A. PENDAHULUAN
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas seperti yang dinginkan pemberi tugas seperti apa yang telah
dijelaskan Dokumen Lelang, Kontraktor telah menyiapkan metodologi yang akan memberikan
pelaksanaan terbaik dan tetap sesuai dengan kebutuhan untuk pekerjaan “Pekerjaan
Pembangunan Sayap Gedung Kantor DPRD Kabupaten Pringsewu”.
Secara umum, strategi yang akan digunakan kontraktor dalam melaksanakan tugasnya sebagai
Pelaksana Pekerjaan Pembangunan Sayap Gedung Kantor DPRD Kabupaten
Pringsewu adalah meliputi: pengenalan dan pemahaman terhadap pekerjaan, yang diikuti
dengan penguraian rencana kerja secara mendetail, kemudian pelaksanaan pekerjaan dan
diakhiri dengan penyelesaian pekerjaan. Hal tersebut digambarkan dalam Bagan Alir 0.2
berikut:
PEDEFINISIAN PEKERJAAN
PENYUSUNAN
RENCANA KERJA
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PENYELESAIAN
DAN PENYERAHAN PEKERJAAN
Aktivitas utama yang dijalankan pada tahap pendefinisian pekerjaan akan berupa:
• Menetapkan/menentukan tujuan pekerjaan
• Mendapatkan gambaran umum terhadap pekerjaan
• Menentukan dan menyusun tim yang tepat untuk pekerjaan
• Mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul
Aktifitas utama pada tahap penyusunan rencana kerja akan berupa :
4.2.1Umum
TAHAP MOBILISASI
TAHAP PENYELESAIAN
TAHAP PELAPORAN
Untuk kepentingan ini, pihak kontraktor akan menugaskan staf ahli yang
tepat untuk melakukan review terhadap data yang ada. Dan review ini
diharapkan akan dapat dibuat jadwal kerja dan sistem monitoring yang
tepat.
Walaupun begitu, jika pada suatu kondisi ternyata peralatan yang dibawa
kontraktor tidak cocok untuk jenis pekerjaan tertentu dikarenakan hal yang
tidak diduga, maka kontraktor akan menyediakan peralatan tambahan.
Contoh material yang akan digunakan diajukan agar diteliti terlebih dahulu
untuk memastikan bahwa material tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan.
Personil kontraktor yang bertugas di proyek akan diajukan dan dinilai oleh
Pimpinan/ Bagian Kegiatan dan Konsultan meliputi nama, posisi yang
diusulkan, umur dan informasi lainnya.
Hal lain yang perlu dilakukan pada tahap mobilisasi akan ditentukan kemudian.
Tujuan utama dari kegiatan pelaksanaan adalah memastikan agar maksud dari
gambar rencana dapat dilaksanakan secara baik dan mengantisipasi penyesuaian
dilapangan secara awal untuk mencegah hambatan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
4. Rapat Rutin
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari
segi pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang
dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhl
spesifikasi.
Secara umum kegiatan pengendalian mutu pada pekerjan ini dapat dilihat
pada Bagan Alir 05. Pada bagan alir tersebut digambarkan bagaimana
langkah-langkah yang akan dilakukan kontraktor dalam pengendalian mutu,
baik mutu material yang dipakai maupun mutu pekerjaan yang dihasilkan.
KONSULTAN KONTRAKTOR
Pemeriksaan
Mutu Bahan, Sesuai Spesifikasi ?
(Hasil Test)
YA
Pengujian Mutu
Selama Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemeriksaan
Mutu Pekerjaan, Sesuai Spesifikasi ? TIDAK Perbaikan
Pada dasarnya untuk uji kendali mutu dapat dilakukan dengan metode
sebagai berikut:
Disiplin Kerja
Dll.
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan yang
ditandatangani dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka
keselamatan kerja dari semua tenaga kerja yang terkait menjadi faktor
utama dari kelancaran progres yang hendak dicapai.
Perambuan darurat
Laporan akan kami kerjakan secara periodik. As built drawing dibuat pada
kertas ukuran A3, dan rekamannya dibuat sebanyak yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
5 . Kegiatan pelaporan
Tim Konsultan juga telah menyusun suatu kerangka kerja untuk kegiatan
manajemen proyek.
pelaksanaan tugas.
Pada pekerjaan Pembangunan Pekerjaan Pembangunan Sayap Gedung Kantor DPRD Kabupaten
Pringsewu meliputi :
1. Time Schedule yang akan mengikat waktu pelaksanaan (jangka waktu pelaksanaan adalah
180 hari kalender).
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pagar seng pengaman keliling gedung
2. Sewa Direksi Keet
3. Pembuatan Papan Nama Proyek
4. Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
5. Pengadaan Listrik Kerja
6. Pembuatan Administrasi, Dokumentasi, dan Pelaporan Pengukuran kembali (site) &
Pemasangan Bowplank
7. Pembuatan Shop Drawing dan As Built Drawing
1. PEKERJAAN LISTRIK
2. PEKERJAAN HYDRANT
3. PEKERJAAN FIRE ALARM
4. PEKERJAAN CCTV
5. PEKERJAAN TATA SUARA DAN AUDIO
6. PEKERJAAN PENGKONDISIAN UDARA (AC)
7. PEKERJAAN LAIN-LAIN
PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Direksikeet/Sewa Bedeng
Yang menjadi catatan penting dalam pemilihan lokasi sewa bedeng/direksi keet adalah :
Posisi mudah di jangkau dari lokasi pekerjaan
Tata letak tidak mengganggu saat pekerjan dilaksanakan (tidak berpindah akibat kena lokasi
pekerjaan)
Direcanakan ukurannya sesuai kebutuhan dan fasilitasnya
Dilengkapi dengan fasilitas MCK ( Mandi, Cuci dan Kakus) sesuai standar
Dapat berupa container dengan fasilitasnya yag bersifat mobile
Dibongkar setelah pekerjaan serah terima
3. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK
4. PENYEDIAAN K3
Pihak Kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi
bahaya, Penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan
Rencana K3 Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN.Pihak Kami
akan melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 tinggi atau
sekurangkurangnya Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 sedang
dan kecil. Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 bertugas untuk merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko K3 ditetapkan oleh
Pengguna Jasa
Pihak Kami akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi.
Pihak Kami akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaji ulang) setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berlangsung.
5. Penyediaan Fasilitas air dan Listrik kerja
Listrik kerja sangat diperlukan untuk berjalannya proyek yaitu untuk mengoperasikan alat-alat
kerja seperti pompa, penerangan kerja,
bar bender dan lain sebagainya.
Untuk penunjang berjalannya proyek maka sumber Listrik yang paling aman adalah PLN yang
sifatnya permanen dan bisa digunakan 24 jam dan alternatif lainnya adalah dengan
menggunakan Genset.
Sarana air kerja (bersih) digunakan sebagaibahan untuk mengcover material-material yang
dalam penggunaannya harus menggunakan air bersih, selain itu juga air digunakan untuk
fasilitas-fasilitas umum seperti toilet, mushola dll.
Alat komunikasi berupa telpon, mesin fax dan radio (HT) jika diperlukan untuk memudahkan
berkomunikasi dengan pihak yang terlibat didalamnya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami akan melakukan pembuatan laporan dan dokumentasi selama
pekerjaan ini berlangsung. Untuk pembuatan laporan pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan setiap
minggunya. Begitu juga dengan pembuatan dokumentasi juga akan kami laksanakan setiap
minggunya.
7. PENGUKURAN KEMBALI DAN PEMASANGAN BOWPLANK
a. Pengukuran Kembali
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan fisik, maka kami akan melakukan pengukuran ulang
kembali lahan/area bakal lokasi bangunan. Hal ini perlu kami lakukan untuk memastikan kondisi
lahan baik secara elevasi maupun luasannya.
Alat yang digunakan : Alat ukur / theodolite, meteran dan rambu ukur.
b. Pemasangan bowplank
Pemasangan bouwplank dilakukan dengan menggunakan kayu albasia dengan tebal 3 cm dan
lebar15 cm.dengan tiang patok kayu 5/7 jarak tiang berkisar antara1,5meter.Permukaan bagian atas
dibuat Rata / Waterpass.Pada titik As rencana dipasang tanda-tanda dari paku, dan setelah dilakukan
pengecekan kembali bersama direksi lapangan /konsultan pengawas, atas kebenarannya dari semua
ukuran segera diberi tanda dengan cat merah.
Tenaga kerja :
Pekerja
Mandor
Tukang kayu
Kepala tukang
A. PEKERJAAN TANAH
Semua penggalian dan pekerjaan tanah yang diperlukan dilaksanakan menurut dokumen kontrak dan
semua hal-hal yang berkaitan harus dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Penggalian dan penimbunan tanah dilakukan dengan menggunakan bantuan alat mekanis.
Lingkup pekerjaan tanah termasuk pula pembersihan lapangan dan membersihkan pepohonan,
produktivitas menggali tanah cara manual yang terutama sangat tergantung pada keterampilan
pekerja,keadaandan jenis tanah,tinggi angkat,jarak angkut dan tidak kalah penting adalah
pengawasan pelaksanaannya.Sebagai contoh untuk membandingkan pada gambar-gambar
Dibawah ini diberikan hasil kerja atau produktivitas menggali tanah cara manual untuk berbagai
kedalaman tanah.
a. Pekerjaan Galian
Pada kegiatan ini pekerjaan galian dialokasikan tanah untuk pondasi sumuran, pondasi batukali, pile
cap ,tie beam & sloof. Untuk besarnya dimensi galian tanah ini disesuaikan dengan keperluan
berdasarkan dari gambar rencana.
b. Pekerjaan Urugan tanah dan pasir
Pada kegiatan ini pekerjaan urugan dialokasikan pada pengurugan seluruh lokasi bekas pekerjaan
galian pondasi foot plat,pondasi batu belah, dan sloop atau pekerjaan lantai.
Bahan urugan harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran,dan atau
dapat mempengaruhi kepadatan urugan. Khusus untuk urugan pasir dilaksanakan dibawah lantai
kerja pondasi footplate dan dibawah pasangan lantai.
c. Pekerjaan Pemadatan
Pada kegiatan ini pekerjaan pemadatan (pada stamper) dialokasikan pada pemadatan pengurugan
seluruh lokasi pekerjaan bekas galian pondasi.Proses pemadatan menggunakan alat pemadatan yaitu
stamper, Bahan urugan yang akan dipadatkan dihamparkan secara bertahap/lapis demi lapis sesuai
dengan spesifikasi teknis, harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran,dan
atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan.
PEKERJAAN PONDASI & STRUKTUR
Pemadatan harus dilakukan dengan stamper dan tanah yang dipadatkan itu harus disiram
dengan air, pemadatan tiap lapis baru dihentikan apabila tanah yang dipadatkan telah
mencapai nilai CBR =4%.
Pasangan yang digunakan untuk batu kali harus terdiri dari batu-batu pecah dengan ukuran
maksimum 30cm dengan memakai adukan1pc:5ps,sisi-sisi pondasi yang terkena urugan tanah
harus diplester kamprot dengan adukan yang sama.
Penggalian sisi-sisi pasangan harus dilakukan dengan kemiringan yang memadai agar tidak
terjadi kelongsoran.
Adukan untuk pasangan dibuat secukupnya untuk pekerjaan lebih kurang1 jam.
1. Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pemotongan pile sesuai elevasi pile cap yang
diinginkan.
2. Tanah diseliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan.
3. Pada pile dilakukan pemboran pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang
kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pemboran hanya
sampai elevasi dasar pile cap saja.
4. Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile. Penggunaan batako ini
dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting serta cukup murah
untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran.
5. Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 5 cm.
6. Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan
bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek
pile cap sebagai penghubung menuju kolom.
7. Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting di timbun kembali untuk menahan
beban pengecoran dan meratakan kondisi tanah seperti semula.
8. Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pada pile cap.
C. PEKERJAAN SLOOF
S1 20x35, S2 15X30,
Bekisting:
Setelah Pondasi terpasang,dan urugan tanah peninggian bekas galian dilanjutkan dengan pekerjaan
Sloop dengan bekisting dibuat dua sisi sesuai dengan leveling pada rencana kerja.
Pembesian:
Untuk pengecoran kaki kolom menggunakan beton molen dengan catatan tidak mengesampingkan
mutu beton yang dianjurkan,mutu beton sesuai spesifikasi yaitu K.250, (tegangan tekan hancur
karakteristik untuk kubus beton berukuran 15x15x15cm3 pada usia 28 hari),atau f'c=20Mpa
(tegangan tekan hancur karakteristik untuk silinder beton ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
pada usia 28 hari),Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam Peraturan Beton Indonesia.
Pengecoran dilakukan hanya bila semua tulangan telah diperiksa kembali,bekisting bagian dalam
dibasahi,tidak ada kesempatan untuk lolosnya air semen dari sambungan-sambungan bekisting,
termasuk kekokohan bekisting, danTrial Mix dari laboratorium telah didapat.
PEKERJAAN KOLOM
Demikian juga dengan kolom struktur,pengecoran dilaksanakan bila semua penulangan telah sesuai
dan disetujui Direksi Pekerjaan serta acuan/bekisting telah sesuai dengan type kolom masing-masing
pada setiap posisinya. Dimensi kolom yang dipakai adalah sebagai berikut :
Untuk jenis ukuran besi yang dipakai adalah : D16 dan D13 untuk besi utama, Ø10 untuk pembesian
sengkang.
Pembesian kolom beton.
Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan ini yakni :
Dimensi Besi sesuai dengan beban yang di pikul
Jarak sengkang/ ring sesuai dengan gayanya (Gb. 1)
Jumlah tulangan sesuai dengan berat Beban (Gb.2) Alat yang
digunakan dalam pembesian:
Bar Bender
Bar Cutter
Dimensi Besi sesuai dengan beban yang di pikul
Mintakan Pengecekan ulang kepada Quality Control apakah telah siap
untuk dilakukan tahap berikutnya
Setelah Pengecekan pembesian dilakukan segera dipasang Bekisting Kolom dari bahan yang
baik
Bekisting Kepalaan Kolom Plywood12mm
Support Pipe
Setelah bekisting dilakukan dapat dilanjutkan Pengecoran Kolom dengan mutu beton sesuai
persyaratan.
Untuk mendapat Pengecoran Kolom, yang baik agar menggunakan bucket, Pemadatan
Beton menggunakan Concrete Vibrator
Tahapan Pengecoran yang benar sebagai berikut:
1. Pembersihan Lokasi
2. Pasang Besi Kolom
3. Pasang Bekisting Kolom
4. Pasang Pipe Suport
5. InspeksiTerakhir
6. Pengecoran
7. Pembongkaran Bekisting setelah 12 Jam
8. 12 Jam Setelah pengecoran bekisting kolom dapa tdilepas secara hati-hati
9. Perawatan Beton dengan menggunakan karunggoni basah yang disiram air,lembaran
plastic atau disemprot dengan obat.
Plafond dari bahan Gipsum board dan Calciboard ukuran 120 x 240 cm dengan tebal
9 mm dan 6 mm, dipasang rapat tanpa nat.
List plafond dari bahan list profil gypsum 10 cm, untuk dipasang pada dinding dalam
dan luar ruangan.
Langkah pelaksanaan :
1. Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding& as sumbu ruangan
2. Pasang rangka hollow pada sipatan
3. Tentukan jarak penempatan penggantung
4. Pasang benanguntuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk
menjamin kelurusan
5. Pasang rangka pembagi
6. Pasang penutup plafond Gypsum Board 9 mm
7. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond
8. Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound lalu
diampelas dan finish dengan cat.
9. Lakukan pelapisan pada pertemuan bidang panel dengan compound
10. Dilanjutkan dengan penempelan paper tape pada lapisan compound
11. Lapiskan kembali compound menim papaper tape
12. Tunggu sampai kering lalu haluskan permukaan dengan hand sander dan grit
paper 150/120
Pemasangan Kusen
1. Chek dan seleksi bahan yang akan dipasang dikoordinasikan bersama
konsultan pengawas.
2. Ketahanan air dan angin setiap type peminimum1000kg/m2,dengan
ketahanan udara15 m3/hr.
3. Toleransi untuk tinggi serta lebar maksimal 1mm,sedangkan untuk diagonal 2mm.
4. Sekrup dari stainlees steel galvanized engan kepala tertanam
5. Angkur dari steel plate tebal 2-3mm dengan jarak 30cm..
6. Permukaan kusen yang bersentuhan dengan bahan alkali seperti
beton,adukan atau plesteran diberi lapisan laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment.
7. Pengelasan menggunakan bahan non active gas(argon)dengan hasil rapih.
8. Bagian kusen disambung dengan kuat dan teliti memakai skrup, rivet,
dengan hasil sambungan tidak tampak oleh mata.
9. Toleransi pemasangan kusen disatu sisi dinding sebesar10-15mm kemudian
di isi beton ringan/grout.
10. Sebelum dilakukan penyekrupan dilakukan pengukuran dengan watter pass.
E. PEKERJAAN PENGECATAN
Cat Dasar
Cat Exterior Weathershield
Amplas
Prosedur Pelaksanaan :
Dinding yang akan dicat sudah diplester dan diaci dengan baik, dan
telah mengering dengan sempurna.
Warna cat telah disetujui Direksi Pekerjaan /Pengawas/Perencana.
Permukaan dinding diamplas sampai halus, abu-abu yang melekat dibersihkan.
Setelah dibersihkan, lalu diberi lapisan cat Dasar Dulux Weathershield
sebanyak 1 lapis sampai benar-benar rata. Setelah lapisan alkali resisting
primer mengering, lalu diamplas halus.
Setelah seluruh permukaan dinding diamplas halus, lalu diberi lapisan
cat Dulux weathershield sampai benar-benar rata warnanya dan hasilnya
dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan/Pemberi Tugas/Perencana.
Cara pengecatan dan pengecatan cat mengikuti technical data dari Dulux.
E.2 PEKERJAAN PENGECATAN DINDING INTERIOR
Prosedur Pelaksanaan :
Dinding yang akan dicat sudah diplester dan diaci dengan baik, dan
telah mengering dengan sempurna.
Warna cat telah disetujui Direksi Pekerjaan /Pengawas/Perencana.
Permukaan dinding diamplas sampai halus, abu-abu yang melekat dibersihkan.
Setelah dibersihkan, lalu diberi lapisan cat Dasar Dulux Weathershield
sebanyak 1 lapis sampai benar-benar rata. Setelah lapisan alkali resisting
primer mengering, lalu diamplas halus.
Setelah seluruh permukaan dinding diamplas halus, lalu diberi lapisan
cat Dulux weathershield sampai benar-benar rata warnanya dan hasilnya
dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan/Pemberi Tugas/Perencana.
Cara pengecatan dan pengecatan cat mengikuti technical data dari Dulux.
1. Pelurusan :
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran
dan bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat rapat
keseluruhannya.
2. Pemotongan
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada pelat
setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
4. Pekerjaan Las
Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung pelaksana
struktur dengan pekerjaan Las. Detail- detail khusus menyangkut cara persiapan
penyambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik Ukuran
elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus
seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. Pelat-pelat
baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat, karet atau
lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu Las.
5. Mengebor :
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka
semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk
membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus.
8. Pengecatan di Bengkel
Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka
permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan
mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam
yang bersih dengan
menggunakan penyemprot pasir (sand blasting) Setelah semua permukaan baja dalam
keadaan bersih dan kering , diberi bahan-bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau
bahan- bahan pelindung lainnya
9. Pemasangan Akhir
Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian
serta pelat berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh. Sebanyak 50% dari
lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan pelat
minimal dua lubang diisi dengan drif paralel.
Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah
kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu
terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga
selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as
lubang. Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus
terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin
baut yang miring(taperd). Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak
lebih dari 4.5 mm. Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat
seterusnya digunakan pada sambungan.
b. Pengecatan
Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu
atau pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak
diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah mengering.
Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam
bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar
Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat
dasar lagi seperti diuraikan diatas. Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja,
baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya,
kemudian diratakan dengan baik.
Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan
cat yang tebal dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang
disetujui sebelum penyelesaian cat dasar. Setiap Lapisan yang telah selesai harus
tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk
lapisan berikutnya
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang baik dan diterima oleh Perencana dan
Pengawas.
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan penutup atap seperti yang ditunjukkan
dalam gambar antara lain pasangan, genteng, nok, reng, kaso atau sesuai dengan
petunjuk dari Perencana dan Pengawas.
Persyaratan Bahan
Genteng dan nok yang digunakan adalah Genteng Morando dengan warna sesuai
dengan mutu terbaik pada jenisnya dan sesuai dengan spesifikasi
o Ukuran panjang, lebar dan tebal genteng dan nok harus sama untuk
seluruh atap.
o Tebal genteng dan nok sesuai dengan RKS dan spesifikasi.
o Permukaan genteng dan nok harus mulus ,tidak terdapat cacat,retak,
gompel dan lain lain.
o Bentuk genteng dan nok harus sama untuk masing masing jenisnya.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
o Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari
produsen termasuk jarak reng, kemiringan atap dan overlap antara
genteng dan sesuai dengan petunjuk/ persetujuan Perencana dan
Pengawas.
o Kontraktor diwajibkan mengikuti semua gambar detail yang berhubungan
dengan pekerjaan atap genteng,nok dan mekanisme kerja yang ditentukan
oleh Pengawas.
o Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan yang terkait
sebelumnya telah diterima oleh Perencana dan Pengawas dan telah
menyetujui untuk dilaksanakannya pekerjaan ini.
o Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh installer yang telah berpengalaman
melaksanakan pemasangan pekerjaan sejenis dengan bahan yang sama
dan dengan hasil yang baik.
o Kontraktor bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan selama masa
jaminan dengan hasil baik dan wajib memperbaiki atau mengganti yang
rusak baik yang terlihat maupun yang tersembunyi hingga menjadi baik
dengan seluruh biaya ditanggung Kontraktor.
PEKERJAAN PLUMBING
Metode pelaksanaan :
Metode pelaksanaan :
1. Mempersiapkan denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
2. Dalam pelaksanaan kami akan menghindari terlalu banyak percabangan.
3. Untuk air bekas (mandi/cuci) kami akan membuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
4. Untuk lubang saluran pembuang akan kami beri saringan.
5. Dalam pemasangan sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.
( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau
digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
6. Posisi sparing akan kami pasang sesuai dengan type saniter (jika saniter telah
ditentukan).
7. Sparing Clean out akan kami pasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet,
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
8. Fan out akan kami pasang apabila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan
udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
9. Pemasangan floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan
bak.
Metode pelaksanaan :
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna
klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol
pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya
harus benar-benar kuat.
D. Pemasangan Sanitair
Alat : Bor sekrup, Palu, Gergaji, Kunci Pas / Ring, Tespen, AVO Meter Solder, Tang,
Obeng (+/-), Crimping Tool Kit, Waterpass, Alat bantu pertukangan dll.
Bahan : Kabel, Pipa Konduit, Lampu, Klem Pipa, Isolasi, Timah Kabel Feeder, Kabel T,
Kabel BC, Rak Kabel, Fuse/Sekring, MCB, Panel Box (Sesuai Spesifikasi), Paku
dll.
Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pembobokan dinding, memasang pipa konduit, pemasangan kabel,
pemasangan fitting dan lampu, perapihan, pemasangan daya utama, dan pengujian.
Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
a. Pekerjaan bobokan dinding
b. Pekerjaan pasangan pipa konduit
c. Pekerjaan wireing
d. Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
e. Pekerjaan Instalasi Panel
Metode Pelaksanaan
Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana
pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak
mudah berubah ketika dinding diplester.
Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan
pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.
Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan
koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan
dengan persetujuan direksi.
Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada
pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah
ditentukan rata dan tidak miring.
Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang
berhubungan dengan Swicth grounding system.
Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang
diaturkan.
Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya
dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk.
Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di
buat notasi/tanda.
Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature
selam -/+ 1 x 24 jam.
GAMBAR KERJA
Cara memasang:
Buat lubang di dinding untuk tempat pemasangan Saklar baru
Buat jalur Pipa di dinding dari Plafon menuju lubang Saklar
Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama (dibawah KWH-
meter)
Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kabel-kabel instalasi listrik
dengan menggunakan Testpen
Pasang dan Sambungkan kabel fasa dari sumber listrik menuju Saklar
Pasang kabel keluaran dari saklar menuju fitting lampu
Kemudian pasang ujung-ujung kabel tersebut pada baut terminal kabel yang ada
pada saklar tersebut
Jika yang dipasang adalah saklar tunggal (untuk 1 buah lampu), berarti kabel
yang diperlukan hanya 2 kabel yaitu satu dari sumber listrik dan satu kabel lagi
menuju fiting lampu.
Jika yang dipasang adalah saklar ganda (untuk 2 buah lampu), berarti kabel yang
diperlukan ada 3 Kabel, yaitu satu kabel dari sumber listrik, dan dua kabel lagi
dipasang menuju masing-masing fiting lampu.
Kemudian pastikan kabel-kabel sudah terpasang dengan benar, dan terikat
kencang pada baut pengikat.
Periksa hasil pemasangan, sebelum menyalakan kembali listrik dari MCB utama
GAMBAR KERJA
Cara memasang:
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
Pasang kabel dari Saklar menuju fiting lampu
Pasang ujung-ujung kabel tersebut pada baut terminal yang ada pada Fiting
lampu (Usahakan kabel fasa dari saklar terpasang pada terminal fiting lampu yang
di posisi tengah)
Pastikan kabel-kabel terpasang dengan benar dan kencang
Tempelkan fiting lampu pada plafon.
GAMBAR KERJA
1. Incoming Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat penerimaan barang dari vendor /
supplier, hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim / yang
kami terima adalah barang yang benar – benar sesuai dengan spesifikasi,
kebutuhan dan pesanan.
2. Inprocess Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan . Dengan
demikian maka apabila terdapat kesalahan dalam proses pekerjaan dapat
dideteksi sejak dini.
3. Final Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pekerjaan telah selesai. Hal ini untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan atau peralatan yang dipasang sesuai dengan
rencana.