I. PENDAHULUAN
a. Umum
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten pada Tahun Anggaran
2018 akan melaksanakan pekerjaan Pembangunan Ruas Jalan Ciseukeut - Sobang -
Tela yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang. Waktu Pelaksanaan pekerjaan
adalah 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender.
b. Pekerjaan Persiapan
Lingkup Pekerjaan persiapan Pembangunan Ruas Jalan Ciseukeut - Sobang - Tela
mencakup hal-hal berikut.
1. Mobilisasi
Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan.
Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan Lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk pentahapan
mobilisasi peralatan utama dan personel terkaitnya dan harus sudah diatur
jadwalnya terlebih dahulu saat tahap pengadaan jasa pemborongannya.
Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan Lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk pentahapan
mobilisasi peralatan utamamdan personel terkaitnya dan harus sudah diatur
jadwalnya terlebih dahulu saat tahap pengadaan jasa pemborongannya.
Setiap tahapan Mobilisasi Peralatan Utama harus terlebih dulu diajukan
permohonan mobilisasinya kepada Direksi pekerjaan paling sedikit 30 hari
sebelum tanggal rencana awal mobilisasi setiap peralatan utama tersebut.
Direksi pekerjaan perlu melakukan monitoring/harian atas rencana mobilisasi
hingga terlaksananya mobilisasi peralatan utama beserta personil operator terkait
dengan lengkap dan baik.
2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan Jalan setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan mulai dari awal. Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir
kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas. Aktifitas arus
lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan
pengguna jalan raya. Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian
dipihak pengguna jalan, maka manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut :
Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai
ketentuan.
Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dan
koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait.
Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di
lapangan.
Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya
secara tepat dan benar.
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan
mengarahkan arus lalu lintas.
Peralatan Keselamatan Lalu Lintas
Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik
Rambu peringatan
Peralatan komunikasi dan lainnya
Tenaga yang terdiri dari:
Pekerja
Koordinator
Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian,
tujuannya agar lalu lintas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian.
Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunyai cat dengan pantulan
cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.
3. Pengadaan Air kerja dan Listrik Kerja
Kontraktor akan menyediakan listrik dan air kerja sebagai sarana utama
pekerjaan dengan berkoordinasi langsung kepada pengelola selama masa
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesai. Dan sebagai listrik disediakan
genset sebagai kebutuhan.
c. Acuan Kerja
Dalam melaksanakan pelaksanaan kontruksi Jalan / Jembatan, Kontraktor wajib
mengacu kepada Nomra, Standar, Pedoman atau peraturan baku lainnya yang
meliputi :
1. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, kementrian pekerjaan Umum,
Edisi 2010 revisi 3
d. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan yang diberikan selama 180 (Seratus Delapan Puluh)
Hari Kalender.
2. Perijinan-perijinan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka sejak dikeluarkannya SPMK
akan segera mengurus perijinan-perijinan antara lain;
- Perijinan pengelolaan jalan untuk matrial dan
- Perijinan-perijinan lain yang dibutuhkan
b. Lingkup Pekerjaan
I. Umum
II. Drainase
IV. Pekerjaan tanah
IV. Pelebaran perkerasan dan bahu jalan
V. Perkerasan Berbutir
VI. Struktur
VII. Pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
1. Uraian Umum
Hal-hal yang direncanakan secara garis besar adalah membagi pekerjaan
dalam hal waktu dan hubungan, ketergantungan antara pekerjaan yang satu
dengan yang lain. Dalam perencanaan ini sudah diketahui material-material
apa yang harus dipasang pada waktu tertentu, material harus tiba di
lapangan, peralatan yang dipakai dan tenaga ahli yang akan ditempatkan
pada pekerjaan tersebut.
Untuk hal tersebut maksimum dibuatkan :
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
Jadwal waktu pengadaan barang
Jadwal waktu pengadaan peralatan
Jadwal waktu pengadaan tenaga kerja/tenaga ahli
Peralatan,Barang matrial dan Tenaga kerja yang diperlukan dikirim secara
bertahap sesuai jadwal. Peralatan dan Barang matrial tersebut disimpan di
dalam gudang / los kerja dan siap dioperasikan
Yang akan diuraikan didalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal
yang berkaitan dengan item pekerjaan tersebut diatas yang didalamnya memuat
antara lain :
Pekerjaan Pembangunan Ruas Jalan Ciseukeut - Sobang - Tela yang diturunkan dari
usulan rencana kerja / S-Curve akan terbagi menjadi beberapa tahapan
penyelesaian pekerjaan antara lain :
a. Tahap – I
Tahap – I merupakan tahapan mobilisasi yang akan dilakukan selama 4 (empat)
minggu sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja / SPMK. Tahapan mobilisasi
yang akan dilakukan antara lain :
Mempersiapkan base camp dan laboratorium,
Memobilisasi personil dan peralatan konstruksi,
Pembuatan papan nama proyek,
Pembuatan rambu-rambu peringatan dll,
Pengadaan K3
Melakukan pengukuran dalam rangka pelaksanaan field engineering / rekayasa
lapangan,
Pembuatan shop drawings / gambar kerja dan review terhadap volume /
kuantitas pekerjaan,
Pengujian seluruh bahan dasar dan pembuatan job mix formula / JMF
Serta hal-hal lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan dokumen, khususnya Spesifikasi Teknis / Spesifikasi
Umum,
Selain hal-hal di atas, tahapan ini dilakukan untuk pengembalian kondisi
perkerasan khususnya untuk perbaikan kerusakan jalan yang masuk dalam
kategori pekerjaan minor yang terdiri dari lapis pondasi agregat kelas A dan
campuran aspal panas. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam periode
mobilisasi,
Pemeliharaan rutin dilaksanakan sejak SPMK sampai PHO.
b. Tahap – II
Pelaksanaan Tahap – II di lapangan akan dilakukan sebagai berikut :
Pengukuran dan staking out.
Pekerjaan persiapan drainase berupa Galian untuk selokan drainase dan saluran
air, Pasangan Batu Mortar, saluran berbentuk U tipe DS 2, beton K250 (fc’20), baja
tulangan untuk struktur drainase beton minor.
Pekerjaan tanah berupa Pekerjaan Galian Biasa, Penyiapan Badan Jalan.
Dibeberapa lokasi terdapat pelebaran pada tikungan dengan menggunakan
lapis pondasi bawah beton kurus dan perkerasan beton semen.
Pekerjaan dilanjutkan dengan penghamparan dan pemadatan lapis Pondasi
Agregat Kelas B dimana sebelum penghamparan tersebut dilakukan
penyemprotan dengan lapis perekat pada permukaan eksisting sebagai
bonding antara perkerasan lama dan baru.
Pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan penghamparan dan pemadatan
agregat kelas S, agregat kelas B, dan agregat kelas A pada bahu jalan.
c. Tahap – IV
Tahap – IV dikategorikan sebagai tahapan penyelesaian (finishing) sebelum
pekerjaan secara keseluruhan diserah-terimakan dalam proses PHO kepada Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan yang termasuk dalam tahapan ini meliputi pekerjaan
pengecatan marka jalan termoplastik dan rel pengaman .
Pengujian Beton
Pengujian beton dapat dilakukan bila ada kemungkinan mutu beton dinyatakan
rendah. maka perlu diadakan test pengujian beton sebagai berikut :
Pengambilan sample untuk beton:
a. Setelah 3 hari 1 (satu) silinder harus diuji untuk mengetahui kuat tekan beton.
b. Setelah 14 hari 1 (satu) silinder harus diuji kuat tekannya.
c. Setelah 28 hari 1 (dua) silinder harus diuji kuat tekannya dan diambil rata-rata kuat
tekan sebagai hasilnya.
d. Cadangan 2 (dua) silinder yang dapat digunakan untuk pengetesan kuat tekan
pada umur 7 dan 28 hari apabila pengetesan kuat tekan beton pada umur 3 hari
tidak memenuhi syarat.
2. Manajemen Mutu
Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan konstruksi, maka
pemeriksaan / pengujian akan dilakukan di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Banten.
Pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan akan dilakukan dengan menunjuk
pada beberapa referensi sebagai berikut :
a. Spesifikasi Teknis Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, Edisi Tahun 2010(Revisi
3)
b. AASHTO Specifications for Highway Materials and Methods of Sampling and
Testing
c. Japanese Industrial Standard (JIS) bila diperlukan
d. Prosedur pengendalian mutu dalam Sistem Manajemen Mutu PT. Seneca
Indonesia sesuai ISO 9000 – 2000
PEKERJAAN DRAINASE
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, Pekerjaan Galian untuk
selokan Drainase dan Saluran Air, Pasangan Batu dengan mortar,Gorong-gorong
pipa Beton Bertulang Persegi lebar dalam 100 cm Precast HD, Saluran berbentuk U
Tipe DS 2 Precast HD (800 x 1000), Beton K250 (fc’ 20) untuk struktur drainase beton
minor, Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor Untuk masing – masing sub
item pekerjaan akan kami jelaskan metode pelaksanaannya.
(2) Material
Material yang dipergunakan sebagaimana tampak pada Gambar dan harus sesuai
dengan Pasal-pasal lain yang relevan dalam Spesifikasi ini. Informasi mengenai
bagian yang harus dilengkapi dengan penulangan akan ditunjukkan di dalam
Gambar.
Beton yang dicor di tempat yang akan digunakan untuk saluran air, selokan drainase,
joint box, manhole, tembok kepala pipa, lubang masuk dan lubang keluar saluran air,
harus dilaksanakan menurut ketentuan Spesifikasi. Catch basins atau lubang dimana
tutup akan dipasang harus ditetapkan dengan tepat, diselesaikan dengan cermat
dan halus. Untuk memastikan keseragaman dalam alinyemen horisontal dan vertikal
dari kerb, Konsultan Pengawas dapat menginstruksikan bahwa pada pekerjaan
pada bagian atas lubang masuk, bak kontrol dan selokan U ditangguhkan dulu dan
dilaksanakan segera sebelum atau selama pekerjaan berdekatan dengan kerb.
(d) Pengurugan Lubang Bekas Galian
Untuk urugan sangat tipis yang tidak mungkin menggunakan alat pemadat mekanis,
dapat digunakan non compressible material berupa pasir atau campuran pasir
dengan batu non plastis. Pengurugan harus dikerjakan secara hati-hati untuk
mencapai daya dukung yang sama dengan subgrade yang berdekatan. Dalam
upaya memadatkan bagian dasar dan subgrade yang berhubungan dengan
struktur drainase, penumbuk atau pemadat kecil harus digunakan dengan hati-hati
untuk menghindari kerusakan pada struktur lain yang berdekatan. Pengurugan harus
dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya erosi akibat pelimpahan
air atau aliran air hujan.
PEKERJAAN TANAH
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, Pekerjaan Galian Biasa
dan Penyiapan Badan Jalan. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami
jelaskan metode pelaksanaannya.
Galian Biasa
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk
melakukan penggalian. Cara pelaksanaan :
a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih
dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk
mengangkut tanah dan P3K.
b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan
mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor
yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak
melenceng dari gambar.
d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau
batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta
dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh
direksi.
f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan
petunjuk dari direksi.
g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur
tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu
dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan
dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
Pengujian Beton
Pengujian beton dapat dilakukan bila ada kemungkinan mutu beton dinyatakan
rendah. maka perlu diadakan test pengujian beton sebagai berikut :
Pengambilan sample untuk beton:
e. Setelah 3 hari 1 (satu) silinder harus diuji untuk mengetahui kuat tekan beton.
f. Setelah 14 hari 1 (satu) silinder harus diuji kuat tekannya.
g. Setelah 28 hari 1 (dua) silinder harus diuji kuat tekannya dan diambil rata-rata kuat
tekan sebagai hasilnya.
h. Cadangan 2 (dua) silinder yang dapat digunakan untuk pengetesan kuat tekan
pada umur 7 dan 28 hari apabila pengetesan kuat tekan beton pada umur 3 hari
tidak memenuhi syarat.
PEKERJAAN STRUKTUR
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan Baja Tulangan U
24 Polos, Anyaman Kawat Yang Dilas (Welded Wire Mesh) dan Pasangan Batu. Untuk
masing – masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode pelaksanaannya.
Pasangan Batu
Untuk Pekerjaan Pasangan Batu menggunakan Teknik dengan memperhitungkan
jenis, struktur, lokasi batu dalam stuktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling
mengunci.Batu yang dipilih akan bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak
dan akan memiliki satu daya tahan (awet).Batu-batu tersebut akan berbentuk datar,
biji ataupun datar dan akan dapat dilapisi seperlunya untuk menjaminsaling
mengunci yang rapat bila dipasang bersama-sama. Semua galian akan selalu bebas
air dan kontraktor akanmelengkapi semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan
dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air,termasuk saluran-saluran
sementara pengaliran lintasan air.Batu akan bersih dan dibasahi sepenuhnya
sebelum dipasang, diberikan waktu untuk penyerapan air Tebal atasadonan untuk
masing-masing lapisan pekerjaan batu adalah dalam batas-batas 2 – 5 cm, tetapi
akandipertahankan sampai keperluan minimum untuk menjamin bahwa semua
rongga diantara batu yang telahdipasang telah diisi sepenuhnya. Batu akan
diletakan dengan permukaan yang paling panjang mendatar danpermukaan
menonjol masing-masing batu akan diatur sejajar dengan permukaan dinding yang
sedang.
Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Batu Kali/batu pecah Camp. 1Pc : 5Ps yang dimaksud disini
adalah ; Penataan batu kali dandiantara batu kali yang satu dengan bata yang lain
diberikan perekat yang dibuat dari campuran antara semen (Pc)dengan
Pasir. Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali/batu pecah Camp. 1Pc :
4Ps, bentuk dan mutupekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau
Tukang yang terampil dalam menata dan membentuk pasangan dengan baik. Agar
pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami
akan melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai berikut :
1. Setelah didapat ijin kerja dan sebelum pelaksanan pekerjaan pasangan
dilaksanakan kesiapan akan batu kali,semen, pasir, Molen dan tenaga terlebih
dahulu dilakukan hal ini untuk pelaksanaan yang lebih baik baik dari segi waktu
pelaksana.
2. Pemasangan Bouwplank/profil akan dilakukan pada bagian yang akan
dipasang batu kali hal
ni dengantujuan agar bentuk dari pasangansesuai dengan gambar rencana.Bo
uwplank/profil akandigunakan reng dan kayu gording dan dipasang.
3. Batu - batu yang akan dipasang adalah batu kali
yang telah sesuai dengan spesifikasi batu kali yang ditentukandan batu kali
tersebut telah bersih dari kotoran - kotoran yang melekat seperti debu dan tanah
hal ini untukmenjaga agar pada saat pemasangan dapat merekat dengan baik
saat diberi mortar.
4. Pasir dan semen sesuai dengan ukuran masing - masing ( perbandingan 1 : 5 )
dimasukkan kedalam mollensetelah itu mollen diputar beberapa waktu sampai
dengan pasir dan semen tercampur secara merata dansewarna.
5. Setelah pasir dan semen tercampur secara merata dan sewarna dilanjutkan de
ngan menambahkan airkedalammollen dan diputar sampai dengan kedua ba
han tersebut tercampu marata dan sewarna pula.
6. Spesi yang telah jadi dituang kedalam Bak penampung yang akan terbuat dari
papan dan berbentuk persegiyang mana spesi akan diangkut dengan ember.
7. Spesi - spesi yang telah tercampur lebih dari 30 menit tidak akan dipergunakan
sebagai bahan spesi.
8. Batu - batu kali akan dipasang sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar
kerja ) dan antara batu yangsatu dengan batu yang lain akan diberi spesi dan
akan diusahakan setiap permukaan batu yang diberi spesikecil dari rongga-
rongga. Bila dipandang perlu dalam pelaksanaan pasangan
batu kali untuk Lening talud ini.
9. akan dipasang Pondasi dari bambu atau pipa pvc. Demikian untuk seterusnya
pemasangan batu kali dipasang sampai dengan ketebalan, ketinggian
dan ukuran lain terpenuhi. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pasanganbatu
sebagai pondasi dari bangunan.Batu - batu kali akan dipasang sesuai dengan
bentuk yangditentukan ( gambar kerja ) dan antara batu yang satudengan
batu yang lain akan diberi spesi dan akan diusahakansetiap permukaan batu
yang diberi spesi kecil dari rongga-rongga. Bila dipandang perlu dalam
pelaksanaan pasanganbatu
kali untuk Lening Saluran ini akan dipasang drainasedari bambu atau pipa pvc.
Demikian untuk seterusnya
pemasangan batu kali dipasang sampai dengan ketebalan,ketinggian dan
ukuran lain terpenuhi.Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan
kerja sebagai berikut :
Setelah didapat ijin kerja dan sebelum pelaksananpekerjaan pasangan dilaksanakan
kesiapan akan batu kali,semen, pasir, Molen dan tenaga terlebih dahulu dilakukan
hal ini untuk pelaksanaan yang lebih baik baikdari segi waktu
pelaksana.Pemasangan Bouwplank/profil akan dilakukan pada bagian yang akan
dipasang batu kali hal ini dengan tujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan
gambar rencana. Bouwplank/profil akan digunakan reng dan kayu gording dan
dipasang.Batu - batu yang akan dipasang adalah batu kali yang telah sesuai
dengan spesifikasi batu kali yang ditentukandan batu kali tersebut telah bersih dari
kotoran - kotoran yang melekat seperti debu dan tanah hal ini untukmenjaga agar
pada saat pemasangan dapat merekat dengan baik saat diberi mortar. Pasir dan
semen sesuaidengan ukuran masing - masing ( perbandingan 1 : 5 ) dimasukkan
kedalam mollen setelah itu mollen diputar beberapa waktu sampai dengan pasir dan
semen tercampur secara merata dan sewarna.
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, petugas K3 melakukan langkah-
langkah preventif guna memberikan kepastian terjaminnya keselamatan dan
kesehatan kerja pelaksana.
Setiap personil di lapangan diberikan/dibekali kemampuan yang memadai dalam
hal prevensi / pencegahan melalui kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh
petugas K3 berupa pelatihan yang diselenggarakan baik oleh intansi pemerintah
maupun swasta. Dengan pelatihan tersebut diharapkan mereka bisa menerapkan
kegiatan baik medis maupun non medis yang sifatnya emergensi dalam kondisi kerja
apapun. Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang
harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
a. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
Pemasangan rambu-rambu
Gunakan operator bepengalaman
Menjaga jarak dengan alat berat
Menjaga jarak dengan alat pemotong
Memakai kaos tangan
Memakai helm kerja
Memakai rompi berpemantul
Memakai sepatu kerja
Menghindari berada di daerah tebing / curam
Memperhatikan stabilitasi tanah di lokasi kerja terutama turunan
Memperhatikan area swing alat berat
Memperhitungan potensi kejatuhan material
Menempatkan personil untuk mengawasi pergerakan alat kerja
Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas
Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada
contoh Tabel
Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan,
Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3, Indentifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung
Jawab.
I. I.
II.Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Yang Direncanakan
ttd
HJ. MASURULLIANAH
Direktur Utama