Anda di halaman 1dari 24

PENAWARAN TEKNIS

Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.
D. PEMAHAMAN DAN SARAN
TERHADAP KAK DAN PERSONIL/
FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

D.1 PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pedoman dasar dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Di dalam kerangka acuan kerja ini dijelaskan secara rinci mengenai latar
belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan serta tenaga ahli yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan.
Oleh karena itu pemahaman terhadap kerangka acuan kerja merupakan hal yang sangat
penting, karena isi dari KAK ini akan mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan.
Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya kejelasan dan kesepahaman antara pihak
Pengguna Jasa (Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Brantas) dengan pihak
Konsultan dalam mengimplementasikan isi dan maksud Kerangka Acuan Kerja tersebut.
Selanjutnya untuk mendapatkan kejelasan dan kesepahaman tersebut, maka dengan ini
kami sampaikan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja seperti diuraikan di
bawah ini.
D.1.1 Terhadap Latar Belakang
Latar belakang pekerjaan ini sudah cukup jelas yaitu :
Bendungan Tugu merupakan bendungan yang terletak
pada Sungai Keser, Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu,
Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Bendungan
ini mempunyai potensi multiguna, yaitu untuk suplesi air
irigasi, penyediaan air baku, PLTM, reduksi banjir dan
potensi pariwisata.

1
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

Pengisian awal waduk (impounding) Bendungan Tugu dilaksanakan pada tanggal 21


September 2021, dan pada tahun 2022 juga telah dilaksanakan pekerjaan Monitoring dan
Evaluasi Bendungan Tugu Pasca Impounding di Kab. Trenggalek dalam rangka
mengetahui perilaku bendungan selama pelaksanaan pengisian awal waduk, sehingga dapat
diketahui bendungan aman dan berfungsi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Balai Besar Wilayah Sungai Brantas pada Tahun
Anggaran 2023 ini bermaksud untuk mengajukan permohonan Sertifikasi OP Bendungan
Tugu di Kab. Trenggalek.

D.1.2 Terhadap Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dilaksanakannya Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek
ini cukup jelas yaitu untuk memperoleh permohonan ijin dari Komisi Keamanan
Bendungan (KKB) terhadap rencana pengoperasian Bendungan Tugu

D.1.3 Terhadap Sasaran


Sasaran dilaksanakannya kegiatan Sertifikasi OP Bendungan Tugu d Kab. Trenggalek ini
cukup jelas yaitu untuk dapat diterbitkannya Sertifikat Operasi dan Pemeliharaan
Bendungan Tugu oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setelah
mendapatkan rekomendasi dari KKB.

D.1.4 Terhadap Lokasi Pekerjaan


Menurut hemat kami uraian lokasi pekerjaan sudah cukup jelas yaitu terletak di Bendungan
Tugu di Dusun Keser, Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.

Gambar D. 1. Lokasi Bendungan Tugu

2
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.1.5 Terhadap Sumber Pendanaan


Sumber dana yang digunakan pekerjaan ini sudah cukup jelas adalah berasal sumber
pembiayaan DIPA SNVT Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai
Brantas Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah), termasuk
pajak PPN 11% yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

D.1.6 Terhadap Nama dan Organisasi PPK


Nama dan organisasi pengguna jasa cukup jelas yaitu Kegiatan ini dilaksanakan secara
kontraktual di Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan
Bendungan BBWS Brantas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.

D.1.7 Terhadap Data Dasar dan Standar Teknis


Data dasar dan standar teknis sudah cukup jelas yaitu :
1. Data Dasar
a. As Built Drawing Bendungan Tugu
b. Laporan Rencana Tindak Darurat (2021)
c. Laporan Penunjang Monitoring dan Evaluasi Bendungan Tugu Pasca Impounding
(2022)
d. Laporan Pengisian Awal Waduk (2022)
e. Laporan Manual OP Bendungan Tugu (2022)
2. Standar Teknis
a. SNI 03-3432-1994, Tata cara Penetapan Banjir Desain dan Kapasitas Pelimpahan
untuk Bendungan .
b. SNI 03-1724-1989, Pedoman Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk
Bangunan di Sungai
c. Pd T-08-2004-A Instrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Urugan dan Tanggul
d. Pd T-14-2004-A Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan akibat beban Gempa
e. Pt M-03-2000-A Metode Perhitungan Kapasitas Tampungan pd Waduk
f. RSNI M-02-2002 Metode Analisis & Cara pengendalian Rembesan air utk
bendungan tipe urugan
g. RSNI M-03-2002 Metode analisis stabilitas lereng statik bendungan tipe urugan

3
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

h. Pd T-03.1-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air Vol. 1


i. Pd T-03.2-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air Vol. 2
j. Pd T-03.3-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air. Vol.3
k. Pd T-03-2005-A Pedoman Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. air Vol. 1
l. Pd T-06-2004-A Peramalan Debit Aliran Sungai
m. Pd T-40-2000-A Tata Cara Deskripsi Keadaan & Penyelidikan Lap. Pada
Pek.Tanah
n. Pedoman Inspeksi dan Evaluasi Keamanan Bendungan, Kep Dirjen SDA no.
05/KPTS/2003 tgl 14 Maret 2003
o. Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan, Kep Dirjen SDA
no. 199/KPTS/D/2003, Maret 2003

p. Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan, Ditjen SDA, 2008

q. Pedoman Klasifikasi Bahaya Bendungan, Ditjen SDA, 2011.


r. Standar dan pedoman lain yang berlaku di lingkungan Kementerian PUPR.
Penyedia Jasa wajib memiliki dan memahami seluruh standar dan pedoman tersebut
diatas dan menjadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

D.1.8 Terhadap Studi-Studi Terdahulu


Hasil studi sebelumnya yang berkaitan dengan kegiatan ini harus dikumpulkan oleh
Penyedia Jasa sebagai bahan acuan.
1. Preliminary Study Stage of Tugu Dam, Nippon Koei Co., Ltd. In association with PT.
Indra Karya Cabang-I Malang, Tahun 1984.
2. Review Feasibility Study dan Analisa Dampak Lingkungan Bendungan Tugu, PT.
Indra Karya Cabang-I Malang, Tahun 1995.
3. Studi Sosial Ekonomi dan PKM Bendungan Tugu (menindak lanjuti hasil Review FS
1995), PT. Terasis Erojaya, Tahun 2005.
4. Survey dan Investigasi Alternatif As Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek
(lokasi as bendungan hasil Review FS-1995 tidak dipilih, karena permasalahan
relokasi 180 KK masih cukup berat ), PT. Indra Karya Cabang I Malang, Tahun 2007.
5. Amdal Pembangunan Waduk Tugu, di Kab.Trenggalek, PT. Surya Cahaya Utama
Surabaya (menindak lanjuti hasil studi 2007), Tahun 2009.
6. DD Bendungan Tugu Kab. Trenggalek, PT. Indra Karya - Cabang I Malang, Thn

4
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

2010.
7. Survey Investigasi Tambahan untuk DD Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek, PT.
Ika Adya Perkasa Malang, Tahun 2011.
8. Studi LARAP dan ADS Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek” oleh PT. Terasis
Erojaya, Tahun 2011.
9. Model Tes Pelimpah Bendungan Tugu Di Kab. Trenggalek, Laboratorium Sungai dan
Rawa, Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Unibraw, Juli-2012.
10. Sertifikasi Desain Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek, Satker Balai Besar
Wilayah Sungai Brantas, Tahun 2013.
11. Kontrak pelaksanaan konstruksi Pekerjaan Pembangunan Bendungan Tugu di Kab.
Trenggalek antara Kegiatan Sungai dan Pantai-I SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber
Air Brantas, BBWS Brantas dengan PT. Wijaya Karya (Persero), Des-2013.
12. Kontrak supervisi konstruksi Pekerjaan Pembangunan Bendungan Tugu di Kab.
Trenggalek antara Kegiatan Sungai dan Pantai-I SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber
Air Brantas, BBWS Brantas dengan PT. Mettana KSO PT. BSI, Des-2013.
13. Kontrak pelaksanaan konstruksi Pekerjaan Pembangunan Spillway Bendungan Tugu
di Kab. Trenggalek (MYC) antara SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Brantas
dengan NINDYA-MINARTA (KSO), Nov-2018.
14. Kontrak Pekerjaan Supervisi Pembangunan Spillway Tugu di Kab. Trenggalek (MYC)
antara SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Brantas dengan PT. INAKKO KSO
PT. BINA KARYA, Des-2018.
15. Kontrak pelaksanaan konstruksi Pekerjaan Pembangunan Bendungan Tugu di Kab.
Trenggalek (MYC) (TAHAP-II) antara SNVT Pembangunan Bendungan BBWS
Brantas dengan WIKA-APTA (KSO), Des-2018.
16. Kontrak Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Tugu di Kab. Trenggalek
(MYC) (TAHAP-II) antara SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Brantas dengan
PT. Mettana KSO PT. BSI, Des-2018.
17. Kontrak Monitoring dan Evaluasi Bendungan Tugu Pasca Impounding di Kab.
Trenggalek antara SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Brantas dengan PT.
Mettana, Februari-2022.
Penyedia Jasa wajib mengevaluasi seluruh studi terdahulu lainnya yang terkait.

5
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.1.9 Terhadap Referensi Hukum


Referensi hukum yang ada di dalam KAK sudah cukup jelas antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Menteri PUPR No. 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
PUPR No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 201 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
7. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
01/SE/M/2019 tentang Pedoman Pengisian Awal Waduk;
8. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
18/SE/M/2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan
Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR dan dalam upaya
percepatan tender dini 2022;
9. Keputusan Menteri PUPR Nomor 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi ;
10. Pedoman Standar Minimal Remunerasi/Biaya Personil (Biliing Rate) dan Biaya
Langsung (Direct Cost) Untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi Tahun 2021, Ikatan
Nasional Konsultan Indonesia;
11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 123/PMK.02/2021 Tentang
Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2022;
12. Referensi hukum lainnya yang terkait dan berlaku

6
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.1.10 Terhadap Lingkup Pekerjaan


Menurut hemat kami lingkup pekerjaan di dalam KAK sudah cukup jelas, garis besar
lingkup terdiri dari :
1. Pengumpulan Data Inspeksi dan Pemeriksaaan Visual Bendungan serta
Bangunan Pelengkap.
a. Pengumpulan data teknis dan informasi terkait aspek keamanan bendungan
b. Pengumpulan data organisasi pengelola bendungan
c. Pengumpulan data hidrologi
d. Pengumpulan laporan pola operasi yang ada
e. Pengumpulan laporan manual OP yang ada
f. Pengumpulan brosur/katalog pabrik peralatan hidromekanikal
g. Monitoring peralatan instrumentasi
h. Monitoring peralatan hidromekanikal dan elektrikal, meliputi :
- Sistem operasi spillway

- Sistem operasi bangunan pengeluaran, dll

i. Monitoring konstruksi tubuh bendungan dan bangunan pelengkapnya


j. Monitoring infrastruktur jalan masuk dan bangunan pelengkap lainnya
2. Analisa Data
a. Melakukan analisa hidrologi dan manajemen air, meliputi analisa debit aliran
rendah dan perhitungan banjir rencana, perhitungan kebutuhan air dan water
balance berdasarkan data aktual dilapangan.
b. Melakukan analisa hidrolika pelimpah dan saluran pengeluaran, untuk mengetahui
perilaku hidrolis dalam rangka mengevaluasi manual operasi peralatan
hidromekanikal.
c. Melakukan analisa struktur dan stabilitas bendungan dan bangunan pelengkapnya
berdasarkan data-data pengamatan instrumentasi bendungan.
3. Pemutakhiran Laporan Pola Operasi Waduk dan Manual OP
a. Pemutakhiran Laporan Pola Operasi Waduk berdasarkan analisis hidrologi
yang telah dilakukan
b. Pemutakhiran manual operasi dan pemeliharaan bangunan sipil

7
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

c. Pemutakhiran manual operasi dan pemeliharaan peralatan hidromekanikal


d. Pemutakhiran manual operasi dan pemeliharaan instrumentasi
e. Pemutakhiran penyusunan Laporan Wet Test dan Dry Test
4. Penyusunan kelembagaan OP
a. Penyusunan struktur organisasi OP Bendungan Tugu
b. Penyusunan tugas, dan fungsi organisasi
5. Sertifikasi OP Bendungan
Melaksanakan proses izin operasi sampai diterbitkan izin operasi dari Menteri.
Rincian kegiatannya, antara lain:
a. Pengajuan Persyaratan Administratif dan Teknis ke Balai Teknik Bendungan serta
Pemutakhiran Dokumen Terkait dalam Permohonan Izin Operasi Bendungan
Tugu.
b. Pendampingan dan diskusi dalam Proses Pengajuan Izin Operasi Bendungan
Tugu.
c. Melakukan diskusi teknis sebagai persiapan awal sidang teknis sertifikasi OP
d. Melakukan sidang teknis dengan Tim KKB
e. Melakukan sidang pleno setelah mendapat rekomendasi pada saat sidang teknis

D.1.11 Terhadap Keluaran


Keluaran yang dihasilkan guna mendukung keperluan Pekerjaan Sertifikasi OP Bendungan
Tugu Di Kab.Trenggalek sudah cukup jelas adalah seperti tabel berikut:
Tabel D. 1. Keluaran Yang Dihasilkan
Jumlah
No. Jenis Ukuran Keterangan
(Buku)
1. Laporan Program Mutu A4 3 Diserahkan paling
lambat 2 minggu sejak SPMK
2. Laporan Pendahuluan A4 3 Diserahkan paling lambat 1 bulan
sejak SPMK
3. Laporan Bulanan A4 3x8 Diserahkan paling lambat tanggal 5
(lima) untuk bulan berikutnya
4. Laporan Antara A4 3 Diserahkan paling lambat 5 bulan
sejak SPMK
5. Laporan Penunjang
a. Laporan Evaluasi dan Analisis Hidrologi A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Laporan Akhir
b. Laporan Evaluasi dan Analisis A4 3 Diserahkan paling
Instrumentasi lambat bersama Laporan Akhir
c. Laporan Evaluasi dan Analisis A4 3 Diserahkan paling
Hidromekanikal dan Elektrikal lambat bersama Laporan Akhir

8
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

Jumlah
No. Jenis Ukuran Keterangan
(Buku)
d. Laporan Evaluasi dan Analisis Pedoman A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
OP Laporan Akhir
e. Laporan Evaluasi dan Analisis Struktur A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Laporan Akhir
f. Laporan Pengisian Awal Waduk A4 3 Diserahkan paling
lambat bersama Laporan Akhir
g. Laporan Analisa Perilaku Bendungan A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Laporan Akhir
h. Laporan Kejadian Khusus A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Laporan Akhir
i. Laporan Rencana Pengelolaan A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Bendungan Laporan Akhir
6. Laporan Diskusi dan Sidang Balai Teknik A4 3 Diserahkan paling
Bendungan lambat bersama Laporan Akhir
7. Laporan Akhir A4 3 Diserahkan paling lambat 15 hari
sebelum kontrak berakhir
8. Laporan Ringkasan Eksekutif A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Laporan Akhir
9. Laporan Rancangan Konseptual SMKK A4 3 Diserahkan paling lambat bersama
Laporan Akhir
10. External Hardisk Bh 1 Seluruh laporan disimpan dalam
(Backup data dalam external hardisk External Hardisk Diserahkan
minimal 1 Terabyte) paling lambat bersama
Laporan Akhir

D.1.12 Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sudah cukup jelas yaitu 8
(delapan) bulan atau 240 hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) dari PPK Perencanaan Bendungan untuk Pekerjaan Sertifikasi OP
Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek.

D.2 APRESIASI
Bahasan mengenai Apresiasi dan Inovasi dilakukan sebagai upaya untuk melengkapi
beberapa poin pemikiran yang belum terdapat didalam KAK. Apresiasi Inovasi merupakan
modifikasi atau inovasi yang Konsultan usulkan terhadap KAK untuk meningkatkan
kinerja dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini.

D.2.1 Gambaran Umum Lokasi Proyek


Bendungan Tugu terletak di Nglinggis, Kec.Tugu. Bendungan yg dibangun sejak 2013 ini
pembangunan Bendungan Tugu membutuhkan sedikitnya 104 hektare lahan. Lahan
tersebut meliputi 18 hektare hutan lindung milik Perhutani, 9 hektare milik Pemerintah

9
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

Kabupaten Ponorogo, 9 hektare milik Pemkab Trenggalek 70 hektare milik masyarakat, 9


hektare milik kas desa, dan 6 hektare sungai.
Bendungan Tugu memiliki kedalaman pondasi 27,85 m, tinggi bendungan dari dasar
sungai 81 m, dan luas daerah irigasi 1.688 ha. Pengerjaan proyek Bendungan Tugu
dipercayakan kepada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku pelaksana. Anggaran
pengerjaan bendungan ini menggunakan anggaran multiyears senilai Rp. 619 miliar.
Proyek pengerjaan bendungan dimulai pada tahun 2013 dan ditargetkan selesai pada 2017.
Air yg ditampung dalam Bendungan juga akan dimanfaatkan untuk irigasi, air minum,
produksi listrik, dan pariwisata.
Jika pembangunan bendungan ini dapat terealisasi, maka sebanyak 1.200 hektare lahan
pertanian dapat terairi dengan cukup. Bendungan tersebut juga ditargetkan menghasilkan
produksi air 400 liter per detik untuk menghidupi sekitar 8 ribu jiwa di tiga desa.
Sedangkan untuk memasok kebutuhan listrik belum bisa dilakukan karena produksi masih
kecil, yakni 400 kilowatt.
1. KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Proyek Pembangunan Bendungan Tugu ini terletak di koordinat 111º35’E
Bujur Timur dan 8º02’26’’ Lintang Selatan, terletak di sebelah kiri Jalan Raya yang
menghubungkan Kabupaten Trenggalek – Kabupaten Ponorogo, pada km + 15.00 dari kota
Trenggalek ke arah barat. Lokasi Bendungan Tugu berada pada ketinggian 150 m dpl
sampai dengan 600 m dpl.
2. KONDISI TOPOGRAFI
Bendungan Tugu direncanakan terletak di sungai Keser dengan panjang sungai utama
9,295 km serta luas DAS 43,060 km2. Topografi disekitar lokasi Bendungan Tugu
merupakan daerah persawahan dengan kemiringan landai dan daerah perbukitan berbatu
yang cukup curam diselingi tebing-tebing.
3. KONDISI HIDROLOGI
Data Curah hujan yang digunakan merupakan data hujan dari beberapa stasiun pengukur
hujan disekitar lokasi pembangunan Bendungan Tugu. Data curah hujan tahunan, bulanan,
dan harian yang digunakan selama 30 tahun dari tahun 1987-2016 dengan dua stasiun
pencatat hujan yaitu Stasiun Tugu dan Stasiun Pule yang didapat dari Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Trenggalek.
Data klimatologi yang tercatat yaitu suhu rata-rata bulanan 24,67 °C sampai dengan 28,91
°C. Sedangkan kelembapan udara relatif rata-rata bulanan berkisar antara 89.7% sampai

10
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

dengan 91.5%. Lama penyinaran matahari rata-rata 63,8% sampai dengan 91,8% dan
kecepatan angin rata-rata bulanan 41,44 km/hari sampai dengan 103,42 km/hari.
4. Data Teknis :
Data teknis berdasarkan dokumen pembangunan Spillway Bendungan Tugu adalah sebagai
berikut:
a. Bangunan Pelimpah (Spillway)
1) Mercu pelimpah
 Tipe limpahan : Pelimpah Samping
 Tipe mercu : Ogee
 Elevasi Ambang : +239,05 m
 Lebar Ambang : 35,00 m
 Tinggi bangunan : 6,8 m
 Mutu Beton K-225
 Diameter besi yang dipakai : D19 & D16
2) Saluran Transisi
 Elevasi awal saluran : +230,50 m
 Lebar Saluran : 24 ~ 22 m
 Panjang saluran : 45,30 m
 Tinggi saluran dari dasar : 15,21 m
 Elevasi puncak sill : +231,31 m
 Mutu Beton K-225
 Diameter besi yang dipakai : D19 & D16
3) Saluran Peluncur
 Elevasi awal saluran : +231,31 m
 Lebar Saluran : 22 m
 Panjang saluran : 372,56 m
 Tinggi saluran dari dasar : 9,49 m
 Mutu Beton K-225
 Diameter besi yang dipakai : D19 & D16

11
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

4) Peredam Energi
 Lebar Peredam Energi : 22 m
 Panjang Peredam Energi : 65,00 m
 Tinggi saluran dari dasar : 13,32 m
 Elevasi Dasar : + 143,85 m
 Mutu Beton K-350
 Diameter besi yang dipakai : D25, D19 & D16
5) Saluran Pelepas
 Lebar : 22 m
 Panjang : 415,00 m
 Tinggi saluran dari dasar : 5,55 m
 Elevasi Dasar : + 143,85 m
 Mutu Beton K-225
 Diameter besi yang dipakai : D19 & D16

D.2.2 Identifikasi Permasalahan


Permasalahan yang terdapat pada bendungan Tugu, Kecamatan Tugu, terkait alih guna
lahan dan faktor – faktor penyebabnya, yaitu:
1. Banyaknya perubahan guna lahan menyebabkan daya serap lahan menurun dan
menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor (Peraturan Daerah Kabupaten
Trenggalek nomor 15 tahun 2012);
2. Kecamatan Tugu adalah salah satu daerah yang termasuk rawan bencana banjir dan
longsor, sehingga dibutuhkannya kebijakan yang mengatur tentang pembangunan
bangunan (Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek nomor 15 tahun 2012);
3. Telah terjadi perubahan guna lahan ke arah permukiman yaitu imbas dari system
ganti untung yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga masyarakat memilih lahan
bermukim sesuai kehendaknya masing – masing (Survei Primer, 2017).

12
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.3 INOVASI
Dengan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan penjelasannya, maka dalam
kesempatan ini kami mencoba untuk menyampaikan usulan inovasi berkenaan dengan
pekerjaan “Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek” antara lain mengenai :

D.3.1 Pengolah Data Citra Landsat


Untuk mengantisipasi kebutuhan data peta topografi daerah genangan dan waduk, daerah
tangkapan hujan, dan peta-peta yang luas cakupannya relatif sangat besar, dan tidak
memungkinkan dari aspek pertimbangan waktu, khususnya pertimbangan biaya bila harus
dilakukan pengukuran teristris, maka konsultan berpendapat bahwa pemetaan
photogrametris dapat dijadikan alternatif solusi dengan jalan pengolahan data citra landsat.
Salah satu sumber data dalam pembuatan peta topografi adalah Data Citra Landsat, salah
satu pengolah data citra tersebut adalah dengan ER Mapper. ER Mapper mengembangkan
metode pengolahan citra dengan pendekatan yang interkatif, dimana kita dapat langsung
melihat hasil dari setiap perlakuan terhadap citra pada monitor komputer. ER Mapper
memberikan kemudahan dalan pengolahan data sehingga kita dapat mengkombinasikan
berbagai operasi pengolahan citra dan hasilnya dapat langsung terlihat tanpa menunggu
koputer menuliskannya menjadi file yang baru. Cara pengolahan ini dalam ER Mapper
disebut Algoritma yaitu rangkaian tahap demi tahap pemrosesan dalam ER Mapper yang
digunakan untuk melakukan transformasi data asli dari hard disk. Sampai proses atau
instruksinya selesai. Oleh karena Algoritma hanya berisi rangkaian proses, maka file dari
algoritma ukurannya sangat kecil, hanya beberapa kilobyte samapi megabyte, tergantung
besarnya proses yang kita lakukan. Hal ini membuat pengolahan menjadi lebih cepat.
Konsep Algoritma ini adalah salah satu keunggulan ER Mapper. Selain itu beberapa
kekhusunan lain yang dimiliki ER Mapper adalah :
1. Didukung dengan 130 format pengimpor data
2. Didukung dengan 250 format percetakan data keluaran
3. Visualisasi tiga dimensi
4. Adanya fasilitas Dynamic Links
Penghubung dinamik (Dinamiyc Links) adalah fasilitas khusus ER Mapper yang membuat
pengguna dapat langsung menampilkan data file eksternal pada citra tanpa perlu
engimportnya terlebih dulu. Data-datayang dapat dihubungkan termasuk ke dalam file
yang populer seperti ARC/INFO, Oracle serta standar file format seperti DXF, DON dll.
Tahapan dalam ER Mapper adalah:
 Konvesi format data

13
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

 Menyusun citra komposit warna


 Koreksi Geometrik dan Radiometrik
 Penajaman citra dan pemfilteran spasial
 Klasifikasi Citra

Pada alinea berikut dijelaskan contoh beberapa tahap pengolahan data citra dengan
bantuan komputer :

Gambar D. 2. Tampilan Window ‘Open’ Dalam Map Info

Gambar D. 3. Tampilan Kotak Dialog Map Info

14
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

Gambar D. 4. Tampilan Citra Yang Akan Di Rektifikasi Dalam Image Registration

D.3.2 Penggambaran Hasil Survei Topografi


Pengolahan data hasil pengukuran dilapangan berupa perhitungan poligon, waterpas dan
situasi akan dilakukan dilapangan. Hal ini dilakukan agar jika terjadi kesalahan dapat
secepat mungkin diperbaiki. Jika memungkinkan penggambaran draft peta situasi daerah
irigasi maupun trase saluran dilakukan di lapangan diatas kertas milimeter. Sedangkan
proses selanjutnya akan dilakukan di kantor dengan sistem digital. Penggambaran sistem
digital ini dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat dalam penempatan batas-
batas pengukuran maupun dalam hal editing.
Adapun proses digitasi peta dilakukan dengan sistem “Onscreen digitizing” dengan
menggunakan perangkat lunak Raster Design 2004 yang merupakan salah satu
kelengkapan dari AutoCad. Proses tersebut digambarkan seperti Gambar D.5 s/d Gambar
D.7 berikut ini. Image yang sudah diproses dapat di-digit dengan menggunakan Follower
Tool untuk mempermudah proses digitizing karena tool ini dapat mengikuti setiap garis
yang diinginkan.
Untuk penggambaran profil memanjang maupun profil melintang akan digunakan program
Bantu yang dibuat dengan fasilitas AutoLisp dari perangkat lunak AutoCad, sehingga
gambar rencana profil memanjang maupun melintang dapat diplotkan dengan mudah
termasuk perhitungan volume galian maupun timbunan.

15
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

Gambar D. 5. Inserting Original Image

Gambar D. 6. Hasil proses Clean-Up Image

Gambar D. 7. Hasil Proses Digitasi

16
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.3.3 Pemodelan Rembesan


Paket program yang digunakan untuk menganalisa rembesan baik di pondasi bendung,
saluran adalah sub program Seep/W. Keluaran yang didapat dari program ini tidak saja
jaring aliran, namun lebih dari itu, seperti misalnya distribusi kecepatan dimasing-masing
titik dan lapisan tanah dapat diketahui sehingga keruntuhan atau gejala piping dapat
diprediksi dimana yang mungkin terjadi. Sebagai salah satu contoh output program
Seep/W seperti dijelaskan dalam gambar berikut.

Gambar D. 8. Contoh Output Running Seep/W Dalam Distribusi Kecepatan


Dari kontur tersebut akan tampak daerah mana yang mempunyai kecepatan aliran tertinggi,
sehingga dapat diinterpretasikan pada daerah tersebut apakah membutuhkan filter atau
tidak sehubungan dengan material tanahnya.
Selain itu dengan beberapa option dapat diketahui distribusi kecepatan dan tekanan lateral
yang terjadi di masing-masing titik. Dengan demikian akan memudahkan dalam analisa
stabilitas.

Gambar D. 9. FlowNet Pada Pondasi Pelimpah

17
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.3.4 Pemodelan Gelincir


Sub Program yang digunakan untuk menganilisa gelincir adalah Slope/W. Dengan paket
program ini bisa disimulasikan kondisi-kondisi ektrim dengan adanya gempa dan rapid
drawdown. Salah satu contoh keluaran yang dihasilkan seperti diberikan pada gambar
berikut:

Gambar D. 10. Contoh Output Bidang Gelincir Slope/W

D.3.5 Permodelan Deformasi


Untuk memodelkan penurunan yang terjadi di tanggul terkait jumlah timbunan, digunakan
sub program Sigma/w. Dengan program ini selain diketahui berapa besar penurunan yang
terjadi, kapan penurunan terjadi dan bagaimana metode pelaksanaan agar tidak terlalu
besar terjadi penurunan. Contoh keluaran yang untuk program ini adalah seperti diberikan
pada gambar berikut.

Gambar D. 11. Contoh Output Penurunan dengan Paket Program Sigma/W

18
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.3.6 Perhitungan Stabilitas


Tanggul ataupun tebing yang tingginya lebih dari 5,00 m perlu dilakukan analisa stabilitas
lerengnya (slope stability analysis). Salah satu metode yang digunakan untuk menghitung
stabilitas lereng adalah dengan cara irisan Bishop (simplified).
Prinsip dasar yang digunakan untuk menganalisa kestabilan lereng adalah dengan meninjau
keseimbangan batas, yakni dengan jalan membandingkan antara kekuatan geser yang ada
dari parameter tanah dengan kekuatan geser yang terjadi. Angka-angka perbandingan
tersebut merupakan angka faktor keamanan.
Dalam perhitungan diasumsikan, bahwa garis kelongsoran lereng terjadi pada bidang
gelincir yang berbentuk lingkaran. Bidang longsor tersebut selanjutnya dibagi dalam
beberapa segmen dan gaya-gaya yang bekerja pada tiap segmen yang dihitung.
Untuk mempermudah analisis digunakan perangkat lunak GEO-SLOPE.

Gambar D. 12. Tampilan Menu Geo_Slope dan Pemilihan Jenis Analisis

12.0
11.5
11.0 1.475
10.5
Elevation (m)

10.0
9.5
9.0
8.5
8.0
7.5
7.0
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
Parameter Tanah TP.10
4.0 Soil Model : Mohr-Coulomb
3.5 Unit Weight : 17.76
3.0 Cohesion : 16.68
2.5
2.0
Phi : 13.6
1.5
1.0
0.5
0.0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 8.5 9.0 9.5 10.5 11.5 12.5 13.5 14.5 15.5 16.5 17.5 18.5 19.5

Distance (m)

Gambar D. 13. Hasil analisis dengan tampilan berbagai bidang longsor untuk kondisi
tebing eksisting

19
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

9 Stabilitas Desain Bronjong Lokasi 3


Kondisi Kosong

Angka Keamanan: 10.9588866 10.959 Angka Keamanan:


8
- Ordinary: 10.9488715
- Bishop: 11.0972081
- Janbu: 11.1707046
5 91
7 4
- Morgenstern-Price: 10.9588866
Soil 1 6 92 89
7 90
Wt: 1.55 8 9 88 87

C: 4.7 10 11 86 85
2 12 13 84 83
6 Phi: 6.5
14 15 82 81
3 16 17 80 79
Soil 2 Bronjong
2 3 19 18 78 77

Tinggi Tebing (m)


5 Wt: 1.54 20 21 76 75
C: 4.7 22 23 74 73

Phi: 6.5 24 25 72 71
1
26 27 70 69
28 29 68 67
4 Soil 3 30 31 66 65
Wt: 1.55 64
32 33 61 60
7
C: 4.7 35 34 59 58 57 63

3 Phi: 6.5 36 55 56
37 38 54
39
444
0448
5452
953

8
2
Tiang Pancang
56
4 Kayu

1
41
43
4650
424751

1 62
0

-1
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Panjang Tebing (m) Angka Keamanan > Koef. Gempa { OK/AMAN }

Stabilitas Desain Bronjong Lokasi 3 Angka Keamanan:


9 Kondisi Banjir Gempa - Ordinary: 7.9130289
- Bishop: 7.9130289
Koef. Gempa: 0.12 - Janbu: 8.0107921
Angka Keamanan: 7.940 7.940 - Morgenstern-Price: 7.265434
8

5 91
7 4
MAB 25Thn
Soil 1 6 92 89
7 90 93

Wt: 1.55 8 9 88 87
10 11 86 85
C: 4.7
2 12 13 84 83
6 Phi: 6.5 Bronjong
14 15 82 81
3 16 17 80 79
2 Soil 2 3 19 18 78 77
Wt: 1.54
Tinggi Tebing (m)

20 21 76 75
5
C: 4.7 22 23 74 73
Phi: 6.5 24 25 72 71
1
26 27 70 69
28 29 68 67
4 Soil 3
30 31 66 65
Wt: 1.55 64
32 33 61 60
C: 4.7 7
35 34 59 58 57 63
Phi: 6.5 36 55 56
3
37 38 54
39
444
0448
5452
953

8
2
56
Tiang Pancang
4 Kayu
1
41
43
4650
424751

1 62
0

-1
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Panjang Tebing (m) Angka Keamanan > Koef. Gempa { OK/AMAN }

Gambar D. 14. Hasil analisis dengan tampilan berbagai bidang longsor untuk kondisi
tebing dengan perkuatan dengan sejumlah kondisi

D.4 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/


FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK DAN PENYEDIA JASA
D.4.1 Tenaga Personil
Jenis Tenaga Ahli, Sub Tenaga Ahli dan Staf Penunjang yang dilibatkan pada pelaksanaan
pekerjaan cukup jelas antara lain sebagai berikut.
1) Tenaga Ahli
Guna mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas,
diperlukan tim konsultan yang terdiri dari beberapa Tenaga Ahli, yang terdiri dari :
(1) Ketua Tim (1 orang)
(2) Ahli Struktur (1 orang)
(3) Ahli Hidromekanikal dan Elektrikal (1 orang)
(4) Ahli Hidrologi (1 orang)

20
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

(5) Ahli Instrumentasi (1 orang)


(6) Ahli Operasi dan Pemeliharaan (1 orang)
(7) Ahli Geologi (1 orang)
(8) Ahli K3/Ahli Keselamatan Konstruksi (1 orang)
2) Sub Tenaga Ahli
(1) Asisten Ahli Struktur (1 orang)
(2) Asisten Ahli Hidromekanikal dan Elektrikal (1 orang)
(3) Asisten Ahli Instrumentasi (1 orang)
(4) Asisten Ahli Operasi dan Pemeliharaan (1 orang)
(5) Asisten Ahli Geologi (1 orang)
3) Staf Pendukung
(1) Administrasi (1 orang)
Dari susunan personil pelaksana kegiatan yang diamanatkan KAK, menurut hemat kami
sudah mencukupi untuk tenaga ahli dan sub tenaga ahli karena sesuai dengan lingkup
kegiatan yang dibutuhkan Namun untuk tenaga pendukung menurut kami sebaiknya bukan
hanya sekedar administrasi saja, tetapi ada tenaga pendukung seperti operator komputer
untuk membantu membuat laporan dan office boy untuk bagian mengurus kantor, bersih-
bersih dan lain-lain..

D.4.2 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas Dari PPK


Satker Balai Besar Wilayah Sungai Brantas – PPK Perencanaan Bendungan selaku
Pengguna Jasa menyediakan data-data atau fasilitas sebagai berikut :
1. Laporan dan data yang berkaitan dengan pekerjaan ini dapat diperoleh
informasi melalui Balai Besar Wilayah Sungai Brantas atau instansi terkait
2. Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai Direksi Pekerjaan dalam rangka pengawasan secara langsung pelaksanaan
pekerjaan jasa konsultansi.
3. Dukungan administrasi / surat–menyurat yang diperlukan guna mendukung
pelaksanaan pekerjaan ini;
4. Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait atau direksi pekerjaan, penyedia
jasa dapat menggunakan ruang rapat yang ada di kantor Balai Besar Wilayah Sungai
Brantas apabila ruang rapat tersebut sedang tidak dipergunakan

21
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

D.4.3 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
1. Kantor lapangan untuk personil, lengkap dengan peralatan yang diperlukan, misalnya
peralatan tulis, barang-barang habis pakai, dan sejenisnya.
2. Kumpulan laporan kajian terdahulu.
3. Kendaraan operasional.
4. Peralatan survey dan investigasi (termasuk patok-patok dalam pelaksanaan survey).
5. Perjalanan dinas dan akomodasi untuk rapat sebagai fasilitas yang harus disediakan
oleh Penyedia Jasa, dll.
Demikian Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan personil /
fasilitas pendukung dari PPK dan Penyedia Jasa yang dapat kami sampaikan, semoga
dapat memberikan masukan dalam penyelenggaraan kegiatan sejenis dimasa yang akan
datang.

22
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KAK DAN PERSONIL/ FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK................................................................................................D-1
D.1 PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA.D-
1
D.1.1 Terhadap Latar Belakang.............................................................................D-1
D.1.2 Terhadap Maksud dan Tujuan......................................................................D-2
D.1.3 Terhadap Sasaran.........................................................................................D-2
D.1.4 Terhadap Lokasi Pekerjaan..........................................................................D-2
D.1.5 Terhadap Sumber Pendanaan.......................................................................D-3
D.1.6 Terhadap Nama dan Organisasi PPK...........................................................D-3
D.1.7 Terhadap Data Dasar dan Standar Teknis....................................................D-3
D.1.8 Terhadap Studi-Studi Terdahulu..................................................................D-4
D.1.9 Terhadap Referensi Hukum.........................................................................D-6
D.1.10 Terhadap Lingkup Pekerjaan....................................................................D-7
D.1.11 Terhadap Keluaran...................................................................................D-8
D.1.12 Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan.......................................D-9
D.2 APRESIASI........................................................................................................D-9
D.2.1 Gambaran Umum Lokasi Proyek.................................................................D-9
D.2.2 Identifikasi Permasalahan..........................................................................D-12
D.3 INOVASI.........................................................................................................D-13
D.3.1 Pengolah Data Citra Landsat......................................................................D-13
D.3.2 Penggambaran Hasil Survei Topografi......................................................D-15
D.3.3 Pemodelan Rembesan................................................................................D-17
D.3.4 Pemodelan Gelincir....................................................................................D-18
D.3.5 Permodelan Deformasi...............................................................................D-18
D.3.6 Perhitungan Stabilitas.................................................................................D-19
D.4 Tanggapan dan Saran terhadap Personil/ Fasilitas Pendukung dari PPK dan
penyedia jasa................................................................................................................D-20
D.4.1 Tenaga Personil..........................................................................................D-20
D.4.2 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas Dari PPK.................................D-21
D.4.3 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi.............................D-22

Gambar D. 1. Lokasi Bendungan Tugu.............................................................................D-2


Gambar D. 2. Tampilan Window ‘Open’ Dalam Map Info............................................D-14
Gambar D. 3. Tampilan Kotak Dialog Map Info............................................................D-14
Gambar D. 4. Tampilan Citra Yang Akan Di Rektifikasi Dalam Image Registration. . .D-15
Gambar D. 5. Inserting Original Image...........................................................................D-16
Gambar D. 6. Hasil proses Clean-Up Image....................................................................D-16
Gambar D. 7. Hasil Proses Digitasi.................................................................................D-16
Gambar D. 8. Contoh Output Running Seep/W Dalam Distribusi Kecepatan...............D-17
Gambar D. 9. FlowNet Pada Pondasi Pelimpah.........................................................D-17
Gambar D. 10. Contoh Output Bidang Gelincir Slope/W...............................................D-18
Gambar D. 11. Contoh Output Penurunan dengan Paket Program Sigma/W.................D-18
Gambar D. 12. Tampilan Menu Geo_Slope dan Pemilihan Jenis Analisis.....................D-19
Gambar D. 13. Hasil analisis dengan tampilan berbagai bidang longsor untuk kondisi
tebing eksisting.................................................................................................................D-19
Gambar D. 14. Hasil analisis dengan tampilan berbagai bidang longsor untuk kondisi
tebing dengan perkuatan dengan sejumlah kondisi..........................................................D-20

23
PENAWARAN TEKNIS
Sertifikasi OP Bendungan Tugu Di Kab.Trenggalek

Tabel D. 1. Keluaran Yang Dihasilkan..............................................................................D-8

24

Anda mungkin juga menyukai