Anda di halaman 1dari 90

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA

P a g e |1

URAIAN PENDEKATAN,
METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada Konsultan Pengawas, diperlukan pemahaman
tentang permasalahan pekerjaan dan kajian pola pikir permasalahan dan penanganannya, dimana
pendekatan umum yang akan dipergunakan dalam pemahaman pekerjaan tersebut adalah bahwa:

Konsultan akan mengarahkan kontraktor agar bekerja dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan.

Kontraktor dianggap mitra kerja yang perlu dan harus diawasi agar hasilnya tidak merugikan
Direksi sehingga sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

Konsultan pada prinsipnya berdiri diantara Direksi dan kontraktor dalam hal kebenaran teknis.

Gambar Sinergi pengelola proyek konstruksi


Hasil optimal pelaksanaan pembangunan harus dapat ditunjukkan secara nyata dan
dipertanggungjawabkan, baik secara keseluruhan maupun pada tiap tahapan kegiatan, yang

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |2

dilakukan dalam mewujudkan konsep pembangunan. Landasan yang perlu dimengerti adalah
bahwa pada hakekatnya proses pembangunan yang dilaksanakan merupakan proses
memanfaatkan sumber daya (manusia, material, alat, metode, dan dana) secara terorganisasi
menjadi produk pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan awal, yaitu tepat
mutu, waktu dan biaya. Proses dapat digambarkan sebagai berikut:
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan konstruksi secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan dengan benar, karena adanya saling ketergantungan dan saling pengaruh di antara
faktor-faktor biaya, waktu, dan kualitas. Yang kedua adalah masalah yang berkaitan dengan upaya
mencapai pelaksanaan konstruksi sebagai pekerjaan yang benar. Dalam hal ini dikaitkan dengan
kegiatan koordinasi dan pengendalian seluruh fungsi pengawasan.
Agar pelaksanaan konstruksi dapat berhasil, maka kegiatan unsur-unsur yang terkait terutama
konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana perlu dikoordinasikan dan dikendalikan secara
terarah dan sinergi. Guna mencapai hal demikian, maka tujuan, sasaran dan teknis pelaksanaan
setiap pekerjaan perlu dinyatakan secara jelas dan terinci.

Gambar Sinergi Terpadu

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |3

A.1

Kajian Pemikiran
Didalam rencana strategi pada umumnya perlu memperhatikan kekuatan dan kelemahan

yang ada , serta potensi dan ancaman yang ada dari beberapa faktor yang ada disekitarnya.
Secara skematis dapat disajikan seperti gambar dibawah ini :

OUTPUT

PROCESS
INPUT

Analisa Situasi
Analisa SWOT
Analisa Keinginan
Pemilik
Studi perbandingan

1. Data Internal
2. Data
Eksternal

a. Bangunan yang memperhatikan :


- Standartisasi fasilitas pasar modern
- Keserasian dan Unity dengan
bangunan sekitar eksisting
- Sarana lainnya
b. Ruangan gedung yang baik
c. Pembangunan Fisik Gedung yg
cermat

Gambar F.1 : Sistematika Kajian pemikiran

Adapun analisa yang akan dipakai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Analisa situasi, adalah analisis secara umum mengenai lingkungan, site/ tapak, akses dll
yang dihubungkan dengan keadaan internal, kinerja dari Pembangunan proyek tsb.

Analisa

SWOT,

adalah

kemungkinan

peluang

pengembangan

dengan

memperhitungkan kekuatan dan potensi yang ada dan beberapa kelemahan dan
kendalanya

Analisa PEST ( Kesehatan, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi ) berupa peraturan
baik secara umum dan termasuk didalamnya dalam pemakaian peralatan yang modern
dalam pengoperasian Gedung dsb.

Analisa Stake Holder, adalah untuk mengetahui dukungan beberapa stake holder
terhadap perkembangan dan pelayananan perdagangan pada masysrakat
umum.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

secara

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |4

A.2

Pola Pikir Kajian Permasalahan


Permasalahan yang mungkin timbul dalam penanganan Kegiatan tersebut, diidentifikasi
berdasarkan tinjauan terhadap lingkup penugasan Konsultan dari tiap tahap kegiatan yang
akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya, pola pikir terhadap kajian permasalahan ini dapat
dilihat pada Diagram di bawah ini.

Dinas Terkait

Pengadaan
Pelayanan
dan
Prasarana yang memenuhi standar
pelayanan
Penjabaran Visi dan Misi
bangunan dalam melaksanakan
penyempurnaan, pendayagunaan
dan pembinaan terhadap seluruh
unsur sistem pelayanan
sebagai Unit yang Strategis

Bangunan Gedung
Yang representatif sesuai
standar pelayanan

Gedung / Bangunan
yang memenuhi standar
pelayanan

Pelaksanaan :

Konsultan
Pengawas
Gambar A.2. Pola Pikir Kajian Permasalahan

A.3

Transparan
Efektif dan efisien
Partisipatif
Accountability

Pola Pikir Penanganan Pekerjaan

Sesuai kajian permasalahan di atas maka untuk penanganan Pekerjaan Pembangunan tersebut,
dijabarkan dalam rincian sebagai berikut :
a. Pemahaman Permasalahan
Dari kajian permasalahan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi masalah
merupakan pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut
akan digunakan sebagai titik tolak pendekatan penanganan pelaksanaanya.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |5

Identifikasi permasalahan tersebut dilakukan pada komponen - komponen sebagai


berikut :
Tahapan Kegiatan
Lingkup Wilayah
Lingkup Penugasan
Bidang Pembangunan yang ditangani.
Untuk lebih jelasnya keterkaitan masing-masing komponen tersebut dapat dilihat
pada Diagram berikut ini.

Tahapan
Kegiatan
Lingkup
Wilayah
Perencanaan

Unsur - Unsur

Identifikasi
Permasalahan

Lingkup

Signifikan

Implementasi
Melalui
Pendekatan dan
Metodologi yang
Sesuai

Penugasan

Bidang
Pembangunan
Gambar A.3. Identifikasi permasalahan

Adapun pembahasan yang lebih rinci dari kerangka identifikasi di atas adalah
sebagai berikut :

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |6

1) Tahap Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan yang ada meliputi : tahap persiapan/
pemrograman, pendataan aspek-aspek yang terkait, penganalisaan terhadap
aspek-aspek yang berpengaruh dan penyusunan rekomendasi mengenai
kelayakan dan program penanganan.
Dari tahapan kegiatan tersebut pada setiap tahapannya memiliki karakteristik yang dapat
dijabarkan seperti pada Diagram berikut ini :

TAHAP KEGIATAN

UNSUR-UNSUR YANG SIGNIFIKAN

OUTPUT YANG
DIHARAPKAN

Persiapan/
Pemograman

Pendataan
Analisis

Kendala waktu
Bentuk perpaduan & kemudahan
pelaksanaan

Survey & investigasi


Pemahaman terhadap aspek terkait :
Tata Ruang ( Spasial )
Aksesibilitas
Kelestarian Lingkungan
Analisis Aspek Teknis Terkait
Rekomendasi

PELAKSANAAN
KEGIATAN

Tepat Mutu
Tepat Waktu
Tepat Biaya
Tertip Administrasi
Berhasilguna

Rekomendasi
Gambar F.4. Diagram Tahap Pelaksanaan Kegiatan

2) Lingkup Wilayah Kerja


Pemahaman terhadap lingkup wilayah kerja penugasan akan sangat
membantu terutama dalam penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan
karakteristik fisik daerah maupun karakteristik sosial ekonomi dan budaya
masing-masing daerah.
Lingkup Penugasan
Yang dimaksud dengan lingkup penugasan disini adalah konsentrasi jenis
tugas yang harus dilakukan oleh Konsultan termasuk hal-hal yang harus

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |7

diperhatikan (unsur-unsur yang spesifik) dalam lingkup penugasan tersebut.


Hal ini erat sekali keterkaitannya dengan mekanisme pendekatan dan
penanganan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga berhasil guna dan
tepat pada sasaran yang dimaksud.
b. Proses Pelaksanaan
Setelah mengkaji dan memahami permasalahan yang akan dihadapi, Konsultan
mencoba menyusun pemahaman - pemahaman tersebut dalam bagan alir yang
menunjukan proses pelaksanaan yang ditangani, baik meliputi proses input output
pada setiap tahap kegiatan maupun rincian mekanisme pelaksanaannya.
Secara garis besar, proses pelaksanaan secara makro mencakup kegiatan yang
bersifat konsep dan strategis yang kemudian diimplementasikan ke dalam langkah
konkret.

Perumusan Tujuan dan Sasaran (GOAL)

Pada tahap awal perlu dirumuskan tujuan dan sasaran perencanaan secara umum
dan bersifat kualitatif, yaitu berupa idealisme yang sudah disesuaikan dengan
kondisi wilayah perencanaan secara umum. Input (masukan) dalam perumusan
tujuan dan sasaran tersebut adalah berupa sinthesa awal potensi dan masalah
yang berkembang/terjadi di wilayah perencanaan pada umumnya, yang
seterusnya dirumuskan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan potensi
yang ada, serta pengendalian kendala-kendala yang terjadi.

Identifikasi Potensi dan Kendala

Pada tahap ini sudah dilakukan pendataan secara rinci sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dimana harus memperhatikan elemen-elemen perencanaan,
sehingga secara teoritis dapat disimpulkan potensi-potensi yang ada serta
kendala-kendala yang terjadi di wilayah Perencanaan dan wilayah sekitarnya.
Input perumusan potensi dan kendala tersebut adalah berupa data-data fisik,
potensi dan kondisi wilayah.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |8

Analisis Pengembangan

Proses analisis ini mendasarkan 2 (dua) hal pokok, yaitu data-data yang sudah
dirumuskan dalam potensi dan kendala, serta kebijakan-kebijakan umum yang
ada, baik yang berupa kebijakan spasial, peraturan perundangan serta biaya yang
dibutuhkan. Gambaran skematis kegiatan pengendalian yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
Tahap Pelaksanaan

Kegiatan Pengendalian Biaya

Pekerjaan
- Konsepsi Perancangan

- Pembuatan Cost Plan oleh Konsultan Perencana

- Pendekatan Skematis

- Pembuatan Preliminary Estimate Cost

- Perancangan Skematis

- Pembuatan Estimate Cost

- Pengembangan Rancangan

- Penyesuaian Estimate Cost

- Dokumen Pelaksanaan

- Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

- Pelelangan

- Penentuan RAB hasil pelelangan oleh Konsultan


Pengawas
- Pengendalian Pekerjaan Tambah & Kurang oleh
Konsultan Pengawas

- Pelaksanaan Konstruksi

- Penerapan Value Engineering (tidak dilaksanakan


sesuai aanwijzing)

- Penyerahan

- Pengukuran Biaya yang dikeluarkan

A.4 Pemahaman Terhadap Lokasi Pekerjaan


Dalam pelaksanaan Kegiatan ini, diperlukan data-data pendukung tentang kondisi wilayah
pengamatan. Disamping itu pengenalan kondisi dan permasalahan yang ada pada
lingkungan sekitar tersebut merupakan input data dalam proses pelaksanaan pembangunan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e |9

sehingga mendapatkan hasil akhir yang lebih optimal dalam melaksanakan pengawasan
Pembangunan.
Penjabaran mengenai kondisi Gedung pada umumnya hanya akan mencakup beberapa data
awal yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sistematika seringkas
mungkin. Pemahaman terhadap lokasi pekerjaan sedikit banyak akan menentukan
kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawab
konsultan

OUTPUT :

A.5. Bagan Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Gedung


E

Tahap Pelaksanaan Konstruksi

MELAKSANAKAN
RAPAT KOORDINASI
/ PRE
CONSTRUCTION
MEETING

MEMBANTU
PERSIAPAN
KERJA
KONTRAKTOR

PERBAIKA
N
TID
AK

Pengajuan
Shop
Drawing

PERSETUJ
UAN
Y
A
Pelaksanaan
Pekerjaan

MELAKSANAKAN
RAPAT LAPANGAN

PERBAIKA
N

TID
AK

PERSETUJ
U-AN
HASIL

RAPAT

Y
A
PENGAWASAN
PENYELESAIAN
PEKERJAAN

- Risalah PCM
- Menerapkan Rencana
Mutu Kontrak/Quality
Assurance
- Pengurusan IMB
- Penerbitan Ijin Mulai Kerja
- Penerbitan Site and Over
- Penetapan Struktur
Organisasi Kerja
- Persetujuan Mobilisasi
Peralatan
- Persetujuan Pemakaian
Materail
- Penyusunan Laporan
Mingguan
- Laporan Bulanan
- Ijin Pelaksanaan Bagian
Bagian Pekerjaan
- Pemeriksaan/Penelitian
Shop Dawing
- Justifikasi Perubahanperubahan
- Check List Mutu hasil
pelaksanaan Pekerjaan
- Proses Perintah
Perubahan / Change Order
- Perhitungan Volume
Pekerjaan
Pelaksanaan/Terpasang
- Membantu / Memeriksa
Pembayaran / Termyn
- Mengadministrasikan
Proses Konstruksi
- Melakukan Pengendalian
Pelaksanaan Pekerjaan
- Melakukan Monitoring
Pelaksanaan Pekerjaan
sesuai
spesifikasi/peraturan yang
ditetapkan

2
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 10

2
OUTPUT :
INSPEKSI
PENYELESAIAN
PEKERJAAN

PERBAIKAN
PERSETUJUAN

TIDAK

YA
Test Commisioning
Pekerjaan M & E
PERBAIKAN
PERSETUJUAN
TIDAK
YA
Penerbitan Sertifikat Kelaikan
Mekanikal & Elektrikal

- Menerbitkan Hasil Chek


list mutu pekerjaan
- Pelaporan Kemajuan
Pekerjaan
- Penerbitan Berita Acara
Testing dan Commisioning
- Pemeriksaan / penelitian
serta persetujuan As Built
Drawing
- Menerbitkan hasil inspeksi
akhir masa pemeliharaan
- Membantu menerbitkan
Sertifikat Penyerahan
Terakhir.
- Pelaporan dan
Pengarsipan bendel
admininistrasi proses
pelaksanaan konstruksi
- Memberikan rekomendasi
untuk penyerahan
Pertama

PERBAIKAN
PERSETUJUAN
TIDAK
YA
Pengawasan Penyelesaian
Pekerjaan

Pemeriksaaan Pertama
Penyelesaian Pekerjaan
PERBAIKAN
PERSETUJUAN
TIDAK
YA
Penyerahan I

3
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 11

3
OUTPUT :

Masa Pemeliharaan

Pemeriksaaan Kedua
Pekerjaan

PERBAIKAN
PERSETUJUAN
TIDAK
YA

- Pengawasan untuk
pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan
- Melakukan Monirtoing
berkala pada masa
pemeliharaan
- Melakukan Inspeksi akhir
menjelang akhir masa
pemeliharaan
- Memberikan rekomendasi
untuk penyerahan kedua

Penyerahan II

SELESAI

Catatan :
Bila salah satu proses telah dilakukan/dilakukan secara terpisah, maka langsung menuju
kegiatan selanjutnya
A.6 Metode Penanganan Pekerjaan
Berdasarkan bagan alir tersebut diatas, maka uraian Metodologi Penanganan Pengawasan
Pekerjaan secara proses dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :
Pada Tahap Persiapan :
Pada tahap persiapan konsultan Pengawas melakukan :

Penyusunan program, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan

Memperhatikan jangka waktu yang disediakan oleh pengguna jasa, yaitu selama 5 (lima)
bulan, sebenarnya cukup untuk pelaksanaan konstruksi fisik bidang sipil dan infrastruktur
maupun mekanikal elektrikal, Namun bila sistem diatas dapat dijalankan, maka waktu
pelaksanaan pekerjaan terutama masa pelaksanaan konstruksi akan dapat dipercepat,
sehingga akan mempercepat penyerapan anggaran dan juga penyelesaian. Hal ini akan
bermanfaat bagi pihak Pengguna Jasa untuk penyiapan dan seting bangunan yang
selanjutnya akan mempercepat operasional pelaksanaan perdagangan.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 12

Untuk itu maka penggunaan metode tersebut menuntut aktualisasi pengawasan yang
kondusif dan intens didalam setiap langkahnya sehingga tidak terjadi proses berulang yang
akan memakan waktu. Untuk itu dibutuhkan beberapa prasyarat kondisi sebagai berikut :
1. Kerja sama yang baik antara unsur pelaku yang terlibat di lapangan, baik konsultan
pengawas, konsultan perencana, kontraktor pelaksana yang berada dalam
koordinasinya maupun Pemberi tugas yang diwakili Tim teknis proyek, dalam hal :
Pelaksanaan prosedur pekerjaan yang benar
Mentaati dan menjalankan peraturan dan standart teknis maupun administrasi dan
biaya yang telah tertuang dalam kontrak, dokumen pelakssanaan maupun
peraturan lainnya.
Memberikan keterangan dan informasi teknis secara benar dan bertanggung jawab.
Kondisi kerja sama yang baik tersebut dilakukan melakui system komunikasi antar
pelaku yang terlibat di lapangan (seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
tentang Apresiasi dan inovasi)

melalui koordinasi-koordinasi teknis baik secara

langsung maupun melalui rapat-rapat koordinasi teknis di lapangan.


2. Performa personil (SDM) pelaku pekerjaan baik dari sisi konsultan pengawas dan
konsultan perencana, kontraktor pelaksan termasuk sub-sub kontraktor/specialist yang
berada dalam koordinasinya maupun Pemberi tugas yang diwakili Tim teknis proyek.
Kesemua personil yang terlibat di lapangan harus menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya secara professional sesuai tugas dan tanggung jawabnya dan sesuai bidang
keahlian yang ditangani.
3. Seluruh unsur pelaku yang terlibat di lapangan mampu mentaati dan menjalankan
jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan secara professional.
A.6.1. Organisasi Proyek
Terdapat 2 alternatif Organisasi Proyek Pelaksanaan yaitu :
a) Posisi Konsultan Pengawas sebagai Manajer Lini dari Pemimpin Proyek (Kuasa
Pengguna Anggaran / Project Administrator).

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 13

Dalam posisi seperti ini Konsultan Pengawas bertanggung jawab penuh atas
keseluruhan kegiatan pembangunan dan bertanggung jawab kepada Kuasa Pengguna
Anggaran / Pemimpin Proyek. Alternatif ini dipergunakan pada proyek dengan sfiat
khusus dimana Konsultan Pengawas dibutuhkan berperan secara penuh.
b) Posisi Konsultan Pengawas sebagai staf dari Kuasa Pengguna Anggaran / Pemimpin
Proyek. Dalam posisi seperti ini Konsultan Pengawas mampu memberi dukungan
penuh dalam penyelenggaraan Proyek (complete staf support), namun pengambilan
keputusan dalam berbagai permasalahan Proyek yang bersifat penting tetap dilakukan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran / Pemimpin Proyek.
Memperhatikan lokasi, pola dan corak Pekerjaan Pengawasan kami sebagai calon penyedia
jasa mengajukan alternatif
Gambaran Skematis 2 alternatif bentuk organisasi proyek yang diuraikan diatas dapat
dilihat pada Gambar . Halaman berikut.
ALTERNATIF (a)

PEMILIK

ADMINISTRATOR
PROYEK

KONSULTAN
PENGAWAS
MK
KONSULTAN
PERENCANA

KONTRAKTOR

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 14

ALTERNATIF (b)
PEMILIK

ADMINISTRATOR
PROYEK

KONSULTAN
PENGAWAS
MK
KONSULTAN
PERENCANA

KONTRAKTOR

Gambar A.9.2. Alternatif Struktur Organisasi Proyek

A.6.2

Metode Pengendalian Mutu


Pengendalian Mutu dilakukan oleh konsultan pengawas sejak dimulaianya pekerjaan oleh
Kontraktor. Pengendalian Mutu ditujukan untuk mendapatkan hasil pembangunan yang
memenuhi kebutuhan dari Pemilik Proyek yang meliputi :
Kondisi Kwantitatip dan Kwalitatip dari ruangan ruangan
Penggunaan bahan bahan bangunan
Sistem dan Sub system Elektrikal dan Mekanikal
Sistem dan Sub system drainase dan landsekap
Sistem dan Sub system Data dan Informasi
Pengendalian Mutu dilakukan pada tahap Pelaksanaan Konstruksi atau pada tahap review
desain bila ada.
Pada Tahap Review Desain Konsultan Pengawas mengendalikan pembuatan gambargambar, serta perhitungan konstruksi/struktur dan Anggaran Biaya.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 15

Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi Konsultan Pengawas senantiasa mengawasi


pelaksanaan setiap bagian pekerjaan serta melakukan prosedur-prosedur pelaksanaan
pekerjaan maupun pengujian-pengujian yang diperlukan (sesuai kebutuhan yang diminta).
Prosedur tersebut dijalankan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan
peraturan-peraturan yang berlaku meliputi :

Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak, Gambar Pelaksanaan, RKS, Spesifikasi


Teknis, biil off Quantity)

Perhitungan-perhitungan konstruksi

Peraturan dan standarisasi pelaksanaan pekerjaan

Peraturan- peraturan lain dan standart-standart teknis yang berlaku

Didalam pengendalian mutu, setiap proses pelaksanaan pekerjaan maupun pengujian dari
awal sampai akhir harus memenuhi prosedur pelaksanaan sebagai contoh pada
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang dianggap khusus, Kontraktor dapat diminta
mempersiapkan terlebih dahulu contoh dari pekerjaan penyelesaian yang akan dilakukan
(mock up).
Dalam hal ini kami selaku calon penyedia jasa telah mempunyai sertifikasi ISO 9001-2000 di
bidang Manajemen Konstruksi yang telah diakui secara nasional maupun internasional
yang disertifikasi oleh lembaga sertifikasi RW-TUV, yang pada prinsipnya merupakan
standarisasi pengendalian mutu. Dalam penerapannya akan disesuaikan dengan kondisi
dan karakteristik pekerjaan yang akan ditangani.
Dalam pelaksanaan pengendalian mutu tersebut, kami akan menerapkan prosedurprosedur pengendalian mutu melalui monitoring pengendalian mutu yang telah mendapat
pengakuan standarisasi ISO 9001-2000. Pelaksanaan monitoring tersebut didukung dengan
form-form monitoring berupa isian yang formatnya telah lolos uji ISO 9001-2000.
Monitoring untuk pengendalian mutu tersebut antara lain adalah :
Monitoring prosedur pengendalian persiapan (PCM)
Monitoring prosedur uitset (seting out awal pekerjaan konstruksi)
Monitoring prosedur pekerjaan pondasi

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 16

Monitoring prosedur pekerjaan pembesian


Monitoring prosedur pekerjaan penulangan/besi & pemeriksannya
Monitoring prosedur pekerjaan beton
Monitoring prosedur pekerjaan pemeliharaan beton
Monitoring prosedur pekerjaan uji konstruksi atap
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan arsitektur
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan finishing
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan Mekanikal
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan Elektrikal
Monitoring prosedur pengetesan/uji instalasi Mekanikal
Monitoring prosedur pengetesan/uji instalasi Elektrikal
Monitoring pengetesan kelancaran drainase dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, kami sampaikan contoh-contoh form tersebut yang akan kami
sampaikan pada lampiran proposal usulan teknis ini.
A.6.3. Metode Pengendalian Biaya
Kegiatan

Pengendalian

biaya

dilakukan

oleh

Konsultan

Pengawas

secara

berkesinambungan sejak dimulainya pekerjaan sampai dengan penyelesaian keseluruhan


kegiatan Konstruksi oleh Kontraktor (penyerahan ke II) , dimana pada setiap tahap
pelaksanaan pekerjaan dilakukan perhitungan
Terdapat 4 alternatif metode Pengendalian Waktu yang sering dipergunakan, sebagai
berikut :

Bar Chart
Metode Pengendalian waktu yang paling mudah dan banyak dipergunakan, namun
tidak dapat dipergunakan untuk menunjukkan lintasan kritis. Bar Chart hanya dapat
dipergunakan untuk perencanaan dan penyesuaian waktu pembangunan.

Program Evaluation and Review Technique ( PERT )


Metode ini dipergunakan pada proyek proyek rintisan yang tidak memiliki data data
proyek sebelumnya yang biasa dimanfaatkan. Dapat menunjukkan lintasan kritis.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 17

Crithical Path Method


Metode ini banyak dipergunakan pada proyek proyek konstruksi. CPM menunjukkan
lintasan kritis yang dapat dipergunakan untuk mengejar ketinggalan waktu
pembangunan. Paling banyak dipergunakan dalam proyek proyek konstruksi.

Precedence Diagram Method ( PDM )


PDM adalah metode yang dapat menunjukkan lintasan kritis serta mudah dipahami
dan dijalankan. Program Komputer pengendalian waktu pembangunan yang cukup baik
(misalnya Microsoft Project) mempergunakan metode ini.
Pada penyelenggaraan proyek ini Konsultan mengusulkan penggunaan metode PDM
bersama sama dengan metode Bar Chart.

A.6.4 Methode Pelaksanaan Pembangunan (Construction Method)


Seringkali pada hasil perencanaan, timbul beberapa desain yang bila dilaksanakan akan
menemui hambatan yaitu pada cara atau metoda pelaksanaan kontruksinya. Oleh sebab
itu Konsultan Pengawas sedini mungkin memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada
konsultan perencana tentang segala kemungkinan tentang alternatif metoda pelaksanaan
yang nantinya akan dipergunakan oleh kontraktor di lapangan. Selain itu konsultan
pengawas juga harus mengarahkan konsultan perencana dalam membuat penyajian detaildetail konstruksi yang jelas dan lengkap. Hal ini dapat memberikan hasil perencanaan yang
komunikatif dan layak untuk dilaksanakan di lapangan. Hasil akhir dari hal tersebut adalah
kemudahan-kemudahan untuk menentukan pilihan penggunaan metoda pelaksanaan
konstruksi yang lebih efisien dari segi biaya dan waktu, serta menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik dalam waktu yang terkendali.
A.6.5 Value Engineering
Value Engineering dilaksanakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Hal ini perlu dilihat
kemungkinannya di lapangan nanti. Tetapi secara prinsip Konsultan Pengawas harus siap
untuk melakukan Value Engineering.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 18

Metode Value Engineering diharapkan dapat memberikan mutu hasil pekerjaan yang lebih
baik dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang sama. Sebaliknya dapat dihasilkan
pekerjaan dengan mutu yang sama namun dengan memepergunakan biaya dan waktu
pelaksanaan yang lebih sedikit.
Melalui teknik penetapan sasaran, pengumpulan informasi dan perencanaan ulang, Value
Engineering dapat dapat diselenggarakan bersama sama dengan Konsultan Perencana
dan terutama Kontraktor.
A. STRATEGI PENDEKATAN
Selain pendekatan umum seperti tersebut di atas, diperlukan pula beberapa strategi-strategi
pendekatan metode kerja dalam rangka menjalankan fungsinya untuk melaksanakan tugastugas yang telah ditetapkan dan mengantisipasi setiap permasalahan yang mungkin timbul.
Strategi-srategi pendekatan yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Teknik (Tecnical Approach)
Sesuai dengan diagram alur (flow chart) prosedur-prosedur dan skema koordinasi
terlampir, dapat dinyatakan bahwa proses kegiatan proyek sejak awal hingga berakhirnya
proyek merupakan suatu rangkaian proses yang terdiri dari berbagai satu dan lain hal yang
saling memiliki ketergantungan. Dengan strategi pendekatan secara teknis, maka tiap
personil Konsultan Pengawas mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan berbagai faktor
sebagaimana tergambar dalam diagram tersebut dengan tujuan agar sasaran-sasaran
sebagaimana yang telah direncanakan dapat dicapai.
2. Pendekatan Administrasi
a.

Penanganan Koordinasi
Koordinasi antar kegiatan yang melibatkan berbagai unsur akan dilakukan dengan
bantuan suatu sistem dan prosedur operasional. Dengan demikian mekanisme proyek
yang dapat berlangsung secara tertib, lancar dan terpadu. Sistim dan prosedur
operasional yang akan disiapkan oleh Konsultan pengawas terdiri dari prosedur

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 19

operasional dari tahap persiapan, tahap perencanaan sampai dengan tahap


pelaksanaan kontruksi.
1.

Pada tahap persiapan, prosedur operasional terdiri atas :


(a) Prosedur bantuan pengadaan jasa konsultan.
(b) Prosedur bantuan evaluasi proses pengadaan rekaman.
(c) Prosedur bantuan penyiapan kontrak perjanjian perencanaan.

2.

Pada tahap perencanaan, prosedur operasional terdiri atas:


(a) Prosedur specifik owners requitment.
(b) Prosedur penyusunan rencana induk pelaksanaan terpadu.
(c) Prosedur penyusunan master scedule.
(d) Prosedur penyusunan master budjet.
(e) Prosedur penyusunan paket pekerjaan.
(f) Prosedur penyusunan gambar kerja dan spesifikasinya.
(g) Prosedur penyusunan rencana kerja dan syarat-syarat.
(h) Prosedur penyusunan prosedur kerja pelaksanaan.
(i) Prosedur penyusunan proses perijinan bangunan.

3.

Pada tahap pelelangan, prosedur operasional terdiri atas:


(a) Prosedur persiapan lelang.
(b) Prosedur pelelangan.
(c) Prosedur penentuan pemenang lelang.

4.

Pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, akan diatur prosedur operasional yang
terdiri atas:
(a) Pelaporan, akan diselenggarakan secara periodik berupa laporan harian,
mingguan dan bulanan.
(b) Prosedur penggunaan barang dan peralatan.
(c) Prosedur pengajuan mulai kegiatan untuk pekerjaan.
(d) Prosedur perubahan pekerjaan.
(e) Prosedur pembayaran kepada pemborong.
(f) Prosedur pengajuan usulan penggunaan sub kontraktor/supplier.
(g) Prosedur penyerahan pekerjaan, barang dan peralatan.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 20

(h) Prosedur testing dan commisioning


b. Penanganan Pengendalian
Sistim pengendalian akan dilaksanakan berdasarkan atas ketetapan waktu, mutu dan
biaya serta pengendalian dan penyelenggaran tertib administrasi, adapun rincian
masing-masing pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Pengendalian waktu
Untuk dapat tercapainya target-target waktu dari seluruh rangkaian kegiatan
termasuk pelaksanaan fisik sebagaimana yang telah direncanakan maka beberapa
faktor produksi seperti halnya tenaga, peralatan, material (termasuk finansial)
yang dimiliki baik oleh konsultan perencana, kontraktor dan seluruh pihak yang
terkait dapat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka
pencapaian sasaran. Pengendalian yang dimaksud pada tahap persiapan sampai
dengan akhir dari tahap pelaksanaan konstruksi yang meliputi:
(a) Membuat program pencapaian sasaran kegiatan proyek dalam bentuk
diagram panah (Net Work Planning) dan diagram balok (Bar Chart), program
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja program penyediaan dan
penggunaan peralatan dan perlengkapan.
(b) Mengatur koordinasi antar kegiatan dengan penyelenggara proyek lainnya.
(c) Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan untuk pembayaran angsuran
penyelesaiaan dan penyerahan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi.

2.

Pengendalian mutu
Pengendalian mutu dilakukan semenjak kegiatan perencanaan dengan cara
memberikan ketentuan-ketentuan didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang
telah dinyatakan dalam dokumen kontrak (Design dan Tecnical Spesification)
maupun terhadap peraturan-peraturan dan standart yang berlaku.
Pengendalian mutu pada tahap pelaksanaan konstruksi dengan melakukan tugastugas pengawasan, dengan pekerjaan yang meliputi:

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 21

(a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan dari segi kualitas dan


kuantitas bahan bangunan serta pelaksanaannya.
(b) Mengawasi

dan

meneliti

perubahan-perubahan

serta

penyesuaian-

penyesuaian yang menjadi pekerjaan pelaksanaan konstruksi.


(c) Menetapkan koreksi-koreksi teknis.
(d) Membuat laporan berkala harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi.
(e) Melakukan test material maupun meneliti pekerjaan dalam hal-hal tertentu
yang dipandang perlu.
(f) Memonitor pembuatan gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing).
3.

Pengedalian Biaya
Dalam rangka menghindari terjadinya pembengkakan biaya, konsultan Pengawas
melakukan pengendalian pada masa pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan
cara:
(a) Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan
sehubungan dengan kualitas maupun kuantitas pekerjaan.
(b) Menekan waktu pelaksanaan atau minimal dengan rencana semula.

4.

Pengendalian Administrasi
dilakukan dalam rangka terciptanya tertib administrasi yang pada akhirnya akan
menunjang tercapainya efesien dalam waktu dan biaya serta terjaminya kualitas
produk.

B. METODE PELAKSANAAN
Metode penanganan pekerjaan memiliki arti penting dalam menjamin keberhasilan
pelaksanaan proyek. Penentuan metode pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini harus secara
cepat dan akurat, sehingga dengan jangka proyek yang sangat terbatas dapat diselesaikan
sesuai rencana.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 22

A). Metodologi pengawasan di tinjau dari beberapa disiplin ilmu.


Aspek-aspek terlibat dalam komponen Supervisi pembangunan gedung seperti diuraikan
dalam bahasan sebelumnya dapat dirinci melalui keterkaitan antara metodologi
pengawasan terhadap beberapa disiplin ilmu yang terkait sebagai berikut :

Aspek

Komponen Yang Signifkan

Arsitektur

Penyesuaian Desain

Metodologi Pegawasan
Pengawasan

terhadap

penggunaan

material

Estetika
Penggunaan material

Metode atau teknik penyelesaian finishing

Kerapian

Indikasi langkah atau urutan pekerjaan


sehingga tidak terjadi re-work

pelaksanaan/finishing

Check list pekerjaan

pekerjaan
Kesesuaian

dengan Pemahaman

gambar dan RKS

peraturan

bangunan

setempat (Uitzet)

Keterkaitan dengan aspek


lain
Struktur/konstruksi

Penyesuaian Desain

Pemahaman

struktur

dan

mekanisme pelaksanaan/ prosedur

Penggunaan material
Kesesuaian

prinsip

spesifikasi

Pengawasan

spesifikasi

bahan

dan

persyaratan

(gambar & RKS)


Pengetesan bahan

Pengawasan metode/ teknis pelaksanaan

Keterkaitan dengan aspek

Koordinasi urutan pekerjaan


Pemahaman tes dan uji coba bahan/ daya

lain

dukung beban
Mekanikal
Elektrikal

& Spesifikasi
persyaratan

teknis

dan

lain

yang

berlaku
Efisiensi,

kemudahan

penggunaan

bahan

(kesesuaian spek. teknis)


Pengawasan

kontrol dan pemeliharaan


Keawetan

Pengawasan

sistem

jaringan

sambungan
Persyaratan fisik lain
Pemahaman tes/uji

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

dan

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 23

Keamanan instalasi
Estetika dan keterkaitan
dengan komponen lain
Administrasi

Kelengkapan

data Pemahaman terhadap organisasi proyek

pendukung dan legalitas


Prosedur

dan

Mekanisme organisasi

yang

berlangsung

didalamnya

pelaksanaan

pekerjaan

mekanisme

Sistem pengarsipan dan dokumentasi


Dukungan operasional kegiatan (teknis

Aspek keuangan

dan keuangan)

B). Metodologi Pelaksanaan Pengawasan Untuk Tindakan Antisipatif


Mata rantai aktivitas dalam tahap konstruksi (construction stege). Pada umumnya semua
aktivitas tersebut perlu diperhatikan, namun yang berpengaruh secara dominan dan
berkaitan erat dengan pelaksanaan pengawasan adalah antara lain:
a. Quality Control dan pengawasan detailing.
b. Administrasi dan dokumentasi.
c. Koordinasi.
d. Urutan (sequence) pelaksanaan dan procedural.
Dalam segi pengawasan mutu dan detailing cukup banyak variasinya sesuai dengan
obyeknya, rangkaian aktivitas pengawasan dikaitkan dengan mata rantai konstruksi.
Seberapa jauh rangkaian pengawasan diperlukan harus dilihat dari seberapa jauh resiko
yang mengarah pada kegagalan, yang penting disini adalah rangkaian tersebut memiliki
unsur-unsur:
a. Urutan proses yang jelas
b. Posisi checking yang terpadu
c. Terdapat aturan main/referensi pengujian yang jelas
d. Kejelasan batas penyimpangan/toleransi
e. Aparat yang efektif dan berdisiplin
f. Peralatan dan bahan penguji yang meyakinkan
g. Ada langkah pengamanan terhadap kemungkinan manipulasi pengujian

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 24

h. Langkah lanjut yang dari adanya tanda-tanda atau kenyataan penyimpangan


i. Kejelasan kriteria pemeriksaan partial dan final
j. Kejelasan kekuatan legal dari pemeriksaan partial
k. Administrasi dan dokumentasi yang baik dari pengujian
l. Format penyajian data yang mempermudah pengambilan kesimpulan
Metode yang digunakan untuk pengawasan berkaitan untuk antisipasi terhadap terjadinya
kegagalan, meliputi :
a. Pemahaman

terhadap

proses

konstruksi,

metoda

konstruksi

dengan

segala

komponennya
b. Penguasaan perkiraan waktu yang wajar, teknis scheduling/ Rescheduling (misal :
menghindari floating time saat awal, pekerjaan yang dapat dilakukan secara bersamaan
dan lain-lain)
c. Quality control, monitoring dan evaluasi data secara partial secepat mungkin untuk
pertimbangan langkah penyesuaian atau langkah dan legalitas.
Teknis pelaksanaan pengawasan tersebut melakukan pemahaman terhadap filosofi dan
pelaksanaannya sehingga menghasilkan produk pengawasannya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan, Konsultan Pengawas menggunakan
metoda - metoda kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan kegiatan/proyek. Ada
beberapa

metoda

yang

sering

digunakan

untuk

pekerjaan

pengawasan

pembangunan yang umum untuk digunakan yaitu:


1. Pengumpulan data dan informasi
Pengumpulan

data

ini

meliputi

menca ri

informasi

dari

Pemimpin

Kegiatan/Proyek yang kemudian dikonfirmasikan dengan daerah setempat termasuk


juga kelengkapan gambar kerja, RKS, dan Berita Acara Aanwijzing dengan mengadakan
pemahaman dan pendalaman serta mempelajari dokuman tersebut untuk dianalisa
agar dapat mengambil sikap selanjutnya sebagai penunjang pekerjaan pada mobilisasi
tenaga/personil, pengadaan peralatan agar siap pakai, kemudian pengurusan ijin-ijin.
Disamping dokumen tersebut juga perlu mendapatkan dokumen penawaran
kontraktor yang akan menangani pekerjaan tersebut untuk selanjutnya sebagai

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 25

bahan untuk membuat nilai bobot dalam pelaksanaan pekerjaan .


2. Peninjauan lapangan dan pemantauan persiapan pekerjaan kontraktor
Pemimpin Kegiatan/Proyek dan perencanaan, pengawasan, kontraktor dengan
teamnya bersama-sama menunjukkan/memberikan pengarahan mengenai pekerjaan
permasalahan yang ada pada setiap lokasi pekerjaan. Berdasarkan hasil peninjauan
lapangan dan setelah mempelajari data-data yang didapat maka "inception report"
dibuat sebagai bahan untuk diskusi dengan pemberi tuges/Direksi yang merupakan
informasi hasil peninjauan lapangan dan rencana pelaksanaan berikutnya. Di dalam
peninjauan lapangan sekaligus diadakan pengecekan data Kegiatan. Pengecekan data
secara garis besar meliputi:
Pengecekan gambar kerja yang sudah ada.
Pengecekan kedudukan patok (BM) sebagai titik referensi.
Pengecekan masalah-masalah kondisi tanah dan lokasi pekerjaan.
Hasil yang diperoleh merupakan data sebagai dasar pelaksanaan pengawasan
terhadap kontraktor pelaksana.
3. Struktur Organisasi
S t r u ktu r

Or ga n i sa si

P e n ga wa sa n

a ka n

d ip i m p in

o l eh

P e m i m p in

Kegiatan/Proyek salaku Pengguna Anggaran yang akan didukung oleh staff administrasi
dan dibantu oleh staff teknis. Selanjutnya pihak Konsultan Pengawas memiliki
hubungan dengan Pemimpin Kegiatan hubungan kontraktual. Dalam melaksanakan
pekerjaan Konsultan Pengawas akan dikepalai oleh seorang Team Leader/Koordinator
Pengawas dengan mendapat dukungan penuh dari tenaga ahli berpengalaman
baik berupa nasihat maupun keterlibatan langsung dan anggota team ini terdiri dari
Pengawas Lapangan dan tenaga pendukung administrasi proyek.
HUBUNGAN KERJA ANTARA PEMILIK PROYEK, KONSULTAN PENGAWAS, KONSULTAN
PERENCANA DAN KONTRAKTOR

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 26

Gambar Hubungan Kerja


C). Perincian Tugas Konsultan Pengawas
1). Umum
1). Persiapan-persiapan sebelum ke lapangan (di kantor lapangan)
a).

Mempelajari dan memahami gambar-gambar yang berlaku (revisi terakhir)


teristimewa yang menyangkut disiplinnya, dan segera melapor kepada
team leader bila menemui kelainan-kelainan/hal-hal yang tidak jelas.

b). Mempelajari syarat-syarat umum, spesifikasi, peraturan-peraturan yang

berlaku (mencatat hal-hal yang penting untuk menjadi pegangan dilapangan).


c). Memeriksa laporan harian (hari sebelumnya) memparaf bila betul dan

diteruskan ke team leader untuk ditandatangani.


d). Mempelajari rencana kerja harian pemborong dan pemparaf jadwal kerjanya

di lapangan.
2). Pengawasan di lapangan.
a). Melaporkan masalah/penyimpangan di lapangan terhadap gambar-gambar,

misalnya kondisi lapangan, gangguan dari luar dan lain-lain.


b). Mencocokkan kemajuan kerja dengan rencana, dan segera memberi tahu

team leader bila , terjadi keterlambatan (terutama pekerjaan-pekerjaan kritis

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 27

yang berpengaruh langsung kepada pekerjaan/pihak lain) untuk dicarikan


jalan mengatasi sebelum terlanjur berlarut-larut.
c). Memberikan persiapan kerja sebelum memparaf ijin melanjutkan kerja

untuk ditandatangani team leader.


2). Pengawasan Bahan dan Alat
1. Memeriksa bahwa bahan/alat yang masuk telah sesuai dengan contoh yang
disetujui (sesuai standart atau persetujuan Perencana atau yang berwenang)
sebelum dipakai/dipasang, bila perlu ditest.
2. Mencocokkan laporan jumlah bahan yang masuk dan harus sesuai yang
dibutuhkan,

terutama

untuk

pekerjaan

yang

kontinue

(misalnya

pengecoran beton).
3. Mengawasi pemisahan barang/alat yang tidak memenuhi syarat (sesegera
mungkin dikeluarkan dari lapangan) agar tidak bercampur dengan yang
diijinkan untuk dipakai.
4. Mengawasi cara pengerjaan bahan-bahan (disesuaikan dengan gambar kerja yang
disetujui).
3). Pengawasan Tenaga Kerja
1. Mengawasi pelaksana melaksanakan tujuannya dan segera melapor ke Team Leader
bila tidak sesuai syarat-syarat atau cara-c a r a y a n g l a z i m . H a l i n i p e r l u
u n t u k m e n c e g a h p e k e r j a a n bongkar/pasang.
2. Memeriksa jumlah ketenagaan yang ada dan rnencocokkan schedule ketenagaan
dan produktivitas yang direncanakan.
4). Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
1. Memeriksa bahwa hasil kerja sehari-hari pemborong sesuai dengan dokumen
kontrak ( baik kualitas maupun kuantitas).
2. Segera melapor ke Team Leader, bila ada penyimpangan. Team Leader dapat
segera bertindak untuk tidak berlarut-larut, atau membuat punch list untuk
dilaksanakan pemborong.
3. Menyiapkan memo lapangan kepada pemborong, baik berupa saran ataupun

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 28

perintah/peringatan, memparafnya untuk ditandatangani Team Leader.


4. Mencatat volume (kuantitas) pekerjaan yang selesai sesuai syarat-syarat,
menyimpannya dengan baik, untuk dipakai sebagai bahan Team dalam
mengeluarkan berita acara pembayaran, eskalasi harga dan lain-lain.
5. Mengawasi dan melaporkan ke Team Leader mengenai testing yang
dilakukan (misalnya; beton, baja, pavement, hidrolik, kepadatan, CBR, kelembaban
dan lain-lain).
6. Menghitung volume kerja tambah/kurang.
5). Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Tidak mengeluarkan instruksi, sebelum yakin tidak akan mengakibatkan kerja
tambah/perpanjangan waktu.
2. Instruksi-instruksi kepada pelaksana (pemborong) berupa instruksi tertulis harus
ditandatangani Team Leader setelah diparaf oleh inspector / Pengawas
3. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus terutama yang membahayakan agar minta
didampingi Team Leader atau ahlinya/staf ahli.
4. Mengambil contoh-contoh untuk beton yang akan di test, agar diawasi sendiri
teristimewa pengambilan kubus/silinder beton.
5. Pengaturan penumpukan bahan/alat agar tidak mengganggu kegiatan kegiatan lain.
D). Koordinasi Kerja
Koordinasi kerja dibagi 2 (dua) :
Koordinasi kerja keluar (external)
Koordinasi kerja kedalam (internal)
Koordinasi kerja keluar (external) yang dimaksud adalah hubungan kerja dengan pihak
bouwheer (pemberi kerja) beserta stafnya dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan,
dimana pihak konsultan:
1. Bertanggung jawab langsung kepada pihak Pemberi Tugas yang sifatnya berupa
kontraktual.
2. Membantu pihak proyek dalam melaksanakan pengawasan muiai dari awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi fisik (dikeluarkannya SPMK) hingga akhir penyerahan ke-2 (Kedua).

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 29

3. Tugas dan wewenang secara rinci telah dijelaskan pada bab lain.
E). Pengawasan Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Dalam rapat pemberian penjelasan, telah diberikan informasi mengenai
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Konsultan sebagai berikut:
1. Dana pembangunan berasal dari pemerintah sehingga perlu dikelola dengan cermat.
2. Pelaksanaan pembangunan harus tepat waktu sesuai dengan rencana waktu yang telah
ditentukan.
3. Selain penjelasan-penjelasan tersebut diatas, kami menilai bahwa perlu pula mendapat
perhatian hal-hal sebagai berikut
4. Segi fungsional sasaran fisik merupakan syarat pokok agar dapat berfungsi
secara optimal untuk mampu memberikan hasil yang maksimal.
5. Harus kuat clan balk (teknis dapat dipertanggungjawabkan) sehingga dapat menekan
biaya pemeliharaan seminimal mungkin.
6. Hemat energi, untuk menghasilkan biaya operasional minimal.
7. Sistem operasional penggunaan bangunan perlu mendapat perhatian seksama
agar dapat memberikan daya guna dan hasil guna yang optimal.
Atas dasar-dasar tersebut di atas konsultan pengawas perlu melakukan
pengendalian

waktu

dengan

seksama.

Pengendalian

waktu

akan

diselenggarakan dengan memperhatikan metoda lintasan kritis (CPM-Ciritical Parh


Method) yaitu dengan jalan:
1. Penyusunan Network Planning.
2. Pembuatan Barchart dengan diagram S (Curve-S)
Pada tahap konstruksi fisik network planning dan barchart dengan diagram S-nya akan
selalu ditinjau kembali sesuai dengan pengendalian kegiatan dan pengendalian
program. Dalam hal ini, konsultan pengawas perlu bekerjasama secara erat dengan
kontraktor pelaksana yang harus mengerahkan sumber-sumber daya seperti buruh/tenaga
kerja, peralatan, bahan dan keuangan.
F). Pengawasan/Pengontrolan Kualitas dan Kuantitas
Untuk menjamin mutu/kualitas bahan/material, sebelumnya harus dijalankan suatu

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 30

proses jaminan kualitas, ukuran/dimensi adalah pengontrolan yang rutin selama pelaksana
pembangunan. Untuk itu harus diperhatikan 3 (tiga) langkah berikut ini:
1. Dalam test perjanjian spesifikasi teknis harus tertera, kualitas yang diminta

digambarkan satu demi satu termasuk disini penjebaran prestasi secara teknik,
gambar-gambar perjanjian dan gambar-gambar kerja.
2. Suatu ketentuan teknik harus ditetapkan dalam perjanjian misainya ketentuan DIN,

BSS (British Standart Spesification), ASTM (Americans Standart Testing And


Matrials) atau ISO (International Standar Organisation), dll.
3. Kotentuan-ketentuan pengontrolan harus juga dijelaskan, yang menetukan berapa

banyak materi test dan pelaksanaan test.


Berdasarkan ketentuan-ketentuan pengontrolan terbentuk pengontrolan kualitas rutin,
misalnya :
Kubus beton
Soil test
Mergar test
G). Tata Cara Penanganan Proyek
a. Administrasi
Seperti telah disebutkan dimuka bahwa sistem dan prosedur operasional yang disiapkan
oleh konsultan pengawas, terdiri dari prosedur operasional pada setiap tahap
pelaksanaan. Berdasarkan hal ini maka penanganan proyek akan dimulai pada tahapan
persiapan sampai dengan penyerahan akhir pekerjaan. Adapun rincian penanganan
proyek untuk masing-masing tahapan akan kami sajikan pada halaman berikut ini.
b. Teknis
Pedoman Pengawasan di Lapangan
Keberhasilan Pekerjaan Pengawas akan sangat dipengaruhi oleh sampai sejauh mana
Team yang tergabung dalam Organisasi Proyek dapat:
1. Memahami lingkup tugas wewenang & tanggung jawabnya baik sebagai individu
maupun sebagai team work.
2. Menjalankan tugasnya dengan baik.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 31

3. Menggunakan wewenang dengan tepat.


4. Mempertanggungjawabkan secara profesional & proporsional terhadap tugas dan
wewenang yang melekat padanya.
Untuk menunjang maksud tersebut, telah dibuat dan disusun uraian tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing disiplin bidang keahlian, agar mudah di pahami, uraian
tersebut disusun dalam bentuk Pedoman Pengawasan di Lapangan.
PEDOMAN PENGAWASAN DI LAPANGAN
Pedoman Pengawasan di lapangan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian :
A. Job discription
B. Item Pekerjaan dan hal-hal yang harus diperhatikan
C. Item pekerjaan yang memerlukan izin pelaksanaan
A. JOB DESCRIPTION BAGIAN KOORDINASI LAPANGAN
a. Pada garis besarnya tugas Pengawas adalah:
a. Pengawasan Mutu
b. Pengendalian Biaya
c. Koordinasi Antara Kontraktor & Pemilik Proyek
d. Tertib Administrasi
b. Secara lebih terperinci sesuai daftar terlampir :
1.

Persiapan dokumen lapangan

17. Laporan Pengawasan

2.

Pre Construction Meeting

18. Laporan presentasi kerja

3.

Rencana Pelaksanaan

19. Surat kesanggupan

4.

Tim Scedule dan Kurva S

20. Devisiasi perencanaan

5.

Gambar Pelaksanaan

21. Devisiasi pelaksanaan

6.

Survey Material

22

7.

Ijin pelaksanaan & ijin lembur

23. As build drawing

8.

Pengawasan Pengukuran

24. Defect list

9.

Pengawasan Material & mutu

25. Serah terima pekerjaan

10.

Memo Instruksi

26. Pekj. Tambah kurang

Devisiasi Owner

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 32

11.

Kebersihan

27. Monitoring Master Schedule

12.

Rapat Koordinasi Kontraktor

28. Surat menyurat

13.

Rapat koord. Intern

29. Kunjungan tamu

14.

Rapat Staf Inti

30. Hubungan dengan perencana

15.

Monitoring Schedule

31. Hubungan dengan Bowheer

16.

Laporan harian Kontraktor

32. Bimbingan kerja praktek

B. ITEM PEKERJAAN DAN HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a.

CUT AND FILL


1.

Menghayati Gambar

9.

Stripping

2.

Menghayati site

10.

Pemadatan

3.

Rencana Pelaksanaan

11.

Pelindung hujan

4.

Peralatan & tenaga kerja

12.

Saluran sementara

5.

Test perlapisan

13.

Penempatan bahan bakar

6.

Lokasi Pembuangan tanah

14.

Kualitas operator

7.

Lokasi tanah dr. Luar

15.

Persiapan suku cadang

8.

Jenis tanah urugan

b. PONDASI
Pondasi dan Plat Beton
1.

Bouwplank

7.

Lantai kerja

2.

Profil Pondasi Lain

8.

Beton Deking

3.

Aanstamping

9.

Pembesian

4.

Elevasi dasar galian, Turap dll.

10.

Peralatan

5.

Mutu Batu & Material

11.

Finishing

6.

Adukan

12.

Bongkar Bekisting

c.

STRUKTUR BETON

Bekisting
1.

Steiger+Landasan

Steiger,

Mutu

8.

Releasing

Material
2.

Peil, As, Lot

Jembatan cor

3.

Peralatan + Tenaga Kerja

10

Batas cor

4.

Jarak Skur, Panel-panel

11

Pembersihan

5.

Posisi Form Tie

12

Water stop

6.

Ukuran-ukuran & Sambungan2

13

Sparring-sparring

7.

List dan Refill

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 33

Pembesian
1.

Ukuran tulangan & Jarak tulangan

7.

Pembersih

2.

Stek Kolom, Stek Dinding dll. stek

8.

Mutu/Jenis Besi

3.

Bindraat

9.

Kaki Ayam

4.

Angker-angker

10.

Peralatan + Tenaga

5.

Beton Deking

11.

Kait

6.

Dowel

12.

Panjang Penyaluran

Pengecoran
1.

Kebersihan

6.

Additive Beton

2.

Material, Mutu, Volume

7.

Batas Cor

3.

Tenaga Kerja

8.

Rencana Pengecoran

4.

Peralatan, Molen, Triller

9.

Slump dan Kubus

5.

Cuaca Tenda Lampu dll.

10. Finishing Cor

d. STRUKTUR BAJA
Posisi Angkur (Sebelum Dicor)
1.

Titik Koordinat

4.

Pengukuran Diagonal/Bentang

2.

Mal Angkur

5.

Elevasi

3.

Panjang Drat Angkur

6.

Sistim Grouting

Kolom (Sebelum Erection)


1.

Posisi/Jarak as ke as Angkur

7.

Kelurusan Bahan

2.

Pembersihan unt. tujuan grouting

8.

Mutu cat dasar I & pembersih

3.

Panjang Kolom

9.

Peralatan Erection

4.

Diameter & posisi lubang2 Bor

10.

Letak Sambungan

5.

Letak Plat Simpul/Stiffner

11.

Hasil X-Ray Test

6.

Ketebalan Plat, Profil/Bahan

Vak Werk / Gelagar


1.

Cara Asembling

6.

Mutu Cat Dasar dan Kebersihan

2.

Posisi Lubang Baut Terhadap

7.

Peralatan erection

Komponen Lain

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 34

3.

Anti Lendut

8.

Ikatan Angin Batang Penyokong

4.

Ukuran Tebal dan Kelurusan

9.

Pengelasan

5.

Profil/bahan
Posisi Plat Buhul/Stiffner yang
berkaitan dengan komponen lain

Kuda-kuda / Span (Sebelum Di Erection)


1.

Cara Asembling

9.

Peralatan Erection

2.

Posisi dan Diameter Lubang Baut

10.

Mutu Fabrikasi/Pengelasan

Terhadap Komponen Lain


3.

Anti Lendut

11.

Hasil X-Ray Test

4.

Ukuran Tebal dan Kelurusan

12.

Pengeotan/Vertikal Kolom

5.

Profil/bahan
Posisi Plat Buhul Stiffner/Kopel

13.

Kondisi Penyangga Kuda-kuda

14.

Persiapan Penyangga Kuda-kuda

15.

Pengaku Kap ementara untuk Erection

yang berkaitan dg. Komponen lain


lain
6.

Mutu pengecatan dasar


I+kebersihan

7.

Merk Baut yang dipakai

8.

Pengencangan baut (terutama HTB) 16.

Posisi Plat dudukan Gording/Ikatan


Angin

Gording
1.

Diameter Lubang dan Jarak Lubang

5.

Mutu/Merk/pajang Baut

2.

Ukran, Tebal dan Kelurusan

6.

Mutu Pengelasan Sambungan

3.

profil/Bahan
Vertkal/Lot Kap

7.

Trekstang

4.

Mutu Pengecatan Dasar I dan


Pembersihan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 35

Talang Horizontal/Vertikal
1.

Ukuran & Jarak Dudukan

7.

Ukran Jarak Paku Keling

2.

Kemiringan Dudukan

8.

Ketebalan/Mutu Sealent

Jarak/Posisi Klem

3.

9.

Arah/sudut Belokan Talang Vertikal

4.

Tebal Kwalitas Bahan Talang

10.

Posisi Talang Vertikal

5.

Pengelasan Sambungan

11.

Mutu Cat Dasar

6.

Sistim Sambungan

Pengecatan Finish
1.

Merk/Warna Cat

4.

Pembersihan yang akan di Cat

2.

Campuran/engencer Cat

5.

Sarana Pembantu & Keselamatan Kerja

3.

Peralatan Cat

e.

FINISHING

Lantai
1.

Kepadatan Tanah

7.

Jarak Kelurusan Nat

2.

Mutu Material

8.

Plint

3.

Pola Lantai

9.

Alat Polys

4.

Rencana Pemasangan

10.

Obat Polys

5.

Leveling

11.

Kebersihan

6.

Adukan

Dinding
1.

As, Siku

Sparing-sparing, Pemipaan, Instalansi


9.

dll. Finishing dinding, Finishing Interim

2.

Mutu Material

10.

Tempel, Batu marmer

3.

Adukan

11.

Plesteran Lot, Lurus

4.

Alat Pembantu, Lot, Benang dll.

12.

Nat Kelling Kozyn

5.

Sealent

13.

Posisi ozn, Lot, Waterpass, dll.

6.
7.

Posisi Lubang Jendela, Pintu-pintu


Balok Latei

14.
15.

Daun Jendela+Pintu, Engsel-engsel


Kunci-kunci

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 36

8.

Kolom Praktis

16.

Langit-langit
1.
2.

Pola&Rencana Pemasangan
Posisi & pemasangan Fixtures, grill,

3.

AC dll
Leveling & Ketinggian

4.

Material

5.

System Pengantung

6.
7.
8.

Jarak Kelurusan Nat


Plint
Pegecatan

10.. S t e i g e r
.

Tangga-tangga
1.

Jumlah & Ukuran anak Tangga

6.

Material

2.

Angker-angker Railing,Tingi Railing

7.

Pola Pemasangan

3.

Pertemuan Railling pada Belokan-

8.

Anti Slip

4.

belokan
Antrede

Kamar Mandi
1.

Lubang-lubang Drainase

6.

Plumbing

2.
3.

Sytem Penggantung Cermin


Kemiringan Lantai

7.
8.

Mutu Material
Lubang Penguras bak

4.

Posisi Saturazy Fixture

9.

Kebersihan

5.

Floor Drain

10.. Water Proofing


.

f.

LANDSCAPING

Persiapan
1.

Shop Drawing

3.

Rencana Kerja/Pelaksanaan

2.

Approval Material

4.

Schedule

Jalan
1.

Pengukuran

5.

Test

2.
3.

Pemadatan
Kansteen

6.
7.

Pengaspalan
Concrette Pave

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 37

4.

Peralatan

8.

Kebersihan

Lampu
1.

Posisi

4.

Kabel

2.
3.

Tiang
Armatur

5.

Panel

Saluran
1.

Pengukuran

5.

Kelurusan

2.
3.
4.

Galian
Material
Adukan

6.
7.
8.

Kemiringan
Finish Permukaan
Tutup Saluran

Tanaman
1.

Rabuk

4.

Posisi Tanaman

2.
3.

Jenis
Cara menanam

5.
6.

Pemeliharan
Air Penyiram

g.

LISTRIK

Daya (Kabel Tuvur)


1.

Jenis, Type, ukuran

5.

Arde

2.
3.

Test Isolasi
Sparing

6.
7.

Galian, Pasir, Bata


Saluran Daya (Pemipaan, Pengabelan,
sambungan-sambungan, Trecnh, Race
Way)

4.

Klem Kelurusan & Alat Bantu

Panel
1.

Komponen/Kelengkapan

5.

Cat, Kunci

2.
3.
4.

Type Panel (Indoor, Out Door)


Wiring/Susunan Alat Bantu
Kontruksi

6.
7.
8.

Duduka Panel
Ketinggian
Busbar

4.

Ketinggian

Pemipaan/Race Way
1.

Jenis Bahan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 38

2.

Kelurusan/Keserasian

3.

Cat

5.

Alat bantu (Klem,Gantungan dll)

3.

Sistim Arde

5.

Alat-alat Bantu

Fixtures (Lampu, stop Kontak, Saklar)


1.
2.

Bahan (Merk,Type Warna)


Ketinggian, Kelurusan/Kebersihan

Arde
1.
2.
3.

Jenis bahan Ukran


Test Tahanan Tanah

6.

Ikatan-ikatan/Sambungan-sambungan

Kerapihan

h. PLUMBING
Pemipaan & Fiiting
1.

Type, Merk

5.

Hasil Test Tekanan

2.

Ukuran

6.

Cat & Warna

3.

Leveling

7.

Dudukan & Klem Pipa

4.

Mutu Sambungan

8.

Kerapihan

Galian & Urugan


1.

Elevasi Dasar Galian

4.

Pemadatan

2.

Ketebalan Lapisan Pasir

5.

Kebersihan

3.

Daerah Pemasangan Pipa

Sanitary Fixtures, Water


1.

Type, Merk

6.

Kerapihan

2.

Elevasi

7.

Hasil est

3.

Leveling

8.

Kelengkapan

4.

Jarak Pemasangan

9.

Dudukan & Klem

5.

Mutu Pemasangan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 39

Pompa-pompa
1.

Tpe,Merk

5.

Dudukan Pondasi + coupling

2.

Data Teknis Daya,Tegangan, arus,

6.

Kerapihan

frequensi,kapasitas, head (suction


& Disccharge)

3.

Kelengkapan Peralatan

7.

Hasil Test

4.

Pondasi & Angker

8.

Cat

Tangki Tekan
1.

Type, Merk

7.

Cat

2.

Kondisi Tangki

8.

Mutu Pemasangan

3.

Data Teknis : tekanan kerja, tebal &

9.

Pondasi / Angker

jenis
4.

Mutu Pengelasan

10.

Diameter Out Let & Inlet

5.

Kelengkapan Peralatan

11.

Test Plant

6.

Jarak Pemasangan

i.

TELEPHONE
Equipment Utama
1.

PABX (merk dan Typenya)

3.

BATTERY (data teknis dan


penempatannya)

2.

MDF (kapasitasnya)

Pemipaan
1.

Kelurusan

5.

Ukuran

2.

Pasang Klem

6.

Merk/type

3.

Gantungan

7.

cat

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 40

4.

Dudukan

Pengkabelan
1.

Merk/Type

4.

Klem & gantungan-gantungan

2.

Ukuran

5.

Perapihan

3.

Test Tahanan Isolasi

Arde
1.

Jenis bahan

4.

Ikatan-ikatan/sambungan2

2.

Ukuran

5.

Perapihan

3.

Test Tahanan Tanah

6.

Alat-alat bantu

Fixtures
1.

Merk/Type

3.

Kelengkapan

2.

Kapasitas

4.

Kerapihan

Test
1.

Test partial

2.

Test system

j.

INSTALANSI PENANGKAL PETIR


1.

Material : Jenis bahan Tiang


konduktor, pentanahan dan alat2

5.

Test Tahanan Tanah

2.

pelengkap
lainnya
Penempatan
Tiang

6.

Merk & Type isotop

3.

Pondasi Tiang

7.

Cat

4.

Ketinggian

C. ITEM PEKERJAAN YANG HARUS MENGGUNAKAN IZIN PELAKSANAAN


a.

SIPIL

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 41

1.

Pengukuran

17.

Surface Coarse

2.

Pemagaran

18.

Tanam Rumput

3.

Penempatan Keet

19.

Pemadatan Sub Grade

4.

Penempatan Alat Kerja

20.

Pemadatan Base Coarse

5.

Pemasangan Bouwplank

21.

Pemadatan Sub Base Coarse

6.

Pengeboran/Penggaian

22.

Pasang unci-kunci

7.

Pasang Bekisting

23.

Pemasangan Daun Pintu

8.

Pasang Pembesian

24.

Pemasangan Kaca-kaca

9.

Pengeboran

25.

Stel Kozyn pintu/Jendela

10.

Pemasangan Bata

26.

Pemasangan Rangka Atap

11.

Bongkar Bekisting

27.

Pemasangan Penutup Atap

12.

Acian Plesteran

28.

Pemasangan Rangka Plafond

13.

Penempatan Material & Arus


Pengangkutan

29.

Pasang Ubin

14.

Pembokaran Tanah/bangunan

30.

Polys Ubin

15.

Pengecatan

31.

Pemasangan Plafond

16.

Pemasangan rangka atap

32.

Pasang Kunci-kunci

b. BAJA
1.

Pelaksanaan dan Penyetelan

2.

Angkur
Penyimpanan
Materila/Komponen Baja

3.

Erection Kolom dan Kolom Crane,


dengan Pemasangan Vak Werk

4.

Pemasangan Talang Horizontal &

5.

Talang Vertikal
Pemasangan Wall Clading,
Lystplank, penutup pintu,

6.
7.

8.
9.

Pemasangan Dudukan Talang


Pemasangan Bonder

Pemasangan Rel dan Rangka Pintu

Pesangan Atap dan Penutup


Pemasangan Kolom Rangka Dinding

10.

Sunscreen

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 42

c.

LISTRIK
1.

Pemasangan stop kontak & saklar

13.

Lokasi Asembling

2.

Pembuatan Keet & Gudang

14.

Galian dan Urugan

15.

Pembuatan Kabel trench

Sementara
3.

Pemasagan Kabel-kabel

4.

Penempatan & Pembongkaran

5.

Materila
Pemasangan Lampu-lampu

6.

Armatur
Emasangan Sparing-sparing Pipa

7.

Bobokan-bobokan untuk

8.

pemasangan pipa, panel dll.


Pemasagan Pemipaan &

9.

pancingan
Pemasangan Braket, Kanal Lampu

10.

taman dll.
Penyambungan Kabel-kabel

11.

tuvur, panel-panel dll.


Test Tahanan isolasi kabel,
tahanan tanah arde

12.

Pemasangan Kabel-kabel tuvur

16.
17
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Pemasangan Pondasi Panel


Pemasangan Panel-panel
Pemasangan Arde-arde
Pembuatan Bak Kontrol
Pengelasan-pengelasan
Pemasangan Race Way
Pengecatan-pengecatan
Penyambungan daya
Test seluruh sistim

d. TELEPON
1.

Pebuatan Keet & Gudang


Sementara

2.

Penempatan & Pembongkaran

3.

Material
Penyambungan roset & pesawat

4.

telephon
Pemasangan Sparing-sparing pipa

5.

Bobokan-bobokan untuk pipapipa, panel-panel LDF, angker dll.

10.
11.
12.
13.
14.

Pemasangan Kabel
Pemasangan kabel-kbel tuvur
Galian Urugan
Pemasangan trench kabel
Pemasangan trench kabel

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 43

6.

Pengeboran/Penggaian

7.

Pemasangan pemipaan &


Pancingan

15.
16.

Pengecatan-pengecatan
Test Tahanan isolasi

8.

Pemasangan Accu, TRO / PABX

17.

Penyambungan Linne PTT

9.

Lokasi Asembling

18.

Tes seluruh sistim

e.

AIR & CONDITIONING


1.

Pembuatan Keet & Gudang


Sementara

2.

Penempatan & Pembongkaran


Material

3.

Transportasi equpment-

4.

equipment ke site
Pemasangan sparing-sparing pipa

5.

Pemasangan equpment-

6.

equipment
Pemasangan braket-braket, klemklem, penggantung-penggantung

7.

12.
13.
14.
15.
16.
17.

Lokasi Asembling
Pemasangan angkur-angkur
Pemasangan pemipaan
Pengelasan
Test Pemipaan
Pengecatan

Bobokan-bobokan untuk
pemasangan ducting, pipa-pipa

18.

Pemasangan Panel

19.

Pemipaan & Pengkabelan

20.

Test tahanan isolasi & panel AC

21.

Balancing

22.

Test Seluruh sistim

exhaust fan dll


8.

Bobokan untuk Pemasangan


Knalpot, Exhaut System dll.

9.

Pembuatan Pondasi equipment,

10.

panel-panel AC
Emasangan FCU, Exhaust fan,

11.

termo stat
Pemasangan Ducting

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 44

Contoh langkah penanganan yang lebih terperinci terhadap beberapa tahapan/item


pekerjaan:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Berdasarkan pengamatan terhadap lokasi proyek, sebagai langkah awal perlu
adanya pertimbangan dan langkah tertentu mengingat kemunginan adanya
masalah pokok yang akan timbul, adapun langkah-langkah tersebut:
a. Penanganan Lingkungan
1. Pengaturan sirkulasi kendaraan di lingkungan lokasi dalam kaitannya dengan
keluar masuk proyek.
2. Mengurangi/mengendalikan gangguan terhadap lingkungan, baik berupa
gangguan udara, suara, maupun material bangunan.
b. Penanganan Lokasi
1. Penanganan lokasi rencana pengembangan secara lengkap, baik lokasi itu
sendiri dan keadaan sekitarnya.
2. Mengenal arah aliran air, sumber air limbah, serta keadaan pembuangan
akhir yang ada di daerah lokasi sekitarnya.
3. Mempertimbangkan dan memperhitungkan masalah yang akan timbul yang
diakibatkan oleh curah hujan baik pada lokasi pengembangan ataupun
lingkungan sekitarnya.
4. Mempersiapkan beberapa alternatif penyelesaiaan tahap masalah-masalah
seperti diatas.
5. Melaksanakan

pekerjaan

persiapan

dengan

membersihkan

lokasi

pengembangan dari semak-semak/rumput.


6. Membuat Gudang-gudang, tempat kerja dan kantor direksi keet dengan
memanfaatkan setiap m2 tanah seefesien mungkin.
7. semengadakan sumber air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, air kerja
harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan
yang bersangkutan.
8. Mengadakan penerangan listrik pada lokasi pekerjaan.
9. Pengukuran Tapak (Ueitzet)

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 45

10.Dalam pelaksanaan Ueitzet (pengukuran tapak) dilaksanakan bersama


antara konsultan perencana, konraktor, konsultan pengawas dan unsur
teknis terkait.
11.Untuk pekerjaan pengukuran dapat dibedakan beberapa alat ukur patok
antara lain:
Patok ukur permanen untuk as bangunan (theodolith)
Patok ukur untuk level lapisan pengurungan (waterpass)
12.Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dan teliti baik untuk titiktitik as maupun ketinggian (peil) rencana bangunan, maka perlu diadakan
kesepakatan dengan unsur yang terlibat di dalam penentuan as dan peil
bangunan.
13.Perlu ditempatkan titik-titik tetap (Bench Mark) yang diletakan diluar
rencana bangunan, pada tempat yang mudah terlihat, bebas dari gangguan,
ditanam kuat dan tidak mudah berubah, terbuat dari tiang beton. Ebagai
ukuran 0.00 (algemenemur peil) diambil dari lantai bangunan yang ada
disesuaikan dengan ketinggian as jalan.
14.Pada arah memanjang ditentuakan 2 titik pada as bangunan yang apabila
ditarik garis perpotongan dengan as bangunan arah memanjang membentuk
suduk 90o.
15.Pemindahan titik as bangunan dan peil dari lantai ke lantai ke lantai yang
lebih tinggi diuat patok bantu kurang lebih 1 m dari as bangunan yang akan
dipindahkan pada arah dalam pada lantai yang dekat dibuat lubang ukuran
10 cm x 10 cm.
16.Pengukuran penggunanaan alat Theodolith dan Waterpass dengan
pengecekan yang kontinyu agar dicapai vertikal bangunan sesuai yang
direncanakan.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 46

2. PEKERJAAN STRUKTUR
a.

Pekerjaan Struktur Beton


Kualitas Beton :
1.

Mutu beton ditentukan dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)


sebagai hasil dari analisa struktur rencana. Untuk mencapai mutu beton
yang dimaksud diadakan perencanaan campuran (mixdesgn) sehingga
komposisi semen. Agregat halus serta agregat kasar dapat ditentukan
untuk membuat campuran beton yang sesungguhnya.

2.

Kekentalan (konsistensi) adukan beton disesuaikan dengan nilai-nilai slump


yang terletak pada batas-batas tertentu sesuai dengan PBI 1971 atau SKSNI
T-15-1991-03.

Sering terjadi di lapangan kekuatan beton yang diproduksi cenderung bervariasi


dari adukan satu ke adukan berikutnya. Besarnya variasi tersebut bergantung
pada:
(1) variasi mutu bahan (agregat) antar adukan
(2) variasi hasil pengadukan
(3) variasi hasil pemadatan
(4) stabilitas pekerja (fit or tired)
Untuk menjamin kekuatan beton yang baik, maka diperlukan pekerjaan
pengendalian mutu beton, yaitu memantau dan mengevaluasi secara terusmenerus agar beton yang dibuat di lapangan selalu mempunyai kuat tekan
sesuai yang diharapkan.

Bahan-bahan :
a.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti: semen,


agregat halus (pasir), agregat kasar (batu pecah), air, baja tulangan dan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 47

bahan-bahan campuran lain sebelum digunakan diadakan pemeriksaan.


Hasil pemekrisaan harus dicapai syarat-syarat bahan sesuai dengan Bab 3
PBI 1971.
b. Air yang digunakan untuk campuran dan perawatan beton diadakan
pemekrisaan kelembaga pemekrisaan bahan yang diakui. Air ini tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis
atau bahan lain yang merusak beton dan atau baja tulangan.
Mutu besi / baja tulangan :
a. Mutu besi brdasarkan SII (standart Industri Indonesia) 0136 80
b. Baja tulangan tidak boleh mengandung serpih-serpih lipatan, retak,
gelombang-gelombang, ceruk-ceruk yang dalam atau tidak boleh berlapislapis, dan hanya berkat sedikit pada permukaan.
c. Bentuk baja tulangan dalam dalam jarak antara dua sirip melintang tidak
boleh lebih dari 0.7 dan tinggi sirip tidak boleh kurang dari 0.05d
(d=diameter pengenal batang tulangan). Sirip melintang tidak boleh
membentuk sudut kurang dari 45o terhadap sumbu batang.
Tolenrensi diameter untuk baja tulangan polos :
Diameter

Tolerensi

Penyimpangan Kebundaran

s/d 14 mm

+ 0.4 mm

16 mm s/d 25 mm

+ 0.5 mm

Max. 70 % dari batas

28 mm s/d 34 mm

+ 0.6 mm

toleransi

36 mm s/d 50 mm

+ 0.8 mm

Cara Uji :
a.

Pengambilan contoh secara acak (random), contoh diambil minimal 1 : 5


mm dari ujung batang tulangan, tidak boleh dengan cara panas.

b. Jumlah contoh diambil sbb:

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 48

1.

Setiap kelompok yang terdiri dari ukuran yang berasal dari satu nomor
leburan, diambil satu contoh.

2.

Setiap kelompok yang beratnya > 5 ton, maka setiap kelipatan 5 ton
diambil bahan uji ; atau minimum dua contoh percobaab tarik dan
perlengkapan untuk setiap 20 ton besi dengan catatan tiga contoh
untuk setiap diameter besi.

3.
c.

Dengan cara lain yang disepakati bersama.

Pengujian meliputi pengujian sifat tampak dan pengujian sifat mekanis.


1.

Pengujian sifat tampak meliputi penentuan ada tidaknya cacat-cacat


pada besi seperti : lipatan-lipatan, serpih-serpih, retak-retak.

2.

Pengujian sifat mekanis meliputi percobaan tarik (strain) dan


percobaan lengkung.

Syarat-syarat uji lengkung, dapat dilihat pada daftar berikut :


UJI TARIK
KELAS BAJA

UJI LENGKUNG

BATAS ULUR

KUAT TARIK

MIN KG/MM2

MIN KG/M2

24

39

30

49

24

39

30

49

40

57

BJTP No. 2
No. 3
BJTP No. 2
No. 3
BJTP No. 2
No. 3
BJTP No. 2
No. 3
BJTP No. 2
No. 3

SUDUT
REGANG

LENGKUNG
DERAJAT

20
24
16
20
16
22
14
20
16

DIAMETER
PELENGKUNG

180

3xD

180

3xD

180

3xD

180

3xD

180

3xD

Bekisting / Cetakan Beton

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 49

Acuan beton dan perancah merupakan pekerjaan penting dan strategis karena
akan menentukan posisi, alinyemen, ukuran dan bentuk beton yang dicetak.
Sesuai dengan fungsinya maka syarat kekokohan, stabilitas, kerapian acuan dan
perancah

sangat

menentukan

keberhasilan

pekerjaan

beton

secara

keseluruhan. Meskipun demikian tetap saja pekerjaan ini digolongkan sebagai


pekerjaan yang sementara karena acuan berikut perancah akan dibongkar dan
disingkirkan setelah beton mengeras. Pekerjaan acuan dimulai dengan
merancang berdasarkan pada bentuk beton jadi sesuai dengan gambar detail
dan spesifikasi teknis dari dokumen perencanaan. Acuan beton sedapat
mungkin dibuat berdasarkan pola rancangan panel-panel baku berukuran
standar yang secara luwes dapat dirakit untuk dipakai pada bermacam
permukaan bidang cetakan. Syarat utama dalam pembuatan acuan beton
adalah rapat air, dimensinya tepat sesuai dengan gambar rencana, lurus dan
rata pada seluruh permukaannya, serta kokoh dalam menopang seluruh beban
termasuk getaran-getaran yang ditimbulkan sewaktu memasang tulangan
ataupun pemadatan beton.
Yang perlu diperhatikan untuk pemeriksaan kekuatan bekisting adalah:
1.

Berat sendiri beton

2.

Kemungkinan bertumpuknya beton suatu tempat.

3.

Beban hidup akibat orang, mesin-mesin dan peralatan lain.

4.

Tekanan dari beton cair yang arahnya tegak lurus kolom/dinding.

5.

Tinggi, kecepatan dan waktu pengecoran.

Berikut beberapa panduan dalam penggunaan perancah di tempat kerja:


1.

Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan, yang tidak bisa dijamin
keamanannya bila dikerjakan secara aman pada suatu ketinggian dan /
atau setiap ketinggian pekerjaan yang melebihi 2 meter harus
menggunakan perancah yang memenuhi standar.

2.

Papan untuk perancah harus tahan retak atau pecah.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 50

3.

Paku harus mempunyai panjang dan tebal yang cukup.

4.

Paku besi yang getas (cast iron) tidak boleh digunakan.

5.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perancah harus disimpan


dengan baik dan jauh dari material yang berbahaya.

6.

Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman (safety factor) sebesar 4


kali beban maksimal.

7.

Perancah harus diberi tangga pengaman untuk tempat berjalan dan lainlain fasilitas yang aman.

8.

Perancah harus cukup diberi penguat (Brace).

9.

Semua kerangka berdirinya perancah bangunan harus berdasarkan


standard konstruksi; mempunyai pondasi yang kuat dan cukup tertanam
dan diberi penguat untuk kestabilan.

10. Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan bahanbahan lain yang tidak semestinya dipakai untuk penahan perancah, tidak
boleh dipakai.
11. Paku-paku harus ditanam penuh, tidak boleh separuh dan kemudian
dibengkokkan.
12. Paku tidak boleh menerima gaya tegangan langsung.
13. Tali baja yang digunakan untuk perancah, tidak boleh terkena asam atau
bahan kimia, yang memudahkan keadaan korosi (karat) dan bahan ini tidak
boleh digunakan, untuk tali perancah kayu yang terbuat dari serat tidak
dapat digunakan atau yang dapat mengundang bahaya.
14. Bila terpaksa menggunakan perancah kayu karena ketiadaan perancah
yang terbuat dari besi/pipa, maka pemilihan bahan harus berurat lurus,
padat, tidak ada mata kayu yang besar-besar, kering tidak membusuk, tidak
ada lubang ulat dan lain-lainya yakni tidak ada kerusakan yang dapat
membahayakan runtuhnya susunan perancah.
15. Untuk perancah yang berdiri sendiri harus terdiri atas gelagar memanjang
dan melintang yang dihubungkan dengan kuat pada tiang penyanggah, ke

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 51

atas atau ke samping, bergantung pada pemakaiannya untuk menjamin


kesetabilan sampai perancah dapat dilepas.
16. Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang.
17. Setiap bentuk dan komposisi perancah harus diperiksa sebelumnya oleh
petugas K3L untuk meyakinkan:
a. dalam kondisi yang stabil
b. bahan yang dipakai tidak rusak
c. cukup baik untuk digunakan, dan
d. sudah diberi pengaman.
18. Pemeriksaan perancah harus dilaksanakan oleh petugas K3L dan
didokumentasikan:
a. sedikitnya seminggu sekali
b. sesudah cuaca buruk, atau gangguan dalam masa pembangunan yang
agak lama
19. Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan teratur sehingga tidak ada
yang rusak atau membahayakan waktu dipakai.
20. Perancah tidak boleh sebagian dibuka dan ditinggal terbuka, kecuali kalau
hal itu tetap menjamin keselamatan.
21. Perancah yang tidak bebas harus dikaitkan ke bangunan dengan sistem
jepit (rigid connections) yang kuat dengan jarak tertentu.
22. Perancah yang tidak boleh terlalu tinggi di atas angker yang tertinggi,
karena dapat membahayakan kestabilan dan kekuatannya.
23. Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada perancah:
a. Bagian-bagian dari perancah harus diperiksa dengan cermat dan kalau
perlu diperkuat.
b. Setiap penggeseran dan penyanggah ( putlog ) harus dicegah.
c. Tiang penyanggah harus dihubungkan erat pada bagian bangunan yang
kuat, di tempat alat pengangkat dipasang.
24. Dalam melakukan kegiatan pemasangan perancah dan pembongkaran
perancah hanya boleh dilakukan oleh petugas yang telah memiliki keahlian

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 52

dalam pekerjaan perancah dan wewenang dalam melakukan kegiatan


tersebut.
25. Setiap tahapan pekerjaan perancah harus mengikuti urutan sesuai
ketentuan teknis yang telah ditentukan oleh petugas yang mempunyai
wewenang.
26. Tahapan atau urutan yang dibuat oleh tenaga teknis berkeahlian pekerjaan
perancah harus di dokumentasikan.
a. Tenaga ahli perancah yang mempunyai sertifikat perancah dan / atau
b. Petugas K3L khusus perancah/petugas K3L konstruksi

Gambar Penyusunan Perancah


Pelaksanaan Pekerjaan Beton :
a. Sebelum dilaksanakan pengecoran beton maka perlu diadakan :
1. Pengecekan kedudukan, dimensi, perkuatan steiger dan bekesting serta
pembersihannya.
2. Pengecekan pembesian dan beton dekking.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 53

3. Pengecoran dilaksanakan dalam suatu operasi terus menerus atau


tercapai pada Construction Joint. Bila terpaksa terjadi penghentian
pengecoran pada balik harus terdapat pada Lintang sama dengan nol.
4. Pemadatan dilaksanakan dengan Vibrator dengan frekuensi minimal 600
putaran per-menit dan dalam pelaksanaan diusahakan tidak mengenal
tulangan.
5. Pengecoran

tidak

dilaksanakan

pada

hujan

kecuali

memakai

pelindung/terpal-terpal.
6. Beton cetakan atau penulangan tidak boleh diganggu selama 24 jam
setelah beton cor.
7. Penguapan pada beton harus dijaga yaitu dengan cara pembahasan
permukaan beton dengan air/karung yang dibasahi.
8. Pengambilan sample beton harus langsung ditempat pengecoran.
b. Selama pelaksanaan berlangsung dilakukan pencatatan hal-hal dan peristiwa
penting: mutu dan perbandingan campuran beton, pengadukan, pengecoran
dan

perawatan

beton,

pemasangan

tulangan,

pemasangan

dan

pembongkaran bekesting/steiger.
Pemeriksaan Mutu Hasil Pelaksanaan :
a. Untuk memastikan tercapainya kekuatan karakteristik pada kelas dan mutu
beton diadakan percobaan pendahuluan-pendahuluan atas minimum 20
benda uji. Pemekrisaan benda uji, dilakukan pada umur beton 28 hari atau
kurang (3 dan 7 hari) berdasarkan PBI a971
b. Untuk masing-masing mutu beton dibuat 1 benda uji untuk setiap 5 m3
beton.Benda uji berupa kubus beton ukuran 15x15x15 cm atau berupa
silinder beton.
c. Pengujian

kubus beton/silinder beton

dilaksanakan

oleh

Lembaga

dilaksanakan

oleh

Lembaga

Pemeriksaan bahan bangunan yang diakui.


d. Pengujian

kubus beton/silinder beton

Pemeriksaan bahan bangunan yang diakui.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 54

b. Pekerjaan Konstruksi Kuda-kuda


Pekerjaan ini meliputi: Penyediaan material, peralatan dan tenaga fabrikasi
kuda-kuda baja termasuk struktur penunjangnya, seperti : Gelegar, gording,
Likatan angin, trek dan lain sebagainya.
Persyaratan bahan:
Kayu dan Baja.
1.

Mutu kayu ditentukan pada PKKI. (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia),


dan sesuai dengan spesifikasi RKS, Sedangkan untuk baja mengacu pada SII
(Standart Industri Indonesia) 0136-80.

2.

Dalam pelaksanaan fisik bangunan, Konsultan Pengawas harus siap untuk


melaksanakan dan mengevaluasi jenis kayu dan baja yang dipakai sesuai
dengan ketentuan Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

3.

Rangka atap untuk bangunan Pasar di Jawa Tengah menggunakan baja


sedangkan untuk usuk, reng menggunakan jenis kayu disesuaikan dengan
RKS. Usulan jenis kruing ini memang baik bilamana diibandingkan kayu
yang sejenis lainnya, misalnya kayu kamfer, meranti, lanan. Kayu tersebut
harus sudah dilakukan pengawetan terlebih dahulu sebelum digunakan.

4.

Untuk rangka baja digunakan sesuai dengan RKS dengan menggunakan


coating/cat dengan zinchromate untuk menjaga dari bahaya karat. Untuk
kayu digunakan yang sifatnya tidak banyak mengandung kadar air dan
mudah melengkung juga seratnya yang sangat kasar.

Tahapan Kerja:
a.

Pengujian Shop Drawig.

b. Pengujian contoh bahan / brosur.


c.

Setelah shop drawing disetujui, maka segera fabrikasi konstruksi kudakudanya.

Pelaksanaan Pemasangan :
Sebelum dilaksanakan erection konstruksi kuda-kuda, maka perlu diadakan :

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 55

a.

Pengecekan kedudukan angkur, baik jumlah dan materialnya untuk


disesuaikan dengan spesifikasi RKS.

b. Pengecekan tumpuan kuda-kuda, apakah tempat kedudukan yang satu


sudah sama ketinggiannya dengan yang lainnya sudah sama.
c.

Pada erection kuda-kuda yang harus disiapkan kontruksi penyangga


dimaksudkan agar kuda-kuda tidak roboh.

d. Pada erection kedua dan lainnya agar segera diikat dengan batang cross
yang menghubungkan dengan kuda-kuda yang pertama-tama.
e.

Demikian seterusnya, sehingga kuda-kuda yang satu akan terikat dengan


kuda-kuda

yang

lainnya,

sehingga

kedudukan

kuda-kuda

secara

keseluruhan dapat berdiri dan bekerja menahan gaya-gaya secara


bersama-sama.
f.

Hasil pemasangan bagian-bagian konstruksi harus lurus, kukuh, bebas dari


puntiran-puntiran, bongkakan-bongkakan dan sambungan-sambungan
yang menyangga.

Peralatan :
a. Theodolith dan Waterpass
b. Katrol (Trackle)
c. Tripod dilengkapi dengan rantai penarik
d. Perlengkapan

keamanan

kerja

(sabuk

pengaman,

topi/helm

dan

sebagainya).
3. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasangan Dinding Bata :
1.

Bahan-bahan untuk pasangan dinding bata seperti : bata, semen air, pasir
pasang seluruhnya harus sudah diuji dan memenuhi syarat-syarat dengan RKS.

2.

Pelaksanaannyasebagai berikut :

3.

Lokasi yang akan dipasang sudah di Uit Site (diukur) dan diberi tanda-tanda
pengukuran as manapun peil/rambu-rambu

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 56

4.

Bata pecah sampai lebih 2 bagian tidak boleh dipasang, bata pecah 2 bagian
hanya untuk penghubung.

5.

Sebelum dipasang bata harus direndam dalam air sampai penuh air.

6.

Tasram dipasang pada dasar pasangan dinding 30 cm dari lantai rencana


dengan campuran spesi 1 pc:2ps.

7.

Kamar mandi dinding trasram sampai setinggi 165 cm.

8.

Pasangan bata yang berhubungan dengan kolom diberi angker setiap jarak 40
cm masuk pasangan bata 30 cm dengan diameter besi 8 mm.

9.

Pasangan dinding tegak lurus, setiap tahap pemasangan bata setinggi 1 meter
setelah kering baru bias dilanjutkan.

10. Hasil pasangan dinding bata harus rata, tidak bergelombang dan tidak
menunjukan retek-retak.
Persyaratan bahan:
Batu bata
Dalam pengetesan batu bata ini sangat penting karena dalam pelaksanaan pasang
dinding selain bahan perekat (spesi) bahan pokoknya yaitu batu bata harus
memenuhi syarat, memang bahan batu bata dibuat dimana-mana dan sangat
bervariasi, ada yang baek dan ada yang jelek.
Pengetesan batu bata ini bisa dilaksanakan dengan bermacam-macam cara:
a.

Cara perendaman dalam air.


Batu bata yang kita anggap baik kokoh dan perporousi kita rendam dalam air
selama satu jam. Setelah satu jam kita angkat dan batu bata tersebut tidak
rapuh dan tidak mudah patah, maka batu bata tersebut cukup memenuhi
syarat

b.

Cara pembebanan.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 57

Pengetesan batu bata ini bisa diuji di laboratorium bahan bangunan dengan
cara hydrolis, bahwa dengan pembebanan tersebut satu batu bata keadaan
siap pasang mampu dibebani kurang lebih sepuluh kilogram.
Dengan syarat-syarat tersebut di atas batu bata ditentukan dari bentuknya (tidak
ngolet) sikunya pada setiap sudut dan ukurannya (standard ukuran) dan porousinya
batu bata itu sendiri.
Plesteran:
a.

Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala kotoran, kemudian pada tahap pertama dibuat basah,
selanjutnya dikomprot dengan adukan 1pc:3ps yang tajam, komprotan ini
dibiarkan mongering pada pelaksanaan plesteran pertama (komprotan) harus
disiram air sebelum diplester halus 1pc:3ps.

b. Pada permukaan dinding bata yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus
dikorek sedalam 1 cm untuk memberikan pasangan pada plesteran. Kemudian
dinding disikat sampai bersih dan disiram air baru plester dikerjakan.
c.

Plesteran terakhir yang berupa acian semen baru dapat dilakukan setelah
dinding terpasang kira-kira 2 minggu.

d. Tebalnya plesteran dinding bata tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 2
cm kecuali ditetapkan lain.
e.

Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, daftar maupun tegak lurus, tiadk
retak, tidak bengkok, dan tidak menunjukan adanya bagian yang keropos.

f.

Pencampuran bahan menggunakan alat mekanis untuk menjamin homogenitas


campuran. Specie yang sudah mengeras tidak boleh dipakai.

g.

Plesteran dijaga agar:


- Permukaan plesteran tetap lembab selama 48 jam bilamana perlu dibasahi.
- Dicegah penguapan berlebihan akibat udara panas dan kering.
- Dalam keadaan basah dilindungi terhadap hujan.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 58

4. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


a.

Umum
1. Lingkup pekerjaan mekanikal dan elektrikal dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
Plumbing, yang meliputi :
- Instalasi air bersih
- Instalasi saluran air kotor
- Instalasi saluran pembuang
Instalasi Listrik, Dan Penangkal Petir
2. Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas pada prinsipnya pelaksanaan instalasi
dilakukan beriringan sedangkan pemasangan equipment setelah selesai
pekerjaan Struktur dan Arsitektur, sehingga pekerjaan-pekerjaan saling
berkaitan.
3. Dengan memperhatikan penggunaan bahan instalasi (bahan lokal dan
import), sifat pengerjaannya (dipasang langsung atau fabrikasi), serta cara
pemasangannya diharapkan dari pengendalian terhadap:
Waktu
Biaya
Mutu pekerjaan dapat diperoleh hasil yang optimal
Antara paket yang satu dengan paket yang lain pelaksanaannya dilakukan
koordinasi terpadu, sehingga secara keseluruhan akan diperoleh hasil
yang sempurna.

b. Cara Pelaksanaan :
1. Pelaksanaan pekerjaan Plumbing sub pekerjaan instalasi air bersih
meliputi:
Pemasangan pipa-pipa jaringan distribusi di dalam bangunan gedung.
Pemasangan sanitary ficture dan perlengkapannya.
Pelaksanaan pekerjaan plumbing sub pekerjaan instalasi saluran air
kotor, meliputi:

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 59

- Instalasi pembuangan air bekas (PAB) yang berupa pemasangan pipapipa pembuang tekanan udara (vent out).
- Instalasi pembuangan kotoran (PK) dari closed dan urinnoir yang
berupa pemasangan pipa-pipa pembuangan kotoran sendiri dan
pemasangan pipa-pipa vent out
2. Pelaksanaan pekerjaan plumbing sub pekerjaan instalasi saluran
pembuang meliputi:
Pemasangan Roof Drain
Pemasangan pipa-pipa tegak / talang
Pemasangan Bak Ko
Pemasangan Saluran Pembuang dari talang keluar gedung.

3. Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi :


Penarikan instalasi kabel dari panel baik ke armature-armature
penerangan maupun ke peralatan-peralatan.
Pemasangan panel-panel, panel induk serta penyambungan ke Gardu
PLN.
Pemasangan lampu-lampu penerangan
Pengurusan ijin panyambungan ke PLN.
4. Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir meliputi :
Pemasangan Air Terminal
Pemasangan Roof Conductor dan Down Conductor
Pemasangan Grounding System
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, setiap sub pekerjaan tersebut di atas,
akan dilakukan suatu tahap persiapan pekerjaan yang secara umum terdiri dari:
1. Pembuatan shop drawing
2. Persetujuan bahan instalasi / approval material

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 60

3. Pengadaan bahan instalasi Proses ijin Persiapan-persiapan sparing-sparing


4. Mobilitas peralatan dan tenaga kerja
Dengan memperhatikan penggunaan bahan instalasi, sifat pekerjaan serta cara
pemasangannya, koordinasi dengan pekerjaan struktur maupun pekerjaan
arsitektur dapat mencapai target yang diharapkan baik jadwal pelaksanaan maupun
fungsi pengendalian. Setiap sub pekerjaan diawali dengan ijin dimulainya dan
setelah selesai pelaksanaan sub pekerjaan tersebut akan dilakukan pengetesan
sesuai dengan karakteristik/ spesifikasi teknisnya. Demikian juga diakhiri
pelaksanaan, terhadap instalasi sistem secara keseluruhannya akan dilakukan test
akhir reformance system.
Dalam melaksanakannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(table testing pekerjaan mekanikal elektrikal)

Testing Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal:


N0.
1.

PEKERJAAN
Plumbing
- Pipa air bersih GIP

JENIS TESTING
Hydro Statik Test

KET.
10 kg/cm 2 x 24
jam setiap max

- Pipa air kotor dan air


bekas, PVC

Test guyur

panjang 108 m

Test guyur
Logging tes analisa air
Test bocor

1 x 24 jam

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 61

2.

Listrik
- Kabel

- Marger Test
- Continuitas
- Urutan phase
- Drop tegangan
- Setting komponen listrik
- Star delta
- Interlock test

3.

- Lampu

- Test nyala

7 x 24 jam

- Grounding

- Tahanan pertanahan

5 Ohm

- Tahanan pertanahan

5 Ohm

Penangkal Petir
- Grounding

5. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


Peralatan yang digunakan pada pekerjaan Pengawasan teknis maupun administrasi
antara lain:
Pesawat Theodolith
Pesawat theodolith ini sangat berguna pada pekerjaan pengukuran atau Uit Site.
Selain sangat tepat hasilnya juga bisa digunakan dengan cepat dan pengukuran
lahan yang luas.
Alat ukur
Bermacam-macam alat ukur yang bisa digunakan dalam pekerjaan Pengawasan
antara lain kita ukur, rol ukur dan lain-lainnya.
Prisma ukur
Prisma ukur kita gunakan pada pembuatan sudut siku-siku, sebab pembuatan
sudut siku-siku dilapangan memakai alat.
Schad mate
Dalam pekerjaan pembesian pada pekerjaan beton bertulang sering sekali terjadi
kekeliriuan penggunaan diameter besi, entah itu disengaja maupun tidak
disengaja. Maka untuk pemantauan besi tersubut kami menggunakan schad
mate, sehingga mana-mana pekerjaan pembesian yang tidak sesuai dengan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 62

rencana bisa segera diketahui dan bisa segera diganti sebelum besi besi tersebut
di cor dengan beton.
Meja beserta mesin gambar
Karena dalam pelaksanaan phisik sering terdapat kesulitan-kesulitan dan gambar
yang kurang begitu jelas maka perlu digambar ulang (shop drawing).
Komputer
Guna mempercepat pelaksanaan laporan-laporan mingguan, harian maupun
bulanan sangat diperlukan nesin ketik sehingga pelaksanaannya bisa lancar.
6.

PROSEDUR PELAKSANAAN YANG PERLU DIJALANKAN


a. Sistim Koordinasi
Setiap lokasi akan terbagi dalam beberapa unit pekerjaan gedung dan agar
pelaksanaannya dapat berlangsung baik, dibutuhkan koordinasi yang baik
antara Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas, Konsultan Perancang, dan
Kontraktor serta unsur-unsur lain yang terkait.
Koordinasi ini digambarkan sesuai dengan system Organisasi Proyek yang
disesuaikan dengan Proyek tsb, antara lain:
1.

Secara prinsip Konsultan Pengawas merupakan pengendali setiap kegiatan


Kontraktor Pelaksana.

2.

Koordinasi antara Pemilik, Konsultan Pengawas, dan Konsultan Perancang


dilaukan secara periodik (misalnya 2 kali seminggu) untuk membahas
masalah-masalah teknis pelaksanaan dan masalah perubahan desain
(apabila ada) akibat lapangan atau kebutuhan baru dari Pemilik Proyek.

3.

Pemilik Proyek, Konsultan Pengawas dan Konsultan Perancang merupakan


satu kelompok yang dinamakan: Construction Team.

4.

Koordinasi antara Konsultan Pengawas dengan para Kontraktor dilakukan


secara periodik satu kali seminggu dan sesuai dengan keadaan pekerjaan
(yang membutuhkan koordinasi). Dalam koordinasi ini, Jika diperlukan
Konsultan Pengawas dapat disertai Konsultan Perancang.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 63

b. Program Pengendalian Mutu


1. Ijin Pelaksanaan
Sebelum kontraktor memulai pelaksanaan suatu pekerjaan (tahapan
pekerjaan), terlebih dahulu kontraktor tersebut harus meminta ijin
pelaksanaan dari Konsultan Pengawas Kontruksi. Agar ijin pelaksanaan
tersebut dapat diberikan, maka kontraktor harus melakukan persiapanpersiapan yang perlu dilakukan sebelum pekerjaan tersebut dapat dimulai.
Konsultan Pengawas akan memberikan ijin bila persiapan pekerjaan
tersebut dinilai sudah memadai.
2. Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan
Program Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan ini berpegang kepada
gambar dan spesifikasi pelaksanaan yang telah ditetapkan beserta
perubahannya. Dengan adanya beberapa pekerjaan yang dilakukan secara
paralel, maka pengendalian pekerjaan menjadi urgen agar pekerjaanpekerjaan tersebut tersebut tidak saling bertabrakan atau overlap atau
tidak sinkron.
Konsultan Pengawas disini dimaksudkan juga memonitor:
Metode pelaksanaan
Penyediaan dan distribusi bahan material, peralatan dan tenaga kerja.
Kemampuan pekerjaan
Perubahan-perubahan

pekerjaan

akibat

kondisi

lapangan

dan

permintaan Pemilik Proyek.


Mutu Pelaksanaan
3. Pengujian Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
Pada beberapa pekerjaan (tahapan pekerjaan) tertentu harus dilakukan
pengujian terhadap hasil pelaksanaannya, sehingga pekerjaan tersebut
dapat dinilai selesai.
4. Serah Terima Hasil Pekerjaan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 64

Bila suatu pekerjaan telah dinilai selesai sesuadah melalui opname dan
pengujian hasil pekerjaan, maka dapat dilakukan serah terima I dari
Kontraktor kepada Pemberi Tugas yang didampingi oleh Konsultan
Pengawas. Sebelum Srah Terima I ini dilakukan pencatatan hal-hal yang
masih harus diperbaiki (defect list) pada masa pemeliharaan. Bilamana
semua defect list telah diperbaiki dalam masa pemeliharaan, maka serah
terima II dapat dilakukan.
c.

Program Pengedalian Waktu


Dalam melaksanaan lingkup tugas yang menyangkut pengendalian waktu
diperlukan adanya perangkat pengendalian serta mekanisme pengendalian
yang jelas dan teratur.
1. Perangkat Pengendalian
Master Schedule
- Master Schedule merupakan suatu jadwal kerja yang diuraikan secara
garis besar yang menunjukkan waktu pelaksanaan serta penyelesaian
pekerjaan-pekerjaan utama dari suatu proyek.
- Master Schedule disiapkan oleh Konsultan Pengawas segera setelah
ditunjuk untuk selanjutnya dimintakan persetujuan serta pengesahan
dari Pemberi Tugas.
Detail Schedule
- Detail Schedule pada dasarnya adalah penjabaran dari master
schedule yang disusun pada masing-masing pekerjaan.
- Detail Schedule tersebut disusun dalam item-item yang terinci serta
terlihat kaitan satu item dengan lainnya, sehingga bilamana terjadi
kemunduran pada satu item segera dapat didektesi pada schedule
secara keseluruhan.
- Pembuatan Detail Schedul tersebut meruapakan tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana dan Approval dilaksanakan oleh Konsultan
Pengawas, Pengelola Teknis dan distujui/diketahui Pihak Pimpro.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 65

2. Mekanisme Pengendalian
Dengan perangkat master schedule mekanisme pengendalian waktu
dilaksanakan sebagai berikut :
Pengukuhan Master Schedule
- Master Schedule disiapkan oleh kontraktor dan diapproval
dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas dengan mempertimbangkan :
Kondisi site
Kapasitas resource
Metode pelaksanaTarget Pemilik Proyek
Dan dapat mengidentifikasikan :
Target Utama
Pekerjaan-pekerjaan yang kritis
Ketergantungan antar pekerjaan
- Untuk proses pengukuhan master schedule tersebut, bilamana perlu
diadakan rapat koordinasi antara Konsultan Pengawas, Pemberi
Tugas dan Konsultan lain terlibat.
- Master Schedule harus ditanda tangani oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan lain yang terlibat (apabila diperlukan) bukti pengukuran.
- Master schedule yang telah dikukuhkan dipakai sebagai pedoman
utama untuk hal-hal yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan
proyek.
Pengukuhan Detail Schedule
- Detail

Schedule

disiapkan

oleh

Kontraktor

mempertimbangkan:
Kondisi site
Kapasitas resource
Methode pelaksanaan
Batas waktu sesuai kontrak
Dan dapat mengidentifikasikan :
Item pekerjaan secara terperinci

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

dengan

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 66

Ketergantungan antara item pekerjaan


Pekerjaan kritis
- Pengukuhan detail schedule dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas
dalam memberikan pengukuhan tersebut Konsultan Pengawas
mempertimbangkan tidak hanya dalam kerangka paket itu sendiri
melainkan juga kaitannya dengan totalitas master schedule.
Monitoring Schedule
- Konsultan Pengawas sesuai tugasnya terus-menerus melaksanakan
monitoring schedule degan mengamati kecenderungan pelaksanaan
yang terjadi dan mengkaitkannya terhadap master schedule.
- Sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu diadakan rapat
koordinasi monitoring schedule pelaksanaan pada masing-masing
paket dengan menggunakan detail schedule.
- Sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan diadakan evaluasi atas
master shedule berdasarkan pelaksanaan hasil monitoring mingguan
dan disampaikan dalam laporan resmi kepada Pemberi Tugas.
Tindakan-tindakan Khusus
- Bilamana terjadi suatu item pekerjaan, harus segera dilaksanakan
pengecekan seberapa jauh pengaruhnya kepada paket pekerjaan itu
sendiri, dan selanjutnya pada master schedule.
- Apabila diperkirakan hambatan tersebut berpengaruh kepada master
schedule harus segera diadakan tindakan khusus untuk mengatasi
atau sekurang-kurangnya mengurangi hambatan tersebut.
d. Program Pengendalian Biaya
Pada dasarnya pengendalian biaya dilaksanakan pada proses pekerjaan secara
keseluruhan yaitu dari perencanaan/perancangan sama dengan fisik. Dalam

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 67

rangka pengendalian biaya tersebut disusun langkah-langkah kerja sebagai


berikut :
1. Langkah Pencegahan:
Yang dimaksud adalah suatu upaya untuk menghindarkan timbulnya biayabiaya tambahan diluar rencana, antara lain dengan langkah sebagai berikut :
Pekerjaan-pekerjaan kontraktor terutama yang menyangkut biaya besar
serta mengandung resiko perlu dibuat rencana kerja yang matang,
sehingga Konsultan Pengawas dapat ikut serta mengevaluasi rencana
tersebut dan memberikan saran yang dititik beratkan pada tujuan
efesiensi biaya.
Mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan untuk menghindarkan
terjadinya kesalahan-kesalahan yang tidak perlu yang berakibat pada
penambahan biaya.
Evaluasi dan pelaporan secara teratur perkembangan biaya proyek
kepada Pemberi Tugas, sehingga apabila diperlukan tindakan khusus
dapat dilaksanakan sedini mungkin.
2. Langkah Pengatasan:
Yang dimaksud adalah suatu upaya untuk menekan tambahan biaya yang
diakibatkan oleh suatu resiko pelaksanaan pekerjaan yang pada akhirnya
diajukan sebagai klaim oleh pihak Kontraktor kepada Pemberi tugas.
Langkah yang bersifat pengatasan ini antara lain sebagai berikut:
Semua klaim tambahan biaya dari Kontraktor disaring secara ketat untuk
diluluskan dengan berpijak pada ketentuan-ketentuan yang berlaku
Nilai klaim tambahan biaya yang diajukan oleh Kontraktor disaring secara
ketat dari segi kewajaran harga dengan berpijak pada standart yang
berlaku.
H). Penanganan dan pemecahan Masalah

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 68

Dari kajian permasalahan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi masalah merupakan
pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut akan digunakan
sebagai titik tolak pendekatan penanganan pelaksanaannya. Identifikasi permasalahan
tersebut dilakukan pada komponen - komponen sebagai berikut:
Tahapan Kegiatan
Lingkup Wilayah
Lingkup Penugasan
Bidang Pembangunan yang ditangani.
Untuk lebih jelasnya, keterkaitan masing-masing komponen tersebut dapat dilihat pada
Diagram di bawah ini:

Gambar Diagram Identifikasi Masalah


Adapun pembahasan yang lebih rinci dari kerangka identifikasi di atas adalah sebagai
berikut:
(1) Tahap Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan yang ada meliputi: tahap persiapan / pemrograman,
perencanaan teknis, presentasi dan sosialisasi, pemeliharaan dan pemanfaatan.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 69

(2) Lingkup Wilayah Kerja


Pemahaman terhadap lingkup wilayah kerja penugasan akan sangat membantu
terutama dalam penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan karakteristik fisik
daerah maupaun karakteristik sosial ekonomi dan budaya masing-masing daerah.
(3) Lingkup Penugasan
Yang dimaksud dengan lingkup penugasan di sini adalah konsentrasi jenis tugas yang
harus dilakukan oleh Konsultan Perencana termasuk hal-hal yang harus diperhatikan
(unsur-unsur yang spesifik) dalam lingkup penugasan tersebut. Hal ini erat sekali
keterkaitannya dengan mekanisme pendekatan dan penanganan pekerjaan sehingga
berhasil guna dan tepat pada sasaran yang dimaksud.
Setelah mengkaji dan memahami permasalahan yang akan dihadapi, Konsultan Perencana
mencoba menyusun pemahaman - pemahaman tersebut dalam bagan alir yang
menunjukan proses pelaksanaan yang ditangani, baik meliputi proses input output pada
setiap tahap kegiatan maupun rincian mekanisme pelaksanaannya.
Setiap permasalahan yang tidak segera memperoleh pemecahan, senantiasa menjadi
faktor potensi untuk menimbulkan persoalan-persoalan kritis seperti contoh berikut:
No

MASALAH

PERSOALAN
- Keterlambatan

1.

Waktu

TINDAKAN PENGAWAS
- Menganalisa & menarik kesimpulan

terhadap jadwal

- Reschedulling

pelaksanaan

- Mengarahkan pemborong untuk meningkatkan


produktivitas
- Pengendalian waktu secara lebih ketat dan itensif

- Keterlambatan

2.

Anggaran

- Untuk menghindari ininperlu disusun program sasaran

masa berlaku

fisik dengan dikaitkan pada rencana anggaran (cash

anggaran

flow)

(hangusnya
anggaran)

- Pelaksanaan fisik diarahkan untuk mencapai sasaransasaran yang ditetapkan


- Pemborong terikat (jika perlu dengan sangsi-sangsi)

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 70

secara ketat terhadap target-target fisik tersebut.


- Nilai anggaran
yang dilampaui

- Menyusun perkiraan biaya berdasarkan perhitunganperhitungan yang cermat dan mengusulkan kepada
Pemberi Tugas tentang alternatif yang sebaiknya perlu
ditempuh (misalnya optimasi proyek, revisi anggaran
dll).

- Rendahnya mutu
pelaksanaan

- Memberikan

teguran-teguran

terhadap

hasil

pelaksanaan.
- Memberi pengarahan-pengarahan tentang sistim teknik
metode-metode pelaksanaan.
- Mengadakan

3.

penelitian

pengujian-pengujian

dan

analisa.

Teknis
- Kekurangan /
kelembahan
desain

- Memberikan

pandangan

tentang

perbaikan

tentang

perbaikan

kelengkapan desain
- Memberikan

pandangan

kelengkapan desain
- Penelitian terhadap implementasi desain.
4.

Sosial

- Keresahan

- Menganalisa tentang faktor-faktor pemecahannya


- Bersama dengan pihak-pihak yang berkepentingan
(berkompeten untuk bekerjasama untuk mencegah)
menghilangkan kerusakan-kerusakan yang terjadi satu
dan lain hal dalam rangka mencegah dampak negatif
terhadap kelancaran proyek.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 71

PROGRAM KERJA
1. POLA PIKIR PENANGANAN PEKERJAAN
Sesuai kajian permasalahan yang telah dilakukan di atas maka untuk penanganan pekerjaan
dijabarkan dalam rincian sebagai berikut:
a.

Pemahaman Permasalahan
Dari kajian permasalahan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi masalah merupakan
pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut akan digunakan
sebagai titik tolak pendekatan penanganan pelaksanaanya. Identifikasi permasalahan
tersebut dilakukan pada komponen - komponen sebagai berikut:
Tahapan Kegiatan
Lingkup Wilayah
Lingkup Penugasan
Bidang Pembangunan yang ditangani.
Untuk lebih jelasnya keterkaitan masing-masing komponen tersebut dapat dilihat pada
Diagram di bawah ini.
Diagram Identifikasi Masalah

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 72

Adapun pembahasan yang lebih rinci dari kerangka identifikasi di atas adalah sebagai
berikut:
(1) Tahap Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan yang ada meliputi: tahap persiapan / pemrograman,
perencanaan teknis, presentasi dan sosialisasi, pemeliharaan dan pemanfaatan. Dari
tahapan kegiatan tersebut pada setiap tahapannya memiliki karakteristik yang dapat
dijabarkan seperti pada Diagram sebagai berikut:

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 73

Diagram Tahap Kegiatan

(2) Lingkup Wilayah Kerja


Pemahaman terhadap lingkup wilayah kerja penugasan akan sangat membantu
terutama dalam penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan karakteristik fisik
daerah maupun karakteristik sosial ekonomi dan budaya masing-masing daerah.
(3) Lingkup Penugasan
Yang dimaksud dengan lingkup penugasan di sini adalah konsentrasi jenis tugas yang
harus dilakukan oleh Konsultan Perencana termasuk hal-hal yang harus diperhatikan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 74

(unsur-unsur yang spesifik) dalam lingkup penugasan tersebut. Hal ini erat sekali
keterkaitannya dengan mekanisme pendekatan dan penanganan pekerjaan sehingga
berhasil guna dan tepat pada sasaran yang dimaksud.
b. Proses Pelaksanaan
Setelah mengkaji dan memahami permasalahan yang akan dihadapi, Konsultan Perencana
mencoba menyusun pemahaman-pemahaman tersebut dalam bagan alir yang menunjukan
proses pelaksanaan yang ditangani, baik meliputi proses input output pada setiap tahap
kegiatan maupun rincian mekanisme pelaksanaannya.
2. PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
a) Rencana Kerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, penyusunan rencana kerja harus
dilakukan seteliti mungkin dengan pertimbangan:
1. Waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan yang telah ditetapkan.
2. Bagian pekerjaan yang harus didahulukan.
3. Urutan pekerjaan teknis yang akan dilaksanakan.
4. Volume dari masing-masing jenis pekerjaan.
5. Waktu penyelesaian dari masing-masing jenis pekerjaan.
6. Bobot jenis masing-masing pekerjaan.
7. Tenaga yang diperlukan untuk menangani masing -masing jenis pekerjaan.
8. Pedoman rencana kerja sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan/ pengawasan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan tepat pada waktuya.
9. Monitoring kegiatan/penyelesaian masing-masing Jenis pekerjaan, baik monitoring
Pemberi Tugas/Direksi terhadap pelaksanaan pengawasan maupun monitoring intern
pelaksanaan pengawasan.
Maka

sebelum

digunakan ,

detail

schedule

ini

perlu

didiskusikan/

dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pemberi Tugas/Direksi. Sebagai tanda


setuju/disepakati bersama detail schedule ini ditandatangani bersama oleh Konsultan
Pengawas, Kontraktor dan Pemberi Tugas.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 75

b) Tahapan Pekerjaan Pengawasan


Merupakan pekerjaan pokok yang menjadi tugas Konsultan Pengawas dalam mengawasi
dan memberikan pengarahan teknis terhadap pelaksanaan fisik oleh kontraktor, antara
lain:
1. Memberikan data untuk titik referensi-referensi pengukuran detail setiap pekerjaan.
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontraktor dan membuat instruksiinstruksi penting
kepada kontraktor.
3. Menyetujui testing kepadatan tanah, pekerjaan sipil dan mengatur, mengendalikan
agar pekerjaan berlangsung sesuai rencana dan spesifikasi.
Untuk pelaksanaan pengawasan di lapangan dapat kita uraikan secara umum dan
secara teknis pelaksanaan fisik pekerjaan.
a. Tujuan pekerjaan pengawasan
Untuk mencapai tujuan umum ini, maka pekerjaan konsultan pengawas harus
memperhatikan :
Ketepatan waktu, bahan serta pengerjaannya.
Keoptimalan penyelesaian engineeringnya.dan
Kemudahan serta kesingkatan waktu pelaksanaan pembangunan fisik.
Untuk merealisasikan tujuan -tujuan tersebut, maka diperlukan pengawasan
dan pelaksanaan tang tepat dan terarah ditinjau dari sudut teknik, biaya dan jadual
waktu pelaksanaan.
Konsultan pengawas merupakan salah satu alat yang dapat membantu suksesnya
pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan. Tanpa suatu manajemen yang baik,
pelaksanaan konsuktruksi di lapangan akan dapat menyimpang dari rencana yang telah
disiapkan ataupun yang akan dapat mengalami keterlambatan dari jadual
pelaksanaan yang telah, ditetapkan.
Tujuan pekerjaan konsultan pengawas pada tahap pelaksanaan konstruksi
yaitu pada awal pembangunan, pada waktu perkembangan pembangunan dan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 76

akhir

pembangunan.

Konsultan

pengawas

mempunyai

tujuan

untuk

menciptakan pelaksanaan yang ekonomis, berkualitas tinggi dan waktu yang


sesingkat mungkin, dengan jalan mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan yang dalam garis-garis yang telah direncanakan.
Dengan demikian dapat diformulasikan bahwa konsultan pengawas pada kegiatan ini
bertujuan untuk membantu pihak pemerintah dalam melaksanakan manajemen
kegiatan oleh tenaga-tenaga ahli profesional, baik dalam segi engineering maupun segi
administrasinya, untuk dapat tercapainya tujuan umum kegiatan dengan sukses.
b. Lingkup pekerjaan pengawasan dan tata cara pengawasan
Dalam pelaksanaan pekerjaan Konsutan Pengawas untuk ini secara umum ruang
lingkup pekerjaannya adalah membantu pemerintah untuk melakukan semua usaha
yang diperlukan untuk dapat tercapainya tujuan sebagai berikut:
Membantu menyusun program dan mengendalikan serta mengawasi dan
mengevaluasi konstruksi agar terwujud bangunan yang sesuai dengan gambar
detail pelaksanaan pekerjaan, yaitu melaksanakan tugas konstruksi dalam bidang
pengawasan konstruksi sehingga hasil p e m b a n g u n a n y a n g d i l a k s a n a k a n
o l e h K o n t r a k t o r d a p a t dipertanggungjawabkan secara administrasi, keuangan
teknis dan struktur.
Mengendalikan tahap pelaksanaan konstruksi fisik mulai dari tingkat program
sampai tingkat operasional.
Membantu pengelolaan kegiatan untuk melaksanakan pengawasan pada tahap
pelaksanaan konstruksi fisik.
Dalam kaitannya dengan mengendalikan tahap pelaksanaan konstruksi
fisik, maka perlu menyusun program kegiatan pelaksanaan yang terdiri dari:
- Program pencapaian sasaran fisik.
- Program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja.
- Program penyediaan dan penggunaan bahan/material.
- Program penyediaan dan penggunaan peralatan serta pelengkapannya.
- Program penyediaan dan penggunaan informasi.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 77

Dalam kaitannya dengan hal-hal tersebut diatas maka mengendalikan kegiatan


pelaksanaan operasional meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik dari segi kualitas dan
kuantitas bahan bangunan serta pedengkapannya.
- Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapan waktu dan biaya
pelaksanaan konstruksi fisik.
- Mengawasi, meneiiti perubahan-perubahan serta penyesuaian yang terjadi
selama pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik.
- Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
1. yang tetap berdasar pada karakteristik lingkungan.
2. Estetika kulit bangunan secara fungsional merespon kebutuhan untuk mereduksi
terpaan sinar matahari dan Ultra Violet (UV).
3. Estetika ruang dan bangunan disarankan menggunakan warna-warna cerah yang
secara psikologis memberikan kesan indah dapat menghilangkan rasa tegang.

BAGIAN 2

1.

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KONTRAK
( PRA RK3K)

KEBIJAKAN

Sebagai calon penyedia jasa konsultansi supervise , kami akan senantiasa menerapkan pola
kerja yang mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja kontrak (konstruksi).

2.

PERENCANAAN

2.1.

Karakteristik bidang konstruksi

Bidang konstruksi adalah satu bidang produksi yang memerlukan kapasitas tenaga kerja
dan tenaga mesin yang sangat besar, bahaya yang sering ditimbulkan umumnya dikarenakan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 78

faktor fisik, yaitu : terlindas dan terbentur yang disebabkan oleh terjatuh dari ketinggian,
kejatuhan barang dari atas atau barang roboh.
1.

Kemungkinan jatuh dari ketinggian terjadinya lebih besar, kerusakan yang


ditimbulkannya lebih parah. Penyebab jatuh dari ketinggian umumnya adalah :
pekerja pada saat bekerja di tempat kerja memiliki kepercayaan dirinya
berpengalaman atau mencari jalan cepat, mulai bekerja tanpa mengenakan alat
pelindung apapun atau baju pelindung, sehingga begitu terjatuh tidak ada sabuk
pengaman atau jaring pengaman bisa mengakibatkan kematian. Selain kurangnya
pemahaman pekerja tentang keamanan, perlindungan tenaga kerja yang dilakukan
pemilik usaha sering tidak mencukupi, sebagai contoh bila bekerja di kerangka yang
tinggi, harus dipasang balok menyilang, disamping untuk menjaga kestabilan, selain
itu untuk memberikan topangan yang kuat bagi tenaga kerja; pada saat pekerja
tidak hati-hati terjatuh, ada satu lapisan pengaman, untuk mengurangi dampak
yang terjadi. Pemilik usaha tidak seharusnya mengabaikan hidup para pekerjanya
demi untuk mengejar keuntungan.

2.

Penyebab kejatuhan benda dari atas seringkali karena kecerobohan pekerja; seperti
pada saat mengoperasikan mesin penderek, mesin penggali lubang atau mesin
pendorong, semestinya ada pagar pembatas di sekelilingnya, guna mencegah
masuknya pekerja, apabila tetap diperlukan pekerja lain untuk memberikan
bantuan operasional, maka di sampingnya perlu ada seorang mandor yang
memberikan komando dan pengawasan; selain pagar pembatas pekerja di area
tersebut harus memakai secara benar perlengkapan pelindung seperti helm, sarung
tangan dan sepatu pengaman dan lain-lain. Selain itu pada saat memindahkan
barang berat, sebaiknya menggunakan kekuatan mesin sebagai pengganti tenaga
manusia, demi menghindari terjadinya kecelakaan pada saat pemindahan.

3.

Tertimpa barang yang roboh biasanya terjadi karena tidak adanya pagar pembatas
di area yang mudah runtuh, karena keruntuhan itu biasanya terjadi dalam waktu
sekejap tanpa peringatan terlebih dahulu, oleh karena itu dibuatkan demi

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 79

mengurangi resiko kecelakan terhadap pekerja yang memasuki area tersebut.


Benturan atau tabrakan biasanya terjadi dikarenakan kecerobohan pekerja, mesin
penggerak dan kendaraan yang digunakan berukuran sangat besar, pandangan
petugas operator tidak mudah mencapai luasnya batas area kerjanya sehingga
terjadi benturan. Cara pencegahan benturan adalah dengan memperdalam
pengetahuan keselamatan pekerja, di sekeliling area penempatan mesin dibuatkan
pagar pembatas, pekerja tidak diperkenankan berada di sekitar area tersebut;
selain itu jumlah mandor lapangan ditambah, dan membantu mengawasi
pengoperasian mesin bermotor atau kendaraan, sehingga bisa mengurangi resiko
benturan.

Tabel ; 2.1 ; Benda penyebab kecelakaan dan jenis kecelakaan yang terjadi

2.2.

Analisa kasus
Industri konstruksi paling banyak menggunakan mesin bertenaga besar, biasanya luka yang
ditimbulkannya parah; selain itu terjatuh dari ketinggian juga merupakan jenis kecelakaan

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 80

yang sering terjadi, luka yang ditimbulkannya juga sangat parah. Berikut ini adalah 3 kasus
terjatuh dari ketinggian, terbentur, tergencet sebagai contoh jenis kecelakaan yang sering
ditemui dan mengakibatkan luka yang sangat serius. Diharapkan dari contoh ini dapat
memberikan pemahaman bagi pemilik usaha dan pekerja akan pentingnya keselamatan
dan kesehatan kerja.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 81

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 82

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 83

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 84

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 85

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 86

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 87

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 88

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 89

2.3.

Kesimpulan
Dalam analisa kasus di atas, walaupun penyebab umum tidak sama, tetapi setelah melalui
analisa mendalam dan mendasar, ditemukan fakta bahwa kecelakaan itu terjadi sebagai
akibat pemilik usaha atau perusahaan yang ceroboh dan membiarkan pekerja tidak
mentaati prinsip keselamatan dan kesehatan kerja. Pada saat meminta pekerja mematuhi
peraturan, justru mengabaikan tanggung jawab pengawasan dan bimbingan, hanya akan
mengulang terjadinya kecelakaan. Apabila pekerja dan manajemen kedua belah pihak
saling mengawasi dan diaplikasikan dalam pekerjaan nyata, maka pendidikan keselamatan
dan keamanan baru ada artinya, peralatan keselamatan dan kesehatan kerja baru berguna.

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA


P a g e | 90

ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN DAN PERSONIL


Berikut ini adalah Surat Pernyataan Kesediaan untuk Ditugaskan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Pengawasan Tahun Anggaran 2015

. DIREKTUR .
R. Awan Gatot Wicaksono, ST

TEAM LEADER
Anang Riyanto, ST

PENGAWAS LAPANGAN

TENAGA PENDUKUNG

TENAGA AHLI

KORDINATOR PENGAWAS

ADMINISTRASI

TENAGA AHLI SIPIL

Vincentius Jarot Adinugroho, ST

Febrika Dewi Kurniawati, AMD

Cindar Wiratmoko ST

PENGAWAS LAPANGAN ME

Yunaf Retnadi, AMD

TENAGA AHLI ME
Danang Wijanarko, ST

DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015

Anda mungkin juga menyukai