(RKK)
PEKERJAAN :
Renovasi Pasar Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kab. Buleleng
LOKASI :
Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kab. Buleleng
Oleh :
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk usulan penawaran
daftar isi.
Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal menentukan isu internal dan eksternal
akan menggunakan metode Analisis SWOT.
Adapun Strenght (analisa kekuatan), yakni menganalisa apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan
organisasi yang menjadi keunggulan bagi para kompetitor.
Weakness (analisa kelemahan), yakni menganalisa apa yang menjadi kelemahan organisasi saat ini.
Kelemahan ini dapat menyebabkan terhambatnya kemajuan suatu perusahaan. Misalkan
organisasi mempunyai kelemahan dari sisi teknologi, tekhnologi yang digunakan kalah unggul
dengan kompetitor.
Opportunity (analisa peluang), yakni menganalisa suatu peluang yang ada di luar organisasi.
Manfaat dari hasil analisis SWOT ini adalah perusahaan atau organisasi dapat mempertahankan
atau meningkatkan kelebihan mereka untuk menangkap peluang yang ada, melakukan
perbaikan terhadap kelemahan dan kekurangan organisasi untuk menghindari ancaman dan resiko
yang ada. Hasil analisa SWOT ini juga yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan isu internal
dan isu eksternal suatu organisasi, karena kurang lebih sifatnya sama.
Berikut ini contoh hasil identifikasi isu internal dan isu eksternal :
1. Isu Internal : Kompetensi karyawan
Pengaruh Isu
Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan
Terhadap pelanggan : Menghasilkan pekerjaan yang baik dan sesua dengan
persyaratan pelanggan
Tindakan Antisipasi
Pengaruh Isu
Terhadap tujuan perusahan : Mendorong gairah atau semangat kerja untuk terwujudnya
tujuan Perusahaan
Terhadap pelanggan : Meningkatkan moral kerja karyawan sehingga kepercayaan
pelanggan meningat
Tindakan Antisipasi
• Penetapan peraturan dan kebijakan Perusahaan
• Pengawasan terhadap karyawan
• Penetapan punish & reward yang adil
3. Isu Eksternal : Tingkat Kepuasan Pelanggan
Pengaruh Isu
Tindakan Antisipasi
Pengaruh Isu
• Terhadap tujuan perusahan : Mendorong perusahaan lebih inovatif dan kreatif untuk
bersaing dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan
• Terhadap pelanggan : Memberikan pelanggan alternatif pilihan untuk
mendapatkan jasa yang lebih kompetitif
Tindakan Antisipasi
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
10. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja
Petugas K3
Sekretaris
C.2. Kompetensi
1. Ketua Unit
2. Sekretaris
• Mewakili Ketua dalam berhubungan dengan pihak eksternal yang berkaitan dengan SMK3
• Menjamin dilaksanakan dan dipeliharanya proses yang dibutuhkan dari SMK3 di proyek,
• Melaksanakan sosialisasi terhadap persyaratan-persyaratan SMK3 kepada seluruh tingkat
dalam organisasi proyek sehingga tercapai kesadaran dalam bekerja senantiasa mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja,
• Melaporkan kepada Ketua atas kinerja SMK3,
• Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan Keselamatan Konstruksi secara
berkesinambungan di proyek
3. Anggota
C.3 Kepedulian
Guna pencapaian tingkat pelaksanaan Keselamatan Konstruksi yang baik, selain faktor
disiplin dan konsistensi, diperlukan komitmen Top Management yang kuat, pendanaan yang cukup,
serta sistem dan prosedur yang standar. Dalam menciptakan komitmen manajemen yang kuat,
harus dipenuhi dan dibangun kepedulian (awareness) yang tinggi terhadap kemanusiaan,
pengetahuan yang cukup terhadap sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, dan behavior.
Komitmen ini kemudian dibuktikan dengan penandatanganan bersama seluruh Top Management
untuk melaksanakannya secara sungguh-sungguh.
Direktur dan seluruh jajaran Manager di head office setiap bulan harus benar-benar
berkeliling ke seluruh proyek guna menemukan ketidaksesuaian dan peluang untuk melakukan
improvement dalam implementasi Keselamatan Konstruksi di proyek.
Komitmen yang kuat tanpa didukung ketersediaan dana dalam implementasi Keselamatan
Konstruksi adalah suatu keniscayaan. Karena itu implementasi Keselamatan Konstruksi yang baik
memerlukan pendanaan yang cukup. Meskipun implementasinya tidak identik dengan dana besar,
namun tidak bisa disebut kecil. Makin besar dana yang dialokasikan, maka semakin baik pula
implementasi yang dapat dilaksanakan. Jumlah kesesuaian safety personil dengan ratio tenaga
kerja adalah salah satu indikasi kecukupan dana yang disediakan.
C.4. Komunikasi
Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam
struktur organisasi Perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti
kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja
sama dengan Perusahaaan berkaitan dengan Keselamatan Konstruksi.
Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan teknologi yang secara efektif dapat
menyampaikan pesan kepada semua pihak yang perlu mendapat informasi berkaitan dengan
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Perusahaan juga mengatur komunikasi eksternal dengan pihak ke tiga terkait informasi yang
diterima oleh Perusahaan maupun informasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk pihak ke tiga.
Perusahan menjamin konsistensi dan relevansi informasi yang diberikan sesuai dengan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi Perusahaan termasuk informasi mengenai pengendalian
operasi Keselamatan Konstruksi dan tanggap darurat Perusahaan.
Tujuan dari dokumentasi adalah untuk menjamin bukti kerja yang berkaitan denganprogram K3
dikendalikan dengan baik dan benar. Cara penyimpanan dokumentasi adalah dengan menyediakan
tempat yang aman untuk penyimpanan bukti kerja, antara lain lemari, filling cabinet, rack,
computer dsb. Serta menempatkan bukti kerja sesuai dengan identitasnya antara lain Ordener,
map, file box, dokumen elektronik, dsb.
• Prosedur K3
• Peraturan perusahaan di bidang K3
• Instruksi kerja K3
• Dokumen safety plan proyek
• Undang undang peraturan K3
Prosedur dan/atau petunjuk kerja kondisi tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi >>> Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan
penyakit akibat kerja) >>> Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi
Rancangan ini didiskusikan dengan pengelola dan penyelenggara program untuk memperoleh
masukan bagi penyempurnaannya. Hasil penyempurnaan ini dapat disebutprogram monitoring.
Menyusun dan menyerahkan laporan monitoring kepada pihak pengelola atau penyelenggara
program untuk digunakan bagi perbaikan atau pengembangan program.
Bulan Ke-
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 ds
Petugas Keselamatan
Inspeksi Keselamatan
1 Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi
Konstruksi
Petugas Keselamatan
Patroli Keselamatan
2 Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi
Konstruksi
Petugas Keselamatan
3 Audit internal Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi
Contoh Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit
Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Keselamatan Konstruksi dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sistem manajemen keselamatan konstruksi sangat penting dalam dunia kontraktor untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman dalam lingkungan kerja. Sistem ini akan
membantu meningkatkan hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja serta untuk memudahkan
selama proses produksi berjalan. Penelitian ini didasarkan atas analisis tentang penerapan sistem
manajemen keselamatan konstruksi di proyek konstruksi, beserta faktor- faktor yang
mempengaruhinya dan juga cara untuk peningkatan proyek. Salah satu faktor dalam aplikasi
sistem manajemen keselamatan kerja di proyek konstruksi, menjadi tiga faktor yaitu peran
manajemen, kondisi dan lingkungan kerja dan juga kesadaran dan kualitas pekerja, dalam saat
waktu pelaksanaan atau dengan efek yang signifikan terhadap manfaat proyek yang diukur dalam
parameter efisiensi, nilai efisiensi, peningkatan dari hasil kualitas kerja dan juga peningkatan
aktivitas pekerjaan, serta sebagian faktor yang dominan terhadap efek dari proyek penampilan
kosntruksi adalah kondisi dan lingkungan kerja.
Demikian Rencana Keselamatan Konstruksi ini kami ajukan. Untuk keperluan Lelang Pada
Paket Pekerjaan Renovasi Pasar Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kab.
Buleleng, pada Kelompok Kerja Pemilihan I Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi Bali.