari kotoran,lumpur, dan bahan organik/kimia yang
dapat merusak pasangan.

5.2.4. Air
Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang
bebas dari garam atau zat kimia lain yang merusak
pasangan.

5.3. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Gunung Belah 1 : 5

5.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat


profil-profil/ bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada
setiap ujung yang bentuk dan ukuran-nya sesuai
dengan Gambar Kerja dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi /Konsultan Pengawas
Lapangan.
5.3.2. Pasangan batu gunung untuk pondasi menggunakan
adukan dengan campuran 1 PC : 4 Pasir, terkecuali
disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam
Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan
aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 2 Pasir
setinggi 20 cm dihitung dari permukaan atas
pondasi ke bawah.
5.3.3. Adukan harus membungkus batu gunung sedemikian
rupa sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang
berongga atau tidak padat khususnya pada bagian
tengah.
5.3.4. Setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam besi stek
 10 mm untuk sloof dan dinding pasangan yang
tercantum dalam Gambar Kerja.
5.3.5. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus
ditanam stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan
jumlah besi sama dengan tulangan pokok pada
kolom beton atau kolom praktis tersebut.

Pasal 6
PEKERJAAN BETON

Halaman: 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

6.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini meliputi :
6.1.1. Pekerjaan Beton Sloof utama, dan sloof lainnya,
Kolom Pondasi, Kolom Utama, Kolom utama tepi, kolom
utama tengah,Kolom praktis, Kolom Teras, Balok lantai,
Plat lantai, balok ring, Tangga, Bordes, Daak plat, dan
Bak Air atau reservoa.
6.1.2. Bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana

6.2. Spesifikasi Bahan/Material


6.2.1. Semen Portland (PC)

 Semua semen yang digunakan adalah  Semen


Portland (PC) yang sesuai dengan syarat - syarat :
a) Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8-
1972 ).
b) Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
c) Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
d) Mendapat Persetujuan Direksi/Pengawas
Lapangan
 Semua semen yang akan dipakai harus dari satu
merk yang sama (tidak diperkenankan menggunakan
bermacam - macam jenis/merk semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru
dan asli, dikirim dalam  kantong-kantong  semen
yang masih disegel  dan tidak pecah.
 Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari  hujan. Harus diterimakan  dalam sak
(kantong) asli   dari  pabriknya  dalam  keadaan
tertutup  rapat,  dan  harus disimpan digudang yang
cukup ventilasinya dan diletakkan  tidak   kena air ,
diletakan  pada tempat yang ditinggikan paling
sedikit 30 cm dari lantai. Zak - zak semen tersebut
tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2
m atau maximum 10 zak,  setiap pengiriman  baru
harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud  agar
pemakaian semen dilakukan menurut  urutan
pengirimannya.
 Untuk  semen  yang  diragukan  mutunya dan
kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan
dianggap rusak, membatu, dapat ditolak
penggunaannya  tanpa  melalui test  lagi.  Bahan
yang telah  ditolak  harus segera dikeluarkan dari
lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

Halaman: 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

6.2.2. Agregat

 Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah


(aggregat  kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat :
a) Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan
Bangunan (NI.3-1956)
b) Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
c) Tidak Mudah Hancur ( tetap keras ) , tidak
porous.
d) Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur
dengan tanah/tanah liat atau kotoran - kotoran
lainnya.
 Koral (kerikil) dan batu pecah (aggregat kasar)  yang
mempunyai ukuran lebih  besar dari  30 mm  , untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan
Direksi/Pengawas Lapangan.
 Gradasi  dari  aggregat - aggregat  tersebut  secara
keseluruhan  harus dapat menghasilkan mutu beton
yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang
baik dengan semen  dan  air, dalam proporsi
campuran  yang akan dipakai.
 Direksi/Pengawas Lapangan  dapat  meminta  kepada
Kontraktor  untuk mengadakan  test kwalitas dari
aggregat - aggregat tersebut  dari  tempat
penimbunan yang ditunjuk  oleh  Direksi/Pengawas
Lapangan , setiap saat dalam laboratorium yang
diakui atas biaya Kontraktor.
 Dalam hal adanya perubahan sumber
dari mana aggregat tersebut disupply , maka
Kontraktor diwajibkan  untuk  memberitahukan
kepada Direksi/Pengawas Lapangan.
 Aggregat harus  disimpan di tempat yang  bersih,
yang  keras permukaannya dan dicegah supaya tidak
terjadi  pencampuran satu sama lain dan terkotori.

6.2.3. Air
 Air  yang  akan dipergunakan untuk semua
pekerjaan - pekerjaan di lapangan  adalah air bersih,
tidak  berwarna, tidak mengandung bahan-bahan
kimia   (asam alkali) tidak mengandung organisme
yang dapat memberikan  efek  merusak beton,
minyak  atau lemak. Memenuhi syarat-syarat
Peraturan Beton Indonesia  (NI. 2-1971)  dan diuji
oleh Laboratorium yang  diakui sah oleh yang
berwajib dengan biaya ditanggung pihak Kontraktor.
 Air  yang mengandung  garam  (air laut)  tidak
diperkenankan untuk dipakai.

Halaman: 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

6.2.4. Besi Beton


 Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat :
a) Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
b) Bebas dari kotoran - kotoran, lapisan minyak-
minyak, karat dan tidak cacat ( retak - retak ,
mengelupas, luka dan sebagainya ).
c) Dari jenis baja mutu BJTP untuk  < 13 mm dan
BJTD untuk   13 (ulir)
d) Mempunyai penampang yang sama rata.
e) Ukuran disesuaikan dengan gambar - gambar.
 Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari
ketentuan-ketentuan di atas, harus mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
 Besi   beton   harus   disupply   dari   satu   sumber
(manufacture) dan tidak diperkenankan untuk
mencampur-adukan bermacam-macam sumber besi
beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap
pengiriman ke site harus disertakan dengan Mill
Certificate.
 Kontraktor bilamana diminta harus mengadakan
pengujian mutu besi beton  yang akan dipakai, sesuai
dengan  petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.
 Batang percobaan diambil dibawah kesaksian
Direksi/Pengawas Lapangan. Jumlah test besi  beton
dengan interval setiap 1 truk = 1 buah benda uji atau
tiap 10 ton = 1 buah test besi.  Percobaan  mutu besi
beton juga akan dilakukan setiap  saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
 Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan
gambar - gambar  atau mendapat persetujuan
Direksi/Pengawas Lapangan.
 Hubungan  antara besi beton satu dengan  yang
lainnya  harus menggunakan kawat beton , diikat
dengan teguh  ,  tidak bergeser selama pengecoran
beton dan tidak menyentuh lantai kerja atau papan
acuan.
 Sebelum  beton  dicor,  besi beton  harus  bebas  dari
minyak, kotoran, cat, karet lepas, kulit giling atau
bahan  -  bahan lain yang merusak. Semua  besi
beton  harus dipasang pada posisi yang tepat.
 Besi  beton yang tidak memenuhi  syarat-syarat
karena  kwalitasnya  tidak sesuai dengan spesifikasi
(R.K.S.) diatas,  harus  segera dikeluarkan dari site
setelah menerima instruksi tertulis dari

Halaman: 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

Direksi/Pengawas Lapangan, dalam waktu  2 x 24


jam.

6.3. Mutu dan Campuran/Adukan Beton

6.3.1. Adukan beton harus  memenuhi  syarat-syarat PBI-


1971. Kecuali ditentukan lain pada gambar kerja,
kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut
:
 Beton Struktural K250 atau Campuran/Adukan 1PC :
2Psr : 3Splt, meliputi Sloof, Kolom, Plat dan Ring Balk.
 Beton non struktural K125 atau Campuran 1PC :
3Psr : 5Krkl, meliputi Beton Lantai Kerja dan Beton
Rabat.
6.3.2 Adukan beton yang disyaratkan untuk struktur memakai
Ready Mix kecuali untuk yang non struktur.
6.3.3. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan
(Trial Mix)  untuk mengontrol daya kerjanya sehingga
tidak  ada  kelebihan  pada permukaan  ataupun
menyebabkan terjadinya pengendapan (Segregation)
dari aggregat.
6.3.4. Pekerjaan  pembuatan  adukan percobaan  (Trial Mix)
tersebut diatas harus dilakukan untuk menentukan
beton yang harus dimulai.
6.4. Cetakan Beton (Bekisting)

6.4.1. Kontraktor harus memberikan contoh (Sample)


bahan yang akan dipakai untuk cetakan beton untuk
disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
6.4.2. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran
yang melekat seperti potongan- potongan kayu, paku,
tahi gergaji, tanah dan sebagainya.
6.4.3. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya
air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah
bentuk) dan tidak bergoyang.
6.4.4. Untuk beton Exposed, cetakan beton yang digunakan
harus memberikan hasil permukaan beton yang baik,
halus (tidak kasar) dan mempunyai warna yang merata
pada seluruh permukaan beton tersebut.
6.4.5. Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan
beton harus dicoating (dilapisi) dengan oli, untuk
mempermudah saat pembongkaran cetakan dan
memperbaiki permukaan beton.
6.4.6. Material cetakan beton harus terbuat dari multiplek 12
mm dengan rangka balok kayu dan kaso, sehingga

Halaman: 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

cetakan cukup rapi dan kaku untuk mendapatkan


ukuran struktur yang dikehendaki.

6.5. Pengecoran Beton

6.5.1. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat - tempat


yang akan  dicor terlebih dahulu harus dibersihkan  dari
segala  kotoran (potongan kayu, batu,  tanah dan lain -
lain) dan dibasahi dengan air semen
6.5.2. Pengecoran   beton  tidak  dibenarkan  untuk   dimulai
sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa  oleh
dan mendapat persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas
Lapangan
6.5.3. Sebelum  melaksanakan pekerjaan pengecoran beton
pada bagian-bagian  utama dari pekerjaan, kontraktor
harus  memberitahukan Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan dan mendapatkan persetujuannya termasuk
untuk pekerjaan pengecoran beton pre cast di pabrik.
Jika tidak ada persetujuan, maka Kontraktor dapat
diperintahkan untuk menyingkirkan/ membongkar
beton  yang  sudah  dicor  tanpa persetujuan,  atas
biaya Kontraktor sendiri.
6.5.4. Adukan beton harus  secepatnya  dibawa  ke   tempat
pengecoran dengan menggunakan cara (metode)   yang
sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan
adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya
kotoran-kotoran atau  bahan  lain dari  luar. Penggunaan
alat-alat pengangkutan mesin  haruslah  mendapat
persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan,
sebelum  alat-alat tersebut didatangkan  ketempat
pekerjaan. Semua alat -  alat pengangkutan  yang
digunakan  pada setiap waktu  harus dibersihkan dari
sisa-sisa adukan yang mengeras.
6.5.5. Pengecoran  dilakukan lapis demi lapis  dengan tebal
tiap lapis maksimum 30 cm dan  tidak dibenarkan
menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu
ketinggian, yang akan menyebabkan pengendapan
aggregat.
6.5.6. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada
waktu  pengecoran digunakan Internal Concrete
Vibrator. Pemakaian External Concrete Vibrator tidak
dibenarkan tanpa persetujuan Direksi/Pengawas
Lapangan.
6.5.7. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu  /
tanpa berhenti). Adukan yang tidak dicor  (ditinggalkan)
dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar  dari
mesin adukan beton, dan juga adukan  yang  tumpah

Halaman: 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

selama pengangkutan, tidak diperkenankan untuk


dipakai lagi.
6.6. Perawatan Beton

6.6.1. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI


1971 Bab 6.6.
6.6.2. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran
beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus
menerus selama paling sedikit 2 minggu, jika tidak
ditentukan lain.
6.6.3. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap
dalam keadaan basah.
6.6.4. Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa
perawatan, maka selama sisa waktu tersebut
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan
membasahi permukaan beton terus menerus atau
dengan menutupinya dengan karung basah atau dengan
cara lain yang disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.

6.7. Pembongkaran Cetakan

6.7.1. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971,


dimana bagian struktur yang dibongkar cetakannya
harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
6.7.2. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan
disetujui sebelumnya oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

Pasal 7
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

7.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi:

7.1.1. Pekerjaan Pasangan Dinding Batu Bata terdiri dari


pasangan trasram terdiri dari :
a. Pekerjaan Pasangan Trasram Dinding Bata Tinggi 30
cm
7.1.2. Pekerjaan Plesteran Dinding dan Plesteran Beton
7.1.3. Pekerjaan Plesteran Profil

7.2. Spesifikasi Bahan


7.2.1. Batu Bata

Halaman: 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

Batu Bata harus matang pembakarannya, bila


direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah
atau hancur. Ukuran batu bata dapat disesuaikan
dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan
dalam Gambar Kerja. Kontraktor harus memberikan
contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk
diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang
datang, oleh Pengawas Lapangan dianggap tidak
memenuhi syarat, Pengawas Lapangan berhak
menolak bahan-bahan tersebut dan kontraktor wajib
mengangkutnya ke luar lokasi pembangunan.
7.2.2. Semen / Portland Cement (PC)
Bahan semen yang digunakan sama dengan semen/PC
untuk konstruksi beton. Semen yang datang di lokasi
pekerjaan dan menunggu pemakaiannya, harus
disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan 30
cm lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya.
Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya sudah membatu, maka semen tersebut
harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan
tidak boleh dipergunakan. Supplier /pedagang yang
mengirimkan semen untuk pekerjaan ini hendaknya
dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya. Semen
yang sudah lembab atau menunjukkan gejala
membatu akan ditolak. Selekasnya semen yang
ditolak harus dikeluarkan dari lokasi pembangunan
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
7.2.3. Pasir Pasang
Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih dan bebas
dari Lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat
merusak pasangan. Bilamana pasir yang dipakai tidak
memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas
Lapangan berhak memerintahkan untuk mencuci
pasirnya, melihat hasilnya sampai didapat
persetujuan. Khusus untuk plesteran, harus dicarikan
pasir yang lebih halus.
7.2.4. Air
Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang
bebas dari garam atau zat kimia lain yang merusak
pasangan.

7.3. Adukan/Campuran

7.3.1. Adukan trasram 1 PC : 2 Pasir dipergunakan untuk :

 Pasangan dinding batako dan plesteran dinding


setinggi 30 cm di atas permukaan sloof.
7.3.2. Adukan trasram 1 PC : 3 Pasir dipergunakan untuk :

Halaman: 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

 Plesteran permukaan pondasi yang muncul diatas


permukaan tanah dengan ketebalan minimal 20 mm.
 Plesteran permukaan beton kolom, ring balk atau
tempat lain sesuai yang ditunjuk dalam gambar
kerja.

7.3.3. Adukan 1 PC : 5 Pasir dipergunakan untuk :

 Pasangan dinding batako dan plesteran dinding


selain trasram.
 Ketebalan plesteran adalah 15 mm.
7.4. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
7.4.1. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya
harus direndam lebih dahulu di dalam air selama
setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan
yang akan dipasang harus juga basah.
7.4.2. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati,
diaduk di dalam bak kayu yang besarnya memenuhi
syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air
sampai didapat campuran plastis. Adukan yang sudah
mengering / kering tidak boleh dicampur dengan
adukan yang baru.
7.4.3. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi
dari 1 (satu meter). Dari pengakhiran pasangan satu
hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak berdiri untuk menghindari retak
dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata tidak boleh
kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya
harus benar-benar pada adukannya.
7.4.4. Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus
dipersiapkan dulu dengan menyumbatnya memakai
batang pisang untuk diameter besar, sedangkan untuk
diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.
7.4.5. Semua pasangan bata harus rata (Horizontal) dan
tiap-tiap kali diukur dari lantai, dengan
menggunakan benang. Pemasangan benang tidak
boleh lebih dari 30 cm di atas pasangan di
bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah
batu satu sama lain harus terdapat pengikat yang
sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu bata
pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya
(di sudut). Lapisan yang satu dengan lapisan yang
diatasnya harus berbeda setengah panjang bata.
Pada pasangan satu batu dan pasangannya lebih
tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk /
peraturan seharusnya.

Halaman: 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

7.4.6. Pada tiap-tiap pertemuan dinding pasangan bata


tegak lurus, di atas setiap lubang pintu dan jendela
atau lubang lain serta dimana luas dinding tidak
lebih dari 12 m2, baik tergambar maupun tidak,
dipasang kolom / balok beton praktis yang
merupakan bingkai, kecuali satu dan lain hal
disesuaikan dengan gambar. Ukuran untuk
balok/kolom praktis tersebut setebal dinding bata
dengan pembesian 4 Ø10 sekang Ø8 - 200. Semua
pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut
90 derajat.
7.4.7. Bilamana didalam pemasangan ternyata terdapat
batu bata yang cacat atau tidak sempurna, maka
batu bata ini harus diganti dengan yang baik atas
biaya kontraktor.

7.5. Pekerjaan Plesteran Dinding dan Plesteran Beton

7.5.1. Sebelum diplester pasangan dinding batako perlu


dibersihkan dari sisa-sisa Bekisting dan dilakukan
penggerokan siar sehingga adukan plesteran akan
cukup mengikat dengan baik pada dinding.
7.5.2. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus
disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu segar,
belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan.
7.5.3. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan
permukaan dinding/beton yang dinyatakan dalam
Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta
dalam Gambar Kerja.
7.5.4. Semua permukaan yang akan menerima bahan
Finishing, misalnya ubin keramik dan lainnya, maka
permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis
horizontal untuk memberi ikatan yang lebih baik
terhadap bahan/material Finishing tersebut.
7.5.5. Plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

Pasal 8
PEKERJAAN KACA

11.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
11.1.1. Pekerjaan Pemasangan Kaca Grafir

11.2. Persyaratan Bahan

Halaman: 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

11.2.1. Semua kaca yang digunakan harus berkualitas


baik, Flatglass, dan tidak bergelombang serta dapat
menahan tekanan angin 122 kg / M².
11.2.2. Kaca Grafir 6 mm Untuk Penutup Lampu.
11.2.3. Bahan-bahan yang digunakan sebelum
dilakukan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor
menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan, mengenai mutu/kualitasnya.

11.3. Persyaratan Pelaksanaan

11.3.1. Pemasangan kaca harus tertanam rapih dan


kokoh ke dalam rangkanya, setiap pasangan kaca harus
diberi list, didempul dan difinishing rapi.
11.3.2. Kaca yang pecah/retak atau yang ada goresan
harus diganti atas biaya Kontraktor.

Pasal 9
PEKERJAAN ACIAN DAN PENGECATAN

12.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
12.1.1. Pekerjaan Acian Tembok/Dinding Bata
12.1.2. Pekerjaan Pegecatan Tembok/Dinding Bata

12.2. Persyaratan Bahan


12.2.1. Bahan untuk Acian terdiri dari:
 Kapur Putih harus produk dari pabrik yang
dijamin standar mutumya oleh pemerintah.
 Semen Putih harus produk dari pabrik yang
dijamin standar mutumya oleh pemerintah.
 Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu,
produk HENKEL, AICA AIBON atau setaraf.

12.2.2. Bahan untuk Cat Tembok/Dinding Bata


 Wallfiller jenis acrylic wallfiller ex Dulux
 Untuk Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer
Sealer ex Dulux
 Untuk Cat finishing jenis Vinyl Acrylic Emulsion
untuk interior, sedang exterior dari jenis
weathershield setara Dulux.
12.2.3. Bahan untuk Pegecatan Permukaan Kayu
 Cat primer jenis QD Metal Primer Red Lead
setara ICI Dulux QD Universal Primer Green.
 Cat dasar jenis Undercoat setara ICI Dulux
Undercoat.

Halaman: 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

 Cat akhir/finish jenis syntetic Super Gloss, setara


ICI Dulux Super Gloss.
 Cat vernis untuk daun pintu, bingkai jendela dan
dinding partisi

12.2.4. Bahan untuk Pegecatan Besi/Metal


 Cat primer jenis QD Metal Primer Red Lead
setara ICI Dulux QD Universal Primer Green.
 Cat dasar jenis Undercoat setara ICI Dulux
Undercoat.
 Cat akhir/finish jenis syntetic Super Gloss, setara
ICI Dulux Super Gloss.
12.2.5. Bahan-bahan yang digunakan sebelumnya
terlebih dahulu Kontraktor menyerahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, mengenai
mutu/kualitasnya.

12.3. Persyaratan Pelaksanaan

12.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor


wajib melakukan percobaan pengecatan (Mock up).
Biaya percobaan ini ditanggung Kontraktor. Hasil
percobaan tersebut harus diserahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan bagi pelaksanaan pekerjaan.
12.3.2. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan
tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal
minimum dari tiap lapisan jadi/Finish minimum sama
dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik.
12.3.3. Apabila dari cat yang dipakai ada
mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka
Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung
misalnya Masker, sarung tangan dan sebagainya
yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
12.3.4. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini
dalam keadaan cuaca yang lembab/hujan, berdebu.
Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat
dengan bahan dasar beracun atau membahayakan
manusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai
ventilasi yang cukup atau pergantian udara
berlangsung lancar. Didalam keadaan tertentu,
misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus
memakai kipas angin untuk memperlancar
pergantian/aliran udara.

Halaman: 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

12.3.5. Peralatan seperti kuas, Roller, sikat kawat,


kape, pompa udara tekan/Vacuum Ceaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari
kualitas/mutu terbaik.
12.3.6. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan
dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan
apabila disetujui Direksi /Konsultan Pengawas
Lapangan.
12.3.7. Pemakaian amplas, pencucian dengan air
maupun pembersihan dengan kain kering terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Direksi terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi
ini.

12.4. Pekerjaan Pegecatan Tembok/Dinding Bata

12.4.1. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus


dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain,
bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan
yang pernah dicat dan dalam kondisi kering.
12.4.2. Lapisan Pertama
 Wallfiller jenis Acrylic Wallfiller
 Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
 Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya
sebar 10 m2/liter.
 Tunggu selama minimum 24 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya.
12.4.3. Lapisan Kedua
 Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer Sealer
 Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller.
 Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya
sebar 13 – 15 m2/liter.
 Tunggu selama minimum 24 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya.
12.4.4. Lapisan ketiga dan keempat
 Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk Interior,
sedang Exterior dari jenis Weathershield setara
Dulux.
 Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller.
 Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya
sebar 11 – 17 m2/liter per lapis.
 Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12
jam .
 Warna ditentukan kemudian.

Pasal 10
PEKERJAAN PAPAN NAMA DAN PASANGAN TEGEL

7.1. Lingkup Pekerjaan

Halaman: 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :


a. Pemasangan Tegel granit pada permukaan / latar papan nama
(Hitam)
b. Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Kantor BPS Kab. Bombana
yang berukuran : T. 1,50 m’ P. 3,00 m’
c. Pengadaan / Pasangan Huruf / Logo Kantor Badan Pusat Statistik
kabupaten Bombana
d. Pasangan Tegel keramik motif batu alam.
7.2 Bahan dan Material
a. Tegel yang dipergunakan adalah Tegel Granit warna hitam Uk. 60
x 60 cm, dengan ketebalan yang sama dan mempunyai sisi-sisi
yang rata dan tegak lurus dengan model/merk/type yang sama
sehingga mempunyai keseragaman nat yang sama.
b. Pasangan tegel keramic motif batu alam dengan ketebalan yang
sama dan mempunyai sisi-sisi yang rata dan tegak lurus dengan
model/merk/type yang sama sehingga mempunyai keseragaman
nat yang sama.
c. Logo Kantor BPS Terbuat dari bahan Stainless Stell warna perak
yang berukuran standard.
d. Pengadaan / Pasangan Huruf / Logo Kantor Badan Pusat Statistik
kabupaten Bombana terbuat dari stainless steel dengan ukuran
standard /dikonsultasikan dengan KPA /PPK(ditentukan kemudian)
7.3. A d u k a n
Adukan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Adukan 1 PC : 3 Pasir untuk pemasangan Tegel Granit dan tegel
keramick dengan ketebalan max. 1,5 cm.
b. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipergunakan untuk Pelesteran timbul
bingkai luar pasangan tegel granit
7.4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pasangan Tegel :
- Sebelum pemasangan tegel harus dibersihkan dari kotoran.
- Nat antara tegel satu dengan lainnya maksimum 1 mm.
- Levelling dan Pembagian Tegel harus benar-benar diperhitungkan
dan sedapat mungkin menghindari pemotongan tegel.
- Pengisian nat tegel harus dilakukan setelah pasangan agak kering
dan dibersihkan dari kotoran.
- Pemasangan tegel keramick motif batu alam dipasang pada
permukaan pas. batu bata antara kolom(Lihat Gambat Kerja)
a. Pasangan Logo dan huruf :
- Pasangan Logo dan huruf dipasang pada permukaan pas. Tegel
granit dengan posisi seimbang.
- keserasian posisi tinggi pasangan huruf yang dipasang dengan
menggunakan perekat atau lem paten sehingga tidak muda jatuh
atau terkupas.
Pasal 11
PEKERJAAN PAGAR TERALIS BESI HOLLOW.

6.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum


1)Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2) Meliputi Pekerjaan Pengadaan dan Pasangan Pagar Teralis
dengan bahan yang disebut dalam persyaratan ini.
6.2. Bahan/ Material

Halaman: 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

6.2.1. Bahan/Material
* Pagar Teralis Besi Stainless Steel Terbuat dari besi dengan
material besi Stainless Steel Kotak Bingkai luar Uk. 4x4 cm , bingkai
dalam uk. 2x4 cm dengan ukuran sesuai gambar
* Bahan harus dalam keadaan baru dan tidak boleh ada karat karat
sebelum pekerjaan dilaksanakan dan harus diperiksa dan mendapat
persetujuan dari direksi sebelum dipasang* Mutu baja yang
digunakan harus mendapat persetujuan dari direksi /SNI.
6.2.2. Ukuran pagar teralis
Dimensi Stainless Steel Bingkai Luar : 4 x 4 mm
Dimensi Stainless Steel Bingkai Dalam : 2 x 4 mm
Pengelasan Besi Dilakukan menyeluruh Pada Bagian Yang Akan
Diakukan Pengelasan.
6.2.3. Jaminan Mutu
Pagar Teralis besi Stainless Steel memenuhi standard sfesipikasi
teknis
diatas dengan jaminan mutu memenuhi standard SNI

Pasal 12
PEKERJAAN BESI PAGAR KAWAT DURI
Pada bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan,
peralatan, tenaga. Untuk pemasangan pagar kawat duri harus
mengikuti gambar kerja (bestek).

Pasal 13
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

14.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan Instalasi Listrik (sistem elektrikal) meliputi:
14.1.1. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan
panel-panel tegangan rendah dan panel kapasitor
sesuai dengan Gambar Rencana, yaitu terdiri dari :
 Panel Utama Tegangan Rendah LVMDP lengkap
dengan Accessories.
 Panel Kapasitor lengkap dengan Automatic Regulator
Power Faktor dan Accessories lainnya.
 Panel Sub Distribusi SDP lengkap dengan
Accessories.
 Panel penerangan LP dan panel Daya PP lengkap
dengan Accessories.

14.1.2. Pekerjaan pentanahan (pembumian) dari Panel,


Armatur lampu, kotak kontak, pintu, rak, tangki
pompa dan peralatan dari bahan metal lainnya,
lengkap dengan bak kontrol, elektroda pentanahan dan
Accessories.
14.1.3. Pekerjaan sistem Penerangan dan Stop Kontak,
terdiri dari:

Halaman: 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis


Armature lampu, stop kontak biasa dan stop kontak
khusus dari Under Floor Duct.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa
instalasi pelindung kabel serta berbagai
accessories lainnya seperti : Box untuk saklar dan
stop kontak, Bands/Elbouws, Socket dan lain- lain.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel
instalasi penerangan dan stop kontak.
14.1.4. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan
sistem pentanahan lengkap dengan bak kontrol,
elektoda pentanahan dan Accessories.
14.1.5. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan
sistem penangkal petir non radio aktif lengkap dengan
Accessories.
14.1.6. Pengadaan dan pemasangan pekerjaan lainnya
yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi
dengan baik seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rak,
Support Equipment dan Accessories.

14.2. Persyarat Bahan

14.2.1. Semua bahan/material yang disupply dan


dipasang oleh Kontraktor/Pemborong harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah
tropis.
14.2.2. Semua bahan/material harus dari produk dengan
kualitas baik dan dari produksi yang terbaru. Untuk
menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru
maka Kontraktor/Pemborong harus menunjukkan surat
Order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
14.2.3. Peralatan Panel meliputi : Switch, Circuitbreker,
alat ukur dan kontaktor.
14.2.4. Peralatan Lampu meliputi : Armature, bola lampu,
Ballast, kapasitas dan Fitting.
14.2.5. Peralatan Instalasi meliputi : stop kontak, saklar,
dan Grid Switch.
14.2.6. Produk Pabrik yang harus digunakan :

No Jenis Merek
1. Kabel TR : NYA, NYM, NYY, Eterna
NYFGBY
2. Kabe tahan api (FRC) EGA
3. Box Panel TR : EGA
Komponen Panel :

Halaman: 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT (RKS)
“Syarat – Syarat Teknik”

- Switch , CB, MCB


- MCCB, ACB Merlin Gerin, Siemens, Klocner
- HRC fuse, diazed fuse Moeller
- Pilot lamp Merlin Gerin, Siemens, Klocner
- Perlengkapan , Asesories Moeller
4. - Saklar, Grid Switch, stop Telemecanique
kontak Alco
Fixture Lamp
5. Ballast low loss Primalite
6. Starter Fitting Lamp Holder
Capasitor Lamp Primalite
Kap lampu ( Lampu Armatur)

14.3. Persyaratan Pelaksanaan

14.3.1. Sebelum pemasangan instalasi listrik,


Kontraktor/Pemborong harus membuat dan
menyerahkan gambar-gambar kerja (Shop Drawing)
untuk mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan
Pegawas Lapangan.
14.3.2. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah
pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca dan dijaga
selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung
kabel dalam tanah yang menembus keluar dinding
pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat pada
ujung-ujungnya dengan Sealant untuk mencegah
masuknya air tanah dan ujung kabelnya harus ditutup
rapat.
14.3.3. Kontraktor/Pemborong harus menyediakan
peralatan tambahan (Accesories) yang tidak ditunjukan
dalam gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu
untuk menunjang terselenggaranya sistem secara
lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi
dengan baik dan sempurna.

Dibuat Oleh
Konsultan perencana
CV. NIZAR ENGINEERING CONSULTANT

HAMRA,A.Md
Direktur

Halaman: 23

Anda mungkin juga menyukai