Anda di halaman 1dari 16

KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.

JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

BAB 3
METODOLOGI
1.1. METODOLOGI
Pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen konstruksi pada
Pembangunan Bangunan Gedung Negara dengan kriteria:
a. Klasifikasi tidak sederhana dengan ketentuan jumlah lantai di atas 4 (empat) lantai
dan dengan luas bangunan minimal 5.000 m2 (lima ribu meter persegi) untuk
pembangunan baru, perluasan dan/atau lanjutan pembangunan bangunan
gedung;
b. Perawatan bangunan gedung negara kecuali rumah negara untuk tingkat
kerusakan berat dan perawatan terkait keselamatan bangunan;
c. Bangunan gedung negara klasifikasi bangunan khusus;
d. Melibatkan lebih dari satu penyedia jasa, baik perencanaan maupun
pelaksana konstruksi; dan/atau
e. Pelaksanaannya 8 (Delapan) bulan

Pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen konstruksi


meliputi:
a. Pengawasan persiapan konstruksi;
b. Pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama
(provisional hand over) pekerjaan konstruksi; dan
c. Pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan serah
terima akhir (final hand over) pekerjaan konstruksi.

Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara lebih
konkrit terhadap bidang kerja jasa konsultan Manajemen Konstruksi. Metode ini meliputi

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

pembahasan mengenai prosedur umum Manajemen Kontruksi Pembangunan Rumah


Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi) secara keseluruhan, maupun
prosedur pelaksanaan kegiatan dari bagian - bagian pekerjaan, termasuk didalamnya
uraian sistem informasi dan pelaporan yang akan dilaksanakan.
a. Pengetahuan Tentang Dokumen Kontrak
Dalam setiap kegiatan Konstruksi perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan
sistem pengawasan/pengendalian yang teratur, agar hasil akhir yang dicapai dapat
memuaskan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari Konstruksi itu dan
memenuhi sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan. Pada umumnya dan
sudah menjadi suatu keharusan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai antara
pemilik Konstruksi dengan pelaksana pekerjaan perlu dibuat suatu Dokumen Kontrak
Kerja, dokumen kontrak ini merupakan acuan dan pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan di lapangan. Dengan demikian perlu kiranya personil - personil
Pengawasan menguasai hal - hal yang berhubungan dengan manajemen Konstruksi,
yang salah satu diantaranya adalah penguasaan Dokumen Kontrak tersebut.
Dokumen Kontrak Fisik merupakan dokumen yang harus dikuasai oleh personil
konsultan Manajemen Konstruksi. Dokumen kontrak mencakup :
• Instruksi Kepada Peserta Pelelangan
• Syarat - syarat Umum
• Spesifikasi Teknik
• Gambar Rencana Konstruksi
• Surat Penawaran Kontraktor beserta lampiran - lampirannya.
• Addendum Kontrak, jika ada.
Di dalam pengendalian dan pengawasan di lapangan nantinya Konsultan Pengawas
akan selalu berpedoman pada Dokumen Kontrak yang telah dibuat dan disepakati
antara PPK, dengan pihak - pihak yang terkait, kecuali kalau ada perubahan (Contract
Change Order) atau Addendum yang dikeluarkan oleh PPK.

b. Program Pengendalian dan pengawasan pekerjaan


Program Pengendalian dan Pengawasan dalam Manajemen Konstruksi harus
dilaksanakan secara ketat dan terus - menerus sepanjang waktu kontrak, dimana

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

masing - masing periode mempunyai tahapan/langkah sendiri - sendiri dan


berkesinambungan antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya.
Konsultan diwajibkan untuk kerja penuh waktu dalam pemberian saran kepada PPK
pada Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi)
yang masuk dalam paket pekerjaan Konstruksi dan pelaksanaan kontrak - kontrak.
Konsultan akan menentukan dengan jelas dan spesifik, luas dan dalam cakupan kerja
Manajemen Konstruksi dalam penugasan ini, dan akan mengkonfirmasikan tingkat
pelayanan dan/atau masukan dari staf yang disyaratkan untuk kepastian cukupnya
pengawasan dan pemeriksaan.

a) Masa Mobilisasi
Pada periode Mobilisasi ini disamping Konsultan akan melakukan mobilisasi
personil - personilnya yang akan terlibat dalam pekerjaan Pengawasan,
Konsultan juga sudah harus mulai mengadakan checking, pengendalian dan
pengawasan terhadap :

 Schedule mobilisasi Kontraktor.

 Realisasi Mobilisasi Peralatan, Personil serta Kantor (direksi–keet)


kontraktor.
 Realisasi pemenuhan spesifikasi atas fasilitas untuk Team.

 Schedule Pekerjaan yang diajukan Kontraktor, diarahkan agar efektif,

dituangkan dalam Kurva S, sehingga Konsultan akan mudah mengawasi


atas kemajuan pekerjaan Kontraktor.
 Review terhadap design yang ada, serta alternatif design bila dipandang

perlu.
 Pembuatan Shop Drawing (terutama penampang memanjang dan

melintang dulu).
 Mulai meneliti bahan-bahan yang akan dipakai, menurut spesifikasi yang

ada.
 Penyiapan blangko-blangko (form) yang akan dipergunakan selama masa

kontrak, termasuk diantaranya blanko pengujian, blangko perhitungan


volume, blangko laporan, serta blangko sertifikat bulanan (MC) atau

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

sertifikat teskalasi bulanan (Price Escalation Certificate) jika ada.


Dalam masa mobilisasi inilah Konsultan Manajemen Konstruksi benar - benar
harus dapat mengarahkan dan memberi bimbingan kepada kontraktor agar
semuanya dapat selesai dalam jangka waktu mobilisasi tersebut.

Penekanan dalam pembuatan schedule pekerjaan yang diajukan Kontraktor,


harus diteliti betul serta diperiksa kemungkinan - kemungkinan dalam
penerapan urutan pekerjaan apakah sudah sesuai dengan tahapan serta
sesuai dengan kondisi dan keadaan di lapangan. Yang jelas di dalam
pembuatan schedule ini harus memperhatikan "hari efektif " yang ada
didalam jangka waktu pelaksanaan serta harus mengingat batas waktu yang
harus diselesaikan.

b) Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik


Pada masa pelaksanaan pekerjaan fisik ada beberapa pokok
pengendalian dan pengawasan yang dapat dibagi dalam kategori sebagai
berikut :

1) Pengendalian dan Pengawasan Kualitas (Mutu) Pekerjaan:


Dalam pengendalian dan pengawasan kualitas ini Konsultan harus benar -
benar ketat, mengingat bahwa intensitas penyimpangan dalam hal mutu di
pandang saat ini masih cukup tinggi. Pengendalian mutu yang dimaksud
adalah untuk mendapatkan hasil pelaksanaan pekerjaan fisik yang awet,
tahan lama dan dapat dipergunakan/dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai
dengan usia/umur pelayanan.

Pencapaian mutu hasil pelaksanaan yang optimal akan ditempuh melalui


pengendalian mutu bahan/material dan metode/cara pelaksanaan pekerjaan.
Kegiatan pengendalian mutu direalisasikan melalui kegiatan “kontrol
kualitas“, sesuai dengan setiap tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Hal – hal yang perlu dicermati terutama adalah kualitas pada pekerjaan
utama. Agar diperoleh kualitas yang baik, perlu adanya cheking
bahan/material, dalam hal ini kontraktor mengajukan contoh bahan dengan

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

"request sheet" yang memuat asal bahan, komposisi bahan, hasil test mutu,
ukuran type, spesifikasi, sertifikat dan sifat - sifatnya.

Dari hasil penelitian bahan, konsultan MK membuat rekomendasi atas bahan


- bahan yang dipakai harus sesuai contoh yang disetujui, dan bahan yang
tidak sesuai dengan ketentuan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas, bahan
yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi Konstruksi.

Inspeksi secara terus menerus merupakan salah satu alat dari pengendalian
kualitas, disamping dokumentasi. Serta memberikan pengarahan pada para
pekerja agar sesuai dengan rencana dan spesifikasi, sebagai upaya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan.

2) Pengendalian dan Pengawasan Kuantitas :


Dalam pengendalian dan pengawasan kuantitas pekerjaan ini tugas utama
ada pada Quantity Engineer. Harus dipahami betul masalah aturan dan cara
pembayaran yang ada di dalam Spesifikasi, mana yang dapat dibayar dan
mana yang tidak dan harus mengacu pada dokumen kontrak dan Addendum
kontrak (bila ada).

3) Pengendalian Biaya/Anggaran :
Pengendalian Biaya/Anggaran yang ada sangat erat hubungannya dengan
pengendalian kwantitas. Karena pada umumnya kontrak - kontrak sekarang
menggunakan sistem Harga Satuan, maka pengendalian kwantitas juga akan
merupakan pengendalian anggaran.

4) Pengendalian Waktu
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilakukan untuk menjamin agar
pelaksanaan pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan harus selalu
terkontrol.

Pengendalian waktu akan dilakukan melalui analisa terhadap performance


pelaksanaan Konstruksi, dimana untuk Konstruksi ini dapat menggunakan

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

indikator SPI (Schedule Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index).

SPI adalah perbandingan antara realisasi fisik yang telah dikerjakan dengan
rencana (schedule) yang ada pada periode yang sama. Sedangkan CPI adalah
perbandingan antara dana yang telah dibayarkan dengan dana/biaya yang
tersedia (kontrak).

Secara umum SPI dan CPI dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kriteria,
yaitu :

SPI/CPI = 1, Konstruksi dikatakan tepat


SPI/CPI > 1, Konstruksi
waktu. dikatakan cepat
SPI/CPI < 1, Konstruksi dikatakan
terlambat.
5) Contract Change Order (Perintah Perubahan Kontrak) dan Addendum
Apabila selama jangka waktu pelaksanaan ini terdapat hal - hal yang tidak
sama (dalam hal volume atau biaya dimana jumlah akhir tidak melebihi harga
kontrak) harus ada perintah perubahan dari owner.

Kalau perubahan itu bersifat mendasar, termasuk perubahan Spesifikasi


Teknis serta Anggaran yang melebihi Harga Kontrak harus dibuat Addendum.

6) Pembuatan Mutual Check (MC)


Di dalam kontrak - kontrak saat ini biasanya pembayaran dilaksanakan secara
bulanan. Setiap akhir bulan Konsultan Manajemen Konstruksi bertugas
memeriksa dan menyiapkan pembayaran yang dapat dilakukan untuk bulan
yang bersangkutan.

Sertifikat Pembayaran Bulanan ini atau MC ini harus dilengkapi dengan Back
Up data yang lengkap. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab
atas kebenaran dari Back Up Data tersebut.

Dalam Back Up Data harus jelas ditulis untuk lokasi dan pekerjaan apa volume
- volume yang dibayarkan pada bulan tersebut.

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

Seandainya di dalam kontrak di sebutkan bahwa selama jangka waktu


kontrak, Kontraktor akan mendapatkan eskalasi harga, maka Konsultan juga
selain Mutual Check (MC) harus menyiapkan Price Escalation (PEC). Eskalasi
harga didasarkan pada index harga yang dikeluarkan oleh BPS (Biro Pusat
Statistik).

Perlu diperhatikan betul - betul cara pembuatan dari Price Escalation


Certificate ini biasanya aturannya tercantum dalam Buku 3 Syarat -syarat
Umum.

c) Masa Akhir Pelaksanaan


Pada Akhir Pelaksanaan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu:

1) Penyiapan As Built Drawing


Pada akhir masa pelaksanaan Kontraktor diwajibkan membuat As Built
Drawing. Gambar ini akan merupakan dasar pembayaran terakhir. Tanggung
jawab Konsultan adalah memeriksa kebenaran dari As Built Drawing
tersebut.

Supaya pada saat akhir pekerjaan kontraktor tidak terlalu banyak, kontraktor
dapat menyiapkan gambar terlaksana ini sedikit demi sedikit seiring dengan
selesainya item - item pekerjaan di lapangan (item pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan/dipasang).

Gambar terlaksana ini merupakan gambar kenyataan di lapangan yang


dikerjakan oleh Kontraktor, dimana gambar ini akan sangat bermanfaat
untuk masa ke depan, untuk masa pemeliharaan konstruksi, juga diperlukan
jika nantinya akan diadakan rehabilitasi bangunan/konstruksi kembali.

2) Claim
Selama mulai periode kontrak mungkin terjadi claim atau tuntutan dari
pihak Kontraktor maupun pihak luar, dalam hal ini konsultan Manajemen
Konstruksi harus selalu mendasarkan jawabannya berpedoman dan
mengacu pada Dokumen Kontrak yang ada. Semaksimal mungkin Konsultan

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

harus mengamankan Pemilik dari segala macam claim/tuntutan yang timbul.

3) Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) dan Final Hand Over
(Serah Terima Terakhir)
Biasanya dalam Buku 3 Syarat - syarat umum disebutkan bahwa apabila
pekerjaan sudah mencapai 97 % (dengan syarat pekerjaan utama selesai 100
%). Kontraktor dapat mengadakan Serah Terima Sementara.

Konsultan Manajemen Konstruksi berkewajiban menyiapkan semua data


yang perlu untuk pelaksanaan Serah Terima ini.

Kegiatan ini meliputi:

 Penyiapan daftar kerusakan /kekurangan dari pekerjaan yang


dilaksanakan kontraktor.
 Penyiapan buku informasi bagi Panitia Serah Terima ini yang berisi data

Konstruksi, status pembayaran dan progress serta data quality.


 Ikut didalam anggota Tim Teknis yangakan menjadi petunjuk didalam

pelaksanaan pemeriksaan Serah Terima.


 Menyiapkan semua pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan

kegiatan Serah Terima.


 Menyiapkan Berita Acara Serah Terima Sementara dan memberi

pertimbangan kepada Penanggung Jawab Kegiatan dalam menyetujui


jangka waktu perbaikan (grace period) yang diajukan kontraktor.

Setelah jangka waktu perbaikan berakhir diadakan lagi pemeriksaan kedua


yang merupakan bagian dari proses Professional Hand Over (PHO). Kalau
hasil pemeriksaan memenuhi Spesifikasi dan syarat, baru dikeluarkan Berita
Acara Serah Terima. Untuk serah terima akhir (FHO) yang dilaksanakan
setelah Masa Pemeliharaan habis secara prosedur sama dengan
pelaksanaan Professional Hand Over.

Metodologi pelaksanaan Manajemen Konstruksi

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

Dari sejumlah pemikiran manajemen modern, sedikitnya ada tiga hal yang berpengaruh
besar dan berkaitan erat dengan pendekatan konsep manajemen Konstruksi, yaitu:
A. Manajemen Fungsional atau General Management
Manajemen klasik dapat didefinisikan sebagai proses merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk
mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud
dengan proses adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian,
peralatan, dana dan informasi.

Fungsi manajemen menurut pengertian di atas dapat diuraikan lebih lanjut sebagai
berikut :

a. Merencanakan
Merencanakan berati memilih dan menentukan langkah – langkah kegiatan yang
akan datang yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Langkah pertama adalah
menentukan sasaran yang hendak dicapai, kemudian menyusun urutan langkah
kegiatan untuk mencapainya. Jadi perencanaan dimaksudkan untuk menjembatani
antara sasaran yang akan diraih dengan keadaan atau situasi awal. Salah satu
kegiatan perencanaan adalah pengambilan keputusan.

b. Mengorganisir
Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan
cara bagaimana mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumber daya kepada
para peserta kelompok (organisasi) agar dapat mencapai sasaran secara
efisien.Pengaturan peranan dijabarkan menjadi pembagian tugas, tanggung jawab
dan otoritas.Atas dasar pembagian tersebut selanjutnya disusun struktur
organisasi.

c. Memimpin
Kepemimpinan adalah mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya manusia
dalam organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.

d. Mengendalikan

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

Mengendalikan adalah menuntun dalam arti memantau, mengkaji, dan bila perlu
mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah
ditentukan.Dalam fungsi ini hasil pelaksanaan kegiatan selalu diukur dan
dibandingkan dengan rencana.

e. Staffing
Staffing meliputi pengadaan tenaga kerja, jumlah ataupun kualifikasi yang
diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan termasuk perekrutan, pelatihan dan
penyeleksian untuk menempati posisi dalam organisasi.

B. Pendekatan Sistem
Pendekatan Sistem adalah pemikiran yang memandang segala sesuatu dari wawasan
totalitas.Metodologinya yang erat berhubungan dengan penyelenggaraan Konstruksi
adalah sistem analisis, sistem engineering dan sistem manajemen. Pendekatan ini
menekankan bahwa Konstruksi adalah bagian dari siklus sistem yang lengkap.Untuk
mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik dipakai engineering sistem, sedangkan
pada tahap implementasi dipakai manajemen sistem.

C. Pendekatan Contingency
Pendekatan contingency atau situasional pada dasarnya berpendapat bahwa tidak ada
satu pun pendekatan manajemen terbaik yang dapat dipakai untuk mengelola setiap
macam kegiatan.Pendekatan contingency menyatakan bahwa tugas manajemen adalah
mengidentifikasi teknik dan metode mana yang harus digunakan untuk menangani
suatu kegiatan pada waktu dan kondisi tertentu untuk mencapai persetujuan
perusahaan dengan efektif dan efisien.

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

Gambar : Pendekatan Manajemen Konstruksi

Metodologi Manajemen Konstruksi-Konstruksi


Dari pengertian Manajemen dan Konstruksi Konstruksi yang telah dijelaskan diatas dapat
disimpulkan Manajemen Konstruksi Konstruksi adalah suatu cara/metode untuk mencapai
suatu hasil dalam bentuk fisik bangunan/infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-tindakan Perencanaan
(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan
(Controlling). Setiap Konstruksi memiliki tujuan khusus, misalnyarumah tinggal, gedung,
jalan,jembatan, atau instalasi pabrik, dll, dapat pula berupa produk hasilkerja penelitian
dan pengembangan. Konstruksi konstruksi merupakan suatu kegiatan Konstruksi yang
bertujuan untuk mewujudkan suatu bangunan fisik misalnya berupa bangunan residensial,
bangunan komersial, bangunan industrial, dll.

Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur


pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai
dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu
diperhatikan pulamengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan.
Dalam rangka pencapaian hasil ini akan selalu diusahakan pelaksanaan pengelolaan
mutu(Quality Control),pengawasan biaya(Cost Control) danpengawasan waktu
pelaksanaan(Time Control).

Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap


perencanaan,namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

Konstruksi tersebutsehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap Konstruksi


sebagai berikut

1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan Konstruksi. Pengelolaan


Konstruksi dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional
Konstruksi, dalam bentuk masukan - masukan dan atau keputusan yang berkaitan
dengan teknis operasional Konstruksi konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan
Konstruksi, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan
penyerahan Konstruksi.
2. Tim MK dapat berperan dalam setiap tahapan Konstruksi, umumnya mulai berperan
setelah suatu Konstruksi dinyatakan layak ('feasible ") yang kemudian dilanjutkan
dengan tahap perancangan teknis (design), pelelangan dan pelaksanaan Konstruksi
selesai.
3. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan
disainsampai Konstruksi selesai.
4. MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi
pengendalian atau pengawasan Konstruksi.

Manajemen Konstruksi Layanan jasa pengawasan Konstruksi akan berperan dalam


penerapan fungsi-fungsi manajemen atau pengendalian pelaksanaan konstruksi secara
efektif dan efesien sehingga diperoleh hasil (delivery) yang optimal sesuai dengan
persyaratan (spesification) dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam hal pencapaian
tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan
waktu pelaksanaan. Dalam rangka pencapaian hasil yang optimal akan selalu diusahakan
pelaksanaan pengelolaan mutu (Quality Control), pengawasan biaya (Cost Control) dan
pengawasan waktu pelaksanaan(Time Control) dan pengelolaan keselamatan kerja (safety).

Berikut aspek-aspek pengelolaan dalam kegiatan Manajemen Konstruksi, a.l:

A. Pengelolaan Lingkup Konstruksi


Lingkup Konstruksi adalah total jumlah kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
menghasilkan produk yang diinginkan oleh Konstruksi yang bersangkutan. Misalnya

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

produk Konstruksi pembangunan gedung berupa bangunan gedung termasuk utilitas


dan fasilitas pendukung lainnya. Dalam pengelolaan lingkup Konstruksi dokumen yang
berisi batasan lingkup Konstruksi yang memuat kuantitas, kualitas, spesifikasi dan
kriteria produk yang direncanakan sangat penting artinya sebagai acuan pengelolaan
lingkup Konstruksi. Dokumen-dokumen tersebut harus diusahakan agar dalam
implementasinya nanti tidak terbuka peluang timbulnya interpretasi yang berbeda-beda
antara pihak-pihak yang berkepentingan, terutama pemilik, konsultan dan kontraktor
pelaksana Konstruksi.

B. Pengelolaan Biaya
Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan
pemakaian dana Konstruksi, mulai dari proses memperkirakan jumlah keperluan dana,
mencari dan memilih sumber dan macam pembiayaan, perencanaan serta
pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai pada akutansi dan administrasi
pinjaman/keuangan.

C. Pengelolaan Waktu dan Jadwal


Pengelolaan waktu dan jadwal merupakan salah satu sasaran utama Konstruksi.
Keterlambatan penyelesaian Konstruksi akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian
misalnya penambahan biaya, kehilangan kesempatan/peluang (lost of opportunities)
waktu pengoperasian gedung, dll. Pengelolaan waktu mempunyai tujuan utama agar
Konstruksi dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah direncanakan dengan
memperhatikan batasan biaya, mutu dan lingkup Konstruksi yang telah ditentukan.

D. Pengelolaan Mutu
Pengelolaan mutu meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar hasil Konstruksi
memenuhi persyaratan, kriteria dan spesifikasi yang telah ditentukan. Agar suatu
produk hasil Konstruksi memenuhi standar mutu yang disyaratkan maka diperlukan
suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan, mulai dari mengkaji syarat-syarat yang
diinginkan oleh pemilik Konstruksi, menyusun program kendali mutu dan pengendalian
mutu pada tahap pelaksanaan Konstruksi. Proses pengendalian mutu harus tercatat
dalam dokumen rekaman mutu yang memuat seluruh kegiatan pengendalian mutu
Konstruksi yang telah dilaksanakan.

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

E. Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Pengelolaan sumber daya manusia bertujuan untuk mengupayakan penggunaan secara
efektif sumber daya manusia yang diperlukan dalam pelaksanaan Konstruksi.
Pengelolaan ini dimulai dari inventarisasi kebutuhan, merekrut atau mengajukan
keperluan, menyusun organisasi, membentuk tim, serta mempraktekkan cara
kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan kegiatan Konstruksi. Dalam kegiatan
pengelolaan sumber daya manusia, pimpinan Konstruksi diharapkan menguasai aspek
motivasi, perilaku hubungan antar manusia dan kecakapan penanganan konflik (conflict
management).

F. Pengelolaan Resiko
Dalam konteks Konstruksi, pengelolaan resiko meliputi identifikasi secara sistematis
jenis, besar, dan sumber resiko selama siklus Konstruksi, penyiapan tanggapan yang
tepat dalam arti meningkatkan segi positif dan menurunkan dampak negatif yang
mungkin timbul, selanjutnya pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaanya.
Salah satu pengelolaan resiko Konstruksi adalah dengan menyediakan kontijensi dalam
aspek biaya dan jadwal pelaksanaan Konstruksi. Pengelolaan resiko Konstruksi bersifat
proaktif dan bukannya reaktif yang menunggu sampai terjadinya masalah Konstruksi
sulit untuk diatasi.

G. Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak


Pengelolaan pengadaan dan kontrak meliputi kegiatan yang terkait pengadaan penyedia
barang/jasa. Pada Konstruksi konstruksi dilakukan pengadaan penyedia jasa konstruksi
berupa penyedia jasa manajemen konstruksi/supervisi, penyedia jasa konsultan
perencana, penyedia jasa pelaksana konstruksi, serta penyedia jasa lainnya sesuai
kebutuhan Konstruksi. Pada setiap penyedia barang/jasa Konstruksi akan dilakukan
pengikatan kontrak kerjasama dengan pemilik Konstruksi.

Proses pengadaan dan kontrak terdiri dari langkah-langkah sbb:

1. Perencanaan Pengadaan
2. Penyiapan Dokumen Lelang

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

3. Kegiatan Pelelangan
4. Administrasi Kontrak
H. Pengelolaan Komunikasi
Pengelolaan komunikasi adalah proses yang diperlukan agar pihak-pihak yang terlibat
dalam Konstruksi memperoleh informasi yang diperlukan pada waktu yang tepat.
Pengelolaan komunikasi terdiri dari perumusan, pengumpulan, penyampaian,
penerimaan dan penyimpanan informasi dan data-data Konstruksi. Pengelolaan
komunikasi Konstruksi merupakan aspek penting dalam pelaksanaan Konstruksi, oleh
karena itu perlu dibuat sistem pengelolaan komunikasi yang baik dan sistematis
sehingga seluruh informasi yang terkait dengan Konstruksi yang bersangkutan
tersampaikan kepada seluruh stakeholder Konstruksi.

I. Pengelolaan Integrasi
Pengelolaan integrasi adalah proses yang bertujuan agar berbagai unsur kegiatan
Konstruksi terkoordinasi dan terintegrasi secara menyeluruh. Langkah-langkah yang
diperlukan dalam pengelolaan integrasi adalah sbb:

1. Menyusun Perencanaan
Perencanaan Konstruksi diperlukan sebagai acuan kegiatan implementasi,
komunikasi para stakeholder, serta dipakai sebagai tolok ukur pengendalian
Konstruksi (progress measurement baseline). Output dari perencanaan ini berupa
definisi lingkup dan strategi pelaksanaan Konstruksi, dokumen biaya, jadwal dan
rencana mutu Konstruksi, organisasi dan personil Konstruksi, rencana pelaksanaan
Konstruksi (project plan).

2. Pelaksanaan Rencana Konstruksi (Project Execution Plan)


Pelaksanaan rencana Konstruksi adalah kegiatan untuk melaksanakan segala
sesuatu yang telah dirumuskan pada perencanaan. Pada siklus Konstruksi kegiatan
tersebut sebagian besar berlangsung pada tahap pelaksanaan Konstruksi. Output
dari kegiatan ini adalah hasil produk Konstruksi (deliverable) dan dokumen
rekaman pelaksanaan Konstruksi.

3. Pengendalian Perubahan Pekerjaan

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI

PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN

Bila diperlukan adanya perubahan lingkup (change order), maka yang perlu
diperhatikan adalah pengendalian perubahan tersebut adalah melakukan
koordinasi agar adanya perubahan tersebut benar-benar telah memperhatikan
seluruh aspek penyelenggaraan Konstruksi dan telah dilakukan tindakan yang
diperlukan. Output dari langkah ini adalah revisi perencanaan Konstruksi dan
melaksanakan tindakan koreksi.

1.2. JADWAL RENCANA KERJA


(Terlampir pada lembar A3)
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
VII VIII IX X XI
Bulan Ke-
V
IV
III VI

JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
II

Anda mungkin juga menyukai