Anda di halaman 1dari 16

B

Pendekatan & Metodologi

1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA


ACUAN KERJA [KAK]

Secara umum Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah menghimpun/mengakomodir


kebutuhan dan syarat-syarat yang ditentukan. Sasaran atau tujuan pekerjaan ini telah
jelas yaitu mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Keciptakaryaan
Wilayah Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA 27) baik mutu maupun waktu
pelaksanaannya.

Hal sasaran ini telah tersirat secara umum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
lingkup kegiatan pengawasan yang dilaksanakan meliputi :
a. Mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul di lapangan dan atau
selama dalam masa pelaksananaan pekerjaan konstruksi fisik, serta
memberikan alternatif dari pemecahan masalah (problem solving).
b. Mengawasi Pemakaian Bahan, Peralatan dan Metode Pelaksanaan, Serta
Ketepatan Waktu, Biaya Pekerjaan Konstruksi.
c. Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Dari Segi Kualitas, Kuantitas
dan Laju Percepatan Volume/ Realisasi Fisik.
d. Mengadakan Rapat Lapangan Secara Berkala
e. Meneliti Gambar-Gambar Yang Telah Sesuai Dengan Pelaksanaan (As Built
Drawing) Sebelum Serah Terima I.

Sebelum dimulainya pekerjaan Pengawasan di Lapangan, kami sebagai konsultan


pengawas terlebih dahulu akan melakukan persiapan-persiapan (Pra-Konstruksi)
yang mencakup antara lain :

A. Persiapan Pelaksanaan
Memeriksa kelengkapan dokumen pelaksanaan pekerjaan konstruksi termasuk
menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan lapangan sehingga tidak ada/
diminimalkan item pekerjaan site work dan bangunan yang tertinggal dengan
tidak merubah spesifikasi teknik maupun harga kontrak yang sudah di tetapkan
sebelumnya. Mempelajari dokumen perencanaan yang meliputi gambar kerja,
RAB serta Rencana Kerja dan Syarat untuk pelaksanaan pekerjaan serta
Memeriksa Time Schedule (Bart Chart, S-Curve) yang diajukan oleh kontraktor
pelaksanaan dan selanjutnya dikonsultasikan kepada PPTK.

B. Aspek Pengendalian Mutu


 Mengawasi pemakaian bahan/ material, peralatan dan metode pelaksanaan
konstruksi dilapangan termasuk merekomendasikan perubahan /subsitusi
material apabila diperlukan dalam pelaksanaan dilapangan tanpa merubah
nilai kontrak kontraktor.
 Mengawasi secara berkala dan memberikan pemecahan masalah
perancangan di lapangan dengan tujuan tetap mempertahankan mutu
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rancangan yang sudah disetujui
oleh pemberi tugas.
 Mengadakan rapat evaluasi pelaksanaan pekerjaan untuk memecahkan
permasalahan yang timbul di lapangan serta menentukan rencana kerja
untuk tahap selanjutnya serta menyelenggarakan rapat-rapat lapangan
secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pengawasan
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor
 Melakukan pengecekan dan persetujuan gambar-gambar terlaksana (As Built
Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh kontraktor sebelum serah terima pekerjaan yang
pertama kali.

C. Aspek Pengendalian Biaya


Menyetujui dan merekomendasikan pekerjaan tambah kurang disertai dengan
pertimbangan teknis dan harga kepada PPTK sebelum dilaksanakan di lapangan.

Sebagaimana hal yang telah disampaikan diatas, Sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang diberikan untuk pekerjaan ini, secara keseluruhan KAK yang
disampaikan beserta Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) telah cukup jelas dan
telah kami pelajari dan memahami KAK tersebut, sehingga tanggapan kami
terhadap KAK adalah sebagai berikut:
1. Lingkup pekerjaan yang akan ditangani seperti yang tercantum dalam KAK
telah cukup jelas.
2. Persyaratan keperluan tenaga ahli dan personil pendukung telah cukup jelas.
Dan berdasarkan hal tersebut ada beberapa saran yang ingin disampaikan sebagai
berikut :
1. Untuk mengantisipasi pekerjaan konstruksi yang sangat spesifik, maka
Konsultan mengharapkan kepada pelaksana agar tenaga yang dipakai yang
benar-benar profesional dalam bidang pekerjaan pembangunan konstruksi
gedung. Serta menggunakan bahan serta peralatan yang sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Mengingat jangka waktu pelaksanaan yang sangat terbatas dan mengingat
pekerjaan yang sangat komplek, maka diharapkan kepada pihak pelaksana
fisik untuk mengontrol mobilisasi material dan peralatan yang dibutuhkan
sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Untuk memaksimalkan proses pekerjaan terhadap pekerjaan Pengawasan


Keciptakaryaan Wilayah Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA 27), maka kita harus
membuat suatu aturan atau proses serta tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan aturan
yang standar terhadap pekerjaan yang berlangsung.

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan untuk pekerjaan ini,
secara keseluruhan Personil yang dibutuhkan serta fasilitas pendukung yang
dibutuhkan yang disampaikan beserta Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) telah
cukup jelas dan telah kami pelajari dan memahami KAK tersebut, sehingga tanggapan
kami terhadap KAK adalah sebagai berikut :

1. Personil yang dibutuhkan serta fasilitas pendukung yang dibutuhkan


pekerjaan ini yang akan ditangani seperti yang tercantum dalam KAK telah
cukup jelas.
2. Persyaratan keperluan tenaga ahli dan personil pendukung telah cukup jelas.
Dan berdasarkan hal tersebut ada beberapa saran yang ingin disampaikan sebagai
berikut :

1. Mengingat jangka waktu pelaksanaan yang sangat terbatas dan mengingat


pekerjaan yang sangat komplek, maka diharapkan kepada pihak pelaksana
fisik untuk mengontrol mobilisasi material dan peralatan yang dibutuhkan
sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Untuk mengantisipasi pekerjaan konstruksi yang sangat spesifik, maka
Konsultan mengharapkan kepada pelaksana agar tenaga yang dipakai yang
benar-benar profesional dalam bidang pekerjaan pembangunan konstruksi
gedung. Serta menggunakan bahan serta peralatan yang sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
3. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja untuk


pekerjaan Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA
27). Dibuat rencana kerja yang mencakup segala aspek yang terkait dalam tugas
dan kewajiban dalam memberikan pekerjaan Konsultan yang dimaksud.

Tahap 1 : Persiapan Pekerjaan Supervisi dilakukan dengan tujuan untuk


mempelajari ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga memudahkan dalam
pelaksanaan fisik seperti:
 Dokumen standar Kerangka Acuan Kerja yang nantinya akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
 Gambar kerja (Bestek), spesifikasi teknik.

Tahap 2 : Persiapan Pelaksanaan Fisik yaitu terlebih dahulu mengadakan


peninjauan lapangan untuk pengenalan lokasi yang sebenarnya :
 Memberikan rekomendasi untuk penggunaan bahan bangunan yang
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
 Memberikan laporan kepada Direksi bila waktunya lokasi telah dapat untuk
dikerjakan.
Tahap 3 : Pekerjaan Supervisi pada Pelaksanaan Fisik meliputi antara lain:
 Mengawasi pekerjaan lapangan serta produknya, mengawasi ketepatan waktu
pelaksanaan dan tenaga kerja serta peralatannya. Bila terdapat hambatan-
hambatan dengan segera dapat memberikan laporan sebagai masukan untuk
dijadikan bahan pemecahannya.
 Pengawasan terhadap bahan baku/material yang didatangkan, serta mencatat
sebagai laporan pemasukan bahan.
 Membuat hasil laporan tiap minggu dan tiap bulan sebagai evaluasi dari hasil
pekerjaan yang dicapai kemudian membandingkan dengan perencanaan awal,
bila terdapat permasalahan dan hambatan maka harus dapat segera
memberikan arahan atau saran-saran.
 Mengadakan rapat lapangan minimal satu bulan sekali dengan mengikut
sertakan Pengelola Teknis Proyek.
 Membuat gambar-gambar perubahan pada saat pelaksanaan bila terdapat
ketidak sesuaian antara situasi lapangan dengan gambar bestek dengan
persetujuan Direksi Teknis Proyek.
 Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan serta Berita Acara Persetujuan
Peningkatan pekerjaan untuk memperoleh termyn pembayaran sesuai dengan
Perjanjian Kerja yang telah disetujui bersama.

Tahap 4 : Pekerjaan Supervisi pada Penyerahan Pekerjaan


 Pada saat pekerjaan telah selesai dilaksanakan, supervisi mengadakan
pemeriksaan lapangan tentang kebenaran pekerjaan yang dilaksanakan baik
dari segi kualitas maupun kuantitas serta Berita Acara Serah Terima Pertama
Pekerjaan untuk selanjutnya disetujui oleh Konsultan Supervisi.
 Mengadakan Evaluasi selama masa Pemeliharaan Pekerjaan dan
memerintahkan kepada pelaksana untuk memperbaiki bila masih terdapat
kerusakan atau kekurangan dan cacat tersembunyi, yang masih dalam
tanggunanan kotraktor pelaksana.
 Mengirimkan laporan sebagai tembusan kepada Dinas Cipta Karya Aceh selaku
Pengelola Teknis Proyek.
 Membuat laporan-laporan tentang penilaian hasil pelaksanaan fisik sebelum
pelaksanaan, sedang dilaksanakn dan setelah selesai pelaksanaan sesua
dengan hasil pekerjaan.
 Membuat perbandingan antara rencana kerja dengan hasil yang dicapai
berikut kesimpulan dan saran-saran untuk pelaksanaan pekerjaan berikutnya.

PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pendekatan dalam pelaksanaan Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah


Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA 27). Terbagi atas beberapa pendekatan yang secara
umum berupa:

1. Pendekatan dan Terhadap Kondisi Aktual (Objek)


Tujuan dari kegiatan ini mendapatkan gambaran tentang kondisi site dan
bangunan yang ada disekitarnya, dengan melakukan survey lapangan pada
kawasan yang sudah disepakati, dengan metoda sebagai berikut :

a. Instansional
 Mencari dan mempelajari fungsi bangunan dan tujuan pembangunan
bangunan itu sendiri.
 Konsultasi dengan tim teknis untuk menampung aspirasi pihak-pihak
yang terkait dengan pengembangan bangunan dan lingkungan.

b. Lapangan
 Observasi dan mencatat secara menyeluruh terhadap seluruh objek yang
terdapat dalam site seperti; bangunan, jalan, langgam arsitektur, serta
sarana kelengkapan lainnya.
 Melakukan pengukuran terhadap letak bangunan, (panjang dan lebar),
dengan menggunakan alat ukur dan peta dasar yang pada prinsipnya
belum terdapat pada sekunder.
c. Pendekatan Dokumen Pekerjaan
 Mempelajari Gambar kerja, yang telah disepakati dan disetujui/disahkan
oleh Tim Teknis, sehingga lebih mudah dan tepat dalam memberi
bimbingan teknis kepada kontraktor pelaksana.
 Mempelajari Draft perhitungan biaya yang sudah disepakati.
 Mempelajari Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS), mengacu pada
peraturan yang berlaku.

d. Pendekatan dalam kegiatan supervisi


 Menyusun rencana kerja dalam bentuk tabel dan diagram dengan
penjelasan berupa deskripsi;
 Melakukan persetujuan time schedul yang dibuat oleh kontraktor kepada
proyek;
 Melaksanakan pengawasan dan memberikan bantuan dan petunjuk
kepada kontraktor pelaksana selama proses pembangunan berlangsung
sesuai jadwal;
 Membahas setiap permasalahan dan kemajuan pekerjaan di lapangan yang
dilakukan secara teratur, minimal 2 kali sebulan, atau pada waktu tertentu
yang dirasa perlu;
 Melaporkan kemajuan pekerjaan secara berkala kepada Pengelola
Teknis/pemimpin proyek/Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan dan berita
acara pemeriksaan lapangan.
BAGAN PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penetapan dan
DINAS CIPTA KARYA PROVINSI ACEH
penunjukkan

Pengawasan
PERUMUSAN TATA
KONSULTAN Keciptakaryaan LAKSANA PROSES
Wilayah Pidie Jaya 2 PEKERJAAN PENGAWASAN
PENGAWAS PEKERJAAN
(OA) (PW INFRA 27)

Time Schedule, Soft Kontraktor Detail Kegiatan


Drawing, Spesifkasi Pelaksana Fisik
Teknis, RAB

KRITERIA DAN BATASAN

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Konsultan dibatasi dan


berpedoman kepada peraturan-peraturan dan ketentuan antara lain sebagai
berikut:
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang
Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan
Gedung.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o. Algemenee Voorwarden (AV)
p. Ketentuan Pemerintah lainnya yang Mengikat.
q. Peraturan Daerah Setempat.

ORGANISASI DAN PERSONIL

Tugas dan tanggung jawab serta persyaratan personil pekerjaan Pengawasan


Keciptakaryaan Wilayah Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA 27) diuraikan sebagai
berikut :

1. Inspector
Memiliki Sertifikat Keahlian SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung untuk 1 (satu)
orang Inspector.
Inspector disyaratkan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan
pengalaman minimal di bidangnya 2 (dua) tahun atau DIII Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal di bidangnya 3 (tiga) tahun, lulusan Universitas/
perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah terakreditasi,
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 2 x 6,0 = 12,0 OB

Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
a. Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
b. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
c. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis dan spesifikasi sehubungan
dengan variasi volume dan dokumen kontrak.
d. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi serta mengusahakan agar PPTK
Pengawasan dan PPTK Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan
sehubungan dengan pengendalian mutu pekerjaan kontraktor sebagai dasar
pembuatan pembayaran bulanan (MC);
e. Melaporkan segera kepada PPTK Pengawasan dan PPTK Fisik apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan
yang tercantum dalam dokumen kontrak.
f. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih;
g. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang
didasarkan kepada sistem pembayaran harian ‘day work’.
h. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak sehingga dengan tata
cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan, sehingga semua
pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum.
i. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan.
j. Memantau kemajuan fisik.
k. Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor.
l. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan bulanan, jadwal kemajuan
pekerjaan dan lain-lain;
m. Menyiapkan data untuk final payment.
n. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas hasil volume
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
o. Menyerahkan himpunan data bulanan tentang volume hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Himpunan data harus mencakup semua data pengukuran
berikut gambar- gambar yang diperlukan secara jelas dan terinci.
p. Memeriksa dokumen pembayaran bulanan (monthly certificate) yang diajukan
oleh kontraktor.

2. Operator Cad/Komputer
Operator CAD disyaratkan minimum Sarjana Muda Komputer (D3) Lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan, atau
lulusan SMK/SMA/sederajat Negeri atau Swasta. Mempunyai pengalaman
dalam bidang penggambaran teknik sipil dengan program Auto CAD, Microsoft
Office atau sejenisnya serta menguasai bahasa program. Dapat bekerja cepat
dengan ketelitian tinggi dan memiliki kemampuan memperbaiki komputer
dengan baik.
Operator Cad/ Komputer bertugas untuk membantu pemeriksaan As Build
Drawing dari masing-masing pihak antara lain :
a. Membuat gambar as build drawing pada masing-masing bagian sesudah
selesai pekerjaan.
b. Membantu ahli ukur dalam pembuatan gambar-gambar hasil pengukuran
untuk pedoman kerja pelaksana.
c. Membantu tim dalam membuat kegiatan lainnya yang berkaitan dengan
penggambaran.
d. Bersama dengan Inspector membuat laporan kemajuan mingguan, bulanan
dan laporan Akhir.
e. Mempunyai pengalaman dalam bidang penggambaran teknik sipil dengan
program Auto CAD, Microsoft Office atau sejenisnya serta menguasai bahasa
program. Dapat bekerja cepat dengan ketelitian tinggi dan memiliki
kemampuan memperbaiki komputer dengan baik.
Struktur Organisasi Pekerjaan
Pengawasan Keciptakaryaan Wilayah Pidie Jaya 2 (OA)
(PW INFRA 27)

Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh

CV. Tessa Engineering Consultant

Inspector

Operator Komputer/Cad.

INFORMASI DAN PELAPORAN

Laporan yang dibuat merupakan penyampaian informasi sebagai pertanggung


jawaban kepada pemberi pekerjaan tugas. Pelaporan Pekerjaan Pengawasan
Keciptakaryaan Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA 27) terdiri dari :

1. Laporan 2 (Dua) Mingguan


Laporan ini berisi data tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
fisik selama periode 2 (dua) mingguan berupa rekapitulasi progres kegiatan
fisik dalam lembar kertas A3. Laporan ini harus dibahas kepada pihak pemberi
tugas sebelum difinalkan dan selalu dilsampaikan setiap 2 (dua) minggu sampai
dengan bulan ke – 6 dari jangka waktu pekerjaan pengawasan selama 6,0
(enam koma nol) bulan.
2. Laporan Kemajuan Proyek ( Bulanan )
Laporan ini berisi tentang data-data kualitas dan kuantitas bahan material dan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik selama periode 1 (satu) bulan,
gambar-gambar pelaksanaan, perubahan gambar dan pembiayaan (tambah-
kurang) bila ada, foto-foto pelaksanaan pekerjaan di lapangan, tahap
pencapaian kemajuan pekerjaan dibandingkan dengan jadwal rencana
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan, catatan tentang permasalahan
yang timbul di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan beserta alternatif
pemecahan permasalahan. Laporan ini harus dibahas kepada pihak pemberi
tugas sebelum difinalkan. Laporan ini disampaikan 1 (satu) bulan setelah
kontrak ditandatangani/ terbitnya surat perintah kerja dan selalu dilaksanakan
tiap bulan sampai pada bulan ke - 5,0 dari jangka waktu pekerjaan pengawasan
selama 6,0 (empat koma nol) bulan. Jumlah laporan yang diserahkan kepada
pemberi tugas sebanyak 3 (tiga) eks dengan menyertakan soft copy.
3. Laporan Akhir
Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi harus membuat dan
menyerahkan Laporan Akhir yang berisi laporan progress fisik akhir di
lapangan, foto pelaksanaan kegiatan dari tahap awal pelaksanaan sampai
dengan tahap penyelesaian pekerjaan 0 - 100 %, gambar-gambar sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) yang dibuat oleh kontraktor. Laporan
ini harus dibahas kepada pihak pemberi tugas sebelum difinalkan. Laporan ini
disampaikan pada akhir masa pelaksanaan pekerjaan bulan ke-6. Jumlah
laporan yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 3 (tiga) eks dengan
menyertakan soft copy.
PENUTUP
Pengajuan Metodologi dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Keciptakaryaan
Wilayah Pidie Jaya 2 (OA) (PW INFRA 27) ini disampaikan adalah merupakan
dokumen yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan serta merupakan
kesatuan atau bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian pekerjaan
Pengawasan /Kontrak nantinya.

Akhirnya, demi kesempurnaannya maka kritik Konstruktif merupakan sebuah


apresiasi yang sangat kami harapkan, dan dapat dilaksanakan dalam bentuk
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai