PEKERJAAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN/REHABILITASI/RENOVASI
GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN GORONTALO
TAHUN ANGGARAN 2018
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pengawasan merupakan bagian dalam proses pembangunan gedung negara agar rencana
teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung efektif. Mengingat Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo tidak mempunyai
tenaga ahli yang kompeten sesuai spesifikasi yang diperlukan, maka diperlukan adanya
konsultan pengawas bertanggungjawab secara penuh kepada pemberi kerja.
Secara kontraktual, Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat
Komitmen / Penanggungjawab Kegiatan. Dalam kegiatan operasionalnya, Konsultan
Pengawas akan mengawasi proses pembangunan dan melaporkan secara berkala.
c. SASARAN
1) Tercapainya pekerjaan kontruksi yang sesuai dengan perencanaan
2) Tercapainya pembangunan dari aspek mutu, waktu dan biaya sesuai dengan rencana
yang diinginkan oleh pengguna jasa.
d. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pone Kecamatan Limboto Barat
.
e. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai melalui APBN Tahun 2018
2. KEGIATAN PENGAWASAN
Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan pembangunan yang
dikerjakan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya
dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir
pembangunan/Rehabilitasi/renovasi gedung dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan, dan telah diterima dengan baik oleh Pengguna
Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pengendali Kegiatan
dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan,
serta penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan lainnya.
Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan Kegiatan
Supervisi menjadi tanggung jawab Konsultan Supervisi. Keluaran yang diminta dari Konsultan
Supervisi berdasarkan KAK ini diantaranya :
a. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan supervisi.
b. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang
penting dari Konsultan Supervisi/Direksi Kegiatan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
c. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi keterangan
tentang :
1) Tenaga kerja.
2) Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
3) Alat-alat.
4) Pekerjaan yang diselenggarakan.
5) Waktu pekerjaan.
6) Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian.
d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
e. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/
Kurang, jika ada tambah/kurang pekerjaan.
f. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.
g. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings) yang dibuat oleh
kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi.
i. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) setiap minimal 2 (dua) kali sebulan.
j. Gambar Perincian (shop drawings) bila perlu, dan Kurva S (S Curve) dari Rekanan/
Kontraktor.
b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi yang berlaku dan
disyaratkan.
c. Hasil evaluasi Supervisi dan dampak yang ditimbulkan.
d. Ketepatan waktu pelaksanaan.
Penanggung jawab profesional supervisi adalah tidak hanya Konsultan sebagai suatu
Perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional supervisi yang terlibat.
4. JANGKA WAKTU
Kegiatan Supervisi dilaksanakan sejak pelaksanaan konstruksi/ fisik dimulai sampai dengan
diserahkannya pekerjaan tersebut kepada pengguna jasa (Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen/ Pemilik Pekerjaan). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk
melaksanakan tugas supervisi yang diberikan kepada Konsultan Supervisi/pengawas adalah
selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender atau 6 (enam) bulan dan pemeliharaan
berkala selama 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender.
5. KEBUTUHAN PERSONIL
Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam Supervisi sesuai
dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya
pelaksanaan Kegiatan Supervisi. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan Supervisi
harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari
lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan
tugasnya, Konsultan Supervisi harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan
kegiatan, yaitu minimal terdiri dari :
a. Tenaga Ahli, meliputi :
1) Site Engineer/Koordinator Pengawas : 1 orang
Berlatar belakang pendidikan S1- Teknik Sipil & memiliki pengalaman kerja yang
sesuai minimal 6 (Enam) tahun untuk S1, serta memiliki Sertifkat Keahlian (SKA) Ahli
Managemen Konstruksi Madya dan Ahli Manajemen Proyek – Madya.
2) Chief Inspector : 1 orang
S1-Teknik Sipil & memiliki pengalaman kerja yang sesuai min. 5 (lima) tahun, serta
memilki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung – Madya.
c. Konsultasi, meliputi :
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pengendali
Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk membahas segala masalah dan persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 4 (empat) kali setiap bulannya,
dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan; Konsultan
Perencana Teknis; Rekanan/ Kontraktor pelaksana; dan Tim Teknis, dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima masing-masing pihak paling lambat satu minggu
kemudian. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di
lapangan atau di tempat kerja lainnya.
3) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena ada
permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d. Pelaporan, meliputi :
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologi kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Pengguan Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pelaksana Kegiatan atau Pengelola Kegiatan mengenai volume, prosentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan Rekanan/ Kontraktor pelaksana.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, prosentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/ Kontraktor
pelaksana dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor
pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor
pelaksana (shop drawings).
5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan akhir
pekerjaan.
7. LAPORAN
Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas
dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio dan diserahkan kepada Pengguna Jasa,
Laporan yang dimaksud meliputi :
a. Laporan Bulanan yang memuat dan dengan susunan yang berisi :
1) Pengantar
2) Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan fisik dan prestasi
keuangan dan permasalahan-permasalahan yang timbul pada saat periode tersebut.
3) Jadwal pelaksanaan
4) Laporan mengenai personil konsultan
5) Data foto lapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah akhir bulan
sebelumnya, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku setiap bulannya.
8. PENUTUP
Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah mempelajari
dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pokja Pengadaan Jasa
Konsultansi, Konsultan Supervisi agar segera membuat Usulan Teknis/ Proposal Teknis agar
dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan Jasa
Konsultan Supervisi sesuai peraturan yang berlaku.