Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan
rencana kerja ( Bestek ).
A. PENDAHULUAN
a. Umum
Balai Bioteknologi pada Tahun Anggaran 2019 akan melaksanakan pekerjaan Pekerjaan
Pembangunan Sarana Prasarana Uji Ikan yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang. Waktu
Pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
b. Pekerjaan Persiapan
Lingkup Pekerjaan persiapan Pekerjaan Pembangunan Sarana Prasarana Uji Ikan mencakup
hal-hal berikut.
c. Acuan Kerja
Dalam melaksanakan pelaksanaan kontruksi Jalan / Jembatan, Kontraktor wajib mengacu
kepada Nomra, Standar, Pedoman atau peraturan baku lainnya yang meliputi :
1. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, kementrian pekerjaan Umum, Edisi
2010 revisi 3
2. Spesifikasi Umum tahun 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
d. Waktu Pelaksanaan
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan yang diberikan selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
2. Perijinan-perijinan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka sejak dikeluarkannya SPMK akan
segera mengurus perijinan-perijinan antara lain;
- Perijinan pengelolaan jalan untuk matrial dan
- Perijinan-perijinan lain yang dibutuhkan
a. Lingkup Pekerjaan
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Sipil Office & Gudang
III. Pekerjaan Pondasi dan Workshop Kolam
IV. Pekerjaan Baja
V. Pekerjaan Atap
VI. Pekerjaan Lantai
VII. Pekerjaan Lantai
VIII. Pekerjaan Dinding
IX. Pekerjaan Plumbing & Drainage
X. Pekerjaan Kusen dan Pintu
XI. Pekerjaan Elektrikal
XII. Pekerjaan Lain – Lain
1. Uraian Umum
Hal-hal yang direncanakan secara garis besar adalah membagi pekerjaan dalam hal
waktu dan hubungan, ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain.
Dalam perencanaan ini sudah diketahui material-material apa yang harus dipasang
pada waktu tertentu, material harus tiba di lapangan, peralatan yang dipakai dan
tenaga ahli yang akan ditempatkan pada pekerjaan tersebut.
Untuk hal tersebut maksimum dibuatkan :
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
Jadwal waktu pengadaan barang
Jadwal waktu pengadaan peralatan
Jadwal waktu pengadaan tenaga kerja/tenaga ahli
Peralatan,Barang matrial dan Tenaga kerja yang diperlukan dikirim secara bertahap
sesuai jadwal. Peralatan dan Barang matrial tersebut disimpan di dalam gudang / los
kerja dan siap dioperasikan
Yang akan diuraikan didalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal yang
berkaitan dengan item pekerjaan tersebut diatas yang didalamnya memuat antara lain :
1. Marking Area
Marking adalah salah satu item pekerjaan surveyor di lapangan yang seringkali dibutuhkan
pada setiap pekerjaan struktur dan arsitektur, sebagai panduan dil apangan untuk memulai
pekerjaan yaitu memplot gambar dan ukuran pasangan dinding unit dan gambar kerja ke
lantai kerja. Dimaksimalkan agar setiap pekerjaan atau pemasangan sesuai dengan gambar
kerja. Dalam bentuk desain, ukuran, penempatan ruang secara presisi bisa dicapai.
Peralatan Marking :
Theodolit / waterpass
Rambu
Unting – unting
Alat Tulis
Langkah Kerja :
Siapkan kebersihan area lantai kerja dari debu, sampah dan air, usahakan agar tetap
kering agar tinta sipatan bisa menempel sempurna di lantai dan tidak mudah hilang.
Sebar As grid gedung dari silang koordinat central line di empat sudut gedung. Biasanya
ditiap lantai telah disediakan saat pekerjaan struktur berupa sparing ukuran 20 cm x 20
cm untuk keperluan pemindahan as dari lantai ke lantai agar vertikality tetap terjaga.
Langkah ini menggunakan theodolith. Tempatkan pula di as grid di kolom/shear wall.
(Penentuan gridline disaksikan oleh direksi)
Setelah as grid tersebar dilantai barulah marking pasangan dinding unit dikerjakan,
sebagai alatnya digunakan sipatan tinta dasar warna hitam. Garis sipatan dibuat untuk
posisi pasangan Light break / plester / finísh dan pinjaman garis untuk mempermudah
proses pengkuran selanjutnya juga garis markingan dibuat didinding existing untuk
menjaga vertikality saat pemasangan.
Marking dimulai dari pembatas unit selanjutnya toilet dan ruangan lainnya.
Secara teknis ukuran ruang diasumsikan dari as dinding untuk meminimalkan resiko
kesalahan yang diakibatkan kekeliruan menghitung jarak ukuran sehingga berpengaruh
pada space ruang tidak sesuai dengan gambar rencana.
Langkah Akhir :
Setelah selesai dimarking pengecekan ulang / cross check kembali dilakukan guna
meminimalisir kesalahan yang selalu ada selama proses pengukuran. Review
pekerjaan tidak semata dilakukan survey tapi tetapi dibantu oleh supervisor dan
disaksikan oleh direksi.
Beri identitas pada sipatan dengan spidol atau pilox agar setiap orang / tukang bisa
mengerti, penandaan mencakup central line pasangan dinding, kolom praktis,
pinjaman dan elevasi.
2. Pas. Bouplank
Pekerjaan ini dimulai sejak awal proyek, sebagai pekerjaan persiapan, pekerjaan ini
meliputi pekerjaan pengukuran dan bouwplank.
Patok bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga tidak mudah
dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm.
Jarak patok dari sisi galian minimal 1,00 m dan jarak patok satu dengan patok lainnya
maksimal 2,00 m.
Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm dan bidang
sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata.
Penentuan tinggi bouwplank disesuaikan dengan elevasi rencana dan harus disetujui
oleh Direksi. Pemasangan bouwplank harus siku-siku 90°. Untuk mendapatkan garis
horisontal bouwplank yang maksimal, pemasangan bouwplank dapat dilakukan
dengan menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti waterpass dan theodolite.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Tangan / kaki terluka saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Perkakas Tukang
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Operator
Perakitan tulangan
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar
kokoh dan tulangan tidak terlepas
Untuk penggambaran perakitan penulangan dapat dilihat pada lampiran
Pemasangan Tulangan
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal
yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
Bekisting Pondasi
Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
Papan cetakan tidak boleh bocor
Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Pengecoran pondasi
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 100 cm x 100 cm x 300 cm
dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 100 cm x 100 cm x 300 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta
air secukupnya.
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit
tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka saat
bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Concrete Mixer dan Alat Bantu Pekerjaan Footplate
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
Disaat pekerjaan pilecap sedang dilakukan, biasanya pekerjaan tie beam yang
menghubungkan satu pile cap dengan pile cap lainnya juga dilakukan secara overlap. Karena
ada beberapa jenis tie beam yang besinya masuk ke dalam pile cap. Tentu saja hal ini
tergantung dari shop drawing yang telah ada. Berikut adalah tahapan pekerjaan tie beam:
Sebelum dimulai pekerjaan tie beam, pastikan bahwa konsultan telah memberikan ijin
dan telah dilakukan pengecekan.
Buat marking menggunakan cat warna di lokasi tempat pembuatan tie beam.
Setelah pekerjaan galian tanah, proses dengan urugan pasir dan lean concrete
berdasarkan elevasi dan shop drawing yang berlaku.
Buatlah tanda di setiap ujung di tempat yang ditentukan. ‘Tanda’ tersebut biasanya dari
pasak kayu yang berguna agar pengerjaan bekisting batako lurus.
Bekisting untuk yang berhubungan dengan tanah biasanya menggunakan batako.
Proses dengan pekerjaan instalasi pembesian tie beam.
Sebelum dilakukan pengecoran, bersihkan dulu area tie beam menggunakan compressor
Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan
dari Konsultan sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Cor Beton
Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan balok beton.
Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan balok beton.
Memasang bekisting kolom seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk
menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran balok yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci balok tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat
sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5
mm. Jarak balok sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom
sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk balok 4 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak
sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk
mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun
goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat
penting.
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai
dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu
dengan menggunakan alat concreate vibrator.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka saat
bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Concrete Mixer dan Alat Bantu Lainnya
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
Persiapan :
Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat seperti
bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar.
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan level
akhir urugan.
Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu disiapkan
turap untuk dapat menahan tanah.
Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila outsoucing
material urugan).
Pengurungan dan pemadatan :
Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby
roller atau alat pemadatan).
Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka saat
bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat seperti
bulldozer
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
Pekerjaan Kolom
Pada proyek konstruksi bangunan 1 lantai, kolom yang digunakan ada 2 bentuk, yaitu persegi
dan silender. Prosedur pelaksanaan pekerjaan kolom dalam proyek ini secara keseluruhan
sama, meskipun dimensi dan jumlah tulangan pada masing-masing tipe kolom berbeda-beda.
Langkah teknis pada pekerjaan kolom adalah sebagai
berikut:
Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan
dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat-alat
seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:
Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop
drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM
(Bench Mark) Jakarta.
Buat as kolom dari garis pinjaman
Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat
lain yang lebih aman
Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama
dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.
Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih
dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
Pelaksanaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan
pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9 m3. Bucket tersebut diangkut dengan
menggunakan Tower crane untuk memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator.
Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai pemadatan yang maksimal.
Proses pembuatan dak beton secara konvensional melalui beberapa tahapan sebagai berikut
:
Pekerjaan dak beton konvensional diawali dengan pembuatan cetakan (bekisting) dan
pembesian balok serta pelat beton. Selain untuk menopang pembesian dan menampung
adonan beton yang akan dituang atau cor, bekisting juga memberi bentuk. Bekisting bisa
dibuat dari papan, multipleks, atau bahan lain yang sesuai, dan ditopang oleh perancah
(scaffolding) sebagai penyangga sementara.
Setelah pekerjaan persiapan selesai harus dilakukan pemeriksaan ulang pada bekisting,
meliputi dimensi, elevasi, kelurusan, kerapatan sambungan), dan juga pemeriksaan
tulangan (dimensi, jumlah dan jarak besi tulangan, kekuatan bendrat). Untuk memeriksa
elevasi bisa dibantu theodolit dan waterpass.
Pipa-pipa yang memuat jaringan elektrikal ataupu sebagai jaringan utilitas juga harus
dipastikan telah terpasang dengan baik. Selanjutnya bekisting harus dibersihkan dari
segala jenis kotoran. Jika perlu, bisa digunakan kompresor udara.
Adukan beton yang akan dicor, bisa dibuat secara konvensional, menggunakan mesin
molen kecil, ataupun dipesan adonan siap cor “ready mix”, yang biasanya didatangkan
oleh truk molen besar. Jika telah siap bisa dilakukan pengecoran pelat lantai dan balok
(bisa juga sekaligus dengan kolom).
Pastikan adonan beton telah melalui pengujian slump. Beton yang telah dituang diratakan
dengan penggaruk (papan perata) dan dipadatkan dengan mesin vibrator. Sebagai acuan
bisa digunakan tinggi peil lantai.
Jeda waktu untuk pengecoran satu bidang sebaiknya dihindari, karena berpotensi
memicu terjadinya retak/kebocoran. Jika terpaksa menghentikan pengecoran, sebaiknya
pada posisi ¼ bentang (dihitung dari tumpuan). Jika mungkin, pengecoran baik dilakukan
malam hari untuk mengantisipasi sinar matahari yang ekstrem. Pengecoran siang hari
akan baik bila dilakukan di bawah terpal pelindung.
Pembongkaran bekisting sebaiknya dilakukan setelah 4-21 hari, seturut proses
pengerasan dan pengeringan beton. Sebelum kering sempurna, sebaiknya dak beton
tidak dibebani berlebihan. Dak beton yang difungsikan sebagai atap, idealnya dilapisi
bahan waterproofing penutup pori-pori beton untuk mengantisipasi rembes atau bocor.
Tahap Pelaksanaan :
Buat bekisting
Dengan asumsi pasir urug dam lantai kerja sudah dikerjakan, dapat dimulai pekerjaan
pembesian yang telah di fabrikasi di tempat yang telah ditentukan
Setelah pengerjaan penulangan selesai, maka konsultan melakukan pengecekan dan
setelah dinyatakan oke, pengecoran dapat dilaksanakan.
Sebelum dilakukan pengecoran area dibersihkan terlebih dahulu
Metode Pengecoran :
Dengan Concrete Pump
Dengan Crane
Cor Tiebeam
Disaat pekerjaan pilecap sedang dilakukan, biasanya pekerjaan tie beam yang
menghubungkan satu pile cap dengan pile cap lainnya juga dilakukan secara overlap. Karena
ada beberapa jenis tie beam yang besinya masuk ke dalam pile cap. Tentu saja hal ini
tergantung dari shop drawing yang telah ada. Berikut adalah tahapan pekerjaan tie beam:
Sebelum dimulai pekerjaan tie beam, pastikan bahwa konsultan telah memberikan ijin
dan telah dilakukan pengecekan.
Buat marking menggunakan cat warna di lokasi tempat pembuatan tie beam.
Setelah pekerjaan galian tanah, proses dengan urugan pasir dan lean concrete
berdasarkan elevasi dan shop drawing yang berlaku.
Buatlah tanda di setiap ujung di tempat yang ditentukan. ‘Tanda’ tersebut biasanya dari
pasak kayu yang berguna agar pengerjaan bekisting batako lurus.
Bekisting untuk yang berhubungan dengan tanah biasanya menggunakan batako.
Proses dengan pekerjaan instalasi pembesian tie beam.
Sebelum dilakukan pengecoran, bersihkan dulu area tie beam menggunakan compressor
Lantai kerja :
Siapkan tenaga kerja dan peralatan
Siapkan adukan dan setelah selesai hamparkan pada lokasi lantai kerja secara merata
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka saat
bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Concrete Mixer , Mixer Pump, Crane dan alat bantu
lainnya
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pengalian, Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan Lantai Kerja (LC),
Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja
dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan Urug Pasir
Pekerjaan Hampar Lantai Kerja
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Cor Beton
c. Metode Pelaksanaan
Setelah penggalian dilakukan, dilanjutkan dengan pengurukan pasir urug dengan
ketebalan sesuai spesifikasi, dilanjutkan dengan penghamparan Beton LC (K-XXX)
sebagai lantai kerja.
Pembesian serta Pengecoran antara Plat Pedestal dan Pondasi Pedestal dapat
dilakukan bersamaan tergantung dari pada dimensi dan design masing-masing.
Besi Tulangan berbagai diameter (dimater sesuai spesifikasi) dipotong sesuai dengan
ukuran pada gambar kerja dengan menggunakan bar cutter sedangkan
pembengkokan tulangan mengunakan bar bender .
Pemotongan panjang besi tulangan untuk tiang dipotong sepanjang tinggi kolom
terhadap sloof ditambah dengan panjang penyaluran 40D.
Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai dengan ketentuan bar
bending schedule. Untuk sengkang yang dibengkokan sesuai sudut yang diinginkan
maka panjang pengaitnya adalah 6D.
Besi Tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan
tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat ,jarak dan jumlah tulangan pokok
disesuaikan dengan shop drawing dan bestek.
Perakitan Bekisting, setelah dirakit dilumuri dengan minyak bekisting.
Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang diinginkan.
Pengecoran Beton (K-XXX) dan diratakan denan menggunakan concrate vibrator.
D. Pekerjaan Baja
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari Pas. Kolom CNP 150.50.20.2,3
cople Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Kolom Gebel CNP 100.50.20.2,3 cople Fin.
zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Rafter CNP 150.50.20.2,3 Cople Fin. zincromate + cat
ex. Ftalit, Pas. Gording CNP 125.50.20.2,3 Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Regel
CNP 125.50.20.2,3 Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Bracing kolom, Dia 12mm, Pas.
Trekstang Dia 10mm, Pas. Wind Bracing rafter Dia 12mm, Pas. Rangka lisplank, CNP
100.50.20.2,3 Fin. zincromate + cat ex. Ftalit Pas. Endplate 10mm Fin. zincromate + cat
ex. Ftalit, Pas. Baseplat 10mm Fin. zincromate + cat ex. Ftalit Pas. Stifeneer 9mm dan
Pas. Gussetplat 10mm. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan
metode pelaksanaannya.
1. Pekerjaan Struktur Baja (Pas. Kolom CNP 150.50.20.2,3 cople Fin. zincromate + cat ex.
Ftalit, Pas. Kolom Gebel CNP 100.50.20.2,3 cople Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas.
Rafter CNP 150.50.20.2,3 Cople Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Gording CNP
125.50.20.2,3 Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Regel CNP 125.50.20.2,3 Fin.
zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Bracing kolom, Dia 12mm, Pas. Trekstang Dia 10mm, Pas.
Wind Bracing rafter Dia 12mm, Pas. Rangka lisplank, CNP 100.50.20.2,3 Fin. zincromate +
cat ex. Ftalit Pas. Endplate 10mm Fin. zincromate + cat ex. Ftalit, Pas. Baseplat 10mm Fin.
zincromate + cat ex. Ftalit Pas. Stifeneer 9mm dan Pas. Gussetplat 10mm)
Pelurusan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran
dan jika perlu harus diperbaiki sehingga jika pelat-pelat disusun akan terlihat rapat
keseluruhannya.
Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau
dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku
terhadap bidang yang dipotong, sempurna dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada
pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
Pekerjaan Las
Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung pelaksana
struktur dengan pekerjaan Las.
Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara pengelasan,
jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik.
Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan,
harus ibarat yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD.
Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat,
karet atau lapisan lain yang dapat menghipnotis mutu Las.
Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bahu-membahu
untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus.
Memberi code pada jenis-jenis potongan
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bahu-membahu
untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila
menggunakan baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan
kemudian gres diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya.
Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan
mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan pelat-pelat dan
sebagainya dapat dilepas jika perlu.
Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas ialah 1,50 mm lebih besar dari pada
diameter yang tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas
harus dalam toleransi yang diberikan.
Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus seluruh
tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil
dahulu dan kemudian pada ketika montase percobaan.
Pengecatan di Bengkel
Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka
permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bab yang dikerjakan dengan
mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam
yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting)
Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-
bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya
Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir
Pemasangan :
Setiap pemasangan dibuat bahu-membahu dengan baut stel sehingga banyak sekali
bab serta pelat berafiliasi rapat satu sama lain secara menyeluruh.
Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap
potongan dan pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel.
Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah
kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu
terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu
rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang.
Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap
as baut lebih dari 3.50 derajat dan jika dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut
yang miring(taperd).
Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm.
Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan
pada sambungan.
Megencangkan Baut :
Pengecekan kekerabatan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase.
Setiap baut yang kendor harus diubahsuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus
perIu diberikan pada kelompok baut yang mungkin kendor dan dikencangkan
sehingga mencapai tegangan yang diperlukan.
Pengecatan Baja
Pembersihan :
Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas
dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui, biar menjadi logam yang bersih,
dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang
melekat padanya.
Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan
cat dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
Pengecatan :
Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau
pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak
diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah mengering.
Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam bulan
tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar.
Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar
lagi ibarat diuraikan diatas.
Cat disapu dengan berpengaruh pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-
sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya, kemudian diratakan dengan
baik.
Setiap bab yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang
tebal dengan menggunakan semen kedap air atau materi lain yang disetujui sebelum
penyelesaian cat dasar.
Setiap Lapisan yang telah simpulan harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang
rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk lapisan berikutnya.
E. Pekerjaan Atap
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari Pas. Atap spandect 0.3mm Pas.
Flashing, Pas. Lisplank grc board t=6mm, Kanopi pintu utama Siku L.4 cmX4cmX3mm
0.3 mm, Exhoust Fan 16 inch ex. KDK lokal 16” 40AAS, Exhoust Fan 10 inch ex. KDK
dan Pas. Skylight fiber (gelombang spandect) spek tebal 2mm. Untuk masing – masing
sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode pelaksanaannya.
1. Pas. Atap Spandect 0.3 mm dan Pas. Flashing
Memasang kuda-kuda
Apabila desain kuda-kuda sudah selesai dibuat, maka proses pemasangan barulah dapat
dilakukan. Pekerjaan ini akan membutuhkan bantuan sejumlah orang. Jangan lupa gunakan
sarung tangan dan kacamata pelindung untuk menghindari kecelakaan yang tidak
diinginkan.
Pas. Flashing
Pemasangan rabung, nok pinggir, flashing, pemasangan. Perlu dilakukan dengan rapi, kuat
dan teliti
Proses finishing
Proses finishing adalah mengevaluasi kembali hasil pekerjaan, apabila ada yang terlihat
salah segera perbaiki saat itu juga.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Terjatuh dari Ketinggian,Tertabrak Kendaraan,
Tangan / kaki terluka saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Peralatan Pemasangan Atap Spandek
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
Lisplank GRC ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan Atap dan sesuai dengan
Gambar Kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan yaitu Jarak antara Sekrup yang dipasang
pada Lisplank sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak ini sanggup bervariasi, sanggup dibentuk
antara 20cm s/d 40cm (sepanjang profil menjang Lisplank GRC tersebut), biar terkunci
dengan baik dan kuat.
Setelah pemasangan Lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap Sekrup Lisplank
dan Sambungan antar Papan Lisplank, biar tampak rapi sebelum melaksanakan
pengecatan. Gunakan dempul yang berkualitas baik dan tahap terhadap Cuaca (hujan dan
panas).
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Terjatuh dari Ketinggian,Tertabrak Kendaraan,
Tangan / kaki terluka saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Peralatan Pemasangan Listplank
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
Alat :
Trafo Las
Gerinda
Bor
Tambang
Kompresor
Cara Pemasangan :
Marking as dan elevasi untuk posisi tiang kanopi sesuai gambar rencana
Tentukan letak tiang kanopi sesuai gambar rencana
Gali pondasi sesuai kedalaman dan dimensi gambar rencana
Cor pondasi dengan beton beserta angkur yang telah disesuaikan dengan lubang
pada tiang kanopi
Fabrikasi tiang kanopi dengan gording sesuai gambar rencana
Cek kembali pasangan kanopi apakah sudah kuat
Memasang kuda-kuda
Apabila desain kuda-kuda sudah selesai dibuat, maka proses pemasangan barulah dapat
dilakukan. Pekerjaan ini akan membutuhkan bantuan sejumlah orang. Jangan lupa gunakan
sarung tangan dan kacamata pelindung untuk menghindari kecelakaan yang tidak
diinginkan.
Pas. Flashing
Pemasangan rabung, nok pinggir, flashing, pemasangan. Perlu dilakukan dengan rapi, kuat
dan teliti
Proses finishing
Proses finishing adalah mengevaluasi kembali hasil pekerjaan, apabila ada yang terlihat
salah segera perbaiki saat itu juga.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Terjatuh dari Ketinggian,Tertabrak Kendaraan,
Tangan / kaki terluka saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Peralatan Pemasangan Atap Spandek
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
F. Pekerjaan Lantai
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari Pas. Lantai kerja ( beton rabat ) 2
cm, Pas. Plastik cor, Pas. Beton dekeng, Pas. Wiremesh M6-200 ( 1 layer ), Pas. Support
wiremesh, Cor lantai beton K-225 tebal 10cm dan K-300 tebal 12 cm, Trowel lantai,
Pembuatan Ramp depan pintu sliding, pekerjaan keramik lantai kamar mandi 20x20 ex.
Asia tile, mulia pekerjaan lantai office Homogenous Tile 60x60 ex. Sincere, durafloor
setara dan waterproofing dag beton area toren. Untuk masing – masing sub item pekerjaan
akan kami jelaskan metode pelaksanaannya.
Pengukuran
Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith untuk
menentukan leveling lantai kerja.
Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Pelaksanaan pekerjaan :
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
Plastik hitam dipasang pada area yang telah dipasang bekisting, fungsi plastik hitam ini
agar adukan semen yang akan dicor nantinya tidak keluar dari acuan/bekisting.
Pemasangan plastik hitam dilakukan secara merata dan penuh, tidak ada bagian yang
tidak ditutupi plastik hitam ini
Agar plastik alas tidak bergerak dan kaku, pada bagian permukaan digunakan pemberat
berupa batu atau pemberat yang lainnya, untuk sisi samping digunakan paku yang
ditempelkan ke dinding bekisting.
Plastik alas dipasang hingga mengeluarkan sisa pada ujung bekisting.
secara prinsip, pemasangan wiremesh ini tidak jauh dengan pemasangan besi beton yang
digunakan untuk tulangan plate. Namun wiremesh memiliki keunggulan yaitu pemakaiannya
lebih praktis sebab bentuknya telah teranyam. Anda hanya perlu mengukur wiremesh tersebut
sesuai dengan luas bidang yang telah diperhitungkan dengan matang, lalu potong sesuai
ukuran tersebut. Tetapi jika ukuran luasannya ternyata masih kurang, Anda cukup
menambahkan wiremesh dengan overlap kurang lebih 15 cm.
Dalam pemasangan wiremesh, Anda harus benar-benar menyimak diameter wiremesh yang
akan dipasang dengan kebutuhannya. Jangan sampai ukuran diameter itu tidak tepat
walaupun hanya berselisih 1 mm saja. Ini disebabkan tingkat kekuatan wiremesh akan jauh
bila ukurannya tidak cocok dengan perencanaan. Hindari juga menggunakan wiremesh yang
telah berkarat.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Terjatuh,Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka
saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Trnaga manusia,Bengrat, Tang dll
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Membuat adukan beton K-225 menggunakan concrete mixer
- Adukan beton yang telah jadi dibawa ke area pengecoran dengan menggunakan gerobak
sorong
- Beton dihamparkan pada area yang telah dipasang bekisting, plastik alas dan besi beton.
- Permukaan pengecoran diratakan dengan menggunakan rushkam dan dibuat miring
sekitar 2% terhadap lebar jalan agar tidak terjadi genangan air hujan.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Terjatuh,Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka
saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Concrete Mixer dll
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
6. Trowel Lantai
Persiapan Permukaan
Tebal pelat beton minimal 10 cm, ratakan beton yang baru dituang dengan mengunakan
batang penggetar (fibrator). Untuk mempermudah proses pengecoran & menjaga mutu beton
tambahkan additive plasticizer (BetonMix) dengan mengurangi pemakaian air.
Perataan Permukaan
Beton diratakan dengan jidar (batang besi lurus) sesuai level yang diinginkan, setelah
plastisitasnya cukup, haluskan permukaannya beton dengan mengunakan trowel kayu dan
trowel finish mesin.
Penaburan
Plat beton siap untuk ditaburi bubuk floor hardener apabila permukaanya ditekan dengan ibu
jari hanya akan meninggalkan bekas sedalam 3-5 mm saja, Taburkan bubuk floor hardener
secara merata dengan tangan atau alat yang sesuai.
Pemadatan
Tunggu sampai bubuk floor hardener telah dilembabkan oleh kandungan air semen pada
permukaan beton, gunakan mesin trowel finish dengan putaran rendah dan dasar yang benar-
benar rata (Flat).
Penghalusan Awal
Segera setelah beton mulai mengeras ( Initial setting ) lakukan penghalusan dengan mesin
trowel finish dengan putaran baling baling logam yang lebih halus dengan posisi sudut rendah.
Penghalusan Akhir
Proses penghalusan akhir yakni menggunakan mesin trowel dengan putaran yang tinggi.
Kemudian Finishing menggunakan roskram dan ulangi tahap ini sampai lantai benar benar
halus. Selanjutnya untuk melindungi permukaan beton dari penguapan air yg terlalu cepat &
retakan, semprotkan dengan bahan curing transparant.
Waktu pelaksanaan pekerjaan, : sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan
alat dan bahan
Identifikasi bahaya : Terjatuh,Tertabrak Kendaraan, Tangan / kaki terluka
saat bekerja
Pengendalian resiko : Memakai APD (Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker, dan Kaca Mata, Mentaati Peraturan
Lalulintas Mengikuti SOP, Pengopersian Alat Berat
Peralatan yg digunakan : Peralatan Trowel Lantai Beton
Penanggung jawab : Project Manager, Pelaksana Lapangan, Tukang,
Operator
8. pekerjaan keramik lantai kamar mandi 20x20 ex. Asia tile, mulia
9. pekerjaan lantai office Homogenous Tile 60x60 ex. Sincere, durafloor setara
G. Pekerjaan Dinding
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari Pas. Dinding bata uk. 10 cm,
Plester + Aci dinding, Pas. Dinding clading + rangka CNP 100, Cat dinding interior ex.
Dulux, Cat dinding exterior ex. Dulux weathershield dan dinding keramik kamar mandi
uk. 20x40 ex. Asia tile, Mulia setara. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami
jelaskan metode pelaksanaannya.
4. Cat dinding interior ex. Dulux Cat dinding exterior ex. Dulux weathershield
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat dinding.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding, sealer,
alkali (anti jamur), ampelas, air , dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.
Pekerjaan pengecatan
Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding emultion.
Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk kesikuan
ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding keramik.
3. Pas. Closet Duduk ex. Toto 420 J + aksesoris dan Jetwasher Closet ex. Toto
THX20NPIV
Kloset Duduk dipasang pada tempat yang telah disediakan yang dibawahnya terdapat pipa
pembuangan air koto (PVC 4”/atau 3”) yang dihubungkan ke septicktank.
Pemasangan kloset atau toilet duduk merupakan salah satu bagian penting dari pembuatan
kamar mandi modern. Dengan penjelasan berikut paling tidak Anda dapat mempraktekannya
sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memasang kloset/toilet duduk adalah kamar mandi harus
telah dipasang keramik dan diisi nad. Saluran air bersih (pipa suplai) dengan ukuran 1/2 inchi
yang berada di belakang kloset harus telah disiapkan. Pipa ukuran 4 inchi sebagai saluran
pembuangan harus telah dipasang dengan bagian ujung pipa sejajar atau rata dengan lantai
keramik.
Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat dan
pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak
terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak longsor kembali ke lubang
galian.
Item Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan excavator dan alat bantu lainnya sesuai
dengan gambar rencana. Hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan.
dan sekelompok pekerja akan merapihkan hasil galian. Selama pelaksanaan pekerjaan galian
diusahakan menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi dibatasi sepadan dengan pemeliharaan
permukaan galian dengan cara mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman
akibat hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya.
Galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan pelaksanaan setengah badan
jalan sehingga jalan tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap saat.
Semua galian terbuka diberi rambu peringatan dan penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka jalur lalu lintas maupun
bahu jalan diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat putih beserta
lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan.
Persiapan :
Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat seperti
bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar.
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan level
akhir urugan.
Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu disiapkan
turap untuk dapat menahan tanah.
Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila outsoucing
material urugan).
Pengurungan dan pemadatan :
Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby
roller atau alat pemadatan).
Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Menyempurnakan Pemasangan
Di tahap terakhir ini, Anda bisa memasang pipa yang bertugas sebagai saluran ventilasi.
Tujuannya yaitu sebagai lubang sirkulasi udara sehingga saluran yang melengkapi septic tank
tidak tersumbat serta bakteri-bakteri yang hidup di dalamnya pun dapat berkembang biak
dengan baik. Agar keamanan septic tank terjamin, disarankan untuk membuatkan penutup di
atas septic tank biotech. Anda bisa membuat semacam penutup dari cor beton bertulang yang
dibangun tepat di atas septic tank.
Tahap Persiapan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :
Pekerjaan Mobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan
bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke lokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :
Kekentalan (viskositas) Lumpur bor
Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi
waktu permeter)
Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam plastik kecil
atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai dengan kedalamanya.
Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah sebagai data pendukung hasil
electrical logging untuk menentukan posisi kedalaman sumber air (akuifer)
Tahap Finishing
Tahap finishing meliputi :
Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-
kabelnya.
Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah level tanah,
pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.
Pembuatan instalasi perpipaan, asesoris serta Well Cover.
Pembersihan dan perapihan lokasi.
13. pengadaan Toren air fiber 1000ltr ex. Pinguin
2. Lebar Pondasi
Persiapan dalam cara pemasangan tandon air yang selanjutnya adalah dengan menyiapkan
tempat yang luas dan mumpuni. Coba lihat di sekeliling rumah anda, apakah terdapat area
yang cukup luas?. Usahakan alas atau pondasi lebih lebar dari ukuran tandon air minimal 30
cm. Hal ini bertujuan sebagai pengaman dan mencegah tandon air tidak mudah jatuh ke
tanah. Terlebih lagi jika anda hendak memasang tangki air anda di tempat tinggi.
5. Pipa Ventilasi
Tips memasang tangki air yang baik dengan adalah dengan memasang pipa ventilasi.
Pemasangan pipa ventilasi udara ini sangat penting untuk mengatur sirkulasi udara di dalam
tangki air. Semua produk kami memiliki pipa ventilasi udara bertujuan untuk mengurangi
tekanan udara dan mengatur sirkulasi udara masuk dan keluar tangki.
14. Pembuatan instalasi pipa air bersih 3/4" pvc ex. Wavin + aksesoris
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan
plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan kere-
takan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik,
simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
15. Pembuatan instalasi pipa oksigen 2" stainless galvanize Pembuatan instalasi pipa oksigen
2" pvc ex. Wavin
Adapun Point Penting Yang Harus Diketahui Dalam Instalasi Pemipaan, Antara Lain:
1. Gas Medis Dari Ruang Sentral Didistribusikan Ke Ruang-Ruang Perawatan Melalui Instalasi Pipa
dan Outlet Gas Medis.
2. Jenis Pipa Yang Digunakan Untuk Semua Instalasi Pemipaan Gas Medis Harus Memenuhi
Persyaratan Medis dan Pada Umumnya Dipakai Pipa Tembaga (Cooper) Dengan Kadar Cooper Diatas
97% atau Stainless Steel.
Distribusi-Perpipaan-Pada-Sistem-Instalasi-Gas-Medis
Sebelum Dipasang Pipa-Pipa Tembaga Harus Dibersihkan dan Ditutup Kedua Ujungnya Untuk
Menghindari Kotoran, Debu, Oli dan Sejenisnya atau Zat Kimia Lain Yang Dapat Menimbulkan
Kontaminasi.
Pada Instalasi Pipa Gas Medis Penyambungan Pipa Harus di Las Dengan Menggunakan Kawat Las
Perak, Agar Sambungan Pipa Rapat Sempurna dan Tahan Lama. Gas Yang Dipergunakan Adalah
Campuran Oxygen Acetyline dan Pada Proses Pengelasan Harus Dialiri Gas Nitrogen.
Pemasangan Pipa Pada Instalasi Pipa Diatas Plafon Harus Dilengkapi Dudukan dan Gantungan Pipa
Yang Diikat Kuat Pada Dek Beton Atau Kuda-Kuda Kayu Masing-Masing Pipa Harus Diberi Klem
Penguat Dengan Jarak Yang Cukup (10-25 cm).
Jarak Dudukan Satu Dengan Lainnya ± 1 Meter, Baik Vertikal Ataupun Horizontal.
Untuk Menghindari Penurunan Tekanan Gas (Pressure Drop) Pemasangan Pipa Pada Instalasi Pipa
Diatur Menurut Diameter Pipa Disesuaikan Dengan Panjang Instalasi Pipa dan Jumlah Outlet.
Ukuran Pipa Yang Dipakai Pada Umumnya Adalah Sebagai Berikut:
∅ 3/8″ = 10mm ∅ 1 1/2″ = 40mm
∅ 1/2″ = 13mm ∅ 2″ = 50mm
∅ 5/8″ = 16mm ∅ 2 1/2″ = 65mm
∅ 3/4″ = 20mm ∅ 3″ = 75mm
∅ 1″ = 25mm ∅ 4″ = 100mm
∅ 1 1/4″ = 30mm
Pemasangan Pipa Pada Instalasi Pipa Didinding harus Dilengkapi Pipa Pelindung (PVC/Konduit) Untuk
Menghindari Benturan Yang Mungkin Terjadi dan Untuk Memudahkan Perawatan/Maintenance
Instalasi Pipa Didinding Biasanya Berukuran 10 – 16 mm.
Distribusi-Perpipaan-Pipa-Tembaga
Penyambungan Pipa Semua Pemasnagan Instalasi Pipa Gas Medis Harus Menggunakan Fitting-Fitting
Yang Sesuai Seperti: Elbow, Tee, Reducer dan Socket.
Untuk Membedakan Jenis Gas Pada Isntalasi Pipa Harus Dipasang Stiker Yang Menyatakan Jenis dan
Arah Aliran Gas Dengan Jarak Yang Cukup (± 2 Meter), Ataupun Memberi Warna, Mengecat Pipa
Sesuai Dengan Jenis Gasnya Masing-Masing.
Seluruh Jaringan Instalasi Pipa Pada Tiap Jenis Gas Harus Dilengkapi Pemasangan:
Satu Unit Kran Induk (Main Valve) Dipasang Diruang Sentral.
Satu Unit Kran Distribusi (Distribution Valve) Dipasang Tiap Lantai.
Kran Pembagi (Zone Valve) Dipasang Sesuai Pembagian Instalasi Sesuai Kebutuhan.
Kran Darurat (Emergency Valve) Dipasang Pada Ruang Operasi/Bedah Sesuai Kebutuhan.
Seluruh Jaringan Instalasi Pipa Harus Dilakukan Pengetesan Terutama Untuk Mendapatkan Kepastian
Kebocoran Pada Setiap Daerah Sambungan, Lebih Diutamakan Pada Instalasi Yang Tertutup Lapisan
Dinding Pemeriksaan Kebocoran Harus Sangat Diperhatikan. Pada Pemasangan Instalasi Pipa Pada
Bangunan Bertingkat, Pengelasan Kebocoran Biasanya Dilakukan Secara Bertahap, Apabila
Dipastikan Tidak Ada Kebocoran Dilanjutkan Pengetesan Keseluruhan.
Pelaksanaan Tahapan Pengelasan Instalasi Pipa:
Test Pertama
Setelah Selesai Pemasangan Instalasi Pipa Diatas Plafon dan Dinding Selesai.
Test Kedua
Setelah Instalasi Pipa Selesai Dipasangkan Valve.
Test Ketiga
Setelah Selesai Pemasangan Outlet Gas Medis.
Test Keempat
Keseluruhan Main Valve Sampai Dengan Outlet, Setelah Sebelumnya Seluas Jaringan Instalasi di Blow
Off.
Test Kelima
Uji Coba dan Blow Off Ulang.
Pengetesan Kebocoran Menggunakan Media Tekan Nitrogen Dengan Tekanan 2 Kali Tekanan Kerja
Instalasi atau ± 10 Kg/cm² Dalam Waktu 2 x 24 Jam.
Pengetesan Pertama Sampai Keempat Seluruh Jaringan Instalasi di Test Dengan Tekanan Yang Sama
(± 10 Kg/cm²) Dalam Waktu Yang Sama.
Pada Pengetesan Kelima Merupakan Uji Coba Tekanan Test Disesuaikan Dengan Fungsi Masing-
Masing Instalasi, Yang Berbeda Test Suction (Vacuum). Untuk Meyakinkan Sebaiknya Dilakukan Cek
Ulang Untuk Menghindari Kesalahan Penyambungan Pada Outlet.
Sebelum Dioperasikan Seluruh Jaringan Instalasi Harus Dibersihkan Dengan Cara Blow Off (Ditiup)
Menggunakan Gas Nitrogen, Setelah Cukup Bersih Dilanjutkan Blow Off Berikutnya Menggunakan
Oxygen.
Perpipaan-Tabung-Gas-Medis
Pada Setiap Ruang Operasi/Bedah Yang Benar Harus Dipasang Satu Outlet Pembuangan Gas Limbah
Dengan Menggunakan Sistem Vacuum Yang Dibuang Melalui Saluran Pipa Khusus Ke Udara Luar.
Untuk Keperluan Perbaikan (Maintenance) Sebaiknya Setiap Bagian/Bangunan Dipasang Saluran
Oxygen Darurat (Emergency Supply Oxygen) Yang Bisa Dengan Mudah Dioperasikan Setiap Saat.
16. Pembuatan instalasi pipa Aw air bekas buangan 3" tipe dan pipa Aw air kotor buangan 4"+
aksesoris
Umum :
Air kotor,WC,Urinoir disalurkan ke septictank.
Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke saluran luar.
Air hujan disalurkan ke saluran lingkungan atau saluran kota.
Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi dengan pipa udara (vent).
Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke shaft yang disediakan,perletakan
pipa-pipa disesuaikan dengan kondisi shaft sehingga memudahkan pemasangan dan
perbaikan bila ada perubahan.
Pipa – pipa di dalam shaft,harus diberi penguat,support dan access door untuk maintenance.
Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan instalasi air bersih air buangan,pipa
udara dan pipa talang datar.
Pipa floor clean out,water closet,floor drain dan perlengkapan sanitair harus dipasang
penggantung yang kuat.
Pelaksanaan:
Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent cement dari kwalitas baik yang
disetujui oleh pengawas.
Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting logam,maka menggunakan
sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain faucet elbow valve socket faufet socket
dan lain –lain dan sambungan tersebut diberi lem khusus.
Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup doop atau
plug dengan bahan material yang sama.
Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu terhadap kebocoran hal ini dilakukan
sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah pada saat jarak 3 m
harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl,pondasi ini juga dipasang pada
bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa
tegak dan datar dilantai dasar.
Pemasangan Kaca
Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan
pada lantai yang datar.
Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
Setelah terpasang, perlahan masukkan sealent untuk merekatkan kaca agar tidak goyang.
Pada bagian kusen ambang atas, dibuat sambungan pen dengan lubang terbuka.
Bagian kusen ambang atas disambung pada bagian tiang seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:
Kaca bagian atas dipasang yang kemudian dijepit menggunakan list kayu. Tinggi kaca
berukuran melebihi setengah dari tinggi bukaan jendela bouvenlight.
Pada bagian bawah, sambungan pen dengan lubang terbuka digunakan pada pertemuan
tiang dengan ambang bawah
Kaca pada bagian bawah dipasang sama seperti kaca bagian atas dengan tinggi berukuran
melebihi setengah dari tinggi bukaan jendela bouvenlight
List kayu dipasang sebagai penjepit kaca, seperti pada ilustrasi berikut ini:
Hasil akhir kusen jendela bouvenlight menggunakan sambungan pen lubang terbuka.
J. Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan Insatalasi Listrik Baru
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-
sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
- Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
- Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. Tidak
boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam
sampai minimal mencapai air tanah
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
- Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
Pasangan Box Panel + Grounding
pemasangan box panel
Perangkat yang terpasang pada box panel meliputi :
1. KWH meter dan MCB dari PLN
2. Timer – kontaktor
3. Terminal kabel
4. MCB distribusi
5. Terminal pentanahan
Kecuali KWH meter dan MCB yang dipasang oleh PLN, perangkat lainnya dipasang/dirakit
terlebih dahulu pada loyang box panel. Perakitan dikerjakan di bengkel, dan dipastikan
sudah terpasang semuanya dengan benar sebelum dibawa ke lokasi dan dipasang pada
tiang PJU
Kabel infoor akan disambungkan oleh petugas PLN ke KWH meter. Kabel output dr KWH
meter akan terhubung ke Terminal Kabel.
Dari Terminal Kabel masuk ke terminal Timer Konektor. Saluran netral dari Terminal Kabel
terhubung dengan netral dari Timer Kontaktor. Sementara 3 (tiga) terminal positif pada
Timer Kontaktor di by pass menjadi satu dan terhubung dengan saluran positif dari
Terminal Kabel. Output Timer Kontaktor ada 3 (tiga) terminal, dimana yang 2 (dua)
terminal akan tersambung ke MCB Distribusi, sementara 1 (satu) terminal sebagai
cadangan.
MCB Distribusi terdiri dari 4 (empat) unit, masing-masing 2 (dua ) unit mencatu kesatu arah,
sementara 2 (dua) unit lainnya mencatu ke arah lain.
Box panel dilengkapi dengan Terminal Pentanahan. Semua saluran netral, baik dari ouput
KWH meter, Timer Kontaktor, jaringan PJU, disambungkan dengan Terminal Pentanahan,
untuk selanjutnya dikoneksikan dengan pentanahan.
Pada sisi bagian dalam pintu panel dilengkapi dengan wiring diagram yangmenunjukkan
jumlah beban dan jaringan PJU yang dilayani oleh panel dimaksud.
Box panel distribusi terpasang terikat pada tiang PJU dengan menggunakan stainless belt
dan stopping belt. Penempatan letak pemasangan panel ditentukan oleh Dinas Teknis
dengan memperhatikan jarak antara panel induk dengan gardu distribusi PLN sependek
mungkin.
Ketinggian box panel sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah, dengan tujuan agar angka
penunjukkan KWH meter bisa mudah dilihat, disamping untuk tujuan pengaman dan
perawatan.
Pemasangan pentanahan
Ground Rod diameter 16mm² tertanam sedalam 2,4 meter, diperkirakan sudah bisa
memberikan pentanahan yang baik, kurang dari 10 Ohm. Dengan angka resistansi yang
kecil akan lebih menjamin keandalan operasionil perangkat listrik, karena berkurangnya
antara lain gangguan elektrostatik.
Antara Ground Rod dengan Terminal Pentanahan di box panel, dihubungkan dengan
kawat baja diameter 16mm². Untuk keamanan dan estetika, kawat baja pentanahan
dibungkus dengan pipa paralon.
Untuk lebih meningkatkan keandalan pentanahan, maka pada dua tiang PJU yang terjauh
letaknya dari box panel dipasang juga pentanahan.
Exhoust Fan 16 inch ex. KDK lokal , 40 AAS, air volume 2010Cmh, 73.9 watt dan Exhoust
Fan 10 inch ex. KDK lokal, Fv25GS4, air volume 1150Cmh, 39 watt
Persiapkan alat bantu yang akan digunakan pada saat pemasangan. Peralatan nya
dapat berupa exhaust fan, obeng, tang kombinasi, spidol, gergaji, bor, tangga,
kacamata pelindung, amplas, mur, dan alat-alat lain yang dibutuhkan. Disesuaikan
dengan bahan, keadaan dan lokasi titik pemasangan nya.
Tentukan lokasi penempatan didalam ruangan kamar tidur sebelum memulai
pemasangan.
Pastikan titik yang dipilih sebagai titik pemasangan tidak terhalang apapun sehingga
sirkulasi udara yang tersaring dapat berjalan secara efisien dan optimal.
Buat ukuran sesuai ukuran exhaust fan pada titik yang akan dipasangkan dengan
menggunakan pencil atau spidol warna.
Lubangi titik yang sudah diukur, dan pastikan ukuran exhaust fan tetap sesuai seperti
saat pengukuran setelah dilubangi.
Perlu di cek akan jenis dan spesifikasi exhaust fan yang akan digunakan, karena ada
beberapa tipe yang memerlukan penyetingan konektor saluran udara nya terlebih
dahulu.
Pastikan jenis yang akan digunakan sesuai dengan tipe ruangan yang akan dipilih.
Pertimbangkan tingkat suara yang akan keluar dari exhaust fan anda. Perangkat baru
biasanya mempunyai tingkat suara antara 0.5 sone (pelan) dan 6 sone (keras). Anda
dapat memilih salah satu tingkat suara yang diinginkan.
Proses selanjut nya adalah memasang pegangan exhaust fan yang berupa bingkai
pada titik atau lubang yang akan dipasangi. Fungsi lain dari bingkai ini adalah untuk
memperkuat area pinggiran titik tersebut.
Setelah itu pemasangan exhaust fan pada bingkai dapat diaplikasikan. Pemasangan
nya diletakkan diantara indoor dan outdoor ruangan.
Selanjutnya saluran dapat disambungkan ke konektor.
Yang terakhir tutup exhaust fan dengan penutup nya.
Peringatan di Dalam Melakukan Pemasangan
Pastikan anda mengetahui cara kerja menggunakan peralatan berat jika memang
dibutuhkan, dan mengikuti prosedur keamanannya.
Gunakan teknisi profesional untuk membantu anda didalam mengerjakan
pemasangan kelistrikan nya.
Sebaik nya pada saat pemasangan nya dilakukan oleh dua orang yang dapat saling
membantu. Karena berhubungan dengan unsur mengangkat beban yang cukup berat
apabila hanya dilakukan oleh satu orang. Dan untuk menghindari resiko kecelakaan
pada saat pekerjaan dilakukan.
Pastikan semua instruksi pemasangan dilakukan dengan benar, sehingga tidak terjadi
kesalahan pemasangan.
Padamkan semua arus listrik sebelum memulai pemasangan, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan yang sangat fatal karena terkena aliran listrik.
Perkuatan Dudukan Lampu Area Kolam Uji Ikan
Mengelas merupakan teknik penyambungan besi dan logam yang biasa dilakukan dalam
konstruksi bangunan, kerangka kendaraan baik laut, udara dan darat. Teknik mengelas
yang baik memang perlu keahlian khusus dengan pengalaman yang baik dalam
bidangnya. Pengelasan menggunakan las listrik atau las karbit harus tahu teknik dasar
cara membuat sambungan las yang kuat, sehingga kualitas sambungan besi atau baja
yang disambung akan menjadi kuat dan tahan lama.
Air kerja sangat diharapkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan gabungan adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diharapkan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melaksanakan pemantekan untuk
mendapat sumber air, lalu dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja
ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja sanggup juga diperoleh dari sumber existing
yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, petugas K3 melakukan langkah-langkah preventif
guna memberikan kepastian terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pelaksana.
Setiap personil di lapangan diberikan/dibekali kemampuan yang memadai dalam hal prevensi
/ pencegahan melalui kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas K3 berupa pelatihan
yang diselenggarakan baik oleh intansi pemerintah maupun swasta. Dengan pelatihan
tersebut diharapkan mereka bisa menerapkan kegiatan baik medis maupun non medis yang
sifatnya emergensi dalam kondisi kerja apapun. Pengendalian operasional berupa prosedur
kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
a. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
Pemasangan rambu-rambu
Gunakan operator bepengalaman
Menjaga jarak dengan alat berat
Menjaga jarak dengan alat pemotong
Memakai kaos tangan
Memakai helm kerja
Memakai rompi berpemantul
Memakai sepatu kerja
Menghindari berada di daerah tebing / curam
Memperhatikan stabilitasi tanah di lokasi kerja terutama turunan
Memperhatikan area swing alat berat
Memperhitungan potensi kejatuhan material
Menempatkan personil untuk mengawasi pergerakan alat kerja
Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur
Organisasi K3 beserta Uraian Tugas
Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel
Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan,
Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3, Indentifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab.
Organisasi K3 :
Penanggung Jawab
Jangka waktu pelaksanaan pada Pekerjaan Pembangunan Sarana Prasarana Uji Ikan
sampai dengan selesai adalah 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
Demikian Metode Pelaksanaan kami buat untuk memenuhi aturan pelelangan Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Sarana Prasarana Uji Ikan .
AHMAD ZAMZAMI
Direktur