Anda di halaman 1dari 56

2020

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT


DELI TUA

POKJA PEMILIHAN

POKJA PENGADAAN JASA


KONSTRUKSI DINAS PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KAB.DELI SERDANG

TAHUN ANGGARAN 2020


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

POKJA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI


PEMBERI TUGAS :
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN KAB.DELI SERDANG

LOKASI PEKERJAAN :
KECAMATAN DELI TUA

NOMOR KONTRAK : -

WAKTU PELAKSANAAN : 110 (SERATUS SEPULUH PULUH) HARI


KALENDER

DISUSUN OLEH :
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pekerja Pihak Pengguna Jasa

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :


PT. DAYATAMA CITRA Pejabat Pembuat Komitmen
MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama
PT. DAYATAMA CITRA RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
MANDIRI (RKK)

PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

DAFTAR ISI

A) Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1) Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2) Komitmen Keselamatan Konstruksi

B) Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1) Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang
B.2) Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3) Standar dan peraturan perundangan

C) Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1) Sumber Daya
C.2) Kompetensi
C.3) Kepedulian
C.4) Komunikasi
C.5) Informasi Terdokumentasi

D) Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1) Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2) Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E) Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1) Pemantauan dan evaluasi
E.2) Tinjauan manajemen
E.3) Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A) Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
Keterlibatan dan kepedulian management dalam pemenuhan standar K3 dilingkungan Leadership atau
kepemimpinan adalah sesuatu yang dimulai dari atas kebawah Pemimpin berbeda dengan
manajer,manajer adalah kedudukan jabatan dalam suatu organisasi yang mengurus segala aspek
manajerial.Pemimpin harus mampu melakukan aspek manajerial. Dalam aspek K3, semua pihak
disemua area organisasi memiliki potensi untuk menjadi pemimpin,karena kepemimpinan terkait
dengan cara pandang dan sikap pemimpin terhadap segala aspek yang menjadi tanggung jawabnya.

Secara aktif ikut mendukung dan terlibat dalam pencapaian program.Ini mencakup setting standar
kinerja bagi manajer dan supervisor pada aktifitas seperti safety patrol,investigasi kecelakaan,diskusi
kelompok K3 dan proyek-proyek khusus. Para manajer dan supervisor secara aktif menyingkirkan
berbagai hambatan,mempromosikan pentingnya K3 disamping kualitas dan produktifitas, dan
berpartisipasi dalam inspeksi, investigasi, dan lain-lain.

A.1) Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal


Sangatlah penting dalam menentukan arah kebijakan pelaksaanaan K3. Sebagai langkah
awal akan mengidentifikasi isu eksternal maupun internal. Isu yang dimaksud dapat berupa
isuyang bersifat positif ataupun negatif. Isu internal dan isu eksternal ini di ibaratkan
seperti bola liar,yang jika bisa dikelola dengan baik akan mampu digunakan sebagai suatu
tools untuk memajukan organisasi.

Kepedulian terhadap isu eksternal dan internal dapat dilihat dalam Tabel A.1.

A.2) Komitmen Keselamatan Konstruksi


Upaya dalam mencapai keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja
adalah merupakan tanggungjawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan.
Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang
bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu, karyawan
kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok.

Dalam lingkungan Perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh


karena itu,Kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif bagi keselamatannya.Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan
menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan
peraturan Perusahaan. Perusahaan mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung
dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan, subkontraktor, serta pihak lain yang
melaksanakan aktivitasnya di area proyek.

A.2.1) Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi


Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan Kelamatan Konstruksi. Ini
diwujudkan dalam pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi sebagaimana
terlampir dalam dokumen RKK.

A.2.2) Kebijakan Keselamatan Konstruksi


Pelaksanaan atas komitmen Keselamatan Konstruksi tertuang dalam
Kebijakan keselamatan Konstruksi sebagaimana terlampir dalam dokumen
RKK.

A.2.3) Struktur Hubungan antara Pengguna Jasa & Penyedia


Petunjuk kerja hubungan antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan
Pengguna Jasa dapat dilihat dalam Tabel A.2.3

A.2.4) Struktur Organisasi Pembina SMKK


Struktur Organisasi Pembina SMKK dalam pekerjaan ini dapatdilihat dalam tabel A.2.4
B) Perencanaan keselamatan konstruksi
Dalam proses pekerjaan yang sering muncul dan terjadi yaitu kecelakaan kerja,masalah kesehatan
saat bekerja.Masalah ini yaitu salah satu yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan jasa
konstruksi,pastinya akan menambah biaya pengeluaran anggaran untuk pihak perusahaan.Proyek
konstruksi yaitu adalah rangkaian jenis aktivitas yang melibatkan manajemen perusahaan, tenaga
kerja.

Dalam pengadaan pekerjaan konstruksi taraf besar maupun taraf kecil,dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan dan gangguan kesehatan.Aktivitas pekerjaan konstruksi biasanya yaitu dilakukan,
ditangani pada ruang/lapangan terbuka. Pada genangan air/lumpur ataupun timbunan, dan dalam
kondisi cuaca yang silih berganti.Tidak dapat dihindari masalah ini dapat menyebabkan penyakit dan
masalah kesehatan, karena negatifnya akan kehilangan sumberdaya tenagakerja. Hal semacam ini
pastinya akan memengaruhi operasional dalam proses pekerjaan,yang berarti merugikan pada
semuayang berkepentingan misalnya,penyandang dana/yang memiliki proyek,konsultan,penyedia
layanan/kontraktor dan pastinya tenaga kerja.

Meminimkan dan menghindari kecelakaan pada tenaga kerja maka perlu diperhatikan, diprioritaskan
buat Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Suatu kewajiban untuk bangsa Indonesia
untuk secara aktif kontinyu melakukan perlindungan pada para tenaga kerja.Perlindungan untuk para
tenaga kerja mencakup hal pokok yang luas,yakni perlindungan keselamatan,kesehatan,penjagaan
moral kerja, moral agama dan perlakuan yang bermatabat sesuai budaya bangsa.

B.1) Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang


Perencanaan Keselamatan Konstruksi dimulai dengan melakukan Identifikasi resiko
sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel B.1

B.2) Rencana tindakan (sasaran & program)


Rencana Tindakan Sasaran Umum dan Program Umum dapat dilihat dalam tabel B.2.
Rencana Tindakan Sasaran Khusus dan Program Khusus dapat dilihat dalam tabel B.2.

B.3) Standar dan peraturan perundangan


Adapun Standar yang menjadi acuan peraturan perundang-undangan antara lain :

PERATURAN PERUNDANGAN DAN PASAL SESUAI DENGAN


NO PENGENDALIAN RESIKO
PERSYARATAN LAINNYA PENGENDALIAN RESIKO
1 Penggunaan tenaga kerja yang UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Pasal 1 ayat (6)
berkompeten Keselamatan Kerja
Undang-undang Nomor 13 Tahun Pasal 18
2003 tentang Ketenagakerjaan
2 Kewajiban perusahaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun Pasal 3 ayat (2)
melindungi pekerja dan 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
menyediakan lingkungan yang Kerja
sehat
UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Pasal 86
Ketenagakerjaan
Undang-undang Nomor 40 Tahun Pasal 13 ayat (1) dan Pasal
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial 17 ayat (2)
Nasional
Undang-undang Nomor 36 Tahun Pasal 6
2009 tentang Kesehatan
3 Standar Keamanan, Keselamatan, Undang-undang Nomor 32 tahun Pasal 47
Kesehatan, Keberlanjutan (K4) 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 2,Tahun Pasal 59
2007 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Undang-undang Nomor 20 Tahun Pasal 24
2014 tentang Standarisasi dan
Penilaian Kesesuaian
C) Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1) Sumber Daya
Akan selalu kami sediakan fasilitas yang cukup memadai,sumberdaya dan peralatan
yang sesuai dengan kebutuhan sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan dapat
diimplementasikan dengan baik, Termasuk biaya anggaran,tenaga personil dan
pelatihan,kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan.

Senantiasa selalu mengadakan pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan,


ketika seorang karyawan baru atau ditransfer kepekerjaan baru. Sesi orientasi yang
berkaitan dengan K3 yang mencakup :
(1) Tanggung Jawab K3
(2) Lokasi pertolongan pertama
(3) Prosedur darurat
(4) Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman
(5) Penggunaan peralatan pelindung diri (APD)
(6) Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya
(7) Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri
(8) Alasan untuk setiap aturan K3

Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggungjawab untuk
melindungi keselamatan dan kesehatan mereka sendiri ditempat kerja sehingga mereka
perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk melakukan
ini, mereka perlu menya dari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan,
standar dan praktek praktekyang relevan dengan pekerjaan mereka.

C.1.1) Peralatan
(a) Surat Ijin Kelaikan Operasi terhadap peralatan / alat berat terlampir dalam
dokumen penawaran.
(b) Daftar peralatan utama dapat dilihat dalam dokumen kualifikasi penawaran.
C.1.2) Material
Material yang digunakan mengacu kepada spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan dalam dokumen pemilihan.

C.1.3) Biaya
Biaya penerapan SMKK dapat dilihat dalam Dokumen Penawaran.

C.2) Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang tentang Ketenagakerjaan, setiap
perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3
yang profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan
melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.

Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk
tingkat utama,madya dan muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat
K3.

C.3) Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya
merupakan tanggungjawab semua jajaran di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA
KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja (OHSAS-18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta
nyaman bagi siapapun yang berada ditempat kerja.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen
(1) Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU Nomor :
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(2) Menetapkan tujuan, merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi
sasaran dan program Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja)
secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan
(3) Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi
perusahaan kami
(4) Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam
semua aktivitas operasi
(5) Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran – sasaran K3
(6) Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem
manajemen K3
(7) Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3
(8) Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi
kerja
(9) Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua
personil secara berkala
(10) Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yangtidak
berbahaya,termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja
(11) Meningkatkan dan meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
(12) Memberikan perlindungan bagisemua personil ditempat kerja sehingga dapat
dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(13) Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja
dapat bekerja secara aman dan selamat
(14) Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya

C.4) Komunikasi
Komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Karena hal itu,maka Kami akan
membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan.

C.5) Informasi Terdokumentasi


Adapun persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sbb :
(1) Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan
(2) Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi
Perlindungan yang memadai
(3) Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan,
penyimpanan Pengendalian perubahan, retensi dan disposisi
D) Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1) Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.1.1) Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah
ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan
mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMKK yang efektif.
Struktur Organisasi Pelaksana Kegiatan konstruksi dapat dilihat dalam tabel
D.1.1

D.1.2) Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)


Tidak diperlukan Job Safety Analisis

D.1.3) Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja


Melakukan kegiatan mendukung keandalan bangunan serta mendukung
terciptanya tempat, suasana, kegiatan, dan aset kerja yang aman dari
gangguan huru-hara dan anarkisme, tindak kriminal, termasuk tindak
terorisme di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi melalui rencana
pengendalian operasional dala, Tabel D.1.3
(a) Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
(1) Mutu Bahan
Material/bahan yang akan digunakan pada Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi harus melalui tahapan inspeksi yang
dilakukan oleh Petugas yang berwenang dan mendapat
persetujuan oleh Pengawas Pekerjaan.
D.2) Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

P-02 BAGAN ALIR PERSETUJUAN MATERIAL


Penyedia Jasa Direksi Teknis / Direksi Lapangan Proses Form
Pekerjaan Konstruksi Konsultan Pengawas Konsultan MK
1. Pengajuan sampel material disertai kelengkapan Form
Mulai dokumen : F-02
 Deskripsi material, data teknis dan brosur
 Data hasil pengujian (hasil pengujian
Permohohonan Persetujuan
Dokumen Asli dilakukan pemasok atau penyedia jasa
Material
konstruksi)
 Referensi penggunaan pada pekerjaan sejenis
Tembusan
Dokumen
pada proyek-proyek sebelumnya
 Data pendukung lainnya
2. Direksi lapangan / Konsultan MK menerima
dokumen asli permohonan memulai pekerjaan
kemudian menginstruksikan Direksi Teknis /
Pemeriksaan Konsultan Pengawas untuk melakukan
Dokumen pemeriksaan
3. Direksi Teknis / Konsultan Pengawas memeriksa
kesesuaian spesifikasi material yang diajukan
dengan persyaratan kontrak
Penyedia mengatur jadwal 4. Direksi Teknis / Konsultan Pengawas akan
pengujian kesepakatan menginstruksikan apabila diperlukan pemeriksaan
pengambilan sampling dan Memerlukan atau pengujian lebih lanjut
mengkonfirmasi kepada Pengujian
pengawas pekerjaan 5. Penyedia jasa pekerjaan konstruksi mengatur
jadwal pengujian dan menginformasikan kepada
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
6. Pelaksanaan pengujian dan dihadiri atau atas
sepengetahuan Direksi Teknis / Konsultan
Pelaksanaan Pengujian Pengawas
7. Penyedia jasa pelaksana konstruksi melaporkan
hasil pengujian disertai dengan kesimpulan
Pemeriksaan 8. Direksi Teknis / Konsultan Pengawas memeriksa
Laporan Hasil Pengujian Hasil
Pengujian
Persetujuan Material hasil laporan pengujian. Jika hasil pengujian
sesuai, disampaikan ke Direksi Lapangan /
Konsultan MK untuk mendapat persetujuan
9. Direksi Lapangan / Konsultan MK memberikan
Persetujuan Material
persetujuan dan menyerahkan dokumen kepada
penyedia jasa pelaksan konstruksi
10. Penyedia jasa pekerjaan konstruksi menyimpan
Selesai sampel material di kantor dan memelihara
dokumen asli persetujuan
F-02 Contoh Format Persetujuan Material

FORM PERSETUJUAN MATERIAL


Logo dan Nama Nomor Kontrak : Nama Proyek :
Penyedia Jasa Tanggal Kontrak : Nama Paket :
Konstruksi Kegiatan Pekerjaan : Nama Penyedia Jasa :
Pekerjaan Konstruksi
DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI MATERIAL :

RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN SEJENIS DOKUMEN PENDUKUNG YANG


DISERTAKAN
1. 1. Company Profile
2. Daftar Pengalaman Perusahaan
2. 3. Spesifikasi Material / Brosur
4. Hasil Pengujian Material

RENCANA PEMERIKSANAAN DAN PENGUJIAN (Bila diperlukan)


Tanggal : Jenis Pemeriksaan dan Pengujian
Waktu :
Lokasi :
Institusi Penguji :
RENCANA PENGGUNAAN MATERIAL
JENIS PEKERJAAN : LOKASI : TANGGAL PENGGUNAAN :

PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN


DIAJUKAN OLEH DIPERIKSA DAN DIVERIFIKASI OLEH DISETUJUI / DITOLAK OLEH
Memenuhi / Tidak memenuhi)* Disetujui / ditolak)*
Coret yang tidak perlu Coret yang tidak perlu
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Catatan : Catatan :

Direksi Teknis / Konsultan Pengawas Direksi Lapangan / Konsultan MK


Nama : Nama : Nama :

…………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………….


Tanggal : Tanggal : Tanggal :
(2) Metode Pekerjaan Konstruksi
Sesuai dengan Spesifikasi yang ditentukan oleh PPK
(3) Izin Kerja

P-01 BAGAN ALIR KEGIATAN MEMULAI PEKERJAAN


Penyedia Jasa Direksi Teknis / Direksi Lapangan Proses Dokumen
Pekerjaan Konstruksi Konsultan Pengawas Konsultan MK
1. Penyedia jasa pekerjaan konstruksi Dokumen Permohonan
Mulai mengajukan dokumen permohonan memulai pekerjaan :
memulai pekerjaan kepada 1. Rencana
pengendali pekerjaan dilapangan Pelaksanaan
Pengajuan Permohohonan
Dokumen Asli minimal 2 hari sebelum Pekerjaan
Memulai Pekerjaan
pelaksanaan 2. Gambar Kerja
2. Direksi Lapangan / Konsultan MK 3. ITP
Tembusan
Dokumen
menerima dokumen asli kemudian 4. Pelaksana
menginstruksikan Direksi Teknis / Pekerjaan (Main
Konsultan Pengawas untuk Contractor or Sub
melakukan pemeriksaan Contractor)
3. Direksi Teknis / Konsultan
Pemeriksaan Pengawas memeriksa dokumen
Dokumen permohonan memulai pekerjaan,
jika dokumen sesuai disampaikan
ke Direksi Lapangan / Konsultan
MK untuk mendapat persetujuan,
akan tetapi jika ada dokumen
terdapat kesalahan maka
Pelaksanaan Pekerjaan Izin Memulai dikembalikan ke penyedia jasa
Pekerjaan
pekerjaan konstruksi untuk
diperbaiki
4. Direksi Lapangan / Konsultan MK
memberi izin kepada Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi untuk
Selesai memulai pekerjaan apabila seluruh
aspek telah lengkap dan disetujui
5. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
memulai melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan dokumen pengajuan
yang telah disetujui Direksi
Lapangan / Konsultan MK
F-01 Contoh Format Pengajuan Memulai Pekerjaan

FORM PENGAJUAN MEMULAI PEKERJAAN


Logo dan Nama Nomor Kontrak : Nama Proyek :
Penyedia Jasa Tanggal Kontrak : Nama Paket :
Konstruksi Kegiatan Pekerjaan : Nama Penyedia Jasa :
Pekerjaan Konstruksi
DETAIL PEKERJAAN : LOKASI :
1.

2.

Keterangan :
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Mulai : Selesai : Detail Pada Lampiran

STATUS DOKUMEN
Dokumen Status Tanggal Referensi Verifikasi Pengawas
1. Gambar Kerja (Shop Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
4. Persetujuan Material
a.
b.
PENGAJUAN
Dibuat Oleh : Diajukan Oleh :

Manajer Lapangan Manajer Proyek


Nama : Nama :
Tanggal : Tanggal :
PERSETUJUAN
Hasil Pemeriksaan dan Verifikasi DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :
Pengawas Pekerjaan (pilih salah satu)

Pekerjaan dapat dilaksanakan


Pekerjaan tidak dapat dilaksanakan

Catatan : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal :
E) Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1) Pemantauan dan evaluasi
Dilakukan berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan
dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3 Harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap
seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya pada kinerja perusahaan.

E.2) Tinjauan manajemen


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan, yaitu :
(a) Personil yang terlibat berpengalaman dan keahlian cukup.
(b) Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan terpelihara dan tersedia bagi
manajemen, pekerja dan kontraktor kerja terkait.
(c) Peralatan dan metode pengujian memadai untuk menjamin terpenuhinya standar
K3.
(d) Tindakan perbaikan pada saat ditemukan ketidak sesuaian terhadap persyaratan K3.
(e) Penyelidikan memadai untuk menemukan inti permasalahan dari suatu insiden.
(f) Analisis dan tinjauan ulang suatu hasil temuan.
(g) Dilakukan berkala.
(h) Sistematik dan independen oleh personil yang kompeten.
(i) Metodologi yang sudah ditetapkan.
(j) Frekuensi audit berdasarkan tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan bukti sumber
bahaya.
(k) Hasil audit digunakan untuk proses tinjauan ulang manajemen.
(l) Hasil temuan pemantauan, audit dan tinjauan ulang didokumentasikan dan
digunakan untuk identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan.
(m) Pihak manajemen menjamin pelaksanaannya secara sistematik dan efektif.

E.3) Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


Dilakukan berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan
dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3. Harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap
seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya pada kinerja perusahaan.
Tabel A.1 : Daftar Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal

No ISU DAMPAK KATEGORI JENIS JENIS SUMBER KEINGINAN DAN KEINGINAN DAN
ISU ISU SWOT ISU HARAPAN INTERNAL HARAPAN EKSTERNAL
1 Jadwal Pekerjaan Pekerja bekerja Kinerja Eksternal Threat Surat Kebutuhan Kenginan
dipercepat lebih dari 1 shif Perintah - Sesuai jadwal - Tidak mengganggu
Kerja - Sesuai metode kerja aktivitas

Harapan Harapan
- Tidak terjadi - Metode kerja aman
kecelakaan & terhadap lingkungan
penyakit akibat kerja
- Proyek tidak
dihentikan / tidak di
demo
2 Struktur Penambahan Kinerja Internal Strenght Struktur Kebutuhan Kenginan
Organisasi personil organisasi - Penambahan personil - Tidak mengganggu
Keselamatan diharapkan aktivitas
Konstruksi dalam penerapan SMKK
pekerjaan lebih efektif
Harapan
Harapan Metode kerja aman
- Tidak terjadi terhadap lingkungan
kecelakaan &
penyakit akibat kerja
- Proyek tidak
dihantikan / tidak
didemo
3 Pencegahan Terhambatnya Kinerja Eksternal Threat Pekerja / Kebutuhan Keinginan
Penyebaran penyelesaian / internal masyarakat - Pembentukan satgas - Pelaksanaan protokol
COVID 19 di pekerjaan sekitar pencegahan covid - pencegahan covid –
Proyek lokasi 19 19 oleh masyarakat di
Konstruksi pekerjaan - Penyediaan fasilitas sekitar lokasi
kesehatan lapangan pekerjaan
Tabel B.1 : Perencanaan Keselamatan Konstruksi

PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI sebagai Penyedia Jasa pada PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko Skala Prioritas, Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengedalian Resiko K3, dan
Penanggung Jawab K3 terdapat pada tabel berikut ini :

Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang


Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3
Nama Perusahaan : PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI
Kegiatan : PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA
Lokasi : KECAMATAN DELI TUA
Tanggal Dibuat : 02 SEPTEMBER 2020

PENILAIAN
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN RESIKO
TINGKAT RESIKO

PENGENDALIAN
KEMUNGKINAN

KEMUNGKINAN
NILAI RESIKO

NILAI RESIKO

KETERANGAN
PERSYA

RESIKO (TR)

RESIKO (TR)
KEPARAHAN

KEPARAHAN
LANJUTAN
TINGKAT

TINGKAT
RATAN

(F X A)

(F X A)
URAIAN PEMEN

(A)
(F)
NO IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PENGENDALIAN AWAL
PEKERJAAN UHAN
PERA
TURAN

1 Mobilisasi dan - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
Demobilisasi - tertimpa peralatan saat mobilisasi - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
Alat - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
2 Pembersihan - tertimpa/tertimbun material - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
lapangan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
3 Galian tanah - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- tertimpa/tertimbun material - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
4 Pengukuran - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD

administra
dan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

sedang
resiko
pemasangan - tertimpa/tertimbun material - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
3 2 6 n/a n/a n/a n/a

tif
bowplank - anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
5 Pondasi - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- tertimpa/tertimbun material - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
6 Pemancangan - tertimpa/tertimbun material - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
tiang pancang - salah pengoperasian peralatan - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
7 Beton mutu K- - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
300 fc=26,4 - salah pengoperasian peralatan - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
MPa - tertimpa/tertimbun material - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
8 Pemasangan - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
baja - tertimpa peralatan saat mobilisasi - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
9 Pemasangan - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
batu bata - tertimpa peralatan saat mobilisasi - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
10 Penimbunan - tertimpa/tertimbun material - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
- salah pengoperasian peralatan - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- tertimpa/terlindas peralatan - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
11 Pembuatan - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
tangga - tertimpa/terlindas peralatan - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- tertimpa/tertimbun material - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
12 Pembuatan - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
balok kolom - tertimpa/tertimbun material - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
13 Pemasangan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
alat multiroof - tertimpa/tertimbun material - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- salah pengoperasian peralatan - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
14 Pemasangan - salah pengoperasian peralatan - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
penutup lntai - tertimpa/tertimbun material - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
keramik - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
15 Pekerjaan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
kusen/pintu - tertimpa/tertimbun material - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
dan jendela - salah pengoperasian peralatan - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
16 Pemasangan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
langit – langit - tertimpa/tertimbun material - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- salah pengoperasian peralatan - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
17 Pengecatan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - tangan terluka/berdarah standar - memakai/menggunakan APD
- tertimpa/tertimbun material - kaki terluka/berdarah peraturan - memakai/menggunakan APK

resiko sedang

administratif
- salah pengoperasian peralatan - anggota tubuh memar perundan- - memasang rambu peringatan
- anggota tubuh tergores undangan - checklist semua alat kerja
3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka
- patah tulang
- pendarahan / geger otak
- iritasi kulit
18 Tiang fantasi - salah pengoperasian peralatan - tangan standar - memakai/menggunakan APD
segitiga - terpeleset/terjatuh dari terluka/berdarah peratura - memakai/menggunakan APK
balkon Ketinggian - kaki terluka/berdarah n - memasang rambu peringatan

resiko sedang

administratif
- anggota tubuh memar perundan - checklist semua alat kerja
- anggota tubuh -
tergores undanga 3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- anggota tubuh terluka n
- patah tulang
- pendarahan / geger
otak
- iritasi kulit
19 Social - Bersentuhan tanpa APD - sesak nafas standar - memakai/menggunakan APD

administ
distancing - Tidak menjaga jarak fisik - batuk peraturan - memasang rambu peringatan

sedang
resiko

ratif
covid - 19 - berkerumun - demam perundan- - checklist semua alat kerja 3 2 6 n/a n/a n/a n/a
- pusing undangan - mencuci tangan / anggota badan
- terserang virus - menjaga jarak fisik

Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur
Tabel B.2: Rencana tindakan (sasaran & program)
Tabel Penyusunan Sasaran dan Program K3
Nama Perusahaan : PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI
Kegiatan : PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA
Lokasi : KECAMATAN DELI TUA
Tanggal Dibuat : 02 SEPTEMBER 2020

SASARAN PROGRAM
NO PENGENDALIAN RISIKO PENANG
URAIAN BENTUK
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JADWAL PELAKSANAAN INDIKATOR PENCAPAIAN GUNG
KEGIATAN MONITORING
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Mobilisasi - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi dan - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
Demobilisa
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 si Alat - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
2 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pembersih - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
lapangan
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
3 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Galian - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi tanah - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
4 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pengukura - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi n dan - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
pemasang
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 an - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan bowplank - pemahaman peserta
5 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pondasi - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
6 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pemancan - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi gan tiang - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
pancang
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
7 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Beton - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi mutu K- - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
300
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 fc=26,4 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan MPa - pemahaman peserta
8 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pemasang - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an baja - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
9 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pemasang - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an batu - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
bata
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
10 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Penimbun - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
11 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pembuata - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi n tangga - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
12 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pembuata - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi n balok - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
kolom
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
13 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pemasang - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an alat - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
multiroof
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
14 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pemasang - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
penutup
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 lntai - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan keramik - pemahaman peserta
15 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pekerjaan - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi kusen/pint - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
u dan
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 jendela - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
16 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pemasang - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi an langit – - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
langit
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
17 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Pengecata - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi n - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
18 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Tiang - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memakai/menggunakan APK - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi fantasi - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- memasang rambu peringatan - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
segitiga
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 balkon - instruktur,program,materi
- diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
19 - memakai/menggunakan APD - wajib menggunakan APD - sni helm, masker, sepatu Social - masker, sepatu, helm - sesuai jadwal pelaksanaan - disediakan petugas - sesuai standard tenaga ahli
- memasang rambu peringatan - tersedianya instruksi kerja - sesuai dengan instruksi distancing - dokumen petunjuk kerja - sebelum kerja harus lengkap - checklist - pelaksanaan petunjuk kerja k3
- checklist semua alat kerja - lokasi dipasang rambu - bentuk rambu standard - rambu / barikade - evaluasi - lulus dan paham konstruksi /
covid - 19
- mencuci tangan - lokasi dipasang barikade - bentuk barikade standard - kebutuhan personil - hasil pelatihan petugas k3
- mencuci anggota badan - diberikan pelatihan - paham mengenai sistem k3 - instruktur,program,materi
- menjaga jarak fisik - diberikan penyuluhan - pemahaman peserta
Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur
Elemen 1.2.1 a

ORGANISASI HUBUNGAN PENGGUNA JASA DENGAN PENYEDIA JASA


PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

PENGGUNA JASA PENYEDIA JASA

PPK OPD DIREKSI

PENGAWAS
PELAKSANA
OPD

Sub Penyedia Sub Penyedia


Sub Penyedia Tenaga Kerja
Peralatan Operator
Pemasok Material Mandor, Tukang,
Pekerja

TINGKATAN PROYEK
Elemen 1.3.1

PT. DAYATAMA CITRA RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


MANDIRI (RKK)

PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUPRIATNO SIAGIAN


Jabatan : Direktur Utama
Bertindak untuk dan atas nama : PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

Dalam rangka PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA pada POKJA PENGADAAN JASA
KONSTRUKSI DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KAB.DELI SERDANG
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

a) Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


b) Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
c) Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
d) Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
e) Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
f) Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
g) Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama
Elemen 1.3.2

PT. DAYATAMA CITRA KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


MANDIRI

PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami berkomitmen untuk:


(1) Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditandatangani oleh Pimpinan
perusahaan.
(2) Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat sekitar di sekitar tempat kerja.
(3) Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem Manajemen dan Kinerja Keselamatan
Konstruksi guna meningkatkan budaya Keselamatan Konstruksi yang baik di tempat kerja

Untuk mencapainya, kami akan


(1) Membangun dan memelihara sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, serta sumber daya yang
relevan
(2) Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundangundangan dan
persyaratan lainnya terkait Keselamatan Konstruksi.
(3) Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada tenaga kerja
untuk meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi perusahaan

Kebijakan Penghentian Pekerjaan Konstruksi


(1) Dalam rangka menjaga lingkungan kerja pekerjaan konstruksi yang aman dan berkeselamatan
terhadap risiko bahaya cidera ringan, sedang dan berat pada pekerja, kerusakan aset/properti,
publik dan lingkungan, setiap personil berhak untuk memberhentikan pekerjaan apabila melihat
perilaku tidak selamat atau kondisi tidak aman dalam melakukan pekerjaan.
(2) Pekerjaan Konstruksi yang telah diberhentikan karena perintah penghentian pekerjaan tidak akan
dilanjutkan sampai semua aspek keselamatan konstruksi dipenuhi sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan
(3) Pemimpin tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan
Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan.
(4) Perintah penghentian pekerjaan konstruksi harus diterapkan dengan itikad baik dan
bertanggungjawab.
(5) Personil yang menyerukan perintah penghentian pekerjaan tidak boleh dan tidak akan dikenai sanksi
apabila setelah diverifikasi bahwa perintah penghentian tersebut dianggap tidak perlu atau bahkan
berdampak mengganggu kemajuan pekerjaan
(6) Semua personil bertanggung jawab atas pencegahan kecelakaan

Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama
Elemen 2.2.1

PT. DAYATAMA CITRA SASARAN UMUM PENERAPAN SMK3 & SASARAN PENANGGUNG
MANDIRI JAWAB

PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

SASARAN UMUM PENERAPAN SMK3 & SASARAN PENANGGUNG JAWAB

SASARAN UMUM PENERAPAN SMK3


(1) Terlaksananya paket pekerjaan PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA dengan tingkat
kecelakaan minimal (ZERO SERIOUS ACCIDENT), dengan :
(a) Accident Rate (AR) = 0
(b) Tingkat kesesuaian legal / UU / Peraturan K3 = 100 %
(c) Tingkat kesehatan tenaga kerja memuaskan

(2) Terimplementasikannya Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja Konstruksi secara
konsisten dengan tingkat penerapan minimal 80 %, melalui montoring dan evaluasi oleh Pengguna
Jasa.
(3) Terdokumentasikannya kegiatan program Kesehatan & Keselamatan Kerja Konstruksi untuk
peningkatan kinerja K3 pada proyek-proyek sejenis yang akan datang.

Sasaran & Tanggung-jawab Pelaksana Utama:


(a) Teridentifikasinya bahaya, penilaian resiko dan penetapan pengendaliannya.
(b) Angka kecelakaan kerja, Meninggal = 0, Luka Berat = 0
(c) Ter-Up-Date dan terlaksananya peraturan perundangan, persyaratan dan standar K3.
(d) Meningkatnya kesadaran seluruh pekerja dan karyawan bekerja selamat dan sehat.

Sasaran & Tanggung-jawab Petugas K3 Konstruksi :


(a) Tidak ada insiden dan kecelakaan kerja pada proyek.
(b) Meningkatnya kesesuaian terhadap peraturan perundangan, persyaratan dan standar K3.
(c) Meningkatnya kesadaran staf perusahaan dan personil proyek, bekerja selamat dan sehat.

Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama
Elemen 2.2.2

PT. DAYATAMA CITRA


PROGRAM UMUM PENERAPAN SMK3
MANDIRI

PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

PROGRAM UMUM PENERAPAN SMK3

A) PEMENUHAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF


(1) Pemenuhan BPJS Ketenagakerjaan
(2) Melapor ke Dinas Tenaga Kerja setempat
(3) Perijinan Instansi yang berwenang

B) KOORDINASI DAN KOMUNIKASI


Koordinasi Dan Komunikasi dengan semua pihak yang terkait K3, yaitu dengan Pengguna
Jasa, Konsultan Perencanaan & Pengawas dan para Mitra Kerja dan Perwakilan Pekerja, Tokoh
masyarakat, Pejabat dan Instansi yang berwenang setempat seperti Disnaker, Polisi, Puskesmas /
Rumah Sakit / Dokter, Satgas Pengendalian COVID19, dll.
C) SKEMATIKA PROGRAM SMK3

- Identifikasi Bahaya
Pengendalian perilaku
- Penilaian Resiko Pengendalian kondisi
- Pengendalian Resiko

- Elimination
- Substitusi
- Engineering Control
- Administratif Control
- Alat Pelindung Diri

Pencegahan
Kecelakaan - Job Safety Analysis

Safety Induction
Bagi Pekerja Baru & Tamu
- Perusahaan, konsultan - Paraturan Keselamatan
- Pengguna Jasa - Potensi bahaya terkait
- Upaya pencegahan
Safety Talk - Subkon, Pemasok - Petunjuk keselamatan
PROGRAM SMK3

- Mandor - Tindakan darurat


- Pekerja

Safety Awareness - Papan Pengumuman


- Rambu - rambu K3
- Spanduk, poster
Safety Inspection & - Safety Sharing Event
Safety Patrol - Inspeksi berkala
- Patroli setiap saat
Pengukuran - Kesesuain thd standar
- Perbaikan thd deviasi - Penyelidikan insiden
Kinerja K3 - Tindakan pencegahan
- Laporan ketidaksesuaian
- Observasi nearmiss
- Tindakan perbaikan
- Tindakan pencegahan
Safety Meeting - Terhadap Program K3
- Terhadap Indiden
- Terhadap Kepatuhan

Safety Audit Tiap Rabu tentang :


- Pencapaian target K3
- Angka pelanggaran

Safety Training - Efektifitas pelaksanaan


- Tindak lanjut hasil inspeksi
- Tindak lanjut audit

- Sebulan sekali
- Oleh auditor internal
- Evaluasi efektifitas SMK3

- Penggunaan APD, APK, dll


- Dasar - dasar K3
- P3K, evakuasi
- Pemadam api
- Safety Sharing Event
(1) Program Pencegahan Kecelakaan
(a) Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko, dengan
memprioritaskan upaya meniadakan bahaya, mengurangi bahaya, mengisolasi sumber
bahaya, mengikuti prosedur yang selamat, dan upaya yang terakhir memakai alat
pelindung diri, dengan uraian sbb:
(1) Peniadaan bahaya (eliminasi) yaitu mencegah secara langsung, misal menutup
sumber bahaya, memberi pagar pelindung dari jatuh, dsb.
(2) Penggantian bahan, metode, alat, proses menjadi yang lebih kecil bahaya
dan risiko-nya, misalnya penggunaan beton precast, penggantian asbes dengan
gypsum, dsb.
(3) Pengendalian rekayasa, misalnya dengan memberi pelindung pada bukaan,
metode kerja/metode pelaksanaan yang lebih selamat, penggunaan alat bantu
mekanis dsb.
(4) Pengendalian administrative, misalnya membuat prosedur kerja, ijin kerja,
pelatihan, pemberian rambu-rambu dsb.
(5) Penggunaan alat pelindung diri (APD), antara lain pelidung kepala dari benturan
(helmed ) pelindung kaki (safety shoes ), pencegah jatuh (safety harness ),
pelindung mata (google ).
(b) Membuat analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis ) langsung di
tempat/lokasi pekerjaannya untuk memastikan, jenis bahaya yang ada dan apa upaya
pengendalian yang paling tepat.
(c) Melakukan pengendalian yang langsung bias mencegah kecelakaan di tempat kerja :
(1) Mengendalikan perilaku pekerja agar disiplin pakai APD (Alat Pelindung Diri) dari
kecelakaan,
(2) Mengendalikan kondisi tempat, alat, bahan, & lingkungan kerja dengan
memasang APK (alat pelindung kerja) a.l: pagar, tangga, barikade, jaring
pengaman dll untuk mencegah kecelakaan.

(2) Penjelasan Bahaya & Pencegahan Risiko Kecelakaan ( Safety Induction )


Setiap orang yang baru masuk pertama kali ke lokasi proyek, apakah pegawai, pengguna
jasa, konsultan, subkontraktor, tamu dsb. harus mendapatkan safety induction , yaitu
penjelasan tentang:
(a) Peraturan Keselamatan dan kesehatan kerja di proyek
(b) Potensi bahaya terkait dengan pekerjaan atau lokasi yang akan dihadapi
(c) Upaya pencegahan kecelakaan yang harus dilakukan ketika berada di tempat
berbahaya
(d) Petunjuk keselamatan yang harus diikuti
(e) Tindakan darurat, yang harus disadari, dipahami dan dilakukan bila terjadi keadaan
darurat.

(3) Perbincangan K3 (Safety Talk, Safety Morning Talk )


Mengumpulkan semua pekerja di lapangan sebelum mulai bekerja, dan menyampaikan
himbauan / komitmen bersama setiap Jum'at pagi selama +/- 15 menit, untuk terus
melindungi dan menjaga keselamatan dan kesehatan diri masing-masing dan orang- orang
yang berada di dekatnya dengan mematuhi peraturan K3 dan terus disiplin memakai APD
dan berperilaku selamat dan hati- hati.

(4) Pemeliharaan dan Peningkatan Kesadaran K3 ( Safety Awareness ).


Promosi dan memberikan motivasi kepada semua orang yang ada ditempat kerja untuk
secara terus-menerus melaksanakan program K3 secara konsisten agar tidak ada
kecelakaan, berupa:
(a) Pemberian informasi dan berita terkait K3 melalui papan pengumuman,
(b) Poster, sapanduk K3, dan Rambu-rambu,
(c) Mengadakan safety sharing event , pemberian penghargaan ketaatan dan sanksi
pelanggaran.

(5) Inspeksi K3 & Patroli K3 (Safety Inspection & Safety Patrol )


(a) Inspeksi K3 berkala (Harian, Mingguan, pakai Formulit Inspeksi) untuk setiap
item pekerjaan, alat, material & lingkungan kerja, untuk menguji kesesuaiannya
dengan standar K3, spesifikasi teknis.
(b) Inspeksi insidentil/dadakan, untuk menguji tingkat penerapan program K3 dan
perilaku pekerja secara real/nyata, apakah telah betul membudaya atau diikuti
hanya jika ada jadwal inspeksi.
(c) Patroli K3 (safety patrol ) secara rutin oleh tim proyek atau dari pengawas dan
pengguna jasa.
Tujuan inspeksi ini adalah untuk menguji Kesesuaian terhadap standar K3 setiap
sumberdaya dan proses, untuk segera dilakukan perbaikan & tindakan pencegahan, karena
menyangkut keselamatan dan kesehatan, yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan
kecelakaan berat dan fatal.

(6) Pengukuran Kinerja SMK3


(a) Pengukuran kinerja SMK3 terhadap indikator positif, berupa Tingkat Penerapan
SMK3, sejauh mana program SMK3 dilaksanakan, mengukut tingkat kepatuhan
terdap Peraturan dsb. Sifatnya lebih pro aktif guna meningkatkan kinerja dan
mencegah kecelakaan.
(b) Pengukuran terhadap indikator negatif, antara lain jumlah insiden, jumlah hari kerja
hilang, jumlah pelanggaran, nearmiss,
(c) Melakukan penyelidikan insiden , dan
(d) Membuat Laporan ketidak sesuaian
(e) Melakukan observasi nearmiss , tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan,
(f) Melakukan Audit internal untuk mengukur efektifitas penerapan SMK3.

(7) Rapat K3 (Safety Meeting )


Menyelenggarakan Rapat Pertemuan K3 seminggu sekali setiap hari Rabu untuk membahas
: Pencapaian target K3, Angka Pelanggaran, Efektifitas pelaksanaan, Tindak lanjut hasil
inspeksi dan Tindak lanjut audit. Dalam rapat ini diharapkan setiap masalah K3 bisa
diperbaiki.

(8) Audit Internal SMK3 (Safety Internal Audit )


Dilakukan sebulan sekali untuk mengevaluasi seberapa jauh efektifitas SMK3, tindakan
perbaikan dan pencegahan secara sistemik yang harus dilakukan.

(9) Pelatihan K3 (Safety Training )


(a) Pelatihan K3 bagi pekerja cara menggunakan APD dan APK, agar sehat, selamat dan
produktif
(b) Pelatihan K3 bagi mandor & staf proyek agar dapat melatih & memotivasi
pekerja untuk belerja sehat & selamat dalam kondisi apapun.
(c) Materi/subyek yang dilatihkan, meliputi sekurang-kurangnya: Penggunaan APD,
alat, dan bahan, Dasar-dasar K3, P3K, evakuasi, Pemadaman Api, dan Simulasi
keadaan darurat

D) PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN K3


(1) Menyusun dan mengendalian Dokumen SMK3, meliputi prosedur, instruksi dan metode
kerja untuk setiap item pekerjaan yang harus dikendalikan bahaya dan risikonya.
(2) Membuat Rekaman Pelaksanaan SMK3, memelihara Data Hasil Inspeksi, rnotulen rapat,
Laporan-laporan kejadian, bukti-bukti, dan dokumen lainnya.
(3) Membuat Laporan Pelaksanaan Program K3 , berupa:
(a) Laporan Jenis dan Jumlah penyimpangan Rencana K3, dan Rencana Tindak Lanju
Perbaikannya.
(b) Laporan Kejadian dan Penanganannya untuk:
(1) Kecelakaan Ringan
(2) Kecelakan Berat
(3) Kecelakaan fatal
(4) Kecelakaan Peralatan Berat
(5) Penyakit Umum
(6) near-miss, dsb
(4) Mengirimkan laporan :
(a) Kegiatan P2K3 3 bulanan ke Disnaker setempat.
(b) Laporan kinerja SMK3 ke kantor Pusat dan ke Pengguna Jasa.

E) PENYEDIAAN & PENGGUNAAN FASILITAS PENUNJANG PROGRAM K3


(1) Promosi Program K3 , antara lain Pemasangan:
(a) Bendera K3 (berada di sisi paling kanan jika di lihat dari depan, tinggi 3,5m), bendera
RI (berada di tengah, tinggi 4 m)
(b) Spanduk, berisi: Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
(c) Papan-papan Tanda (Sign Board ) berisi Slogan-slogan K3 berupa
gambar/pamflet berisi peringatan tentang bahaya dan kecelakaan serta penyakit di
lokasi pekerjaan dan ajakan untuk memperhatikan K3. Papan tersebut di pasang di
tempat yang strategis dan mengenai sasaran.
(2) Fasilitas Penunjang Program K3 , meliputi:
(a) Alat Pelindung Diri (APD): Helm, sepatu keselamatan, sabuk penyelamat,
sarung-tangan, masker, anti debu/respirator, masker anti gas beracun, Kaca-
mata las/gogle, pelampung dsb. yang harus dipakai sesuai dengan jenis
pekerjaan guna mencegah risiko kecelakaan & penyakit akibat kerja.
(b) Fasiltas P3K meliputi Kotak P3K, petugas & manual P3K sesuai jumlah pekerja & lokasi
pekerjaan.
(c) Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) , Jenis, jumlah dan tempat pemasangannya
disesuaikan dengan fungsi ruangan.
(d) Pagar & Jaring Penyelamat, dipasang di tepi lubang-bukaan lantai dan dinding,
tepian lantai bangunan bertingkat, tepi lubang galian tanah, tepian platform, tepian
tangga dsb.
(e) Pembuatan,perawatan,pengaturan & penggunaan jalan kerja
(f) Rambu-rambu Peringatan: Awas Bahaya Dari Atas, Awas Kepala Terbentur, Awas
Longsoran, Awas Kebakaran / Strum Listrik dsb.
(g) Rambu-rambu Petunjuk: Ketinggian Pintu/Portal, Jalur Instalasi Listrik, Tinggi tumpuk-
an dll.
(h) Rambu-rambu Larangan: Selain Petugas Dilarang masuk, Dilarang membawa bahan
berbahaya, dilarang merokok, bergurau.
(3) Penyelenggaraan Housekeeping, meliputi penyediaan Prasarana kerja yang sehat yaitu
terjaminnya kebersihan, kerapihan & ketertiban antara lain:
(a) Tersedianya air bersih yang cukup memadai
(b) Tersedianya tempat MCK bersih-terawat untuk karyawan & pekerja
(c) Ruang kerja nyaman
(d) Tersedianya bak sampah
(e) Pembersihan & pembuangan sampah teratur
(f) Sanitasi dan drainasi yang sehat
(g) Keteraturan pemasangan perancah, penyimpanan material/alat perkakas/APD/alat
bantu, dsb

(4) Contoh-contoh Slogan K3


(a) AGAR SELAMAT DALAM BEKERJA PAKAIALAH ALAT PELINDUNG DIRI
(b) MULAILAH PEKERJAAN DENGAN SEMANGAT DAN AKHIRILAH DENGAN SELAMAT
(c) HINDARILAH KECELAKAN, KELUARGA ANDA MENANTI DI RUMAH
(d) KECEROBOHAN DAN KELALAIAN SEBAB UTAMA KECELAKAAN KERJA
(e) UPAYAKAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA MULAI DARI DIRI DAN LINGKUNGAN
ANDA TERDEKAT
(f) SEBELUM BEKERJA PASTIKAN GAMBAR PEDOMAN DAN CARA KERJA ANDA BENAR
(g) PERIKSA DAN PASTIKAN SEMUA ALAT DAN SARANA KERJA ANDA DALAM KEADAAN
BAIK SEBELUM ANDA GUNAKAN
(h) JANGAN MELAKUKAN DAN MENCOBA SESUATU YANG TIDAK ANDA KUASAI,
PANGGILAH PETUGAS YANG BENAR

Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama
1) Standar dan peraturan perundangan

Standar Peraturan Perundang – Undangan

NO STANDAR PERATURAN PRODUK HUKUM

1 UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


2 UU NO. 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
3 UU NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
4 UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
5 UU NO. 30 TAHUN 2009 TENTANG KELISTRIKAN
6 UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
7 UU NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
8 PP NO. 36 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG
9 PP NO. 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
10 PP NO. 84 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
SOSIAL TENAGA KERJA
11 PP NO. 22 TAHUN 2020 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
12 PERPRES NO. 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
13 PERMEN PUPR NO. 09 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI BIDANG
PEKERJAAN UMUM
14 PERMEN PUPR NO. 21 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI
15 PERMEN PUPR NO. 14 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA
KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA
16 PERMEN KEMNAKER NO. 26 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENILAIAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
17 PERMEN KEMNAKER NO. 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI
KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA
18 PERMEN KEMNAKER NO. 12 TAHUN 2015 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK
DI TEMPAT KERJA
19 PERMEN KEMNAKER NO. 23 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT
PELAKSANA TEKNIS BIDANG KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
20 PERMEN KEMNAKER NO. 33 TAHUN 2015 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK
(PERUBAHAN PERMEN KEMNAKER NO, 12 TAHUN DI TEMPAT KERJA
2015 PASAL 10)
21 PERMEN KEMNAKER NO. 9 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM
PEKERJAAN KETINGGIAN
22 PERMEN KEMNAKER NO. 18 TAHUN 2016 TENTANG DEWAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

23 PERMEN KEMNAKER NO. 6 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ELEVATOR DAN ESKALATOR
24 PERMEN KEMNAKER NO. 5 TAHUN 2018 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERJA
25 PERMEN KEMNAKER NO. 8 TAHUN 2020 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
26 KEPMEN PUPR NO. 93 TAHUN 2019 TENTANG KOMITE KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG

27 KEPMEN PUPR NO. 76 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI


28 KEPMEN KEMNAKER NO. 2 TAHUN 1970 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PEMBINA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
(PERUSAHAAN)
29 KEPMEN KEMNAKER NO. KEP-33/MEN/DP/79 TENTANG PENUNJUKAN PEGAWAI – PEGAWAI PENGAWAS
YANG DIBERI KEWAJIBAN MENJALANKAN PENGAWASAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
30 KEPMEN KEMNAKER NO. KEP – 612/MEN/1989 TENTANG PENYEDIAAN DATA BAHAN BERBAHAYA
TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
31 KEPMEN KEMNAKER NO. 51/MEN/1999 TENTANG NILAI AMBANG BATAS ( NAB ) FAKTOR FISIK DI
TEMPAT KERJA ( DEBU )
32 SE MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN SISTEM
RAKYAT NOMOR 66/SE/M/2015 TAHUN 2015 MANAJAEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
33 SE MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS BIAYA PENYELENGGARAAN
RAKYAT NOMOR 11/SE/M/2019 TAHUN 2019 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

34 INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN TENTANG PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN


PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02/IN/M/2020 TAHUN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DALAM
2020 PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
A. Dukungan Keselamatan Konstruksi

1) Sumber Daya
a) Peralatan

Contoh Tabel Daftar Peralatan Utama Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


NO JENIS MERK / TIPE LOKASI KAPASITAS JUMLAH KEPEMILIKAN /
STATUS
1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 - - - - - -
4 - - - - - -
5 - - - - - -
6 - - - - - -
7 - - - - - -
8 - - - - - -
9 - - - - - -
10 - - - - - -
11 - - - - - -
12 - - - - - -

b) Material

Contoh Tabel Daftar Material Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


NO NAMA BARANG SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA KETERANGAN

1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 - - - - - -
4 - - - - - -
5 - - - - - -
6 - - - - - -
7 - - - - - -
8 - - - - - -
9 - - - - - -
10 - - - - - -
11 - - - - - -
12 - - - - - -
c) Biaya

RENCANA ANGGARAN BIAYA PSMKK PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA

NO URAIAN ANALISA VOLUME SATUAN HARGA JUMLAH


SATUAN ( Rp )
( Rp )
1 2 3 4 5 6 7
1 PENERAPAN SISTIM MANAJEMEN
KESELAMATAN KONSTRUKSI ( SMKK )
A PENYIAPAN RKK
1 Pembuatan Dokumen Rencana Keselamatan 1,00 SET 2.000.000,00 2.000.000,00
Konstruksi
2 Pembuatan Prosedur Dan Konstruksi Kerja - 0
3 Penyiapan Pormulir - 0
Sub Total A : 2.000.000,00
B SOSIALISASI, PROMOSI DAN PELATIHAN
1 Induksi Keselamatan Kontruksi ( safety - org
induction )
2 Pengarahan Keselamatan Kontruksi ( Safety - Ptm
Briefing )
3 Pertemuan Keselamatan ( Safety Talk dan / - Ptm
Tool Box Meeting )
4 Pelatihan Keselamatan Konstruksi Ptm
- Bekerja di ketinggian
- Penggunaan Bahan Kimia
- Analisis Keselamatan Pekerjaan
- Perilaku Berbasis Keselamatan ( Budaya
K3 )
- P3K
5 Sosialisasi HIV / AIDS - Ptm
6 Sosialisasi COVID - 19 - Ptm
7 Simulasi Keselamatan Kontruksi - Ptm
8 Spanduk / Poster - bh
9 Papan Informasi K3 - bh
Sub Total B :
C ALAT PELINDUNG KERJA DAN ALAT
PELINDUNG DIRI
1 Alat Pelindung Kerjaan ( APK )
- Jaring Pengaman ( Safety Net Ls
- Tali Keselamatan ( Life Line ) Ls
- Penahan Jatuh ( Safety Deck ) Ls
- Pagar Pengaman ( Guard Rolling ) Ls
- Pembatas Area ( Restricted Area ) Ls
- Pembatas Area ( Restricted Area ) Ls
2 Alat Pelindung Diri ( APD )
- Topi Pelindung ( Safety Helm ) 24,00 bh 20.000,00 480.000,00
- Pelindung Mata ( Goggles ) bh
- Masker Selam bh
- Pelindung Telinga bh
- Pelindung Pernapasan Dan Mulut ( Masker ) bh
- Sarung Tangan ( Safety Gloves ) bh
- Sepatu boot karet Keselamatan ( Safety 24,00 psg 25.000,00 600.000,00
Shoes )
- Penunjang Seluruh Tubuh ( Full Body bh
Hermes )
- Jaket Pelampung (Life Vest ) bh
- Rompi Keselamatan ( Safety first ) 24,00 bh 15.000,00 360.000,00
- Celemek bh
- Pelindung jatuh bh
Sub Total C : 1.440.000,00
D. ASURANSI PERIZINAN
1 Asuransi / BPJS Ketenaga Kerjaan 1,00 ls 1.750.000,00 1.750.000,00
2 Surat Izin Laik Operasi Peralatan bh
3 Surat Izin Kompetensi Operator bh
4 Surat Izin Pengesahan Panitia Pembina ls
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( P2K3 )
Sub Total D : 1.750.000,00
E. PERSONIL K3 KONTRUKSI
1 Ahli K3 Konstruksi - OB
2 Petugas Keselamatan Kontruksi - OB
3 Petugas Tanggap Darurat - OB
4 Petugas P3K - OB
5 Petugas Pengatur lalu Lintas ( Flagman ) - OB
6 Tenaga Medis dan/Kesehatan - OB
Sub Total E :
F. FASILITAS SARANA . PRASARANA DAN
ALAT KESEHATAN
1 Peralatan P3K ( Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, 1,00 ls 1.000.000,00 1.000.000,00
Perban )
2 Ruang P3K (Tempat Tidur Pasien,Tabung ls
Oksigen,Stetoskop,Timbangan Berat badan)
3 Peralatan Pengasapan ( Fogging ) bh
4 Obat Pengasapan ls
5 Ambulans unit
6 sabun cuci tangan 50,00 bh 10.000,00 500.000,00
7 Perlengkapan Dan Himbauan Pencegahan 1,00 ls 476.560,00 476.560,00
Covid - 19
Sub Total F : 1.976.560,00
G. RAMBU - RAMBU YANG DIPERLUKAN
1 Rambu Petunjuk bh
2 Rambu Larangan bh
3 Rambu Peringatan bh
4 Rambu Kewajiban bh
5 Rambu Informasi bh
6 Rambu Pekerjaan Semntara bh
7 Jalur Evakuasi ( Escape Route ) bh
8 Tongkat Pengatur Lalu lintas ( Warning Light bh
Stick )
9 Kerucut lalu Lintas ( Traffi Cone ) bh
10 Lampu Putar ( Rotary Lamp ) bh
11 Lampu Selang Lalu Lintas bh
Sub Total F :
H. KONSULTASI DENGAN AHLI TERKAIT
KESELAMATAN KONTRUKSI
1 Ahli Lingkungan OB
2 Ahli Struktur OB
Sub Total H :
I. KEGIATAN DAN PERALATAN TERKAIT
PENGENDALIAN RESIKO
1 Pemeriksaan Dan Pengujian Peralatan - 0
2 Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) - 0
3 Sirine - 0
4 Bendera K3 - 0
5 Lampu Darurat ( Emergenzy lamp ) - 0
6 Pemeriksaan Lingkungan Kerja - 0
7 Program Inspeksi Dan Audit Internal - 0
8 Pelaporan dan Penyelidikan Insiden - 0
9 Patroli Keselamatan - 0
10 CCTV - 0
Sub Total I :
Jumlah 7.166.560,00
PPN 10 % 716.656,00
Total 7.883.216,00
Dibulatkan 7.883.216,00
2) Kompetensi
a) Daftar Personil

Contoh Tabel Daftar Personil Manajerial Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN SERTIFIKAT PENGALAMAN
PERSONIL KOMPETENSI KERJA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

3) Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan
program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat
pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.
Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:

Penyedia Jasa : PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI


Nama Paket : PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA
Lokasi : KECAMATAN DELI TUA

NO URAIAN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SELURUH PEKERJAAN TERUKUR DAN TERPANTAU NP NP NP NP NP NP NP NP
DALAM PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR K3
KONSTRUKSI
2 PROGRAM PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN NP NP NP NP NP NP NP NP
SECARA PERIODIK DALAM MENGINDETIFIKASI
BAHAYA KECELAKAAN DAN SAKIT AKIBAT KERJA
3 MELAKSANAKAN SOSIALISASI TERHADAP NP NP NP NP NP NP NP NP
LINGKUNGAN MASYARAKAT SEKITAR AREA
PEKERJAAN YANG BERPELUANG TERHADAP
POTENSI BAHAYA DI LOKASI KERJA
4 MELAKUKAN RAPAT RUTIN MANAJEMEN PROYEK NP NP NP NP NP NP NP NP
SEBAGAI BAHAN EVALUASI DALAM SETIAP RISIKO
BAHAYA YANG MUNCUL DI TEMPAT KERJA
5 MEMFASILITASI TERHADAP KEBUTUHAN BAHAN NP NP NP NP NP NP NP NP
UTILITAS DAN TENAGA KERJA SERTA PERALATAN
PENDUKUNG SESUAI RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
Catatan :
NP = belum dalam program

4) Komunikasi
Program komunikasi disampaikan secara lisan sekurang-kurangnya melalui safety talk yang
terdiri dari safety morning, toolbox meeting/safety briefing, HSE meeting, safety induction dan
secara tertulis melalui sarana seperti spanduk, rambu, banner, billboard, sticker, pamflet,
majalah dinding, papan pengumuman, dll.
a) Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Induksi Keselamatan Konstruksi (construction safety induction)
dilakukan untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak-
pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke dalam area Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi.
1) Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen dan
kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya yang dihadapi dalam melakukan
pekerjaan, pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta program penerapan SMKK
pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
2) Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan
Keselamatan Konstruksi yang berlaku di loaksi pekerjaan, prosedur evakuasi dalam
keadaan darurat, dan menjelaskan area-area yang berbahaya.
b) Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja
setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang
Keselamatan Konstruksi secara umum pada pelaksanaan konstruksi hari itu.
c) Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok
pekerja sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang
Keselamatan Konstruksi secara khusus pada pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan.
d) Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety
meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction
safety meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety
meeting) dipimpin oleh Penanggung Jawab KeselamatanKonstruksi dan/atau Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan diikuti oleh seluruh Kepala Unit Kerja.
e) Prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya sesuai
tingkat risiko atas pekerjaan yang dilaksanakan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
f) Jadwal Program Komunikasi
Memuat jadwal program komunikasi sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan pada poin
a – poin e.

Tabel Jadwal Program Komunikasi


NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN
1 INDUKSI KESELAMATAN PENANGGUNG JAWAB K3 / HARIAN/MINGGUAN DAN
KONSTRUKSI (SAFETY PETUGAS K3 TERGANTUNG KONDISI LAPANGAN
INDUCTION)
2 PERTEMUAN PAGI HARI PENANGGUNG JAWAB K3 / HARIAN/MINGGUAN DAN
(SAFETY MORNING) PETUGAS K3 TERGANTUNG KONDISI LAPANGAN

3 PERTEMUAN KELOMPOK KERJA PENANGGUNG JAWAB K3 / HARIAN/MINGGUAN DAN


(TOOLBOX MEETING) PETUGAS K3 TERGANTUNG KONDISI LAPANGAN

4 RAPAT KESELAMATAN PENANGGUNG JAWAB K3 / HARIAN/MINGGUAN DAN


KONSTRUKSI (CONSTRUCTION PETUGAS K3 TERGANTUNG KONDISI LAPANGAN
SAFETY MEETING)

5) Informasi Terdokumentasi
a) KESEHATAN DALAM BEKERJA
Tahapan
1) Buanglah sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan.
2) Jagalah alat-alat, material-material dan peralatan tersimpan secara teratur pada tempat-
tempat yang sudah disediakan.
3) Jika terdapat paku-paku yang menonjol keluar pada kayu yang masih akan dipakai,
maka paku-paku tersebut harus dicabut. Paku-paku yang menonjol keluar pada potongan
kayu yang tidak akan dipakai lagi, maka paku- paku harus dibengkokkan atau
kayudibuang ditempat pembuagan sampah.
4) Setiap luka koyak, luka lecet, atau luka tusuk memerlukan pengobatan segera dan harus
dijaga agar tetap bersih. Luka-luka tusuk merupakan tempat-tempat berbahaya bagi
infeksi tetanus, karena itu jagalah agar tetap bersih dan tertutup.
5) Cucilah selalu tangan-tangan anda sebelum merokok atau memegang makanan dan
sesudah memegang bahan-bahan beracun.
b) MENGANGKAT DENGAN AMAN
1) Angkatlah dengan santai pilihlah posisi yang dirasakan baik, dengan tidak
membungkukkan tulang punggung.
2) Hindari usaha yang tak perlu, jangan tempatkan barang-barang yang mana kemudian
harus diangkat kembali.
3) Hindari meliukkan badan yang tak perlu, putar kaki anda bukan pinggul atau pundak
anda. Sisakan ruang yang cukup guna menggeser kaki anda sehingga tidak harus
meliukkan tubuh anda.
4) Hindari mengulurkan badan, kendalikan barang-barang yang berada di dekat badan.
Hindari mengulur yang panjang untuk mengankat suatu barang.
5) Hindari bobot yang berlebihan, jika muatan terlalu berat bantulah atau gunakan suatu
alat mekanis jika alat itu tersedia.
6) Angkat secara perlahan, lancar dan dengan tidak menghentakkannya.
7) Jangan angkat jika batuan mekanis memungkinkan.

c) MENYALAKAN DAN MENGGUNAKAN MESIN BOR DAN GERINDA


1) Dalam persiapan penggunakan mesin gerinda, pastikan sirkulasi udara berjalan dengan
baik.
2) Pastikan memakai masker untuk menghindari uap/debu dari sisa bor/gerinda dan kaca
mata untuk menghindari percikan/debu bor/gerinda.
3) Nyalakan/tekan tombol on pada mesin bor/gerinda.
4) Pegang dengan hati-hati dan benar object kerja yang akandibor atau digerinda.
5) Bila memungkinkan gunakan ragumuntuk memegang object kerja pada saat mengebor.
6) Pada saat benda kerja di bor/gerinda, konsentrasilah pada benda kerja.
7) Matikan/tekan tombol off pada mesin bor/gerinda.
8) Setelah bekerja segera bersihkan area kerja dan buang sampah bekas hasil bor/gerinda
pada tempat yang telah disediakan.
d) PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
1) Pekerja wajib menggunakan alat pelidung diri dengan benar sesuai dengan kegiatan
pekerjaannya.
2) Pekerja wajib memelihara alat pelindung diri sebaik-baiknya.
3) Sebelum dan sesudah pemakaian alat pelindung diri pekerja harus melakukan
pengecheckan dan pembersihan secaramenyeluruh terhadap kondisi masing-masing alat
pelindung diri.
4) Tidak boleh menyalahgunakan atau pelanggaran dalampenggunaan alat pelindung diri,
diantaranya :
 Kegagalan untuk memelihara alat pelindung diri yang disediakan.
 Penolakan dengan sengaja untuk memakai alat pelindung diri yang dibutuhkan.
 Mendapatkan kecelakaan karena kegagalan memakai alat pelindung diri.

URAIAN PENJELASAN

1. Aspek penting yang dikendalikan  APD : Alat pelindung diri, yaitu


: alat yang digunakan untuk
Gangguan kesehatan karena memberikan perlindungan dan
aspek lingkungan debu, kebauan, keselamatan personal pribadi.
kebisingan, limbah cair dan
padat, percikan api las, tumpahan  Adapun tujuan penggunaan alat
bahan kimia. pelindung diri (APD) ini sebagai
pengendalian dampak ling-
2. Alat pelindung diri yang kungan yang terjadi pada
digunakan : kegiatan pekerjaan.
a. Masker
b. Ear plug, ear muff
c. Sarung tangan
d. Kaca mata
e. Safety shoes

3. Langkah kerja :
a. Pastikan sebelum melakukan
kegiatan pekerjaan
pergunakan alat pelindung
diri (APD) sesuai dengan
aspek lingkungan yang terjadi
di area pekerjaan.
b. Pakaialah secara benar alat
pelindung diri (APD) tersebut,
sehingga dalam upaya
pencegahan gangguan
kesehatan dapat secara
efektif.
c. Laporkan segera apabila alat
pelindung diri (APD) rusak
atau tidak berfungsi dengan
baik ke bagian terkait untuk
dimintakan penggan-tian.
d. Selesai.
SLOGAN RKK

1. Mulailah Rencana Keselamatan konstruksi dari lingkungan


terdekat.
2. Pikirkanlah Rencana Keselamatan konstruksi sebelumbekerja.
3. Kecerobohan dan kelalaian sebab utama kecelakaan kerja.
4. Pastikan pekerjaan anda benar.
5. Periksalah alat-alat sebelumdigunakan.

WAJIB BACA

1. Pakailah alat pelindung diri.


2. Mulailah pekerjaan dengan semangat dan akhirilah dengan
selamat.
3. Selain petugas dilarang masuk area proyek.
4. Hindarilah kecelakaan dalambekerja keluarga anda menunggu
di rumah.
5. Kecerobohan dan kelalaian sebab utama kecelakaan.

e) PENGOPERASIAN PERALATAN BERGERAK (MOBILE EQUIPMENT)


1) Mengoperasikan dengan aman dan menjaga peralatan bergerak sesuai dengan perintah
yang diberikan.
2) Segera melaporkan kepada Tim RKKkeadaan dan pengoperasian yang tidak sesuai.
3) Segera melaporkan bila terjadi kecelakaan ataupun kejadian yang berhubungan dengan
peralatan bergerak.
4) Pada setiap awal dan sesudah mengoperasikan peralatan bergerak operator mengechek
kondisi.
f) PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN

TUJUAN Memberikan petunjuk untuk penggunaan alat pemadamapi ringan


(APAR).
URAIAN Petunjuk ini berlaku untuk semua bagian dalam mengendalikan dan mencegah
dampak lingkungan dari bahaya kebakaran.

URAIAN PENJELASAN

1. Aspek penting yang dikendalikan: Apar adalah alat pemadam api


Bahaya kebakaran. berbentuk tabung (berat maksimal 16
Kg) yang mudah dioperasikan oleh
2. Langkah kerja : satu orang.
a. Turunkan alat pemadam api
ringan (APAR) dari tempatnya
(dinding tembok atau bracket).
b. Cabut pen pengaman dan
bebaskan selang.
c. Uji di tempat dengan
mengarahkan semburan ke
atas agar tidak membahayakan
orang lain. Langkah ini tidak
perlu dilakukan bila Anda
sudah dekat sekali dengan
lokasi kebakaran.
d. Menuju lokasi kebakaran.
Ambil posisi dengan jarak
sekitar 3 meter dari api.
e. Sikap posisi kuda-kuda.
Arahkan nozzle pad pangkal
api. Tekan tuas penyemprot
(handle), semprotkan alat
pemadam api ringan (APAR)
dengan cara dikibas-kibas
sampai api bisa dimatikan atau
minimalisasi.
f. Selesai.
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI PROYEK

KEBAKARAN

HSE Supervisor/Safety man atau


BESAR TIDAK
personil setempat lainnya akan
memadamkan api dengan fire
extinguisher

YA

HSE Supervisor/Safety man


atau lainnya akan memberitahukan HSE Supervisor akan melaporkan
kepada seluruh karyawan melalui : kebakaran dengan
1. Sirene/horn milik pelanggan engisi formulir F-HSE-001
2. Megaphone milik perusahaa

Personil setempat akan mematikan


seluruh aliran listrik dan
memindahkan bahan / barang yang
mudah terbakar

Site Manager/HSE Supervisor/


Supervisor setempat segera
menghubungi petugas kebakaran
pelanggan atau dinas pemadam
kebakaran

HSE Supervisor akan melaporkan


kebakaran dengan mengisi
formulir F-HSE-001

Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat nomor telepon dinas pemadam kebakaran setempat
yang terdekat dengan lokasi proyek.
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KECELAKAAN DI PROYEK

KECELAKAAN

Diobati dengan fasilitas


PARAH TIDAK P3K yang dimiliki
perusahaan

YA

HSE Supervisor bersama-


HSE Supervisor bersama HRD
sama dengan HRD
Supervisor akan segera
Supervisor akan
membawa ke rumah sakit
membawa ke klinik
terdekat
terdekat bila diperlukan

1. Safety man/HSE Supervisor melaporkan kecelakaan dengan mengisi


formulir laporan kecelakaan kerja (F-HSE-005)
2. Sekecil apapun kecelakaan HSE Supervisor bersama site manager
segera melakukan investigasi penyebab kecelakaan dan melaporkan hasil
investigasi dalam formulir accident or incident report (F-HSE--001)
3. Pada kasus kecelakaan parah yang mengharuskan karyawan rawat inap di
rumah sakit, HSE Supervisor bersama-sama HRD Supervisor akan
terus memantau proses perawatan karyawan tersebut

Catatan :
HSE Super visor berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek
beserta nomor telephonenya.
STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP)
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN

1. Peningkatan Kompetensi
pegawa i berupa diklat,
MULAI Surat Undangan, Agenda seminar, workshop, dll.
Rapat, Notulasi & Bukti
Serah Terima

Kabag Personalia 1 2. Sesuai dengan kebutuhan untuk


Mengadakan rapat tentang pemenuhan atau peningkatan
peningkatan kompetensi pegawai kompetensi

Kabag Personalia 2
3. Bila tidak disetujui ditunda atau
Mengusulkan peningkatan kompetensi Surat Persetujuan dan dibatalkan
pegawai kepada Dewan Proposal, Identifikasi &
Direksi/Manajemen Rangkuman Kebutuhan
Peningkatan Kompetensi
sesuai program kerja 4. SK diedarkan menggunakan
Bukti Serah Terima

SETUJU

5. Diedarkan ke staf administrasi


atau pegawai yang terkait
Kabag Personalia 4

SK Panitia
Membentuk Tim
6. Identitas pendaftar lengkap

Tim Peningkatan Pagawai 5 7. Dilaksanakan sesuai jadwal dan


Mempublikasikan tepat waktu
peningkatan kompetensi Surat Edaran
pegawai

8. Sertifikat/Piagam dll.
Kabag Tim Peningkatan Pagawai 6 digandakan untuk diserahkan
ke subbag kepegawaian dan
Mengusulkan peningkatan kompetensi
keuangan, dan arsip pegawai
pegawai kepada Dewan
1. Formulir Pendaftaran ybs sebagai bahan po rtofolio
Direksi/Manajemen 2. Daftar Rekapitulasi yang diperbaharui/diinput pada
data pribadi pegawai dan pada
Form Kompetensi Personil,
Kabag Tim Peningkatan Pagawai 7 paling lambat 1 minggu setelah
Mengusulkan peningkatan kompetensi kegiatan
pegawai kepada Dewan 1. Daftar Hadir
Direksi/Manajemen 2. Naskah Pelatihan
3. ID Card

Kabag Tim Peningkatan Pagawai 8


Mengusulkan peningkatan kompetensi
pegawai kepada Dewan Dokumentasi,
Direksi/Manajemen Sertifikat/Piagam Laporan
Pelaksanaan &
pertanggung jawaban
Keuangan, Form
Kompetensi
SELESAI
B. Operasi Keselamatan Konstruksi
Prosedur operasi standar, atau SOP, adalah satu set instruksi langkah-demi-langkah yang dibuat oleh
sebuah kegiatan untuk membantu pekerja melaksanakan operasi Keselamatan Kerja. Tujuan adalah
untuk mencapai zero accident, efisiensi. kualitas output dan keseragaman kinerja, sekaligus
mengurangi miskomunikasi dan kegagalan untuk mematuhi peraturan keselamatan. Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial, dan ekonomis. Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang
aman secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun
pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut. Kesejahteraan atau sejahtera
dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-
orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.

1) Perencanaan dan Pengendalian Operasi


Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

Perencanaan operasional berupa struktur organisasi pelaksana pekerja konstruksi, analisis


keselamatan pekerjaan, pengelolaan keamanan lingkungan kerja, pengelolaan keselamatan kerja,
pengelolaan kesehatan kerja, pengelolaan lingkungan kerja. Prosedur kerja/petunjuk kerja yang
harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
a) Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
b) Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab
Kegiatan SMK3
c) Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
d) Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
e) Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
f) Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
g) Persyaratan Operator Alat Angkat
1) Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
2) Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau
bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
h) Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
1) Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai
dengan kondisi di tempat kerja
2) Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
i) Alat Pelindung Diri
1) Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
2) Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
j) Tamu/pengunjung dan pihak luar
1) Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
2) Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
3) Induksi K3
4) Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

DIREKTUR UTAMA

MANAGER KEUANGAN

Administrasi Keuangan

AHLI / PETUGAS K3
MANAGER PROYEK
KONSTRUKSI

Emergency/Kedaruratan MANAGER TEKNIK

Petugas P3K Pelaksana Lapangan Pelaksana Lapangan

Petugas Kebakaran Pelaksana Lapangan Pelaksana Lapangan

Juru Gambar Juru ukur/Hitung

Tukang Tukang

Logistik Keamanan
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PELAKSANA PEKERJAAN DAN TENAGA
KESELAMATAN KONSTRUKSI

NO JABATAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1 MANAJER 1. MENGEMBANGKAN PROJECT PLAN


PROYEK 2. MENDEFINISIKAN SCOPE SEBUAH PROYEK
3. MEMBUAT DAN MENGATUR SETIAP AKTIVITAS DALAM PERENCANAAN
4. MEMILIH RESOURCE UNTUK PROYEK
5. MEMBUAT JADWAL ATAU SCHEDULE
6. MEMPERKIRAKAN ESTIMASI WAKTU PENGERJAAN PROYEK
7. MEMPERKIRAKAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN PROYEK
8. MENGATUR KEUANGAN ATAU BUDGET
9. MEMBUAT DOKUMENTASI
10. MEMBUAT METRIK DAN GRAFIK
11. MENGANALISIS RISIKO
12. MENGELOLA RISIKO DAN MASALAH
13. MENGAWASI DAN MELAPORKAN PROGRESS
14. MEMIMPIN TIM
15. STRATEGY INFLUENCING
16. MENJALIN HUBUNGAN KERJA DENGAN VENDOR
17. MAMPU MELAKUKAN ANALISIS SCALABILITY, INTEROPERABILITY DAN PORTABILITY
18. MENGONTROL KUALITAS
19. MENGELOLA KEUNTUNGAN ATAU BENEFIT
20. MENGKOORDINASI PELAKSANAAN PEKERJAAN, MULAI DARI PERENCANAAN SAMPAI
PEKERJAAN SELESAI DAN DITERIMA BAIK OLEH PEMBERI KERJA.
21. MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN TUGAS SETIAP TENAGA AHLI SEHINGGA TERCIPTA
SUASANA KERJA YANG EFEKTIF.
22. BERSAMA TENAGA AHLI LAIN MENYUSUN RENCANA KERJA DAN KERANGKA LAPORAN SERTA
MENDISTRIBUSIKAN PEKERJAAN KEPADA TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG SESUAI DENGAN
KUALIFIKASI YANG DIMILIKI.
23. MENETAPKAN KERANGKA PELAKSANAAN KERJA YANG MENJADI ACUAN KERJA TENAGA AHLI
LAINNYA.
24. MEMASTIKAN BAHWA PEKERJAAN TERLAKSANA SESUAI DENGAN RENCANA SERTA MEMENUHI
PERSYARATAN, KETENTUAN, DAN KUALITAS YANG TELAH DITETAPKAN
2 MANAJER 1. MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN: SEORANG MANAJER KEUANGAN TIDAK MENJAMIN
KEUANGAN KEUNTUNGAN DALAM JANGKA WAKTU YANG PANJANG SEBAB KETIDAKPASTIAN BISNIS TETAPI
PERUSAHAAN BISA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN YANG MAKSIMAL BAHKAN DALAM JANGKA
WAKTU YANG PANJANG APABILA MANAJER KEUANGANNYA MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN
KEUANGAN YANG TEPAT SERTA MENGGUNAKAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN BAIK.
2. MENJAGA ARUS KAS (CASH FLOW): SUATU PERUSAHAAN HARUS MEMPUNYAI ARUS KAS YANG
SESUAI GUNA MEMBAYAR BIAYA KEBUTUHAN PERUSAHAAN SEHARI-HARI SEPERTI PEMBELIAN
BAHAN BAKI, PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN, SEWA, DAN SEBAGAINYA. ARUS KAS ATAU CASH
FLOW YANG BAIK TENTUNYA AKAN MENINGKATKAN KEBERHASILAN PERUSAHAAN
3. MEMPERSIAPKAN STRUKTUR MODAL: SEORANG MANAJER KEUANGAN HARUS DAPAT
MEMUTUSKAN RASIO ANTARA PEMBIAYAAN YANG DIMILIKI DAN KEUANGAN YANG DIPINJAM
AGAR DAPAT SEIMBANG.
4. PEMANFAATAN KEUANGAN YANG TEPAT: MANAJER KEUANGAN HARUS BISA MEMANFAATKAN
KEUANGAN SECARA OPTIMAL DAN PERUSAHAAN HARUS TIDAK BERINVESTASI KEUANGAN
PERUSAHAAN DALAM PROYEK YANG TIDAK MENGUNTUNGKAN BAGI PERUSAHAAN.
5. MEMAKSIMALKAN KEKAYAAN: JADI SEORANG MANAJER KEUANGAN MENCOBA AGAR AGAR
MEMBERIKAN DIVIDEN YANG MAKSIMAL KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN BERUPAYA DALAM
MENINGKATKAN NILAI PASAR SAHAM SEBAB NILAI PASAR SAHAM SECARA LANGSUNG
BERKAITAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN
6. MENINGKATKAN EFISIENSI: MANAJEMEN KEUANGAN MENCOBA MENINGKATKAN EFISIENSI
SEMUA DEPARTEMEN PERUSAHAAN. DISTRIBUSI KEUANGAN YANG TEPAT DALAM SEMUA ASPEK
AKAN MENINGKATKAN EFISIENSI SELURUH PERUSAHAAN
7. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN: PERUSAHAAN HARUS DAPAT BERTAHAN HIDUP PADA
DUNIA BISNIS YANG KOMPETITIF SEPERTI SEKARANG INI. SEORANG MANAJER KEUANGAN
HARUS BERHATI-HATI SAAT MEMBUAT KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAB APABILA SALAH DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN BISA SAJA PERUSAHAAN BANGKRUT ATAU MERUGI
8. MENGURANGI RESIKO OPERASIONAL: MANAJEMEN KEUANGAN JUGA MENCOBA DALAM
MENGURANGI RESIKO OPERASIONAL. TERDAPAT BANYAK RESIKO KETIDAKPASTIAN DALAM
BISNIS NAMUN SEORANG MANAJER KEUANGAN HARUS BISAM MENGAMBIL LANGKAH TEPAT
AGAR DAPAT MENGURANGI RESIKO INI.
9. MENGURANGI BIAYA MODAL: MANAJER KEUANGAN HARUS DAPAT MERENCANAKAN STRUKTUR
MODAL SEDEMIKIAN RUPA AGAR BIAYA MODAL DAPAT DI MINIMALKAN
3 MANAJER 1. BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP PELAKSANAAN PENGUJIAN.
TEKNIK 2. MENANDATANGANI SERTIFIKAT PENGUJIAN.
3. MEMERIKSA LAPORAN HASIL PENGUJIAN.
4. MENGESAHKAN INSTRUKSI KERJA.
5. MENGUSULKAN BAHAN DAN ALAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENGUJIAN SERTA ALAT YANG
HARUS DIKALIBRASI ULANG.
6. BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KINERJA ANALIS.
7. BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KINERJA ALAT.
8. MENGUSULKAN PELATIHAN ANALIS/TEKNISI.
9. BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP JAMINAN MUTU PENGUJIAN
10. MANAJER TEKNIS AKAN MENGAWASI SEMUA MASALAH TEKNIS PERUSAHAAN SECARA LUAS
DAN MENGELOLA TIM DUKUNGAN TEKNOLOGI KAMI.
11. BEKERJA SECARA KOLABORATIF DENGAN KLIEN / PENGGUNA, TIM PENGEMBANGAN, DAN
BERBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PERUSAHAAN UNTUK MEMASTIKAN PENGIRIMAN
SEMUA PRODUK SECARA EFISIEN, TEPAT WAKTU.
12. MELAKUKAN TINDAKAN PENYEIMBANGAN DALAM MENGELOLA PROSES TEKNIS DAN TIM
BERSAMA DENGAN MENGGUNAKAN KETERAMPILAN TEKNISNYA UNTUK MENYEDIAKAN
LINGKUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK KEBERHASILAN PROYEK.
4 PENANGGUNG 1. MENERAPKAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
JAWAB K3 2. MENERAPKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG DAN TERKAIT K3
KONSTRUKSI
3. MENGKAJI DOKUMEN KONTRAK DAN METODE KERJA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
4. MERENCANAKAN DAN MENYUSUN PROGRAM K3
5. MEMBUAT PROSEDUR KERJA DAN INSTRUKSI KERJA PENERAPAN KETENTUAN K3
6. MELAKUKAN SOSIALISASI, PENERAPAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PROGRAM,
PROSEDUR KERJA DAN INSTRUKSI KERJA K3
7. MELAKUKAN EVALUASI DAN MEMBUAT LAPORAN PENERAPAN SMK3 DAN PEDOMAN TEKNIS K3
KONSTRUKSI
8. MENGUSULKAN PERBAIKAN METODE KERJA PELAKSANAAN KONSTRUKSI BERBASIS K3, JIKA
DIPERLUKAN
9. MELAKUKAN PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SERTA KEADAAN
DARURAT
5 EMERGENCY / 1. MENERAPKAN PROGRAM EMERGENCY/KEDARURATAN
KEDARURATAN 2. BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PELAKSANAAN DAN PELATIHAN KEADAAN DARURAT SECARA
KESELURUHAN
3. MENDATA SELURUH PERSONIL DAN MENUGASKAN TIM P3K DALAM PENCARIAN ORANG YANG
HILANG
4. MENGKOORDINIR PELAKSANAAN PENANGANAN KONDISI DARURAT, EVAKUASI DAN EVALUASI
KONDISI DARURAT SECARA KESELURUHAN
5. MELAKUKAN PEMANTAUAN DANPENGENDALIAN DALAM SETIAP KONDISI KEADAAN DARURAT
TERMASUK MELAKUKAN MITIGASI APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA
6. MEMASTIKAN KESIAPAN TIM DAN PERALATAN KEADAAN DARURAT TERSEDIA SESUAI KONDISI
LAPANGAN
6 PETUGAS P3K 1. MENERAPKAN PROGRAM P3K
2. MELAKSANAKAN TINDAKAN P3K DI TEMPAT KERJA
3. MERAWAT FASILITAS P3K DI TEMPAT KERJA, MELIPUTI:
a. RUANG P3K
b. KOTAK P3K DAN ISINYA
c. ALAT EVAKUASI DAN TRANSPORTASI
d. FASILITAS TAMBAHAN BERUPA ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN/ATAU PERALATAN
KHUSUS DI TEMPAT KERJA YANG MEMILIKI POTENSI BAHAYA YANG BERSIFAT KHUSUS
4. MENCATAT SETIAP KEGIATAN P3K DALAM BUKU KEGIATAN
5. MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN P3K SECARA PERIODIK
7 PETUGAS 1. MENERAPKAN PROGRAM KEBAKARAN
KEBAKARAN 2. MENYUSUN RENCANA KEGIATAN SESUAI KEBIJAKAN
3. MENETAPKAN SEMUA KEGIATAN UNIT MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
4. MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN OPERASI PEMADAM KEBAKARAN KONSTRUKSI DAN
LINGKUNGANNYA
5. MELAKSANAKAN AKTIFITAS UNIT MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA
6. MENGENDALIKAN AKTIFITAS TERKAIT DENGAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN SESUAI RENCANA KERJA
7. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PIHAK INSTANSI PEMADAM KEBAKARAN DAN INSTANSI
TERKAIT
8 PELAKSANA 1. MEMPELAJARI SEPENUHNYA GAMBAR-GAMBAR YANG TELAH DIRENCANAKAN OLEH PIHAK
KONSULTAN PERENCANA APABILA DALAM GAMBAR ADA KEJANGGALAN-KEJANGGALAN
MAKA HARUS DIKOORDINASIKAN DENGAN PIHAK DIREKSI
2. MEMPERSIAPKAN GAMBAR-GAMBAR KERJA/SHOP DRAWING UNTUK PERSIAPAN DIMULAINYA
PEKERJAAN
3. MENGHITUNG SEMUA KEBUTUHAN MATERIAL. UNTUK TEKNIS PENDATANGAN DI LAPANGAN
MATERIAL DIATUR SESUAI KEBUTUHAN/BERTAHAP
4. MEMBERI PENJELASAN-PENJELASAN GAMBAR PADA MANDOR MENGENAI TEKNIS DAN
PELAKSANAAN PROYEK YANG AKAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA/SCHEDULE
5. UKUR DAN UITZET UNTUK SUATU BANGUNAN YANG AKAN DITERAPKAN PADA KEADAAN
LAPANGAN SEHINGGA MENCAPAI SASARAN SESUAI RENCANA
6. MENGATUR KEUANGAN TERUTAMA UPAH KERJA MANDOR TIAP DUA MINGGU SEKALI MEMBUAT
OPNAME PEKERJAAN/PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN
7. MENGATUR MATERIAL TERUTAMA PENGGUNAAN / PERMINTAAN SUDAH SESUAI DENGAN
PELAKSANAAN LAPANGAN ATAU BELUM. APABILA TERJADI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
YANG TIDAK SESUAI PERMINTAAN MAKA SEGERA CEPAT DIKETAHUI MULAI DINI
8. MEMBERIKAN LAPORAN HARIAN MAUPUN MINGGUAN PADA PIMPINAN BAIK MATERIAL MAUPUN
KESULITAN-KESULITAN PELAKSANAAN ATAU MASALAH-MASALAH LAINNYA
9. MENGADAKAN RAPAT KOORDINASI DARI SEMUA PIHAK/TEAM LAPANGAN
10. MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR SELAMA MELAKUKAN
PEKERJAAN YANG ANTARA LAIN ADALAH MEMERIKSA PERLENGKAPAN KESELAMATAN (K3).
MEMASTIKAN SEMUA TENAGA KERJA YANG TERLIBAT DALAM PROYEK MEMAKAI ALAT
PELINDUNG DIRI (APD). MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN K3 SESUAI PROSEDUR.
11. MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI GAMBAR KERJA DAN SPESIFIKASI TEKNIS YANG ANTARA LAIN
ADALAH MEMAHAMI MENTERJEMAHKAN GAMBAR. MEMAHAMI DAN MENTERJEMAHKAN
SPESIFIKASI TEKNIS. SERTA MEMAHAMI DAN MENTERJEMAHKAN TAHAPAN KERJA , METODE
KERJA DAN INSTRUKSI KERJA. MEMBUAT KANTOR DAN BEDENG KERJA SERTA PAGAR
PENGAMAN PROYEK YANG ANTARA LAIN ADALAH MEMBUAT RENCANA KANTOR BEDENG PEKERJA
DAN FASILITASNYA GUDANG, WORKSHOP PERALATAN SERTA PAGAR PENGAMAN.
MELAKSANAKAN PEMBUATAN KANTOR BEDENG PEKERJA DAN FASILITASNYA GUDANG,
WORKSHOP PERALATAN SERTA PAGAR PENGAMAN. SERTA MENGATUR DAN MENGAWASI
PENEMPATAN PERALATAN KERJA BAHAN SERTA TENAGA KERJA.
12. MENGHITUNG KUANTITAS PEKERJAAN, KEBUTUHAN PERALATAN DAN JUMLAH MATERIAL YANG
DIPERLUKAN UNTUK PROYEK YANG ANTARA LAIN ADALAH MENGHITUNG KUANTITAS PEKERJAAN
LAPANGAN BERDASARKAN GAMBAR KERJA DAN SPESIFIKASI TEKNIS. MENGHITUNG
KEBUTUHAN BAHAN BERDASARKAN KUANTITAS PEKERJAAN LAPANGAN. MENGHITUNG
KEBUTUHAN PERALATAN BERDASARKAN KUANTITAS DAN METODE KERJA. SERTA MENGHITUNG
KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN KUANTITAS DAN METODE KERJA.
13. MEMBUAT PROGRAM KERJA HARIAN DAN MINGGUAN YANG ANTARA LAIN ADALAH MENYUSUN
JADWAL (SCHEDULE( PENGGUNAAN BAHAN. MENYUSUN JADWAL PEMAKAIAN PERALATAN.
MENYUSUN JADWAL TENAGA KERJA.
14. MENGADAKAN BIMBINGAN TEKNIS PADA MITRA KERJA YANG ANTARA LAIN ADALAH
MENYIAPKAN MATERI BIMBINGAN TEKNIS SESUAI DENGAN LINGKUP PEKERJAAN.
MELAKSANAKAN BIMBINGAN TEKNIS SESUAI DENGAN LINGKUNGAN PEKERJAAN. MELAKUKAN
PEMANTAUAN HASIL BIMBINGAN TEKNIS DARI MITRA KERJA.
15. MELAKSANAKAN PERSIAPAN PEKERJAAN GEDUNG YANG ANTARA LAIN ADALAH MEMBERI
PETUNJUK KEPADA PETUGAS LABORATORIUM MENGENAI BAHAN YANG AKAN DIUJI.
MEMASTIKAN BAHWA PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN TELAH MEMENUHI
PERSYARATAN MUTU PEKERJAAN. MENENTUKAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI SUMBER
DAYA.
16. MELAKSANAKAN DAN MENGAWASI PEKERJAAN GEDUNG BERDASARKAN SPESIFIKASI TEKNIS,
METODE KERJA, INSTRUKSI KERJA DAN GAMBAR KERJA. YANG ANTARA LAIN ADALAH
MENGUASAI METODE KERJA PELAKSANAAN DAN GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING). MELAKUKAN
PENGAJUAN PERMOHONAN IJIN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG KEPADA PENGGUNA JASA
(OWNER) DAN ATAU KONSULTAN PENGAWAS BERDASARKAN SPESIFIKASI TEKNIS, METODE
KERJA, INSTRUKSI KERJA DAN GAMBAR KERJA. MELAKSANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
GEDUNG BERDASARKAN SPESIFIKASI TEKNIS, METODE KERJA, INSTRUKSI KERJA DAN GAMBAR
KERJA, SERTA MENAGWASI PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG.
17. MEMBUAT LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG ANTARA LAIN
ADALAH MEMBUAT LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN PENGGUNAAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA
KERJA. MEMBUAT LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN (PROGRESS) PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN
KONDISI LINGKUNGAN SERTA MENYIAPKAN DATA HASIL PEKERJAAN UNTUK PEMBUATAN
GAMBAR TERPASANG (AS BULIT DRAWING) DAN DOKUMENTASI PROYEK"
9 TUKANG TUKANG PEKERJAAN BAJA
1. MENERAPKAN KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
2. MEMPELAJARI INSTRUKSI KERJA DAN GAMBAR PELAKSAAN PEKETJAAN KONSTRUKSI BAJA
3. MENYIAPKAN PERASLATAN KERJA DAN MATERIAL KONSTRUKSI BAJA YANG DIBUTUHKAN
4. MELAKUKAN PENGUKURAN DAN PENANDAAN PADA BATANG BATANG BAJA YANG AKAN
DIPOTONG ATAU DISAMBUNG MELAKUKAN PEMASANGAN RANGKA BAJA BERDASARKAN
INSTRUKSI KERJA
5. MELAKUKAN PEMASANGAN BAUT PADA PENYAMBUNGAN KONSTRUKSI BAJA
6. MENGENCANGKAN BAUT BATU YANG TELAH DIPASANG DENGAN KEKENCANGAN TERTENTU
SESUAI INSTRUKSI KERJA MEMERIKSA HAS1I PEMASANGAN RANGKA BAJA

TUKANG PASANG BATA


1. MENERAPKAN KETENTUAN K3 DAN LINGKUNGAN KERJA YANG ANTARA LAIN ADALAH
MENCERMATI KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN K-3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA). MENGATUR PENYIAPAN PENERAPAN K3. MENETAPKAN KETENTUAN K3,
MENGIDENTIFIKASI LINGKUNGAN KERJA. MENERAPKAN KETENTUAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN KERJA.
2. MEMAHAMI GAMBAR KERJA DAN JADWAL (SCHEDULE) KERJA, CARA KERJA DAN KEBUTUHAN
SUMBER DAYA. YANG ANTARA LAIN MEMPELAJARI DOKUMEN GAMBAR KERJA. MEMPELAJARI
JADWAL (SCHEDULE) KERJA. MEMILIH TENAGA KERJA MATERIAL DAN PERALATAN.
3. MEMBUAT RENCANA KERJA HARIAN DAN MINGGUAN, MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN
PERALATAN. MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA KERJA.
4. MENGKOORDINASIKAN PERSIAPAN PEKERJAAN BATU. ANTARA LAIN ADALAH MENYAIAPKAN
TENAGA KERJA SESUAI DENGAN TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. MEMBUAT PERMINTAAN
KEBUTUHAN MATERIAL DAN PERALATAN. MELAKUKAN KOORDINASI ANTAR UNIT-UNIT
INTERNAL PROYEK.
5. MELAKSANAKAN PENGAWASAN , MEGARAHKAN DAN MEMBERI CONTOH PELAKSANAAN
PEKERJAAN BATU YANG ANTARA LAIN. MELAKUKAN PEMERIKSAAN JENIS, KUALITAS, DAN
VOLUME MATERIAL YANG AKAN DIGUNAKAN. MELAKSANAKAN PENGAWASAN PEKERJAAN
BARU/BATA BERDASARKAN GAMBAR KERJA. MELAKSANAKAN PENGAWASAN PEKERJAAN SESUAI
DENGAN CARA KERJA. MELAKSANAKAN PENGAWASAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN JADWAL
(SCHEDULE) PEKERJAAN. MEMBANGUN KEKOMPAKAN KELOMPOK KERJA.
6. MENGONTROL DAN MENGEVALUASI HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN BATU/BATA YANG ANTARA
LAIN ADALAH MEMANTAU HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN
PEKERJAAN. MEMBUAT LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN.

TUKANG COR BETON


1. MENERAPKAN KETENTUAN TENTANG KEGAGALAN BANGUNAN DAN KONSTRUKSI YANG ANTARA
LAIN ADALAH MENERAPKAN KETENTUAN KETEKNIKAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI. MENERPAKAN KETENTUAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DALAM PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI. MENERAPKAN KETENTUAN ETIKA PROFESI.
2. MELAKSANAKAN SYSTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SECARA
KONSISTEN YANG ANTARA LAIN ADALAH MENJELASKAN POTENSI KECELAKAAN KERJA YANG"
MUNGKIN TERJADI DALAM TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. MEMBERIKAN MASUKAN
PERLUNYA PEMBENTUKAN UNIT ORGANISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
MELAKSANAKAN K3 DALAM SETIAP TAHAPAN PEKERJAAN.
3. MELAKSANAKAN PEKERJAAN BERDASARKAN PROSEDUR MANAJEMEN KONSTRUKSI YANG
ANTARA LAIN ADALAH MELAKSANAKAN PEKERJAAN PADA TAHAP PERSIAPAN KONSTRUKSI.
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PADA TAHAP KONSRUKSI. MENYEDIAKAN DATA YANG DIPERLUKAN
UNTUK PEMBUATAN AS BUILT DRAWING PADA TAHAP KONSTRUKSI. MELAKSANAKAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN SELAMA MASA PEMELIHARAAN.
4. MENYEDIAKAN DATA UNTUK PEMBUATAN GAMBAR KERJA PELAKSANAAN PERKERASAN BETON
YANG ANTARA LAIN ADALAH MENYEDIAKAN DATA UNTUK PEMBUATAN GAMBAR (SHOP
DRAWING) PERKERASAN BETON. MENYEDIAKAN DATA UNTUK PEMBUATAN GAMBAR KERJA
(SHOP DRAWING) PERKERASAN KOMPOSIT.
5. MENERAPKAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN BETON YANG ANTARA
LAIN ADALAH MENETAPKAN BAHAN/MATERIAL YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT
PERKERASAN JALAN BETON. MENERPAKAN RANCANGAN CAMPURAN UNTUK MEMBUAT
PERKERASAN JALAN BETON. MENERAPKAN KETENTUAN SAMBUNGAN MEMANJANG EKSPANSI
MELINTANG ATAU KONSTRASKI MELINTANG.
6. MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERKERASAN BETON YANG ANTARA LAIN ADALAH MENYIAPKAN
PERALATAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT PERKERASAN BETON.
7. MELAKSANAKAN PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU DALAM PELAKSANAAN PERKERASAN BETON
YANG ANTARA LAIN ADALAH MENYUSUN URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. MENGHITUNG
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN UNTUK SETIAP JENIS PEKERJAAN DAN MENYIAPKAN JADWAL
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN. MELAKSANAKAN PERCEPATAN PEKERJAAN JIKA TERJADI
KETERLAMBATAN DILAPANGAN. MELAKSANAKAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN
DILAPANGAN DENGAN BERPEDOMAN PADA SPESIFIKASI TEKNIS YANG DIGUNAKAN
8. MELAKSANAKAN PENGENDALIAN PENCMARAN LINGKUNGAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS
YANG ANTARA LAIN ADALAH MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN SEBAGAI AKIBAT DARI
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN BETON. MELAKUKAN PENGAMANAN LINGKUNGAN PADA
TAHAP KONSTRUKSI.
9. MELAKSANAKAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN BETON YANG ANTARA LAIN ADALAH MENENTUKAN ALAT UKUR YANG AKAN
DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR HASIL PEKERJAAN. MENGUKUR HASIL PEKERJAAN YANG TELAH
SELESAI UNTUK MENGHITUNG KUANTITAS PEKERJAAN. MENGHITUNG KUANTITAS PEKERJAAN
YANG TELAH SELESAI DAN DISETUJUI OLEH DIREKSI PEKERJAAN. MEMERIKAS AS BUILT
DRAWING MENGACU PADA HASIL PEKERJAAN UNTUK DISETUJUI OLEH DIREKSI PEKERJAAN.
10. MEMBUAT LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON YANG ANTARA LAIN MEMBUAT LAPORAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN KONSTRUKSI. MEMBUAT LAPORAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI. MEMBUAT LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN SELAMA MASA
PEMELIHARAAN SERTA MENYUSUN DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI."

TUKANG PLESTERAN

1. MEMILIH BAHAN PASIR YANG DIPAKAI HARUS BERSIH, TAJAM DAN HARUS BEBAS LUMPUR
TANAH LIAT, KOTORAN ORGANIK DAN BAHAN YANG DAPAT MERUSAK PASANGAN, UNTUK ITU
PASIR YANG AKAN DIGUNAKAN TERLEBIH DAHULU DIAYAK LEWAT AYAKAN DENGAN DIAMETER
LOBANG SEBESAR 10 MM.
2. MEMILIH BAHAN SEMEN YANG DIPAKAI HARUS MEMENUHI PERSYARATAN N.I 8 TYPE I MENURUT
ASTM DAN EMENUHI S 400 STANDARD PORTLAND CEMENT.
3. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA HARUS TERKONTROL WATERPASS BAIK ARAH VERTIKAL
MAUPUN HORIZONTAL. SETIAP 8 (DELAPAN) BARIS BATA HARUS DIPASANG ANGKER BESI
TERHADAP KOLOM BETON. PELAKSANAAN PASANGAN DINDING BATA TIDAK BOLEH MELEBIHI
KETINGGIAN 1 METER SETIAPHARI.
4. SEBELUM DINDING DIPELESTER HARUS DIKAMPROT DULU DENGAN CAMPURAN 1 PC : 3 PS
DENGAN KETEBALAN ± 3 MM UNTUK MENDAPATKAN IKATAN YANG LEBIH BAIK. KELEMBABAN
PELESTERAAN HARUS DIJAGA SEHING•GA PENGERINGAN BIDANG PELESTERAAN STABIL DAN
KEMUDIAN DIPERHALUS DENGAN ACIAN SEMEN.
5. PASANGAN BATA YANG SUDAH SELESAI DIPASANG HARUS TERUS MENERUS DIBASA•HI SELAMA
14 HARI.
6. UNTUK FINISHING BETON EXPOSE, SEBELUM DIPERHALUS/AFERKING PERMUKAAN BETON
PERLU DIKASARKAN/ DIKEMPROT TERLEBIH DAHULU DENGAN CAMPURAN 1 PC : 3 PS DENGAN
KETEBALAN LEBIH KURANG 3 MM UNTUK MENDAPATKAN IKATAN YANG LEBIH BAIK.
7. SELURUH PEKERJAAN PASANGAN DAN PELESTERAAN YANG TIDAK LURUS, BEROMBAK DAN
RETAK-RETAK HARUS DIBONGKAR DAN DIPERBAIKI, ATAS BIAYA PEMBORONG.

TUKANG PONDASI
1. MENERAPKAN KETENTUAN K3 DI TEMPAT KERJA
2. MEMAHAMI INSTRUKSI KERJA DAN GAMBAR KERJA YANG DIBERIKAN
3. MENYIAPKAN PERALATAN KERJA DAN PERLENGKAPAN KERJA YANG DIBUTUHKAN
4. MELAKUKAN PENGUKURAN DAN PEMBUATAN PAPAN DUGA (BOUWPLANK) UNTUK PEKERJAAN
PONDASI
5. MENGAWASI PELAKSANAAN PEKERJAAN GALIAN DAN MEMERIKSA HASIL GALIAN TANAH YANG
MELIPUTI DALAM, LEBAR, DAN PANJANG GALIAN UNTUK PONDASI MENYIAPKAN TULANGAN
UNTUK PONDAS, TAPAK, TULANGAN SLOOT PONDASI
6. MEMERIKSA BOUWPLANK DAN MEMASANG BENANG ACUAN PADA PEKERJAAN PONDASI
7. MENYIAPKAN BAHAN DAN MATERIAL PONDASI SESUA, DENGAN GAMBAR KERJA DAN
SPESITIKAS, TEKNIS YANG D1TENTUKAN
8. MELAKSANAKAN PEKERJAAN PONDASI SESUAI DENGAN GAMBAR KERJA DAN SPESIFIKASI
TEKNIS YANG DITENTUKAN
9. MEMERIKSA HASIL PEKERJAAN PEMASANGAN PONDASI DAN MELAKUKAN PERBAIKAN PADA
HASIL PEKERJAAN YANG SALAH SESUA, GAMBAR KERJA MELAPORKAN HASIL PEKERJAAN
PONDASI"

TUKANG PASANG KERAMIK


1. MENERAPKAN KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
2. MEMPELAJARI INSTRUKSI KERJA DAN GAMBAR KERJA
3. MENYIAPKAN MATERIAL, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KERJA PASANG UBIN MENYIAPKAN
LANTAI KERJA UNTUK PASANG UBIN
4. MELAKUKAN PEMASANGAN UBIN
5. MELAKUKAN PEMASANGAN MOSAIK
6. MELAKUKAN PEMASANGAN MARMER DAN TERAZO
7. MEMERIKSA HASIL PEMASANGAN UBIN

TUKANG CAT
1. MENGECEK BAHWA DINDING DIHALUSKAN HINGGA TIDAKBERGELOMBANG
2. MENGECEK BAHWA KAYU DIHALUSKAN HINGGA TIDAKBERGELOMBANG
3. MENGECEK BANYAKNYA LAPISAN PENGECATAN
4. MEMASTIKAN KERAPIHAN DAN KEBERSIHAN FINISHING AKHIR PENGECATAN

TUKANG LAS
1. MELAKUKAN KOMUNIKASI TIMBAL BATIK
2. MENGIDENTIFIKASI P,INSIP PRINSIP KESLAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENGUKUR
DENGAN ALAT MEKANIK DASAR
3. MEMBACA SKETSA DAN/ATAU GAMBAR KERJA SEDERHANA.
4. MENGGUNAKAN PERALATAN TANGAN DAN ATAU MERIN MESIN RINGAN MELAKSANAKAN
PEMOTONGAN SECARA MEKANIK
5. MELAKSANAKAN PEMOTONGAN DENGAN GAS
6. MELAKSANAKAN RUTINITAS (DASAR) PENGELASAN DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL.
MENGELAS PELAT POSISI DI BAWAH TANGAN/FLAT DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL.
MENGELAS PELAT POSISI MENDATAR/HORIZONTAL DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL.
MEMBUAT LAPORAN
7. MELAKUKAN PERHITUNGAN DASAR TEKNIK

TUKANG BESI BETON


1. MELAKSANAKAN PEKERJAAN YANG BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN BESI BETON SESUAI
DENGAN INSTRUKSI DAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA SUPERVISOR MEMBUAT GAMBAR
KERJA, MENGHITUNG VOLUME DAN BIAYA KERJA
2. MEMBUAT RENCANA KERJA, MENGATUR KERJA TUKANG BESI BETON KELAS ILL DAN II
3. MENGAWASI DAN MENGHITUNG HASIL KERJA UKANG BESI BETON KELAS ILL DAN II
4. MEMBUAT, MERAKIT, DAN MEMASANG TULANGAN BESI
5. MEMBUAT, MERAKLT DAN MEMASANG TULANGAN BESL ATAU PEKERJAAN DASAR DAN
RESERVOIR
6. MEMBUAT, MERAKIT, DAN MEMASANG TULANGAN BESI BETON PRATEKAN
7. MENGAWASI KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN TEMPAT DAN LINGKUNGAN KERJA"
10 JURU UKUR 1. MENERIMA TUGAS PENGUKURAN DAN PEMETAAN SLTUASI SECARA TERISTRIS
2. MELAKUKAN ORTENTASL LAPANGAN
3. MENYLAPKAN ALAT UKUR DAN ALAT PEMETAAN
4. MENYLAPKAN BUKU UKUR, BAHAN DAN ALAT UNTUK PEMBUATAN BENCHMARK SERTA PATOK
LAPANGAN MENGUKUR KERANGKA HORIZONTAL DAN VERTICAL
5. MENGUKUR DETAIL SUTASL
6. MENGHLTUNG KOORDINAT DAN TINGGL PATOK-PATOK UKUR (BENCHMARK), KERANGKA
HORTZONTAL-VERTLKAL MEMETAKAN KERANGKA HORIZONTAL-VERTIKAL, SESUAL SKALA PETA
7. MENGHILUNG DATA UKURAN SITUASL
8. MENYEMPURNAKAN BUKU UKUR (PEMBUATAN SKETSA LAPANGAN)
9. MENGGAMBAR PETA SITUASI, SESUAL SKALA PETA
10. MENYUSUN LAPORAN
11. MEMPERSIAPKAN GAMBAR-GAMBAR KERJA,SHOP DRAWING UNTUK PERSIAPAN DIMULAINYA
PEKERJAAN
12. MENGHITUNG SEMUA KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK TEKNIS PENDATANGAN DI LAPANGAN,
MATERIAL DIATUR SESUAI KEBUTUHAN/BERTAHAP
13. MEMBERI PENJELASAN-PENJELASAN GAMBAR PADA MANDOR MENGENAI TEKNIS DAN
PELAKSANAAN PROYEK YANG AKAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA/SCHEDULE
14. UKUR DAN UITZET UNTUK SUATU BANGUNAN YANG AKAN DITERAPKAN PADA KEADAAN
LAPANGAN SEHINGGA MENCAPAI SASARAN SESUAI RENCANA
15. MENGATUR KEUANGAN TERUTAMA UPAH KERJA MANDOR TIAP DUA MINGGU SEKALI, MEMBUAT
OPNAME PEKERJAAN,PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN
16. MENGATUR MATERIAL TERUTAMA PENGGUNAAN/PERMINTAAN SUDAH SESUAI DENGAN
PELAKSANAAN LAPANGAN ATAU BELUM. APABILA TERJADI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
YANG TIDAK SESUAI PERMINTAAN MAKA SEGERA CEPAT DIKETAHUI MULAI DINI
17. MEMBERIKAN LAPORAN HARIAN MAUPUN MINGGUAN PADA PIMPINAN BAIK MATERIAL MAUPUN
KESULITAN-KESULITAN PELAKSANAAN ATAU MASALAH-MASALAH LAINNYA
18. MENGADAKAN RAPAT KOORDINASI DARI SEMUA PIHAK/TEAM LAPANGAN
11 JURU GAMBAR 1. MEMPELAJARI SEPENUHNYA GAMBAR-GAMBAR YANG TELAH DIRENCANAKAN OLEH PIHAK
KONSULTAN PERENCANA, APABILA DALAM GAMBAR ADA KEJANGGALAN-KEJANGGALAN MAKA
HARUS DIKOORDINASIKAN DENGAN PIHAK DIREKSI
2. MEMPERSIAPKAN GAMBAR-GAMBAR KERJA,SHOP DRAWING UNTUK PERSIAPAN DIMULAINYA
PEKERJAAN
3. MENGHITUNG SEMUA KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK TEKNIS PENDATANGAN DI LAPANGAN,
MATERIAL DIATUR SESUAI KEBUTUHAN/BERTAHAP
4. MEMBERI PENJELASAN-PENJELASAN GAMBAR PADA MANDOR MENGENAI TEKNIS DAN
PELAKSANAAN PROYEK YANG AKAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA/SCHEDULE
5. UKUR DAN UITZET UNTUK SUATU BANGUNAN YANG AKAN DITERAPKAN PADA KEADAAN
LAPANGAN SEHINGGA MENCAPAI SASARAN SESUAI RENCANA
6. MENGATUR KEUANGAN TERUTAMA UPAH KERJA MANDOR TIAP DUA MINGGU SEKALI, MEMBUAT
OPNAME PEKERJAAN,PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN
7. MENGATUR MATERIAL TERUTAMA PENGGUNAAN/PERMINTAAN SUDAH SESUAI DENGAN
PELAKSANAAN LAPANGAN ATAU BELUM. APABILA TERJADI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
YANG TIDAK SESUAI PERMINTAAN MAKA SEGERA CEPAT DIKETAHUI MULAI DINI
8. MEMBERIKAN LAPORAN HARIAN MAUPUN MINGGUAN PADA PIMPINAN BAIK MATERIAL MAUPUN
KESULITAN-KESULITAN PELAKSANAAN ATAU MASALAH-MASALAH LAINNYA
9. MENGADAKAN RAPAT KOORDINASI DARI SEMUA PIHAK/TEAM LAPANGAN
10. MEMBUAT SHOP DRAWING BERDASAR DAFTAR YANG DIBUAT SE.
11. MEMBUAT AS BUILT DRAWING BERDASARKAN KETENTUAN DARI SE.
12. BERTANGGUNG JAWAB KEPADA ENGINEER LAPANGAN ATAS TUGAS PEMBUATAN GAMBAR YANG
DIBERIKAN DAN MENYELESAIKANNYA TEPAT WAKTU

12 LOGISTIK 1. MENCARI DAN MENSURVEY DATA JUMLAH MATERIAL BESERTA HARGA BAHAN DARI BEBERAPA
SUPPLIER ATAU TOKO MATERIAL BANGUNAN SEBAGAI DATA UNTUK MEMILIH HARGA BAHAN
TERMURAH DAN MEMENUHI STANDAR KUALITAS YANG TELAH DITETAPKAN.
2. MELAKUKAN PEMBELIAN BARANG ATAU ALAT KE SUPPLIER ATAU TOKO BAHAN BANGUNAN
DENGAN MELAKSANAKAN SELEKSI SEBELUMNYA SEHINGGA BISA MENDAPATKAN HARGA
MATERIAL TERMURAH PADA SUPPLIER TERPILIH.
3. MENYEDIAKAN DAN MENGATUR TEMPAT PENYIMPANAN MATERIAL YANG SUDAH DIDATANGKAN
KE AREA PROYEK SEHINGGA DAPAT TERTATA RAPI DAN TERKONTROL DENGAN BAIK JUMLAH
PENDATANGAN DAN PEMAKAIANYA.
4. MEMBUAT LABEL KETERANGAN PADA BARANG YANG DISIMPAN UNTUK MENGHINDARI
KESALAHAN PENGGUNAAN AKIBAT TERTUKAR DENGAN BARANG LAIN.
5. MELAKUKAN PENCATATAN KELLUAR MASUKNYA BARANG SERTA BERTANGGUNG JAWAB ATAS
PENDATANGAN DAN KETERSEDIAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN DALAM PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN.
6. MENGELOLA PERSEDIAAN BARANG DALAM JUMLAH YANG CUKUP PADA WAKTU MATERIAL
TERSEBUT DIPERLUKAN DENGAN BIAYA TERMURAH SERTA MEMENUHI PERSYARATAN MUTU
SPESIFIKASI BAHAN DALAM KONTRAK KONSTUKSI.
7. MEMBUAT DAN MENYUSUN LAPORAN MATERIAL SESUAI DENGAN FORMAT YANG SUDAH
MENJADI STANDAR PERUSAHAAN KONTRAKTOR .
8. MEMBUAT BERITA ACARA MENGENAI PENERIMAAN ATAU PENOLAKAN MATERIAL SETELAH
MELALUI CONTROL KUALITAS BAHAN OLEH QUALITYQONTROL.
9. MENYUSUN MACAM-MACAM LAPORAN LOGISTIC YANG DIMINTA OLEH PERUSAHAAN.
10. BERKOORDINASI DENGAN PELAKSANA LAPANGAN DAN BAGIAN TEKNIK PROYEK MENGENAI
JUMLAH DAN SCHEDULE PENDATANGAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN PADA MASING-MASING
"WAKTU PELAKSANAANPEMBANGUNAN.
CONTOH TABEL ANALIS KESELAMATAN PEKERJAAN

Nama Pekerja :
Nama Paket Pekerjaan : PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI TUA
Tanggal Pekerjaan :

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :

NO NAMA APD CEKLIST NO NAMA APD CEKLIST


1 HELM/SAFETY HELMET √ 7 SEPATU/SAFETY SHOES √
2 SARUNG TANGAN/SAFETY GLOVES √ 8 ROMPI KESELAMATAN/SAFETY VEST √
3 MASKER PERNAFASAN/RESPIRATORY √ 9 KACAMATA PENGAMAN/SAFETY √
GLASSES
4 PENUTUP TELINGA/EAR MUFS √ 10 SABUK PENGAMAN/SAFETY BELT √
5 PELINDUNG DI KETINGGIAN/FULL BODY √ 11 BAJU KERJA LAS/APPRON √
HAMESS
6 PELINDUNG WAJAH/FACE SHIELD √ 12 PENYUMBAT TELINGA/EAR PLUG √

URUTAN LANGKAH
NO IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN PENAGGUNG JAWAB
PEKERJAAN

1 Mobilisasi dan - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3


Demobilisasi Alat - tertimpa peralatan saat mobilisasi - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
2 Pembersihan lapangan - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
3 Galian tanah - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- tertimpa/tertimbun material - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
4 Pengukuran dan - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
pemasangan bowplank - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- tertimpa/tertimbun material - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
5 Pondasi - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- tertimpa/tertimbun material - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
6 Pemancangan tiang - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
pancang - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
7 Beton mutu K-300 - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
fc=26,4 MPa - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- tertimpa/tertimbun material - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
8 Pemasangan baja - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- tertimpa peralatan saat mobilisasi - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
9 Pemasangan batu bata - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- tertimpa peralatan saat mobilisasi - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
10 Penimbunan - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- tertimpa/terlindas peralatan - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
11 Pembuatan tangga - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- tertimpa/terlindas peralatan - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- tertimpa/tertimbun material - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
12 Pembuatan balok kolom - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
- tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
13 Pemasangan alat - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
multiroof - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- salah pengoperasian peralatan - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
14 Pemasangan penutup - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
lntai keramik - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
15 Pekerjaan kusen/pintu - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APD TENAGA AHLI K3
dan jendela - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APK KONSTRUKSI / PETUGAS K3
- salah pengoperasian peralatan - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
16 Pemasangan langit – - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APD PENANGGUNG JAWAB K3 /
langit - tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APK PETUGAS K3
- salah pengoperasian peralatan - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
17 Pengecatan - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APD PENANGGUNG JAWAB K3 /
- tertimpa/tertimbun material - memakai/menggunakan APK PETUGAS K3
- salah pengoperasian peralatan - memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
18 Tiang fantasi segitiga - salah pengoperasian peralatan - memakai/menggunakan APD PENANGGUNG JAWAB K3 /
balkon - terpeleset/terjatuh dari Ketinggian - memakai/menggunakan APK PETUGAS K3
- memasang rambu peringatan
- checklist semua alat kerja
19 Social distancing covid - - Bersentuhan tanpa APD - memakai/menggunakan APD PENANGGUNG JAWAB K3 /
19 - Tidak menjaga jarak fisik - memasang rambu peringatan PETUGAS K3
- berkerumun - checklist semua alat kerja
- mencuci tangan / anggota badan
- menjaga jarak fisik

2) Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

Tujuan
Untuk memastikan semua personil PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI bertindak dalam
kapasitas masing - masing selama aspek - aspek kritis dari suatu keadaan darurat.

Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk semua kegiatan di Kantor pusat dan Proyek yang mensyaratkan
pengendalian K3 dalam pelaksanaannya.

Dokumen Terkait
a) Standar ISO 14001 : 2015 Sistem Manajemen Lingkungan
b) Standar ISO 45001 : 2018 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
c) Standar OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen K3
d) Standar ISO 9001 : 2015 Sistem Manajemen Mutu
e) SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja

Proses
a) Pemeriksaan kesiapan terhadap keadaan darurat
b) Kesiagaan dan tanggap darurat
c) Kesiagaan dan tanggap darurat kebakaran
d) Kesiagaan dan tanggap darurat gempa bumi
e) Kesiagaan dan Tanggap Darurat Huru Hara / Demonstrasi
f) Kesiagaan dan Tanggap Banjir
g) Kesiagaan dan Tanggap Darurat Ancaman Bom
h) Kesiagaan dan Tanggap Darurat Cedera Parah
i) Kesiagaan dan Tanggap Darurat Tumpahan Minyak
j) Struktur Organisasi Kesiagaan dan Tanggap Darurat
k) Tahap Pemulihan

C. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


1) Pemantauan dan evaluasi
Inspeksi dan Audit
a) Inspeksi
1) Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli teknik
terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.

2) Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat & angkut (alat berat),
perkakas, bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain-lain. Lembar periksa
ditandatangani pada satu periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan). Inspeksi
terdiri dari berbagai macam bentuk lembar periksa sekurang-kurangnya mencakup:
 Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi.
 Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi.
 Bahan/material ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
 Lingkungan (housekeeping, pencemaran, hygine) ditandatangani oleh ahli terkait,
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Kesehatan ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Keamanan/security ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi.

3) Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)


Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan
setiap personil dapat menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan Tertinggi
Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi
dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli K3 Konstruksi dan/atau
Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam
melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi lembar penghentian pekerjaan
ditandatangani oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa.

 Patroli Keselamatan Konstruksi


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang disusun
oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Patroli Keselamatan Konstruksi
dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.

 Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli
terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit
internal dilakukan dan -247- http://jdih.pu.go.id ditetapkan secara berkala oleh
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor independen. Audit internal
dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan
yang berlaku.

 Jadwal Inspeksi dan Audit


Memuat jadwal pelaksanaan inspeksi, patrol keselamatan konstruksi dan audit.

Tabel jadwal Inspeksi dan audit

NO KEGIATAN PIC BULAN KE

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
1 INSPEKSI PENANGGUNG JAWAB
KESELAMATAN K3 / PETUGAS K3
KONSTRUKSI
2 PATROLI PENANGGUNG JAWAB
KESELAMATAN K3 / PETUGAS K3
KONSTRUKSI
3 AUDIT INTERNAL PENANGGUNG JAWAB
K3 / PETUGAS K3

Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya
pengendalian pada bagian B (Perencanaan keselamatan konstruksi) dan C (Dukungan
keselamatan konstuksi).
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah:
a) Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan
penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
 Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
 Fatality (Meninggal Dunia)
 Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
 Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
 Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
 First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
b) Fire Accident (Kebakaran)
c) Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
d) Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
e) Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
f) Near miss (Hampir celaka)
g) Man Hour (Jam kerja)
h) Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

2) Tinjauan manajemen
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai
dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan
ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.
3) Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan,
pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan
audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI,


disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Paket PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT DELI
TUA. Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas
pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.

Diketahui/Disetujui oleh
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI

SUPRIATNO SIAGIAN
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai