Anda di halaman 1dari 104

PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.

TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka Waktu Pelaksanaan : 330 Hari Kalender

Paket Pekerjaan : Preservasi Jalan Jembatan Jl. W.R. Supratman –

R. Prapat – Bts. Prov. Riau

Nama Penyedia Jasa : ……………………..

PERENCANAAN LAPANGAN

Perencanaan Lapangan Kerja (Site Planning) dibuat untuk mengatur penempatan

peralatan, stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan, misalnya : base camp, kantor, barak, bengkel, gudang, posisi

peralatan, dan fungsi lainnya, Disamping itu site planning juga mengatur urutan

pekerjaan sehingga dalam pelaksanaan tidak mengganggu pekerjaan lainnya atau

pekerjaan berikutnya.Dalam menempatkan material kebutuhan pelaksanaan di

lapangan akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu

lintas dan tidak menimbulkan masalah keselamatan kerja.

MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani tenaga-tenaga

terampil yang sudah berpengalaman dalam menangani proyek. Sehingga keberhasilan

pelaksanaan pekerjaan akan benar-b enar terjamin, sesuai den gan yang diha rapkan

semua piha k. Disamping itu tenaga kerja yang akan diikut sertakan dalam pelaksanaan

Metode Pelaksanaan 1
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

pekerjaan ini merupakan tenaga kerja yang telah dibina kemampuan dan

produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek.

1. Struktur Organisasi

Pelaksanaan Proyek dikelola oleh tim manajemen yang dipimpin General

Superintendent yang dibantu oleh Quality Control Manager, Bridge Engineer,

Quality Engineer, Quantity Engineer dan Petugas K3.

2. Koordinasi

Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan

pihak lain, antara lain Konsultan, Pengawas Lapangan, Supplier dan pihak lain

yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan

adanya koordinasi antar pihak dalam menyelesaikan persoalan yang muncul

dalam pelaksanaan pekerjaan.

General Superintendent akan memimpin semua kegiatan proyek, baik dibidang

administrasi dan teknik pelaksanaan pekerjaan di lapangan.Secara organisasi

perusahaan General Superintendent bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Perusahaan.

General Superintendent mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan

penuh dalam pengelolaan proyek, dan mempunyai wewenang bertindak atas

nama perusahaan dengan sistem organisasi, maka pelaksanaan proyek akan

berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam

waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan.

Metode Pelaksanaan 2
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

METODE PENCAPAIAN SASARAN

Sistem Pengendalian Proyek.

Segala sesuatau yang ada hubungannya dengan pengendalian pekerjaan dipersiapkan

dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian pengendalian, yang mengacu jadwal

pelaksanaan pekerjaan. Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan

dilapangan, dibuat metode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar

pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti. Pemilihan alat baik

jumlah, jenis dan kapasitasnya akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang

akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan.

Material kebutuhan pokok bahan untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan

material pabrikan adalah aspal, aditif anti pengelupasan, semen, baja tulangan, kawat

beton, dan bahan lainnya. Material lain yang merupakan bahan dari Quarry seperti

pasir, batu, material pilihan, tanah timbun dan yang lainnya diambil dari quarry/sumber

material terdekat dan memenuhi syarat. Material batu pecah mesin untuk agregat

berbutir dan batu pecah mesin untuk pekerjaan aspal diolah di Stone Crusher.

Sebelum material didatangkan diperiksa kualitasnya dan dilaksanakan pengujian di

laboratorium.

Material didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan

pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 3
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek terdiri atas:

 Tenaga Inti Proyek

 Tenaga Operasional Lapangan, antara lain Mandor, Surveyor, Mekanik,

Operator,

 Driver- Tukang dan Pekerja akan digunakan adalah tenaga kerja yang sudah

terampil.

Pengamanan

Untuk pengamanan dan pengawasan proyek, Perusahaan akan menyediakan tenaga

keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk

 Pengawasan terhadap pekerja

 Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.

 Mencegah dan menghindari bahaya kebakaran di proyek.

 Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari

pihak luar dan mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan

proyek akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti hal tersebut di atas

dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin terjadi, maka unit K-3

akan bekerja sama dengan Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Tugas Personil K3

antara lain :

Metode Pelaksanaan 4
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai K3.

 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat keselamatan kerja seperti :

helm, rompi, sepatu safety, dll.

 Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengaman di lokasi

pekerjaan

dan di tempat - tempat tertentu sebelum pekerjaan ditangani seperti : rambu

peringatan : ada longsoran, dll.

 Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Pengendalian Mutu

Untuk menjamin hasil kerja yang baik dan sesuai dengan mutu yang disyaratkan perlu

dlakukan pengendalian mutu (Quality Control), dengan cara melakukan pemeriksaan

secara teratur, baik terhadap bahan yang akan digunakan maupun cara pelaksanaan

pekerjaan .

Alat yang digunakan akan dikalibrasi secara berkala agar selalu berfungsi secara

akurat.

PENGENDALIAN TERHADAP RESIKO K3

Untuk Pengendalian dan pengawasan terhadap resiko K3, Perusahaan akan

menyediakan Personil K3, yang bertugas untuk

Metode Pelaksanaan 5
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Pemberian pengarahan tentang pelaksanan K3

 Memberikan pengarahan penggunaan peralatan K3 / Alat Pelindung Diri ( APD )

 Memberikan pengarahan pemakaian alat - alat kerja di lapangan.

 Mengawasi, mencegah dan menghindari bahaya kebakaran di proyek.

 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat keselamatan kerja seperti :

helm, rompi, sepatu safety, masker, sarung tangan, dll.

 Memeriksa masing- masing perlengkapan APD apakah masih layak dipakai dan

apabila sudah tidak layak segera menggantinya dengan yang baru.

 Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu - rambu pengaman di lokasi

pekerjaan dan di tempat – tempat tertentu sebelum pekerjaan ditangani seperti :

rambu peringatan: ada longsoran, dll

o Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Menyediakan penerangan kerja / genset apabila pekerjaan dilaksanakan pada

malam hari.

o Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari

pihak luar dan mencegah kemungkinan terjadinya keributan di lingkungan

proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan

proyek akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti hal tersebut di atas

dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin terjadi, maka unit K-3

akan bekerja sama dengan Puskesmas dan Rumah Sakit.

Metode Pelaksanaan 6
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Metode Pelaksanaan 7
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

PELAKSANAAN PEKERJAAN

DIVISI 1. UMUM

Pekerjaan mencakup :

 Mobilisasi

 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 Sondir termasuk Laporan

 Manajemen Mutu

MOBILISASI

1. Uraian

Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini akan tergantung pada

jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan, sebagaimana yang disyaratkan di

bagian–bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut :

a. Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak

 Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp

Metode Pelaksanaan 8
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.

o Mobilisasi semua personil akan dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

pelaksana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, termasuk para pekerja

yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak,

tetapi tidak terbatas, Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

(KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.19 dari

Spesifikasi dan Manajer Kendali Mutu (Quality Control Manager) sesuai dengan

ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi Teknis.

o Mobilisasi dan pemasangan peralatan akan dilakukan sesuai dengan daftar

peralatan yang tercantum dalam dokumen lelang, dari suatu lokasi asal ke

tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak.

o Penyedia dan Pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk

kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium, dan

sebagainya.

o Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan pekerja untuk mengendalikan dan

melindungi para pekerja, pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi,

termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan

Spesifikasi atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

o Mobilisasi personil, peralatan dan bahan/material dilakukan secara bertahap

sesuai dengan kebutuhan lapangan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap

tahapan Mobilisasi Peralatan Utama terlebih dahulu diajukan permohonan

mobilisasi oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan paling sedikit 30 hari

Metode Pelaksanaan 9
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

sebe lum tanggal rencana awal mobilisasi setiap peralatan utama tersebut.

Ketentuan periode Mobilisasi Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu tetap

sesuai Pasal (1.2.1.3 ) paragraph pertama dibawah ini.

b. Ketentuan Mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Direksi Pekerjaan

 Kebutuhan ini akan disediakan dalam Kontrak lain.

c. Ketentuan Mobilisasi Fasilitas Pengendalian Mutu

 Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan di

lapangan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.4 dari Spesifikasi

Teknis.

2. Periode Mobilisasi

Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak maka Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan

yang terdaftar akan diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung

mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian

Mutu yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil dan sumber daya uji mutu lainnya

yang siap operasional, akan diselesaikan dalam waktu paling lama 45 hari.

3. Pengajuan Kesiapan Kerja

Penyedia Jasa menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program mobilisasi

menurut detil dan waktu yang disyaratkan dalam pasal 1.2.2 dari Spesifikasi Teksis.

Program Mobilisasi

Metode Pelaksanaan 10
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),

Penyedia Jasa akan menghadiri Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre

Construction Meeting - PCM) yang dihadiri Pengguna Jasa, Direksi Teknis (bila

ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun

non teknis dalam kegiatan ini.

Agenda dalam rapat PCM sebagaimana Spesifikasi Teknis akan mencakup :

a. Pendahuluan

b. Sinkronisasi Struktur Organisasi Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan Struktur

Organisasi Direksi Pekerjaan.

c. Masalah-masalah Lapangan, seperti; Ruang Milik Jalan (RUMIJA), Sumber-

sumber Bahan dan Lokasi Base Camp.

d. Wakil Penyedia Jasa

e. Pengajuan dan Persetujuan

f. Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Pertama Pekerjaan Selesai.

g. Rencana Kerja:

 Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutan

kegiatan utama yang membentuk Pekerjaaan.

 Rencana Mobilisasi.

 Rencana Relokasi.

 Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kontrak (RK3K).

 Program Mutu dalambentuk RencanaMutu Kontrak(RMK).

Metode Pelaksanaan 11
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL).

 Rencana Inspeksi dan Pengujian.

 Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika ada), atau

sekurang-kurangnya standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku

khusus untuk kegiatan tersebut.

 Komunikasi dan korespondensi.

 Rapat Pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

 Pelaporan dan pemantauan.

2. Dalam menyerahkan Program Mobilisasi dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan

kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.

3. Menetapkan waktu program mobilisasi untuk semua kegiatan mobilisasi yang

disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(1) Spesifikasi Teknis dan mencakup informasi

tambahan berikut :

a) Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum dan denah detil

di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang,

dsb, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup

Kontrak.

b) Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua

peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam

Penawaran, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal

kedatangan peralatan di lapangan.

c) Personil yang diusulkan dalam Penawaran yang harus memperoleh

Metode Pelaksanaan 12
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

d) Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan

agar aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal

tanggal mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.

e) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart)

yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan

untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.

MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS

Urutan Pekerjaan dan Rencana Manajemen Lalu Lintas

Harus menjaga seluruh panjang dari kegiatan dalam kondisi sedemikian hingga lalu

lintas dapat ditampung dengan aman dan karyawan direksi pekerjaan, dan pengguna

jalan dapat dilindungi.

Sebelum memulai setiap pekerjaan, harus menyiapkan dan mengajukan kepada Direksi

Pekerjaan , Rencana Manajeme n dan K eselamat an Lal u Lintas (RMKL) un tuk

pengoperasiannya selama periode pelaksanaan. RMKL harus berdasarkan analisa

aliran lalu lintas tingkat makro dan juga mikro dan tidak hanya terfokus di daerah

konstruksi. RMKL harus dimutakhirkan secara regular berdasarkan pengalaman dan

kondisi tempat pekerjaan. RMKL harus memperhitungkan Prosedur Keselamatan.

RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki

dan kendaraan tidak bermotor jika berada di sekitar daerah kerja.

Metode Pelaksanaan 13
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Penutupan Jalan yang Diperbolehkan

Daerah konstruksi dibagi dalam DAERAH KERJA dimana DAERAH KERJA ini dibagi

lagi dalam ZONA KERJA sebagaimana yang didefinisikan dalam Pekerjaan

diperbolehkan dilaksanakan secara simultan dengan DAERAH KERJA dan ZONA

KERJA dalam jumlah tertentu.

Implementasi Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Jika pada setiap saat, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa ketentuan yang

sebagaimana mestinya untuk pengendalian lalu lintas yang aman tidak disediakan,

tidak dipelihara atau tidak dilaksanakan sesuai lingkup dari RMKL, Direksi Pekerjaan

dapat membatasi operasi yang mempengaruhi situasi semacam ini sampai

penyesuaian yang diperlukan telah dilaksanakan. Direksi Pekerjaan dapat juga

menangguhkan seluruh pekerjaan sampai penyesuaian tersebut dicapai.

Bilamana keselamatan umum atau karyawan diabaikan secara serius dan dengan

sengaja oleh Direksi Pekerjaan dapat melakukan tindakan perbaikan yang sepadan dan

memotong biaya sebagai kompensasi kerugian dari jumlah yang dibayarkan.

Semua personil harus mengenakan baju yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja

pada setiap saat selama jamkerja di dalam daerah kerja.

Dalam pelaksanaan pekerjaan harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Pekerjaan

yang dilaksanakan pada malam hari harus diterangi dengan lampu dan atau sistem

reflektif yang disetujui Direksi Pekerjaan. Sistem penerangan harus ditempatkan dan

Metode Pelaksanaan 14
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

dioperasikan sedemikian agar dapat menghindarkan sorot cahaya terhadap pengguna

jalan yang mendekati lokasi tersebut.

Bahan Dan Peralatan

Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan kegiatan

manajemen dan keselamatan lalu lintas disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan dan

perlengkapan untuk menangani lalu lintas yang rusak oleh sebab apapun selama

kemajuan pekerjaan harus diperbaiki atau diganti.

Kontrakor menyediakan bahan / perlengkapan pengaturan lalu lintas seperti :

 Rambu dari papan / triplek ( dengan tulisan maaf ada pekerjaan ...... )

 Rambu dari papan / triplek pengarah / penghalang

 Lampu suar berkedip ( portabel )

 Bendera merah

 Rubber Cone

Kontrakor menempatkan personil pengatur lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan

berlangsung.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Metode Pelaksanaan 15
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah perlindungan bagi tenaga kerja

dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian

moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan

lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif

dan efisien.

Kesuksesan program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

pada proyek konstruksi tidak lepas dari peran berbagai pihak yang saling terlibat,

berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini sudah seharusnya menjadi pertimbangan utama

dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi yang dilakukan oleh tim proyek

dan seluruh manajemen dari berbagai pihak yang terkait didalamnya. Masing-masing

pihak mempunyai tanggung jawab Bersama yang saling mendukung untuk keberhasilan

pelaksanaan proyek konstruksi yang ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan

program keselamatan dan kesehatan kerja

Pengusaha dan pengurus tempat kerja harus menetapkan komitmen dan kebijakan K3

serta organisasi K3, menyediakan anggaran dan tenaga kerja dibidang K3. Disamping

itu pengusaha dan pengurus juga melakukan koordinasi terhadap perencanaan K3.

Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian penting terdiri atas 3 hal yaitu:

1. Kepemimpinan dan Komitmen

2. Tinjauan Awal K3

3. Kebijakan K3

Perencanaan

Metode Pelaksanaan 16
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Dalam perencanaan ini secara lebih rinci menjadi beberapa hal:

1. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dari

kegiatan, produk barang dan jasa.

2. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya

kemudian memberlakukan kepada seluruh pekerja

3. Menetapkan sasaran dan tujuan darin kebijakan K3 yang harus dapat

diukur, menggunakan satuan/indicator pengukuran, sasaran pencapaian

dan jangka waktu pencapaian.

4. Menggunakan indikator kinerja sebagai penilaian kinerja K3 sekaligus

menjadi informasi keberhasilan pencapaian SMK3

5. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dan saran untuk pencapaian

kebijakan K3

6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3 memerlukan suatu proses

perencanaan yang efektif dengan hasil keluaran (output) yang terdefinisi

dengan baik serta dapat diukur.

Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan

mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran

K3. Suatu tempat kerja dalam menerapkan kebijakan K3 harus dapat mengitegrasikan

Sistem Manajemen Perusahaan yang sudah ada.

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada tahap ini adalah :

1. Jaminan Kemampuan

Metode Pelaksanaan 17
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

a. Sumber daya manusia, fisik dan financial.

b. Integrasi

c. Tanggung jawab dan tanggung gugat

d. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran

e. Pelatihan dan Keterampilan

2. Dukungan Tindakan

a. Komunikasi

b. Pelaporan

c. Dokumentasi

d. Pengendalian Dokumen

e. Pencatatan Manajemen Operasi

3. Identifikasi Sumber Bahaya dan Pengendalian Resiko

a. Identifikasi Sumber Bahaya

b. Penilaian Resiko

c. Tindakan Pengendalian

d. Perencanaan dan Rekayasa

e. Pengendalian Administratif

f. Tinjauan Ulang Kontrak

g. Pembelian

h. Prosedur Tanggap Darurat atau Bencana

i. Prosedur Menghadapi Insiden

j. Prosedur Rencana Pemulihan

4. Pengukuran dan Evaluasi

Metode Pelaksanaan 18
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

a. Inspeksi dan pengujian

b. Audit SMK3

c. Tindakan perbaikan dan pencegahan

PENGEBORAN, TERMASUK SPT DAN LAPORAN

Pekerjaan dimaksudkan untuk penyelidikan tanah di lapangan yang dibutuhkan.

Kontraktor akan melakukan pengujian bor pada sisi jembatan yang titiknya telah

ditentukan untuk memberikan profil lapisan tanah yang benar – benar tepat atau

sebaliknya diperintahkan lain oleh pengawas Pekerjaan.

1. Kedalaman bor lubang

Pengujian bor dilakukan sampai menemui tanah keras (Base Camp) dan sampai

kedalaman yang cukup untuk membuktikan kesinambungannya.

2. Metoda pengeboran

Pengeboran menggunakan Mesin Bor dengan pencucian (Rotary Wash Drilling)

3. Pengujian yang diperlukan

Standard Penetration Test (SPT) dan benda uji yang terganggu (Disturbs Sample,

DS). SPT dan DS di ambil dengan interval 2 meter atau pada setiap perubahan

strata tanah mana yang lebih kecil. Elevasi muka air tanah akan dicatat untuk setiap

luban.

4. Pencatatan Hasil Bor

Hasil bor akan dicatat pada saat selesai pengeboran pada hari kerja tersebut dan

disertai dengan informasi sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

Metode Pelaksanaan 19
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

MANAJEMEN MUTU

Kontrakor menyediakan dan menempatkan personil Manajemen Mutu dilapangan

selama pelaksanaan pekerjaan .

Pekerjaan ini mencakup;

 Pengendalian Mutu ( QC, Quality Control): Proses memeriksa hasil produk atau

jasa pelayanan tertentu untuk menentukan apakah hasil - hasil tersebut

memenuhi standar mutu yang terkait.

 Jaminan Mutu ( QA/ Quality Assurance) : Proses mengevaluasi seluruh produk

atau jasa pelayanan, oleh pihak - pihak yang terkait.

 Program manajemen mutu mempunyai dua komponen kunci yaitu :

o Pengendalian Mutu

o Jaminan Mutu oleh Direksi Pekerjaan menurut Rencana Jaminan Mutu

(QA Plan ) Direksi Pekerjaan.

Rencana Pengendalian Mutu

 Rencana Pengendalian Mutu ( QC Plan ) harus tersusun sebagaimana proses

ISO 9001:2000 / SNI 19-9001-2001 yang dapat menunjukkan pemahaman dan

komitmen terhadap delapan prinsip manajemen mutu.

 Organisasi yang berfokus pada Pelanggan

 Kepemimpinan

 Penyertaaan manusia

Metode Pelaksanaan 20
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Pendekatan proses

 Pendekatan sistem terhadap manajemen

 Peningkatan yang berkesinambungan

 Pendekatan berdasarkan fakta untuk mengambil keputusan

 Hubungan pemasok yang saling menguntungkan.

Rencana Jaminan Mutu

 Rencana Jaminan Mutu dan kegiatan – kegiatan inspeksi adalah untuk

memastikan ba hwa pemb ayarann ya ha nya un tuk pekerjaan yang telah

diterima di lapangan yang diperiksa oleh direksi Pekerjaan untuk memastikan

bahwa standar tersebut telah dipenuhi dan untuk mengakses pembayaran apa

yang telah diperoleh menurut ketentuan – ketentuan dalam kontrak.

 Untuk manajemen mutu kontraktor harus menyediakan tenaga Manager Kendali

Mutu yang telah berpenglaman dibidangnya.

Metode Pelaksanaan 21
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

Sebelum memulai pekerjaan disiapkan rambu – rambu lalu lintas secukupnya sebagai

pertanda hati - hati agar pengguna jalan mengetahui sedang ada berlangsung

pekerjaan. Pekerjaan ini mencakup, penggalian, penanganan, pembuatan,

penumpukan tanah, batu atau dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk

penyelesaian dari pekkerjaan dalam kontrak.

Pekerjaan ini mencakup

- Galian Biasa

- Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine

- Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine

- Galian Perkerasan Berbutir

GALIAN BIASA

Metode Kerja:

 Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau

penumpukan tanah, batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang

Metode Pelaksanaan 22
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam kontrak

 Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasi sebagai

gaian batu lunak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan galian

(Borrow Excavantion), galian perkerasan berbutir dan galian perkerasan beton,

serta pembuangan bahan gallian biasa yang tidak terpakai seperti yang

ditunjukkan dalam gambar atau sebagai mana yang diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan

 Galian Biasa dilaksanakan untuk pelebaran badan jalan. Penggalian disesuaikan

den gan shop drawing yang disetujui Direksi Pekerjaan . Pekerjaan Galian

dilaksanakan dengan Excavator untuk menggali dan dump truck untuk

membuang tanah hasil galian. Pekerja merapikan pekerjaan galian.

Peralatan yang digunakan : Excavator, Dump Truck.

Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine

Pekerjaan galian perkerasan aspal yang dilaksanakan atau tanpa menggunakan mesin

Cold Milling. Maka penggalian terhadap material diatas atau dibawah batas galian yang

ditentukan haruslah seminimum mungkin. Bila mana pembongkaran dilaksanakan

tanpa Cold Milling Machine maka tepi lokasi yang digali harus digergaji atau dipotong

dengan jeck hammer sedemikian rupa agar pembongkaran yang berlebihan dapat

dihindarkan. Bialamana material pada permukaan dasar hasil galian terlepas atau rusak

akibat dari pelaksanaan penggalian tersebut harus dipadatkan dengan merata atau

Metode Pelaksanaan 23
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok lalu dipadatkan dengan

merata sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

Pada pekerjaan galian pada perkerasan beraspal yang ada, material yang terdapat

pada permukaan dasar gallian, menurut petunjuk Direksi Pekerjaan adalah material

yang lepas, lunak atau tergumpal atau hal – hal lain yang tidak memenuhi syarat, maka

material harus dipaadatkan dengan merata atau dibuang seluruhnya dan diganti

dengan material yang cocok sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine

Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine ini

meliputi semua pekerjaan galian (pengerukan) pada badan jalan, hasil galian diangkut

pada lokasi yang telah ditentukan, pembersihan hasil galian.

1.) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,

personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan

dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.

2) Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal

dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work)

3) Menentukan titik galain dan lokasi buangan material galian

c) Hasil galian diangkut dengan dump truk dibuang ke lokasi yang telah ditentukan.

d) Hasil galian dibersihkan dan dirapikan.

Metode Pelaksanaan 24
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Galian Perkerasan Berbutir

Galian perkerasan berbutir mencakup galian pada perkerasan beraspal lama dan

pembuangan bahan perkerasan berbutir yang tidak terpakai seperti yang ditunjukkan

dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

 Konfirmasi Pekerjaan Perkiraan Kuantitas: dapat dilihat pada daftar kuantitas

 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor

 Bahan : tidak diperlukan

 Peralatan yang digunakan : Excavator, Alat bantu

 Kapasitas Produksi/hari : kapasitas alat yang menentukan

adalah Excavator, 80-140 Hp

 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-

dpt disertakan bila diperlukan)

 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu

Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Uraian Pekerjaan

a) Pekerjaan ini akan mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau

penumpukan tanah atau batu atau bahan lain yang diperlukan untuk penyelesaian dari

pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 25
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

b) Pemanfaatan kembali bahan galian ini harus mendapat persetujuan terlebih

dahulu oleh Direksi Pekerjaan sebelum bahan ini dipandang cocok untuk proses daur

ulang. Material lama bekas galian harus diatur penggunaan/penempatannya oleh

Direksi Pekerjaan.

Toleransi Dimensi

a) Kelandaian akhir, garis dan dan formasi sesudah galian selain galian perkersan

beraspal dan/atau perkerasan beton tidak berbeda lebih tinggi dari 2 cm atau lebih

rendah dari 3 cm pada setiap titik, dan 1 cm pada setiap titik untuk galian bahan

perkerasan lama.

b) Pemotongan permukaan lereng yang telah selesai tidak boleh berbeda dari garis

profil yang disyaratkan melampaui 10 cm untuk tanah dan 20 cm untuk batu di mana

pemecahan batu yang berlebihan tak dapat terhindarkan.

c) Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap

aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk

menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan

a. Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai

pekerjaan, Penyedia Jasa akanmenyerahkan kepada Direksi Pekerjaan, gambar detil

penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum operasi

pembersihan, memasang patok – patok batas galian, dan penggalian yang akan

Metode Pelaksanaan 26
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

dilaksanakan.

b. Penyedia Jasa akan menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan metode kerja dan

gambar detil seluruh struktur sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk

digunakan, seperti penyokong (shoring), pengaku (bracing), cofferdam, dan dinding

penahan rembesan (cutoff wall), dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh

persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang akan

dilindungi oleh struktur sementara yang diusulkan.

c. Penyedia Jasa akan memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap galian untuk

tanah dasar, formasi atau pondasi yang telah selesai dikerjakan, dan bahan landasan

atau bahan lainnya tidak boleh dihampar sebelum kedalaman galian, sifat dan

kekerasan bahan pondasi disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan, seperti yang

disebutkan dalam Pasal 3.1.2. Spesifikasi.

Pengamanan Pekerjaan Galian

a) Penyedia Jasa akan memikul semua tanggung jawab dalam menjamin

keselamatan pekerja, yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan

yang ada di sekitar lokasi galian.

b) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng galian akan dijaga tetap stabil

sehingga mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus

dipertahan-kan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang

memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil.

Metode Pelaksanaan 27
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa akan menyokong atau mendukung struktur di

sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh

pekerjaan galian tersebut

c) Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya

tidak diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit untuk

gorong-gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau

struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun

kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.

d) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut-off wall) atau cara lainnya untuk

mengalihkan air di daerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan cukup

kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapat membanjiri tempat kerja

dengan cepat, tidak akan terjadi.

e) Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian

dan harus bekerja di bawah permukaan tanah, maka Penyedia Jasa harus

menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya

memantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian

cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat

kerja galian.

f) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade)

yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap

galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu

Metode Pelaksanaan 28
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta

lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan, sesuai

dengan yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

g) Ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.8, Manajemen dan Keselamatan Lalu

Lintas pada spesifikasi teknis, diterapkan pada seluruh galian di Ruang Milik Jalan.

Jadwal Kerja

a) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi akan dibatasi sepadan

dengan pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang mulus (sound),

dengan mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat hujan dan

gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya.

b) Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-operasi

pekerjaan lainnya, Penyedia Jasa akan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu atas

jadwal gangguan tersebut dari pihak yang berwenang dan juga dari Direksi Pekerjaan .

Kondisi Tempat Kerja

a) Seluruh galian akan dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa akan

menyediakan semua bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk

pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase

sementara, dinding penahan rembesan (cut off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai

di lapangan harus senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak

akan terjadi gangguan dalam pengeringan dengan pompa.

Metode Pelaksanaan 29
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

b) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain

dimana air tanah rembesan (ground water seepage) mungkin sudah tercemari, maka

Penyedia Jasa akan senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air bersih

yang akan digunakan oleh pekerja sebagai air cuci, bersama-sama dengan sabun dan

desinfektan yang memadai.

Perbaikan Terhadap Pekerjaan Galian yang Tidak Memenuhi Ketentuan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan, sepenuhnya menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa sebagai

berikut:

i. Lokasi galian dengan garis dan ketinggian akhir yang melebihi garis dan

ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan

Direksi Pekerjaan harus digali lebih lanjut sampai memenuhi toleransi yang disyaratkan.

ii. Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang ditunjukkan

dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, atau

lokasi yang mengalami kerusakan atau menjadi lembek, harus ditimbun kembali

dengan bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat sebagaimana yang

diperintahkan Direksi Pekerjaan.

iii. Galian pada perkerasan lama dengan dimensi dan kedalaman melebihi yang

telah ditetapkan, harus diisi kembali dengan menggunakan bahan yang sama dengan

perkerasan lama sampai dimensi dan kedalaman yang ditetapkan.

Metode Pelaksanaan 30
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Utilitas Bawah Tanah

a) Penyedia Jasa akan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi tentang

keberadaan dan lokasi utilitas bawah tanah dan untuk memperoleh dan membayar

setiap ijin atau wewenang lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan galian yang

diperlukan dalam Kontrak.

b) Penyedia Jasa akan bertanggungjawab untuk menjaga dan melindungi setiap

utilitas bawah tanah yang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluran bawah

tanah lainnya atau struktur yang mungkin dijumpai dan untuk memperbaiki setiap

kerusakan yang timbul akibat operasi kegiatannya.

Restribusi untuk Bahan Galian

Bilamana bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat, agregat untuk campuran

aspal atau beton atau bahan lainnya diperoleh dari galian sumber bahan di luar ruang

milik jalan, Penyedia Jasa harus melakukan pengaturan yang diperlukan dan memb

ayar konsesi dan restribusi kepada pemilik tanah maupun pihak yang berwenang untuk

ijin menggali dan mengangkut bahan-bahan tersebut.

Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian

a) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-

batas dan lingkup kegiatan bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif

untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.

b) Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut

Metode Pelaksanaan 31
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

(peat), sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang

menurut pendapat Direksi Pekerjaan akan menyulitkan pemadatan bahan di atasnya

atau yang mengakibatkan setiap kegagalan atau penurunan (settlement) yang tidak

dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat untuk

digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.

c) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian

yang tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk digunakan sebagai bahan timbunan,

harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa di luar Ruang Milik Jalan (Rumija)

seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

d) Penyedia Jasa akan bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya

yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak

memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian, juga

termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dengan jarak tidak

melebihi yang disyaratkan, dan perolehan ijin dari pemilik atau penyewa tanah dimana

pembuangan akhir tersebut akan dilakukan.

e) Bahan hasil galian struktur yang surplus, tidak boleh diletakkan di daerah aliran

agar tidak mengganggu aliran dan tidak merusak efisiensi atau kinerja dari struktur.

Tidak ada bahan hasil galian yang boleh ditumpuk sedemikian hingga membahayakan

seluruh maupun sebagian dari pekerjaan struktur yang telah selesai.

Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara

Metode Pelaksanaan 32
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

a) Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, semua struktur sementara

seperti cofferdam atau penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) harus dibongkar

oleh Penyedia Jasa setelah struktur permanen atau pekerjaan lainnya selesai.

Pembongkaran harus dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu atau merusak

struktur atau formasi yang telah selesai.

b) Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik

Penyedia Jasa atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dapat

dipergunakan untuk pekerjaan permanen dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang

relevan sesuai dengan yang terdapat dalam Daftar Penawaran.

c) Setiap bahan galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam

saluran air harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan berakhir sedemikian rupa

sehingga tidak mengganggu saluran air.

d) Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh

Penyedia Jasa harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi

dan lereng yang stabil dan saluran drainase yang memadai.

Prosedur Penggalian

1) Prosedur Umum

a) Penggalian akan dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang

ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup

pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk

Metode Pelaksanaan 33
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan

lama.

b) Pekerjaan galian akan dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin

terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang

terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau

lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat,

maka bahan tersebut akan seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan

timbunan yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

c) Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada

garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan

maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan

tersebut akan digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata.

Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh

tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm akan

dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali

dengan bahan yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.

d) Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian,

Penyedia Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk

memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat

mencegah aliran tersebut mengalir masuk ke dalam galian yang telah terbuka.

2) Galian Berupa Pemotongan

Metode Pelaksanaan 34
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

a) Perhatian harus diberikan agar tidak terjadi penggalian yang berlebihan. Metode

penggalian dan pemangkasan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Papan pengarah

profil harus dipasang pada setiap penampang dengan interval 50 meter pada puncak

dari semua pengarah untuk pemotongan yang menunjukkan posisi dan lereng

pengarah rancangan. Papan pengarah profil harus terpasang pada tempatnya sampai

pekerjaan galian selesai dan sampai Direksi Pekerjaan telah memeriksa dan menyetujui

pekerjaan tersebut.

b) Galian pada tanah lebih baik dipangkas dengan grader yang dilengkapi dengan

pisau yang dapat dimiringkan atau dengan excavator. Pekerjaan ini harus sesuai

dengan garis yang ditunjukkan oleh papan pengarah profil. Semua tindakan harus

dilakukan segera setelah penggalian selesai tanpa menunggu selesainya seluruh

pekerjaan galian, untuk mencegah kerusakan pada permukaan hasil pemotongan.

Tindakan yang demikian dapat termasuk penyediaan saluran penangkap, saluran

lereng untuk galian, penanaman rumput atau tindakan-tindakan lainnya.

c) Singkapan batu haruslah dipisahkan terlebih dahulu dengan pengeboran sampai

dalam atau peledakan jika disetujui atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan .

d) Semua permukaan pemotongan harus dibersihkan dari setiap bahan yang lepas

yang akan menjadi berbahaya setelah pekerjaan selesai. Permukaan batu atau

singkapan batu harus dibersihkan dengan cara manual bilamana dipandang perlu oleh

Direksi Pekerjaan.

e) Bilamana kondisi permukaan tanah yang tak terduga dihadapi pada lokasi

Metode Pelaksanaan 35
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

manapun yang mungkin menyebabkan ketidak-stabilan permukaan lereng hasil

pemotongan, tindakan-tindakan yang diperlukan harus dilakukan untuk menjamin

kestabilannya. Perubahan-perubahan yang perlu harus disetujui sebelum penggalian

berikutnya. Semua perubahan akan tunduk pada perintah atau persetujuan

terlebihdahulu dari Direksi Pekerjaan.

3) Galian Tanah Lunak, Tanah Ekspansif, atau Tanah Dasar Berdaya Dukung Sedang

Selain Tanah Organik atau Tanah Gembut

Tanah Lunak didefinisikan sebagai setiap jenis tanah yang mempunyai CBR lapangan

kurang dari 2%. Tanah Dasar dengan daya dukung sedang didefinisikan sebagai setiap

jenis tanah yang mempunyai CBR hasil pemadatan sama atau di atas 2% tetapi kurang

dari nilai rancangan yang dicantumkan dalam Gambar, atau kurang dari 6% jika tidak

ada nilai yang dicantumkan. Tanah ekspansif didefinisikan sebagai tanah yang

mempunyai Pengembangan Potensial lebih dari 5%.

Bilamana tanah lunak, ekspansif atau berdaya dukung rendah terekspos pada tanah

dasar hasil galian, atau bilamana tanah lunak atau ekspansif berada di bawah timbunan

maka perbaikan tambahan berikut ini diperlukan:

a. Tanah lunak harus ditangani seperti yang ditetapkan dalam gambar rencana

antara lain :

i. dipadatkan sampai mempunyai kapasitas daya dukung dengan CBR lapangan

lebih dari2% atau

Metode Pelaksanaan 36
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

ii. distabilisasi atau

iii. dibuang seluruhnya atau digali sampai di bawah elevasi tanah dasar dengan

kedalaman yang ditunjukkan dalam gambar atau jika tidak maka dengan kedalaman

yang diberikan dalam Tabel 3.1.2.(1) dan 3.1.2.(2) spesifikasi teknis, kedalaman galian

dan perbaikan untuk peningkatan tanah dasar haruslah diperiksa atau diubah oleh

Direksi Pekerjaan, berdasarkan percobaan lapangan.

b. Tanah ekspansif harus dibuang sampai kedalaman 1 meter di bawah elevasi

permukaan tanah dasar rencana.

c. Tanah Dasar berdaya dukung sedang digali sampai kedalaman tebal lapisan

penopang seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.

Galian harus tetap dijaga agar bebas dari air pada setiap saat terutama untuk tanah

lunak dan ekspansif, untuk memperkecil dampak pengembangan. Setiap perbaikan

yang tidak disyaratkan khusus dalam Gambar harus disetujui terlebih dahulu atau

sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 37
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN

Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemerosesan, pengangkutan, penghamparan,

pembahasan dan pemadatan agregat diatas permukaan yang telah disiapkan dan telah

diterima sesuai dengan detil yang ditun jukkan dalam gambar dan sesuai dengan

perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregat yang telah selesai

sesuai dengan yang disyaratkan. Pemerosesan meliputi, bila perlu, pemecahan,

pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk

menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi.

Pekerjaan ini Mencakup :

- Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas

 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor

 Bahan : Tidak diperlukan

 Peralatan yang digunakan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor

Grader

Metode Pelaksanaan 38
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas alat yang menentukan

adalah Dump Truck

 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-

dpt disertakan bila diperlukan)

 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu

Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Apabila peralatan minimal yang diusulkan tidak mencukupi untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai jadwal maka penyedia jasa akan menambah peralatan sesuai

kebutuhan.

LAPIS FONDASI AGREGAT KELAS A

Lapis pondasi agregat kelas A dilaksanakan pada pelebaran perkerasan jalan sesuai

lokasi yang ditunjukkan dalam gambar rencana .

Pemasangan rambu lalu lintas dengan jarak yang cukup untuk keselamatan pekerja

dan pemakai jalan.

Di Base Camp/Stone Crusher, material untuk Agregat Kelas A dicampur dengan

Blending Equipment dan Whell Loader sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi

teknis. Pengangkutan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

Penghamparan material menggunakan Motor Grader, tebal hampar gembur

disesuaikan untuk mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan.

Metode Pelaksanaan 39
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Pemadatan dilakukan Tandem Roller dan apabila diperlukan dapat ditambahkan

pemadatan dengan Tire Roller, dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tank

apabila diperlukan. Pemadatan dilakukan dengan beberapa lintasan untuk mencapai

kepadatan yang sempurna.

Sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test

kepadatan / sand cone pada Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang sudah padat dan

apabila sudah memenuhi syarat dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan aspal .

Peralatan yang dipergunakan : Whell Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem

Roller, Water Tank dan Alat Bantu.

Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Agregat Kelas A :

1. Penyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat

a. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu

jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan

lama harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan Seksi 8.1 dan 8.2 dari

Spesifikasi ini.

b. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan

perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi

yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya, sesuai

dengan Seksi 3.3, 4.1, 4.2 atau 5.1 dari Spesifikasi ini, sesuai pada lokasi

dan jenis lapisan yang terdahulu.

c. Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat,

Metode Pelaksanaan 40
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

sesuai dengan butir (a) dan (b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan

persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke

depan dari rencana akhir lokasi penghamparan Lapis Pondasi pada setiap

saat. Untuk perbaikan tempat-tempat yang kurang dari 100 meter

panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum lapis

pondasi agregat dihampar.

d. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung di atas permukaan

perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam

kondisi tidak rusak, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran

pada permukaan perkerasan aspal lama agar meningkatkan tahanan geser

yang lebih baik.

2. Penghamparan

a. Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang

merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan

dalam Pasal 5.1.3.3. Kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata.

b. Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata

agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang

disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-

lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.

c. Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu

metode yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel

agregat kasar dan halus.Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau

dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.

Metode Pelaksanaan 41
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

d. Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali

ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh

melebihi 20 cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

3. Pemadatan

a. Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus

dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan

disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari

kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan

oleh SNI 1743 : 2008, metode D.

b. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda

karet digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja

dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari Lapis

Pondasi Agregat.

c. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam

rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air

optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh

kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI

1743 : 2008, metode D.

d. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit

demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang

ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan

bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan

harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis

Metode Pelaksanaan 42
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

tersebut terpadatkan secara merata.

e. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau

mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat

lainnya yang disetujui.

4. Pengujian

a. Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan

awal harus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus

mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.2.5

minimum pada tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan,

yang dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada

sumber bahan tersebut.

b. Setelah persetujuan mutu bahan Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan,

seluruh jenis pengujian bahan harus diulangi lagi, bila menurut pendapat

Direksi Pekerjaan, terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.

c. Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan

untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi peker-

jaan. Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksipaling

sedikit harus meliputi tidak kurang dari lima (5) pengujian indeks plastisitas,

lima (5) pengujian gradasi partikel, dan satu (1) penentuan kepadatan kering

maksimum menggunakan SNI 1743 : 2008, metode D. Pengujian CBR harus

dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 43
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,

mengunakan SNI 2827 : 2008. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalaman

lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh

berselang lebih dari 200 m.

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan

yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis

Resap Pengikat dihampar di atas permukaan pondasi tanpa bahan pengikat Lapis

Pondasi Agregat, sedangkan Lapis Perekat dihampar di atas permukaan bebahan

pengikat (seperti: Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dan di atas semen

Tanah, RCC, CTB, Perkerasan beton, dll).

Pekerjaan Pengaspalan meliputi :

a) Lapis Resap Pengikat

b) Lapis Perekat – Aspal Cair

c) Laston Lapis Aus ( AC – WC )

d) Bahan Anti Pengelupasan

Kontraktor dalam setiap melaksanakan pekerjaan pengaspalan harus terlebih dahulu

mengajukannya secara tertulis kepada pihak Direksi Pekerjaan untuk persetujuan.

Rambu - rambu lalu lintas dipersiapkan secukupnya dan menempatkan personil

Metode Pelaksanaan 44
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

pengatur lalu lintas dilapangan selama pekerjaan berlangsung. Pengendalian lalu lintas

dengan sistim bergantian menggunakan setengah badan jalan pada saat pelaksanaan

pekerjaan dan menempatkan tenaga dilengkapi alat komunikasi untuk mengatur trafik.

Setelah selesai pekerjaan pen gaspalan setiap ha rinya, semua peralatan penga spalan

ditempatkan pada lokasi yang memungkinkan sehingga tidak mengganggu kelancaran

lalu lintas.

Tahapan pelaksanaan :

Kontraktor bersama sama dengan pihak Direksi Pekerjaan melaksanakan Trial

Lapangan pada lokasi dan panjang jalan yang disepakati, kemudian dilanjutkan dengan

pengujian laboratorium.

Setelah hasil pengujian selesai dilaksanakan dan Direksi Pekerjaan memerintahkan

untuk melanjutkan pelaksanaan dengan acuan hasil dari pengujian yang telah disetujui.

Pekerjaan Resap Pengikat – Aspal Cair Emulsi

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas

 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor

 Bahan : Aspal, Kerosene

 Peralatan yang digunakan : Asphalt Distributor, Air Compressor

 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas Asphalt Distributor yang

digunakan, Yaitu +- 33600 Liter

Metode Pelaksanaan 45
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-

dpt disertakan bila diperlukan)

 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu

Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Pada pekerjaan Lapis resap pengikat – aspal cair emulsi digunakan sebagai lapis resap

pengikat antara lapis pondasi agregat dengan Lapisan aspal baru.

Lapis Perekat disemprotkan ke permukaan dengan menggunakan Asphalt Distributor

dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan compressor

untuk menghilangkan debu dan bahan organik yang terdapat pada permukaan jalan.

Pemakaian / m2 disesuaikan dengan spesifikasi Teknis. Untuk mengetahui pemakaian

lapis perekat per m2 digunakan pengambilan sample dengan menggunakan paper test

dan dilaksanakan pengujian.

Bahan yang digunakan : Asphalt emulsi reaksi cepat (rapid setting) yang memenuhi

ketentuan SNI 03-6932-2002 atau SNI 03-4798-1998. Pen ggu naan asph alt emulsi

yang diencerkan den gan perbandingan 1 bagian air bersih dan 1 bagian asphalt emulsi

dengan syarat tersedia alat pengaduk mekanik yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Peralatan yang digunakan : Asphalt Distributor dan Air Compressor.

Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Cair

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas

Metode Pelaksanaan 46
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor

 Bahan : Aspal, Kerosene

 Peralatan yang digunakan : Asphalt Distributor, Air Compressor

 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas Asphalt Distributor yang

digunakan, Yaitu +- 33600 Liter

 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-

dpt disertakan bila diperlukan)

 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu

Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Pada pekerjaan Lapis perekat – aspal cair digunakan sebagai lapis perekat antara

perkerasan aspal lama / existing aspal dengan Laston Lapis Antara (AC - BC) dan lapis

perekat antara Laston Lapis Antara.

Lapis Perekat disemprotkan ke permukaan dengan menggunakan Asphalt Distributor

dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan compressor

untuk menghilangkan debu dan bahan organik yang terdapat pada permukaan jalan.

Pemakaian / m2 disesuaikan dengan spesifikasi Teknis. Untuk mengetahui pemakaian

lapis perekat per m2 digunakan pengambilan sample dengan menggunakan paper test

dan dilaksanakan pengujian.

Bahan yang digunakan : Asphalt emulsi reaksi cepat (rapid setting) yang memenuhi

ketentuan SNI 03-6932-2002 atau SNI 03-4798-1998. Pen ggu naan asph alt emulsi

yang diencerkan den gan perbandingan 1 bagian air bersih dan 1 bagian asphalt emulsi

Metode Pelaksanaan 47
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

dengan syarat tersedia alat pengaduk mekanik yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Peralatan yang digunakan : Asphalt Distributor dan Air Compressor.

Laston Lapis Aus ( Ac – Wc )

Lapis Perekat – Aspal Cair disemprotkan ke permukaan dengan menggunakan Asphalt


Distributor dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan
compressor untuk menghilangkan debu dan material lepas yang terdapat pada
permukaan jalan.

Campuran AC - WC diproduksi di Asphalt Mixing Plant dengan komposisi Agregat batu


pecah mesin, Aspal Ke ras, Bahan Pengisi ( Filler) Tamba ha n semen, Bahan Anti
Pengelupasan sesuai dengan Spesifikasi.

Pada dasarnya pelaksanaan pekerjan ini sama dengan pelaksanaan AC–BC,


Penghamparan AC–WC dilaksanakan setelah penyemprotan Lapis Perekat – Aspal Cair.

Setelah pekerjaan AC - WC telah selesai, dilaksanakan bersama – sama Test Core Drill
pada lapisan.

AC - WC dan dilanjutkan dengan pengujian laboratorium. Terhadap pekerjaan yang


tidak memenuhi syarat dilaksanakan perbaikan.

Peralatan untuk produksi dipergunakan : Whell Loader, AMP, Genset dan untuk
pengangkutan menggunakan Dump Truck, Peralatan penghamparan dan pemadatan
hotmix dipergunakan alat antara lain : Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Tire
Roller, Alat Bantu.

Metode Pelaksanaan 48
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

DIVISI 7. STRUKTUR

Pekerjaan ini mencakup :

- Penyediaan Baja Struktur Grade 345 (Kuat Leleh 345 MPa)

- Pemasangan Baja Struktur

- Pasangan Batu

- Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis

PENYEDIAAN BAJA STRUKTUR GRADE 345 (KUAT LELEH 345 MPA)

PENGADAAN MATERIAL STRUKTUR BAJA

Semua bahan atau komponen baja untuk pemasangan struktur jembatan rangka baja

yang telah Penyedia sebelumnya oleh Pemilik dan disimpan dalam satu depot

penyimpanan berbagai peralatan Pemilik atau lebih. Bahan untuk setiap struktur

jembatan yang diberikan dapat baru atau pernah dipasang sebelumnya pada lokasi

lain.

Ketentuan bahan dan prosedur pemasangan untuk setiap stukrtur jembatan yang

diberikan dapat berbeda-beda menurut sumber sistem patent bahan yang telah dibeli

sebelumnya oleh Penyedia Jasa.

Metode Pelaksanaan 49
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Semua Spesifikasi dan ukuran sudah harus mendapat persetujuan dari direksi

Pekerjaan.

Adapun Urutan Kerjanya adalah sebagai Berikut :

1.Baja yang telah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan disiapkan oleh pabrik dan dimuat ke

Tronton/Truck

2. Mengangkut ke lokasi Jembatan

3. Menurunkan dari tronton menggunakan Crane.

Penanganan dan Penyimpanan

Seluruh bahan harus disimpan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi ini dengan

ketentuan tambahan berikut :

a) Seluruh bagian struktur baja dan bentuk lainnya harus ditempatkan di atas

penyangga kayu atau penahan gelincir di atas gudang atau tempat penyim-panan ayng

mempunyai drainase yang memadai.

b) Bagian struktur berbentuk balok I atau profil kanal harus disimpan dengan bagian

badan (web) balok dalam posisi tegak untuk mencegah tergenangnya air dan

tertahannya kotoran pada bagian badan (web) balok tersebut.

c) Semua komponen sejenis harus disimpan di suatu tempat untuk kemudahan

pengenalan dan selama penyimpanan semua komponen harus diletakkan sedemikian

rupa sehingga semua tanda pengapalan pada komponen tersebut dapat ditemukan

tanpa menggeser atau memindah komponen yang berse-belahan.

Metode Pelaksanaan 50
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

d) Seluruh baut dan perlengkapan kecil harus disimpan dalam penampung atau kaleng

di lokasi yang kering dan tidak terekspos cuaca.

PEMASANGAN BAJA STRUKTUR

Pekerjaan pemasangan akan mencakup sebagaimana yang diperlukan, penanganan,

pemeriksaan, identifikasi dan penyimpanan semua bahan pokok lepas, pemasangan

perletakan, pra-perakitan, peluncuran dan penempatan posisi akhir struktur jembatan,

pencocokan komponen lantai jembatan (deck) dan operasi lainnya yang diperlukan untuk

pemasangan struktur jembatan rangka baja sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi.

a) Perakitan awal seluruh komponen utama struktur jembatan termasuk beban pengimbang

(counter-balance) yang cocok, pada penyangga sementara yang telah disiapkan, dengan

demikian struktur yang terpasang dapat secara bertahap diluncurkan dari satu ujung

jembatan ke ujung jembatan lainnya.

b) Perakitan bertahap komponen utama struktur jembatan dimulai dari struktur rangka

jangkar yang telah dipersiapkan sebelumnya pada satu ujung jembatan.

Bahan-bahan yang disediakan untuk jembatan akan dipasang dengan dua prosedur pokok

pemasangan jembatan akan termasuk, tapi tidak boleh dibatasi, seperti berikut ini :

a)Pemasangan Dengan Cara Peluncuran

Seluruh panel rangka utama termasuk batang-batang penulangan jika diperlu-kan, semua

Metode Pelaksanaan 51
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

trasom, ikatan angin, pengaku vertikal, alat penggaru, patok dan perletakan sendi bersama

dengan semua perlengkapan pengaku, pengangkat, penyambung, perangkat penyambung

antar struktur rangka (linking steel), perkakas kecil untuk merakit dan komponen peluncuran

tambahan seperti rol perakitan, rol peluncur, rol pendaratan, peralatan dongkrak hidrolik

dan bahan untuk perakitan kerangka pengimbang dan ujung peluncuran (launching nose).

b) Pemasangan Dengan Perakitan Bertahap

Seluruh kerangka utama termasuk bagian elemen-elemen batang, diagonal, gelagar

melintang, pengaku (bracing), patok, balok (stringer), pelat buhul, pelat sambungan,

sandaran (railing), perletakan jenis neoprene, bersama dengan seluruh penyambung yang

diperlukan, perangkat penyambung antar struktur rangka, dongkrak hidrolik, perkakas kecil

untuk merakit dan bahan untuk perakitan struktur rangka jangkar.

Tergantung pada rancangan patent dari struktur jembatan rangka baja yang akan dipasang,

Pemilik juga dapat menyediakan bahan untuk pemasangan seluruh lantai jembatan,

termasuk semua unit lantai pra-fabrikasi, kerb, klem, baut dan perlengkapan lainnya, atau

dapat menyediakan semua balok (stringer) baja yang diperlukan, perletakan dan

perlengkapan untuk pelaksanaan acuan lantai untuk penempatan lantai kayu yang akan

dilintasi kendaraan.   Bilamana suatu lantai kayu untuk lintasan kendaraan disediakan,

maka papan dan kerb dari kayu akan dipasok oleh Kontraktor.

Penanganan dan Penyimpanan

Seluruh bahan harus disimpan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi ini dengan ketentuan

Metode Pelaksanaan 52
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

tambahan berikut :

a) Seluruh bagian struktur baja dan bentuk lainnya harus ditempatkan di atas penyangga

kayu atau penahan gelincir di atas gudang atau tempat penyim-panan ayng mempunyai

drainase yang memadai.

b) Bagian struktur berbentuk balok I atau profil kanal harus disimpan dengan bagian badan

(web) balok dalam posisi tegak untuk mencegah tergenangnya air dan tertahannya kotoran

pada bagian badan (web) balok tersebut.

c) Semua komponen sejenis harus disimpan di suatu tempat untuk kemudahan pengenalan

dan selama penyimpanan semua komponen harus diletakkan sedemikian rupa sehingga

semua tanda pengapalan pada komponen tersebut dapat ditemukan tanpa menggeser atau

memindah komponen yang berse-belahan.

d) Seluruh baut dan perlengkapan kecil harus disimpan dalam penampung atau kaleng di

lokasi yang kering dan tidak terekspos cuaca.

Penggantian Komponen Yang Hilang Atau Rusak Berat

Bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, komponen yang hilang atau rusak berat

seperti yang dicatat menurut spesifikasi belum diterima dari Pemilik, maka  harus

disediakan oleh Kontraktor.  Dalam hal ini, Kontraktor harus menjamin bahwa semua

komponen baru yang dipasok terdiri dari bahan yang setara atau lebih baik dari spesifikasi

pabrik aslinya, dan semua komponen fabrikasi dibuat, diselesaikan dan ditandai dengan

teliti sesuai dengan dimensi dan toleransi seperti ditunjukkan dalam gambar kerja dari

pabrik aslinya.

Metode Pelaksanaan 53
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Penggantian komponen harus dilaksanakan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan diterima

oleh Direksi Pekerjaan. Sebagai tambahan, Direksi Pekerjaan dapat meminta sertifikat

bahan atau bukti pendukung lainnya atas sifat-sifat bahan yang dipasok bila dianggap

perlu.

Perbaikan Komponen Yang Agak Rusak 

Bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, maka komponen yang dicatat dalam

keadaan agak rusak saat diterima dari Pemilik harus diperbaiki oleh Kontraktor. Perbaikan

yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan harus dibatasi pada pelurusan pelat-pelat yang

bengkok dan komponen minor lainnya, perbaikan retak yang bukan karena kelelahan di

bengkel dengan pengelasan dan pengembalian kondisi lapisan permukaan yang rusak. 

Pekerjaan perbaikan tersebut harus dilaksanakan pada bengkel yang disetujui sesuai

dengan petunjuk dari Direksi Pekerjaan dengan ketentuan berikut ini :

a) Pelurusan Bahan Yang Bengkok

Pelurusan pelat dan komponen minor dari bentuk-bentuk lainnya harus dilak-sanakan

menurut cara yang tidak akan menyebabkan keretakan atau kerusakan lainnya. Logam

tidak boleh dipanaskan kecuali kalau diijinkan oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana dilakukan

pemanasan maka temperatur tidak boleh lebih tinggi dari warna “merah cherry tua” yang

dihasilkan.

Bilamana pemanasan telah disetujui untuk pelurusan komponen yang meleng-kung atau

bengkok, logam harus didinginkan selambat mungkin setelah peker-jaan pelurusan selesai. 

Metode Pelaksanaan 54
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Setelah pendinginan selesai permukaan logam harus diperiksa dengan teliti apakah terjadi

keretakan akibat pelurusan tersebut.  Bahan yang retak tidak boleh digunakan dan seluruh

bahan harus diganti sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.

b) Perbaikan Hasil Pengelasan Yang Retak

Hasil pengelasan yang retak atau rusak pada komponen yang dilas di bengkel harus

dikupas, disiapkan dan dilas ulang dengan teliti menurut standar pengelasan yang

ditentukan pabrik pembuatnya sesuai dengan mutu atau mutu-mutu bahan yang akan

dilas.  Prosedur pengelasan yang akan dipakai untuk pekerjaan perbaikan harus dirancang

sedemikian hingga dapat mem-perkecil setiap distorsi pada elemen komponen yang

sedang diperbaiki, agar toleransi fabrikasi yang ditentukan pabrik pembuatnya dapat

dipertahankan.

c) Perbaikan Lapisan Permukaan Yang Rusak

Sebagian besar komponen baja yang disediakan oleh Pemilik mempunyai penyelesaian

akhir pada permukaan dengan galvanisasi  celup panas.  Bila-mana permukaan bahan

yang dipasok terdapat lapisan yang dalam keadaan rusak, maka pengembalian kondisi

pada tempat-tempat yang rusak harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan penyiapan

permukaan dan pengecatan yang diuraikan dalam Spesifikasi, untuk perbaikan permukaan

yang digalvanisasi dengan proses celup panas.

PASANGAN BATU

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk tembok penahan tanah. Setelah adanya

shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan

persiapan antara lain .

Metode Pelaksanaan 55
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

a. Membuat dan memasang patok-patok bowplank pada lokasi pemasangan batu.

b. Men yediakan material, alat dan tenaga di lapan gan un tuk melaksanakan

pekerjaan pasangan batu

Sebelum digunakan batu dibrsihkan dan dibasahi seluruh permukaannya dan

harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus pada arah tegangan pokok. Semen,

pasir dan air dicampur menjadi mortar dengan concrete mixer dengan membuat

takaran perbandingan campurannya.

Pasangan batu dikerjakan sesuai dengan bentuk , ukuran dalam gambar

rencana

Setiap batu harus diberi alas adukan dan setiap celah atau sambungan diisi

padat dengan mortar.

Pada dinding pasangan dibuat pipa resapan / suling – suling dari bahan pipa

PVC. Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer, Water Tanker dan Alat

Bantu lainnya.

BRONJONG DENGAN KAWAT YANG DILAPISI GALVANIS

Pekerjaan bronjong dilaksanakan pada lokasi sesuai gambar rencana . Bahan – bahan

untuk pekerjaan bronjong yaitu batu kali / belah dan kawat bronjong didatangkan ke

lokasi pekerjaan . kawat bronjong dianyam disekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan

ukuran yang terdapat dalam gambar kerja .

Metode Pelaksanaan 56
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Galian tanah pondasi dilaksanakan sampai mencapai tanah keras setelah terlebih

dahulu membuat bowplank sebagai acuan untuk melaksanakan pekerjaan galian

pondasi.

Pemasangan Bronjong

Matras bronjong yang telah dianyam diletakkan pada pondasi yang telah selesai digali

Tiap bronjong diberi sekat sehingga membentuk bidang dengan ukuran dalam gambar

kerja. Untuk pengisian bronjong dipergunakan batu padas/batu belah dengan ukuran

antara 15 - 20 cm juga dapat dipergunakan batu-batu dengan ukuran yang lebih kecil

dengan syarat batu tidak boleh lolos dari lubang anyaman bronjong kawat dan harus

dengan persetujuan dari Pengawas Lapangan .

Tahapan awal palaksanaan , mendatangkan material kawat bronjong ke lokasi

pekerjaan dan disimpan di barak / gudang . Batu kali / batu belah yang terlebih dahulu

disetujui sumbernya / quarry didatangkankan dan penempatannya di lokasi pekerjaan

diusahakan tidak mengenai badan jalan agar pengguna jalan tidak terganggu . Kawat

bronjong dianyam sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ditentukan dalam gambar

kerja yang sudah disetujui .

Pekerjaan galian pondasi bronjong dilaksanakan dengan tenaga manusia sesuai

dimensi dalam gambar kerja , kemudian dilaksanakan pemeriksaan bersama Pengawas

Lapangan .

Keranjang / matras bronjong dibentangkan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi

Metode Pelaksanaan 57
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

yang benar

dengan menggunakan batang penarik sebelum pengisian batu kedalam keranjang /

matras bronjong .Sambungan antar keranjang harus sangat kuat , setiap segi enam

harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara

segi enam paling tepi paling sedikit satu lilitan . Kawat pengikat harus ditinggalkan 15

cm sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan kedalam keranjang .

Batu dimasukkan satu persatu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga

seminimal mungkin . Keranjang bronjong yang telah terisi setengah dari tingginya , dua

kawat pengaku horizontal dari muka ke belakang harus dipasang , selanjutnya

keranjang diisi agak berlebih agar terjadi penurunan ( settlement ) . Sisi luar batu yang

berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu

pada anyaman .

Setelah selesai pengisian tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik

atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat . Pemasangan keranjang

diatasnya , sambungannya harus dipasang berselang seling.

Metode Pelaksanaan 58
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN

Rehabilitasi jembatan tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan jalan, perbedaan yang

ada bahwa pada pada jembatan sering terjadi kerusakan-kerusakan di luar kemampuan

masyarakat untuk memperbaikinya, hal tersebut dikarenakan :

      Banyaknya bagian jembatan yang harus memiliki daya tahan struktural (kekuatan

dan keawetan) yang cukup tinggi, dan bagian ini tidak dapat diperbaiki dengan metode

yang sederhana saja.

      Banyak bagian jembatan yang dibuat dari bahan yang tidak mudah perbaikannya,

maka memerlukan suatu kemampuan khusus dan mungkin juga peralatan khusus.

      Perbaikan jembatan tidak cukup hanya penyumbangan tenaga kerja saja, akan tetapi

sering memerlukan pembelian bahan yang sulit terjangkau oleh kemampuan ekonomi

masyarakat.

      Perbaikan jembatan memerlukan sedikit keahlian untuk menentukan apakah

kerusakan yang ada merupakan struktural (berbahaya) atau hanya kerusakan kosmetik

(kecil dan tidak berbahaya).

Metode Pelaksanaan 59
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Tujuan dari rehabilitasi jembatan adalah untuk meningkatkan kondisi jembatan dari

kondisi yang sudah tidak layak untuk dilewati menjadi layak untuk dilewati kendaraan.

Dalam sistem manajemen, perlu dibuat suatu pedoman guna pelaksanaan

pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan yang seragam dan memberikan keyakinan

bahwa semua jembatan perlu dipelihara dan diperbaiki sesuai dengan kondisi dan

kebutuhannya secara efektif.

Pekerjaan ini mencakup :

- Penambahan (Patching)

- Pengecatan Dekoratif pada elemen struktur beton tebal 100 mikron

- Perkuatan Struktur dengan bahan FRP Laminasi jenis glass pada daerah kering

- Penggantian Baut Mutu Tinggi A325 Tipe 1 Diameter M25

- Pengecatan Struktur Baja Pada daerah kering tebal 240 Mikron

- Perbaikan Elemen Baja dengan cara pelurusan

- Penggantian dan Perbaikan Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug

- Penggantian elemen struktur baja grade 345 (Kuat leleh MPa)

- Penggentian dan Perbaikan Sambungan Siar Muai Asphaltic Plug

- Penggantian Pipa Penmyalur, Pipa Cucuran Baja diametr….. mm

PENAMBALAN (PATCHING)

Penambalan (patching) dilakukan untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan pada

badan jalan terutama pada lapisan perkerasan dengan penutup aspal.

Kerusakan - kerusakan yang dimaksud disini adalah kerusakan seperti adanya Lubang,

Jalan Bergelombang, Alur dengan kedalaman lebih dari 30 mm pada badan jalan,

Metode Pelaksanaan 60
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Ambles dengan kedalaman yang lebih dari 50 mm dan retak buaya dalam jumlah yang

besar.

Metode pelaksanaan pekerjaan patching adalah sebagai berikut:

 kenakan perlengkapan keselamatan bagi setiap pekerja dan Pasang rambu

peringatan atau barikade di sekitar lokasi pekerjaan.

 Beri tanda batas berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang bagian

permukaan perkerasan yang akan ditambal menggunakan cat atau kapur, salah

satu sisi tanda batas harus sejajar dengan sumbu jalan

 Gunakan asphalt cutter untuk memotong perkerasan beraspal sesuai dengan

tanda batas yang telah dibuat. pemotongan perkerasan beraspal dengan asphalt

cutter dapat dilihat pada video berikut:

 bongkar perkerasan beraspal secara manual dengan menggunakan alat bantu,

apabila tambalan cukup luas, pembongkaran dapat dilakukan dengan

menggunakan motor grader. Pembongkaran perkerasan beraspal tidak hanya

bagian lapis permukaan saja tapi harus mencakup tanah dasar dengan

kedalaman sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk direksi pekerjaan. 

 Tuangkan agregat Kelas A ke dalam lubang segera setelah selesai penggalian. 

 Lakukan pemadatan setiap lapis agregat sampai benar-benar padat

menggunakan alat pemadat seperti combination vibratory roller. Pada lapisan

Metode Pelaksanaan 61
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

agregat yang telah dipadatkan dilakukan pengujian dengan alat sand cone.

Kepadatan lapisan agregat harus sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan. 

 Semprotkan lapis resap pengikat (prime coat) dengan menggunakan asphalt

sprayer secara merata pada permukaan agregat. 

 Hamparkan campuran aspal di atas permukaan yang telah dilapis dengan resap

pengikat (prime coat)baik menggunakan alat penghampar atau secara manual,

campuran aspal yang ditebarkan harus sama atau setara dengan lapisan aspal

di sekitar lokasi penambalan (patching) kecuali diperintahkan berbeda oleh

direksi pekerjaan.

 Padatkan campuran aspal dengan combination vibratory roller atau dengat alat

lain yang disetujui direksi pekerjaan 

 Bersihkan tempat pekerjaan dari sisa-sisa pekerjaan agar tidak mengganggu

atau membahayakan para pengguna jalan.

Perbaikan dengan cara grounting – furnished

- Tahapan pelakanaan perbaikan dengan cara grouting, meliputi :

- Bersihkan permukaan beton yang akan di recovering sampai tidak mengandung

lapisan oli, debu, bahan lepas atau bahan asing Lainnya

- Basahi permukaan beton yang akan di recovering dengan air sampai lembab.

- Yakinkan bahwa jarak antar tulangan yang terlihat dengan beton dibelakangnya

mempunyai jarak 2 cm sampai 3 cm, dan dalam keadaan bersih serta bebas dari

oli, debu atau bahan lepas lainnya.

Metode Pelaksanaan 62
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

- Acuan yang dipasang harus cukup kuat dan kaku sehingga dapat menahan

beban dan bentuk yang diharapkan. Acuan harus terbuat dari bahan yang kedap

air dan mempunyai permukaan yang halus.

- Dianjurkan bahan acuan terbuat dari multiplex dengan tebal minimal 9 mm yang

sudah diberi lapisan film untuk mencegah menempelnya bahan grouting pada

acuan.

- Acuan harus lengkap termasuk lubang untuk memasukkan bahan grouting dan

lubang udara.

- Acuan harus kuat menahan tekanan bahan grout selama proses pelaksanaan.

- Bahan grout yang akan dipompakan harus tercampur dengan sempurna dengan

komposisi sesuai dengan aturan dan rekomendasi pabrik pembuat.

- Bahan grout tersebut harus segera diaplikasikan dan ditempatkan setelah

pengadukan.

- Masukkan bahan grout ke dalam pompa dan ubungkan pipa ujung pompa

dengan lubang untuk memasukkan bahan ke dalam acuan sampai bahan

tersebut keluar dari lubang udara/keluar yang disiapkan untuk menjamin bahwa

semua bagian yang akan diperbaiki dimensinya sudah terisi dengan bahan grout

tersebut.

- Tutup lubang keluar tadi, dan biarkan selama 30 detik untuk memastikan bahwa

bahan akan masuk ke dalam beton lama dan memenuhi semua ruang yang ada.

Tutup lubang masuk setelah selesai pemompaan.

- Buka acuan setelah 3 hari dan lakukan perawatan selama proses pengerasan

dan pengeringan bahan

Metode Pelaksanaan 63
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Perkuatan Struktur Dengan Bahan Frp Jenis E-Glass Per Lapis Pada Daerah

Kering

Metode perkuatan FRP ini dapat digunakan untuk perkuatan lantai jembatan, gelegar

utama jembatan, kepala jembatan, pilar beton yang mempunyai kuat tekan diatas 20

MPa atau sesuai dengan ketentuan teknis perancangan dengan umur keaweatan

bahan FRP yang digunakan minimal 10 tahun.

Penyedia jasa harus mengirim contoh bahan yang digunakan beserta sertifikat hasil

pengujian dan sertifikat keaslian produk yang digunakan dari pabrik pembuat sesuai

dengan persyaratan yang merupakan hasil perhitungan dan gambar.

Bahan FRP yang digunakan untuk jenis perkuatan adalah bahan FRP sesuai dengan

Gambar kerja serta bahan epoksi khusus yang digunakan untuk menjadikan FRP

menjadi komposit dan melekatkan bahan FRP. Baik bahan FRP maupun bahan epoksi

harus memenuhi syarat yang tertera pada spesifikasi teknis 2018.

Tahapan pelaksanaan :

1. Lumuri permukaan dengan bahan epoksi resin

2. Lekatkan bahan fiber pada

3. Fiber tersebut dilumuri kembali

4. Setelah bahan epoksi resin melewati masa setting awal, selanjutnya diberikan

lapis pelindung terhadap pengaruh UV dan lingkungan.

Metode Pelaksanaan 64
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Gambar Tahapan Pekerjaan FRP E glass

Penggantian Baut Mutu Tinggi

Metode Pelaksanaan 65
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Baut mutu tinggi bila diaplikasikan pada sambungan baut tipe geser dapat

menghasilkan mekanisme slip-kritis, khususnya bila diberikan gaya pretensioning yang

cukup. Jika beban ditambahkan terus dan melebihi kapasitas slip-kritisnya, akan terjadi

slip. Mekanisme peralihan gaya-gaya pada sambungan akan berubah dari friksi (antar

permukaan pelat-pelat yang saling bertemu) menjadi pelat-baut-pelat, dimana baut

akan berperan langsung mengalihkan gaya-gaya.

Pada penggantian baut mutu tinggi ada suatu kondisi yang disebut Snug-Tightened

Joint. Kondisi tersebut dapat tercapai, jika dapat dipastikan pelat-pelat sambungan

dapat mencapai kondisi rapat (pelat-pelat saling bertemu dengan baik), kemudian mur

(nut) dikencangkan dengan kunci-pas (wrench) standar sekuat tenaga pekerja normal.

Ini merupakan tahap final untuk pemasangan baut biasa, sedangkan untuk baut mutu

tinggi akan dilanjutkan pada tahap berikutnya, yaitu cara turn-of-nut.

Tahapan pengencangan baut :

1. Pastikan jenis dan surface finish baut yang akan dipasang.

2. Tentukan momen torsinya

3. Pasang baut sesuai dengan skema pemasangan baut.

4. Pengencangan awal (Snug Tight) ± 10% dari Axial tensionnya

5. Pengencangan full tension.

6. . Pastikan axial tension dari pengencangan baut memenuhi spesifikasi yang

dipersyaratkan ( Axial tension terbaca pada skala skidmore ).

Pengecatan Struktur Baja Pada Daerah Kering tebal 240 Mikron

Metode Pelaksanaan 66
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Pengecatan pada baja galvanis dengan kategori dan Pengecatan pada bajanon

galvanis dengan kategori A

Cat yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikut:

Pada baja yang sudah digalvanis:

Cat dasar yang digunakan adalah jenis Aluminium epoxy mastic

Dengan sifat-sifat sebagai berikut:

- terdiri atas 2 komponen

- mempunyai kandungan pigmen aluminium

- Mempunyai sifat mengikat (mastic) pada lapisan galvanis

- solid content 90 ± 2% (berdasarkan volume)

Cat akhir yang digunakan adalah jenis Polyurethane alkyd copolymer

Dengan sifat-sifat sebagai berikut:

- Terdiri atas 1 komponen

- Tahan terhadap gesekan (abrasion resistance)

- Mempunyai variasi warna dan mengkilat

- solid content 49 ± 2% (berdasarkan volume) Pada baja yang tidak digalvanis

Lapisan pertama : Chlorinated Rubber Primer

Dengan sifat-sifat mengandung pigmen anti karat dengan solid content terhadap

volume 42%

Lapisan kedua ; Chlorinated Rubber Undercoat

Dengan sifat-sifat seperti pada lapisan pertama dengan berat jenis sekitar 1,3 kg/liter

Lapisan alhir : Chlorinated Rubber Finish

Dengan sifat-sfat sama dengan lapisan pertama dengan berat jenis sekitar 1,27 kg/liter.

Metode Pelaksanaan 67
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

(a) Permukaan yang akan dicat harus bersih dan bebas dari lemak, debu, produk

korosi, residu garam, dan sebagainya.

(b) Jenis, komposisi dan tebal cat harus sesuai dengan Pedoman Teknik No.

028/T/BM/1999 (Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja Jembatan

dengan Cara Pengecatan). Apabila ditentukan lain maka sistem proteksi dapat

dilakukan dengan cara pengecatan dengan bahan cat yang telah terlebih dahulu

disetujui jenis dan ketebalannya oleh Direksi Pekerjaan di lokasi pekerjaan.

Pemasok harus memberikan lapisan pelindung awal (primer coating) yang berupa

cat dasar untuk menghindari terjadinya karat sebelum pengecatan.

Pengecatan Pada Elemen Sandaran dan atau Pagar Pengaman (Guardrail) 80

Mikron

Pekerjaan ini terdiri dari penggantian, penyediaan, fabrikasi dan pemasangan sandaran

baja untuk jembatan dan pekerjaan lainnya seperti galvanisasi, pengecatan, tiang

sandaran, pelat dasar, baut pemegang, dan sebagainya, sebagaimana yang

ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan memenuhi

Spesifikasi.

Sandaran yang mengalami kerusakan pada galvanisasi atau pengecatan harus

dikembalikan ke bengkel dan diperbaiki sampai baik. Kerusakan kecil pada pekerjaan

cat mungkin dapat diperbaiki di lapangan, sesuai dengan persetujuan dari Direksi

Pekerjaan

Metode Pelaksanaan 68
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Sandaran harus dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang

ditunjukkan dalam Gambar. Sandaran harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan

agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen yang benar dan lendutan

balik (camber) pada seluruh panjang. Persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus

diperoleh sebelum sandaran dimatikan. Kontraktor akan memberitahukan Direksi

Pekerjaan bilamana pemeriksaan dan persetujuannya diperlukan.

Perbaikan Elemen Struktur Baja Dengan Cara Pelurusan

Pekerjaan perbaikan elemen struktur baja dengan cara pelurusan mencakup struktur

rangka baja dan rangka baja komposit, yang terdiri dari pekerjaan pemotongan,

penyambungan dan pelurusan Kembali struktur baja.

1. Bahan baja yang digunakan harus mempunyai mutu yang setara dengan struktur

baja yang disambung.

2. Alay sambung berupa baut, mur dan ring juga harus mempunyai mutu yang setara.

3. Pelekasanaan perbaikan elemen baja yang merupakan pekerjaan penyambungan

dan pemotongan harus sesuai dengan dimensi dan lokasi elemen baja yang

diperbaiki.

4. Pemotongan dan penyambungan kembali elemen struktur baja harus dilaksanakan

dengan memastikan tidak terjadi pelemahan pada keseluruhan struktur dan apabila

diperlukan dapat menggunakan perancah dan yang sesuai dengan bentuk elemen

Metode Pelaksanaan 69
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

struktur.

5. Perbaikan elemen struktur baja berdasarkan gambar yang disediakan oleh penyedia

jasa yang disetujui pengawas pekerjaan.

6. Harus dipastikan tidak menimbulkan adanya gaya akibat beban tambahan.

7. Perlu dilaksanakan pemeriksaan lapisan pelindung elemen yang akan diperbaiki.

Penggantian dan Perbaikan Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug

Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan siar muai yang terbuat dari

logam, karet, aspal karet (rubbertic asphalt), bahan pengisi (filler) atau bahan penutup

(sealant) yang digunakan untuk sambungan antar struktur dan sesuai dengan gambar

rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan penggantian sambungan siar muai akan mencakup juga pekerjaan perbaikan

celah, apabila lebar celah tidak sesuai atau mengalami kerusakan.

Struktur Sambungan Siar Muai

Jenis struktur sambungan siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang

disambungkan dan sesuai dengan gambar rencana. Jenis-jenis struktur sambungan

siar muai terdiri dari tipe sambungan siar muai terbuka yang berbentuk pelat atau siku,

baja bergerigi (steel finger joint) dan tipe sambungan siar muai yang tertutup seperti

karet atau jenis asphaltic plug. Bahan struktur sambungan siar muai tersebut

harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

(1) Sambungan Siar Muai Tipe Terbuka

Metode Pelaksanaan 70
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Bahan jenis siar muai yang berbentuk pelat, baja siku dan baja bergerigi harus

merupakan bahan yang dapat menahan perubahan temperatur dan perilaku struktur

jembatan sesuai dengan gambar rencana. Jenis sambungan yang menggunakan baja

dan baut angkur tersebut harus mengacu pada AASHTO M.120-84 dan harus dilindungi

terhadap korosi.

Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup

(a) Sambungan siar muai yang menggunakan bahan seperti karet atau aspal karet

harus dapat menahan pergerakan struktur secara longitudinal, transversal dan rotasi.

Bahan tersebut juga harus fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dapat

menahan beban dinamis kendaraan dan dapat memberikan kenyamanan kepada

pengguna jalan.

(b) Bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis asphaltic plug, terdiri atas rubberised

bitumen binder, single size agregat, pelat baja dan angkur. Bitumen binder merupakan

campuran dari bitumen, polymer, filler dan surface active agent. Agregat merupakan

single size yang mempunyai kekerasan setara dengan basalt, gritstone, gabbro atau

kelompok granit. Batuan yang digunakan harus bersih, berbentuk kubus (cubical)

dengan ukuran antara 14-20 mm dan tahan terhadap temperatur sampai 150 derajat

Celcius.

(c) Pelat baja yang digunakan sebagai dasar sambungan siar muai jenis ini harus dapat

menahan dampak pemuaian akibat panas yang ditimbulkan pada saat pelaksanaan dan

mempunyai tebal dan lebar yang sesuai dengan ukuran celah sambungan .

Metode Pelaksanaan 71
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

(d) Ketebalan sambungan siar muai jenis asphaltic plug bergantung pada ukuran celah

sambungan dan besarnya pergerakan dengan tebal minimum 50 mm dan lebar

minimum terisi oleh bahan aspaltic plug

300 mm

(e) Bahan sambungan siar muai yang menggunakan penutup karet karet terdiri atas

epoxy resin mortar yang mempunyai flexural strength minimal 5 MPa. Untuk menahan

geser di dalam epoxy resin mortar diberi CFRP (Carbon Fibre Reinforced Plastic), Joint

Sealant Rubber yang mempunyai elongation lebih dari 300 % dan aging test dengan

variasi tensile strength sekitar 20 %, elongation 20 % dan hardness lebih kecil dari 10

Hs. Hubungan antara epoxy resin dan joint sealant rubber harus digunakan bahan

perekat yang mempunyai elongation lebih dari 100 % dan tensile strength lebih besar

dari 5 MPa.

(3) Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

Sambungan siar muai tipe khusus ini pada umumnya digunakan untuk pergerakan

struktur yang cukup besar. Bahan untuk jenis sambungan ini bergantung pada

pergerakan struktur, ukuran celah sambungan, tingkat kepentingan struktur jembatan.

Apabila digunakan bahan dari produk tertentu,maka harus dilengkapi dengan sertifikat

mutu dari pabrik pembuat.

Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup

Pelaksanaan sambungan siar muai harus sesuai dengan tipe yang dipasang.

a) Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug

Pemasangan sambungan siar muai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 minggu

(perkerasan sudah mantap) setelah struktur jembatan selesai diberi lapisan permukaan

Metode Pelaksanaan 72
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

aspal. Sebelum dilakukan pengaspalan, celah sambungan ditutupi terlebih dulu dengan

triplex agar bahan aspal tidak mengisi celah. Pemotongan Lapisan Aspal Pelaksanaan

pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar desain.

Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran, bagian tersebut harus

dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal.

(2) Pemasangan Tali, Pin Dan Pelat Baja

Setelah bagian sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian

celah sedalam 30 mm dari bagian dasar yang akan diberi pelat baja dimasukkan tali

goni yang berfungsi sebagai pengikat antara pelat baja dan pin. Lebar pelat baja yang

dipasang tidak boleh kurang dari 250 mm.

(3) Pemasangan Agregat Dan Aspal Karet

Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 180 derajat

dengan alat pemanas tertentu (indirect heating) dimana suhu dapat terkontrol degan

baik dan dapat menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat. Penghamparan

lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah

dipanaskan dengan cara indirect heating sampai suhu 180 derajat agar aspal karet

tersebut dapat berpenetrasi ke dalam semua rongga antar agregat. Proses ini diulangi

untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan.

Penggantian Pipa Cucuran, Penggantian Papan Nama Jembatan dan Penggantian

Tiang Sandaran dan Sandaran Baja

Penggantian Pipa Penyalur, Pipa Cucuran Baja, Diameter ... mm

Metode Pelaksanaan 73
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Tahapan pekerjaan penggantian pipa cucuran:

1. Potong bagian pipa cucuran yang rusak

2. Bersihkan pipa cucuran yang masih melekat pada lati terhadap karat yang ada

3. Lakukan penyambungan dengan las

4. Pipa yang telah tersambung diberi lapisan pelindung (cat)

5. Pipa cucuran harus diberi jarak minimal 15 cm dari balok gelagar

DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pekerjaan Harian Dan Pekerjaan Lain-Lain dilaksanakan pada awal masa pelaksanaan

untuk menangani kerusakan badan jalan agar lalu lintas berjalan lancar. Pekerjaan ini

dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan dan lokasi

yang akan dikerjakan telah ditentukan dan ditandai pada saat survey bersama – sama.

MARKA JALAN TERMOPLASTIK

Metode Pelaksanaan 74
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Pekerjaan ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan

dengan mengajukan request for work dan shop drawing.

Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada lokasi yang akan dikerjakan.

Pekerjaan marking didahului dengan pekerjaan pengukuran , pembuatan model dan

jenis marking ( pre marking ) dan dilanjutkan dengan pembersihan permukaan aspal

yang akan dimarka dengan Compressor kemudian dilanjutkan dengan pengecatan.

Cat marka dimasukkan kedalam wadah atau alat untuk dipanaskan dan selanjutnya

siap un tuk dihampar , glass bead ditab urkan diatas per mukaan cat segera setelah

penyemprotan atau penghamparan cat

Pengecatan marka dengan menggunakan Mesin Sprayer Marka. Permukaan yang telah

dipasang marka harus dilindungi sampai betul – betul kering.

Peralatan yang digunakan : Compressor, Dump Truck, Mesin Marking dan Alat Bantu.

RAMBU JALAN TUNGGAL DENGAN PERMUKAAN PEMANTUL ENGINEER

GRADE

 Rambu Jalan Tunggal Dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade dipasang

untuk menunjukkan arah lalu lintas.

 Tiang rambu terbuat dari pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,

digalvanisir dengan proses celupan panas, sesuai dengan SNI 07-0242.1-2000.

Bahan yang sama dipakai juga untuk pelengkap pemegang dan penutup tiang

Metode Pelaksanaan 75
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

rambu. Semua ujung yang terbuka diberi tutup untuk mencegah pemasukan air.

 Perlengkapan tambahan harus aluminium atau baja tahan karat yang

mempunyai kekuatan tarik tinggi untuk tiang rambu.

 Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan sesuai dengan spesifikasi

yang telah disyaratkan.

 Lembaran pemantul merupakan “Scothlite” jenis Engineering Grade dan dari

bahan pemantul tahan lentur yang disetujui. Permukaan dari tiap rambu diberi

bahan pemantul sesuai dengan ketentuan – ketentuan dari DLLAJR dn bidang

muka setiap patok pengarah harus diberi bahan pemantul.

PATOK KILOMETER

Pemasangan patok kilometer di lapangan sesuai lokasi yang telah ditentukan oleh

Direksi Pekerjaan. Pemasangan harus kokoh dan ditempatkan sedemikian rupa agar

tidak mengganggu pemakai jalan raya.

Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengadaan bahan patok kilometer, penggalian

pondasi, dan pemasangan di lapangan.

Potok Kilometer digunanan sesuai ketentuan dalam spesifikasi dan pembuatannya

dipesan khusus dari pabrik / workshop pembuatnya .

Peralatan yang digunakan : Dump Truck dan Alat Bantu.

PEKERJAAN PENGUKURAN AKHIR DAN PEMBERSIHAN AKHIR

Setelah keseluruhan pekerjaan dalam kontrak pekerjaan ini telah selesai dikerjakan dan

Metode Pelaksanaan 76
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

telah disetujui / diterima Direksi Pekerjaan , Kontraktor melaksanakan pengukuran akhir

bersama – sama dengan pihak Direksi Pekerjaan , dan selanjutnya dituangkan dalam

perhitungan volume akhir dan pembuatan Asbuild Drawing . Seluruh data - data proyek

serta foto dokumentasi harus diserahkan kepada DireksiPekerjaan untuk disimpan

sebagai administrasi proyek . Seluruh rangkaian metode ini menggambarkan tahapan

setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan ini.

Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih

dan siap untuk diserah terimakan.

Setelah keseluruhan pekerjaan selesai kontraktor melaksanakan demobilisasi baik

peralatan, sisa bahan dan personil dari lapangan.

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA

GALIAN PADA SALURAN AIR ATAU LERENG UNTUK PEMELIHARAAN

Metode Kerja :

- Gambar kerja dipersiapkan

- Peralatan Kerja dan tenaga disiapkan

Metode Pelaksanaan 77
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

- Material yan g akan dipergunakan disiapkan

- Persiapan lahan dan didukung oleh kesiapan ten aga terampil

- Minta persetujuan pen gawas/direksi lapangan, menyangkut kesiapan lahan,

material, tenaga, dan memeriksa material apakah telah memenuhi

persyaratan

- Setelah ada persetujuan dilanjutkan pekerjaan Pengecatan kereb troroar

atau median Alam

- Hasil pekerjaan diukur volumenya untuk dibu at back up data

sebagai dasar perhitungan bobot kemajuan pekerjaan

- Peralatan yang digunakan : alat bantu

TIMBUNAN PILIHAN PADA LERENG TEPI SALURAN UNTUK PEMELIHARAAN

Timbunan pilihan digunakan untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding

penahan tanah serta daerah kritis lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

 Konfirmasi Pekerjaan Perkiraan Kuantitas: dapat dilihat pada daftar kuantitas

 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor

 Bahan : tidak diperlukan

 Peralatan yang digunakan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor

Grader

 Kapasitas Produksi/hari : kapasitas alat yang menentukan

Metode Pelaksanaan 78
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

adalah Dump Truck

 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-

dpt disertakan bila diperlukan)

 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu

Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Apabila peralatan minimal yang diusulkan tidak mencukupi untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai jadwal maka penyedia jasa akan menambah peralatan sesuai

kebutuhan.

Uraian Pekerjaan

a) Pekerjaan ini akan mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan

pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk

penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang

diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan

elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini akan dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, dan Timbunan Pilihan Berbutir di atas

tanah rawa.

c) Timbunan pilihan akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung

tanah dasar pada lapisan penopang (capping layer) dan jika diperlukan di daerah

galian. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan

Metode Pelaksanaan 79
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan

ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah

faktor yang kritis.

d) Timbunan Pilihan Berbutir akan digunakan sebagai lapisan penopang (capping

layer) pada tanah lunak yang mempunyai CBR lapangan kurang 2% yang tidak dapat

ditingkatkan dengan pemadatan atau stabilisasi, dan diatas tanah rawa, daerah berair

dan lokasi-lokasi serupa dimana bahan Timbunan Pilihan dan Biasa tidak dapat

dipadatkan dengan memuaskan.

e) Baik Timbunan Pilihan maupun Timbunan Pilihan Berbutir akan digunakan untuk

penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan tanah serta daerah kritis

lainnya yang memiliki jangkau an terbatas un tuk pema datan denga n alat

sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana diperintahkan atau disetujui

oleh Direksi Pekerjaan.

f) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang

sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous yang

dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya partikel

halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah diuraikan dalam

Seksi 2.4 dari Spesifikasi Teknis

g) Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam Spesifikasi Teknis

mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk konsolidasi

dan stabilitas lereng.

Metode Pelaksanaan 80
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Toleransi Dimensi

a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan akan tidak lebih tinggi dari 2 cm

atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos akan cukup rata dan harus

memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari

garis profil yang ditentukan.

d) Timbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh

dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan

dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

Standar Rujukan

Standar Nasional Indonesia (SNI) : sebagaimana ditentukan dalam Spesifikasi Umum

2010 (Revisi 3)

Pengajuan Kesiapan Kerja

a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari

Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa akan menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini

kepada Direksi Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan

disetujui oleh Direksi Pekerjaan:

i. Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah

Metode Pelaksanaan 81
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

dipersiapkan untuk penghamparan timbunan;

ii. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada

permukaan yang telah disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar cukup memadai,

bilamana diperlukan menurut Pasal 3.2.3.1).b) di bawah ini.

b) Penyedia Jasa akan menyerahkan hal-hal berikut ini kepada Direksi Pekerjaan

paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama

kalinya sebagai bahan timbunan:

i. Dua contoh masing-masing 50 kg untuk setiap jenis bahan, satu contoh akan

disimpan oleh Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama Periode Kontrak;

ii. Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk

bahan timbunan, bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang

menunjukkan bahwa sifat-sifat bahan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan

Pasal 3.2.2.

c) Penyedia Jasa akan menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk tertulis

kepada Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan, dan

sebelum mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, tidak diperkenankan

menghampar bahan lain di atas pekerjaan timbunan sebelumnya :

i. Hasil pengujian kepadatan seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.

ii. Hasil pengukuran permukaan dan data survei yang menunjukkan bahwa

toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3) dipenuhi

Metode Pelaksanaan 82
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Kondisi Tempat Kerja

a) Penyedia Jasa akan menjamin bahwa pekerjaan akan dijaga tetap kering segera

sebelum dan selama pekerjaan penghamparan dan pemadatan, dan selama

pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk membantu

drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga harus menjamin bahwa

pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana memungkinkan, air yang

berasal dari tempat kerja dibuang ke dalam sistem drainase permanen. Cara menjebak

lanau yang memadai harus disediakan pada sistem pembuangan sementara ke dalam

sistim drainase permanen.

b) Penyedia Jasa akan selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk

pengendalian kadar air timbunan selama operasi penghamparan dan pemadatan.

Perbaikan Terhadap Timbunan yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil

a) Timbunan akhir yang tidak memen uh i pen ampan g melintang yang disyaratkan

atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3) akan

diperbaiki dengan menggemburkan permukaannya dan membuang atau menambah

bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan kembali

dan pemadatan kembali.

b) Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar

airnya yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.3).b) atau seperti yang diperintahkan Direksi

Pekerjaan, akan diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan pen

Metode Pelaksanaan 83
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

yemprotan air secukupnya dan dicampur seluru hnya dengan meng gun akan "motor

grader" atau peralatan lain yang disetujui.

c) Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-

batas kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.3).b) atau seperti yang

diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut

dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan

selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana

pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan

bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar bahan tersebut

dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.

d) Timbunan yang telah dipadatkan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan

dalam Spesifikasi Teknis, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain,

biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan

permukaan masih memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.

e) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat

bahan dari Spesifikasi Teknis akanlah seperti yang diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti

dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan

penggantian bahan.

f) Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek

setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan

Metode Pelaksanaan 84
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

akanlah seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.8).c) dari Spesifikasi Teknis.

Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau

lainnya akan secepatnya ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dan dipadatkan sampai

mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi

Teknis.

Cuaca yang Diijinkan untuk Bekerja

Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan

pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan

berada di luar rentang yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.3.3).b). Semua permukaan

timbunan yang belum terpadatkan harus digaru dan dipadatkan dengan cukup untuk

memperkecil penyerapan air atau harus ditutup dengan lembaran plastik pada akhir

kerja setiap hari dan juga ketika akan turun hujan lebat.

Pengendalian Lalu Lintas Pengendalian Lalu Lintas akan sesuai dengan ketentuan

Seksi 1.8, Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas.

BAHAN

1. Sumber Bahan

Bahan timbunan akan dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Seksi

Metode Pelaksanaan 85
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

1.11 "Bahan dan Penyimpanan" dari Spesifikasi Teknis

2. Timbunan Pilihan

a) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan atau Timbunan

Pilihan Berbutir bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana bahan-bahan ini

telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh timbunan

lain yang digunakan akan dipandang sebagai timbunan biasa (atau drainase porous bila

ditentukan atau disetujui sebagai hal tersebut sesuai dengan Seksi 2.4 dari Spesifikasi

Teknis).

b) Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan akan terdiri dari bahan

tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa dan

sebagai tambahan akan memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud

penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalam

segala hal, seluruh timbunan pilihan akan, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989,

memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai

100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-2008.

c) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi

timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana

dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa

timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau

lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Direksi

Pekerjaan akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau

Metode Pelaksanaan 86
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.

Penghamparan dan Pemadatan Timbunan

1) Penyiapan Tempat Kerja

a) Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak

diperlukan akan dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai

dengan Pasal 3.1.1.11), 3.1.2.1), dan 3.1.2.5) dari Spesifikasi Teknis.

b) Kecuali untuk daerah tanah lunak dan tidak sesuai atau tanah rawa, dasar

pondasi timbunan akan dipadatkan seluruhnya (termasuk penggemburan dan

pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas

dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk Timbunan yang

ditempatkan di atasnya.

c) Bilamana timbunan akan dibangun di atas permukaan tanah dengan kelandaian

lereng lebih dari 10%, ditempatkan di atas permukaan lama atau pembangunan

timbunan baru, maka lereng lama akan dipotong sampai tanah yang keras dan

bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat

beroperasi. Tangga-tangga tersebut tidak boleh mempunyai kelandaian lebih dari 4%

dan akan dibuatkan sedemikian dengan jarak vertikal tidak lebih dari 30 cm untuk

kelandaian yang kurang dari 15% dan tidak lebih dari 60 cm untuk kelandaian yang

sama atau lebih besar dari 15%.

d) Dasar saluran yang ditimbun akan diratakan dan dilebarkan sedemikian hingga

Metode Pelaksanaan 87
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

memungkinkan pengoperasian peralatan pemadat yang efektif.

2) PenghamparanTimbunan

a. Timbunan akan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar

dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan

yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3). Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu

lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya.

b. Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke

permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan

tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak diperkenankan, terutama selama

musim hujan.

c. Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, akan

diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam

pembentukan drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok di

antara kedua bahan tersebut dengan memakai acuan sementara dari pelat baja tipis

yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian timbunan dan drainase porous

dilaksanakan.

d. Penimbunan kembali di atas pipa dan di belakang struktur akan dilaksanakan

dengan sistematis dan secepat mungkin segera setelah pemasangan pipa atau

struktur. Akan tetapi, sebelum penimbunan kembali, diperlukan waktu perawatan tidak

kurang dari 3 jam setelah pemberian adukan pada sambungan pipa atau pengecoran

Metode Pelaksanaan 88
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

struktur beton gravity, pemasangan pasangan batu gravity atau pasangan batu dengan

mortar gravity. Sebelum penimbunan kembali di sekitar struktur penahan tanah dari

beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan mortar, juga diperlukan waktu

perawatan tidak kurang dari 14 hari.

e. Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama akan

disiapkan dengan membuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada permukaan

lereng dan akan dibuat bertangga (atau dibuat bergerigi) sehingga timbunan baru akan

terkunci pada timbunan lama sedemikian sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.

Selanjutnya timbunan yang diperlebar akan dihampar horizontal lapis demi lapis sampai

dengan elevasi tanah dasar, yang kemudian akan ditutup secepat mungkin dengan

lapis pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga bagian

yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin, dengan demikian

pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya bilamana diperlukan.

f. Lapisan penopang di atas tanah lunak termasuk tanah rawa akan dihampar

sesegera mungkin dan tidak lebih dari tiga hari setelah persetujuan penggalian oleh

Direksi Pekerjaan. Lapisan penopang dapat dihampar satu lapis atau beberapa lapis

dengan tebal antara 0,5 sampai 1,0 meter sesuai dengan kondisi lapangan dan

sebagimana diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan

3) Pemadatan Timbunan

a) Segera setelah penemp atan dan pen gha mpar an timbunan, setiap lapis akan

dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan

Metode Pelaksanaan 89
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.

b) Pemadatan timbunan tanah akan dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan

berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air

optimum. Kadar air optimum akan didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan

kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-17

42 -1989.

c) Seluruh timbunan batu akan ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20

cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5

cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut.

Lapis penutup ini akan dilaksanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang

disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.2) di bawah.

d) Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang

disyaratkan, diuji kepad atannya dan akan diterima oleh Direksi Pekerjaan sebe lum

lapisan berikutnya dihampar.

e) Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah

sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha

pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat

dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati akan terus menerus

divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

f) Dalam membuat timbunan sampai pada atau di atas gorong-gorong dan

Metode Pelaksanaan 90
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

bilamana disyaratkan dalam Kontrak sampai pada jembatan, Penyedia Jasa akan

membuat timbunan tersebut sama tinggi pada kedua sisinya. Jika kondisi-kondisi

memerlukan penempatan timbunan kembali atau timbunan pada satu sisi jauh lebih

tinggi dari sisi lainnya, penambahan bahan pada sisi yang lebih tinggi tidak boleh

dilakukan sampai persetujuan diberikan oleh Direksi Pekerjaan dan tidak melakukan

penimbunan sampai struktur tersebut telah berada di tempat dalam waktu 14 hari, dan

pengujian- pengujian yang dilakukan di laboratorium di bawah pengawasan Direksi

Pekerjaan menetapkan bahwa struktur tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup

untuk menahan tekanan apapun yang ditimbulkan oleh metoda yang digunakan dan

bahan yang dihampar tanpa adanya kerusakan atau regangan yang di luar faktor

keamanan.

g) Untuk menghindari gangguan terhadap pelaksanaan abutmen jembatan, tembok

sayap dan gorong-gorong persegi, Penyedia Jasa akan, untuk tempat-tempat tertentu

yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, menunda pekerjaan timbunan yang

membentuk oprit dari setiap struktur semacam ini sampai saat ketika pelaksanaan

selanjutnya boleh didahulukan untuk penyelesaian oprit tanpa resiko mengganggu atau

merusak pekerjaan jembatan. Biaya untuk penundaan pekerjaan harus termasuk dalam

harga satuan Kontrak untuk “Galian Biasa”,“Timbunan Biasa”, dan “Timbunan Pilihan”.

h) Bahan untuk timbunan pada tempat-tempat yang sulit dimasuki oleh alat

pemadat normal akan dihampar dalam lapisan mendatar dengan tebal gembur tidak

lebih dari 10 cm dan seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan pemadat mekanis.

Metode Pelaksanaan 91
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

i) Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat

mesin gilas, akan dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih

dari 10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper)

manual dengan berat statis minimum 10 kg. Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa

akan mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk

menjamin bahwa pipa terdukung sepenuhnya.

4) Penyiapan Tanah Dasar pada Timbunan

Ketentuan dari Seksi 3.3, spesifikasi teknis, Penyiapan Badan Jalan akan berlaku.

Jaminan Mutu

1. Pengendalian Mutu Bahan

a) Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal

mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga akan

mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2 spesifikasi teknis,

dengan paling sedikit tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang

dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.

b) Setelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, menurut pendapat

Direksi Pekerjaan, pengujian mutu bahan dapat diulangi lagi agar perubahan bahan

atau sumber bahannya dapat diamati.

c) Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin akan dilaksanakan

untuk mengendalikan perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Jumlah

Metode Pelaksanaan 92
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

pengujian akan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap

1000 meter kubik bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan paling

sedikit akan dilakukan suatu pengujian Nilai Aktif, seperti yang disyaratkan dalam Pasal

3.2.2.2).c) spesifikasi teknis. Direksi Pekerjaan setiap saat dapat memerintahkan

dilakukannya uji ke-ekspansif-an tanah sesuai SNI 03-6795-2002.

2. Ketentuan Kepadatan untuk Timbunan Tanah

a) Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar akan

dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai SNI

03-1742-1989. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10 % bahan yang tertahan

pada ayakan 19 mm, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus dikoreksi terha

dap bahan yang be rukuran lebih ( overs ize) terseb ut seba gaimana yang

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

b) Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar akan

dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan

sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

c) Pengujian kepada tan akan dilakukan pada setiap lapis timbun an yang dipad

atkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukkan

kepadatan kurang dari yang disyaratkan maka Penyedia Jasa akan memperbaiki

pekerjaan sesuai dengan Pasal 3.2.1.8 dari Seksi ini. Pengujian akan dilakukan sampai

Metode Pelaksanaan 93
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

kedalaman penuh pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi harus

tidak boleh berselang lebih dari 200 m. Untuk penimbunan kembali di sekitar struktur

atau pada galian parit untuk gorong-gorong, paling sedikit akan dilaksanakan satu

pengujian untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan. Untuk

timbunan, paling sedikit satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap akan dilakukan

untuk setiap 1000 meter kubikbahan timbunan yang dihampar.

3. Kriteria Pemadatan untuk Timbunan Batu Penghamparan dan pemadatan

timbunan batu akan dilaksanakan dengan menggunakan penggilas berkisi (grid) atau

pemadat bervibrasi atau peralatan berat lainnya yang serupa.Pemadatan akan

dilaksanakan dalam arah memanjang sepanjang timbunan, dimulai pada tepi luar dan

bergerak ke arah sumbu jalan, dan akan dilanjutkan sampai tidak ada gerakan yang

tampak di bawah peralatan berat. Setiap lapis akan terdiri dari batu bergradasi menerus

dan seluruh rongga pada permukaan akan terisi dengan pecahan- pecahan batu

sebelum lapis berikutnya dihampar. Batu tidak boleh digunakan pada 15 cm lapisan

teratas timbunan dan batu berdimensi lebih besar dari 10 cm tidak diperkenankan untuk

disertakan dalam lapisan teratas ini.

4. Kriteria Pemadatan untuk Lapisan Penopang

Timbunan Pilihan Berbutir lapisan penopang diatas tanah lunak (CBR lapangan kurang

dari 2%) dapat dihampar dalam satu atau beberapa lapis yang akan dipadatkan dengan

persetujuan khusus tergantung kondisi lapangan. Tingkat pemadatan akan cukup agar

dapat memungkinkan pemadatan sepenuhnya pada timbunan pilihan lapis selanjutnya

Metode Pelaksanaan 94
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

dan lapisan perkerasan.

5. Percobaan Pemadatan

Penyedia Jasa akan bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk

mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Percobaan lapangan akan dilaksanakan

dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan

yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Hasil

percobaan lapangan ini selanjutnya akan digunakan dalam menetapkan jumlah

lintasan, jenis peralatan pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya

PERBAIKAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

Uraian Pekerjaan

Pekerjaan ini mecakup pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air, dan

pembuatan “apron” (lantai golak), lubang masuk (entry pits) dan struktur saluran kecil

lainnya dengan menggunakan pasangan batu dengan mortar yang dibangun diatas

suatu dasar yang telah disiapkan memenuhi garis, ketinggian dan dimensi yang

ditunjukkan pada gambar design atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan.

Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan lubang sulingan (weep holes), termasuk

penyediaan dan pemasangan cetakan lubang sulingan atau pipa.

Dalam beberapa hal, bilamana mutu batu dan bentuknya cocok serta mutu kerjanya

tinggi, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penggunaan pasangan batu dengan

mortar (mortared stonework) sebagai pekerjaan pasangan batu (stone masonry) untuk

Metode Pelaksanaan 95
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

struktur dengan daya dukung yang lebih besar seperti gorong – gorong pelat, tembok

kepala gorong – gorong dan tembok penahan tanah. Untuk kegiatan yang memakai

lapis pondasi semen tanah, Penyedia Jasa meminta persetujuan pemakaian batu bata

sebagai pengganti batu biasa untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar, dengan

batu bata dalam keadaan baik, dan tidak dipakai sebagai struktur penahan beban.

Toleransi Dimensi

- Sisi muka masing – masing batu dari permukaan pasangan batu dengan mortar tidak

melebihi 1 cm dari profil permukaan rata – rata pasangan batu dengan mortar

disekittarnya.

- Untuk pelapisan selokan dan saluran air, profil permukaan rata – rata selokan dan

saluran air yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak berbeda lebih dari 3

cm dari profil permukaan lantai saluran yang ditentukan atau disetujui, juga tidak

bergeser lebih dari 3 cm dari profil penampang melintang yang ditentukan dan disetujui.

- Tebal minimum setiap pekerjaan pasangan batu dengan mortar 20 cm.

Bahan dan Jaminan Mutu

- Batu

 Batu terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah, yang utuh

(sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok dalam segala hal

untuk fungsi yang dimaksud.

 Mutu dan ukuran batu yang digunakan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 96
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

 Kecuali ditentukan lain oleh gambar design atau spesifikasi, maka semua batu yang

digunakan untuk pasangan batu dengan mortar tertahan ayakan 10 cm.

 Sebelum digunakan batu harus dibersihkan dari kotoran yang melekat pada batu, yang

dapat mengurangi kelekatan dengan adukan.

 Sebelum pemasangan, batu dibasahi seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang

cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.

- Mortar

Mortar merupakan adukan semen yang memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis.

- Drainase Porous

Bahan yang digunakan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantung

saringan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar memenuhi ketentuan

Spesifikasi Teknis.

Pelaksanaan

Penyiapan Formasi atau Pondasi

- Formasi untuk pelapisan dan pondasi atau galian parit untuk tumit dari pasangan batu

dengan mortar akan disiapkan sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

Penyiapan Batu

- Batu akan dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat mengurangi kelekatan

dengan adukan.

- Sebelum pemasangan, batu terlebih dahulu dibasahi seluruh permukaannya dan

diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.

Metode Pelaksanaan 97
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Pemasangan Lapisan Batu

- Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit tebal 3 cm dan dipasang pada

formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan dikerjakan sedikit demi sedikit

sehingga permukaan batu akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.

- Batu ditanam ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen hingga satu batu

berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan yang perlu dimana

tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap lereng.

- Pekerjaan dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan segera

diselesaikan setelah pengerasan awal dari adukan dengan cara menyapunya dengan

sapu yang kaku.

- Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dirawat seperti yang disyaratkan untuk

pekerjaan beton.

PEMBERSIHAN DRAINASE (PADAT KARYA)

a Pemeliharaan rutin selokan dan saluran air sementara maupun

permanen harus dijadwalkan sedemikian rupa sehingga aliran air yang

lancar dapat dijaga selama Periode Pelaksanaan.

b. Selokan dan saluran air lama maupun yang baru dibu at dijaga agar

bebas dari semua bahan yang lepas, sampah, endap an dan pertumbu

han tanaman yang tidak dikehendaki yang mu ngkin akan menghalangi

aliran air permukaan. pemeliharaan

Metode Pelaksanaan 98
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

semacam itu dilaksanakan secara teratur berdasarkan rutinitas dan segera

setelah aliran permukaan akibat hu jan lebat telah berh enti mengalir.

c. selama periode hu jan lebat, Penyedia Jasa menyediakan regu

pemeliharaan yang akan berpatroli di lapangan dan mencatat setiap

sistem drainase yang kurang berfungsi akibat penyu mbatan atau karena

hal lain. Setiap kelainan pada drainase dicatat pad a saat tersebut,

seperti luapan air, kekurangan kapasitas, erosi, alinyemen truktur

drainase yang kurang tepat atau rancangan lainnya yang kurang cocok,

dilapor kan kepada Direksi Pekerjaan dan Direksi Pekerjaan akan

mengeluarkan perintah yan g sesuai dengan langkah yang harus diambil.

d. pekerjaan pemeliharaan rutin untuk timbunan dan galian mencakup

pemotongan rump ut, semak – semak, dan pohon – pohon kecil yan g

tingginya sudah lebih dari 5 cm dan /atau sudah berumur 2 minggu sejak

pemotongan terakhir, mana yang lebih dulu tercapai, untuk memperbaiki

penampilan di dalam atau di samping jalan yang dibangun atau

memperbaiki jarak pan dan g atau tikungan selama Periode Pelaksanaan

fisik. Pekerjaan memotong tersebut tersisakan tidak lebih tinggi dari 5 cm.

Pekerjaan lain yang mencakup perbaikan lereng yang tidak stabil.

Pekerjaan pen gembalian kondisi atau perbaikan drainase yang

bersangkutan dan stabilitas den gan tanaman dilaksanakan dan dibayar

menuru t ketentuan Spesifikasi Teknis.

Metode Pelaksanaan 99
PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

PENGENDALIAN TANAMAN

Pekerjaan Pengendalian Tanaman pada lokasi pekerjaan harus di jaga dan dirawat

agar tanaman tersebut tetap tumbuh dan bila ada tanaman yang sudah mati maka

harus di ganti sesuai spek yang ada dalam dokumen lelang. Pengendalian tanaman

juga meliputi pembabatan rumput pada bahu jalan, rumput dibabat sesuai spesifikasi

trknis yaitu bila tinggi rumput sudah mencapai 10 cm maka harus segera dibabat.

PERBAIKAN REL PENGAMAN

Pekerjaan Perbaikan rel pengaman mencakup pengecatan rel pengaman dan

penggantian komponen rel pengaman yang rusak.

PERBAIKAN LAPIS FONDASI AGREGAT KELAS A

Pekerjaan lapis pondasi kelas A dilaksanakan pada badan jalan yang rusak sampai

perkerasan berbutir / lokasinya setempat - setempat . Penghamparan material

dilaksanakan dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan Pedestrian Roller .

Peralatan yang dipergunakan : Whell Loader , Dump Truck ,Pedestrian Roller Water

Tanker dan Alat Bantu

PERBAIKAN LAPIS FONDASI AGREGAT KELAS S

Pengajuan Request for Work kepada pihak Direksi Pekerjaan untuk persetujuan .

Metode Pelaksanaan 100


PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

Pemasangan rambu lalu lintas yang mudah dibaca oleh pegendara kendaraan dari

jarak yang cukup untuk keselamatan pekerja dan pemakai jalan.

Material Agregat kelas S yang akan dipergunakan harus telah terlebih dahulu disetujui

oleh Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan bahu jalan dengan agregat kelas S dilaksanakan setelah pekerjaan

pengaspalan lapisan AC – WC dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan . Material

dihampar pada bahu jalan sebelah kiri dan kanan sesuai dengan gambar kerja .

Agregat Kelas S didatangkan ke lokasi pekerjaan . Penghamparan material dengan

Motor Grader dengan ketebalan gembur disesuaikan untuk mendapatkan ketebalan

padat yang disyaratkan dan dipadatkan dengan Tandem Roller . Dilaksanakan

penyiraman air dengan Water Tank apabila diperlukan dan terus dilaksanakan

pemadatan hingga mencapai kepadatan / density yang disyaratkan . Selanjutnya

dilaksanakan pengujian density untuk mengetahui persentase kepadatan .

Setelah pekerjaan pemadatan bahu jalan dilaksanakan penimbunan dan pemadatan

timbunan biasa diluar bahu jalan .

Peralatan yang digunakan: Wheel Loader, Dump Truck , Motor Grader, Tandem Roller,

Water Tank Truk dan Alat Bantu

PERBAIKAN CAMPURAN ASPAL PANAS

Pekerjaan CAP dilaksanakan pada lokasi yang sudah ditentukan saat pengukuran (spot

– spot). Campuran Aspal panas diproduksi di Asphalt Mixing Plant ( AMP ) dan

Metode Pelaksanaan 101


PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

pengangkutan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truk dan ditutupi

dengan terpal untuk menjaga penurunan suhu campuran yang drastis . Penebaran

dilakukan dengan menggunakan Asphalt Finisher atau dengan tenaga manusia pada

lokasi yang tidak dapat menggunakan asphalt finisher pada suhu yang disyaratkan dan

dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller kemudian dengan Pneumatic Tire

Roller dan diakhiri dengan Tandem Roller untuk perataan permukaan .

Peralatan yang dipergunakan : Whell Loader , AMP , Genset , Dump Truck , Pedestrian

Roller dan Alat Bantu

PERBAIKAN PASANGAN BATU

Pada lokasi pekerjaan pasangan batu diusahakan lokasi kerja harus kering , apabila

terdapat air yang tidak bisa dialirkan harus diadakan pemompaan.

Pasangan batu dilaksanakan untuk tembok penahan pada sisi kiri dan / atau kanan

jalan sesuai dengan gambar kerja . Pipa resapan Ø ¾” dipasang setiap jarak 2 m .

Ukuran / dimensi pasangan dilaksanakan sesuai dengan shop drawing yang telah

disetujui Direksi Pekerjaan

Sebelum pemasangan batu dilaksanakan terlebih dahulu bowplank dipasang sebagai

acuan pelaksanaan pekerjaan Pemasangan batu pada daerah tikungan atau belokan

harus dihindari bentuk siku .

Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer , Water Tank dan Alat Bantu .

Metode Pelaksanaan 102


PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

PENGECATAN KEREB PADA TROTOAR ATAU MEDIAN

Metode Kerja :

- Gambar kerja dipersiapkan

- Peralatan Kerja dan tenaga disiapkan

- Material yan g akan dipergunakan disiapkan

- Persiapan lahan dan didukung oleh kesiapan ten aga terampil

- Minta persetujuan pen gawas/direksi lapangan, menyangkut kesiapan lahan,

material, tenaga, dan memeriksa material apakah telah memenuhi

persyaratan

- Setelah ada persetujuan dilanjutkan pekerjaan Pengecatan kereb troroar

atau median Alam

- Hasil pekerjaan diukur volumenya untuk dibu at back up data

sebagai dasar perhitungan bobot kemajuan pekerjaan

- Peralatan yang digunakan : alat bantu

PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN

Pembersihan Jembatan

Pemliharaan kinerja jembatan meliputi pekerjaan pembersihan sampah, kotoran yang

ada pada bangunan atas jembatan termasuk sumbatan pada pipa cucuran dan

drainase lantai jembatan, landasan, bangunan bawah, daerah pendekat serta daerah

aliran sungai, 100 meter arah hulu/hilir jembatan.

Metode Pelaksanaan 103


PRESERVASI JALAN JEMBATAN JL. W.R. SUPRATMAN – R.
TA.2020
PRAPAT – BTS. PROV. RIAU

PEKERJAAN PENGUKURAN AKHIR DAN PEMBERSIHAN AKHIR

Setelah keseluruhan pekerjaan dalam kontrak pekerjaan ini telah selesai dikerjakan dan

telah disetujui / diterima Direksi Pekerjaan , Kontraktor melaksanakan pengukuran akhir

bersama – sama dengan pihak Direksi Pekerjaan , dan selanjutnya dituangkan dalam

perhitungan volume akhir dan pembuatan Asbuild Drawing . Seluruh data - data proyek

serta foto dokumentasi harus diserahkan kepada DireksiPekerjaan untuk disimpan

sebagai administrasi proyek . Seluruh rangkaian metode ini menggambarkan tahapan

setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan ini.

Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih

dan siap untuk diserah terimakan.

Setelah keseluruhan pekerjaan selesai kontraktor melaksanakan demobilisasi baik

peralatan, sisa bahan dan personil dari lapangan.

Metode Pelaksanaan 104

Anda mungkin juga menyukai