Anda di halaman 1dari 25

PENAWARAN TEKNIS

PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

BAB 5
URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

P
ada uraian pendekatan dan metodologi, merupakan pembahasan dalam
usulan teknis ini yang menjelaskan tentang pandangan konsultan tentang
pendekatan dan metode apa yang akan digunakan, sehingga dapat
menyelesaikan kegiatan tersebut yang berkualitas sesuai dengan apa yang
diinginkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Untuk lebih jelasnya,
sebagaimana pada pembahasan berikut:
A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Adapun pendekatan dan metodologi dalam kegiatan Pengawasan
Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah I Tahun Anggaran 2021
adalah sebagai berikut;
1. PENDEKATAN TEKNIS
1) PENDEKATAN OPERASIONAL
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam
melaksanakan operasionalnya :

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 1 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

a. Dikantor akan dilengkapi dengan perlengkapan kerja seperti:


furniture, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komunikasi,
komputer dan lain-lain yang akan menunjang kegiatan personil.
b. Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan
agar pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
c. Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang
akan membantu terhadap kelancaran kerja serta masyarakat
disekitar lokasi proyek.
d. Metode Pengumpulan Data
Dalam kegiatan ini, diperoleh data-data secara lisan, tulisan maupun
tinjauan langsung ke lapangan (observasi). Metode yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah;
e. Observasi Lapangan
Merupakan peninjauan langsung (survey lapangan) pada lokasi yang
akan dikerjakan.
f. Studi Literatur
Dalam pembuatan laporan ini selain dengan cara observasi di
lapangan juga berdasarkan studi literatur dari buku-buku dan media
elektronik (internet) yang berhubungan dengan kegiatan yang
sedang dilaksanakan.
2) PENDEKATAN PERMASALAHAN
Didalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknis Rehabilitasi
Jaringan Irigasi Wilayah I Tahun Anggaran 2021, tidak sedikit
terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan. Akibatnya terjadi
kualitas hasil pekerjaan tidak sesuai dengan dokumen pelaksanaan.
Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang
terjadi perlu dilakukan tindakan untuk mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan dengan melakukan pengawasan terhadap jalannya
pelaksanaan pekerjaan baik secara teknis maupun administratif.
B. METODOLOGI

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 2 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

Metodologi merupakan langkah dalam pengerjaan Perencanaan


Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah I Tahun
Anggaran 2021, berupa informasi terkait metode pengolahan data atau
analisis data, sampai pada perencanaan teknis pada output yang diinginkan.
Metodologi pelaksanaan kegiatan ini akan terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut:

a) Peran Konsultan Supervisi


1) Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction
Meeting
dituangkan dalam Berita Acara tersendiri sebagai dokumen
proyek.
2) Mempersiapkan formulir-formulir isian antara lain:
(a) Laporan Harian.
(b) Laporan Mingguan.
(c) Laporan Bulanan (Monthly Progress Report).
(d) Executive Summary Report.
(e) Survei Lapangan Untuk Review Design.
(f) Perhitungan Volume/ Back Up Data serta Monthly Certificate
(MC).
(g) Quality Control.
(h) Contractor’s Request untuk:
(1) Memulai pekerjaan.
(2) Test material.
(3) Penerimaan pekerjaan.
3) Menjelaskan struktur organisasi konsultan dan tugas
daripada masing-masing personel konsultan.
4) Menjelaskan personel konsultan yang sudah
dimobilisasi dan rencana personel lainnya
yang akan dimobilisasi.
5) Menjelaskan rencana kerja Review Design:
(a) Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan.
(b) Personel yang dilibatkan di dalam survei lapangan.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
Hal. 3 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

(c) Kelengkapan yang diperlukan untuk survei lapangan.


(d) Ruang lingkup pekerjaan yang akan disurvei.
(e) Alternatif penanganan dari hasil survei lapangan.
(f) Rencana dan gambar kerja yang harus dibuat.
6) Menegaskan pengambilan lokasi foto dokumentasi:
dimana, kapan, berapa kali yang harus dilaksanakan oleh
kontraktor.
b) Peran Kontraktor
1) Menjelaskan rencana kerja pada saat mobilisasi yang
meliputi:
(a) Mobilisasi peralatan dan personel
(b) Survei lapangan
2) Rencana Kerja dan Review Design:
(a) Melaksanakan survei untuk pembuatan gambar kerja.
(b) Membuat gambar kerja (standard survei dan gambar
kerja mengacu pada standard yang berlaku).
3) Menjelaskan metode/ cara pelaksanaan konstruksi.
4) Menjelaskan struktur organisasi serta tugas dan tanggung
jawabnya.
5) Menjelaskan kualifikasi personel kontraktor yang akan
dimobilisasi.
6) Menjelaskan rencana mobilisasi personel.
7) Menjelaskan bagian pekerjaan yang akan di sub-
kontrakkan serta calon sub kontraktornya.
8) Menjelaskan rencana penggunaan peralatan, termasuk:
(a) Jumlah dan jenis peralatan.
(b) Rencana kedatangan peralatan.
9) Menjelaskan rencana kerja berdasarkan S-Curve.

2.1 Penyusunan Program Mutu

2.6.1 Prinsip Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu


PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
Hal. 4 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

dari tiga sasaran utama manajemen proyek yaitu tepat mutu, tepat
biaya dan tepat waktu. Pengendalian mutu didefinisikan sebagai upaya
pengawasan dan tindak turun tangan terhadap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi agar memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan di
dalam Dokumen kontrak. Prinsip dasar pengendalian mutu suatu
pekerjaan mencakup 2 (dua) hal yaitu:
a) Dimensi (panjang, lebar, tinggi, tebal, kemiringan, lengkung
dsb)
b) Kualitas (kepadatan, kuat tekan, daya dukung tanah, kekerasan
dsb)

Uji mutu kualitas hasil pekerjaan sesuai spesifikasi teknis dalam


Dokumen Kontrak, pengertian pengendalian hasil pekerjaan adalah
mutu jenis pekerjaan menurut pay item dalam dokumen kontrak yang
dilaksanakan oleh kontraktor.

Terdapat tiga jenis pengendalian yang harus dilakukan, yaitu:


1. Pengendalian mutu bahan baku (seperti: tanah, batu, semen)
2. Pengendalian mutu bahan olahan (misalnya; batu pecah
hasil stone crasher, adukan aspal semen, adukan beton K-
350, dll)

3. Pengendalian mutu hasil pekerjaan (misalnya timbunan


tanah, beton struktur dll).
4. Untuk setiap obyek yang akan diperiksa ada 5 data yang harus
dicatat:
5. Nama pemeriksaan, misalnya kepadatan lapangan
6. Metode pemeriksaan, misalnya sand cone method/
AASHTO T- 191
7. Frekuensi pemeriksaan, misalnya 1 titik tiap 200 m
8. Spesifikasi/ persyaratan mutu, misalnya kepadatan 100%
9. Toleransi hasil misalnya 0 %

Pengendalian mutu harus dilakukan terhadap pelaksanaan dari seluruh pay item,
secara bertahap dilakukan mulai dari komponen bahan baku, bahan olahan dan

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 5 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

hasil pekerjaan, Kualitas harus sesuai sebagaimana dipersyaratkan dalam


spesifikasi teknis.

Gambar 2. 1 - Diagram Prinsip Pengendalian Mutu (terhadap suatu pay item)

2.6.1 Prosedur Pengendalian Mutu

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan konstruksi, haruslah dinilai dari


PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
Hal. 6 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

beberapa aspek, yaitu penyelesaian pekerjaan tepat waktunya sesuai


kontrak, ukuran-ukuran sesuai dengan desain kualitasnya memenuhi
spesifikasi teknik, biayanya tidak melebihi anggaran yang telah
ditetapkan dan selama pelaksanaan pekerjaan haruslah dijamin
keselamatan dan keamanan pekerja ataupun pihak lain. Untuk mencapai
maksud tersebut haruslah dilakukan pengendalian yang seksama selama
proses pelaksanaan konstruksi, meliputi pengendalian biaya, mutu dan
waktu.

Gambar 2. 2 - Kerangka Pengendalian Mutu

2.6.2 Metode Pengawasan Kualitas Pekerjaan


Konstruksi

Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi tersebut terbagi dalam


tahapan, yaitu:
a) Tahap Studi dan Analisis
Tahap ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:
1) Mengadakan studi dan pemeriksaan terhadap bahan-
bahan yang akan digunakan dan memilih yang sesuai.
2) Mengadakan percobaan-percobaan terhadap bahan yang
telah dipilih apakah memenuhi standar kualitas yang telah

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 7 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

ditetapkan dalam spesifikasi teknik.

1) Menyusun metode kerja yaitu tata cara


pelaksanaan dan penggunaan peralatan dan fasilitas.
c) Tahap pelaksanaan pengawasan dan pengambilan sampel.
Tahap pelaksanaan terdiri dari dua kegiatan, yaitu:
1) Memberi penjelasan dan latihan kepada semua unsur
yang terkait dengan pelaksanaan tentang tata cara
pelaksanaan.
2) Mengawasi jalannya pelaksanaan sesuai dengan
tata carapelaksanaan yang telah ditetapkan,
mengambil benda- benda uji/ sample untuk
pemeriksaan. Membuat laporan jalannya
pelaksanaan, hasil pengujian lapangan dan benda-
benda uji yang akan dikirim ke laboratorium
d) Tahap pemeriksaan
Tahap pemeriksaan yaitu memeriksa laporan, hasil-hasil pengujian
lapangan dan hasil pengujian laboratorium, serta membuat
kesimpulan- kesimpulan dari hasil pemeriksaan.
e) Tahap tindak lanjut
Tahap ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu:
1) Bila hasil pemeriksaan berkesimpulan bahwa kualitas
sudah sesuai dengan spesifikasi teknik, harus dibuat
rekomendasi agar pekerjaan dilanjutkan berdasarkan
tata cara pelaksanaan yang sudah ditetapkan.
2) Bila hasil pemeriksaan berkesimpulan tidak sesuai
(tidak baik), haruslah dilakukan survai/ penelitian apa
penyebab dari ketidak sesuaian tersebut. Penyebab
ketidak sesuaian pekerjaan tersebut ada beberapa
kemungkinan:
(a) Tata cara pelaksanaan tidak dilaksanakand engan
baik, maka pekerjaan harus dibongkar dan di kerjakan

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 8 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

ulang mengikuti tata cara pelaksanaan yang telah


ditetapkan.
(b) Tata cara pelaksanaan itu sendiri tidak cocok untuk
pekerjaan tersebut, maka tata cara pelaksanaan harus
diperbaiki/ dirubah dan pekerjaan diperbaiki menurut
cara baru.

2.6.1 Penerapan Standar

a) Standar kualitas
Standar kualitas sesuai dengan spesifikasi teknik yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
f) Standar Pengujian
Pengujian dilakukan berdasarkan standar-standar yang berlaku.
Sebagai contoh standar pengujian tanah dan beton dapat dilihat
seperti tabel 2.1.

No Jenis pekerjaan Standar Keterangan


SNI 1964:2008
SNI 1966:2008 Standar pengujian:
1 Pekerjaan timbunan tanah 1. fisik
SNI 1967:2008
2. Mekanik
SNI 1744:2012
SNI 03-6817:2002
SNI ASTM - Standar pengujian beton
2 Pekerjaan Beton C136:2012 - Standar mutu beton
SNI 1972:2008 - Syarat-syarat bahan
SNI 7656:2012

Tabel 2. 1 - Standar Pengujian Pengawasan Kualitas


Pekerjaan Konstruksi

g) Standar Pelaksanaan
Standar pelaksanaan ialah prosedur untuk menjamin tercapainya
kualitas pekerjaan yang dikehendaki. Standar pelaksanaan
mencakup beberapa aspek seperti pemilihan bahan,
percobaan-percobaan, tata cara pelaksanaan (mengolah/
meramu, mengangkut dan merekayasa). Untuk berbagai jenis

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 9 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

pekerjaan standar pelaksanaannya berbeda-beda, seperti terlihat


pada standar pelaksanaan berikut ini:

Standar Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah.

• Pemeriksaan
bahan
Percobaan Metode
• Percobaan
hasil
pemadatan Pemadatan.
timbunan. pemadatan. pekerjaan.
laboratorium.

Gambar 2. 3 - Bagan Standar Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah

Percobaan
campuran (concrete Hasil
(mix desain) mixing plan) Perawatan Pekerjaan

Gambar 2. 4 - Bagan Standar Pelaksanaan Pekerjaan Beton

h) Standar Pengawasan
Standar pengawsan yaitu pengawasan yang harus
dilakukan untuk mencapai kualitas yang dikehendaki.
Bagan alur pengawasan kualitas seperti terlihat pada
bagan berikut ini:

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 10 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

Gambar 2. 5 - Bagan Alir Pengawasan Kualitas

2.6 Pemeriksaan
2.6.1 Batasan
Pemeriksaan yang dimaksud ialah pengawasan sifat-sifat bahan
(material quality characterstics) agar sesuai dengan spesifikasi teknik,
yang disebut pengawasan sifat-sifat (characteristics control)
2.6.2 Sifat-sifat yang Diawasi
Sifat-sifat bahan yang diawasi dipilih dengan mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
Hal. 11 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

a) Dapat diawasi selama proses pelaksanaan.


b) Cocok dengan sifat yang dikehendaki dalam spesifikasi teknik.
c) Mudah diperiksa.
d) Mudah mengambil tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan
hasil pemeriksaan.
2.6.3 Hubungan Sifat Bahan, Cuaca dan Kualitas
Pekerjaan
Sifat bahan dapat dipengaruhi oleh cuaca, terutama kadar air tanah
dan kadar air permukaan agregat. Sedangkan kualitas pekerjaan
dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan. Pengawasan dilapangan dilakukan
terhadap faktor-faktor seperti dalam tabel 2.2.

Tabel 2. 2 - Hubungan SIfat-Sifat Bahan, Cuaca, dan


Kualitas

Pengawasan Faktor-faktor
Jenis pekerjaan Kualitas pekerjaan
lapangan yang
- Kepadatan - Kadar air berubah
- Keadaan cuaca
- CBRlaboratorium - Tingkat kejenuhan
Timbunan tanah - Metode kerja
- Permeabilitas - Berat isi
- Gradasi butir
- Parameter Cdan Q - Angka pori
- Keadaan cuaca
- Slump
- Mutu bahanatau
- Kekuatan tekan - Kandungan udara
Beton gradasi butir
- Kekuatan lentur - Faktor air
- Metode kerja
semen
- Berat isi

2.6.2 Pengujian Sifat-sifat Bahan

a) Jenis-jenis Bahan dan Nama Pengujian


Semua sifat-sifat bahan yang mempengaruhi mutu pekerjaan,
haruslah diperiksa dengan cara pengujian dilaboratorium. Jenis-
jenis sifat yang diuji dan nama pengujiannya seperti terlihat pada
tabel 2.3 dan tabel 2.4

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 12 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

Tabel 2. 3 - Pemeriksaan Sifat-Sifat Bahan Untuk Pekerjaan


Timbunan Tanah

Bagian Yang diperiksa Nama percobaan


Sifat-sifat fisik tanah Gradasi - Analisis saringan (Sieves
Batas cair Analysis)
Batas plastis Kadar air - Percobaan
lapangan Atterber
g (atterberg test)
- Percobaan kadar air (water
Sifat-sifat mekanik tanah - Kepadatan kering maksimum - Analisis pemadatan
content test)
- Kadar air optimum (Compaction test)
- Tingkat kepadatan - Percobaan rembesan
- Permeabilitas (permeability test)
- Parameter C dan Q
Daya dukung *) Indeks penetrasi - Percobaan penetrasi
CBR (penetration test)
Faktor daya dukung - Percobaan CBR (CBR test)
- Percobaan beban plat (plate
loading test)
Keterangan *) misal untuk jalan inspeksi pada jaringan saluran irigasi

Tabel 2. 4 - Pemeriksaan Sifat-Sifat Bahan Untuk


Pekerjaan Beton

Bagian Pemeriksaan Yang diperiksa Nama percobaan


Bahan-bahan (material) - Ukuran butir agregat - Analisis saringan (Sieves Analysis)
- Kadar air permukaan - Percobaan Air permukaan
agregat (Surface Moisture test)
- Tingkat keausan agregat - Los Angles test
- Berat jenis
- Masa pengikatan
Adonan beton (fresh - Slump - Percobaan Slump (slump
concrete) - Kandungan udara test)
- Perbandingan campuran - Percobaan kandungan udara
- Berat isi (Air content test)
- Percobaan campuran (mix
proportion test)
- Percobaan berat isi (unit weight
test)

b) Hubungan antara sifat-sifat bahan, standar


pengujian, standar mutu, cara pengawasan dan
pengambilan tindak lanjut dapat dilihat pada table 2-
5 berikut:

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 13 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

Tabel 2. 5 - Hubungan Sifat-Sifat Bahan, Standar


Pengujian, Standar Mutu, Cara
Pengawasan dan Pengambilan Tindak
Lanjut

2.8 Peranan dan Tugas Pengendali Mutu Konstruksi

a) Dalam pembangunan konstruksi hasil penelitian di


Indonesia maupun negerinegeri lainnya dengan jelas
menunjukkan bahwa pengendalian mutu yang baik
dapat sangat meningkatkan kinerja konstruksi.
Sesungguhnya bahwa, pengendalian mutu yang baik
juga akan menghemat biaya.

b) Bila semua faktor ini dijadikan satu, kita akan


menyadari betapa pentingnya peranan Pengendali Mutu dan
jika ia bekerja dengan baik, ia dapat menjadi salah seorang
tenaga yang paling depan dalam memberikan kontribusi
untuk pembangunan nasional. (seringkali dikemukakan bahwa
ekonomi Jepang yang kuat saat ini hasilnya sebagian besar
erat hubungannya dengan tingkat pengendalian mutu yang
tinggi yang dilaksanakan di negeri itu).
c) Ada 2 fungsi utama dari percobaan mutu berdasarkan kontrak
dan sangat penting bagi Pengendali Mutu untuk mengerti
betul-betul perbedaan antara kedua fungsi-fungsi ini yaitu:
1) Pengendalian Mutu Bahan
Dilaksanakan untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang
dipakai (oleh kontraktor) adalah cocok dan memuaskan. Ini
jelas sangat penting bahwa bahan-bahan untuk pengujian
kualitas (batas atterberg, gradasi, CBR, dll) dilaksanakan dan
dilaporkan dengan baik kepada Pemimpin Proyek / Pengawas
Teknik sebelum dan sesudah bahan-bahan itu dikerjakan.
2) Pengendalian Mutu Pengerjaan (atau penerimaan)

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 14 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

Dilaksanakan untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan


oleh kontraktor memenuhi standar yang telah ditentukan.
Hasil dari pekerjaan tersebut (seperti kadar aspal efektif,
tingkat kepadatan, dll) diperlukan oleh Pemimpin Proyek/
Pengawas Teknik untuk menentukan apakah pekerjaan itu
diterima atau tidak.
Catatan penting yang perlu mendapat perhatian bagi 3 unsur
proyek (pemimpin proyek – konsultan pengawas – kontraktor)
adalah: Hindari penolakan (rejected) pekerjaan setelah produk
terpasang. Untuk mengantisipasi hal ini dapat dilakukan
tindakan-tindakan pencegahan dengan komitmen dan kemauan
untuk menghasilkan mutu yang baik, seperti uraian lanjutan
berikut ini.
Pengendali Mutu harus memastikan semua pengujian yang
diperlukan menurut spesifikasi atau menurut keperluan Pemimpin
Proyek / Pengawas Teknik dilaksanakan secepat mungkin, semua
keputusan / hasil dicatat dengan sempurna, disimpan dan
secepatnya akan diserahkan kepada Pengendali Mutu
Lapangan, supaya pekerjaan berkualitas jelek (tidak diterima)
dapat diketahui lebih dini. Untuk mencapai tujuan diatas, Pengendali
Mutu harus melaksanakan tugas berikut:
1) Mengawasi terus menerus laboratorium technician
kontraktor dalam melaksanakan pengujian yang telah
ditentukan, pengawasan pengambilan bahan contoh,
ketelitian pengujian, pelaporan
2) Memberi petunjuk kepada staff kontraktor dimana contoh
yang cocok harus diambil dan menentukan bahwa
frekuensi pegambilan contoh dan pengujian adalah
mencukupi dan memenuhi persyaratan frekuensi yang
ditetapkan.
3) Tentukan bahwa semua pengujian pada semua material
dan pekerjaan lapangan telah dicatat dengan sempurna

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 15 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

oleh laboratorium technician kontraktor kedalam laporan


harian dan disimpan secara tersendiri, simpanlah terpisah
yang terdiri dari semua laporan-laporan dan hasil-hasil
pengujian.
4) Pastikan bahwa laboratorium technician kontraktor
melaporkan hasil- hasil dari semua pengujian dengan
menggunakan formulir laboratorium standar.
5) Serahkan ringkasan laporan mingguan untuk semua hasil
pengujian kepada pengawas teknik lapangan bersama
dengan saran-saran mengenai diterima atau ditolaknya
material atau pekerjaan, berdasarkan pada hasil pengujian
dan pengamatan prosedur yang dilaksanakn oleh
laboratorium technician kontraktor.
6) Sebagai pengendali mutu harus memberi petunjuk kepada
staff kontraktor dalam pengambilan contoh dan harus juga
bekerja-sama dengan lab Technician kontraktor melakukan
pengujian. Kontraktor bertanggung jawab, dibawah
ketetapan-ketetapan kontrak untuk bekerja sama dengan
wakil yang diberi kuasa dari pemimpin proyek dalam
melaksanakan pengujian-pengujian yang ditentukan.
Pengendali mutu tidak harus melakukan sendiri pekerjan
pengambilan bahan contoh atau pengujian, tetapi secara seksama
mengawasi lab. Technician kontraktor sewaktu mereka menjalankan
pekerjaan. Pengendali mutu harus melaporkan secepat mungkin
kepada site manager untuk kemudian diteruskan kepada
project manager jika terdapat:
1) Ketidakcukupan jumlah pengujian yang telah dilakukan
2) Prosedur pengambilan contoh yang digunakan adalah salah
3) Prosedur pengujian yang digunakan adalah salah
4) Alat-alat di laboratorium kontraktor dibawah standar yang
sepantasnya atau tidak mencukupi atau tidak bekerja

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 16 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

5) Pencatatan atau pelaporan untuk hasil-hasil pengujian


adalah salah atau dipalsukan dengan berbagai cara.
2.9 Pemeriksa Pengendali Mutu Acak
Adalah sangat penting bagi Pengendali Mutu untuk tidak mengawasi
tugas tersebut pada waktu yang bersamaan dalam 1 hari atau pada
lokasi yang sama. Kadang-kadang pekerja-pekerja di lokasi produksi
bisa sangat hati-hati apabila mereka pikir pemeriksaan akan dilakukan
sebentar lagi dan kemudian relax setelah Petugas Pengendali Mutu
pergi. Apabila ini terjadi, maka pemeriksaan akan menjadi sia-sia.
2.10 Administrasi Teknis Pengendali Mutu
Dalam menerapkan masalah pengendalian mutu mengacu kepada
spesifikasi yang telah disetujui oleh pengguna jasa, pedoman
pengendalian mutu ini disiapkan dalam rangka tertib administrasi dan
tertib implementasi masalah mutu & yang mampu menjawab masalah:
a) Pengendalian mutu untuk item pekerjaan apa.
b) Jenis pengujian apa saja yang harus dilakukan.
c) Cara/ metode pengujian apa yang dipakai.
d) Persyaratan kualitas yang harus dipenuhi.
e) Berapa jumlah contoh test atau frekuensi pengujian.
f) Kapan harus dilakukan pengujian pengendalian mutu.
g) Formulir standar laboratorium yang digunakan.
2.11 Komponen Utama Aspek Pengendalian Mutu
Guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat
kualitas, aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut dibawah ini namun
tidak terbatas pada:
d) Peralatan laboratorium dan personil.
e) Penyimpanan bahan/ material.
f) Cara pengangkutan material/ campuran ke lokasi kerja.
g) Pengujian material yang akan digunakan.
h) Penyiapan job mix formula campuran.
i) Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 17 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

j) Test lapangan.
k) Administrasi dan formulir-formulir.
a) Peralatan laboratorium dan Personil
Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan
utama
(major work), kalau tidak ditentukan lain adalah sebagai berikut:
1) Atterberg limit test.
2) Hidrometer.
3) CBR.
4) Kepadatan proctor.
5) Kepadatan lapangan dengan sand cone.
6) Los Angeles abrasion test.
7) Berat Jenis.
8) Analisa saringan.
9) Marshall Test.
10) Test Ekstraksi.
11) Kadar Rongga Udara Campuran.
12) Termometer Logam.
13) Core Drill.
14) Test Beton, slump, kuat tekan, flexural strenght.
15) Dan lain-lain seperti disebutkan dalam Spesifikasi.
Personil/ tenaga yang terkait untuk pengendalian mutu harus
berpengalaman dan mengenal dengan baik tentang testing
laboratorium maupun lapangan.
b) Penyimpanan Bahan/ Material
1) Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang
sedemikian rupa untuk menjamin perlindungan kualitas.
2) Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan
sedemikian rupa yang mudah dapat diperiksa oleh
Pemimpin Proyek/ Pengawas Teknik/ Petugas Pengendali
Mutu.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 18 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

3) Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan


dan puing, harus mempunyai drainase yang lancar.
4) Bahan-bahan yang yang diletakkan langsung di atas
tanah tidak boleh digunakan dalam pekerjaan kecuali
tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi
lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau kerikil
setebal 10 cm.
5) Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang
sedemikian rupa untuk mencegah segregasi dan untuk
menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar air.
Tinggi maximum tumpukan = 5 m.
6) Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix,
beton, harus dipisahkan dengan papan pembatas guna
mencegah pencampuran bahan-bahan.
7) Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk
mencegah kejenuhan agregat yang akan mengakibatkan
penurunan kualitas.
c) Cara Pengangkutan Material/ Campuran
1) Pemimpin Proyek/ Pengawas Teknik dapat mengenakan
pembatasan bobot pengangkutan untuk perlindungan
terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar
proyek.
2) Pengangkutan bahan mentah atau bahan pabrikan harus
mengikuti ketentuan keamanan dan keselamatan dalam
perjalanan.
d) Pengujian Material yang Akan Digunakan
1) Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di
inspeksikan oleh Pengendali Mutu. Staf anggota team
Pengendali Mutu setiap saat akanmembuat rencana untuk
menginspeksi material yang akan digunakan berdasarkan
atas jadwal kerja kontraktor.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 19 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

2) Walaupun bahan-bahan yang disimpan telah disetujui


sebelum penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang dan
di-test kembali oleh Petugas Pengendali Mutu.
3) Material yang akan digunakan harus ditest di
laboratorium untuk mendapat persertujuan dari Petugas
Pengendali Mutu, jenis dan jumlah test seperti yang
disebutkan dalam spesifikasi.
C. PROGRAM KERJA
a. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknis
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah I adalah selama 180 (hari)
hari kelender terhitung sejak penandatanganan kontrak/SPMK.
Konsultan akan menyusun alokasi waktu yang efektif dan terencana
dengan baik agar kegiatan ini bisa mengikuti spesifikasi teknis yang ada.
Sehingga output dari kegiatan ini akan dapat diterima dengan baik oleh
pengguna jasa.
b. TAHAPAN PEKERJAAN
1) Tahap Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali
lingkup pekerjaan dan kondisi lapangan berikut permasalahan-
permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study). Persiapan
pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
➢ Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey;
➢ Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang
disediakan;
➢ Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan;
➢ Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang
diperlukan;
Sebelum pekerjaan “Survey Pendahuluan” dimulai, konsultan
berkoordinasi dengan Pemberi Kerja untuk mendapatkan pengarahan
dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan,
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
Hal. 20 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu


diketahui untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2) Peninjauan Lokasi
Tujuan utama dilaksanakannya peninjauan lokasi adalah untuk
melakukan gambaran awal terhadap lokasi pekerjaan dan
mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan dalam
pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya untuk
melengkapi data survei detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang
dilakukan antara lain :
• Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di
daerah sehubungan dengan dilaksanakan survai.
• Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi
kondisi yang ada di wilayah studi perencanaan.
• Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi
perencanaan. Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry).
• Pengambaran wilayah perencanaan yang dibutuhkan dalam proses
perencanaan.
• Pembuatan foto dokumentasi lapangan.
3) Daftar Hasil Kerja
Daftar hasil kerja merupakan output / hasil dari pekerjaan yang
telah dilaksanakan diantaranya berupa laporan, gambar kerja dan
peta yang harus dipenuhi sesuai muatan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga produk hasil
dari pekerjaan minimal paling lambat seminggu sebelum kontrak
berakhir harus dirampungkan agar kualitas pekerjaan dapat
senantiasa dijaga.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 21 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

KEGIATAN Mengkoordinir pembuatan master


schedule dan breakdown aktivitas
bulanan dan mingguan.

Mengkoordinir penentuan schedule material dan


persetujuan material dari owner.

Koordinasi Dan Asistensi laporan

Tahap Persiapan,
Pelaksanaan Survey, Komplikasi Data, Analisa Data, Penyerahan Laporan,
TAHAPAN Pengumpulan Data,
Dan Penyusunan Laporan Dan Berita Acara
Survey Lapangan

WAKTU 180 Hari

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 22 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

D. ORGANISASI DAN PERSONIL


Dalam bab ini usulkan struktur dan komposisi tim. Peserta harus
menyusun bidang-bidang pokok dari pekerjaan, tenaga ahli inti sebagai
penanggung jawab, dan tenaga pendukung.
Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
maka dibuat bagan organisasi pelaksana pekerjaan agar pelaksanaan
pekerjaan berjalan sesuai Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan organisasi dan
Personil Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah
I, ini menyangkut hubungan antara pemberi kerja (penguna jasa) dengan
pelaksana kerja (penyedia jasa), yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli dari
berbagai bidang.
Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah I,
melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga
penunjang dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
bidang keahliannya. Disamping itu konsultan juga menyadari adanya
mekanisme control terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan. -
Struktur organisasi konsultan dan personil yang akan melaksanakan
pekerjaan ini dipimpin oleh seorang ketua team (Team Leader) yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasi semua kegiatan
pelaksanaan pekerjaan, dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan
tenaga pendukung lainnya yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Gambaran mengenai Struktur Organisasi dan Personil Pelaksana Pekerjaan
dari Konsultan dijelaskan dalam Gambar berikut.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 23 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 24 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
PENGAWASAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WILAYAH I

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SULAWESI SELATAN
pemen Proses Pelelangan
Barang/ Jasa

PEJABAT PENGADAAN
DINAS PUPR ENREKANG BARANG/JASA

BENDAHARA

PT ANGKASA GLOBAL
KEPALA BIDANG
CONSULTANT DIVISI MANAJEMEN STAF TEKNIK
PROYEK

ADMINISTRATOR
PEJABAT PEMBUAT
TEAM LEADER
KOMITMEN (PPK) STAF TEKNIK

Keterangan;
TENAGA AHLI
Garis Koordinasi
Tidak Langsung

Garis Koordinas TENAGA PENDUKUNG


Langsung Satu
Arah

Koordinasi
Langsung Dua
Arah

Gambar.5.2. Bagan Belanja Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah I

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 25 | PROPOSAL TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai