JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
BAB 3
METODOLOGI
1.1. METODOLOGI
Pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen konstruksi pada
Pembangunan Bangunan Gedung Negara dengan kriteria:
a. Klasifikasi tidak sederhana dengan ketentuan jumlah lantai di atas 4 (empat) lantai
dan dengan luas bangunan minimal 5.000 m2 (lima ribu meter persegi) untuk
pembangunan baru, perluasan dan/atau lanjutan pembangunan bangunan
gedung;
b. Perawatan bangunan gedung negara kecuali rumah negara untuk tingkat
kerusakan berat dan perawatan terkait keselamatan bangunan;
c. Bangunan gedung negara klasifikasi bangunan khusus;
d. Melibatkan lebih dari satu penyedia jasa, baik perencanaan maupun
pelaksana konstruksi; dan/atau
e. Pelaksanaannya 8 (Delapan) bulan
Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara lebih
konkrit terhadap bidang kerja jasa konsultan Manajemen Konstruksi. Metode ini meliputi
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
a) Masa Mobilisasi
Pada periode Mobilisasi ini disamping Konsultan akan melakukan mobilisasi
personil - personilnya yang akan terlibat dalam pekerjaan Pengawasan,
Konsultan juga sudah harus mulai mengadakan checking, pengendalian dan
pengawasan terhadap :
perlu.
Pembuatan Shop Drawing (terutama penampang memanjang dan
melintang dulu).
Mulai meneliti bahan-bahan yang akan dipakai, menurut spesifikasi yang
ada.
Penyiapan blangko-blangko (form) yang akan dipergunakan selama masa
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
Hal – hal yang perlu dicermati terutama adalah kualitas pada pekerjaan
utama. Agar diperoleh kualitas yang baik, perlu adanya cheking
bahan/material, dalam hal ini kontraktor mengajukan contoh bahan dengan
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
"request sheet" yang memuat asal bahan, komposisi bahan, hasil test mutu,
ukuran type, spesifikasi, sertifikat dan sifat - sifatnya.
Inspeksi secara terus menerus merupakan salah satu alat dari pengendalian
kualitas, disamping dokumentasi. Serta memberikan pengarahan pada para
pekerja agar sesuai dengan rencana dan spesifikasi, sebagai upaya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan.
3) Pengendalian Biaya/Anggaran :
Pengendalian Biaya/Anggaran yang ada sangat erat hubungannya dengan
pengendalian kwantitas. Karena pada umumnya kontrak - kontrak sekarang
menggunakan sistem Harga Satuan, maka pengendalian kwantitas juga akan
merupakan pengendalian anggaran.
4) Pengendalian Waktu
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilakukan untuk menjamin agar
pelaksanaan pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan harus selalu
terkontrol.
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
indikator SPI (Schedule Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index).
SPI adalah perbandingan antara realisasi fisik yang telah dikerjakan dengan
rencana (schedule) yang ada pada periode yang sama. Sedangkan CPI adalah
perbandingan antara dana yang telah dibayarkan dengan dana/biaya yang
tersedia (kontrak).
Secara umum SPI dan CPI dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kriteria,
yaitu :
Sertifikat Pembayaran Bulanan ini atau MC ini harus dilengkapi dengan Back
Up data yang lengkap. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab
atas kebenaran dari Back Up Data tersebut.
Dalam Back Up Data harus jelas ditulis untuk lokasi dan pekerjaan apa volume
- volume yang dibayarkan pada bulan tersebut.
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
Supaya pada saat akhir pekerjaan kontraktor tidak terlalu banyak, kontraktor
dapat menyiapkan gambar terlaksana ini sedikit demi sedikit seiring dengan
selesainya item - item pekerjaan di lapangan (item pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan/dipasang).
2) Claim
Selama mulai periode kontrak mungkin terjadi claim atau tuntutan dari
pihak Kontraktor maupun pihak luar, dalam hal ini konsultan Manajemen
Konstruksi harus selalu mendasarkan jawabannya berpedoman dan
mengacu pada Dokumen Kontrak yang ada. Semaksimal mungkin Konsultan
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
3) Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) dan Final Hand Over
(Serah Terima Terakhir)
Biasanya dalam Buku 3 Syarat - syarat umum disebutkan bahwa apabila
pekerjaan sudah mencapai 97 % (dengan syarat pekerjaan utama selesai 100
%). Kontraktor dapat mengadakan Serah Terima Sementara.
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
Dari sejumlah pemikiran manajemen modern, sedikitnya ada tiga hal yang berpengaruh
besar dan berkaitan erat dengan pendekatan konsep manajemen Konstruksi, yaitu:
A. Manajemen Fungsional atau General Management
Manajemen klasik dapat didefinisikan sebagai proses merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk
mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud
dengan proses adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian,
peralatan, dana dan informasi.
Fungsi manajemen menurut pengertian di atas dapat diuraikan lebih lanjut sebagai
berikut :
a. Merencanakan
Merencanakan berati memilih dan menentukan langkah – langkah kegiatan yang
akan datang yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Langkah pertama adalah
menentukan sasaran yang hendak dicapai, kemudian menyusun urutan langkah
kegiatan untuk mencapainya. Jadi perencanaan dimaksudkan untuk menjembatani
antara sasaran yang akan diraih dengan keadaan atau situasi awal. Salah satu
kegiatan perencanaan adalah pengambilan keputusan.
b. Mengorganisir
Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan
cara bagaimana mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumber daya kepada
para peserta kelompok (organisasi) agar dapat mencapai sasaran secara
efisien.Pengaturan peranan dijabarkan menjadi pembagian tugas, tanggung jawab
dan otoritas.Atas dasar pembagian tersebut selanjutnya disusun struktur
organisasi.
c. Memimpin
Kepemimpinan adalah mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya manusia
dalam organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.
d. Mengendalikan
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
Mengendalikan adalah menuntun dalam arti memantau, mengkaji, dan bila perlu
mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah
ditentukan.Dalam fungsi ini hasil pelaksanaan kegiatan selalu diukur dan
dibandingkan dengan rencana.
e. Staffing
Staffing meliputi pengadaan tenaga kerja, jumlah ataupun kualifikasi yang
diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan termasuk perekrutan, pelatihan dan
penyeleksian untuk menempati posisi dalam organisasi.
B. Pendekatan Sistem
Pendekatan Sistem adalah pemikiran yang memandang segala sesuatu dari wawasan
totalitas.Metodologinya yang erat berhubungan dengan penyelenggaraan Konstruksi
adalah sistem analisis, sistem engineering dan sistem manajemen. Pendekatan ini
menekankan bahwa Konstruksi adalah bagian dari siklus sistem yang lengkap.Untuk
mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik dipakai engineering sistem, sedangkan
pada tahap implementasi dipakai manajemen sistem.
C. Pendekatan Contingency
Pendekatan contingency atau situasional pada dasarnya berpendapat bahwa tidak ada
satu pun pendekatan manajemen terbaik yang dapat dipakai untuk mengelola setiap
macam kegiatan.Pendekatan contingency menyatakan bahwa tugas manajemen adalah
mengidentifikasi teknik dan metode mana yang harus digunakan untuk menangani
suatu kegiatan pada waktu dan kondisi tertentu untuk mencapai persetujuan
perusahaan dengan efektif dan efisien.
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
B. Pengelolaan Biaya
Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan
pemakaian dana Konstruksi, mulai dari proses memperkirakan jumlah keperluan dana,
mencari dan memilih sumber dan macam pembiayaan, perencanaan serta
pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai pada akutansi dan administrasi
pinjaman/keuangan.
D. Pengelolaan Mutu
Pengelolaan mutu meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar hasil Konstruksi
memenuhi persyaratan, kriteria dan spesifikasi yang telah ditentukan. Agar suatu
produk hasil Konstruksi memenuhi standar mutu yang disyaratkan maka diperlukan
suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan, mulai dari mengkaji syarat-syarat yang
diinginkan oleh pemilik Konstruksi, menyusun program kendali mutu dan pengendalian
mutu pada tahap pelaksanaan Konstruksi. Proses pengendalian mutu harus tercatat
dalam dokumen rekaman mutu yang memuat seluruh kegiatan pengendalian mutu
Konstruksi yang telah dilaksanakan.
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
F. Pengelolaan Resiko
Dalam konteks Konstruksi, pengelolaan resiko meliputi identifikasi secara sistematis
jenis, besar, dan sumber resiko selama siklus Konstruksi, penyiapan tanggapan yang
tepat dalam arti meningkatkan segi positif dan menurunkan dampak negatif yang
mungkin timbul, selanjutnya pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaanya.
Salah satu pengelolaan resiko Konstruksi adalah dengan menyediakan kontijensi dalam
aspek biaya dan jadwal pelaksanaan Konstruksi. Pengelolaan resiko Konstruksi bersifat
proaktif dan bukannya reaktif yang menunggu sampai terjadinya masalah Konstruksi
sulit untuk diatasi.
1. Perencanaan Pengadaan
2. Penyiapan Dokumen Lelang
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
3. Kegiatan Pelelangan
4. Administrasi Kontrak
H. Pengelolaan Komunikasi
Pengelolaan komunikasi adalah proses yang diperlukan agar pihak-pihak yang terlibat
dalam Konstruksi memperoleh informasi yang diperlukan pada waktu yang tepat.
Pengelolaan komunikasi terdiri dari perumusan, pengumpulan, penyampaian,
penerimaan dan penyimpanan informasi dan data-data Konstruksi. Pengelolaan
komunikasi Konstruksi merupakan aspek penting dalam pelaksanaan Konstruksi, oleh
karena itu perlu dibuat sistem pengelolaan komunikasi yang baik dan sistematis
sehingga seluruh informasi yang terkait dengan Konstruksi yang bersangkutan
tersampaikan kepada seluruh stakeholder Konstruksi.
I. Pengelolaan Integrasi
Pengelolaan integrasi adalah proses yang bertujuan agar berbagai unsur kegiatan
Konstruksi terkoordinasi dan terintegrasi secara menyeluruh. Langkah-langkah yang
diperlukan dalam pengelolaan integrasi adalah sbb:
1. Menyusun Perencanaan
Perencanaan Konstruksi diperlukan sebagai acuan kegiatan implementasi,
komunikasi para stakeholder, serta dipakai sebagai tolok ukur pengendalian
Konstruksi (progress measurement baseline). Output dari perencanaan ini berupa
definisi lingkup dan strategi pelaksanaan Konstruksi, dokumen biaya, jadwal dan
rencana mutu Konstruksi, organisasi dan personil Konstruksi, rencana pelaksanaan
Konstruksi (project plan).
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
KONSULTAN MANAJEMEN KOSTRUKSI PEMBANGUNAN RUSUN BPJN.IV.JAMBI
PT. ENDAH BANGUN NAGARA CONSULTANTKSOPT.TUJUH JAYA KONSULTAN – CV.MEDIA TEKNIK KONSULTAN
Bila diperlukan adanya perubahan lingkup (change order), maka yang perlu
diperhatikan adalah pengendalian perubahan tersebut adalah melakukan
koordinasi agar adanya perubahan tersebut benar-benar telah memperhatikan
seluruh aspek penyelenggaraan Konstruksi dan telah dilakukan tindakan yang
diperlukan. Output dari langkah ini adalah revisi perencanaan Konstruksi dan
melaksanakan tindakan koreksi.
JALAN BARAU BARAU .I.NO.5 PAKUAN BARU JAMBI SELATAN – KOTA JAMBI
II