Anda di halaman 1dari 194

RENCANA KESELAMATANKONSTRUKSI

(RKK)

PEMBANGUNAN IPA KAPASITAS 20 L/DETIK DAN


JARINGAN PERPIPAAN HUNTAP POMBEWE
KAB. SIGI

Pemberi Tugas : Pokja Pemilihan 67 BP2JK Wilayah


Sulawesi Tengah

Lokasi Pekerjaan : Desa Pombewe Kecamatan Sigi


Biromaru Kab. Sigi

Nomor Kontrak :

Waktu Pelaksanaan : 240 hari kalender

DISUSUN OLEH :

PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA


RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


(RKK)

PEMBANGUNAN IPA KAPASITAS 20 L/DETIK DAN


JARINGAN PERPIPAAN HUNTAP POMBEWE
KAB. SIGI

Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pihak Pengguna Jasa

Pekerjaan

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :


Pimpinan Penyedia Jasa Team Leader Pengawas Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. Luhut Tunggul Sianturi ( ) Helmi, ST., M.Eng


NIP : 198409162010121004

Halaman 1
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi dalam Keselamatan Konstruksi ..................................................... 3


A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal ...................................................... 3
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi ........................................................................................ 8
B. Perencanaan keselamatan konstruksi ............................................................................................ 10
B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang. ........................................ 10
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program) ................................................................................ 11
B.3 Standar dan peraturan perundangan ...................................................................................... 12
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi .............................................................................................. 12
C.1 Sumber Daya ......................................................................................................................... 12
C.2 Kompetensi ........................................................................................................................... 15
C.3 Kepedulian ............................................................................................................................ 15
C.4 Komunikasi ........................................................................................................................... 16
C.5 Informasi Terdokumentasi .................................................................................................... 18
D. Operasi Keselamatan Konstruksi .................................................................................................. 19
D.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi ................................................................................ 19
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat ............................................................ 26
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi .................................................................................... 31
E.1 Pemantauan dan evaluasi ...................................................................................................... 31
E.2 Tinjauan Manajemen ............................................................................................................. 33
E.3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi ...................................................................... 33
F. Lampiran-Lampiran ...................................................................................................................... 35

Halaman 2
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

A. Kepemimpinan dan Partisipasi dalam Keselamatan Konstruksi


A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA memastikan bahwa manajemen puncak peduli terhadap isu
eksternal dan internal :
A. Identifikasi Isu Eksternal :
1. Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi dan alam.
2. Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru dan munculnya pekerjaan
baru.
3. Pengetahuan baru tentang prduk dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan keselamatan.
4. Hubungan dengan kepentingan terkait dengan pekerjaan konstruksi.
5. Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas.
B. Identifikasi Isu Internal :
1. Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas.
2. Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya,
3. Kemampuan dan pemahaman dalam sumber daya, pengetahuan, dan kompetensi
(seperti : modal, waktu, sumber daya manusia, proses, sistem dan teknologi).
4. Hubungan dengan, serta pesepsi dan nilai-nilai dari, pekerja.
5. Peraturan waktu kerja.
6. Kondisi kerja, dan
7. Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas.

Halaman 3
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Halaman 4
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

A.1.1 Struktur Organisasi Pengelola SMKK

No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memenuhi segala kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk penerapan K3LL
1 Direktur Utama
dalam perusahaan.
2. Menetapkan kebijakan K3LL, mengesahkan Sasaran & Program Manajemen dan
Manual K3LL.
3. Menunjuk seorang menjadi Management Representative ( MR ).
4. Memastikan terselenggaranya rapat tinjauan manajemen K3LL.
1. Memastikan dipenuhinya semua persyaratan ISO 45001:2018 dan ISO 14001:2015
2 Direktur K3LL
serta Undang-undang & Peraturan K3LL lainnya.
2. Menyusun struktur organisasi K3LL di seluruh unit operasi perusahaan, termasuk
menunjuk personil-personilnya.
3. Penyiapan Kebijakan, Sasaran & Program Manajemen K3LL
4. Menetapkan program pelatihan K3LL yang dibutuhkan untuk semua pihak terkait.
5. Memastikan terlaksananya Audit Internal untuk K3LL.

Halaman 5
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

6. Memastikan terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen K3LL


8. Melaporkan kinerja penerapan K3LL kepada Dewan Direksi.
3 Project Manager 1. Menetapkan sasaran dan program keselamatan konstruksi
2. Memimpin pelaksanaan penerapan manajemen keselamatan konstruksi
3. Mempromosikan keselamatan konstruksi
4. Memantau dan mengevaluasi penerapan manajemen keselamatan konstruksi
1. Memberikan masukan dalam perumusan sasaran dan program keselamatan
4 Manager Teknik
konstruksi
2. Memberikan dukungan dan kepercayaan pada program keselamatan kontruksi
3. Memastikan metode dan prosedur kerja memperhatikan keselamatan konstruksi
1. Memberikan masukan dalam perumusan sasaran dan program keselamatan
5 Manager Produksi
konstruksi
2. Memantau pelaksanaan keselamatan konstruksi di lapangan bersama bagian
keselamatan konstruksi
3. Memberikan pengarahan pada supervisor, mandor dan sub kontraktor terkait
tanggung jawab pelaksanaan keselamatan konstruksi
4. Memastikan supervisor dan sub kontraktor telah melakukan penilaian risiko
pekerjaan dan memasukan dalam pengajuan persetujuan ijin kerja.
Manager
6 1. Memberikan dukungan dan kepercayaan pada program keselamatan konstruksi
Keuangan
2. Memastikan bahawa seluruh pekerja telah mendapatkan jaminan sosial
ketenagakerjaan (BPJS dan asuransi lainnya)
3. Melakukan kerjasama dengan rumah sakit terdekat dalam rangka memenuhi fasilitas
pelayanan kesehatan pekerja.
Pimpinan Unit 1. Menyiapkan sasaran dan program keselamatan konstruksi untuk ditetapkan oleh
7
K3L direktur yang menangani keselamatan konstruksi.
2. Menyiapkan rencana sosialisasi, pelatihan, dan simulasi sebagai tindak lanjut
pelaksanaan program keselamatan konstruksi.
3. Menyiapkan prosedur tanggap darurat
4. Mengkoordinasikan penerapan keselamatan konstruksi kepada seluruh lini
organisasi
Supervisor dan 1. Memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur kerja
8
Mandor yang ditetapkan.
2. Memastikan bahwa peralatan dan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemeriksaan/inspeksi sesuai persyaratan keselamatan konstruksi.
3. Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasan memakai APD dan
perlengkapan keselamatan sesuai persyaratan.
Seluruh staf,
1. Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif dalam menjaga diri sendiri
9 Karyawan, dan
maupun kelompok kerjanya.
Pekerja
2. Menghadiri orientasi keselamatan konstruksi, safety talk, toolbox meeting, dan
training-training yang diselenggarakan.
3. Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan
atau petugas keselamatan konstruksi.
4. Memakai APD dan perlatan keselamatan kerja yang sesuai.
5. Segera melaporkan apabila ditemukan kerusakan pada peralatan konstruksi yang
digunakan.
6. Segera melaporkan apabila terdapat perilaku yang tidak aman di area kerjanya.

Halaman 6
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

A.1.2 Struktur Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi

Halaman 7
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi


A.2.1 Komitmen Keselamatam Konstruksi
Dalam menjalankan kegiatan bisnis nya, PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA kami
berkomitmen untuk :
1. Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditandatangani oleh Pimpinan
perusahaan.
2. Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat di sekitar tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem manajemen dan kinerja Keselamatan
Konstruksi guna meningkatkan budaya Konstruksi yang baik di tempat kerja.
Untuk mencapainya, kami akan :
1. Membangun dan memelihara sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, serta sumber daya
yang relevan.
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya terkait Keselamatan.
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada tenaga kerja
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Halaman 8
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Halaman 9
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

A.2.2 Tinjauan Pelaksanaan Komitmen

A.2.2 Konsultasi dan Partisipasi Pekerja

PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA secara berkesinambungan melakukan konsultasi


dengan pekerja diantaranya :
1. Konsultasi mencangkup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan tindakan
perbaikan SMKK.
2. Konsultasi dilakukan dengan :
a. Menyediakan mekanisme, waktu dan sumber daya yang diperlukan.
b. Menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat di akses setiap saat.
c. Menghilangkan dan meminimalkan hal hal yang menghambat pekerja untuk
berpartisipasi.
d. Melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait SMKK.

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

Lampiran 1

Halaman 10
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)


1. Sasaran Umum dan Program Umum

2. Sasaran Umum dan Program Umum

Lampiran 2

Halaman 11
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

B.3 Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1 Sumber Daya
C.1.1 Daftar Peralatan Utama

Halaman 12
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Halaman 13
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Halaman 14
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

C.2 Kompetensi

C.3 Kepedulian
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA memastikan semua karyawan mendapatkan pelatihan yang
cukup dalam melakukan suatu tugas yang berdampak K3LL di tempat kerja. Pelatihan ditetapkan
berdasarkan pendidikan dan/atau pengalaman.
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA mengidentifikasi kebutuhan pelatihan sesuai hasil
Identifikasi bahaya K3LL dan matrik kompetensi.
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA melaksanakan pelatihan secara periodik disesuaikan
dengan kondisi proyek/ workshop untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA menetapkan dan memelihara prosedur pelatihan untuk
memastikan setiap karyawan pada setiap fungsi dan tingkatan, sadar akan :
1. Pentingnya memenuhi kebijakan dan prosedur K3LL dengan persyaratan sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Konsekuensi K3LL yang terjadi atau berpotensi K3LL dari pekerjaan yang dilakukan dan
manfaat peningkatan kinerja terhadap sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Peranan dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur K3LL
serta persyaratan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, termasuk persyaratan
kesiagaan dan tanggap darurat.
4. Konsekuensi yang mungkin terjadi jika tidak melaksanakan prosedur yang ditentukan.

Halaman 15
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Prosedur pelatihan harus memperhatikan bahwa pelatihan akan disesuaikan dengan level dari :
a) Tanggung jawab, kemampuan dan pendidikan.
b) Resiko yang dihadapi.

C.4 Komunikasi
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA akan melakukan pertemuan rutin HSSE akan diadakan
sepanjang proyek untuk mengkomuniksasikan isu-isu penting yang berkaitan dengan kesehatan kerja,
keselamatan dan urusan lingkungan. Coordinator kami (ketua tim) akan mengikuti jadwal pertemuan ini.
Setiap Agenda pertemuan dan mereka yang hadir harus dicatat.
1. Tool Box HSSE Meeting sebelum memulai pekerjaan, sesi pertemuan keselamatan diadakan untuk
membahas:
• Prosedur kerja
• Instruksi keselamatan untuk menggunakan peralatan dan alat-alat
• kondisi berbahaya tertentu dan tindakan pencegahan yang harus diambil.
o Alat pelindung diri
o Dan tema-tema keselamatan dan kesehatan kerja lainnya

2. Monthly HSSE Meeting di Fasilitas


PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA akan melakukan pertemuan 1 bulanan untuk membahas
aspek HSSE sesuai dengan topik yang sudah di rencanakan. Peretemuan akan dipimpin oleh project

Halaman 16
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

manager atau HSSE representative. Hasil pertemuan akan didokumentasikan yang terdiri atas daftar
hadir, notulen hasil rapat dan foto pelaksaan jika memungkinkan.
3. HSE Induction
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA akan melakukan HSE Induction sesuai dengan
kebutuhan/permintaan. Untuk memberikan informasi terkait aspek HSE bagi pekerja baru dan tamu.
Tema yang dibahas :
 Kebijakan K3LL Proyek dan Perusahaan
 Pengenalan area khusus (fasilitas umum)
 Peraturan standar K3LL Proyek
 Prosedur keadaan darurat
 Prosedur pelaporan kecelakaan
 Prosedur Izin kerja (Permit to Work)

Syarat-syarat HSE Induction :


 Salinan kartu identitas (KTP/SIM/Passport)
 Salinan Medical Check Up sesuai standar dengan hasil “Sehat”, termasuk hasil repit test “Non
Reaktif”
 Salinan sertifikat keahlian sesuai posisi pekerja
 Pengisian form HSE Induction
4. Pertemuan dengan klien (dilakukan sebelum demobilisasi)
 Masalah yang dihadapi
 Rencana untuk pekerjaan selanjutnya
 Kemajuan pekerjaan

Kami akan menghadiri pertemuan HSSE yang dibutuhkan yang diselenggarakan oleh PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA akan merekam dan dokumen risalah rapat dalam rangka untuk mendapatkan
database hasil rencana aksi Monitor.

Halaman 17
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

C.5 Informasi Terdokumentasi


Dalam pengembangan Sistem Manajemen K3LL, Manajemen PT. PRAKARSA ENVIRO
INDONESIA telah menetapkan beberapa cakupan dokumentasi yang meliputi :
 Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3LL perusahaan.
 Setiap dokumen tersebut disahkan oleh yang berwenang dan
memastikan bahwa dokumen tersebut adalah dokumen yang valid
 Manual K3LL Perusahaan yang mencakup Kebijakan, Tujuan dan
Sasaran K3 serta Kebijakan Umum Sistem Manajemen K3LL di PT.
PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.
 Prosedur terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh standar meliputi
Prosedur Pengendalian Dokumen, Prosedur Pengendalian Rekaman,
Prosedur Audit Internal, Prosedur Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan, Prosedur Komunikasi, Prosedur Identifikasi Bahaya dan
Aspek Dampak Lingkungan, Prosedur Tinjauan Manajemen, Prosedur
Pencatatan dan Akses Peraturan dan lain-lain.
 Dokumen yang diperlukan oleh organisasi untuk memastikan
keefektifan sistem manajemen K3LL perusahaan. (secara lebih
mendetail tertuang dalam Matriks Keterkaitan Dokumen dengan
Persyaratan ISO 45001:2018 dan ISO 14001:2015)

Halaman 18
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

 Rekaman yang dipersyaratkan standar maupun yang dibutuhkan


perusahaan

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.1.1 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

Halaman 19
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

D.1.2 Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Alat Pelindung Diri yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan :

√ Safety Helmet √ Safety Vest √ Face Shield

√ Safety Shoes √ Full Body Harness √ Ear Muff

√ Safety Glove √ Safety Glasses √ Ear Plug

√ Safety Mask √ Uniform/Apron √ Others

Halaman 20
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

D.1.3 Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja

Melakukan kegiatan mendukung keandalan bangunan serta mendukung terciptanya tempat,


suasana, kegiatan, dan aset kerja yang aman dari gangguan huru-hara dan anarkisme, tindak
kriminal, termasuk tindak terorisme di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi melalui cara:
a. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan
➢ Mutu bahan
Material/bahan yang akan digunakan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus melalui
tahapan inspeksi yang dilakukan oleh Petugas yang berwenang dan mendapat persetujuan oleh
Pengawas Pekerjaan.
➢ Metode pekerjaan konstruksi
- Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sesuai dengan tahapan pekerjaan konstruksi yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik.
- Memuat Analisis Keselamatan Pekerjaan (AKP/JSA) yang ditandatangani oleh Ahli Teknik
terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
➢ Izin kerja (Permit to Work/PTW)
- Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin kerja/PTW berdasarkan
persyaratan Keselamatan Konstruksi sesuai dengan tahapan Pekerjaan Konstruksi yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Izin kerja harus dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:
• Analisis keselamatan pekerjaan (AKP)/Job Safety Analysis (JSA) yang ditandatangani oleh
Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
• Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja berdasarkan persyaratan
Keselamatan Konstruksi sesuai lingkup pekerjaan dalam tahapan pekerjaan yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik.
• Lembar periksa yang telah ditandatangani oleh petugas yang berwenang sesuai hasil inspeksi
yang telah dilakukan.
- Memuat formulir izin kerja yang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 lembar rangkap untuk
didokumentasikan oleh masing-masing unit terkait. Lembar asli (pertama) disimpan sebagai
bagian dari informasi terdokumentasi oleh Pengguna Jasa, lembar kedua disimpan oleh
Penyedia Jasa, lembar ketiga disimpan oleh Pengawas Pekerjaan. Formulir izin kerja dibagi
sesuai dengan lingkup pekerjaan dalam tahapan Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani oleh
Unit Keselamatan Konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:
• pekerjaan panas (hot work) yaitu seluruh pekerjaan yang berpotensi menghasilkan sumber api;

Halaman 21
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

• pekerjaan galian (excavation) yaitu untuk pekerjaan galian yang akan dilakukan;
• pekerjaan pengangkatan (lifting) yaitu untuk pekerjaan yang menggunakan alat angkat;
• pekerjaan di ruang terbatas (confined space) yaitu untuk pekerjaan di dalam ruangan yang
mungkin ventilasinya secara alami kurang, mengandung gas mudah terbakar dan/atau
mengandung gas beracun;
• pekerjaan menyelam (diving) yaitu untuk pekerjaan di bawapermukaan air;
• pekerjaan dingin (cold work) yaitu seluruh pekerjaan lainyang tidak tercakup pada pekerjaan
di atas;
• pekerjaan di malam hari (working at night) yaitu jika terdapatpekerjaan yang dilakukan
melebihi jam kerja normal;
• pekerjaan di ketinggian;
• pekerjaan menggunakan perancah;
• pekerjaan dengan menggunakan radiography (x-ray);
• pekerjaan bertegangan listrik (electrical work); dan/atau
• pekerjaan penggalian atau kedalaman (excavation work).

b. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan


➢ Pengamanan Lingkungan Kerja
- Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan yang ditandatangani oleh
Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil Manajemen yang
sekurang-kurangnya mencakup:
• Petugas keamanan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan pada pengendalian risiko
keamanan.
• CCTV yang digunakan untuk pekerjaan dengan tingkat risiko besar. CCTV ditempatkan pada
lokasi yang telah teridentifikasi memilki risiko bahaya besar dan berpotensi terhadap tindakan
kriminal.
• Pagar pengaman yang digunakan pada lokasi yang berbatasan langsung dengan masyarakat
sekitar dan berpotensi terjadinya kecelakaan.
• Tanda pengenal (ID Card) yang digunakan untuk seluruh pekerja, tamu, pemasok, dan pihak-
pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang masuk ke dalam area pekerjaan konstruksi.
➢ Manajemen keselamatan lalu lintas (Traffic Management)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja dalam melakukan manajemen keselamatan lalu lintas
(traffic management) pada lokasi pekerjaan yang berdampak pada kelancaran lalu lintas

Halaman 22
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

pengguna jalan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
➢ Izin Keluar/Masuk Barang
- Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin keluar/masuk barang yang
ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi/Wakil
Manajemen.
- Memuat formulir izin keluar/masuk barang yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.

D.1.4 Pengelolaan Keselamatan Kerja

Melakukan kegiatan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya atas risiko pekerjaan melalui


cara:
a. Mutu Peralatan
➢ Prosedur/petunjuk kerja penggunaan peralatan
Memuat prosedur/petunjuk kerja penggunaan pesawat angkat & angkut (alat berat) dan
peralatan konstruksi lainnya yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Peralatan dan Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Seluruh alat berat dan perkakas yang akan digunakan di area
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus lolos tahapan inspeksi yang dilakukan oleh
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan memiliki sticker “Laik Operasi”.

b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja


➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja berdasarkan program
kerja yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

Prosedur dan Instruksi Kerja Antara Lain :


 Prosedur Identifikasi Bahaya, Aspek dan Dampak Lingkungan, Sasaran dan Program
 Prosedur Identifikasi Regulasi dan Persyaratan K3LL lainnya
 Prosedur Pelatihan K3LL
 Prosedur Ijin Kerja
 Prosedur Inspeksi dan Pengendalian Aspek Penting K3LL
 Prosedur Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

Halaman 23
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

 Prosedur Pengendalian Material


 Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat
 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja K3LL
 Prosedur Penanganan Kecelakaan, Insiden dan Sakit, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan
dan Pencegahan
 Prosedur Masa New Normal

D.1.5 Pengelolaan Keselamatan Kerja

Melakukan kegiatan untuk untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi tenaga
kerja konstruksi dan masyarakat di sekitar lokasi penyelenggaraan jasa konstruksi dengan
melakukan pencegahan gangguan kesehatan dan penyakit akibat melalui cara:
a. Pemeriksaan Kesehatan
➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja mencakup:
pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus, pencegahan penyakit menular
dan penyakit akibat kerja yang ditandatangani oleh Ahli terkait dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi /Wakil Manajemen. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja
sekurangkurangnya mencakup:
- Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh pekerja dilakukan sebelum atau beberapa saat setelah
memasuki masa kerja pertama kali dan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun.
- Terdapat klinik yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan
untuk pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko besar dan akses terbatas menuju fasilitas
kesehatan.
- Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.
- Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
• Terdapat peralatan P3K dengan jumlah 1 kotak P3K untuk setiap 25 pekerja dan ditempatkan
di area yang mudah dilihat dan dijangkau.
• Isi kotak P3K sekurang-kurangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Isi kotak P3K harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh
kosong).
- Pemberantasan penyakit menular dan berbahaya Dilakukan identifikasi bahaya kesehatan
dengan melakukan tindakan pencegahan di antaranya:
• Demam berdarah dengan melakukan kegiatan Fogging yang berkoordinasi dengan puskesmas
terdekat.

Halaman 24
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

• HIV/AIDS/Covid 19 dengan melakukan tindakan pencegahan melalui sosialisasi sesuai


peraturan yang ada.
• Penyakit epidemik lainnya.
- Peningkatan kesegaran jasmani untuk menjamin kebugaran pekerja.
- Perlindungan sosial tenaga kerja Seluruh pekerja memiliki BPJS Ketenagakerjaan dan
Kesehatan;

D.1.6 Pengelolaan Lingkungan Kerja

a. Pengukuran Kondisi Lingkungan


➢ Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan lingkungan kerja Memuat prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengelolaan lingkungan kerja terkait pencegahan pencemaran (terhadap air,
tanah, dan udara) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Pengukuran kondisi lingkungan
sekurang-kurangnya terdiri atas sebagai berikut:

No Jenis Pengukuran NAB Peraturan Perundang- Periode


undangan Pengukuran
1 Debu 4 Permen 5 th 2018 1 Kali
2 Kebisingan 85 db Permen 5 th 2018 1 Kali
3 Getaran 0.8661 m/det2 Permen 5 th 2018 1 Kali
4 Pencahayaan 150-350 lux Permen 5 th 2018 1 Kali

b. Tata Graha (Housekeeping)


➢ Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan tata graha (housekeeping) Memuat prosedur
dan/atau petunjuk kerja pengelolaan Tata Graha (Housekeeping) terkait Program 5R (Ringkas,
Rapih, Resik, Rawat, Rajin) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Program tata graha
(housekeeping) yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali sehari di akhir pelaksanaan
pekerjaan.
c. Pengolahan Sampah dan Limbah
➢ Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan sampah/limbah Memuat prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengelolaan sampah/limbah yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan sekurang-kurangnya mencakup:

Halaman 25
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

- Terdapat tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik,
sampah anorganik, sampah B3 sekurang-kurangnya 1 tempat sampah di setiap area pekerjaan.
- Terdapat tempat penampungan sampah sementara berdasarkan jenis sampah yaitu sampah
organik, sampah anorganik dan sampah B3.

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


D.2.1 Struktur Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi

NO Peran Wewenang dan Tanggung Jawab


1 Commander ERP - Menentukan dan memutuskan kebijakan tanggap darurat
- Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana
dan prasarana tanggap darurat

Halaman 26
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

- Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk


melangsungkan latihan tanggap darurat di lingkungan
proyek
- Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat
2 Deputy Commander - Membuat laporan kinerja unit tanggap darurat
ERP - Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana
dan prasarana tanggap darurat perusahaan
- Melaksanakan kerja sama dengan pihak PP EPC/ terkait
yang berkaitan dengan tanggap darurat
- Membantu tugas-tugas ketua apabila ketua berhalangan
3 Komandan Pemadam - Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan
semua sarana pemadam api di lingkungan proyek secara
aman, selamat dan efektif
- Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan
prasarana pemadam api di lingkungan proyek kepada
Commander ERP maupun deputy commander ERP.
4 Komandam P3K - Melaksanakan tindakan P3K
- Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan
prasarana P3K di lingkungan proyek kepada Commander
ERP maupun deputy commander ERP.
- Melaporkan kepada Commander ERP maupun deputy
commander ERP bilamana terdapat korban yang
memerlukan tindakan medis lanjut pihak PP ECP/ terkait.
5 Komandan Evakuasi - Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat, dan
cepat.
- Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan
prasarana evakuasi di lingkungan proyek kepada
commander ERP dan deputy commander ERP.
- Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun
terluka kepada Regu P3K, commander ERP dan deputy
commander ERP.

Halaman 27
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA menerapkan prosedur penanganan kesiapan dan


tanggapan terhadap kondisi darurat :
Flow cart prosedur untuk kecelakaan kerja :

TERJADI
KECELAKAAN

YES APAKAH KECELAKAAN NO


SERIUS?

YES PASIEN DAPAT NO MELAKUKAN P3K


DIBAWA KELUAR?

MEMBAWA MELAKUKAN P3K


PASIEN KE KLINIK DI TEMPAT
UNTUK P3K

PASIEN MEMANGIL AMBULANS


DILARIKAN KE UNTUK DILARIKAN KE
RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT
TERDEKAT KEMBALI KERJA

MELAKUKAN REHABILITASI PASIEN DIRAWAT


SETELAH DIPERBOLEHKAN DI RUMAH SAKIT
KELUAR

Halaman 28
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Flow cart penanggulangan kebakaran :

TERJADI
KEBAKARAN

YES POTENSI KEBAKARAN NO


BESAR?

BUNYIKAN ALARM
KEBAKARAN ALAT PEMADAM
KEBAKARAN
TERDEKAT
IKUTI PETUNJUK (APPAR)
FIRE WARDEN
UNTUK MENUJU
ASSEMBLY AREA
NO KEBAKARAN
DAPAT DIATASI?
STANDBY
MENUNGGU
INSTRUKSI FIRE
WARDEN
YES

INSTRUKSI
KEADAAN SUDAH NO
MENINGGALKAN
TERKENDALI
PROYEK

YES

KEMBALI BEKERJA

Halaman 29
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Untuk prosedur pelaporan tanggap darurat, dapat dilihat di flowchart bawah ini :

PENEMU
KECELAKAAN

SUPERVISOR

SAFETYMAN

RUMAH SAKIT
TERDEKAT

PROJECT MANAGER

POLISI DEPNAKER OWNER / FIRE WARDEN


SITE OFFICER

Daftar No Telepon Darurat :

1. Ambulan : 118
2. Polisi : 110/911
3. Pemadam Kebakaran : 113
4. PMI : 4207051
5. Darurat : 112
6. SAR : 115
7. Ezer Hotman S (Manajer Proyek) : 081324289960
8. Edward Habonaran N (Manajer Teknik) : 081317306085
9. Boy Hermanto Situmeang (Manajer Produksi) : 082276006527
10. Andi P Siagian (HSE Koordinator) : 081296512258
11. Agus Wahyono (Manajer Keuangan) : 081396269320

Halaman 30
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
E.1.1 Inspeksi dan Audit

E.1.1.1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi

- Melakukan inspeksi (penilaian) terhadap aspek K3LL dengan mempertimbangkan faktor – faktor :
 Tingkat keseringan
 Tingkat keparahan
 Dampak yang ditimbulkan (sangat penting, menengah, atau kurang penting)
- Masing – masing faktor ini ditetapkan nilainya.
- Lembar periksa inspeksi :
 Lembar periksa safety patrol
 Lembar Periksa Scaffolding dan Tangga
 Lembar Periksa Acetylene
 Lembar Periksa APD
 Lembar Periksa Mesin Las
 Lembar Periksa Forklift
 Lembar Periksa Heavy Equipment
 Lembar Periksa Medical Check Up
 Lembar Periksa Kotak P3K
 Lembar Periksa Alat Kerja Listrik
 Lembar Periksa Panel Listrik

E.1.1.2 Audit Keselamatan Konstruksi

PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA menetapkan dan memelihara program dan prosedur untuk
pelaksanaan audit sistem manajemen K3LL minimal 1 tahun sekali dan audit K3LL tidak terjadwal, untuk
:
a) Menentukan apakah Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan:
- Telah memenuhi pengaturan sistem manajemen K3LL yang sudah direncanakan, termasuk
persyaratan yang tertera di dalam Standar OHSAS 18001:2007 dan ISO 14001:2004.
- Telah diterapkan dan dipelihara secara baik.
- Efektif dalam mencapai kebijakan dan sasaran K3LL perusahaan.
b) Melakukan koordinasi dengan tim Audit untuk menentukan jadwal pelaksanaan audit.
c) Memberitahukan jadwal pelaksanaan audit kepada pihak–pihak yang terkait.
d) Memberikan informasi tentang hasil audit kepada pihak Manajemen.
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara
program audit mencakup jadwal audit dengan mempertimbangkan hasil

Halaman 31
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

penilaian resiko dan tingkat kepentingan operasional dari aktifitas perusahaan, dan hasil audit
sebelumnya.
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA memastikan prosedur audit mencakup :

a) Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit
dan proses penyimpanan catatan hasil audit.
b) Penetapan kriteria, lingkup, frekuensi dan metode audit.
Jika memungkinkan, audit K3LL dilaksanakan oleh personil independen yang tidak mempunyai tanggung
jawab langsung untuk kegiatan yang diperiksa.

E.1.1.3 Jadwal Inspeksi dan Audit

Halaman 32
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

E.2 Tinjauan Manajemen


Direksi PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA meninjau ulang sistem manajemen K3LL secara
berkala minimal 1 (satu) kali setahun untuk memastikan kelangsungan kesesuaian, kecukupan dan
keefektifannya.

PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA menjamin kebutuhan informasi yang diperlukan untuk
memungkinkan manajemen melaksanakan tinjauan ulang ini. Pelaksanaan tinjauan manajemen harus
terdokumentasi dengan baik.

Tinjauan manajemen K3LL mempunyai lingkup :


 Tinjauan Manajemen harus diadakan secara berkala untuk memastikan berjalannya Sistem
Manajemen K3LL dan efektivitas dari sistem yang dijalankan di dalam memenuhi seluruh
ketentuan OHSAS 18001:2007 dan ISO 14001:2004.
 Proses tinjauan manajemen harus dapat menanggapi kemungkinan kebutuhan akan perubahan
pada kebijakan, tujuan dan hal lainnya dari Sistem Manajemen K3LL, dilihat dari segi hasil
audit, keadaan yang telah berubah dan keterlibatannya pada perbaikan yang berkesinambungan

Tinjuan diarahkan pada tiga masalah pokok, yaitu :


 Rekomendasi yang timbul dari proses audit K3LL internal dan ketidaksesuaian dan tindakan
perbaikan dan pencegahan.
 Kebijakan K3LL, untuk kelanjutan efektifitas dan perubahan yang perlu dengan melihat hal-hal
berikut :
o Perubahan agenda K3LL eksternal
o Peningkatan pemahaman masalah-masalah K3LL
o Perkembangan Peraturan
o Tuntutan pasar
o Kepentingan pemegang saham, investor, publik dan pemerintah
o Perubahan organisasi seperti restrukturisasi
o Tujuan, target dan program perbaikan K3LL

 Tinjauan dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun yang didukung oleh MR dan seluruh
Manajer. Setiap perubahan Tujuan, Sasaran dan Program Perbaikan K3LL, Kebutuhan Personil
dan Anggaran tahun berikutnya untuk menjamin kesinambungan efektifitas dan relevansinya
dengan kebijakan K3LL Divisi harus disetujui oleh Direktur Utama dan Wakil Manajemen.
Kesimpulan akhir dari tinjauan harus didokumentasikan.

E.3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA akan berusaha melakukan tindakan perbaikan dan
pencegahan pada lokasi-lokasi kerja yang terdapat temuan adanya ketidaksesuain standar. PT.
PRAKARSA ENVIRO INDONESIA melalui unit-unit K3LL yang ada akan melakukan
inspeksi K3LL. Inspeksi K3LL ini dilaksanakan guna mengontrol, mengevaluasi dan
memberikan solusi pemecahan terhadap temuan-temuan yang mungkin ditemukan dilapangan.

Halaman 33
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

Setiap temuan-temuan ketidaksesuaian akan ditindaklanjuti sesuai peraturan dan dilaporkan


pada pelaksana pekerjaan terkait. Apabila telah dilakukan tindakan perbaikan atau pencegahan
terhadap temuan-temuan tersebut maka status ketidaksesuaian harus sudah pada posisi close.
.

Halaman 34
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

F. Lampiran-Lampiran
1) Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Terlampir : Lampiran 1 Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko
2) Sasaran dan Program
Terlampir : Lampiran 2 Sasaran dan Program
3) Pengendalian Operasional K3
Terlampir :
Lampiran 3 Prosedur Alat Pelindung Diri
Lampiran 4 Prosedur Pemenuhan Peraturan
Lampiran 5 Prosedur Hiradc
Lampiran 6 Prosedur Penanganan Ceceran Dan Tumpahan
Lampiran 7 Prosedur Desain Dan Rekayasa
Lampiran 8 Prosedur Ijin Kerja
Lampiran 9 Prosedur Loto
Lampiran 10 Prosedur P3k
Lampiran 11 Prosedur Kesiapsiagaan Dan Tanggap Darurat
Lampiran 12 Prosedur Pemantauan Dan Pengukuran
Lampiran 13 Prosedur Penanganan Kecelakaan Kerja Dan Pak
Lampiran 14 Prosedur Penanganan Limbah B3
Lampiran 15 Prosedur Inspeksi K3
Lampiran 16 Prosedur Induksi K3
Lampiran 17 Prosedur Penanganan Manual Dan Mekanik
Lampiran 18 Prosedur Penanganan B3
Lampiran 19 Prosedur Sarana Dan Prasarana
Lampiran 20 Instruksi Kerja Protokol Masa New Normal

Halaman 35
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(Digunakan untuk usulan penawaran)

LAMPIRAN

Halaman 36
B1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO DAN PELUANG

Nama Perusahaan : PT PRAKARSA ENVIRO INDONESIA

Kegiatan : Pembangunan IPA Kapasitas 20 L/detik dan Jaringan Perpipaan Huntap Pombewe Kab. Sigi

Lokasi : Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru Kab. Sigi

Tanggal : 09/11/2021

PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A BAGIAN PEKERJAAN LUMP SUM

- Tersedia handrill -
Gunakan APD lengkap dan Full body
- Pekerja Jatuh dari ketinggian Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
harness -
Tersedia PTW Working at High

- Inspeksi alat kerja


- Kecelakaan akibat Korsleting Listrik - Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
- Gunakan APD lengkap
- Cacat sementara da
- Terkena peralatan kerja 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
tindakan medis
Luka ringan dan
I PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR STRUKTUR BAJA - Pekerja terpeleset dan tersandung 2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
tindakan P3K
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
tertima/tertimbun
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja Penanganan medis dan
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat - Tersedia exhuast -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
fium pengelasan Gunakan APD lengkap
panjang
- Terjadi gangguan kesehatan mata pada Penanganan medis dan
pekerja akibat fium dan sinar las - Tersedia exhuast -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap
panjang
Penanganan medis dan
- Tersedia MSDS -
- Pekerja menghirup bahan kimia penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
panjang
II PEKERJAAN UNIT PEMBUBUHAN BAHAN KIMIA
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan 2 1 2 Kecil - Gunakan alat pelindung diri lengkap

- Pekerja mengangkut beban berlebih Luka ringan 2 1 2 Kecil - Dilakukan minimal dua orang
- Operator berlisensi -
- Kecelakaan akibat operasional alat berat Cacat tetap 1 3 3 Kecil
Tersedia flag man
- Terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan
- Tersedia MSDS -
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
plester dan Acian panjang

- Inspeksi alat kerja


- Kecelakaan akibat Korsleting Listrik - Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
- Gunakan APD lengkap
- Cacat sementara da
III PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL - Terkena peralatan kerja 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
tindakan medis
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
III PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
- Tersedia handrill -
Gunakan APD lengkap dan Full body
- Pekerja Jatuh dari ketinggian Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
harness -
Tersedia PTW Working at High

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -


peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
tertima/tertimbun
B. BAGIAN PEKERJAAN BANGUNAN PENDUKUNG
- Kegagalan berkoordinasi antar
Luka ringan 2 1 2 Kecil - Tools box meeting/briefing pagi
personil
I PEKERJAAN PERSIAPAN - Kesalahan penempatan posisi, tidak
Luka ringan 2 1 2 Kecil - Training/pekerja memiliki sertifikat
sesuai dengan keahliannya
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan 2 1 2 Kecil - Gunakan alat pelindung diri lengkap
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade -
Cacat tetap 1 3 3 Kecil Operator memiliki SIO
- Tersedia fleg man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
tertima/tertimbun
II PEKERJAAN PONDASI BETON IPA STRUKTUR BAJA - Terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan
- Tersedia MSDS -
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
plester dan Acian panjang

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan


pada pekerja akibat debu - Tersedia MSDS -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
panjang
- Pekerja terkena benda tajam dari besi Luka ringan dan - Pasang rubber cap pada benda tajam
1 2 2 Kecil
tulangan melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Tersedia handrill -
Gunakan APD lengkap dan Full body
- Pekerja jatuh dari ketinggian Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
harness -
Tersedia PTW Working at High

- Diinstal oleh teknisi perancah


- Perancah roboh Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
- Tersedia metode kerja perancah

Luka ringan dan


- Pekerja terpeleset dan tersandung 2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
III PEKERJAAN ATAP PELINDUNG tindakan P3K
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
tertima/tertimbun
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja Penanganan medis dan
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat - Tersedia exhuast -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
fium pengelasan Gunakan APD lengkap
panjang
- Terjadi gangguan kesehatan mata pada Penanganan medis dan
pekerja akibat fium dan sinar las - Tersedia exhuast -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap
panjang
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji,
paku, tertusuk besi/terkena kawat besi dan Luka ringan dan 2 2 4 Kecil
- Proyeksi benda tajam
tangan terkena las) melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, - Pasang baricade
tulangan pembesian, papan bekisting dan Cacat sementara 2 2 4 Kecil - Pasang rambu-rambu bahaya
V PEMBANGUNAN RESERVOIR 200 M3 (GLASS STEEL TANK) peralatan kerja lainnya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada


pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan - Tersedia MSDS
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengecoran panjang masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan - Tersedia MSDS


pada pekerja akibat debu, cairan cat dan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengelasan pipa panjang masker
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji,
paku, tertusuk besi/terkena kawat besi dan Luka ringan dan 2 2 4 Kecil
- Proyeksi benda tajam
tangan terkena las) melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, - Pasang baricade
tulangan pembesian, papan bekisting dan Cacat sementara 2 2 4 Kecil - Pasang rambu-rambu bahaya
X PEKERJAAN BANGUNAN PANEL LISTRIK peralatan kerja lainnya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada


pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan - Tersedia MSDS
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengecoran panjang masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan - Tersedia MSDS


pada pekerja akibat debu, cairan cat dan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengelasan pipa panjang masker
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji,
paku, tertusuk besi/terkena kawat besi dan Luka ringan dan 2 2 4 Kecil
- Proyeksi benda tajam
tangan terkena las) melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, - Pasang baricade
tulangan pembesian, papan bekisting dan Cacat sementara 2 2 4 Kecil - Pasang rambu-rambu bahaya
XI PEKERJAAN RUMAH JAGA peralatan kerja lainnya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada


pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan - Tersedia MSDS
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengecoran panjang masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan - Tersedia MSDS


pada pekerja akibat debu, cairan cat dan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengelasan pipa panjang masker
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K

XII PEKERJAAN SLUDGE DRYING BED


PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji,
paku, tertusuk besi/terkena kawat besi dan Luka ringan dan - Proyeksi benda tajam
2 2 4 Kecil
tangan terkena las) melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, - Pasang baricade
tulangan pembesian, papan bekisting dan Cacat sementara 2 2 4 Kecil - Pasang rambu-rambu bahaya
XII PEKERJAAN SLUDGE DRYING BED peralatan kerja lainnya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada


pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan - Tersedia MSDS
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengecoran panjang masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan - Tersedia MSDS


pada pekerja akibat debu, cairan cat dan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengelasan pipa panjang masker
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji,
paku, tertusuk besi/terkena kawat besi dan Luka ringan dan 2 2 4 Kecil
- Proyeksi benda tajam
tangan terkena las) melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, - Pasang baricade
tulangan pembesian, papan bekisting dan Cacat sementara 2 2 4 Kecil - Pasang rambu-rambu bahaya
XIII PEKERJAAN RUMAH OPERASI TYPE 45 M2 peralatan kerja lainnya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada


pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan - Tersedia MSDS
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengecoran panjang masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan - Tersedia MSDS


pada pekerja akibat debu, cairan cat dan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengelasan pipa panjang masker
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji,
paku, tertusuk besi/terkena kawat besi dan Luka ringan dan 2 2 4 Kecil
- Proyeksi benda tajam
tangan terkena las) melakukan P3K - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, - Pasang baricade
tulangan pembesian, papan bekisting dan Cacat sementara 2 2 4 Kecil - Pasang rambu-rambu bahaya
XIV PEKERJAAN RUMAH GENSET peralatan kerja lainnya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada


pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan - Tersedia MSDS
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengecoran panjang masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan - Tersedia MSDS


pada pekerja akibat debu, cairan cat dan penyakit jangka 2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap seperti
pengelasan pipa panjang masker

- Tergores/luka akibat terkena Cacat sementara dan


2 2 4 Kecil - Gunakan APD lengkap
material/bahan sanitair penanganan medis

PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERPIPAAN


XV
ANTAR BANGUNAN
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
- Pasang baricade
- Pasang rambu-rambu bahaya
- Tertimpa batu Cacat tetap 1 3 3 Kecil
tertimpa - Gunakan APD
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERPIPAAN
XV lengkap
ANTAR BANGUNAN
- Pasang baricade
Cacat sementara dan - Pasang rambu-rambu bahaya
- Tangan dan kaki terkena batu 2 2 4 Kecil
penanganan medis tertimpa - Gunakan APD
lengkap
- Bersihkan area yang basah
- Terpeleset pada area basah dan licin Cacat tetap 1 3 3 Kecil
- Gunakan APD lengkap
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade -
Cacat tetap 1 3 3 Kecil Operator memiliki SIO
- Tersedia fleg man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
XVI JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA POMBEWE
tertima/tertimbun

Cacat sementara dan


- Pekerja terkena panas dari alat kerja 1 2 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
penanganan medis

- Pasang barikade -
- Pekerja tertabrak kendaraan Meninggal dunia 1 4 4 Kecil Pasang rambu-rambu '-
Pasang lampu penerangan
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade -
Cacat tetap 1 3 3 Kecil Operator memiliki SIO
- Tersedia fleg man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
XVII JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA LORU
tertima/tertimbun

Cacat sementara dan


- Pekerja terkena panas dari alat kerja 1 2 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
penanganan medis

- Pasang barikade -
- Pekerja tertabrak kendaraan Meninggal dunia 1 4 4 Kecil Pasang rambu-rambu '-
Pasang lampu penerangan

- Tersedia handrill -
Gunakan APD lengkap dan Full body
- Pekerja jatuh dari ketinggian Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
harness -
Tersedia PTW Working at High

- Diinstal oleh teknisi perancah


- Perancah roboh Meninggal dunia 1 4 4 Kecil
- Tersedia metode kerja perancah

Luka ringan dan


- Pekerja terpeleset dan tersandung 2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
tindakan P3K
XVIII PEKERJAAN TUGU KRAN
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO
1
XVIII PEKERJAAN2TUGU KRAN 3 4 5 6 7 8 9
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
tertima/tertimbun
- Terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan
- Tersedia MSDS -
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
plester dan Acian panjang

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan


pada pekerja akibat debu - Tersedia MSDS -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
panjang
- Pekerja terpeleset atau terjatuh Luka ringan dan
2 1 2 Kecil - Gunakan APD lengkap
melakukan P3K
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade -
Cacat tetap 1 3 3 Kecil Operator memiliki SIO
- Tersedia fleg man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti - Pasang baricade -
peralatan kerja lainnya Cacat sementara 1 2 2 Kecil Pasang rambu-rambu bahaya
XIX PEKERJAAN LANDSCAPING tertima/tertimbun
- Terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja (Iritasi pada kulit dan paru-paru Penanganan medis dan
- Tersedia MSDS -
akibat debu yang muncul pada pekerjaan penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
plester dan Acian panjang

- Terjadi gangguan kesehatan mata Penanganan medis dan


pada pekerja akibat debu - Tersedia MSDS -
penyakit jangka 2 2 4 Kecil
Gunakan APD lengkap seperti masker
panjang

Dibuat Oleh,

Ezer Hotman S
PROJECT MANAGER
B2. RENCANA TINDAKAN (SASARAN DAN PROGRAM)

Nama Perusahaan : PT PRAKARSA ENVIRO INDONESIA

Kegiatan : Pembangunan IPA Kapasitas 20 L/detik dan Jaringan Perpipaan Huntap Pombewe Kab. Sigi

Lokasi : Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru Kab. Sigi

Tanggal : 09/11/2021

SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9

A BAGIAN PEKERJAAN LUMP SUM

- Tersedia handrill - - Pemasangan handrill - Handril terpasang dan - Material perancah dan - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Gunakan APD lengkap dan Full body sebagai penahan jatuh kondisi kuat '- teknisi - pekerjaan standar
harness - - ketika bekerja Sesuai dengan standar APD -
Tersedia PTW Working at High diketinggian ANZI dan laik PTW
menggunakan APD - PTW di Approve PJT
lengkap dan full body
harness -
Pekerjaan diketinggian
memiliki PTW dan di
ketahui PJT

- Inspeksi alat kerja - - Pre checklist alat kerja - Kondisi laik dan aman - Teknisi dan tagging - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Gunakan APD lengkap dan daily check '- Sesuai dengan standar alat kerja - APD pekerjaan standar
- Ketika bekerja ANZI dan laik
menggunakan APD
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN - Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
I
AIR STRUKTUR BAJA menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya
PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN
I
AIR STRUKTUR BAJA

SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Tersedia exhuast - - Pemasangan exhaust - Tersedia - Exhaust - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap pada pekerjaan '- Sesuai dengan standar APD pekerjaan standar - Supervisor
pengelasan ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap

- Tersedia exhuast - - Pemasangan exhaust - Tersedia - Exhaust - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap pada pekerjaan '- Sesuai dengan standar APD pekerjaan standar - Supervisor
pengelasan ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap

- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

PEKERJAAN UNIT PEMBUBUHAN BAHAN


II - Gunakan alat pelindung diri lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
KIMIA
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Dilakukan minimal dua orang - Ketika melakukan - Memahami prosedur Pekerja - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Pengawasan - Site Manager
manual handling manual handling pekerjaan standar - Supervisor
minimal melakukan
dengan dua orang
- Operator berlisensi - - Penggunaan Alat - Lisensi berlaku '- - Lisensi - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Pengawasan - Site Manager
Tersedia flag man berat/alat angkut harus Tersedia flagman/rigger '- Flagman/rigger pekerjaan standar - Supervisor
dilakukan oleh operator
yang memiliki lisensi
'- Dalam setiap
pengoperasian alat berat
dan alat angkut harus
tersedia flagman/rigger

- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN


III
ELEKTRIKAL
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Inspeksi alat kerja - - Pre checklist alat kerja - Kondisi laik dan aman - Teknisi dan tagging - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Gunakan APD lengkap dan daily check '- Sesuai dengan standar alat kerja - APD pekerjaan standar
- Ketika bekerja ANZI dan laik
menggunakan APD
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN lengkap
III
ELEKTRIKAL
- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Tersedia handrill - - Pemasangan handrill - Handril terpasang dan - Material perancah dan - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Gunakan APD lengkap dan Full body sebagai penahan jatuh kondisi kuat '- teknisi - pekerjaan standar
harness - - ketika bekerja Sesuai dengan standar APD -
Tersedia PTW Working at High diketinggian ANZI dan laik PTW
menggunakan APD - PTW di Approve PJT
lengkap dan full body
harness -
Pekerjaan diketinggian
memiliki PTW dan di
ketahui PJT

- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya

BAGIAN PEKERJAAN BANGUNAN


B.
PENDUKUNG

- Tools box meeting/briefing pagi Melakukan briefing Pekerja memahami Pemateri - Setiap hari 100 % pekerja hadir Daftar hadir - Site Manager
setiap pagi prosedur K3 dan mengerti - Supervisor
- Training/pekerja memiliki sertifikat Melakukan training Pekerja memahami Pemateri - Sebelum memulai 100 % pekerja hadir Daftar hadir - Site Manager
I PEKERJAAN PERSIAPAN prosedur K3 pekerjaan dan mengerti - Supervisor

- Gunakan alat pelindung diri lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terproteksi - - Safety line - - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Checklist - - Site Manager
Operator memiliki SIO - diarea yang bebahaya Lisensi berlaku '- Lisensi pekerjaan standar Pengawasan - Supervisor
Tersedia fleg man - Penggunaan Alat Tersedia flagman/rigger '- Flagman/rigger
berat/alat angkut harus
dilakukan oleh operator
yang memiliki lisensi
'- Dalam setiap
pengoperasian alat berat
dan alat angkut harus
tersedia flagman/rigger

- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
PEKERJAAN PONDASI BETON IPA rambu K3 di area yang
II
STRUKTUR BAJA bebahaya

- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Pasang rubber cap pada benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Tersedia handrill - - Pemasangan handrill - Handril terpasang dan - Material perancah dan - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Gunakan APD lengkap dan Full body sebagai penahan jatuh kondisi kuat '- teknisi - pekerjaan standar
harness - - ketika bekerja Sesuai dengan standar APD -
Tersedia PTW Working at High diketinggian ANZI dan laik PTW
menggunakan APD - PTW di Approve PJT
lengkap dan full body
harness -
Pekerjaan diketinggian
memiliki PTW dan di
ketahui PJT

- Diinstal oleh teknisi perancah - - Pemasangan perancah - Memiliki lisensi - Teknisi perancah - - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Tersedia metode kerja perancah dilakuan olehh teknisi - Metode approve oleh Metode Kerja pekerjaan standar
yang tersertifikasi PJT
- Penanggung jawab
teknis membuat metode
kerja perancah

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
III PEKERJAAN ATAP PELINDUNG menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya

- Tersedia exhuast - Pemasangan exhaust - Tersedia - Exhaust - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada pekerjaan '- Sesuai dengan standar APD pekerjaan standar - Supervisor
pengelasan ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap

- Tersedia exhuast - Pemasangan exhaust - Tersedia - Exhaust - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada pekerjaan '- Sesuai dengan standar APD pekerjaan standar - Supervisor
pengelasan ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Proyeksi benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
PEMBANGUNAN RESERVOIR 200 M3 bebahaya
V
(GLASS STEEL TANK)

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Proyeksi benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
X PEKERJAAN BANGUNAN PANEL LISTRIK bebahaya

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap
X PEKERJAAN BANGUNAN PANEL LISTRIK

SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Proyeksi benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
XI PEKERJAAN RUMAH JAGA bebahaya

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Proyeksi benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
XII PEKERJAAN SLUDGE DRYING BED bebahaya
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB
XII PEKERJAAN SLUDGE DRYING BED
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Proyeksi benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
XIII PEKERJAAN RUMAH OPERASI TYPE 45 M2 bebahaya

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Proyeksi benda tajam - Memsang rubber cap - Rubber cap terpasang - Rubber cap - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap pada benda yang - Sesuai dengan standar - APD pekerjaan standar - Supervisor
ujungnya tajam ANZI dan laik
- Ketika bekerja
menggunakan APD
lengkap

XIV PEKERJAAN RUMAH GENSET


SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
XIV PEKERJAAN RUMAH GENSET bebahaya

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Pasang rambu-rambu bahaya tertimpa diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu - pekerjaan standar
- Gunakan APD lengkap - Pemasangan rambu jelas - APD
rambu K3 di area yang Sesuai dengan standar
bebahaya - Ketika ANZI dan laik
bekerja menggunakan
APD lengkap

PEKERJAAN PENGADAAN DAN


- Pasang baricade - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
XV PEMASANGAN PERPIPAAN ANTAR
- Pasang rambu-rambu bahaya tertimpa diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu - pekerjaan standar
BANGUNAN
- Gunakan APD lengkap - Pemasangan rambu jelas - APD
rambu K3 di area yang Sesuai dengan standar
bebahaya - Ketika ANZI dan laik
bekerja menggunakan
APD lengkap

- Bersihkan area yang basah - Memberihkan area - Area kerja kering - - Pekerja - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap yang basah dan licin Sesuai dengan standar APD pekerjaan standar
- Ketika beekerja ANZI dan laik
menggunakan APD
lengkap
- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Pasang baricade -
Operator memiliki SIO -
Tersedia fleg man
- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya
JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA
XVI
POMBEWE - Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang barikade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu '- diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
Pasang lampu penerangan - Pemasangan rambu jelas '- Terlihat - Lampu penerangan
rambu K3 di area yang oleh pengendara lain
bebahaya - Memsang
lampu penerangan pada
malam hari

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terproteksi - - Safety line - - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Checklist - - Site Manager
Operator memiliki SIO - diarea yang bebahaya Lisensi berlaku '- Lisensi pekerjaan standar Pengawasan - Supervisor
Tersedia fleg man - Penggunaan Alat Tersedia flagman/rigger '- Flagman/rigger
berat/alat angkut harus
dilakukan oleh operator
yang memiliki lisensi
'- Dalam setiap
pengoperasian alat berat
dan alat angkut harus
tersedia flagman/rigger

JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA


XVII - Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
LORU
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA
XVII
LORU

SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Pasang barikade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu '- diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
Pasang lampu penerangan - Pemasangan rambu jelas '- Terlihat - Lampu penerangan
rambu K3 di area yang oleh pengendara lain
bebahaya - Memsang
lampu penerangan pada
malam hari

- Tersedia handrill - - Pemasangan handrill - Handril terpasang dan - Material perancah dan - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Gunakan APD lengkap dan Full body sebagai penahan jatuh kondisi kuat '- teknisi - pekerjaan standar
harness - - ketika bekerja Sesuai dengan standar APD -
Tersedia PTW Working at High diketinggian ANZI dan laik PTW
menggunakan APD - PTW di Approve PJT
lengkap dan full body
harness -
Pekerjaan diketinggian
memiliki PTW dan di
ketahui PJT

- Diinstal oleh teknisi perancah - - Pemasangan perancah - Memiliki lisensi - Teknisi perancah - - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
Tersedia metode kerja perancah dilakuan olehh teknisi - Metode approve oleh Metode Kerja pekerjaan standar
yang tersertifikasi PJT
- Penanggung jawab
teknis membuat metode
kerja perancah

XVIII PEKERJAAN TUGU KRAN - Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya

- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Gunakan APD lengkap - Ketika bekerja '- Sesuai dengan standar - APD - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Inspeksi - Site Manager
menggunakan APD ANZI dan laik pekerjaan standar
lengkap
- Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terproteksi - - Safety line - - Sebelum memulai 100 % memenuhi - Checklist - - Site Manager
Operator memiliki SIO - diarea yang bebahaya Lisensi berlaku '- Lisensi pekerjaan standar Pengawasan - Supervisor
Tersedia fleg man - Penggunaan Alat Tersedia flagman/rigger '- Flagman/rigger
berat/alat angkut harus
dilakukan oleh operator
yang memiliki lisensi
'- Dalam setiap
pengoperasian alat berat
dan alat angkut harus
tersedia flagman/rigger

XIX PEKERJAAN LANDSCAPING - Pasang baricade - - Pemasangan baricade - Terptoteksi - - Safety line - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Pasang rambu-rambu bahaya diarea yang bebahaya Terlihat dan informasi - Rambu rambu pekerjaan standar
tertima/tertimbun - Pemasangan rambu jelas
rambu K3 di area yang
bebahaya

- Tersedia MSDS - - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap

- Tersedia MSDS - MSDS tersedia dan - Pekerja memahami - MSDS - - Sebelum memulai 100 % memenuhi Checklist - Site Manager
- Gunakan APD lengkap seperti masker terinformasi ke pekerja bahaya bahan kimia - APD pekerjaan standar - Supervisor
'- Ketika bekerja Sesuai dengan standar
menggunakan APD ANZI dan laik
lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9

Dibuat Oleh

Ezer Hotman S
PROJECT MANAGER
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Nama Pekerja :

Nama Paket Pekerjaan :

Tanggal Pekerjaan : .......................................s/d............................................

Alat Pelindung Diri Yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

√ √
√ √

PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO


NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
K3

1 2 3 9
A BAGIAN PEKERJAAN LUMP SUM

- Tersedia handrill - Gunakan


- Pekerja Jatuh dari ketinggian APD lengkap dan Full body harness
- Tersedia PTW Working at High

- Inspeksi alat kerja -


- Kecelakaan akibat Korsleting Listrik
Gunakan APD lengkap
- Terkena peralatan kerja - Gunakan APD lengkap
- Pekerja terpeleset dan tersandung - Gunakan APD lengkap
I PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR STRUKTUR BAJA
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti peralatan
kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja


(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat fium - Tersedia exhuast - Gunakan
pengelasan APD lengkap

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada pekerja


akibat fium dan sinar las - Tersedia exhuast - Gunakan
APD lengkap

- Tersedia MSDS - Gunakan


- Pekerja menghirup bahan kimia
APD lengkap seperti masker
II PEKERJAAN UNIT PEMBUBUHAN BAHAN KIMIA
- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan alat pelindung diri lengkap

- Pekerja mengangkut beban berlebih - Dilakukan minimal dua orang


- Operator berlisensi - Tersedia
- Kecelakaan akibat operasional alat berat
flag man
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
yang muncul pada pekerjaan plester dan Acian APD lengkap seperti masker

- Inspeksi alat kerja -


- Kecelakaan akibat Korsleting Listrik
Gunakan APD lengkap
III PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL - Terkena peralatan kerja - Gunakan APD lengkap

- Tersedia handrill - Gunakan


- Pekerja Jatuh dari ketinggian APD lengkap dan Full body harness
- Tersedia PTW Working at High

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


peralatan kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

B. BAGIAN PEKERJAAN BANGUNAN PENDUKUNG


- Kegagalan berkoordinasi antar personil
- Tools box meeting/briefing pagi
I PEKERJAAN PERSIAPAN - Kesalahan penempatan posisi, tidak sesuai
- Training/pekerja memiliki sertifikat
dengan keahliannya
- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan alat pelindung diri lengkap
- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade - Operator
memiliki SIO - Tersedia fleg
man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti
peralatan kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja


II PEKERJAAN PONDASI BETON IPA STRUKTUR BAJA
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
yang muncul pada pekerjaan plester dan Acian APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
APD lengkap seperti masker
II PEKERJAAN PONDASI BETON IPA STRUKTUR BAJA

PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO


NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
K3

1 2 3 9
- Pasang rubber cap pada benda tajam -
- Pekerja terkena benda tajam dari besi tulangan
Gunakan APD lengkap

- Tersedia handrill - Gunakan


- Pekerja jatuh dari ketinggian APD lengkap dan Full body harness
- Tersedia PTW Working at High

- Diinstal oleh teknisi perancah -


- Perancah roboh
Tersedia metode kerja perancah

- Pekerja terpeleset dan tersandung - Gunakan APD lengkap


III PEKERJAAN ATAP PELINDUNG
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti peralatan
kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja


(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat fium - Tersedia exhuast - Gunakan
pengelasan APD lengkap

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada pekerja


akibat fium dan sinar las - Tersedia exhuast - Gunakan
APD lengkap

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji, paku,
tertusuk besi/terkena kawat besi dan tangan - Proyeksi benda tajam
terkena las) - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, tulangan - Pasang baricade
pembesian, papan bekisting dan peralatan kerja - Pasang rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
V PEMBANGUNAN RESERVOIR 200 M3 (GLASS STEEL TANK) lainnya
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS
yang muncul pada pekerjaan pengecoran - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu, cairan cat dan pengelasan - Tersedia MSDS
pipa - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji, paku,
tertusuk besi/terkena kawat besi dan tangan - Proyeksi benda tajam
terkena las) - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, tulangan - Pasang baricade
pembesian, papan bekisting dan peralatan kerja - Pasang rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
X PEKERJAAN BANGUNAN PANEL LISTRIK lainnya
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS
yang muncul pada pekerjaan pengecoran - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu, cairan cat dan pengelasan - Tersedia MSDS
pipa - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji, paku,
tertusuk besi/terkena kawat besi dan tangan - Proyeksi benda tajam
terkena las) - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, tulangan - Pasang baricade
pembesian, papan bekisting dan peralatan kerja - Pasang rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
XI PEKERJAAN RUMAH JAGA lainnya
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS
yang muncul pada pekerjaan pengecoran - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu, cairan cat dan pengelasan - Tersedia MSDS
pipa - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji, paku,
tertusuk besi/terkena kawat besi dan tangan - Proyeksi benda tajam
terkena las) - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, tulangan - Pasang baricade
pembesian, papan bekisting dan peralatan kerja - Pasang rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
XII PEKERJAAN SLUDGE DRYING BED lainnya
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS
yang muncul pada pekerjaan pengecoran - Gunakan APD lengkap seperti masker
XII PEKERJAAN SLUDGE DRYING BED

PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO


NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
K3

1 2 3 9
- Terjadi gangguan kesehatan mata pada
pekerja akibat debu, cairan cat dan pengelasan - Tersedia MSDS
pipa - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji, paku,
tertusuk besi/terkena kawat besi dan tangan - Proyeksi benda tajam
terkena las) - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, tulangan - Pasang baricade
pembesian, papan bekisting dan peralatan kerja - Pasang rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
XIII PEKERJAAN RUMAH OPERASI TYPE 45 M2 lainnya
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS
yang muncul pada pekerjaan pengecoran - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu, cairan cat dan pengelasan - Tersedia MSDS
pipa - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena palu, gergaji, paku,
tertusuk besi/terkena kawat besi dan tangan - Proyeksi benda tajam
terkena las) - Gunakan APD lengkap

- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti


material galian, material timbunan, tulangan - Pasang baricade
pembesian, papan bekisting dan peralatan kerja - Pasang rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
XIV PEKERJAAN RUMAH GENSET lainnya
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS
yang muncul pada pekerjaan pengecoran - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu, cairan cat dan pengelasan - Tersedia MSDS
pipa - Gunakan APD lengkap seperti masker

- Tergores/luka akibat terkena


- Gunakan APD lengkap
material/bahan sanitair

- Pasang baricade
- Tertimpa batu - Pasang rambu-rambu bahaya tertimpa
- Gunakan APD lengkap
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PERPIPAAN
XV
ANTAR BANGUNAN
- Pasang baricade
- Tangan dan kaki terkena batu - Pasang rambu-rambu bahaya tertimpa
- Gunakan APD lengkap

- Bersihkan area yang basah


- Terpeleset pada area basah dan licin
- Gunakan APD lengkap
- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade - Operator
memiliki SIO - Tersedia fleg
man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti
peralatan kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
XVI JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA POMBEWE rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

- Pekerja terkena panas dari alat kerja - Gunakan APD lengkap

- Pasang barikade - Pasang


- Pekerja tertabrak kendaraan rambu-rambu '- Pasang lampu
penerangan
- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap
- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade - Operator
memiliki SIO - Tersedia fleg
man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti
peralatan kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
XVII JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN DESA LORU rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

- Pekerja terkena panas dari alat kerja - Gunakan APD lengkap

- Pasang barikade - Pasang


- Pekerja tertabrak kendaraan rambu-rambu '- Pasang lampu
penerangan

- Tersedia handrill - Gunakan


- Pekerja jatuh dari ketinggian APD lengkap dan Full body harness
- Tersedia PTW Working at High

- Diinstal oleh teknisi perancah -


- Perancah roboh
Tersedia metode kerja perancah

- Pekerja terpeleset dan tersandung - Gunakan APD lengkap


XVIII PEKERJAAN TUGU KRAN
PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO
NO. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
K3

1 2 3 9
XVIII PEKERJAAN TUGU KRAN - Pekerja tertimpa benda jatuh seperti
peralatan kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun

- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja


(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
yang muncul pada pekerjaan plester dan Acian APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
APD lengkap seperti masker

- Pekerja terpeleset atau terjatuh - Gunakan APD lengkap


- Pekerja terluka (terkena alat berat) - Pasang baricade - Operator
memiliki SIO - Tersedia fleg
man
- Pekerja tertimpa benda jatuh seperti
peralatan kerja lainnya - Pasang baricade - Pasang
rambu-rambu bahaya tertima/tertimbun
XIX PEKERJAAN LANDSCAPING
- Terjadi gangguan kesehatan pada pekerja
(Iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
yang muncul pada pekerjaan plester dan Acian APD lengkap seperti masker

- Terjadi gangguan kesehatan mata pada


pekerja akibat debu - Tersedia MSDS - Gunakan
APD lengkap seperti masker
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 1 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

PROTOKOL NEW NORMAL

DAFTAR ISI
1. TUJUAN .................................................................................................................................................... 4
2. RUANG LINGKUP...................................................................................................................................... 4
3. DEFINISI DAN SINGKATAN ....................................................................................................................... 4
4. REFERENSI ................................................................................................................................................ 5
5. TANGGUNG JAWAB ................................................................................................................................. 5
6. URAIAN ..................................................................................................................................................... 6
6.1 Sturktur Tim Satgas Covid-19 PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA ....................................................... 6
6.2 Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja Saat Kembali Bekerja Pasca Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) ......................................................................................................................... 7
6.2.1 Protokol Kesehatan Pegawai/Pekerja dan Pihak Lainnya ........................................................ 7
6.2.2 Pengaturan Bekerja di Kantor/Workshop/Proyek .................................................................... 7
6.2.3 Fasilitas Standar di Lokasi Kerja ................................................................................................. 8
6.3 Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19 Dalam Kantor Pusat/Workshop/Proyek ........................ 8
6.3.1 Protokol Pengaturan Tempat Kerja ........................................................................................... 8
6.3.2 Protokol Penggunaan APD Selama Bekerja ............................................................................ 10
6.3.3 Protokol Penyediaan Makanan, Minuman dan Jajanan ......................................................... 11
6.3.4 Protokol Rapat .......................................................................................................................... 12
6.3.5 Protokol Pemeriksaan/Persetujuan Dokumen dan Inspeksi Pekerjaan ................................ 12
6.3.6 Protokol Penerimaan Tamu dan Pelayanan Lainnya .............................................................. 13
6.3.7 Protokol Penerimaan Surat atau Paket Barang ...................................................................... 13
6.3.8 Protokol Penerimaan Material/Peralatan ............................................................................... 13
6.3.9 Protokol Layanan Kebersihan .................................................................................................. 14
6.4 Protokol Saat Berangkat Ke Kantor/Workshop/Proyek ....................................................................... 16
6.4.1 Pastikan Anda dalam kondisi yang sehat (tidak demam atau pilek/batuk/nyeri
tenggorokan/sesak napas) sebelum bekerja. ............................................................................................ 16
6.4.2 WAJIB menggunakan masker saat keluar rumah. .................................................................. 16
6.4.3 Jaga jarak aman dengan orang lain minimal 1,5 meter. ........................................................ 16
6.4.4 Disarankan untuk menggunakan transportasi pribadi dengan tetap memperhatikan physically
distancing. Bila menggunakan transportasi umum, ikuti peraturan penggunaan transportasi yang
ditetapkan pemerintah. .............................................................................................................................. 16
6.4.5 Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda dan permukaan apapun.
16
6.4.6 Jangan menyentuh wajah sampai tangan benar-benar bersih. ............................................ 16
6.5 Protokol Saat Masuk Area Kantor/Workshop/Proyek ......................................................................... 16

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 2 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.5.1 Pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk. Jika suhu diatas 37,50 C atau tampak sakit (demam
atau pilek/batuk/nyeri tenggorokan/sesak nafas) LARANG masuk area kerja dan wajib lapor atasan
langsung, paramedik atau HSE. .................................................................................................................. 16
6.5.2 Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir di wastafel yang telah disediakan
minimal selama 20 detik. ............................................................................................................................ 16
6.5.3 Setiap barang bawaan (kecuali makanan) wajib didesinfeksi. ............................................... 16
6.5.4 Tidak membawa masuk helm, jaket dan barang yang tidak diperlukan ke dalam ruangan
kerja. 16
6.6 Protokol Pengaturan Mess Pegawai/Pekerja ....................................................................................... 17
6.6.1 Jumlah orang dalam satu ruang tidur disesuaikan dengan ukuran ruangan dan tingkatan
pegawai/pekerja di proyek. ........................................................................................................................ 17
6.6.2 Jarak antar tempat tidur minimal 100 cm. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk
mendapatkan jarak minimum tersebut, maka harus diberi sekat dengan ketinggian minimal 180 cm.17
6.6.3 Jika tanpa dinding penyekat, jarak tidur antar pekerja minimal 120 cm. ............................. 17
6.6.4 Tidak disarankan memakai ranjang susun lebih dari 2 susun. ............................................... 17
6.6.5 Setiap kamar harus dilengkapi dengan jendela dengan luasan jendela tidak kurang dari 10
persen dari luas lantai. Jendela dapat dibuka untuk ventilasi udara dan pencahayaan dan terdapat
jendela darurat atau angin-angin (bovenlight). ......................................................................................... 17
6.6.6 Halaman mess diatur supaya bersih, tertata rapi, tidak becek dan tidak ada genangan, serta
cukup luas untuk sirkulasi orang dan barang. ........................................................................................... 17
6.6.7 Saluran drainase harus dapat mengalirkan air buangan setiap saat sehingga tidak ada air
yang tergenang............................................................................................................................................ 17
6.6.8 Fasilitas cuci tangan atau wastafel dengan sabun harus tersedia di setiap mess. ............... 17
6.6.9 Perlu ditetapkan petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program 5R atau
housekeeping mess. .................................................................................................................................... 17
6.6.10 Perlu ditetapkan peraturan atau tata tertib penghuni mess dalam rangka untuk menjaga
keamanan, ketertiban dan implementasi program 5R. ............................................................................ 17
6.6.11 Perlu dilakukan tindakan untuk mencegah bersarangnya kutu, nyamuk, serangga, hewan
penggigit atau pengerat dan hama (fogging). ........................................................................................... 17
6.6.12 Dilakukan tindakan desinfeksi ruangan secara rutin. ............................................................. 17
6.6.13 Jika penghuni memiliki gejala atau terinfeksi penyakit menular segera melapor kepada
petugas Kesehatan setempat dan atau petugas K3. ................................................................................. 17
6.7 Protokol Saat Berada Di Dalam Lingkungan Kantor/Workshop/Proyek ............................................. 17
6.7.1 WAJIB menggunakan masker selama berada di dalam lingkungan kantor/proyek. ............ 17
6.7.2 Setiap saat jauhi kerumunan dan tetap jaga jarak aman dengan rekan kerja. ..................... 17
6.7.3 Wajib menjaga kebersihan diri dan menjaga Etika saat Batuk/Bersin. ................................. 17

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 3 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.7.4 Menggunakan finger print dengan protokol pencegahan Covid-19 (pemakaian hand sanitizer
sebelum dan sesudah absen). .................................................................................................................... 17
6.7.5 Biasakan tidak berjabat tangan. .............................................................................................. 17
6.7.6 Segala bentuk pembayaran akan dilakukan secara cashless. ................................................ 17
6.7.7 Optimalisasi sirkulasi dan sinar matahari masuk di dalam ruang kerja. ................................ 17
6.7.8 Upayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai bersama di area kerja,
gunakan hand sanitizer. .............................................................................................................................. 17
6.7.9 Batasi aktivitas dan interaksi pekerja hanya dilakukan di dalam Kawasan proyek. Tidak sering
keluar masuk area kerja. Usahakan membawa makanan sendiri. ........................................................... 17
6.7.10 Tidak berkerumunan dan WAJIB menjaga jarak dengan posisi saling membelakangi saat
menggunakan passanger hoist di proyek. ................................................................................................. 17
6.8 Protokol Penanggulangan Darurat Covid-19........................................................................................ 18
6.8.1 Pada Saat Pemeriksaan Suhu Tubuh Sebelum Memasuki Area Kerja ................................... 18
6.8.2 Karyawan Berstatus ODP atau PDP atau Pernah Kontak dengan Kasus Positif COVID-19 ... 19
6.8.3 Jika Karyawan Terkonfirmasi Positif COVID-19 ....................................................................... 20
20
7. LAMPIRAN .............................................................................................................................................. 20
7.1 Formulir mitigasi/self-assessment intip.in/formprotocolcovid19 ....................................................... 20
7.2 Formulir Surat Pernyataan Sehat.......................................................................................................... 20

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 4 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

1. TUJUAN
Mengatur standar bagaimana mengendalian penyebaran virus corona (COVID-19) pasca Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) dalam rangka pelaksanaan masa New Normal di lingkungan kantor, workshop dan
proyek.

2. RUANG LINGKUP
Dokumen ini berlaku di seluruh area kerja PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA, kantor, workshop dan
proyek.

3. DEFINISI DAN SINGKATAN


 Virus Corona : Jenis virus dari family Coronaviridae yang bias menginfeksi sistem
pernapasan baik manusia maupun hewan. Kendati demikian, virus ini
lebih banyak ditemukan pada hewan. Virus Corona pertama kali
teridentifikasi pada periode 1960-an. Diberi nama Corona oleh karena
struktur tubuhnya yang tampak menyerupai mahkota
 Jenis Virus Corona
a. Virus MERS-CoV : Virus penyebab penyakit Middle East Respiratory Syndrome, atau MERS)
b. Virus SARS-CoV : Virus penyebab penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS)
c. Virus Corona : Tipe Baru/2019-nCoV adalah virus protozoa corona baru yang ditemukan
dalam tubuh manusia pada tahun 2019, berasal dari Wuhan, Cina.
 Orang Dalam : adalah seseorang yang mengalami demam (>37,5 0 C) atau riwayat
Pemantauan (ODP) demam: atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/ batuk; dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran
klinis yang meyakinkan; dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala,
memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi local. Negara yang melaporkan transmisi local
menurut WHO dapat dilihat melalui situs
http://infeksiemerging.kemkes.go.id

b. memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi local di


Indonesia. Area transmisi local di Indonesia dapat dilihat melalui
situs http://infeksimerging.kemkes.go.id

 Pasien Dalam : adalah:


Pengawasan (PDP) / a. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu
Suspek demam (>37,50 C) atau riwayat demam; disertai salah satu
gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat; dan tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan; dan
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu
kriteria berikut:
- Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi lokal. Informasi dapat di akses pada
http://infeksiemerging.kemkes.go.id

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 5 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

- Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi local


di Indonesia. Informasi dapat di akses pada
http://infeksiemerging.kemkes.go.id
b. Seseorang dengan demam (>37,50 C) atau riwayat demam atau ISPA
dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19
c. Seseorang dengan ISPA berat/pneumonia berat di area transmisi
lokasi di Indonesia yang membutuhkan perawatan di rumah sakit
dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan
 Gejala COVID-19 : Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrate pneumonia luas di kedua paru
 Cara Penularan : Virus corona melalui droplets dapat menular dari hewan ke manusia
maupun antar manusia itu sendiri. Berikut adalah cara penularan
coronavirus yang paling umum:
a. Kontak langsung dengan penderita
b. Terpapar liur penderita (ciuman, batuk, bersin)
c. Menyentuh benda-benda yang terkontaminasi (Kasur, bantal, guling,
sofa, meja dan sebagainya)

 PSBB : Pembatasan Sosial Berskala Besar,


adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah
yang diduga terinfektsi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)

4. REFERENSI
4.1 Kebijakan, Sasaran, Target dan Program Kerja K3L
4.2 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan Pengendalian COVID-19 di Perkantoran dan Industri

5. TANGGUNG JAWAB
5.1 Direktur Utama
Memastikan bahwa dokumen ini disetujui & tersedia sumber daya yang memadai untuk pelatihan
komunikasi, pelaksanaan inspeksi, pemantauan, dan audit.
5.2 Management Respresentative
Memastikan bahwa dokumen ini dikomunikasikan dan dilakukan pelatihan kepada semua personel
yang bertanggung jawab dalam implementasi atau personel yang diharuskan memenuhi dokumen
ini.
5.3 HSE Koordinator

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 6 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

Melaksanakan inspeksi, audit, mengkaji dan melakukan observasi untuk memastikan implementasi
dokumen ini
5.4 Dokumen Kontrol
Memastikan bahwa dokumentasi yang terkait dengan pelaksanaan dokumen ini (inspeksi, tes, audit,
tinjauan, dan observasi) diisi dan didokumentasikan dengan baik dalam bentuk hard copy ataupun
soft copy
5.5 HR
5.5.1 Menyediakan sarana prasarana sumber daya pendukung
5.5.2 Menentukan penyusunan sarana prasarana sumber daya pendukung

6. URAIAN
6.1 Sturktur Tim Satgas Covid-19 PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA

Penanggung Jawab
Endang Seyorini Ir. Texin Sirait, MM Ir. Luhut Tunggul S

SATGAS
UTAMA
Ketua
Muryanto

Anggota Anggota Anggota Anggota


Slamet Ariyadi Yunus Sudrajat Tetty Situmeang I Nyoman S
Sandi Fahmi A Yasin Anang Tukas Y Agus Wahyono

Tugas, tanggung jawab dan kewenangan SATGAS COVID-19, antara lain:


a. Penanggung Jawab dan Ketua
- Memastikan pelaksanaan sosialisasi, edukasi, promosi teknik dan metode pencegahan
COVID-19
- Membuat kebijakan mengenai pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan proyek
- Membuat keputusan status kantor/workshop/proyek sebagai pengendalian penyebaran
virus corona di lingkungan PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA jika ditemukan personil
terdidentifikasi positif virus corona

b. Anggota
- Melakukan sosialisasi, edukasi, promosi teknik dan metode pencegahan COVID-19.
- Menjalankan seluruh protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19.
- Melakukan pemeriksaan potensi kepada semua orang dengan cara screening, yang terdiri
dari pemeriksaan suhu badan, pemeriksaan gejala visual, dan pemeriksaan indikasi
terhadap seluruh personil proyek disetiap area/zona.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 7 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

- Melakukan keputusan tindak lanjut jika ditemukan personil teridentifikasi terkena virus
corona (ODP)
- Melakukan koordinasi dengan Tim Krisis COVID-19, yakni tim HSE & MR
- Memastikan pengawalan terhadap tindak lanjut pada ODP untuk memastikan status ODP
dari RS Rujukan Pemerintah

6.2 Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja Saat Kembali Bekerja Pasca Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB)
6.2.1 Protokol Kesehatan Pegawai/Pekerja dan Pihak Lainnya
a. Pegawai/pekerja yang diijinkan masuk kerja setiap hari adalah seseorang yang tidak
memiliki riwayat penyakit kronis (kormobit) yang rentan terkena dampak Covid-19 dan
tidak berstatus OTG, ODP, PDP maupun positif Covid-19.
b. Pegawai dengan status OTG, ODP atau PDP diharuskan bekerja dari rumah (WFH) dan
melakukan karantina.
c. Proyek tidak diijinkan untuk merekrut pegawai atau pekerja dengan usia diatas 60 tahun
untuk pekerjaan di lapangan. Hal ini juga berlaku bagi para Subkontraktor. (Mengacu
pada PERGUB DKI No. 33 Tahun 2020 Pasal Ayat 2).
d. Pegawai atau pekerja baru dapat diijinkan untuk masuk kerja setelah menyerahkan hasil
pemeriksaan Kesehatan atau medical check-up yang menyatakan fit to work dengan
menunjukkan surat sehat atau hasil rapid test. Pegawai atau pekerja dengan yang
menunjukkan hasil reactive pada rapid test tidak diperkenankan masuk kerja dan harus
mengikuti prosedur penanganan Covid-19 yang telah ditetapkan.
e. Manajemen berkoordinasi untuk menerapkan protokol Kesehatan yang berlaku bagi
semua pegawai/pekerja.
f. Semua tamu yang berkunjung ke kantor/workshop harus dilakukan pemeriksaan
Kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh dan kuesioner riwayat perjalanan, gejala
Covid-19 yang dialami dan kontak pasien Covid-19.

6.2.2 Pengaturan Bekerja di Kantor/Workshop/Proyek


a. Kriteria Pegawai/Pekerja
1) Dalam kondisi sehat, mengacu pada catatan pemantauan pegawai/pekerja melalui
data screening suhu badan 14 hari terakhir.
2) Pegawai rekruitmen baru dalam kondisi sehat (fit to work) dinyatakan dengan hasil
pemeriksaan Kesehatan dan medical check-up dan melampirkan hasil rapid test.
Pegawai atau pekerja baru yang menunjukkan hasil reactive pada rapid test tidak
diperkenankan masuk kerja dan harus mengikuti prosedur penanganan Covid-19
yang telah ditetapkan.
3) Tidak termasuk kategori pegawai/pekerja yang rentan terhadap Covid-19 sesuai
penjelasan pada Sub-bagian 6.2.1.a pada Pedoman ini.

b. Perilaku Disiplin
1) Melakukan pembatasan jarak antara meja kerja sesuai ketentuan pada Bagian 6.3.1
Pedoman ini.
2) Menerapkan physical distancing pada setiap interaksi antara pegawai/pekerja.
3) Mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk lokasi kerja.
4) Menggunakan APD yang sesuai dengan lokasi dan jenis pekerjaan sepanjang waktu
sesuai ketentuan pada Bagian 6.3.2 Pedoman ini.
5) Membersihkan tangan dengan handsanitizer secara berkala.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 8 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6) Tidak megusap/menyentuh wajah sebelum mencuci tangan atau menggunakan


handsanitizer/handrub.
7) Tidak berbagi makanan dan minuman, pemakaian peralatan ibadah, peralatan
makan minum dan lain sebagainya.
c. Waktu Kerja
1) Seluruh pegawai/pekerja yang bekerja di kantor/proyek diwajibkan datang tepat
waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

6.2.3 Fasilitas Standar di Lokasi Kerja


a. Penyediaan ruang klinik Kesehatan/P3K di basecamp proyek yang dilengkapi dengan
sarana Kesehatan, seperti tabung oksigen, thermoscan, pengukur tekanan darah, obat-
obatan dan petugas medis.
b. Ruang isolasi dengan negative pressure atau ventilasi yang cukup untuk pegawai/pekerja
yang ditemukan dalam kondisi darurat (mengalami gejala Covid-19).
c. Kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat untuk Emergency Covid-19.
d. Penyediaan fasilitas pencuci tangan (air, sabun, handsanitizer), tissue, masker.
e. Petugas pelaksana desinfeksi beserta bahan dan peralatannya.
f. Alat pelindung diri (APD) sesuai ketentuan pada Bagian 6.3.2 Pedoman ini.
g. Penyediaan vitamin dan nutrisi tambahan.

6.3 Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19 Dalam Kantor Pusat/Workshop/Proyek


6.3.1 Protokol Pengaturan Tempat Kerja
a. Pengaturan Tempat Kerja di Kantor/Workshop
1) Ruang Kerja/Ruang Rapat
- Melakukan pembatasan jarak tempat duduk antar pegawai minimal 1 meter.
- Setiap ruang rapat harus diberi tanda peringatan maksimal orang yang berada
di dalamnya.
- Menyediakan handsanitizer/hand rub.
- Menyediakan tissue alkohol untuk setiap alat minum/makan di ruang rapat.
- Meniadakan persediaan makanan/minuman saat rapat.
- Mewajibkan penggunaan APD untuk seluruh pegawai di ruang kerja/rapat.
- Melakukan kegiatan pembersihan dan desinfeksi secara rutin sesuai ketentuan
pada Bagian 6.3.9 Pedoman ini.
- Melaksanakan 5R dan K3 Lingkungan Kerja
2) Ruang Tunggu Tamu, Kurir dan Kasir
- Melakukan pembatasan jarak antar tempat duduk minimal 1 meter atau
mengosongkan tempat duduk yang bersebelahan.
- Melakukan pembatasan jarak antar antrian pemeriksaan dan antrian layanan.
- Melakukan pembatasan jumlah orang yang berada di dalam ruangan.
- Menyediakan handsanitizer/hand rub.
- Melakukan kegiatan pembersihan dan desinfeksi secara rutin sesuai ketentuan
pada Bagian 6.3.9 Pedoman ini.
- Melaksanakan 5R dan K3 Lingkungan Kerja.
b. Pengaturan Tempat Kerja di Area Proyek
1) Lokasi Pekerjaan Konstruksi
- Melakukan pengaturan jarak antar pekerja dalam melaksanakan aktivitas di
lapangan minimal 1 meter.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 9 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

- Menyediakan tempat cuci tangan (air mengalir, sabun, handsanitizer) di setiap


titik lokasi kerja (zona, posko, dll), gudang, workshop, mess dan lain lain.
- Melakukan kegiatan pembersihan dan desinfeksi secara rutin di lingkungan
proyek, basecamp dan mess 2 hari sekali atau sesuai kondisi keparahan dan
dilaksanakan diluar jam kerja.
- Melaksanakan 5R dan K3 Lingkungan Kerja
2) Passanger Hoist (PH)
- Melakukan pembatasan jumlah orang yang berada di dalam PH dengan
memberikan tanda peringatan dan memberikan jarak antar penumpang PH
minimal 1 meter.
- Menyediakan handsanitizer/hand rub.
- Melakukan kegiatan pembersihan dan desinfeksi secara rutin sesuai ketentuan
pada Bagian 6.3.9 Pedoman ini.
c. Pengaturan Tempat Kerja di Tempat Lainnya
1) Masjid/Musholla
- Melakukan pembatasan jarak antar jamaah minimal 1 meter.
- Menyediakan sabun cuci tangan di setiap tempat wudhu dan toilet.
- Mewajibkan penggunaan APD untuk setiap orang yang berada di
Masjid/Musholla.
- Tidak menggelar karpet atau menyediakan fasilitas sajadah.
- Membawa peralatan sholat secara mandiri.
- Melakukan kegiatan pembersihan dan desinfeksi secara rutin sesuai ketentuan
pada Bagian 6.3.9 Pedoman ini.
2) Kantin dan Dapur
- Melakukan pembatasan jarak antar tempat duduk minimal 1 meter atau dengan
memberi sekat antar tempat duduk di kantin.
- Melakukan pembatasan jumlah orang yang berada di dalam kantin dan dapur
dengan memberikan tanda peringatan.
- Petugas Dapur yang membeli bahan makanan (sayuran, bahan makanan mentah
dll) dari Pasar Tradisional wajib membersihkan diri (mandi dan berganti pakaian
bersih) sebelum memasuki area Dapur.
- Seluruh bahan makanan (sayuran, bahan makanan mentah dll) yang dibeli dari
Pasar Tradisional wajib dibersihkan/dicuci terlebih dahulu sebelum proses
dimasak.
- Menyediakan tempat cuci tangan (air mengalir, sabun, handsanitizer) dilengkapi
dengan alat pengering atau tissue.
- Menyediakan tempat sampah yang cukup, minimal dua (2) buah dengan
keadaan tertutup dan mudah dibersihkan.
- Tidak menyediakan lap makan kain.
- Penyajian makanan dan minuman dilakukan dalam kemasan dengan alat makan
sekali pakai atau peralatan makan minum pribadi.
- Mewajibkan penggunaan APD bagi penyaji makanan berupa masker, sarung
tangan sekali pakai, celemek/apron, face shield dan tudung kepala.
Melakukan kegiatan pembersihan di ruang kantin dan desinfeksi secara rutin sesuai
ketentuan pada Bagian 6.3.9 Pedoman ini.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 10 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.3.2 Protokol Penggunaan APD Selama Bekerja


Pekerja/petugas/pegawai memiliki potensi terpapar Covid-19 yang berbeda bergantung
pada peran, fungsi dan lokasinya. Berdasarkan occupational risk pyramid OSHA, pekerjaan
dengan risiko paparan terbagi menjadi very high (sangat tinggi), high (tinggi), medium
(sedang) dan lower (rendah).

Berdasarkan risikonya, penggunaan APD pegawai dan pekerja ditetapkan sebagain berikut:

Tipe Pegawai/ Pekerja Aktivitas Risiko APD Wajib Minimum


Paramedis Pemeriksaan Sangat Tinggi  Face shield
Kesehatan,  Coverall
pengambilan sampel  Sarung Tangan latex,
rapid test, evakuasi PVC/PU
pegawai/pekerja  Masker Bedah atau N95
 Pelindung Mata
 Penutup Kepala
 Sepatu Pelindung
Petugas P3K, Petugas Membantu evakuasi Tinggi  Face shield
pendukung layanan pegawai/pekerja  Coverall
medis, sopir ambulans  Sarung tangan latex,
PVC/PU
 Masker Bedah atau N95
 Penutup Kepala
Petugas Security Pemeriksaan dan Medium  Face shield
penerimaan pegawai,  Sarung Tangan
pekerja, tamu, paket,  Masker bedah atau
surat dll masker kain
Petugas Gudang, Pemeriksaan, Medium  Face shield
penerima material penerimaan,  Sarung Tangan (tipe
penyusunan dan disesuaikan dengan
pendistribusian jenis material)
material  Masker kain
 Helm
 Sepatu Safety
 Rompi

Pekerja lapangan (Site Pekerjaan konstruksi Medium s/d  Face shield


Manager, Site Engineer, di lapangan Sangat Tinggi  Sarung Tangan (tipe
Supervisor, HSE, QC, disesuaikan dengan
Mandor, Tukang, jenis pekerjaan)
Pembantu Tukang,  Masker kain
Operator, dll) atau  Helm
pegawai yang ditugaskan  Sepatu Safety
ke lapangan  Rompi
 APD lain sesuai jenis
dan risiko pekerjaan

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 11 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

Pegawai kantor Kegiatan perkantoran Rendah  Masker kain


secara umum
Pegawai kantor (Kasir) Kegiatan kasir Medium  Face shiled
keuangan  Sarung Tangan
 Masker kain

Petugas Kantin/Dapur Penyajian Makanan Medium  Face shield


 Masker bedah/kain
 Sarung Tangan latex,
PVC, nitrile atau PU
 Celemek/Apron
 Penutup Kepala
Petugas Kebersihan General cleaning Rendah  Face shield
(indoor), desinfeksi  Masker kain
permukaan  Sarung tangan latex
Petugas desinfeksi Desinfeksi Medium  Face shield
ruangan/fogging ruangan/fogging  Sarung Tangan latex
 Masker Bedah atau N95
 Helm proyek
 Sepatu boot
 Kaca mata
 Coverall atau Apron
Sopir Mengemudi Medium  Sarung tangan kain
kendaraan  Masker bedah atau kain
Tamu Berinteraksi dengan Medium  Masker Kain
pegawai  APD lain (kacamata,
helm, rompi, sepatu)
untuk yang ke lokasi
proyek

Perusahaan mewajibkan semua pegawai, pekerja dan tamu selalu memakai APD selama
berada di lokasi kerja Perusahaan. Selama masa pandemic Covid-19, Perusahaan melarang
penggunaan APD secara bergantian atau saling tukar antar sesama pegawai, pekerja maupun
tamu. Pegawai dan pekerja wajib menggunakan APD masing-masing dan merawat APD
pribadinya agar tetap layak digunakan.

Untuk keperluan tamu, Perusahaan selalu menyediakan APD dalam kondisi bersih dan
higienis. APD yang habis dipakai oleh tamu seperti helm, sepatu safety dan face shield harus
dipisahkan dalam wadah khusus dan dilakukan pencucian oleh petugas khusus dengan
menggunakan bahas desinfektan.

6.3.3 Protokol Penyediaan Makanan, Minuman dan Jajanan


a. Persyaratan Kesehatan Tukang Masak dan Penyaji Makanan/Minuman
1) Telah mendapatkan pelatihan tentang kebersihan dan Kesehatan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan makan bagi tenaga kerja.
2) Melakukan pemeriksaan Kesehatan badan.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 12 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

3) Tidak boleh melayani makanan selama menderita suatu penyakit sampai dinyatakan
sehat kembali oleh dokter yang dapat dibuktikan dengan surat keterangan sehat.
4) Tidak boleh melayani makanan bagi petugas kesehatan yang memiliki riwayat
kontak dengan penderita/terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari kebelakang.
5) Mewajibkan penggunaan APD bagi petugas tukang masak dan penyaji sesuai
ketentuan pada Bagian 6.3.2 Pedoman ini.
b. Penyajian Makanan dan Jajanan
1) Selama masa pandemic Covid-19, penyajian makanan dan jajanan sangat
disarankan dengan menggunakan kemasan atau kotak makanan atau peralatan
makan yang terjamin steril.
2) Apabila kondisi kantin atau ruang makan tidak memungkinkan diterapkan physical
distancing, penyajian makanan dapat dilakukan dengan mengantarkannya ke meja
kerja masing-masing pegawai.

6.3.4 Protokol Rapat


a. Rapat Teleconference
1) Kegiatan rapat secara teleconference dapat dilakukan dengan menggunakan
aplikasi yang telah direkomendasikan aman.
2) Dalam penggunaan aplikasi teleconference tidak diperkenankan menyebarkan atau
memberikan informasi mengenai password, username dan data diri lainnya kepada
pihak lain yang tidak diundang atau tanpa seijin pemimpin rapat.
3) Jika diperllukan, rapat teleconference dapat direkam (record) untuk kebutuhan
administratif internal.
b. Rapat dengan Tatap Muka
1) Apabila tidak memungkinkan melaksanakan rapat dengan melalui teleconference,
rapat dapat dilakukan secara tatap muka dengan terlebih dahulu mengajukan
jadwal rapat kepada petugas pengelola ruang rapat (General Affair).
2) Tidak diperbolehkan melakukan interaksi dengan jarak kurang dari 1 meter.
3) Tidak diperbolehkan berbagi penggunaan alat minum/makan.
4) Tidak diperbolehkan berbagi air minum/makanan ringan.
5) Membersihkan tangan dengan handsanitizer yang telah disediakan sebelum
mengamil air minum atau makanan.
6) Peserta rapat wajib menggunakan APD sesuai ketentuan pada Bagian 6.3.2
Pedoman ini.
7) Pelaksanaan rapat tatap muka dilakukan sesingkat mungkin dan diusahakan dapat
selesai dalam waktu dua jam, kecuali ada urgensi yang harus dilaksanakan lebih dari
2 jam.

6.3.5 Protokol Pemeriksaan/Persetujuan Dokumen dan Inspeksi Pekerjaan


a. Pembatasan dan persetujuan dokumen (shop drawing, laporan inspeksi, laporan
kemajuan pekerjaan dll) yang tidak dapat dilakukan atau tidak disetujui untuk dilakukan
secara digital, dilakukan secara tatap muka harus memperhatikan penerapan physical
distancing, mengenakan APD (minimal masker), serta penggunaan alat tulis secara
sendiri-sendiri (tidak bergantian).
b. Kegiatan inspeksi pekerjaan yang tidak dapat dilakukan atau tidak disetujui untuk
dilakukan secara digital, dilakukan secara langsung di lapangan harus memperhatikan
penerapan physical distancing dan mengenakan APD sesuai ketentuan pada Bagian 6.3.2
Pedoman ini.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 13 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.3.6 Protokol Penerimaan Tamu dan Pelayanan Lainnya


a. Sedapat mungkin pertemuan dengan pihak luar perusahaan dilakukan secara daring
melalui teleconference. Apabila tidak memungkinkan dilakukan secara daring harus
membuat janji terlebih dahulu dan memastikan kondisi tamu yang akan berkunjung
dalam keadaan sehat (menunjukkan surat sehat atau hasil rapid test) sebagai bukti bahwa
yang bersangkutan bukan OTG, ODP, PDP atau positif Covid-19.
b. Tamu yang masuk lokasi perusahaan (kantor, proyek atau workshop) wajib diperiksa
sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19 di tempat kerja, seperti pengukuran suhu
badan dan cuci tangan.
c. Jika suhu tubuh > 37,50 C, tamu tidak diizinkan masuk ke lokasi perusahaan.
d. Tamu wajib menggunakan APD sesuai ketentuan yang telah ditetapkan di lokasi kerja.
e. Menerapkan physical distancing saat mengantar dan atau menemui tamu (tidak berjabat
tangan dan menjaga jarak fisik).
f. Meminimalkan jumlah orang yang berada di dalam ruangan sesuai kapasitas ruangan.
Penentuan kapasitas ruangan didasarkan pada pengaturan jarak minimal antar tempat
duduk.
g. Alat yang dipakai di dalam ruangan sebisa mungkin adalah alat milik pribadi.
h. Selalu membersihkan ruangan dengan desinfektan, sebelum dan setelah dilakukan
pertemuan (terutama bagian-bagian yang sering dipegang).

6.3.7 Protokol Penerimaan Surat atau Paket Barang


a. Sedapat mungkin surat dikirimkan melalui email.
b. Petugas yang melakukan kegiatan penerimaan surat atau paket barang menggunakan
APD (minimal masker dan sarung tangan).
c. Melakukan prosedur pencegahan Covid-19 kepada pengantar/kurir seperti pengecekan
suhu badan, cuci tangan dll.
d. Melakukan pendataan surat atau paket barang seperti informasi pengirim, tanggal
pengiriman dan asal barang. Kegiatan ini diakukan di dalam lokasi pembatasan yang
telah ditentukan.
e. Melakukan pengelapan menggunakan sanitizer (> 62% alcohol) terhadap permukaan
paket barang atau surat.
f. Melakukan identikasi surat atau paket barang yang telah melalui proses pencegahan
Covid-19 dengan tagging atau label/security pass.
g. Melakukan distribusi surat atau paket barang kepada penerima.

6.3.8 Protokol Penerimaan Material/Peralatan


a. Petugas yang melakukan kegiatan penerimaan barang menggunakan APD sesuai dengan
ketentuan pada Bagian 6.3.2 Pedoman ini.
b. Melakukan prosedur pencegahan Covid-19 kepada Sopir/Pengantar/Kurir seperti
pengecekan suhu badan, cuci tangan dan lain-lain.
c. Melakukan desinfeksi terhadap kendaraan pengantar sebelum masuk ke lokasi
penurunan oleh Security.
d. Melakukan pendataan material/peralatan seperti informasi pengirim, tanggal
pengiriman, penerima dan asal barang. Kegiatan ini dilakukan di dalam lokasi
pembatasan yang telah ditentukan.
e. Memberikan tagging atau label/security pass sebagai identifikasi barang telah melalui
proses pencegahan Covid-19.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 14 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

f. Materil/peralatan disimpan dan ditata sesuai kaidah 5R dan petunjuk penyimpanan


barang.

6.3.9 Protokol Layanan Kebersihan


a. Jadwal/Frekuensi Desinfeksi
Kegiatan desinfeksi permukaan dilaksanakan dengan jadwal dan frekuensi sesuai
dengan objeknya sebagai berikut:
Meja kursi dan peralatan kerja kantor Sebelum dan sesudah jam kerja
Meja kursi ruang rapat Sebelum dan sesudah pelaksanaan rapat
Tempat duduk ruang tamu, ruang tunggu dan Sebelum dan sesudah jam kerja; sehabis
ruang komunal dipakai duduk
Pegangan pada pintu loby, ruang kerja, ruang Setiap dua (2) jam
rapat, toilet
Lantai masjid/musholla yang aktif digunakan Satu (1) jam sebelum pelaksanaan sholat
jamaah

b. Pelaksanaan Desinfeksi
Pelaksanaan desinfeksi dapat dilakukan secara mandiri atau menggunakan vendor yang
berkompeten. Pelaksanaan desinfeksi secara mandiri dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1) Desinfeksi Permukaan
- Cuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri (face shield, masker, sarung
tangan, coverall atau apron).
- Siapkan larutan/cairan desinfekstan.
- Desinfeksi permukaan memiliki sasaran:
 Desinfeksi lingkungan permukaan datar seperti lantai, dinding, meja, kursi,
lemari, perabot rumah tangga.
 Desinfeksi benda yang paling sering bersentuhan dengan tangan seperti
pegangan tangga, gagang pintu, gagang telepon, alat fotocopy, printer,
workstation, peralatan dapur dan makan, toilet dan wastafel.
 Desinfeksi ventilasi buatan seperti air conditioner, air sterilization, air
purifier, AC sentral.
- Khusus untuk karpet, permadani, dan tirai cuci terlebih dahulu hilangkan
kotoran yang menempel dengan menggunakan air hangat dan sabun.
- Langkah membersihkan dan mendesinfeksi pakaian, handuk, dan linen lainnya:
 Jangan mengaduk cucian kotor, bertujuan untuk mengurangi kemungkinan
penyebaran virus melalui udara.
 Cuci dengan air hangat dan sabun.
 Bersihkan dan desinfeksi keranjang atau tas pakaian sesuai dengan panduan
desinfeksi untuk permukaan.
- Proses deinfeksi:
 Persiapkan tisu, kain microfiber (MOP) dan botol sprayer.
 Persiapkan cairan desinfeksi yang akan digunakan sesuai dengan takaran
yang telah ditetapkan.
 Jika menggunakan kain microfiber (MOP), rendam kain microfiber (MOP) ke
dalam air yang telah berisi cairan desinfektan. Lakukan pengelapan pada
lingkungan permukaan datar dan biarkan tetap basah selama 10 menit.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 15 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

 Jika menggunakan botol sprayer, isi botol dengan cairan desinfektan yang
telah diencerkan. Ambil 2 lembar tisu dan dilipatkan 2 atau 4. Semprotkan
cairan desinfektan pada tisu dan lakukan pengelapan zig-zag atau memutar
dari tengah keluar.
 Untuk desinfeksi ventilasi buatan, sebelum dinyalakan lakukan
penyemprotan pada evaporator, blower dan enyaring udara (filter) dengan
botol sprayer yang telah berisi cairan desinfektan. Dinaljutkan dengan
desinfeksi pada permukaan chasing indoor AC. Pada AC sentral dilakukan
desinfeksi permukaan pada mounted dan kisi-kisi exhaust dan tidak perlu
dibilas.
 Untuk desinfeksi peralatan pribadi pekerja dapat menggunakan cairan
desinfeksi personal pada saat sebelum digunakan untuk bekerja.
 Lepaskan APD dan cuci tangan.
(Sumber: Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan tentang Protokol
PEnanganan Covid-19 dikutip dari Infeksiemerging.kemker.go.id pada tanggal
17 Maret 2020)
2) Desinfeksi Udara
- Desinfeksi udara adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan
mikroorganisme ke tingkat bahaya lebih rendah pada udara yang terindikasi
kontaminasi oleh mikroorganisme.
- Desinfeksi udara memiliki sasaran ruangan yang terindikasi kontaminasi oleh
mikroorganisme.
- Jenis desinfeksi yang dapat digunakan adalah hydrogen peroksida dan
menggunakan alat semprot.
- Proses desinfeksi adalah sebagai berikut:
 Gunakan APD seperti sarung tangan dan masker sekali pakai saat melakukan
desinfeksi. Sarung tangan harus dibuang setiap selesai pembersihan jika
sarung tangan dapat digunakan Kembali, sarung tangan tersebut harus
digunakan khusus untuk memberishkan dan mendesinfeksi permukaan
terindikasi kontaminasi dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
 Persiapan alat semprot telah berisi cairan hydrogen peroksida.
 Atur konsentrasi desinfektan sesuai dengan luas ruangan dan waktu
pemaparan maksimal 30 menit. Ikuti petunjuk yang diberikan pada brosur
bahan desinfeksi.
 Pastikan tidak ada orang dan makanan/minuman terbuka sebelum
melakukan desinfeksi udara ini.
 Ruangan dapat digunakan Kembali setelah 60 menit.
 Lepaskan APD dan lanjutkan dengan cuci tangan pakai sabun.
 Frekuensi desinfeksi ini dilaksanakan 2 (dua) hari sekali atau sesuai kondisi
keparahan dan dilaksanakan diluar jam kerja.
3) Desinfeksi Personal
- Disinfeksi personal dilakukan terhadap pegawai, pekerja dan tamu yang akan
memasuki area kantor/basecamp dan area kerja proyek.
- Desinfeksi personal di area kantor/basecamp dilakukan menggunakan
desinfection chamber, yaitu penyemprotan desinfeksi ke tubuh personil dengan
memasuki kotak/chamber dan disemprot selama 10 detik.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 16 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

- Sedangkan desinfeksi personal di area kerja proyek dilakukan menggunakan


sprayer manual, yaitu penyemprotan desinfeksi ke tubuh pesonil dengan
menyemprotkan cairan desinfektan secara manual.
c. Material Safety Data Sheet (MSDS)
Bahan desinfektan yang digunakan harus dilengkapi dengan MSDS dari produsen
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh petugas pengguna. Jika MSDS tersedia dalam
Bahasa asing, perlu disiapkan petunjuk pemakaian, petunjuk keselamatan dan
pencegahan bahaya dalam Bahasa Indonesia yang mudah dipahami petugas.

6.4 Protokol Saat Berangkat Ke Kantor/Workshop/Proyek


6.4.1 Pastikan Anda dalam kondisi yang sehat (tidak demam atau pilek/batuk/nyeri
tenggorokan/sesak napas) sebelum bekerja.
6.4.2 WAJIB menggunakan masker saat keluar rumah.
6.4.3 Jaga jarak aman dengan orang lain minimal 1,5 meter.
6.4.4 Disarankan untuk menggunakan transportasi pribadi dengan tetap memperhatikan
physically distancing. Bila menggunakan transportasi umum, ikuti peraturan penggunaan
transportasi yang ditetapkan pemerintah.
6.4.5 Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda dan permukaan apapun.
6.4.6 Jangan menyentuh wajah sampai tangan benar-benar bersih.

6.5 Protokol Saat Masuk Area Kantor/Workshop/Proyek


6.5.1 Pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk. Jika suhu diatas 37,50 C atau tampak sakit (demam
atau pilek/batuk/nyeri tenggorokan/sesak nafas) LARANG masuk area kerja dan wajib lapor
atasan langsung, paramedik atau HSE.
6.5.2 Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir di wastafel yang telah disediakan
minimal selama 20 detik.

6.5.3 Setiap barang bawaan (kecuali makanan) wajib didesinfeksi.


6.5.4 Tidak membawa masuk helm, jaket dan barang yang tidak diperlukan ke dalam ruangan
kerja.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 17 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.6 Protokol Pengaturan Mess Pegawai/Pekerja


6.6.1 Jumlah orang dalam satu ruang tidur disesuaikan dengan ukuran ruangan dan tingkatan
pegawai/pekerja di proyek.
6.6.2 Jarak antar tempat tidur minimal 100 cm. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk
mendapatkan jarak minimum tersebut, maka harus diberi sekat dengan ketinggian minimal
180 cm.
6.6.3 Jika tanpa dinding penyekat, jarak tidur antar pekerja minimal 120 cm.
6.6.4 Tidak disarankan memakai ranjang susun lebih dari 2 susun.
6.6.5 Setiap kamar harus dilengkapi dengan jendela dengan luasan jendela tidak kurang dari 10
persen dari luas lantai. Jendela dapat dibuka untuk ventilasi udara dan pencahayaan dan
terdapat jendela darurat atau angin-angin (bovenlight).
6.6.6 Halaman mess diatur supaya bersih, tertata rapi, tidak becek dan tidak ada genangan, serta
cukup luas untuk sirkulasi orang dan barang.
6.6.7 Saluran drainase harus dapat mengalirkan air buangan setiap saat sehingga tidak ada air yang
tergenang.
6.6.8 Fasilitas cuci tangan atau wastafel dengan sabun harus tersedia di setiap mess.
6.6.9 Perlu ditetapkan petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program 5R atau
housekeeping mess.
6.6.10 Perlu ditetapkan peraturan atau tata tertib penghuni mess dalam rangka untuk menjaga
keamanan, ketertiban dan implementasi program 5R.
6.6.11 Perlu dilakukan tindakan untuk mencegah bersarangnya kutu, nyamuk, serangga, hewan
penggigit atau pengerat dan hama (fogging).
6.6.12 Dilakukan tindakan desinfeksi ruangan secara rutin.
6.6.13 Jika penghuni memiliki gejala atau terinfeksi penyakit menular segera melapor kepada
petugas Kesehatan setempat dan atau petugas K3.

6.7 Protokol Saat Berada Di Dalam Lingkungan Kantor/Workshop/Proyek

6.7.1 WAJIB menggunakan masker selama berada di dalam lingkungan kantor/proyek.


6.7.2 Setiap saat jauhi kerumunan dan tetap jaga jarak aman dengan rekan kerja.
6.7.3 Wajib menjaga kebersihan diri dan menjaga Etika saat Batuk/Bersin.
6.7.4 Menggunakan finger print dengan protokol pencegahan Covid-19 (pemakaian hand sanitizer
sebelum dan sesudah absen).
6.7.5 Biasakan tidak berjabat tangan.
6.7.6 Segala bentuk pembayaran akan dilakukan secara cashless.
6.7.7 Optimalisasi sirkulasi dan sinar matahari masuk di dalam ruang kerja.
6.7.8 Upayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai bersama di area kerja,
gunakan hand sanitizer.

6.7.9 Batasi aktivitas dan interaksi pekerja hanya dilakukan di dalam Kawasan proyek. Tidak sering
keluar masuk area kerja. Usahakan membawa makanan sendiri.
6.7.10 Tidak berkerumunan dan WAJIB menjaga jarak dengan posisi saling membelakangi saat
menggunakan passanger hoist di proyek.

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 18 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.8 Protokol Penanggulangan Darurat Covid-19


(JIKA DITEMUKAN PEGAWAI/PEKERA YANG POSITIF COVID-19)
6.8.1 Pada Saat Pemeriksaan Suhu Tubuh Sebelum Memasuki Area Kerja

Pengukuran Suhu Tubuh sebelum


Memasuki Lokasi Kerja

Pengukuran Suhu Tubuh > 37,50 C Pengukuran Suhu Tubuh ≤ 37,50 C


(diulang 2x dengan tenggat 5 menit) (diulang 2x dengan tenggat 5 menit)
dengan atau tanpa gejala infeksi saluran dengan atau tanpa gejala infeksi saluran
pernapasan pernapasan

Diistirahatkan di Klinik Kantor Untuk Karyawan/Pengungjung


Pusat/Worskshop

Pemeriksaan suhu badan ulang dan tensi Pengisian self-assessment untuk


atau tekanan darah oleh petugas mengetahui riwayat kontak dengan
ODP/PDP/terinfeksi positif Covid-19 atau
berpergian ke kerumunan/keramaian

Pengisian Self Assessment

Riwayat kontak dengan Tidak Ya


ODP/PDP/terinfeksi positif Covid-19 atau
berpergian ke kerumunan/keramaian

Untuk
Diperkenankan Karyawan/Pengunjung
masuk dan layak
untuk bekerja
Tidak Ya
Diminta untuk
menggunakan APD selama
di lingkungan tempat kerja

Dibawa ke Klinik/RS untuk Dilakukan pemeriksaan


pemeriksaan dokter dan dengan rapid test ke RS
mendapatkan pengoratan terdekat
sesuai sakit yang diderita

Non Reaktif Reaktif

Sebelum Kembali bekerja


Mengikuti tahapan pada
Bagian 6.8.2 Pedoman ini
Mendapat surat
keterangan dari dokter

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 19 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.8.2 Karyawan Berstatus ODP atau PDP atau Pernah Kontak dengan Kasus Positif COVID-19

Karyawan A (ODP, PDP, atau pernah kontak erat dengan kasus positif COVID-19)

- Menghubungi atasan langsung dan HSE


- HSE melaporkan ke MR
- Hse melakukan penelusuran karyawan lain yang kontak dengan karyawan A selama 14 hari
kebelakang
- Karyawan A melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari dan mengisi formulir
pemantauan COVID-19

Apakah hasil pemeriksaan orang terduga terinfeksi COVID-19?

TIDAK YA

- Karantina karyawan A berakhir - Karyawan A melanjutkan karantina pribadi


- HSE mengakhiri penelusuran kontak selama 14 hari dan melanjutkan pengisian
karyawan A dengan karyawan lain formulir pemantauan COVID-19
- HSE melakukan pemantauan dan
berkoordinasi dengan MR
- Penelusuran kontak karyawan A dengan
karyawan lain berlanjut

TIDAK ADA GEJALA


Pemantauan Gejala selama 14 hari sejak
HSE berkoordinasi dengan MR untuk hari terakhir kontak
penilaian Status Kembali Bekerja Karyawan

ADA GEJALA

- Karyawan A melapor ke HSE


- HSE dan dokter perusahaan melakukan
pemantauan ketat pada karyawan A
- Karyawan A melakukan pemeriksaan ke
Rumah Sakit Rujukan terdekat
NEGATIF
HSE berkoordinasi dengan MR untuk
penilaian Status Kembali Bekerja Karyawan
POSITIF
Ikuti Alur Penanganan Karyawan yang
Terkonfirmasi Teinfeksi COVID-19

Paraf
Revisi Ke 00
Nomor Dokumen IK-4470-07 Tanggal Revisi 00
Tanggal berlaku 5 Oktober 2020 Halaman 20 Dari 20

INSTRUKSI PROTOKOL NEW NORMAL

6.8.3 Jika Karyawan Terkonfirmasi Positif COVID-19

Karyawan yang Terkonfirmasi Terinfeksi COVID-19

- Menghubungi atasan langsung dan HSE


- HSE melaporkan ke MR

HSE Lapor Ke Manajemen


HSE dibantu MR melakukan
penelusuran kontak karyawan yang
terinfeksi dengan karyawan lain dalam
- Manajemen memutuskan untuk stop 14 hari kebelakang
kegiatan di lokasi karyawan
terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut
bekerja
- Lokasi bekerja dari karyawan positif
Covid-19 diliburkan dalam 14 hari untuk
dilakukan sterilisasi seluruh area kerja
dan peralatan kerja

Karyawan Lain Karyawan Positif Covid-19

Seluruh karyawan yang Karyawan pulang dari rumah


mempunyai riwayat kontak sakit dan masa karantina
langsung dengan karyawan
Melakukan sterilisasi seluruh area kerja pasca pengobatan telah
terkonfirmasi positif Covid-19
dan peralatan kerja selama 14 hari tersebut langsung melakukan berakhir
berturut-turut untuk memastikan bahwa rapid test ke RS terdekat (Disertai surat keterangan
seluruh area kerja dan peralatan kerja bebas COVID-19)
sudah bebas bakteri dan virus penyebab
penyakit.

HSE berkoordinasi dengan


MR untuk penilaian Status
Area kerja dinyatakan steril dari seluruh Non Reaktif Reaktif Kembali Bekerja Karyawan
bakteri dan virus penyebab penyakit

Dinyatakan Mengikuti
sehat dan laik tahapan pada HSE dan MR memberikan
Area kerja dinyatakan steril dari seluruh Kembali bekerja Bagian 6.8.2 rekomendasi status laik
bakteri dan virus penyebab penyakit Pedoman ini kerja

7. LAMPIRAN
7.1 Formulir mitigasi/self-assessment intip.in/formprotocolcovid19
7.2 Formulir Surat Pernyataan Sehat

Paraf
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
APD

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-01


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
APD SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-01 - R-0
APD SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 5

7. REKAMAN ................................................................................................................. 5

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 5

PEI-P-P2K3-SMK3-01 - R-0
APD SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan mengenai pedoman dalam pengadaan, distribusi, dan
pengendalian Alat Pelindung Diri (APD) kepada seluruh pekerja dan memberikan informasi
hak dan kewajiban seluruh pekerja tentang APD.

2. REFERENSI

 SMK3 PP No. 50 Tahun 2012 klausul 1.2 dan 1.4.

 ISO 45001 : 2018 Klausul 6.1.2

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk seluruh Alat Pelindung Diri yang digunakan oleh karyawan PT.
PRAKARSA ENVIRO INDONESIA di setiap aktivitas yang dinilai memiliki potensi bahaya di
seluruh area kerja baik di kantor pusat, workshop maupun di proyek.

4. DEFINISI

4.1. APD adalah Alat Pelindung Diri

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Sekretaris P2K3 atau safety officer membuat master list penyediaan APD berdasarkan
posisi dan jenis pekerjaan.

5.2. Sekretaris P2K3 atau safety officer melakukan permintaan barang (APD) kepada bagian
procurement dengan melihat master list penyediaan APD atau form permintaan barang
(APD) dari site.

5.3. Bagian procurement segera menindaklanjuti pengadaan APD maksimal satu bulan
sesuai prioritas-kebutuhannya dan standar-spesifikasi APD.

5.4. Setiap karyawan atau karyawan baru wajib mendapatkan APD sesuai dengan jenis
pekerjaannya.

PEI-P-P2K3-SMK3-01 - R-0
APD SOP

5.5. APD diberikan oleh pihak safety melalui safety officer-atasan langsung-kepala
bagiannya.

5.6. Pemberian APD kepada pekerja disertai tanda terima.

5.7. Seluruh pekerja harus menggunakan, menjaga, dan merawat APD yang telah diberikan.

5.8. Setiap pekerja wajib memakai APD selama bekerja.

5.9. Setiap hari safety officer akan melakukan inspeksi terhadap penggunaan APD.

5.10. Jika ada pekerja yang tidak menggunakan APD maka safety officer harus melakukan
tindakan, yaitu:

1. Memberhentikan sementara pekerjaan sampai pekerja tersebut memakai APD.


2. Atau pekerjaan tetap berjalan tetapi melarang pekerja tersebut untuk bekerja bahkan
memulangkannya ke rumah.

5.11. Pekerja yang melanggar prosedur ini akan diberi teguran mulai dari lisan hingga tulisan
oleh atasannya.

6. KONDISI KHUSUS

6.1. Tidak ada.

7. REKAMAN

7.1. Formulir Tanda Terima APD No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-01-00-01

7.2. Formulir Permintaan Pembelian No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-02-00-01

8. LAMPIRAN

8.1. Standar-spesifikasi APD No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-01-00-01

PEI-P-P2K3-SMK3-01 - R-0
STANDARD-SPESIFIKASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
NO SIMBOL JENIS APD KETENTUAN
1
Safety Helmet (Pelindung Kepala)  Helm harus sesuaistandar SNI atau ANSI Z89-11986.
 Semua helm harus berwarna putih (kecuali safety officer berwarna
merah) serta harus ada tali pengikat ke dagu.
 Setiap helm diberi logo MIC didepan, logo K3 di belakang, dan nomor
(01,02,03,..) di samping kiri.
 Khusus untuk visitor : logo MIC di depan, logo K3 di belakang, tanda
VISITOR di samping kanan, dan tidak ada nomor.
 Helm kuning dipakai oleh pekerja harian.
 Safety helmet diganti setiap 1 tahun sekali.

2
Safety Glasses (Pelindung Mata)  Safety glasses harus sesuai standar untuk bekerja di tempat terik dan
berdebu.
 Berwarna gelap.
 Safety glasses diganti setiap 6 bulan.
 Safety glasses harus sesuai standar SNI

No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-01-00-01


Rev.0
3
Earplug & Earmuff (PelindungTelinga)  Earplug & Earmuff harus sesuai Standar SNI
 Earplug & Earmuff harus sesuai standar untuk bekerja di tempat
bising.
 Bahan earplug atau earmuff memakai busa atau karet agar tidak sakit
saat dipakai di telinga.
 Earplug & earmuff diganti setiap 6 bulan.
 Pekerja-visitor yang terpapar oleh kebisingan 85 db(A) atau lebih
harus mengenakan pelindung telinga.
4
Dust Mask (Pelindung Mulut & Hidung)  Masker pelindung mulut & hidung harus sesuai standar untuk bekerja
--- khusus debu
di tempat berdebu.
 Tidak boleh memakai masker medis.
 Bila menggunakan masker yang disertai filter, maka filter tersebut
wajib diganti secara berkala.
 Masker safety diganti setiap 1 minggu (atau tergantung dari
pemakaian atau disesuaikan dengan progress produksi).
 Masker safety hasrus sesuai standar SNI

No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-01-00-01


Rev.0
5
Safety Shoes (Pelindung Kaki)  Safety shoes harus belogo SNI.
 Tinggi safety shoes harus di atas mata kaki.
 Ujung safety shoes terdapat besi yang dibalut dengan kulit.
 Karet bawah safety shoes harus kedap air dan tidak licin.
 Safety shoes diganti setelah 1 tahun pemakaian.

No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-01-00-01


Rev.0
6
Hand Gloves (Pelindung Tangan)  Jenis hand gloves yang digunakan harus sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan.
 Hands gloves karet bisa digunakan untuk pekerja yang bekerja di area
B3 (bahan beracun dan berbahaya) dan dapat juga digunakan pada
pekerjaan elektrikal.

Sarung tangan karet Sarung tangan kulit


 Hand gloves kulit bisa digunakan untuk pekerjaan panas seperti pada
saat mengelas.
 Hand gloves kain bisa digunakan untuk pekerjaan ringan seperti pada
assembly atau overhaul.
 Hand gloves kain diganti setelah 1 minggu (tergantung pemakaiannya)
 Hand gloves kulit diganti ketika mengalami kerusakan (tergantung
Sarung tangan kain
pemakaiannya).
 Hand gloves karet diganti ketika mengalami kerusakan-kebocoran
(tergantung pemakaiannya).

No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-01-00-01


Rev.0
7
Safety Harness & Safety Belt  Safety harnest-safety belt digunakan pada pekerjaan di atas ketinggian
(Pelindung Jatuh)
2 meter atau lebih.
 Harus mampu menahan berat beban pekerja.
 Harus melekat di bangunan yang kuat melalui titik kait di atas tempat
kerja.
 Tali penyandang harus berukuran minimal diameter 1 cm atau dengan
kekuatan menahan beban 2250 kg.
Safety Belt
 Panjang tali maksimum 1,8 meter ketika jatuh.
Safety Harness  Safety Harnest & Safety Belt harus sesuai standar SNI

8
Rompi-Reflected Vest (Pelindung Badan)  Rompi terbuat dari bahan yang nyaman dipakai.
 Harus terdapat scoutlight di bagian depan dan belakang serta ada logo
MIC di dada sebelah kiri.
 Berwarna orange.
 Rompi diganti setiap 1 tahun pemakaian.
 Rompi harus sesuai standar SNI

No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-01-00-01


Rev.0
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PEMENUHAN PERATURAN

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-02


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PEMENUHAN PERATURAN SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-02 - R-0 2
PEMENUHAN PERATURAN SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-02 - R-0 3
PEMENUHAN PERATURAN SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh
peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 terkait dengan PT. PRAKARSA ENVIRO
INDONESIA di identifikasi, diperoleh, di distribusikan, dipellihara dan dievaluasi sesuai dengan
perkembangan terakhir secara menerus.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 elemen 1 Komitmen dan Kebijakan.


 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan atas seluruh peraturan perundangan-undangan dan persyaratan K3


dan lainnya baik di tingkat daerah maupun nasional sesuai potensi bahaya dan risiko yang
ditimbulkan oleh kegiatan PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA

4. DEFINISI

 Peraturan Perundangan dan Persyaratan K3 adalah peraturan perundangan dan


persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3 khususnya di tingkat daerah dan
nasional.

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1. Identifikasi Peraturan

5.1.1.1. Sekretaris P2K3 atau safety officer melakukan identifikasi peraturan


berdasarkan aspek bahaya & risiko K3 yang ditimbulkan oleh kegiatan
PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA Hasil Identifikasi dimasukkan ke
dalam Daftar Peraturan K3. Peraturan yang diidentifikasi mencakup
peraturan-peraturan berikut :

 Peraturan perundangan dan persyaratan K3 tingkat Daerah.

 Peraturan perundangan dan persyaratan K3 tingkat Nasional.

PEI-P-P2K3-SMK3-02 - R-0 4
PEMENUHAN PERATURAN SOP

5.1.1.2. Peraturan perundangan dan persyaratan K3 yang telah diakses diserahkan


kepada sub bagian Legal, HRD dan GA.
5.1.1.3. Salinan peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan didistribusikan
dan dipelihara oleh Sekretaris P2K3.
5.1.1.4. Implementasi dari peraturan perundangan dan persyaratan lainnya akan
dipantau oleh Sekretaris P2K3.
5.1.1.5. Sekretaris P2K3 atau safety officer melakukan pembaruan Daftar Peraturan
K3 minimal 1 kali setahun. Jika terdapat aktifitas baru di PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA yang berkaitan dengan K3, maka Fungsi terkait harus
menginformasikannya kepada Sekretaris P2K3 atau safety officer.

5.1.2. Evaluasi Pemenuhan Peraturan

 Pemenuhan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya akan dipantau


oleh Sekretaris P2K3 atau safety officer yang kegiatan operasionalnya
mempunyai dampak K3 dan dievaluasi oleh Management Representative
melalui Formulir Identifikasi Evaluasi Pemenuhan Peraturan K3.

 Apabila dari evaluasi pemenuhan peraturan K3 tersebut terjadi


ketidaksesuaian, maka dilakukan tindakan perbaikan dengan mengacu
Prosedur Tindakan Perbaikan dan Prosedur Tindakan Pencegahan.

 Apabila ada aspek K3 baru yang timbul akibat adanya perubahan proses,
desain engineering dan penerapan konsep teknologi baru yang belum
teridentifikasi sebelumnya, maka aspek K3 tersebut harus disesuaikan
dengan peraturan perundangan dan persyaratan K3 yang ada.

 Evaluasi pemenuhan peraturan K3 akan dilakukan kaji ulang setiap 1 tahun


sekali.

PEI-P-P2K3-SMK3-02 - R-0 5
PEMENUHAN PERATURAN SOP

6. KONDISI KHUSUS

6.1. Tidak ada.

7. REKAMAN

7.1. Form Identifikasi dan Evaluasi Peraturan K3 dan Lingkungan No Form : PEI-F-P2K3-
SMK3-02-00-01

8. LAMPIRAN

8.1. Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-02 - R-0 6
…………….., ……………..
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PERATURAN K3 DAN LINGKUNGAN
Peraturan atau Persyaratan Sumber Akses Metode Aplikasi Terpenuhi
No. Intisari Peraturan
Nomor Judul Nama Instansi Alamat Lainnya Dokumen/Pelaporan/Kinerja Ya/Tdk

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

(Safety Officer) (Project Manager) (Management Representative)

No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-02-00-01


Rev.0
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
HIRADC

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-03


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
HIRADC SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 2
HIRADC SOP

DAFTAR ISI
1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

3. REFERENSI .............................................................................................................. 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. PROSEDUR .............................................................................................................. 6

7. KONDISI KHUSUS .................................................................................................. 10

8. REKAMAN ............................................................................................................... 10

9. LAMPIRAN .............................................................................................................. 10

PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 3
HIRADC SOP

1. TUJUAN
Memberi petunjuk dan penjelasan mengenai penjaminan proses identifikasi dan evaluasi
terhadap bahaya potensial dan risiko K3 yang timbul dari kegiatan dan fasilitas tempat kerja,
serta mengatur pembuatan dan pemantauan pelaksanaan Program Manajemen K3.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan atas kegiatan identifikasi bahaya potensial, penilaian dan
pengendalian risiko K3 serta penetapan tujuan dan program manajemen K3 di lingkungan PT.
PRAKARSA ENVIRO INDONESIA. Cakupan dari identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko pada prosedur ini meliputi:
a. Tahap perancangan dan modifikasi
b. Tahap tinjauan ulang kontrak
c. Penetapan daerah-daerah yang memerlukan ijin masuk
d. Penanganan material secara manual dan mekanis
e. Aktifitas proses kegiatan konstruksi

3. REFERENSI
3.1 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Elemen 2, 3, 6 dan 9
3.3 OHSAS 18001:2007 Klausul 4.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penetapan
Pengendalian.
3.4 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

4. DEFINISI
 Bahaya Potensial : Sumber atau situasi yang berpotensi untuk
mencederai orang-pegawai-Mitra Kerja, merusak
properti atau kombinasi dari keduanya.
 Risiko : Kombinasi antara peluang terjadi dengan keparahan-
akibat (severity) dari suatu bahaya potensial yang
spesifik.
 Keadaan Rutin : Pekerjaan yang biasa-sering dilakukan sehari-hari dan
terjadwal.
 Keadaan Non Rutin : Pekerjaan yang dilakukan apabila terjadi gangguan
seperti Shut Down.
 Keadaan Darurat-Emergency : Keadaan yang dilakukan pada situasi tertentu-khusus-
yang tidak diinginkan-darurat.
PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 4
HIRADC SOP

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1. Ahli K3 bersama-sama dengan Pengawas K3 yang ditunjuk mengidentifikasi
bahaya potensial dan analisa risiko K3 di lokasi-unit masing-masing untuk semua
kegiatan dan fasilitas yang ada dengan menggunakan Formulir Identifikasi
Bahaya, Penilaian Risiko, dan Penetapan Pengendalian K3.
5.1.2. Petugas yang terkait mengidentifikasi seluruh bahaya-risiko K3 dari setiap proses
kegiatan dengan memperhatikan kondisi :
 Aktifitas Rutin
 Aktifitas Non Rutin
 Keadaan Darurat-Emergency
5.1.3. Contoh bahaya potensial yang dapat terjadi :
a). Secara fisik : radiasi, kebisingan, getaran, suhu tinggi, suhu rendah,
menabrak objek, tertabrak objek, kejatuhan objek, jatuh dari ketinggian,
terjepit, kebakaran, ledakan, slip-terpeleset, trip-tersandung, tersengat listrik,
terkena benda tajam, terkena petir, ruang tertutup, kekurangan oksigen,
gempa bumi, banjir, kebocoran tanki, dan lain-lain.
b). Secara kimiawi : terabsorpsi kulit, terkena mata, tertelan-keracunan bahan
kimia, terluka-injeksi bahan kimia, terhirup-pernafasan, dan lain-lain.
c). Secara biologi : Penyakit menular, keracunan makanan, virus-bakteri-jamur,
dan lain-lain.
d). Secara ergonomik : cara mengangkat tidak benar, kondisi penerangan
buruk, desain peralatan tidak sesuai, desain kondisi kerja buruk, gerakan
berulang, desain pekerjaan tidak sesuai, over exertion (otot tertarik), dan
lain-lain.
e). Secara psikologis : tindakan kekerasan, stress, obat-obatan terlarang,
ancaman bom, dan lain-lain.
f) Secara Manual - Mekanis: Pengangkatan beban dengan forklift / handlift,
pengangkatan beban secara manual, dan pekerjaan yang berkaitan dengan
angkat beban.

PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 5
HIRADC SOP

5.1.4. Management Representative melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan


Program Manajemen K3 yang telah dibuat. Jika terjadi perubahan pada jadwal,
cara pelaksanaan dan hal lain yang menyangkut Program Manajemen K3 maka
program tsb harus diubah dan dikomunikasikan pada saat rapat manajemen.
5.1.5. Hasil Identifikasi dan Prioritas Bahaya Potensial dikaji ulang minimal 1 (satu)
tahun sekali.
 Kaji ulang Bahaya potensial dan Penilaian Resiko K3 dapat dilaksanakan
apabila ada rencana proyek baru, proses baru, peraturan hukum baru, desain
baru, teknologi, perubahan akibat kejadian darurat, tindakan perbaikan dan
hasil audit.

6. PROSEDUR

6.1 Persiapan Tim Manajemen Resiko (IBPR):

6.1.1 Fungsi K3PL akan memilih anggota tim mewakili dari masing-masing Fungsi Kerja
atau Bagian;

6.1.2 Fungsi K3PL akan mempersiapkan segala sesuatunya agar kegiatan dapat berjalan
dengan lancer;

6.1.3 Anggota tim yang ada harus sudah mendapatkan pelatihan mengenai Identifikasi
Bahaya, Penilaian resiko dan Pengendalian Bahaya (IBPR).

6.2 Identifikasi Bahaya


6.2.1 Pada tahap awal kegiatan adalah melakukan identifikasi bahaya yang ada pada
suatu obyek/aktivitas yang akan dinilai resikonya. Bahaya ini dapat ditentukan
dengan melihat hal apa saja yang dapat mengakibatkan celaka personil atau
menimbulkan kecelakaan kerja;
6.2.2 Identifikasi bahaya juga dilakukan dengan cara observasi suatu aktivitas atau
melakukan wawancara dengan personil yang terkait dengan aktivitas tersebut;
6.2.3 Dalam menentukan identifikasi bahaya, kondisi-kondisi berikut harus diperhitungkan:
a. Aktivitas rutin dan non-rutin;
b. Aktivitas semua orang yang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk kontraktor
dan pengunjung);
c. Bahaya teridentifikasi yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan personil yang berada dibawah
pengendalian organisasi di dalam tempat kerja;

PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 6
HIRADC SOP

d. Bahaya yang timbul di sekitar tempat kerja karena aktivitas kerja yang berada di
bawah pengendalian organisasi;
e. Infrastruktur, peralatan dan material di tempat kerja, baik yang disediakan oleh
organisasi atau lainnya;
f. Perubahan atau usulan perubahan dalam organisasi, aktivitas, atau material;
g. Modifikasi terhadap SMK3, termasuk perubahan sementara dan pengaruhnya
terhadap operasional, proses dan aktivitas;
h. Setiap peraturan perundangan terkait dengan penilaian resiko dan penerapan
pengendalian yang diperlukan;
i. Desain tempat kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi,
organisasi kerja, termasuk kesesuaiannya dengan kemampuan manusia;
j. Sesuai dengan lingkup, sifat dan waktu untuk menjamin proaktif daripada reaktif;
k. Menyediakan identifikasi, prioritas dan dokumentasi resiko, dan penerapan
pengendalian yang sesuai.
6.3 Penilaian Resiko
6.3.1 Setelah semua bahaya diidentifikasi, selanjutnya dari tiap bahaya itu ditentukan
tingkat resikonya apakah dapat menimbulkan suatu kecelakaan kerja atau
kerugian material atau gangguan kesehatan;
6.3.2 Penilaian resiko mempertimbangkan dua faktor yaitu peluang dan akibat. Kriteria
dari masing-masing faktor ini dapat menggunakan petunjuk yang ada pada
formulir Tabel Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko dan Pengendalian Resiko
(IBPR).

Akibat:

Penjelasan
Kriteria
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja
1 Tidak ada cidera, kerugaian Tidak berpotensi menimbulkan
material sangat kecil gangguan pada kesehatan
2 Cidera ringan dapat diatasi Timbul gangguan kesehatan,
perawatan P3K, kerugian material perlu tindakan medis < 7 hari
sangat kecil
3 Cidera sedang (misal luka robek) Timbul gangguan kesehatan,
atau insiden yang terjadi dapat perlu tindakan medis 1-4
memperpanjang masa perawatan minggu
(terganggunya fungsi
motorik/sensorik/psikologis
(reversibel)) dan hilang hari kerja,
kerugian material cukup besar
4 Cidera yang mengakibatkan Timbul gangguan kesehatan,
cacat/lumpuh/hilang fungsi tubuh perlu tindakan medis 1-3 bulan
PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 7
HIRADC SOP

(fungsi motorik/sensorik/psikologis
(reversibel)), kerugian material
besar
5 Menyebabkan kematian, kerugian Timbul gangguan kesehatan,
material sangat besar perlu tindakan medis > 3 bulan

Peluang / Kemungkinan

Tingkatan Kriteria
A Pasti terjadi ( Sangat sering – Almost Certain)
B Kecenderungan terjadi (Sering – Likely)
C Kemungkinan terjadi (Mungkin – Possible)
D Kecil kemungkinan terjadi (Jarang – Unlikely)
E Hampir tidak mungkin terjadi (sangat jarang – rare)

Matrik Penilaian Resiko

Akibat
Peluang 1 2 3 4 5
A H H E E E
B M H H E E
C L M H E E
D L L M H E
E L L M H H

Tabel Tingkat Resiko dan Tindakan yang diperlukan

Tingkat Resiko Tindakan diperlukan


L Risiko ringan – Risiko dapat diterima, tidak dibutuhkan
(Low Risk) tindakan control tambaham, tindakan control yang ada
diteruskan dan dimonitor
M Risiko sedang – Tindakan control yang ada harus
(Moderate Risk) dimonitor dan jika diperlukan di tambah system
pengontrol yang baru agar dapat Risikonya pada level
Risiko yang rendah
H Risiko tinggi – Kegiatan tidak boleh dilaksanakan
(High Risk) sampai Risiko bisa dikurangi, perlu dipertimbangkan
menambah sumber daya untuk mengurangi risiko
E Risiko ekstrim – Risiko yang tidak dapat diterima,
(Extreme Risk) Kontrol tambahan diperlukan sebelum pekerjaan
dilaksanakan

6.3.3 Penentuan nilai resiko ini dilakukan tim dalam suatu rapat yang membahas hasil
temuan di lapangan.
PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 8
HIRADC SOP

6.3.4 Nilai resiko yang ditentukan harus mempertimbangkan tindakan pengendalian


yang sudah ada sebelumnya. Tahapan Pengendalian Resiko tersebut adalah:
1. Eliminasi (menghilangkan bahaya), merubah proses, metode atau bahan
untuk menghilangkan bahaya yang ada;
2. Substitusi (mengganti), material, zat atau proses dengan material, zat,
proses lain yang tidak atau kurang berbahaya;
3. Rekayasa engineering, menyingkirkan bahaya dari karyawan dengan
memberi perlindungan, menyimpan di suatu ruang atau waktu terpisah,
misalnya dengan menambahkan guarding atau penutup;
4. Pengendalian secara administrasi misalnya pengawasan, pelatihan, rotasi;
5. Memberi Alat Pelindung Diri (APD), digunakan sebagai alternatif terakhir
setelah kita telah berusaha melakukan 4 (empat) tindakan perbaikan di atas.
6.3.5 Dari hasil penilaian resiko, akan didapatkan nilai:
L (Low), M (Medium), H (High) dan E (Extreme) yang selanjutnya
dipertimbangkan faktor-faktor adanya peraturan perundangan dan peraturan lain
terkait, gangguan kesehatan, resiko K3, pilihan teknologi yang tersedia, faktor
keuangan, persyaratan bisnis dan operasi serta pandangan pihak terkait agar
bisa dimasukkan dalam program Manajemen K3;
6.4 Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko menggunakan Formulir Tabel
Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko (PEI-SMK3-P2K3-03-01);

6.5 Tindakan Pengendalian Resiko

6.5.1 Untuk nilai L (Low) tidak perlu tindakan lebih lanjut;

6.5.2 Nilai M (Moderat): dilakukan pengendalian dengan prosedur rutin (SOP) dan
menjadi perhatian serta tanggung jawab bagi Fungsi Kerja atau Bagian terkait;

6.5.3 Apabila hasil penilaian tersebut memiliki nilai H (High) dan E (Extreme) serta
memerlukan tindakan pengendalian lebih lanjut atau terkait dengan adanya
peraturan perundangan dan peraturan lain, gangguan kesehatan, resiko K3,
pilihan teknologi yang tersedia, faktor keuangan, persyaratan bisnis dan operasi
serta pandangan pihak terkait maka hasil penilaian tersebut masuk dalam
penetapan program K3;

6.5.4 Hasil dari penilaian resiko tersebut berdasarkan potensi bahayanya ditentukan
tindakan pengendalian resiko berdasarkan hiraki pengendalian resiko (eleminasi,
subsitusi, rekayasa engginering, administrasi dan APD) yang nantinya akan
ditetapkan tindakan perbaikan dengan referensi peraturan terkait;
PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 9
HIRADC SOP

6.5.5 Hasil dari penetapan program tersebut kemudian akan di review tiap tahun oleh
Fungsi Kerja atau Bagian terkait;

6.5.6 Untuk hasil penilaian IBPR E (Extreme) atau pekerjaan non rutin perlu dilakukan
pengendalian berupa pembuatan JSA (Job Safety Analysis) dan dimasukkan ke
dalam Program Manajemen K3;

6.6 Pemantauan Tindakan Pengendalian Resiko


6.6.1 Kepala Fungsi Kerja atau Bagian terkait bertanggung jawab dalam memantau
tindakan perbaikan dari Penilaian IBPR M (Medium), H (High), E (Extrem) agar
dilaksanakan sesuai jadwal yang ada;
6.6.2 Apabila sampai batas waktu yang ditentukan tindakan belum dilakukan atau
selesai maka akan ditentukan waktu penyelesaian yang baru;
6.6.3 Setelah suatu tindakan perbaikan selesai dilakukan maka Kepala Fungsi Kerja
atau Bagian terkait tetap melakukan monitoring untuk menilai apakah tindakan
pengendalian yang ada sudah efektif. Jika ternyata belum maka perlu ditentukan
bentuk tindakan pengendalian baru,
6.6.4 Review dan Monitoring Pemantauan Manajemen Risiko menggunakan formulir
Reviev Pemantauan Manajemen Resiko (PEI-SMK3-P2K3-03-02).

7. KONDISI KHUSUS
Tidak ada.

8. REKAMAN
 Formulir HIRADC PEI-SMK3-P2K3-03-01
 Formulir Pemantauan Manajemen Resiko PEI-SMK3-P2K3-03-02

9. LAMPIRAN
Tidak ada.

PEI-SMK3-P2K3-03 Rev. 00 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIANNYA.

NAMA PERUSAHAAN :
KEGIATAN :
LOKASI:
TANGGAL DIBUAT:

Penjelasan

1. Akibat , Nilai 1 Luka Ringan 4. Tingkat Resiko Kegiatan :


Nilai 2 Luka Sedang
Nilai 3 luka Berat/Cacat/Kematian Nilai , 1 - 3 .= Resiko Kecil

2. Peluang, Nilai 1 Jarang terjadi Nilai , 4 - 6 .= Resiko Sedang


Nilai 2 Kadang- kadang terjadi
Nilai 3 Sering terjadi. Nilai , 7 - 9 .= Resiko Tinggi

3. Resiko = Akibat x Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIANNYA

PENILAIAN RISIKO
SKALA PENGENDALIAN PENANGGUNG
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RISIKO PRRIORITAS RESIKO K3 JAWAB

Jakarta, …………………. 2……..


Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

…………………………………………………. ………………………………………………. ……………………………………………………………………..


…………………………………………………. ………………………………………………. …………………………………………………………………….
No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-03-00-01
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PENANGANAN CECERAN DAN TUMPAHAN

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-04


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI, SKM TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PENANGANAN CECERAN DAN TUMPAHAN SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-04 - R-0 2
PENANGANAN CECERAN DAN TUMPAHAN SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-04 - R-0 3
PENANGANAN CECERAN DAN TUMPAHAN SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan mengenai penanganan ceceran dan tumpahan pelumas,
bahan kimia dan bahan bakar minyak dari kegiatan di PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA
untuk mengendalikan dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 Elemen 3.3.1 Identifikasi Sumber Bahaya.


 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan untuk mengatur penanganan ceceran dan tumpahan pelumas bahan
kimia dan bahan bakar minyak dari kegiatan di PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA yang
meliputi kegiatan persiapan dan penanganan ceceran dan tumpahan.

4. DEFINISI

 MR : Management Representative.

 MSDS : Lembar Data Keselamatan Bahan adalah kumpulan


data Keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan
bahan-bahan berbahaya dan beracun.

PEI-P-P2K3-SMK3-04 - R-0 4
PENANGANAN CECERAN DAN TUMPAHAN SOP

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1. Persiapan

5.1.1.1. Gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan sebelum


melakukan pekerjaan

5.1.1.2. Persiapkan peralatan-peralatan yang sesuai untuk penanganan


ceceran dan tumpahan yang terjadi.

5.1.1.3. Untuk penanganan ceceran dan tumpahan bahan kimia,


sebelum melakukan pembersihan terlebih dahulu harus
memahami Material Safety Data sheet (MSDS) untuk bahan
kimia tersebut.

5.1.2. Penanganan ceceran (berskala kecil) dan tumpahan. Untuk ceceran dan
tumpahan (dapat dikendalikan) dibersihkan terlebih dahulu dengan
absorben atau kain. Terutama untuk bahan kimia pastikan tidak ada lagi
sisa ceceran dan tumpahan yang tertinggal.

5.1.3. Ceceran dan tumpahan tersebut ditempatkan pada tempat penampungan


yag beridentitas “Limbah B3” dan diletakkan pada tempat penampungan
“limbah B3” dan diletakkan pada tempat penampungan limbah B3,
termasuk kain yang terkontaminasi. Selanjutnya proses penanganan
didokumentasikan dengan menggunakan Formulir Penanganan Ceceran
dan Tumpahan.

5.1.4. Melakukan pekerjaan di lantai semen.

Setiap petugas yang melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan


potensi ceceran dan tumpahan diharuskan menyediakan tempat
penampungan yang sesuai dan memadai-containment untuk menampung
ceceran dan tumpahan yang terjadi.

5.1.5. Kemasan bekas limbah B3 dapat digunakan kembali asalkan limbah B3


yang dibuang mempunyai karakteristik yang sama dengan limbah

PEI-P-P2K3-SMK3-04 - R-0 5
PENANGANAN CECERAN DAN TUMPAHAN SOP

sebelumnya. Jika karakteristiknya berbeda, maka kemasan tersebut harus


dicuci dulu.

5.1.6. Limbah B3 dapat disimpan dalam satu kemasan yang mempunyai


karakteristik yang sama dengan limbah lainnya.

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

7. REKAMAN

 Formulir Penanganan Ceceran dan No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-04-00-01


Tumpahan Bahan Kimia B3.

8. LAMPIRAN

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-04 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
DESAIN DAN REKAYASA

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-05


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
DESAIN DAN REKAYASA SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-05 - R-0 2
DESAIN DAN REKAYASA SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-05 - R-0 3
DESAIN DAN REKAYASA SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan untuk memastikan bahwa aspek-aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) telah dipertimbangkan pada saat melakukan kegiatan perancangan
(desain) ataupun perancangan ulang.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 Elemen 3.3.4 Perancangan (Design) dan Rekayasa.

 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 8.3


 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan pada semua kegiatan perubahan-penambahan peralatan, bangunan


atau sistem berupa inovasi, renovasi, modifikasi, rehabilitasi dan-atau investasi baik dari
bidang enjiniring, rumah tangga, maupun dari bidang pemeliharaan-operasi terhadap suatu
sarana produksi yang ada di PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA mulai dari usulan,
keterlibatan safety officer hingga pelaksanaannya.

4. DEFINISI

 WO : Work Order.

 Tim : Sekelompok karyawan dan-atau calon karyawan


PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA untuk melakukan kajian
teknis dan ekonomis berkaitan dengan adanya usulan perancangan
atau perancangan ulang.

 SDM : Sumber Daya Manusia.

 K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

PEI-P-P2K3-SMK3-05 - R-0 4
DESAIN DAN REKAYASA SOP

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1. Pihak terkait mengusulkan adanya perancangan atau perancangan ulang


menggunakan Formulir Usulan Perancangan kepada Kepala Bagian terkait.

5.1.2. Kemudian Kepala Bagian terkait memverifikasi usulan perancagan tersebut dan
diserahkan kepada staff engineering yang telah ditunjuk.

5.1.3. Staff Engineering yang ditunjuk oleh Kepala Bagian terkait memverifikasi usulan
perancangan yang masuk.

5.1.4. Staff Engineering melakukan kajian teknis dan ekonomis, Kajian Teknis berupa
Rencana Anggaran Biaya (RAB), Manuual Requisition (MR), Work Order (WO) dan
Referensi.

5.1.5. Tim yang telah dibentuk melakukan kajian teknis dan ekonomis dengan
mengikutsertakan Sekretaris P2K3-Pengawas K3-safety officer. Adapun Kajian
Teknis berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB), Manual Requisition (MR), Work
Order (WO) dan Referensi serta Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) dengan
mempertimbangkan dan masukan aspek-aspek K3 dan Lingkungan.

5.1.6. Sekretaris K3-Pengawas K3-safety officer membuat JSEA terhadap rencana


perubahan-penambahan peralatan, bangunan atau sistem baik berupa inovasi,
renovasi, modifikasi, rehabilitasi dan-atau investasi. Jika ada pekerjaan yang
berisiko tinggi maka harus mengajukan izin kerja sesuai prosedur izin kerja.

5.1.7. Bila output dari kajian teknis dan ekonomis adalah inovasi, renovasi, modifikasi,
rehabilitasi dan-atau investasi telah disetujui, Staf Perbekalan membuat Surat
Perintah Kerja (SPK) untuk rencana pelaksanaan pekerjaan.

5.1.8. Pelaksanaan pekerjaan bisa dilakukan oleh Pemeliharaan Unit masing-masing atau
Kontraktor-Mitra Kerja dengan pengawasan Sekretaris K3-Pengawas K3-safety
officer di masing-masing unit.

5.1.9. Setelah pekerjaan selesai, lakukan evaluasi dengan menggunakan form permintaan
tindakan perbaikan-koreksi.

PEI-P-P2K3-SMK3-05 - R-0 5
DESAIN DAN REKAYASA SOP

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

7. REKAMAN

 Form Perancangan dan Perancangan Ulang PEI-F-P2K3-SMK3-05-00-01


 Form JSA PEI-F-P2K3-SMK3-05-00-02

8. LAMPIRAN

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-05 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
IZIN KERJA

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-06


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
IZIN KERJA SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-06 - R-0 2
IZIN KERJA SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-06 - R-0 3
IZIN KERJA SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan dengan tujuan untuk memberi perlindungan bagi pekerja
terhadap kecelakaan dan atau kerusakan properti sebagai akibat suatu proses kerja yang
mengandung risiko tinggi.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 Elemen 6.1 Sistem Kerja.

 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 8.1


 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup sistem pengendalian terhadap izin untuk melakukan pekerjaan baru
atau nonrutin yang berisiko tinggi di lingkungan PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA baik
oleh karyawan (internal) maupun yang dilakukan oleh mitra kerja (eksternal).

4. DEFINISI

 Operator-Pekerja : adalah PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 Mitra Kerja : pihak eksternal yang akan melakukan pekerjaan yang


berhubungan dengan Pekerjaan di lingkungan PT.
PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 Pekerjaan beresiko tinggi : pekerjaan yang apabila dilakukan, pekerjaan tersebut


mempunyai risiko K3 yang tinggi terhadap
keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan kerja
di sekitarnya.

5. URAIAN PROSEDUR

5.1 Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1 Operator atau pekerja (internal) yang akan melakukan pekerjaan


mengajukan permohonan izin pekerjaan kepada Pengawas K3-Safety
Officer di unit atau Sekretaris P2K3 untuk mitra kerja, setelah
PEI-P-P2K3-SMK3-06 - R-0 4
IZIN KERJA SOP

mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK). Pekerjaan-pekerjaan yang


memerlukan izin kerja tertera di dalam Formulir Izin Kerja.

5.1.2 Sekretaris P2K3-Pengawas K3-Safety Officer kemudian melakukan


pengecekan terhadap formulir izin kerja sekaligus memastikan area
tempat bekerja sudah aman, termasuk kelengkapan alat pemadam
kebakaran dan APD yang sesuai. Untuk Pengajuan oleh Operator-pekerja
internal-unit pengecekan hanya dilakukan oleh Pengawas K3-Safety
Officer di unit masing-masing.

5.1.3 Apabila semua perlengkapan yang dipersyaratkan dalam formulir izin


kerja sudah terpenuhi, maka Formulir Izin Kerja disetujui dan
dikeluarkan oleh Sekretaris P2K3-Safety officer dan dilanjutkan oleh
Pengawas K3-Safety Officer. Untuk pekerjaan internal Formulir Izin
Kerja bisa disetujui hanya oleh Pengawas K3 saja.

5.1.4 Sebelum memberikan Formulir Izin Kerja, Sekretaris P2K3-Pengawas K3-


Safety officer memberikan Briefing K3 kepada pelaksana pekerjaan.

5.1.5 Formulir Izin Kerja yang telah disetujui kemudian dicatat ke dalam log
book yang terdapat di sekretaris K3-Pengawas K3-Safety officer

5.1.6 Pelaksana pekerjaan wajib menggunakan APD dan Instruksi Kerja yang
sesuai dengan Formulir Izin Kerja serta mematuhi semua rambu-rambu
K3 yang ada.

5.1.7 Jika diketemukan di lokasi pekerjaan pekerja tidak sesuai dengan


Formulir Izin Kerja yang ada, maka Sekretaris K3 atau Pengawas K3 di
masing-masing unit berhak memberhentikan pekerjaan, dan dapat
dilanjutkan kembali jika sudah memenuhi persyaratan sesuai izin kerja
yang dikeluarkan.

5.1.8 Jika pekerjaan telah selesai dilaksanakan, pelaksana pekerjaan


menandatangani Formulir Izin Kerja, kemudian diserahkan kepada
Pengawas K3-Sekretaris P2K3-Safety officer untuk diperiksa apakah
lokasi pekerjaan sudah bersih dan sesuai dengan pelaporan pekerjaan.
Jika sudah sesuai maka Pengawas K3 di unit menandatangani formulir
izin kerja sebagai persetujuan, untuk mitra kerja diteruskan persetujuan
kepada Sekretaris P2K3-Safety officer .
PEI-P-P2K3-SMK3-06 - R-0 5
IZIN KERJA SOP

5.1.9 Satu Formulir Izin Kerja hanya berlaku untuk satu kali pekerjaan saja.

6. KONDISI KHUSUS

6.1 Tidak ada.

7. REKAMAN

7.1 Formulir Izin Kerja No form : PEI-F-P2K3-SMK3-06-00-01

8. LAMPIRAN

8.1 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-06 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
LOCK OUT TAG OUT

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-07


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
LOCK OUT TAG OUT SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P2K3-SMK3-07 - R-0 2
LOCK OUT TAG OUT SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. D E F I N I S I ............................................................................................................ 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 5

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P2K3-SMK3-07 - R-0 3
LOCK OUT TAG OUT SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan dengan tujuan untuk memastikan keselamatan personil
yang berada di tempat kerja serta peralatan-mesin yang ada di lokasi tempat kerja saat tidak
boleh dioperasikan karena sedang dalam perbaikan-pemeliharaan-rusak.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 Klausul 6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana
Produksi.
 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 7.3


 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan pada kegiatan Penguncian Peralatan (Lock Out) dan Penandaan (Tag
Out) pada peralatan yang sedang dalam perbaikan-pemeliharaan atau tidak layak
dioperasikan untuk sementara waktu di lingkungan di PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

4. D E F I N I S I

 LOTO : Lock Out Tag Out.

 Lock Out (Penguncian) : Mengisolasi mekanisme energi dengan


menempatkan dalam posisi tidak aktif (Off) dan
aman diantaranya adalah kegiatan mematikan
saklar-breaker, memutuskan arus, pentanahan,
menutup valve dll. Lock Out ini bisa berupa
pemasangan gembok (Rack Out Breaker), sehingga
peralatan-mesin tersebut tidak dapat dioperasikan.

 Tag Out (Penandaan) : Suatu tanda peringatan kartu yang digantungkan.

pada peralatan-mesin yang diisolasi agar mudah


dibaca dan dikenal.

 Kartu Tagging : Untuk menandakan peralatan tidak boleh


dioperasikan.

PEI-P2K3-SMK3-07 - R-0 4
LOCK OUT TAG OUT SOP

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1. Petugas mengajukan permohonan izin untuk LOTO dengan mengajukan Formulir
Tagging Peralatan dan Formulir Daftar Peralatan yang diisolasi kepada SPV terkait.

5.1.2. SPV terkait memeriksa permohonan apakah sudah lengkap atau belum, jika masih
terdapat kekurangan, maka dilengkapi oleh SPV terkait.

5.1.3. Petugas melakukan permintaan LOTO dengan melakukan penguncian dan


penandaan kartu tagging sesuai kebutuhan.

5.1.4. Petugas melakukan perbaikan apabila sudah dilakukan LOTO dan diberitahukan
boleh bekerja oleh bagian operasi dan memakai APD sesuai dengan rambu-rambu
K3 yang ada di tempat kerja.

5.1.5. Jika pekerjaan telah selesai maka petugas segera membuat laporan penyelesaian
pekerjaan dan diserahkan kepada Spv terkait untuk segera dilakukan pembebasan
dan pengambilan kartu Tagging oleh petugas.

5.1.6. Kemudian petugas melakukan uji peralatan dengan menggunakan Formulir Uji
Peralatan.

5.1.7. Jika hasil tes-uji peralatan tidak sesuai maka dilakukan LOTO kembali.

5.1.8. Untuk peralatan-mesin yang rusak dan tidak digunakan kembali, harus diberikan
penandaan-indikasi dan dilarang untuk dioperasikan tanpa seizin pihak yang
berwenang.

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

PEI-P2K3-SMK3-07 - R-0 5
LOCK OUT TAG OUT SOP

7. REKAMAN

 Formulir Tagging Peralatan No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-07-00-01


 Formulir Daftar Peralatan yang
Diisolasi No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-07-00-02
 Formulir Permintaan Uji Peralatan No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-07-00-03

8. LAMPIRAN

 Kartu Tagging Peralatan No. Form : PEI-L-P2K3-SMK3-07-00-01

PEI-P2K3-SMK3-07 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
P3K

NOMOR DOKUMEN : PEI-P2K3-SMK3-08


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
P3K SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-08 - R-0 2
P3K SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 7

7. REKAMAN ................................................................................................................. 7

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 7

PEI-P-P2K3-SMK3-08 - R-0 3
P3K SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan mengenai tata cara yang harus dilakukan dalam
mengendalikan dan memastikan keamanan dalam berkendaraan serta penyediaan Kotak
P3K.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 elemen 6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat, 6.8
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 7.3


 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan untuk kendaraan yang menjadi tanggung jawab PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA dalam rengka melakukan perjalanan dinas serta penyediaan kotak P3K
di lokasi dan kendaraan.

4. DEFINISI

 P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.


 Petugas P3K : Petugas Tim Tanggap Darurat (TTD) yang bertanggung jawab
memberikan pertolongan pertama pada korban yang terluka.

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1. Di setiap lokasi kerja harus terdapat kotak P3K lengkap dengan obat-obat dengan
ketentuan 1 kotak P3K untuk 25 pekerja.

5.1.2. Setiap kotak P3K berisi : Kassa Steril terbungkus 20 buah, perban 5cm 2 buah,
perban 10cm 2 buah, plester 1,25cm 2 buah, plester cepat 10 buah, kapas 25gr 1
buah, kain segitiga-mitela 2 buah, gunting 1 buah, peniti 12 buah, sarung tangan
sekali pakai 2 pasang, masker 1 buah, pinset 1 buah, lampu senter 1 buah, gelas cuci
mata 1 buah. Kantong plastic bersih 1 buah, aquades 100ml 1 buah, povidon iodine

PEI-P-P2K3-SMK3-08 - R-0 4
P3K SOP

60ml 1 buah, alcohol 70% 1 buah, buku panduan P3K 1 buah, dan buku catatan isi
daftar kotak.

5.1.3. Setiap petugas P3K bertanggung jawab memberi pertolongan kepada korban saat
terjadi kecelakaan.

5.1.4. Sebelum memberi pertolongan pertama, petugas P3K wajib memakai APD seperti
sarung tangan lateks, masker, dsb ketika menolong korban.

5.1.5. Penanggung jawab Kotak P3K memelihara Kotak P3K di tempat kerjanya.

5.1.6. Manager terkait dan Safety Officer memelihara Kotak P3K dan memastikan
kelengkapan dari isi kotak P3K.

5.1.7. Jika terjadi kecelakaan, petugas P3K memeriksa kondisi korban dan memberikan
pertolongan pertama.

5.1.8. Jika lukanya tidak parah dan dapat diberikan pertolongan pertama, lakukan
pemberian pertolongan pertama. Gunakan kotak P3K yang tersedia.

5.1.9. Penangan luka tergores, terjatuh, dan teriris:

 Jika lukanya ringan bersihkan dengan air bersih yang mengalir


 Bila masih ada kotoran atau serpihan benda yang menempel maka gunakan
pinset yang telah disterilkan dengan alcohol untuk mengambil benda tersebut
 Berikan cairan antiseptic,
 Bila luka kecil maka biarkan terbuka agar cepat kering, bila luka besar maka
tutup dengan perban-kassa steril
5.1.10. Jika luka bakar:

 Lepaskan bagian pakain yang melekat pada luka bakar sebelum


membengkak.
 Gunakan air yang mengalir untuk merendam bagian luka bakar sekitar 5-10
menit.
 Oleskan salep khusus luka bakar secara hati hati di daerah yang terkena luka
bakar.
5.1.11. Jika keseleo:

 Mengistirahatkan korban pada tempat yang aman.


 Kompres daerah yang keseleo dengan air hangat.
 Usap dengan hati-hati.

PEI-P-P2K3-SMK3-08 - R-0 5
P3K SOP

5.1.12. Jika keracunan makanan:

 Usahakan penderita muntah dengan memekan langit-langit tenggorokan


dengan jari yang bersih dan memakai sarung tangan lateks.
 Beri air minum sebanyak mungkin untuk menetralisirkan kondisi lambung
korban.
5.1.13. Pertolongan pada luka pingsan karena kelaparan atau kepanasan:

 Baringkan korban di tempat yang datar dan aman.


 Longgarkan bagian pakaian korban yang mengikat seperti cincin, jam
tangan, sepatu, ikat pinggang, dsb.
 Usahakan agar kondisi tubuh korban tetap normal dengan memberikan
selimut kepada korban.
 Bila korban muntah-muntah maka miringkan kepala kerban agar
muntahannya keluar.
 Untuk merangsang indera penciuman korban beri wewangian yang
menyengat di dekat hidung korban.
 Setelah sadar beri air putih atau air gula.
5.1.14. Fraktur ringan-patah tulang ringan:

 Bila ada luka terbuka maka cuci terlebih dahulu dengan air bersih yang
mengalir.
 Pasang pembidaian dengan kain mitela serta alat pendukungnya agar
posisi tulang tetap stabil dan tidak bergeser.
 Apabila patah ringan di jari maka dapat menggunakan perban gulung di
jari yang patah diikatkan dengan jari yang sehat agar posisi jari yang patah
tidak berubah-ubah.
5.1.15. Luka akibat Gigitan Binatang:

 Memberikan ikatan yang kuat di atas dan di bawah daerah yang digigit
agar racun dari binatang tidak menyebar ke organ tubuh lainnya.
 Cuci luka dengan air bersih yang mengalir agar tidak terjadi infeksi luar.
 Apabila terjadi pendarahan atau luka maka beri berikan cairan antiseptic
dan balut dengan perban.
 Jangan pernah mengisap darah korban yang terkena gigitan dengan mulut
karena dapat menularkan racun.

PEI-P-P2K3-SMK3-08 - R-0 6
P3K SOP

5.1.16. Apabila kondisi parah maka bawa segera korban ke tempat pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, maupun dokter jaga untuk diberi pelayanan
kesehatan selanjutnya.

5.1.17. Membuat berita acara kejadian-laporan kecelakaan.

6. KONDISI KHUSUS

6.1 Tidak ada.

7. REKAMAN

7.1 Form Daftar Isi Kotak P3K No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-08-00-01

8. LAMPIRAN

8.1 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-08 - R-0 7
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-09


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI, SKM TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-09 - R-0 2
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 7

7. REKAMAN ................................................................................................................. 7

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 7

PEI-P-P2K3-SMK3-09 - R-0 3
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan mengenai pedoman kepada semua personil untuk selalu
dalam kesiagaan dan siap sewaktu-waktu jika menghadapi keadaan darurat.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 elemen 6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat,
8.1 Laporan keadaan darurat.

 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.2


 ISO 14001 : 2015 Klausul 8.2

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan atas seluruh sistem tanggap darurat yang meliputi struktur organisasi
tanggap darurat, fasilitas, komunikasi dan kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaan
darurat yang telah teridentifikasi dan kemungkinan terjadi di lingkungan PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA.

4. DEFINISI

 Keadaan darurat : Suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana


terjadi kebakaran, ledakan, pencemaran,
gempa bumi, longsor, huru hara, tsunami
atau kondisi lain yang menimbulkan
kerusakan terhadap properti atau
menimbulkan cedera terhadap manusia dan
menghambat jalannya operasi.

 Tempat berkumpul-Area evakuasi : Tempat yang dianggap aman untuk


berkumpul bila ada evakuasi terhadap semua
personil (pegawai, mitra kerja maupun tamu-
pengunjung) di dalam lokasi PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA.

 Personil adalah pegawai PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA, Mitra Kerja dan lain-
lain.
PEI-P-P2K3-SMK3-09 - R-0 4
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SOP

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Tidak Terjadi Kondisi Darurat

5.1.1. Pelatihan-uji coba tanggap darurat dilaksanakan sesuai dengan yang tertulis
pada Formulir Jadwal Pelatihan-Uji Coba Tanggap Darurat.

5.1.2. Pelatihan-uji coba tanggap darurat dapat dilakukan maksimal 2 (dua) tahun
sekali secara bersamaan ataupun terpisah oleh Tim Tanggap Darurat minimal
1 (satu) tahun sekali.

5.1.3. Pelatihan-uji coba tanggap darurat meliputi pelatihan pemadaman kebakaran,


P3K dan lain-lain, dan simulasi kondisi keadaan darurat sesuai prosedur akan
dicoba dilakukan jika dapat diterapkan di lapangan.

5.1.4. Hasil dari pelatihan-uji coba tanggap darurat akan direkam, dievaluasi dan
dibuatkan laporannya, apabila terdapat perubahan maka akan direvisi sesuai
kebutuhan mengacu pada Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
apabila tidak terdapat perubahan maka mengacu pada Prosedur Komunikasi
dan Konsultasi.

5.1.5. Apabila dari hasil pelatihan-uji coba tanggap darurat dirasakan perlu adanya
peningkatan pengetahuan maupun keterampilan dari Tim Tanggap Darurat
maka dapat dilakukan pelatihan ulang ataupun tambahan.

5.2. dTerjai Kondisi Darurat

5.2.1. Apabila terjadi keadaan darurat, setiap personil yang melihat atau
menemukan adanya keadaan darurat harus berusaha untuk menangani
keadaan darurat tersebut semampu mungkin.

5.2.2. Apabila mampu dan dapat segera diatasi, harus segera melaporkan kepada
Koordinator Keamanan-Komandan Regu Keamanan yang bertugas-Manager
terkait.

5.2.3. Koordinator Keamanan-Komandan Regu Keamanan yang bertugas-Manager


terkait melakukan pengecekan lapangan dan memastikan bahwa laporan
tersebut benar dan segera ditindaklanjuti dengan membuat laporan keadaan
darurat tersebut ke dalam Formulir Laporan Keadaan Darurat.

5.2.4. Apabila tidak mampu dan tidak dapat segera diatasi, harus segera
melaporkan kepada Petugas Keamanan dan meneruskan informasi tersebut
kepada Petugas terkait.

PEI-P-P2K3-SMK3-09 - R-0 5
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SOP

5.2.5. Petugas terkait harus memastikan terlebih dulu kondisi di lapangan dan
segera melaporkan kepada Penanggung Jawab (Supervisor) yang sedang
bertugas saat itu.

5.2.6. Penanggung Jawab (Supervisor) yang sedang bertugas saat itu segera
menginstruksikan penanganan keadaan darurat tersebut sesuai dengan Tim
Tanggap Darurat terkait.

5.2.7. Apabila keadaan darurat tersebut adalah kebakaran-ledakan dan tidak


mampu diatasi oleh Tim Tanggap Darurat internal PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA, maka diijinkan untuk meminta bantuan kepada pihak
eksternal yaitu Polres-pihak terkait yang terdekat dan tersiap untuk
memberikan bantuan.

5.2.8. Apabila keadaan darurat tersebut mampu diatasi oleh Tim Tanggap Darurat
internal PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA, maka pemulihan keadaan
harus dilakukan dan segera melaporkan kepada Penanggung Jawab
(Supervisor) yang sedang bertugas saat itu.

5.2.9. Penanggung Jawab (Supervisor) yang sedang bertugas saat itu melaporkan
kejadian kepada Koordinator Tim Tanggap Darurat untuk kemudian dibuatkan
laporannya dalam Formulir Laporan Keadaan Darurat setelah diadakan
penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab keadaan darurat yang terjadi.

5.2.10. Laporan Keadaan Darurat yang disetujui oleh Kepala Unit kemudian
dikirimkan ke pihak-pihak yang berwenang.

5.2.11. Apabila dari hasil penyelidikan perlu adanya perbaikan maka mengacu pada
Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dan penyebarluasan
informasi mengacu pada Prosedur Komunikasi dan Konsultasi.

5.2.12. Prosedur ini akan ditinjau ulang apabila telah terjadi suatu kondisi darurat.

5.3. Evakuasi Keadaan Darurat didalam Gedung

5.3.1. Identifikasi tanda bahaya untuk setiap jenis keadaan darurat di lokasi.

5.3.2. Identifikasi arah angin dan lakukan evakuasi berlawanan arah angin atau ke
daerah yang telah di tunjuk.

5.3.3. Jika daerah yang ditunjuk sebagai tempat pengungsian tidak dapat dilewati
(diakses) dengan aman, maka daerah evakuasi dapat di ubah.

5.3.4. Personil harus berada pada area yang ditentukan.

PEI-P-P2K3-SMK3-09 - R-0 6
KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SOP

5.3.5. Meninggalkan bangunan secepat mungkin dan tidak panik melalui pintu
darurat, atau seperti yang diarahkan oleh tim evakuasi. Denah yang dipasang
menandai setiap jalan keluar yang digunakan untuk mengorganisir pada
setiap zone.

5.3.6. Petugas yang ditunjuk melakukan pencatatan seluruh pekerja PT.


PRAKARSA ENVIRO INDONESIA, seluruh Mitra Kerja, Tamu dan Rekanan.

5.3.7. Kordinator keadaan darurat memberitahu jumlah personil yang tercatat


secepat mungkin setelah diperoleh dari lapangan kepada fungsi terkait.

6. KONDISI KHUSUS

6.1. Tidak ada.

7. REKAMAN

7.1. Formulir Struktur Organisasi Tanggap Darurat

No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-09-00-01

7.2. Formulir Jadwal Pelatihan Uji Coba Tanggap Darurat

No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-09-00-02

7.3. Formulir Laporan Keadaan Darurat

No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-09-00-03

7.4. Formulir Daftar Nomor Telepon Penting-Darurat


No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-09-00-04

8. LAMPIRAN

8.1. Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi Tanggap Darurat

No. Lampiran : PEI-L-P2K3-SMK3-09-00-01

PEI-P-P2K3-SMK3-09 - R-0 7
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-10


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI, SKM TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3 SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-10 - R-0 2
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3 SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 5

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-10 - R-0 3
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3 SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan yang bertujuan untuk memastikan bahaya dan risiko K3
dipantau kesesuaiannya dengan peraturan perundangan, persyaratan, standar, dan pedoman
teknis yang berlaku dan terkait.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 elemen 7 Standar pemantauan, 9.3 Bahan-bahan Berbahaya.

 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 9.1


 ISO 45001 : 2018 Klausul 9.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi kegiatan dalam melakukan pemantauan kinerja K3 di PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA.

4. DEFINISI

 Tidak ada

5. URAIAN PROSEDUR

 Tanggung Jawab dan Wewenang

1. Sekretaris P2K3 atau Safety Officer melakukan identifikasi terhadap kebutuhan


pemantauan kinerja K3 di area PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA
berdasarkan kebutuhan menurut peraturan perundangan, persyaratan, standard,
pedoman teknis yang berlaku dan terkait, penilaian tingkat risiko-dampak K3L,
dan laporan-laporan kejadian-masalah di lapangan.

2. Sekretaris P2K3 atau Safety Officer membuat perencanaan dan


menentukan sumber daya untuk melakukan pemantauan dan pengukuran
kinerja K3 dan disetujui oleh Management Representative dengan
menggunakan Formulir Jadwal Pemantauan dan Pengukuran Kinerja K3.

PEI-P-P2K3-SMK3-10 - R-0 4
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3 SOP

3. Sekretaris P2K3 atau Safety Officer melaksanakan pemantauan dan pengukuran


kinerja K3 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

4. Dalam melakukan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dan lingkungan,


pemenuhan parameter dan pengecekan nilai ambang batas atau baku mutu
harus disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku dan terkait.

5. Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dapat dilakukan oleh pihak


ketiga-eksternal, apabila terdapat masalah keterbatasan sumber daya yang ada
di PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

6. Sekretaris P2K3 atau Safety Officer melakukan evaluasi atas hasil


pemantauan dan pengukuran kinerja K3. Apabila terdapat ketidaksesuaian
atas hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 maka segera dibuatkan
laporan dengan mengacu Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

7. Informasi hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 merupakan salah satu


masukan dalam pelaksanaan komunikasi internal maupun eksternal.

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-10 - R-0 5
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA K3 SOP

7. REKAMAN

 Formulir Jadwal Pemantauan dan No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-10-00-01


Pengukuran Kinerja K3
 Laporan Bulanan K3 No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-10-00-02

8. LAMPIRAN

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-10 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-11


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-11 - R-0 2
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 7

7. REKAMAN ................................................................................................................. 7

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 7

PEI-P-P2K3-SMK3-11 - R-0 3
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan dengan tujuan untuk memastikan adanya system
pelaporan, penyelidikan dan penanganan kecelakaan kerja, insiden-nearmiss, duga bahaya
dan penyakit akibat kerja.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 Elemen 8.2, Laporan Insiden 8.3 Penyelidikan Kecelakaan
Kerja, 8.4 Penanganan Masalah.

 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 10.2


 ISO 45001 : 2018 Klausul 10.2

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk semua kecelakaan kerja, insiden-nearmiss, duga bahaya dan
penyakit akibat kerja di lingkungan PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

4. DEFINISI

 Kecelakaan : Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang


mengakibatkan kematian, cedera, kerusakan properti
maupun lingkungan.

 Insiden : Suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk


terjadinya suatu kecelakaan, termasuk nearmiss
accident.

 Kecelakaan Kerja : Kecelakaan yang menimpa pegawai pada waktu jam


kerja di lingkungan kerja.

 Kecelakaan Dinas : Kecelakaan yang menimpa pegawai karena hubungan


kerja (pada waktu dalam perjalanan berangkat dari
rumah atau pulang ke rumah dimana ia berdomisili
dengan melalui route yang biasa atau wajar dilalui dan
atau melaksanakan kegiatan yang berhubungan-
berkaitan dengan tugas kedinasan, dengan ketentuan
PEI-P-P2K3-SMK3-11 - R-0 4
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SOP

bahwa pelaksanaannya disesuaikan berdasarkan


prosedur yang berlaku).

5. URAIAN PROSEDUR
 Tanggung Jawab dan Wewenang

PEI-P-P2K3-SMK3-11 - R-0 5
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SOP

5.1. Penanganan Kecelakaan


5.1.1. Setiap Personil atau karyawan yang mengetahui adanya kecelakaan kerja-
kecelakaan dinas memberikan informasi dan laporan kepada atasan yang
bersangkutan atau pengawas K3-Safety Officer di lokasi-unit masing-masing
yang telah ditunjuk.
5.1.2. Atasan atau pengawas K3-Safety officer kemudian membuat Laporan kejadian
kecelakaan kerja dengan menggunakan Formulir Laporan Kejadian). Kemudian
dikirimkan kepada Sekretaris P2K3.
5.1.3. Sekretaris P2K3 kemudian menyampaikan laporan kepada MR dan diteruskan
kepada Direktur Utama.
5.1.4. Direktur Utama segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki terjadinya
kecelakaan kerja-dinas tersebut.
5.1.5. Tim investigasi yang ditunjuk melakukan investigasi dengan menggunakan
Formulir Laporan Investigasi Kecelakaan termasuk jam kerja hilang.
5.1.6. Dari hasil investigasi, kemudian dibuatkan laporan kecelakaan kerja yang
terjadi dengan menggunakan Formulir Berita Acara Kecelakaan Dinas termasuk
Laporan Kerugian menggunakan Formulir Laporan Kerugian yang diperiksa dan
disetujui oleh Management Representative.
5.1.7. Tim investigasi menginformasikan Berita Acara Kecelakaan Dinas kepada
Presdir dan diserahkan kepada Personal dan GA Head.
5.1.8. Kemudian Personal dan GA Head meneruskan kepada pihak-pihak terkait yang
memerlukan.

5.2. Penanganan Insiden-Nearmiss-Duga Bahaya


5.2.1. Setiap Personil atau karyawan yang mengetahui adanya Insiden-Nearmiss-
Duga Bahaya memberikan informasi dan laporan kepada atasan yang
bersangkutan atau pengawas K3-Safety officer di lokasi-unit masing-masing
yang telah ditunjuk dengan menggunakan Formulir Laporan Kejadian.
5.2.2. Kemudian atasan yang bersangkutan atau pengawas K3-Safety officer yang
ditunjuk di lokasi-unit masing-masing melakukan verifikasi terhadap laporan
tersebut, jika ditemukan ketidaksesuaian maka mengacu ke Prosedur Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan.
5.2.3. Pengawas K3-Safety officer menginformasikan Insiden-Nearmiss-Duga Bahaya
yang terjadi kepada Sekretaris P2K3 dan Management Representative serta
menyimpan rekaman laporan kejadian dan tindakan perbaikan yang telah
dilakukan.
5.3. Penanganan Penyakit Akibat Kerja
PEI-P-P2K3-SMK3-11 - R-0 6
PENANGANAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA SOP

5.3.1. Setiap pegawai-karyawan yang terkena-merasakan sakit segera melaporkan


kepada atasan yang bersangkutan.
5.3.2. Atasan yag bersangkutan meneruskan informasi tersebut kepada Personal dan
GA Head dan Sekretaris P2K3.
5.3.3. Personal dan GA Head meneruskan laporan tersebut kepada dokter yang telah
dirujuk oleh perusahaan.
5.3.4. Selanjutnya Sekretaris P2K3 dan Dokter yang telah ditunjuk segera melakukan
penyelidikan dengan menggunakan Formulir Laporan Penyelidikan Penyakit
Akibat Kerja dan ditandatangan, kemudian dikirimkan kepada Management
Representative untuk diperiksa.
5.3.5. Kemudian MR meneruskan laporan tersebut kepada Personal dan GA Head
untuk dilanjutkan kepada pihak yang terkait atas sepengetahuan Direktur.

6. KONDISI KHUSUS
6.1. Tidak ada.

7. REKAMAN
7.1. Formulir Laporan Kejadian No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-01
7.2. Formulir Surat Penunjukkan Tim Investigasi No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-02
7.3. Formulir Laporan Investigasi Kecelakaan No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-03
7.4. Formulir Berita Acara Kecelakaan Dinas No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-04
7.5. Formulir Laporan Kerugian No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-05
7.6. Formulir Tunjangan Tewas-Cacat Tetap No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-06
7.7. Formulir Penyelidikan Penyakit Akibat Kerja No Form : PEI-F-P2K3-SMK3-11-00-07

8. LAMPIRAN
8.1. Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-11 - R-0 7
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH B3

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-12


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI, SKM TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PENANGANAN LIMBAH B3 SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-12 - R-0 2
PENANGANAN LIMBAH B3 SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-12 - R-0 3
PENANGANAN LIMBAH B3 SOP

1. TUJUAN

Memberi petunjuk dan penjelasan mengenai pedoman dalam penanganan limbah B3 sebagai
akibat dari kegiatan di PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 elemen 9.1 Penanganan secara manula dan mekanis, 9.8
Bahan bahan berbahaya.
 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

 ISO 9001 : 2015 Klausul 7.1.4


 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan atas seluruh kegiatan identifikasi, pengumpulan, penampungan-


penyimpanan dan pengangkutan limbah B3 yang dihasilkan di PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA.

4. DEFINISI

 Limbah B3 : Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang


mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan atau merusakkan
lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain.
 Limbah Padat : Sisa dari kegiatan produksi atau jasa yang berupa
benda padat baik organik maupun non organik seperti
kertas, logam, kayu, plastik, karet, scrap, kain dan
sampah filling cooling tower.
 Limbah Domestik : Sisa dari kegiatan produksi atau jasa yang
berhubungan dengan limbah rumah tangga.
 Limbah Organik : Limbah yang mudah teruraikan dan termasuk kategori
Non B3.

PEI-P-P2K3-SMK3-12 - R-0 4
PENANGANAN LIMBAH B3 SOP

 Limbah Non Organik : Limbah yang sulit teruraikan dan termasuk kategori
Non B3.
 Abnormal : Aspek yang terjadi saat kondisi tidak normal akibat
adanya gangguan atau aspek yang seharusnya tidak
terjadi-tidak diinginkan.
 Emergency : Kondisi-keadaan-aspek yang tidak direncanakan-
terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan, serta
penanganan dampak yang ditimbukannya
membutuhkan banyak orang.
 PML (Program Manajemen
Lingkungan) : Rencana kerja yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

5. URAIAN PROSEDUR

5.1. Masing-masing penghasil limbah B3 mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah B3 yang
secara periodik dihasilkan oleh bagian tersebut dengan menggunakan Formulir
Identifikasi Limbah B3 kemudian diserahkan kepada Q-HSE.

5.2. Supervisor dari bagian penghasil limbah B3 melaporkan kepada Sekretaris P2K3
tentang jenis dan jumlah limbah B3 yang siap diserahkan, dengan mengisi Formulir
Laporan Bulanan Limbah B3.

5.3. Penghasil limbah B3 mengangkut limbah B3 ke gudang penyimpanan sementara


limbah B3.

5.4. Limbah B3 disimpan di dalam gudang penyimpanan sementara limbah B3, dipisahkan
menurut sifatnya:

 Mudah terbakar (pelumas bekas, solar bekas, majun bekas, dll)


 Mudah meledak (kaleng bekas aerosol, dll)
 Korosif dan Reaktif (bahan kimia kadaluarsa, bekas kemasan bahan kimia,
baterai bekas, dll)
 Beracun dan Infeksi (resin, karbon aktif, glass wool, lampu mercury-TL, toner,
dll)

PEI-P-P2K3-SMK3-12 - R-0 5
PENANGANAN LIMBAH B3 SOP

5.5. Sekretaris P2K3 mengisi inventori limbah B3 yang ada di tempat penampungan-
penyimpanan menggunakan Formulir Identifikasi Limbah B3.

5.6. Pemanfaatan Limbah B3:

Setelah jumlah limbah B3 di tempat penampungan mencukupi, limbah tersebut


selanjutnya diserahkan ke pihak pengumpul-pemanfaat dengan mengisi Berita Acara
Pengambilan Limbah B3 dan Berita Acara Serah Terima Limbah B3.

5.7. Setiap individu harus:

 Berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan di PT. PRAKARSA ENVIRO


INDONESIA.
 Harus membuang limbah-sampah pada tempat yang telah ditentukan.

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

7. REKAMAN

 Formulir Identifikasi Limbah B3 - No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-12-00-01

 Formulir Laporan Bulanan Limbah B3 - No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-12-00-02

 Formulir Berita Acara Pengambilan - No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-12-00-03


Limbah B3
 Formulir Berita Acara Serah - No. Form : PEI-F-P2K3-SMK3-12-00-04
Terima Limbah B3

8. LAMPIRAN

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-12 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
INSPEKSI K3

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-13


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
INSPEKSI K3 SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-13 - R-0 2
INSPEKSI K3 SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

3. REFERENSI .............................................................................................................. 4

4. DOKUMEN TERKAIT ................................................................................................ 4

5. DEFINISI ................................................................................................................... 4

6. TANGGUNG JAWAB ................................................................................................ 4

7. PROSEDUR .............................................................................................................. 5

8. REKAMAN ................................................................................................................. 6

9. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-13 - R-0 3
INSPEKSI K3 SOP

1. TUJUAN

Memastikan bahwa kondisi tempat kerja (peralatan, material, cara kerja) di lingkungan
perusahaan dalam kondisi yang aman dan sesuai standar serta pedoman teknis yang
berlaku, untuk mencegah timbulnya sakit, cidera, kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
kerusakan properti perusahaan.

2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini diterapkan untuk inspeksi tempat kerja pada PT. PRAKARSA ENVIRO
INDONESIA di lokasi kantor pusat, maupun proyek-proyek.

3. REFERENSI

- SMK3 PP 50 Tahun 2012 Elemen 7.1 Pemeriksaan Bahaya.


- Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA
- ISO 9001 : 2015 Klausul 9.1
- ISO 45001 : 2018 Klausul 9.1

4. DOKUMEN TERKAIT

- Manual K3

5. DEFINISI

- Inspeksi adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu obyek.

6. TANGGUNG JAWAB

- Koordinator K3
- Petugas K3

PEI-P-P2K3-SMK3-13 - R-0 4
INSPEKSI K3 SOP

7. PROSEDUR

No. Kegiatan Penanggung Jawab

7.1 Membuat rencana inspeksi K3 yang diperlukan menggunakan Koordinator K3


“formulir Rencana Inspeksi K3”, selanjutnya minta
persetujuan Management Representative.

7.2 Memberikan penjelasan kepada pihak-pihak terkait yang Koordinator K3


bertanggung jawab terhadap inspeksi K3, supaya kegiatan
inspeksi K3 dapat dilaksanakan secara konsisten.

7.3 Melaksanakan kegiatan inspeksi K3 menggunakan lembar Penanggung jawab


periksa yang sesuai, seperti: inspeksi K3.

- Lembar Periksa Safety Patrol


- Lembar Periksa Scaffolding dan Tangga
- Lembar Periksa Acetylene & Oxygen
- Lembar Periksa Alat Pemadam Api Ringan
- Lembar Periksa Equipment
- Lembar Periksa Persediaan APD
- Lembar Periksa Medical Karyawan
- Dll.

7.4 Jika lembar periksa standart untuk inspeksi K3 tertentu belum Petugas K3-
tersedia, dibuat lembar periksa yang memadai dengan Koordinator K3
berkonsultasi dengan pihak yang kompeten.

7.5 Memantau dan memastikan inspeksi K3 dilaksanakan oleh Koordinator K3


tiap-tiap penanggung jawabnya sesuai rencana inspeksi K3.

7.6 Menyimpan bukti inspeksi K3 yang telah dilaksanakan Penanggung jawab


inspeksi K3 -
Koordinator K3

PEI-P-P2K3-SMK3-13 - R-0 5
INSPEKSI K3 SOP

8. REKAMAN

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-01, Rencana Inspeksi K3.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-02, Lembar Periksa Safety Patrol.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-03, Lembar Periksa Scaffolding dan Tangga.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-04, Lembar Periksa Acetylene & Oxygen.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-05, Lembar Periksa Alat Pemadam Api Ringan.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-06, Lembar Periksa Equipment.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-07, Lembar Periksa Persediaan APD.

- PEI-F-P2K3-SMK3-13-00-08, Lembar Periksa Medical Karyawan.

9. LAMPIRAN

- Tidak ada

PEI-P-P2K3-SMK3-13 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
INDUKSI K3

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-14


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI, SKM TETTY SITUMEANG, SE IR. LUHUT TUNGGUL S


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
INDUKSI K3 SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-14 - R-0 2
INDUKSI K3 SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-14 - R-0 3
INDUKSI K3 SOP

1. TUJUAN

Memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan dan tamu baru terkait Sistem
Manajemen K3 yang berlaku di perusahaan.

2. REFERENSI

2.1 SMK3 PP 50 Tahun 2012 .


2.2 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.
2.3 ISO 9001 : 2015 Klausul 7.4
2.4 ISO 45001 : 2018 Klausul 7.4

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup pengenalan visi misi, kebijakan K3, Potensi bahaya, penggunaan alat
pelindung diri, pelaporan insiden, keadaan darurat di tempat kerja.

4. DEFINISI

 Induksi adalah pengarahan tentang pengenalan visi misi, kebijakan K3, Potensi bahaya,
penggunaan alat pelindung diri, pelaporan insiden, keadaan darurat di tempat kerja.

PEI-P-P2K3-SMK3-14 - R-0 4
INDUKSI K3 SOP

5. URAIAN PROSEDUR

PEI-P-P2K3-SMK3-14 - R-0 5
INDUKSI K3 SOP

6. KONDISI KHUSUS
 Tidak Ada

7. REKAMAN

7.1 Induksi K3 No Form: PEI-F-P2K3-SMK3-14-00-01

8. LAMPIRAN

 Tidak Ada

PEI-P-P2K3-SMK3-14 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PENANGANAN MANUAL DAN MEKANIK

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-15


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PENANGANAN MANUAL DAN MEKANIK SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-15 - R-0
PENANGANAN MANUAL DAN MEKANIK SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 5

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-15 - R-0
PENANGANAN MANUAL DAN MEKANIK SOP

1. TUJUAN

Tujuan dari instruksi ini adalah untuk mengklarifikasi persyaratan penanganan secara mekanis
dan manual, dan memberikan petunjuk bagaimana persyaratan tersebut dapat dipenuhi.

2. REFERENSI

 SMK3 PP No. 50 Tahun 2012 klausul 9.1.1.


 ISO 9001 : 2015 Klausul 8.5
 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Instruksi ini menjalankan tentang persyaratan keselamatan minimal dari penanganan secara
mekanis dan manual di workshop dan area kerja lapangan serta tempat-tempat kerja lainnya.

4. DEFINISI

a. Penanganan Secara Manual adalah penanganan peralatan atau barang tanpa


menggunakan alat bantu. Hal ini dibolehkan hanya untuk maksimal 50 kg.

b. Penanganan secara mekanis adalah penganganan peralatan atau barang dengan


peralatan pendukung. Hal ini dapat berupa mengangkat, menarik, atau mendorong.

5. URAIAN PROSEDUR

5.1 Cara yang benar untuk mengangkat merupakan cara yang paling mudah. Letakkan
genggam tangan pada barang, atur posisi kaki yang aman, letakkan kaki pada jarak
yang nyaman, atur posisi punggung agar tegak, tekuk lutut, luruskan dagu dan
angkat dengan otot kaki.

5.2 Saat mengangkat barang berat hingga 50 kg atau lebih, gunakan peralatan mekanis
atau minta bantuan orang lain.

5.3 Bila dua orang atau lebih mengangkat barang, yakinkan adanya isyarat pengaturan
sebelum menurunkan, menjatuhkan atau melepas beban.

5.4 Bila dua orang atau lebih mengangkat objek, khusunya barang panjang lebih dari 3
meter, kedua muka harus berhadapan saat barang diletakkan.

5.5 Untuk penanganan secara mekanis, hanya orang yang mempunyai wewenang
yang telah dilatih dan mempunyai kualifikasi ayng diijinkan mengoperasikan
kendaraan.

PEI-P-P2K3-SMK3-15 - R-0
PENANGANAN MANUAL DAN MEKANIK SOP

5.6 Sebelum digunakan, selalu untuk menguji perangkat pengendali dan rem. Jangan
mengoperasikan peralatan dengan rem yang tidak bekerja atau perangkat mekanis
atau kelistrikan lain yang rusak.

5.7 Yakinkan anda melihat jalur yang kosong, bebas dari orang atau objek, sebelum
menggerakkan peralatan. Yakinkan untuk memeriksa jarak dalam semua arah –
khususnya jarak ke atas.

5.8 Selalu menggerakkan peralatan dalam kecepatan aman.

5.9 Selalu mengarah maju saat anda bergerak.

5.10 Hanya operator yang diijinkan mengemudi kendaraan, forklift atau peralatan lain.

5.11 Saat mengangkat beban, yakinkan garpu posisisi selebar dan sedalam mungkin
dibawah beban. Jangan mengangkat atau menurunkan sambil berjalan. Apakah
sedang berisi atau kosong, garpu harus posisi serendah mungkin, namun mereka
akan memperoleh permukaan yang aman.

5.12 Jangan memutar atau menahan beban diatas orang. Tidak seorangpun dibolehkan
berjalan atau berdiri dibawah garpu yang sedang diangkat.

5.13 Pada lereng posisi naik atau turun semua macam truk pengangkat barang harus
dikendarai dengan beban pada posisi menanjak dari arah pengemudi.

5.14 Jika pandangan tertutup beban, alat angkat harus dikendarai mundur.

5.15 Periksa untuk memastikan semua beban terikat aman atau stabil untuk mencegah
tersangkut atau terjatuh.

5.16 Hindari langkah yang menyebabkan beban terbanting.

5.17 Garpu yang dapat bergerak atau diganti (pada truk forklift) harus terikat aman
dengan menggunakan pin yang benar. Perangkat seperti ganjal (”Jurry – rigged”)
tidak boleh digunakan untuk pengencang baut.

5.18 Jangan gunakan penyambung seadanya. Hanya boleh digunakan peralatan yang
telah disahkan oleh pabrik pembuat dan harus dipastikan semua penyambung
terpasang.

5.19 Bilamana operator meninggalkan peralatan jarak 8 meter atau peralatan tidak
terlihat, kendaraan harus posisi netral, mesin dikunci, rem dipasang dan kunci
dicabut. Bilamana truk diparkir pada posisi lereng, yakinkan ban-bannya diganjal.

5.20 Garpu tidak boleh untuk mengangkat orang melakukan kerja. Jika memang
diperlukan, truk bergarpu dapat dirubah dengan peralatan khusus, bicarakan
dengan Ahli Mekanik terlebih dahulu.

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-15 - R-0
PENANGANAN MANUAL DAN MEKANIK SOP

7. REKAMAN

 Tidak Ada

8. LAMPIRAN

 Tidak Ada

PEI-P-P2K3-SMK3-15 - R-0
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
PENANGANAN B3

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-16


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
PENANGANAN B3 SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-16 - R-0 2
PENANGANAN B3 SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 4

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 6

7. REKAMAN ................................................................................................................. 6

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 6

PEI-P-P2K3-SMK3-16 - R-0 3
PENANGANAN B3 SOP

1. TUJUAN

Melindungi manusia dan lingkungan dari bencemaran bahan berbahaya


beracundengan cara mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2. REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 elemen 9.3.1


 ISO 9001 : 2015 Klausul 1.4
 ISO 45001 : 2018 Klausul 8.1

3. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk seluruh lokasi pekerjaan yang dikelola oleh PT. PRAKARSA
ENVIRO INDONESIA

4. DEFINISI

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya
dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan
atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya

5. URAIAN PROSEDUR

5.1 Klasifikasi B3
a) Mudah meledak (explosive);
b) Pengoksidasi (oxidizing);
c) Mudah terbakar
a. Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
b. Sangat mudah menyala (highly flammable);
c. Mudah menyala (flammable);
d) Beracun
a. Amat sangat beracun (extremely toxic);
b. Sangat beracun (highly toxic);
c. Beracun (moderately toxic);
d. Berbahaya (harmful);
e) Korosif (corrosive);
f) Bersifat iritasi (irritant);
g) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
PEI-P-P2K3-SMK3-16 - R-0 4
PENANGANAN B3 SOP

h) Karsinogenik (carcinogenic);
i) Teratogenik (teratogenic);
j) Mutagenik (mutagenic).

5.2 Prosedur B3
Pastikan setiap B3 memiliki MSDS (Material Safety Data Sheet) dan pastikan setiap

MSDS tersedia didekat B3 disimpan atau dipergunakan


a. Semua B3 harus disimpan dalam wadah penyimpanan yang sesuai
dengan karakteristiknya. Adapun syarat wadah B3 adalah sebagai berikut
b. Diberi label sesuai dengan jenis B3 yang disimpannya. Label harus dalam
keadaan mudah dibaca
c. Dalam kondisi yang baik
d. Compatible dengan B3 yang disimpannya
e. Harus dalam keadaan tertutup apabila sedang tidak dipergunakan
f. Wadah yang kosong harus diberi label dan disimpan ditempat penyimpanan
yang sesuai

5.3 Ruang Penyimpanan


Pastikan setiap ruang penyimpanan B3 memenuhi persyaratan sebagai berikut
a. Ruangan penyimpanan terlindungi dan terpagar
b. Memiliki ventilasi yang memadai
c. Memiliki sarana pertolongan pertama pada kecelakaan seperti kotak P3K dan eye
wash atau shower
d. Tidak diperbolehkan untuk merokok makan dan minum didalamnya
e. Harus memiliki secondary containment dengan kapasitas 110% dari B3 untuk setiap B3
cair berkapasitas melebihi 208,2 liter (55 galon)
f. Harus memiliki ruangan yang cukup sehingga menyediakan ruangan yang cukup untuk
pekerja berjalan melewati container
g. Container tidak boleh ditumpuk secara berlebihan dan membahayakan
h. Untuk B3 flammable dan combustible harus disimpan jauh dari sumber panas atau api

5.4 Tabung Gas Bertekanan


Pastikan setiap tabung gas bertekanan disimpan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut
a. Disimpan dalam posisi berdiri
b. Terikat dengan kuat sehingga terhindar dari bahaya terjatuh
c. Diberi label sesuai dengan jenis materialnya
d. Disimpan jauh dari sumber api atau sumber panas
e. Disimpan jauh dari sumber korosif

PEI-P-P2K3-SMK3-16 - R-0 5
PENANGANAN B3 SOP

f. Disimpan terpisah dengan pemisahan yang sesuai dengan karakteristik B3-nya

5.5 Transfer B3
Untuk proses transfer B3 harus disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut
a. Flammable material dalam container harus di grounding
b. Wadah penampung tumpahan harus ditempatkan dibawah dispenser container tersebut
c. Dispenser harus ditempatkan dilokasi yang memiliki permukaan tahan serap
d. Bocoran dan tumpahan harus dibersihkan dengan cepat

6. KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

7. REKAMAN

 Tidak ada.

8. LAMPIRAN

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-16 - R-0 6
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PP 50 Tahun 2012

DOKUMEN LEVEL 2
PROSEDUR
SARANA PRASARANA

NOMOR DOKUMEN : PEI-P-P2K3-SMK3-17


REVISI KE : 0
TANGGAL BERLAKU : 22 JANUARI 2021

STATUS DOKUMEN :

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

SANDI FAHMI ALI TETTY SITUMEANG, SE IR. TEXIN SIRAIT, MM


AHLI K3 MR DIREKTUR UTAMA
SARANA PRASARANA SOP

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Keterangan
Tanggal Revisi Ke (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan
perubahan)

PEI-P-P2K3-SMK3-17 - R-0 2
SARANA PRASARANA SOP

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................... 4

2. REFERENSI .............................................................................................................. 4

3. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 4

4. DEFINISI ................................................................................................................... 4

5. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................ 5

6. KONDISI KHUSUS .................................................................................................... 5

7. REKAMAN ................................................................................................................. 5

8. LAMPIRAN ................................................................................................................ 5

PEI-P-P2K3-SMK3-17 - R-0 3
SARANA PRASARANA SOP

TUJUAN

 Mendukung kelancaran kerja dengan menyediakan kebutuhan alat, sarana dan prasarana
kerja yang memadai.
 Menciptakan lingkungan kerja yang rapi, bersih, sehat dan aman bagi karyawan.
 Memperpanjang usia pakai alat, sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
 Pedoman dalam menjalankan proses kerja perijinan yang akan dilakukan.

REFERENSI

 SMK3 PP 50 Tahun 2012 klausul 1.2, 1.4.


 Manual PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA
 ISO 9001 : 2015 Klausul 1.7.3
 ISO 45001 : 2018 Klausul 7.1

RUANG LINGKUP

Prosedur ini mengatur hal perijinan, house keeping, perawatan gedung dan ME, perawatan
alat-mesin, logistik kantor-office supply, perawatan kendaraan, dan pelayanan internal di
semua lokasi kerja PT. PRAKARSA ENVIRO INDONESIA.

DEFINISI

 Sarana adalah segala kebutuhan barang atau benda yang bergerak yang dapat dipakai
sebagai alat dalam pelaksanaan tugas fungsi unit kerja, contoh: mobil, komputer, pulpen,
printer, kertas, dan lain-lain.

 Prasarana adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja contoh: gedung kantor.

PEI-P-P2K3-SMK3-17 - R-0 4
SARANA PRASARANA SOP

URAIAN PROSEDUR

Tanggung Jawab dan Wewenang

 Melakukan Inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana setiap 6 bulan 1 kali.

 Bagian umum bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sarana dan


prasarana yang memadai serta memastikan prasarana terawat dan berfungsi dengan
baik.

 Di seluruh lokasi kerja (HO, produksi-proyek dan workshop) harus terdapat seseorang yang
menjabat sebagai GA (jika diperlukan).

 Mengurusi masalah house keeping di masing-masing lokasi kerja meliputi keamanan,


kebersihan, kerapihan dan keindahan

 Bagian umum bertanggung jawab untuk mengurus masalah perijinan yang berkaitan
dengan sarana dan prasarana perusahaan.

 Bagian umum mengelola fungsi-fungsi dari kurir,receptionist dan security.

 Menyusun dan menjalankan program-program perawatan kantor seperti instalasi listrik &
telepon, perawatan alat-mesin yang digunakan, perawatan bangunan fisik dan juga
bangunan kantor.

 Mengelola kendaraan untuk keperluan dinas, baik peminjaman mobil perawatan mobil juga
penjadwalan supir.

 Mengurus segala keperluan rumah tangga kantor seperti ATK, office supply dan juga
pembayaran listrik, telepon, internet, koran dll.

KONDISI KHUSUS

 Tidak ada.

REKAMAN

 Daftar Inventaris Kantor.

LAMPIRAN

 Tidak ada.

PEI-P-P2K3-SMK3-17 - R-0 5

Anda mungkin juga menyukai