BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup di proyek Rumah Susun BBWS Semarang
Untuk mengetahui strukur organisasi di proyek Rumah Susun BBWS Semarang
2. Untuk mengetahui cara kerja strukur organisasi proyek dari dari planning,
organizing, monitoring, dan evaluation
3. Untuk mengetahui proses penyelesaian permasalahan di proyek tersebut.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
Lokasi
Proyek
3. Komunikasi
Komunikasi dalam proyek susun ini berlangsung lancar dan baik. Seperti
perijinan ke warga sebelum proyek ini dimulai pun berjalan lancar.
Komunikasi antar tukang, tukang kepada mandor, mandor kepada pelaksana
dan kontraktor, kontraktor dengan mk pun berjalan baik selama proyek
berlangsung.
3.4 Struktur Organisasi yang ada di Proyek Rumah Susun BBWS Semarang
1. Planning
Owner meminta PT. Sava Bintang Padang (Konsultan Perencana) untuk
merencanakan gambar. Lalu dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya (Kontraktor
Pelaksana) dikarenakan menang lelang dan diawasi oleh PT. Yodya Karya
(Konsultan Pengawas).
2. Organizing
Dalam organizing, kontraktor memberi perintah kepada kepala tukang kemudian
kepala tukang berkoordinasi dengan tukang-tukang dibawahnya.
3. Monitoring
Dilakukan pengawasan secara langsung, Konsultan Pengawas sambil mengawasi
pekerjaan tukang berjaga di kantor pemasaran setiap hari. Terdapat pula bagian
lapangan dan administrasi dari divisi logistik yang mengawasi sisa bahan. Apabila
terdapat masalah dapat dikoordinasikan secara langsung dengan baik.
4. Evaluasi
Dalam hal ini proyek yang kami tinjau evaluasi proyek dilakukan oleh konsultan
Pengawas dan hasil dari evaluasi tidak ditemukan sesuatu yang tidak
menguntungkan proyek tesebut, dan selalu mencapai target.
5. Controlling
Untuk proyek yang kami tinjau kontroling yang dilakukan itu dilakukan oleh
konsultan Pengawas dan berkoordinasi dengan kontraktor juga. Dan selama
kontroling proyek tidak ditemuka hal-hal yang dapat menghambat pengerjaan
proyek tersebut.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang
1. Cuaca
Salah satu permasalahan yang sering terjadi di Indonesia pada akhir tahun dan
tidak dapat dicegah yaitu cuaca. Pada akhir tahun Indonesia mengalami musim
penghujan, hujan merupakan permasalahan pada pekerjaan konstruksi terlebih
pada pekerjaan pengecoran karena air hujan dapat menurunkan mutu beton jika
ikut tercampur pada saat pengecoran.
2. Delay Material
Dalam pengiriman material juga sering mengalami keterlambatan diakibatkan arus
lali lintas yang tidak pasti. Sebagai contoh yaitu keterlambatan pengiriman triplek
untuk begisting, jika ketidak tersediaan material untuk melakukan pengecoran
maka pekerjaan pengecoran harus ditunda dan dapat mengakibatkan kerugian.
4. Akses Sempit
Karena lokasi proyek mempunyai akses jalan dan lokasi proyek yang cukup
sempit maka mobilitas pekerja dan truk menjadi terbatas hal ini juga dapat
menimbulkan masalah jika tidak ditangani dengan cara mengatur lalu lalang truk
yang beraktivitas.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Setiap pekerjaan konstruksi pasti mengalami permasalahan yang harus diselesaikan
sesuai dengan masalah yang terjadi dan dimana masalah itu terjadi dan kondisi yang
terjadi pada proyek tersebut. Jadi setiap permasalahan mempunyai penyeselaian yang
berbeda. Cara penanggulangan masalah bisa didapatkan seiring dengan pengalaman
yang didapatkan selama mengerjakan suatu proyek.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang
DAFTAR PUSTAKA