PEKERJAAN:
GALIA]T STABITITAS LERENG GALIAN & PEMASAI{GAN
STEEL SUPPORT
UNTUK
ANTARA
DENGAN
ANTARA
DENGAN
NOMOR : 091/SPP/HK-WT/CCPP-MT/lV20l 9
Pada hari ini Rabu, tanggal Empat, buhn September, tahun Dua Ribu Sembilan Belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
pELO TJAHJOIiIO, dalam hal ini bertindak selaku Kepala Divisi PT. HUTAMA KARYA (Persero) Divisi
EPC, sesuai akta No.66 tanggal20 Juni2017 Notaris Sri lsmiyati, SH, MKn, serta s6uaiAkta kuasa No.
pO tanggal 20 Juni 2017 dengan demikian sah bertindak mewakili untuk dan atas nama perseroan
ferbatas P.T. HUTAMA KARYA (Persero) sebagai MAIN CONTRACTOR selan utnya disebut sebagai
I.PIHAK PERTAMA".
DAVID CHANDRA dalam hal ini bertindak selaku Oirektur PT. WORLD TRANS dengan demikian sah
bertindak mewakili unluk dan atas nama PT. WORLD TRANS, Alamat : Mall of lndonesia French Walk
Lourdes Bbk G No. 1 Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading - Jakaia Utata 14240, sebagai SUB
KONTRAKTOR selanjutnya disebut sebagai 'PIHAK KEDUA".
Kedua belah pihak dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam
pefanjian dengan ketentuan dan syarat€yarat sebagaimana ler@ntum dalam dasar pelaksanaan
pekeriaan sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
PEKERJAAN GALIAN STABILITAS LERENG GALIAN & PEMASANGAN STEEL
SUPPORTTUnnoI A, B & C dari PIHAK PERTAMA dan bertanggung iawab untuk melaksanakan
dan memperbaiki cacat mutu sampai selesai dan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA dan Pemilik
Proyek Pekerjaan 650MW Muara Tawar CCPP Block 2,3 & 4 Add Onberdasarkan syarat-syarat
yang tercantum dalam Perjanjian ini.
2. Detail Ruang Lingkup Pekeriaan tersebut dalam ayat (1) Pasal ini adalah berdasarkan Spesifikasi
Teknis dan dokumen lain yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 2
DOKUMEN KONTRAK DAN HIRARKHI
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Lingkup Pekerjaan pasal 1 pedanjian ini harus dilaksanakan
sesuai dengan Dokumen Kontrak sebagaimana disebut dibawah ini, yang merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tldak terpisahkan dari perjanjian ini, yaitu:
1. Addendum kontrak (iika ada);
2. Buku I
: Perjanjian ini;
3. Buku lll : Ketentuan Khusus;
4. Buku ll : Ketentuan umum dan Spesifikasi
11.1. Ketentuan Umum;
11.2. Spesifikasi Teknis;
11.3. Gambar;
11.4. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi;
11.5. Surat Penawaran Pihak Kedue;
11.6. BOQ (Bill Of Quantity)
I
Bila terjadi perbedaan antara dokumen satu dengan lainnya, maka dokumen yang berlaku adalah
sesuai dengan hirarki dokumen Kontrak sebagaimana tersebut diatas, yang diurutkan dari yang paling
tinggi (nomor 1) sampai dengan yang paling rendah (nomor 4)-
PASAL 3
JENIS DAN HARGA KONTRAK
2 PPN 1O % 177,500,000.00
Total Harga 1,952,500,000.00
Porof pihok
pertdma
Porof pihok
kedua
/-<
Nilai kontrak untuk pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 perjanjian ini adalah sebesar Rp.
1,952,500,000,{Satu Milyar Sembilan Ratua Lima Puluh DuaJuta Lima Ratus Ribu Rupiah,,
sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 100/0, dan pemotongan jasa PPh sebesar
3o/o.
Harga satuan sebagaimana dimaksud dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah mengikat, ku.ntitas
pekeriaan didasarkan atas hasil pengukuran bersama atas kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 perjanjian ini adalah
selama 135 (Soraur6 Tiga Puluh Lima) hari kalender yang terhitung sejak ditandatanganinya
perianjian ini.
Jangka waktu pemeliharaan adalah selama 60(EnamPuluh)hari kalender terhitung sejak serah terima
pertama.
PASAL 5
LAIN+AIN
1. Jika terdapat perubahan dalam perjanjian ini, maka para pihak sepakat untuk menuangkan dalam
suatu addendum yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.
2. Demikianlah Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta Pada hari, tanggal,
bulan dan tahun yang tersebut pada permulaan Perianjian ini.
3. Perjaniian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing - masing bermeterai cukup, dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
W0 rl
m i-eg:stics Solution
Pasal 1 DEFINISI
KECUALI ditentukan secara tegas di bagian lain Kontrak, atau konteks atau pokok masalahnya
mensyaralkan pengertian lain, istilah-istilah yang digunakan dalam Kontrak harus diartikan
sebagaimana di definisikan dalam Pasal 1 Ketentuan Umum ini:
(a) Hari Kalender adalah hari keda dan hari libur, yakni semua hari dalam satu tahun sesuai dengan
Kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang se\ivaktu-
waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan hari keria biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah s€bagai bukan hari keqia biasa.
(b) Hati Kerja adalah setiap hari kecuali Sabtu, Minggu dan hari libur resmi dari pemerintah Republik
lndonesia.
(c) ljin Prinsip adalah i.iin yang dikeluarkan oleh Pemerintah (Pusat, Propinsi, atauDa6rah)
setempat dan ijin-rin lainnya yang dip€rlukan untuk dapat mengembangkan dan membangun
sesuai dengan p€raturan perundang-undangan yang berlaku.
(d) Jadwal waktu pelaksanaan adalah jad\,val yang menunlukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekeriaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis,
r6alistis dan depat dilaksanakan.
(e) Kontrak adalah perjanjian pemborongan ini beserta dokumendokumen yang menjadi lampiran
yang tidak terpisahkan dengan perianiian ini.
(0 liaaa Kontrak adalah jangka waKu berlakunya Kontrak terhitung sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan Masa Pemeliharaan berakhir.
(g) motoda pelakGanaan p€kerjaanadalah cara kerja yang layak, realistis dan dapat dilaksanakan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki Subkontrektor/ PIHAK KEDUAi
(h) Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak termasuk pajak-pajak yang
terkandung didalamnya, kecuali dinyatakan lain dalam ketenluan khusus.
(i) Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan sec€ra penuh sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan serta posisinya dalam manaiemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
0) Tanggal mulai k6rja adalah tanggal mulai keria yang dinyatakan dalam p€r,aniian ini.
1 Standar Pelaksanaan
Subkontraktor/ PIHAK KEDUA waiib melaksanakan kewaiiban-kewajibannya sebagaimana
tertuang didalam Kontrak sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar dan dokumen lainnya dalam
kontrak
Para Pihak akan menetapkan standar yang berlaku yang akan dituangkan dalam berita
Kontrak
]
d. Dalam hal terdapat alat yang ditolak oleh PIHAK PERTArtlA maka PIHAK KEDUA harus
I
menyingkirkan bahan dan/atau alat tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jan,
kemudian menggantinya dengan yang memenuhi syarat.
I
B, PELAKSANAAN
JAMINAN
a. I PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan Jaminan Pelaksanaan
Subkontraktor
I
kepadaPlHAKPERTAMA,yangnilainyaditetapkang3!4-@l i
b. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan adalah sejak tanggal diterbitkannya jaminan tersebut
I
sampai dengan PHO /prestasi pekeoaan dinyatakan selesai 100 % (seratus p6rsen) oleh
PIHAK PERTAMA ditambah 14 hari. I
c. Apabila dalam waktu 14 hari sebelum habis masa berlakunya jaminan tersebut pelaksanaan
]
I
pekerjaan belum selesai, maka PIHAK KEDUA waiib memperpanjang masa berlakunya
jaminan pelaksanaan Pekeriaan. Jaminan yang sudah diperpanjang harus sudah diterima oleh
I
PERTAMA dalam waktu 7 (tuiuh) hari sebelum masa laku jaminan yang sebelumnya
;stK ]
C. JAMINAN RETENSI
Pdrdf pihak
peftomo /fi*
Poruf pihok
kedua 4
a. SubkontraKor / PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan Jaminan Retensi kepada
PIHAK PERTAMA,apabila Pihak kedua ingin mencairkan Retensi didepan sebelum waktu
SlduElenlq
pemeliharaan berakhir yang nilainya ditetapkan khggus.
b. Masa berlakunya Jaminan Retensi adalah seiak tanggal diterbitkannya jaminan tersebut
sampai dengan FHO / masa laku Pemeliharaan sudah berakhir.
1. Dalam waktu 7 hari sejek ditandatanganinya Pe4anjian ini, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan
kepada PIHAK PERTAMA Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule\ dalam bentuk
MS Project (Net work Planing) dan S Curve yang akan menjadi lampiran dan bagian tidak
terpisahkan dengan Perjanjian ini. Selaniutnya PIHAK PERTAMA bila perlu dapat mengubah untuk
disesuaikan dengan Jadwal Pelaksanaan lnduk pada Perjaniian Pemborongan antara PIHAK
PERTAMA dan Pemilik Proyek termasuk jam kerja yang berlaku dilapangan.
2. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pekerjaan menurut Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan
tersebut dalam ayat 1 Pasal ini.
1. PIHAK KEDUA waiib menyampaikan pemberitahuan kepada pihakfihak yang beMenang dan
memperoleh segala lisensi dan ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan serta membayar
segala biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku-
2. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan paling lambat 7 hari kerja sejak ditanda tanganinya
perjanjian ini oleh Para Pihak.
3. PIHAK KEDUA waj'b menyediakan fasilitas lapangan sementara yang diperlukan untuk
melaksanakan Pekerjaen.
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap pemenuhan prosedur Sistem Manaiemen Kesehatan
dan Keselamatan Keria dan Lingkungan (SMK3L) PIHAK PERTAMA, melakukan job safety
analisis dan memenuhi serta mematuhi hasil identifikasi bahaya serta aspek lingkungan PIHAK
PERTAiIA
5. PIHAK KEDUA harus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh tenaga kerja yang ada
dibawah pengawasannya sesuai dengan persyaratan SMK3L, diantaranya dan tidak terbatas pada
sepatu keria, helm, rompi, body hardness & safety belt untuk yang bekerJa diketinggian lebih dari 2
meter, pelampung untuk yang bekerja di atas air dan peralatan lain sesuai dengan job safety
analisis
6. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan
membera pertolongan kepada korban-korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya
menjadi beban/tanggung jawab PIHAK KEDUA. I
7. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga keria sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan ketertiban
8. PIHAK KEDUA wajib mencegah terjadinya kerusaksn pada pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
PIHAK PERTAUA aiau pihak lain. Apabila terjadi kerusakan akibat kelalaian PIHAK KEDUA,
PIHAK KEDUA wajib memperbaiki kerusakan tersebut atas biayanya sendiri hingga diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan/atau Pemilik Proyek.
9. Bila selama Masa Kontrak, Pihak Pemilik Proyek dengan didampingi PIHAK PERTAMAberniat
mengunjungi workshop milik PIHAK KEDUA demi kelancaran Pekeriaan, maka semua biaya
1. Untuk melakukan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawasan dan tindakan perbaikan,
PIHAK PERTAiIA dapat menunjuk Wakitnya yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK
PERTAMA
2. Apabila p€rsonil yang dituniuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak dapat menjalankan
kewajibanya, maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk penggantinya dan memberitahukan kepada
PIHAK KEDUA sec€ra tertulis.
3. PIHAK KEDUA harus mematuhi segala petuniuk dan atau perintah PIHAK PERTAUA.
1. PIHAK KEDUA harus membuat Laporan herian yang berisi catatan-catatan mengenai hal{al yang
b€rhubungan dengan Pekerjaan.
2. Laporan harian tersebut dalam ayal 1 pasal ini harus disampaikan setiap minggu s€bagai Laporan
Mingguan yang memuat antara lain Prestasi Pekerjaan, pemakaian alat, material, .lumlah tenaga
kerja dan c€tatan lain yang ditentukan kemudian oleh PIHAK PERTAMA.
3. Berdasarkan laporan Mingguan tersebut dalam ayat 2, dibuat Laporan Bulanan yang juga memuat
hal-hal yang belum termuat dalam Laporan Mingguan dan perbandingan setiap kegiatan dalam
Laporan Bulanan tersebut terhadap Rencana Keria dan Jadval Pelaksanaan pekerjaan yang
dilengkapi dengan foto-foto perkembangan kegiatan pekerjaan_
1. Yang dimaksud dengan Pekeqaan Tambah ialah peker.iaan yang diperintahkan secara tertulis oleh
PIHAK PERTAIIA kepada PIHAK KEDUA untuk ditaksanakan, yang sebelumnya tidak tercantum
baik dalam gambar{ambar maupun dalam Rencana K6r,a dan Syarat-syarat yang terdapat dalam
PotoJ pihok
pertomo I l.v Potof pihok
keduo .l
dok umen Perjanjian inl, termasuk perubahan terhadap gambar atau syarat-syarat tersebut,
sehingga menimbulkan perubahar/penambahan sifat, mutu atau kuantitas pekerjaan.
2. Yang dimaksud dengan Peker.jaan Kurang ialah pekeoaan yang diperintahkan secara tertulis oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk tidak dilaksanakan, yang sebelumnya telah
tercantum baik dalam gambar-gambar maupun dalam Rencana KerJa dan Syarat-syarat yang
terdapat dalam dokumen Pedanjian ini, termasuk perubahan terhadap gambar atau syarat-syarat
tersebut, sehingga menimbulkan perubahan/pengurangan sifat, mulu atau kuantitas pekerjaan.
3. Pekerjaan Tambah atau Pekeryean Kurang hanya dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEOUA setelah
mendapat perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA dengan menyebutkan perincian pekerjean
secara jelas.
4. Perubahan Harga Borongan akibat Pekeriaan Tambah atau Pekerjaan Kurang tersebut dihitung
berdasa.kan penambahan atau pengurangan kuantitas dari bagian yang diadakan perubahan saia
dikalikan dengan Harga Satuan Pekerjaan atau Harga Satuan Bahan, peralatan dan Upah yang
terdapat dalam dokumen Perjanjian ini.
5. Pekeriaan Tambah atau Pekerjaan Kurang serta perubahan harga kontrak dani atau perpanjangan
waktu pelaksanaan akibat Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang, lika ada, akan dituangkan
dalam Perjanjian Tambahan (Addendun) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan
merupakan satu kesetuan yang tidak terpisahkan dari Peqanjian ini.
6. Pembayaran p€kerjaan Tambah dilakuken setelah ditandatanganinya Addendum akibat pekerjaan
Tambah tersebut dan peker.,aan telah mencapai 100%.
1. Pembayaran dilakukan sesuai tangga termyn yang tercantum di BUKU lll (No.4 cara
Potof pihok
pe,tomo /Lt Pdtof pihok
keduo .t<
pembayaran).
2. Pelaksanaan p€mbayaran diatur oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan tahap-tahap tersebut
pada ayat 1 pasal ini atas dasar bukti+ukti yang dituniukkan oleh PIHAK KEDUA bahwa PTHAK
KEDUA telah memenuhi syarat-syaral secara lengkap yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Pembayaran akan dilakukan setelah semua persyaralan pembayaran diterima oleh PIHAK
PERTAMA secara lengkap dan benar yang terdiri dari invoice/kwitansi asli, faktur paiak, Berita
Acara Kemajuan Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh PARA PIHAK, Berita Acara
Perbaikan Cacat Mutu Pekeriaan (iika ada), sertifikat pembayaran yang diketuarkan oleh PIHAK
PERTAilIA dan salinan Perjanjian ini.
3. Jumlah pembayaran sebagaimana ayat 1 pasal ini akan memperhitungkan potongan (jika ada)
seperti pengembalian uang muka, retensi, denda dan potongan lainnya.
4. PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan pembayaran PIHAK KEDUA, apabita PTHAK KEDUA
tidak melaksanakan Pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi teknik atau syarat-syarat dalam
Perjaniian ini, membahayakan p,hak lain akibat pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA,
ditolaknya hasilnya Pekeriaan PIHAK KEDUA oleh Pemilik Proyek, tidak dibayarkannya invoice
para vendor atau tenaga kerja yang bekerja berada dibawah pengawasan/ tanggung iawab
PIHAK KEDUA
5. Dalam hal terdapat keadaan dimana pembayaran yang diterima oleh PIHAK pERTAMA dari
Pemilik Proyek mengalami hambatan dan berpengEruh terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTATA dengan sendirinya berhak dan dapat mengatur ulang
pembayaran dalam Perjanjian ini.
6. Apabila teriadi pemutusan kontrak oleh PIHAK PERTAmA maka PIHAK PERTAiIAakan
melakukan p€mbayaran terhadap pekerjaan yang telah dikerjakan dengan memperhitungkan
bebanSeban yang meniadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. Jika tidak mencukupi maka PIHAK
KEDUA harus membayar kekurangannya dengan jangka waktu yang ditetapkan PIHAK
PERTAMA.
Kecuali dinyatakan lain dalam ketentuan khusu3, maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk
mengajukan kenaikan harga yang diakibatkan adenya irnasi, kenaikan harga BBM, material, alat dan
lain-lain.
1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu
pelaksanaan yang terc€ntum dalam perjaniian ini, maka untuk setiap hari keterlambatan PIHAK
KEDUA wajib membayar Denda Keterlambatan sebagaimana dlatur dalam ketentuan khusus.
2. Dalam hal terjadi keterlambatan penyel€saian, maka PTHAK PERTAIIA berhak menunjuk
perusahaan lain untuk melaniutkan pekeriaan atau menuniuk perusahaan lain untuk bekerja sama
dengan PIHAK KEDUA dalam menyelesaikan pekerjaan dengan biaya penyelesaian sepenuhnya
menjadi beban PIHAK KEDUA.
3. Denda dan biaya yang timbul sebagaimana tersebut ayat 1 dan 2 pasal ini, akan dipefiitungkan
dengan kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PTHAK KEDUA.
4. Jlka PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK
PERTAMA 2 (dua) kali berturut-turut dengan iangka waktu 2X24 jam persekali pertngatan, maka
Pordf pihok
pertamo / II Potof pihok
kPduo /<
PIHAK KEDUA akan dikenakan denda kelalaian yang besarnya diatur dalam ketentuan khusus
sampai dipenuhinya hal yang menyebabkan kelalaian tersebut.
5. Jika PIHAK KEOUA tidak dapat mencapai targel penyelesaian milestone pada progress fisik
pekeriaan dalam Rencana Kerja (jadwal pelaksanaan), yang disebabkan karena kelalaian PIHAK
KEDUA, maka akan dikenakan denda sebaoaimana diatur dalam ketentuan khusus.
6. Apabila PIHAK KEOUA tidak melakukan pembayaran kepada para vendor atau tenaga keria yang
bekerja dibawah pengawasannya, maka PIHAK PERTAIIIA dapat menangguhkan pembayaran.
7. Apabila persyaratan pelaksanaan sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) sebagaimana diatur dalam perjanjian ini tidak dipenuhi oleh PIHAK KEDUA
sehingga mengakibatkan kerusakan barang atau kecelakaan kerja maupun kerusakan
lingkungan, maka biaya-biaya yang timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan tersebut akan
menjadi tangggung jawab PIHAK XEDUA.
I
1 Merupakan kelalaian dari PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian
atau seluruh kewajiban dan/atau janji-janjinya berdasarkan pasal-pasal dalam Per.ianiian ini
dimana hal tersebut dipersyaratkan kepada PIHAK KEDUA.
2 Atas terjadinya salah satu peristiwa kelalaien tersebut dalam Pasal 14 ayat 1 Perianjian ini, maka
PIHAK KEDUA yang melakukan kelalaian tersebut, diwajibkan memenuhi segala kewajiban
dan/aiau ianli-janjinya yang dipersyaratkan dalam Perjanjian ini, dan mengganti kerugian yang
timbul kepada PIHAK PERTAMA akibat terjadinya kelalaian tersebut.
PASAL 15 RISIKO
1. Jika hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA musnah dengan cara apapun (selain karena Keadaan
Memaksa) sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAIIIA, maka PIHAK KEDUA bertanggung
.iawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK KEDUA.
2. Jika hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah diluar keMlahan kedua
belah pihak (Akibat Keadaan Memaksa tersebut dalam pasal '17 Perjaniian ini) sebelum pekerjaan
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA pada waktu yang ditentukan berdasarkan Perjanjian ini,
maka PARA PIHAK akan melakukan kesepakatan
3. Apabila pada waklu pelaksanaan teriadi kemacetan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak
tersedianya bahan, alat, tenaga atau sumber daya laian, maka segala risiko akibat kemacetan
pekeriaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja maupun Pihak yang diberi tugas oleh PIHAK
KEDUA menjadi beban dan tanggung jawab penuh PIHAK KEDUA dan terhadap pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh para tenaga keqa maupun pihak yang diberi tugas oleh PIHAX KEDUA
dan yang telah diserahterimakan kepada PIHAK PERTAiTA menjadi milik PIHAK PERTAi/IA, dan
oleh karenanya PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan dan
tindakan para tenaga kerja maupun pihak lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang bers€rngkutan baik didalam maupun diluar pengadilan.
5. Apabila PIHAK KEDUA selama melaksanakan Pekerjaan menimbulkan kerugian bagi Pihak Ketiga
(pihak-pihak yang tidak ada sangkut pautnya dalam Perjanjian ini), maka segala kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
6. Segala tuntutan/klaim/biaya yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA maupun Pemilik Proyek
yang timbul akibat pelaksanaan pekeriaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, meniadi beban dan
PorEf pihok
pertoma /fi* PamJ
keduo
pihak
/<
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam pasal .1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata untuk pengakhil?ln Perjanjien yang diatur dalam pesill ini.
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri Perianjian ini secara sepihak dengan
memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA, dengan didahului peringatan
tertulis sebanyak 2 (dua) kali bertuM-turut dengan tenggang waktu minimal 7 (tujuh) hari
kalonder, dalam hal adanya salah satu atau lebih keiadian berikut:
a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu 7 hari kalender sejak per,anjian
ditandatangani;
b. PIHAK KEDUA m€nangguhkan pekerjaan selama 7 hari kalender berturut-turut;
c. PIHAK KEDUA tidak memenuhi/ melaksanakan sebagiar/ seluruh penanjian ini;
d. PIHAK KEDUA melakukan kesalahan dan tidak memperbaiki berdasar kontrak, setelah melalui
3 kali peringatan dengan tenggang waktu peringatan masing-masing 3 hari kalender.
e. Keterlambatan progress peke4aan melebihi 10 %;
f. PIHAK KEDUA mengabaikan instruksi/peringatan PIHAK PERTAMA setetah melalui 3 kali
p€ringatan dengan tenggang waktu p6ringatan masang-masing 3 hari kalendor
g. PIHAK KEDUA gagal menerbitkan atau memperpanjang jaminan pelaksanaan sesuai waktu
yang ditentukan;
h. PIHAK KEDUA mengalihkan sebagian atau seturuh pekerjaan tanpa persetujuan PIHAK
PERTAMA
3. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir dalem hal PIHAK KEDUA iatuh paitit, atau mengajukan
petisi atas kepailitannya, atau sebagai badan usaha melakukan likuidasi (kecuali likuidasi sukarela
untuk maksud penggabungan atau reorganisasi), atau telah dilakukan penyitaan atas barang-
barangnya.
4. Apabila terjadi pengakhiran Perjaniian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan 3 pasal ini, maka
o PIHAK PERTAMA sendiri atau dengan menunjuk pihak lain berhak mengadakan
bahanrbarang, peralatan dan tenaga keria serta melanjutkan pelaksanaan pekerjaan.
. PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA semua arsip gambar, data,
perhitungan dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan perianiaan ini.
. PIHAK KEDUA befiak menerima pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikannya
sampai sebelum pengakhiran Perjaniian ini setelah diperhitungkan dengan kewajiban yang
menjadi tanggung iawabnya.
5. Dengan pengakhiran Perianjian ini tidak melepaskan tanggung jawab PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA untuk mengganti dan membayar atas segala kerugian-kerugian yang timbul
akibat Perianiian ini.
1. Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa (Fore Majeure) adalah keadaan atau peristiwa yang
terladi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan para pihak yang mengakibatkan terhambatnya
pelaksanaan kewajiban salah satu atau para pihak sesuai dengan ketentuan perjanjian ini, yaitu:
. Gempa Bumi, Angin Topan, Baniir, Tanah Lon gsor, Sambaran Petir, Kebakaran, Benda-Benda
Porofpihok
pettomo /w Potof pihok
keduo ?.<.
Angkasa
. Peperangan, Huru-Hara, Terorisme, Pemberontakan, Sabotase, Embargo, pemogokan Umum.
2. Keadaan Memaksa harus diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAilIA dalam waktu 3 X
24 jam seiak torjadanya keadaan/peristiwa tersebut. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
menerima pemberitahuan Keadaan memaksa tersebut, PIHAK PERTAmA harus memberikan
jawaban aPakah Keadaan Memaksa tersebut diakui atau tidak. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender setelah menerima pemberitahuan tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban
kepada Plll,AK KEDUA, maka PIHAK PERTAiIA dianggap menyetu,iui/mengakui adanya Keadaan
Memaksa seperti yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA.
3. Dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah b€rakhimya suatu Keadaan Memaksa, PIHAK
KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA laporan mengenai Keadaan Memaksa
tersebut serta akibat-akibatnya pada Pekerjaan dengan menyerahkan bukti+ukti yang sah dari
inslansi yang berwenang.
4. Tanpa mengurangi berlakunya Pasal 18 Perianjian ini, dalam hal, Keadaan Mameksa diakui oleh
PIHAK PERTAmA, terjadi kerusakan peda peke4aan atau bahan/barang yang ada di lokasi
Pekeriaan dan belum terpasang, maka :
a. PIHAK PERTAmA dapat memerintahkan PIHAK KEDUA untuk membersihkan dan
membuang reruntuhan, membangun kembali atau memperbaiki pekerjaan yang rusak serta
melanjtrtkan pelaksanaan Pekerjaan.
b. Pekerjaan pemb€rsihan dan pembuangan rerunluhan, pembuangan kembali atau pekeriaan-
pekerlaan yang rusak serta penggantian dan perbaikan bahan/b€rang yang rusak,
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas perintah PIHAK PERTAMA, dan atas biaya yang timbut
akan ditanggung oleh Para Pihak berdasarkan kesepakatan bersama.
c. Apabila PIHAK PERTAMA menolak atau tidak mengakui Keadaan Memaksa yang
disampaikan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib momperbaiki segata kerusakan
yang teriadi atas Pekerjaan atau bahan/barang yang ada di lokasi pekerjaan dan belum
terpasar€, dan seluruh biaya, kerugian dan keterlambatan yang timbul akibat Keadaan
Memaksa tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
1. PARA PlHAKsepakat dalam hal terjadi perselisihan sehubungan dalam Perianiian ini maka PARA
PIHAK akan menyelesaikan melalui musyawarah untuk mufakat dalam jangka waktu 60 hari
kalender.
2. Apabila dalam,iangka waKu 6O (enam puluh) hari kalender tidak torcapai musya,varah mufakat
maka PARA PIHAK s€pakat akan m€nyelesaikan melalui Badan Arbitras€ Nasional lndonesia
(BANr).
Porol pihok
pertomo ?ld.l
Porol pihok
keduo .<
BUKU III
KETENTUAN KHUSUS
KONTRAK SUB KONTRAKTOR
Sub
Klausa Uraian
No Ketentuan
K6tentua
n Umum
1 Definisi 1 Pemilik Proyek adalah PT . Perusah aan Listrik Negara (PLN) - PT
Pembangkit Jawa Bali
Nama Proyek adalah 650MW Muara Tawar CCPP
on
Nama Pe kerjaan adalah PEKERJAAN GALIAN STABILITAS
LERENG GALIAN & PEMASANGAN STEEL SUPPORT
2 Uang muka 3 Tidak ada
JaminanPela Jaminan Pelaksanaan l0 % dari nilai Kontra k dengan Bank Garansi
ksanaan (Bank Pemerintah)
4 Jaminanrete 3 Retensi 5olo (60 hari setelah Berita Acara Serah Terima (pHO)
nsi
Cara 1'l A. Pembayaran dilakukan berdasarkan opname phisik pekeriaan
Pembayaran yang telah dilaksanakan dan ditandai dengan Berita A&ra
Pemeriksaan Pekerjaan dengan menggunakin fasilitas Kredit
Supliyer (KS) SCF180 hari.
Potof pihok
pertomo
Porof pihok
keduo V-
6 Kenaikan 12 Tidak ada
harga
7 Milestone 13 Milestone :
I Lain-lain
- Transport pekerla dari lGmpung le lokesi proyek & Lokal Transport menjadi tanggung
Jalvab Subkont
- Menyediakan Tenaga yang Ahli di bidang Shotcrete dan pemasangan Steel Support
- Pekeqaan Shot Crete sudah termasuk peralatan & Matenal
- Pekerjaan Steel Support sudah termasuk peralatan & Material
- Subkont menjamin / menggaransi Design Engineering, Methode kerja dan hasil pelaksanaan yang tetah
dikerjekan
-sudah termasuk House keeping area, ApD ( pekeria bekerja wajib memakai ApD, Rompi & lD card,
tidak lengkap tidak diizinkan bekeria)
- Barak pokerja dilokasi proyek menjadi tanggung tanggung jawab Subkont
- Sudah termasuk PPh
- Menyediakan Tenaga Engginering, Supervisor, dan tenaga HSE dilapangan..
Porofpihok
pettomo ,\l Potof pihok
kedud
/<