Anda di halaman 1dari 34

PEI(ERJAAN:

Pembangunan Groh Pantal Glayem Desa luntlnyuat Ree Juntlnyuat Kab, Indrumayu

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKKI

- Elemen SMKK
- Pakta Kominnen Keselamatan Konstnrksi

- a
(Pr. cuilArARvA r{usArvrARA - PT. TARUNA PUTRA PERTTWI)
rao
Jl Bogon d. l€rr. Slarncf Rl/adi No. 9 Kda Cicbon 45.l2t
T:+62 231 .22tt55 - ?2l137 F . +€,2.231 .221156

,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT I EN DERAT BI NA KONSTRUKSI
BALAI PELAKSANA PEMILIHAN JASA KONSTRUKSI WILAYAH JAWA BARAT
KELOMPOK KERIA (POKJA) PEMTLTHAN A.8.2.22
Jl. L.L.R.E. Martadinata No.119 Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung fawa Barat 40114

UT&hIA}TfrH
ITESEt"frHATNil & HESEHfrIAH HEHf;

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKST (RKK)

Paket Pekerjaan :

PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM


DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

Lokasi Pekerjaan :

Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

GT'NAKABYA. TABI,'NA . KSO


(PT. GUNAKARYA NUSANTARA. PT. TARUNA PUTRA PERTTWI)
Jl. Brigjend. lgn. Slamet Riyadi No. 9 Kota Cirebon 45121
T : +62.231. 22'1155 - 22'1157 F : +62.231. 221156
n
CK I]
GUNAKARYA. TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan Internal
4.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan peluang
8.2. Rencana Tindakan (Sasaran & Program)
B,3. Standar dan Peraturan Perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. InformasiTerdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. T'injauanmanagemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
I]
; RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKST (RKK)

GK PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM


GUNAKARYA - TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN


KONSTRUKSI

Kepemimpinan dalam Keselamatan Konstruksi adalah kunci untuk keunggulan dalam aspek penerapan
Sistem Manajemen K3.

Aspek-aspek Leadership dalam Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (kepemimpinan


dalam SMK3), ini tentu saja menjadi salah satu kunci yang sangat berperan. Bahkan bisa dikatakan
tanpa kepemimpinan SMK3 yang dibangun hanya sebuah system yang tidak berjalan, semua
dikerjakan hanya sekedar memenuhi persyaratan. Akhirnya tujuan penerapan SMK3 tidak tercapai
bahkan iauh dari janqkauan.

Hal-halyang diperlukan dalam Kepemimpinan K3 :

1. Pemimpin harus peduli pada K3 Organisasi.


2. Pemimpin dan Pekerja harus ikut mempromosikan pentingnya SMK3.
3. Pemimpin dan Pekerja harus memahami dan menjalankan SMK3 dengan Baik dan Benar.

Pemimpin harus menunjukkan komitmen dan fokus pada keselamatan.


Komitmen dan focus dalam K3 bisa ditunjukan diantaranya dengan membuat, memahami,
menerapkan kebijakan K3 dalam organisasi atau perusahaan. Selalu mengkampanyekan
pentingnya SMK3 , dan akibat apabila karyawan tidak mematuhi hal hal terkait SMK3.

Pem imp in h a rus m en eta pka n co n to h kesela m a ta n.


Banyak teori atau nasehat kepada anak buah tidak akan membuat mereka mau menjalankan apa
yang kita inginkan, tauladan atau contoh lah yang akan memberikan dampak yang besar bagi
implementasi K3 di dalam organisasi atau perusahaan.

Pemimpin harus menciptakan harapan keselamatan yang tinggi,


Seberapa pun kondisi di organisasi, pemimpin harus tetap mendukung hal terkait dengan
keselamatan kerja, pemimpin harus selalu memberikan harapan bagi karyawan, bahwa dengan
menerapkan kbselamatn kerja maka itu adalah hal yang benar seberapa sulit hal itu untuk
dilakukan, pemimpin harus tetap memberikan supportnya.

Nilai tinggi dan standar kinerja yang mendetil harus digunakan.


Dalam keselamatan Kerja segala hal harus bisa ditetapkan dengan detil dan jelas, apalagi yang
terkait dengan angka/ ukuran, hal ini tentu saja demi menjaga standard Kesehatan dan
keselamatan kerja. Pemimpin harus memastikan bahwa segala terkait aturan/ ukuran sudah
dibuat dengan detil dengan standard yang tinggi.

Pemimpin harus mendengarkan dan melibatkan tenaga kefia.


Pemimpin harus selalu melibatkan tenaga kerja, Komunikasi dan partisipasi tenaga kerja harus
selalu dijaga, karena mereka yang akan menjadi pelaku utama dalam implementasi SMK3, jadi ide
masukan dari mereka sangat diperlukan.

Pemimpin harus melakukan apa yang mereka katakan.


Pemimpin akan melakukan apa yang mereka katakan, apalagi terkait dengan K3, apabila dia
meminta anak buah untuk selalu memakai APD, maka dia pun akan melakukan hal yang sama
dengan demikian tenaga kerja juga akan menghormatinya.
I]
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

EK -
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA - TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

A.1 KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKTERNAL DAN INTERNAL


KONSTRUKSI

GUNAKARYA - TARUNA . KSO dengan visi menjadi badan usaha terkemuka sebagai penyedia jasa
konstruksi dan misi meningkatkan nilai perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi yang bermutu
dan berdaya saing tinggi, berusaha untuk memenuhi harapan dan kepuasan para pengguna Jasa
dengan cara menetapkan, menerapkan dan merawat Sistem Manajemen K3 dalam Rencana
Keselamatan Konstruksi.

GUNAKARYA -
TARUNA . KSO yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli
terhadap Keselamatan Konstruksi khususnya dalam pencapaian penanganan isu keselamatan
konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1 Bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan kecelakaan kerja, penyakit atau kesehatan
yang buruk akibat kerja, serta penyediaan tempat kerja dan lingkungan yang aman, eflsien dan
produktif;

2. Memastikan bahwa kebijakan dan program keselamatan konstruksi yang ditetapkan sesuai
dengan visi dan misi GUNAKARYA - TARUNA . KSO

3. Memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk menerapkan sMKK;

4. Mengomunikasikan penerapan SMKK kepada seluruh pekerja;

5 Memastikan bahwa SMKK akan mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan;

6 Memastikan bahwa setiap pekerja berpartisipasi dan berkontribusi terhadap penerapan SMKK
secara berdaya guna dan berhasil guna;

7. Mempromosikan peningkatan/perbaikan SMKK secara berkesinambungan;

B. Mengembangkan, dan mempromosikan budaya kerja berkeselamatan dalam organisasi;

9. Melindungi pekerja yang melaporkan terjadinya kecelakaan, bahaya dan risiko kecelakaan
konstruksi dari pemecatan dan/atau sanksi lain.

Cirebon, 06 Desember 2021


GUNAKARYA. TARUNA. KSO

Ke

Nana Herdiana
Kuasa KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA. TARUNA. KSO DESA ]UNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

A.1.1 Unit Keselamatan Konstruksi/UKK (Organisasi pengelola SMKK)

Tingkat
I
Perusahaan/KSO
KUASA KSO
NANA HERDIANA

Manager HSE

l- Tingkat Proyek
I
I
I
I Manaier Provek I
I I
I RONALD FEBRIANTONIUS
I
I I
I I
I I
I I
I I
I I
I I
t Manaser Teknik 1 Manager Teknik 2 Manager Keuangan Pimpinan UKK
I
I GUMINTO WARSID PURWANTO BUDI P. ADIYANTO I
I I
I I

Keteranoan :

Garis Koordinasi :

Garis Komando :

Manaser HSE

Pimpinan UKK
ADIYANTO

Petugas Petugas Petugas


Keselamatan Tanggap Darurat P3K
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKST (RKK)

CK I]
-
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

A.1.2 TabelTugas dan Tanggung Jawab Unit Keselamatan Konstruksi (UKK)

Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab


Menetapkan kebijakan Keselamatan Konstruksi
Memastikan dipenuhinya persyaratan SMKK pada pelaksanaan kegiatan
Memasti kan terlaksananya pelaksa naan Keselamatan Konstruksi pada
Manager HSE proyek konstruksi
Menetapka n Sasaran Progra m Kesela mata n Konstruksi
Melaporkan Kinerja Penerapan SMKK kepada pengguna jasa

Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan konstruksi


Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam penerapan
SMKK
Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat kerja terlaksana
Pimpinan UKK
dengan baik
Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait

Melaksanakan induksi Keselamatan Konstruksi


Melaksanakan konsultasi dan komunikasi Keselamatan Konstruksi
di tempat kerja
Petugas Keselamatan
Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
Konstruksi
Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident
kepada Manajer/Koordinator Keselamatan Konstru ksi

Melaporkan kejadian tanggap darurat kepada


Manajer/Koordinator Keselamatan Konstruksi
Petugas Tanggap Darurat
Mengumumkan kondisi darurat di tempat kerja, kepada seluruh pekerja

Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan di


tempat kerja
Petugas P3K Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik
Memastikan isi kotak P3K sesuai dengan peraturan
I]
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKST (Rt(K)

GK -,
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA. TARUNA . KSO DESA ]UNTINYUAT KEC. ]UNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini

1 Nama NANA HERDIANA


Jabatan Direktur
Bertindak untuk PT. TARUNA PUTRA PERTIWI

2. Nama HENDRAWAN NUGROHO SUPARYONO


Jabatan Direktur I
Bertindak untuk PT. GUNAKARYA NUSANTARA

dAIAM TAN9KA PCNgAdAAN PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM DESA JUNTINYUAT KEC.
JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU pada KELOMPOK KERIA (POKJA) PEMILIHAN A.8.2.22 BALAI
PEI.AKSANA PEMILIHAN JASA KONSTRUKSI WILAYAH ]AWA BARAT KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan materialyang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Cirebon, 06 Desember 2021

PT. TARUNA PUTRA PERTIWI PT. GUNAKARYA NUSANTARA

PJ. TARUNA P

NANA HERDIANA
Direktur Direktur I
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

rK I]
-
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU
J,'
. ..

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KERJA

Perencanaan disini dimaksudkan sebagai dasar penerapan program kerja K3 yang nantinya akan
dilaksanakan secara menyeluruh oleh seluruh karyawan. Dalam menentukan program kerja K3, idealnya
komite K3 melakukan assessment di area kerja mengenai maslah-masalah K3 di perusahaan tersebut. Cara
mudah biasanya menggunakan teknik.tools berupa HIRARC (High Identification Risk Assessment & Risk
Control), yaitu suatu cara/teknik mengidentifikasi potensi-potensi bahaya yang kemungkinan bisa
menimbulkan kecelakaan kerja/penyakit kerja dan melakukan langkah penanggulangan sebagai
kontrol/preventif. Dapat dilakukan dengan identifikasi potensi, penilaian faktor resiko dan pengendalian
faVlnt raciVa

Perencanaan meliputi :
1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian dan Peluang
2. Rencana Tjndakan (Sasaran & Program)
3. Standar dan Peraturan Perundangan

8.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Petuang

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya / pencemaran lingkungan
teridentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para
pekeria / mencemari linqkunqan sehinqqa Droses oroduksi dapat beilalan denqan lancar.

a. Identifikasi Bahaya & Aspek Lingkungan


Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya atau dampak terhadap lingkungan
yanq timbul dari aktivitas keqiatan konstruksi .

b. Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi - potensi bahaya dampak /
linqkunqan ke dalam kateqori tinqqi, menenqah atau rendah denqan menqqunakan sistem score.

c. Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit dan pencemaran lingkungan
sehinqsa terwujud zero accident / pencemaran tidak melebihi Nilai Ambanq Batas (NAB).

8.2. Rencana Tindakan (Sasaran & Program)

Dalam melaksanakan program K3 dalam proyek dibuatkan sasaran dan program yang berkaitan
dengan rangkaian aktivitas program K3, diantaranya Incident Rate = 0 atau tingkat p€flc€mdrao =
NAB, meninqkatkan kesesuaian leqal, kesehatan karyawan dan kualitas linqkunqan.

B.3. Standar dan peraturan perundangan

Undang - Undang
1. uuD 1945
2. UU No. 1411969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
3. UU No. tlt970 tentang Keselamatan Kerja
4. UU No. 231L992 tentang Kesehatan
5. UU No. 311992 tentang Jaminan SosialTenaga Kerja
6. UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi;
7. UU No. 2812002 tentang Bangunan Gedung;
8. UU No. 1312002 tentang Ketenagakerjaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

EK lI
:

GUNAKARYA. TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

Peraturan Pemerintah
1. Peraturan pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
2. Peraturan pemerintah No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja

Peraturan Presiden :
1. Peraturan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Pengesahan Convention Concerning The Promotional
Framework For Occupational Safety And Health/convention 187, 2006 (konvensi Mengenai Kerangka
Ke[a Peningkatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja/konvensi 187, 2006)
2. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja :


1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-01/MEN/1992 tentang Syarat - Syarat Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pesawat Karbid
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Petunjukan Kewajiban Dan
Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Keq'a No. PER-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
5.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1 Tahun 2015 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Angka Kreditnya
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 10 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Penguji Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Angka Kreditnya
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. i1 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penyesuaian Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan Dan Keselamatan Kerja
8. Peraturan MenteriTenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik
DiTempat Kerja
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 23 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor Per.O2lmenl1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat
Kerja
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam
Pekerjaan Ketinggian
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan Produksi
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
L7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
Pesawat Angkat dan Angkut
n
tI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKST (RKK)

GK PEMBANGUNAN GROIN PANTAI N'O"'*.:l:: , i


ir ',
GUNAKARYA - TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum :


1. Permen PU No. 05120t4, Pedoman Sistem Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
2. Permen PU No.02/PRT/M12018, Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05lPNMl20l4 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
3. Permen PUPR No. 2UPRT|M|2019, Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Keputusan Menteri tentang K3


1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. : Kep. 155/MEN/1984 Tentang Penyempurnaan Keputusan
Menteri Tenaga Dan Transmigrasi Nomor kep.125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan Dan
Tata kerja Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan Dan Kesehatan
Keria Wilavah Dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Keria
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep.174/MEN/1986.
NO.' 104/KPTS/1986 tentanq Keselamatan Dan Kesehatan Keria pada Tempat Keqiatan Kontruksi.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.L No. Kep.1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan Dan
Kesehatan Keria
4. Keputusan MenteriTenaga Kerja R.I. No.: KEPTS.333/MEN/1989 Tentang Diagnosis Dan Pelaporan

Penyakit Akibat Kerja


1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan Dan
Kesehatan Keria Nasional
2. Keputusan MenteriTenaga Kerja R.I. No. Kep.51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
di tempat Keria
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R,I. No. Kep.186/MEN.1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
diTempat Keria
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep./197lMENl1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
5. Keputusan Menteri Tentang Kerja dan Transmigrasi R.I. No.: Kep-75/MEN/2002 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No.: SMI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) diTempat kena
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.: Kep.235/MEN/2003
Tentanq Jenis-Jenis Pekeriaan Yanq Membahayakan Kesehatan, Keselamatan Atau Moral Anak
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I. No.: Kep.6B/MEN/IVl20O4 Tentang
Pencegahan Dan Penanqqulanqan HIV/AIDS di Tempat Keria

Surat Edaran Menteri PUPR :


1. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06lSElMl2020 tentang
Penanganan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor t0lSElMl2020 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran selama Masa Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
8.1. ldentifikasi Bahaya, Pnilaian Risiko dan Peluang (IBPRP!

TABEL.1. IDENTIFIKASI PENIT.AIAN RISIKO DAN PELUANG

TINGXAT PENGENDATIA NILAI TIN6KAT


NO IDENTIFI(ASI EAHAYA JENIS BAHAYA (Tipe PENGENDAIIAN AWAL KEMUNG XEPARAH KET.
URAIAN PEI(ERJAAN PERATURAN oP RtSlt(o N TANJUTAN RtsrKo (F RlstKo
(Skenarlo Bahaya) Kecelakaan) xrNAN {r} HAN (A) INAN (r) AN (AI
(TR} xA) (rn1

r3t t6t l7l l1 ll l1 (l

1 Pemasantan Kubus Beton . Tertimpa Kubus Beton . Terluka/Cacatbagian Permenaker No. 1. Pemasangan Rambu Peringatan 3 5 15 Besar Administratif N/A
anSSota PER.OIlMEN/1980 dan No. dao Barikade
tubuh/Meninggal PER.09/MEN/yill2o10
dunia 2' Menyusun instruksi kerja
Pemasangan Kubus Beton

3. Melakukan pelatihan kepada


seluruh pekerja yang terlibat

4. Pemakaian APO Lengkap, baik


dan sesuai

5. Menyediakan kotak P3K, obat


anti bisa, obat pelindung kulit
dan perlengkapan darurat.
8.2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus & Program Khusus)

TABEL.2. SASARAN DAN PROGRAM

,N

PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai JADWAL


NO SUMBER BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN PELAKSANAA
DAYA MONTTORING PENCAPAIAN JAWAB
N
()\ (4\ i/( \ 161 (7\ /n\ rc) r1 0\ fI t'l

1. Pemasangan Kubus Beton


l. Pemasangan Rambu Peringatan dan Semua rambu Semua rambu dan Memasang rambu- - Rambu dan Sebelum bekefia Komunikasi Verbal 100o/o sesuai - Ahti K3
Barikade peringatan dan barikade sesuai rambu peringatan dan barikade harus sudah dan Checklist standard
barikade terpasang standard memasang barikade
pada tempat yang - SDM sesuai
sesuai dan mudah kebutuhan
terlihat.

2. Menyusun instruksi kerja Tersedianya instruksi Sesuai dengan Menyusun instruksi SDM dan Harian Komunikasi Verbal Disetujui oleh - Manager Teknik 2
Pemasangan Kubus Beton kerja instruksi kerja kerja Pemasangan Peralatan dan Checklist Manager Teknik - Ahti K3
Kubus Beton

3. Melakukan pelatihan kepada seluruh Seluruh pekerja Lulus dan paham Memberikan pelatihan Instruktur, Harian Komunikasi Verbal 100o/o lulus dan - Manager Teknik 2
pekerja yang terlibat terkait telah mengenai sistem kepada pekerja yang program, dan Checklist paham - Ahti K3
mengikuU. pelatihan keselamatan terlibat materi/modul,
dan penyuluhan Pemasangan Kubus tes pemahaman
Beton dan peserta

4. Pemakaian APD Lengkap, baik dan Seluruh pekerja Semua APD ber-SNI Selururuh pekerja yang Helm Proyek, Harian Komunikasi Verbal 100o/o sesuai - Ahli K3
Sesuat menggunakan APD terlibat harus memakai Sepatu safety, dan Checklist standard
standard APD yang lengkap, baik Rompi keda,
dan sesuai Kaca mata
kerja, Sarung
tanoan-

5, Menyediakan kotak P3K, obat anti Di Lokasi Kerja Kotak P3K isi lengkap Petugas K3 Kotak P3K Harian Checklist Kotak P3K selalu - Ahli K3
bisa, obat pelindung kulit dan tersedia Kotak P3K sesuai standar menyediakan Kotak P3K tersedia di lokasi
perlengkapan darurat. sesuai standar kerja
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
GK I]
-
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

B.3. Standar dan peraturan perundangan

Undang - Undang
1. UUD 1945
2. UU No. L4l1969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
3. UU No. Ut970 tentang Keselamatan Kerja
4. UU No. 231L992 tentang Kesehatan
5. UU No. 311992 tentang Jaminan SosialTenaga Kerja
6. UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi;
7. UU No. 2812002 tentang Bangunan Gedung;
B. UU No. 1312002 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Pemerintah
1. Peraturan pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
2. Peraturan pemerintah No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja

Peraturan Presiden :
1. Peraturan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Pengesahan Convention Concerning The Promotional
Framework For Occupational Safety And Health/convention L87, 2006 (konvensi Mengenai Kerangka
Kerja Peningkatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja/konvensi 187, 2006)
2. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja :


1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-0UMEN/1992 tentang Syarat - Syarat Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pesawat Karbid
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Petunjukan Kewajiban Dan
Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
5.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1 Tahun 2015 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Angka Kreditnya
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 10 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Penguji Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Angka Kreditnya
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penyesuaian Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan Dan Keselamatan Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik
DiTempat Kerja
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 23 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor Per.02lmenl1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat
Kerja
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam
Pekerjaan Ketinggian
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
I RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
EK I]
GUNAKARYA. TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA ]UNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki llmbun
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan Produksi
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalatot
17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
Pesawat Angkat dan Angkut

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum :


1. Permen PU No. 0512014, Pedoman Sistem Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
2. Permen PU No.O2IPRT/M 120L8, Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05lPttl4l20l4 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
3. Permen PUPR No. 2UPKI lMl2O19, Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Keputusan Menteri tentang K3


1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. : Kep. 155/MEN/1984 Tentang Penyempurnaan Keputusan
Menteri Tenaga Dan Transmigrasi Nomor kep.125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan Dan
Tata kerja Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Ke[a Nasional, Dewan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep.174/MEN/1986.
NO.: 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Kontruksi.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
4. Keputusan MenteriTenaga Kerja R.I. No.: KEPTS.333/MEN/1989 Tentang Diagnosis Dan Pelaporan

Penyakit Akibat Kerja


1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.L No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Nasional
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.L No. Kep.51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
ditempat Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.L No. Kep.186/MEN.1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakara
diTempat Kerja
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.L No. Kep./197lMENlL999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
5. Keputusan Menteri Tentang Kerja dan Transmigrasi R.I. No.: Kep-75/MEN/2002 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No.: SMI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) dflempat kerja
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.: Kep.235/MEN/2003
Tentang Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan Atau Moral Anak
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I. No.: Kep.68/MEN/1V12004 Tentang
Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
Surat Edaran Menteri PUPR:
1. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06lSElMl2020 tentang
Penanganan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor l0lSElMl2020 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran selama Masa Pencegahan Penyebaran COVID-l9 di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
GK
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
I]
-
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan


Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Setiap memasuki area kerja
1 Ahli K3 Konstruksi
Induction orovek
Peftemuan pagi hari (Safety Morning) Setiap pagi sebelum pekerjaan
2 Manager Teknik
dimulai
Peftemuan Kelompok Kerja (Toolbox Setiap akan mengefiakan item
3 Mandor & Petugas K3
Meetinq) oekeriaan baru
Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction Manager Teknik &
4 Seminggu sekali
Safety Meeting) Ahli K3 Konstruksi

Untuk mendukung keselamatan konstruksi, maka Penyedia Jasa harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :

C.1 Sumber Daya


Penyedia Jasa berkomitmen menyediakan Sumber Daya untuk K3 :
1.Menyediakan sarana & prasarana untuk terwujudnya K3.
2.Memenuhi semua kebutuhan Sumber Daya untuk terlaksananya proses K3.
3. Memenuhi semua ketentuan standar, persyaratan dan peraturan perundangan terkait K3.

Penyedia Jasa juqa menetapkan Orqanisasi K3 dan menunjuk Personil yang berkompeten
a.Orqanisasi K3 Lapangan.
b.Orqanisasi Tanggap Darurat & Kebakaran / Organisasi Keamanan.
c.Tenaga Ahli K3 Konstruksi.

No. Jenis Peralatan Merk & Tvoe Lokasi Kaoasitas

1 Excavator Amphibius Long Arm GTREX TX200 Kobelco


sK210-10
Jakarta Timur 165 Hp 3 uni

2. Excavator Standar Kobelco SK-200 Jakarta Timur 140 HP 3 uni


3. Dump Truck Toyota Dyna Jakarta Timur 3500 - 5000 cc 3 uni
11OET

C.2 Kompetensi
1 Menjamin setiap pekerja berkompeten melaksanakan pekerjaan yg berisiko K3.
2 Menqidentifikasi dan melaksanakan pelatihan K3 dan SMK3 sesuai kebutuhan.
3 Menqevaluasiefektifitaspelatihan.
4 Menyusun, menerapkan dan memelihara prosedur kerja
5 Prosedur pelatihan harus memperhatikan tingkat pendidikan, pengalaman, bahasa.
tanggung-jawab dan risikonya.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRU KSI
GK PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM .]

GUNAKARYA-TARUNA.KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

Tim
Kebutuhan Jadual
No. Nama Jabatan Kompetensi
Pelatihan Pelatih
Manajer Sebelum
1 RONALD FEBRI ANTONIUS SKA Ahli SDA - Utama SMK3
Pelaksanaan/Proy PCM
Manajer Teknik 1 Setelah
2 GUMINTO
(Site Manaqer) SKA Ahli SDA - Madya Induksi K3, t hari
PCM
Manajer Teknik 2 Setelah
3 WARSID
(Pelaksana)
SKA Ahli SDA - Madya Induksi K3, t hari
PCM
Manajer Setelah
4 PRWANTO BUDI PRASENO
Keuanqan
Induksi K3, t hari
PCM

Ahli K3 SKA Ahli Madya K3 Sebelum


5 ADIYANTO Refreshing, 2 hari
Konstruksi Konstruksi PCM

c.3 Kepedulian
Penyedia Jasa akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk memastikan semua
orang yang bekerja dalam pengendaliannya peduli akan :
a. Konsekuensi-konsekuensi K3, yang aktual atau potensial, kegiatan kerjanya,
perilakunya, serta manfaat-manfaat K3 untuk peningkatan kinerja perorangan;
b. Peranan dan tanggung jawabnya dan pentingnya dalam mencapai kesesuaiannya
dengan kebijakan dan prosedur-prosedur K3 dan dengan persyaratan sistem
manaiemen K3, termasuk persyaratan kesiapsiagaan dan tangqap daruraU
c. konsekuensi potensial dari penyimpangan dari prosedur yang telah ditetapkan.

Prosedur pelatihan harus mempeftlmbangkan tingkat perbedaan dari:


a. tanggung jawab, kemampuan, bahasa dan ketrampilan; dan
b. risiko.

Rencana Pelati n
No. Jenis Pelatihan Target Pesefta PIC
Waktu
Pelaksanaan
Manajer Setelah tanda
1 Dasar-dasar Keselamatan Konstruksi Engineer
Teknik tanoan Kontrak
Engineer, Setelah tanda
Manajer
2 Pedoman Keselamatan Konstruksi Pelaksanan dan tangan Kontrak
Proyek
Pekeria
Manajer Setelah tanda
3 Basic Waste Management Bagian Gudang
Teknik tanqan Kontrak
Tim Tanggap Ahli K3 Pada masa
4 Tanggap Darurat
Darurat Konstruksi DerstaDan
Engineer dan Ahli K3 Pada masa
5 Pengenalan P3K
Pelaksana Konstruksi oersiaoan
Pelaksana, Pekerja Ahti K3 Sebelum
6 Traffic Management
dan Driver Konstruksi oekeriaan
Ahli K3 Pada masa
7 K3 Listrik ME
Konstruksi oersiaoan
Manajer Pada masa
B Housekeeping Semua Pekerja
Teknik oersiaoan
Pekerja, Manajer Sebelum
9 K3 Pekerjaan Galian
Operator Alat Teknik oekeriaan oalian
Pekerja, Manajer Sebelum
10 K3 Pekerjaan Tlmbunan
Operator Alat Teknik oekeriaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRU KSI
GK PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA. TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

No. Jenis Pelatihan Target Peserta PIC Waktu


Pelaksanaan
Pekerja, Manajer Sebelum
11 K3 Pekerjaan Stripping
Operator Alat Teknik oekeriaan
Pekerja, Driver Manajer Sebelum
t2 K3 Pekerjaan Angkutan Material
Dump Truck Teknik oekeriaan
Pelaksana, Manajer Sebelum
13 K3 Pekerjaan Pintu Air
Pekerja Teknik oekeriaan ointu
Pelaksana dan Manajer Sebelum
t4 K3 Operasional Alat Berat
Operator Alat Teknik ooerasional alat

C.4 Komunikasi
Penyedia Jasa harus menyusun, menerapkan, dan memelihara prosedur, untuk:
1 Komunikasi internal antara berbaqai tingkat dan fungsi dalam organisasi,
2 Komunikasi dengan pemasok, subkontrak-tor dan pengunjung di tempat kerja.
3 Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi kritik dan saran dari pihak luar yang
terkait.

Komunikasi deng Subkontraktor :

a. Menjelaskan persyaratan K3 pada saat seleksi vendor/subkon sebelum penawaran.


b. Menetapkan persyaratan K3 dan prosedur dalam dokumen subkontrak yang wajib
dipenuhi dan dilaksanakan selama hubungan subkontrak berjalan.
c. Diberikan setiap saat diperlukan penjelas-an dan pelatihan bagi para pekerja
subkontraktor dan ketika ada ada revisi atau perubahan dalam masa pelaksanaan

Daftar Hadir Komunikasi Kesetamatan Konstruksi


No. Nama Topik yang dibahas Tanda Tangan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

GK I;
-
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. ]UNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

C.5 InformasiTerdokumentasi
GUNAKARYA - TARUNA . KSO menjamin keabsahan dokumen dan data, distribusi dokumen dan data
penting terkait dengan aktifitas LK3/HSE, mencegah salah penggunaan dokumen dan data
kadaluarsa, menyimpan dan memelihara dokumen dan data sesuai kepentingan serta mudah didapat
kembali bila dioerlukan.

c.5.1 Dokumen Internal adalah Dokumen yang diterbitkan secara internal antara lain standar
perusahaan, formulir, buku dan lain-lain
c.5.2 Dokumen Eksternal adalah Dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksternal (di luar
GUNAKARYA - TARUNA . KSO ) termasuk yang datang dari pelanggan (dalam bentuk
c.5.3 Dokumen Terkendali adalah Dokumen mutu yang jika terjadi perubahan (revisi), maka
Wakil Manajemen beftanggung jawab untuk menarik seluruh dokumen mutu yang telah
beredar (revisi lama) dan mendistribusikan kembali dokumen mutu yang baru (revisi baru),
dan dicap'TERKENDALI" berwarna biru
*TIDAK TERKENDALf" benrvarna
c.5.4 Dokumen Tldak Terkendali adalah dokumen yang dicap
violet. Dokumen mutu Tldak Terkendali yang jika terjadi perubahan (revisi), maka Wakil
Manajemen tidak bertanggung jawab untuk menarik seluruh dokumen mutu yang telah
beredar (revisi lama) dan tidak harus mendistribusikan kembali dokumen mutu yang baru
c.5.5 Dokumen Kadaluarsa adalah Dokumen mutu master revisi lama yang sudah tidak berlaku lagi
karena telah diperbaharui dengan dokumen mutu revisi baru, dan harus dicap
'KADALUARSA" berwarna merah.
c.s.6 Dokumen Master adalah Wakil Manajemen bertanggung jawab atas penyimpanan semua
dokumen mutu master, baik yang masih berlaku maupun yang kadaluwarsa. Setiap dokumen
mutu master Pedoman Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi Kerja, Formulir diberi cap "MASTER"
dengan tulisan benrrarna hijau di belakang setiap halaman.

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

Operasi Keselamatan Konstruksi berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
penqendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi


l. Perencanaan Operasi berdasarkan linqkup pekerjaan sesuai Tabel. 1 kolom (5)
2. Rencana penunjukan personil yanq akan ditugaskan menjadi Penanqgung Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana proqram pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada Tabel 1 kolom (5),;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan.

D.2. Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi Darurat


a. Prosedur dan/atau petuniuk kerja tangqap darurat
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan yang ditandatangani oleh Ahli Teknik
terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

b. Prosedur dan/atau petuniuk kerja penyelidikan insiden


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian
berbahaya, dan penyakit akibat kerja) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan dan Konstruksi Kepala Pelaksana Pekeriaan Konstruksi.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)


Nama Pekerja :
Nama Pekefaan : Pemasangan Kubus Beton
TanggalPeke{aan :

Alat Pelindung Diriyang diperlukan untuk melaksanakan pekeflaan:


M Helm/Safety Helmet
Sepatu/Safety Shoes
E Rompi Kesltamatan/Safety Vest
tr Pelindung Wajah/Face Shield

M E Petindung di ketinggian/Fuil Body Harness


M Penutup Telinga/Ear M ufs

tr Sarung Tangan/Safety Gloves


M Kacamata pengaman/Safety Glasses
tr Penyumbat Telinga/Ear Plug

E Masker Pernafasan/Respiratory
E Baju kerja Las/Appron
E lain-lain / Others

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung lawab

1 Menyiapkan tenaga kerja, peralatan dan o Pekerja sedang tidak fit o Pastikan hasil mcu Operator dan Pekerja dalam keadaan Ahli K3 Konstruksi
bahan o Alat Berat Excavator dalam kondisi yang flt to work.
rusak o Pastikan/lakukan pengecekan bahan dan peralatan Manager Teknik 2
dalam keadaan baik untuk dipergunakan

2 Memeriksa Rambu-Rambu, Barikade dan o Rambu-rambu rusak Ahli K3 Konstruksi


memakaiAlat Pelindung Diri (APD) yang o Barikade rusak Alat pelindung Diri (APD) harus diperiksa dan dipakai
sesuai o Terjatuh dengan baik dan benar sesuai dengan SOP yang berlaku.
o Tersandung r Rambu-rambu juga harus sudah terpasang semua Ahli K3 Konstruki
dengan tepat
o Barikade juga harus sudah terpasang semua pada Ahli K3 Konstruki
tempat yang diperlukan

3. Mengangkut Kubus Beton o Tertimpa Kubus Beton o Tali ikatan Kubus Beton ke Truck pada waktu Ahli K3 Konstruksi
o Polusi debu material mengangkat dan mengangkut harus dipastikan kuat,
o Bising mesin alat angkut dan kendaraan lain kencang, rapih dan aman.
o Kecelakaan lalu-lintas o Pastikan posisi Excavator dan Truck pada landasan yang Manager Teknik 2
rata dan stabil
o Patuhi aturan lalu-lintas Sopir/Pengemudi
o Pemakaian APD Lengkap, baik dan sesuai Ahli K3 Konstruksi
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung fawab

4. Memasang Kubus Beton o Tertimpa Kubus Beton o Pastikan posisi Excavator Amphibius Long Arm pada Manager Teknik 2
o Polusi debu material landasan yang rata dan stabil
o Bising mesin alat pemasangan o Tali ikatan linning Kubus Beton ke Excavator pada waktu Ahli K3 Konstruksi
menurunkan harus dipastikan kuat, kencang, rapih dan
aman.
o Bersihkan lokasi dari material lain yang menganggu. Manager Teknik 2
o Pemakaian APD Lengkap, baik dan sesuai Ahli K3 Konstruksi

4. Memeriksa hasil pekerjaan o Pekerjaan tidak sesuai gambar rInspeksi lapangan terhadap kemajuan pekerjaan Manager Teknik 2
dilakukan.
o Hasil pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya berdasarkan Manager Teknik 2
rencana dan metode kerja.
o Tindakan koreksi dilakukan, jika ditemukan Manager Teknik 2
penyimpangan.

5. Housekeeping o Lokasi kerja kotor/tidak bersih dan rapih o Bersihkan area kerja sebelum dan sesudah bekerja dari Ahli K3 Konstruksi
bekas material.

Disahkan oleh ; Ditinjau Ulang oleh : Dibuat oleh ;


Direki Pekerjaan Konsultan Pengawas Pengawas Pekerjaan Pelaksana dan Ahli K3 Konstruki
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
ffi
GUNAKARYA. TARUNA. l(SO
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM


DESA JUNTINYUAT KEC, JUNTINYUAT K.AB. INDRAMAYU

ALUR PROSES, AKTIFITAS DAN URAIAN TUGAS PENANGANAN KEADAAN DARURAT

ALIRAN PROSES AKTIFITAS R s B PIC KETERANGAN

. Membunyikan tanda bahaya alarm begitu melihat atau mendengar laporan keadaan darurat ,/ ,/ ./ r Security/HSE Eng. r Tingkat Proyek
o Security/HSE Eng. o Plant
o Security/HSE Eng./HSE Mgr o Pusat

Mangarahkan Menuju a Ketua Team/Ketua Regu, Security mengatur dan memandu jalannya evakuasi yang telah ditetapkan ,/ ./ ,/ o Security, HSE Eng., Proj. Mgr, Untuk keadaan
Tempat Evakuasi (Assembly Point). Ka. Plant. darurat fatal
Yang Ditetapkan r Ketua Tim/Ketua Regu
r HSE M9r,/MR

e Periksa korban manusia ,/ ./ ,/ Ketua Tim/Ketua Regu Untuk keadaan


Periksa Kondisi
o Penyelamatan terhadap aset ,/ ,/ ,/ HSE Eng./Pro. Mgr,/Ka. Plant darurat fatal perlu
Keadaan Darurat
o Penanganan awal terhadap kondisi darurat \/ ,/ ,l Security ditinjau evakuasinya
o Membuat informasi awal : { ,l ,l HSE M9r./MR
s HSE Mgr. ke MR./Direksi Dir
a HSE Eng. Ke Kepala Plant
s HSE Eng. Ke Project Mgr.

Minta bantuan sesuai dengan kebutuhan


Minta Bantuan Pada r Pemadam kebakaran ,/ ,/ o HSE Eng./Pro. Mgr,/Ka. Plant
Pihak-Pihak Terkait r Tenaga medis/Rumah Sakit ,/ ,/ o HSE Mgr.
o Pihakbenarajib/keamanan ,/ ,/
o Pihak-pihak terkait lainnya .l
o Memberikan pertolongan terhadap korban, mungkin dibawa ke rumah sakit ,l ,/ ,/ Ketua Tim/Ketua Regu Untuk keadaan
HSE Eng./Pro. Mgr./Ka. Plant darurat fatal
r Penanganan aset (inventarisasi dan jenis kerusakan) ,/ ,/ ,/ HSE M9r./SDM
o Autopsi & keterangan kematian, kalau ada korban meninggal. ,/ Security
o Menginformasikan kepada keluarga korban ,/ .l Pihak eksternail terkait
o Menginformasikan kepada masyarakat bila perlu. ,/ Direksi/MR
n RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
GK I]
GUNAKARYA. TARUNA, KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

ALUR PROSES, AKTIFITAS DAN URAIAN TUGAS PENANGANAN KEADAAN DARURAT

AURAN PROSES AIfiIFITAS R s B PIC KETERANGAN

o ,l ,/ ,/ o HSE Eng./Pro. Mgr./Ka. Plant, o Tingkat proyek


Membentuk tim untuk melakukan penyelidikan/investigasi, insiden/kecelakaan secara total HSE Mgr.
o HSE Eng./Ka. Plant/HSE Mgr. r Plant
o HSE Mgr,/MR o Pusat

o Penjelasan bagaimana insiden terjadi, ,/ ,/ ,/ o Tim Investigasi di tiap tingkatar Form "Laporan
o Rincian cedera, perkiraan hari hilang, dan perkiraan biaya ,/ ,/ ,/ Penyelidikan Insiden"
Melakukan Penyelidikan/
o Rincian/penjelasan kerusakan material/ala(proses/lingkungan, perkiraan hari hilang, dan perkiraan ./ ,l r Manajemen di tiap tingkatan
biaya
nvestigasi
I
o Sketsakejadian/denah/gambar/foto. ,/ ,/
. Identifikasi penyebab insiden. ./ ./ ./
o Menetbpkan tindakan perbaikan dan pencegahan (penyempurnaan sistem kesiapan dan ./ ,/ ./
penanganan keadaan darurat).

Membuat Laporan a Membuat laporan ke pihak-pihak terkait, seperti : Kepala Plant, Project Mgr, Direksi, serta pihak ,/ ,l ,/ o Tim investigasi di tlap tingkatan Form "Laporan
asuransi, Jamsostek, Depnaker, Kepolisian. Penyelidikan Insiden"
Penyelidikan/lnvestigasi

a Melaksanakan tindak lanjut sesuai hasil analisa penyebab kecelakaan. -l ./ ,/ r HSE Eng./Pro. Mgr.

Membuat Tindaklanjut r HSE Eng./Ka. Plant


o HSE Mgr.
o Direksi/MR.

o Monitoring/pemantauan tindaklanjut sesuai hasil analisa penyebab kecelakaan. ,l ,l ,/ r HSE Eng./Pro. Mgr. Untuk keadaan
o HSE Eng./Ka. Plant darura(fatal accident
o HSE Mgr,
e DireksVMR.
: RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
I]
GUNAXARYA. TARUNA, KsO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

BAGAN KETERLIBATAN PENANGANAN KECELAKAAN MENINGGAL

Site Finance
Pihak yang Pimpinan yang ,etugas Kantor Pusat Depnaker & Rumah Keluarga
K3 Official & Site ;ite Manag( Asuransi Keterangan
Melihat Kejadian Beftugas (HSE, PM, GM) Kepolisian Sakit Korban
Personal
1 2 q. 6 I 8 9
A. Pihak yang melihat kejadian
dengan lisan ke pimpinan dan/atau
B c petugas K3L dan Site Personel
B. Pimpinan yang bersangkutan segera
berkoordinasi dengan petugas K3L dan
Personel Officer melarikan korban ke rumah
E sakit.
C. Rumah sakit melakukan visum (rekam

D. Keluarga Korban menerima hasil visum dan


jenazah
E. Petugas K3 L melakukan penyelidikan
insiden/kecelakaan
F. Petugas K3L menyampaikan laporan hasil
+ penyelidikan insiden/kecelakaan ke Site
Manager, Kantor Pusat, Depnaker, Kepolisian
,iG\. dan Asuransi dengan tembusan ke Site

+ G. Rumah sakit menerima pembayaran dari


Finance Officer dan Site Personel Officer.
,,I H. Asuransi menerima berkas klaim
dari Site Personel Officer.
---a'
K I. Site Manager menerima penggantian
dari pihak asuransi

J. Site Finance Officer bersama Site Personel


L Officer menyerahkan penggantian klaim
asuransi kepada keluarga korban
K. Keluarga korban menerima penggantian
klaim asuransi dari Site Finance Officer dan
L. File
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKST (RKK)
EK -
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA - TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Mengevaluasi kinerja K3 perusahaan adalah sama pentingnya dengan mengukur kinerja keuangan atau
kinerja produktivitas perusahaan. Sementara pengukuran kinerja K3 digunakan sebagai alat untuk membantu
mencegah cedera di tempat kerja dan penyakit akibat ke[a, sulit untuk menentukan kinerja mana yang
harus diukur suatu perusahaan harus yang secara efektif dan efisien itrencegah cedera dan penyakit akibat
kerja di tempat kerja.

E.1. Pemantauan dan Evaluasi Operasi


Tujuan utama dari evaluasi kinerja K3 perusahaan adalah untuk memberikan informasi tentang status saat
ini, serta kemajuan strategi dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko K3.
Informasi ini menguntungkan karena membantu perusahaan untuk :
1. Menentukan bagaimana sistem manajemen K3 perusahaan diimplementasikan dalam praktek.
2. Menqidentifikasi daerah mana tindakan perbaikan yanq diperlukan.
3. Memberikan dasar untuk perbaikan berkesinambungan; dan
4. Memberikan umpan balik dan motivasi

Selain itu, evaluasi kinerja K3 perusahaan juga meningkatkan proses pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi pengukuran membantu dalam memutuskan :

1. Dimana posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan tujuan yanq akan dicapai.
2. Apa kemajuan yang diperlukan.
3. Bagaimana kemajuan bisa dicapai dengan kondisi saat ini, seperti sumber daya atau waktu.
4. Cara mencapai kemajuan yang mungkin dicapai.
5. Prioritas dan penggunaan sumber daya secara efektif.

JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT

Bulan Ke-
No. Kegiatan PIC KET,
1 2 3 4 5 6 7 a s 1(}
1 Manager HSE
Konstruksi
matan
2 Ahli K3 Konstruksi

3 Audit internal Manager HSE

E.2. Tinjauan Manajemen

Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen K3 organisasinya, secara terencana, untuk menjamin
kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. Proses tinjauan manajemen harus termasuk
penilaian kemungkinan-kemungkinan peningkatan dan kebutuhan perubahan sistem manajemen K3,
termasuk kebijakan K3 dan tujuan-tujuan K3. Catatan hasil tinjauan manajemen harus dipelihara.

Masukan tinjauan manajemen harus termasuk :


1' Hasil audit internal dan evaluasi kesesuaian dengan peraturan perundangan dan persyaratan lain
yanq relevan di mana orqanisasi menerapkannya;
2. Hasil-hasil dari partisipasi dan konsultasi
3. komunikasi yang berhubunqan dengan pihak- pihak eksternal terkait, termasuk keluhan--keluhan;
EK I]
:

GUNAKARYA. TARUNA. KSO


PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

E.3. Peningkatan Kinerja keselamatan konstruksi

Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,
penqusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat keria harus :
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala
2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk barang
dan iasa termasuk dampaknya terhadap kineria perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :

1. Evaluasi terhadap kebijakan K3;


2. Tujuan, sasran dan kinerja K3;
3. Hasil temuan audit SMK3;
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembanqan SMK3.

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan :

1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;


2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT IENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PELAKSANA PEMILIHAN JASA KONSTRUKSI WILAYAH JAWA BARAT
KELOMPOK KERJA (pOKlA) PEMTLTHAN A.8.2.22
il. L.L.R.E. Martadinata No.119 Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung fawa Barat 40114

PROTOKOL
PENCEGAHAN COUD-19

tlrl'rdA$.4 rr KE'i8&"*,tit*?tt{ 5f;Yfi PITIH sEffirll[fiT


DAta t(E8&tt*f^t{ rrsJ^ An:an Sehat S*tiap Sant

Paket Pekerjaan :

PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM


DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

Lokasi Pekerjaan :

Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

GI'NAKANTA - TAnI'NA . KSO


(PT. GUNAKARYA NUSANTARA - PT. TARUNA PUTRA PERTIWI)
Jl. Brigjend. lgn. Slamet Riyadi No. 9 Kota Cirebon 45121
T : +62.231. 221155 - 221157 F : +62.231. 221156 tr
:
PROTOKOL PENCEGAHAN COVID.lg
GK Ir
:

GUNAKARYA. TARUNA. KSO


PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. ]UNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

I. PENDAHULUAN

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisd
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut (nfeksi paru-paru ) , sampai
kematian.

Infeksi virus ini disebut COVID-l9 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke
beberapa negara, termasuk Indonesia.

Gejala Virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti
demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan
berat, sepefti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada,

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona,
yaitu:
o Demam (suhu di atas 38 derajat Celcius)
o Batuk
o Sesak Napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar
virus Corona.

Kapan harus ke dokter?


Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-l9) seperti yang disebutkan
di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-
19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.

Bila mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu pergi ke
rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak
dengan orang lain.

Penyebab Terpapar Virus Corona


Seseorang dapat teftular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
o Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
o Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda
yang terkena c ipratan air liur penderita COVID-l9
o Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila
terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil , orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan
tubuhnya lemah.
EK Ir
-
GUNAKARYA - TARUNA. KSO
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDR,AMAYU

Diagnosis Virus Corona


Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang
dialami pasien. Dokter juga akan bertanya. apakah pasien bepergian ke daerah yang memiliki kasus
infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
o Uji sampel darah
o Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
o Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

o Merujuk penderita COVID-l9 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang
ditunjuk;
o Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita;
o Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup;
o Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan
tubuh;

Pencegahan Penyebaran Virus Corona


Cara pencegahan penyebaran Virus Corona yaitu :
o Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung;
o Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian;
o Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol
minimal 600/o setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum;
o Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan pakai sabun atau
handsanitaizer;
o Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci
tangan setelahnya;
o. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi;
o Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat
sampah.
o Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek;
o Jaga kebersihan benda yang sering disentuh;

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa tangkah agar virus Corona
tidak menular ke orang lain, yaitu:
o Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
o Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
o Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan orang lain.
PROTOKOL PENCEGAHAN COVID. 19
GK II
;

GUNAKARYA. TARUNA. KSO


PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. ]UNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

o Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-
benar sembuh.
o Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sakit.
o Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, sefta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
o Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama
orang lain.
o Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke
tempat sampah
EK tl
-
PROTOKOL PENCEGAHAN COVID- 19

PEMBANGU.IIAN GROIN PANTAIIGLAYEM." ,,


GUNAKARYA. TARUNA. KSO DESA ]UNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

II. MONITORING PENCEGAHAN PENULARAN COVID-lg

LANGKAH I.ANGKAH PENCEGAHAN GUNAKARYA - TARUNA . KSO


DAI.AM MENGATASI PENYEBARAN VIRUS COVID-l9 :

1. Pembentukan Satuan Tugas Pencegahan Penyebaran Virus Covid-l9


2. Membuat Matrik Monitoring Personil GUNAKARYA - TARUNA . KSO yang meliputi :

o Nama
o Usia
o Domisili
o Riwayat Perjalanan ke luar negeri selama 14 hari terakhir
o Moda transportasi dari rumah menuju kantor
o Efektivitas kerja
o Fasilitas dari GUNAKARYA - TARUNA . KSO
3. Pembagian masker
4. Pembagian Hand Sanitizer
5. Pemasangan Poster dan Banner tentang Virus Covid-19
6. Pengukuran dan Pencatatan Suhu Badan setiap masuk dan pulang kerja
7. Penyediaan sabun cuci tangan di Kantor dan di setiap Mess Karyawan

STRUKTUR ORGANISASI MONITORING PENCEGAHAN COVID-1g


GUNAKARYA.TARUNA. KSO

PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM


DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

Manaier Proyek
u Jawab

Rumah Sakit Rujukan

Ahli K3 Konstruksi
Koordinaror K3

Manaier Teknik 1 Manaier Teknik 2 Manaier Keuanoan


I
I]
PROTOKOL PENCEGAHAN COVID. 19
GK
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA - TARUNA. KSO DESA ]UNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB STRUIfiUR ORGANISASI PENANGANAN COVID.lg


GUNAKARYA.TARUNA.KSO

1. Penanggung Jawab ( Manajer Proyek )


o Memimpin proses penanganan dan pengendalian paparan COVID-l9 di wilayah kerjanya
o Melaporkan setiap perkembangan dari proses penanganan dan pengendalian kepada
SATGAS O&P SDA II Bengawan Solo.
o Memastikan proses recovery berjalan dengan baik.

2. Koordinator K3 ( Ahli K3 Konstruksi )


o Membantu mengkoordinasikan proses penanganan dan pengendalian paparan COVID-l9
di wilayah kerjanya.
o Membantu Ketua dalam menyajikan laporan setiap perkembangan dari proses
penanganan dan pengendalian.
o Membantu memastikan proses recovery berjalan dengan baik

3. Anggota-anggota ( Manajer Teknik 1, Manajer Teknik 2, Manajer Keuangan, )


o Melaksanakan penanganan dan pengendalian paparan COVID-19 diunit kerjanya.
o Memantau dan memfasilitasi pemeriksaan kondisi kesehatan seluruh karyawan unit
kerjanya secara periodik.
o Melakukan pengamanan terhadap asset-aset perusahaan selama proses pemberhentian
pekerjaan berlangsung.
o Melaksanakan proses recovery di area kerja.
o Melaporkan kejadian, proses penanganan, pengendalian dan recovery kepada
Koordinator.
CK I]
-
PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
GUNAKARYA - TARUNA. KSO DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB; INDRAMAYU

ALUR PENANGANAN COVID-19 PADA PAKET PEKERJAAN


PEMBANGUNAN GROIN PANTAI GLAYEM
DESA JUNTINYUAT KEC. JUNTINYUAT KAB. INDRAMAYU

MULAI

Bepergian dari Berinteraksidengan WNA / WNI yang Seluruh


nega ra berasal dari negara terinfeksi atau pasien personil yang
terinfeksi yang positif Covid-19 dalam kurun waktu < berada di lokasi
Covid-19 14 hari proyek

Karantina
selama 1.4 L Klinik / RS >37,5"C TermalScan
hari di RS Rujukan >37,5"C?

Opsi2
< 37,5'C

Suspect Rumah Sakit


Covid-19 rulu ka n

Positil

Proyek Rumah Sakit


dihentikan Suspect
Rujukan
Covid-19

Karantina Tidok
Perawata n
seluruh personil
Medis Umum
selama 14 hari
Sehat

Sehat Ya Sehat

Bekerja

SETESAI

Anda mungkin juga menyukai