Anda di halaman 1dari 11

Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia termasuk kedalam negara berkembang hal itu berarti Indonesia
sedang mengalami pertumbuhan dalam berbagai bidang, diantaranya pertumbuhan di
sektor ekonomi dan yang sedang gencar dikerjakan perintah adalah mengembangkan
Indonesia dalam sektor infrastuktur. Infrastruktur sendiri terdiri dari berbagai macam
hal diantaranya adalah fasilitas umum seperti rumah sakit, jalan raya dan bandara.
Infratruktur berhubungan langsung dengan berkembangnya bidang ekonomi suatu
negara maka dari itu pemerintah sedang gencar memperbaiki dan membuat
infrastruktur yang merata di setiap wilayah di Indonesia agar perekonomian di
Indonesia dapat berkembang dan dapat bersaing dengan negara lain. Berkembangnya
negara Indonesia sudah mulai terlihat dengan banyaknya perusahaan asing yang mulai
berdatangan ke Indonesia karena melihat besarnya pasar yang berada di Indonesia.
Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah juga turut mengalami perkembangan
beberapa tahun belakangan ini. Berkembangnya Kota Semarang berbanding lurus
dengan bertambahnya penduduk di Kota Semarang, hal itu berarti banyaknya
kebutuhan akan tempat tinggal di Semarang namun terbatasnya lahan yang tersedia.
Permasalahan itu yang belakangan ini mulai di lirik oleh banyak pihak dengan
membangun apartement dan rumah susun. Salah satu proyek yang sedang dibangun di
Kota Semarang bagian atas dan berdekatan dengan Universitas Diponegoro yaitu
Pembangunan Rumah Susun BBWS Semarang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ruang lingkup di proyek Rumah Susun BBWS Semarang ?
2. Bagaimana struktur organisasi di proyek Rumah Susun BBWS Semarang?
3. Bagaimana cara struktur organisasi proyek tersebut dijalankan dari planning,
organizing, monitoring, dan evaluation.?
4. Bagaimanakah solusi dalam permasalahan di proyek Rumah Susun BBWS
Semarang?
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup di proyek Rumah Susun BBWS Semarang
Untuk mengetahui strukur organisasi di proyek Rumah Susun BBWS Semarang
2. Untuk mengetahui cara kerja strukur organisasi proyek dari dari planning,
organizing, monitoring, dan evaluation
3. Untuk mengetahui proses penyelesaian permasalahan di proyek tersebut.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Proyek


Proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia material,
peralatan, dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai sasaran dan tujuan Husen (2009:4)

2.1 Pengertian Manajemen Proyek


Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu “Manajemen” dan “Proyek”.
Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang
terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
terhadap sumber-sumber daya terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang
efektif dan efisien.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpukan beberapa pengertian dari manajemen
proyek. Manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan
keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang
optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja, Husen
(2009:4).
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Proyek

Rusunawa BBWS Pemali Juwana Semarang beralamat di Jalan Ngesrep Timur V


Sumurboto Utara RT 5 RW 4. Lokasi proyek dapat dilihat di Gambar 3.1

Lokasi
Proyek

Gambar 3.1 Peta Lokasi Rusunawa BBWS Pemali Juwana


Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

Gambar 3.2 Denah Site Plan Rusunawa BBWS Pemali Juwana

Batas-batas wilayah proyek adalah sebagai berikut:


a. Sebelah Utara : Lahan Kosong
b. Sebelah Timur : Gudang Alat Berat BBWS Pemali Juwana
c. Sebelah Barat : Komplek PLN Sumurboto
d. Sebelah Selatan : Perumahan Warga dan Kantor LPJK
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

3.2 Pelaksanaan Proyek


Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Rusunawa BBWS Pemali Juwana
Semarang dilaksanakan dalam sistem pelelangan dan diperlukan ruang lingkup
mengenai pekerjaan tersebut. Berikut ini adalah data-data mengenai Proyek
Pembangunan Rusunawa BBWS Pemali Juwana Semarang.
3.2.1.Data proyek:
1. Nama Proyek : Rusunawa BBWS Pemali Juwana
2. Alamat Proyek : Jalan Ngesrep Timur V Sumurboto Utara RT 5 RW 4.
RW 4.
3. Mulai Pelaksanaan : 16 Mei 2018
3.2.2.Data teknis:
1. Luas Tanah/Lahan : ± m2
2. Luas Bangunan : 6300 m2 (lantai 1-lantai 8)
3. Tinggi Bangunan : 30,2 m2
4. Jenis Pondasi : Bored pile Ø 600 mm,panjang 6 meter
5. Struktur Bangunan : Beton Bertulang
6. Jumlah Lantai : 8 Lantai

3.3 Ruang Lingkup Proyek


Dalam suatu ruang lingkup proyek terdapat bagian - bagian seperti waktu, dana,
kualitas, resiko, sumber daya manusia, komunikasi, dan manajemen proyek. Dari
proyek yang perumahan tersebut kami hanya mengamati bagaimana proses
pembangunan proyek berjalan. Yang kami amati yaitu kualitas, sumber daya manusia,
dan komunikasi antar tukang, tukang kepada mandor, mandor kepada pelaksana dan
kontraktor, kontraktor dengan mk.
1. Kualitas
Kualitas proyek rumah susun ini cukup baik, karena dari proses pengerjaan
dan cara pengerjaannya jarang menemui kendala selama pengerjaan,juga rapi,
dan tepat waktu. Kualitas proyek rumah susun ini bisa berkualitas baik karena
sumber daya manusia yang menjadi tukang di proyek tersebut paham dan
mengerti apa yang mereka kerjakan dan bagaimana proses dalam
pengerjaanya. Di dalam kualitas yang baik tentu juga ada sistem pengawasan
yang baik, yang berperan sangat penting dalam proses pengawasan
pembangunan proyek rumah susun ini adalah mk.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

2. Sumber daya manusia


Dalam pengerjaan proyek yang kami amati hampir tidak ada suatu masalah
yang fatal yang berkaitan dengan sumber daya manusianya. Dikarenakan
sumber daya manusia yang bekerja di proyek rumah susun ini sudah mengerti
apa yang harus dikerjakan dan mengerti arahan dari kontraktor dan mk.

3. Komunikasi
Komunikasi dalam proyek susun ini berlangsung lancar dan baik. Seperti
perijinan ke warga sebelum proyek ini dimulai pun berjalan lancar.
Komunikasi antar tukang, tukang kepada mandor, mandor kepada pelaksana
dan kontraktor, kontraktor dengan mk pun berjalan baik selama proyek
berlangsung.

3.4 Struktur Organisasi yang ada di Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

Pemilik Proyek (owner)


Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Konsultan Pelaksana


PT. Sava Bintang Padang PT. Yodya Karya PT. Abipraya

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Pembangunan Rusunawa BBWS Semarang


Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

3.5 Cara Menjalankan Struktur Organisasi Proyek

1. Planning
Owner meminta PT. Sava Bintang Padang (Konsultan Perencana) untuk
merencanakan gambar. Lalu dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya (Kontraktor
Pelaksana) dikarenakan menang lelang dan diawasi oleh PT. Yodya Karya
(Konsultan Pengawas).

2. Organizing
Dalam organizing, kontraktor memberi perintah kepada kepala tukang kemudian
kepala tukang berkoordinasi dengan tukang-tukang dibawahnya.

3. Monitoring
Dilakukan pengawasan secara langsung, Konsultan Pengawas sambil mengawasi
pekerjaan tukang berjaga di kantor pemasaran setiap hari. Terdapat pula bagian
lapangan dan administrasi dari divisi logistik yang mengawasi sisa bahan. Apabila
terdapat masalah dapat dikoordinasikan secara langsung dengan baik.

4. Evaluasi
Dalam hal ini proyek yang kami tinjau evaluasi proyek dilakukan oleh konsultan
Pengawas dan hasil dari evaluasi tidak ditemukan sesuatu yang tidak
menguntungkan proyek tesebut, dan selalu mencapai target.

5. Controlling
Untuk proyek yang kami tinjau kontroling yang dilakukan itu dilakukan oleh
konsultan Pengawas dan berkoordinasi dengan kontraktor juga. Dan selama
kontroling proyek tidak ditemuka hal-hal yang dapat menghambat pengerjaan
proyek tersebut.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

3.6 Identifikasi dan Analisis Permasalahan


Dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi pasti terdapat permasalahan-permasalahan
yang terjadi baik itu permasalahan sederhana sampai permasalahan yang serius
bahkan sampai dapat membuat proyek itu merugi. Berikut ini adalah beberapa
masalah yang terjadi di Proyek Pembangunan Rumah Susun BBWS Semarang.

1. Cuaca
Salah satu permasalahan yang sering terjadi di Indonesia pada akhir tahun dan
tidak dapat dicegah yaitu cuaca. Pada akhir tahun Indonesia mengalami musim
penghujan, hujan merupakan permasalahan pada pekerjaan konstruksi terlebih
pada pekerjaan pengecoran karena air hujan dapat menurunkan mutu beton jika
ikut tercampur pada saat pengecoran.

2. Delay Material
Dalam pengiriman material juga sering mengalami keterlambatan diakibatkan arus
lali lintas yang tidak pasti. Sebagai contoh yaitu keterlambatan pengiriman triplek
untuk begisting, jika ketidak tersediaan material untuk melakukan pengecoran
maka pekerjaan pengecoran harus ditunda dan dapat mengakibatkan kerugian.

3. Truk Mixer terlambat


Sama dengan keterlambatan material, keterlambatan bahan baku utama dalam
sebuah pekerjaan konstruksi yaitu beton readymix hal ini sering dialami pada
sebuah proyek konstruksi jika terjadi keterlambatan truk maka dapat
mengakibatkan kerugian.

4. Akses Sempit
Karena lokasi proyek mempunyai akses jalan dan lokasi proyek yang cukup
sempit maka mobilitas pekerja dan truk menjadi terbatas hal ini juga dapat
menimbulkan masalah jika tidak ditangani dengan cara mengatur lalu lalang truk
yang beraktivitas.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Setiap pekerjaan konstruksi pasti mengalami permasalahan yang harus diselesaikan
sesuai dengan masalah yang terjadi dan dimana masalah itu terjadi dan kondisi yang
terjadi pada proyek tersebut. Jadi setiap permasalahan mempunyai penyeselaian yang
berbeda. Cara penanggulangan masalah bisa didapatkan seiring dengan pengalaman
yang didapatkan selama mengerjakan suatu proyek.
Proyek Rumah Susun BBWS Semarang

DAFTAR PUSTAKA

Husen, Abrar. 2009, Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai